SlideShare a Scribd company logo
1 of 27
TRAUMA KIMIA
PADA MATA
Dr. ANDRINI ARIESTI SpM
BAGIAN ILMU KESEHATAN MATA
FK UNAND/RS.DR.M.DJAMIL
PADANG
DEFINISI
Trauma mata adalah tindakan sengaja maupun
tidak yang menimbulkan perlukaan mata.
merupakan kasus gawat darurat mata.
Trauma kimia pada mata merupakan trauma yang
mengenai bola mata akibat terpapar bahan kimia
baik yang bersifat asam atau basa yang dapat
merusak struktur bola mata tersebut.
JENIS JENIS TRAUMA KIMIA
TRAUMA ASAM
TRAUMA BASA
TRAUMA ASAM
 Trauma asam merupakan salah satu jenis trauma
kimia mata yang disebabkan zat kimia bersifat asam
dengan pH < 7.
 Kurang berbahaya
 Kerusakan jaringan terlokalisir
 pH<2,5  proteksi kornea  kerusakan
kecil
 Kecuali :
- Asam hidroflorida
- Asam berisi metal berat
Etiologi Bahan kimia asam
 asam sulfur
 asam hidroklorida (HCl)
 asam nitrat
 asam asetat (CH3COOH)
 asam kromat (Cr2O3)
 asam hidroflorida.
 Baterai mobil .
Mengandung asam sulfat H2SO4
 Asam Hidroflorida dapat ditemukan dirumah
pada cairan penghilang karat, pengkilap
aluminum, dan cairan pembersih yang kuat .
 Pada Industri (pembersih dinding, glass
etching (pengukiran pada kaca dengan cairan
kimia), electro polishing, dan penyamakan
kulit., fermentasi pada pengolahan bir).
Patofisiologi
Bahan kimia asam
 Asam cenderung berikatan dengan protein
Menyebabkan koagulasi protein plasma.
 Koagulasi protein ini, sebagai barrier yang
membatasi penetrasi dan kerusakan lebih lanjut.
 Luka hanya terbatas pada permukaan luar saja.
 Pengecualian terjadi pada asam hidroflorida.
Bahan ini merupakan suatu asam lemah yang
dengan cepat menembus membran sel .
 Periksa PH dengan kertas lakmus .
 Irigasi jaringan yang terkena secepat-cepatnya, selama mungkin untuk
menghilangkan dan melarutkan bahan yang mengakibatkan
trauma.Irigasi dapat dilakukan dengan garam fisiologi atau air bersih
lainnya paling sedikit 15-30 menit.
 Bersihkan sisa zat kimia di fornik konjungtiva dengan kapas lidi.
 Anestesi topikal (blefarospasme berat)
 Antibiotik  bila perlu
 Biasanya trauma akibat asam akan normal kembali,sehingga tajam
penglihatan tidak banyak terganggu.
TRAUMA BASA (ALKALI)
 Trauma akibat bahan kimia basa akan
memberikan akibat yang sangat gawat pada
mata.
 Alkali akan menembus dengan cepat kornea,
bilik mata depan, dan sampai pada jaringan
retina.
Trauma kimia alkali
 Lebih destruktif
 Merusak kornea & lensa  SAPONIFIKASI
( reaksi penyabunan )
 Berat kerusakan tergantung :
 - volume
 - konsentrasi
Etiologi
 Semen
 Soda kuat
 Amonia
 NaOH
 CaOH
 Cairan pembersih dalam rumah tangga
Patofisiologi trauma basa
 Bahan kimia alkali  pecah atau rusaknya sel jaringan dan rx
persabunan disertai disosiasi asam lemak membran sel
 penetrasi lebih lanjut  Mukopolisakarida jaringan
menghilang & terjadi penggumpalan sel kornea
 Serat kolagen kornea akan membengkak & kornea akan mati
 Edema
 terdapat serbukan sel polimorfonuklear ke dalam
stroma,cenderung disertai masuknya pemb.darah
(Neovaskularisasi)
 Dilepaskan plasminogen aktivator & kolagenase (merusak
kolagen kornea Terjadi gangguan penyembuhan epitel
 Berkelanjutan menjadi ulkus kornea atau perforasi ke lapisan
yang lebih dalam
Klasifikasi Hughes
Derajat I
 Prognosis baik.
 Terdapat erosi epitel kornea
 Tidak ada iskemia dan nekrosis kornea. ataupun
konjungtiva
Derajat II
Prognosa baik
Pada kornea terdapat kekeruhan
yang ringan.
Iskemia < 1/3 limbus
Derajat III
 Prognosis baik
 Kekeruhan kornea sehingga sulit melihat iris & pupil
secara jelas
 Terdapat iskemia 1/3 sampai ½ limbus & nekrosis
ringan kornea dan konjungtiva
