SlideShare a Scribd company logo
1 of 7
BUNYI
Bunyi dibedakan menjadi tiga yaitu suara, bunyi dan nada.
1. Suara
Suara (Inggris : Voice) menunjuk kepada pengertian yang bersifat umum dan di dalam bahasa
digunakan juga untuk menunjuk “bunyi” manusia dan binatang.
2. Bunyi
Bunyi (Inggris : Sound) lebih menunjuk pada perhatian khusus yang diterapkan hanya dalam
hubungannya dengan benda dengan menunjuk pada kualitas tertentu.
Misalnya : peluit, bunyinya nyaring.
3. Nada
Nada (Inggris : tone) hanya digunakan dalam hubungannya dengan frekuensi pada ilmu
pengetahuan dan musik. Nada menunjuk pada adanya ketinggian tertentu dengan frekuensi
sudah pasti, di dalam musik adalah suara manusia (vokal) dan suara benda (intrumental).
Hal-hal penting dalam bunyi :
1. Volume dan intensitas bunyi
Dapat dibagi dalam dua golongan yaitu bunyi keras ( ) dan bunyi lemah ( ).
2. Dinamika dan vitalitas bunyi
Bunyi lemah dapat berkembang menjadi bunyi keras, demikian pula sebaliknya. Jarak di dalam
perkembangan lemah keras ini tak terhingga dan dalam variabel yang sangat berbeda-beda.
Misal : bunyi sirene semenjak dari yang paling lemah ke yang paling keras kembali ke yang
paling lemah lagi dapat sangat berbeda-beda grafisnya.
3. Durasi
Durasi (Inggris : Duration) adalah tempo atau waktu berlangsungnya bunyi. Durasi terbagi dua
golongan : nada panjang dan nada pendek.
La
panjang
La pendek
Bunyi panjang dan bunyi pendek di dalam ilmu geometri ibarat garis dan titik yang variasinya
tak terhingga.
dst
A
B
A
lemah keras
lemah
4. Jangkauan atau interval
Jangkauan atau interval menunjuk pada posisi bunyi yang satu dengan bunyi yang lain. Maka
harus ada sedikitnya dua bunyi berbeda yaitu bunyi rendah dan bunyi tinggi dengan jarak tak
terhingga dan dapat ditangkap oleh indra manusia secara terbatas.
A – tinggi
a
c
b
B - rendah
A dan B = batas ketinggian kemanpuan dengar manusia.
a = bunyi tertinggi
b = bunyi rendah
c = variasi jarak (interval)
5. Kualitas bunyi
Kualitas bunyi menyangkut soal baik-buruk, indah jelek dan sebagainya. Kualitas ini terbagi
dalam dua golongan yaitu bunyi kasar dan bunyi halus atau bunyi sempurna (dominan) dan
tak sempurna (disonan).
6. Kuantitas bunyi
Bunyi dapat dihitung melalui indera pendengaran, sama dengan kita menghitung benda-benda
yang nampak melalui indera penglihatan. Bunyi dapat menampakkan gejalanya secara
tunggal, banyak maupun banyak. Namun kemampuan indera pendengaran manusia
menghitung banyaknya bunyi jauh lebih terbatas daripada kemampuan indera penglihatan
menghitung benda-benda yang nampak.
7. Gerak bunyi
Bunyi dapat bergerak menembus ruang dengan membutuhkan waktu untuk mencapai sasaran
tertentu.
A B C
Bunyi B membutuhkan waktu untuk mencapai sasaran pendengaran C ketika ia bergerak dari
sumbernya A.
Gerak bunyi dibagi dalam 2 golongan yaitu gerakan bunyi cepat dan gerakan bunyi lambat.
Maka muncul istilah tempo di dalam musik. Cepat lambat bunyi ditentukan pula oleh keras-
lemahnya bunyi, tinggi-rendahnya bunyi, jauh dekatnya sumber bunyi, intensitas bunyi dan
panjang-pendeknya bunyi.
8. Bentuk bunyi
Bentuk atau dimensi bunyi sangat dipengaruhi oleh bentuk sumbernya. Hal ini menyebabkan
suara setiap orang berbeda-beda dan dapat berubah-ubah, karena bentuk masing-masing
kerongkongan orang berbeda secara alamiah dan bentuk kontruksi mulut yang berbeda dapat
kita ubah-ubah.Orang membuat pengeras suara dengan bentuk bulat atau silinder yang
mengembang di ujungnya agar suarapun dapat kedengaran lebih bulat dan mengeras.
Suara-suara dapat dilukiskan sebagai berikut :
bulat - panjang ooo
bulat pendek Lho !
lurus - panjang Yaaa
datar alaa
berat - besar Hemmm
tajam Ting !
Tumpul Plog !
Melemah Wah
Mengeras Lha
Cembung Jagung
Cekung Ech
Melengkung O ………ya = kuat
Bergelombang Aua
Vertikal Hei !
Menaik Halo !
Menurun Tiba
Getaran gelombang Dor !!
9. Warna bunyi
Warna bunyi dipengaruhi oleh sumber bunyinya : bahan yang digunakan, bentuk dan cara
seseorang atau benda membunyikannya. Misalnya bunyi kentongan, gong atau lonceng.
10. Bobot dan karakter bunyi
Dipengaruhi oleh faktor volume, frekuensi, warna dan sebagainya. Misal bunyi gong adalah
berat dan bunyi peluit adalah ringan.
11. Bunyi
Bunyinya bunyi, yaitu bunyi yang pertama adalah obyek dan bunyi yang kedua adalah subyek.
Misalnya bunyinya gong.
12. Bentuk dan isi bunyi.
Bunyi tanpa bentuk belum dapat disebut musik. Bentuk ibarat kerangka atau jasmani dan
bunyi ibarat isi atau roh. Bunyi sebagai isi meliputi bentuk ritme, melodi harmoni dan vitalis
musik lainnya. Ritme menjadi yang pertama karena bersifat alamiah, universal dan mutlak.
Bunyi telah terjadi didalam benak kita, didalam khayalan atau imajinasi jauh sebelum secara riil
kita kita menyatakan dalam bentuk suara atau bunyi. Maka dari itu istirahat (Inggris : break);
Jerman : pause) di dalam musik (partitur) harus kita mengerti sebagai bunyi yang tak riil
( dalam imajunasi) bukan hanya sekedar “tanda” berhenti. Pause atau hening yang dinyatakan
dalam tanda istirahat di dalam musik adalah “bunyi yang bersuara” yang sangat penting
maknanya.
13. Melodi dan harmoni
Melodi yang membuat bunyi menjadi sangat menarik dan terus menerus berubah, misalnya
naik-turun. Bunyi yang menampilkan dirinya dalam bentuk melodi pada musik ibarat figur
seorang gadis. Ia dapat terlihat sangat indah, sangat menggiurkan, sangat mempesona, tetapi
tidak jarang juga menjadi sangat menyebalkan. Manusia yang membuat melodi berdasarkan
instink, inspirasi dan keterampilan. Harmoni bunyi di dalam musik disusun atas dasar hukum-
hukum keseimbangan alam yang sifatnya universal. Perimbangan tersebut terjadi antara awal
dan akhir, sempurna dan tak sempurna, antara terbuka dan tertutup, tinggi-rendah, keras-lemah,
tebal-tipis dan seterusnya. Harmoni sebagai salah satu bagian dari terminal bunyi di dalam
musik sangat menentukan watak dan temperamen maupun kerapian musik dengan segala
keindahannya. Bunyi sebagai isi betolak dari alam dan bentuk adalah hasil karya manusia.
Pertemuan antara alam dan manusia (bentuk dan isi) akan menghasilkan karya seni musik yang
melahirkan indahnya keindahan.
MANUSIA DAN SUGESTI BUNYI
1. Bunyi sebagai lambang
Lambang yang dibuat manusia berwujud bunyi. Misalnya sebuah gong dipukul pertanda dimulainya
suatu upacara. Gelegar gunturpertanda hujan adalah lambang. Sejauh mana bunyi di dalam musik
itu sangat sugestif terhadap manusia. Musik sebagai karya manusia, sehingga pengubahan alam atau
bunyi yang dilakukan manusia ini dapat disebut sebagai hasil seni.
2. Budaya bunyi
Bunyi asli yang bersumber dari alam dapat dbuat atau diolah menjadi bunyi buatan yang
mengandung nilai artistik. Baik bunyi asli maupun buatan manusai menjadi bahasa seni di dalam
suatu usaha manusia untuk menciptakan musik. (bunyi alam dan bunyi buatan adalah bahasa
musik). Sugesti bunyi mengakibatkan adanya relativitas terhadap apa yang dianggap cocok dan baik
menurut ukuran estetika maupun perasaan artistik masing-masning orang. Misalnya suara lokomotif
yang sebagian orang menganggap sebagai gangguan karena “bising”.
3. Sugesti bunyi karena pengalaman
Sugesti bunyi adalah bunyi yang dianggap baik atau cocok untuk diterima oleh masing-masing
orang, suatu kelompok atau masyarakat tertentu. Misalnya dalam lomba menyanyi, juri memberikan
penilaian berdasarkan pengalaman pendengaran tentang suara yang dianggap baik, bagus dan
berkualitas pada masanya.
4. Sugesti karena pendidikan.
Sugesti ini dapat terbentuk karena faktor lingkungan tempat seseorrang menerima pendidikan.
Misalnya orang jawa dididik untuk selalu berbicara lemah-lembut atau dalam pelajaran menyanyi,
suara yang dianggap baik adalah suara yang diajarkan pada waktu latihan di kelas. Contoh lain
misalnya suara instrumen musik , terompet, dapat dianggap sebagai suara yang baik, apabila bunyi
yang dihasilkan “bulat, bersih dan lantang”. Seseorang mungkin tidak akan dapat menghasilkan
suara seperti ini bila tidak mengalami “pendidikan”.
5. Sugesti karena kebiasaan
Kebiasaan membentuk persepsi pendengaran kita. Tidak jarang kita terganggu oleh suara atau bunyi
tertentu. Misalnya kita terbiasa mendengarkan musik barat yang dimainkan oleh sekelompok orang
yang tergabung dalam orkestra. Karena kebiasaan kita menganggap bunyi yang dihasilkan indah.
Namun bila kita mendengar lagu dari negeri Cina, mungkin akan dianggap bunyi yang dihasilkan
sangat aneh.
6. Sugesti karena khayalan.
Khayalan atau imajinasi membentuk kesadaran kita tentang bunyi indah. Hal ini dapat terjadi
karena pengalaman pendengaran dan keinginan untuk melakukan pengulangan. Sebagai contoh,
pada saat kita memainkan atau mengkombinasikan beberapa nada secara serempak (disebut akord),
dengan pengalaman indera pendengaran kita dapat merasakan mana bunyi yang enak dan mana
yang tidak enak saat digabungkan ke dalam melodi. Kegiatan ini kemudian dilakukan berulang-
ulang untuk mendapatkan kepastian. Dengan demikian munculah istilah harmoni yang menjadi
dasar hukum bagi musik.
MUSIK DAN MANUSIA
Musik dengan penciptanya.
Orang yang menciptakan musik karena faktor kepandaian (intelegensi), keterampilan (skill), dan
