O slideshow foi denunciado.
Seu SlideShare está sendo baixado. ×

bnLAPORAN HASIL WAWANCARA.docx

Anúncio
Anúncio
Anúncio
Anúncio
Anúncio
Anúncio
Anúncio
Anúncio
Anúncio
Anúncio
Anúncio
Anúncio
Carregando em…3
×

Confira estes a seguir

1 de 5 Anúncio

Mais Conteúdo rRelacionado

Semelhante a bnLAPORAN HASIL WAWANCARA.docx (20)

Mais recentes (20)

Anúncio

bnLAPORAN HASIL WAWANCARA.docx

  1. 1. bnLAPORAN HASIL WAWANCARA DENGAN PEMILIK TAHU MANG JEJEN Disusun oleh : 1. bnYUNI KOMARIAH 2. MAULANI AFRIANI 3. RIANI 4. SINDI NOVITASARI SMK PADAKEMBANG TASIKMALAYA 2022
  2. 2. LAPORAN HbnASIL WAWANCARA PEMBUATAN TAHU Berdasarkan hasil wawancara dengan Mang Jejen selaku pemilik pabrik tahu dapat disimpulkan : Proses pembuatan tahun yang benar dalam mengolah tahu ialah : Pertama kita harus memilih kedelai yang kering, lalu kedelai tersebut kita rendam dengan air selama 3 jam. Setelah 3 jam, kita giling kedelai tersebut lalu direbus, setelah itu kedelai rebus itupun harus diperas lalu dicampur air mendidih dan dibiarkan selama sepuluh menit dinginkan hingga tiga puluh menit lalu saring dan cetak pada cetakan tahu biarkan hingga sedikit mengeras lalu potong potong sesuai selera. bnbn
  3. 3. bn bn
  4. 4. bn Tahbnu adalah hasil penggumpalan protein kedelai menggunakan zat asam atau garam. Protein kedelai termasuk jenis protein globular yang bentuknya agak bulat karena rantai-rantai yang melipat bertumpukan dan bersifat larut dalam air. Prinsip pembuatan tahu adalah mengekstrak protein kedelai menggunakan pelarut air dan pemanasan yang selanjutnya dikoagulasikan dengan asam membentuk gumpalan protein dilanjutkan dengan pengurangan air (pengepresan) untuk menghasilkan tahu. Tahap-tahap proses pembuatan tahu adalah sortasi, perendaman, penggilingan, perebusan, penyaringan, penggumpalan dan pencetakan. Penelitian ini bertujuan untuk mempelajari perubahan kadar protein pada setiap tahapan proses pembuatan tahu karena adanya penambahan air, pemanasan, penambahan asam, dan pengepresan. Hasil penelitian ini diharapkan dapat digunakan untuk memperbaiki tahapan proses sehingga kandungan protein dapat dimaksimalkan. Metode yang digunakan adalah pengambilan langsung contoh produk pada tiap tahapan proses pembuatan tahu di pengrajin tahu sumedang selanjutnya dianalisa kadar protein dengan metode kjeldahl dan kadar air dengan metode gravimetri. bn
  5. 5. Perubahan kadar protein pada tiap tahapan proses dianalisa berdasarkan data kadar protein dan air untuk dibandingkan dengan prinsip pengenceran. Hasil analisa menunjukkan bahwa kadar protein biji kedelai 32,57 persen. Pada perendaman kadar protein menjadi 18,22 persen, bubur kedelai hasil penggilingan mempunyai protein 7,01 persen. Setelah proses perebusan, bubur kedelai mempbnuyai kadar protein 1,35 persen. Penyaringan menghasilkan susu kedelai dengan kadar protein 1,28 persen. Produk hasil penggumpalan dengn whey mengandung protein 1,62 persen. Tahap akhir yaitu pencetakan menghasilkan tahu dengan kadar protein 11,23 persen. Perubahan protein selama proses pembuatan tahu disebabkan oleh penambahan air yang menurunkan kadar protein. Pencetakan menaikkan kadar protein karena adanya pengurangan air (pengepresan). Perebusan suhu 100oC meningkatkan kelarutan protein, sedangkan penambahan asam menyebabkan protein terdenaturasi, menggumpal dan mengendap. Penurunan kadar protein dari biji kedelai (32,57 persen) menjadi 11,23 persen (tahu) disebabkan karena penambahan air, terlarut dalam whey (1,96 persen) dan masih terkandung dalam ampas tahu (1,1 persen).

×