SlideShare a Scribd company logo
1 of 32
Download to read offline
KURIKULUM 2004



 STANDAR KOMPETENSI



       Mata Pelajaran

PENDIDIKAN AGAMA HINDU


 SEKOLAH MENENGAH PERTAMA




 DEPARTEMEN PENDIDIKAN NASIONAL
         Jakarta, Tahun 2003
Katalog dalam Terbitan


Indonesia. Pusat Kurikulum, Badan Penelitian
dan Pengembangan
Departemen Pendidikan Nasional
         Kompetensi Dasar Mata Pelajaran
         Pendidikan Agama Hindu SMP, - Jakarta:
Pusat Kurikulum, Balitbang Depdiknas: 2003
iv, 32 hal.


         ISBN 979-725-157-8




2
KATA PENGANTAR

Kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara di Indonesia mengalami
perkembangan dan perubahan secara terus menerus sebagai akumulasi
respon terhadap permasalahan-permasalahan yang terjadi selama ini serta
pengaruh perubahan global, perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi
serta seni dan budaya. Hal ini menuntut perlunya perbaikan sistem
pendidikan nasional termasuk penyempurnaan kurikulum.
Penyempurnaan kurikulum yang telah dilakukan mengacu pada Undang-
Undang No. 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional dan Peraturan
Pemerintah yang terkait yang mengamanatkan tentang adanya standar nasional
pendidikan yang berkenaan dengan standar isi, proses, dan kompetensi lulusan
serta penetapan kerangka dasar dan standar kurikulum oleh pemerintah.
Upaya penyempurnaan kurikulum ini guna mewujudkan peningkatan mutu
dan relevansi pendidikan yang harus dilakukan secara menyeluruh mencakup
pengembangan dimensi manusia Indonesia seutuhnya, yakni aspek-aspek moral,
akhlak, budi pekerti, pengetahuan, keterampilan, kesehatan, seni dan budaya.
Pengembangan aspek-aspek tersebut bermuara pada peningkatan dan
pengembangan kecakapan hidup yang diwujudkan melalui pencapaian
kompetensi peserta didik untuk bertahan hidup serta menyesuaikan diri dan
berhasil dalam kehidupan. Kurikulum ini dikembangkan lebih lanjut sesuai
dengan kebutuhan dan keadaan daerah dan sekolah.
Dokumen kurikulum 2004 terdiri atas Kerangka Dasar Kurikulum 2004, Standar
Bahan Kajian dan Standar Kompetensi Mata Pelajaran yang disusun untuk
masing-masing mata pelajaran pada masing-masing satuan pendidikan.
Dokumen ini adalah Standar Kompetensi Mata Pelajaran Pendidikan Agama
Hindu untuk satuan pendidikan SMP.
Dengan diterbitkan dokumen ini maka diharapkan daerah dan sekolah dapat
menggunakannya sebagai acuan dalam pengembangan perencanaan
pembelajaran di sekolah masing-masing.

                                                   Jakarta, Oktober 2003
        Direktur Jendral                          Kepala Badan Penelitian
Pendidikan Dasar dan Menengah                       dan Pengembangan


      Dr. Ir. Indra Jati Sidi                          Dr. Boediono
        NIP. 130672115                                NIP. 130344755


                                                                            3
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ...................................................................................                  3

DAFTAR ISI .................................................................................................        4

I.    PENDAHULUAN .................................................................................                  5
      A. Rasional .........................................................................................          5
      B. Pengertian .....................................................................................            8
      C. Fungsi dan Tujuan ........................................................................                  8
      D. Ruang Lingkup .............................................................................                 9
      E Standar Kompetensi Lintas Kurikulum ......................................                                   9
      F Standar Kompetensi Bahan Kajian .............................................
       .                                                                                                            10
      G. Standar Kompetensi Mata Pelajaran ............................................                             11
      H. Rambu-rambu ...............................................................................                11

II. KOMPETENSI DASAR, INDIKATOR, DAN MATERI POKOK ......                                                            16
    Kelas VII ................................................................................................      16
    Kelas VIII ..............................................................................................       23
    Kelas IX ....................................................................................................   27




4
1           PENDAHULUAN


Dengan munculnya berbagai perubahan yang sangat cepat pada hampir
semua aspek dan perkembangan paradigma baru dalam kehidupan
berbangsa, bernegara dan bermasyarakat. Di awal melinium ketiga ini telah
dikembangkan kurikulum pendidikan agama Hindu SMP secara Nasional,
yaitu kurikulum yang ditandai dengan cici-ciri antara lain:
1. Lebih menitik beratkan pencapaian target kompetensi (attaiment targets)
    dari pada penguasaan materi;
2. Lebih mengakomodasikan keragaman kebutuhan dan sumber daya
    pendidikan yang tersedia;
3. Memberikan kebebasan yang lebih luas kepada pelaksana pendidikan
    di lapangan yang mengembangkan dan yang melaksanakan program
    pembelajaran sesuai dengan kebutuhan.

Walaupun Kurikulum Nasional ini lebih global dibandingkan Kurikulum
1994, model ini diharapkan lebih membantu Guru karena dilengkapi dengan
pencapaian target yang jelas, materi standar, indikator, dan prosedur
pelaksanaan pembelajaran. Meskipun demikian, keadaan sumber daya
pendidikan di Indonesia sangat memungkinkan munculnya keragaman
pemahaman terhadap standar Nasional, yang dampaknya akan
mempengaruhi pencapaian standar Nasional, Kompetensi Dasar yang telah
ditetapkan, untuk itu perlu adanya penjabaran tentang Kurikulum yang
berbasis Kompetensi Dasar yang diharapkan dapat lebih menjamin tercapainya
Kompetensi Dasar Nasional mata pelajaran pendidikan agama Hindu.


A. Rasional

    Dalam perjalanan sejarah kehidupan dan peradaban manusia di awal
    melinium ketiga ini telah terjadi perubahan-perubahan dipelbagai bidang
    dan dimensi. Merespon penomena itu, manusia terpacu untuk
    mengembangkan pendidikan dalam ilmu-ilmu sosial, ilmu alam, ilmu
    pasti, maupun ilmu-ilmu terapan Masyarakat telah sampai pada era


                                                                         5
Pendidikan Agama Hindu



     modern tertinggi, sangat maju dalam atribut kehidupan duniawi. Dengan
     munculnya sejumlah krisis kehidupan berbangsa dan bernegara yang
     meliputi politik, ekonomi, sosial, hukum, etnis, agama, golongan dan
     ras, perilaku menyimpang, belakangan ini dipertanyakan peranan dan
     efektifitas pendidikan agama di sekolah sebagai pemberi nilai acuan
     tertinggi secara spiritual terhadap kesejahteraan nasional. Dengan asumsi
     ini jika pendidikan agama dilakukan dengan baik, maka kerjasama dan
     toleransi dalam masyarakatpun akan lebih baik.

     Namun kenyataannya seolah-olah pendidikan agama tidak banyak
     memberikan kontribusi terhadap pembekalan peserta didik hingga
     periode reformasi ini. Ternyata setelah ditelusuri pendidikan agama
     menghadapai persoalan dari berbagai sisi, antara lain: waktu yang
     disediakan hanya dua jam pelajaran dengan muatan materi yang begitu
     padat dan memang penting yakni menuntut pemantapan pengetahuan
     hingga terbentuk watak dan kepribadian agama yang berbeda jauh
     dengan tuntutan mata pelajaran lainnya.

     Memang tidak adil menimpakan tanggung jawab munculnya
     kesenjangan antara harapan dan kenyataan itu kepada pendidikan agama
     di sekolah-sekolah sebab pendidikan agama di sekolah bukanlah satu-
     satunya faktor yang menentukan dalam pembentukan watak dan
     kepribadian siswa. Banyak faktor-faktor instrumental yang ikut
     menentukan tetapi perlu diakui bahwa selain keberhasilan dalam
     memberikan kontribusinya dalam meningkatkan ketaatan menjalankan
     agamanya, pada aspek hubungan vertikal dengan Tuhan, dalam
     pelaksanaan pendidikan agama masih terdapat kelemahan-kelemahan
     yang mendorong dilakukannya penyempurnaan terus menerus.
     Kelemahan lain, materi pendidikan agama Hindu, termasuk bahan ajar
     susila lebih terfokus pada pengayaan pengetahuan (kognitif) dan minim
     dalam pembentukan sikap (afektif) serta pembiasaan (psikomotorik),
     sehingga peranan humanistis dari susila tidak banyak teralisasi.
     Pelaksanaan pendidikan agama di sekolah juga menghadapi kendala
     kurangnya keikutsertaan Guru mata pelajaran lain dalam memberi
     motivasi peserta didik untuk mempraktekkan nilai-nilai pendidikan
     agama dalam kehidupan sehari-hari. Selain itu persoalan lain yang
     dihadapai adalah lemahnya sumber daya pendidikan seperti kurangnya


6
Pendahuluan



kemampuan guru dalam pengembangan pendekatan dan metode yang
lebih variatif, minimnya berbagai sarana pelatihan dan pengembangan,
rendahnya sambutan orang tua siswa yang kurang mendukung
pendidikan agama peserta didik.

Dari kronologi Kurikulum 1975, 1984, 1994, target yang harus dicapai
‘attaiment targets’ dicantumkan dalam tujuan pembelajaran umum. Hal
ini kurang memberi acuan standar yang jelas tentang kemampuan yang
harus dikembangkan pada peserta didik dan hasil belajar yang diinginkan
atas dasar teori dan prinsip-prinsip pengembangan Kurikulum yang telah
lama dipraktekkan di berbagai mancanegara seperti: Singapura, Australia,
Inggris dan Amerika; juga didorong oleh harus reformasi, visi, misi,
dan paradigma baru pendidikan agama Hindu, maka penyusunan
Kurikulum agama Hindupun dilakukan dengan berbasis kemampuan
dasar (basic competencies).

Sejalan dengan itu, terlihat pula realisasi bahwa Kurikulum pendidikan
agama tahun 1994 lebih menekankan materi standar, lebih bersifat
memaksakan target bahan ajar sehingga tingkat kemampuan peserta
didik terabaikan.

Hal ini kurang sesuai dengan prinsip pendidikan yang menekankan
pengembangan peserta didik lewat fenomena bakat, minat, serta
dukungan sumber daya lingkungan dan lain-lain.

Kurikulum pendidikan agama Hindu tahun 1994, walaupun telah
mempertimbangkan kemampuan efektif dan psikomotorik dalam
rumusan tujuan pembelajaran, dalam implementasinya dirasakan masih
terasa lebih didominasi pencapaian kognitif. Selain itu Kurikulum 1994
juga dirasakan kurang mengakomodasi keragaman kebutuhan daerah.
Walaupun secara nasional kebutuhan keragaman siswa pada dasarnya
tidak berbeda. Dengan mempertimbangkan ini maka disusun Kurikulum
nasional pendidikan agama Hindu yang berbasis pada kompetensi dasar
(basic competencies) yang mencerminkan kebutuhan keragaman
kompetensi siswa secara nasional. Standar ini diharapkan dapat
dipergunakan sebagai acuan dalam mengembangkan Kurikulum
pendidikan agama Hindu sesuai dengan kebutuhan daerah/sekolah.


                                                                       7
Pendidikan Agama Hindu



B. Pengertian

     Pendidikan agama Hindu adalah upaya sadar dan terencana, menyiapkan
     peserta didik dalam mengenal, memahami, menghayati, hingga mengimani,
     bertakwa dan berakhlak mulia dalam mengamalkan ajaran agama Hindu
     dari sumber utamanya kitab suci: Sruti, Smerti, Sila, Acara dan Atmanastusti.

     Pendidikan agama Hindu diarahkan untuk membangun kualitas mental
     pribadi siswa agar memiliki visi yang jelas, wawasan dan pengetahuan
     yang kontekstual, tujuan hidup yang jelas, komitmen terhadap nilai-
     nilai dan prinsip-prinsip hidup secara harmonis dan kreatif dalam
     masyarakat yang pluralistic, kepedulian terhadap lingkungan, dan
     berkarya sesuai dengan swadharmanya. Kualitas mental tersebut menjadi
     penentu arah, penghela, motivator dan fasilitator dalam pengembangan
     swadharma hidupnya.

     Pendidikan agama Hindu diharapkan dapat membangun kesadaran akan
     persoalan bukan saja hidup sesudah mati tetapi juga apa harus diperbuat
     selama hidup didunia ini. Kesadaran dibangun meningkat mulai dari
     kesadaran (a) hidup untuk mencari makan, (b) hidup untuk
     mendapatkan rasa aman, (c) hidup untuk diterima oleh masyarakat,
     (d) hidup untuk mendapatkan status kehormatan, (e) hidup untuk
     menemukan makna hidup, dan (f) hidup untuk tidak hidup kembali
     (baca lahir kembali) sesuai dengan tingkatan kehidupannya.


C. Fungsi dan Tujuan

     1. Fungsi
        Pendidikan Agama Hindu berfungsi untuk:
        a. Penanaman nilai-nilai ajaran Agama Hindu yang dapat
           dijadikan pedoman hidup dalam mencapai kesejahteraan dan
           kebahagiaan hidup (Moksartham Jagadhita);
        b. Pengembangan Sradha dan Bhakti kehadapan Hyang Widhi
           (Brahman);
        c. Pengajaran tentang ilmu pengetahuan keagamaan secara umum,
           sistem, dan fungsinya;


8
Pendahuluan



      d. Penyiapan kemampuan sikap mental siswa yang ingin
         melanjutkan studi ke jenjang yang lebih tinggi;
      e. Mempersiapkan kematangan dan daya resistensi siswa dalam
         mengadaptasi diri terhadap lingkungan fisik dan sosial.
      f. Perbaikan kesalahan-kesalahan, kelemahan-kelemahan peserta
         didik dalam keyakinan dan pengamalan ajaran agama dalam
         kehidupan sehari-hari
      g. Pencegahan peserta didik dari hal-hal negatif yang diakibatkan
         oleh pergaulan dunia luar

   2. Tujuan
      Pendidikan Agama Hindu bertujuan untuk menumbuhkembangkan
      dan meningkatkan Sraddha (iman) dan Bhakti (ketaquaan) siswa
      kehadapan Brahman melalui pelatihan penghayatan dan pengamalan
      ajaran Agama Hindu, sehingga menjadi insan Hindu yang darmika
      dan mampu mewujudkan cita-cita luhur Moksartham Jagadhita.


D. Ruang Lingkup

   Ruang lingkup Pendidikan Agama Hindu meliputi Sradha, Susila,
   Yadnya, Kitab suci, Orang suci, Tempat Suci, Hari Suci, Kepemimpinan,
   Alam semesta, Budaya, dan Sejarah Perkembangan Agama Hindu.


E. Standar Kompetensi Lintas Kurikulum

   Kompetensi Lintas Kurikulum merupakan kecakapan untuk belajar
   sepanjang hayat sebagai akumulasi kemampuan setelah seseorang
   mempelajari berbagai kompetensi dasar yang dirumuskan setiap mata
   pelajaran.

   Kompetensi Lintas Kurikulum tersebut dirumuskan menjadi sembilan
   kompetensi sehingga siswa mampu:
   1. Memiliki keyakinan, mempunyai hak, menjalankan kewajiban dan
      berperilaku sesuai dengan agama yang dianutnya, serta menyadari
      bahwa setiap orang perlu saling menghargai dan merasa aman.


                                                                        9
Pendidikan Agama Hindu



     2. Menggunakan bahasa untuk memahami, mengembangkan, dan
        mengkomunikasikan gagasan dan informasi, serta untuk berinteraksi
        dengan orang lain.
     3. Memilih, memadukan, dan menerapkan konsep-konsep dan teknik-
        teknik numerik dan spasial, serta mampu mencari dan menyusun
        pola, struktur, dan hubungan.
     4. Memilih, mencari, dan menerapkan teknologi dan informasi yang
        diperlukan dari berbagai sumber serta menilai kebermanfaatannya.
     5. Memahami dan menghargai dunia fisik, makhluk hidup, dan
        teknologi, dan menggunakan pengetahuan, keterampilan, dan nilai-
        nilai untuk mengambil keputusan yang tepat.
     6. Memahami konteks budaya, geografi, dan sejarah, serta memiliki
        pengetahuan, keterampilan, dan nilai-nilai untuk berpartisipasi aktif
        dalam kehidupan, serta berinteraksi dan berkontribusi dalam
        masyarakat dan budaya global.
     7. Berpartisipasi dalam kegiatan kreatif di lingkungan untuk saling
        menghargai karya artistik, budaya, dan intelektual serta menerapkan
        nilai-nilai luhur untuk meningkatkan kematangan pribadi menuju
        masyarakat beradab.
     8. Menunjukkan kemampuan berpikir konsekuen, berpikir lateral,
        berpikir kritis, memperhitungkan peluang dan potensi, serta siap
        untuk menghadapi berbagai kemungkinan.
     9. Menunjukkan motivasi dan percaya diri dalam belajar, mampu
        bekerja mandiri, dan mampu bekerja sama dengan orang lain.