seluruh aktivitas serta perhatian hidupnya tercurah untuk pekerjaan mencipta. Antara lain komponis
dan aranger. Latar belakang penciptaan dipengaruhi juga karan aliran musik yang dianut misalnya
musik timur, musik barat, musik jaman barok, musik jaman klasik, musik jaman romantik dan
musik jaman modern. Adanya aliran-aliran ini membuat musik setiap aliran diciptakan berdasarkan
ciri-ciri tersendiri.
Musik dan pemainnya
Pemain musik merupakan ujung tombak dari hasil karya cipta komponis. Para pemainlah yang
menterjemahkan seluruh lambang dan simbol yang tertulis. Dengan demikian semua pesan, arti dan
makna yang diinginkan komponis dapat tersampaikan. Melalui para pemain nilai estetik musik
dapat terlihat dan setiap pendengar dapat memberikan pendapatnya tentang musik yang dihasilkan,
namun tergantung dari sudut mana seorang pendengar memandang dan mengamati musik tersebut.
Didalam memainkan musik, ada dua cara yang biasa dilakukan pemain yaitu bermain dengan
partitur/naskah atau tidak dengan partiur atau naskah.
Musik dan pendengarnya.
Hasil akhir sebuah karya cipta dapat diberikan penilaian setelah ada seseorang atau audiens yang
mendengarkan. Dari sinilah nilai estetika sebuah karya cipta dapat terlihat. Meskipun kebanyakan
orang hanya sebagai pendengar pasif, tetapi berdasarkan teori awal bahwa bunyi akan menjadi
musik setelah diberi ritme, melodi dan harmoni dan hal itu telah dirasakan oleh para pendengar
diluar pencipta. Pendengarlah yang akan menentukan indah tidaknya karya musik yang dihasilkan.
BAGIAN AKHIR
Estetika dan estetika musik sebagai salah satu disiplin pengetahuan manusia di bidang
keindahan musik dan keindahan alam hanya membahas oyeknya, yaitu indah dan keindahan.
Tentang rahasia indah” itu sendiri dari waktu ke waktu tidak mampu dijawab oleh olmu
pengetahuan yang lain.
Karena obyek estetika adalah gejala-gejala persoalan indah dan tidak indah, maka obyek
persoalannya adalah alam, karya manusai dan manuasia itu sendiri. Dalam hal ini pengamatan kita
pengamatan kita harus mampu menarik garis pemisah antara kehidupan alam dan keindahan hasil
karya manusia dalam bentuk karya seni. Keindahan alam terbentuk sebagai prosesnya sendiri.
Dalam karya seni manusia mengerahkan segala potensinya untuk menciptakan nilai-nilai artistik.
Perbedaan dasar ini sangat mempengaruhi kenyataan nilai-nilai estetis keindahan alam yang bersifat
alami dan keindahan hasil karya manusia yang bersifat dinamis. Keindahan seni kreatif hasil karya
manusia sangat tergantung dari seluruh potensi budaya manusia baik yang melibatkan kondisi
mental, spirit, lingkungan hidup, pengalaman-pengalaman batin dan reaksi-reaksinya. Upaya
kreatif manusia di dalam dunia seni ini menghasilkan ide-ide, konsep-konsep, wawasan, fantasi,
imajinasi, gagasan-gagasanyang melatarbelakangi keyakinannya. Sifat-sifat kemajemukan manusia
itu sendiri telah menimbulkan keberbagian di dalam dunia pengetahuan estetika. Timbulnya
perbedaan pandangandan konsepkonsep tentang prinsip keindahan melahirkan wawasan dalam
dunia pengetahuan estetika.
Estetika musik tidak dapat melepaskan dirinya dari pengetahuan estetika secara umum dan
pengetahuan lainnya yang berkaitan dengan masalah-masalah musik. Akan tetapiu karena sifat-
sifatnya yang non-visual dan non-verbal, manusia sering mendapatkan kesulitan dalam membahas
nilai-nilai estetisnya. Kita sering lebih mampu merasakan kehadiran musik daripada menagkap
maknanya. Di lain pihak kekeuatan daya penetrasi musik yang tidak terikat ruang dan waktu sering
mempengaruhi sikap dan aktivitas manusia sehari-hari. Pengaruh-pengaruh inilah yang
menimbulkan berbagai persoalan dalam dunia estetika musik. Tergantung dari sudut dan
kepentingan musik dapat dipandang dari sudut kesenian sebagai hasil karya seni manusia atau
sebagai obyek kenikmatan saja, atau juga untuk tujuan-tujuan diluar musik sendiri. Misalnya
pengaruh kekuatan musikyang dihubungkan dengan tujuan-tujuan dan masalah-masalah sosial,
agama, politik, pendidikan dan sebagainya. Dilihat dari sudut ini kadar nilai-nilai artistik yang
berada didalamnya tentu sangat berbeda. Akan tetapi dilihat dari sudut nilai estetisnya apapun
tujuan, kepentingan dan jenisnya, masalah nilai-nilai estetisnya harus dikembalikan kepada
persoalan pokoknya yaitu musik. Dan musik tidak dapat dibahas di luar diri musik itu sendiri.
Manusia dapat membahas persoalan-persoalan dan gejala-gejalanya akan tetapi tentang hahaekat
dari pada keindahan musik, ia akan menjelaskan dirinya sendiri oleh karena musik pada akhirnya
adalah bahasa ekspresif yang tidak memerlukan penjelasan dan penterjemahan. Walaupun begitu
dilihat dari sudut estetika musik sangat perlu ditinjau persoalan-persoalan keindahanya utnuk
difahami dan dimengerti latar belakangnya. Latar belakang tersebut adalh ide-ide, pikiran-pikiran,
keyakinan dan seluruh pengalam hidup manusai sebagai penciptanya. Dan membahas hasil karya
manusia di bidang apapun tentu akan menarik, karena dengan begitu berarti membahas diri kita
sendiri. Disamping itu persoalan-persoalan hasil karya manusia selalu berkembang dan berubah-
ubah sepanjang waktu. Demikian juga tentang estetika musik. Estetika dan estetika musik akan
terus berkembang selama manusia masih bergulat dengan misteri dunia keindahan yang menjadi
cermin hidupnya.
(Suka Harjana, Estetika Musik, 1983)
BAGIAN AKHIR
Estetika dan estetika musik sebagai salah satu disiplin pengetahuan manusia di bidang
keindahan musik dan keindahan alam hanya membahas oyeknya, yaitu indah dan keindahan.
Tentang rahasia indah” itu sendiri dari waktu ke waktu tidak mampu dijawab oleh olmu
pengetahuan yang lain.
Karena obyek estetika adalah gejala-gejala persoalan indah dan tidak indah, maka obyek
persoalannya adalah alam, karya manusai dan manuasia itu sendiri. Dalam hal ini pengamatan kita
pengamatan kita harus mampu menarik garis pemisah antara kehidupan alam dan keindahan hasil
karya manusia dalam bentuk karya seni. Keindahan alam terbentuk sebagai prosesnya sendiri.
Dalam karya seni manusia mengerahkan segala potensinya untuk menciptakan nilai-nilai artistik.
Perbedaan dasar ini sangat mempengaruhi kenyataan nilai-nilai estetis keindahan alam yang bersifat
alami dan keindahan hasil karya manusia yang bersifat dinamis. Keindahan seni kreatif hasil karya
manusia sangat tergantung dari seluruh potensi budaya manusia baik yang melibatkan kondisi
mental, spirit, lingkungan hidup, pengalaman-pengalaman batin dan reaksi-reaksinya. Upaya
kreatif manusia di dalam dunia seni ini menghasilkan ide-ide, konsep-konsep, wawasan, fantasi,
imajinasi, gagasan-gagasanyang melatarbelakangi keyakinannya. Sifat-sifat kemajemukan manusia
itu sendiri telah menimbulkan keberbagian di dalam dunia pengetahuan estetika. Timbulnya
perbedaan pandangandan konsepkonsep tentang prinsip keindahan melahirkan wawasan dalam
dunia pengetahuan estetika.
Estetika musik tidak dapat melepaskan dirinya dari pengetahuan estetika secara umum dan
pengetahuan lainnya yang berkaitan dengan masalah-masalah musik. Akan tetapiu karena sifat-
sifatnya yang non-visual dan non-verbal, manusia sering mendapatkan kesulitan dalam membahas
nilai-nilai estetisnya. Kita sering lebih mampu merasakan kehadiran musik daripada menagkap
maknanya. Di lain pihak kekeuatan daya penetrasi musik yang tidak terikat ruang dan waktu sering
mempengaruhi sikap dan aktivitas manusia sehari-hari. Pengaruh-pengaruh inilah yang
menimbulkan berbagai persoalan dalam dunia estetika musik. Tergantung dari sudut dan
kepentingan musik dapat dipandang dari sudut kesenian sebagai hasil karya seni manusia atau
sebagai obyek kenikmatan saja, atau juga untuk tujuan-tujuan diluar musik sendiri. Misalnya
pengaruh kekuatan musikyang dihubungkan dengan tujuan-tujuan dan masalah-masalah sosial,
agama, politik, pendidikan dan sebagainya. Dilihat dari sudut ini kadar nilai-nilai artistik yang
berada didalamnya tentu sangat berbeda. Akan tetapi dilihat dari sudut nilai estetisnya apapun
tujuan, kepentingan dan jenisnya, masalah nilai-nilai estetisnya harus dikembalikan kepada
persoalan pokoknya yaitu musik. Dan musik tidak dapat dibahas di luar diri musik itu sendiri.
Manusia dapat membahas persoalan-persoalan dan gejala-gejalanya akan tetapi tentang hahaekat
dari pada keindahan musik, ia akan menjelaskan dirinya sendiri oleh karena musik pada akhirnya
adalah bahasa ekspresif yang tidak memerlukan penjelasan dan penterjemahan. Walaupun begitu
dilihat dari sudut estetika musik sangat perlu ditinjau persoalan-persoalan keindahanya utnuk
difahami dan dimengerti latar belakangnya. Latar belakang tersebut adalh ide-ide, pikiran-pikiran,
keyakinan dan seluruh pengalam hidup manusai sebagai penciptanya. Dan membahas hasil karya
manusia di bidang apapun tentu akan menarik, karena dengan begitu berarti membahas diri kita
sendiri. Disamping itu persoalan-persoalan hasil karya manusia selalu berkembang dan berubah-
ubah sepanjang waktu. Demikian juga tentang estetika musik. Estetika dan estetika musik akan
terus berkembang selama manusia masih bergulat dengan misteri dunia keindahan yang menjadi
cermin hidupnya.
(Suka Harjana, Estetika Musik, 1983)