Derajat IV
 Prognosis buruk
 Kekeruhan kornea pupil tidak dapat dilihat
 Konjungtiva dan sclera pucat.
 Iskemia > ½ limbus
 Penatalaksanaan
 1. Pemeriksaan kertas lakmus .
 2.Irigasi dengan garam fisiologik selama
mungkin (2000 ml selama ±30menit)
 3.Bila penyebab CaOH diberi EDTA (bereaksi
dengan basa pada jaringan)
 4.Antibiotik mencegah infeksi.
 5.Siklopegi mengistirahatkan iris, mengatasi
iritis.
 6.Anti glaukoma mencegah glaukoma sekunder
 7.Steroid (7 hari pertama) anti inflmasi.
 8.Kolagenase inhibitor (sistein, 1 minggu)menghilangi
efek kolagenase.
 9.Vitamin C membentuk jaringan kolagen.
 10.Bebat (perban) pada mata, lensa kontak lembek dan
tetes air mata buatan.
 11.Operasi keratoplasti bila kekeruhan kornea sangat
mengganggu penglihatan.
Komplikasi
 1.Simblefaron, perlengketan antara konjungtiva
palpebra dankornea.
 2.Kornea keruh, edema, neovaskuler
 3.Katarak traumatik,.Trauma basa pada
permukaan mata sering menyebabkan katarak,
selain menyebabkan kerusakan
kornea,konjungtiva, dan iris
 4.Phtisis bulbi, bola mata mengecil.
PENATALAKSANAAN UMUM
TRAUMA KIMIA PADA MATA
 4 tujuan utama dalam mengatasi trauma pada mata :
 1.Memperbaiki penglihatan.
 2.Mencegah terjadinya infeksi.
 3.Mempertahankan arsitektur mata.
 4.Mencegah sekuele jangka panjang.
PROGNOSIS
 Derajat iskemia konjungtiva dan pembuluh darah daerah
limbus adalah indikator tingkat keparahan cedera dan
prognosis penyembuhannya.
 Makin besar iskemia dari konjungtiva dan pembuluh darah
limbus, luka yang terjadi akan makin parah.
 Trauma basa prognosisnya biasanya lebih buruk dari
trauma asam.
PENATALAKSANAAN UMUM
TRAUMAKIMIA PADA MATA
 1.Irigasi (30 menit) & periksa PH dengan kertas
lakmus.
 2.Diberi pembilas : idealnya dengan larutan steril
dengan osmolaritas tinggi seperti larutan amphoter
(Diphoterine) ataularutan buffer (BSS atau Ringer
Laktat) . Larutan garam isotonis
 3.Irigasi sampai 30 menit atau PH normal. Bila
bahanmengandung CaOH berikan EDTA.
 4.Pemeriksaan oftalmologi menyeluruh.
 5.Cederanya ringan, pasien dapat dipulangkan dengan
diberikanantibiotik tetes mata, analgesic oral, dan
perban mata
 6. diberi siklopegi.
 7.Steroid topikal untuk mencegah infiltrasi sel radang.
 8.Vitamin C oral
Patofisiologi
 Bahan kimia alkali 
 Pecah atau rusaknya sel jaringan dan Persabunan disertai
disosiasi asam lemak membran sel 
 penetrasi lebih lanjut
 Mukopolisakarida jaringan menghilang & terjadi penggumpalan
sel kornea
 Serat kolagen kornea akan membengkak & kornea akan mati 
Edema
  terdapat serbukan sel polimorfonuklear ke dalam
stroma,cenderung disertai masuknya pemb.darah
(Neovaskularisasi) 
 Dilepaskan plasminogen aktivator & kolagenase (merusak
kolagen kornea) 
 terjadi gangguan penyembuhan epitel  berlanjut menjadi
ulkus kornea atau perforasi ke lapisan yang lebih dalam
The most common alkalis
causing injury are:
 • ammonia (NH3; sering ditemui pada alat pembersih
rumahtangga dan dapat menimbulkan kerusakan
yang serius .
 • lye (NaOH; a common ingredient in drain cleaners
and causing the most serious injury);
 • potassium hydroxide (KOH);
 • magnesium hydroxide (Mg[OH]2); and
 • lime (Ca[OH]2; the most common cause, which
fortunately does not inflict as much damage as
rapidly penetrating alkalies do).
 The most common acids causing injury are:
 • sulfuric (H2SO4; the most common cause:
an ingredient in automobile batteries2);
 • sulfurous (H2SO3);
 • hydrofluoric (HF; rapidly penetrating and
causing the most serious injuries2);
 • acetic (CH3COOH);
 • chromic (Cr2O3); and
 • hydrochloric (HCl).

