SlideShare a Scribd company logo
1 of 50
Konsep Persediaan Dalam Perusahaan Dagang dan Manufaktur
June 09, 2016
ILUSTRASI PERSEDIAAN (UCEO)
PENGERTIAN PERSEDIAAN
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, persediaan yang berasal dari kata dasar sedia, dapat
diartikan sebagai cadangan. Persediaan juga memiliki beberapa arti lain yang didefinisikan
oleh beberapa ahli. Menurut Hendrix Sagit Martinus, persediaan adalah pos-pos aktiva yang
dimiliki oleh perusahaan untuk dijual dalam operasi bisnis normal atau barang yang akan
digunakan atau dikonsumsi dalam membuat barang yang akan dijual. Hampir mirip dengan
definisi pertama, Raymond McLeod Jr juga mendefinisikan persediaan sebagai suatu aktiva
yang meliputi barang-barang milik perusahaan dengan maksud untuk dijual dalam periode
usaha yang normal.
Sementara itu, persediaan menurut Agus Ristono dapat diartikan sebagai barang-barang yang
disimpan untuk digunakan atau dijual pada masa atau periode yang akan datang. Persediaan
terdiri dari persediaan bahan baku, persediaan bahan setengah jadi, dan persediaan barang
jadi.
Sedikit berbeda dengan definisi persediaan menurut para ahli, definisi persediaan menurut
Ikatan Akuntansi Indonesia adalah aset:
1. Tersedia untuk dijual dalam kegiatan usaha normal
2. Dalam proses produksi dan atau dalam perjalanan; atau,
3. Dalam bentuk bahan atau perlengkapan (suplies) untuk digunakan dalam proses
produksi atau pemberian jasa.
LUSTRASI PERSEDIAAN (SAMUEL/UCEO)
JENIS-JENIS PERSEDIAAN
Persediaan dibagi menjadi beberapa jenis tergantung dari jenis perusahaan dan kegiatan
bisnisnya. Bagi perusahaan dagang yang kegiatan usahanya adalah membeli produk
kemudian menjualnya kembali tanpa melakukan perubahan atau pengolahan apapun, maka
pada umumnya persediaan yang dimiliki adalah:
1. Persediaan Barang Dagangan
Persediaan barang dagangan yang berada di gudang nantinya akan dibeli atau didistribusikan
kepada pengecer untuk pada akhirnya dijual kembali. Barang yang diperoleh dari pabrik
secara fisik tidak akan diubah kembali. Produk yang dibeli akan kembali dijual dalam bentuk
yang sama seperti yang diproduksi oleh pabrik.
2. Persediaan Lain-Lain
Persediaan lain-lain yang ada pada bentuk perusahaan ini umumnya berupa bentuk
persediaan kantor plastik, kardus, alat-alat kantor dan lain sebagainya. Biasanya barang
persediaan ini akan dipakai dalam jangka waktu relatif pendek. Persediaan ini akan
dibebankan sebagai biaya administratif & umum atau biaya pemasaran.
Sementara itu, persediaan dari perusahaan manufaktur yang memiliki kegiatan usaha
membuat sebuah produk dari bahan dasar produk lain tentunya akan berbeda. Persediaan
untuk perusahaan yang mengubah bentuk serta menambah nilai kegunaan barang pada
umumnya diklasifikasikan ke dalam berbagai kelompok seperti berikut ini:
1. Persediaan Bahan Baku
Persediaan bahan baku adalah barang-barang yang dibeli atau diperoleh dari sumber lain
sebagai bahan mentah untuk selanjutnya diolah menjadi produk jadi. Dalam beberapa kasus,
persediaan bahan baku yang digunakan di dalam proses produksi dapat berupa suku cadang
yang diperoleh dari pihak lain. Dalam hal ini, persediaan bahan baku seringkali disebut
sebagai persediaan suku cadang.
2. Persediaan Produk Dalam Proses
Persediaan produk dalam proses biasanya meliputi barang-barang yang masih dalam proses
"setengah jadi". Barang-barang dalam persediaan ini masih berada dalam proses pengerjaan
yang memerlukan pengerjaan lebih lanjut sebelum barang itu dijual. Produk dalam proses,
umumnya dinilai berdasarkan jumlah harga pokok bahan baku, biaya tenaga kerja langsung
dan biaya overhead pabrik yang telah dikeluarkan atau terjadi sampai dengan tanggal
tertentu. (Baca juga: Pengertian Biaya Overhead Pabrik dan Cara Menghitungnya)
3. Persediaan Produk Jadi
Persediaan produk jadi meliputi semua barang yang telah selesai dari proses produksi dan
siap untuk dijual. Seperti halnya persediaan produk dalam proses, produk jadi pada umumnya
dinilai sebesar jumlah harga pokok bahan baku, biaya tenaga kerja langsung dan biaya
overhead pabrik yang diperlukan untuk menghasilkan produk tersebut.
4. Persediaan Bahan Penolong
Persediaan bahan penolong meliputi semua bahan yang dimiliki untuk keperluan produksi,
namun tidak merupakan bahan baku yang membentuk produk jadi. Bahan-bahan yang
dikategorikan sebagai kelompok persediaan bahan penolong antara lain minyak pelumas
untuk mesin-mesin pabrik, lem, benang untuk menjilid dan buku-buku pada perusahaan
percetakan.
5. Persediaan Lain-Lain
Sama seperti pada perusahaan dagang, persediaan lain-lain dalam perusahaan manufaktur
terdiri dari persediaan kantor plastik, kardus, alat-alat kantor dan lain sebagainya. Biasanya
barang persediaan ini akan dipakai dalam jangka waktu relatif pendek. Persediaan ini akan
dibebankan sebagai biaya administratif & umum atau biaya pemasaran.
METODE PENCATATAN PERSEDIAAN BARANG DAGANG
Pencatatan persediaan barang sangat penting dilakukan oleh perusahaan. Selain untuk
menjaga persediaan barang agar selalu tersedia bagi konsumen, pencatatan persediaan barang
juga penting untuk memudahkan perhitungan modal dan keuntungan perusahaan. Dalam
akuntansi dikenal dua cara mencatat persediaan barang, yakni:
1. Pencatatan Persediaan Barang Dengan Metode Fisik (Periodik)
Metode pencatatan persediaan secara fisik biasa disebut juga dengan sistem periodik
(periodic inventory system). Penamaan ini disebabkan karena untuk menentukan nilai atau
harga pokok persediaan barang dagangan di akhir periode harus dilakukan penghitungan
secara fisik (stock opname). Penghitungan di gudang tempat menyimpan barang bertujuan
untuk mengetahui besarnya persediaan barang dagangan pada akhir periode.
Penghitungan persediaan akhir barang dagangan umumnya dilakukan dengan salah satu dari
metode berikut:
A. FIFO (First In, First Out)
Metode pencatatan persediaan ini sering dikenal sebagai original cost method. Metode ini
mengasumsikan bahwa barang yang pertama diterima akan pertama dikeluarkan.
B. LIFO (Last In, First Out)
Metode pencatatan persediaan ini berdasarkan asumsi bahwa barang atau bahan yang terakhir
dibeli akan pertama dikeluarkan. Tujuan metode ini adalah menetapkan atau melaporkan
harga pokok barang yang telah dijual menurut harga yang sedekat mungkin dengan harga
pasar sekarang. Metode ini mengurangi laba perusahaan yang belum direalisir sampai suatu
jumlah yang sekecil-kecilnya.
C. Average Cost
Metode pencatatan persediaan ini menghitung suatu harga pokok rata-rata untuk suatu
periode waktu yang mudah dipilih, misalnya tiga atau enam bulan. Pengaruh fluktuasi harga
dapat diperkecil dengan menggunakan metode ini.
D. Retail Inventory Method
Metode pencatatan persediaan ini terutama digunakan dalam toko barang serba ada, dimana
persediaan ditandai satu persatu dengan harga jual dan bukan harga pokok. Untuk
menentukan harga pokok persediaan akhir, maka akan dihitung satu marjin atau mark up rata-
rata untuk semua periode, rata-rata kemudian persediaan akhir yang dinilai dengan harga
eceran.
2. Pencatatan Persediaan Barang Dengan Metode Perpetual atau Terus-Menerus
(Continue)
Metode pencatatan persediaan barang dengan metode perpetual atau terus-menerus (continue)
adalah metode pencatatan persediaan barang yang dilakukan ketika aliran barang dagangan
dapat diikuti secara terus-menerus setiap saat.
Di dalam sistem ini, besarnya nilai atau harga pokok barang yang terjual serta jumlah
persediaan barang dagangan di akhir periode akuntansi dapat diketahui setiap saat. Metode
pencatatan atas persediaan barang dagangan dilakukan secara berkelanjutan, menyangkut
perubahan persediaan yang tercermin dalam rekening persediaan. Pembelian dan penjualan
(pengeluaran) barang dicatat secara langsung di rekening persediaan pada saat terjadinya
transaksi.
Metode pencatatan persediaan barang dengan metode perpetual atau terus-menerus (continue)
memiliki beberapa karakter, di antaranya:
1. Pembelian barang dagangan untuk dijual akan dicatat dalam rekening persediaan
barang dagangan, bukan rekening pembelian.
2. Biaya angkut pembelian, retur, dan pengurangan harga pembelian, serta potongan
tunai pembelian dicatat dalam rekening persediaan, bukan dalam rekening terpisah
(rekening tersendiri retur dan pengurangan harga pembelian).
3. Harga pokok penjualan diakui pada saat penjualan dengan mendebit rekening harga
pokok penjualan dan mengkredit rekening persediaan barang dagangan.
4. Persediaan merupakan rekening pengendali yang didukung oleh buku besar
pembantu. Buku pembantu berisi catatan persediaan secara individual (tiap-tiap jenis
barang dibuatkan suatu buku pembantu). Dalam buku pembantu ini memperlihatkan
tentang kualitas dan harga tiap-tiap persediaan.
MANAJEMEN PERSEDIAAN
BAB I
PENDAHULUAN
A.Latar Belakang Masalah
Persediaan di banyak perusahaan merupakan salah satu aset yang paling mahal, manajer
oprasional di dunia telah lama menyadari bahwa manajemen persediaan yang baik itu
adalah hal yang sangat penting. Suatu perusahaan dapat mengurangi biaya dengan cara
mengurangi tingkat persediaan yang ada di perusahaan, karena dengan adanya persediaan
yang overload akan menjadikan biaya menjadi bertambah. Di lain pihak konsumen akan
merasa tidak puas jika suatu produk stoknya habis, dan hal ini akan memungkinkan
konsumen berpindah pada produk lain, maka perusahaan harus mencapai keseimbangan
antara investasi persediaan dengan tingkat pelayanan konsumen
Dari permasalahan di atas tentunya pengelolaan persediaan sangatlah penting, maka dari
itu penulis mengambil judul yaitu "Manajemen persediaan".
B.Rumusan Masalah
Dari latar belakang masalah di atas penulis merumuskan masalah yang akan dibahas dalam
makalah ini sebagia berikut:
1.Apakah yang Dinamakan dengan Persediaan dalam Sebuah Perusahaan?
2.Ada Berapakah Jenis Persediaan ?
3.Apakah Fungsi dari Persediaan?
4.Apasajakah yang Termasuk dalam Biaya Persdiaan ?
5.Apa yang Dimaksud dengan Model Economis Order Quantity?
C.Tujuan Pembahasan
1Untuk Mengetahui Persediaan dalamSebuah Perusahaan.
2Untuk Mengetahui Jenis-jenis Persediaan .
3Untuk Mengetahui Fungsi dari Persediaan.
4Untuk Mengetahui Apa yang Termasuk dalam Biaya Persdiaan .
5Untuk Mengetahui Model Economis Order Quantity.
Teknis penulisan makalah ini berpedoman pada buku Pedoman Penulisan Karya Ilmiah:
Skripsi, Tesis, Desertasi, Artikel, Makalah, Laporan Penelitian. Universitas Negeri Malang
(UM, 2007)
BAB II
PEMBAHASAN
A.Pengertian Persediaan
Sebelum kita masuk pada pembahasan yang lebih lanjut, terlebih penulis skan menjelaskan
tentang pengertian persediaan (inventory).
Menurut Handoko (1999:333) persediaan (inventory) adalah "suatu istilah umum yang
menunjukkan segala sesuatu atau sumber daya-sumber daya organisasi yang disimpan
dalam antisipasinya terhadap pemenuhan permintaan". Permintaan tersebut meliputi
bahan mentah, barang dalam proses, barang jadi ataupun produk final (produk jadi).
Sedangkan pengertian persediaan menurut Harjanto (2004:219) persediaan adalah
merupakan "barang atau bahan yang disimpan yang digunakan untuk memenuhi tujuan
tertentu". Misalnya saja untuk proses produksi, perakitan, untuk dijual kembali dan sebagai
suku cadang dari sebuah mesin.
Pendapat lain mengatakan bahwa Persediaan adalah barang yang dimiliki untuk dijual atau
untuk diproses selanjutnya dijual (Achun, 2008). Berdasarkan pengertian tersebut maka
perusahaan jasa tidak memiliki persediaan, perusahaan dagang hanya memiliki persediaan
barang dagang sedang perusahaan industri memiliki 3 jenis persediaan yaitu persediaan
bahan baku, persediaan barang dalam proses dan persediaan barang jadi siap disalurkan
pada konsumen.
B.Jenis-jenis Persediaan.
Persediaan terbagi dalam beberapa jenis, setiap jenisnya memiliki karakteristik dan ciri-ciri
khusus tersendiri. Dalampengelolaan dan pemeliharaanya pun berbeda-beda. Persediaan
ini bisa berupa bahan mentah, bahan pembantu, barang dalamproses, dan barang jadi
ataupun suku cadang. Menurut beberapa ahli manajemen oprasional mereka menyebutkan
definisi yang berbeda-beda namun masih memiliki muatan materi inti yang sama. Heizer &
Render (2004:61) menyebutkan bahwa untuk mengakomodasi fungsi persediaan,
perusahaan memiliki 4 Jenis persediaan, yaitu:
1.Persediaan bahan baku (raw material inventory).
Adalah sebuah bahan baku yang belum memasuki proses produksi yang kegunaanya untuk
memisahkan para pemasok dari proses produksi.
2.Persediaan barang setengah jadi (Working in proses- WIP inventory).
Adalah bahan baku atau komponen yang sudah mengalami proses produksi tapi masih
belum sempurna atau masih belum menjadi produk jadi.
3.MRO (Maintenen/repair/ operating).
Pemeliharaan/ perbaikan/ oprasi. Di perlukan untuk berjaga-jaga jika ada kerusakan mesin
dalam salah satu proses produksi dan MRO ini harus di jadwalkan atsu di antisipasi.
4.Persediaan barang jadi ( finished goods inventory).
Produk akhir yang sudah jadi dan siap untuk dijual.
Selain dari keempat jenis persediaan tersebut Handoko (1999:334) menambahkan yaitu:
5.Persediaan Komponen-komponen Rakitan ( Purchased parts/component).
Persediaan yang terdiri dari komponen komponen yang diperoleh dari perusahaan-
perusahaan lain, dimana komponen tersebut dapat dirakit kembali menjadi suatu produk.
6.Persediaan Bahan Pembantu atau Penolong (suplies).
Persediaan barang-barang yang diperlukan dalam pross produksi, tetapi tidak merupakan
komponen atau bagian dari barang jadi.
C.Fungsi-fungsi persediaan.
Pesediaan dalam sebuah perusahaan merupakan suatu hal yang sangat penting. Pesrsediaan
memiliki berbagai fungsi karena jika perusahaan mengalami kekurangan barang persediaan
maka akan berakibat pada hal-hal seperti tertundanya penjualan sehingga akan
menghambat proses pendapatan laba. Kehilangan penjualan, kehilangan pelanggan. Maka
disini peesediaan memiliki peranan penting dalam perusahaan.
Adapun fungsi-fungsi dari persediaan adalah seperti yang telah disebutkan Handoko (1999:
335-336) dalm bukunya yang berjudul " Dasar-dasar manajemen produksi dan oprasi".
Persediaan memilik tiga fungsi, Yaitu:
1.Fungsi Decoupling
Persediaan bahan mentah diadakan agar perusahaan tidak sepenuhnya bergantung pada
pengadaanya dalam hal kuantitas dan waktu pengiriman. Persediaan barang dalamproses
diadakan agar departemen-departemen dan proses-proses individual perusahaan terjaga
kebebasannya. Persediaan barang jadi diperlukan untk memenuhi permintaan produk yang
tidak pasti dari para pelanggan. Persediaan dapat digunakan untuk menghadapi fluiktuasi
permintaan konsumen yang tidal dapat diperkirakan atau diramlkan disebut uga dengan
fluctuation stock.
2.Fungsi Economic Lot Sizing.
Melalui pnyimpanan persediaan, perusahaan dapat memproduksi dan membeli sumber
daya-daya dalm kuantuitas yang dapat mengurangi biaya-biaya perunit. Persediaan "lot
size" ini perlu mempertimbangkan penghematan-penghematan, karena perusahaa membeli
dalam jumlah yag besar dibandingkan dengan biaya-biaya yang timbul karena besarnya
persediaan.
3.Fungsi Antisipasi.
Persediaan memiliki fungsi antisipasi terhadap fluktuasi pelanggan atau konsumen yang
tidak dapat diramalkan berdasar pengalamn-pengalaman masa lalu. Atau permintaan
musiman sehingga perusahaan dapat mengadakan persediaan musiaman (Seasional
inventories).
Disamping itu perusahaan juga sering menghadapi ketidak pastian jangka waktu pengiriman
dan permintaan akan barang-barang selama satu periode, sehingga membutuhkan
persediaan ekstra atau disebut dengan persediaan pengaman.
Selain itu persediaan (inventory) dapat memiliki berbagai fungsi penting yang menambah
fleksibilitas dari proses produksi, atau oprasi suatu perusahaan. Yaitu
1.Untuk memberikan suatu stock barang; agar dapat memenuhi permintaan yang di
antisipasi dari konsumen yang bersifat fluktuatif
2.Untuk memangkan produksi dengan distribusi. Misalnya bila permintaan produksinya
tinggi hany apad musim panas, perusahaan dapat memenuhi stock selama musim dingin,
sehingga biaya kekurangan stok dan kehilangan pelanggan dapat dihindari.
3.Untuk mengambil keuntungan dari potongan jumlah.karena pembelian dlam jumlah yang
besar secara substansial dapat menurunkan biaya produk.
4.Untuk melakukan Holding terhadap inflasi dan perubahan harga. Untuk menghindar dari
kekurangan stok yang dapat terjadi karena perubahan cuaca, kekurangan pasokan, masalah
mutu, atau pengiriman yang tidak tepat.
5.Untuk menjaga agar opeasi dapat berjalan dengan baik dengan menggunakan barang
dalam proses yang telah di sediakan. Hal seperti ini diperlukan karena kebutuhan waktu
yang digunakan untuk memproduksi barang dan sepanjang berlangsungnya proses
terkumpulnya persedian (Heizer & Render, 2001:314).
D.Biaya-biaya persedian.
Persediaan merupakan salah satu asset penting perusahaan. Pengelolaan persediaan pun
memperoleh perhatian dari manajemen. Tanpa persediaan sama sekali akan menjadikan
proses prodeksi menjadi terhambat dan persediaan yang terlalu banyak, juga itu tidak baik
baik bagi perusahaan. Mengapa tidak baik? Jawabannya tidak lain biaya persediaan.
Menurut Mulyana (2007) Unsur biaya yang terdapat dalam persediaan diklasifikasikan
menjadi tiga. Pertama, biaya pemesanan. Yang kedua, biaya penyimpanan. Dan yang ketiga,
biaya kekurangan persediaan. Biaya pemesanan dikeluarkan terkait aktifitas pemesanan
bahan atau barang sejak dari penempatan pemesanan sampai tersedia di gudang.
Handoko (1999:336-338) menyebutkan bahwa dalampembuatan sebuah keputusan yang
akan mempengaruhi besarnya (jumlah) persediaan, maka manajer oprasional harus
memertimbangkan biaya-biaya variabel yang terkait dengan pengadaan persediaan. Dengan
mengetahui biaya biaya yang terdapat atau terkait dengan persediaan maka manajer
diharapkan mampu mengambil keputusan yang bijak mengenai kadar persediaan yang
paling ekonomis dalam perusahaanya. Biaya- biaya tersebut Yaitu:
1.Biaya penyiapan (manufacturing).
Biaya ini keluar jiak perusahaan meproduksi bahan-bahan dasar dalam pabrik sendiri, maka
perusahaan menghadapi biaya penyiapan (Setup Cost) untuk memproduksi komponen
tertentu. Biaya-biaya tersebut meliputi:
a.Biaya mesin-mesin mengenggur
b.Biaya persiapan tenaga kerja langsung
c.Biaya scheduling
d.Biaya ekspedisi.
2.Biaya pemesanan (pembelian).
Setiap kali bahan dipesan, maka perusahaan akanmenanggung biaya pemesanan. Biaya-
biaya tersebut meliputi:
a.Pemrosesan pesanan dan biaya ekspedisi
b.Upah
c.Biaya telepon
d.Pengeluaran surat-menyurat.
e.Biaya pengepakan dan penimbangan
f.Biaya pemeriksaan (inspeksi) penerimaan.
g.Biaya pengiriman ke gudang
h.Biaya Hutang lacar
3.Biaya Penyimpanan (holding cost atau carrying cost).
Biaya penyimpanan ini bervariasi secara langsung dengan kuantitas persediaan. Biaya
penyimpanan perperiode akan semakin besar apabila kuantitas bahan yang dipesan
semakin banyak, atau rata-rata persediaan semakin tinggi. Biaya-biaya penyimpanan
meliputi:
a.Biaya fasilitas penyimpana seperti penerangan, pemanas,pendingin atau yang lainnya.
b.Biaya modal yaitu alternative pendapatan atas dana yang diinvestasikan dalam
persediaan.
c.Biaya keusangan
d.Biaya perhitungan phisikdan konsiliasi laporan
e.Biaya asuransi persediaan.
f.Biayay pajak persediaan
g.Biaya pencurian, pengrusakan, atau perampokan (jika ada).
h.Biaya penangana persediaan
4.Biaya kekurangan atau kehabisan Bahan (Shortage cost)
Biaya ini paling sulit diperkirakan biaya ini timbu bila mana persdiaan tidak memenuhi atau
mencukupi adanya permintaan bahan,yang termasuk dlam biaya ini adalah:
a.kehilangan penjualan
b.Kehilangan langganan
c.Biaya pemesanan Khusus
d.Biaya ekspedisi
e.Selisih Harga
f.Tergangunya oprasi
g.Tambahan pengeluaran kegiatan manjerial.
E.Model Economic Order Quantity (EOQ).
Masalah utama persediaan adalah penetapan jumlah persediaan yang ekonomis. karena
manajer sering dihadapkan pada pertanyaan-pertanyaan seperti, berapa jumlah persediaan
yang dibutuhkan? Kapan bahan baku itu di pesan agar biaya bisa minimal? Dan berapa
jumlah persediaan yang harus diadakan agar mampu meminimalkan ongkos pemeliharaan
dan penyimpanan persediaan dan produksi? Sehingga penentuan persediaan yang optimal
dapat digunakan model kuantitas pemesanan yang ekonomis: Economic Ordering Quantity
Model (EOQ). EOQ adalah Kuantitas persediaan yang optimal atau yang menyebabkan biaya
persediaan mencapai titik terendah. Model EOQ ini merupakan Suatu rumusan untuk
menentukan kuantitas pesanan yang akan meminimumkan biaya persediaan (Kusuma,
2002:132).
Dari pertanyaan dan pernyataan tersebut dapat kita simpulkan Metode persediaan yang
paling terkenal adalah model-model economic order quantity (EOQ), atau economic lot size
(ELS). Namun dalam pembahasan ini digunakan EOQ yang mencakup pengertia keduanya
EOQ dan ELS (Handoko, 1999:339).
Dalamteori, konsep EOQ kadang-kadang juga disebut model fixed order quantity. Sederhan.
Model EOQ digunakan untuk menentukan kuantitas pesanan persedian untuk
meminimumkan biaya langsungbiaya penyimpanan persediaan dan biaya kebalikannya
(inverse cost) pesanan persediaan.
Untuk menghitung EOQ sederhana dapat mengunakan rumus sebagai berikut:
Keterangan:
D = penggunaan atau permintaan yang diperkirakan perperiode waktu.
S = Biaya pemesanan (persiapan pesanan dna penyiapan mesin) per
pesanan
H = biaya penyimpanan per unit per tahun.
Model EOQ diatas dapat di terapkan dengan asumsi
a.Permintaan akan produk adalah konstan seragam dan diketahui
b.Harga per unti produk daldh konstan
c.Biaya penyimpanan Unit pertahun (H) adalah konstan
d.Biaya pemesanan per pesanan (S) adalah konstan
e.Waktu anara pesanan yang dilakukan dan barang-barang yang diterima (lead,time, L)
adalah konstan
f.Tidak terjadi kekurangan barang atau backorder
Selain dari model EOQ sederhana tersebut ada lagi Model EOQ yaitu:
1. EOQ dengan Backorder.
Sangat sering perusahaan akan, dapat mengalami kekurangan persediaan tanpa kehilangan
penjualan selama periode kehasbisan persediaan (out off stock). Bila barang yang disuplai
terlambat dipesanan-pesanan dimasa lalu “backordering” persediaan unit dan barang
dipesan kembali, Model sederhana dapat digunakan untuk menentukan EOQ.
Anggapan-angaapan dan istilah-istilah model backorder identik engan EOQ dasar tetapi ada
beberapa pengecualian yaitu terperinci sebagai berikut:
a.Ada waktu (t1) dimana ada surplus persediaan (I)
b.Waktu (t2) dimana ada kekurangan persediaan (Q – I)
c.Setiap siklius memerlukan waktu yang sama
d.Biaya back ordering per unit pertahun adalah konstan ( B, Rp /unit/ tahun)
e.Backorder dan persedian dipenuhi secara bersamaan.
Rumus EOQ model Backordering dapat dirumuskan, sebagai berikut
Rumus surplus persediaan ;
Rumus Biaya persediaan total tahunan
2. EOQ dengan Tingkat Produksi Terbatas (Finite Production Rate).
Model EOQ dasar menganggap bahwa kuantitas yang di pesan di terima seluruhnya pada
saat yang sama. Dalamjumlah Tunggal Q. Berapa produk yang dibeli dan di produksi sendiri
perusahaan tidak selalu memenuhi anggapan tersebut. Jadi, persediaan tidak di penuhi
semua secara bersamaan tetapi secara bertahap. Kuantitas pesanan tidak diterima dalam
jumlah besar, tetapi diterima dalam jumlah atau kuantitas yang lebih kecil sejalan dengan
kemajuan produksi. Produk-produk yang dibeli atau diproduksi sendiri mempunyai tingkat
produksi (P) yang relati f lebih besar dari tingkat permintaan (d).
Anggapan-anggapan atu istilah-istilah model ini yang berbeda dari model dasar dapt di
perinci sebagai berikut:
a.Kuantitas pesanan tidak dipenuhi semuanya pada saat yang sama tetapi tersedia dalam
kuantitas-kuantitas yang lebih kecil pada tingkat produksi atau pemenuhan yang konstan
(P).
b.Tingka permintaan (d) relatif lebih besar dari pada tingkat produksi.
c.Selama produksi dilakukan (tp), tingkat pemenuhan persediaan adalah sama dengan
tingkat produksi dikurangi tingkat permintaan (p –d ).
d.Selama Q unit diproduksi, besarnya tingkat persediaan maksimum kurang dari Q karena
penggunaan selama pemenuhan.
Rumusan EOQ model ini atau sering disebut juga dengan Economic production quantity
adalah sebagai berikut :
Sedangkan rumusan biaya persediaan total adalah sebagai berikut:
3. Model-model Potongan Kuantitas.
Model-model sebelumnya telah memperhatikan bahwa potongan kuantitas atau harga per
unit lebh rendah mungkin diberikan bila perusahaan membeli dalam kuantitas-kuantitas
persediaan yang lebih besar. Pada umumnya, tidak ada rumusansederhana ntk
memecahkan masalahEOQ bila potongan diberikan. Ada beberap algorithma umum yang
dapat digunakan bila potongan kuantitas diberikan. Dua algorithma akan di jelaskan sebagai
berikut.
Karena harga bervariasi dengan jumlah yang dipesan, fungsi biaya total paling sedikit
mencakup tiga macam biaya : biaya-biaya penyimpanan, pemesanan dan pembelian.
Dengan C sama dengan harga pembelian, fungsi biaya total sekarang.
TC = DC + H + S
Hubungan antara harga (C) dan kuantitas (Q) biasanya diberikan dalam suatu tabel atau
skedul. Konsekuensinya, biasanya tidak ada fungsi matematik sederhana yang dapat
menggambarkan hubungan antara C dan Q. Oleh karena itu, sering diperlukan pecarian yang
sistematik untuk menentukan kuantitas pesanan yang paling baik.
a. Potongan kuantitas dengan biaya penyimpanan merupakan suatu persentase dari harga.
Dalamsituasi ini supplier memberikan pengurangan harga kepada para langganan pada
kuantitas pada kuantitas yang berbeda-beda dan biaya penyimpanan per unit dinyatakan
dalam persentase dari harga. Sebagai contoh prosentase biayapenyimpanan per unit (h)
adalah 22% dari harga. Prosedur untuk menemukan EOQ dsalamkasus ini adalah :
1.Hitung EOQ pada harga terendah. Bila EOQ feasibel (yaitu, mungkin pada harga itu ), ini
berarti merupakan kuantitas pesanan yang optimal. Perhitungan lebih lanjut tidak
diperlakukan.
2.Bila EOQ tidak feasibel (yaitu, tidak mungkin pada harga itu) hitung biaya total pada
kuantitas terendah yang feasibel pada harga itu.
3.Kemudian hitung EOQ untuk harga terendah berikutnya (kedua). Bila EOQ feasibel hitung
biaya totalnya. Kuantitas optimal adalah salah satu dari kuantitas yang telah dihitung yang
mempunyai biaya total terendah. Bila langkah kedua dan EOQ kedua ini tidak feasibel,
ulangi langkah 2 dan 3 sampai EOQ yang feasibel diketemukan atau perhitungan selanjutnya
tidak dimungkinkan.
b. Potongan kuantitas dengan biaya penyimpanan tertentu.
Bila biaya pemesanan per unit bukan dinyatan dalam persentase dari harga pembelian
tetapi bervariasi sesuai ketentuan, pencarian kuantitas pesanan yang optimal memerlukan
perhitungan seluruh biaya-biaya minimum feasibel. Prosedur yang digunakan sebagai
berikut:
1.Hitung biaya total untuk setiap harga dan biaya penyimpanan pada EOQ yang feasibel.
2.Bila EOQ tidak feasibel hitung biaya total pada kuantitas terendah yang feasibel.
3.Kuantitas pesanan yang optimal adalah EOQ yang menghasilkan total biaya minimum
BAB III
KESIMPULAN
Dari pembahasan di atas, penulis dapat menyimpulkan beberapa hal bahwa Persediaan
merupakan suatu hal yang sangat penting dalam perusahaan. Bila perusahaan menanamkan
terlalu banyak dananya dalam persedian, menyebabkan biaya penyimpanan yang
berlebihan, dan mungkin mempunya opportunity cost (dana dapat ditanamkan dalam
investasi yang lebih mengutungkan). Demikian pula, bila perusahaan tidak mempunyai
persediaan yang mencukupi, dapat mengakibatkan biaya-biaya dari terjadinya kekurangan
bahan.
Persediaan merupakan suatu hal yang sangat penting karena persediaan membentuk
hubungan antara produksi dan penjualan produk. Maka manajer Oprerasi harus bisa
mengatur persediaan dengan baik. Karena kesalahan dalammenetapkan persediaan dapat
berakibat fatal, suatu contoh Persediaan terlalu kecil, mengakibatkan Hilangnya kesempatan
untuk menjual dan memperoleh laba. Sedangkan jika Persediaan terlalu besar, maka akan
berakibat pada biaya besar, sehingga memperkecil laba, dan malah akan memperbesar
resiko.
Tujuan dari manajemen Persediaan adalah menyediaan persediaan yang dibutuhkan untuk
menyokong operasi dengan biaya minimum (optimal dapat digunakan model kuantitas
pemesanan yang ekonomis).
DAFTAR RUJUKAN
Achun. 2008. Manajemen Persedisaan dan Produksi, (Online),
(Http://www.dataon.com/library/files/Persediaan.htm, diakses 22 Oktober 2009).
Handoko, T. H. 1999. Dasar-dasar Manajemen Produksi dan Oprasicetakan keduabeas.
Yogyakarta: BPFE
Harjanto, E. 2004. Manajemen Produksi dan Operasi. Edisi kedua cetakan keempat. Jakarta:
PT Grasindo.
Heizer, J.& Render, B. 2001. prinsip-prinsip Manajemen operasi. Jakarta : Salemba Empat
Heizer, J. & Render, B. 2004. Oprational managment (Manajemen Operasi).Buku 2 edisi
ketujuh. Jakarta : Salemba Empat.
Kusuma, H. 2002. Manajemen Produksi; Perencanaan dan pengendalian Produksi.
Jogyakarta: ANDI
Mulyana, I. 2007. Biaya-biaya yang terkandung dalam persediaan, (Online),
(http://id.shvoong.com/business-management/management/1698741-biaya-biaya-yang-
terkandung-dalam-persediaan/.html, diakses 22 Oktober 2009).