More Related Content

What's hot

Perkembangan masa dewasa
Perkembangan masa dewasaPerkembangan masa dewasa
Perkembangan masa dewasaYeti Rohayati
 
materi perkembangan peserta didik
materi perkembangan peserta didikmateri perkembangan peserta didik
materi perkembangan peserta didikpu3gana
 
Perkembangan sosial anak usia sd
Perkembangan sosial anak usia sdPerkembangan sosial anak usia sd
Perkembangan sosial anak usia sdShinta Nz
 
Perubahan fisika dan kimia
Perubahan fisika dan kimiaPerubahan fisika dan kimia
Perubahan fisika dan kimiaDedi Wahyudin
 
Bab III Gejala Pengenalan (Kognisi) - psikologi umum
Bab III Gejala Pengenalan (Kognisi) - psikologi umumBab III Gejala Pengenalan (Kognisi) - psikologi umum
Bab III Gejala Pengenalan (Kognisi) - psikologi umumPutuAzalia
 
Klasifikasi dan Karakteristik Media Pembelajaran SD
Klasifikasi dan Karakteristik Media Pembelajaran SDKlasifikasi dan Karakteristik Media Pembelajaran SD
Klasifikasi dan Karakteristik Media Pembelajaran SDdindinamuiz
 
Psikologi Sebagai Bagian dari Ilmu Faal
Psikologi Sebagai Bagian dari Ilmu FaalPsikologi Sebagai Bagian dari Ilmu Faal
Psikologi Sebagai Bagian dari Ilmu FaalMercu Buana University
 
Makalah multimedia
Makalah multimediaMakalah multimedia
Makalah multimediarifai_ahmad
 
Pemilihan dan Pengembangan Media Pembelajaran
Pemilihan dan Pengembangan Media PembelajaranPemilihan dan Pengembangan Media Pembelajaran
Pemilihan dan Pengembangan Media PembelajaranChristian Lokas
 
Karakteristik Media Pembelajaran
Karakteristik Media PembelajaranKarakteristik Media Pembelajaran
Karakteristik Media PembelajaranDedy Wiranto
 
IDIK4010 Modul 1 - Komputer dan Media Pembelajaran (Universitas Terbuka)
IDIK4010   Modul 1 - Komputer dan Media Pembelajaran (Universitas Terbuka)IDIK4010   Modul 1 - Komputer dan Media Pembelajaran (Universitas Terbuka)
IDIK4010 Modul 1 - Komputer dan Media Pembelajaran (Universitas Terbuka)Ivan van Mohammed
 
Psikologi belajar thorndike
Psikologi belajar thorndikePsikologi belajar thorndike
Psikologi belajar thorndikeHilmawanAan
 
STRATEGI PEMBELAJARAN BAGI ANAK BERKEBUTUHAN KHUSUS
STRATEGI PEMBELAJARAN  BAGI ANAK BERKEBUTUHAN KHUSUSSTRATEGI PEMBELAJARAN  BAGI ANAK BERKEBUTUHAN KHUSUS
STRATEGI PEMBELAJARAN BAGI ANAK BERKEBUTUHAN KHUSUSWarman Tateuteu
 
Makalah psikologi pendidikan
Makalah psikologi pendidikanMakalah psikologi pendidikan
Makalah psikologi pendidikanNarendra
 
pembentukan sikap dan tingkah laku
pembentukan sikap dan tingkah lakupembentukan sikap dan tingkah laku
pembentukan sikap dan tingkah lakuM Sultan Almaududi
 
Lectora Inspire (Sekilas, Fitur, Keunggulan)
Lectora Inspire (Sekilas, Fitur, Keunggulan)Lectora Inspire (Sekilas, Fitur, Keunggulan)
Lectora Inspire (Sekilas, Fitur, Keunggulan)Muhamad Masud
 

What's hot (20)

Pertemuan ke-9 Erich Fromm
Pertemuan ke-9 Erich FrommPertemuan ke-9 Erich Fromm
Pertemuan ke-9 Erich Fromm
 
Perkembangan masa dewasa
Perkembangan masa dewasaPerkembangan masa dewasa
Perkembangan masa dewasa
 
materi perkembangan peserta didik
materi perkembangan peserta didikmateri perkembangan peserta didik
materi perkembangan peserta didik
 
Perkembangan sosial anak usia sd
Perkembangan sosial anak usia sdPerkembangan sosial anak usia sd
Perkembangan sosial anak usia sd
 
Perubahan fisika dan kimia
Perubahan fisika dan kimiaPerubahan fisika dan kimia
Perubahan fisika dan kimia
 
Bab III Gejala Pengenalan (Kognisi) - psikologi umum
Bab III Gejala Pengenalan (Kognisi) - psikologi umumBab III Gejala Pengenalan (Kognisi) - psikologi umum
Bab III Gejala Pengenalan (Kognisi) - psikologi umum
 
Teori belajar edward lee thorndike
Teori belajar  edward lee thorndikeTeori belajar  edward lee thorndike
Teori belajar edward lee thorndike
 
Teori behavioristik
Teori behavioristikTeori behavioristik
Teori behavioristik
 
Klasifikasi dan Karakteristik Media Pembelajaran SD
Klasifikasi dan Karakteristik Media Pembelajaran SDKlasifikasi dan Karakteristik Media Pembelajaran SD
Klasifikasi dan Karakteristik Media Pembelajaran SD
 
Psikologi Sebagai Bagian dari Ilmu Faal
Psikologi Sebagai Bagian dari Ilmu FaalPsikologi Sebagai Bagian dari Ilmu Faal
Psikologi Sebagai Bagian dari Ilmu Faal
 
Makalah multimedia
Makalah multimediaMakalah multimedia
Makalah multimedia
 
Pemilihan dan Pengembangan Media Pembelajaran
Pemilihan dan Pengembangan Media PembelajaranPemilihan dan Pengembangan Media Pembelajaran
Pemilihan dan Pengembangan Media Pembelajaran
 
Karakteristik Media Pembelajaran
Karakteristik Media PembelajaranKarakteristik Media Pembelajaran
Karakteristik Media Pembelajaran
 
Perkembangan Masa Bayi
Perkembangan Masa BayiPerkembangan Masa Bayi
Perkembangan Masa Bayi
 
IDIK4010 Modul 1 - Komputer dan Media Pembelajaran (Universitas Terbuka)
IDIK4010   Modul 1 - Komputer dan Media Pembelajaran (Universitas Terbuka)IDIK4010   Modul 1 - Komputer dan Media Pembelajaran (Universitas Terbuka)
IDIK4010 Modul 1 - Komputer dan Media Pembelajaran (Universitas Terbuka)
 
Psikologi belajar thorndike
Psikologi belajar thorndikePsikologi belajar thorndike
Psikologi belajar thorndike
 
STRATEGI PEMBELAJARAN BAGI ANAK BERKEBUTUHAN KHUSUS
STRATEGI PEMBELAJARAN  BAGI ANAK BERKEBUTUHAN KHUSUSSTRATEGI PEMBELAJARAN  BAGI ANAK BERKEBUTUHAN KHUSUS
STRATEGI PEMBELAJARAN BAGI ANAK BERKEBUTUHAN KHUSUS
 
Makalah psikologi pendidikan
Makalah psikologi pendidikanMakalah psikologi pendidikan
Makalah psikologi pendidikan
 
pembentukan sikap dan tingkah laku
pembentukan sikap dan tingkah lakupembentukan sikap dan tingkah laku
pembentukan sikap dan tingkah laku
 
Lectora Inspire (Sekilas, Fitur, Keunggulan)
Lectora Inspire (Sekilas, Fitur, Keunggulan)Lectora Inspire (Sekilas, Fitur, Keunggulan)
Lectora Inspire (Sekilas, Fitur, Keunggulan)
 

Viewers also liked

TANDA TEMPO, DINAMIKA, EKSPRESI (SENMUS)!!
TANDA TEMPO, DINAMIKA, EKSPRESI (SENMUS)!!TANDA TEMPO, DINAMIKA, EKSPRESI (SENMUS)!!
TANDA TEMPO, DINAMIKA, EKSPRESI (SENMUS)!!Syifa Dhila
 
7 kesalahan terbesar dalam marketing
7 kesalahan terbesar dalam marketing7 kesalahan terbesar dalam marketing
7 kesalahan terbesar dalam marketingIrsan Widyawan
 
latihan soalan perkakasan komputer
latihan soalan perkakasan komputerlatihan soalan perkakasan komputer
latihan soalan perkakasan komputermz2780
 

Viewers also liked (7)

Bab 9 Kelas X Seni Budaya
Bab 9 Kelas X Seni BudayaBab 9 Kelas X Seni Budaya
Bab 9 Kelas X Seni Budaya
 
Seni musik
Seni musikSeni musik
Seni musik
 
Tugas bahasa daerah muna
Tugas bahasa daerah munaTugas bahasa daerah muna
Tugas bahasa daerah muna
 
TANDA TEMPO, DINAMIKA, EKSPRESI (SENMUS)!!
TANDA TEMPO, DINAMIKA, EKSPRESI (SENMUS)!!TANDA TEMPO, DINAMIKA, EKSPRESI (SENMUS)!!
TANDA TEMPO, DINAMIKA, EKSPRESI (SENMUS)!!
 