F. Standar Kompetensi Bahan Kajian

     Siswa beriman dan bertaqua kepada Tuhan Yang Maha Esa; berakhlak
     mulia/berbudi pekerti luhur yang tercermin dalam kehidupan pribadi,
     bermasyarakat, berbangsa dan bernegara; memahami, menghayati ajaran
     agamanya serta mampu menghormati agama lain dalam kerangka
     kerukunan antar umat beragama.

     Dalam landasan hukum Hindu seperti Sruti, Smerti, Sila, Acara dan
     Atmanastusti; siswa memiliki Sradha dan Bhakti kepada Brahman
     berakhlak mulia, berbudi pekerti luhur yang tercermin dalam perilaku


10
Pendahuluan



   sehari-hari dalam hubungannya dengan Tuhan, Sesama manusia dan
   Alam sekitar; mampu membaca dan memahami Weda mampu beryadnya
   dan berkarma dengan baik dan benar; serta mampu menjaga kerukunan
   intern dan antar umat bergama.


G. Standar Kompetensi Mata Pelajaran

   1. Memahami, menghayati dan mengamalkan Sradha Agama Hindu
       sebagai cikal bakal pengembangan konsep-konsep ajaran lainnya;
   2. Memahami, menghayati dan mengamalkan ajaran Susila Agama
       Hindu dalam kehidupan nyata;
   3. Memahami, menghayati dan mengaplikasikan konsep-konsep
       Yadnya dalam kehidupan nyata;
   4. Memahami, menghayati dan mengamalkan Kitab Suci Weda;
   5. Mengenal, meyakini dan mendalami sejarah dan ajaran Orang Suci:
   6. Mengenal esensi, fungsi dan pelestarian Tempat Suci;
   7. Mengenal Hari-Hari Suci keagamaan serta memanfaatkannya
       untuk meningkatkan Sradha dan Bhakti kepada Hyang Widhi
       (Brahman) cintakasih terhadap sesama, dan harmonis dengan
       alam lingkungan;
   8. Memahami, menghayati, mengamalkan, serta membudayakan
       Konsep Kepemimpinan dalam berbagai ilmu kehidupan dalam
       menjalankan swadarma masing-masing;
   9. Mengenal hakekat alam semesta beserta berbagai basis dari
       kesadaran hidup didalam menunaikan swadarma;
   10. Memahami, menghayati dan memanfaatkan budaya untuk
       menyuburkan semangat relegiositas;
   11. Mendalami sejarah perkembangan Agama Hindu sebagai refleksi
       untuk kehidupan mendatang.


H. Rambu-rambu

   1. Pendekatan pembelajaran
      Pembelajaran Pendidikan Agama Hindu menggunakan pola
      pendekatan terpadu, demokratis, humanistis, fungsional, dan


                                                                    11
Pendidikan Agama Hindu



          kontekstual sesuai dengan dinamika perkembangan berbangsa dan
          bernegara serta tuntutan masyarakat modern yang pluralistik dan
          turbelent.

          Pendidikan Agama Hindu agar lebih fungsional dan bermakna bagi
          siswa maka strategi pembelajaran yang digunakan meliputi lima
          dimensi pendekatan yaitu:
          • Pendekatan dengan dimensi Konsekuensial yaitu pola
              pendekatan pembelajaran yang menekankan pada peranan dan
              fungsi Agama Hindu sebagai sumber motivator dan sumber
              inspirasi dalam berperilaku keseharian sesuai dengan
              swadharma siswa sebagai anak bangsa. Siswa dilatih dan
              dibiasakan mempraktekkan dan merasakan manfaat pengamalan
              ajaran Agama Hindu dalam kehidupan nyata seperti berperilaku
              jujur, sopan dan santun, tertib, taat waktu, bersih, tekun, sabar,
              bersemangat, tolong menolong, berdana punia, kebajikan,
              kedamaian, tanpa kekerasan, kemurahan hati, kemandirian, rasa
              percaya diri, tekad kerja keras, suka pada tantangan, kreatif,
              bugar dan energik, berinisiatif tinggi berlandaskan pada Dharma.
          • Pendekatan dengan dimensi Imperensial yaitu pola pendekatan
              pembelajaran menyangkut penumbuhan dan pengembangan
              intensitas perasaan-perasaan dan pengalaman religius siswa
              dalam bentuk upaya-upaya menghadirkan Tuhan dalam
              kesadaran siswa disetiap saat dan disetiap tempat. Siswa dilatih
              untuk merasakan Tuhan Maha Ada, Maha Mengetahui, Maha
              Kuasa, dan Maha Pencipta. Dengan demikian siswa terlatih
              berbuat jujur, tidak sombong, tidak rendah diri, tidak cemas,
              dan berkeyakinan Tuhan memberi perlindungan pada dirinya.
              Dimata siswa Tuhan tidak dihadirkan hanya dalam momen-
              momen eksklusif saja seperti pada saat ada upacara-upacara
              keagamaan di Pura, melainkan terus menerus dalam setiap
              langkah kehidupan.
          • Pendekatan dengan dimensi Ideologis yaitu pendekatan
              pembelajaran yang berkaitan dengan tingkat keyakinan siswa pada
              kebenaran Ajaran Agama Hindu. Siswa dibangun kesadarannya
              agar menghayati Panca Sradha yaitu keyakinan terhadap adanya
              Brahman, Atman, Karma Phala, Punarbhawa, dan Moksa.


12
Pendahuluan



    •   Pendekatan dengan dimensi Ritualistik yaitu pola pendekatan
        pembelajaran yang berkaitan dengan tingkat kepatuhan siswa
        dalam menjalankan ritual-ritual Agama Hindu. Siswa dilatih
        untuk menjalankan ritual Puja Tri Sandya setiap hari dan aktif
        mengikuti kegiatan upacara keagamaan pada setiap Purnama
        Tilem, Hari Raya Galungan, Kuningan, Nyepi, Pagerwesi,
        Siwaratri, dan hari piodalan lainnya.
    •   Pendekatan dengan dimensi Intelektual yaitu pola pendekatan
        pembelajaran yang berkaitan dengan tingkat pengetahuan dan
        pemahaman siswa mengenai ajaran-ajaran Agama Hindu
        berkaitan dengan Sradha, Susila, Yadnya, Kitab suci, Orang suci,
        Tempat Suci, Hari Suci, Kepemimpinan, Alam semesta, Budaya,
        dan Sejarah Perkembangan Agama Hindu.

2. Penilaiaan
   Penilaiaan adalah suatu usaha untuk memperoleh informasi secara
   berkala, berkesinambungan dan menyeluruh tentang proses dan hasil
   pengembangan kompetensi dasar, sikap atau prilaku serta pengetahuan
   yang telah dicapai oleh siswa dalam pendidikan agama Hindu

    Penilaian merupakan serangkaian kegiatan untuk menafsirkan data
    tentang proses dan hasil belajar siswa yang dilakukan secara
    sistimatik dan berkesinambungan dengan aspek yang dinilai,
    sehingga pada akhirnya muncul informasi yang bermakna dalam
    mengambil keputusan. Tujuan dari penilaian proses dan hasil belajar
    siswa adalah untuk menentukan tingkat ketercapaian kompetensi
    dasar yang diharapkan. Penilaian juga dapat dijadikan acuan bagi
    perbaikan dan penyempurnaan PBM dan output pembelajaran
    Pendidikan Agama Hindu.

    Penilaian hasil belajar siswa untuk pendidikan agama Hindu
    mencakup ketiga tujuan pembelajaran yakni kognitif, afektif dan
    psikomotorik. Dengan pendekatan dialogis partisipatif maka hasil
    belajar lebih berorientasi pada perubahan sikap, pertumbuhan
    perilaku siswa ke arah yang baik dan benar menurut ajaran agama
    Hindu dengan memperhitungkan kemampuan siswa memahami
    pengetahuan agama Hindu dengan benar.


                                                                      13
Pendidikan Agama Hindu



          Penilaian hasil belajar pendidikan agama Hindu adalah pencapaian
          pembiasaan hidup beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha
          Esa dengan tujuan untuk peningkatan Sradha (iman) dan bhakti
          (ketaqwaan) dari peserta didik kehadapan Brahman melalui
          pemberian, pemupukan, penghayatan dan pengamalan ajaran agama
          sehingga menjadi insan Hindu yang darmika dan mampu
          mewujudkan cita-cita luhur Moksartham Jhagadhita.

     3. Pemanfaatan teknologi informasi dan komunikasi
        Pendidikan agama di era modern perlu didukung inovasi-inovasi
        baru seiring dengan pesatnya perkembangan teknologi dan
        informasi. Inovasi-inovasi tersebut erat kaitannya dengan kreativitas
        guru dalam memahami substansi agama yang permanen dan sub
        informasi yang selalu berubah. Kedua hal tersebut saling terkait
        dan guru dituntut untuk mampu menjelaskan kepada siswa secara
        terpadu.

          Fasilitas yang dapat mendukung ke era itu perlu diupayakan
          misalnya komputer yang dilengkapi dengan akses internet, kliping-
          kliping, artikel-artikel koran dan majalah yang topik-topiknya
          berkaitan dengan masalah-masalah agama dan kemodernan.
          Demikian pula fasilitas-fasilitas teknologi lain yang dapat
          dipergunakan untuk keperluan serupa, antara lain: televisi, radio,
          vidio, OHP, slide dan media lainnya sesuai dengan kondisi dan
          kemampuan masing-masing sekolah.

     4. Kompetensi Persatuan Jenjang Pendidikan Sekolah Menengah
        Pertama

          Kelas VII:
          Memahami konsep Asta Iswara, mengenal ajaran tentang atma,
          memahami karma phala, memahami ajaran phunarbhawa,
          mengetahui konsep ajaran moksa, memahami konsep pemimpin
          dan kepemimpinan, mengetahui syair-syair dharma gita (lirik),
          mengetahui makna tari keagamaan, mengetahui klasifikasi waktu
          hari suci keagamaan, memahami konsep Tri Kaya Parisudha,
          memahami konsep Catur Guru, mamahami ajaran Tri Hita Karana,


14
Pendahuluan



memahami syarat-syarat yang harus dipenuhi membangun tempat
suci, mengetahui pengelompokan tempat suci sesuai dengan
wilayah, fungsi dan sebagainya, mengetahui kedudukan orang suci
dalam kehidupan keagamaan, mengetahui pengertian fungsi dan
sifat-sifat weda;

Kelas VIII:
Memahami konsep nawa dewata, memahami konsep jiwatman,
mengetahui tiga jenis Karma Phala, mamahami konsep Punarbhawa,
memahami jenis-jenis Moksa, memahami Bhuana Agung dan
Bhuana Alit, memahami kerajaan-kerajaan Hindu di Indonesia,
memahami kedudukan dan syarat-syarat pemimpin, memahami
sumber hukum yadnya, memahami konsep yadnya dan Yama dan
Nyama Bratha, memahami konsep Catur Marga;

Kelas IX:
Memahami konsep Purusa dan Prakerti, memahami konsep Tri
Sarira, memahami konsep Subha dan Asubha Karma, mengetahui
cara-cara mengakhiri Punarbhawa, memahami hambatan mencapai
moksa, mengetahui konsep Bhuana Agung dan Bhuana Alit,
mengatahui puncak dan kejayaan agama Hindu di Indonesia,
memahami jenis-jenis Dharmagita sebagai kidung suci keagamaan,
memahami jenis-jenis tari keagamaan, memahami jenis-jenis
yadnya, memahami konsep Sapta Timira, memahami konsep Sad
Atatayi, memahami konsep Sad Ripu.




                                                              15
2         KOMPETENSI DASAR, INDIKATOR, DAN
               MATERI POKOK


Kelas                : VII

Aspek              : Sradha
Sub Aspek          : Brahman, Atman, Karma Phala, Punarbhawa, Moksa
Standar Kompetensi : Memahami, menghayati dan mengamalkan Sradha
                     Agama Hindu sebagai cikal bakal pengembangan
                     konsep-konsep ajaran lainnya;

     KOMPETENSI DASAR          INDIKATOR               MATERI POKOK
Memahami konsep Asta     • Dapat menuliskan         • Pengertian Asta
Iswara (delapan sifat      kembali pengertian         Iswarya.
Kemahakuasaan Tuhan).      Asta Iswarya.            • Bagian-bagian Asta
                         • Dapat menguraikan          Iswarya.
                           bagian-bagian Asta       • Contoh-contoh
                           Iswarya.                   pembanding delapan
                         • Dapat menemukan            sifat kemahakuasaan
                           contoh-contoh              Tuhan (Asta Iswarya).
                           pembanding delapan
                           sifat kemahakuasaan
                           Tuhan (Asta Iswarya).

Memahami ajaran tentang • Dapat menguraikan         • Pengertian Atman.
Atman sebagai kekuatan    pengertian Atman.         • Sifat-sifat Atman.
hidup pada setiap       • Dapat menguraikan         • Atman sebagai
manusia/makhluk hidup.    sifat-sifat Atman yang      pemberi hidup
                          sama dengan sifat-sifat     terhadap badan wadag.
                          Brahman.                  • Contoh-contoh
                        • Dapat menunjukkan           perbandingan tentang
                          contoh-contoh               sifat-sifat Atman.
                          perbandingan tentang
                          sifat-sifat Atman.
                        • Dapat menunjukkan
                          Atman sebagai
                          pemberi hidup.




16
Kompetensi Dasar, Indikator, dan Materi Pokok




 KOMPETENSI DASAR                 INDIKATOR                   MATERI POKOK
Memahami Karma Phala        • Dapat menjelaskan          • Karma Phala sebagai
sebagai hukum yang            Karma Phala sebagai          hukum yang berlaku
berlaku secara universal.     hukum universal.             bagi semua orang.
                            • Dapat menunjukkan          • Contoh-contoh
                              contoh-contoh                pembanding tentang
                              perbandingan tentang         hakekat hukum karma
                              hakekat hukum karma          yang universal dan
                              yang universal dan           sebab akibat.
                              sebab akibat.

Memahami konsep             • Dapat menguraikan          • Pengertian Punarbawa.
Punarbawa sebagai             pengertian Punarbawa.      • Sebab-sebab terjadinya
kesempatan yang utama       • Dapat mengidentifikasi       Punarbawa.
untuk memperbaiki diri.       sebab-sebab terjadinya     • Contoh ilustrasi
                              Punarbawa.                   tentang terjadinya
                            • Dapat menunjukkan            Punarbawa.
                              contoh ilustrasi tentang   • Punarbawa sebagai
                              terjadinya Punarbawa.        kesempatan utama
                            • Dapat menjelaskan            untuk meningkatkan
                              bahwa Punarbhawa             diri.
                              sebagai kesempatan         • Contoh ilustrasi
                              yang baik untuk              tentang Punarbawa
                              memperbaiki kualitas         sebagai kesempatan
                              diri.                        untuk memperbaiki
                            • Dapat menunjukkan            diri.
                              contoh ilustrasi tentang
                              Punarbhawa sebagai
                              kesempatan untuk
                              memperbaiki diri.

Memahami konsep Moksa • Dapat menjelaskan      • Konsep Moksa sebagai
sebagai tujuan akhir    pengertian Moksa.        tujuan akhir.
Agama Hindu.          • Dapat menguraikan      • Perbedaan
                        Moksa sebagai tujuan     Moksa,sorga dan
                        akhir.                   neraka.
                      • Dapat membedakan       • Cara-cara mencapai
                        pengertian antara        Moksa.
                        Moksa, sorga dan
                        neraka.
                      • Dapat mengidentifikasi
                        cara-cara mencapai
                        Moksa.




