SlideShare a Scribd company logo
1 of 46
Download to read offline
Teknik Industri
Universitas Brawijaya
Manajemen Proyek
Lecture 16
• Outline:
– Manajemen Proyek
• References:
– Azlia, Wifqi. PPT: Organisasi dan Manajemen Industri. PSTI-
UB. 2011.
Pendahuluan
 Proyek : kombinasi dari kegiatan-kegiatan (activities) yang saling
berkaitan dan harus dilaksanakan dengan mengikuti suatu
urutan tertentu sebelum seluruh tugas dapat diselesaikan
secara tuntas.
 Berdasarkan suatu study pada tahun 2003, sebanyak lima
puluh persen (50%) proyek IT menunjukkan kenaikan
keterlambatan waktu penyelesaian proyek. Isu tentang
penjadwalan adalah alasan utama terjadinya konflik dalam
proyek khususnya selama paruh kedua dalam proyek. Waktu
adalah hal yang paling tidak fleksibel, akan terus berlalu apapun
yang terjadi dalam proyek.
Definisi Proyek
• Gabungan sumber2 daya seperti manusia,
material, peralatan dan modal/biaya yang
dihimpun dalam suatu wadah organisasi
sementara untuk mencapai sasaran dan
tujuan
Perencanaan & Penjadwalan Proyek
 Perencanaan proyek : usaha untuk membuat penentuan
mengenai apa yang harus dicapai dalam proyek, kapan dan
bagaimana proyek tersebut dilaksanakan.
 Penjadwalan proyek : usaha untuk menentukan kapan sebuah
proyek dilaksanakan berdasarkan urutan tertentu dari awal
sampai akhir proyek dan waktu yang dibutuhkan oleh setiap
aktivitas dalam proyek.
 Metode penjadwalan proyek yang lazim digunakan adalah
Gantt Chart, PERT (Project Evaluation and Review Technique) dan
CPM (Critical Path Method).
Penjadwalan Proyek
• Penjadwalan proyek dibutuhkan untuk membantu seorang
manajer proyek sehingga dapat:
 Menunjukkan hubungan tiap-tiap kegiatan terhadap
keseluruhan proyek.
 Mengidentifikasikan hubungan yang harus didahulukan di
antara kegiatan.
 Menunjukkan perkiraan biaya dan waktu yang realistis untuk
tiap kegiatan.
 Membantu penggunaan tenaga kerja, uang dan sumber daya
lainnya dengan cara mencermati hal-hal kritis pada proyek.
Prinsip Penjadwalan Proyek
 Pembagian
Proyek harus dibagi-bagi ke dalam sejumlah tugas & aktifitas yang dapat
dikendalikan.
 Saling Ketergantungan
Adanya saling ketergantungan dari setiap tugas & aktifitas yang dibagi harus
ditentukan dari awal penjadwalan proyek.
 Alokasi Waktu
Setiap tugas yang akan dijadwalkan harus dialokasikan kedalam sejumlah
satuan kerja.
 Validasi Kerja
Setiap proyek memiliki staff tertentu, dimana pada saat pembagian tugas,
harus dipastikan bahwa tidak akan kelebihan alokasi waktu atau jumlah
SDM pada saat tertentu.
Syarat Proyek sebagai Network
Planning
 Proyek dapat dibagi dalam aktivitas-aktivitas yang mempunyai
batasan yang jelas satu sama lain, dan jika ada aktivitas yang
dikerjakan dengan menggunakan sumber daya (tenaga kerja
atau fasilitas) yang sama tidak bisa dilakukan dalam waktu yang
bersamaan
 Masing-masing aktivitas mempunyai waktu/perkiraan waktu
pengerjaan (durasi)
 Setiap aktivitas dikerjakan secara kontinyu
 Dalam satu saat dapat dikerjakan lebih dari satu aktivitas
asalkan sumber daya yang digunakan berbeda
8
9
Simbol dan Notasi (pada Network AOA/Activity On Arc) :
• Event (peristiwa, kejadian) dilambangkan dengan lingkaran dan
biasa dinotasikan dengan angka yang dituliskan dalam lingkaran
tersebut, contoh :
Event ke-1 dituliskan sebagai
• Activity (aktivitas, kegiatan) dilambangkan dengan anak panah dan
biasa dinotasikan dengan huruf besar yang dituliskan di atas garis
tersebut, contoh :
Aktivitas A dapat dituliskan sebagai
Dummy, merupakan aktivitas fiktif
yang perlu digambarkan untuk
menunjukkan ketergantungan
kegiatan, contoh :
Aktivitas C dapat dimulai setelah A dan B selesai, sedangkan
aktivitas D dapat dimulai setelah B selesai (tidak tergantung pada A)
A
1
A
D
B
C
dummy
Jaringan Kerja Proyek (Project Network)
10
Aturan dasar logika Jaringan Kerja:
• Dalam menyusun suatu jaringan kerja, ada beberapa aturan dasar yang
perlu diperhatikan :
– Sebelum suatu aktivitas boleh dimulai, semua aktivitas yang mendahuluinya harus
sudah berakhir.
– Tanda panah hanya menyatakan hubungan ketergantungan, panjang dan kemiringannya
tidak mengandung pengertian apapun.
– Nomor event tidak boleh sama, penomoran biasanya dimulai dari kiri ke kanan.
– Di antara dua event tidak boleh terdapat dua aktivitas atau lebih secara langsung, harus
dibuat sebuah aktivitas dummy.
– Suatu jaringan kerja hanya boleh memiliki sebuah initial event dan sebuah terminal
event.
Contoh Sebuah Network :
1
1
1
1
543
C
D
2A
B E F
3
5
4
12
7 3
Jaringan Kerja Proyek (Project Network)
11
2
A B
- Aktivitas A mendahului aktivitas B.
- Aktivitas A merupakan predecessor aktivitas B.
- Aktivitas B merupakan successor aktivitas A.
2
A
D
B
C
- Aktivitas A mendahului aktivitas B, C, dan D.
- Aktivitas A merupakan predecessor aktivitas B, C, dan D.
- Aktivitas B, C, dan D merupakan successor aktivitas A.
4
B D
A
C
- Aktivitas A, B, dan C mendahului aktivitas D.
- Aktivitas A, B, dan C merupakan predecessor aktivitas D.
- Aktivitas D merupakan successor aktivitas A, B, dan C.
1 2
A
B
s a l a h
- Diagram jaringan kerja yang SALAH, karena dalam dua
event terdapat dua aktivitas secara langsung.
1 3
A
B
b e n a r
2
B
B
dummy
- Diagram jaringan kerja yang BENAR, aktivitas B tidak
secara langsung terjadi antara event 1 dan event 3, tetapi
melalui event 2 terlebih dahulu.
- Aktivitas antara event 1 dan event 2 merupakan aktivitas
semu (dummy) dan dilambangkan dengan garis terputus-
putus.
Jaringan Kerja Proyek (Project Network)
Permasalahan Penjadwalan Proyek
 Produktifitas tidak berbanding lurus dengan jumlah orang yang
mengerjakan tugas  Seringkali diatasi dengan solusi
penambahan personal pada akhir proyek
 Segala sesuatu yang tidak diharapkan bahkan hal yang paling
buruk mungkin akan terjadi, sehingga membutuhkan suatu
perencanaan yang matang dalam penjadwalan proyek, apabila
perlu dibuat perencanaan cadangan dalam proyek.
GANTT CHART
 Pada tahun 1917, Henry Gantt mengembangkan sebuah metode untuk
membantu penjadwalan job shops.
 Gantt Chart : suatu grafik dimana ditampilkan kotak-kotak yang mewakili
setiap tugas dan panjang masing-masing setiap kotak menunjukkan waktu
pengerjaan tugas-tugas tersebut dalam format pewaktuan tertentu seperti
jam, hari, tanggal, minggu, bulan atau tahun.
GANTT CHART
GANTT CHART
• Keuntungan
 Sederhana, mudah dibuat dan
dipahami, sehingga sangat
bermanfaat sebagai alat
komunikasi dalam
penyelenggaraan proyek.
 Dapat menggambarkan jadwal
suatu kegiatan dan kenyataan
kemajuan sesungguhnya pada saat
pelaporan.
• Kerugian
 Tidak menunjukkan secara spesifik
hubungan ketergantungan antara
satu kegiatan dan kegiatan yang lain,
sehingga sulit untuk mengetahui
dampak yang diakibatkan oleh
keterlambatan satu kegiatan
terhadap jadwal keseluruhan
proyek.
 Sulit mengadakan penyesuaian atau
perbaikan/pembaharuan bila
diperlukan, karena pada umumnya
ini berarti membuat bagan balok
baru.
CRITICAL PATH
16
18
Perkiraan Kurun Waktu Kegiatan
Prinsip-prinsip yang Perlu Diperhatikan dalam
Memperkirakan Waktu Kegiatan :
1. Bebas dari waktu pelaksanaan kegiatan sebelum dan sesudahnya
2. Perhatikan ketersediaan sumber daya
3. Gunakan hari kerja normal, tidak lembur dan tidak ada usaha tambahan
lain
4. Masukkan unsur waktu berkaitan dengan ijin resmi
5. Masukkan unsur waktu berkaitan dengan iklim
19
Perhitungan Waktu dan
Penentuan Lintasan Kritis
Notasi yang digunakan :
• TE : Earliest Event Occurence Time (saat paling cepat terjadinya event)
• TL : Latest Event Occurence Time (saat paling lambat terjadinya event)
• ES : Earliest Activity Start Time (Earliest Start). Saat paling cepat dimulainya
aktivitas
• EF : Earliest Activity Finish Time (Earliest Finish). Saat paling cepat
selesainya aktivitas.
• LS : Latest Activity Start Time (Latest Start). Saat paling lambat dimulainya
aktivitas.
• LF : Latest Activity Start Time (Latest Finish). Saat paling lambat selesainya
aktivitas.
• A : Kode aktivitas
• t : Duration (time) = waktu yang diperlukan untuk menyelesaikan aktivitas.
i
TEi
TLi
j
TEj
TLj
A
tij
ESij
EFij
LFij
LSij
20
Perhitungan Waktu Maju (Paling Cepat )
• Saat paling cepat terjadinya initial event adalah hari ke 0 sehingga
TE0= 0 (kecuali untuk proyek yang berhubungan dengan proyek
lain/sebelumnya)
• Jika initial event terjadi pada hari ke 0 ( TEi = 0 ; i = 0),
maka
• Pada event yang menggabungkan beberapa aktivitas (Merge Event),
berlaku
ESij = TEi = 0
EFij = ESij + tij
j
EFi1
j
EFi2
j
EFi3
j
TEj
TLj
TEj = Max{EFi1j, EFi2j, EFi3j}
Karena suatu event hanya terjadi jika aktivitas-aktivitas yang mendahuluinya
telah selesai, maka saat paling cepat terjadinya event tersebut sama
dengan nilai terbesar dari saat yang paling cepat selesainya aktivitas-
aktivitas yang berakhir pada event.
21
Perhitungan Waktu Mundur (Paling Lambat)
• Pada terminal event berlaku TLj = TEj
• Pada saat paling lambat dimulainya suatu aktivitas sama dengan saat
paling lambat selesainya aktivitas tersebut dikurangi dengan durasinya.
• Pada event yang menyebarkan aktivitas (Burst Event) yang menjadi
pangkal beberapa aktivitas berlaku :
Setiap aktivitas hanya dapat dimulai bila event yang mendahuluinya telah
terjadi, maka saat paling lambat terjadinya suatu event sama dengan nilai
terkecil dari saat paling lambat dimulainya aktivitas-aktivitas yang berpangkal
pada event tersebut.
TLi = Min{LSij1, LSij2, LSij3}
LSij = LFij - tij
LFij = TLj
i
LSij1
LSij2
LSij3
TEi
TLi
Slack
• Slack untuk event  Beda antara earliest time
dan latest time
22
jjevent ETLTSlack j