7 kesalahan terbesar dalam marketing
7 kesalahan terbesar dalam marketing7 kesalahan terbesar dalam marketing
7 kesalahan terbesar dalam marketing
 
latihan soalan perkakasan komputer
latihan soalan perkakasan komputerlatihan soalan perkakasan komputer
latihan soalan perkakasan komputer
 
Gaya Dan Penerapannya
Gaya Dan PenerapannyaGaya Dan Penerapannya
Gaya Dan Penerapannya
 

Similar to Pengertian Bunyi

ACFrOgCkEAAQQV7-QI7ssKzTEs40ftwly-9UXV4pvK0zpR8UOnHHTIM4tiSfM_3vYItSYO7zBHyn3...
ACFrOgCkEAAQQV7-QI7ssKzTEs40ftwly-9UXV4pvK0zpR8UOnHHTIM4tiSfM_3vYItSYO7zBHyn3...ACFrOgCkEAAQQV7-QI7ssKzTEs40ftwly-9UXV4pvK0zpR8UOnHHTIM4tiSfM_3vYItSYO7zBHyn3...
ACFrOgCkEAAQQV7-QI7ssKzTEs40ftwly-9UXV4pvK0zpR8UOnHHTIM4tiSfM_3vYItSYO7zBHyn3...Elishabeth1
 
MUSIK_TRADISIONAL [Autosaved].pptx
MUSIK_TRADISIONAL [Autosaved].pptxMUSIK_TRADISIONAL [Autosaved].pptx
MUSIK_TRADISIONAL [Autosaved].pptxmdtacahayaalfatih
 
Tugas Kelompok (Fungsi Musik).pptx
Tugas Kelompok (Fungsi Musik).pptxTugas Kelompok (Fungsi Musik).pptx
Tugas Kelompok (Fungsi Musik).pptxLedyPanjaitan
 
Alat musik tradisional
Alat musik tradisionalAlat musik tradisional
Alat musik tradisionalRizal Fahmi
 
Soal uraian akustik
Soal uraian akustikSoal uraian akustik
Soal uraian akustikNURYARI
 
Makna dan Unsur Estetis Pada Seni
Makna dan Unsur Estetis Pada SeniMakna dan Unsur Estetis Pada Seni
Makna dan Unsur Estetis Pada Senidwiliarossa
 
Seni Musik | Kesenian SMA Kelas XII
Seni Musik | Kesenian SMA Kelas XIISeni Musik | Kesenian SMA Kelas XII
Seni Musik | Kesenian SMA Kelas XIIArd's Munawir
 
Bab 3 menyanyi dengan satu suara
Bab 3 menyanyi dengan satu suaraBab 3 menyanyi dengan satu suara
Bab 3 menyanyi dengan satu suaraSMPK Stella Maris
 
Bab 3 jenis atau genre musik
Bab 3 jenis atau genre musikBab 3 jenis atau genre musik
Bab 3 jenis atau genre musikAchmad Zainy
 
MATERI PERGELARAN PERTEMUAN 10.pptx
MATERI PERGELARAN PERTEMUAN 10.pptxMATERI PERGELARAN PERTEMUAN 10.pptx
MATERI PERGELARAN PERTEMUAN 10.pptxssuser6a0b83
 

Similar to Pengertian Bunyi (20)

ACFrOgCkEAAQQV7-QI7ssKzTEs40ftwly-9UXV4pvK0zpR8UOnHHTIM4tiSfM_3vYItSYO7zBHyn3...
ACFrOgCkEAAQQV7-QI7ssKzTEs40ftwly-9UXV4pvK0zpR8UOnHHTIM4tiSfM_3vYItSYO7zBHyn3...ACFrOgCkEAAQQV7-QI7ssKzTEs40ftwly-9UXV4pvK0zpR8UOnHHTIM4tiSfM_3vYItSYO7zBHyn3...
ACFrOgCkEAAQQV7-QI7ssKzTEs40ftwly-9UXV4pvK0zpR8UOnHHTIM4tiSfM_3vYItSYO7zBHyn3...
 
Pengertian Musik
Pengertian MusikPengertian Musik
Pengertian Musik
 
Kelompok 5 kordofon dipetik & elektrofon
Kelompok 5 kordofon dipetik & elektrofonKelompok 5 kordofon dipetik & elektrofon
Kelompok 5 kordofon dipetik & elektrofon
 
MUSIK_TRADISIONAL [Autosaved].pptx
MUSIK_TRADISIONAL [Autosaved].pptxMUSIK_TRADISIONAL [Autosaved].pptx
MUSIK_TRADISIONAL [Autosaved].pptx
 
Xi bab 2 semester 1
Xi bab 2 semester 1Xi bab 2 semester 1
Xi bab 2 semester 1
 
Tugas Kelompok (Fungsi Musik).pptx
Tugas Kelompok (Fungsi Musik).pptxTugas Kelompok (Fungsi Musik).pptx
Tugas Kelompok (Fungsi Musik).pptx
 
Alat musik tradisional
Alat musik tradisionalAlat musik tradisional
Alat musik tradisional
 
PPT Kelompok 1.pptx
PPT Kelompok 1.pptxPPT Kelompok 1.pptx
PPT Kelompok 1.pptx
 
Soal uraian akustik
Soal uraian akustikSoal uraian akustik
Soal uraian akustik
 
Makna dan Unsur Estetis Pada Seni
Makna dan Unsur Estetis Pada SeniMakna dan Unsur Estetis Pada Seni
Makna dan Unsur Estetis Pada Seni
 
Seni Musik | Kesenian SMA Kelas XII
Seni Musik | Kesenian SMA Kelas XIISeni Musik | Kesenian SMA Kelas XII
Seni Musik | Kesenian SMA Kelas XII
 
Bab 3 menyanyi dengan satu suara
Bab 3 menyanyi dengan satu suaraBab 3 menyanyi dengan satu suara
Bab 3 menyanyi dengan satu suara
 
Jenis / Genre Musik
Jenis / Genre MusikJenis / Genre Musik
Jenis / Genre Musik
 
Pengetahuan dasar musik
Pengetahuan dasar musikPengetahuan dasar musik
Pengetahuan dasar musik
 
Nurafwi Gelombang Bunyi
Nurafwi Gelombang BunyiNurafwi Gelombang Bunyi
Nurafwi Gelombang Bunyi
 
Bab 3 Kelas X Seni Budaya
Bab 3 Kelas X Seni BudayaBab 3 Kelas X Seni Budaya
Bab 3 Kelas X Seni Budaya
 
Musik
MusikMusik
Musik
 
Bab 3 jenis atau genre musik
Bab 3 jenis atau genre musikBab 3 jenis atau genre musik
Bab 3 jenis atau genre musik
 
Musik ansambel
Musik ansambelMusik ansambel
Musik ansambel
 
MATERI PERGELARAN PERTEMUAN 10.pptx
MATERI PERGELARAN PERTEMUAN 10.pptxMATERI PERGELARAN PERTEMUAN 10.pptx
MATERI PERGELARAN PERTEMUAN 10.pptx
 

More from Iswi Haniffah

Makalah Musik Era Klasik
Makalah Musik Era KlasikMakalah Musik Era Klasik
Makalah Musik Era KlasikIswi Haniffah
 
Kesenian Jaran Kencak Lumajang
Kesenian Jaran Kencak LumajangKesenian Jaran Kencak Lumajang
Kesenian Jaran Kencak LumajangIswi Haniffah
 
Apresiasi Budaya: Becak Jogja
Apresiasi Budaya: Becak JogjaApresiasi Budaya: Becak Jogja
Apresiasi Budaya: Becak JogjaIswi Haniffah
 
Pengaruh Motor Thdp. Perilaku Praktis Mahasiswa Yogya
Pengaruh Motor Thdp. Perilaku Praktis Mahasiswa YogyaPengaruh Motor Thdp. Perilaku Praktis Mahasiswa Yogya
Pengaruh Motor Thdp. Perilaku Praktis Mahasiswa YogyaIswi Haniffah
 
Pengaruh Harga dan Brand Image Thdp. Pembelian Smartphone di Indonesia
Pengaruh Harga dan Brand Image Thdp. Pembelian Smartphone di IndonesiaPengaruh Harga dan Brand Image Thdp. Pembelian Smartphone di Indonesia
Pengaruh Harga dan Brand Image Thdp. Pembelian Smartphone di IndonesiaIswi Haniffah
 
Akhlaq, Etika dan Moral
Akhlaq, Etika dan MoralAkhlaq, Etika dan Moral
Akhlaq, Etika dan MoralIswi Haniffah
 
Opini, Feature dan Esai
Opini, Feature dan EsaiOpini, Feature dan Esai
Opini, Feature dan EsaiIswi Haniffah
 
Kerajaan islam di indonesia
Kerajaan islam di indonesiaKerajaan islam di indonesia
Kerajaan islam di indonesiaIswi Haniffah
 
Presentasi materi merawat jenazah
Presentasi materi merawat jenazahPresentasi materi merawat jenazah
Presentasi materi merawat jenazahIswi Haniffah
 
Sifat dan fungsi konstitusi negara
Sifat dan fungsi konstitusi negaraSifat dan fungsi konstitusi negara
Sifat dan fungsi konstitusi negaraIswi Haniffah
 
