Dokumen tersebut membahas tentang akuntansi keperilakuan khususnya aspek keperilakuan dalam pengambilan keputusan organisasi. Dokumen menjelaskan proses pengambilan keputusan, peran informasi akuntansi, pengaruh kepribadian dan gaya kognitif, serta perbedaan antara pendatang baru dan pakar dalam pengambilan keputusan.
1. AKUNTANSI KEPERILAKUAN :
ASPEK KEPRILAKUAN PADA
PENGAMBILAN KEPUTUSAN
DAN PARA PENGAMBIL
KEPUTUSAN
DOSEN PENGAMPUH : BU ROSDIYATI, S.E., MSA
2. KELOMPOK 7
Desiana Nur Azizah
072010028
Himatul Aliyah
072010037
Karunia Kanza Az zahra
072010039
3. POKOK PEMBAHASAN
Peran kepribadian gaya kognitif dalam pengambilan keputusan
Cara pengambilan keputusan dalam organisasi
Asumsi keperilakuan dalam pengambilan keputusan organisasi
Proses pengambilan keputusan
Pengambilan keputusan oleh pendatang baru vs pakar
Peran informasi akuntansi alam pengambilan keputusan
4. Pengambilan keputusan dapat diartikan
sebagai proses memikirkan, mengelola, dan
memecahkan masalah. Dalam organisasi,
pengambilan keputusan merupakan proses
memilih di antara berbagai alternatif
tindakan yang berdampak pada masa
depan.
PROSES PENGAMBILAN
KEPUTUSAN
5. LANGKAH-LANGKAH PENGAMBILAN
KEPUTUSAN
L A N G K A H
Pencarian atas
tindakan alternatif
dan kuantifikasi atas
konsekuensinya
L A N G K A H
Pengenalan atau
pendefinisian atas
suatu masalah atau
suatu peluang
L A N G K A H
Pemilihan
alternatif yang
optimal atau
memuaskan
L A N G K A H
Penerapan dan
tindak lanjut
1 2 3 4
6. MOTIF
KESADARAN
Motif kesadaran ialah segala sesuatu
yang mendorong seseorang untuk
bertindak melakukan sesuatu yang
masih berada dalam tingkat
kesadaran seseorang.
Dua faktor penting
• Keinginan untuk kestabilan atau
kepastian
• Keinginan akan kompleksitas dan
keragaman.
7. EMPAT JENIS MODEL
KEPUTUSAN
• Model keputusan yang diprogram
secara sederhana
• Model keputusan yang tidak
diprogram secara sederhana
• Model keputusan yang diprogram
secara kompleks
• Model keputusan yang tidak
diprogram secara kompleks
8. JENIS-JENIS MODEL
PROSES
Model ini mengasumsikan
bahwa manusia pada
dasarnya adalah tidak
rasional dan keputusan yang
dihasilkan berdasarkan pada
interaksi sosial.
Manusia dipandang sebagai
rasional karena mereka
mempunyai kemampuan untuk
berfikir, mengelola informasi,
membuat pilihan dan belajar.
Model ekonomi
Model tradisional ini
mengasumsikan bahwa
seluruh kegiatan dan
keputusan manusia adalah
rasional sempurna dan
bahwa suatu organisasi
terdapat konsistensi antara
beragam motif dan tujuan.
Model sosial Model kepuasan simon
9. PENGAMBILAN KEPUTUSAN DALAM
ORGANISASI
• Rasional terbatas
Konsep rasional terbatas adalah membuat urutan pertimbangan
beberapa alternatif. Pengurutan alternatif tersebut sangat penting
dalam menentukan alternatif yang dipilih.
• Intuisi
Merupakan suatu proses tidak sadar yang diciptakan dari
pengalaman tersaring. intuisi ini tidak harus berjalan secara
independen dari analisis rasional.
• Identifikasi masalah
Biasanya masalah-masalah yang tampak cenderung memiliki
kemungkinan terpilih yang lebih tinggi dibandingkan dengan
masalah-masalah yang penting.
10. PENGAMBILAN KEPUTUSAN DALAM
ORGANISASI
• Membuat pilihan
Untuk menghindari informasi yang terlalu padat, para pengambil
keputusan mengandalkan heuristik atau jalan pintas penilaian dalam
pengambilan keputusan.
• Perbedaan individual: gaya pengambilan keputusan
Gaya pengambilan keputusan yang paling baik adalah memikirkan
gaya dominan pada seseorang tertentu dan gaya penunjangnya.
• Keterbatasan organisasi
Organisasi itu sendiri merupakan penghambat bagi para pengambil
keputusan. Misalnya para manajer membentuk keputusan-
keputusannya untuk mencerminkan sistem penilaian kinerja untuk
mematuhi peraturan-peraturan dan batas waktu yang ditetapkan
organisasi.
