SlideShare a Scribd company logo
1 of 22
PEMBELAJARAN MATEMATIKA
DENGAN MODEL PEMBELAJARAN
KOOPERATIF TIPE MAKE A MATCH


       AJENG NURBAITI ULFAH
               0903677
         Interes Matematika
MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF
   (COOPERATIVE LEARNING)

                 Pengertian Pembelajaran
                        Kooperatif
             Menurut Anita Lie (Isjoni, 2011:16)
            cooperative learning dengan istilah
            pembelajaran gotong-royong, yaitu
            sistem      pembelajaran       yang
            memberikan kesempatan kepada
            peserta didik untuk bekerjasama
            dengan peserta didik lain dalam
            tugas-tugas yang terstruktur dan
            dalam situasi ini guru bertindak
            sebagai fasilitator.
Unsur-unsur Model Pembelajaran Kooperatif
              Roger dan David Johnson (Lie, 2010:31)

     1.    Saling ketergantungan positif, unsur ini menunjukan
             bahwa dalam pembelajaran kooperatif ada dua
                     pertanggungjawaban kelompok.

     2. Tanggung jawab Individual, pertanggungjawaban ini
      muncul jika dilakukan pengukuran terhadap keberhasilan
                             kelompok.

     3.    Tatap muka, kegiatan interaksi ini akan memberikan
            para peserta didik untuk membentuk sinerja yang
                   menguntungkan semua anggota.

4.        Komunikasi Antaranggota, unsur ini menghendaki agar
              para peserta didik dibekali dengan berbagai
                     keterampilan berkomunukasi.

                   5.   Evaluasi Proses Kelompok
LANGKAH-LANGKAH PEMBELAJARAN KOOPERATIF
                            (SUPRIJONO, 2009:55)

   Fase pertama, guru mengklarifikasi maksud pembelajaran kooperatif. Hal
    ini penting untuk dilakukan karena peserta didik harus memahami dengan
    jelas prosedur dan aturan dalam pembelajaran.
   Fase kedua, guru menyampaikan informasi, sebab informasi ini merupakan
    isi akademik
   Fase ketiga, kekacauan bisa terjadi pada fase ini, oleh sebab itu transisi
    pembelajaran dari kelompok-kelompok belajar harus diorkestrasi dengan
    cermat. Di fase ini guru harus menjelaskan bahwa peserta didik harus
    saling bekerja sama di dalam kelompok.
   Fase keempat, guru perlu mendampingi tim-tim belajar, mengingatkan
    tentang tugas-tugas yang dikerjakan peserta didik dan waktu yang
    dialokasikan. Guru harus memberikan berupa arahan dan petunjuk pada
    peserta didik.
   Fase kelima, guru melakukan evaluasi dengan menggunakan strategi
    evaluasi yang konsisten dengan tujuan pembelajaran.
   Fase keenam, guru mempersiapkan struktur reward yang akan diberikan
    kepada peserta didik.
KARAKTERISTIK PEMBELAJARAN KOOPERATIF
              SLAVIN, 1995 (ISJONI 2009:21)
Penghargaan kelompok, cooperative learning menggunakan
 tujuan-tujuan kelompok untuk memperoleh penghargaan
 kelompok

Pertanggungjawaban     Individu, keberhasilan kelompok
 tergantung dari pembelajaran individu dari semua anggota
 kelompok. pertanggunjawaban tersebut menitikberatkan
 pada aktifitas anggota kelompok yang saling membantu
 dalam belajar.

Kesempatan       yang       sama      untuk     mecapai
  keberhasilan, cooperative learning menggunakan metode
 skoring yang mencakup nilai perkembangan berdasarkan
 peningkatan prestasi yang diperoleh peserta didik dari
 yang terdahulu
MODEL PEMBELAJARAN
KOOPERATIF TIPE MAKE A
        MATCH
PENGERTIAN PEMBELAJARAN KOOPERATIF
         TIPE MAKE A MATCH


   Menurut Anita Lie (2010:55) teknik mengajar
       mencari pasangan (Make a Match)
 dikembangkan oleh Lorna Curran (1994). Salah
 satu keunggulan teknik ini adalah peserta didik
   mencari pasangan sambil belajar mengenai
  suatu konsep atau topik dalam suasana yang
    menyenangkan. Teknik ini bisa digunakan
 dalam semua mata pelajaran dan untuk semua
            tingkatan usia anak didik.
TUJUAN KOOPERATIF TIPE MAKE A MATCH