Periodisasi konstitusi di Indonesia
Periodisasi konstitusi di IndonesiaPeriodisasi konstitusi di Indonesia
Periodisasi konstitusi di IndonesiaIswi Haniffah
 
Perbandingan konstitusi NKRI dengan negara liberal dan komunis
Perbandingan konstitusi NKRI dengan negara liberal dan komunisPerbandingan konstitusi NKRI dengan negara liberal dan komunis
Perbandingan konstitusi NKRI dengan negara liberal dan komunisIswi Haniffah
 
Perjanjian internasional (PKn)
Perjanjian internasional (PKn)Perjanjian internasional (PKn)
Perjanjian internasional (PKn)Iswi Haniffah
 
Presentasi Proker Scout Skill Contest (SSC)
Presentasi Proker Scout Skill Contest (SSC)Presentasi Proker Scout Skill Contest (SSC)
Presentasi Proker Scout Skill Contest (SSC)Iswi Haniffah
 
Soal Latihan Matematika UAN SMA IPS (per Indikator)
Soal Latihan Matematika UAN SMA IPS (per Indikator)Soal Latihan Matematika UAN SMA IPS (per Indikator)
Soal Latihan Matematika UAN SMA IPS (per Indikator)Iswi Haniffah
 
Materi UAN SMA (IPS) Matematika: Pangkat, Akar dan Logaritma
Materi UAN SMA (IPS) Matematika: Pangkat, Akar dan LogaritmaMateri UAN SMA (IPS) Matematika: Pangkat, Akar dan Logaritma
Materi UAN SMA (IPS) Matematika: Pangkat, Akar dan LogaritmaIswi Haniffah
 
Rancangan Percobaan Tape Singkong
Rancangan Percobaan Tape SingkongRancangan Percobaan Tape Singkong
Rancangan Percobaan Tape SingkongIswi Haniffah
 
Laporan Pengamatan Praktikum Lalat
Laporan Pengamatan Praktikum LalatLaporan Pengamatan Praktikum Lalat
Laporan Pengamatan Praktikum LalatIswi Haniffah
 
Makalah Sejarah kelas XII SMA: Permesta/PRRI
Makalah Sejarah kelas XII SMA: Permesta/PRRIMakalah Sejarah kelas XII SMA: Permesta/PRRI
Makalah Sejarah kelas XII SMA: Permesta/PRRIIswi Haniffah
 

More from Iswi Haniffah (20)

Makalah Musik Era Klasik
Makalah Musik Era KlasikMakalah Musik Era Klasik
Makalah Musik Era Klasik
 
Kesenian Jaran Kencak Lumajang
Kesenian Jaran Kencak LumajangKesenian Jaran Kencak Lumajang
Kesenian Jaran Kencak Lumajang
 
Apresiasi Budaya: Becak Jogja
Apresiasi Budaya: Becak JogjaApresiasi Budaya: Becak Jogja
Apresiasi Budaya: Becak Jogja
 
Pengaruh Motor Thdp. Perilaku Praktis Mahasiswa Yogya
Pengaruh Motor Thdp. Perilaku Praktis Mahasiswa YogyaPengaruh Motor Thdp. Perilaku Praktis Mahasiswa Yogya
Pengaruh Motor Thdp. Perilaku Praktis Mahasiswa Yogya
 
Pengaruh Harga dan Brand Image Thdp. Pembelian Smartphone di Indonesia
Pengaruh Harga dan Brand Image Thdp. Pembelian Smartphone di IndonesiaPengaruh Harga dan Brand Image Thdp. Pembelian Smartphone di Indonesia
Pengaruh Harga dan Brand Image Thdp. Pembelian Smartphone di Indonesia
 
Akhlaq, Etika dan Moral
Akhlaq, Etika dan MoralAkhlaq, Etika dan Moral
Akhlaq, Etika dan Moral
 
Opini, Feature dan Esai
Opini, Feature dan EsaiOpini, Feature dan Esai
Opini, Feature dan Esai
 
Kerajaan islam di indonesia
Kerajaan islam di indonesiaKerajaan islam di indonesia
Kerajaan islam di indonesia
 
Presentasi materi merawat jenazah
Presentasi materi merawat jenazahPresentasi materi merawat jenazah
Presentasi materi merawat jenazah
 
Sifat dan fungsi konstitusi negara
Sifat dan fungsi konstitusi negaraSifat dan fungsi konstitusi negara
Sifat dan fungsi konstitusi negara
 
Periodisasi konstitusi di Indonesia
Periodisasi konstitusi di IndonesiaPeriodisasi konstitusi di Indonesia
Periodisasi konstitusi di Indonesia
 
Perbandingan konstitusi NKRI dengan negara liberal dan komunis
Perbandingan konstitusi NKRI dengan negara liberal dan komunisPerbandingan konstitusi NKRI dengan negara liberal dan komunis
Perbandingan konstitusi NKRI dengan negara liberal dan komunis
 
Perjanjian internasional (PKn)
Perjanjian internasional (PKn)Perjanjian internasional (PKn)
Perjanjian internasional (PKn)
 
Presentasi Proker Scout Skill Contest (SSC)
Presentasi Proker Scout Skill Contest (SSC)Presentasi Proker Scout Skill Contest (SSC)
Presentasi Proker Scout Skill Contest (SSC)
 
Soal Latihan Matematika UAN SMA IPS (per Indikator)
Soal Latihan Matematika UAN SMA IPS (per Indikator)Soal Latihan Matematika UAN SMA IPS (per Indikator)
Soal Latihan Matematika UAN SMA IPS (per Indikator)
 
Materi UAN SMA (IPS) Matematika: Pangkat, Akar dan Logaritma
Materi UAN SMA (IPS) Matematika: Pangkat, Akar dan LogaritmaMateri UAN SMA (IPS) Matematika: Pangkat, Akar dan Logaritma
Materi UAN SMA (IPS) Matematika: Pangkat, Akar dan Logaritma
 
Rancangan Percobaan Tape Singkong
Rancangan Percobaan Tape SingkongRancangan Percobaan Tape Singkong
Rancangan Percobaan Tape Singkong
 
Laporan Pengamatan Praktikum Lalat
Laporan Pengamatan Praktikum LalatLaporan Pengamatan Praktikum Lalat
Laporan Pengamatan Praktikum Lalat
 
Makalah Sejarah kelas XII SMA: Permesta/PRRI
Makalah Sejarah kelas XII SMA: Permesta/PRRIMakalah Sejarah kelas XII SMA: Permesta/PRRI
Makalah Sejarah kelas XII SMA: Permesta/PRRI
 
Materi KRR: Narkoba
Materi KRR: NarkobaMateri KRR: Narkoba
Materi KRR: Narkoba
 

Recently uploaded

RPP 1 Lembar Prakarya Kelas 8 Semester 2 (gurusekali.com).docx
RPP 1 Lembar Prakarya Kelas 8 Semester 2 (gurusekali.com).docxRPP 1 Lembar Prakarya Kelas 8 Semester 2 (gurusekali.com).docx
RPP 1 Lembar Prakarya Kelas 8 Semester 2 (gurusekali.com).docxRahmiRauf
 
MODUL AJAR SENI MUSIK KELAS 4 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR SENI MUSIK KELAS 4 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR SENI MUSIK KELAS 4 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR SENI MUSIK KELAS 4 KURIKULUM MERDEKA.pdfAndiCoc
 
1.4.a.4.3. Keyakinan Kelas tuga mandiri calon guru penggerak.pdf
1.4.a.4.3. Keyakinan Kelas tuga mandiri calon guru penggerak.pdf1.4.a.4.3. Keyakinan Kelas tuga mandiri calon guru penggerak.pdf
1.4.a.4.3. Keyakinan Kelas tuga mandiri calon guru penggerak.pdfindahningsih541
 
Materi: Mengapa tidak memanfaatkan Media ?
Materi: Mengapa tidak memanfaatkan Media ?Materi: Mengapa tidak memanfaatkan Media ?
Materi: Mengapa tidak memanfaatkan Media ?AdePutraTunggali
 
Aksi Nyata Modul 1.3 Visi Guru penggerak
Aksi Nyata Modul 1.3 Visi Guru penggerakAksi Nyata Modul 1.3 Visi Guru penggerak
Aksi Nyata Modul 1.3 Visi Guru penggerakDianPermana63
 
Tugas PGP Keyakinan Kelas Modul 1.4 SMKN
Tugas PGP Keyakinan Kelas Modul 1.4 SMKNTugas PGP Keyakinan Kelas Modul 1.4 SMKN
Tugas PGP Keyakinan Kelas Modul 1.4 SMKNssuser419260
 
Materi Penggolongan Obat Undang-Undang Kesehatan
Materi Penggolongan Obat Undang-Undang KesehatanMateri Penggolongan Obat Undang-Undang Kesehatan
Materi Penggolongan Obat Undang-Undang KesehatanTitaniaUtami
 
MODUL AJAR PENDIDIKAN PANCASILA (PPKN) KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR PENDIDIKAN PANCASILA (PPKN) KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR PENDIDIKAN PANCASILA (PPKN) KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR PENDIDIKAN PANCASILA (PPKN) KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdfAndiCoc
 
Kisi-kisi soal IPA 8.docx 2023-2024.docx
Kisi-kisi soal IPA 8.docx 2023-2024.docxKisi-kisi soal IPA 8.docx 2023-2024.docx
Kisi-kisi soal IPA 8.docx 2023-2024.docx1101416
 
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 2 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 2 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 2 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 2 KURIKULUM MERDEKA.pdfAndiCoc
 
Laporan observasi sri handayani lubis.pdf
Laporan observasi sri handayani lubis.pdfLaporan observasi sri handayani lubis.pdf
Laporan observasi sri handayani lubis.pdfSriHandayaniLubisSpd
 
