Dokumen tersebut membahas hubungan antara audit internal, kontrol internal, etika bisnis, dan tata kelola perusahaan yang baik. Ia juga menjelaskan peran kontrol internal dan audit internal dalam memastikan kepatuhan perusahaan terhadap standar dan regulasi serta mencegah penyimpangan. Selain itu, dibahas pula implementasi sistem audit internal dan kontrol internal di PT Taspen beserta sistem pengendalian internalnya.
Modul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docx
Be & gg, khairi rumantati, hapzi ali, audit and internal control, universitas mercu buana, 2017
1. Nama: Khairi Rumantati
NIM: 55117110065
Universitas Mercu Buana
BE & GG Minggu ke-9
Audit and Internal Control
Prof. Hapzi Ali
FORUM
Hubungan Audit dan Kontrol Internal dengan Business Ethic dan Good Governance
Kontrol Internal mengacu pada prosedur dan kebijakan-kebijakan yang dibuat untuk memastikan
tujuan-tujuan perusahaan tercapai. Prosedur dan kebijakan ini memberikan kontrol terinci yang
diterapkan di dalam perusahaan. Tujuan kontrol internal adalah melakukan verifikasi bahwa subjek
dari audit telah diselesaikan atau berjalan sesuai dengan standar, regulasi, dan praktik yang telah
disetujui dan diterima.
Alih-alih beranggapan sistem kontrol internal hanya diterapkan untuk menghentikan pemalsuan dan
eror, sesungguhnya ada lebih dari itu. Kurangnya kontrol internal menandakan bahwa para direksi
tidak memenuhi kewajiban mereka sesuai dengan panduan dalam corporate governance. Arti lebih
khusus adalah strategi manajemen risiko perusahaan itu cacat.
Kontrol internal didesain untuk memberikan kepastian yang memadai mengenai pencapaian tujuan
dalam kategori berikut:
Efektivitas dan efisiensi dalam operasional
Reliabilitas pelaporan keuangan.
Kepatuhan terhadap hukum dan peraturan yang berlaku.
Jika dihubungkan dengan BE dan GCG maka audit dan kontrol internal sebagai pedoman untuk
melakukan apa yang boleh dan tidak boleh dilakukan oleh perusahaan/organisasi. Dalam hal audit
berarti perusahaaan melakukan apakah segala sesuatu sesuai dengan standar, begitupula dengan
internal control sebagai unit yang mencegah dan mendeteksi hal-hal yang tidak boleh dilakukan
dalam hal ini terkait sumber daya organisasi yang ada.
Beberapa kasus fraud yang dilakukan oleh manajemen perusahaan mendorong perusahaan
menjamin terlaksananya prinsip-prinsip good corporate governance yaitu transparency,
accountability, responsibility, independency dan fairness demi menjaga kepentingan dan
kepercayaan stakeholders. Terwujudnya good corporate governance sendiri tidak dapat dipisahkan
dengan sistem pengendalian internal yang efektif dan efisien.
Daftar pustaka:
https://farizadlanblog.wordpress.com/2017/05/06/business-ethics-gg-audit-internal-control-serta-
sistem-pengendalian-internal-spi/ (diakses pada 10 November 2017, jam 14:00)
http://www.ucop.edu/ethics-compliance-audit-services/audit/resources/internal-controls.html
(diakses pada 10 November 2017, jam 14:00)
2. QUIZ
Audit atau pemeriksaan dalam arti luas bermakna evaluasi terhadap suatu organisasi, sistem, proses,
atau produk. Audit dilaksanakan oleh pihak yang kompeten, objektif, dan tidak memihak, yaitu
disebut auditor. Tujuannya adalah melakukan verifikasi bahwa subjek dari audit telah diselesaikan
atau berjalan sesuai dengan standar, regulasi, dan praktik yang telah disetujui dan diterima. Selain
itu, untuk melakukan audit dengan benar dan sesuai dengan standar, regulasi, dan praktik yang telah
disetujui dan diterima maka perlu diadakan evaluasi terhadap suatu informasi (auditing) untuk
memastikan kebenaran akan informasi tersebut guna menunjang hasil audit yang baik dan benar.
Audit internal timbul sebagai suatu cara atau teknik guna mengatasi risiko yang meningkat akibat
semakin pesatnya laju perkembangan dunia usaha. Audit internal adalah suatu fungsi penilaian yang
independen dalam suatu organisasi untuk menguji dan mengevaluasi kegiatan organisasi yang
dilaksanakan. Penilaian ini menentukan apakah:
1. Informasi keuangan dan operasional telah akurat dan dapat diandalkan
2. Risiko yang dihadapi oleh perusahaan telah diidentifikasi dan diminimalisasi
3. Peraturan eksternal dan kebijakan dan prosedur internal yang bisa diterima telah diikuti
4. Kriteria operasional yang memuaskan telah dipenuhi
5. Sumber daya telah digunakan secara efisien dan ekonomis
6. Tujuan organisasi telah dicapai secara efektif.
Audit internal mencakup kegiatan pemberian konsultasi kepada pihak manajemen sehubungan
dengan masalah yang dihadapinya. Konsultasi diberikan sesuai dengan hasil temuan dan analisis
yang dilakukan atas berbagai aktivitas operasional secara independen dan objektif dalam bentuk
hasil temuan dan rekomendasi atau saran yang ditujukan untuk keperluan organisasi.