Critical Path
• Critical Event
– Event dengan slack event = 0
– ETj = LTj
• Critical Activity
– Aktivitas yang sangat sensitif terhadap
keterlambatan
– Aktivitas dengan slack aktivitas = 0
– ETi = LTi dan ETj = LTj
23
24
Critical Path
• Lintasan Kritis dibentuk oleh beberapa Aktivitas Kritis,
yaitu aktivitas yang tidak mempunyai kelonggaran,
sehingga pelaksanaannya harus dilakukan dengan
sungguh-sungguh.
• Lintasan (path) kritis karena bila kegiatan yang
terdapat pada lintasan ini berubah waktu penyelesainnya,
maka penyelesaian proyek secara keseluruhan akan
berubah (panjang lintasan kritis menunjukkan waktu
penyelesaian proyek secara keseluruhan).
Critical Path
• Tujuan mengetahui adanya critical path
– Untuk mengetahui dengan cepat aktivitas-aktivitas
dan event-event mana yang tingkat kepekaannya
paling tinggi terhadap keterlambatan pada
pelaksanaan proyek sehingga setiap saat dapat
ditentukan tingkat prioritas kebijaksanaan
pengerjaan proyek, yaitu terhadap aktivitas-
aktivitas kritis
25
Contoh
Aktivitas Successor Durasi
A B, C 8
B D, E, F 5
C H 11
D G 2
E G, H 10
F H 7
G I 3
H I 9
I - 4
26
Network
27
1 2 3 4
6
5
7 8
A
8
G
3
D
2
F
7
C
11
B
5
E
10
I
4
0
0 H
9
Perhitungan ET
Event j Predecessor i ETi + L ETj
1 - - 0
2 1 0 + 8 = 8 8
3 2 8 + 5 = 13 13
4 3 13 + 10 = 23 23
5 3 13 + 2 = 15 23
4 23 + 0 = 23
6 2 8 + 11 = 19 23
3 13 + 7 = 20
4 23 + 0 = 23
7 5 23 + 3 = 26 32
6 23 + 9 = 32
8 7 32 + 4 = 36 36 28
 LETET i
i
j  max
Perhitungan LT
Event j Successor i LTi - L LTj
8 - - 36 (= ET8)
7 8 36 – 4 = 32 32
6 7 32 – 9 = 23 23
5 7 32 – 3 = 29 29
4 5 29 – 0 = 29 23
6 23 – 0 = 23
3 4 23 – 10 = 13 13
5 29 – 2 = 27
6 23 – 7 = 16
2 3 13 – 5 = 8 8
6 23 – 11 = 12
1 2 8 – 8 = 0 0 29
 LLTLT i
i
j  min
Slack Event
Event j ETj LTj Slack event j
1 0 0 0
2 8 8 0
3 13 13 0
4 23 23 0
5 23 29 6
6 23 23 0
7 32 32 0
8 36 36 0
30
jjevent ETLTSlack j

Critical Path: A-B-E-dummy-H-I
1 2 3 4
6
5
7 8
A
8
G
3
D
2
F
7
C
11
B
5
E
10
I
4
0
0 H
9
31
Critical Path: A-B-E-dummy-H-I
0
0
1
8
8
2
13
13
3
23
23
4
23
23
6
23
29
5
32
32
7
36
36
8
A
7
F
2
D
0
0
H
9
3
G
4
I
8
C
11
5
B
10
E
ETj
LTj
j
32
33
• Pada tahun 1957 sebuah proyek pabrik kimia milik du Pont Company dibangun
dengan rencana rangkaian kegiatan pada tabel dibawah. Lakukan perhitungan
waktu maju dan perhitungan waktu mundur untuk proyek tersebut
No. Akt. Nama Akt. Durasi Akt. Pendahulu
(Predecessor)
1 A 5 -
2 B 4 -
3 C 8 -
4 D 3 A
5 E 7 A
6 F 5 C
7 G 4 C
8 H 3 B, D
9 I 9 F, H
10 J 11 F, H
11 K 8 E, I
12 L 10 G, J
Soal CPM
PROGRAM EVALUATION AND
REVIEW TECHNIQUE
34
DIAGRAM PERT
 Pada tahun 1958, Booz Allen Hamilton menemukan sebuah
metode penjadwalan yang diberi nama diagram PERT,
merupakan singkatan dari Program Evaluation and Review
Technique.
 Digunakan untuk mempermudah proses perencanaan dan
penjadwalan untuk proyek yang memiliki ketidakpastian durasi
waktu dalam jumlah besar.
 Digunakan untuk menjadwalkan proyek yang belum pernah
dilakukan sehingga durasi aktivitas (pekerjaan) sangat
probabilistik. Biasanya berupa proyek-proyek penelitian dan
pengembangan (R&D)
DIAGRAM PERT
Diagram PERT dianggap lebih baik apabila dibandingkan
dengan Gantt Chart, yaitu diantaranya karena hal-hal
sebagai berikut :
 Mudah mengidentifikasi tingkat prioritas dalam
sebuah proyek.
 Mudah mengetahui ketergantungan (dependency)
antara kegiatan (activity) yang satu dengan yang lain
dalam sebuah proyek.
PERT
Dalam PERT durasi waktu penyelesaian suatu
aktivitas diprediksi dengan tiga estimasi waktu
yaitu:
◦ Waktu optimis (optimistic estimate = a)
◦ Waktu normal (most likely estimate = m)
◦ Waktu pesimis (pessimistic estimate = b)
37
Estimasi Waktu dalam PERT
 Waktu optimis (a)
◦ Waktu yang dibutuhkan untuk menyelesaikan suatu aktivitas dengan
asumsi jika pelaksanaan aktivitas berjalan dengan sangat baik
◦ Waktu tercepat yang mungkin dapat dicapai untuk menyelesaikan
suatu aktivitas
 Waktu pesimis (b)
◦ Waktu yang dibutuhkan untuk menyelesaikan suatu aktivitas dengan
asumsi jika pelaksanaan aktivitas berjalan dengan sangat buruk
◦ Waktu terlambat yang mungkin terjadi dalam penyelesaian suatu
aktivitas
 Waktu normal (m)
◦ Waktu yang dibutuhkan untuk menyelesaikan suatu aktivitas dengan
asumsi jika pelaksanaan aktivitas berjalan dengan normal
38
Pendekatan Distribusi Beta
• Waktu penyelesaian rata-rata
• Variansi
39
6
4 bma
t