                                                                                       17
Pendidikan Agama Hindu



Aspek              : Kepemimpinan
Sub Aspek          : Kepemimpinan dan Pemimpin
Standar Kompetensi : Memahami, menghayati, mengamalkan, serta
                     membudayakan Konsep Kepemimpinan dalam
                     berbagai ilmu kehidupan dalam menjalankan
                     swadarma masing-masing;

     KOMPETENSI DASAR             INDIKATOR               MATERI POKOK
 Memahami Konsep        • Dapat menjelaskan           • Pengertian pemimpin.
 Kepemimpinan serta       pengertian pemimpin.        • Pengertian
 contoh pemimpin Hindu. • Dapat menjelaskan             kepemimpinan.
                          konsep kepemimpinan.        • Contoh-contoh
                        • Dapat menyebutkan             pemimpin di kalangan
                          contoh pemimpin               Hindu.
                          dikalangan Hindu.           • Contoh-contoh
                        • Dapat menemukan               kepemimpinan dalam
                          tipe-tipe                     Itiasa, Purana, dsb.
                          kepemimpinan dalam
                          Itiasa dan Purana.
                        • Dapat
                          mengklasifikasikan
                          karakter tokoh-tokoh
                          pemimpin dalam
                          Mahabarata dan
                          Ramayana.
                        • Dapat meneladani
                          sifat-sifat pemimpin
                          yang baik.

Aspek              : Budaya
Sub Aspek          : Dharmagita dan Tari Keagamaan
Standar Kompetensi : Memahami, menghayati dan memanfaatkan budaya
                     untuk menyuburkan semangat relegiositas;

     KOMPETENSI DASAR             INDIKATOR               MATERI POKOK
 Mendemonstrasikan Syair- • Dapat menguraikan         • Pengertian syair
 Syair Dharmagita.          pengertian syair-syair      Dharmagita
                            Dharmagita (lirik).       • Tujuan yang ingin
                          • Dapat menjelaskan           dicapai lewat syair
                            tujuan dari syair (lirik)   tersebut.
                            Dharmagita.



18
Kompetensi Dasar, Indikator, dan Materi Pokok




  KOMPETENSI DASAR            INDIKATOR                  MATERI POKOK

                        • Dapat melagukan         • Dampak dari adanya
                          syair-syair Dharmagita.   Dharmagita.
                        • Dapat menjelaskan       • Lirik syair-syair
                          dampak dari adanya        Dharmagita.
                          Dharmagita

Memahami makna tari     • Dapat menjelaskan      • Makna tari
sakral keagamaan Hindu.   makna tari keagamaan.    keagamaan.
                        • Dapat menguraikan      • Tujuan tari
                          tujuan tari keagamaan.   keagamaan.
                        • Dapat menguraikan      • Dampak dari adanya
                          dampak dari adanya       tari keagamaan.
                          tari keagamaan.

Aspek              : Hari Suci
Sub Aspek          : Klasifikasi waktu pelaksanaan Hari Suci Hindu
Standar Kompetensi : Mengenal Hari-Hari Suci keagamaan serta
                     memanfaatkannya untuk meningkatkan Sradha dan
                     Bhakti kepada Hyang Widhi (Brahman) cintakasih
                     terhadap sesama, dan harmonis dengan alam
                     lingkungan;

  KOMPETENSI DASAR            INDIKATOR                  MATERI POKOK
Mengklasifikasi waktu   • Dapat mengklasifikasi     • Hari Suci Agama
pelaksanaan hari suci     waktu pelaksanaan           Hindu berdasarkan
keagamaan Hindu.          kegiatan hari suci          Sasih.
                          agama Hindu               • Hari Suci Agama
                          berdasarkan sasih.          Hindu berdasarkan
                        • Dapat mengklasifikasi       Wuku.
                          waktu kegiatan            • Esensi waktu
                          pelaksanaan hari suci       pelaksanaan hari suci
                          berdasarkan wuku.           Agama Hindu.
                        • Dapat                     • Peranan Umat dalam
                          mendeskripsikan             pelaksanaan hari suci
                          esensi pemilihan            Agama Hindu.
                          waktu pelaksanaan
                          hari suci.
                        • Dapat berperan aktif
                          dalam pelaksanaan
                          hari suci.



                                                                                  19
Pendidikan Agama Hindu



Aspek              : Susila
Sub Aspek          : Tri Kaya Parisudha, Catur Guru dan Tri Hita Karana
Standar Kompetensi : Memahami, menghayati dan mengamalkan ajaran
                     Susila Agama Hindu dalam kehidupan nyata;

     KOMPETENSI DASAR           INDIKATOR              MATERI POKOK
Menilai ajaran Tri Kaya   • Dapat membedakan      • Makna bagian-bagian
Parisudha.                  pikiran baik dan        Tri Kaya Parisudha.
                            pikiran buruk.        • Arah dan tujuan
                          • Dapat membedakan        ajaran Tri Kaya
                            perkataan baik dan      Parisudha.
                            perkataan buruk.
                          • Dapat membedakan
                            perbuatan baik dan
                            perbuatan buruk.
                          • Dapat mengaplikasikan
                            pelaksanaan Tri Kaya
                            Parisuda dalam
                            kehidupan.
                          • Dapat menampilkan
                            pelaksanan Tri Kaya
                            Parisuda.

Menilai konsep Catur      • Dapat membedakan        • Makna bagian-bagian
Guru.                       bagian-bagian dari        Catur Guru.
                            Catur Guru.             • Bentuk-bentuk
                          • Dapat melaksanakan        prilaku sebagai
                            ajaran Catur Guru         penghormatan Catur
                            Bhakti.                   Guru.
                          • Dapat menjelaskan       • Pelaksanaan ajaran
                            makna bagian-bagian       Catur Guru Bhakti.
                            dari Catur Guru.
                          • Dapat menunjukan
                            bentuk-bentuk prilaku
                            sebagai penghormatan
                            kepada Catur Guru.

Mendeskripsikan ajaran    • Dapat menjelaskan     • Pengertian ajaran Tri
Tri Hita Karana.            pengertian Tri Hita     Hita Karana.
                            Karana.               • Makna bagian-bagian
                          • Dapat mendeskripsikan   Tri Hita Karana.
                            bagian-bagian ajaran  • Arti penting dari ajaran
                            Tri Hita Karana.        Tri Hita Karana.



20
Kompetensi Dasar, Indikator, dan Materi Pokok




  KOMPETENSI DASAR             INDIKATOR                   MATERI POKOK

                         • Dapat menguraikan          • Makna ajaran Tri Hita
                           arti penting ajaran Tri      Karana.
                           Hita karana.
                         • Dapat menjelaskan
                           makna ajaran Tri Hita
                           Karana.

Aspek              : Tempat Suci
Sub Aspek          : Pengelompokan tempat suci
Standar Kompetensi : Mengenal esensi, fungsi dan pelestarian Tempat Suci;

  KOMPETENSI DASAR             INDIKATOR                   MATERI POKOK
 Mendeskripsikan syarat- • Dapat                      • Syarat-syarat tempat
 syarat yang harus         mendeskripsikan              suci.
 dipenuhi dalam            syarat-syarat yang         • Pengelompokkan
 membangun tempat suci,    harus dipenuhi dalam         tempat suci.
 esensi dan Ista Dewata    membangun tempat           • Esensi dari masing-
 masing tempat suci.       suci.                        masing kelompok
                         • Dapat mengidentifikasi       tempat suci.
                           pengelompokan              • Ista Dewata dari
                           tempat suci                  masing-masing
                           berdasarkan sifat            kelompok.
                           wilayah teritorial         • Kesucian tempat Suci.
                           fungsi dsb.
                         • Dapat mengidentifikasi
                           esensi dari masing-
                           masing kelompok
                           tempat suci.
                         • Dapat membedakan
                           Ista Dewata dari
                           masing-masing
                           kelompok tempat suci.
                         • Dapat menjaga
                           kesucian tempat suci.




                                                                                    21
Pendidikan Agama Hindu



Aspek              : Orang Suci
Sub Aspek          : Kedudukan dan syarat-syarat orang Suci
Standar Kompetensi : Mengenal, meyakini dan mendalami sejarah dan
                     ajaran Orang Suci;

     KOMPETENSI DASAR          INDIKATOR              MATERI POKOK
Memahami syarat-syarat   • Dapat menguraikan      • Kedudukan orang
dan kedudukan Orang        kedudukan orang suci     suci.
Suci dalam Kehidupan       dalam kehidupan        • Syarat-syarat orang
Keagamaan Hindu.           keagamaan.               Suci.
                         • Dapat mengidentifikasi
                           syarat-syarat menjadi
                           orang suci.
                         • Dapat menyimpulkan
                           konsekwensi bila orang
                           suci tidak
                           melaksanakan
                           tugasnya.

Aspek              : Kitab Suci
Sub Aspek          : Fungsi dan sifat-sifat Weda
Standar Kompetensi : Memahami, menghayati dan mengamalkan Kitab
                     Suci Weda;

     KOMPETENSI DASAR          INDIKATOR              MATERI POKOK
Memahami pengertian,     • Dapat menjelaskan      • Pengertian Weda.
fungsi dan sifat-sifat     pengertian Weda.       • Fungsi Weda.
Weda.                    • Dapat mengidentifikasi • Sifat-sifat Weda.
                           fungsi Weda.
                         • Dapat mendeskripsikan
                           sifat-sifat Weda.




22
Kompetensi Dasar, Indikator, dan Materi Pokok



Kelas                : VIII

Aspek              : Sradha
Sub Aspek          : Brahman, Atman, Karmaphala, Punarbhawa, dan
                     Moksa
Standar Kompetensi : Memahami, menghayati dan mengamalkan Sradha
                     Agama Hindu sebagai cikal bakal pengembangan
                     konsep-konsep ajaran lainnya;

 KOMPETENSI DASAR             INDIKATOR                  MATERI POKOK
Memahami konsep Nawa • Dapat menjelaskan            • Pengertian Nawa
Dewata.                pengertian Nawa                Dewata.
                       Dewata.                      • Bagian-bagian Nawa
                     • Dapat mengidentifikasi         Dewata.
                       bagian-bagian Nawa           • Atribut-atribut Nawa
                       Dewata.                        Dewata.
                     • Dapat menggambarkan          • Kaitan Nawa Dewata
                       atribut-atribut Nawa           dalam pemantapan
                       Dewata.                        Sradha dan Bhakti.
                     • Dapat meyakini Nawa
                       Dewata dan dapat
                       memantapkan Sradha
                       dan Bhakti.

Memahami konsep          • Dapat menjelaskan        •   Pengertian Jiwatma.
Jiwatma.                   pengertian Jiwatma.      •   Sumber Jiwatma.
                         • Dapat mendiskripsikan    •   Fungsi Jiwatma.
                           sumber Jiwatma.          •   Korelasi Jiwatma
                         • Dapat menguraikan            dengan badan wadag.
                           Jiwatma.
                         • Dapat menguraikan
                           korelasi Jiwatma
                           dengan badan wadag.

Menyebutkan tiga jenis   • Dapat mengidentifikasi • Jenis-jenis Karma
Karma Phala.               jenis-jenis Karma        Phala.
                           Phala.                 • Pengaruh Karma
                         • Dapat mengkaitkan        dalam kehidupan.
                           pengaruh karma dalam • Karma sebagai hukum
                           kehidupan.               sebab akibat.
                         • Dapat mendeskripsikan
                           karma sebagai hukum
                           sebab akibat.


                                                                                  23
Pendidikan Agama Hindu




     KOMPETENSI DASAR           INDIKATOR              MATERI POKOK
Menerapkan konsep         • Dapat menilai asubha   • Asubha Karma
Punarbhawa.                 karma sebagai            kaitannya dengan
                            penyebab                 Punarbhawa.
                            Punarbhawa.            • Proses terjadinya
                          • Dapat menjelaskan        Punarbhawa.
                            proses terjadinya      • Punarbhawa untuk
                            Punarbhawa.              memperbaiki kualitas
                          • Dapat                    kehidupan.
                            mengilustrasikan
                            Punarbhawa untuk
                            memperbaiki kualitas
                            karma.

Menyebutkan jenis-jenis   • Dapat                   • Jenis-jenis Moksa.
Moksa.                      mengidentifikasi jenis- • Ciri-ciri pencapaian
                            jenis Moksa.              Moksa.
                          • Dapat menyusun/         • Tingkatan-tingkatan
                            mengurutkan               Moksa.
                            tingkatan-tingkatan
                            Moksa.
                          • Dapat
                            mengidentifikasi ciri
                            masing-masing
                            tingkatan pencapaian
                            Moksa.
Aspek              : Alam Semesta
Sub Aspek          : Bhuana Agung dan Bhuana Alit
Standar Kompetensi : Mengenal hakekat Alam Semesta beserta berbagai
                     basis dari kesadaran hidup dalam menunaikan
                     swadarma;

     KOMPETENSI DASAR           INDIKATOR              MATERI POKOK
Mengidentifikasi Bhuana   • Dapat menjelaskan      • Hubungan Bhuana
Agung dan Bhuana Alit.      hubungan Bhuana          Agung dan Bhuana
                            Agung dan Bhuana         Alit.
                            Alit.                  • Persamaan dan
                          • Dapat mengidentifikasi   perbedaan Bhuana
                            persamaan dan            Agung dan Bhuana
                            perbedaan Bhuana         Alit.
                            Agung dan Bhuana Alit.



24
Kompetensi Dasar, Indikator, dan Materi Pokok




 KOMPETENSI DASAR          INDIKATOR                  MATERI POKOK
                      • Dapat menemukan      • Contoh-contoh
                        contoh-contoh Bhuana   Bhuana Agung dan
                        Agung dan Bhuana       Bhuana Alit.
                        Alit.

Aspek              : Sejarah Agama Hindu
Sub Aspek          : Kerajaan Hindu
Standar Kompetensi : Mendalami sejarah perkembangan Agama Hindu
                     sebagai repleksi untuk kehidupan mendatang;

 KOMPETENSI DASAR          INDIKATOR                  MATERI POKOK

Memahami kerajaan-    • Dapat menguraikan        • Perkembangan
kerajaan Hindu di       perkembangan               kerajaan Hindu di
Indonesia               masing-masing              Indonesia.
                        kerajaan yang
                        bercorak Hindu.
                      • Dapat menuliskan
                        contoh kerajaan yang
                        bercorak Hindu.

Aspek              : Yadnya
Sub Aspek          : Sumber Hukum Yadnya
Standar Kompetensi : Memahami, menghayati, dan mengaplikasikan
                     konsep Yadnya dalam kehidupan sehari-hari;

 KOMPETENSI DASAR          INDIKATOR                  MATERI POKOK
Memahami sumber       • Dapat menjelaskan        • Pengertian Yadnya.
hukum Yadnya.           pengertian Yadnya.       • Dasar hukum Yadnya.
                      • Dapat menjelaskan        • Dasar pelaksanaan
                        dasar pelaksanaan          Yadnya.
                        Yadnya.                  • Pelaksanaan Yadnya
                      • Dapat menjelaskan          dalam kehidupan
                        dasar hukum Yadnya.        sehari-hari.
                      • Dapat
                        mengaplikasikan
                        pelaksanaan Yadnya
                        dalam kehidupan.




                                                                               25
Pendidikan Agama Hindu



Aspek              : Susila
Sub Aspek          : Yama Bratha, Nyama Bratha dan Catur Marga
Standar Kompetensi : Memahami, menghayati, dan mengamalkan ajaran
                     Susila dalam kehidupan nyata;

     KOMPETENSI DASAR         INDIKATOR             MATERI POKOK
Menerapkan konsep Yama • Dapat menjelaskan       • Pengertian Yama dan
dan Nyama Bratha.        pengertian Yama           Nyama Bratha.
                         Bratha dan Nyama        • Bagian-bagian Yama
                         Bratha.                   dan Nyama Bratha.
                       • Dapat                   • Yama dan Nyama
                         mendeskripsikan           Bratha sebagai
                         bagian-bagian Yama        landasan etik moral.
                         dan Nyama Bratha.       • Yama Nyama Bratha
                       • Dapat memaknai            dalam kehidupan
                         ajaran Yama dan           sehari-hari.
                         Nyama Bratha sebagai
                         landasan etik moral.
                       • Dapat
                         mengaplikasikan
                         ajaran Yama dan
                         Nyama Bratha dalam
                         kehidupan.

Memahami konsep ajaran   • Dapat menjelaskan     • Pengertian Catur
Catur Marga.               pengertian Catur        Marga.
                           Marga.                • Bagian-bagian Catur
                         • Dapat                   Marga.
                           mengidentifikasi      • Makna masing-masing
                           bagian bagian catur     bagian Catur Marga.
                           marga.
                         • Dapat
                           mendeskripsikan
                           makna bagian-bagian
                           Catur Marga.
                         • Dapat melaksanakan
                           ajaran catur marga
                           dalam kehidupan
                           sehari-hari.