More Related Content

What's hot

Seminar wound revise
Seminar wound reviseSeminar wound revise
Seminar wound reviseyudhasetya01
 
118936363 ppt-hemoroid
118936363 ppt-hemoroid118936363 ppt-hemoroid
118936363 ppt-hemoroidsohapi
 
Efloresensi (modul kulit dan jaringan penunjang)
Efloresensi (modul kulit dan jaringan penunjang)Efloresensi (modul kulit dan jaringan penunjang)
Efloresensi (modul kulit dan jaringan penunjang)fikri asyura
 
Penanganan terkini patah tulang terbuka (open fracture)
Penanganan terkini patah tulang terbuka (open fracture)Penanganan terkini patah tulang terbuka (open fracture)
Penanganan terkini patah tulang terbuka (open fracture)Broto Suwadji
 
Kedaruratan ortoped by andreas chandra s.ked
Kedaruratan ortoped by andreas chandra s.kedKedaruratan ortoped by andreas chandra s.ked
Kedaruratan ortoped by andreas chandra s.kedandreas040288
 
Luka &amp; debridement trauma plus
Luka &amp; debridement trauma plusLuka &amp; debridement trauma plus
Luka &amp; debridement trauma plusfikri asyura
 
Kelainan Refraksi
Kelainan RefraksiKelainan Refraksi
Kelainan Refraksiastiuki
 
Osteoarthritis dan Artritis Gout
Osteoarthritis dan Artritis GoutOsteoarthritis dan Artritis Gout
Osteoarthritis dan Artritis GoutRindang Abas
 
Skenario 20.5 Dermatofitosis & Non-dermatofitosis
Skenario 20.5 Dermatofitosis & Non-dermatofitosisSkenario 20.5 Dermatofitosis & Non-dermatofitosis
Skenario 20.5 Dermatofitosis & Non-dermatofitosisSyscha Lumempouw
 

What's hot (20)

Epilepsy
EpilepsyEpilepsy
Epilepsy
 
Seminar wound revise
Seminar wound reviseSeminar wound revise
Seminar wound revise
 
Bab i
Bab iBab i
Bab i
 
6 Trauma Abdomen
6 Trauma Abdomen6 Trauma Abdomen
6 Trauma Abdomen
 
Miopi
Miopi Miopi
Miopi
 
Trauma maksilofasial
Trauma maksilofasialTrauma maksilofasial
Trauma maksilofasial
 
118936363 ppt-hemoroid
118936363 ppt-hemoroid118936363 ppt-hemoroid
118936363 ppt-hemoroid
 
Efloresensi (modul kulit dan jaringan penunjang)
Efloresensi (modul kulit dan jaringan penunjang)Efloresensi (modul kulit dan jaringan penunjang)
Efloresensi (modul kulit dan jaringan penunjang)
 
Tulang
TulangTulang
Tulang
 
Hipokalemia
HipokalemiaHipokalemia
Hipokalemia
 
P 3b kolesistitis
P 3b kolesistitisP 3b kolesistitis
P 3b kolesistitis
 
Cedera jaringan lunak
Cedera jaringan lunakCedera jaringan lunak
Cedera jaringan lunak
 
Fraktur tibia
Fraktur tibiaFraktur tibia
Fraktur tibia
 
Penanganan terkini patah tulang terbuka (open fracture)
Penanganan terkini patah tulang terbuka (open fracture)Penanganan terkini patah tulang terbuka (open fracture)
Penanganan terkini patah tulang terbuka (open fracture)
 
Kedaruratan ortoped by andreas chandra s.ked
Kedaruratan ortoped by andreas chandra s.kedKedaruratan ortoped by andreas chandra s.ked
Kedaruratan ortoped by andreas chandra s.ked
 
Luka &amp; debridement trauma plus
Luka &amp; debridement trauma plusLuka &amp; debridement trauma plus
Luka &amp; debridement trauma plus
 
Kelainan Refraksi
Kelainan RefraksiKelainan Refraksi
Kelainan Refraksi
 
Osteoarthritis dan Artritis Gout
Osteoarthritis dan Artritis GoutOsteoarthritis dan Artritis Gout
Osteoarthritis dan Artritis Gout
 
Ulkus kornea
Ulkus korneaUlkus kornea
Ulkus kornea
 
Skenario 20.5 Dermatofitosis & Non-dermatofitosis
Skenario 20.5 Dermatofitosis & Non-dermatofitosisSkenario 20.5 Dermatofitosis & Non-dermatofitosis
Skenario 20.5 Dermatofitosis & Non-dermatofitosis
 

Similar to kuliah trauma kimia.pptx

Referat kegawatdaruratan mata
Referat kegawatdaruratan mataReferat kegawatdaruratan mata
Referat kegawatdaruratan mataevafar
 
Kegawatdaruratan pada mata
Kegawatdaruratan pada mataKegawatdaruratan pada mata
Kegawatdaruratan pada mataJoicephine Ns
 
trauma pada mata
trauma pada matatrauma pada mata
trauma pada matarizky12
 
etiologi diagnosis tatalaksana dan edukasi trauma mata
etiologi diagnosis tatalaksana dan edukasi trauma mataetiologi diagnosis tatalaksana dan edukasi trauma mata
etiologi diagnosis tatalaksana dan edukasi trauma mataLianyTiho
 
Glaukoma Fakomorfik.pdf
Glaukoma Fakomorfik.pdfGlaukoma Fakomorfik.pdf
Glaukoma Fakomorfik.pdfRioMRajagukguk
 
ASUHAN KEPERAWATAN PADA PASIEN DENGAN GANGGUAN PENGLIHATAN (KATARAK)
ASUHAN KEPERAWATAN  PADA PASIEN DENGAN GANGGUAN PENGLIHATAN (KATARAK) ASUHAN KEPERAWATAN  PADA PASIEN DENGAN GANGGUAN PENGLIHATAN (KATARAK)
ASUHAN KEPERAWATAN PADA PASIEN DENGAN GANGGUAN PENGLIHATAN (KATARAK) pjj_kemenkes
 