PELAKSANAAN + Link2 MATERI Training_ "AUDIT INTERNAL + SISTEM MANAJEMEN MUTU ...
PELAKSANAAN + Link2 MATERI Training_ "AUDIT INTERNAL + SISTEM MANAJEMEN MUTU ...PELAKSANAAN + Link2 MATERI Training_ "AUDIT INTERNAL + SISTEM MANAJEMEN MUTU ...
PELAKSANAAN + Link2 MATERI Training_ "AUDIT INTERNAL + SISTEM MANAJEMEN MUTU ...Kanaidi ken
 
Aksi Nyata Pendidikan inklusi-Kompres.pdf
Aksi Nyata Pendidikan inklusi-Kompres.pdfAksi Nyata Pendidikan inklusi-Kompres.pdf
Aksi Nyata Pendidikan inklusi-Kompres.pdfRahayanaDjaila2
 
PPT PEMBELAJARAN KELAS 3 TEMATIK TEMA 3 SUBTEMA SUBTEMA 1 PEMBELAJARAN 1
PPT PEMBELAJARAN KELAS 3 TEMATIK TEMA 3 SUBTEMA SUBTEMA 1 PEMBELAJARAN 1PPT PEMBELAJARAN KELAS 3 TEMATIK TEMA 3 SUBTEMA SUBTEMA 1 PEMBELAJARAN 1
PPT PEMBELAJARAN KELAS 3 TEMATIK TEMA 3 SUBTEMA SUBTEMA 1 PEMBELAJARAN 1AdiKurniawan24529
 
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 4 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 4 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 4 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 4 KURIKULUM MERDEKA.pdfAndiCoc
 
Laporan Guru Piket Bukti Dukung PMM - www.kherysuryawan.id (1) (1).pdf
Laporan Guru Piket Bukti Dukung PMM - www.kherysuryawan.id (1) (1).pdfLaporan Guru Piket Bukti Dukung PMM - www.kherysuryawan.id (1) (1).pdf
Laporan Guru Piket Bukti Dukung PMM - www.kherysuryawan.id (1) (1).pdfSriHandayaniLubisSpd
 
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdfAndiCoc
 
LK 1 - 5T Keputusan Pemimpin Berdampak.docx
LK 1 - 5T Keputusan Pemimpin Berdampak.docxLK 1 - 5T Keputusan Pemimpin Berdampak.docx
LK 1 - 5T Keputusan Pemimpin Berdampak.docxsarimuliati80
 
PPT TUGAS DISKUSI KELOMPOK 3 KELAS 224 MODUL 1.4.pdf
PPT TUGAS DISKUSI KELOMPOK 3 KELAS 224 MODUL 1.4.pdfPPT TUGAS DISKUSI KELOMPOK 3 KELAS 224 MODUL 1.4.pdf
PPT TUGAS DISKUSI KELOMPOK 3 KELAS 224 MODUL 1.4.pdfssuser8410f71
 
Slide Kick Off for Public - Google Cloud Arcade Facilitator 2024.pptx
Slide Kick Off for Public - Google Cloud Arcade Facilitator 2024.pptxSlide Kick Off for Public - Google Cloud Arcade Facilitator 2024.pptx
Slide Kick Off for Public - Google Cloud Arcade Facilitator 2024.pptxtressa8
 

Recently uploaded (20)

RPP 1 Lembar Prakarya Kelas 8 Semester 2 (gurusekali.com).docx
RPP 1 Lembar Prakarya Kelas 8 Semester 2 (gurusekali.com).docxRPP 1 Lembar Prakarya Kelas 8 Semester 2 (gurusekali.com).docx
RPP 1 Lembar Prakarya Kelas 8 Semester 2 (gurusekali.com).docx
 
MODUL AJAR SENI MUSIK KELAS 4 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR SENI MUSIK KELAS 4 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR SENI MUSIK KELAS 4 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR SENI MUSIK KELAS 4 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
1.4.a.4.3. Keyakinan Kelas tuga mandiri calon guru penggerak.pdf
1.4.a.4.3. Keyakinan Kelas tuga mandiri calon guru penggerak.pdf1.4.a.4.3. Keyakinan Kelas tuga mandiri calon guru penggerak.pdf
1.4.a.4.3. Keyakinan Kelas tuga mandiri calon guru penggerak.pdf
 
Materi: Mengapa tidak memanfaatkan Media ?
Materi: Mengapa tidak memanfaatkan Media ?Materi: Mengapa tidak memanfaatkan Media ?
Materi: Mengapa tidak memanfaatkan Media ?
 
Aksi Nyata Modul 1.3 Visi Guru penggerak
Aksi Nyata Modul 1.3 Visi Guru penggerakAksi Nyata Modul 1.3 Visi Guru penggerak
Aksi Nyata Modul 1.3 Visi Guru penggerak
 
Tugas PGP Keyakinan Kelas Modul 1.4 SMKN
Tugas PGP Keyakinan Kelas Modul 1.4 SMKNTugas PGP Keyakinan Kelas Modul 1.4 SMKN
Tugas PGP Keyakinan Kelas Modul 1.4 SMKN
 
Materi Penggolongan Obat Undang-Undang Kesehatan
Materi Penggolongan Obat Undang-Undang KesehatanMateri Penggolongan Obat Undang-Undang Kesehatan
Materi Penggolongan Obat Undang-Undang Kesehatan
 
MODUL AJAR PENDIDIKAN PANCASILA (PPKN) KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR PENDIDIKAN PANCASILA (PPKN) KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR PENDIDIKAN PANCASILA (PPKN) KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR PENDIDIKAN PANCASILA (PPKN) KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
Kisi-kisi soal IPA 8.docx 2023-2024.docx
Kisi-kisi soal IPA 8.docx 2023-2024.docxKisi-kisi soal IPA 8.docx 2023-2024.docx
Kisi-kisi soal IPA 8.docx 2023-2024.docx
 
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 2 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 2 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 2 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 2 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
Laporan observasi sri handayani lubis.pdf
Laporan observasi sri handayani lubis.pdfLaporan observasi sri handayani lubis.pdf
Laporan observasi sri handayani lubis.pdf
 
PELAKSANAAN + Link2 MATERI Training_ "AUDIT INTERNAL + SISTEM MANAJEMEN MUTU ...
PELAKSANAAN + Link2 MATERI Training_ "AUDIT INTERNAL + SISTEM MANAJEMEN MUTU ...PELAKSANAAN + Link2 MATERI Training_ "AUDIT INTERNAL + SISTEM MANAJEMEN MUTU ...
PELAKSANAAN + Link2 MATERI Training_ "AUDIT INTERNAL + SISTEM MANAJEMEN MUTU ...
 
Aksi Nyata Pendidikan inklusi-Kompres.pdf
Aksi Nyata Pendidikan inklusi-Kompres.pdfAksi Nyata Pendidikan inklusi-Kompres.pdf
Aksi Nyata Pendidikan inklusi-Kompres.pdf
 
PPT PEMBELAJARAN KELAS 3 TEMATIK TEMA 3 SUBTEMA SUBTEMA 1 PEMBELAJARAN 1
PPT PEMBELAJARAN KELAS 3 TEMATIK TEMA 3 SUBTEMA SUBTEMA 1 PEMBELAJARAN 1PPT PEMBELAJARAN KELAS 3 TEMATIK TEMA 3 SUBTEMA SUBTEMA 1 PEMBELAJARAN 1
PPT PEMBELAJARAN KELAS 3 TEMATIK TEMA 3 SUBTEMA SUBTEMA 1 PEMBELAJARAN 1
 
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 4 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 4 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 4 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 4 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
Laporan Guru Piket Bukti Dukung PMM - www.kherysuryawan.id (1) (1).pdf
Laporan Guru Piket Bukti Dukung PMM - www.kherysuryawan.id (1) (1).pdfLaporan Guru Piket Bukti Dukung PMM - www.kherysuryawan.id (1) (1).pdf
Laporan Guru Piket Bukti Dukung PMM - www.kherysuryawan.id (1) (1).pdf
 
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
LK 1 - 5T Keputusan Pemimpin Berdampak.docx
LK 1 - 5T Keputusan Pemimpin Berdampak.docxLK 1 - 5T Keputusan Pemimpin Berdampak.docx
LK 1 - 5T Keputusan Pemimpin Berdampak.docx
 
PPT TUGAS DISKUSI KELOMPOK 3 KELAS 224 MODUL 1.4.pdf
PPT TUGAS DISKUSI KELOMPOK 3 KELAS 224 MODUL 1.4.pdfPPT TUGAS DISKUSI KELOMPOK 3 KELAS 224 MODUL 1.4.pdf
PPT TUGAS DISKUSI KELOMPOK 3 KELAS 224 MODUL 1.4.pdf
 
Slide Kick Off for Public - Google Cloud Arcade Facilitator 2024.pptx
Slide Kick Off for Public - Google Cloud Arcade Facilitator 2024.pptxSlide Kick Off for Public - Google Cloud Arcade Facilitator 2024.pptx
Slide Kick Off for Public - Google Cloud Arcade Facilitator 2024.pptx
 