2
2
6





 

ab

Contoh
Aktivitas
(i; j)
Predecessor Estimasi Waktu (dalam Hari)
Waktu
Optimis (aij)
Waktu
Normal (mij)
Waktu
Pesimis (bij)
A = (1-2) - 2 4 6
B = (2-4) A 4 7 10
C = (2-3) A 6 7 14
D = (2-5) A 3 6 9
E = (4-6) B, C 12 14 22
F = (3-5) C 2 10 12
G = (5-6) D, F 6 9 12
H = (6-7) E, G 5 7 15
40
Contoh
Aktivitas
(i; j)
Prede
cessor
Estimasi Waktu (dalam Hari)
Waktu
Optimis
(aij)
Waktu
Normal
(mij)
Waktu
Pesimis
(bij)
t σ2
A = (1-2) - 2 4 6 4 0,444
B = (2-4) A 4 7 10 7 1,000
C = (2-3) A 6 7 14 8 1,778
D = (2-5) A 3 6 9 6 1,000
E = (4-6) B, C 12 14 22 15 2,778
F = (3-5) C 2 10 12 9 2,778
G = (5-6) D, F 6 9 12 9 1,000
H = (6-7) E, G 5 7 15 8 2,778
41
6
4 bma
t


2
2
6





 

ab

Critical Path: A-C-F-G-H
0
0
1
4
4
2
12
12
3
21
21
5
12
18
4
33
33
6
41
41
7
6
D
7
B
F
0
G
12
15
E
8
H
4
A
8
C
9
42
9
30
30
38
38
15
Critical Path: A-C-F-G-H
• Rata-rata waktu penyelesaian proyek
• Variansi waktu penyelesaian proyek
• Standard deviasi waktu penyelesaian proyek
43
  38 ttE
778,8778,2000,1778,2778,1444,02

963,2778,8 t
Perbedaan CPM (Critical Path Method)
dan PERT
 CPM menggunakan satu jenis waktu untuk taksiran waktu kegiatan
sedangkan PERT menggunakan tiga jenis waktu, yaitu: prakiraan
waktu teroptimis, termungkin, dan terpesimis.
 CPM digunakan kala taksiran waktu pengerjaan setiap aktifitas
diketahui dengan jelas, sedangkan PERT digunakan saat taksiran
waktu aktifitas tidak dapat dipastikan seperti aktifitas tersebut
belum pernah dilakukan atau mempunyai variasi waktu yang besar.
 PERT berbasiskan statistik memberikan peluang hadirnya
ketidakpastian. Hal tersebut, tampak dalam misal untuk mengukur
probabilitas selesainya proyek jika kita inginkan proyek selesai pada
suatu waktu tertentu, sedangkan CPM menganggap proyek terdiri
dari peristiwa susul menyusul.
CPM (Critical Path Method)
 Meskipun demikian, CPM dan PERT mempunyai tujuan yang
sama dimana analisis yang digunakan adalah sangat mirip yaitu
dengan menggunakan diagram anak panah.
 Dapat dikatakan CPM merupakan variasi dari PERT.
 Perbedaan pokok antara CPM dan PERT terletak pada
penentuan perkiraan waktunya, dimana PERT menggunakan
rumus:
• Sedangkan CPM langsung menggunakan perhitungan Jalur
Kritis (Critical Path).
6
4 bma
t


FINAL EXAM
• MATERI:
– Pengendalian Kualitas Statistik
– Perencanaan dan Pengendalian Produksi
– Organisasi dan Manajemen Industri
– Manajemen Proyek
Diagram pert oleh Universitas Brawijaya

More Related Content

What's hot

Pengertian distribusi lognormal
Pengertian distribusi lognormalPengertian distribusi lognormal
Pengertian distribusi lognormalNurul Lailyah
 
7 analisa jaringan dengan metode aon
7  analisa jaringan dengan  metode aon7  analisa jaringan dengan  metode aon
7 analisa jaringan dengan metode aonSimon Patabang
 
Pengujian Hipotesis (Makalah Pengantar Statistika)
Pengujian Hipotesis (Makalah Pengantar Statistika)Pengujian Hipotesis (Makalah Pengantar Statistika)
Pengujian Hipotesis (Makalah Pengantar Statistika)Mayawi Karim
 
Tugas regresi linear dan non linier
Tugas regresi linear dan non linierTugas regresi linear dan non linier
Tugas regresi linear dan non liniernopiana
 
Tugas ke 2 ekonomi teknik
Tugas ke 2 ekonomi teknikTugas ke 2 ekonomi teknik
Tugas ke 2 ekonomi teknikcondro23
 
13.analisa korelasi
13.analisa korelasi13.analisa korelasi
13.analisa korelasiHafiza .h
 
3 . analisis regresi linier berganda dua peubah
3 .  analisis regresi  linier berganda dua peubah3 .  analisis regresi  linier berganda dua peubah
3 . analisis regresi linier berganda dua peubahYulianus Lisa Mantong
 
Riset operasional
Riset operasionalRiset operasional
Riset operasionalHenry Guns
 
UJI PROPORSI DUA SAMPEL
UJI PROPORSI DUA SAMPELUJI PROPORSI DUA SAMPEL
UJI PROPORSI DUA SAMPELAroon Siregar
 
PERENCANAAN WAKTU & JARINGAN KERJA
PERENCANAAN WAKTU & JARINGAN KERJAPERENCANAAN WAKTU & JARINGAN KERJA
PERENCANAAN WAKTU & JARINGAN KERJAtanalialayubi
 
STATISTIKA-Regresi dan korelasi
STATISTIKA-Regresi dan korelasiSTATISTIKA-Regresi dan korelasi
STATISTIKA-Regresi dan korelasiYousuf Kurniawan
 
Uji proporsi satu populasi dan dua populasi
Uji proporsi satu populasi dan dua populasiUji proporsi satu populasi dan dua populasi
Uji proporsi satu populasi dan dua populasiRosmaiyadi Snt
 
Distribusi eksponensial
Distribusi eksponensialDistribusi eksponensial
Distribusi eksponensialPhe Phe
 
Teori pendugaan statistik presentasi
Teori pendugaan statistik presentasiTeori pendugaan statistik presentasi
Teori pendugaan statistik presentasiPerum Perumnas
 

What's hot (20)

11 biaya dalam proyek
11  biaya dalam proyek11  biaya dalam proyek
11 biaya dalam proyek
 
Manajemen proyek
Manajemen proyekManajemen proyek
Manajemen proyek
 
Pengertian distribusi lognormal
Pengertian distribusi lognormalPengertian distribusi lognormal
Pengertian distribusi lognormal
 
7 analisa jaringan dengan metode aon
7  analisa jaringan dengan  metode aon7  analisa jaringan dengan  metode aon
7 analisa jaringan dengan metode aon
 
Manajemen biaya proyek
Manajemen biaya proyekManajemen biaya proyek
Manajemen biaya proyek
 
Slack dan float
Slack dan floatSlack dan float
Slack dan float
 
Pengujian Hipotesis (Makalah Pengantar Statistika)
Pengujian Hipotesis (Makalah Pengantar Statistika)Pengujian Hipotesis (Makalah Pengantar Statistika)
Pengujian Hipotesis (Makalah Pengantar Statistika)
 