ASUHAN KEPERAWATAN PADA PASIEN DENGAN GANGGUAN PENGLIHATAN (KATARAK)
ASUHAN KEPERAWATAN  PADA PASIEN DENGAN GANGGUAN PENGLIHATAN (KATARAK) ASUHAN KEPERAWATAN  PADA PASIEN DENGAN GANGGUAN PENGLIHATAN (KATARAK)
ASUHAN KEPERAWATAN PADA PASIEN DENGAN GANGGUAN PENGLIHATAN (KATARAK) pjj_kemenkes
 
P3K Karena Bahan Kimia - Manajemen Laboratorium Kimia
P3K Karena Bahan Kimia - Manajemen Laboratorium KimiaP3K Karena Bahan Kimia - Manajemen Laboratorium Kimia
P3K Karena Bahan Kimia - Manajemen Laboratorium KimiaAsida Gumara
 
REFERAT OPERASI KATARAK PADA MATA (JENIS OPERASI DAN INDIKASINYA).pptx
REFERAT OPERASI KATARAK PADA MATA (JENIS OPERASI DAN INDIKASINYA).pptxREFERAT OPERASI KATARAK PADA MATA (JENIS OPERASI DAN INDIKASINYA).pptx
REFERAT OPERASI KATARAK PADA MATA (JENIS OPERASI DAN INDIKASINYA).pptxninikindriyani0
 
gingiva edited.docx
gingiva edited.docxgingiva edited.docx
gingiva edited.docxlistamimo
 
Askep glaukoma
Askep glaukomaAskep glaukoma
Askep glaukomaKANDA IZUL
 

Similar to kuliah trauma kimia.pptx (20)

Referat kegawatdaruratan mata
Referat kegawatdaruratan mataReferat kegawatdaruratan mata
Referat kegawatdaruratan mata
 
Kegawatdaruratan pada mata
Kegawatdaruratan pada mataKegawatdaruratan pada mata
Kegawatdaruratan pada mata
 
trauma pada mata
trauma pada matatrauma pada mata
trauma pada mata
 
Trauma mata
Trauma mataTrauma mata
Trauma mata
 
etiologi diagnosis tatalaksana dan edukasi trauma mata
etiologi diagnosis tatalaksana dan edukasi trauma mataetiologi diagnosis tatalaksana dan edukasi trauma mata
etiologi diagnosis tatalaksana dan edukasi trauma mata
 
G3 mata
G3 mataG3 mata
G3 mata
 
Dry Eye Syndrome
Dry Eye SyndromeDry Eye Syndrome
Dry Eye Syndrome
 
Patologi pada-katarak1
Patologi pada-katarak1Patologi pada-katarak1
Patologi pada-katarak1
 
Glaukoma Fakomorfik.pdf
Glaukoma Fakomorfik.pdfGlaukoma Fakomorfik.pdf
Glaukoma Fakomorfik.pdf
 
Eyes injury
Eyes injuryEyes injury
Eyes injury
 
GLAUKOMA.pptx
GLAUKOMA.pptxGLAUKOMA.pptx
GLAUKOMA.pptx
 
Dm retinopati
Dm retinopatiDm retinopati
Dm retinopati
 
ASUHAN KEPERAWATAN PADA PASIEN DENGAN GANGGUAN PENGLIHATAN (KATARAK)
ASUHAN KEPERAWATAN  PADA PASIEN DENGAN GANGGUAN PENGLIHATAN (KATARAK) ASUHAN KEPERAWATAN  PADA PASIEN DENGAN GANGGUAN PENGLIHATAN (KATARAK)
ASUHAN KEPERAWATAN PADA PASIEN DENGAN GANGGUAN PENGLIHATAN (KATARAK)
 
ASUHAN KEPERAWATAN PADA PASIEN DENGAN GANGGUAN PENGLIHATAN (KATARAK)
ASUHAN KEPERAWATAN  PADA PASIEN DENGAN GANGGUAN PENGLIHATAN (KATARAK) ASUHAN KEPERAWATAN  PADA PASIEN DENGAN GANGGUAN PENGLIHATAN (KATARAK)
ASUHAN KEPERAWATAN PADA PASIEN DENGAN GANGGUAN PENGLIHATAN (KATARAK)
 
P3K Karena Bahan Kimia - Manajemen Laboratorium Kimia
P3K Karena Bahan Kimia - Manajemen Laboratorium KimiaP3K Karena Bahan Kimia - Manajemen Laboratorium Kimia
P3K Karena Bahan Kimia - Manajemen Laboratorium Kimia
 
REFERAT OPERASI KATARAK PADA MATA (JENIS OPERASI DAN INDIKASINYA).pptx
REFERAT OPERASI KATARAK PADA MATA (JENIS OPERASI DAN INDIKASINYA).pptxREFERAT OPERASI KATARAK PADA MATA (JENIS OPERASI DAN INDIKASINYA).pptx
REFERAT OPERASI KATARAK PADA MATA (JENIS OPERASI DAN INDIKASINYA).pptx
 