11. ASUMSI KEPRILAKUAN DALAM
PENGAMBILAN KEPUTUSAN ORGANISASI
Perusahaan sebagai unit pengambilan keputusan
organisasi mengembangkan prosedur operasi standar ini menjadi
‘’aturan pengambilan keputusan’’. Keputusan dibuat berdasarkan
aturan pengambilan keputusan yang telah ditentukan sebelumnya.
Cybert dan March menggambarkan 4 konsep dasar relasional sebagai
inti dari pengambilan keputusan bisnis:
1. Resolusi semu dari konflik
2. Menghindari ketidakpastian
3. Pencarian masalah
4. Pembelajaran organisasional
12. 1. Resolusi semu dari konflik
3. Pencarian Masalah
2. Menghindari ketidakpastian
Teori keputusan klasik mengansumsikan bahwa konflik dapat diselesaikan menggunakan rasionalitas
lokal, aturan-aturan pengambilan keputusan yang dapat diterima, dan perhatian secara berurutan pada
tujuan.
Pengambilan kepitusan modern telah mendedikasikan usahanya untuk pengmbilan keputusan dalam
risiko dan ketidakpastian
Pencarian masalah didefinisikan sebagai proses menemukan solusi sebagai proses menemukan
solusi atau suatu cara untuk bereaksi terhadap suatu peluang.
4. Pembelajaran Organisasi
ketika pendekatan pencarian menemukan solusi yang layak untuk suatu masalah.
Organisasi kemungkinan besar mengulangi pendekatan yang sama. Dalam memecahkan
masalah serupa di masa depan
13. KEKUATAN DAN KELEMAHAN INDIVIDU
SEBAGAI PENGAMBIL KEPUTUSAN
1. Batasan pengambilan keputusan secara rasional dari
individu Lingkup pengetahuan yang tersedia dalam
kaitanya dengan seluruh alternatif yang mungkin dan
konsekuensinya.
2. Gaya kognitif mereka dengan assumsi bahwa tidak
ada satupun gaya kognitif yang unggul karena dalam
situasi masalah tertentu.
3. Struktur nilai mereka yang berubah
4. Tendensi mereka yang cenderung untuk memuaskan
daripaqda melakukan optimalisasi
14. Peran kelompok
sebagai pembuat
keputusan dan
pemecah masalah
Fenomena pemikiran kelompok
Penggunaan kelompok yang heterogen pengalaman telah
menunjukan bahwa tim pengambilan keputusan yang
terdiri dari individu memiliki karakteristik yang berbeda
dan berkinerja lebih baik, selama perbedaan tidak
memengaruhi kesatuan.
Fenomena pergeseran resiko(dampak dari
kelompok)
Kelompok yang lebih memilih alternatif yang lebih
agresif dan beresiko dibandingkan dengan apa yang
mungkin dilakukan oleh individu-individu jika mereka
bertindak sendirian
Kesatuan kelompok
Kesatuan kelompok didefinisikan dimana anggotanya
memiliki tujuan yang sama. Dan umumya lebih efektif
dalam situasi mengambil keputusan
15. Kontroversi yang disebabkan oleh hubungan atasan dan bawahan
Atasan mempunyai akses terhadap informasi yang berbeda, sehingga
memiliki pendapat yang berbeda pula dibandingakn dengan bawahanya.
Kualitas dari pilihan keputusan akan sangat bergantung bagaimana
atasan menangani masalah tersebut.
Pengaruh dasar kekuasaan
Elemen kekuasaan sering disebut dengan kekuasaan posisi, kekuasaan
keahlian, sumberdaya, atau politik. seseorang dapat memiliki lebih dari satu
elemen kekuasaan dan menggunakanya pada tingkat yang berbeda dalam
situasi pengambilan keputusan tertentu.
Dampak dari tekanan waktu
Tekanan waktu berdampak pada akurasi, tetapi tidak pada efisiensi dari
pengambilan keputusan. Juga terdapat kesenjagan pada yang meningkat
dalam komunikasi dengan anggota.
16. PENGAMBILAN KEPUTUSAN OLEH
PENDATANG BARU VERSUS OLEH PAKAR
Gambaran perbedaan dalam penggunaan data,
peneliti membagi tugas dalam tiga kelompok:
1. Pengujian informasi
2. Integrasi pengamatan dan temuan
3. Pertimbangan
Bouw (1984) mengungkapkan sejumlah perbedaan yang
menarik dalam strategi dan penekatan yang digunakan
serta data spesifik yang dipilih oleh pakar dan pendatang
baru ketika mengambil keputusan berdasaran informasi
akuntansi atau informasi keuangan lainnya
17. PERAN KEPRIBADIAN DAN GAYA KOGNITIF
DALAM PENGAMBILAN KEPUTUSAN
Karena manusia membuat keputusan, banyak riset telah diarahkan pada
bagaimana perbedaan psikologis mempengaruhi keputusan.