Tugas regresi linear dan non linier
Tugas regresi linear dan non linierTugas regresi linear dan non linier
Tugas regresi linear dan non linier
 
Tugas ke 2 ekonomi teknik
Tugas ke 2 ekonomi teknikTugas ke 2 ekonomi teknik
Tugas ke 2 ekonomi teknik
 
Konsep dasar probabilitas
Konsep dasar probabilitasKonsep dasar probabilitas
Konsep dasar probabilitas
 
13.analisa korelasi
13.analisa korelasi13.analisa korelasi
13.analisa korelasi
 
3 . analisis regresi linier berganda dua peubah
3 .  analisis regresi  linier berganda dua peubah3 .  analisis regresi  linier berganda dua peubah
3 . analisis regresi linier berganda dua peubah
 
Riset operasional
Riset operasionalRiset operasional
Riset operasional
 
UJI PROPORSI DUA SAMPEL
UJI PROPORSI DUA SAMPELUJI PROPORSI DUA SAMPEL
UJI PROPORSI DUA SAMPEL
 
PERENCANAAN WAKTU & JARINGAN KERJA
PERENCANAAN WAKTU & JARINGAN KERJAPERENCANAAN WAKTU & JARINGAN KERJA
PERENCANAAN WAKTU & JARINGAN KERJA
 
STATISTIKA-Regresi dan korelasi
STATISTIKA-Regresi dan korelasiSTATISTIKA-Regresi dan korelasi
STATISTIKA-Regresi dan korelasi
 
Modul statistika-ii-part-2
Modul statistika-ii-part-2Modul statistika-ii-part-2
Modul statistika-ii-part-2
 
Uji proporsi satu populasi dan dua populasi
Uji proporsi satu populasi dan dua populasiUji proporsi satu populasi dan dua populasi
Uji proporsi satu populasi dan dua populasi
 
Distribusi eksponensial
Distribusi eksponensialDistribusi eksponensial
Distribusi eksponensial
 
Teori pendugaan statistik presentasi
Teori pendugaan statistik presentasiTeori pendugaan statistik presentasi
Teori pendugaan statistik presentasi
 

Similar to Diagram pert oleh Universitas Brawijaya

dokumen.tips_manajemen-waktu-proyek-56ad07c8a3424.ppt
dokumen.tips_manajemen-waktu-proyek-56ad07c8a3424.pptdokumen.tips_manajemen-waktu-proyek-56ad07c8a3424.ppt
dokumen.tips_manajemen-waktu-proyek-56ad07c8a3424.pptFadliST
 
CPM (Network Planning CPM) - Manajemen proyek
CPM (Network Planning CPM) - Manajemen proyekCPM (Network Planning CPM) - Manajemen proyek
CPM (Network Planning CPM) - Manajemen proyekKukuh Setiawan
 
3656d5ea1770c0fd6c0a89b8dc315b0ffa8f63d1.pdf
3656d5ea1770c0fd6c0a89b8dc315b0ffa8f63d1.pdf3656d5ea1770c0fd6c0a89b8dc315b0ffa8f63d1.pdf
3656d5ea1770c0fd6c0a89b8dc315b0ffa8f63d1.pdfhydra29
 
Modul-5-Manajemen-waktu-proyek.ppt
Modul-5-Manajemen-waktu-proyek.pptModul-5-Manajemen-waktu-proyek.ppt
Modul-5-Manajemen-waktu-proyek.pptFadliST
 
Pengembangan rencana proyek
Pengembangan rencana proyekPengembangan rencana proyek
Pengembangan rencana proyekayu gayatri
 
MANAJEMEN PROYEK PERANGKAT LUNAK - Modul 5 - MANAJEMEN WAKTU PROYEK
MANAJEMEN PROYEK PERANGKAT LUNAK - Modul 5 - MANAJEMEN WAKTU PROYEKMANAJEMEN PROYEK PERANGKAT LUNAK - Modul 5 - MANAJEMEN WAKTU PROYEK
MANAJEMEN PROYEK PERANGKAT LUNAK - Modul 5 - MANAJEMEN WAKTU PROYEKDEDE IRYAWAN
 
MPPL - #3 Perencanaan Proyek.pptx
MPPL - #3 Perencanaan Proyek.pptxMPPL - #3 Perencanaan Proyek.pptx
MPPL - #3 Perencanaan Proyek.pptxAhnafGaming
 
4 PERT dan CPM edit.pdf
4 PERT dan CPM edit.pdf4 PERT dan CPM edit.pdf
4 PERT dan CPM edit.pdfLiberitoSantos
 
PERENCANAAN, PENJADWALAN, PENGENDALIAN PROYEK (MATERI PERKULIAHAN MAGISTER TE...
PERENCANAAN, PENJADWALAN, PENGENDALIAN PROYEK (MATERI PERKULIAHAN MAGISTER TE...PERENCANAAN, PENJADWALAN, PENGENDALIAN PROYEK (MATERI PERKULIAHAN MAGISTER TE...
PERENCANAAN, PENJADWALAN, PENGENDALIAN PROYEK (MATERI PERKULIAHAN MAGISTER TE...afifsalim
 
Evaluasi Pengelolaan Proyek Saluran Air Limbah Domestik dengan Primavera Proj...
Evaluasi Pengelolaan Proyek Saluran Air Limbah Domestik dengan Primavera Proj...Evaluasi Pengelolaan Proyek Saluran Air Limbah Domestik dengan Primavera Proj...
Evaluasi Pengelolaan Proyek Saluran Air Limbah Domestik dengan Primavera Proj...Andino Maseleno
 
320013231213 bab 15 pembuatan np
320013231213 bab 15 pembuatan np320013231213 bab 15 pembuatan np
320013231213 bab 15 pembuatan npFerli Dian SAputra
 
MP06 - Project Time Management.pdf
MP06 - Project Time Management.pdfMP06 - Project Time Management.pdf
MP06 - Project Time Management.pdfRiandiAkbar1
 
0229b_11._Ir._Jojo_-_Penyusunan_Jadwal_Pelaksanaan_Proyek.pptx
0229b_11._Ir._Jojo_-_Penyusunan_Jadwal_Pelaksanaan_Proyek.pptx0229b_11._Ir._Jojo_-_Penyusunan_Jadwal_Pelaksanaan_Proyek.pptx
0229b_11._Ir._Jojo_-_Penyusunan_Jadwal_Pelaksanaan_Proyek.pptxAhlankp
 

Similar to Diagram pert oleh Universitas Brawijaya (20)

dokumen.tips_manajemen-waktu-proyek-56ad07c8a3424.ppt
dokumen.tips_manajemen-waktu-proyek-56ad07c8a3424.pptdokumen.tips_manajemen-waktu-proyek-56ad07c8a3424.ppt
dokumen.tips_manajemen-waktu-proyek-56ad07c8a3424.ppt
 
CPM (Network Planning CPM) - Manajemen proyek
CPM (Network Planning CPM) - Manajemen proyekCPM (Network Planning CPM) - Manajemen proyek
CPM (Network Planning CPM) - Manajemen proyek
 
MPPL-05.pptx
MPPL-05.pptxMPPL-05.pptx
MPPL-05.pptx
 
3656d5ea1770c0fd6c0a89b8dc315b0ffa8f63d1.pdf
3656d5ea1770c0fd6c0a89b8dc315b0ffa8f63d1.pdf3656d5ea1770c0fd6c0a89b8dc315b0ffa8f63d1.pdf
3656d5ea1770c0fd6c0a89b8dc315b0ffa8f63d1.pdf
 
Modul-5-Manajemen-waktu-proyek.ppt
Modul-5-Manajemen-waktu-proyek.pptModul-5-Manajemen-waktu-proyek.ppt
Modul-5-Manajemen-waktu-proyek.ppt
 
Net Work Planning (nwp)
Net Work Planning (nwp)Net Work Planning (nwp)
Net Work Planning (nwp)
 
Pengembangan rencana proyek
Pengembangan rencana proyekPengembangan rencana proyek
Pengembangan rencana proyek
 
5 jaringan proyek
5 jaringan proyek5 jaringan proyek
5 jaringan proyek
 
MANAJEMEN PROYEK PERANGKAT LUNAK - Modul 5 - MANAJEMEN WAKTU PROYEK
MANAJEMEN PROYEK PERANGKAT LUNAK - Modul 5 - MANAJEMEN WAKTU PROYEKMANAJEMEN PROYEK PERANGKAT LUNAK - Modul 5 - MANAJEMEN WAKTU PROYEK
MANAJEMEN PROYEK PERANGKAT LUNAK - Modul 5 - MANAJEMEN WAKTU PROYEK
 
Cpm pert
Cpm pertCpm pert
Cpm pert
 
MPPL - #3 Perencanaan Proyek.pptx
MPPL - #3 Perencanaan Proyek.pptxMPPL - #3 Perencanaan Proyek.pptx
MPPL - #3 Perencanaan Proyek.pptx
 
4 PERT dan CPM edit.pdf
4 PERT dan CPM edit.pdf4 PERT dan CPM edit.pdf
4 PERT dan CPM edit.pdf
 
PERENCANAAN, PENJADWALAN, PENGENDALIAN PROYEK (MATERI PERKULIAHAN MAGISTER TE...
PERENCANAAN, PENJADWALAN, PENGENDALIAN PROYEK (MATERI PERKULIAHAN MAGISTER TE...PERENCANAAN, PENJADWALAN, PENGENDALIAN PROYEK (MATERI PERKULIAHAN MAGISTER TE...
PERENCANAAN, PENJADWALAN, PENGENDALIAN PROYEK (MATERI PERKULIAHAN MAGISTER TE...
 