Pengertian Bunyi

  • 1. BUNYI Bunyi dibedakan menjadi tiga yaitu suara, bunyi dan nada. 1. Suara Suara (Inggris : Voice) menunjuk kepada pengertian yang bersifat umum dan di dalam bahasa digunakan juga untuk menunjuk “bunyi” manusia dan binatang. 2. Bunyi Bunyi (Inggris : Sound) lebih menunjuk pada perhatian khusus yang diterapkan hanya dalam hubungannya dengan benda dengan menunjuk pada kualitas tertentu. Misalnya : peluit, bunyinya nyaring. 3. Nada Nada (Inggris : tone) hanya digunakan dalam hubungannya dengan frekuensi pada ilmu pengetahuan dan musik. Nada menunjuk pada adanya ketinggian tertentu dengan frekuensi sudah pasti, di dalam musik adalah suara manusia (vokal) dan suara benda (intrumental). Hal-hal penting dalam bunyi : 1. Volume dan intensitas bunyi Dapat dibagi dalam dua golongan yaitu bunyi keras ( ) dan bunyi lemah ( ). 2. Dinamika dan vitalitas bunyi Bunyi lemah dapat berkembang menjadi bunyi keras, demikian pula sebaliknya. Jarak di dalam perkembangan lemah keras ini tak terhingga dan dalam variabel yang sangat berbeda-beda. Misal : bunyi sirene semenjak dari yang paling lemah ke yang paling keras kembali ke yang paling lemah lagi dapat sangat berbeda-beda grafisnya. 3. Durasi Durasi (Inggris : Duration) adalah tempo atau waktu berlangsungnya bunyi. Durasi terbagi dua golongan : nada panjang dan nada pendek. La panjang La pendek Bunyi panjang dan bunyi pendek di dalam ilmu geometri ibarat garis dan titik yang variasinya tak terhingga. dst A B A lemah keras lemah
  • 2. 4. Jangkauan atau interval Jangkauan atau interval menunjuk pada posisi bunyi yang satu dengan bunyi yang lain. Maka harus ada sedikitnya dua bunyi berbeda yaitu bunyi rendah dan bunyi tinggi dengan jarak tak terhingga dan dapat ditangkap oleh indra manusia secara terbatas. A – tinggi a c b B - rendah A dan B = batas ketinggian kemanpuan dengar manusia. a = bunyi tertinggi b = bunyi rendah c = variasi jarak (interval) 5. Kualitas bunyi Kualitas bunyi menyangkut soal baik-buruk, indah jelek dan sebagainya. Kualitas ini terbagi dalam dua golongan yaitu bunyi kasar dan bunyi halus atau bunyi sempurna (dominan) dan tak sempurna (disonan). 6. Kuantitas bunyi Bunyi dapat dihitung melalui indera pendengaran, sama dengan kita menghitung benda-benda yang nampak melalui indera penglihatan. Bunyi dapat menampakkan gejalanya secara tunggal, banyak maupun banyak. Namun kemampuan indera pendengaran manusia menghitung banyaknya bunyi jauh lebih terbatas daripada kemampuan indera penglihatan menghitung benda-benda yang nampak. 7. Gerak bunyi Bunyi dapat bergerak menembus ruang dengan membutuhkan waktu untuk mencapai sasaran tertentu. A B C Bunyi B membutuhkan waktu untuk mencapai sasaran pendengaran C ketika ia bergerak dari sumbernya A. Gerak bunyi dibagi dalam 2 golongan yaitu gerakan bunyi cepat dan gerakan bunyi lambat. Maka muncul istilah tempo di dalam musik. Cepat lambat bunyi ditentukan pula oleh keras- lemahnya bunyi, tinggi-rendahnya bunyi, jauh dekatnya sumber bunyi, intensitas bunyi dan panjang-pendeknya bunyi. 8. Bentuk bunyi Bentuk atau dimensi bunyi sangat dipengaruhi oleh bentuk sumbernya. Hal ini menyebabkan suara setiap orang berbeda-beda dan dapat berubah-ubah, karena bentuk masing-masing kerongkongan orang berbeda secara alamiah dan bentuk kontruksi mulut yang berbeda dapat kita ubah-ubah.Orang membuat pengeras suara dengan bentuk bulat atau silinder yang mengembang di ujungnya agar suarapun dapat kedengaran lebih bulat dan mengeras.
  • 3. Suara-suara dapat dilukiskan sebagai berikut : bulat - panjang ooo bulat pendek Lho ! lurus - panjang Yaaa datar alaa berat - besar Hemmm tajam Ting ! Tumpul Plog ! Melemah Wah Mengeras Lha Cembung Jagung Cekung Ech Melengkung O ………ya = kuat Bergelombang Aua Vertikal Hei ! Menaik Halo ! Menurun Tiba Getaran gelombang Dor !! 9. Warna bunyi Warna bunyi dipengaruhi oleh sumber bunyinya : bahan yang digunakan, bentuk dan cara seseorang atau benda membunyikannya. Misalnya bunyi kentongan, gong atau lonceng. 10. Bobot dan karakter bunyi Dipengaruhi oleh faktor volume, frekuensi, warna dan sebagainya. Misal bunyi gong adalah berat dan bunyi peluit adalah ringan. 11. Bunyi Bunyinya bunyi, yaitu bunyi yang pertama adalah obyek dan bunyi yang kedua adalah subyek. Misalnya bunyinya gong.
  • 4. 12. Bentuk dan isi bunyi. Bunyi tanpa bentuk belum dapat disebut musik. Bentuk ibarat kerangka atau jasmani dan bunyi ibarat isi atau roh. Bunyi sebagai isi meliputi bentuk ritme, melodi harmoni dan vitalis musik lainnya. Ritme menjadi yang pertama karena bersifat alamiah, universal dan mutlak. Bunyi telah terjadi didalam benak kita, didalam khayalan atau imajinasi jauh sebelum secara riil kita kita menyatakan dalam bentuk suara atau bunyi. Maka dari itu istirahat (Inggris : break); Jerman : pause) di dalam musik (partitur) harus kita mengerti sebagai bunyi yang tak riil ( dalam imajunasi) bukan hanya sekedar “tanda” berhenti. Pause atau hening yang dinyatakan dalam tanda istirahat di dalam musik adalah “bunyi yang bersuara” yang sangat penting maknanya. 13. Melodi dan harmoni Melodi yang membuat bunyi menjadi sangat menarik dan terus menerus berubah, misalnya naik-turun. Bunyi yang menampilkan dirinya dalam bentuk melodi pada musik ibarat figur seorang gadis. Ia dapat terlihat sangat indah, sangat menggiurkan, sangat mempesona, tetapi tidak jarang juga menjadi sangat menyebalkan. Manusia yang membuat melodi berdasarkan instink, inspirasi dan keterampilan. Harmoni bunyi di dalam musik disusun atas dasar hukum- hukum keseimbangan alam yang sifatnya universal. Perimbangan tersebut terjadi antara awal dan akhir, sempurna dan tak sempurna, antara terbuka dan tertutup, tinggi-rendah, keras-lemah, tebal-tipis dan seterusnya. Harmoni sebagai salah satu bagian dari terminal bunyi di dalam musik sangat menentukan watak dan temperamen maupun kerapian musik dengan segala keindahannya. Bunyi sebagai isi betolak dari alam dan bentuk adalah hasil karya manusia. Pertemuan antara alam dan manusia (bentuk dan isi) akan menghasilkan karya seni musik yang melahirkan indahnya keindahan. MANUSIA DAN SUGESTI BUNYI 1. Bunyi sebagai lambang Lambang yang dibuat manusia berwujud bunyi. Misalnya sebuah gong dipukul pertanda dimulainya suatu upacara. Gelegar gunturpertanda hujan adalah lambang. Sejauh mana bunyi di dalam musik itu sangat sugestif terhadap manusia. Musik sebagai karya manusia, sehingga pengubahan alam atau bunyi yang dilakukan manusia ini dapat disebut sebagai hasil seni. 2. Budaya bunyi Bunyi asli yang bersumber dari alam dapat dbuat atau diolah menjadi bunyi buatan yang mengandung nilai artistik. Baik bunyi asli maupun buatan manusai menjadi bahasa seni di dalam suatu usaha manusia untuk menciptakan musik. (bunyi alam dan bunyi buatan adalah bahasa musik). Sugesti bunyi mengakibatkan adanya relativitas terhadap apa yang dianggap cocok dan baik menurut ukuran estetika maupun perasaan artistik masing-masning orang. Misalnya suara lokomotif yang sebagian orang menganggap sebagai gangguan karena “bising”. 3. Sugesti bunyi karena pengalaman Sugesti bunyi adalah bunyi yang dianggap baik atau cocok untuk diterima oleh masing-masing orang, suatu kelompok atau masyarakat tertentu. Misalnya dalam lomba menyanyi, juri memberikan penilaian berdasarkan pengalaman pendengaran tentang suara yang dianggap baik, bagus dan berkualitas pada masanya.
  • 5. 4. Sugesti karena pendidikan. Sugesti ini dapat terbentuk karena faktor lingkungan tempat seseorrang menerima pendidikan. Misalnya orang jawa dididik untuk selalu berbicara lemah-lembut atau dalam pelajaran menyanyi, suara yang dianggap baik adalah suara yang diajarkan pada waktu latihan di kelas. Contoh lain misalnya suara instrumen musik , terompet, dapat dianggap sebagai suara yang baik, apabila bunyi yang dihasilkan “bulat, bersih dan lantang”. Seseorang mungkin tidak akan dapat menghasilkan suara seperti ini bila tidak mengalami “pendidikan”. 