26
Kompetensi Dasar, Indikator, dan Materi Pokok



Kelas                 : IX

Aspek              : Susila
Sub Aspek          : Sad Ripu
Standar Kompetensi : Memahami, menghayati, dan mengamalkan ajaran
                     Susila dalam kehidupan nyata;

  KOMPETENSI DASAR             INDIKATOR                   MATERI POKOK
Menilai Konsep Sad Ripu. • Dapat membedakan       • Pengaruh Sad Ripu
                           bagian-bagian Sad        dalam kehidupan
                           Ripu.                    manusia.
                         • Dapat merumuskan       • Konsekwensi
                           cara-cara                pelaksanaan Sad Ripu
                           menghindarkan diri
                           dari pengaruh Sad
                           Ripu.
                         • Dapat mengidentifikasi
                           konsekwensi
                           pelaksanaan Sad Ripu.

Aspek              : Sradha
Sub Aspek          : Purusa Prakerti, Tri Sarira, Subha Asubha Karma,
                     Punarbhawa, dan Moksa
Standar Kompetensi : Memahami, menghayati, dan mengamalkan Sradha
                     Agama Hindu sebagai cikal bakal pengembangan
                     konsep-konsep ajaran lainnya;

  KOMPETENSI DASAR             INDIKATOR                   MATERI POKOK
Memahami konsep Purusa • Dapat menjelaskan      • Pengertian Purusa dan
dan Prakerti.            pengertian Purusa dan    Prakerti.
                         Prakerti.              • Perbedaan Purusa dan
                       • Dapat menguraikan        Prakerti.
                         perbedaan antara       • Korelasi Purusa dan
                         Purusa dan Prakerti.     Prakerti.
                       • Dapat menguraikan
                         korelasi antara Purusa
                         dan Prakerti.

Memahami Ajaran Tri      • Dapat menguraikan          • Pengertian Tri Sarira.
Sarira.                    pengertian Tri Sarira.



                                                                                    27
Pendidikan Agama Hindu




     KOMPETENSI DASAR          INDIKATOR               MATERI POKOK
                         • Dapat menyebutkan      • Bagian-bagian Tri
                           bagian-bagian Tri        Sarira.
                           Sarira.                • Ilustrasi Tri Sarira.
                         • Dapat mengilustrasikan
                           Tri Sarira.
                         • Dapat menguraikan
                           hubungan antara
                           Atman dengan Tri
                           Sarira yang merupakan
                           unsur-unsur
                           pembangun diri
                           manusia.

Memahami konsep Subha    • Pengertian Subha dan • Pengertian Subha dan
dan Asubha Karma.          Asubha Karma.          Asubha Karma.
                         • Dapat                • Pelaksanaan Suba
                           mengidentifikasi       Asubha Karma dalam
                           perilaku Subha dan     Kehidupan.
                           Asubha Karma dengan • Kosekuensi
                           tujuan hidup.          Pelaksanaan Subha
                         • Dapat                  Asubha Karma dalam
                           mengidentifikasi       Kehidupan.
                           konsekuensi
                           pelaksanaan Subha
                           Asubha Karma dalam
                           kehidupan.

Mengetahui cara-cara     • Dapat mengidentifikasi • Cara Mengakhiri
untuk mengakhiri           perbuatan-perbuatan      Punarbawa.
Punarbawa.                 yang dapat mendukung • Hubungan Karma
                           mengakhiri proses        Phala dengan
                           Punarbawa.               Purnarbawa.
                         • Dapat
                           mendeskripsikan
                           hubungan Karma
                           Phala dengan
                           Punarbawa.

Memahami hambatan        • Dapat                 • Hambatan dalam
dalam upaya mencapai       mengidentifikasikan     mencapai Moksa.
Moksa.                     perbuatan yang        • Upaya pendukung
                           menjadi hambatan        mencapai Moksa.
                           dalam mencapai Moksa.



28
Kompetensi Dasar, Indikator, dan Materi Pokok




  KOMPETENSI DASAR            INDIKATOR                  MATERI POKOK
                         • Dapat
                           mengidentifikasi
                           upaya pendukung
                           mencapai Moksa.

Aspek              : Sejarah Agama Hindu
Sub Aspek          : Puncak kejayaan dan runtuhnya kerajaan Hindu di
                     Indonesia
Standar Kompetensi : Mendalami sejarah perkembangan agama Hindu
                     sebagai repleksi kehidupan mendatang

  KOMPETENSI DASAR            INDIKATOR                  MATERI POKOK
Memahami puncak          • Dapat menjelaskan   • Masa kejayaan
kejayaan dan runtuhnya     masa-masa Kejayaan    kerajaan Hindu di
kerajaan Hindu di          Kerajaan Hindu di     Indonesia.
Indonesia.                 Indonesia.          • Sebab-sebab
                         • Dapat menjelaskan     runtuhnya kerajaan
                           sebab-sebab           Hindu di Indonesia.
                           runtuhnya Kerajaan
                           Hindu di Indonesia.
                         • Dapat merepleksikan
                           kejayaan dan
                           runtuhnya kerajaan
                           Hindu di Indonesia
                           dalam rangka
                           pembinaan dan
                           pengembangan Agama
                           Hindu

Aspek              : Budaya
Sub Aspek          : Dharmagita dan Tari Keagamaan
Standar Kompetensi : Memahami dan memanfaatkan Budaya untuk
                     menyuburkan perkembangan semangat religius;

  KOMPETENSI DASAR            INDIKATOR                  MATERI POKOK
Memahami jenis-jenis     • Dapat menjelaskan        • Jenis-jenis
Dharmagita sebagai         jenis-jenis                Dharmagita.
kidung suci keagamaan.     Dharmagita.



                                                                                  29
Pendidikan Agama Hindu




     KOMPETENSI DASAR          INDIKATOR            MATERI POKOK
                         • Dapat menjelaskan inti • Inti pokok masing-
                           pokok masing-masing      masing jenis
                           jenis Dharmagita.        Dharmagita.
                         • Dapat menguraikan      • Dampak Dharmagita
                           dampak kidung            dalam pembentukan
                           Dharmagita terhadap      sikap mental.
                           pembentukan sikap
                           mental.
                         • Melapalkan
                           Dharmagita.
                         • Meragakan
                           Dharmagita.

Memahami jenis-jenis tari • Dapat menjelaskan    • Jenis-jenis tari
keagamaan sebagai bagian    jenis-jenis tari       keagamaan.
pembinaan nilai-nilai       keagamaan yang       • Dampak sikap mental
keagamaan.                  diperagakan dalam      terhadap tari
                            rangkaian upacara      keagamaan.
                            keagamaan.
                          • Dapat menguraikan
                            dampak tari
                            keagamaan terhadap
                            pembentukan sikap
                            mental.
                          • Meragakan tari
                            keagamaan Hindu.

Aspek              : Yadnya
Sub Aspek          : Panca Yadnya
Standar Kompetensi : Memahami, menghayati, dan mengaplikasikan
                     konsep-konsep Yadnya dalam kehidupan sehari-hari;

     KOMPETENSI DASAR          INDIKATOR            MATERI POKOK
Memahami jenis-jenis     • Dapat menjelaskan      • Jenis-jenis Yadnya.
Yadnya.                    jenis-jenis Yadnya.    • Inti pokok masing-
                         • Dapat menjelaskan inti   masing jenis Yadnya.
                           pokok masing-masing • Pengaruh sikap mental
                           jenis Yadnya.            terhadap pelaksanaan
                         • Dapat mengaplikasikan    dari jenis-jenis
                           pelaksanaan Yadnya       Yadnya.
                           dalam kehidupan.



30
Kompetensi Dasar, Indikator, dan Materi Pokok



Aspek              : Susila
Sub Aspek          : Sapta Timira dan Sad Atatayi
Standar Kompetensi : Memahami, menghayati dan mengamalkan ajaran
                     Susila Agama Hindu dalam kehidupan nyata;

 KOMPETENSI DASAR            INDIKATOR                  MATERI POKOK
Memahami konsep Sapta   • Dapat membedakan         • Bagian-bagian Sapta
Timira.                   bagian-bagian Sapta        Timira.
                          Timira.                  • Konsekwensi
                        • Dapat menjelaskan          pelaksanaan Sapta
                          konsekwensi                Timira.
                          pelaksanaan Sapta        • Pengaruh Sapta Timira
                          Timira.                    dalam Kehidupan.
                        • Dapat menghindar
                          dari Sapta Timira
                          dalam kehidupan.

Memahami konsep Sad     • Dapat membedakan       • Bagian-bagian Sad
Atatayi.                  bagian-bagian Sad        Atatayi.
                          Atatayi.               • Konsekwensi
                        • Dapat menjelaskan        pelaksanaan Sad
                          konsekwensi              Atatayi.
                          pelaksanaan Sad        • Pengaruh Sad Atatayi
                          Atatayi.                 dalam kehidupan.
                        • Dapat menghindar
                          dari Sad Atatayi dalam
                          hidup.




                                                                                 31
Kutipan Pasal 44
Sanksi Pelanggaran Undang - undang Hak Cipta 1987

1.   Barang siapa dengan sengaja dan tanpa hak mengumumkan atau
     memperbanyak suatu ciptaan atau memberi izin untuk itu,
     dipidana dengan pidana penjara paling lama 7 (tujuh) tahun
     dan/atau denda paling banyak Rp. 100.000.000,- (seratus juta
     rupiah).

2.   Barang siapa dengan sengaja menyiarkan, memamerkan,
     mengedarkan, atau menjual kepada umum suatu ciptaan atau
     barang hasil pelanggaran Hak Cipta sebagaimana dimaksud
     dalam ayat (1), dipidana dengan pidana penjara paling lama 5
     (lima) tahun dan/atau paling banyak Rp. 50.000.000,- (lima
     puluh juta rupiah).

More Related Content

What's hot

Kurikulum 2013-kompetensi-dasar-smp-ver-3-3-2013
Kurikulum 2013-kompetensi-dasar-smp-ver-3-3-2013Kurikulum 2013-kompetensi-dasar-smp-ver-3-3-2013
Kurikulum 2013-kompetensi-dasar-smp-ver-3-3-2013
Feriey Hadie
 
Kurikulum 2013-kompetensi-dasar-sma-ver-3-3-2013
Kurikulum 2013-kompetensi-dasar-sma-ver-3-3-2013Kurikulum 2013-kompetensi-dasar-sma-ver-3-3-2013
Kurikulum 2013-kompetensi-dasar-sma-ver-3-3-2013
Desi Wijayanti
 
05.c kompetensi dasar sma v040313 1
05.c kompetensi dasar sma v040313 105.c kompetensi dasar sma v040313 1
05.c kompetensi dasar sma v040313 1
Heri Waluyo
 
Kompetensi inti-dan-kompetensi-dasar-sd-mi
Kompetensi inti-dan-kompetensi-dasar-sd-miKompetensi inti-dan-kompetensi-dasar-sd-mi
Kompetensi inti-dan-kompetensi-dasar-sd-mi
Laila Nur Salim
 
Kbk sma 11. sosiologi
Kbk sma 11. sosiologiKbk sma 11. sosiologi
Kbk sma 11. sosiologi
Jasmin Jasin
 
Kbk sma c. pendidikan agama kristen
Kbk sma c. pendidikan agama kristenKbk sma c. pendidikan agama kristen
Kbk sma c. pendidikan agama kristen
Jasmin Jasin
 
Ktsp terdiri atas dua dokumen
Ktsp terdiri atas dua dokumenKtsp terdiri atas dua dokumen
Ktsp terdiri atas dua dokumen
33335
 
Kbk smp b. pendidikan agama katolik
Kbk smp b. pendidikan agama katolikKbk smp b. pendidikan agama katolik
Kbk smp b. pendidikan agama katolik
Jasmin Jasin
 
Kurikulum 2013-kompetensi-dasar-smp-ver-3-3-2013
Kurikulum 2013-kompetensi-dasar-smp-ver-3-3-2013Kurikulum 2013-kompetensi-dasar-smp-ver-3-3-2013
Kurikulum 2013-kompetensi-dasar-smp-ver-3-3-2013
Desi Wijayanti
 

What's hot (19)

Kurikulum 2013-kompetensi-dasar-smp-ver-3-3-2013
Kurikulum 2013-kompetensi-dasar-smp-ver-3-3-2013Kurikulum 2013-kompetensi-dasar-smp-ver-3-3-2013
Kurikulum 2013-kompetensi-dasar-smp-ver-3-3-2013
 
Kurikulum 2013-kompetensi-dasar-sma-ver-3-3-2013
Kurikulum 2013-kompetensi-dasar-sma-ver-3-3-2013Kurikulum 2013-kompetensi-dasar-sma-ver-3-3-2013
Kurikulum 2013-kompetensi-dasar-sma-ver-3-3-2013
 
05.c kompetensi dasar sma v040313 1
05.c kompetensi dasar sma v040313 105.c kompetensi dasar sma v040313 1
05.c kompetensi dasar sma v040313 1
 
Kurikulum 2013
Kurikulum 2013Kurikulum 2013
Kurikulum 2013
 
Kompetensi inti-dan-kompetensi-dasar-sd-mi
Kompetensi inti-dan-kompetensi-dasar-sd-miKompetensi inti-dan-kompetensi-dasar-sd-mi
Kompetensi inti-dan-kompetensi-dasar-sd-mi
 
Kbk sma 11. sosiologi
Kbk sma 11. sosiologiKbk sma 11. sosiologi
Kbk sma 11. sosiologi
 
Kbk sma c. pendidikan agama kristen
Kbk sma c. pendidikan agama kristenKbk sma c. pendidikan agama kristen
Kbk sma c. pendidikan agama kristen
 
Draft Kurikulum 2013 SMA Revisi 9 Februari 2013 (Kompetensi Inti dan Kompetens…
Draft Kurikulum 2013 SMA Revisi 9 Februari 2013 (Kompetensi Inti dan Kompetens…Draft Kurikulum 2013 SMA Revisi 9 Februari 2013 (Kompetensi Inti dan Kompetens…
Draft Kurikulum 2013 SMA Revisi 9 Februari 2013 (Kompetensi Inti dan Kompetens…
 
2 pai-smp-kurikulum-2013
2 pai-smp-kurikulum-20132 pai-smp-kurikulum-2013
2 pai-smp-kurikulum-2013
 
Draft Kurikulum 2013 SMP Revisi 9 Februari 2013 (Kompetensi Inti dan Kompetens…
Draft Kurikulum 2013 SMP Revisi 9 Februari 2013 (Kompetensi Inti dan Kompetens…Draft Kurikulum 2013 SMP Revisi 9 Februari 2013 (Kompetensi Inti dan Kompetens…
Draft Kurikulum 2013 SMP Revisi 9 Februari 2013 (Kompetensi Inti dan Kompetens…
 
Buku ajar mata kuliah wajib umum pendidikan agama hindu perguruan tinggi maha...
Buku ajar mata kuliah wajib umum pendidikan agama hindu perguruan tinggi maha...Buku ajar mata kuliah wajib umum pendidikan agama hindu perguruan tinggi maha...
Buku ajar mata kuliah wajib umum pendidikan agama hindu perguruan tinggi maha...
 
2. dokumen 1 ktsp k13 siraajul ummah
2. dokumen 1 ktsp k13 siraajul ummah2. dokumen 1 ktsp k13 siraajul ummah
2. dokumen 1 ktsp k13 siraajul ummah
 
Buku ajar mata kuliah wajib umum pendidikan agama buddha perguruan tinggi mah...
Buku ajar mata kuliah wajib umum pendidikan agama buddha perguruan tinggi mah...Buku ajar mata kuliah wajib umum pendidikan agama buddha perguruan tinggi mah...
Buku ajar mata kuliah wajib umum pendidikan agama buddha perguruan tinggi mah...
 
