2. Moment of Truth (Kesan pertama)
• Dalam teori human relations, komunikasi diarahkan
bukan pada pribadi orang yang diajak bicara, tetapi
pada faktor-faktor kejiwaannya, seperti : watak, sifat,
perangai, kepribadian, sikap, dan tingkah laku.
• Sukses penyaji tergantung pada sikap hadirin, sikap
dan tindakan hadirin tersebut tergantung dari sikap
penyaji.
• Kesan pertama sangat menentukan sikap hadirin
selanjutnya. Jika pembicara memberikan kesan
pertama yang positif, maka sikap hadirin akan positif
dan menyenangkan.
3. Moment of Truth (Kesan pertama) ...
• Tujuh Detik Pertama – Menurut teori public
speaking, keberhasilan seseorang presentasi atau
berpidato ditentukan oleh tujuh detik pertama dia
tampil di atas mimbar.
• Orang cuma membutuhkan tujuh detik untuk
melihat apakah anda cukup berharga untuk
didengar atau tidak (Green, 1998).
4. Beberapa hal perlu diketahui terlebih dahulu
sebelum mempersiapkan sebuah presentasi
(SPAM)
– Situation : Perhatikan waktu dan tempat
Anda akan memberikan presentasi
– Purpose (Tujuan) : Apa tujuan yang ingin
dicapai dari presentasi yang dilakukan
– Audience : perhatikan siapa saja yang
menjadi peserta dari presentasi Anda
– Method : metode apa yang akan Anda pakai
sehingga tujuan presentasi dapat tercapai
Working with Your Audience
5. Audiences or participants
Ketahui :
• Siapa saja,
• Dari mana (termasuk sekilas latar
belakang audiens) dan
• Berapa banyak yang akan hadir.
6. 6
Menarik Perhatian Audience
• Gunakan kalimat pembuka atau kata-kata yang
menyemangati bagi audiens.
• Dapat juga perkenalkan secara singkat diri dan
latar belakang Anda
• Sambil berjalannya presentasi, kenali juga
audiens Anda sembari menyebut namanya
sebagai penghargaan. Ulangi hal ini terhadap
beberapa Audiens lainnya
• Pelihara komunikasi dan tatap muka dengan
audiens selama penyajian;
7. 7
Menarik Perhatian Audience . . . .
• Gunakan kalimat efektif agar audiens yakin dan
percaya pada Anda.
• Berbicara dengan volume suara yang jelas dan
gunakan intonasi/irama suara serta jedah yang tepat
• Berikan penjelasan yang jujur pada setiap
penanya dan terimalah saran serta kritik;
• Usahakan untuk tidak berdebat dengan audiens.
Manfaatkan magic word yang menekankan pada
manfaat dan keistimewaan, serta penyamaan
persepsi dengan audiens.
8. Menarik Perhatian Audience . . . .
• Jangan membiarkan audiens jenuh. Kejenuhan
audiens dapat dihindari dengan selingan dialog
dan humor, tapi jangan berlebihan.
• Coba juga gugah audiens untuk bertanya/
menanggapi atau Anda lah yang mengajukan
beberapa pertanyaan ringan kepada audiens
seputar materi yang dipresentasikan.
• Untuk menarik perhatian audiens, (bila
memungkinkan) dapat juga dibagikan hadiah-
hadiah (gift) ringan bagi para peserta yang
menurut Anda layak untuk mendapatkannya.
9. 9
Menarik Perhatian Audience . . . .
• Berhenti berbicara (stop talking) / diam
• Ajukan pertanyaan kepada audience
• Gunakan board untuk membuat lebih jelas
• Ubah intonasi suara
• Lakukan sesuatu yang tidak terduga (jatuhkan
buku, matikan slide, dsb)
10. Bangun Suasana Kondusif
• Saat presentasi seorang presenter harus dapat
membangun suasana kondusif, profesionalisme,
antusias, bersikap toleran, wajar tanpa
merendahkan, dan bersikap asertif
• agar audiens dalam mengikuti paparan
presentasi dapat berkosentrasi dengan rileks
dalam memompa menyerap esensi dari
presentasi
11. Bangun Suasana Kondusif . . . .
• Maksudnya, kelas terkendali dalam suasana
stabil gembira.
• Profesionalisme berarti memberi perhatian
besar pada fakta, persiapan, serta rencana
pelaksanaan presentasi, terutama dalam
penguasaan pokok permasalahan dan peka
terhadap karakter audiens
• Bersikap toleran berarti bersikap menghargai,
menghormati, dan menerima dengan senang
tentang eksistensi keterbatasan pengalaman
dan pengetahuan audiens dengan menerima
sebagai tantangan
12. • Bersikap asertif berarti bersikap
tegas
• Kegunaan perilaku asertif adalah
memanfaatkan metode-metode
komunikasi yang memungkinkan
presenter untuk mempertahankan
harga diri, membela hak-hak dan
ruang pribadi presenter, dan tidak
mendominasi audiens.
Bangun Suasana Kondusif . . . .
13. Menangani Tanya-Jawab
• Pertanyaan audience tidak selalu bisa diprediksi
• Ulangi pertanyaan audience agar yang lain tahu
apa yang ditanyakan.
• Berikan jawaban untuk si penanya dan
audience
Tunggu penanya selesai sebelum menjawabnya.
Atau potonglah dengan taktis.
Apabila ada pertanyaannya selama presentasi
mengenai ketidak-jelasan/kerancuan jawablah
segera.
14. 14
Menangani Tanya-Jawab . . . .
• Tundalah pertanyaan yang terlalu spesifik pada
akhir presentasi atau tawarkan “offline”
• Hindari pertanyaan yang mengarah ke diskusi
panjang dengan seseorang (Berikan batasan
waktu dalam menjawab pertanyaan)
• Tidak bisa menjawab?