Trauma orbita
Trauma orbitaTrauma orbita
Trauma orbita
 
Bab i mte
Bab i mte Bab i mte
Bab i mte
 
gingiva edited.docx
gingiva edited.docxgingiva edited.docx
gingiva edited.docx
 
Askep glaukoma
Askep glaukomaAskep glaukoma
Askep glaukoma
 

Recently uploaded

power point kesehatan reproduksi pria dan wanita
power point kesehatan reproduksi pria dan wanitapower point kesehatan reproduksi pria dan wanita
power point kesehatan reproduksi pria dan wanitaBintangBaskoro1
 
materi tentang airway management terbaru
materi tentang airway management terbarumateri tentang airway management terbaru
materi tentang airway management terbaruPrajaPratama4
 
PPT-UEU-Keperawatan-Kesehatan-Jiwa-I-Pertemuan-13.ppt
PPT-UEU-Keperawatan-Kesehatan-Jiwa-I-Pertemuan-13.pptPPT-UEU-Keperawatan-Kesehatan-Jiwa-I-Pertemuan-13.ppt
PPT-UEU-Keperawatan-Kesehatan-Jiwa-I-Pertemuan-13.pptkhalid1276
 
leaflet IKM, gastritis dan pencegahannya
leaflet IKM, gastritis dan pencegahannyaleaflet IKM, gastritis dan pencegahannya
leaflet IKM, gastritis dan pencegahannyaYosuaNatanael1
 
Pengantar kepemimpinan dalam kebidanan.pptx
Pengantar kepemimpinan dalam kebidanan.pptxPengantar kepemimpinan dalam kebidanan.pptx
Pengantar kepemimpinan dalam kebidanan.pptxcholiftiara1
 
epidemiologi-penyakit-tidak-menular.ppt-1 2.ppt
epidemiologi-penyakit-tidak-menular.ppt-1 2.pptepidemiologi-penyakit-tidak-menular.ppt-1 2.ppt
epidemiologi-penyakit-tidak-menular.ppt-1 2.pptAnisyahHariadi
 
PPT KELOMPOKperkembggannanan sdidtk pada anak1.pptx
PPT KELOMPOKperkembggannanan sdidtk pada anak1.pptxPPT KELOMPOKperkembggannanan sdidtk pada anak1.pptx
PPT KELOMPOKperkembggannanan sdidtk pada anak1.pptxhellokarin81
 
Asuhan Keperawatan Gagal ginjal akut & kronik.pptx
Asuhan Keperawatan Gagal ginjal akut & kronik.pptxAsuhan Keperawatan Gagal ginjal akut & kronik.pptx
Asuhan Keperawatan Gagal ginjal akut & kronik.pptxIrfanNersMaulana
 
sosialisasi lomba inovasi daerah tahun 2024 kementrian kesehatan republik ind...
sosialisasi lomba inovasi daerah tahun 2024 kementrian kesehatan republik ind...sosialisasi lomba inovasi daerah tahun 2024 kementrian kesehatan republik ind...
sosialisasi lomba inovasi daerah tahun 2024 kementrian kesehatan republik ind...NenkRiniRosmHz
 
Mengenal Nyeri Perut tentang jenis dan karakteristik.pptx
Mengenal Nyeri Perut tentang jenis dan karakteristik.pptxMengenal Nyeri Perut tentang jenis dan karakteristik.pptx
Mengenal Nyeri Perut tentang jenis dan karakteristik.pptxLintangDwiCandra1
 
Obat Aborsi Bandung 081901 222272 Obat Penggugur Kandungan Bandung
Obat Aborsi Bandung 081901 222272 Obat Penggugur Kandungan BandungObat Aborsi Bandung 081901 222272 Obat Penggugur Kandungan Bandung
Obat Aborsi Bandung 081901 222272 Obat Penggugur Kandungan BandungHalo Docter
 
pemeriksaan fisik Telinga hidung tenggorok bedah kepala leher.pptx
pemeriksaan fisik Telinga hidung tenggorok bedah kepala leher.pptxpemeriksaan fisik Telinga hidung tenggorok bedah kepala leher.pptx
pemeriksaan fisik Telinga hidung tenggorok bedah kepala leher.pptxFerawatiPhea1
 
Chapter 1 Introduction to veterinary pharmacy
Chapter 1 Introduction to veterinary pharmacyChapter 1 Introduction to veterinary pharmacy
Chapter 1 Introduction to veterinary pharmacyIkanurzijah2
 
PPT PATIENT SAFETY FAKTOR KEPERAWATAN MANUSIA.pptx
PPT PATIENT SAFETY FAKTOR KEPERAWATAN MANUSIA.pptxPPT PATIENT SAFETY FAKTOR KEPERAWATAN MANUSIA.pptx
PPT PATIENT SAFETY FAKTOR KEPERAWATAN MANUSIA.pptxDwiDamayantiJonathan1
 
Asuhan Keperawatan Jiwa Perkembangan Psikososial Remaja
Asuhan Keperawatan Jiwa Perkembangan Psikososial RemajaAsuhan Keperawatan Jiwa Perkembangan Psikososial Remaja
Asuhan Keperawatan Jiwa Perkembangan Psikososial RemajaFeraAyuFitriyani
 
High Risk Infant modul perkembangan bayi risiko tinggi
High Risk Infant modul perkembangan bayi risiko tinggiHigh Risk Infant modul perkembangan bayi risiko tinggi
High Risk Infant modul perkembangan bayi risiko tinggiAikawaMita
 