Reksohadipodjo, S. & Gitosudarmo, I. 2000. Manajemen produksi. Edisi keempat cetakan
kesebelas. Yogyakarta: BPFE
Universitas Negeri Malang. 2007. Pedoman Penulisan Karya Ilmiah: Skripsi, Tesis, Desertasi,
Artikel, Makalah, Laporan Penelitian. Edisi Keempat, Cetakan Ketiga. Malang: Biro
Administrasi Akademik, Perencanaan dan Sistem Informasi bekerja sama dengan Penerbit
Universitas Negeri Malang.
Modal Kerja : Pengertian, Konsep, Jenis, Manfaat, Penggunaan, Manajemen
dan Perputaran
1. Pengertian Modal Kerja
Menurut Jumingan (2011:66) modal kerja yaitu :
“ Modal kerja yaitu jumlah dari aktifa lancar. Jumlah ini merupakan modal keja bruto
(gross working capital ).definisi ini bersifat kuantitatif karena menunjukan jumlah dana
yang digunakan untuk maksud- maksud operasi jangka pendek. Waktu tersedianya
modal kerja akan tergantung pada macam dan tingkat likuiditas dari unsur-unsur
aktiva lancar misalnya kas, surat-surat berharga,piutang dan persdiaan.
Sedangkan pengertian modal kerja menurut Kasmir (2012:250) yaitu :
” Pengertian modal kerja merupakaan modal yang digunakaan untuk melakukan
kegiatan operasi perusahaan. Modal kerja diartikan sebagai investasi yang ditanamkan
dalam aktiva lancar atau aktiva jangka pendek, seperti kas, bank, surat-surat
berharga,piutang,persediaan dan aktiva lancar .”
2. Konsep Modal Kerja
Menurut Munawir (2010:14) ada 3 konsep modal kerja yang umum digunakaan, yaitu
:
1. Konsep Kuantitatif
Konsep ini menitik beratkan kepada kuantum yang diperlakukan untuk mencukupi kebutuhan
perusahaan dalam membiayai operasinya yang bersifat rutin atau menunjukan jumlah dana
(fund) yang tersedia untuk tujuan operasi jangka penpek. Dalam konsep ini menganggap
bahwa modal kerja adalah jumlah aktiva lancar (gross working capital ).
2. Konsep Kualitatif
Konsep ini menitik beratkan pada kualitas modal kerja, dalam konsep ini pengertian modal
kerja adalah kelebihan aktiva lancar terhadap hutang jangka pendek (net working capital),
yaitu jumlah aktiva lancar yang berasal dari pinjaman jangka panjang maupun para pemilik
perusahaan.
3. Konsep Fungsional
Konsep ini menitik beratkan fungsi dari dana yang dimiliki dalam rangka menghasilkan
pendapatan (laba) dari usaha pokok perusahaan.
3. Jenis Modal Kerja
Menurut Munawir ( 2010:119) pada dasarnya modal kerja itu terdiri dari dua,yaitu
pertama, bagian yang tetap atau bagian yang permanen yaitu jumlah minimum yang harus
tersedia agar perusahaan dapat berjalan lancar tanpa kesulitan keungan, dan kedua jumlah
modal kerja yang variabel yang jumlahnya tergantung pada aktifitas musiman dan kebutuhan-
kebutuhan di luar aktivitas biasa.
4. Manfaat Modal kerja
Modal kerja mampu membiayai pengeluaran atau operasi perusahaan sehari-hari.
Dengan modal kerja yang cukup akan membuat perusahaan beroperasi secara ekonomis dan
efesien serta tidak mengalami kesulitan keuangan. Manfaat modal kerja menurut Munawir
(2010: 116) adalah:
1. Melindungi perusahaan terhadap krisis modal kerja karena turunnya nilai dari aktiva
lancar.
2. Memungkinkan untuk dapat membayar semua kewajiban-kewajiban tepat pada
waktunya.
3. Memungkinkan untuk memiliki persediaan dalam jumlah yang cukup untuk melayani
para konsumen.
4. Memungkinkan bagi perusahaan untuk memberikan syarat kredit yang lebih
menguntungkan kepada para langgananya
5. Memungkinkan bagi perusaahan untuk dapat beroperasi dengan lebih efesien karena
tidak ada kesulitan untuk memperoleh barang ataupun jasa yang dibutuhkan.
5. Penggunaan Modal kerja
Penggunaan modal kerja menurut Kasmir ( 2012: 258) biasa dilakukan perusahaan untuk:
1. Pengeluaran untuk gaji, upah dan biaya operasi perusahaan lainnya.
Maksudnya dari pengeluaran untuk gaji,upah dan biaya operasi perusahaan lainya,
perusahaan mengeluarkan sejumlah uang untuk membayar gaji,upah dan biaya operasi
perusahaan lainnya yang digunakaan untuk menunjang penjualan.
2. Pengeluaran untuk membeli bahan baku atau barang dagangan.
Maksud pengeluaran untuk membeli bahan baku atau barang dagaan adalah pada sejumlah
bahan baku yang dibeli yang akan digunakaan untuk proses produksi dan pembelian barang
dagaan untuk di jual kembali.
3. Menutupi kerugian akibat penjualan surat berharga .
Maksud menutupi kerugian akibat penjualan surat berharga adalah pada saat perusaan
menjual surat-surat berharga, namun mengalami kerugian. Hal ini akan mengurangi modal
kerja dan segera ditutupi.
4. Pembentukan dana.
Pembentukan dana merupakan pemisahan aktiva lancar untuk tujuan tertentu dalam jangka
panjang, misalnya pembentukan dana pensiunan, dana ekspansi, atau dana pelunasaan
obligasi. Pembentukan dana ini akan mengubah bentuk aktiva dari aktiva lancar menjadi
aktiva tetap.
5. Pembelian aktiva tetap (tanah, bangunan,kendaraan,dan mesin ).
Pembelian aktiva tetap atau investasi jangka panjang seperti pembelian tanah, bangunan,
kendaraan dan mesin. Pembelian ini akan mengakibatkan berkurangnya aktiva lancar dan
timbulnya utang lancar.
6. Manajemen Modal Kerja
Manajemen modal kerja menurut Muslich (2005: 142):
“Manajemen modal kerja merupakan manajemn aktiva lancar dan pasiva lancar “.
Manajemen modal kerja memiliki beberapa arti penting bagi perusahaan. Pertama, modal
kerja menunjukan ukuran besarnya investasi yang dilakukan perusahaan dalam aktiva lancar
dan klaim atas perusahaan yang diwakili oleh utang lancar. Kedua, investasi dalam aktiva
likuid, piutang barang adalah sensitif terhadap tingkat produktifitas dan penjualan.
Tujuan manajemen modal kerja menurut Kasmir (2012:253) yaitu:
1. Guna memenuhi kebutuhan profitabilitas perusahaan
2. Dengan modal kerja yang cukup perusahaan memiliki kemampuan untuk memenuhi
kewajiban pada waktunya.
3. Memunginkan perusahaan untuk memperoleh tambahan dana dari pada kreditor
apabila rasio keungan memenuhi syarat.
4. Guna memaksimalkan penggunaan aktiva lancar guna meningkatkan penjualan dan
laba.
5. Melindungi diri apabila terjadi krisis modal kerja akibat turunnya nilai aktiva lancar.
7. Perputaran Modal Kerja
Perputaran modal kerja (net working capital trun over ) adalah salah satu rasio yang
digunakaan untuk mengukur atau menilai keefektifan modal kerja perusahaan selama periode
tertentu. Artinya seberapa banyak modal ker4ja perusahaan berputar suatu periode tertentu
atau dalam suatu periode. Rasio ini diukur dengan membandingkan penjualan dengan modal
kerja atau dengan modal kerja rata-rata.
Formulasinya adalah sebagai berikut menurut kasmir (2012:182):
Contoh Soal Perhitungan Harga Pokok Penjualan Usaha Dagang
Perhitungan Harga Pokok Penjualan Usaha Dagang
Tulisan ini adalah lanjutan tulisan pada postingan sebelumnya tentang harga pokok
penjualan dalam perusahaan dagang.
Kali ini akan dibahas tentang contoh perhitungan harga pokok penjualan (HPP) dalam usaha
dagang atau yang juga dikenal dengan Cost of Goods Sold (COGS)
Perhitungan COGS atau HPP usaha dagang ini rumusnya sederhana:
Harga Pokok Penjualan = Inventory Cost + Biaya Overhead
Inventory Cost = Persediaan Awal + Pembelian - Persediaan Akhir
Pembelian = Pembelian + Ongkos Angkut - Potongan Harga - Pengembalian (return)
Contoh Kasus Perhitungan COGS
UD Ali Sejahtera bergerak dibidang pedagang furniture di salah satu pusat perbelanjaan,
pada awal bulan tanggal 01 Maret 2015 mempunyai persediaan furniture senilai 1.000.000.
Sepanjang bulan Maret 2015 UD Ali Sejahtera membeli persediaan barang dagangannya dari
pengrajin furniture sebesar Rp 48.000.000 dengan ongkos kirim yang ditanggung sebesar Rp
1.000.000.
Pada bulan yang sama, UD Ali Sejahtera mencatat transaksi penjualan sebanyak Rp
65.000.000.
Pada akhir periode bulan maret, tanggal 31 Maret 2015 terjadi beberapa aktivitas:
 UD Ali Sejahtera membayar beban listrik sebesar Rp 350.000,
 Biaya Air PAM sebesar Rp 50.000,
 Membayar uang sewa lapak tenant sebesar Rp 10.000.000,
 Membayar gaji pegawai/penjaga toko sebesar Rp 800.000
 Membayar biaya ongkos kirim furniture antar ke pelanggan Rp 500.000
Ketika dilakukan penghitungan fisik furniture, saldo akhir persediaan furniture diketahui
hanya tersisa lemari kecil seharga Rp 300.000 saja.
Permasalahan :
1. Berapa HPP (COGS) UD Ali Sejahtera pada periode bulan Maret 2015?
2. Berapa besaran Laba Kotor UD Ali Sejahtera pada bulan Maret 2015?
Penyelesaian:
1. Harga Pokok Penjualan (HPP)
COGS = Inventory Cost + Biaya Overhead
Inventory Cost = Persediaan Awal + Pembelian – Persediaan Akhir
Inventory Cost = Rp 1.000.000 + (Rp 48.000.000 + Rp 1.000.000) - Rp 300.000
Inventory Cost = Rp 49.700.000
Biaya Overhead, mari kita pilah terlebih dahulu :
 Listrik, apakah termasuk biaya overhead ?
Tidak termasuk, karena berapapun nominal yang dibayarkan untuk listrik tetap
 Biaya Air PAM, apakah termasuk overhead ?
Tidak termasuk, alasannya sama, berapapun jumlah nominal yang dibayar untuk PDAM
tetap
 Sewa Tenant, apakah termasuk overhead ?
Tidak Termasuk, Alasannya juga sama
 Gaji Penjaga Toko, apakah termasuk overhead ?
Tidak Termasuk, alasannya sama, gaji penjaga toko berapapun jumlah yang dihasilkan,
gajinya tetap sama.
 Ongkos kirim furniture sampai ketempat pelanggan ?
Ya, ini termasuk sebesar Rp 500.000
Total Biaya Overhead dicatat sebesar Rp 500.000
Jadi Harga Pokok Penjualan bisa kita hitung:
COGS = Rp 49.700.000 + Rp 500.000
COGS = Rp 50.200.000
2. Laba Kotor Bulan Maret 2015
Laba Kotor = Penjualan – Harga Pokok Penjualan
Rp 65.000.000 - 50.200.000
Rp 14.800.000
Bagaimana, Tidak sulit bukan?
Yap, pada umumnya tipe tipe contoh kasus yang sering kali kita temui memang semudah
itu. tapi apakah pernah terpikirkan darimana asalnya saldo persediaan akhir senilai Rp
300.000 itu didapat?
Ini dia kuncinya..!
Penilaian Persediaan dan Penentuan Harga Pokok Penjualan
Untuk menilai sebuah persediaan barang mungkin gampang - gampang susah.
Dimana letak gampangnya ?
Apabila jenis barang dagang tersebut memiliki sifat yang unik, artinya barang yang satu
dengan barang yang lain berbeda baik itu dari harga, ukuran barang, kualitas, harga unitnya,
tentu bisa dengan mudah kita memanagenya, apalagi barangnya berjumlah sedikit.
Kita bisa tinggal pasang hanging tag atau sticker pada tiap tiap barang, spesifikasi dan harga
unit ditiap tiap sticker.
Lalu kemudian pada akhir periode kita bisa lakukan perhitungan fisik (physical count).
Selesai sudah.. dalam akuntansi, ini biasanya diistilahkan dengan Physical Count Method
Lalu diamana letak susahnya ?
Bagaimana apabila barang dagangnya tunggal dan juga tidak unik.
Karakter barang memiliki bentuk fisik yang sama, warnanya sama, bentuk dan ukurannya
pun tak berbeda, kualitas barang relatif sama, yang dijual hanya barang itu saja dari waktu
ke waktu,
Akan tetapi harga beli berbeda, bervariasi. Harga jualnya pun tentu berbeda beda
Lalu bagaimana cara menghitungnya ?
Bagaimana cara dalam penentuan inventorynya?
Bagaimana penentuan inventory costnya ?
Lho bukannya harga beli sudah diketahui, harusnya bisa ditentukan besaran inventory
costnya. (?)
Sekedar ilustrasi
UD Ali Sejahtera pada tanggal 3 Januari memiliki stok lemari kecil sebanyak 5 buah dengan
harga kulakan sebesar Rp 400.000 per lemari kecil
Pada tangal 8 Januari kulakan lagi sebanyak 7 buah dengan harga Rp 450.000 per lemari
kecil
Tanggal 10 Januari, UD Ali Sejahtera berhasil menjual sebanyak 11 lemari
Lalu yang menjadi pertanyaan, Harus dihitung berapakah HPP nya?
Rp 400.000 atau Rp 450.000 ?
OK, Akuntansi mempunyai 3 metode yang bisa dipilih dan diterapkan dalam penentuan
Harga Pokok juga sekaligus nilai persediaan barang pada akhir periode:
 Metode Rata - Rata (Average Method)
 Metode FIFO (FIFO Method)
 Metode LIFO (LIFO Method)
Rumus Harga Pokok Penjualan
Rumus harga pokok penjualan adalah salah satu rumus dalam ilmu ekonomi yang
digunakan untuk menghitung besaran Harga Pokok Penjualan (HPP) atas suatu barang atau
jasa dalam suatu perusahaan. Harga pokok penjualan sendiri merupakan seluruh biaya yang
dikeluarkan untuk mendapatkan barang-barang yang dijual atau harga perolehan dari barang
yang dijual.
Kemampuan untuk menghitung harga pokok penjualan merupakan kemampuan yang sangat
mendasar yang harus dapat dilakukan oleh seorang akuntan, terutama seorang yang menjabat
pada divisi cost accounting (akuntansi biaya). Akan tetapi, di sisi lain, akuntan-akuntan pada
divisi lain pun seperti auditor dan chief accountant (akuntansi keuangan) juga harus
memahami rumus harga pokok penjualan dan dapat menerapkannya pada perhitungan
laporan keuangan suatu perusahaan.
Harga pokok penjualan memiliki beberapa
manfaat, diantaranya adalah sebagai patokan untuk menentukan harga jual atas suatu barang
atau jasa, dan juga untuk mengetahui laba yang diinginkan oleh perusahaan. Apabila harga
jual lebih besar dibanding harga pokok penjualan maka hal tersebut berarti akan diperoleh
laba, namun jika sebaliknya maka akan diperoleh rugi. Oleh sebab itu, memahami rumus
harga pokok penjualan sangat penting untuk menentukan patokan harga supaya hasil
penjualan barang-barang atau jasa tidak menyebabkan kerugian pada suatu perusahaan.
Rumus Harga Pokok Penjualan
Harga Pokok Penjualan = Persediaan awal barang dagangan + pembelian bersih – persediaan
akhir
atau
Harga Pokok Penjualan = barang yang tersedia untuk dijual – persediaan akhir
Dari dua rumus harga pokok penjualan di atas anda perlu memahami bahwa “pembelian
bersih” adalah saldo yang diperoleh dari hasil penjumlahan antara biaya pembelian dan biaya
angkut pembelian, lalu dikurangi dengan biaya retur pembelian dan potongan pembelian.
Sedangkan untuk “barang yang tersedia untuk dijual” merupakan jumlah saldo antara
persediaan awal barang dagangan dan pembelian bersih.
Contoh Penerapan Rumus Harga Pokok Penjualan
Soal:
Jika diketahui sebuah Unit Dagang (UD) yang bergerak dalam penjualan beras eceran
memiliki saldo awal persediaan sebesar Rp 5.000.000, dan pembelian beras sepanjang tahun
2014 adalah Rp 85.000.000, serta pada akhir periode memiliki saldo akhir persediaan Rp
3.000.000, maka hitunglah harga pokok penjualan sepanjang tahun 2014!
Jawab:
Harga Pokok Penjualan = 5.000.000 + 85.000.000 – 3.000.000
Harga Pokok Penjualan = 87.000.000
Sehingga, dengan menerapkan rumus harga pokok penjualan seperti di atas maka dapat
diketahui bahwa harga pokok penjualan beras pada UD tersebut sepanjang tahun 2014 adalah
Rp. 87.000.000.
RUMUS UNTUK MENGHITUNG HARGA POKOK PENJUALAN (HPP)
HARGA POKOK PENJUALAN (HPP)
1. Pengertian Harga PokokPenjualan.
Yang dimaksud dengan harga pokok penjualan adalah seluruh biaya yang
dikeluarkan untuk memperoleh barang yang dijual atau harga perolehan dari barang
yang dijual.
Ada dua manfaat dari harga pokok penjualan.
1. Sebagai patokan untuk menentukan harga jual.
2. Untuk mengetahui laba yang diinginkan perusahaan. Apabila harga jual lebih besar dari
harga pokok penjualan maka akan diperoleh laba, dan sebaliknya apabila harga jual lebih
rendah dari harga pokok penjualan akan diperoleh kerugian.
2.Rumus Menghitung Penjualan Bersih.
Penjualan dalam perusahaan dagang sebagai salah satu unsur dari pendapatan Perusahaan.
Unsur-unsur dalam penjualan bersih terdiri dari
- penjualan kotor
- retur penjualan
- potongan penjualan
- penjualan bersih.
Untuk mencari penjualan besih adalah sebagai berikut
Penjualan bersih = penjualan kotor– reternpenjualan - potongan penjualan.
Contoh :
Diketahui penjualan Rp. 25.000.000
Retur penjualan Rp 125.000
Potongan penjualan Rp 150.000
Hitunglah penjualan bersih
Penjualan bersih = Rp 25.000.000 – Rp 125.000.000 – Rp 150.000.000= Rp 24.725.000,-
3. Rumus Menghitung Pembelian Bersih
Pembelian bersih adalah sebagai salah satu unsur dalam menghitung harga pokok penjualan.
Unsur-unsur untuk menghitung pembelian bersih terdiri dari
- pembelian kotor
- biaya angkut pembelian
- retur pembelian dan pengurangan harga
- retur pembelian
- potongan pembelian.
Untuk menghitung pembelian bersih dapat dirumuskan sebagai berikut :
Pemlian bersih =pembelian +biaya angkut pembelian –return pembelian –potongan pembelian.
4. Rumus Menghitung Harga Pokok Penjualan
Untuk menghitung harga pokok penjualan harus diperhatikan terlebih dahulu unsur-unsur
yang berhubungan dengan harga pokok penjualan.
Unsur-unsur itu antara lain :
- persediaan barang dagangan
- pembelian
- biaya angkut pembelian
- retur pembelian dan pengurangan harga
- potongan pembelian
Rumus Harga PokokPenjualan
HPP = Persediaan awal barang dagangan + pembelian bersih - persediaan akhir
HPP = barang yang tersedia untuk dijual - persediaan akhir
Keterangan :
Barang yang tersedia untuk dijual = Persediaan awal barang dagangan + pembelian bersih
Pembelian bersih = Pembelian + biaya angkut pembelian - retur pembelian - potongan
pembelian.
Atau
Barang yang tersedia untuk dijual = Persediaan awal + pembelian + beban angkut
Pembelian - retur pembelian - potongan pembelian
-.Pengertian La&oran La$aRugi
5. Laporan laba rugi
Laporan laba rugi adalah laporan yang menyajikan sumber pendapatan dan beban suatu
perusahaan (dagang) selama periode akuntansi.
Untuk menghitung laba rugi perusahaan adalah
Lababersih =laba kotor–bebanusaha.
Beban usaha dalam perusahaan dagang ada dua kelompok.
1. Beban penjualan ialah biaya yang langsung dengan penjualan.
2. Beban administrasi umum ialah biaya-biaya yang tidak langsung dengan penjualan.
Untuk menghitung laba kotor adalah
Labakotor=Penjualan bersih -harga pokokpenjualan.
Sedangkan untuk menghitung penjualan bersih adalah
Penjualan bersih = penjualan - retur penjualan dan pengurangan harga - potongan penjualan
Contoh Laporan Harga Pokok Penjualan
Perusahaan Dagang
Berikut ini kita akan membahas tentang Harga pokok Penjualan atau HPP untuk perusahaan
dagang. Dan kita mencoba menyelesaikan soal dari perusahaan mitra mart yang mana dalam
soal tersebut kita di minta untuk melakukan penyelesaian perhitungan Harga Pokok
Penjualan.
Silahkan kihat artikelnya di Contoh Soal Perusahaan Dagang yang mana dalam artikel
tersebut ada soal tetang hitunglah harga pokok Penjualan dari mitra mart (Point 3).
Berdasarkan siklus akuntansi yang kita telah peroleh dari perusahaan Pak Jono (Mitra Mart)
kita telah memperoleh neraca lajur yang sudah bisa dijadikan dasar perhitungan harga pokok
penjualan. Tetapi sebelumnya silahkan baca artikel Harga Pokok Penjualan (HPP) untuk
melihat formatnya.
Dari transaksi pak jono kita melihat bahwa hal-hal yang mempengaruhi Laporan HPP adalah
:
1. Penjualan
2. Return Penjualan
3. Potongan Penjualan
4. Pembelian
5. Rerturn Pembelian
6. Potongan Pembelian
7. Ongkos Angkut Pembelian
8. Persediaan Awal
9. Persediaan Akhir
Ada beberapa perkiraan yang tidak ada dalam Usaha Dagang Milik Pak Jono tersebut.
Sehingga gambaran dari laporan perusahaan Mitra Mart milik pakjono adalah sebagai berikut
:
Contoh HPP Perusahaan Dagang
Kita melihat bahwa Posisi Harga Pokok Penjualan Pak Jono adalah Rp. 494.550.000. secara
singkat kami jelaskan cara menghitungnya.
1. Menghitung Penjualan Bersih
Rumusnya : Penjualan – (Return Penjualan + Potongan Penjualan) = Penjualan Bersih
Ongkos Angkut Penjualan tidak termasuk dalam hitungan HPP dan menjadi biaya umum
saja.
2. Menghitung Pembelian Bersih
Rumusnya : (Pembelian + Ongkos Angkut Pembelian) – (Return Pembelian + Potongan
Pembelian) = Pembelian Bersih
3. Menghitung Persediaan Barang
Rumusnya : Persediaan Awal + Pembelian Bersih = Persediaan Barang
4. Menghitung Harga Pokok Penjualan
Rumusnya : Persediaan Barang – Persediaan Akhir = Harga Pokok Penjualan
5. Menghitung Laba Kotor
Rumusnya : Penjualan Bersih – Harga Pokok Penjualan = Laba Kotor
6. Menghitung Laba Bersih Sebelum Pajak
Rumusnya : Laba Kotor – Akumulasi Biaya = Labaa Bersih Sebelum Pajak.
Dari contoh kasus akuntansi mitra mart ini kita melihat bahwa laporan yang di hasilkan oleh
neraca lajur untuk nilai HPP adalah sama dengan nilai dalam Laporan HPP di atas. Ini
membuktikan bahwa perhitungan HPP Neraca Lajur adalah sudah benar dan sesuai dengan
Hasil laporan di atas.
Dalam Laporan ini kami tidak menampilkan laba bersih setelah pajak.
Demikian artikel kita kali ini tetang Contoh Laporan Harga Pokok Penjualan Perusahaan
Dagang. Jika ada kesulitan dalam memahami, silahkan jangan sungkan untuk bertanya !
Rumus harga pokok penjualan
Rumus harga pokok penjualan
Rumus harga pokok penjualan –Rumushitung kali ini akan memberikan bagaimana Rumus
harga pokok penjualan ( HPP ). Harga Pokok Penjualan adalah adalah seluruh biaya yang
dikeluarkan untuk memperoleh barang yang dijual atau harga perolehan dari barang yang
dijual. Nah untuk yang belajar, simak Rumus harga pokok penjualan di bawah ini.
Rumus harga pokok penjualan
Manfaat harga pokok penjualan :
1. Sebagai patokan untuk menentukan harga jual.
2. Untuk mengetahui laba yang diinginkan perusahaan. Apabila harga jual lebih besar
dari harga pokok penjualan maka akan diperoleh laba, dan sebaliknya apabila harga
jual lebih rendah dari harga pokok penjualan akan diperoleh kerugian.
Rumus Menghitung Penjualan Bersih
Penjualan dalam perusahaan dagang sebagai salah satu unsur dari pendapatan Perusahaan.
Unsur-unsur dalam penjualan bersih terdiri dari:
 penjualan kotor
 retur penjualan
 potongan penjualan
 penjualan bersih
Untuk mencari penjualan besih adalah sebagai berikut:
Penjualan bersih = penjualan kotor – retur penjualan – potongan penjualan.
Contoh Soal:
Diketahui penjualan Rp. 25.000.000,-
Retur penjualan Rp. 125.000,-
Potongan penjualan Rp. 150.000,-
Hitunglah penjualan bersih!
Penjulan bersih = Rp. 25.000.000 – Rp. 125.000 – Rp. 150.000 = Rp. 24.725.000
Rumus Menghitung Pembelian Bersih
Pembelian bersih adalah sebagai salah satu unsur dalam menghitung harga pokok penjualan.
Unsur-unsur untuk menghitung pembelian bersih terdiri dari:
 pembelian kotor
 biaya angkut pembelian
 retur pembelian dan pengurangan harga
 retur pembelian
 potongan pembelian
Untuk menghitung pembelian bersih dapat dirumuskan sebagai berikut:
Pembelian bersih = pembelian + biaya angkut pembelian – retur pembelian – potongan
pembelian
Rumus Menghitung Harga Pokok Penjualan
Untuk menghitung harga pokok penjualan harus diperhatikan terlebih dahulu unsur-unsur
yang berhubungan dengan harga pokok penjualan.
Unsur-unsur itu antara lain:
 persediaan awal barang dagangan
 pembelian
 biaya angkut pembelian
 retur pembelian dan pengurangan harga
 potongan pembelian
Rumus harga pokok penjualan:
HPP = Persediaan awal barang dagangan + pembelian bersih – persediaan akhir
HPP = Barang yang tersedia untuk dijual – persediaan akhir
Keterangan :
 Barang yang tersedia untuk dijual = Persediaan awal barang dagangan + pembelian
bersih.
 Pembelian bersih = Pembelian + biaya angkut pembelian – retur pembelian –
potongan pembelian.
Atau
 Barang yang tersedia untuk dijual = Persediaan awal + pembelian + beban angkut
 Pembelian – retur pembelian – potongan pembelian
Pengertian Laporan Laba Rugi
Laporan laba rugi adalah laporan yang menyajikan sumber pendapatan dan beban suatu
perusahaan (dagang) selama periode akuntansi.
Untuk Menghitung laba rugi perusahaan adalah:
Laba bersih = laba kotor – beban usaha
Beban uasaha dalam perusahaan dagang ada dua kelompok.
 Beban penjualan ialah biaya yang langsung dengan penjualan.
 Beban administrasi/umum ialah biaya-biaya yang tidak langsung dengan penjualan.
Untuk menghitung laba kotor adalah:
Laba kotor = penjualan bersih – harga pokok penjualan.
Sedangkan untuk menghitung penjualan bersih adalah :
Penjualan bersih = penjualan – retur penjualan dan pengurangan harga – potongan penjualan
Demikian artikel tentang Rumus harga pokok penjualan, semoga bermanfaat bagi
pengetahuan Anda. Artikel yang berkaitan dengan Rumus harga pokok penjualan, rumus
menghitung harga pokok penjualan, harga pokok penjualan, rumus hpp, pengertian hpp,
contoh harga pokok penjualan, akuntansi
Jurnal Manajemen,BahanKuliah Manajemen
LAPORAN KEUANGAN PERUSAHAAN DAGANG
HARGA POKOK PENJUALAN (HPP)
1. Pengertian Harga Pokok Penjualan.
Yang dimaksud dengan harga pokok penjualan adalah seluruh biaya yang dikeluarkan untuk
memperoleh barang yang dijual atau harga perolehan dari barang yang dijual.
Ada dua manfaat dari harga pokok penjualan.
1. Sebagai patokan untuk menentukan harga jual.
2. Untuk mengetahui laba yang diinginkan perusahaan. Apabila harga jual lebih besar dari
harga pokok penjualan maka akan diperoleh laba, dan sebaliknya apabila harga jual lebih
rendah dari harga pokok penjualan akan diperoleh kerugian.
2. Rumus Menghitung Penjualan Bersih.
Penjualan dalam perusahaan dagang sebagai salah satu unsur dari pendapatan Perusahaan.
Unsur-unsur dalam penjualan bersih terdiri dari:
- penjualan kotor;
- retur penjualan;
- potongan penjualan;
- penjualan bersih.
Untuk mencari penjualan besih adalah sebagai berikut:
Penjualan bersih = penjualan kotor – retur penjualan – potongan penjualan.
Contoh:
Diketahui penjualan Rp. 25.000.000,-
Retur penjualan Rp. 125.000,-
Potongan penjualan Rp. 150.000,-
Hitunglah penjualan bersih!
Penjulan bersih = Rp. 25.000.000,- – Rp. 125.000,- – Rp. 150.000,- = Rp. 24.725.000,-
3. Rumus Menghitung Pembelian Bersih.
Pembelian bersih adalah sebagai salah satu unsur dalam menghitung harga pokok penjualan.
Unsur-unsur untuk menghitung pembelian bersih terdiri dari:
- pembelian kotor;
- biaya angkut pembelian;
- retur pembelian dan pengurangan harga;
- retur pembelian;
- potongan pembelian.
Untuk menghitung pembelian bersih dapat dirumuskan sebagai berikut:
Pembelian bersih = pembelian + biaya angkut pembelian – retur pembelian – potongan
pembelian.
4. Rumus Menghitung Harga Pokok Penjualan.
Untuk menghitung harga pokok penjualan harus diperhatikan terlebih dahulu unsur-unsur
yang berhubungan dengan harga pokok penjualan.
Unsur-unsur itu antara lain:
- persediaan awal barang dagangan;
- pembelian;
- biaya angkut pembelian;
- retur pembelian dan pengurangan harga;
- potongan pembelian
Rumus harga pokok penjualan:
HPP = Persediaan awal barang dagangan + pembelian bersih – persediaan akhir
HPP = Barang yang tersedia untuk dijual – persediaan akhir
Keterangan :
Barang yang tersedia untuk dijual = Persediaan awal barang dagangan + pembelian bersih.
Pembelian bersih = Pembelian + biaya angkut pembelian – retur pembelian – potongan
pembelian.
Atau
Barang yang tersedia untuk dijual = Persediaan awal + pembelian + beban angkut
Pembelian – retur pembelian – potongan pembelian.
Persediaan akhir barang yang tersedia (dikuasai) pada akhir periode akuntansi.
Untuk menghitung Harga Pokok Penjualan.
Perhatikan bagan di bawah ini.
5. Pengertian Laporan Laba Rugi
Laporan laba rugi adalah laporan yang menyajikan sumber pendapatan dan beban suatu
perusahaan (dagang) selama periode akuntansi.
Untuk Menghitung laba rugi perusahaan adalah:
Laba bersih = laba kotor – beban usaha.
Beban uasaha dalam perusahaan dagang ada dua kelompok.
1. Beban penjualan ialah biaya yang langsung dengan penjualan.
2. Beban administrasi/umum ialah biaya-biaya yang tidak langsung dengan penjualan.
Untuk menghitung laba kotor adalah:
Laba kotor = penjualan bersih – harga pokok penjualan.
Sedangkan untuk menghitung penjualan bersih adalah :
Penjualan bersih = penjualan – retur penjualan dan pengurangan harga – potongan penjualan.
6. Menyusun Laporan Laba Rugi.
Laporan laba rugi dapat disajikan dalam dua bentuk yaitu single step dan multiple step.
A. Single Step/Langsung.
Laporan single step/langsung yaitu laporan laba rugi di mana semua pendapatan dijumlahkan
menjadi satu, demikian juga untuk bebannya, kemudian dicari selisihnya untuk mengetahui
laba atau rugi.
B. Multiple Step (Bertahap)
Laporan laba rugi bentuk multiple step (bertahap) adalah laporan laba rugi dengan
mengelompokkan atau memisahkan antara pendapatan usaha dan pendapatan di luar usaha,
dan memisahkan pula antara beban usaha dan beban di luar usaha, baru kemudian dicari
selisihnya sehingga akan diperoleh laba atau rugi usaha.
7. Perusahaan Unsur Laporan Perubahan Modal.
Laporan perubahan modal adalah laporan keuangan yang menyajikan perubahan modal
selama satu periode akuntansi.
Perubahan modal diakibatkan oleh adanya pengambilan pribadi, diperolehnya laba,
dideritanya kerugian atau adanya setoran pribadi.
Unsur-unsur laporan perubahan modal yaitu:
- modal awal
- laba atau rugi
- pengambilan pribadi
- setoran pribadi
- modal akhir.
8. Unsur-unsur Laporan Neraca.
Neraca adalah laporan keuangan yang menyajikan posisi ruangan perusahaan pada saat
tertentu unsur-unsur neraca terdiri dari :
- harta
- kewajiban/utang
- modal
Bentuk laporan neraca terdiri dari dua bentuk yaitu bentuk laporan dan bentuk
scontro/sebelah menyebelah.
Pengertian Harga Pokok Produksi Definisi
Tujuan Metode Perhitungan Penentuan dan
Contoh Soal serta Langkah Penyusunan
Laporan
PengertianHarga Pokok Produksi adalah MenurutSupriyono(2000 : 288) : ” Harga PokokProduksi
adalahsemuaelemenbiayayangdiproduksi baiktetapmaupunvariabel”.
Definisi Harga Pokok Produksi Menurut Para Ahli
Menurut Bustami dan Nurlela (2008 : 40) : Penentuan harga pokok adalah bagaimana