Ktsp terdiri atas dua dokumen
Ktsp terdiri atas dua dokumenKtsp terdiri atas dua dokumen
Ktsp terdiri atas dua dokumen
 
Buku guru kelas 2. pendidikan agama islam dan budi pekerti(1)
Buku guru kelas 2. pendidikan agama islam dan budi pekerti(1)Buku guru kelas 2. pendidikan agama islam dan budi pekerti(1)
Buku guru kelas 2. pendidikan agama islam dan budi pekerti(1)
 
Instrumen validasi. smk ktsp 2013
Instrumen validasi. smk ktsp 2013Instrumen validasi. smk ktsp 2013
Instrumen validasi. smk ktsp 2013
 
Kbk smp b. pendidikan agama katolik
Kbk smp b. pendidikan agama katolikKbk smp b. pendidikan agama katolik
Kbk smp b. pendidikan agama katolik
 
Kurikulum 2013-kompetensi-dasar-smp-ver-3-3-2013
Kurikulum 2013-kompetensi-dasar-smp-ver-3-3-2013Kurikulum 2013-kompetensi-dasar-smp-ver-3-3-2013
Kurikulum 2013-kompetensi-dasar-smp-ver-3-3-2013
 
Kurikulum 2013 kompetensi dasar smp versi 030313 1
Kurikulum 2013 kompetensi dasar smp versi 030313 1Kurikulum 2013 kompetensi dasar smp versi 030313 1
Kurikulum 2013 kompetensi dasar smp versi 030313 1
 

Similar to Kbk smp d. pendidikan agama hindu

Kbk smp c. pendidikan agama kristen
Kbk smp c. pendidikan agama kristenKbk smp c. pendidikan agama kristen
Kbk smp c. pendidikan agama kristen
Jasmin Jasin
 
Kbk sd b. pendidikan agama katolik
Kbk sd b. pendidikan agama katolikKbk sd b. pendidikan agama katolik
Kbk sd b. pendidikan agama katolik
Jasmin Jasin
 
Kbk sma b. pendidikan agama katolik
Kbk sma b. pendidikan agama katolikKbk sma b. pendidikan agama katolik
Kbk sma b. pendidikan agama katolik
Jasmin Jasin
 
Kbk sd c. pendidikan agama kristen
Kbk sd c. pendidikan agama kristenKbk sd c. pendidikan agama kristen
Kbk sd c. pendidikan agama kristen
Jasmin Jasin
 
Kbk smp 06. pengetahuan alam
Kbk smp 06. pengetahuan alamKbk smp 06. pengetahuan alam
Kbk smp 06. pengetahuan alam
Jasmin Jasin
 
Kbk sma 12. fisika
Kbk sma 12. fisikaKbk sma 12. fisika
Kbk sma 12. fisika
Jasmin Jasin
 
Kbk smp 03. bahasa & sastra indonesia
Kbk smp 03. bahasa & sastra indonesiaKbk smp 03. bahasa & sastra indonesia
Kbk smp 03. bahasa & sastra indonesia
Jasmin Jasin
 
Kbk sd 03 bahasa indonesia
Kbk sd 03 bahasa indonesiaKbk sd 03 bahasa indonesia
Kbk sd 03 bahasa indonesia
Jasmin Jasin
 
Kbk sma 08. sejarah
Kbk sma 08. sejarahKbk sma 08. sejarah
Kbk sma 08. sejarah
Jasmin Jasin
 
Kbk sma 14. biologi
Kbk sma 14. biologiKbk sma 14. biologi
Kbk sma 14. biologi
Jasmin Jasin
 
Kbk sd 05. pengetahuan alam
Kbk sd 05. pengetahuan alamKbk sd 05. pengetahuan alam
Kbk sd 05. pengetahuan alam
Jasmin Jasin
 
Kbk sma 07. pendidikan jasmani
Kbk sma 07. pendidikan jasmaniKbk sma 07. pendidikan jasmani
Kbk sma 07. pendidikan jasmani
Jasmin Jasin
 
Kbk sd 07. pendidikan jasmani
Kbk sd 07. pendidikan jasmaniKbk sd 07. pendidikan jasmani
Kbk sd 07. pendidikan jasmani
Jasmin Jasin
 
Kbk smp 08. pendidikan jasmani
Kbk smp 08. pendidikan jasmaniKbk smp 08. pendidikan jasmani
Kbk smp 08. pendidikan jasmani
Jasmin Jasin
 
KARAKTERISTIK KURIKULUM 2013 DAN PENULISAN BUKU TEKS
KARAKTERISTIK KURIKULUM 2013 DAN PENULISAN BUKU TEKSKARAKTERISTIK KURIKULUM 2013 DAN PENULISAN BUKU TEKS
KARAKTERISTIK KURIKULUM 2013 DAN PENULISAN BUKU TEKS
Nurulbanjar1996
 
Draft panduan pembelajaran tematik terpadu sd
Draft panduan pembelajaran tematik terpadu sdDraft panduan pembelajaran tematik terpadu sd
Draft panduan pembelajaran tematik terpadu sd
Nia Piliang
 

Similar to Kbk smp d. pendidikan agama hindu (20)

Kbk smp c. pendidikan agama kristen
Kbk smp c. pendidikan agama kristenKbk smp c. pendidikan agama kristen
Kbk smp c. pendidikan agama kristen
 
Kbk sd b. pendidikan agama katolik
Kbk sd b. pendidikan agama katolikKbk sd b. pendidikan agama katolik
Kbk sd b. pendidikan agama katolik
 
Kbk sma b. pendidikan agama katolik
Kbk sma b. pendidikan agama katolikKbk sma b. pendidikan agama katolik
Kbk sma b. pendidikan agama katolik
 
Kbk sd c. pendidikan agama kristen
Kbk sd c. pendidikan agama kristenKbk sd c. pendidikan agama kristen
Kbk sd c. pendidikan agama kristen
 
Kbk smp 06. pengetahuan alam
Kbk smp 06. pengetahuan alamKbk smp 06. pengetahuan alam
Kbk smp 06. pengetahuan alam
 
Kbk sma 12. fisika
Kbk sma 12. fisikaKbk sma 12. fisika
Kbk sma 12. fisika
 
Kbk smp 03. bahasa & sastra indonesia
Kbk smp 03. bahasa & sastra indonesiaKbk smp 03. bahasa & sastra indonesia
Kbk smp 03. bahasa & sastra indonesia
 
Kbk sd 03 bahasa indonesia
Kbk sd 03 bahasa indonesiaKbk sd 03 bahasa indonesia
Kbk sd 03 bahasa indonesia
 
Kbk sma 08. sejarah
Kbk sma 08. sejarahKbk sma 08. sejarah
Kbk sma 08. sejarah
 
Kbk sma 13. kimia
Kbk sma 13. kimiaKbk sma 13. kimia
Kbk sma 13. kimia
 
Kbk sma 14. biologi
Kbk sma 14. biologiKbk sma 14. biologi
Kbk sma 14. biologi
 
Kbk sd 05. pengetahuan alam
Kbk sd 05. pengetahuan alamKbk sd 05. pengetahuan alam
Kbk sd 05. pengetahuan alam
 
Kbk sma 07. pendidikan jasmani
Kbk sma 07. pendidikan jasmaniKbk sma 07. pendidikan jasmani
Kbk sma 07. pendidikan jasmani
 
Kbk sd 07. pendidikan jasmani
Kbk sd 07. pendidikan jasmaniKbk sd 07. pendidikan jasmani
Kbk sd 07. pendidikan jasmani
 
KI - KD Kurikulum 2013
KI - KD Kurikulum 2013KI - KD Kurikulum 2013
KI - KD Kurikulum 2013
 
Kbk smp 08. pendidikan jasmani
Kbk smp 08. pendidikan jasmaniKbk smp 08. pendidikan jasmani
Kbk smp 08. pendidikan jasmani
 
Buku ski mi kelas 4 pegangan guru kurikulum 2013
Buku ski mi kelas 4 pegangan guru kurikulum 2013Buku ski mi kelas 4 pegangan guru kurikulum 2013
Buku ski mi kelas 4 pegangan guru kurikulum 2013
 
KARAKTERISTIK KURIKULUM 2013 DAN PENULISAN BUKU TEKS
KARAKTERISTIK KURIKULUM 2013 DAN PENULISAN BUKU TEKSKARAKTERISTIK KURIKULUM 2013 DAN PENULISAN BUKU TEKS
KARAKTERISTIK KURIKULUM 2013 DAN PENULISAN BUKU TEKS
 
Bg agama kristen_sma kelas xi kurikulum 2013_[blogerkupang.com]
Bg agama kristen_sma kelas xi kurikulum 2013_[blogerkupang.com]Bg agama kristen_sma kelas xi kurikulum 2013_[blogerkupang.com]
Bg agama kristen_sma kelas xi kurikulum 2013_[blogerkupang.com]
 
Draft panduan pembelajaran tematik terpadu sd
Draft panduan pembelajaran tematik terpadu sdDraft panduan pembelajaran tematik terpadu sd
Draft panduan pembelajaran tematik terpadu sd
 

More from Jasmin Jasin

Michigan curriculumframework
Michigan curriculumframeworkMichigan curriculumframework
Michigan curriculumframework
Jasmin Jasin
 
Kbk sma 09. geografi
Kbk sma 09. geografiKbk sma 09. geografi
Kbk sma 09. geografi
Jasmin Jasin
 
Kbk sma 06. kesenian
Kbk sma 06. kesenianKbk sma 06. kesenian
Kbk sma 06. kesenian
Jasmin Jasin
 
Kbk sma 05. matematika
Kbk sma 05. matematikaKbk sma 05. matematika
Kbk sma 05. matematika
Jasmin Jasin
 
Kbk sma 04. bahasa inggris
Kbk sma 04. bahasa inggrisKbk sma 04. bahasa inggris
Kbk sma 04. bahasa inggris
Jasmin Jasin
 
Kbk sma 03. bahasa & sastra indonesia
Kbk sma 03. bahasa & sastra indonesiaKbk sma 03. bahasa & sastra indonesia
Kbk sma 03. bahasa & sastra indonesia
Jasmin Jasin
 
Kbk sma 02. pendidikan kewarganegaraan
Kbk sma 02. pendidikan kewarganegaraanKbk sma 02. pendidikan kewarganegaraan
Kbk sma 02. pendidikan kewarganegaraan
Jasmin Jasin
 
Kbk sma 16. keterampilan
Kbk sma 16. keterampilanKbk sma 16. keterampilan
Kbk sma 16. keterampilan
Jasmin Jasin
 
Kbk sma 15. t i & k
Kbk sma 15. t i & kKbk sma 15. t i & k
Kbk sma 15. t i & k
Jasmin Jasin
 
Kbk smp 07. kesenian
Kbk smp 07. kesenianKbk smp 07. kesenian
Kbk smp 07. kesenian
Jasmin Jasin
 
Kbk smp 05. matematika
Kbk smp 05. matematikaKbk smp 05. matematika
Kbk smp 05. matematika
Jasmin Jasin
 
Kbk smp 04. bahasa inggris
Kbk smp 04. bahasa inggrisKbk smp 04. bahasa inggris
Kbk smp 04. bahasa inggris
Jasmin Jasin
 
Kbk smp 10. t i & k
Kbk smp 10. t i & kKbk smp 10. t i & k
Kbk smp 10. t i & k
Jasmin Jasin
 
Kbk smp 09. keterampilan
Kbk smp 09. keterampilanKbk smp 09. keterampilan
Kbk smp 09. keterampilan
Jasmin Jasin
 

More from Jasmin Jasin (14)

Michigan curriculumframework
Michigan curriculumframeworkMichigan curriculumframework
Michigan curriculumframework
 
Kbk sma 09. geografi
Kbk sma 09. geografiKbk sma 09. geografi
Kbk sma 09. geografi
 
Kbk sma 06. kesenian
Kbk sma 06. kesenianKbk sma 06. kesenian
Kbk sma 06. kesenian
 
Kbk sma 05. matematika
Kbk sma 05. matematikaKbk sma 05. matematika
Kbk sma 05. matematika
 
Kbk sma 04. bahasa inggris
Kbk sma 04. bahasa inggrisKbk sma 04. bahasa inggris
Kbk sma 04. bahasa inggris
 
Kbk sma 03. bahasa & sastra indonesia
Kbk sma 03. bahasa & sastra indonesiaKbk sma 03. bahasa & sastra indonesia
Kbk sma 03. bahasa & sastra indonesia
 
Kbk sma 02. pendidikan kewarganegaraan
Kbk sma 02. pendidikan kewarganegaraanKbk sma 02. pendidikan kewarganegaraan
Kbk sma 02. pendidikan kewarganegaraan
 
Kbk sma 16. keterampilan
Kbk sma 16. keterampilanKbk sma 16. keterampilan
Kbk sma 16. keterampilan
 
Kbk sma 15. t i & k
Kbk sma 15. t i & kKbk sma 15. t i & k
Kbk sma 15. t i & k
 
Kbk smp 07. kesenian
Kbk smp 07. kesenianKbk smp 07. kesenian
Kbk smp 07. kesenian
 
Kbk smp 05. matematika
Kbk smp 05. matematikaKbk smp 05. matematika
Kbk smp 05. matematika
 
Kbk smp 04. bahasa inggris
Kbk smp 04. bahasa inggrisKbk smp 04. bahasa inggris
Kbk smp 04. bahasa inggris
 
Kbk smp 10. t i & k
Kbk smp 10. t i & kKbk smp 10. t i & k
Kbk smp 10. t i & k
 
Kbk smp 09. keterampilan
Kbk smp 09. keterampilanKbk smp 09. keterampilan
Kbk smp 09. keterampilan
 