Recently uploaded (20)

power point kesehatan reproduksi pria dan wanita
power point kesehatan reproduksi pria dan wanitapower point kesehatan reproduksi pria dan wanita
power point kesehatan reproduksi pria dan wanita
 
materi tentang airway management terbaru
materi tentang airway management terbarumateri tentang airway management terbaru
materi tentang airway management terbaru
 
PPT-UEU-Keperawatan-Kesehatan-Jiwa-I-Pertemuan-13.ppt
PPT-UEU-Keperawatan-Kesehatan-Jiwa-I-Pertemuan-13.pptPPT-UEU-Keperawatan-Kesehatan-Jiwa-I-Pertemuan-13.ppt
PPT-UEU-Keperawatan-Kesehatan-Jiwa-I-Pertemuan-13.ppt
 
leaflet IKM, gastritis dan pencegahannya
leaflet IKM, gastritis dan pencegahannyaleaflet IKM, gastritis dan pencegahannya
leaflet IKM, gastritis dan pencegahannya
 
Pengantar kepemimpinan dalam kebidanan.pptx
Pengantar kepemimpinan dalam kebidanan.pptxPengantar kepemimpinan dalam kebidanan.pptx
Pengantar kepemimpinan dalam kebidanan.pptx
 
epidemiologi-penyakit-tidak-menular.ppt-1 2.ppt
epidemiologi-penyakit-tidak-menular.ppt-1 2.pptepidemiologi-penyakit-tidak-menular.ppt-1 2.ppt
epidemiologi-penyakit-tidak-menular.ppt-1 2.ppt
 
Jual Obat Cytotec Asli 085225524732 Obat Penggugur Kandungan
Jual Obat Cytotec Asli 085225524732 Obat Penggugur KandunganJual Obat Cytotec Asli 085225524732 Obat Penggugur Kandungan
Jual Obat Cytotec Asli 085225524732 Obat Penggugur Kandungan
 
PPT KELOMPOKperkembggannanan sdidtk pada anak1.pptx
PPT KELOMPOKperkembggannanan sdidtk pada anak1.pptxPPT KELOMPOKperkembggannanan sdidtk pada anak1.pptx
PPT KELOMPOKperkembggannanan sdidtk pada anak1.pptx
 
Asuhan Keperawatan Gagal ginjal akut & kronik.pptx
Asuhan Keperawatan Gagal ginjal akut & kronik.pptxAsuhan Keperawatan Gagal ginjal akut & kronik.pptx
Asuhan Keperawatan Gagal ginjal akut & kronik.pptx
 
sosialisasi lomba inovasi daerah tahun 2024 kementrian kesehatan republik ind...
sosialisasi lomba inovasi daerah tahun 2024 kementrian kesehatan republik ind...sosialisasi lomba inovasi daerah tahun 2024 kementrian kesehatan republik ind...
sosialisasi lomba inovasi daerah tahun 2024 kementrian kesehatan republik ind...
 
Mengenal Nyeri Perut tentang jenis dan karakteristik.pptx
Mengenal Nyeri Perut tentang jenis dan karakteristik.pptxMengenal Nyeri Perut tentang jenis dan karakteristik.pptx
Mengenal Nyeri Perut tentang jenis dan karakteristik.pptx
 
Obat Aborsi Bandung 081901 222272 Obat Penggugur Kandungan Bandung
Obat Aborsi Bandung 081901 222272 Obat Penggugur Kandungan BandungObat Aborsi Bandung 081901 222272 Obat Penggugur Kandungan Bandung
Obat Aborsi Bandung 081901 222272 Obat Penggugur Kandungan Bandung
 
pemeriksaan fisik Telinga hidung tenggorok bedah kepala leher.pptx
pemeriksaan fisik Telinga hidung tenggorok bedah kepala leher.pptxpemeriksaan fisik Telinga hidung tenggorok bedah kepala leher.pptx
pemeriksaan fisik Telinga hidung tenggorok bedah kepala leher.pptx
 
Pentingnya-Service-Excellent-di-Rumah-Sakit.pdf
Pentingnya-Service-Excellent-di-Rumah-Sakit.pdfPentingnya-Service-Excellent-di-Rumah-Sakit.pdf
Pentingnya-Service-Excellent-di-Rumah-Sakit.pdf
 
Jenis-Jenis-Karakter-Pasien-Rumah-Sakit.pdf
Jenis-Jenis-Karakter-Pasien-Rumah-Sakit.pdfJenis-Jenis-Karakter-Pasien-Rumah-Sakit.pdf
Jenis-Jenis-Karakter-Pasien-Rumah-Sakit.pdf
 
KUNCI CARA MENGGUGURKAN KANDUNGAN ABORSI JANIN 087776558899
KUNCI CARA MENGGUGURKAN KANDUNGAN ABORSI JANIN 087776558899KUNCI CARA MENGGUGURKAN KANDUNGAN ABORSI JANIN 087776558899
KUNCI CARA MENGGUGURKAN KANDUNGAN ABORSI JANIN 087776558899
 