Pertemuan7
Pertemuan7Pertemuan7
Pertemuan7
 
Evaluasi Pengelolaan Proyek Saluran Air Limbah Domestik dengan Primavera Proj...
Evaluasi Pengelolaan Proyek Saluran Air Limbah Domestik dengan Primavera Proj...Evaluasi Pengelolaan Proyek Saluran Air Limbah Domestik dengan Primavera Proj...
Evaluasi Pengelolaan Proyek Saluran Air Limbah Domestik dengan Primavera Proj...
 
320013231213 bab 15 pembuatan np
320013231213 bab 15 pembuatan np320013231213 bab 15 pembuatan np
320013231213 bab 15 pembuatan np
 
Manajemen proyek
Manajemen proyekManajemen proyek
Manajemen proyek
 
MP06 - Project Time Management.pdf
MP06 - Project Time Management.pdfMP06 - Project Time Management.pdf
MP06 - Project Time Management.pdf
 
0229b_11._Ir._Jojo_-_Penyusunan_Jadwal_Pelaksanaan_Proyek.pptx
0229b_11._Ir._Jojo_-_Penyusunan_Jadwal_Pelaksanaan_Proyek.pptx0229b_11._Ir._Jojo_-_Penyusunan_Jadwal_Pelaksanaan_Proyek.pptx
0229b_11._Ir._Jojo_-_Penyusunan_Jadwal_Pelaksanaan_Proyek.pptx
 
Manajemen proyek
Manajemen proyekManajemen proyek
Manajemen proyek
 

Recently uploaded

Program Kerja Public Relations - Perencanaan
Program Kerja Public Relations - PerencanaanProgram Kerja Public Relations - Perencanaan
Program Kerja Public Relations - PerencanaanAdePutraTunggali
 
SOAL PUBLIC SPEAKING UNTUK PEMULA PG & ESSAY
SOAL PUBLIC SPEAKING UNTUK PEMULA PG & ESSAYSOAL PUBLIC SPEAKING UNTUK PEMULA PG & ESSAY
SOAL PUBLIC SPEAKING UNTUK PEMULA PG & ESSAYNovitaDewi98
 
E-modul Materi Ekosistem untuk kelas X SMA
E-modul Materi Ekosistem untuk kelas X SMAE-modul Materi Ekosistem untuk kelas X SMA
E-modul Materi Ekosistem untuk kelas X SMAAmmar Ahmad
 
Salinan dari JUrnal Refleksi Mingguan modul 1.3.pdf
Salinan dari JUrnal Refleksi Mingguan modul 1.3.pdfSalinan dari JUrnal Refleksi Mingguan modul 1.3.pdf
Salinan dari JUrnal Refleksi Mingguan modul 1.3.pdfWidyastutyCoyy
 
PPT Mean Median Modus data tunggal .pptx
PPT Mean Median Modus data tunggal .pptxPPT Mean Median Modus data tunggal .pptx
PPT Mean Median Modus data tunggal .pptxDEAAYUANGGREANI
 
RENCANA & Link2 Materi Pelatihan_ "Teknik Perhitungan TKDN, BMP, Preferensi H...
RENCANA & Link2 Materi Pelatihan_ "Teknik Perhitungan TKDN, BMP, Preferensi H...RENCANA & Link2 Materi Pelatihan_ "Teknik Perhitungan TKDN, BMP, Preferensi H...
RENCANA & Link2 Materi Pelatihan_ "Teknik Perhitungan TKDN, BMP, Preferensi H...Kanaidi ken
 
Aksi Nyata PMM Topik Refleksi Diri (1).pdf
Aksi Nyata PMM Topik Refleksi Diri (1).pdfAksi Nyata PMM Topik Refleksi Diri (1).pdf
Aksi Nyata PMM Topik Refleksi Diri (1).pdfEniNuraeni29
 
7.PPT TENTANG TUGAS Keseimbangan-AD-AS .pptx
7.PPT TENTANG TUGAS Keseimbangan-AD-AS .pptx7.PPT TENTANG TUGAS Keseimbangan-AD-AS .pptx
7.PPT TENTANG TUGAS Keseimbangan-AD-AS .pptxSusanSanti20
 
Contoh PPT Seminar Proposal Teknik Informatika.pptx
Contoh PPT Seminar Proposal Teknik Informatika.pptxContoh PPT Seminar Proposal Teknik Informatika.pptx
Contoh PPT Seminar Proposal Teknik Informatika.pptxIvvatulAini
 
Regresi Linear Kelompok 1 XI-10 revisi (1).pptx
Regresi Linear Kelompok 1 XI-10 revisi (1).pptxRegresi Linear Kelompok 1 XI-10 revisi (1).pptx
Regresi Linear Kelompok 1 XI-10 revisi (1).pptxRizalAminulloh2
 
MODUL AJAR IPAS KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR IPAS KELAS 6 KURIKULUM MERDEKAMODUL AJAR IPAS KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR IPAS KELAS 6 KURIKULUM MERDEKAAndiCoc
 
Pendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptx
Pendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptxPendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptx
Pendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptxdeskaputriani1
 
Aksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdf
Aksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdfAksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdf
Aksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdfJarzaniIsmail
 
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 CGP 10.pptx
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 CGP 10.pptxDEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 CGP 10.pptx
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 CGP 10.pptxwawan479953
 
Kanvas BAGJA prakarsa perubahan Ahyar.pdf
Kanvas BAGJA prakarsa perubahan Ahyar.pdfKanvas BAGJA prakarsa perubahan Ahyar.pdf
Kanvas BAGJA prakarsa perubahan Ahyar.pdfAkhyar33
 
TUGAS RUANG KOLABORASI 1.3 PRAKARSA PERUBAHAN
TUGAS RUANG KOLABORASI 1.3 PRAKARSA PERUBAHANTUGAS RUANG KOLABORASI 1.3 PRAKARSA PERUBAHAN
TUGAS RUANG KOLABORASI 1.3 PRAKARSA PERUBAHANwawan479953
 
Pengenalan Figma, Figma Indtroduction, Figma
Pengenalan Figma, Figma Indtroduction, FigmaPengenalan Figma, Figma Indtroduction, Figma
Pengenalan Figma, Figma Indtroduction, FigmaAndreRangga1
 
LATAR BELAKANG JURNAL DIALOGIS REFLEKTIF.ppt
LATAR BELAKANG JURNAL DIALOGIS REFLEKTIF.pptLATAR BELAKANG JURNAL DIALOGIS REFLEKTIF.ppt
LATAR BELAKANG JURNAL DIALOGIS REFLEKTIF.pptPpsSambirejo
 
Bab 4 Persatuan dan Kesatuan di Lingkup Wilayah Kabupaten dan Kota.pptx
Bab 4 Persatuan dan Kesatuan di Lingkup Wilayah Kabupaten dan Kota.pptxBab 4 Persatuan dan Kesatuan di Lingkup Wilayah Kabupaten dan Kota.pptx
Bab 4 Persatuan dan Kesatuan di Lingkup Wilayah Kabupaten dan Kota.pptxrizalhabib4
 
MODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfAndiCoc
 

Recently uploaded (20)

Program Kerja Public Relations - Perencanaan
Program Kerja Public Relations - PerencanaanProgram Kerja Public Relations - Perencanaan
Program Kerja Public Relations - Perencanaan
 