memperhitungkan biaya kepada suatu produk atau pesanan atau jasa, yang dapat dilakukan
dengan cara memasukkan seluruh biaya produksi atau hanya memasukkan unsur biaya
produksi variabel saja.”
Metode Perhitungan Harga Pokok Produksi
Metode perhitungan harga pokok produksi suatu barang merupakan tujuan pokok akuntansi
biaya. Harga pokok produksi tersebut diperoleh melalui pengumpulan biaya – biaya yang
dikeluarkan untuk menghasilkan barang tersebut.
Ada tiga metode perhitungan harga pokok produksi yaitu :
1. Metode harga pokok sesungguhnya (actual cost)
Dalam metode ini perhitungan harga pokok produksi per unit berdasarkan biaya bahan baku
sesungguhnya, biaya tenaga kerja langsung sesungguhnya, dan biaya overhead pabrik
sesungguhnya.
Metode perhitungan harga pokok produksi sesungguhnya biasanya digunakan pada
metode harga pokok proses yang menggunakan pencatatan persediaan produk jadi
dengan metode periodik.
2. Metode harga pokok normal ( normal costing)
Pada metode inio, biaya bahan baku dan biaya tenaga kerja langsung berdasarkan biaya
sesungguhnya karena biaya tersebut mudah untuk ditelusuri kepada produk tertentu, dan
baiya overhead pabrik menggunakan tarif pembebanan di muka.
Metode ini biasanya digunakan pada metode harga pokok pesanan (job order costing) yang
menggunakan pencatatan persediaan produk jadi dengan metode perpetual.
3. Metode harga pokok standar ( standard costing)
Dalam metode ini, perusahaan terlebih dahulu menetapkan harga pokok produk per unit
dengan menggunakan standar tertentu, sehingga harga pokok produk per unit bukan harga
pokok sesungguhnya, tetapi harga pokok yang seharusnya.
Metode harga pokok standar ini biasanya digunakan pada perusahaan yang memproduksi
secara massal dan menggunakan pencatatan persediaan produk jadi dengan metode perpetual.
Dalam suatu sistem harga pokok semua biaya lebih dahulu ditetapkan dimuka sebelum
produksi dimulai. Produk – produk dalam operasi – operasi atau proses – proses dihitung
biayanya dengan menggunakan standar baik mutu maupun untuk jumlah uangnya.
Metode Penentuan Harga Pokok Produksi
Ada dua cara yang digunakan untuk menentukan harga pokok yaitu metode harga pokok
pesanan dan metode harga pokok proses.
1. Metode Harga Pokok Pesanan ( Job Order Costing )
Harga pokok pesanan adalah metode pengumpulan harga pokok produk dimana biaya
dikumpulkan untuk setiap pesanan atau kontrak atau jasa secara terpisah dan setiap pesanan
atau kontrak dapat dipisahkan identitasnya.
Metode harga pokok pesanan biasanya digunakan oleh perusahaan – perusahaan yang
membuat produksinya berdasarkan pesanan, bentuk dan kualitas produk dibuat sesuai dengan
keinginan pemesan seperti industri pesawat terbang, industri galang kapal, industri
percetakan, industri mebel, dan industri mesin – mesin pesanan.
Karakteristik perusahaan yang menggunakan metode harga pokok pesanan adalah :
 Perusahaan memproduksi berbagai macam produk sesuai spesifikasi pemesanan dan
setiap jenis produk perlu dihitung harga pokok produksinya secara individual.
 Untuk meringkas data dan biaya yang dikeluarkan, dibuatkan kartu harga pokok untuk
setiap pesanan.
 Biaya bahan baku langsung dan biaya tenaga kerja langsung diperhitungkan
secara langsung kepada pesanan yang bersangkutan berdasarkan biaya yang
sesungguhnya terjadi, sedangkan biaya overhead pabrik diperhitungkan berdasarkan
tarif yang ditentukan terlebih dahulu.
2. Metode Harga Pokok Proses ( Process Costing )
Menurut Bustami (2008 : 99) : Dalam penentuan biaya proses, semua biaya yang dibebankan
ke setiap departemen produksi dapat diiktisarkan dalam laporan biaya produksi untuk masing
– masing departemen.”
Ada lima langkah yang perlu dilakukan untuk metode harga pokok proses, ( process costing
system ) yaitu :
 Mengidentifikasi masing pusat pengolahan
 Mengakumulasi biaya bahan baku, biaya tenaga kerja, dan biaya overhead pabrik
untuk masing – masing pengolahan yang terpisah selama beberapa periode tertentu.
 Mengukur keluaran masing – masing pusat pengolahan yang terpisah yang dinyatakan
dalam satuan produksi ekuivalen.
 Membagi biaya bahan baku, biaya tenaga kerja, dan biaya overhead pabrik dengan
satuan ekuivalen untuk mendapatkan harga pokok produksi satuan masing – masing
pusat pengolahan yang terpisah.
 Menjumlahkan harga pokok satuan masing – masing pusat pengolahan yang terpisah
untuk mendapatkan total harga pokok suatu produk yang sudah jadi sepenuhnya.
Dalam penerapan metode process costing system dalam penentuan harga pokok produksi
harus diperhatikan faktor – faktor sebagai berikut :
 Jenis dan jumlah produk yang dihasilkan
 Jangka Waktu Proses Produksi
 Jumlah tahap – tahap operasi atau departemen produksinya
 Jumlah departemen dimana bahan harus ditambahkan serta akibat tambahan terhadap
produk yang dihasilkan
 Ada atau tidaknya produk yang hilang, rusak selama proses produksi berlangsung
 Ada atau tidaknya produk dalam proses awal periode
Karakteristik perusahaan yang menggunakan metode harga pokok proses :
 Produk yang dihasilkan merupakan produk standar
 Biaya dikumpulkan untuk setiap satuan waktu tertentu, misalnya bulan, tahun, dan
sebagainya.
 Kegiatan produksi dimulai dengan diterbitkannya perintah produksi berisi produksi
standar untuk jangka waktu tertentu.
 Tujuan produksi tidak dimaksudkan untuk memenuhi permintaan khusus dari
pelanggan tertentu. Produksi dilaksanakan untuk mengisi persediaan yang selanjutnya
dijual dengan mengingat permintaan pasar yang sudah diperkirakan terlebih dahulu
untuk suatu jangka waktu tertentu.
Langkah - langkah penyusunan laporan harga pokok produksi
Adalah sebagai berikut :
1. Menyusun skedul kuantitas
Skedul kuantitas mencatat unit yang menjadi tanggung jawab dari masing – masing
departemen yang menunjukkan arus fisik, mulai dari persediaan awal, unit yang mulai
diproses pada periode berjalan, unit yang dikeluarkan baik yang ditransfer maupun yang
hilang dan persediaan akhir.
2. Menghitung unit ekuivalen dan biaya per unit
Dalam proses produksi tertentu, biasanya pada akhir periode terdapat unit yang belum selesai
menjadi produk yang lazim disebut persediaan barang dalam proses. Untuk itu, total biaya
produksi yang terjadi pada periode itu harus dialokasikan kepada dua jenis persediaan yaitu
barang jadi dan barang dalam proses.
Oleh karena itu barang dalam proses mengkonsumsi lebih sedikit sumber daya
dibandingkan unit selesai, maka pembagian total biaya dengan unit fisik tidaklah tetap. Oleh
karena itu unit persediaan dalam proses perlu dikonversi kedalam unit yang ekuivalen
dengan barang jadi, sehingga diperlukan penaksiran tingkat penyelesaian masing – masing
unsur biaya produksi.
3. Pertanggungjawaban biaya departemen
Biaya yang dibebankan ke departemen menunjukkan penggabungan biaya antara persediaan
awal, biaya dari unit yang diterima dari departemen terdahulu dan biaya yang terjadi pada
periode yang dilaporkan.
4. Rekapitulasi biaya
Total biaya yang dikeluarkan sampai pada suatu departemen akan dialokasikan agar dapat
diketahui berapa besar biaya per unit yang ditransfer dan berapa nilai persediaan yang
tinggal.
Perbedaan kalkulasi harga pokok pesanan dengan kalkulasi harga pokok proses yaitu :
 Pengumpulan biaya
Kalkulasi biaya pesanan mengumpulkan biaya produksi menurut pesanan, sedangkan
kalkulasi biaya proses mengumpulkan biaya produksi per periode.
 Perhitungan harga pokok persatuan
Kalkulasi biaya pesanan menghitung harga pokok produk per unit yang dihasilkan
dengan cara membagi total biaya yang dikeluarkan untuk pesanan tertentu dengan
jumlah satuan produk yang dihasilkan pada pesanan yang bersangkutan. Perhitungan
ini dilakukan pada saat pesanan selesai diproduksi.
Kalkulasi biaya proses menghitung harga pokok per satuan dengan cara membagi total biaya
produksi yang dikeluarkan selama periode tertentu dengan jumlah unit produk yang
dihasilkan pada periode yang bersangkutan. Perhitungan ini dilakukan setiap satuan periode,
biasanya akhir bulan.
Tujuan Perhitungan Harga Pokok Produksi
Menurut Kardinata (2000 : 80) ” Perhitungan harga pokok dalam produksi dilakukan untuk
setiap tahapan proses produksi.”
Adapun tujuan perhitungan harga pokok produksi adalah :
1. Pengendalian biaya
Tujuan penentuan harga pokok produksi adalah untuk mengawasi biaya – biaya yang sudah
terjadi maupun yang akan terjadi. Suatu pengawasan berarti mencegah terjadinya
penyimpangan yang akan menyebabkan perusahaan tidak berjalan dengan efisien. Dengan
adanya perhitungan harga pokok untuk produk, akan diketahui biaya – biaya yang
dikeluarkan untuk menghasilkan produk tersebut, sehingga pada masa yang akan datang,
biaya tersebut dapat dievaluasi agar biaya dapat digunakan secara efektif dan efisien.
2. Penetapan harga jual
Harga pokok produksi per unit adalah merupakan salah satu faktor yang sangat menentukan
harga jual. Dalam hal penentuan harga jual per unit, maka harga pokok produksi per unit
harus diketahui dan perusahaan juga harus dapat menaksir biaya lain yang akan terjadi dalam
hubungannya dengan produk serta laba yang diinginkan sehingga harga jual per unit dapat
ditetapkan. Harga produk yang akan dijual harus diatas harga pokok produksi per unit
sehingga laba dapat dicapai.
3. Perencanaan dan Pengukuran Prestasi
Umumnya sebelum operasi perusahaan dimulai akan dibuat terlebih dahulu suatu
perencanaan mengenai kegiatan – kegiatan yang akan dilakukan. Perencanaan ini dinyatakan
dalam anggaran yaitu suatu rencana menyeluruh terhadap kegiatan perusahaan dan
dinyatakan dalam bentuk kuantitatif per unit moneter untuk jangka waktu tertentu. Dari
laporan harga pokok produksi akan diketahui bagaimana kinerjja dari para karyawan dalam
menghasilkan suatu produk. Misalnya untuk menghasilkan suatu produk dengan kualitas
tertentu, apakah sesuai dengan biaya yang dikeluarkan untuk menghasilkan produk tersebut.
Apabila perusahaan dapat memenuhi keinginan dari masyarakat atau konsumen,
kemungkinan untuk pencapaian laba akan semakin besar.
4. Penilaian persediaan
Ada beberapa jenis persediaan dalam perusahaan manufaktur, yaitu persediaan barang jadi
(produk), persediaan bahan baku, persediaan barang dalam proses, persediaan bahan
penolong, dan persediaan perlengkapan. Dengan adanya laporan harga pokok produksi dapat
diketahui berapa banyak persediaan dari masing – masing jenis persediaan tersebut.
Selain tujuan – tujuan tersebut ada beberapa lagi tujuan penetapan harga pokok produksi
yaitu :
 Alat perencanaan laba sehingga dapat diketahui berapa laba yang akan diperoleh dan
pada tingkat harga berapa dan unit berapa tercapai break event point atau titik pulang
pokok.
 Membantu manajemen untuk mengambil keputusan khusus seperti keadaan pasar,
pengadaan pesanan atau perluasan produk.
 Penerapan Metode Process Costing System dalam Penentuan Harga Pokok Produksi
Laporan biaya produksi setiap departemen memiliki format yang beragam, dengan informasi
menunjukkan:
 Skedul kuantitas, memuat informasi produk dalam proses awal, produk masuk proses
pada periode bersangkutan, produk selesai yang ditransfer ke departemen berikutnya
atau gudang, produk dalam proses akhir, produk hilang, produk rusak, dan produk
cacat.
 Biaya dibebankan, memuat informasi biaya produk dalam proses awal, biaya yang
dibebankan dari departemen sebelumnya, biaya dibebankan periode bersangkutan,
unit ekuivalen, dan biaya per unit masing – masing elemen biaya.
 Pertanggungjawaban biaya, memuat informasi biaya yang ditransfer ke departemen
berikutnya atau gudang, biaya produk yang hilang akhir proses, biaya produk rusak,
biaya produk cacat.
Pada metode process costing, umumnya tidak semua produk yang dimasukkan dalam produk
selesai pada akhir periode bersangkutan, seringkali adanya persediaan awal dan akhir dari
produk dalam proses dengan tingkat penyelesaian yang beragam.
Untuk pembebanan biaya apabila terdapat produk dalam proses dengan tingkat penyelesaian
tertentu, perlu dilakukan penyetaraan produk dalam proses tersebut menjadi produk jadi yang
disebut dengan unit ekuivalen produksi atau ekuivalen produksi. Jadi unit ekuivalen produksi
menunjukkan unit produk jadi dan unit produk dalam proses yang disetarakan dengan
produk jadi.
Ada dua metode aliran biaya untuk mengkalkulasi biaya produksi produk dalam proses yaitu
:
a. Aliran Biaya Rata – rata Tertimbang
Dengan merata – ratakan biaya penyelesaian persediaan awal produk dalam proses periode
sebelumnya dengan menambahkan biaya periode berjalan untuk mendapatkan biaya per
unit. Unit persediaan awal menerima biaya per unit yang besarnya sama dengan unit yang
baru dimulai dan diselesaikan selama periode bersangkutan, sehingga semua unit yang
ditransfer akan memiliki biaya per unit yang sama.
Unit ekuivalen produksi = Produk Selesai + (PDP Akhir x Tingkat Penyelesaian)
Contoh Soal:
PT X adalah perusahaan pengolahan nanas yang dikemas dalam kaleng untuk dipasarkan
didalam negeri, pengolahan dilakukan melalui satu tahapan pengolahan yaitu melalui
departemen pengolahan. Pada awal Oktober perusahaan baru mulai beroperasi, dengan
mengolah nanas sebanyak 8.000 kg, pada akhir Oktober produk selesai yang ditransfer ke
gudang sebanyak 7600 kg, sedangkan yang 400 kg masih dalam proses dengan tingkat
penyerapan bahan baku 100%, biaya tenaga kerja 70%, dan biaya overhead pabrik 75%.
Biaya yang dikeluarkan untuk mengolah nanas tersebut adalah : Biaya bahan baku sebesar
Rp. 6.000.000,- biaya tenaga kerja Rp.4.728.000,- dan biaya overhead pabrik Rp.3.160.000,-
Diminta :
Susunlah Laporan Biaya Produksi PT X untuk bulan Oktober 2008.
Penyelesaian :
Kebaikan dari metode ini adalah sederhana, dengan memperlakukan unit pada persediaan
awal produk dalam proses sebagai produk periode berjalan, semua unit ekuivalen akan
termasuk dalam kategori yang sama pada saat perhitungan biaya per unit. Sedangkan
kelemahan metode ini mengurangi keakuratan perhitungan biaya per unit untuk output
periode berjalan dan untuk unit pada persediaan awal produk dalam proses. Jika biaya per
unit dalam suatu proses relatif stabil dari periode berikutnya, metode rata – rata tertimbang
ini cukup akurat. Akan tetapi, jika input pabrikasi meningkat secara signifikan dari periode
satu ke periode lainnya, biaya per unit output saat ini dinyatakan terlalu rendah, dan biaya per
unit pada awal produk dalam proses dinyatakan terlalu tinggi. Jika menginginkan keakuratan
yang lebih dalam perhitungan biaya per unit, perusahaan sebaiknya menggunakan metode
FIFO.
b. Aliran Biaya FIFO (First In First Out)
Aliran biaya ini dilakukan dengan memisahkan biaya per unit yang terdapat pada persediaan
awal dari biaya per unit produk yang dimasukkan dan diselesaikan pada suatu periode
tertentu. Biaya produk yang ditransfer terdiri dari biaya produk dalam proses awal dari
periode sebelumnya, dan biaya produk dari produk yang dimulai dan diselesaikan selama
periode berjalan.
Unit Ekuivalen Produksi = Produk Selesai + (PDP Akhir x Tingkat Penyelesaian) –
(PDP Awal x Tingkat Penyelesaian)
Contoh Soal:
Persediaan awal PDP = 1.000 unit
(Tingkat penyelesaian : 100% bahan baku, 80% biaya konversi)
Produk masuk proses = 38.200 unit
Produk selesai ditransfer = 38.000 unit
Persediaan akhir PDP = 1.200 unit
(Tingkat penyelesaian : 80% bahan baku, 75% biaya konversi)
Bahan Baku Biaya Konversi
(Tenaga Kerja & OHP)
Bahan baku :
38.000 unit + (1.200 unit x 80%) – (1.000 unit x 100%) = 37.960 unit
Biaya Konversi (Tenaga Kerja dan BOP)
38.000 unit + (1.200 unit x 75%) – (1.000 unit x 80%) = 38.100 unit
Daftar Pustaka Makalah Harga Pokok Produksi
Harga Pokok Penjualan | Cost of Goods
Sold - Basic
Pengertian Harga Pokok Penjualan
Harga Pokok Penjualan adalah semua biaya yang muncul dalam rangka menghasilkan
suatu produk hingga produk tersebut siap dijual. dengan bahasa sederhana, Harga Pokok
Penjualan yang biasa disingkat HPP merupakan biaya yang dikeluarkan dalam suatu proses
produksi barang dan jasa yang dapat dihubungkan secara langsung dengan aktivitas prosess
yang membuat produk barang dan jasa siap jual.
Struktur Harga Pokok Penjualan
Dari definisiHargaPokokPenjualandiatas,bisakita dapatkanstrukture dasardalamharga pokok
penjaualanumumnyaterdiri dari tigaelemenbesar:
 PersediaanatauInventori
 TenagaKerjaLangsung atau DirectLabour Cost
 BiayaOverhead(OverheadCost)
Persediaan| Inventory
Dalamperusahaandagan,elementpersediaan(inventory) hanyaterdiri atasPersedianBarangJadi
saja,dikenal denganistilahInventori
Sedangkanpadaperusahaanmanufakture,elemenpersediaanmeliputi:
 Raw Materials(PersedianBahanBaku)
 Work In ProcessatauWIP (PersidiaanBarangDalam Proses)
 Inventory(PersediaanBarangJadii)
ElemenPersediaanyangdimaksudadalahbesarnyaPersediaanTerjual.Untukmengetahui besaran
nilai jumlahpersediaanyangtelahterjual,makabeberapaunsurdibawahiniperludiketahui lebih
dulu:
 PersidiaanAwal
 Pembelian(dalamusahadagang)
 Harga PokokProduksii (dalamperusahaanmanufakture)
 PersediaanAkhir.
 PersediaanyangdigunakanataudisebutjugaBarangTersediauntukDijual
PersediaanAwal
PersediaanAwal merupakannilaijumlahpersediaanyangtelah dimiliki sebelumprosespada
periode berjalandimulai.Artinya,persediaantelahadadahulusebelumoperasipadaperiode
sekaragdimulai
Pembeliaan
Perludiingat,bahwayangdiakui adalahmerupakanpengeluaranatau'costyang terjadi',sehingga
jumlahpembelianyangdiakui sebesarcostyangmuncul saja,ini diwujudkandalambentuk
Pengeluaran KasataupunpengakuanUtangDagang.jadi besarnyanilai pembelianyangdiakui
sebesarnilai netpurchase ataunilai bersihnyasaja.Hal seperti ini perludipertegaskarenadalam
prakteknyasangatseringperusahaansbagai pembeli,ntahitupembelianuntukbarangjadi (dalam
perusahaandagnag) ataupundalampembelianraw material (bahanbaku) dalamperusahaan
manufakture mendapatkandiskon(potonganharga),ataubisaterjadi jugareturnbarang
(pengembalian) kepadapenjual.untukmendapatkannilaibersihnya(netpurchase) makadiperlukan
strukture menjadi,:
 Gross Purchases(atau biasanyatertulisPurchase saja)
 Discount(potonganharga)
 Return(pengembalianbarang)
 NetPurchase (pembelianbersih)
PersediaanAkhir
Persediaanakhirmerupakanbesarnyanilaipersediaanyangdibukukansebagai'persediaan'pada
akhirperiode
PersediaanyangDigunakanatauPersediaanTersediaUntukDijual
Persediaantersediauntukdijual (BTOD) merupakanbesarnyanilai persediaan:
 Barang dagang yangterjual,ini berlakuuntukusahadagang
 BesarnyaRaw Maeterial ataubahanbaku yangdigunakan& barang dagan yangterjual,ini
berlakuuntukperusahaanmanufakture.
Direct LabourCost(Tenaga Kerja Langsung).
TenagaKerjaLangsung merupakanupahyangdiberikanataudibayarkankepadakaryawan/tenaga
kerjayang terlibatsecaralangsungdalamaktivitaspengolahanbarangdagang.DisebutBiayaTenaga
KerjaLangsungapabilabesarkecilnyaupahyangdibayarterrgantungpadajumlahunitprodukyang
dihasilkan
Biayayang dikelompokkankedalamdirectlaborcostmerupakantenagakerjayangbayarannya
berdasarkanpada:Upah Satauan atau Upah Harian perjam
Dalamdirectlabor yangdibayardenganupahsatuan bisakitalihatdenganjelassekali kalautenaga
kerjamodel ini bisadibebankansecaralangsungpadaprodukyangdihasilkan
Apabilaupahyangdibayarberdasarpada jumlahjamkerja,makaumumnyaperusahaansudah
menentukansatuanjumlahyangharusdiproduksiuntukrentangwaktutertentubaikituperjam
atau perhari.sehinggadi akhirperhitunganbisadiketahui berapabesarbiayatenagakerjalangsung
yang dibebankanuntuksatuunitprodukdantotal biayatenagakerjalangsunguntukakumulasi
produkyang diproduksi/dihasilkan.
Dalamperusahaandagangyang kecil,biayatenagakerjalangsungcenderungsulitagardapat
dialokasikandengansemestinya,sehinggabiayatenagakerjalangsunghanyadapatditemukanpada
perusahaanmanufakturatauperusahaantambang.
Overhead Cost
BiayaOverheadadalah biayayangmuncul selaindari elemenelemenyangtelahdisebutdiatas,
biasanyadiistilahkandenganindirectcost.jenisnyasangatbervariasi tergantungdari skalausaha,
jenisusahasertajenissumberdayayangdigunakanolehperusahaan.yangpalingseringditemui
dalamusaha manufakture ataupunusahadagangialah:
 BiayaSewa/rental cost
 Depresiasi MesindanPeralatan.
 PenyusutanGedungPabrik.
 BiayaListrikdan Airpabrik atau Factory’sUtilities
 BiaytaPemeliharaanPabrikdanmesin(Maintenance)
 BiayaPengemasan(Packaging)
 Gudang
 Sampelproduksi (Preproductionsampling)
 Biaya/Ongkoskirim
 Kontainer(Continer)
Siklus serta Alur Jurnal Harga Pokok Penjualan
Inventory
Inventori yangadapada neraca periode sebelumnyamenjadipersediaanawal di periode saatini.
Apabilapersediaanberhasil terjualdiperiode berjalan,makapersediantersebutdi-biaya-kanserta
diakui sebagai HPP(hargapokokpenjualan).
Prosespem-bebananpersediaandilakukansaatbarangdiserahkan(terjual) denganpenjurnalan
seperti ini:
Debet | HPP
Kredit | Inventory
Notes:
Untuk membebankanpersediaanterjualkedalamHPP,jurnal tersebut:
 Sisi DebetakanmenambahHPPpada laporanlabarugi
 Sisi Kreditakanmenguraangi persediaan dalamneracapadaakhirperiode.
Jurnal diatasberpasangandenganjurnal:
Debit | Kas atau Piutang
Kredit | Penjualan
Notes:gunamengakui adanyapenjualansertapiutangataupenerimaankaspadaperiode tsb
Apabiladalamperiode yangsamaada penambahanpersediaankarenapembelianbarangdagang,
maka pembelianitumenambahjumlahnilaiinventory(persediaanbarangdagang).jurnal atas
pembeliantersebutdicatat:
Debit | Inventory
Kredit | Kas / Utang Dagang
Notes:
Sisi Debitmenambahnilai persediaandalamneraca
Sisi Kreditmengurangi kasataumenambahakunutangdagangdi neraca
Dan apabilasebagiandari barangtersebutterjual,makabagianpersediaanyangterjual akan
dibebankankepadaHPPsepertialurpertamatadi danjurnalnyasamasaja.
BarangDalamProses danBahanBaku(WorkInProcess & Raw Material)
Dalamperusahaanmanufakture,selainpersediaanbarangjadi,terdapatjugaworkinprocessatau
persediaanbarangdalamprosessertapersediaanraw material (bahanbaku)
Persediaan barangdalamprosesdanraw material yangadadalam neracaperiode laluakanjadi
persediaanawal di periode berjalan.apabilapersediaanterpakai ketikaaktivitaspadaperiode
berjalan,makapersediaanyangtelahterpakai tersebutdibebankanpadahargapokokpenjualan,
denganpenjurnalan:
Jurnal untukRaw Material (BahanBaku):
Debit | PersediaanBarangDalamProses
Kredit | Persediaan Bahan Baku
Jurnal untukbarang dalamproses:
Debit | Inventory
Kredit | PersediaanBarangDalamProses
Apabilaterjadi suatupembelianbahanbaku,makapembelianituakanmenambahpersediaanraw
material dalamneraca,pembeliantersebutdijurnal dengan:
Debit | Bahan Baku
Kredit | Kas / Utang Dagang
Selanjutnya,apabilasebagiandari rawmaterial yangdibeli tadi digunakan,makadicatatdengan
jurnal sama seperti pembebananpersedianbaanbakukedalampersediaanbarangdalamproses
diatas.
Biaya Tenaga Kerja LangsungdanBiayaOverhead(directlaborcostand overhead cost)
Biayatenaga kerjalangsungdiakumulasikanraw material usage sertaworkinprocesusage akan
menghaslkanHargaPokokProduksi,danselanjutnyaHargapokokporoduksi daninventori akan
menghasilkanHargaPokokPenjualan
Perhitungan Dasar HPP | Harga Pokok Penjualan
perhitunganHPPbisadirumuskandenganberikutini:
HPP = Inventori Usage + Direct Labor Cost + Overhead Cost.
Inventori Usage bisaditurunkanmenjadi:
Saldo Awal + Pembelian atau Penambahan – Saldo Akhir
Pembelianbisaditurunkanmenjadi:
Purchases atau invoice - Discount - Return
Format Pelaporan Harga Pokok Penjualan
MelihatStrukture,alursertaperhitunganHPPseperti tadi,makaformatlaporanHPPbisakita
construct. namuncontohbentuklaporannyananti sajapadapostinganberikutnya..kali ini sudah
terlalupanjangpengantartentangHPP.supayaenakdibacasayapostingpadapostinganberikutnya
yang bisaanda baca di
Harga PokokPenjualanPerusahaanDagang
Laporan Laba Rugi + Contoh
LAPORAN LABA RUGI | IncomeStatement
Laporan Laba Rugi merupakanbagiandari suatulaporankeuanganperusahaanyangdihasilkan
dalamsuatu periode bukuatauperiode akutansiyangmenyajikanseluruhunsurpendapatanserta
bebanperusahaanyangpada akhirnyaakanmenghasilkankondisi lababersihataurugi bersih.
Laporan labarugi (profitandloststatement) yangdisusunolehperusahaanmemiliki strukturyang
terdiri ataspendapatanpadaperiode berjalandanseluruhbebanperusahaan.
Baikitu bebanusahaataupunbebandiluarusahaperusahaanpadaperiode berjalan.
Umumnya,laporanlabarugi memiliki unsurseperti dibawahini:
Pendapatanataspenjualan
Dikurangi olehBebanPokokPenjualan
Laba - Rugi Kotor
Dikurangi olehBebanUsaha
Laba - Rugi Usaha
Dikurangi atauDitambahPenghasilan/bebanlain
Laba - Rugi SebelumPajak
Dikurangi olehBebanPajak
Laba - Rugi Bersih(NetProfitorLoss)
Langkah - Langkah Penyusunan Laporan Laba Rugi Perusahaan
Laporan laba/rugi didalamrangkaiansuatusiklusakuntansi disusunsetelahtersusunnyaneraca
saldodan adjustmententry(jurnalpenyusuaian) atausetelahneracalajurdisusun.
Pertanyaan:
Mengapa laporanlabarugi harus disusunsetelahneracasaldo?
Ini dikarenakansumberdidalampenyusunanlaporanlaba/rugi berasal dari kolomlaba/rugi yangada
pada neraca saldo(kertaskerja).
Didalampenyusunanlaporanlaba/rugi perusahaankitamembutuhkanmengutipseluruhsaldo
rekeningpendapatandanbebandidalamkolomlaba/rugi yangadapada neracasaldo.
Format Laporan Laba Rugi
Format LaporanLaba Rugi umumnya:
Pada bagianheaderlaporanlabarugi ditulisidentitasperusahaan,jenislaporankeuanganyang
disajikan(laporanlabarugi) danperiode tahunlaporan
Kemudiantepatdibawahnyatermuatkomponenkomponenutamalaporanlabarugi,yakni
 Total Pendapatan
 Total Beban
 Laba atau Rugi
Ketigakomponenini adalahintisari dari laporanlabarugi perusahaan.
Komponentotal pendapatandantotal bebandiperolehdari neracasaldo(kertaskerja) padakolom
laba/rugi.
Sedangkankomponenlabaataurugi adalahselisihdari total pendapatandantotal beban
Apabilapendapatanlebihbesardari beban,makadiakui sebagailaba.
Dan sebaliknyaapabilapendapatanternyatalebihkecil daripadatotal bebanmakadiakui sebagai
rugi.
Contoh Laporan Laba Rugi
Berikutini contohsederhanadari laporanlabarugi perusahaan:
klik gambar untuk memperbesar
laporan laba rugi
gambar kami sadur dari zahir accounting
AdapunpenyusunanLaporanLabaRugi Perusahaanmemiliki tujuansepertiberikut:
 Untuk mengetahui besarkecilnyapajakyangakanditanggung
 Untuk mengevaluasi sertamenge-checkhistoridari perolehanlabadari waktuke waktu
 Mengecekefektivitasdanefisiensi usahaberdasarpadanilai biayausaha
Demikianartikel mengenai LaporanlabaRugi perusahaanyangbisasayajabarkan,sudahpasti
banyaksekali kekurangantulisanini.meski demikiansayaberharapartikel ini bermanfaat.terima
kasih
Pengertian Proses produksi
Pengertian Proses produksi – Proses produksi adalah/ Proses produksi yaitu/ Proses
produksi merupakan/ yang dimaksud Proses produksi/ arti Proses produksi/ definisi
Proses produksi.
Proses produksi adalah kegiatan yang mengkombinasikan faktor-faktor produksi (man,
money, material, method) yang ada untuk menghasilkan suatu produk, baik berupa barang
atau jasa yang dapat diambil nilai lebihnya atau manfaatnya oleh konsumen. Sifat proses
produksi adalah mengolah, yaitu mengolah bahan baku dan bahan pembantu secara manual
dengan menggunakan peralatan, sehingga menghasilkan suatu produk yang nilainya lebih
dari barang semula.
Produkatau barang adalahhasil kegiatanproduksi yangmempunyai sifat-sifatfisikdankimia,serta
ada jangkawaktuantara saat diproduksi dengansaatproduktersebutdikonsumsiataudigunakan.
Adapunjasaadalahhasil dari kegiatanproduksi yangtidakmempunyai sifat-sifatbaikfisikmaupun
kimiasertatidakada jangkawaktuantara saat produksi dengansaatdikonsumsi.
Dalampengelolaanprosesproduksi terdapatbeberapakarakteristiktertentu,yaitukarakteristik
dilihatdari:
- Prosesproduksi terdiri dari:
a. Proses produksi langsungyaituprosesproduksi yangmeliputi produksiprimeryaituproduksi alam
langsung,misalkanperikanan,pertambangan,dansebagainya.Produksi sekunderyaituproses
produksi yangmemberikannilai lebihdari barangyangmemberikannilai lebihdari barangyang
sudahada, misalkankayuuntukmembangunrumah,jembatan,dansebagainya.
b. Produksi tidaklangsung,yaituprosesproduksiyanghanyamemberikanhasil dari keahlianatau
produkdalambentukjasa,misalkankesehatanolehdokter,perbaikanmesinkendaraanolehmontir
dan sebagainya.
- Sifatprosesproduksi
a. Prosesekstraktif yaituprosesproduksi denganmengambil langsungdari alam.
b. Prosesanalitikyaituprosesproduksi yangberupakegiatanmemisahkansuatubarangmenjadi
bermacam-macambarangyang hampirmenyerupai bentukaslinya.
c. Prosesfabrikasi,yaituprosesmengubahsuatubahanmenjadi beberapabentukprodukbaru.
d. prosessintetik,yaituprosesmengkombinasikanbeberapabahanke dalamsuatubentukproduk,
prosesini seringdisebutdenganprosesperakitan.
- Jangkawaktuproduksi
a. Prosesproduksi terus-menerus,yaituprosesproduksiyangmenggunakanfasilitas-fasilitas
produksi untukmenghasilkanprodukyangdilakukansecaraterus-menerustanpaterpengaruh
kondisi musimatau cuaca danwaktu.Sifatproduknyahanyabeberapajenisdandiproduksi dalam
skalabesar.
b. Produksi secaraterputus-putus,yaituprosesproduksi yangkegiatanproduksinyaberjalantidak
setiapsaat,tetapi tergantungbeberapahal,misalkanproduksiberdasarkanpesanan,produksi
berdasarkanmusimtertentu,dansebagainya.
Demikianyangdapatkami jelaskantentangapa yang dimaksudproses