Kbk smp d. pendidikan agama hindu

  • 1. KURIKULUM 2004 STANDAR KOMPETENSI Mata Pelajaran PENDIDIKAN AGAMA HINDU SEKOLAH MENENGAH PERTAMA DEPARTEMEN PENDIDIKAN NASIONAL Jakarta, Tahun 2003
  • 2. Katalog dalam Terbitan Indonesia. Pusat Kurikulum, Badan Penelitian dan Pengembangan Departemen Pendidikan Nasional Kompetensi Dasar Mata Pelajaran Pendidikan Agama Hindu SMP, - Jakarta: Pusat Kurikulum, Balitbang Depdiknas: 2003 iv, 32 hal. ISBN 979-725-157-8 2
  • 3. KATA PENGANTAR Kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara di Indonesia mengalami perkembangan dan perubahan secara terus menerus sebagai akumulasi respon terhadap permasalahan-permasalahan yang terjadi selama ini serta pengaruh perubahan global, perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi serta seni dan budaya. Hal ini menuntut perlunya perbaikan sistem pendidikan nasional termasuk penyempurnaan kurikulum. Penyempurnaan kurikulum yang telah dilakukan mengacu pada Undang- Undang No. 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional dan Peraturan Pemerintah yang terkait yang mengamanatkan tentang adanya standar nasional pendidikan yang berkenaan dengan standar isi, proses, dan kompetensi lulusan serta penetapan kerangka dasar dan standar kurikulum oleh pemerintah. Upaya penyempurnaan kurikulum ini guna mewujudkan peningkatan mutu dan relevansi pendidikan yang harus dilakukan secara menyeluruh mencakup pengembangan dimensi manusia Indonesia seutuhnya, yakni aspek-aspek moral, akhlak, budi pekerti, pengetahuan, keterampilan, kesehatan, seni dan budaya. Pengembangan aspek-aspek tersebut bermuara pada peningkatan dan pengembangan kecakapan hidup yang diwujudkan melalui pencapaian kompetensi peserta didik untuk bertahan hidup serta menyesuaikan diri dan berhasil dalam kehidupan. Kurikulum ini dikembangkan lebih lanjut sesuai dengan kebutuhan dan keadaan daerah dan sekolah. Dokumen kurikulum 2004 terdiri atas Kerangka Dasar Kurikulum 2004, Standar Bahan Kajian dan Standar Kompetensi Mata Pelajaran yang disusun untuk masing-masing mata pelajaran pada masing-masing satuan pendidikan. Dokumen ini adalah Standar Kompetensi Mata Pelajaran Pendidikan Agama Hindu untuk satuan pendidikan SMP. Dengan diterbitkan dokumen ini maka diharapkan daerah dan sekolah dapat menggunakannya sebagai acuan dalam pengembangan perencanaan pembelajaran di sekolah masing-masing. Jakarta, Oktober 2003 Direktur Jendral Kepala Badan Penelitian Pendidikan Dasar dan Menengah dan Pengembangan Dr. Ir. Indra Jati Sidi Dr. Boediono NIP. 130672115 NIP. 130344755 3
  • 4. DAFTAR ISI KATA PENGANTAR ................................................................................... 3 DAFTAR ISI ................................................................................................. 4 I. PENDAHULUAN ................................................................................. 5 A. Rasional ......................................................................................... 5 B. Pengertian ..................................................................................... 8 C. Fungsi dan Tujuan ........................................................................ 8 D. Ruang Lingkup ............................................................................. 9 E Standar Kompetensi Lintas Kurikulum ...................................... 9 F Standar Kompetensi Bahan Kajian ............................................. . 10 G. Standar Kompetensi Mata Pelajaran ............................................ 11 H. Rambu-rambu ............................................................................... 11 II. KOMPETENSI DASAR, INDIKATOR, DAN MATERI POKOK ...... 16 Kelas VII ................................................................................................ 16 Kelas VIII .............................................................................................. 23 Kelas IX .................................................................................................... 27 4
  • 5. 1 PENDAHULUAN Dengan munculnya berbagai perubahan yang sangat cepat pada hampir semua aspek dan perkembangan paradigma baru dalam kehidupan berbangsa, bernegara dan bermasyarakat. Di awal melinium ketiga ini telah dikembangkan kurikulum pendidikan agama Hindu SMP secara Nasional, yaitu kurikulum yang ditandai dengan cici-ciri antara lain: 1. Lebih menitik beratkan pencapaian target kompetensi (attaiment targets) dari pada penguasaan materi; 2. Lebih mengakomodasikan keragaman kebutuhan dan sumber daya pendidikan yang tersedia; 3. Memberikan kebebasan yang lebih luas kepada pelaksana pendidikan di lapangan yang mengembangkan dan yang melaksanakan program pembelajaran sesuai dengan kebutuhan. Walaupun Kurikulum Nasional ini lebih global dibandingkan Kurikulum 1994, model ini diharapkan lebih membantu Guru karena dilengkapi dengan pencapaian target yang jelas, materi standar, indikator, dan prosedur pelaksanaan pembelajaran. Meskipun demikian, keadaan sumber daya pendidikan di Indonesia sangat memungkinkan munculnya keragaman pemahaman terhadap standar Nasional, yang dampaknya akan mempengaruhi pencapaian standar Nasional, Kompetensi Dasar yang telah ditetapkan, untuk itu perlu adanya penjabaran tentang Kurikulum yang berbasis Kompetensi Dasar yang diharapkan dapat lebih menjamin tercapainya Kompetensi Dasar Nasional mata pelajaran pendidikan agama Hindu. A. Rasional Dalam perjalanan sejarah kehidupan dan peradaban manusia di awal melinium ketiga ini telah terjadi perubahan-perubahan dipelbagai bidang dan dimensi. Merespon penomena itu, manusia terpacu untuk mengembangkan pendidikan dalam ilmu-ilmu sosial, ilmu alam, ilmu pasti, maupun ilmu-ilmu terapan Masyarakat telah sampai pada era 5
  • 6. Pendidikan Agama Hindu modern tertinggi, sangat maju dalam atribut kehidupan duniawi. Dengan munculnya sejumlah krisis kehidupan berbangsa dan bernegara yang meliputi politik, ekonomi, sosial, hukum, etnis, agama, golongan dan ras, perilaku menyimpang, belakangan ini dipertanyakan peranan dan efektifitas pendidikan agama di sekolah sebagai pemberi nilai acuan tertinggi secara spiritual terhadap kesejahteraan nasional. Dengan asumsi ini jika pendidikan agama dilakukan dengan baik, maka kerjasama dan toleransi dalam masyarakatpun akan lebih baik. Namun kenyataannya seolah-olah pendidikan agama tidak banyak memberikan kontribusi terhadap pembekalan peserta didik hingga periode reformasi ini. Ternyata setelah ditelusuri pendidikan agama menghadapai persoalan dari berbagai sisi, antara lain: waktu yang disediakan hanya dua jam pelajaran dengan muatan materi yang begitu padat dan memang penting yakni menuntut pemantapan pengetahuan hingga terbentuk watak dan kepribadian agama yang berbeda jauh dengan tuntutan mata pelajaran lainnya. Memang tidak adil menimpakan tanggung jawab munculnya kesenjangan antara harapan dan kenyataan itu kepada pendidikan agama di sekolah-sekolah sebab pendidikan agama di sekolah bukanlah satu- satunya faktor yang menentukan dalam pembentukan watak dan kepribadian siswa. Banyak faktor-faktor instrumental yang ikut menentukan tetapi perlu diakui bahwa selain keberhasilan dalam memberikan kontribusinya dalam meningkatkan ketaatan menjalankan agamanya, pada aspek hubungan vertikal dengan Tuhan, dalam pelaksanaan pendidikan agama masih terdapat kelemahan-kelemahan yang mendorong dilakukannya penyempurnaan terus menerus. Kelemahan lain, materi pendidikan agama Hindu, termasuk bahan ajar susila lebih terfokus pada pengayaan pengetahuan (kognitif) dan minim dalam pembentukan sikap (afektif) serta pembiasaan (psikomotorik), sehingga peranan humanistis dari susila tidak banyak teralisasi. Pelaksanaan pendidikan agama di sekolah juga menghadapi kendala kurangnya keikutsertaan Guru mata pelajaran lain dalam memberi motivasi peserta didik untuk mempraktekkan nilai-nilai pendidikan agama dalam kehidupan sehari-hari. Selain itu persoalan lain yang dihadapai adalah lemahnya sumber daya pendidikan seperti kurangnya 6
  • 7. Pendahuluan kemampuan guru dalam pengembangan pendekatan dan metode yang lebih variatif, minimnya berbagai sarana pelatihan dan pengembangan, rendahnya sambutan orang tua siswa yang kurang mendukung pendidikan agama peserta didik. Dari kronologi Kurikulum 1975, 1984, 1994, target yang harus dicapai ‘attaiment targets’ dicantumkan dalam tujuan pembelajaran umum. Hal ini kurang memberi acuan standar yang jelas tentang kemampuan yang harus dikembangkan pada peserta didik dan hasil belajar yang diinginkan atas dasar teori dan prinsip-prinsip pengembangan Kurikulum yang telah lama dipraktekkan di berbagai mancanegara seperti: Singapura, Australia, Inggris dan Amerika; juga didorong oleh harus reformasi, visi, misi, dan paradigma baru pendidikan agama Hindu, maka penyusunan Kurikulum agama Hindupun dilakukan dengan berbasis kemampuan dasar (basic competencies). Sejalan dengan itu, terlihat pula realisasi bahwa Kurikulum pendidikan agama tahun 1994 lebih menekankan materi standar, lebih bersifat memaksakan target bahan ajar sehingga tingkat kemampuan peserta didik terabaikan. Hal ini kurang sesuai dengan prinsip pendidikan yang menekankan pengembangan peserta didik lewat fenomena bakat, minat, serta dukungan sumber daya lingkungan dan lain-lain. Kurikulum pendidikan agama Hindu tahun 1994, walaupun telah mempertimbangkan kemampuan efektif dan psikomotorik dalam rumusan tujuan pembelajaran, dalam implementasinya dirasakan masih terasa lebih didominasi pencapaian kognitif. Selain itu Kurikulum 1994 juga dirasakan kurang mengakomodasi keragaman kebutuhan daerah. Walaupun secara nasional kebutuhan keragaman siswa pada dasarnya tidak berbeda. Dengan mempertimbangkan ini maka disusun Kurikulum nasional pendidikan agama Hindu yang berbasis pada kompetensi dasar (basic competencies) yang mencerminkan kebutuhan keragaman kompetensi siswa secara nasional. Standar ini diharapkan dapat dipergunakan sebagai acuan dalam mengembangkan Kurikulum pendidikan agama Hindu sesuai dengan kebutuhan daerah/sekolah. 7
  • 8. Pendidikan Agama Hindu B. Pengertian Pendidikan agama Hindu adalah upaya sadar dan terencana, menyiapkan peserta didik dalam mengenal, memahami, menghayati, hingga mengimani, bertakwa dan berakhlak mulia dalam mengamalkan ajaran agama Hindu dari sumber utamanya kitab suci: Sruti, Smerti, Sila, Acara dan Atmanastusti. Pendidikan agama Hindu diarahkan untuk membangun kualitas mental pribadi siswa agar memiliki visi yang jelas, wawasan dan pengetahuan yang kontekstual, tujuan hidup yang jelas, komitmen terhadap nilai- nilai dan prinsip-prinsip hidup secara harmonis dan kreatif dalam masyarakat yang pluralistic, kepedulian terhadap lingkungan, dan berkarya sesuai dengan swadharmanya. Kualitas mental tersebut menjadi penentu arah, penghela, motivator dan fasilitator dalam pengembangan swadharma hidupnya. Pendidikan agama Hindu diharapkan dapat membangun kesadaran akan persoalan bukan saja hidup sesudah mati tetapi juga apa harus diperbuat selama hidup didunia ini. Kesadaran dibangun meningkat mulai dari kesadaran (a) hidup untuk mencari makan, (b) hidup untuk mendapatkan rasa aman, (c) hidup untuk diterima oleh masyarakat, (d) hidup untuk mendapatkan status kehormatan, (e) hidup untuk menemukan makna hidup, dan (f) hidup untuk tidak hidup kembali (baca lahir kembali) sesuai dengan tingkatan kehidupannya. C. Fungsi dan Tujuan 1. Fungsi Pendidikan Agama Hindu berfungsi untuk: a. Penanaman nilai-nilai ajaran Agama Hindu yang dapat dijadikan pedoman hidup dalam mencapai kesejahteraan dan kebahagiaan hidup (Moksartham Jagadhita); b. Pengembangan Sradha dan Bhakti kehadapan Hyang Widhi (Brahman); c. Pengajaran tentang ilmu pengetahuan keagamaan secara umum, sistem, dan fungsinya; 8
  • 9. Pendahuluan d. Penyiapan kemampuan sikap mental siswa yang ingin melanjutkan studi ke jenjang yang lebih tinggi; e. Mempersiapkan kematangan dan daya resistensi siswa dalam mengadaptasi diri terhadap lingkungan fisik dan sosial. f. Perbaikan kesalahan-kesalahan, kelemahan-kelemahan peserta didik dalam keyakinan dan pengamalan ajaran agama dalam kehidupan sehari-hari g. Pencegahan peserta didik dari hal-hal negatif yang diakibatkan oleh pergaulan dunia luar 2. Tujuan Pendidikan Agama Hindu bertujuan untuk menumbuhkembangkan dan meningkatkan Sraddha (iman) dan Bhakti (ketaquaan) siswa kehadapan Brahman melalui pelatihan penghayatan dan pengamalan ajaran Agama Hindu, sehingga menjadi insan Hindu yang darmika dan mampu mewujudkan cita-cita luhur Moksartham Jagadhita. D. Ruang Lingkup Ruang lingkup Pendidikan Agama Hindu meliputi Sradha, Susila, Yadnya, Kitab suci, Orang suci, Tempat Suci, Hari Suci, Kepemimpinan, Alam semesta, Budaya, dan Sejarah Perkembangan Agama Hindu. E. Standar Kompetensi Lintas Kurikulum Kompetensi Lintas Kurikulum merupakan kecakapan untuk belajar sepanjang hayat sebagai akumulasi kemampuan setelah seseorang mempelajari berbagai kompetensi dasar yang dirumuskan setiap mata pelajaran. Kompetensi Lintas Kurikulum tersebut dirumuskan menjadi sembilan kompetensi sehingga siswa mampu: 1. Memiliki keyakinan, mempunyai hak, menjalankan kewajiban dan berperilaku sesuai dengan agama yang dianutnya, serta menyadari bahwa setiap orang perlu saling menghargai dan merasa aman. 9
  • 10. Pendidikan Agama Hindu 2. Menggunakan bahasa untuk memahami, mengembangkan, dan mengkomunikasikan gagasan dan informasi, serta untuk berinteraksi dengan orang lain. 3. Memilih, memadukan, dan menerapkan konsep-konsep dan teknik- teknik numerik dan spasial, serta mampu mencari dan menyusun pola, struktur, dan hubungan. 4. Memilih, mencari, dan menerapkan teknologi dan informasi yang diperlukan dari berbagai sumber serta menilai kebermanfaatannya. 5. Memahami dan menghargai dunia fisik, makhluk hidup, dan teknologi, dan menggunakan pengetahuan, keterampilan, dan nilai- nilai untuk mengambil keputusan yang tepat. 6. Memahami konteks budaya, geografi, dan sejarah, serta memiliki pengetahuan, keterampilan, dan nilai-nilai untuk berpartisipasi aktif dalam kehidupan, serta berinteraksi dan berkontribusi dalam masyarakat dan budaya global. 7. Berpartisipasi dalam kegiatan kreatif di lingkungan untuk saling menghargai karya artistik, budaya, dan intelektual serta menerapkan nilai-nilai luhur untuk meningkatkan kematangan pribadi menuju masyarakat beradab. 8. Menunjukkan kemampuan berpikir konsekuen, berpikir lateral, berpikir kritis, memperhitungkan peluang dan potensi, serta siap untuk menghadapi berbagai kemungkinan. 9. Menunjukkan motivasi dan percaya diri dalam belajar, mampu bekerja mandiri, dan mampu bekerja sama dengan orang lain. F. Standar Kompetensi Bahan Kajian Siswa beriman dan bertaqua kepada Tuhan Yang Maha Esa; berakhlak mulia/berbudi pekerti luhur yang tercermin dalam kehidupan pribadi, bermasyarakat, berbangsa dan bernegara; memahami, menghayati ajaran agamanya serta mampu menghormati agama lain dalam kerangka kerukunan antar umat beragama. Dalam landasan hukum Hindu seperti Sruti, Smerti, Sila, Acara dan Atmanastusti; siswa memiliki Sradha dan Bhakti kepada Brahman berakhlak mulia, berbudi pekerti luhur yang tercermin dalam perilaku 10