SOAL PUBLIC SPEAKING UNTUK PEMULA PG & ESSAY
SOAL PUBLIC SPEAKING UNTUK PEMULA PG & ESSAYSOAL PUBLIC SPEAKING UNTUK PEMULA PG & ESSAY
SOAL PUBLIC SPEAKING UNTUK PEMULA PG & ESSAY
 
E-modul Materi Ekosistem untuk kelas X SMA
E-modul Materi Ekosistem untuk kelas X SMAE-modul Materi Ekosistem untuk kelas X SMA
E-modul Materi Ekosistem untuk kelas X SMA
 
Salinan dari JUrnal Refleksi Mingguan modul 1.3.pdf
Salinan dari JUrnal Refleksi Mingguan modul 1.3.pdfSalinan dari JUrnal Refleksi Mingguan modul 1.3.pdf
Salinan dari JUrnal Refleksi Mingguan modul 1.3.pdf
 
PPT Mean Median Modus data tunggal .pptx
PPT Mean Median Modus data tunggal .pptxPPT Mean Median Modus data tunggal .pptx
PPT Mean Median Modus data tunggal .pptx
 
RENCANA & Link2 Materi Pelatihan_ "Teknik Perhitungan TKDN, BMP, Preferensi H...
RENCANA & Link2 Materi Pelatihan_ "Teknik Perhitungan TKDN, BMP, Preferensi H...RENCANA & Link2 Materi Pelatihan_ "Teknik Perhitungan TKDN, BMP, Preferensi H...
RENCANA & Link2 Materi Pelatihan_ "Teknik Perhitungan TKDN, BMP, Preferensi H...
 
Aksi Nyata PMM Topik Refleksi Diri (1).pdf
Aksi Nyata PMM Topik Refleksi Diri (1).pdfAksi Nyata PMM Topik Refleksi Diri (1).pdf
Aksi Nyata PMM Topik Refleksi Diri (1).pdf
 
7.PPT TENTANG TUGAS Keseimbangan-AD-AS .pptx
7.PPT TENTANG TUGAS Keseimbangan-AD-AS .pptx7.PPT TENTANG TUGAS Keseimbangan-AD-AS .pptx
7.PPT TENTANG TUGAS Keseimbangan-AD-AS .pptx
 
Contoh PPT Seminar Proposal Teknik Informatika.pptx
Contoh PPT Seminar Proposal Teknik Informatika.pptxContoh PPT Seminar Proposal Teknik Informatika.pptx
Contoh PPT Seminar Proposal Teknik Informatika.pptx
 
Regresi Linear Kelompok 1 XI-10 revisi (1).pptx
Regresi Linear Kelompok 1 XI-10 revisi (1).pptxRegresi Linear Kelompok 1 XI-10 revisi (1).pptx
Regresi Linear Kelompok 1 XI-10 revisi (1).pptx
 
MODUL AJAR IPAS KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR IPAS KELAS 6 KURIKULUM MERDEKAMODUL AJAR IPAS KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR IPAS KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
 
Pendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptx
Pendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptxPendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptx
Pendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptx
 
Aksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdf
Aksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdfAksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdf
Aksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdf
 
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 CGP 10.pptx
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 CGP 10.pptxDEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 CGP 10.pptx
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 CGP 10.pptx
 
Kanvas BAGJA prakarsa perubahan Ahyar.pdf
Kanvas BAGJA prakarsa perubahan Ahyar.pdfKanvas BAGJA prakarsa perubahan Ahyar.pdf
Kanvas BAGJA prakarsa perubahan Ahyar.pdf
 
TUGAS RUANG KOLABORASI 1.3 PRAKARSA PERUBAHAN
TUGAS RUANG KOLABORASI 1.3 PRAKARSA PERUBAHANTUGAS RUANG KOLABORASI 1.3 PRAKARSA PERUBAHAN
TUGAS RUANG KOLABORASI 1.3 PRAKARSA PERUBAHAN
 
Pengenalan Figma, Figma Indtroduction, Figma
Pengenalan Figma, Figma Indtroduction, FigmaPengenalan Figma, Figma Indtroduction, Figma
Pengenalan Figma, Figma Indtroduction, Figma
 
LATAR BELAKANG JURNAL DIALOGIS REFLEKTIF.ppt
LATAR BELAKANG JURNAL DIALOGIS REFLEKTIF.pptLATAR BELAKANG JURNAL DIALOGIS REFLEKTIF.ppt
LATAR BELAKANG JURNAL DIALOGIS REFLEKTIF.ppt
 
Bab 4 Persatuan dan Kesatuan di Lingkup Wilayah Kabupaten dan Kota.pptx
Bab 4 Persatuan dan Kesatuan di Lingkup Wilayah Kabupaten dan Kota.pptxBab 4 Persatuan dan Kesatuan di Lingkup Wilayah Kabupaten dan Kota.pptx
Bab 4 Persatuan dan Kesatuan di Lingkup Wilayah Kabupaten dan Kota.pptx
 
MODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 

Diagram pert oleh Universitas Brawijaya

  • 2. Lecture 16 • Outline: – Manajemen Proyek • References: – Azlia, Wifqi. PPT: Organisasi dan Manajemen Industri. PSTI- UB. 2011.
  • 3. Pendahuluan  Proyek : kombinasi dari kegiatan-kegiatan (activities) yang saling berkaitan dan harus dilaksanakan dengan mengikuti suatu urutan tertentu sebelum seluruh tugas dapat diselesaikan secara tuntas.  Berdasarkan suatu study pada tahun 2003, sebanyak lima puluh persen (50%) proyek IT menunjukkan kenaikan keterlambatan waktu penyelesaian proyek. Isu tentang penjadwalan adalah alasan utama terjadinya konflik dalam proyek khususnya selama paruh kedua dalam proyek. Waktu adalah hal yang paling tidak fleksibel, akan terus berlalu apapun yang terjadi dalam proyek.
  • 4. Definisi Proyek • Gabungan sumber2 daya seperti manusia, material, peralatan dan modal/biaya yang dihimpun dalam suatu wadah organisasi sementara untuk mencapai sasaran dan tujuan
  • 5. Perencanaan & Penjadwalan Proyek  Perencanaan proyek : usaha untuk membuat penentuan mengenai apa yang harus dicapai dalam proyek, kapan dan bagaimana proyek tersebut dilaksanakan.  Penjadwalan proyek : usaha untuk menentukan kapan sebuah proyek dilaksanakan berdasarkan urutan tertentu dari awal sampai akhir proyek dan waktu yang dibutuhkan oleh setiap aktivitas dalam proyek.  Metode penjadwalan proyek yang lazim digunakan adalah Gantt Chart, PERT (Project Evaluation and Review Technique) dan CPM (Critical Path Method).
  • 6. Penjadwalan Proyek • Penjadwalan proyek dibutuhkan untuk membantu seorang manajer proyek sehingga dapat:  Menunjukkan hubungan tiap-tiap kegiatan terhadap keseluruhan proyek.  Mengidentifikasikan hubungan yang harus didahulukan di antara kegiatan.  Menunjukkan perkiraan biaya dan waktu yang realistis untuk tiap kegiatan.  Membantu penggunaan tenaga kerja, uang dan sumber daya lainnya dengan cara mencermati hal-hal kritis pada proyek.
  • 7. Prinsip Penjadwalan Proyek  Pembagian Proyek harus dibagi-bagi ke dalam sejumlah tugas & aktifitas yang dapat dikendalikan.  Saling Ketergantungan Adanya saling ketergantungan dari setiap tugas & aktifitas yang dibagi harus ditentukan dari awal penjadwalan proyek.  Alokasi Waktu Setiap tugas yang akan dijadwalkan harus dialokasikan kedalam sejumlah satuan kerja.  Validasi Kerja Setiap proyek memiliki staff tertentu, dimana pada saat pembagian tugas, harus dipastikan bahwa tidak akan kelebihan alokasi waktu atau jumlah SDM pada saat tertentu.
  • 8. Syarat Proyek sebagai Network Planning  Proyek dapat dibagi dalam aktivitas-aktivitas yang mempunyai batasan yang jelas satu sama lain, dan jika ada aktivitas yang dikerjakan dengan menggunakan sumber daya (tenaga kerja atau fasilitas) yang sama tidak bisa dilakukan dalam waktu yang bersamaan  Masing-masing aktivitas mempunyai waktu/perkiraan waktu pengerjaan (durasi)  Setiap aktivitas dikerjakan secara kontinyu  Dalam satu saat dapat dikerjakan lebih dari satu aktivitas asalkan sumber daya yang digunakan berbeda 8
  • 9. 9 Simbol dan Notasi (pada Network AOA/Activity On Arc) : • Event (peristiwa, kejadian) dilambangkan dengan lingkaran dan biasa dinotasikan dengan angka yang dituliskan dalam lingkaran tersebut, contoh : Event ke-1 dituliskan sebagai • Activity (aktivitas, kegiatan) dilambangkan dengan anak panah dan biasa dinotasikan dengan huruf besar yang dituliskan di atas garis tersebut, contoh : Aktivitas A dapat dituliskan sebagai Dummy, merupakan aktivitas fiktif yang perlu digambarkan untuk menunjukkan ketergantungan kegiatan, contoh : Aktivitas C dapat dimulai setelah A dan B selesai, sedangkan aktivitas D dapat dimulai setelah B selesai (tidak tergantung pada A) A 1 A D B C dummy Jaringan Kerja Proyek (Project Network)
  • 10. 10 Aturan dasar logika Jaringan Kerja: • Dalam menyusun suatu jaringan kerja, ada beberapa aturan dasar yang perlu diperhatikan : – Sebelum suatu aktivitas boleh dimulai, semua aktivitas yang mendahuluinya harus sudah berakhir. – Tanda panah hanya menyatakan hubungan ketergantungan, panjang dan kemiringannya tidak mengandung pengertian apapun. – Nomor event tidak boleh sama, penomoran biasanya dimulai dari kiri ke kanan. – Di antara dua event tidak boleh terdapat dua aktivitas atau lebih secara langsung, harus dibuat sebuah aktivitas dummy. – Suatu jaringan kerja hanya boleh memiliki sebuah initial event dan sebuah terminal event. Contoh Sebuah Network : 1 1 1 1 543 C D 2A B E F 3 5 4 12 7 3 Jaringan Kerja Proyek (Project Network)
  • 11. 11 2 A B - Aktivitas A mendahului aktivitas B. - Aktivitas A merupakan predecessor aktivitas B. - Aktivitas B merupakan successor aktivitas A. 2 A D B C - Aktivitas A mendahului aktivitas B, C, dan D. - Aktivitas A merupakan predecessor aktivitas B, C, dan D. - Aktivitas B, C, dan D merupakan successor aktivitas A. 4 B D A C - Aktivitas A, B, dan C mendahului aktivitas D. - Aktivitas A, B, dan C merupakan predecessor aktivitas D. - Aktivitas D merupakan successor aktivitas A, B, dan C. 1 2 A B s a l a h - Diagram jaringan kerja yang SALAH, karena dalam dua event terdapat dua aktivitas secara langsung. 1 3 A B b e n a r 2 B B dummy - Diagram jaringan kerja yang BENAR, aktivitas B tidak secara langsung terjadi antara event 1 dan event 3, tetapi melalui event 2 terlebih dahulu. - Aktivitas antara event 1 dan event 2 merupakan aktivitas semu (dummy) dan dilambangkan dengan garis terputus- putus. Jaringan Kerja Proyek (Project Network)
  • 12. Permasalahan Penjadwalan Proyek  Produktifitas tidak berbanding lurus dengan jumlah orang yang mengerjakan tugas  Seringkali diatasi dengan solusi penambahan personal pada akhir proyek  Segala sesuatu yang tidak diharapkan bahkan hal yang paling buruk mungkin akan terjadi, sehingga membutuhkan suatu perencanaan yang matang dalam penjadwalan proyek, apabila perlu dibuat perencanaan cadangan dalam proyek.
  • 13. GANTT CHART  Pada tahun 1917, Henry Gantt mengembangkan sebuah metode untuk membantu penjadwalan job shops.  Gantt Chart : suatu grafik dimana ditampilkan kotak-kotak yang mewakili setiap tugas dan panjang masing-masing setiap kotak menunjukkan waktu pengerjaan tugas-tugas tersebut dalam format pewaktuan tertentu seperti jam, hari, tanggal, minggu, bulan atau tahun.
  • 15. GANTT CHART • Keuntungan  Sederhana, mudah dibuat dan dipahami, sehingga sangat bermanfaat sebagai alat komunikasi dalam penyelenggaraan proyek.  Dapat menggambarkan jadwal suatu kegiatan dan kenyataan kemajuan sesungguhnya pada saat pelaporan. • Kerugian  Tidak menunjukkan secara spesifik hubungan ketergantungan antara satu kegiatan dan kegiatan yang lain, sehingga sulit untuk mengetahui dampak yang diakibatkan oleh keterlambatan satu kegiatan terhadap jadwal keseluruhan proyek.  Sulit mengadakan penyesuaian atau perbaikan/pembaharuan bila diperlukan, karena pada umumnya ini berarti membuat bagan balok baru.
  • 17. 18 Perkiraan Kurun Waktu Kegiatan Prinsip-prinsip yang Perlu Diperhatikan dalam Memperkirakan Waktu Kegiatan : 1. Bebas dari waktu pelaksanaan kegiatan sebelum dan sesudahnya 2. Perhatikan ketersediaan sumber daya 3. Gunakan hari kerja normal, tidak lembur dan tidak ada usaha tambahan lain 4. Masukkan unsur waktu berkaitan dengan ijin resmi 5. Masukkan unsur waktu berkaitan dengan iklim
  • 18. 19 Perhitungan Waktu dan Penentuan Lintasan Kritis Notasi yang digunakan : • TE : Earliest Event Occurence Time (saat paling cepat terjadinya event) • TL : Latest Event Occurence Time (saat paling lambat terjadinya event) • ES : Earliest Activity Start Time (Earliest Start). Saat paling cepat dimulainya aktivitas • EF : Earliest Activity Finish Time (Earliest Finish). Saat paling cepat selesainya aktivitas. • LS : Latest Activity Start Time (Latest Start). Saat paling lambat dimulainya aktivitas. • LF : Latest Activity Start Time (Latest Finish). Saat paling lambat selesainya aktivitas. • A : Kode aktivitas • t : Duration (time) = waktu yang diperlukan untuk menyelesaikan aktivitas. i TEi TLi j TEj TLj A tij ESij EFij LFij LSij