More Related Content

What's hot

Presentation warehose management
Presentation warehose managementPresentation warehose management
Presentation warehose management
Djunardi_Tumei
 
Tugas presentasi (fm)
Tugas presentasi (fm)Tugas presentasi (fm)
Tugas presentasi (fm)
hogiwiyana
 

What's hot (20)

Artikel 10103546
Artikel 10103546Artikel 10103546
Artikel 10103546
 
Vital
VitalVital
Vital
 
Bab. 14 Manajemen Persediaan
Bab. 14 Manajemen PersediaanBab. 14 Manajemen Persediaan
Bab. 14 Manajemen Persediaan
 
Inventory presentasi
Inventory presentasiInventory presentasi
Inventory presentasi
 
Presentation warehose management
Presentation warehose managementPresentation warehose management
Presentation warehose management
 
Presentasi manajemen gudang
Presentasi manajemen gudangPresentasi manajemen gudang
Presentasi manajemen gudang
 
Pergudangan
PergudanganPergudangan
Pergudangan
 
Manaj gudang
Manaj gudangManaj gudang
Manaj gudang
 
Inventory dania pouchen dianhandayani
Inventory   dania pouchen dianhandayaniInventory   dania pouchen dianhandayani
Inventory dania pouchen dianhandayani
 
Resume 1 psak 14 persediaan
Resume 1  psak 14 persediaanResume 1  psak 14 persediaan
Resume 1 psak 14 persediaan
 
Bab ii
Bab iiBab ii
Bab ii
 
Am klsa-p6-g6
Am klsa-p6-g6Am klsa-p6-g6
Am klsa-p6-g6
 
Tugas 1 (inventory)
Tugas 1 (inventory)Tugas 1 (inventory)
Tugas 1 (inventory)
 
Inventory Control, EOQ & FIFO, LIPO _ Materi Training PPIC
Inventory Control, EOQ & FIFO, LIPO _ Materi Training PPICInventory Control, EOQ & FIFO, LIPO _ Materi Training PPIC
Inventory Control, EOQ & FIFO, LIPO _ Materi Training PPIC
 
Tugas presentasi (fm)
Tugas presentasi (fm)Tugas presentasi (fm)
Tugas presentasi (fm)
 
Warehouse gudang
Warehouse gudangWarehouse gudang
Warehouse gudang
 
Tugas logistik
Tugas logistikTugas logistik
Tugas logistik
 
Basis data ii paper review
Basis data ii   paper reviewBasis data ii   paper review
Basis data ii paper review
 
WAREHOUSE MANAGEMENT SYSTEM
WAREHOUSE MANAGEMENT SYSTEMWAREHOUSE MANAGEMENT SYSTEM
WAREHOUSE MANAGEMENT SYSTEM
 
EOQ
EOQEOQ
EOQ
 

Viewers also liked

Factors affecting repatriation process of Afghan Refugees in Pakistan
Factors affecting repatriation process of Afghan Refugees in PakistanFactors affecting repatriation process of Afghan Refugees in Pakistan
Factors affecting repatriation process of Afghan Refugees in Pakistan
Umer Dil
 
ГБОУ Школа №1238 11 группа Неделя здоровья
ГБОУ Школа №1238  11 группа Неделя  здоровьяГБОУ Школа №1238  11 группа Неделя  здоровья
ГБОУ Школа №1238 11 группа Неделя здоровья
Katerina Novoselova
 
ГБОУ Школа №1238 Дошкольные группы: 1 группа - День матери
ГБОУ Школа №1238 Дошкольные группы:  1 группа - День материГБОУ Школа №1238 Дошкольные группы:  1 группа - День матери
ГБОУ Школа №1238 Дошкольные группы: 1 группа - День матери
Katerina Novoselova
 
Cómo realizar una búsqueda en una base de datos
Cómo realizar una búsqueda en una base de datosCómo realizar una búsqueda en una base de datos
Cómo realizar una búsqueda en una base de datos
Paula Boyero
 

Viewers also liked (20)

Indusri benih= produksi benih
Indusri benih= produksi benihIndusri benih= produksi benih
Indusri benih= produksi benih
 
Manajemen benih 1 kontrak perkuliahan
Manajemen benih 1 kontrak perkuliahanManajemen benih 1 kontrak perkuliahan
Manajemen benih 1 kontrak perkuliahan
 
Factors affecting repatriation process of Afghan Refugees in Pakistan
Factors affecting repatriation process of Afghan Refugees in PakistanFactors affecting repatriation process of Afghan Refugees in Pakistan
Factors affecting repatriation process of Afghan Refugees in Pakistan
 
ГБОУ Школа №1238 11 группа Неделя здоровья
ГБОУ Школа №1238  11 группа Неделя  здоровьяГБОУ Школа №1238  11 группа Неделя  здоровья
ГБОУ Школа №1238 11 группа Неделя здоровья
 
ГБОУ Школа №1238 Дошкольные группы: 1 группа - День матери
ГБОУ Школа №1238 Дошкольные группы:  1 группа - День материГБОУ Школа №1238 Дошкольные группы:  1 группа - День матери
ГБОУ Школа №1238 Дошкольные группы: 1 группа - День матери
 
Cómo realizar una búsqueda en una base de datos
Cómo realizar una búsqueda en una base de datosCómo realizar una búsqueda en una base de datos
Cómo realizar una búsqueda en una base de datos
 
Viviendo ocupados o preocupados
Viviendo ocupados o preocupadosViviendo ocupados o preocupados
Viviendo ocupados o preocupados
 
Elegí la tarea más díficil
Elegí la tarea más díficil Elegí la tarea más díficil
Elegí la tarea más díficil
 
Manajemen Material
Manajemen MaterialManajemen Material
Manajemen Material
 
Sistem Informasi Produksi
Sistem Informasi ProduksiSistem Informasi Produksi
Sistem Informasi Produksi
 
Optimaliasi mesin edc
Optimaliasi mesin edcOptimaliasi mesin edc
Optimaliasi mesin edc
 
Poner a cristo en el centro del ministerio
Poner a cristo en el centro del ministerioPoner a cristo en el centro del ministerio
Poner a cristo en el centro del ministerio
 
Kwh kd 3.1 indah permata sari xi ak 2
Kwh kd 3.1 indah permata sari xi ak 2Kwh kd 3.1 indah permata sari xi ak 2
Kwh kd 3.1 indah permata sari xi ak 2
 
Ecologia y Sociedad
Ecologia y SociedadEcologia y Sociedad
Ecologia y Sociedad
 
Slide 9 (pe)
Slide 9 (pe)Slide 9 (pe)
Slide 9 (pe)
 
Manajemen aset berbasis iso 55000
Manajemen aset berbasis iso 55000Manajemen aset berbasis iso 55000
Manajemen aset berbasis iso 55000
 
Kwh kd 3.5 indah permata sari xi ak 2
Kwh kd 3.5 indah permata sari xi ak 2Kwh kd 3.5 indah permata sari xi ak 2
Kwh kd 3.5 indah permata sari xi ak 2
 
Klausul 8 iso 9001 2015
Klausul 8 iso 9001 2015Klausul 8 iso 9001 2015
Klausul 8 iso 9001 2015
 
Manajemen perkebunan
Manajemen perkebunanManajemen perkebunan
Manajemen perkebunan
 
Kewirausahaan KD 4.8 kelas XI SMK semester 2
Kewirausahaan KD 4.8 kelas XI SMK semester 2Kewirausahaan KD 4.8 kelas XI SMK semester 2
Kewirausahaan KD 4.8 kelas XI SMK semester 2
 

Similar to Agrotekno konsep persediaan

Rangkuman 6 persediaan
Rangkuman 6 persediaanRangkuman 6 persediaan
Rangkuman 6 persediaan
Intan Diliyana
 
8. manajemen-persediaan
8. manajemen-persediaan8. manajemen-persediaan
8. manajemen-persediaan
Lambok_siregar
 
Pengertian dan proses produksi
Pengertian dan proses produksiPengertian dan proses produksi
Pengertian dan proses produksi
David Sigalingging
 

Similar to Agrotekno konsep persediaan (20)

Pengantar Akuntansi - BAB IV
Pengantar Akuntansi - BAB IVPengantar Akuntansi - BAB IV
Pengantar Akuntansi - BAB IV
 
4 manajemen persediaan
4 manajemen persediaan4 manajemen persediaan
4 manajemen persediaan
 
Management Produksi
Management ProduksiManagement Produksi
Management Produksi
 
Pengendalian Persediaan.ppt
Pengendalian Persediaan.pptPengendalian Persediaan.ppt
Pengendalian Persediaan.ppt
 
Rangkuman 6 persediaan
Rangkuman 6 persediaanRangkuman 6 persediaan
Rangkuman 6 persediaan
 
BAB 6B PERSEDIAAN.pdf
BAB 6B PERSEDIAAN.pdfBAB 6B PERSEDIAAN.pdf
BAB 6B PERSEDIAAN.pdf
 
8. manajemen-persediaan
8. manajemen-persediaan8. manajemen-persediaan
8. manajemen-persediaan
 
KELOMPOK MANAJEMEN PERSEDIAAN.doc
KELOMPOK  MANAJEMEN PERSEDIAAN.docKELOMPOK  MANAJEMEN PERSEDIAAN.doc
KELOMPOK MANAJEMEN PERSEDIAAN.doc
 
Pengertian dan proses produksi
Pengertian dan proses produksiPengertian dan proses produksi
Pengertian dan proses produksi
 
aaaa
aaaaaaaa
aaaa
 
7. manajemen persediaan
7. manajemen persediaan7. manajemen persediaan
7. manajemen persediaan
 
Kieso - Chapter 8 Inventories (1).pptx
Kieso - Chapter 8 Inventories (1).pptxKieso - Chapter 8 Inventories (1).pptx
Kieso - Chapter 8 Inventories (1).pptx
 
Audit_Persediaan_dan_Gudang.docx
Audit_Persediaan_dan_Gudang.docxAudit_Persediaan_dan_Gudang.docx
Audit_Persediaan_dan_Gudang.docx
 
akuntansi kelompok 5 (1).pptx
akuntansi kelompok 5 (1).pptxakuntansi kelompok 5 (1).pptx
akuntansi kelompok 5 (1).pptx
 
11. persediaan agroindustri
11. persediaan agroindustri11. persediaan agroindustri
11. persediaan agroindustri
 
Inventory Management.pptx
Inventory Management.pptxInventory Management.pptx
Inventory Management.pptx
 
manajemen operasional
manajemen operasionalmanajemen operasional
manajemen operasional
 
Si pi, siti nur rohadatul 'aisy, hapzi ali,siklus proses bisnis review atas p...
Si pi, siti nur rohadatul 'aisy, hapzi ali,siklus proses bisnis review atas p...Si pi, siti nur rohadatul 'aisy, hapzi ali,siklus proses bisnis review atas p...
Si pi, siti nur rohadatul 'aisy, hapzi ali,siklus proses bisnis review atas p...
 