Selain audit, ada pula internal control atau pengendalian internal. Kontrol Internal mengacu pada
prosedur dan kebijakan-kebijakan yang dibuat untuk memastikan tujuan-tujuan perusahaan
tercapai. Prosedur dan kebijakan ini memberikan kontrol terinci yang diterapkan di dalam
perusahaan. Tujuan kontrol internal adalah melakukan verifikasi bahwa subjek dari audit telah
diselesaikan atau berjalan sesuai dengan standar, regulasi, dan praktik yang telah disetujui dan
diterima.
Salah satu bentuk dari pengendalian internal adalah penerapan Sistem Pengendalian Internal (SPI)
yaitu sistem yang dirancang untuk mengendalikan kegiatan internal organisasi atau entitas, agar
tujuan entitas dapat dicapai dengan efektif dan efisien.
Tujuan SPI adalah:
1. Menjamin keandalan laporan, baik laporan manajerial maupun laporan keuangan.
2. Menjamin efisiensi dan efektivitas kegiatan operasional.
3. Menjamin kepatuhan terhadap kebijakan manajemen.
4. Menjamin kepatuhan terhadap hukum dan peraturan, serta komitmen terhadap pihak luar
organisasi.
3. Manajemen bertanggungjawab penuh terhadap perancangan dan implementasi SPI, terutama untuk
tujuan menjamin kemampuan manajemen untuk menyusun laporan keuangan sesuai dengan
framework pelaporan keuangan, seperti SAK atau IFRS.
Konsep perancangan dan implementasi SPI:
1. Keyakinan memadai (reasonable assurance): SPI dirancang hanya untuk mendapatkan
keyakinan memadai, bukan keyakinan mutlak, terhadap kewajaran laporan keuangan.
2. Keterbatasan bawaan (inherent limitation): SPI tidak akan pernah bisa 100% efektif, sedetil
apa pun rancangan dan implementasinya.
Dalam audit laporan keuangan, auditor bertanggungjawab untuk memahami dan menguji SPI.
Pemahaman dan pengujian SPI ditujukan untuk mengukur:
1. Efektivitas pengendalian atas transaksi.
2. Efektivitas pengendalian atas keandalan laporan keuangan.
Pemahaman SPI tersebut dapat diperoleh melalui:
1. Kuesioner
2. Pemutakhiran dan evaluasi pengalaman dari penugasan audit sebelumnya
3. Wawancara dengan staf yang relevan
4. Evaluasi atas dokumen dan pembukuan
5. Observasi aktifitas operasional
6. Observasi sistem informasi akuntansi
Struktur Pengendalian Internal
Struktur pengendalian internal terdiri dari 5 (lima) komponen, yaitu:
(1) Lingkungan Pengendalian
Merupakan dasar dari komponen pengendalian yang lain yang secara umum dapat memberikan
acuan disiplin. Meliputi: Integritas, Nilai Etika, Kompetensi personil perusahaan, Falsafah
Manajemen dan gaya operasional, cara manajmene di dalam mendelegasikan tugas dan tanggung
jawab, mengatur dan mengembangkan personil, serta, arahan yang diberikan oleh dewan direksi.
(2) Penilaian Resiko
Identifikasi dan analisa atas resiko yang relevan terhadap pencapaian tujuan yaitu mengenai
penentuan “bagaimana resiko dinilai untuk kemudian dikelola”. Komponen ini hendaknya
mengidentifikasi risiko baik internal maupun eksternal untuk kemudian dinilai. Sebelum melakukan
penilain resiko, tujuan atau target hendaknya ditentukan terlebih dahulu dan dikaitkan sesuai
dengan level-levelnya.
(3) Aktivitas Pengendalian
Kebijakan dan prosedur yang dapat membantu mengarahkan manajemen hendaknya dilaksanakan.
Aktivitas pengendalian hendaknya dilaksanakan dengan menembus semua level dan semua fungsi
4. yang ada di perusahaan. Meliputi: aktivitas persetujuan, kewenangan, verifikasi, rekonsiliasi, inspeksi
atas kinerja operasional, keamanan sumberdaya (aset), pemisahan tugas dan tanggung jawab.
(4) Informasi dan Komunikasi
Menampung kebutuhan perusahaan di dalam mengidentifikasi, mengambil, dan mengkomukasikan
informasi-informasi kepada pihak yang tepat agar mereka mampu melaksanakan tanggung jawab
mereka. Di dalam perusahaan (organisasi), Sistem informasi merupakan kunci dari komponen
pengendalian ini. Informasi internal maupun kejadian eksternal, aktivitas, dan kondisi maupun
prasyarat hendaknya dikomunikasikan agar manajemen memperoleh informasi mengenai
keputusan-keputusan bisnis yang harus diambil, dan untuk tujuan pelaporan eksternal.
