2. Introduction
• Dalam menjalankan bisnis, perusahaan
memang akan menghadapi sedemikian
banyak tantangan dan risiko, baik bagi
perusahaan startup (rintisan) maupun
perusahaan yang sudah mapan di pasar.
• Oleh karena itu, sangat penting untuk
memiliki sistem strategi manajemen risiko
yang efektif dan tepat.
3. Introduction ...
• Dengan menerapkan strategi yang tepat,
perusahaan bisa meminimalisir bahkan
menghilangkan risiko-risiko yang mungkin terjadi.
• Sebagai contoh, perusahaan yang
mengembangkan produk teknologi baru dapat
mengalami risiko yang tinggi terkait dengan
kesulitan dalam memperoleh dana, pemilihan
strategi pemasaran yang salah, atau bahkan
kegagalan dalam pengembangan produk.
• Dengan sistem manajemen risiko yang tepat,
perusahaan dapat mempersiapkan diri
menghadapi risiko-risiko tersebut dan mengambil
tindakan yang tepat untuk mengurangi dampak
negatifnya.
4. • Dalam jangka panjang, penerapan sistem
manajemen risiko yang efektif juga akan
mempengaruhi pola perkembangan perusahaan.
• Sebagai contoh, perusahaan yang berhasil
meminimalisir risiko-risiko yang terkait dengan
pengembangan produk baru dan akuisisi dana,
akan lebih mampu bertahan di pasar dan
tumbuh secara signifikan.
• Dalam hal ini, sistem manajemen risiko yang baik
dapat membantu perusahaan untuk
merencanakan langkah-langkah bisnis yang lebih
cerdas dan efisien, sehingga memperkuat posisi
mereka di pasar dan meningkatkan potensi
kesuksesan bisnis jangka panjang.
Introduction ...
5. Penerapan
Strategi Manajemen Risiko
• Untuk menghindari berbagai hal yang tidak
diinginkan, dibutuhkan strategi manajemen
risiko yang efektif. Hal tersebut akan
berpengaruh pada sistem kerja yang akan
diterapkan pada perusahaan.
• Penerapan Strategi Manajemen Risiko meliputi:
Perencanaan Manajemen Risiko
Identifikasi Risiko
Evaluasi Risiko
Rencana Mitigasi
Monitoring Risiko
6. .
• Setiap bisnis harus memiliki sebuah
perencanaan manajemen risiko yang solid.
• Format perencanaan tersebut dapat bervariasi,
tergantung kepada kebutuhan perusahaan
anda.
• Perencanaan manajemen risiko untuk
perusahaan yang besar dan kompleks dapat
dijalankan dengan mudah dalam ratusan
halaman, sedangkan sebuah bisnis kecil
mungkin hanya memerlukan sebuah
spreadsheet kecil yang berfokus pada item
utama.
Perencanaan Manajemen Risiko
7. • Perencanaan merupakan langkah awal yang harus
dilakukan untuk memutuskan bagaimana
penerapan manajemen risiko yang baik dan sesuai
dengan sistem perusahaan.
• Perencanaan ini harus dilakukan atas dasar
pertimbangan lingkup proyek, faktor lingkungan
perusahaan dan rencana manajemen proyek ke
depannya. Dengan begitu seluruh pihak terkait
dapat menganalisa aktivitas dan mendiskusikan
strategi yang terbaik.
• Beberapa hal yang berkaitan dengan perencanaan
manajemen risiko, antara lain: susunan peran dan
tanggung jawab, kebijakan manajemen
risiko, project charter, toleransi stakeholder
terhadap risiko, dan work breakdown
structure (WBS).
Perencanaan Manajemen Risiko ...
8. • Ada beberapa item penting untuk
dicantumkan dalam perencanaan
manajemen risiko, sebagai berikut:
Daftar risiko.
Penilaian tiap risiko berdasarkan
kecendrungan terjadi dan dampaknya.
Penilaian terhadap pengendalian saat ini.
Rencana tindakan.
Perencanaan Manajemen Risiko ...
10. • Setelah merencanakan bagaimana sistem manajemen
risiko yang akan diterapkan, langkah selanjutnya
adalah melakukan proses identifikasi risiko. Hal
tersebut bisa dilakukan dengan memahami terlebih
dahulu apa saja risiko yang mungkin terjadi saat
sebuah proyek dijalankan.
• Identifikasi dapat dilakukan dengan cara menganalisa
masalah dari sumbernya berasal. Selain itu, identifikasi
juga bisa dilakukan dengan cara memeriksa daftar
risiko berdasarkan pengalaman dari proyek
sebelumnya. Hal tersebut dapat memperluas pemikiran
tim dan mampu secara lebih efektif dalam
mengidentifikasi risiko secara optimal.