5. Sugesti karena kebiasaan Kebiasaan membentuk persepsi pendengaran kita. Tidak jarang kita terganggu oleh suara atau bunyi tertentu. Misalnya kita terbiasa mendengarkan musik barat yang dimainkan oleh sekelompok orang yang tergabung dalam orkestra. Karena kebiasaan kita menganggap bunyi yang dihasilkan indah. Namun bila kita mendengar lagu dari negeri Cina, mungkin akan dianggap bunyi yang dihasilkan sangat aneh. 6. Sugesti karena khayalan. Khayalan atau imajinasi membentuk kesadaran kita tentang bunyi indah. Hal ini dapat terjadi karena pengalaman pendengaran dan keinginan untuk melakukan pengulangan. Sebagai contoh, pada saat kita memainkan atau mengkombinasikan beberapa nada secara serempak (disebut akord), dengan pengalaman indera pendengaran kita dapat merasakan mana bunyi yang enak dan mana yang tidak enak saat digabungkan ke dalam melodi. Kegiatan ini kemudian dilakukan berulang- ulang untuk mendapatkan kepastian. Dengan demikian munculah istilah harmoni yang menjadi dasar hukum bagi musik. MUSIK DAN MANUSIA Musik dengan penciptanya. Orang yang menciptakan musik karena faktor kepandaian (intelegensi), keterampilan (skill), dan seluruh aktivitas serta perhatian hidupnya tercurah untuk pekerjaan mencipta. Antara lain komponis dan aranger. Latar belakang penciptaan dipengaruhi juga karan aliran musik yang dianut misalnya musik timur, musik barat, musik jaman barok, musik jaman klasik, musik jaman romantik dan musik jaman modern. Adanya aliran-aliran ini membuat musik setiap aliran diciptakan berdasarkan ciri-ciri tersendiri. Musik dan pemainnya Pemain musik merupakan ujung tombak dari hasil karya cipta komponis. Para pemainlah yang menterjemahkan seluruh lambang dan simbol yang tertulis. Dengan demikian semua pesan, arti dan makna yang diinginkan komponis dapat tersampaikan. Melalui para pemain nilai estetik musik dapat terlihat dan setiap pendengar dapat memberikan pendapatnya tentang musik yang dihasilkan, namun tergantung dari sudut mana seorang pendengar memandang dan mengamati musik tersebut. Didalam memainkan musik, ada dua cara yang biasa dilakukan pemain yaitu bermain dengan partitur/naskah atau tidak dengan partiur atau naskah. Musik dan pendengarnya. Hasil akhir sebuah karya cipta dapat diberikan penilaian setelah ada seseorang atau audiens yang mendengarkan. Dari sinilah nilai estetika sebuah karya cipta dapat terlihat. Meskipun kebanyakan orang hanya sebagai pendengar pasif, tetapi berdasarkan teori awal bahwa bunyi akan menjadi musik setelah diberi ritme, melodi dan harmoni dan hal itu telah dirasakan oleh para pendengar diluar pencipta. Pendengarlah yang akan menentukan indah tidaknya karya musik yang dihasilkan.
  • 6. BAGIAN AKHIR Estetika dan estetika musik sebagai salah satu disiplin pengetahuan manusia di bidang keindahan musik dan keindahan alam hanya membahas oyeknya, yaitu indah dan keindahan. Tentang rahasia indah” itu sendiri dari waktu ke waktu tidak mampu dijawab oleh olmu pengetahuan yang lain. Karena obyek estetika adalah gejala-gejala persoalan indah dan tidak indah, maka obyek persoalannya adalah alam, karya manusai dan manuasia itu sendiri. Dalam hal ini pengamatan kita pengamatan kita harus mampu menarik garis pemisah antara kehidupan alam dan keindahan hasil karya manusia dalam bentuk karya seni. Keindahan alam terbentuk sebagai prosesnya sendiri. Dalam karya seni manusia mengerahkan segala potensinya untuk menciptakan nilai-nilai artistik. Perbedaan dasar ini sangat mempengaruhi kenyataan nilai-nilai estetis keindahan alam yang bersifat alami dan keindahan hasil karya manusia yang bersifat dinamis. Keindahan seni kreatif hasil karya manusia sangat tergantung dari seluruh potensi budaya manusia baik yang melibatkan kondisi mental, spirit, lingkungan hidup, pengalaman-pengalaman batin dan reaksi-reaksinya. Upaya kreatif manusia di dalam dunia seni ini menghasilkan ide-ide, konsep-konsep, wawasan, fantasi, imajinasi, gagasan-gagasanyang melatarbelakangi keyakinannya. Sifat-sifat kemajemukan manusia itu sendiri telah menimbulkan keberbagian di dalam dunia pengetahuan estetika. Timbulnya perbedaan pandangandan konsepkonsep tentang prinsip keindahan melahirkan wawasan dalam dunia pengetahuan estetika. Estetika musik tidak dapat melepaskan dirinya dari pengetahuan estetika secara umum dan pengetahuan lainnya yang berkaitan dengan masalah-masalah musik. Akan tetapiu karena sifat- sifatnya yang non-visual dan non-verbal, manusia sering mendapatkan kesulitan dalam membahas nilai-nilai estetisnya. Kita sering lebih mampu merasakan kehadiran musik daripada menagkap maknanya. Di lain pihak kekeuatan daya penetrasi musik yang tidak terikat ruang dan waktu sering mempengaruhi sikap dan aktivitas manusia sehari-hari. Pengaruh-pengaruh inilah yang menimbulkan berbagai persoalan dalam dunia estetika musik. Tergantung dari sudut dan kepentingan musik dapat dipandang dari sudut kesenian sebagai hasil karya seni manusia atau sebagai obyek kenikmatan saja, atau juga untuk tujuan-tujuan diluar musik sendiri. Misalnya pengaruh kekuatan musikyang dihubungkan dengan tujuan-tujuan dan masalah-masalah sosial, agama, politik, pendidikan dan sebagainya. Dilihat dari sudut ini kadar nilai-nilai artistik yang berada didalamnya tentu sangat berbeda. Akan tetapi dilihat dari sudut nilai estetisnya apapun tujuan, kepentingan dan jenisnya, masalah nilai-nilai estetisnya harus dikembalikan kepada persoalan pokoknya yaitu musik. Dan musik tidak dapat dibahas di luar diri musik itu sendiri. Manusia dapat membahas persoalan-persoalan dan gejala-gejalanya akan tetapi tentang hahaekat dari pada keindahan musik, ia akan menjelaskan dirinya sendiri oleh karena musik pada akhirnya adalah bahasa ekspresif yang tidak memerlukan penjelasan dan penterjemahan. Walaupun begitu dilihat dari sudut estetika musik sangat perlu ditinjau persoalan-persoalan keindahanya utnuk difahami dan dimengerti latar belakangnya. Latar belakang tersebut adalh ide-ide, pikiran-pikiran, keyakinan dan seluruh pengalam hidup manusai sebagai penciptanya. Dan membahas hasil karya manusia di bidang apapun tentu akan menarik, karena dengan begitu berarti membahas diri kita sendiri. Disamping itu persoalan-persoalan hasil karya manusia selalu berkembang dan berubah- ubah sepanjang waktu. Demikian juga tentang estetika musik. Estetika dan estetika musik akan terus berkembang selama manusia masih bergulat dengan misteri dunia keindahan yang menjadi cermin hidupnya. (Suka Harjana, Estetika Musik, 1983)
  • 7. BAGIAN AKHIR Estetika dan estetika musik sebagai salah satu disiplin pengetahuan manusia di bidang keindahan musik dan keindahan alam hanya membahas oyeknya, yaitu indah dan keindahan. Tentang rahasia indah” itu sendiri dari waktu ke waktu tidak mampu dijawab oleh olmu pengetahuan yang lain. Karena obyek estetika adalah gejala-gejala persoalan indah dan tidak indah, maka obyek persoalannya adalah alam, karya manusai dan manuasia itu sendiri. Dalam hal ini pengamatan kita pengamatan kita harus mampu menarik garis pemisah antara kehidupan alam dan keindahan hasil karya manusia dalam bentuk karya seni. Keindahan alam terbentuk sebagai prosesnya sendiri. Dalam karya seni manusia mengerahkan segala potensinya untuk menciptakan nilai-nilai artistik. Perbedaan dasar ini sangat mempengaruhi kenyataan nilai-nilai estetis keindahan alam yang bersifat alami dan keindahan hasil karya manusia yang bersifat dinamis. Keindahan seni kreatif hasil karya manusia sangat tergantung dari seluruh potensi budaya manusia baik yang melibatkan kondisi mental, spirit, lingkungan hidup, pengalaman-pengalaman batin dan reaksi-reaksinya. Upaya kreatif manusia di dalam dunia seni ini menghasilkan ide-ide, konsep-konsep, wawasan, fantasi, imajinasi, gagasan-gagasanyang melatarbelakangi keyakinannya. Sifat-sifat kemajemukan manusia itu sendiri telah menimbulkan keberbagian di dalam dunia pengetahuan estetika. Timbulnya perbedaan pandangandan konsepkonsep tentang prinsip keindahan melahirkan wawasan dalam dunia pengetahuan estetika. Estetika musik tidak dapat melepaskan dirinya dari pengetahuan estetika secara umum dan pengetahuan lainnya yang berkaitan dengan masalah-masalah musik. Akan tetapiu karena sifat- sifatnya yang non-visual dan non-verbal, manusia sering mendapatkan kesulitan dalam membahas nilai-nilai estetisnya. Kita sering lebih mampu merasakan kehadiran musik daripada menagkap maknanya. Di lain pihak kekeuatan daya penetrasi musik yang tidak terikat ruang dan waktu sering mempengaruhi sikap dan aktivitas manusia sehari-hari. Pengaruh-pengaruh inilah yang menimbulkan berbagai persoalan dalam dunia estetika musik. Tergantung dari sudut dan kepentingan musik dapat dipandang dari sudut kesenian sebagai hasil karya seni manusia atau sebagai obyek kenikmatan saja, atau juga untuk tujuan-tujuan diluar musik sendiri. Misalnya pengaruh kekuatan musikyang dihubungkan dengan tujuan-tujuan dan masalah-masalah sosial, agama, politik, pendidikan dan sebagainya. Dilihat dari sudut ini kadar nilai-nilai artistik yang berada didalamnya tentu sangat berbeda. Akan tetapi dilihat dari sudut nilai estetisnya apapun tujuan, kepentingan dan jenisnya, masalah nilai-nilai estetisnya harus dikembalikan kepada persoalan pokoknya yaitu musik. Dan musik tidak dapat dibahas di luar diri musik itu sendiri. Manusia dapat membahas persoalan-persoalan dan gejala-gejalanya akan tetapi tentang hahaekat dari pada keindahan musik, ia akan menjelaskan dirinya sendiri oleh karena musik pada akhirnya adalah bahasa ekspresif yang tidak memerlukan penjelasan dan penterjemahan. Walaupun begitu dilihat dari sudut estetika musik sangat perlu ditinjau persoalan-persoalan keindahanya utnuk difahami dan dimengerti latar belakangnya. Latar belakang tersebut adalh ide-ide, pikiran-pikiran, keyakinan dan seluruh pengalam hidup manusai sebagai penciptanya. Dan membahas hasil karya manusia di bidang apapun tentu akan menarik, karena dengan begitu berarti membahas diri kita sendiri. Disamping itu persoalan-persoalan hasil karya manusia selalu berkembang dan berubah- ubah sepanjang waktu. Demikian juga tentang estetika musik. Estetika dan estetika musik akan terus berkembang selama manusia masih bergulat dengan misteri dunia keindahan yang menjadi cermin hidupnya. (Suka Harjana, Estetika Musik, 1983)