  • 11. Pendahuluan sehari-hari dalam hubungannya dengan Tuhan, Sesama manusia dan Alam sekitar; mampu membaca dan memahami Weda mampu beryadnya dan berkarma dengan baik dan benar; serta mampu menjaga kerukunan intern dan antar umat bergama. G. Standar Kompetensi Mata Pelajaran 1. Memahami, menghayati dan mengamalkan Sradha Agama Hindu sebagai cikal bakal pengembangan konsep-konsep ajaran lainnya; 2. Memahami, menghayati dan mengamalkan ajaran Susila Agama Hindu dalam kehidupan nyata; 3. Memahami, menghayati dan mengaplikasikan konsep-konsep Yadnya dalam kehidupan nyata; 4. Memahami, menghayati dan mengamalkan Kitab Suci Weda; 5. Mengenal, meyakini dan mendalami sejarah dan ajaran Orang Suci: 6. Mengenal esensi, fungsi dan pelestarian Tempat Suci; 7. Mengenal Hari-Hari Suci keagamaan serta memanfaatkannya untuk meningkatkan Sradha dan Bhakti kepada Hyang Widhi (Brahman) cintakasih terhadap sesama, dan harmonis dengan alam lingkungan; 8. Memahami, menghayati, mengamalkan, serta membudayakan Konsep Kepemimpinan dalam berbagai ilmu kehidupan dalam menjalankan swadarma masing-masing; 9. Mengenal hakekat alam semesta beserta berbagai basis dari kesadaran hidup didalam menunaikan swadarma; 10. Memahami, menghayati dan memanfaatkan budaya untuk menyuburkan semangat relegiositas; 11. Mendalami sejarah perkembangan Agama Hindu sebagai refleksi untuk kehidupan mendatang. H. Rambu-rambu 1. Pendekatan pembelajaran Pembelajaran Pendidikan Agama Hindu menggunakan pola pendekatan terpadu, demokratis, humanistis, fungsional, dan 11
  • 12. Pendidikan Agama Hindu kontekstual sesuai dengan dinamika perkembangan berbangsa dan bernegara serta tuntutan masyarakat modern yang pluralistik dan turbelent. Pendidikan Agama Hindu agar lebih fungsional dan bermakna bagi siswa maka strategi pembelajaran yang digunakan meliputi lima dimensi pendekatan yaitu: • Pendekatan dengan dimensi Konsekuensial yaitu pola pendekatan pembelajaran yang menekankan pada peranan dan fungsi Agama Hindu sebagai sumber motivator dan sumber inspirasi dalam berperilaku keseharian sesuai dengan swadharma siswa sebagai anak bangsa. Siswa dilatih dan dibiasakan mempraktekkan dan merasakan manfaat pengamalan ajaran Agama Hindu dalam kehidupan nyata seperti berperilaku jujur, sopan dan santun, tertib, taat waktu, bersih, tekun, sabar, bersemangat, tolong menolong, berdana punia, kebajikan, kedamaian, tanpa kekerasan, kemurahan hati, kemandirian, rasa percaya diri, tekad kerja keras, suka pada tantangan, kreatif, bugar dan energik, berinisiatif tinggi berlandaskan pada Dharma. • Pendekatan dengan dimensi Imperensial yaitu pola pendekatan pembelajaran menyangkut penumbuhan dan pengembangan intensitas perasaan-perasaan dan pengalaman religius siswa dalam bentuk upaya-upaya menghadirkan Tuhan dalam kesadaran siswa disetiap saat dan disetiap tempat. Siswa dilatih untuk merasakan Tuhan Maha Ada, Maha Mengetahui, Maha Kuasa, dan Maha Pencipta. Dengan demikian siswa terlatih berbuat jujur, tidak sombong, tidak rendah diri, tidak cemas, dan berkeyakinan Tuhan memberi perlindungan pada dirinya. Dimata siswa Tuhan tidak dihadirkan hanya dalam momen- momen eksklusif saja seperti pada saat ada upacara-upacara keagamaan di Pura, melainkan terus menerus dalam setiap langkah kehidupan. • Pendekatan dengan dimensi Ideologis yaitu pendekatan pembelajaran yang berkaitan dengan tingkat keyakinan siswa pada kebenaran Ajaran Agama Hindu. Siswa dibangun kesadarannya agar menghayati Panca Sradha yaitu keyakinan terhadap adanya Brahman, Atman, Karma Phala, Punarbhawa, dan Moksa. 12
  • 13. Pendahuluan • Pendekatan dengan dimensi Ritualistik yaitu pola pendekatan pembelajaran yang berkaitan dengan tingkat kepatuhan siswa dalam menjalankan ritual-ritual Agama Hindu. Siswa dilatih untuk menjalankan ritual Puja Tri Sandya setiap hari dan aktif mengikuti kegiatan upacara keagamaan pada setiap Purnama Tilem, Hari Raya Galungan, Kuningan, Nyepi, Pagerwesi, Siwaratri, dan hari piodalan lainnya. • Pendekatan dengan dimensi Intelektual yaitu pola pendekatan pembelajaran yang berkaitan dengan tingkat pengetahuan dan pemahaman siswa mengenai ajaran-ajaran Agama Hindu berkaitan dengan Sradha, Susila, Yadnya, Kitab suci, Orang suci, Tempat Suci, Hari Suci, Kepemimpinan, Alam semesta, Budaya, dan Sejarah Perkembangan Agama Hindu. 2. Penilaiaan Penilaiaan adalah suatu usaha untuk memperoleh informasi secara berkala, berkesinambungan dan menyeluruh tentang proses dan hasil pengembangan kompetensi dasar, sikap atau prilaku serta pengetahuan yang telah dicapai oleh siswa dalam pendidikan agama Hindu Penilaian merupakan serangkaian kegiatan untuk menafsirkan data tentang proses dan hasil belajar siswa yang dilakukan secara sistimatik dan berkesinambungan dengan aspek yang dinilai, sehingga pada akhirnya muncul informasi yang bermakna dalam mengambil keputusan. Tujuan dari penilaian proses dan hasil belajar siswa adalah untuk menentukan tingkat ketercapaian kompetensi dasar yang diharapkan. Penilaian juga dapat dijadikan acuan bagi perbaikan dan penyempurnaan PBM dan output pembelajaran Pendidikan Agama Hindu. Penilaian hasil belajar siswa untuk pendidikan agama Hindu mencakup ketiga tujuan pembelajaran yakni kognitif, afektif dan psikomotorik. Dengan pendekatan dialogis partisipatif maka hasil belajar lebih berorientasi pada perubahan sikap, pertumbuhan perilaku siswa ke arah yang baik dan benar menurut ajaran agama Hindu dengan memperhitungkan kemampuan siswa memahami pengetahuan agama Hindu dengan benar. 13
  • 14. Pendidikan Agama Hindu Penilaian hasil belajar pendidikan agama Hindu adalah pencapaian pembiasaan hidup beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa dengan tujuan untuk peningkatan Sradha (iman) dan bhakti (ketaqwaan) dari peserta didik kehadapan Brahman melalui pemberian, pemupukan, penghayatan dan pengamalan ajaran agama sehingga menjadi insan Hindu yang darmika dan mampu mewujudkan cita-cita luhur Moksartham Jhagadhita. 3. Pemanfaatan teknologi informasi dan komunikasi Pendidikan agama di era modern perlu didukung inovasi-inovasi baru seiring dengan pesatnya perkembangan teknologi dan informasi. Inovasi-inovasi tersebut erat kaitannya dengan kreativitas guru dalam memahami substansi agama yang permanen dan sub informasi yang selalu berubah. Kedua hal tersebut saling terkait dan guru dituntut untuk mampu menjelaskan kepada siswa secara terpadu. Fasilitas yang dapat mendukung ke era itu perlu diupayakan misalnya komputer yang dilengkapi dengan akses internet, kliping- kliping, artikel-artikel koran dan majalah yang topik-topiknya berkaitan dengan masalah-masalah agama dan kemodernan. Demikian pula fasilitas-fasilitas teknologi lain yang dapat dipergunakan untuk keperluan serupa, antara lain: televisi, radio, vidio, OHP, slide dan media lainnya sesuai dengan kondisi dan kemampuan masing-masing sekolah. 4. Kompetensi Persatuan Jenjang Pendidikan Sekolah Menengah Pertama Kelas VII: Memahami konsep Asta Iswara, mengenal ajaran tentang atma, memahami karma phala, memahami ajaran phunarbhawa, mengetahui konsep ajaran moksa, memahami konsep pemimpin dan kepemimpinan, mengetahui syair-syair dharma gita (lirik), mengetahui makna tari keagamaan, mengetahui klasifikasi waktu hari suci keagamaan, memahami konsep Tri Kaya Parisudha, memahami konsep Catur Guru, mamahami ajaran Tri Hita Karana, 14
  • 15. Pendahuluan memahami syarat-syarat yang harus dipenuhi membangun tempat suci, mengetahui pengelompokan tempat suci sesuai dengan wilayah, fungsi dan sebagainya, mengetahui kedudukan orang suci dalam kehidupan keagamaan, mengetahui pengertian fungsi dan sifat-sifat weda; Kelas VIII: Memahami konsep nawa dewata, memahami konsep jiwatman, mengetahui tiga jenis Karma Phala, mamahami konsep Punarbhawa, memahami jenis-jenis Moksa, memahami Bhuana Agung dan Bhuana Alit, memahami kerajaan-kerajaan Hindu di Indonesia, memahami kedudukan dan syarat-syarat pemimpin, memahami sumber hukum yadnya, memahami konsep yadnya dan Yama dan Nyama Bratha, memahami konsep Catur Marga; Kelas IX: Memahami konsep Purusa dan Prakerti, memahami konsep Tri Sarira, memahami konsep Subha dan Asubha Karma, mengetahui cara-cara mengakhiri Punarbhawa, memahami hambatan mencapai moksa, mengetahui konsep Bhuana Agung dan Bhuana Alit, mengatahui puncak dan kejayaan agama Hindu di Indonesia, memahami jenis-jenis Dharmagita sebagai kidung suci keagamaan, memahami jenis-jenis tari keagamaan, memahami jenis-jenis yadnya, memahami konsep Sapta Timira, memahami konsep Sad Atatayi, memahami konsep Sad Ripu. 15
  • 16. 2 KOMPETENSI DASAR, INDIKATOR, DAN MATERI POKOK Kelas : VII Aspek : Sradha Sub Aspek : Brahman, Atman, Karma Phala, Punarbhawa, Moksa Standar Kompetensi : Memahami, menghayati dan mengamalkan Sradha Agama Hindu sebagai cikal bakal pengembangan konsep-konsep ajaran lainnya; KOMPETENSI DASAR INDIKATOR MATERI POKOK Memahami konsep Asta • Dapat menuliskan • Pengertian Asta Iswara (delapan sifat kembali pengertian Iswarya. Kemahakuasaan Tuhan). Asta Iswarya. • Bagian-bagian Asta • Dapat menguraikan Iswarya. bagian-bagian Asta • Contoh-contoh Iswarya. pembanding delapan • Dapat menemukan sifat kemahakuasaan contoh-contoh Tuhan (Asta Iswarya). pembanding delapan sifat kemahakuasaan Tuhan (Asta Iswarya). Memahami ajaran tentang • Dapat menguraikan • Pengertian Atman. Atman sebagai kekuatan pengertian Atman. • Sifat-sifat Atman. hidup pada setiap • Dapat menguraikan • Atman sebagai manusia/makhluk hidup. sifat-sifat Atman yang pemberi hidup sama dengan sifat-sifat terhadap badan wadag. Brahman. • Contoh-contoh • Dapat menunjukkan perbandingan tentang contoh-contoh sifat-sifat Atman. perbandingan tentang sifat-sifat Atman. • Dapat menunjukkan Atman sebagai pemberi hidup. 16
  • 17. Kompetensi Dasar, Indikator, dan Materi Pokok KOMPETENSI DASAR INDIKATOR MATERI POKOK Memahami Karma Phala • Dapat menjelaskan • Karma Phala sebagai sebagai hukum yang Karma Phala sebagai hukum yang berlaku berlaku secara universal. hukum universal. bagi semua orang. • Dapat menunjukkan • Contoh-contoh contoh-contoh pembanding tentang perbandingan tentang hakekat hukum karma hakekat hukum karma yang universal dan yang universal dan sebab akibat. sebab akibat. Memahami konsep • Dapat menguraikan • Pengertian Punarbawa. Punarbawa sebagai pengertian Punarbawa. • Sebab-sebab terjadinya kesempatan yang utama • Dapat mengidentifikasi Punarbawa. untuk memperbaiki diri. sebab-sebab terjadinya • Contoh ilustrasi Punarbawa. tentang terjadinya • Dapat menunjukkan Punarbawa. contoh ilustrasi tentang • Punarbawa sebagai terjadinya Punarbawa. kesempatan utama • Dapat menjelaskan untuk meningkatkan bahwa Punarbhawa diri. sebagai kesempatan • Contoh ilustrasi yang baik untuk tentang Punarbawa memperbaiki kualitas sebagai kesempatan diri. untuk memperbaiki • Dapat menunjukkan diri. contoh ilustrasi tentang Punarbhawa sebagai kesempatan untuk memperbaiki diri. Memahami konsep Moksa • Dapat menjelaskan • Konsep Moksa sebagai sebagai tujuan akhir pengertian Moksa. tujuan akhir. Agama Hindu. • Dapat menguraikan • Perbedaan Moksa sebagai tujuan Moksa,sorga dan akhir. neraka. • Dapat membedakan • Cara-cara mencapai pengertian antara Moksa. Moksa, sorga dan neraka. • Dapat mengidentifikasi cara-cara mencapai Moksa. 17
  • 18. Pendidikan Agama Hindu Aspek : Kepemimpinan Sub Aspek : Kepemimpinan dan Pemimpin Standar Kompetensi : Memahami, menghayati, mengamalkan, serta membudayakan Konsep Kepemimpinan dalam berbagai ilmu kehidupan dalam menjalankan swadarma masing-masing; KOMPETENSI DASAR INDIKATOR MATERI POKOK Memahami Konsep • Dapat menjelaskan • Pengertian pemimpin. Kepemimpinan serta pengertian pemimpin. • Pengertian contoh pemimpin Hindu. • Dapat menjelaskan kepemimpinan. konsep kepemimpinan. • Contoh-contoh • Dapat menyebutkan pemimpin di kalangan contoh pemimpin Hindu. dikalangan Hindu. • Contoh-contoh • Dapat menemukan kepemimpinan dalam tipe-tipe Itiasa, Purana, dsb. kepemimpinan dalam Itiasa dan Purana. • Dapat mengklasifikasikan karakter tokoh-tokoh pemimpin dalam Mahabarata dan Ramayana. • Dapat meneladani sifat-sifat pemimpin yang baik. Aspek : Budaya Sub Aspek : Dharmagita dan Tari Keagamaan Standar Kompetensi : Memahami, menghayati dan memanfaatkan budaya untuk menyuburkan semangat relegiositas; KOMPETENSI DASAR INDIKATOR MATERI POKOK Mendemonstrasikan Syair- • Dapat menguraikan • Pengertian syair Syair Dharmagita. pengertian syair-syair Dharmagita Dharmagita (lirik). • Tujuan yang ingin • Dapat menjelaskan dicapai lewat syair tujuan dari syair (lirik) tersebut. Dharmagita. 18
  • 19. Kompetensi Dasar, Indikator, dan Materi Pokok KOMPETENSI DASAR INDIKATOR MATERI POKOK • Dapat melagukan • Dampak dari adanya syair-syair Dharmagita. Dharmagita. • Dapat menjelaskan • Lirik syair-syair dampak dari adanya Dharmagita. Dharmagita Memahami makna tari • Dapat menjelaskan • Makna tari sakral keagamaan Hindu. makna tari keagamaan. keagamaan. • Dapat menguraikan • Tujuan tari tujuan tari keagamaan. keagamaan. • Dapat menguraikan • Dampak dari adanya dampak dari adanya tari keagamaan. tari keagamaan. Aspek : Hari Suci Sub Aspek : Klasifikasi waktu pelaksanaan Hari Suci Hindu Standar Kompetensi : Mengenal Hari-Hari Suci keagamaan serta memanfaatkannya untuk meningkatkan Sradha dan Bhakti kepada Hyang Widhi (Brahman) cintakasih terhadap sesama, dan harmonis dengan alam lingkungan; KOMPETENSI DASAR INDIKATOR MATERI POKOK Mengklasifikasi waktu • Dapat mengklasifikasi • Hari Suci Agama pelaksanaan hari suci waktu pelaksanaan Hindu berdasarkan keagamaan Hindu. kegiatan hari suci Sasih. agama Hindu • Hari Suci Agama berdasarkan sasih. Hindu berdasarkan • Dapat mengklasifikasi Wuku. waktu kegiatan • Esensi waktu pelaksanaan hari suci pelaksanaan hari suci berdasarkan wuku. Agama Hindu. • Dapat • Peranan Umat dalam mendeskripsikan pelaksanaan hari suci esensi pemilihan Agama Hindu. waktu pelaksanaan hari suci. • Dapat berperan aktif dalam pelaksanaan hari suci. 19