MK_8 Perush.Manufaktur.pdf
MK_8 Perush.Manufaktur.pdfMK_8 Perush.Manufaktur.pdf
MK_8 Perush.Manufaktur.pdf
 
Pertemuan 5_Inventory.pptx
Pertemuan 5_Inventory.pptxPertemuan 5_Inventory.pptx
Pertemuan 5_Inventory.pptx
 

Recently uploaded

ATRIUM GAMING : SLOT GACOR MUDAH MENANG 2024 TERBARU
ATRIUM GAMING : SLOT GACOR MUDAH MENANG 2024 TERBARUATRIUM GAMING : SLOT GACOR MUDAH MENANG 2024 TERBARU
ATRIUM GAMING : SLOT GACOR MUDAH MENANG 2024 TERBARU
sayangkamuu240203
 
Hub. 0821 4281 1002, Rekomendasi Restoran Rumah Makan Kulineran Warung Depot ...
Hub. 0821 4281 1002, Rekomendasi Restoran Rumah Makan Kulineran Warung Depot ...Hub. 0821 4281 1002, Rekomendasi Restoran Rumah Makan Kulineran Warung Depot ...
Hub. 0821 4281 1002, Rekomendasi Restoran Rumah Makan Kulineran Warung Depot ...
syafiraw266
 
Supplier Genteng Atap Rumah Modern Kirim ke Malang
Supplier Genteng Atap Rumah Modern Kirim ke MalangSupplier Genteng Atap Rumah Modern Kirim ke Malang
Supplier Genteng Atap Rumah Modern Kirim ke Malang
gentengcor outdoor
 
Obat Aborsi Surabaya WA 082223109953 Jual Obat Aborsi Cytotec Asli Di Surabaya
Obat Aborsi Surabaya WA 082223109953 Jual Obat Aborsi Cytotec Asli Di SurabayaObat Aborsi Surabaya WA 082223109953 Jual Obat Aborsi Cytotec Asli Di Surabaya
Obat Aborsi Surabaya WA 082223109953 Jual Obat Aborsi Cytotec Asli Di Surabaya
Obat Aborsi Surabaya Cytotec Asli Di Surabaya
 
Abortion pills in Muscat ( Oman) +966572737505! Get CYTOTEC, unwanted kit mis...
Abortion pills in Muscat ( Oman) +966572737505! Get CYTOTEC, unwanted kit mis...Abortion pills in Muscat ( Oman) +966572737505! Get CYTOTEC, unwanted kit mis...
Abortion pills in Muscat ( Oman) +966572737505! Get CYTOTEC, unwanted kit mis...
Abortion pills in Riyadh +966572737505 get cytotec
 
In Doha*&QATAR^*[☎️+2773-7758-557]]@ @# Abortion pills for sale in Doha Qatar...
In Doha*&QATAR^*[☎️+2773-7758-557]]@ @# Abortion pills for sale in Doha Qatar...In Doha*&QATAR^*[☎️+2773-7758-557]]@ @# Abortion pills for sale in Doha Qatar...
In Doha*&QATAR^*[☎️+2773-7758-557]]@ @# Abortion pills for sale in Doha Qatar...
b54037163
 

Recently uploaded (20)

Pelembagaan Badan Usaha Milik Desa (BUMDes)ppt
Pelembagaan Badan Usaha Milik Desa (BUMDes)pptPelembagaan Badan Usaha Milik Desa (BUMDes)ppt
Pelembagaan Badan Usaha Milik Desa (BUMDes)ppt
 
UNIKBET : Link Slot Gacor Pragmatic Play Ada Deposit Via I-Saku Bonus New Mem...
UNIKBET : Link Slot Gacor Pragmatic Play Ada Deposit Via I-Saku Bonus New Mem...UNIKBET : Link Slot Gacor Pragmatic Play Ada Deposit Via I-Saku Bonus New Mem...
UNIKBET : Link Slot Gacor Pragmatic Play Ada Deposit Via I-Saku Bonus New Mem...
 
analisa kelayakan bisnis aspek keuangan.
analisa kelayakan bisnis aspek keuangan.analisa kelayakan bisnis aspek keuangan.
analisa kelayakan bisnis aspek keuangan.
 
Distribtor,Pengrajin,Jual,grosir sepatu 7 pe,WA ,0812-9838-0434 (telkomsel) N...
Distribtor,Pengrajin,Jual,grosir sepatu 7 pe,WA ,0812-9838-0434 (telkomsel) N...Distribtor,Pengrajin,Jual,grosir sepatu 7 pe,WA ,0812-9838-0434 (telkomsel) N...
Distribtor,Pengrajin,Jual,grosir sepatu 7 pe,WA ,0812-9838-0434 (telkomsel) N...
 
ATRIUM GAMING : SLOT GACOR MUDAH MENANG 2024 TERBARU
ATRIUM GAMING : SLOT GACOR MUDAH MENANG 2024 TERBARUATRIUM GAMING : SLOT GACOR MUDAH MENANG 2024 TERBARU
ATRIUM GAMING : SLOT GACOR MUDAH MENANG 2024 TERBARU
 
abortion pills in Kuwait City+966572737505 get Cytotec
abortion pills in Kuwait City+966572737505 get Cytotecabortion pills in Kuwait City+966572737505 get Cytotec
abortion pills in Kuwait City+966572737505 get Cytotec
 
LAPORAN HASIL OBSERVASI ENGLISH COURSE (1).docx
LAPORAN HASIL OBSERVASI ENGLISH COURSE (1).docxLAPORAN HASIL OBSERVASI ENGLISH COURSE (1).docx
LAPORAN HASIL OBSERVASI ENGLISH COURSE (1).docx
 
Hub. 0821 4281 1002, Rekomendasi Restoran Rumah Makan Kulineran Warung Depot ...
Hub. 0821 4281 1002, Rekomendasi Restoran Rumah Makan Kulineran Warung Depot ...Hub. 0821 4281 1002, Rekomendasi Restoran Rumah Makan Kulineran Warung Depot ...
Hub. 0821 4281 1002, Rekomendasi Restoran Rumah Makan Kulineran Warung Depot ...
 
Supplier Genteng Atap Rumah Modern Kirim ke Malang
Supplier Genteng Atap Rumah Modern Kirim ke MalangSupplier Genteng Atap Rumah Modern Kirim ke Malang
Supplier Genteng Atap Rumah Modern Kirim ke Malang
 
APAKAH LOGISTIK SIAP UNTUK PERTUMBUHAN? Michael Rada
APAKAH LOGISTIK SIAP UNTUK PERTUMBUHAN? Michael RadaAPAKAH LOGISTIK SIAP UNTUK PERTUMBUHAN? Michael Rada
APAKAH LOGISTIK SIAP UNTUK PERTUMBUHAN? Michael Rada
 
materi sertitikasi halal reguler dan self declare
materi sertitikasi halal reguler dan self declaremateri sertitikasi halal reguler dan self declare
materi sertitikasi halal reguler dan self declare
 
6. CONTAINER (MATKUL CARGO HANDLING) .ppt
6. CONTAINER (MATKUL CARGO HANDLING) .ppt6. CONTAINER (MATKUL CARGO HANDLING) .ppt
6. CONTAINER (MATKUL CARGO HANDLING) .ppt
 
BAMBUHOKI88 Situs Game Gacor Menggunakan Doku Mudah Jackpot Besar
BAMBUHOKI88 Situs Game Gacor Menggunakan Doku Mudah Jackpot BesarBAMBUHOKI88 Situs Game Gacor Menggunakan Doku Mudah Jackpot Besar
BAMBUHOKI88 Situs Game Gacor Menggunakan Doku Mudah Jackpot Besar
 
Obat Aborsi Surabaya WA 082223109953 Jual Obat Aborsi Cytotec Asli Di Surabaya
Obat Aborsi Surabaya WA 082223109953 Jual Obat Aborsi Cytotec Asli Di SurabayaObat Aborsi Surabaya WA 082223109953 Jual Obat Aborsi Cytotec Asli Di Surabaya
Obat Aborsi Surabaya WA 082223109953 Jual Obat Aborsi Cytotec Asli Di Surabaya
 
"Bawal99: Menikmati Sensasi Taruhan Olahraga Online dengan Aman dan Nyaman"
"Bawal99: Menikmati Sensasi Taruhan Olahraga Online dengan Aman dan Nyaman""Bawal99: Menikmati Sensasi Taruhan Olahraga Online dengan Aman dan Nyaman"
"Bawal99: Menikmati Sensasi Taruhan Olahraga Online dengan Aman dan Nyaman"
 
Abortion pills in Muscat ( Oman) +966572737505! Get CYTOTEC, unwanted kit mis...
Abortion pills in Muscat ( Oman) +966572737505! Get CYTOTEC, unwanted kit mis...Abortion pills in Muscat ( Oman) +966572737505! Get CYTOTEC, unwanted kit mis...
Abortion pills in Muscat ( Oman) +966572737505! Get CYTOTEC, unwanted kit mis...
 
ppt kelompok 3 bentuk bentuk organisasi.pptx
ppt kelompok 3 bentuk bentuk organisasi.pptxppt kelompok 3 bentuk bentuk organisasi.pptx
ppt kelompok 3 bentuk bentuk organisasi.pptx
 
In Doha*&QATAR^*[☎️+2773-7758-557]]@ @# Abortion pills for sale in Doha Qatar...
In Doha*&QATAR^*[☎️+2773-7758-557]]@ @# Abortion pills for sale in Doha Qatar...In Doha*&QATAR^*[☎️+2773-7758-557]]@ @# Abortion pills for sale in Doha Qatar...
In Doha*&QATAR^*[☎️+2773-7758-557]]@ @# Abortion pills for sale in Doha Qatar...
 
Administrasi Kelompok Tani atau kelompok wanita tani
Administrasi Kelompok Tani  atau kelompok wanita taniAdministrasi Kelompok Tani  atau kelompok wanita tani
Administrasi Kelompok Tani atau kelompok wanita tani
 
Pengolahan Air Umpan Boiler untuk pabrik kelapa sawit
Pengolahan Air Umpan Boiler untuk pabrik kelapa sawitPengolahan Air Umpan Boiler untuk pabrik kelapa sawit
Pengolahan Air Umpan Boiler untuk pabrik kelapa sawit
 