• Pengalaman merupakan hal yang sangat berharga dan
mampu membantu proses identifikasi risiko dapat
berjalan secara lebih optimal.
.
Identifikasi Risiko
11. .
• Ketika risiko telah teridentifikasi, langkah
selanjutnya yang harus dilakukan adalah
mengevaluasi risiko tersebut berdasarkan
probabilitas kejadian serta potensi kerugian
yang terkait.
• Tidak semua risiko memiliki kondisi yang sama.
Beberapa risiko berpotensi lebih mudah terjadi
dibandingkan dengan yang lainnya. Selain itu,
biaya risiko bisa cukup variatif.
• Dengan melakukan evaluasi, Anda bisa
mengetahui seberapa besar dampak yang akan
diberikan oleh risiko tersebut terhadap bisnis
yang dikelola.
Evaluasi Risiko
12. Evaluasi Risiko ...
• Pada tabel terdahulu kita tinggal tambahkan dua kolom
lagi, yaitu :
Kolom tentang penilaian pengendalian terkini.
• Untuk setiap risiko yang telah anda identifikasi,
apa yang sedang anda lakukan untuk
mengendalikan tiap risiko, dan seberapa efektifkah
hal itu?.
• Misalkan pada tabel kita: "Klien utama XYZ Corp
terlambat membayar tagihan". Mungkin anda telah
mengendalikan risiko tersebut dengan membuat
reminder otomatis yang terkirim jika tagihan
mendekati jatuh temponya, dan menunjuk salah
satu staf anda untuk bertanggungjawab dalam
menindaklanjuti secara personal melalui telepon
dan email. Anda akan memasukkan hal tersebut
ke dalam daftar sebagai existing controls dalam
perencanaan manajemen risiko anda.
13. Kolom penetapan efektifitas tindakan -
tindakan tersebut.
• Kita telah mengidentifikasi seluruh risiko
utama dalam bisnis kita,
memprioritaskannya berdasarkan
kecendrungan dan dampak, dan menilai
efektifitas kendali sekarang ini.
• Kendali yang dilakukan dapat
menggunakan skala 5 poin sederhana
berikut:
Sangat tidak cukup, atau tidak ada,
Tidak cukup,
Memuaskan,
Kuat,
Sangat kuat.
Evaluasi Risiko ...
14. .
• Mitigasi merupakan cara atau rencana yang
disusun untuk mengurangi dampak terhadap
kejadian yang tidak terduga. Anda harus mampu
meminimalisir kerugian yang mungkin harus
ditanggung akibat suatu risiko tertentu.
• Terdapat beberapa cara yang bisa diterapkan,
yaitu risk sharing, risk transfer, risk
avoidance dan risk reduction. Setiap teknik
mitigasi dapat menjadi alat yang paling efektif
untuk mengurangi dampak risiko.
• Dalam perencanaannya, teknik mitigasi akan
melakukan pendekatan pada setiap kejadian
untuk dapat mengambil tindakan yang tepat agar
dapat secara maksimal mengurangi dampak
risiko yang mungkin terjadi.
Rencana Mitigasi
15. Mitigasi Risiko ...
• Kegiatan berikutnya adalah menentukan apa
yang harus dilakukan (tindakan) pada tiap
risiko, sehingga dapat ditangani dengan baik.
• Dalam dunia manajemen risiko, ada empat
strategi utama:
Menghindarinya.
Menguranginya.
Memindahkannya.
Menerimanya.
16. Mitigasi Risiko ...
• Setiap strategi memiliki kelebihan dan
kekurangannya masing - masing, dan
anda mungkin akan pada akhirnya
menggunakan semuanya.
• Terkadang anda mungkin perlu
menghindari risiko, dan di saat lainnya
anda akan ingin menguranginya,
memindahkannya, atau cukup
menerimanya.
Penjelasan masing-masing strategi ... >>>
17. • Terkadang, sebuah risiko akan begitu serius
hingga anda ingin menghilangkannya,
contohnya dengan menghindari seluruh
aktivitas, atau menggunakan pendekatan yang
benar - benar berbeda. Jika sebuah jenis
trading tertentu sangat berisiko, anda mungkin
memutuskan bahwa itu tidak sebanding
dengan apa yang akan didapat, dan
meninggalkannya.
• Keuntungan strategi ini adalah bahwa ini
merupakan cara yang paling efektif dalam
berurusan dengan risiko.
.
Menghindari Risiko
18. • Dengan menghentikan aktivitas yang
menyebabkan masalah - masalah potensial,
anda menghilangkan peluang kerugian. Namun
kelemahannya adalah bahwa anda juga
kehilangan beberapa keuntungan juga.