  • 20. Pendidikan Agama Hindu Aspek : Susila Sub Aspek : Tri Kaya Parisudha, Catur Guru dan Tri Hita Karana Standar Kompetensi : Memahami, menghayati dan mengamalkan ajaran Susila Agama Hindu dalam kehidupan nyata; KOMPETENSI DASAR INDIKATOR MATERI POKOK Menilai ajaran Tri Kaya • Dapat membedakan • Makna bagian-bagian Parisudha. pikiran baik dan Tri Kaya Parisudha. pikiran buruk. • Arah dan tujuan • Dapat membedakan ajaran Tri Kaya perkataan baik dan Parisudha. perkataan buruk. • Dapat membedakan perbuatan baik dan perbuatan buruk. • Dapat mengaplikasikan pelaksanaan Tri Kaya Parisuda dalam kehidupan. • Dapat menampilkan pelaksanan Tri Kaya Parisuda. Menilai konsep Catur • Dapat membedakan • Makna bagian-bagian Guru. bagian-bagian dari Catur Guru. Catur Guru. • Bentuk-bentuk • Dapat melaksanakan prilaku sebagai ajaran Catur Guru penghormatan Catur Bhakti. Guru. • Dapat menjelaskan • Pelaksanaan ajaran makna bagian-bagian Catur Guru Bhakti. dari Catur Guru. • Dapat menunjukan bentuk-bentuk prilaku sebagai penghormatan kepada Catur Guru. Mendeskripsikan ajaran • Dapat menjelaskan • Pengertian ajaran Tri Tri Hita Karana. pengertian Tri Hita Hita Karana. Karana. • Makna bagian-bagian • Dapat mendeskripsikan Tri Hita Karana. bagian-bagian ajaran • Arti penting dari ajaran Tri Hita Karana. Tri Hita Karana. 20
  • 21. Kompetensi Dasar, Indikator, dan Materi Pokok KOMPETENSI DASAR INDIKATOR MATERI POKOK • Dapat menguraikan • Makna ajaran Tri Hita arti penting ajaran Tri Karana. Hita karana. • Dapat menjelaskan makna ajaran Tri Hita Karana. Aspek : Tempat Suci Sub Aspek : Pengelompokan tempat suci Standar Kompetensi : Mengenal esensi, fungsi dan pelestarian Tempat Suci; KOMPETENSI DASAR INDIKATOR MATERI POKOK Mendeskripsikan syarat- • Dapat • Syarat-syarat tempat syarat yang harus mendeskripsikan suci. dipenuhi dalam syarat-syarat yang • Pengelompokkan membangun tempat suci, harus dipenuhi dalam tempat suci. esensi dan Ista Dewata membangun tempat • Esensi dari masing- masing tempat suci. suci. masing kelompok • Dapat mengidentifikasi tempat suci. pengelompokan • Ista Dewata dari tempat suci masing-masing berdasarkan sifat kelompok. wilayah teritorial • Kesucian tempat Suci. fungsi dsb. • Dapat mengidentifikasi esensi dari masing- masing kelompok tempat suci. • Dapat membedakan Ista Dewata dari masing-masing kelompok tempat suci. • Dapat menjaga kesucian tempat suci. 21
  • 22. Pendidikan Agama Hindu Aspek : Orang Suci Sub Aspek : Kedudukan dan syarat-syarat orang Suci Standar Kompetensi : Mengenal, meyakini dan mendalami sejarah dan ajaran Orang Suci; KOMPETENSI DASAR INDIKATOR MATERI POKOK Memahami syarat-syarat • Dapat menguraikan • Kedudukan orang dan kedudukan Orang kedudukan orang suci suci. Suci dalam Kehidupan dalam kehidupan • Syarat-syarat orang Keagamaan Hindu. keagamaan. Suci. • Dapat mengidentifikasi syarat-syarat menjadi orang suci. • Dapat menyimpulkan konsekwensi bila orang suci tidak melaksanakan tugasnya. Aspek : Kitab Suci Sub Aspek : Fungsi dan sifat-sifat Weda Standar Kompetensi : Memahami, menghayati dan mengamalkan Kitab Suci Weda; KOMPETENSI DASAR INDIKATOR MATERI POKOK Memahami pengertian, • Dapat menjelaskan • Pengertian Weda. fungsi dan sifat-sifat pengertian Weda. • Fungsi Weda. Weda. • Dapat mengidentifikasi • Sifat-sifat Weda. fungsi Weda. • Dapat mendeskripsikan sifat-sifat Weda. 22
  • 23. Kompetensi Dasar, Indikator, dan Materi Pokok Kelas : VIII Aspek : Sradha Sub Aspek : Brahman, Atman, Karmaphala, Punarbhawa, dan Moksa Standar Kompetensi : Memahami, menghayati dan mengamalkan Sradha Agama Hindu sebagai cikal bakal pengembangan konsep-konsep ajaran lainnya; KOMPETENSI DASAR INDIKATOR MATERI POKOK Memahami konsep Nawa • Dapat menjelaskan • Pengertian Nawa Dewata. pengertian Nawa Dewata. Dewata. • Bagian-bagian Nawa • Dapat mengidentifikasi Dewata. bagian-bagian Nawa • Atribut-atribut Nawa Dewata. Dewata. • Dapat menggambarkan • Kaitan Nawa Dewata atribut-atribut Nawa dalam pemantapan Dewata. Sradha dan Bhakti. • Dapat meyakini Nawa Dewata dan dapat memantapkan Sradha dan Bhakti. Memahami konsep • Dapat menjelaskan • Pengertian Jiwatma. Jiwatma. pengertian Jiwatma. • Sumber Jiwatma. • Dapat mendiskripsikan • Fungsi Jiwatma. sumber Jiwatma. • Korelasi Jiwatma • Dapat menguraikan dengan badan wadag. Jiwatma. • Dapat menguraikan korelasi Jiwatma dengan badan wadag. Menyebutkan tiga jenis • Dapat mengidentifikasi • Jenis-jenis Karma Karma Phala. jenis-jenis Karma Phala. Phala. • Pengaruh Karma • Dapat mengkaitkan dalam kehidupan. pengaruh karma dalam • Karma sebagai hukum kehidupan. sebab akibat. • Dapat mendeskripsikan karma sebagai hukum sebab akibat. 23
  • 24. Pendidikan Agama Hindu KOMPETENSI DASAR INDIKATOR MATERI POKOK Menerapkan konsep • Dapat menilai asubha • Asubha Karma Punarbhawa. karma sebagai kaitannya dengan penyebab Punarbhawa. Punarbhawa. • Proses terjadinya • Dapat menjelaskan Punarbhawa. proses terjadinya • Punarbhawa untuk Punarbhawa. memperbaiki kualitas • Dapat kehidupan. mengilustrasikan Punarbhawa untuk memperbaiki kualitas karma. Menyebutkan jenis-jenis • Dapat • Jenis-jenis Moksa. Moksa. mengidentifikasi jenis- • Ciri-ciri pencapaian jenis Moksa. Moksa. • Dapat menyusun/ • Tingkatan-tingkatan mengurutkan Moksa. tingkatan-tingkatan Moksa. • Dapat mengidentifikasi ciri masing-masing tingkatan pencapaian Moksa. Aspek : Alam Semesta Sub Aspek : Bhuana Agung dan Bhuana Alit Standar Kompetensi : Mengenal hakekat Alam Semesta beserta berbagai basis dari kesadaran hidup dalam menunaikan swadarma; KOMPETENSI DASAR INDIKATOR MATERI POKOK Mengidentifikasi Bhuana • Dapat menjelaskan • Hubungan Bhuana Agung dan Bhuana Alit. hubungan Bhuana Agung dan Bhuana Agung dan Bhuana Alit. Alit. • Persamaan dan • Dapat mengidentifikasi perbedaan Bhuana persamaan dan Agung dan Bhuana perbedaan Bhuana Alit. Agung dan Bhuana Alit. 24
  • 25. Kompetensi Dasar, Indikator, dan Materi Pokok KOMPETENSI DASAR INDIKATOR MATERI POKOK • Dapat menemukan • Contoh-contoh contoh-contoh Bhuana Bhuana Agung dan Agung dan Bhuana Bhuana Alit. Alit. Aspek : Sejarah Agama Hindu Sub Aspek : Kerajaan Hindu Standar Kompetensi : Mendalami sejarah perkembangan Agama Hindu sebagai repleksi untuk kehidupan mendatang; KOMPETENSI DASAR INDIKATOR MATERI POKOK Memahami kerajaan- • Dapat menguraikan • Perkembangan kerajaan Hindu di perkembangan kerajaan Hindu di Indonesia masing-masing Indonesia. kerajaan yang bercorak Hindu. • Dapat menuliskan contoh kerajaan yang bercorak Hindu. Aspek : Yadnya Sub Aspek : Sumber Hukum Yadnya Standar Kompetensi : Memahami, menghayati, dan mengaplikasikan konsep Yadnya dalam kehidupan sehari-hari; KOMPETENSI DASAR INDIKATOR MATERI POKOK Memahami sumber • Dapat menjelaskan • Pengertian Yadnya. hukum Yadnya. pengertian Yadnya. • Dasar hukum Yadnya. • Dapat menjelaskan • Dasar pelaksanaan dasar pelaksanaan Yadnya. Yadnya. • Pelaksanaan Yadnya • Dapat menjelaskan dalam kehidupan dasar hukum Yadnya. sehari-hari. • Dapat mengaplikasikan pelaksanaan Yadnya dalam kehidupan. 25
  • 26. Pendidikan Agama Hindu Aspek : Susila Sub Aspek : Yama Bratha, Nyama Bratha dan Catur Marga Standar Kompetensi : Memahami, menghayati, dan mengamalkan ajaran Susila dalam kehidupan nyata; KOMPETENSI DASAR INDIKATOR MATERI POKOK Menerapkan konsep Yama • Dapat menjelaskan • Pengertian Yama dan dan Nyama Bratha. pengertian Yama Nyama Bratha. Bratha dan Nyama • Bagian-bagian Yama Bratha. dan Nyama Bratha. • Dapat • Yama dan Nyama mendeskripsikan Bratha sebagai bagian-bagian Yama landasan etik moral. dan Nyama Bratha. • Yama Nyama Bratha • Dapat memaknai dalam kehidupan ajaran Yama dan sehari-hari. Nyama Bratha sebagai landasan etik moral. • Dapat mengaplikasikan ajaran Yama dan Nyama Bratha dalam kehidupan. Memahami konsep ajaran • Dapat menjelaskan • Pengertian Catur Catur Marga. pengertian Catur Marga. Marga. • Bagian-bagian Catur • Dapat Marga. mengidentifikasi • Makna masing-masing bagian bagian catur bagian Catur Marga. marga. • Dapat mendeskripsikan makna bagian-bagian Catur Marga. • Dapat melaksanakan ajaran catur marga dalam kehidupan sehari-hari. 26
  • 27. Kompetensi Dasar, Indikator, dan Materi Pokok Kelas : IX Aspek : Susila Sub Aspek : Sad Ripu Standar Kompetensi : Memahami, menghayati, dan mengamalkan ajaran Susila dalam kehidupan nyata; KOMPETENSI DASAR INDIKATOR MATERI POKOK Menilai Konsep Sad Ripu. • Dapat membedakan • Pengaruh Sad Ripu bagian-bagian Sad dalam kehidupan Ripu. manusia. • Dapat merumuskan • Konsekwensi cara-cara pelaksanaan Sad Ripu menghindarkan diri dari pengaruh Sad Ripu. • Dapat mengidentifikasi konsekwensi pelaksanaan Sad Ripu. Aspek : Sradha Sub Aspek : Purusa Prakerti, Tri Sarira, Subha Asubha Karma, Punarbhawa, dan Moksa Standar Kompetensi : Memahami, menghayati, dan mengamalkan Sradha Agama Hindu sebagai cikal bakal pengembangan konsep-konsep ajaran lainnya; KOMPETENSI DASAR INDIKATOR MATERI POKOK Memahami konsep Purusa • Dapat menjelaskan • Pengertian Purusa dan dan Prakerti. pengertian Purusa dan Prakerti. Prakerti. • Perbedaan Purusa dan • Dapat menguraikan Prakerti. perbedaan antara • Korelasi Purusa dan Purusa dan Prakerti. Prakerti. • Dapat menguraikan korelasi antara Purusa dan Prakerti. Memahami Ajaran Tri • Dapat menguraikan • Pengertian Tri Sarira. Sarira. pengertian Tri Sarira. 27
  • 28. Pendidikan Agama Hindu KOMPETENSI DASAR INDIKATOR MATERI POKOK • Dapat menyebutkan • Bagian-bagian Tri bagian-bagian Tri Sarira. Sarira. • Ilustrasi Tri Sarira. • Dapat mengilustrasikan Tri Sarira. • Dapat menguraikan hubungan antara Atman dengan Tri Sarira yang merupakan unsur-unsur pembangun diri manusia. Memahami konsep Subha • Pengertian Subha dan • Pengertian Subha dan dan Asubha Karma. Asubha Karma. Asubha Karma. • Dapat • Pelaksanaan Suba mengidentifikasi Asubha Karma dalam perilaku Subha dan Kehidupan. Asubha Karma dengan • Kosekuensi tujuan hidup. Pelaksanaan Subha • Dapat Asubha Karma dalam mengidentifikasi Kehidupan. konsekuensi pelaksanaan Subha Asubha Karma dalam kehidupan. Mengetahui cara-cara • Dapat mengidentifikasi • Cara Mengakhiri untuk mengakhiri perbuatan-perbuatan Punarbawa. Punarbawa. yang dapat mendukung • Hubungan Karma mengakhiri proses Phala dengan Punarbawa. Purnarbawa. • Dapat mendeskripsikan hubungan Karma Phala dengan Punarbawa. Memahami hambatan • Dapat • Hambatan dalam dalam upaya mencapai mengidentifikasikan mencapai Moksa. Moksa. perbuatan yang • Upaya pendukung menjadi hambatan mencapai Moksa. dalam mencapai Moksa. 28
  • 29. Kompetensi Dasar, Indikator, dan Materi Pokok KOMPETENSI DASAR INDIKATOR MATERI POKOK • Dapat mengidentifikasi upaya pendukung mencapai Moksa. Aspek : Sejarah Agama Hindu Sub Aspek : Puncak kejayaan dan runtuhnya kerajaan Hindu di Indonesia Standar Kompetensi : Mendalami sejarah perkembangan agama Hindu sebagai repleksi kehidupan mendatang KOMPETENSI DASAR INDIKATOR MATERI POKOK Memahami puncak • Dapat menjelaskan • Masa kejayaan kejayaan dan runtuhnya masa-masa Kejayaan kerajaan Hindu di kerajaan Hindu di Kerajaan Hindu di Indonesia. Indonesia. Indonesia. • Sebab-sebab • Dapat menjelaskan runtuhnya kerajaan sebab-sebab Hindu di Indonesia. runtuhnya Kerajaan Hindu di Indonesia. • Dapat merepleksikan kejayaan dan runtuhnya kerajaan Hindu di Indonesia dalam rangka pembinaan dan pengembangan Agama Hindu Aspek : Budaya Sub Aspek : Dharmagita dan Tari Keagamaan Standar Kompetensi : Memahami dan memanfaatkan Budaya untuk menyuburkan perkembangan semangat religius; KOMPETENSI DASAR INDIKATOR MATERI POKOK Memahami jenis-jenis • Dapat menjelaskan • Jenis-jenis Dharmagita sebagai jenis-jenis Dharmagita. kidung suci keagamaan. Dharmagita. 29
  • 30. Pendidikan Agama Hindu KOMPETENSI DASAR INDIKATOR MATERI POKOK • Dapat menjelaskan inti • Inti pokok masing- pokok masing-masing masing jenis jenis Dharmagita. Dharmagita. • Dapat menguraikan • Dampak Dharmagita dampak kidung dalam pembentukan Dharmagita terhadap sikap mental. pembentukan sikap mental. • Melapalkan Dharmagita. • Meragakan Dharmagita. Memahami jenis-jenis tari • Dapat menjelaskan • Jenis-jenis tari keagamaan sebagai bagian jenis-jenis tari keagamaan. pembinaan nilai-nilai keagamaan yang • Dampak sikap mental keagamaan. diperagakan dalam terhadap tari rangkaian upacara keagamaan. keagamaan. • Dapat menguraikan dampak tari keagamaan terhadap pembentukan sikap mental. • Meragakan tari keagamaan Hindu. Aspek : Yadnya Sub Aspek : Panca Yadnya Standar Kompetensi : Memahami, menghayati, dan mengaplikasikan konsep-konsep Yadnya dalam kehidupan sehari-hari; KOMPETENSI DASAR INDIKATOR MATERI POKOK Memahami jenis-jenis • Dapat menjelaskan • Jenis-jenis Yadnya. Yadnya. jenis-jenis Yadnya. • Inti pokok masing- • Dapat menjelaskan inti masing jenis Yadnya. pokok masing-masing • Pengaruh sikap mental jenis Yadnya. terhadap pelaksanaan • Dapat mengaplikasikan dari jenis-jenis pelaksanaan Yadnya Yadnya. dalam kehidupan. 30
  • 31. Kompetensi Dasar, Indikator, dan Materi Pokok Aspek : Susila Sub Aspek : Sapta Timira dan Sad Atatayi Standar Kompetensi : Memahami, menghayati dan mengamalkan ajaran Susila Agama Hindu dalam kehidupan nyata; KOMPETENSI DASAR INDIKATOR MATERI POKOK Memahami konsep Sapta • Dapat membedakan • Bagian-bagian Sapta Timira. bagian-bagian Sapta Timira. Timira. • Konsekwensi • Dapat menjelaskan pelaksanaan Sapta konsekwensi Timira. pelaksanaan Sapta • Pengaruh Sapta Timira Timira. dalam Kehidupan. • Dapat menghindar dari Sapta Timira dalam kehidupan. Memahami konsep Sad • Dapat membedakan • Bagian-bagian Sad Atatayi. bagian-bagian Sad Atatayi. Atatayi. • Konsekwensi • Dapat menjelaskan pelaksanaan Sad konsekwensi Atatayi. pelaksanaan Sad • Pengaruh Sad Atatayi Atatayi. dalam kehidupan. • Dapat menghindar dari Sad Atatayi dalam hidup. 31
  • 32. Kutipan Pasal 44 Sanksi Pelanggaran Undang - undang Hak Cipta 1987 1. Barang siapa dengan sengaja dan tanpa hak mengumumkan atau memperbanyak suatu ciptaan atau memberi izin untuk itu, dipidana dengan pidana penjara paling lama 7 (tujuh) tahun dan/atau denda paling banyak Rp. 100.000.000,- (seratus juta rupiah). 2. Barang siapa dengan sengaja menyiarkan, memamerkan, mengedarkan, atau menjual kepada umum suatu ciptaan atau barang hasil pelanggaran Hak Cipta sebagaimana dimaksud dalam ayat (1), dipidana dengan pidana penjara paling lama 5 (lima) tahun dan/atau paling banyak Rp. 50.000.000,- (lima puluh juta rupiah).