Agrotekno konsep persediaan

  • 1. Konsep Persediaan Dalam Perusahaan Dagang dan Manufaktur June 09, 2016 ILUSTRASI PERSEDIAAN (UCEO) PENGERTIAN PERSEDIAAN Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, persediaan yang berasal dari kata dasar sedia, dapat diartikan sebagai cadangan. Persediaan juga memiliki beberapa arti lain yang didefinisikan oleh beberapa ahli. Menurut Hendrix Sagit Martinus, persediaan adalah pos-pos aktiva yang dimiliki oleh perusahaan untuk dijual dalam operasi bisnis normal atau barang yang akan digunakan atau dikonsumsi dalam membuat barang yang akan dijual. Hampir mirip dengan definisi pertama, Raymond McLeod Jr juga mendefinisikan persediaan sebagai suatu aktiva yang meliputi barang-barang milik perusahaan dengan maksud untuk dijual dalam periode usaha yang normal. Sementara itu, persediaan menurut Agus Ristono dapat diartikan sebagai barang-barang yang disimpan untuk digunakan atau dijual pada masa atau periode yang akan datang. Persediaan terdiri dari persediaan bahan baku, persediaan bahan setengah jadi, dan persediaan barang jadi.
  • 2. Sedikit berbeda dengan definisi persediaan menurut para ahli, definisi persediaan menurut Ikatan Akuntansi Indonesia adalah aset: 1. Tersedia untuk dijual dalam kegiatan usaha normal 2. Dalam proses produksi dan atau dalam perjalanan; atau, 3. Dalam bentuk bahan atau perlengkapan (suplies) untuk digunakan dalam proses produksi atau pemberian jasa. LUSTRASI PERSEDIAAN (SAMUEL/UCEO) JENIS-JENIS PERSEDIAAN Persediaan dibagi menjadi beberapa jenis tergantung dari jenis perusahaan dan kegiatan bisnisnya. Bagi perusahaan dagang yang kegiatan usahanya adalah membeli produk kemudian menjualnya kembali tanpa melakukan perubahan atau pengolahan apapun, maka pada umumnya persediaan yang dimiliki adalah: 1. Persediaan Barang Dagangan Persediaan barang dagangan yang berada di gudang nantinya akan dibeli atau didistribusikan kepada pengecer untuk pada akhirnya dijual kembali. Barang yang diperoleh dari pabrik secara fisik tidak akan diubah kembali. Produk yang dibeli akan kembali dijual dalam bentuk yang sama seperti yang diproduksi oleh pabrik.
  • 3. 2. Persediaan Lain-Lain Persediaan lain-lain yang ada pada bentuk perusahaan ini umumnya berupa bentuk persediaan kantor plastik, kardus, alat-alat kantor dan lain sebagainya. Biasanya barang persediaan ini akan dipakai dalam jangka waktu relatif pendek. Persediaan ini akan dibebankan sebagai biaya administratif & umum atau biaya pemasaran. Sementara itu, persediaan dari perusahaan manufaktur yang memiliki kegiatan usaha membuat sebuah produk dari bahan dasar produk lain tentunya akan berbeda. Persediaan untuk perusahaan yang mengubah bentuk serta menambah nilai kegunaan barang pada umumnya diklasifikasikan ke dalam berbagai kelompok seperti berikut ini: 1. Persediaan Bahan Baku Persediaan bahan baku adalah barang-barang yang dibeli atau diperoleh dari sumber lain sebagai bahan mentah untuk selanjutnya diolah menjadi produk jadi. Dalam beberapa kasus, persediaan bahan baku yang digunakan di dalam proses produksi dapat berupa suku cadang yang diperoleh dari pihak lain. Dalam hal ini, persediaan bahan baku seringkali disebut sebagai persediaan suku cadang. 2. Persediaan Produk Dalam Proses Persediaan produk dalam proses biasanya meliputi barang-barang yang masih dalam proses "setengah jadi". Barang-barang dalam persediaan ini masih berada dalam proses pengerjaan yang memerlukan pengerjaan lebih lanjut sebelum barang itu dijual. Produk dalam proses, umumnya dinilai berdasarkan jumlah harga pokok bahan baku, biaya tenaga kerja langsung dan biaya overhead pabrik yang telah dikeluarkan atau terjadi sampai dengan tanggal tertentu. (Baca juga: Pengertian Biaya Overhead Pabrik dan Cara Menghitungnya) 3. Persediaan Produk Jadi Persediaan produk jadi meliputi semua barang yang telah selesai dari proses produksi dan siap untuk dijual. Seperti halnya persediaan produk dalam proses, produk jadi pada umumnya dinilai sebesar jumlah harga pokok bahan baku, biaya tenaga kerja langsung dan biaya overhead pabrik yang diperlukan untuk menghasilkan produk tersebut. 4. Persediaan Bahan Penolong Persediaan bahan penolong meliputi semua bahan yang dimiliki untuk keperluan produksi, namun tidak merupakan bahan baku yang membentuk produk jadi. Bahan-bahan yang dikategorikan sebagai kelompok persediaan bahan penolong antara lain minyak pelumas untuk mesin-mesin pabrik, lem, benang untuk menjilid dan buku-buku pada perusahaan percetakan. 5. Persediaan Lain-Lain Sama seperti pada perusahaan dagang, persediaan lain-lain dalam perusahaan manufaktur terdiri dari persediaan kantor plastik, kardus, alat-alat kantor dan lain sebagainya. Biasanya barang persediaan ini akan dipakai dalam jangka waktu relatif pendek. Persediaan ini akan dibebankan sebagai biaya administratif & umum atau biaya pemasaran.
  • 4. METODE PENCATATAN PERSEDIAAN BARANG DAGANG Pencatatan persediaan barang sangat penting dilakukan oleh perusahaan. Selain untuk menjaga persediaan barang agar selalu tersedia bagi konsumen, pencatatan persediaan barang juga penting untuk memudahkan perhitungan modal dan keuntungan perusahaan. Dalam akuntansi dikenal dua cara mencatat persediaan barang, yakni: 1. Pencatatan Persediaan Barang Dengan Metode Fisik (Periodik) Metode pencatatan persediaan secara fisik biasa disebut juga dengan sistem periodik (periodic inventory system). Penamaan ini disebabkan karena untuk menentukan nilai atau harga pokok persediaan barang dagangan di akhir periode harus dilakukan penghitungan secara fisik (stock opname). Penghitungan di gudang tempat menyimpan barang bertujuan untuk mengetahui besarnya persediaan barang dagangan pada akhir periode. Penghitungan persediaan akhir barang dagangan umumnya dilakukan dengan salah satu dari metode berikut: A. FIFO (First In, First Out) Metode pencatatan persediaan ini sering dikenal sebagai original cost method. Metode ini mengasumsikan bahwa barang yang pertama diterima akan pertama dikeluarkan. B. LIFO (Last In, First Out) Metode pencatatan persediaan ini berdasarkan asumsi bahwa barang atau bahan yang terakhir dibeli akan pertama dikeluarkan. Tujuan metode ini adalah menetapkan atau melaporkan harga pokok barang yang telah dijual menurut harga yang sedekat mungkin dengan harga pasar sekarang. Metode ini mengurangi laba perusahaan yang belum direalisir sampai suatu jumlah yang sekecil-kecilnya. C. Average Cost Metode pencatatan persediaan ini menghitung suatu harga pokok rata-rata untuk suatu periode waktu yang mudah dipilih, misalnya tiga atau enam bulan. Pengaruh fluktuasi harga dapat diperkecil dengan menggunakan metode ini. D. Retail Inventory Method Metode pencatatan persediaan ini terutama digunakan dalam toko barang serba ada, dimana persediaan ditandai satu persatu dengan harga jual dan bukan harga pokok. Untuk menentukan harga pokok persediaan akhir, maka akan dihitung satu marjin atau mark up rata- rata untuk semua periode, rata-rata kemudian persediaan akhir yang dinilai dengan harga eceran. 2. Pencatatan Persediaan Barang Dengan Metode Perpetual atau Terus-Menerus (Continue)
  • 5. Metode pencatatan persediaan barang dengan metode perpetual atau terus-menerus (continue) adalah metode pencatatan persediaan barang yang dilakukan ketika aliran barang dagangan dapat diikuti secara terus-menerus setiap saat. Di dalam sistem ini, besarnya nilai atau harga pokok barang yang terjual serta jumlah persediaan barang dagangan di akhir periode akuntansi dapat diketahui setiap saat. Metode pencatatan atas persediaan barang dagangan dilakukan secara berkelanjutan, menyangkut perubahan persediaan yang tercermin dalam rekening persediaan. Pembelian dan penjualan (pengeluaran) barang dicatat secara langsung di rekening persediaan pada saat terjadinya transaksi. Metode pencatatan persediaan barang dengan metode perpetual atau terus-menerus (continue) memiliki beberapa karakter, di antaranya: 1. Pembelian barang dagangan untuk dijual akan dicatat dalam rekening persediaan barang dagangan, bukan rekening pembelian. 2. Biaya angkut pembelian, retur, dan pengurangan harga pembelian, serta potongan tunai pembelian dicatat dalam rekening persediaan, bukan dalam rekening terpisah (rekening tersendiri retur dan pengurangan harga pembelian). 3. Harga pokok penjualan diakui pada saat penjualan dengan mendebit rekening harga pokok penjualan dan mengkredit rekening persediaan barang dagangan. 4. Persediaan merupakan rekening pengendali yang didukung oleh buku besar pembantu. Buku pembantu berisi catatan persediaan secara individual (tiap-tiap jenis barang dibuatkan suatu buku pembantu). Dalam buku pembantu ini memperlihatkan tentang kualitas dan harga tiap-tiap persediaan. MANAJEMEN PERSEDIAAN BAB I PENDAHULUAN A.Latar Belakang Masalah Persediaan di banyak perusahaan merupakan salah satu aset yang paling mahal, manajer oprasional di dunia telah lama menyadari bahwa manajemen persediaan yang baik itu adalah hal yang sangat penting. Suatu perusahaan dapat mengurangi biaya dengan cara mengurangi tingkat persediaan yang ada di perusahaan, karena dengan adanya persediaan yang overload akan menjadikan biaya menjadi bertambah. Di lain pihak konsumen akan merasa tidak puas jika suatu produk stoknya habis, dan hal ini akan memungkinkan konsumen berpindah pada produk lain, maka perusahaan harus mencapai keseimbangan antara investasi persediaan dengan tingkat pelayanan konsumen Dari permasalahan di atas tentunya pengelolaan persediaan sangatlah penting, maka dari itu penulis mengambil judul yaitu "Manajemen persediaan". B.Rumusan Masalah Dari latar belakang masalah di atas penulis merumuskan masalah yang akan dibahas dalam makalah ini sebagia berikut:
  • 6. 1.Apakah yang Dinamakan dengan Persediaan dalam Sebuah Perusahaan? 2.Ada Berapakah Jenis Persediaan ? 3.Apakah Fungsi dari Persediaan? 4.Apasajakah yang Termasuk dalam Biaya Persdiaan ? 5.Apa yang Dimaksud dengan Model Economis Order Quantity? C.Tujuan Pembahasan 1Untuk Mengetahui Persediaan dalamSebuah Perusahaan. 2Untuk Mengetahui Jenis-jenis Persediaan . 3Untuk Mengetahui Fungsi dari Persediaan. 4Untuk Mengetahui Apa yang Termasuk dalam Biaya Persdiaan . 5Untuk Mengetahui Model Economis Order Quantity. Teknis penulisan makalah ini berpedoman pada buku Pedoman Penulisan Karya Ilmiah: Skripsi, Tesis, Desertasi, Artikel, Makalah, Laporan Penelitian. Universitas Negeri Malang (UM, 2007) BAB II PEMBAHASAN A.Pengertian Persediaan Sebelum kita masuk pada pembahasan yang lebih lanjut, terlebih penulis skan menjelaskan tentang pengertian persediaan (inventory). Menurut Handoko (1999:333) persediaan (inventory) adalah "suatu istilah umum yang menunjukkan segala sesuatu atau sumber daya-sumber daya organisasi yang disimpan dalam antisipasinya terhadap pemenuhan permintaan". Permintaan tersebut meliputi bahan mentah, barang dalam proses, barang jadi ataupun produk final (produk jadi). Sedangkan pengertian persediaan menurut Harjanto (2004:219) persediaan adalah merupakan "barang atau bahan yang disimpan yang digunakan untuk memenuhi tujuan tertentu". Misalnya saja untuk proses produksi, perakitan, untuk dijual kembali dan sebagai suku cadang dari sebuah mesin. Pendapat lain mengatakan bahwa Persediaan adalah barang yang dimiliki untuk dijual atau untuk diproses selanjutnya dijual (Achun, 2008). Berdasarkan pengertian tersebut maka perusahaan jasa tidak memiliki persediaan, perusahaan dagang hanya memiliki persediaan barang dagang sedang perusahaan industri memiliki 3 jenis persediaan yaitu persediaan bahan baku, persediaan barang dalam proses dan persediaan barang jadi siap disalurkan pada konsumen. B.Jenis-jenis Persediaan. Persediaan terbagi dalam beberapa jenis, setiap jenisnya memiliki karakteristik dan ciri-ciri khusus tersendiri. Dalampengelolaan dan pemeliharaanya pun berbeda-beda. Persediaan ini bisa berupa bahan mentah, bahan pembantu, barang dalamproses, dan barang jadi ataupun suku cadang. Menurut beberapa ahli manajemen oprasional mereka menyebutkan definisi yang berbeda-beda namun masih memiliki muatan materi inti yang sama. Heizer & Render (2004:61) menyebutkan bahwa untuk mengakomodasi fungsi persediaan, perusahaan memiliki 4 Jenis persediaan, yaitu: 1.Persediaan bahan baku (raw material inventory).
  • 7. Adalah sebuah bahan baku yang belum memasuki proses produksi yang kegunaanya untuk memisahkan para pemasok dari proses produksi. 2.Persediaan barang setengah jadi (Working in proses- WIP inventory). Adalah bahan baku atau komponen yang sudah mengalami proses produksi tapi masih belum sempurna atau masih belum menjadi produk jadi. 3.MRO (Maintenen/repair/ operating). Pemeliharaan/ perbaikan/ oprasi. Di perlukan untuk berjaga-jaga jika ada kerusakan mesin dalam salah satu proses produksi dan MRO ini harus di jadwalkan atsu di antisipasi. 4.Persediaan barang jadi ( finished goods inventory). Produk akhir yang sudah jadi dan siap untuk dijual. Selain dari keempat jenis persediaan tersebut Handoko (1999:334) menambahkan yaitu: 5.Persediaan Komponen-komponen Rakitan ( Purchased parts/component). Persediaan yang terdiri dari komponen komponen yang diperoleh dari perusahaan- perusahaan lain, dimana komponen tersebut dapat dirakit kembali menjadi suatu produk. 6.Persediaan Bahan Pembantu atau Penolong (suplies). Persediaan barang-barang yang diperlukan dalam pross produksi, tetapi tidak merupakan komponen atau bagian dari barang jadi. C.Fungsi-fungsi persediaan. Pesediaan dalam sebuah perusahaan merupakan suatu hal yang sangat penting. Pesrsediaan memiliki berbagai fungsi karena jika perusahaan mengalami kekurangan barang persediaan maka akan berakibat pada hal-hal seperti tertundanya penjualan sehingga akan menghambat proses pendapatan laba. Kehilangan penjualan, kehilangan pelanggan. Maka disini peesediaan memiliki peranan penting dalam perusahaan. Adapun fungsi-fungsi dari persediaan adalah seperti yang telah disebutkan Handoko (1999: 335-336) dalm bukunya yang berjudul " Dasar-dasar manajemen produksi dan oprasi". Persediaan memilik tiga fungsi, Yaitu: 1.Fungsi Decoupling Persediaan bahan mentah diadakan agar perusahaan tidak sepenuhnya bergantung pada pengadaanya dalam hal kuantitas dan waktu pengiriman. Persediaan barang dalamproses diadakan agar departemen-departemen dan proses-proses individual perusahaan terjaga kebebasannya. Persediaan barang jadi diperlukan untk memenuhi permintaan produk yang tidak pasti dari para pelanggan. Persediaan dapat digunakan untuk menghadapi fluiktuasi permintaan konsumen yang tidal dapat diperkirakan atau diramlkan disebut uga dengan fluctuation stock. 2.Fungsi Economic Lot Sizing. Melalui pnyimpanan persediaan, perusahaan dapat memproduksi dan membeli sumber daya-daya dalm kuantuitas yang dapat mengurangi biaya-biaya perunit. Persediaan "lot size" ini perlu mempertimbangkan penghematan-penghematan, karena perusahaa membeli dalam jumlah yag besar dibandingkan dengan biaya-biaya yang timbul karena besarnya persediaan. 3.Fungsi Antisipasi. Persediaan memiliki fungsi antisipasi terhadap fluktuasi pelanggan atau konsumen yang tidak dapat diramalkan berdasar pengalamn-pengalaman masa lalu. Atau permintaan musiman sehingga perusahaan dapat mengadakan persediaan musiaman (Seasional inventories). Disamping itu perusahaan juga sering menghadapi ketidak pastian jangka waktu pengiriman
  • 8. dan permintaan akan barang-barang selama satu periode, sehingga membutuhkan persediaan ekstra atau disebut dengan persediaan pengaman. Selain itu persediaan (inventory) dapat memiliki berbagai fungsi penting yang menambah fleksibilitas dari proses produksi, atau oprasi suatu perusahaan. Yaitu 1.Untuk memberikan suatu stock barang; agar dapat memenuhi permintaan yang di antisipasi dari konsumen yang bersifat fluktuatif 2.Untuk memangkan produksi dengan distribusi. Misalnya bila permintaan produksinya tinggi hany apad musim panas, perusahaan dapat memenuhi stock selama musim dingin, sehingga biaya kekurangan stok dan kehilangan pelanggan dapat dihindari. 3.Untuk mengambil keuntungan dari potongan jumlah.karena pembelian dlam jumlah yang besar secara substansial dapat menurunkan biaya produk. 4.Untuk melakukan Holding terhadap inflasi dan perubahan harga. Untuk menghindar dari kekurangan stok yang dapat terjadi karena perubahan cuaca, kekurangan pasokan, masalah mutu, atau pengiriman yang tidak tepat. 5.Untuk menjaga agar opeasi dapat berjalan dengan baik dengan menggunakan barang dalam proses yang telah di sediakan. Hal seperti ini diperlukan karena kebutuhan waktu yang digunakan untuk memproduksi barang dan sepanjang berlangsungnya proses terkumpulnya persedian (Heizer & Render, 2001:314). D.Biaya-biaya persedian. Persediaan merupakan salah satu asset penting perusahaan. Pengelolaan persediaan pun memperoleh perhatian dari manajemen. Tanpa persediaan sama sekali akan menjadikan proses prodeksi menjadi terhambat dan persediaan yang terlalu banyak, juga itu tidak baik baik bagi perusahaan. Mengapa tidak baik? Jawabannya tidak lain biaya persediaan. Menurut Mulyana (2007) Unsur biaya yang terdapat dalam persediaan diklasifikasikan menjadi tiga. Pertama, biaya pemesanan. Yang kedua, biaya penyimpanan. Dan yang ketiga, biaya kekurangan persediaan. Biaya pemesanan dikeluarkan terkait aktifitas pemesanan bahan atau barang sejak dari penempatan pemesanan sampai tersedia di gudang. Handoko (1999:336-338) menyebutkan bahwa dalampembuatan sebuah keputusan yang akan mempengaruhi besarnya (jumlah) persediaan, maka manajer oprasional harus memertimbangkan biaya-biaya variabel yang terkait dengan pengadaan persediaan. Dengan mengetahui biaya biaya yang terdapat atau terkait dengan persediaan maka manajer diharapkan mampu mengambil keputusan yang bijak mengenai kadar persediaan yang paling ekonomis dalam perusahaanya. Biaya- biaya tersebut Yaitu: 1.Biaya penyiapan (manufacturing). Biaya ini keluar jiak perusahaan meproduksi bahan-bahan dasar dalam pabrik sendiri, maka perusahaan menghadapi biaya penyiapan (Setup Cost) untuk memproduksi komponen tertentu. Biaya-biaya tersebut meliputi: a.Biaya mesin-mesin mengenggur b.Biaya persiapan tenaga kerja langsung c.Biaya scheduling d.Biaya ekspedisi. 2.Biaya pemesanan (pembelian). Setiap kali bahan dipesan, maka perusahaan akanmenanggung biaya pemesanan. Biaya- biaya tersebut meliputi: a.Pemrosesan pesanan dan biaya ekspedisi b.Upah
  • 9. c.Biaya telepon d.Pengeluaran surat-menyurat. e.Biaya pengepakan dan penimbangan f.Biaya pemeriksaan (inspeksi) penerimaan. g.Biaya pengiriman ke gudang h.Biaya Hutang lacar 3.Biaya Penyimpanan (holding cost atau carrying cost). Biaya penyimpanan ini bervariasi secara langsung dengan kuantitas persediaan. Biaya penyimpanan perperiode akan semakin besar apabila kuantitas bahan yang dipesan semakin banyak, atau rata-rata persediaan semakin tinggi. Biaya-biaya penyimpanan meliputi: a.Biaya fasilitas penyimpana seperti penerangan, pemanas,pendingin atau yang lainnya. b.Biaya modal yaitu alternative pendapatan atas dana yang diinvestasikan dalam persediaan. c.Biaya keusangan d.Biaya perhitungan phisikdan konsiliasi laporan e.Biaya asuransi persediaan. f.Biayay pajak persediaan g.Biaya pencurian, pengrusakan, atau perampokan (jika ada). h.Biaya penangana persediaan 4.Biaya kekurangan atau kehabisan Bahan (Shortage cost) Biaya ini paling sulit diperkirakan biaya ini timbu bila mana persdiaan tidak memenuhi atau mencukupi adanya permintaan bahan,yang termasuk dlam biaya ini adalah: a.kehilangan penjualan b.Kehilangan langganan c.Biaya pemesanan Khusus d.Biaya ekspedisi e.Selisih Harga f.Tergangunya oprasi g.Tambahan pengeluaran kegiatan manjerial. E.Model Economic Order Quantity (EOQ). Masalah utama persediaan adalah penetapan jumlah persediaan yang ekonomis. karena manajer sering dihadapkan pada pertanyaan-pertanyaan seperti, berapa jumlah persediaan yang dibutuhkan? Kapan bahan baku itu di pesan agar biaya bisa minimal? Dan berapa jumlah persediaan yang harus diadakan agar mampu meminimalkan ongkos pemeliharaan dan penyimpanan persediaan dan produksi? Sehingga penentuan persediaan yang optimal dapat digunakan model kuantitas pemesanan yang ekonomis: Economic Ordering Quantity Model (EOQ). EOQ adalah Kuantitas persediaan yang optimal atau yang menyebabkan biaya persediaan mencapai titik terendah. Model EOQ ini merupakan Suatu rumusan untuk menentukan kuantitas pesanan yang akan meminimumkan biaya persediaan (Kusuma, 2002:132). Dari pertanyaan dan pernyataan tersebut dapat kita simpulkan Metode persediaan yang paling terkenal adalah model-model economic order quantity (EOQ), atau economic lot size (ELS). Namun dalam pembahasan ini digunakan EOQ yang mencakup pengertia keduanya EOQ dan ELS (Handoko, 1999:339). Dalamteori, konsep EOQ kadang-kadang juga disebut model fixed order quantity. Sederhan.
  • 10. Model EOQ digunakan untuk menentukan kuantitas pesanan persedian untuk meminimumkan biaya langsungbiaya penyimpanan persediaan dan biaya kebalikannya (inverse cost) pesanan persediaan. Untuk menghitung EOQ sederhana dapat mengunakan rumus sebagai berikut: Keterangan: D = penggunaan atau permintaan yang diperkirakan perperiode waktu. S = Biaya pemesanan (persiapan pesanan dna penyiapan mesin) per pesanan H = biaya penyimpanan per unit per tahun. Model EOQ diatas dapat di terapkan dengan asumsi a.Permintaan akan produk adalah konstan seragam dan diketahui b.Harga per unti produk daldh konstan c.Biaya penyimpanan Unit pertahun (H) adalah konstan d.Biaya pemesanan per pesanan (S) adalah konstan e.Waktu anara pesanan yang dilakukan dan barang-barang yang diterima (lead,time, L) adalah konstan f.Tidak terjadi kekurangan barang atau backorder Selain dari model EOQ sederhana tersebut ada lagi Model EOQ yaitu: 1. EOQ dengan Backorder. Sangat sering perusahaan akan, dapat mengalami kekurangan persediaan tanpa kehilangan penjualan selama periode kehasbisan persediaan (out off stock). Bila barang yang disuplai terlambat dipesanan-pesanan dimasa lalu “backordering” persediaan unit dan barang dipesan kembali, Model sederhana dapat digunakan untuk menentukan EOQ. Anggapan-angaapan dan istilah-istilah model backorder identik engan EOQ dasar tetapi ada beberapa pengecualian yaitu terperinci sebagai berikut: a.Ada waktu (t1) dimana ada surplus persediaan (I) b.Waktu (t2) dimana ada kekurangan persediaan (Q – I) c.Setiap siklius memerlukan waktu yang sama d.Biaya back ordering per unit pertahun adalah konstan ( B, Rp /unit/ tahun) e.Backorder dan persedian dipenuhi secara bersamaan. Rumus EOQ model Backordering dapat dirumuskan, sebagai berikut Rumus surplus persediaan ; Rumus Biaya persediaan total tahunan 2. EOQ dengan Tingkat Produksi Terbatas (Finite Production Rate). Model EOQ dasar menganggap bahwa kuantitas yang di pesan di terima seluruhnya pada saat yang sama. Dalamjumlah Tunggal Q. Berapa produk yang dibeli dan di produksi sendiri perusahaan tidak selalu memenuhi anggapan tersebut. Jadi, persediaan tidak di penuhi semua secara bersamaan tetapi secara bertahap. Kuantitas pesanan tidak diterima dalam jumlah besar, tetapi diterima dalam jumlah atau kuantitas yang lebih kecil sejalan dengan kemajuan produksi. Produk-produk yang dibeli atau diproduksi sendiri mempunyai tingkat produksi (P) yang relati f lebih besar dari tingkat permintaan (d). Anggapan-anggapan atu istilah-istilah model ini yang berbeda dari model dasar dapt di perinci sebagai berikut:
  • 11. a.Kuantitas pesanan tidak dipenuhi semuanya pada saat yang sama tetapi tersedia dalam kuantitas-kuantitas yang lebih kecil pada tingkat produksi atau pemenuhan yang konstan (P). b.Tingka permintaan (d) relatif lebih besar dari pada tingkat produksi. c.Selama produksi dilakukan (tp), tingkat pemenuhan persediaan adalah sama dengan tingkat produksi dikurangi tingkat permintaan (p –d ). d.Selama Q unit diproduksi, besarnya tingkat persediaan maksimum kurang dari Q karena penggunaan selama pemenuhan. Rumusan EOQ model ini atau sering disebut juga dengan Economic production quantity adalah sebagai berikut : Sedangkan rumusan biaya persediaan total adalah sebagai berikut: 3. Model-model Potongan Kuantitas. Model-model sebelumnya telah memperhatikan bahwa potongan kuantitas atau harga per unit lebh rendah mungkin diberikan bila perusahaan membeli dalam kuantitas-kuantitas persediaan yang lebih besar. Pada umumnya, tidak ada rumusansederhana ntk memecahkan masalahEOQ bila potongan diberikan. Ada beberap algorithma umum yang dapat digunakan bila potongan kuantitas diberikan. Dua algorithma akan di jelaskan sebagai berikut. Karena harga bervariasi dengan jumlah yang dipesan, fungsi biaya total paling sedikit mencakup tiga macam biaya : biaya-biaya penyimpanan, pemesanan dan pembelian. Dengan C sama dengan harga pembelian, fungsi biaya total sekarang. TC = DC + H + S Hubungan antara harga (C) dan kuantitas (Q) biasanya diberikan dalam suatu tabel atau skedul. Konsekuensinya, biasanya tidak ada fungsi matematik sederhana yang dapat menggambarkan hubungan antara C dan Q. Oleh karena itu, sering diperlukan pecarian yang sistematik untuk menentukan kuantitas pesanan yang paling baik. a. Potongan kuantitas dengan biaya penyimpanan merupakan suatu persentase dari harga. Dalamsituasi ini supplier memberikan pengurangan harga kepada para langganan pada kuantitas pada kuantitas yang berbeda-beda dan biaya penyimpanan per unit dinyatakan dalam persentase dari harga. Sebagai contoh prosentase biayapenyimpanan per unit (h) adalah 22% dari harga. Prosedur untuk menemukan EOQ dsalamkasus ini adalah : 1.Hitung EOQ pada harga terendah. Bila EOQ feasibel (yaitu, mungkin pada harga itu ), ini berarti merupakan kuantitas pesanan yang optimal. Perhitungan lebih lanjut tidak diperlakukan. 2.Bila EOQ tidak feasibel (yaitu, tidak mungkin pada harga itu) hitung biaya total pada kuantitas terendah yang feasibel pada harga itu. 3.Kemudian hitung EOQ untuk harga terendah berikutnya (kedua). Bila EOQ feasibel hitung biaya totalnya. Kuantitas optimal adalah salah satu dari kuantitas yang telah dihitung yang mempunyai biaya total terendah. Bila langkah kedua dan EOQ kedua ini tidak feasibel,
  • 12. ulangi langkah 2 dan 3 sampai EOQ yang feasibel diketemukan atau perhitungan selanjutnya tidak dimungkinkan. b. Potongan kuantitas dengan biaya penyimpanan tertentu. Bila biaya pemesanan per unit bukan dinyatan dalam persentase dari harga pembelian tetapi bervariasi sesuai ketentuan, pencarian kuantitas pesanan yang optimal memerlukan perhitungan seluruh biaya-biaya minimum feasibel. Prosedur yang digunakan sebagai berikut: 1.Hitung biaya total untuk setiap harga dan biaya penyimpanan pada EOQ yang feasibel. 2.Bila EOQ tidak feasibel hitung biaya total pada kuantitas terendah yang feasibel. 3.Kuantitas pesanan yang optimal adalah EOQ yang menghasilkan total biaya minimum BAB III KESIMPULAN Dari pembahasan di atas, penulis dapat menyimpulkan beberapa hal bahwa Persediaan merupakan suatu hal yang sangat penting dalam perusahaan. Bila perusahaan menanamkan terlalu banyak dananya dalam persedian, menyebabkan biaya penyimpanan yang berlebihan, dan mungkin mempunya opportunity cost (dana dapat ditanamkan dalam investasi yang lebih mengutungkan). Demikian pula, bila perusahaan tidak mempunyai persediaan yang mencukupi, dapat mengakibatkan biaya-biaya dari terjadinya kekurangan bahan. Persediaan merupakan suatu hal yang sangat penting karena persediaan membentuk hubungan antara produksi dan penjualan produk. Maka manajer Oprerasi harus bisa mengatur persediaan dengan baik. Karena kesalahan dalammenetapkan persediaan dapat berakibat fatal, suatu contoh Persediaan terlalu kecil, mengakibatkan Hilangnya kesempatan untuk menjual dan memperoleh laba. Sedangkan jika Persediaan terlalu besar, maka akan berakibat pada biaya besar, sehingga memperkecil laba, dan malah akan memperbesar resiko. Tujuan dari manajemen Persediaan adalah menyediaan persediaan yang dibutuhkan untuk menyokong operasi dengan biaya minimum (optimal dapat digunakan model kuantitas pemesanan yang ekonomis). DAFTAR RUJUKAN Achun. 2008. Manajemen Persedisaan dan Produksi, (Online), (Http://www.dataon.com/library/files/Persediaan.htm, diakses 22 Oktober 2009). Handoko, T. H. 1999. Dasar-dasar Manajemen Produksi dan Oprasicetakan keduabeas. Yogyakarta: BPFE Harjanto, E. 2004. Manajemen Produksi dan Operasi. Edisi kedua cetakan keempat. Jakarta: PT Grasindo. Heizer, J.& Render, B. 2001. prinsip-prinsip Manajemen operasi. Jakarta : Salemba Empat