Pebedaan psikologis individu dapat dibagi menjadi 2 kategori
yaitu kepribadian dan gaya kognitif
Kepribadian mengacu pada sikap atau keyakinan individu
Sementara gaya kognitif mengacu pada cara atau metode seseorang
menerima,menympan,memproses serta meneruskan informasi.
Dalam suatu situasi pengambilan keputusan, kepribadian dan gaya
kognitif saling berinteraksi dan mempengaruhi (menambah atau
mengurang) dampak dari informasi tersebut.
18. PERAN INFORMASI AKUNTANSI
DALAM PENGAMBILAN KEPUTUSAN
Data Akuntansi Sebagai Stimuli Dalam Pengenalan Masalah
Dampak Data Akuntansi Dalam Pilihan Keputusan
Hipotesis Keperilakuan Dari Dampak Data Akuntansi
19. 1) DATA AKUNTANSI SEBAGAI STIMULI DALAM PENGENALAN
MASALAH
Akuntansi dapat berfungsi sebagai stimuli dalam pengenalan
masalah melalui pelaporan deviasi kinerja actual dari sasaran
standar atau anggaran atau melalui pemberian informasi kepada
manajer bahwa mereka gagal untuk mencapai target output atau
laba yang ditentukan sebelumnya. Penurunan dalam rasio
perputaran persediaan akan mengarahkan perhatian manjemen
terhadap tingkat persediaan dan penjualan. Melemahnya rasio
penagihan piutang dapat menunjukan kekurangan alam prosedur
pemberian kredit dan atau penagihan piutang. Rasio akuntansi
peridoik , laporan kinerja, dan atau akuntansi lainnya yang
mengarahkan perhatian sebenarnya merangsang solusi yang
bergantung pada sejumlah faktor
20. 2) DAMPAK DATA AKUNTANSI DALAM PILIHAN KEPUTUSAN
Bobot yang diberikan kepada informasi akuntansi dalam pilihan akhir
sangat bervariasi. Hal itu tergantung pada sampai sejauh mana hal itu
dipandang mengurangi ketiakpastian yang mengelilingi proses
pengambilan keputusan. data penjualan dan biaya masa lalu.
2 elemen lainnya yang mempengaruhi keyakinan yang diberikan pada
informasi akuntansi adalah permintaan dan persaingan. Informasi
akuntansi juga memainkan peranan yang lebih penting dalam keputusan
jangka pendek dibaningkan dalam keputusan yang melibatkan
konsekuensi jangka panjang karena infomasi akuntansi hanya
mencerminkan biaya dan pendapatan yang berkaitan dengan operasi
sekarang.
Fakta lain yang mengurangi dampak informasi akuntansi adalah
ketiakmampuan untuk mengukur biaya kesempatan
(Opportunity Cost).
21. Informasi akuntansi adalah salah satu input dalam model
pengambilan keputusan. Input tersebut apat bersifat
keuangan, non keuangan, atau bahkan tidak bisa
dikuantfikasi. Hal ini bergantung pada pengambil
keputusan untuk memutuskan apakah input tertentu
relevan atau tidak. Hanya jika pengambil keputusan
memandang informasi akuntansi sebagai informasi yang
relevan untuk jenis keputusan yang akan diambil , maka
informasi tersebut kan mempdngaruhi hasil keputusan
3) HIPOTESIS KEPERILAKUAN DARI DAMPAK AKUNTANSI
22. Tingkat pengaruh informasi akuntansi juga bervariasi berdasarkan jenis
pengambil keputusan.
Bruns (1981) mengelompokkan para pengambil keputusan kedalam 3
kelompok :
1. Para pembuat keputusan alam perusahaan yang mengambil keputusan
mengenai operasi dan system akuntansi digunakan untuk menyusun
laporan (manajemen puncak)
2. Para pengambil keputusan alam perusahaan yang hanya dapat membuat
keputusan mengenai operasi saja (manajer operasi)
3. Mereka yang berada diluar perusahaan yang membuat keputusan
mengenai perusahaan tersebut yang membuat keputusan mengenai
perusahaan tersebut yang dapat mempengaruhi lingkungan dan
operasinya, tetapi yang tidak dimiliki kenali langsung atas operasi
perusahaan atau aktivitas apapun yang dilakukannya.