  • 19. 20 Perhitungan Waktu Maju (Paling Cepat ) • Saat paling cepat terjadinya initial event adalah hari ke 0 sehingga TE0= 0 (kecuali untuk proyek yang berhubungan dengan proyek lain/sebelumnya) • Jika initial event terjadi pada hari ke 0 ( TEi = 0 ; i = 0), maka • Pada event yang menggabungkan beberapa aktivitas (Merge Event), berlaku ESij = TEi = 0 EFij = ESij + tij j EFi1 j EFi2 j EFi3 j TEj TLj TEj = Max{EFi1j, EFi2j, EFi3j} Karena suatu event hanya terjadi jika aktivitas-aktivitas yang mendahuluinya telah selesai, maka saat paling cepat terjadinya event tersebut sama dengan nilai terbesar dari saat yang paling cepat selesainya aktivitas- aktivitas yang berakhir pada event.
  • 20. 21 Perhitungan Waktu Mundur (Paling Lambat) • Pada terminal event berlaku TLj = TEj • Pada saat paling lambat dimulainya suatu aktivitas sama dengan saat paling lambat selesainya aktivitas tersebut dikurangi dengan durasinya. • Pada event yang menyebarkan aktivitas (Burst Event) yang menjadi pangkal beberapa aktivitas berlaku : Setiap aktivitas hanya dapat dimulai bila event yang mendahuluinya telah terjadi, maka saat paling lambat terjadinya suatu event sama dengan nilai terkecil dari saat paling lambat dimulainya aktivitas-aktivitas yang berpangkal pada event tersebut. TLi = Min{LSij1, LSij2, LSij3} LSij = LFij - tij LFij = TLj i LSij1 LSij2 LSij3 TEi TLi
  • 21. Slack • Slack untuk event  Beda antara earliest time dan latest time 22 jjevent ETLTSlack j 
  • 22. Critical Path • Critical Event – Event dengan slack event = 0 – ETj = LTj • Critical Activity – Aktivitas yang sangat sensitif terhadap keterlambatan – Aktivitas dengan slack aktivitas = 0 – ETi = LTi dan ETj = LTj 23
  • 23. 24 Critical Path • Lintasan Kritis dibentuk oleh beberapa Aktivitas Kritis, yaitu aktivitas yang tidak mempunyai kelonggaran, sehingga pelaksanaannya harus dilakukan dengan sungguh-sungguh. • Lintasan (path) kritis karena bila kegiatan yang terdapat pada lintasan ini berubah waktu penyelesainnya, maka penyelesaian proyek secara keseluruhan akan berubah (panjang lintasan kritis menunjukkan waktu penyelesaian proyek secara keseluruhan).
  • 24. Critical Path • Tujuan mengetahui adanya critical path – Untuk mengetahui dengan cepat aktivitas-aktivitas dan event-event mana yang tingkat kepekaannya paling tinggi terhadap keterlambatan pada pelaksanaan proyek sehingga setiap saat dapat ditentukan tingkat prioritas kebijaksanaan pengerjaan proyek, yaitu terhadap aktivitas- aktivitas kritis 25
  • 25. Contoh Aktivitas Successor Durasi A B, C 8 B D, E, F 5 C H 11 D G 2 E G, H 10 F H 7 G I 3 H I 9 I - 4 26
  • 26. Network 27 1 2 3 4 6 5 7 8 A 8 G 3 D 2 F 7 C 11 B 5 E 10 I 4 0 0 H 9
  • 27. Perhitungan ET Event j Predecessor i ETi + L ETj 1 - - 0 2 1 0 + 8 = 8 8 3 2 8 + 5 = 13 13 4 3 13 + 10 = 23 23 5 3 13 + 2 = 15 23 4 23 + 0 = 23 6 2 8 + 11 = 19 23 3 13 + 7 = 20 4 23 + 0 = 23 7 5 23 + 3 = 26 32 6 23 + 9 = 32 8 7 32 + 4 = 36 36 28  LETET i i j  max
  • 28. Perhitungan LT Event j Successor i LTi - L LTj 8 - - 36 (= ET8) 7 8 36 – 4 = 32 32 6 7 32 – 9 = 23 23 5 7 32 – 3 = 29 29 4 5 29 – 0 = 29 23 6 23 – 0 = 23 3 4 23 – 10 = 13 13 5 29 – 2 = 27 6 23 – 7 = 16 2 3 13 – 5 = 8 8 6 23 – 11 = 12 1 2 8 – 8 = 0 0 29  LLTLT i i j  min
  • 29. Slack Event Event j ETj LTj Slack event j 1 0 0 0 2 8 8 0 3 13 13 0 4 23 23 0 5 23 29 6 6 23 23 0 7 32 32 0 8 36 36 0 30 jjevent ETLTSlack j 
  • 30. Critical Path: A-B-E-dummy-H-I 1 2 3 4 6 5 7 8 A 8 G 3 D 2 F 7 C 11 B 5 E 10 I 4 0 0 H 9 31
  • 32. 33 • Pada tahun 1957 sebuah proyek pabrik kimia milik du Pont Company dibangun dengan rencana rangkaian kegiatan pada tabel dibawah. Lakukan perhitungan waktu maju dan perhitungan waktu mundur untuk proyek tersebut No. Akt. Nama Akt. Durasi Akt. Pendahulu (Predecessor) 1 A 5 - 2 B 4 - 3 C 8 - 4 D 3 A 5 E 7 A 6 F 5 C 7 G 4 C 8 H 3 B, D 9 I 9 F, H 10 J 11 F, H 11 K 8 E, I 12 L 10 G, J Soal CPM
  • 34. DIAGRAM PERT  Pada tahun 1958, Booz Allen Hamilton menemukan sebuah metode penjadwalan yang diberi nama diagram PERT, merupakan singkatan dari Program Evaluation and Review Technique.  Digunakan untuk mempermudah proses perencanaan dan penjadwalan untuk proyek yang memiliki ketidakpastian durasi waktu dalam jumlah besar.  Digunakan untuk menjadwalkan proyek yang belum pernah dilakukan sehingga durasi aktivitas (pekerjaan) sangat probabilistik. Biasanya berupa proyek-proyek penelitian dan pengembangan (R&D)
  • 35. DIAGRAM PERT Diagram PERT dianggap lebih baik apabila dibandingkan dengan Gantt Chart, yaitu diantaranya karena hal-hal sebagai berikut :  Mudah mengidentifikasi tingkat prioritas dalam sebuah proyek.  Mudah mengetahui ketergantungan (dependency) antara kegiatan (activity) yang satu dengan yang lain dalam sebuah proyek.
  • 36. PERT Dalam PERT durasi waktu penyelesaian suatu aktivitas diprediksi dengan tiga estimasi waktu yaitu: ◦ Waktu optimis (optimistic estimate = a) ◦ Waktu normal (most likely estimate = m) ◦ Waktu pesimis (pessimistic estimate = b) 37
  • 37. Estimasi Waktu dalam PERT  Waktu optimis (a) ◦ Waktu yang dibutuhkan untuk menyelesaikan suatu aktivitas dengan asumsi jika pelaksanaan aktivitas berjalan dengan sangat baik ◦ Waktu tercepat yang mungkin dapat dicapai untuk menyelesaikan suatu aktivitas  Waktu pesimis (b) ◦ Waktu yang dibutuhkan untuk menyelesaikan suatu aktivitas dengan asumsi jika pelaksanaan aktivitas berjalan dengan sangat buruk ◦ Waktu terlambat yang mungkin terjadi dalam penyelesaian suatu aktivitas  Waktu normal (m) ◦ Waktu yang dibutuhkan untuk menyelesaikan suatu aktivitas dengan asumsi jika pelaksanaan aktivitas berjalan dengan normal 38
  • 38. Pendekatan Distribusi Beta • Waktu penyelesaian rata-rata • Variansi 39 6 4 bma t   2 2 6         ab 
  • 39. Contoh Aktivitas (i; j) Predecessor Estimasi Waktu (dalam Hari) Waktu Optimis (aij) Waktu Normal (mij) Waktu Pesimis (bij) A = (1-2) - 2 4 6 B = (2-4) A 4 7 10 C = (2-3) A 6 7 14 D = (2-5) A 3 6 9 E = (4-6) B, C 12 14 22 F = (3-5) C 2 10 12 G = (5-6) D, F 6 9 12 H = (6-7) E, G 5 7 15 40
  • 40. Contoh Aktivitas (i; j) Prede cessor Estimasi Waktu (dalam Hari) Waktu Optimis (aij) Waktu Normal (mij) Waktu Pesimis (bij) t σ2 A = (1-2) - 2 4 6 4 0,444 B = (2-4) A 4 7 10 7 1,000 C = (2-3) A 6 7 14 8 1,778 D = (2-5) A 3 6 9 6 1,000 E = (4-6) B, C 12 14 22 15 2,778 F = (3-5) C 2 10 12 9 2,778 G = (5-6) D, F 6 9 12 9 1,000 H = (6-7) E, G 5 7 15 8 2,778 41 6 4 bma t   2 2 6         ab 
  • 42. Critical Path: A-C-F-G-H • Rata-rata waktu penyelesaian proyek • Variansi waktu penyelesaian proyek • Standard deviasi waktu penyelesaian proyek 43   38 ttE 778,8778,2000,1778,2778,1444,02  963,2778,8 t
  • 43. Perbedaan CPM (Critical Path Method) dan PERT  CPM menggunakan satu jenis waktu untuk taksiran waktu kegiatan sedangkan PERT menggunakan tiga jenis waktu, yaitu: prakiraan waktu teroptimis, termungkin, dan terpesimis.  CPM digunakan kala taksiran waktu pengerjaan setiap aktifitas diketahui dengan jelas, sedangkan PERT digunakan saat taksiran waktu aktifitas tidak dapat dipastikan seperti aktifitas tersebut belum pernah dilakukan atau mempunyai variasi waktu yang besar.  PERT berbasiskan statistik memberikan peluang hadirnya ketidakpastian. Hal tersebut, tampak dalam misal untuk mengukur probabilitas selesainya proyek jika kita inginkan proyek selesai pada suatu waktu tertentu, sedangkan CPM menganggap proyek terdiri dari peristiwa susul menyusul.
  • 44. CPM (Critical Path Method)  Meskipun demikian, CPM dan PERT mempunyai tujuan yang sama dimana analisis yang digunakan adalah sangat mirip yaitu dengan menggunakan diagram anak panah.  Dapat dikatakan CPM merupakan variasi dari PERT.  Perbedaan pokok antara CPM dan PERT terletak pada penentuan perkiraan waktunya, dimana PERT menggunakan rumus: • Sedangkan CPM langsung menggunakan perhitungan Jalur Kritis (Critical Path). 6 4 bma t  
  • 45. FINAL EXAM • MATERI: – Pengendalian Kualitas Statistik – Perencanaan dan Pengendalian Produksi – Organisasi dan Manajemen Industri – Manajemen Proyek