  • 13. Heizer, J. & Render, B. 2004. Oprational managment (Manajemen Operasi).Buku 2 edisi ketujuh. Jakarta : Salemba Empat. Kusuma, H. 2002. Manajemen Produksi; Perencanaan dan pengendalian Produksi. Jogyakarta: ANDI Mulyana, I. 2007. Biaya-biaya yang terkandung dalam persediaan, (Online), (http://id.shvoong.com/business-management/management/1698741-biaya-biaya-yang- terkandung-dalam-persediaan/.html, diakses 22 Oktober 2009). Reksohadipodjo, S. & Gitosudarmo, I. 2000. Manajemen produksi. Edisi keempat cetakan kesebelas. Yogyakarta: BPFE Universitas Negeri Malang. 2007. Pedoman Penulisan Karya Ilmiah: Skripsi, Tesis, Desertasi, Artikel, Makalah, Laporan Penelitian. Edisi Keempat, Cetakan Ketiga. Malang: Biro Administrasi Akademik, Perencanaan dan Sistem Informasi bekerja sama dengan Penerbit Universitas Negeri Malang. Modal Kerja : Pengertian, Konsep, Jenis, Manfaat, Penggunaan, Manajemen dan Perputaran 1. Pengertian Modal Kerja Menurut Jumingan (2011:66) modal kerja yaitu : “ Modal kerja yaitu jumlah dari aktifa lancar. Jumlah ini merupakan modal keja bruto (gross working capital ).definisi ini bersifat kuantitatif karena menunjukan jumlah dana yang digunakan untuk maksud- maksud operasi jangka pendek. Waktu tersedianya modal kerja akan tergantung pada macam dan tingkat likuiditas dari unsur-unsur aktiva lancar misalnya kas, surat-surat berharga,piutang dan persdiaan. Sedangkan pengertian modal kerja menurut Kasmir (2012:250) yaitu : ” Pengertian modal kerja merupakaan modal yang digunakaan untuk melakukan kegiatan operasi perusahaan. Modal kerja diartikan sebagai investasi yang ditanamkan dalam aktiva lancar atau aktiva jangka pendek, seperti kas, bank, surat-surat berharga,piutang,persediaan dan aktiva lancar .” 2. Konsep Modal Kerja
  • 14. Menurut Munawir (2010:14) ada 3 konsep modal kerja yang umum digunakaan, yaitu : 1. Konsep Kuantitatif Konsep ini menitik beratkan kepada kuantum yang diperlakukan untuk mencukupi kebutuhan perusahaan dalam membiayai operasinya yang bersifat rutin atau menunjukan jumlah dana (fund) yang tersedia untuk tujuan operasi jangka penpek. Dalam konsep ini menganggap bahwa modal kerja adalah jumlah aktiva lancar (gross working capital ). 2. Konsep Kualitatif Konsep ini menitik beratkan pada kualitas modal kerja, dalam konsep ini pengertian modal kerja adalah kelebihan aktiva lancar terhadap hutang jangka pendek (net working capital), yaitu jumlah aktiva lancar yang berasal dari pinjaman jangka panjang maupun para pemilik perusahaan. 3. Konsep Fungsional Konsep ini menitik beratkan fungsi dari dana yang dimiliki dalam rangka menghasilkan pendapatan (laba) dari usaha pokok perusahaan. 3. Jenis Modal Kerja Menurut Munawir ( 2010:119) pada dasarnya modal kerja itu terdiri dari dua,yaitu pertama, bagian yang tetap atau bagian yang permanen yaitu jumlah minimum yang harus tersedia agar perusahaan dapat berjalan lancar tanpa kesulitan keungan, dan kedua jumlah modal kerja yang variabel yang jumlahnya tergantung pada aktifitas musiman dan kebutuhan- kebutuhan di luar aktivitas biasa. 4. Manfaat Modal kerja Modal kerja mampu membiayai pengeluaran atau operasi perusahaan sehari-hari. Dengan modal kerja yang cukup akan membuat perusahaan beroperasi secara ekonomis dan efesien serta tidak mengalami kesulitan keuangan. Manfaat modal kerja menurut Munawir (2010: 116) adalah: 1. Melindungi perusahaan terhadap krisis modal kerja karena turunnya nilai dari aktiva lancar. 2. Memungkinkan untuk dapat membayar semua kewajiban-kewajiban tepat pada waktunya. 3. Memungkinkan untuk memiliki persediaan dalam jumlah yang cukup untuk melayani para konsumen. 4. Memungkinkan bagi perusahaan untuk memberikan syarat kredit yang lebih menguntungkan kepada para langgananya 5. Memungkinkan bagi perusaahan untuk dapat beroperasi dengan lebih efesien karena tidak ada kesulitan untuk memperoleh barang ataupun jasa yang dibutuhkan. 5. Penggunaan Modal kerja
  • 15. Penggunaan modal kerja menurut Kasmir ( 2012: 258) biasa dilakukan perusahaan untuk: 1. Pengeluaran untuk gaji, upah dan biaya operasi perusahaan lainnya. Maksudnya dari pengeluaran untuk gaji,upah dan biaya operasi perusahaan lainya, perusahaan mengeluarkan sejumlah uang untuk membayar gaji,upah dan biaya operasi perusahaan lainnya yang digunakaan untuk menunjang penjualan. 2. Pengeluaran untuk membeli bahan baku atau barang dagangan. Maksud pengeluaran untuk membeli bahan baku atau barang dagaan adalah pada sejumlah bahan baku yang dibeli yang akan digunakaan untuk proses produksi dan pembelian barang dagaan untuk di jual kembali. 3. Menutupi kerugian akibat penjualan surat berharga . Maksud menutupi kerugian akibat penjualan surat berharga adalah pada saat perusaan menjual surat-surat berharga, namun mengalami kerugian. Hal ini akan mengurangi modal kerja dan segera ditutupi. 4. Pembentukan dana. Pembentukan dana merupakan pemisahan aktiva lancar untuk tujuan tertentu dalam jangka panjang, misalnya pembentukan dana pensiunan, dana ekspansi, atau dana pelunasaan obligasi. Pembentukan dana ini akan mengubah bentuk aktiva dari aktiva lancar menjadi aktiva tetap. 5. Pembelian aktiva tetap (tanah, bangunan,kendaraan,dan mesin ). Pembelian aktiva tetap atau investasi jangka panjang seperti pembelian tanah, bangunan, kendaraan dan mesin. Pembelian ini akan mengakibatkan berkurangnya aktiva lancar dan timbulnya utang lancar. 6. Manajemen Modal Kerja Manajemen modal kerja menurut Muslich (2005: 142): “Manajemen modal kerja merupakan manajemn aktiva lancar dan pasiva lancar “. Manajemen modal kerja memiliki beberapa arti penting bagi perusahaan. Pertama, modal kerja menunjukan ukuran besarnya investasi yang dilakukan perusahaan dalam aktiva lancar dan klaim atas perusahaan yang diwakili oleh utang lancar. Kedua, investasi dalam aktiva likuid, piutang barang adalah sensitif terhadap tingkat produktifitas dan penjualan. Tujuan manajemen modal kerja menurut Kasmir (2012:253) yaitu: 1. Guna memenuhi kebutuhan profitabilitas perusahaan 2. Dengan modal kerja yang cukup perusahaan memiliki kemampuan untuk memenuhi kewajiban pada waktunya. 3. Memunginkan perusahaan untuk memperoleh tambahan dana dari pada kreditor apabila rasio keungan memenuhi syarat.
  • 16. 4. Guna memaksimalkan penggunaan aktiva lancar guna meningkatkan penjualan dan laba. 5. Melindungi diri apabila terjadi krisis modal kerja akibat turunnya nilai aktiva lancar. 7. Perputaran Modal Kerja Perputaran modal kerja (net working capital trun over ) adalah salah satu rasio yang digunakaan untuk mengukur atau menilai keefektifan modal kerja perusahaan selama periode tertentu. Artinya seberapa banyak modal ker4ja perusahaan berputar suatu periode tertentu atau dalam suatu periode. Rasio ini diukur dengan membandingkan penjualan dengan modal kerja atau dengan modal kerja rata-rata. Formulasinya adalah sebagai berikut menurut kasmir (2012:182): Contoh Soal Perhitungan Harga Pokok Penjualan Usaha Dagang Perhitungan Harga Pokok Penjualan Usaha Dagang Tulisan ini adalah lanjutan tulisan pada postingan sebelumnya tentang harga pokok penjualan dalam perusahaan dagang. Kali ini akan dibahas tentang contoh perhitungan harga pokok penjualan (HPP) dalam usaha dagang atau yang juga dikenal dengan Cost of Goods Sold (COGS) Perhitungan COGS atau HPP usaha dagang ini rumusnya sederhana: Harga Pokok Penjualan = Inventory Cost + Biaya Overhead Inventory Cost = Persediaan Awal + Pembelian - Persediaan Akhir Pembelian = Pembelian + Ongkos Angkut - Potongan Harga - Pengembalian (return) Contoh Kasus Perhitungan COGS
  • 17. UD Ali Sejahtera bergerak dibidang pedagang furniture di salah satu pusat perbelanjaan, pada awal bulan tanggal 01 Maret 2015 mempunyai persediaan furniture senilai 1.000.000. Sepanjang bulan Maret 2015 UD Ali Sejahtera membeli persediaan barang dagangannya dari pengrajin furniture sebesar Rp 48.000.000 dengan ongkos kirim yang ditanggung sebesar Rp 1.000.000. Pada bulan yang sama, UD Ali Sejahtera mencatat transaksi penjualan sebanyak Rp 65.000.000. Pada akhir periode bulan maret, tanggal 31 Maret 2015 terjadi beberapa aktivitas:  UD Ali Sejahtera membayar beban listrik sebesar Rp 350.000,  Biaya Air PAM sebesar Rp 50.000,  Membayar uang sewa lapak tenant sebesar Rp 10.000.000,  Membayar gaji pegawai/penjaga toko sebesar Rp 800.000  Membayar biaya ongkos kirim furniture antar ke pelanggan Rp 500.000 Ketika dilakukan penghitungan fisik furniture, saldo akhir persediaan furniture diketahui hanya tersisa lemari kecil seharga Rp 300.000 saja. Permasalahan : 1. Berapa HPP (COGS) UD Ali Sejahtera pada periode bulan Maret 2015? 2. Berapa besaran Laba Kotor UD Ali Sejahtera pada bulan Maret 2015? Penyelesaian: 1. Harga Pokok Penjualan (HPP) COGS = Inventory Cost + Biaya Overhead Inventory Cost = Persediaan Awal + Pembelian – Persediaan Akhir Inventory Cost = Rp 1.000.000 + (Rp 48.000.000 + Rp 1.000.000) - Rp 300.000 Inventory Cost = Rp 49.700.000
  • 18. Biaya Overhead, mari kita pilah terlebih dahulu :  Listrik, apakah termasuk biaya overhead ? Tidak termasuk, karena berapapun nominal yang dibayarkan untuk listrik tetap  Biaya Air PAM, apakah termasuk overhead ? Tidak termasuk, alasannya sama, berapapun jumlah nominal yang dibayar untuk PDAM tetap  Sewa Tenant, apakah termasuk overhead ? Tidak Termasuk, Alasannya juga sama  Gaji Penjaga Toko, apakah termasuk overhead ? Tidak Termasuk, alasannya sama, gaji penjaga toko berapapun jumlah yang dihasilkan, gajinya tetap sama.  Ongkos kirim furniture sampai ketempat pelanggan ? Ya, ini termasuk sebesar Rp 500.000 Total Biaya Overhead dicatat sebesar Rp 500.000 Jadi Harga Pokok Penjualan bisa kita hitung: COGS = Rp 49.700.000 + Rp 500.000 COGS = Rp 50.200.000 2. Laba Kotor Bulan Maret 2015 Laba Kotor = Penjualan – Harga Pokok Penjualan Rp 65.000.000 - 50.200.000 Rp 14.800.000 Bagaimana, Tidak sulit bukan? Yap, pada umumnya tipe tipe contoh kasus yang sering kali kita temui memang semudah itu. tapi apakah pernah terpikirkan darimana asalnya saldo persediaan akhir senilai Rp
  • 19. 300.000 itu didapat? Ini dia kuncinya..! Penilaian Persediaan dan Penentuan Harga Pokok Penjualan Untuk menilai sebuah persediaan barang mungkin gampang - gampang susah. Dimana letak gampangnya ? Apabila jenis barang dagang tersebut memiliki sifat yang unik, artinya barang yang satu dengan barang yang lain berbeda baik itu dari harga, ukuran barang, kualitas, harga unitnya, tentu bisa dengan mudah kita memanagenya, apalagi barangnya berjumlah sedikit. Kita bisa tinggal pasang hanging tag atau sticker pada tiap tiap barang, spesifikasi dan harga unit ditiap tiap sticker. Lalu kemudian pada akhir periode kita bisa lakukan perhitungan fisik (physical count). Selesai sudah.. dalam akuntansi, ini biasanya diistilahkan dengan Physical Count Method Lalu diamana letak susahnya ? Bagaimana apabila barang dagangnya tunggal dan juga tidak unik. Karakter barang memiliki bentuk fisik yang sama, warnanya sama, bentuk dan ukurannya pun tak berbeda, kualitas barang relatif sama, yang dijual hanya barang itu saja dari waktu ke waktu, Akan tetapi harga beli berbeda, bervariasi. Harga jualnya pun tentu berbeda beda Lalu bagaimana cara menghitungnya ? Bagaimana cara dalam penentuan inventorynya? Bagaimana penentuan inventory costnya ? Lho bukannya harga beli sudah diketahui, harusnya bisa ditentukan besaran inventory costnya. (?) Sekedar ilustrasi UD Ali Sejahtera pada tanggal 3 Januari memiliki stok lemari kecil sebanyak 5 buah dengan harga kulakan sebesar Rp 400.000 per lemari kecil
  • 20. Pada tangal 8 Januari kulakan lagi sebanyak 7 buah dengan harga Rp 450.000 per lemari kecil Tanggal 10 Januari, UD Ali Sejahtera berhasil menjual sebanyak 11 lemari Lalu yang menjadi pertanyaan, Harus dihitung berapakah HPP nya? Rp 400.000 atau Rp 450.000 ? OK, Akuntansi mempunyai 3 metode yang bisa dipilih dan diterapkan dalam penentuan Harga Pokok juga sekaligus nilai persediaan barang pada akhir periode:  Metode Rata - Rata (Average Method)  Metode FIFO (FIFO Method)  Metode LIFO (LIFO Method) Rumus Harga Pokok Penjualan Rumus harga pokok penjualan adalah salah satu rumus dalam ilmu ekonomi yang digunakan untuk menghitung besaran Harga Pokok Penjualan (HPP) atas suatu barang atau jasa dalam suatu perusahaan. Harga pokok penjualan sendiri merupakan seluruh biaya yang dikeluarkan untuk mendapatkan barang-barang yang dijual atau harga perolehan dari barang yang dijual. Kemampuan untuk menghitung harga pokok penjualan merupakan kemampuan yang sangat mendasar yang harus dapat dilakukan oleh seorang akuntan, terutama seorang yang menjabat pada divisi cost accounting (akuntansi biaya). Akan tetapi, di sisi lain, akuntan-akuntan pada divisi lain pun seperti auditor dan chief accountant (akuntansi keuangan) juga harus memahami rumus harga pokok penjualan dan dapat menerapkannya pada perhitungan laporan keuangan suatu perusahaan. Harga pokok penjualan memiliki beberapa manfaat, diantaranya adalah sebagai patokan untuk menentukan harga jual atas suatu barang
  • 21. atau jasa, dan juga untuk mengetahui laba yang diinginkan oleh perusahaan. Apabila harga jual lebih besar dibanding harga pokok penjualan maka hal tersebut berarti akan diperoleh laba, namun jika sebaliknya maka akan diperoleh rugi. Oleh sebab itu, memahami rumus harga pokok penjualan sangat penting untuk menentukan patokan harga supaya hasil penjualan barang-barang atau jasa tidak menyebabkan kerugian pada suatu perusahaan. Rumus Harga Pokok Penjualan Harga Pokok Penjualan = Persediaan awal barang dagangan + pembelian bersih – persediaan akhir atau Harga Pokok Penjualan = barang yang tersedia untuk dijual – persediaan akhir Dari dua rumus harga pokok penjualan di atas anda perlu memahami bahwa “pembelian bersih” adalah saldo yang diperoleh dari hasil penjumlahan antara biaya pembelian dan biaya angkut pembelian, lalu dikurangi dengan biaya retur pembelian dan potongan pembelian. Sedangkan untuk “barang yang tersedia untuk dijual” merupakan jumlah saldo antara persediaan awal barang dagangan dan pembelian bersih. Contoh Penerapan Rumus Harga Pokok Penjualan Soal: Jika diketahui sebuah Unit Dagang (UD) yang bergerak dalam penjualan beras eceran memiliki saldo awal persediaan sebesar Rp 5.000.000, dan pembelian beras sepanjang tahun 2014 adalah Rp 85.000.000, serta pada akhir periode memiliki saldo akhir persediaan Rp 3.000.000, maka hitunglah harga pokok penjualan sepanjang tahun 2014! Jawab: Harga Pokok Penjualan = 5.000.000 + 85.000.000 – 3.000.000 Harga Pokok Penjualan = 87.000.000 Sehingga, dengan menerapkan rumus harga pokok penjualan seperti di atas maka dapat diketahui bahwa harga pokok penjualan beras pada UD tersebut sepanjang tahun 2014 adalah Rp. 87.000.000.
  • 22. RUMUS UNTUK MENGHITUNG HARGA POKOK PENJUALAN (HPP) HARGA POKOK PENJUALAN (HPP) 1. Pengertian Harga PokokPenjualan. Yang dimaksud dengan harga pokok penjualan adalah seluruh biaya yang dikeluarkan untuk memperoleh barang yang dijual atau harga perolehan dari barang yang dijual. Ada dua manfaat dari harga pokok penjualan. 1. Sebagai patokan untuk menentukan harga jual. 2. Untuk mengetahui laba yang diinginkan perusahaan. Apabila harga jual lebih besar dari harga pokok penjualan maka akan diperoleh laba, dan sebaliknya apabila harga jual lebih rendah dari harga pokok penjualan akan diperoleh kerugian. 2.Rumus Menghitung Penjualan Bersih. Penjualan dalam perusahaan dagang sebagai salah satu unsur dari pendapatan Perusahaan. Unsur-unsur dalam penjualan bersih terdiri dari - penjualan kotor - retur penjualan - potongan penjualan - penjualan bersih. Untuk mencari penjualan besih adalah sebagai berikut Penjualan bersih = penjualan kotor– reternpenjualan - potongan penjualan. Contoh : Diketahui penjualan Rp. 25.000.000 Retur penjualan Rp 125.000 Potongan penjualan Rp 150.000 Hitunglah penjualan bersih Penjualan bersih = Rp 25.000.000 – Rp 125.000.000 – Rp 150.000.000= Rp 24.725.000,- 3. Rumus Menghitung Pembelian Bersih Pembelian bersih adalah sebagai salah satu unsur dalam menghitung harga pokok penjualan. Unsur-unsur untuk menghitung pembelian bersih terdiri dari - pembelian kotor - biaya angkut pembelian - retur pembelian dan pengurangan harga - retur pembelian - potongan pembelian. Untuk menghitung pembelian bersih dapat dirumuskan sebagai berikut : Pemlian bersih =pembelian +biaya angkut pembelian –return pembelian –potongan pembelian.
  • 23. 4. Rumus Menghitung Harga Pokok Penjualan Untuk menghitung harga pokok penjualan harus diperhatikan terlebih dahulu unsur-unsur yang berhubungan dengan harga pokok penjualan. Unsur-unsur itu antara lain : - persediaan barang dagangan - pembelian - biaya angkut pembelian - retur pembelian dan pengurangan harga - potongan pembelian Rumus Harga PokokPenjualan HPP = Persediaan awal barang dagangan + pembelian bersih - persediaan akhir HPP = barang yang tersedia untuk dijual - persediaan akhir Keterangan : Barang yang tersedia untuk dijual = Persediaan awal barang dagangan + pembelian bersih Pembelian bersih = Pembelian + biaya angkut pembelian - retur pembelian - potongan pembelian. Atau Barang yang tersedia untuk dijual = Persediaan awal + pembelian + beban angkut Pembelian - retur pembelian - potongan pembelian -.Pengertian La&oran La$aRugi 5. Laporan laba rugi Laporan laba rugi adalah laporan yang menyajikan sumber pendapatan dan beban suatu perusahaan (dagang) selama periode akuntansi. Untuk menghitung laba rugi perusahaan adalah Lababersih =laba kotor–bebanusaha. Beban usaha dalam perusahaan dagang ada dua kelompok. 1. Beban penjualan ialah biaya yang langsung dengan penjualan. 2. Beban administrasi umum ialah biaya-biaya yang tidak langsung dengan penjualan. Untuk menghitung laba kotor adalah Labakotor=Penjualan bersih -harga pokokpenjualan. Sedangkan untuk menghitung penjualan bersih adalah Penjualan bersih = penjualan - retur penjualan dan pengurangan harga - potongan penjualan
  • 24. Contoh Laporan Harga Pokok Penjualan Perusahaan Dagang Berikut ini kita akan membahas tentang Harga pokok Penjualan atau HPP untuk perusahaan dagang. Dan kita mencoba menyelesaikan soal dari perusahaan mitra mart yang mana dalam soal tersebut kita di minta untuk melakukan penyelesaian perhitungan Harga Pokok Penjualan. Silahkan kihat artikelnya di Contoh Soal Perusahaan Dagang yang mana dalam artikel tersebut ada soal tetang hitunglah harga pokok Penjualan dari mitra mart (Point 3). Berdasarkan siklus akuntansi yang kita telah peroleh dari perusahaan Pak Jono (Mitra Mart) kita telah memperoleh neraca lajur yang sudah bisa dijadikan dasar perhitungan harga pokok penjualan. Tetapi sebelumnya silahkan baca artikel Harga Pokok Penjualan (HPP) untuk melihat formatnya. Dari transaksi pak jono kita melihat bahwa hal-hal yang mempengaruhi Laporan HPP adalah : 1. Penjualan 2. Return Penjualan 3. Potongan Penjualan 4. Pembelian 5. Rerturn Pembelian 6. Potongan Pembelian 7. Ongkos Angkut Pembelian 8. Persediaan Awal 9. Persediaan Akhir Ada beberapa perkiraan yang tidak ada dalam Usaha Dagang Milik Pak Jono tersebut. Sehingga gambaran dari laporan perusahaan Mitra Mart milik pakjono adalah sebagai berikut :
  • 25. Contoh HPP Perusahaan Dagang Kita melihat bahwa Posisi Harga Pokok Penjualan Pak Jono adalah Rp. 494.550.000. secara singkat kami jelaskan cara menghitungnya. 1. Menghitung Penjualan Bersih Rumusnya : Penjualan – (Return Penjualan + Potongan Penjualan) = Penjualan Bersih Ongkos Angkut Penjualan tidak termasuk dalam hitungan HPP dan menjadi biaya umum saja. 2. Menghitung Pembelian Bersih Rumusnya : (Pembelian + Ongkos Angkut Pembelian) – (Return Pembelian + Potongan Pembelian) = Pembelian Bersih
  • 26. 3. Menghitung Persediaan Barang Rumusnya : Persediaan Awal + Pembelian Bersih = Persediaan Barang 4. Menghitung Harga Pokok Penjualan Rumusnya : Persediaan Barang – Persediaan Akhir = Harga Pokok Penjualan 5. Menghitung Laba Kotor Rumusnya : Penjualan Bersih – Harga Pokok Penjualan = Laba Kotor 6. Menghitung Laba Bersih Sebelum Pajak Rumusnya : Laba Kotor – Akumulasi Biaya = Labaa Bersih Sebelum Pajak. Dari contoh kasus akuntansi mitra mart ini kita melihat bahwa laporan yang di hasilkan oleh neraca lajur untuk nilai HPP adalah sama dengan nilai dalam Laporan HPP di atas. Ini membuktikan bahwa perhitungan HPP Neraca Lajur adalah sudah benar dan sesuai dengan Hasil laporan di atas. Dalam Laporan ini kami tidak menampilkan laba bersih setelah pajak. Demikian artikel kita kali ini tetang Contoh Laporan Harga Pokok Penjualan Perusahaan Dagang. Jika ada kesulitan dalam memahami, silahkan jangan sungkan untuk bertanya ! Rumus harga pokok penjualan Rumus harga pokok penjualan Rumus harga pokok penjualan –Rumushitung kali ini akan memberikan bagaimana Rumus harga pokok penjualan ( HPP ). Harga Pokok Penjualan adalah adalah seluruh biaya yang dikeluarkan untuk memperoleh barang yang dijual atau harga perolehan dari barang yang dijual. Nah untuk yang belajar, simak Rumus harga pokok penjualan di bawah ini. Rumus harga pokok penjualan Manfaat harga pokok penjualan : 1. Sebagai patokan untuk menentukan harga jual. 2. Untuk mengetahui laba yang diinginkan perusahaan. Apabila harga jual lebih besar dari harga pokok penjualan maka akan diperoleh laba, dan sebaliknya apabila harga jual lebih rendah dari harga pokok penjualan akan diperoleh kerugian. Rumus Menghitung Penjualan Bersih
  • 27. Penjualan dalam perusahaan dagang sebagai salah satu unsur dari pendapatan Perusahaan. Unsur-unsur dalam penjualan bersih terdiri dari:  penjualan kotor  retur penjualan  potongan penjualan  penjualan bersih Untuk mencari penjualan besih adalah sebagai berikut: Penjualan bersih = penjualan kotor – retur penjualan – potongan penjualan. Contoh Soal: Diketahui penjualan Rp. 25.000.000,- Retur penjualan Rp. 125.000,- Potongan penjualan Rp. 150.000,- Hitunglah penjualan bersih! Penjulan bersih = Rp. 25.000.000 – Rp. 125.000 – Rp. 150.000 = Rp. 24.725.000 Rumus Menghitung Pembelian Bersih Pembelian bersih adalah sebagai salah satu unsur dalam menghitung harga pokok penjualan. Unsur-unsur untuk menghitung pembelian bersih terdiri dari:  pembelian kotor  biaya angkut pembelian  retur pembelian dan pengurangan harga  retur pembelian  potongan pembelian Untuk menghitung pembelian bersih dapat dirumuskan sebagai berikut: Pembelian bersih = pembelian + biaya angkut pembelian – retur pembelian – potongan pembelian Rumus Menghitung Harga Pokok Penjualan Untuk menghitung harga pokok penjualan harus diperhatikan terlebih dahulu unsur-unsur yang berhubungan dengan harga pokok penjualan. Unsur-unsur itu antara lain:  persediaan awal barang dagangan  pembelian
  • 28.  biaya angkut pembelian  retur pembelian dan pengurangan harga  potongan pembelian Rumus harga pokok penjualan: HPP = Persediaan awal barang dagangan + pembelian bersih – persediaan akhir HPP = Barang yang tersedia untuk dijual – persediaan akhir Keterangan :  Barang yang tersedia untuk dijual = Persediaan awal barang dagangan + pembelian bersih.  Pembelian bersih = Pembelian + biaya angkut pembelian – retur pembelian – potongan pembelian. Atau  Barang yang tersedia untuk dijual = Persediaan awal + pembelian + beban angkut  Pembelian – retur pembelian – potongan pembelian Pengertian Laporan Laba Rugi Laporan laba rugi adalah laporan yang menyajikan sumber pendapatan dan beban suatu perusahaan (dagang) selama periode akuntansi. Untuk Menghitung laba rugi perusahaan adalah: Laba bersih = laba kotor – beban usaha Beban uasaha dalam perusahaan dagang ada dua kelompok.  Beban penjualan ialah biaya yang langsung dengan penjualan.  Beban administrasi/umum ialah biaya-biaya yang tidak langsung dengan penjualan. Untuk menghitung laba kotor adalah: Laba kotor = penjualan bersih – harga pokok penjualan. Sedangkan untuk menghitung penjualan bersih adalah : Penjualan bersih = penjualan – retur penjualan dan pengurangan harga – potongan penjualan Demikian artikel tentang Rumus harga pokok penjualan, semoga bermanfaat bagi pengetahuan Anda. Artikel yang berkaitan dengan Rumus harga pokok penjualan, rumus menghitung harga pokok penjualan, harga pokok penjualan, rumus hpp, pengertian hpp, contoh harga pokok penjualan, akuntansi
  • 29. Jurnal Manajemen,BahanKuliah Manajemen LAPORAN KEUANGAN PERUSAHAAN DAGANG HARGA POKOK PENJUALAN (HPP) 1. Pengertian Harga Pokok Penjualan. Yang dimaksud dengan harga pokok penjualan adalah seluruh biaya yang dikeluarkan untuk memperoleh barang yang dijual atau harga perolehan dari barang yang dijual. Ada dua manfaat dari harga pokok penjualan. 1. Sebagai patokan untuk menentukan harga jual. 2. Untuk mengetahui laba yang diinginkan perusahaan. Apabila harga jual lebih besar dari harga pokok penjualan maka akan diperoleh laba, dan sebaliknya apabila harga jual lebih rendah dari harga pokok penjualan akan diperoleh kerugian. 2. Rumus Menghitung Penjualan Bersih. Penjualan dalam perusahaan dagang sebagai salah satu unsur dari pendapatan Perusahaan. Unsur-unsur dalam penjualan bersih terdiri dari: - penjualan kotor; - retur penjualan; - potongan penjualan; - penjualan bersih. Untuk mencari penjualan besih adalah sebagai berikut: Penjualan bersih = penjualan kotor – retur penjualan – potongan penjualan. Contoh: Diketahui penjualan Rp. 25.000.000,- Retur penjualan Rp. 125.000,- Potongan penjualan Rp. 150.000,- Hitunglah penjualan bersih! Penjulan bersih = Rp. 25.000.000,- – Rp. 125.000,- – Rp. 150.000,- = Rp. 24.725.000,- 3. Rumus Menghitung Pembelian Bersih. Pembelian bersih adalah sebagai salah satu unsur dalam menghitung harga pokok penjualan. Unsur-unsur untuk menghitung pembelian bersih terdiri dari: - pembelian kotor; - biaya angkut pembelian; - retur pembelian dan pengurangan harga; - retur pembelian; - potongan pembelian. Untuk menghitung pembelian bersih dapat dirumuskan sebagai berikut: Pembelian bersih = pembelian + biaya angkut pembelian – retur pembelian – potongan pembelian. 4. Rumus Menghitung Harga Pokok Penjualan. Untuk menghitung harga pokok penjualan harus diperhatikan terlebih dahulu unsur-unsur
  • 30. yang berhubungan dengan harga pokok penjualan. Unsur-unsur itu antara lain: - persediaan awal barang dagangan; - pembelian; - biaya angkut pembelian; - retur pembelian dan pengurangan harga; - potongan pembelian Rumus harga pokok penjualan: HPP = Persediaan awal barang dagangan + pembelian bersih – persediaan akhir HPP = Barang yang tersedia untuk dijual – persediaan akhir Keterangan : Barang yang tersedia untuk dijual = Persediaan awal barang dagangan + pembelian bersih. Pembelian bersih = Pembelian + biaya angkut pembelian – retur pembelian – potongan pembelian. Atau Barang yang tersedia untuk dijual = Persediaan awal + pembelian + beban angkut Pembelian – retur pembelian – potongan pembelian. Persediaan akhir barang yang tersedia (dikuasai) pada akhir periode akuntansi. Untuk menghitung Harga Pokok Penjualan. Perhatikan bagan di bawah ini. 5. Pengertian Laporan Laba Rugi Laporan laba rugi adalah laporan yang menyajikan sumber pendapatan dan beban suatu perusahaan (dagang) selama periode akuntansi. Untuk Menghitung laba rugi perusahaan adalah: Laba bersih = laba kotor – beban usaha. Beban uasaha dalam perusahaan dagang ada dua kelompok. 1. Beban penjualan ialah biaya yang langsung dengan penjualan. 2. Beban administrasi/umum ialah biaya-biaya yang tidak langsung dengan penjualan. Untuk menghitung laba kotor adalah: Laba kotor = penjualan bersih – harga pokok penjualan. Sedangkan untuk menghitung penjualan bersih adalah : Penjualan bersih = penjualan – retur penjualan dan pengurangan harga – potongan penjualan. 6. Menyusun Laporan Laba Rugi.
  • 31. Laporan laba rugi dapat disajikan dalam dua bentuk yaitu single step dan multiple step. A. Single Step/Langsung. Laporan single step/langsung yaitu laporan laba rugi di mana semua pendapatan dijumlahkan menjadi satu, demikian juga untuk bebannya, kemudian dicari selisihnya untuk mengetahui laba atau rugi. B. Multiple Step (Bertahap) Laporan laba rugi bentuk multiple step (bertahap) adalah laporan laba rugi dengan mengelompokkan atau memisahkan antara pendapatan usaha dan pendapatan di luar usaha, dan memisahkan pula antara beban usaha dan beban di luar usaha, baru kemudian dicari selisihnya sehingga akan diperoleh laba atau rugi usaha.
  • 32. 7. Perusahaan Unsur Laporan Perubahan Modal. Laporan perubahan modal adalah laporan keuangan yang menyajikan perubahan modal selama satu periode akuntansi. Perubahan modal diakibatkan oleh adanya pengambilan pribadi, diperolehnya laba, dideritanya kerugian atau adanya setoran pribadi. Unsur-unsur laporan perubahan modal yaitu: - modal awal - laba atau rugi - pengambilan pribadi - setoran pribadi - modal akhir. 8. Unsur-unsur Laporan Neraca. Neraca adalah laporan keuangan yang menyajikan posisi ruangan perusahaan pada saat tertentu unsur-unsur neraca terdiri dari : - harta - kewajiban/utang - modal Bentuk laporan neraca terdiri dari dua bentuk yaitu bentuk laporan dan bentuk scontro/sebelah menyebelah.