(5) Pengawasan
Pengendalian intern seharusnya diawasi oleh manajemen dan personil di dalam perusahaan. Ini
merupakan kerangka kerja yang diasosiasikan dengan fungsi internal audit di dalam perusahaan
(organisasi), juga dipandang sebagai pengawasan seperti aktivitas umum manajemen dan aktivitas
supervise. Adalah penting bahwa defisiensi pengendalian intern hendaknya dilaporkan ke atas. Dan
pemborosan yang serius seharusnya dilaporkan kepada manajemen puncak dan dewan direksi.
Kelima komponen ini terkait satu dengan yang lainnya, sehingga dapat memberikan kinerja sistem
yang terintegrasi yang dapat merespon perubahan kondisi secara dinamis. Sistem Pengendalian
Internal terjalin dengan aktifitas opersional perusahaan, dana akan lebih efektif apabila
pengendalian dibangun ke dalam infrastruktur perusahaan, untuk kemudian menjadi bagian yang
paling esensial dari perusahaan (organisasi).
Implementasi sistem Audit dan Intenal Control pada perusahaan PT Taspen serta Sistem
Pengendalian Internal (SPI) nya
PT Taspen memiliki Satuan Pengawas Internal (SPI) untuk melaksanakan aktivitas audit atas seluruh
area-area audit yang diperkirakan signifikan dan berpotensi menggangu pencapaian tujuan
perusahaan.
SPI telah melaksanakan tugas penilaian atas kecukupan dan efektivitas pengendalian intern serta
penilaian atas kualitas kinerja unit line of management; melakukan evaluasi atas kecukupan dan
efektivitas proses manajemen risiko serta praktek Good Corporate Governance atas seluruh aspek
dan unsur kegiatan perusahaan; dan melaporkan seluruh temuan auditnya sesuai ketentuan yang
berlaku baik secara triwulan maupun semester.
Dalam melaksanakan audit, SPI berpedoman pada Internal Audit Charter, Standar Audit BUMN dan
Code of Conduct. Pelaksananya, Kepala Satuan Pengawas Internal didukung oleh para kepala Spida
dan para fungsional SPI.
1. SPI berkedudukan di Kantor Pusat Jakarta dan bertanggung jawab langsung kepada Direktur
Utama.
2. SPIDA berkedudukan di Kantor Cabang Utama dan bertanggung jawab langsung kepada
Kepala SPI
3. Fungsional SPI bertanggung jawab langsung kepada Kepala SPI.
4. Fungsional SPIDA bertanggung jawab langsung kepada Kepala SPIDA.
Mekanisme Kerja
5. Menyusun perencanaan kegiatan yang meliputi:
1. Rencana Jangka Panjang untuk jangka waktu 5 (lima) tahun yang disesuaikan dengan
Rencana Jangka Panjang Perusahaan (RJPP).
2. Rencana Jangka Pendek berupa Program Kerja Pengawasan Tahunan (PKPT), yang mengacu
pada Rencana Kerja Anggaran Perusahaan (RKAP) yang dijabarkan dalam Plan of
Action (POA).
o Melaksanakan pengawasan dengan menggunakan sumber daya secara efektif dan efisien
sesuai PKPT
o Dalam pelaksanaan pengawasan berpedoman pada Ketentuan dan Standar Profesi
Auditor Internal, Pedoman Audit SPI dan SOP serta ketentuan yang berlaku dan atau
kebijakan Direksi.
o Dalam hal audit dilaksanakan oleh SPIDA, maka Kepala SPIDA wajib menerbitkan dan
menyampaikan hasil audit secara lengkap terdiri dari Laporan Hasil Audit (LHA), Executive
Summary dan Konsep Surat Tindaklanjut kepada Direktur Utama melalui Kepala SPI.
o Dalam hal audit dilakukan oleh SPI, maka Kepala SPI menerbitkan dan menyampaikan
hasil audit secara lengkap terdiri dari LHA, Executive Summary dan Konsep Surat
Tindaklanjut kepada Direktur Utama.
o Kepala SPI menyampaikan Executive Summary dan LHA dari SPI dan SPIDA kepada
Komite Audit.
Daftar pustaka:
http://repository.widyatama.ac.id/xmlui/handle/123456789/3560 (diakses pada 10 November,
pukul 15:00)
http://audit1.yolasite.com/resources/PPTKU/BAGIAN%209%20-
%20SISTEM%20PENGENDALIAN%20INTERNAL.pptx (diakses pada 10 November, pukul 15:30)
http://fulcra.asia/sistem-pengendalian-internal-spi/ (diakses pada 10 November, pukul 15:30)
http://www.taspen.co.id/?page_id=129 (diakses pada 10 November, pukul 16:00)