Chapter 1 Introduction to veterinary pharmacy
Chapter 1 Introduction to veterinary pharmacyChapter 1 Introduction to veterinary pharmacy
Chapter 1 Introduction to veterinary pharmacy
 
PPT PATIENT SAFETY FAKTOR KEPERAWATAN MANUSIA.pptx
PPT PATIENT SAFETY FAKTOR KEPERAWATAN MANUSIA.pptxPPT PATIENT SAFETY FAKTOR KEPERAWATAN MANUSIA.pptx
PPT PATIENT SAFETY FAKTOR KEPERAWATAN MANUSIA.pptx
 
Asuhan Keperawatan Jiwa Perkembangan Psikososial Remaja
Asuhan Keperawatan Jiwa Perkembangan Psikososial RemajaAsuhan Keperawatan Jiwa Perkembangan Psikososial Remaja
Asuhan Keperawatan Jiwa Perkembangan Psikososial Remaja
 
High Risk Infant modul perkembangan bayi risiko tinggi
High Risk Infant modul perkembangan bayi risiko tinggiHigh Risk Infant modul perkembangan bayi risiko tinggi
High Risk Infant modul perkembangan bayi risiko tinggi
 

kuliah trauma kimia.pptx

  • 1. TRAUMA KIMIA PADA MATA Dr. ANDRINI ARIESTI SpM BAGIAN ILMU KESEHATAN MATA FK UNAND/RS.DR.M.DJAMIL PADANG
  • 2. DEFINISI Trauma mata adalah tindakan sengaja maupun tidak yang menimbulkan perlukaan mata. merupakan kasus gawat darurat mata. Trauma kimia pada mata merupakan trauma yang mengenai bola mata akibat terpapar bahan kimia baik yang bersifat asam atau basa yang dapat merusak struktur bola mata tersebut.
  • 3. JENIS JENIS TRAUMA KIMIA TRAUMA ASAM TRAUMA BASA
  • 4. TRAUMA ASAM  Trauma asam merupakan salah satu jenis trauma kimia mata yang disebabkan zat kimia bersifat asam dengan pH < 7.
  • 5.  Kurang berbahaya  Kerusakan jaringan terlokalisir  pH<2,5  proteksi kornea  kerusakan kecil  Kecuali : - Asam hidroflorida - Asam berisi metal berat
  • 6. Etiologi Bahan kimia asam  asam sulfur  asam hidroklorida (HCl)  asam nitrat  asam asetat (CH3COOH)  asam kromat (Cr2O3)  asam hidroflorida.
  • 7.  Baterai mobil . Mengandung asam sulfat H2SO4  Asam Hidroflorida dapat ditemukan dirumah pada cairan penghilang karat, pengkilap aluminum, dan cairan pembersih yang kuat .  Pada Industri (pembersih dinding, glass etching (pengukiran pada kaca dengan cairan kimia), electro polishing, dan penyamakan kulit., fermentasi pada pengolahan bir).
  • 8. Patofisiologi Bahan kimia asam  Asam cenderung berikatan dengan protein Menyebabkan koagulasi protein plasma.  Koagulasi protein ini, sebagai barrier yang membatasi penetrasi dan kerusakan lebih lanjut.  Luka hanya terbatas pada permukaan luar saja.  Pengecualian terjadi pada asam hidroflorida. Bahan ini merupakan suatu asam lemah yang dengan cepat menembus membran sel .
  • 9.  Periksa PH dengan kertas lakmus .  Irigasi jaringan yang terkena secepat-cepatnya, selama mungkin untuk menghilangkan dan melarutkan bahan yang mengakibatkan trauma.Irigasi dapat dilakukan dengan garam fisiologi atau air bersih lainnya paling sedikit 15-30 menit.  Bersihkan sisa zat kimia di fornik konjungtiva dengan kapas lidi.  Anestesi topikal (blefarospasme berat)  Antibiotik  bila perlu  Biasanya trauma akibat asam akan normal kembali,sehingga tajam penglihatan tidak banyak terganggu.
  • 10. TRAUMA BASA (ALKALI)  Trauma akibat bahan kimia basa akan memberikan akibat yang sangat gawat pada mata.  Alkali akan menembus dengan cepat kornea, bilik mata depan, dan sampai pada jaringan retina.
  • 11. Trauma kimia alkali  Lebih destruktif  Merusak kornea & lensa  SAPONIFIKASI ( reaksi penyabunan )  Berat kerusakan tergantung :  - volume  - konsentrasi
  • 12. Etiologi  Semen  Soda kuat  Amonia  NaOH  CaOH  Cairan pembersih dalam rumah tangga
  • 13. Patofisiologi trauma basa  Bahan kimia alkali  pecah atau rusaknya sel jaringan dan rx persabunan disertai disosiasi asam lemak membran sel  penetrasi lebih lanjut  Mukopolisakarida jaringan menghilang & terjadi penggumpalan sel kornea  Serat kolagen kornea akan membengkak & kornea akan mati  Edema  terdapat serbukan sel polimorfonuklear ke dalam stroma,cenderung disertai masuknya pemb.darah (Neovaskularisasi)  Dilepaskan plasminogen aktivator & kolagenase (merusak kolagen kornea Terjadi gangguan penyembuhan epitel  Berkelanjutan menjadi ulkus kornea atau perforasi ke lapisan yang lebih dalam