  • 33. Pengertian Harga Pokok Produksi Definisi Tujuan Metode Perhitungan Penentuan dan Contoh Soal serta Langkah Penyusunan Laporan PengertianHarga Pokok Produksi adalah MenurutSupriyono(2000 : 288) : ” Harga PokokProduksi adalahsemuaelemenbiayayangdiproduksi baiktetapmaupunvariabel”. Definisi Harga Pokok Produksi Menurut Para Ahli Menurut Bustami dan Nurlela (2008 : 40) : Penentuan harga pokok adalah bagaimana memperhitungkan biaya kepada suatu produk atau pesanan atau jasa, yang dapat dilakukan dengan cara memasukkan seluruh biaya produksi atau hanya memasukkan unsur biaya produksi variabel saja.” Metode Perhitungan Harga Pokok Produksi Metode perhitungan harga pokok produksi suatu barang merupakan tujuan pokok akuntansi biaya. Harga pokok produksi tersebut diperoleh melalui pengumpulan biaya – biaya yang dikeluarkan untuk menghasilkan barang tersebut. Ada tiga metode perhitungan harga pokok produksi yaitu : 1. Metode harga pokok sesungguhnya (actual cost) Dalam metode ini perhitungan harga pokok produksi per unit berdasarkan biaya bahan baku sesungguhnya, biaya tenaga kerja langsung sesungguhnya, dan biaya overhead pabrik sesungguhnya. Metode perhitungan harga pokok produksi sesungguhnya biasanya digunakan pada metode harga pokok proses yang menggunakan pencatatan persediaan produk jadi dengan metode periodik. 2. Metode harga pokok normal ( normal costing) Pada metode inio, biaya bahan baku dan biaya tenaga kerja langsung berdasarkan biaya sesungguhnya karena biaya tersebut mudah untuk ditelusuri kepada produk tertentu, dan baiya overhead pabrik menggunakan tarif pembebanan di muka. Metode ini biasanya digunakan pada metode harga pokok pesanan (job order costing) yang menggunakan pencatatan persediaan produk jadi dengan metode perpetual. 3. Metode harga pokok standar ( standard costing)
  • 34. Dalam metode ini, perusahaan terlebih dahulu menetapkan harga pokok produk per unit dengan menggunakan standar tertentu, sehingga harga pokok produk per unit bukan harga pokok sesungguhnya, tetapi harga pokok yang seharusnya. Metode harga pokok standar ini biasanya digunakan pada perusahaan yang memproduksi secara massal dan menggunakan pencatatan persediaan produk jadi dengan metode perpetual. Dalam suatu sistem harga pokok semua biaya lebih dahulu ditetapkan dimuka sebelum produksi dimulai. Produk – produk dalam operasi – operasi atau proses – proses dihitung biayanya dengan menggunakan standar baik mutu maupun untuk jumlah uangnya. Metode Penentuan Harga Pokok Produksi Ada dua cara yang digunakan untuk menentukan harga pokok yaitu metode harga pokok pesanan dan metode harga pokok proses. 1. Metode Harga Pokok Pesanan ( Job Order Costing ) Harga pokok pesanan adalah metode pengumpulan harga pokok produk dimana biaya dikumpulkan untuk setiap pesanan atau kontrak atau jasa secara terpisah dan setiap pesanan atau kontrak dapat dipisahkan identitasnya. Metode harga pokok pesanan biasanya digunakan oleh perusahaan – perusahaan yang membuat produksinya berdasarkan pesanan, bentuk dan kualitas produk dibuat sesuai dengan keinginan pemesan seperti industri pesawat terbang, industri galang kapal, industri percetakan, industri mebel, dan industri mesin – mesin pesanan. Karakteristik perusahaan yang menggunakan metode harga pokok pesanan adalah :  Perusahaan memproduksi berbagai macam produk sesuai spesifikasi pemesanan dan setiap jenis produk perlu dihitung harga pokok produksinya secara individual.  Untuk meringkas data dan biaya yang dikeluarkan, dibuatkan kartu harga pokok untuk setiap pesanan.  Biaya bahan baku langsung dan biaya tenaga kerja langsung diperhitungkan secara langsung kepada pesanan yang bersangkutan berdasarkan biaya yang sesungguhnya terjadi, sedangkan biaya overhead pabrik diperhitungkan berdasarkan tarif yang ditentukan terlebih dahulu. 2. Metode Harga Pokok Proses ( Process Costing ) Menurut Bustami (2008 : 99) : Dalam penentuan biaya proses, semua biaya yang dibebankan ke setiap departemen produksi dapat diiktisarkan dalam laporan biaya produksi untuk masing – masing departemen.” Ada lima langkah yang perlu dilakukan untuk metode harga pokok proses, ( process costing system ) yaitu :  Mengidentifikasi masing pusat pengolahan
  • 35.  Mengakumulasi biaya bahan baku, biaya tenaga kerja, dan biaya overhead pabrik untuk masing – masing pengolahan yang terpisah selama beberapa periode tertentu.  Mengukur keluaran masing – masing pusat pengolahan yang terpisah yang dinyatakan dalam satuan produksi ekuivalen.  Membagi biaya bahan baku, biaya tenaga kerja, dan biaya overhead pabrik dengan satuan ekuivalen untuk mendapatkan harga pokok produksi satuan masing – masing pusat pengolahan yang terpisah.  Menjumlahkan harga pokok satuan masing – masing pusat pengolahan yang terpisah untuk mendapatkan total harga pokok suatu produk yang sudah jadi sepenuhnya. Dalam penerapan metode process costing system dalam penentuan harga pokok produksi harus diperhatikan faktor – faktor sebagai berikut :  Jenis dan jumlah produk yang dihasilkan  Jangka Waktu Proses Produksi  Jumlah tahap – tahap operasi atau departemen produksinya  Jumlah departemen dimana bahan harus ditambahkan serta akibat tambahan terhadap produk yang dihasilkan  Ada atau tidaknya produk yang hilang, rusak selama proses produksi berlangsung  Ada atau tidaknya produk dalam proses awal periode Karakteristik perusahaan yang menggunakan metode harga pokok proses :  Produk yang dihasilkan merupakan produk standar  Biaya dikumpulkan untuk setiap satuan waktu tertentu, misalnya bulan, tahun, dan sebagainya.  Kegiatan produksi dimulai dengan diterbitkannya perintah produksi berisi produksi standar untuk jangka waktu tertentu.  Tujuan produksi tidak dimaksudkan untuk memenuhi permintaan khusus dari pelanggan tertentu. Produksi dilaksanakan untuk mengisi persediaan yang selanjutnya dijual dengan mengingat permintaan pasar yang sudah diperkirakan terlebih dahulu untuk suatu jangka waktu tertentu. Langkah - langkah penyusunan laporan harga pokok produksi Adalah sebagai berikut : 1. Menyusun skedul kuantitas Skedul kuantitas mencatat unit yang menjadi tanggung jawab dari masing – masing departemen yang menunjukkan arus fisik, mulai dari persediaan awal, unit yang mulai diproses pada periode berjalan, unit yang dikeluarkan baik yang ditransfer maupun yang hilang dan persediaan akhir. 2. Menghitung unit ekuivalen dan biaya per unit
  • 36. Dalam proses produksi tertentu, biasanya pada akhir periode terdapat unit yang belum selesai menjadi produk yang lazim disebut persediaan barang dalam proses. Untuk itu, total biaya produksi yang terjadi pada periode itu harus dialokasikan kepada dua jenis persediaan yaitu barang jadi dan barang dalam proses. Oleh karena itu barang dalam proses mengkonsumsi lebih sedikit sumber daya dibandingkan unit selesai, maka pembagian total biaya dengan unit fisik tidaklah tetap. Oleh karena itu unit persediaan dalam proses perlu dikonversi kedalam unit yang ekuivalen dengan barang jadi, sehingga diperlukan penaksiran tingkat penyelesaian masing – masing unsur biaya produksi. 3. Pertanggungjawaban biaya departemen Biaya yang dibebankan ke departemen menunjukkan penggabungan biaya antara persediaan awal, biaya dari unit yang diterima dari departemen terdahulu dan biaya yang terjadi pada periode yang dilaporkan. 4. Rekapitulasi biaya Total biaya yang dikeluarkan sampai pada suatu departemen akan dialokasikan agar dapat diketahui berapa besar biaya per unit yang ditransfer dan berapa nilai persediaan yang tinggal. Perbedaan kalkulasi harga pokok pesanan dengan kalkulasi harga pokok proses yaitu :  Pengumpulan biaya Kalkulasi biaya pesanan mengumpulkan biaya produksi menurut pesanan, sedangkan kalkulasi biaya proses mengumpulkan biaya produksi per periode.  Perhitungan harga pokok persatuan Kalkulasi biaya pesanan menghitung harga pokok produk per unit yang dihasilkan dengan cara membagi total biaya yang dikeluarkan untuk pesanan tertentu dengan jumlah satuan produk yang dihasilkan pada pesanan yang bersangkutan. Perhitungan ini dilakukan pada saat pesanan selesai diproduksi. Kalkulasi biaya proses menghitung harga pokok per satuan dengan cara membagi total biaya produksi yang dikeluarkan selama periode tertentu dengan jumlah unit produk yang dihasilkan pada periode yang bersangkutan. Perhitungan ini dilakukan setiap satuan periode, biasanya akhir bulan. Tujuan Perhitungan Harga Pokok Produksi Menurut Kardinata (2000 : 80) ” Perhitungan harga pokok dalam produksi dilakukan untuk setiap tahapan proses produksi.” Adapun tujuan perhitungan harga pokok produksi adalah : 1. Pengendalian biaya
  • 37. Tujuan penentuan harga pokok produksi adalah untuk mengawasi biaya – biaya yang sudah terjadi maupun yang akan terjadi. Suatu pengawasan berarti mencegah terjadinya penyimpangan yang akan menyebabkan perusahaan tidak berjalan dengan efisien. Dengan adanya perhitungan harga pokok untuk produk, akan diketahui biaya – biaya yang dikeluarkan untuk menghasilkan produk tersebut, sehingga pada masa yang akan datang, biaya tersebut dapat dievaluasi agar biaya dapat digunakan secara efektif dan efisien. 2. Penetapan harga jual Harga pokok produksi per unit adalah merupakan salah satu faktor yang sangat menentukan harga jual. Dalam hal penentuan harga jual per unit, maka harga pokok produksi per unit harus diketahui dan perusahaan juga harus dapat menaksir biaya lain yang akan terjadi dalam hubungannya dengan produk serta laba yang diinginkan sehingga harga jual per unit dapat ditetapkan. Harga produk yang akan dijual harus diatas harga pokok produksi per unit sehingga laba dapat dicapai. 3. Perencanaan dan Pengukuran Prestasi Umumnya sebelum operasi perusahaan dimulai akan dibuat terlebih dahulu suatu perencanaan mengenai kegiatan – kegiatan yang akan dilakukan. Perencanaan ini dinyatakan dalam anggaran yaitu suatu rencana menyeluruh terhadap kegiatan perusahaan dan dinyatakan dalam bentuk kuantitatif per unit moneter untuk jangka waktu tertentu. Dari laporan harga pokok produksi akan diketahui bagaimana kinerjja dari para karyawan dalam menghasilkan suatu produk. Misalnya untuk menghasilkan suatu produk dengan kualitas tertentu, apakah sesuai dengan biaya yang dikeluarkan untuk menghasilkan produk tersebut. Apabila perusahaan dapat memenuhi keinginan dari masyarakat atau konsumen, kemungkinan untuk pencapaian laba akan semakin besar. 4. Penilaian persediaan Ada beberapa jenis persediaan dalam perusahaan manufaktur, yaitu persediaan barang jadi (produk), persediaan bahan baku, persediaan barang dalam proses, persediaan bahan penolong, dan persediaan perlengkapan. Dengan adanya laporan harga pokok produksi dapat diketahui berapa banyak persediaan dari masing – masing jenis persediaan tersebut. Selain tujuan – tujuan tersebut ada beberapa lagi tujuan penetapan harga pokok produksi yaitu :  Alat perencanaan laba sehingga dapat diketahui berapa laba yang akan diperoleh dan pada tingkat harga berapa dan unit berapa tercapai break event point atau titik pulang pokok.  Membantu manajemen untuk mengambil keputusan khusus seperti keadaan pasar, pengadaan pesanan atau perluasan produk.  Penerapan Metode Process Costing System dalam Penentuan Harga Pokok Produksi Laporan biaya produksi setiap departemen memiliki format yang beragam, dengan informasi menunjukkan:  Skedul kuantitas, memuat informasi produk dalam proses awal, produk masuk proses pada periode bersangkutan, produk selesai yang ditransfer ke departemen berikutnya
  • 38. atau gudang, produk dalam proses akhir, produk hilang, produk rusak, dan produk cacat.  Biaya dibebankan, memuat informasi biaya produk dalam proses awal, biaya yang dibebankan dari departemen sebelumnya, biaya dibebankan periode bersangkutan, unit ekuivalen, dan biaya per unit masing – masing elemen biaya.  Pertanggungjawaban biaya, memuat informasi biaya yang ditransfer ke departemen berikutnya atau gudang, biaya produk yang hilang akhir proses, biaya produk rusak, biaya produk cacat. Pada metode process costing, umumnya tidak semua produk yang dimasukkan dalam produk selesai pada akhir periode bersangkutan, seringkali adanya persediaan awal dan akhir dari produk dalam proses dengan tingkat penyelesaian yang beragam. Untuk pembebanan biaya apabila terdapat produk dalam proses dengan tingkat penyelesaian tertentu, perlu dilakukan penyetaraan produk dalam proses tersebut menjadi produk jadi yang disebut dengan unit ekuivalen produksi atau ekuivalen produksi. Jadi unit ekuivalen produksi menunjukkan unit produk jadi dan unit produk dalam proses yang disetarakan dengan produk jadi. Ada dua metode aliran biaya untuk mengkalkulasi biaya produksi produk dalam proses yaitu : a. Aliran Biaya Rata – rata Tertimbang Dengan merata – ratakan biaya penyelesaian persediaan awal produk dalam proses periode sebelumnya dengan menambahkan biaya periode berjalan untuk mendapatkan biaya per unit. Unit persediaan awal menerima biaya per unit yang besarnya sama dengan unit yang baru dimulai dan diselesaikan selama periode bersangkutan, sehingga semua unit yang ditransfer akan memiliki biaya per unit yang sama. Unit ekuivalen produksi = Produk Selesai + (PDP Akhir x Tingkat Penyelesaian) Contoh Soal: PT X adalah perusahaan pengolahan nanas yang dikemas dalam kaleng untuk dipasarkan didalam negeri, pengolahan dilakukan melalui satu tahapan pengolahan yaitu melalui departemen pengolahan. Pada awal Oktober perusahaan baru mulai beroperasi, dengan mengolah nanas sebanyak 8.000 kg, pada akhir Oktober produk selesai yang ditransfer ke gudang sebanyak 7600 kg, sedangkan yang 400 kg masih dalam proses dengan tingkat penyerapan bahan baku 100%, biaya tenaga kerja 70%, dan biaya overhead pabrik 75%. Biaya yang dikeluarkan untuk mengolah nanas tersebut adalah : Biaya bahan baku sebesar Rp. 6.000.000,- biaya tenaga kerja Rp.4.728.000,- dan biaya overhead pabrik Rp.3.160.000,- Diminta : Susunlah Laporan Biaya Produksi PT X untuk bulan Oktober 2008. Penyelesaian :
  • 39. Kebaikan dari metode ini adalah sederhana, dengan memperlakukan unit pada persediaan awal produk dalam proses sebagai produk periode berjalan, semua unit ekuivalen akan termasuk dalam kategori yang sama pada saat perhitungan biaya per unit. Sedangkan kelemahan metode ini mengurangi keakuratan perhitungan biaya per unit untuk output periode berjalan dan untuk unit pada persediaan awal produk dalam proses. Jika biaya per unit dalam suatu proses relatif stabil dari periode berikutnya, metode rata – rata tertimbang ini cukup akurat. Akan tetapi, jika input pabrikasi meningkat secara signifikan dari periode satu ke periode lainnya, biaya per unit output saat ini dinyatakan terlalu rendah, dan biaya per unit pada awal produk dalam proses dinyatakan terlalu tinggi. Jika menginginkan keakuratan yang lebih dalam perhitungan biaya per unit, perusahaan sebaiknya menggunakan metode FIFO. b. Aliran Biaya FIFO (First In First Out) Aliran biaya ini dilakukan dengan memisahkan biaya per unit yang terdapat pada persediaan awal dari biaya per unit produk yang dimasukkan dan diselesaikan pada suatu periode tertentu. Biaya produk yang ditransfer terdiri dari biaya produk dalam proses awal dari periode sebelumnya, dan biaya produk dari produk yang dimulai dan diselesaikan selama periode berjalan. Unit Ekuivalen Produksi = Produk Selesai + (PDP Akhir x Tingkat Penyelesaian) – (PDP Awal x Tingkat Penyelesaian)
  • 40. Contoh Soal: Persediaan awal PDP = 1.000 unit (Tingkat penyelesaian : 100% bahan baku, 80% biaya konversi) Produk masuk proses = 38.200 unit Produk selesai ditransfer = 38.000 unit Persediaan akhir PDP = 1.200 unit (Tingkat penyelesaian : 80% bahan baku, 75% biaya konversi) Bahan Baku Biaya Konversi (Tenaga Kerja & OHP) Bahan baku : 38.000 unit + (1.200 unit x 80%) – (1.000 unit x 100%) = 37.960 unit Biaya Konversi (Tenaga Kerja dan BOP) 38.000 unit + (1.200 unit x 75%) – (1.000 unit x 80%) = 38.100 unit Daftar Pustaka Makalah Harga Pokok Produksi Harga Pokok Penjualan | Cost of Goods Sold - Basic Pengertian Harga Pokok Penjualan Harga Pokok Penjualan adalah semua biaya yang muncul dalam rangka menghasilkan suatu produk hingga produk tersebut siap dijual. dengan bahasa sederhana, Harga Pokok Penjualan yang biasa disingkat HPP merupakan biaya yang dikeluarkan dalam suatu proses
  • 41. produksi barang dan jasa yang dapat dihubungkan secara langsung dengan aktivitas prosess yang membuat produk barang dan jasa siap jual. Struktur Harga Pokok Penjualan Dari definisiHargaPokokPenjualandiatas,bisakita dapatkanstrukture dasardalamharga pokok penjaualanumumnyaterdiri dari tigaelemenbesar:  PersediaanatauInventori  TenagaKerjaLangsung atau DirectLabour Cost  BiayaOverhead(OverheadCost) Persediaan| Inventory Dalamperusahaandagan,elementpersediaan(inventory) hanyaterdiri atasPersedianBarangJadi saja,dikenal denganistilahInventori Sedangkanpadaperusahaanmanufakture,elemenpersediaanmeliputi:  Raw Materials(PersedianBahanBaku)  Work In ProcessatauWIP (PersidiaanBarangDalam Proses)  Inventory(PersediaanBarangJadii) ElemenPersediaanyangdimaksudadalahbesarnyaPersediaanTerjual.Untukmengetahui besaran nilai jumlahpersediaanyangtelahterjual,makabeberapaunsurdibawahiniperludiketahui lebih dulu:  PersidiaanAwal  Pembelian(dalamusahadagang)  Harga PokokProduksii (dalamperusahaanmanufakture)  PersediaanAkhir.  PersediaanyangdigunakanataudisebutjugaBarangTersediauntukDijual PersediaanAwal PersediaanAwal merupakannilaijumlahpersediaanyangtelah dimiliki sebelumprosespada periode berjalandimulai.Artinya,persediaantelahadadahulusebelumoperasipadaperiode sekaragdimulai Pembeliaan
  • 42. Perludiingat,bahwayangdiakui adalahmerupakanpengeluaranatau'costyang terjadi',sehingga jumlahpembelianyangdiakui sebesarcostyangmuncul saja,ini diwujudkandalambentuk Pengeluaran KasataupunpengakuanUtangDagang.jadi besarnyanilai pembelianyangdiakui sebesarnilai netpurchase ataunilai bersihnyasaja.Hal seperti ini perludipertegaskarenadalam prakteknyasangatseringperusahaansbagai pembeli,ntahitupembelianuntukbarangjadi (dalam perusahaandagnag) ataupundalampembelianraw material (bahanbaku) dalamperusahaan manufakture mendapatkandiskon(potonganharga),ataubisaterjadi jugareturnbarang (pengembalian) kepadapenjual.untukmendapatkannilaibersihnya(netpurchase) makadiperlukan strukture menjadi,:  Gross Purchases(atau biasanyatertulisPurchase saja)  Discount(potonganharga)  Return(pengembalianbarang)  NetPurchase (pembelianbersih) PersediaanAkhir Persediaanakhirmerupakanbesarnyanilaipersediaanyangdibukukansebagai'persediaan'pada akhirperiode PersediaanyangDigunakanatauPersediaanTersediaUntukDijual Persediaantersediauntukdijual (BTOD) merupakanbesarnyanilai persediaan:  Barang dagang yangterjual,ini berlakuuntukusahadagang  BesarnyaRaw Maeterial ataubahanbaku yangdigunakan& barang dagan yangterjual,ini berlakuuntukperusahaanmanufakture. Direct LabourCost(Tenaga Kerja Langsung). TenagaKerjaLangsung merupakanupahyangdiberikanataudibayarkankepadakaryawan/tenaga kerjayang terlibatsecaralangsungdalamaktivitaspengolahanbarangdagang.DisebutBiayaTenaga KerjaLangsungapabilabesarkecilnyaupahyangdibayarterrgantungpadajumlahunitprodukyang dihasilkan Biayayang dikelompokkankedalamdirectlaborcostmerupakantenagakerjayangbayarannya berdasarkanpada:Upah Satauan atau Upah Harian perjam Dalamdirectlabor yangdibayardenganupahsatuan bisakitalihatdenganjelassekali kalautenaga kerjamodel ini bisadibebankansecaralangsungpadaprodukyangdihasilkan Apabilaupahyangdibayarberdasarpada jumlahjamkerja,makaumumnyaperusahaansudah menentukansatuanjumlahyangharusdiproduksiuntukrentangwaktutertentubaikituperjam atau perhari.sehinggadi akhirperhitunganbisadiketahui berapabesarbiayatenagakerjalangsung
  • 43. yang dibebankanuntuksatuunitprodukdantotal biayatenagakerjalangsunguntukakumulasi produkyang diproduksi/dihasilkan. Dalamperusahaandagangyang kecil,biayatenagakerjalangsungcenderungsulitagardapat dialokasikandengansemestinya,sehinggabiayatenagakerjalangsunghanyadapatditemukanpada perusahaanmanufakturatauperusahaantambang. Overhead Cost BiayaOverheadadalah biayayangmuncul selaindari elemenelemenyangtelahdisebutdiatas, biasanyadiistilahkandenganindirectcost.jenisnyasangatbervariasi tergantungdari skalausaha, jenisusahasertajenissumberdayayangdigunakanolehperusahaan.yangpalingseringditemui dalamusaha manufakture ataupunusahadagangialah:  BiayaSewa/rental cost  Depresiasi MesindanPeralatan.  PenyusutanGedungPabrik.  BiayaListrikdan Airpabrik atau Factory’sUtilities  BiaytaPemeliharaanPabrikdanmesin(Maintenance)  BiayaPengemasan(Packaging)  Gudang  Sampelproduksi (Preproductionsampling)  Biaya/Ongkoskirim  Kontainer(Continer) Siklus serta Alur Jurnal Harga Pokok Penjualan Inventory Inventori yangadapada neraca periode sebelumnyamenjadipersediaanawal di periode saatini. Apabilapersediaanberhasil terjualdiperiode berjalan,makapersediantersebutdi-biaya-kanserta diakui sebagai HPP(hargapokokpenjualan). Prosespem-bebananpersediaandilakukansaatbarangdiserahkan(terjual) denganpenjurnalan seperti ini: Debet | HPP Kredit | Inventory Notes: Untuk membebankanpersediaanterjualkedalamHPP,jurnal tersebut:  Sisi DebetakanmenambahHPPpada laporanlabarugi
  • 44.  Sisi Kreditakanmenguraangi persediaan dalamneracapadaakhirperiode. Jurnal diatasberpasangandenganjurnal: Debit | Kas atau Piutang Kredit | Penjualan Notes:gunamengakui adanyapenjualansertapiutangataupenerimaankaspadaperiode tsb Apabiladalamperiode yangsamaada penambahanpersediaankarenapembelianbarangdagang, maka pembelianitumenambahjumlahnilaiinventory(persediaanbarangdagang).jurnal atas pembeliantersebutdicatat: Debit | Inventory Kredit | Kas / Utang Dagang Notes: Sisi Debitmenambahnilai persediaandalamneraca Sisi Kreditmengurangi kasataumenambahakunutangdagangdi neraca Dan apabilasebagiandari barangtersebutterjual,makabagianpersediaanyangterjual akan dibebankankepadaHPPsepertialurpertamatadi danjurnalnyasamasaja. BarangDalamProses danBahanBaku(WorkInProcess & Raw Material) Dalamperusahaanmanufakture,selainpersediaanbarangjadi,terdapatjugaworkinprocessatau persediaanbarangdalamprosessertapersediaanraw material (bahanbaku) Persediaan barangdalamprosesdanraw material yangadadalam neracaperiode laluakanjadi persediaanawal di periode berjalan.apabilapersediaanterpakai ketikaaktivitaspadaperiode berjalan,makapersediaanyangtelahterpakai tersebutdibebankanpadahargapokokpenjualan, denganpenjurnalan: Jurnal untukRaw Material (BahanBaku): Debit | PersediaanBarangDalamProses Kredit | Persediaan Bahan Baku
  • 45. Jurnal untukbarang dalamproses: Debit | Inventory Kredit | PersediaanBarangDalamProses Apabilaterjadi suatupembelianbahanbaku,makapembelianituakanmenambahpersediaanraw material dalamneraca,pembeliantersebutdijurnal dengan: Debit | Bahan Baku Kredit | Kas / Utang Dagang Selanjutnya,apabilasebagiandari rawmaterial yangdibeli tadi digunakan,makadicatatdengan jurnal sama seperti pembebananpersedianbaanbakukedalampersediaanbarangdalamproses diatas. Biaya Tenaga Kerja LangsungdanBiayaOverhead(directlaborcostand overhead cost) Biayatenaga kerjalangsungdiakumulasikanraw material usage sertaworkinprocesusage akan menghaslkanHargaPokokProduksi,danselanjutnyaHargapokokporoduksi daninventori akan menghasilkanHargaPokokPenjualan Perhitungan Dasar HPP | Harga Pokok Penjualan perhitunganHPPbisadirumuskandenganberikutini: HPP = Inventori Usage + Direct Labor Cost + Overhead Cost. Inventori Usage bisaditurunkanmenjadi: Saldo Awal + Pembelian atau Penambahan – Saldo Akhir Pembelianbisaditurunkanmenjadi: Purchases atau invoice - Discount - Return Format Pelaporan Harga Pokok Penjualan
  • 46. MelihatStrukture,alursertaperhitunganHPPseperti tadi,makaformatlaporanHPPbisakita construct. namuncontohbentuklaporannyananti sajapadapostinganberikutnya..kali ini sudah terlalupanjangpengantartentangHPP.supayaenakdibacasayapostingpadapostinganberikutnya yang bisaanda baca di Harga PokokPenjualanPerusahaanDagang Laporan Laba Rugi + Contoh LAPORAN LABA RUGI | IncomeStatement Laporan Laba Rugi merupakanbagiandari suatulaporankeuanganperusahaanyangdihasilkan dalamsuatu periode bukuatauperiode akutansiyangmenyajikanseluruhunsurpendapatanserta bebanperusahaanyangpada akhirnyaakanmenghasilkankondisi lababersihataurugi bersih. Laporan labarugi (profitandloststatement) yangdisusunolehperusahaanmemiliki strukturyang terdiri ataspendapatanpadaperiode berjalandanseluruhbebanperusahaan. Baikitu bebanusahaataupunbebandiluarusahaperusahaanpadaperiode berjalan. Umumnya,laporanlabarugi memiliki unsurseperti dibawahini: Pendapatanataspenjualan Dikurangi olehBebanPokokPenjualan Laba - Rugi Kotor Dikurangi olehBebanUsaha Laba - Rugi Usaha Dikurangi atauDitambahPenghasilan/bebanlain Laba - Rugi SebelumPajak Dikurangi olehBebanPajak Laba - Rugi Bersih(NetProfitorLoss) Langkah - Langkah Penyusunan Laporan Laba Rugi Perusahaan Laporan laba/rugi didalamrangkaiansuatusiklusakuntansi disusunsetelahtersusunnyaneraca saldodan adjustmententry(jurnalpenyusuaian) atausetelahneracalajurdisusun.
  • 47. Pertanyaan: Mengapa laporanlabarugi harus disusunsetelahneracasaldo? Ini dikarenakansumberdidalampenyusunanlaporanlaba/rugi berasal dari kolomlaba/rugi yangada pada neraca saldo(kertaskerja). Didalampenyusunanlaporanlaba/rugi perusahaankitamembutuhkanmengutipseluruhsaldo rekeningpendapatandanbebandidalamkolomlaba/rugi yangadapada neracasaldo. Format Laporan Laba Rugi Format LaporanLaba Rugi umumnya: Pada bagianheaderlaporanlabarugi ditulisidentitasperusahaan,jenislaporankeuanganyang disajikan(laporanlabarugi) danperiode tahunlaporan Kemudiantepatdibawahnyatermuatkomponenkomponenutamalaporanlabarugi,yakni  Total Pendapatan  Total Beban  Laba atau Rugi Ketigakomponenini adalahintisari dari laporanlabarugi perusahaan. Komponentotal pendapatandantotal bebandiperolehdari neracasaldo(kertaskerja) padakolom laba/rugi. Sedangkankomponenlabaataurugi adalahselisihdari total pendapatandantotal beban Apabilapendapatanlebihbesardari beban,makadiakui sebagailaba. Dan sebaliknyaapabilapendapatanternyatalebihkecil daripadatotal bebanmakadiakui sebagai rugi. Contoh Laporan Laba Rugi Berikutini contohsederhanadari laporanlabarugi perusahaan: klik gambar untuk memperbesar
  • 48. laporan laba rugi gambar kami sadur dari zahir accounting AdapunpenyusunanLaporanLabaRugi Perusahaanmemiliki tujuansepertiberikut:  Untuk mengetahui besarkecilnyapajakyangakanditanggung  Untuk mengevaluasi sertamenge-checkhistoridari perolehanlabadari waktuke waktu  Mengecekefektivitasdanefisiensi usahaberdasarpadanilai biayausaha
  • 49. Demikianartikel mengenai LaporanlabaRugi perusahaanyangbisasayajabarkan,sudahpasti banyaksekali kekurangantulisanini.meski demikiansayaberharapartikel ini bermanfaat.terima kasih Pengertian Proses produksi Pengertian Proses produksi – Proses produksi adalah/ Proses produksi yaitu/ Proses produksi merupakan/ yang dimaksud Proses produksi/ arti Proses produksi/ definisi Proses produksi. Proses produksi adalah kegiatan yang mengkombinasikan faktor-faktor produksi (man, money, material, method) yang ada untuk menghasilkan suatu produk, baik berupa barang atau jasa yang dapat diambil nilai lebihnya atau manfaatnya oleh konsumen. Sifat proses produksi adalah mengolah, yaitu mengolah bahan baku dan bahan pembantu secara manual dengan menggunakan peralatan, sehingga menghasilkan suatu produk yang nilainya lebih dari barang semula. Produkatau barang adalahhasil kegiatanproduksi yangmempunyai sifat-sifatfisikdankimia,serta ada jangkawaktuantara saat diproduksi dengansaatproduktersebutdikonsumsiataudigunakan. Adapunjasaadalahhasil dari kegiatanproduksi yangtidakmempunyai sifat-sifatbaikfisikmaupun kimiasertatidakada jangkawaktuantara saat produksi dengansaatdikonsumsi. Dalampengelolaanprosesproduksi terdapatbeberapakarakteristiktertentu,yaitukarakteristik dilihatdari: - Prosesproduksi terdiri dari: a. Proses produksi langsungyaituprosesproduksi yangmeliputi produksiprimeryaituproduksi alam langsung,misalkanperikanan,pertambangan,dansebagainya.Produksi sekunderyaituproses produksi yangmemberikannilai lebihdari barangyangmemberikannilai lebihdari barangyang sudahada, misalkankayuuntukmembangunrumah,jembatan,dansebagainya. b. Produksi tidaklangsung,yaituprosesproduksiyanghanyamemberikanhasil dari keahlianatau produkdalambentukjasa,misalkankesehatanolehdokter,perbaikanmesinkendaraanolehmontir dan sebagainya. - Sifatprosesproduksi a. Prosesekstraktif yaituprosesproduksi denganmengambil langsungdari alam. b. Prosesanalitikyaituprosesproduksi yangberupakegiatanmemisahkansuatubarangmenjadi bermacam-macambarangyang hampirmenyerupai bentukaslinya. c. Prosesfabrikasi,yaituprosesmengubahsuatubahanmenjadi beberapabentukprodukbaru. d. prosessintetik,yaituprosesmengkombinasikanbeberapabahanke dalamsuatubentukproduk, prosesini seringdisebutdenganprosesperakitan. - Jangkawaktuproduksi a. Prosesproduksi terus-menerus,yaituprosesproduksiyangmenggunakanfasilitas-fasilitas produksi untukmenghasilkanprodukyangdilakukansecaraterus-menerustanpaterpengaruh kondisi musimatau cuaca danwaktu.Sifatproduknyahanyabeberapajenisdandiproduksi dalam skalabesar. b. Produksi secaraterputus-putus,yaituprosesproduksi yangkegiatanproduksinyaberjalantidak