• Aktivitas yang berisiko dapat menjadi sangat
menguntungkan, atau mungkin memiliki
keuntungan lainnya bagi perusahaan anda.
• Jadi strategi ini sangat baik digunakan sebagai
langkah terakhir, ketika anda mencoba strategi
lainnya dan menemukan bahwa tingkat risiko
masih terlalu tinggi.
Menghindari Risiko ...
19. • Jika anda tidak menghilangkan seluruh
aktivitas, pendekatan umum adalah
mengurangi risiko yang berkaitan dengan
itu.
• Ambil langkah untuk membuat hasil negatif
lebih sedikit terjadi, atau meminimalkan
dampaknya ketika itu terjadi.
.
Mengurangi Risiko
20. Mengurangi Risiko ...
• Ini mungkin merupakan strategi yang paling
umum, dan cocok digunakan untuk rentang
risiko yang luas.
• Pada strategi demikian anda dapat melanjutkan
aktivitas anda, namun dalam pengukuran yang
membuat risikonya jadi berkurang.
• Jika dilakukan dengan benar, anda
mendapatkan yang terbaik. Namun bahayanya
adalah kendali anda menjadi tidak efektif, dan
akhirnya tetap ada risiko/sebagian kerugian
yang diderita.
21. .
• Apabila risiko tidak mampu ditangani secara
internal oleh perusahaan, maka sebaiknya risiko
tersebut dialihkan kepada pihak yang mungkin
bisa membantu untuk menangani risiko tersebut.
• Pihak dimaksud yang dapat membantu
menangani risiko misalnya adalah perusahaan
asuransi. Anda bisa mengandalkan pihak
tersebut jika risiko yang mungkin terjadi
berkaitan dengan kejadian tidak terduga (seperti
pencurian, kebakaran, kerusakan dan lain
sebagainya).
• Perusahaan asuransi akan membantu Anda
untuk meminimalisir kerugian yang mungkin
akan menjadi beban perusahaan dalam
menangani risiko tersebut.
Memindahkan Risiko
22. • Untuk kasus risiko tingkat minor, langkah
terbaik adalah menerima risikonya.
• Untuk risiko yang mendapatkan nilai
dampak dan kecendrungan yang rendah,
carilah solusi sederhana dan murah, dan jika
anda tidak dapat menemukannya, maka
mungkin akan lebih berharga untuk
menerimanya dan melanjutkan bisnis
seperti biasa.
.
Menerima Risiko
23. Menerima Risiko ...
• Keuntungan dalam menerima risiko adalah
tidak ada biaya dan membebaskan sumber
daya, sehingga kita dapat fokus pada risiko yang
lebih serius.
• Kelemahannya adalah anda tidak memiliki
kendali.
• Jika dampak dan kecenrungannya minor, itu
mungkin tidak masalah. Namun pastikan bahwa
anda telah menilai semua hal tersebut dengan
benar, sehingga anda tidak akan mendapat
kejutan yang tidak menyenangkan.
24. .
• Melakukan pengukuran tidak cukup; anda
juga perlu memeriksa apakah hal tersebut
bekerja, dan memonitor bisnis anda secara
reguler untuk mengidentifikasi dan
menangani risiko baru.
• Titik awalnya adalah perencanaan yang telah
anda tetapkan. Anda sekarang telah memiliki
sebuah daftar seluruh risiko dalam bisnis
anda, penilaian terhadap kecendrungan dan
dampaknya, sebuah evaluasi terhadap
kendali terkini, dan rencana tindakan untuk
menanganinya.
Monitoring Risiko
25. Monitoring Risiko ...
• Kesemuanya secara bersama - sama dimuat
pada Risk Management Plan and Register.
• Yang bahayanya adalah Anda tidak pernah
mengup-datenya kembali di lain waktu, padahal
untuk menyiapkan dan menyusun dokumen
seperti ini pada awalnya anda telah
menghabiskan banyak waktu dan tenaga.
• Sebuah perencanaan manajemen risiko yang
baik haruslah sebuah dokumen yang hidup,
yang secara konstan menjadi acuan dan
diupdate untuk mencerminkan situasi terbaru,
risiko baru, dan efektifitas tindakan anda.
26. Monitoring Risiko ...
• Setiap tindakan yang ditentukan harus memiliki
target tanggal penyelesaian, dan orang yang
bertanggung jawab atas itu.
• Misalkan ketika suatu target risiko telah
diselesaikan, maka anda dapat
memindahkannya dari kolom "tindakan" ke
kolom "kendali saat ini". Kemudian pada bulan
berikutnya, anda dapat menilai efektifitas
ketentuan terbaru tersebut pada penurunan
risiko. Jika itu masih tidak efektif, anda dapat
melihat pilihan keuangan jangka panjang untuk
menurunkan dampak risiko.