  • 14. Klasifikasi Hughes Derajat I  Prognosis baik.  Terdapat erosi epitel kornea  Tidak ada iskemia dan nekrosis kornea. ataupun konjungtiva
  • 15. Derajat II Prognosa baik Pada kornea terdapat kekeruhan yang ringan. Iskemia < 1/3 limbus
  • 16. Derajat III  Prognosis baik  Kekeruhan kornea sehingga sulit melihat iris & pupil secara jelas  Terdapat iskemia 1/3 sampai ½ limbus & nekrosis ringan kornea dan konjungtiva
  • 17. Derajat IV  Prognosis buruk  Kekeruhan kornea pupil tidak dapat dilihat  Konjungtiva dan sclera pucat.  Iskemia > ½ limbus
  • 18.  Penatalaksanaan  1. Pemeriksaan kertas lakmus .  2.Irigasi dengan garam fisiologik selama mungkin (2000 ml selama ±30menit)  3.Bila penyebab CaOH diberi EDTA (bereaksi dengan basa pada jaringan)  4.Antibiotik mencegah infeksi.  5.Siklopegi mengistirahatkan iris, mengatasi iritis.  6.Anti glaukoma mencegah glaukoma sekunder
  • 19.  7.Steroid (7 hari pertama) anti inflmasi.  8.Kolagenase inhibitor (sistein, 1 minggu)menghilangi efek kolagenase.  9.Vitamin C membentuk jaringan kolagen.  10.Bebat (perban) pada mata, lensa kontak lembek dan tetes air mata buatan.  11.Operasi keratoplasti bila kekeruhan kornea sangat mengganggu penglihatan.
  • 20. Komplikasi  1.Simblefaron, perlengketan antara konjungtiva palpebra dankornea.  2.Kornea keruh, edema, neovaskuler  3.Katarak traumatik,.Trauma basa pada permukaan mata sering menyebabkan katarak, selain menyebabkan kerusakan kornea,konjungtiva, dan iris  4.Phtisis bulbi, bola mata mengecil.
  • 21. PENATALAKSANAAN UMUM TRAUMA KIMIA PADA MATA  4 tujuan utama dalam mengatasi trauma pada mata :  1.Memperbaiki penglihatan.  2.Mencegah terjadinya infeksi.  3.Mempertahankan arsitektur mata.  4.Mencegah sekuele jangka panjang.
  • 22. PROGNOSIS  Derajat iskemia konjungtiva dan pembuluh darah daerah limbus adalah indikator tingkat keparahan cedera dan prognosis penyembuhannya.  Makin besar iskemia dari konjungtiva dan pembuluh darah limbus, luka yang terjadi akan makin parah.  Trauma basa prognosisnya biasanya lebih buruk dari trauma asam.
  • 23. PENATALAKSANAAN UMUM TRAUMAKIMIA PADA MATA  1.Irigasi (30 menit) & periksa PH dengan kertas lakmus.  2.Diberi pembilas : idealnya dengan larutan steril dengan osmolaritas tinggi seperti larutan amphoter (Diphoterine) ataularutan buffer (BSS atau Ringer Laktat) . Larutan garam isotonis  3.Irigasi sampai 30 menit atau PH normal. Bila bahanmengandung CaOH berikan EDTA.
  • 24.  4.Pemeriksaan oftalmologi menyeluruh.  5.Cederanya ringan, pasien dapat dipulangkan dengan diberikanantibiotik tetes mata, analgesic oral, dan perban mata  6. diberi siklopegi.  7.Steroid topikal untuk mencegah infiltrasi sel radang.  8.Vitamin C oral
  • 25. Patofisiologi  Bahan kimia alkali   Pecah atau rusaknya sel jaringan dan Persabunan disertai disosiasi asam lemak membran sel   penetrasi lebih lanjut  Mukopolisakarida jaringan menghilang & terjadi penggumpalan sel kornea  Serat kolagen kornea akan membengkak & kornea akan mati  Edema   terdapat serbukan sel polimorfonuklear ke dalam stroma,cenderung disertai masuknya pemb.darah (Neovaskularisasi)   Dilepaskan plasminogen aktivator & kolagenase (merusak kolagen kornea)   terjadi gangguan penyembuhan epitel  berlanjut menjadi ulkus kornea atau perforasi ke lapisan yang lebih dalam
  • 26. The most common alkalis causing injury are:  • ammonia (NH3; sering ditemui pada alat pembersih rumahtangga dan dapat menimbulkan kerusakan yang serius .  • lye (NaOH; a common ingredient in drain cleaners and causing the most serious injury);  • potassium hydroxide (KOH);  • magnesium hydroxide (Mg[OH]2); and  • lime (Ca[OH]2; the most common cause, which fortunately does not inflict as much damage as rapidly penetrating alkalies do).
  • 27.  The most common acids causing injury are:  • sulfuric (H2SO4; the most common cause: an ingredient in automobile batteries2);  • sulfurous (H2SO3);  • hydrofluoric (HF; rapidly penetrating and causing the most serious injuries2);  • acetic (CH3COOH);  • chromic (Cr2O3); and  • hydrochloric (HCl).