3. • Dalam melaksanakan tugasnya, perawat
tidak dapat bekerja tanpa berkolaborasi
dengan profesi lain.
4.
5. • Setiap profesi tersebut mempunyai tanggung
jawab terhadap kesehatan pasien namun tetap
memiliki visi yang sama yakni terwujudnya
pelayanan kesehatan yang prima, hanya
pelaksanaannya saja yang berbeda disesuaikan
dengan profesinya masing – masing.
6. Dalam menjalankan tugasnya, setiap profesi
dituntut untuk mempertahankan kode etik profesi
masing-masing.
Kelancaran masing-masing profesi tergantung dari
ketaatannya dalam menjalankan dan
mempertahankan kode etik profesinya.
7.
8. Bila setiap profesi telah dapat saling
menghargai, maka hubungan kerja sama
akan dapat terjalin dengan
baik, walaupun pada pelaksanaannya
sering juga terjadi konflik-konflik etis.
9. • Kemudian bagaimana caranya supaya
tugas antar profesi keperawatan dapat
berjalan secara harmonis dan pelayanan
kesehatan menjadi maksimal?
10. • Agar kerjasama dalam pelayanan kesehatan
terwujud, semua jenis profesi harus
mempunyai keinginan untuk berkolaborasi.
Ketergantungan antar profesi pun dapat tetap
ada asalkan sesuai dengan aturan yang ada.
11.
12. Kolaborasi didasarkan pada :
•
•
•
•
•
konsep tujuan umum
konstribusi praktisi profesional
kolegalitas
komunikasi
praktek yang difokuskan kepada pasien
13. Kolegalitas
menekankan pada saling menghargai,
dan pendekatan profesional untuk
masalah-masalah dalam tim dari pada
menyalahkan seseorang atau atau
menghindari tangung jawab.
14. Komunikasi
• Agar kolaborasi dapat berjalan dengan baik dan
pelayanan kesehatan masyarakat dapat meningkat
perlu adanya komunikasi yang baik antar sesama
tenaga kesehatan, rasa saling percaya dengan profesi
tenaga kesehatan lainnya, menghargai profesi lain
dalam pengambilan keputusan bersama (dalam
kolaborasi).
15. • Tidak ada kelompok yang dapat menyatakan
lebih berkuasa di atas yang lainnya.
• Masing-masing profesi memiliki profesional
yang berbeda sehingga ketika digabungkan
dapat menjadi kekuatan untuk mencapai
tujuan yang diharapkan
16. Kolaborasi yang efektif antara anggota tim
kesehatan memfasilitasi terselenggaranya
pelayanan pasien yang berkualitas.
17. Pengertian Delegasi
• Delegasi adalah suatu pelimpahan wewenang
dan tanggung jawab formal kepada orang lain
untuk melaksanakan kegiatan tertentu.
18. SYARAT YANG HARUS DIPENUHI
UNTUK DELEGASI TINDAKAN MEDIS
1. Penegakan diagnosa, pemberian terapi serta
penentuan indikasi tindakan, harus
diputuskan dokter sendiri
2. Delegasi dimana tindakan medis hanya
dibolehkan jika dokter yakin bahwa perawat
yang menerima delegasi itu sudah mampu
dengan baik melakukannya.
19. Cont’d
3. Pendelegasian itu harus dilakukan tertulis
termasuk instruksi yang jelas tentang
pelaksanaannya dan bagaimana tindakan bila
timbul komplikasi dsb.
4. Harus ada bimbingan dan pengawasan medik
pada pelaksanaannya.
20. Cont’d
5. Pelaksanaan ini tergantung
tindakannya, apakah dokter harus
disampingnya atau ia panggil sewaktu- waktu
Perawat yang menerima delegasi berhak
menolak jika merasa tidak mampu
melakukan tindakan medis tersebut.
21. TINDAKAN YANG BOLEH
DIDELEGASIKAN
• Tindakan dalam rangka penerusan observasi
dan bimbingan penderita di rumah sakit
• Tindakan perawatan dan pengurusan
penderita
• Tindakan yang berhubungan dengan aktivitas
diagnostik dan terapi dari dokter yang
dilaksanakan atas instruksinya