    1.Pendalaman materi



        2. Menggali materi



            1.   3. Untuk selingan
Pendalaman materi

Pengembang model tipe Make a Match pada
  mulanya merancang metode ini untuk
  pendalaman materi. peserta didik melatih
  penguasaan   materi      dengan     cara
  memasangkan antara pertanyaan dengan
  jawaban
Menggali materi

Untuk menggali materi, guru tidak perlu
membekali          pesera   didik   dengan
materi, karena peserta didik akan menbekali

dirinya sendiri.
Untuk selingan

Metode Make a Match juga dapat dipakai sebagai
 metode selingan. Apabila selingan yang menjadi
 tujuan, maka guru cukup melakukannya sesekali
 saja. Teknik yang harus dipakai sama dengan
 teknik mencari pasangan untuk mendalami
 materi
LANGKAH-LANGKAH
           *KOOPERATIF TIPE MAKE A MATCH*
    Lie,  (2008,  Ramadhan’s:2008),    langkah-langkah
    penerapan metode Make a Matchsebagai berikut :

 Guru menyiapkan beberapa kartu yang berisi beberapa
  konsep atau topik yang cocok untuk sesi review
  (persiapan menjelang tes atau ujian), satu bagian kartu
  soal dan bagian lainnya kartu jawaban.
 Setiap peserta didik mendapatkan sebuah kartu yang
  bertuliskan soal/jawaban.
 Tiap peserta didik memikirkan jawaban/soal dari kartu
  yang dipegang.
 Setiap peserta didik mencari pasangan kartu yang
  cocok dengan kartunya. Misalnya: pemegang kartu yang
  bertuliskan nama bilangan romawi X akan berpasangan
  dengan angka 10.
                                                    next
 Dua atau tiga peserta didik lain yang memegang kartu
  yang cocok. Misalnya pemegang kartu 3+9 akan
  membentuk kelompok dengan pemegang kartu 3x4
  dan 6x2. Setiap peserta didik yang dapat mencocokkan
  kartunya sebelum batas waktu diberi poin.
 Jika peserta didik tidak dapat mencocokkan kartunya
  dengan kartu temannya (tidak dapat menemukan kartu
  soal atau kartu jawaban) akan mendapatkan hukuman,
  yang telah disepakati bersama.
 Setelah satu babak, kartu dikocok lagi agar tiap peserta
  didik mendapat kartu yang berbeda dari sebelumnya,
  demikian seterusnya.
 Guru bersama-sama dengan peserta didik membuat
  kesimpulan terhadap materi pelajaran.
*Kelebihan dan Kekurangan *

Pembelajaran Kooperatif tipe
       Make a Match
 dapat meningkatkan aktivitas belajar peserta
  didik, baik secara kognitif maupun fisik;
 karena     ada unsur permainan, model
  pembelajaran ini menyenangkan;
 meningkatkan     pemahaman peserta didik
  terhadap materi yang dipelajari;
 dapat meningkatkan motivasi belajar peserta
  didik;
 efektif sebagai sarana melatih keberanian
  peserta didik untuk tampil presentasi;
 diperlukan bimbingan dari guru untuk melakukan
  kegiatan
 waktu yang tersedia perlu dibatasi jangan sampai
  peserta didik terlalu banyak bermain-main dalam
  proses pembelajaran.
 guru perlu persiapan bahan dan alat yang
  memadai.
IMPLEMENTASI KOOPERATIF MAKE A MATCH DALAM
        PEMBELAJARAN MATEMATIKA.

     1. Perencanaan

                2. Pelaksanaan

            1. Tahap pendahuluan
            2. Kegiatan Inti
            3. Penutup

                          3. Penilaian
1. Perencanaan

     Setiap pembelajaran aktif atau inovatif membutuhkan
persiapan, tidak terkecuali metode Make a Match. Sebelum
menerapkannya di kelas, guru perlu menyiapkan hal-hal di
bawah ini (dalam Apriani:2011) :
  Menyusun rencana pelaksanaan pembelajaran ( RPP)
     Perencanaan RPP mencakup penentuan: Standar
     Kompetensi,      Kompetensi    Dasar,   indikator, tujuan
     pembelajaran, materi pokok, model pembelajaran,
     skenario/langkah-langkah pembelajaran,     media/sumber
     belajar, dan sistem penilaian.
  Mempersiapkan Lembar Kerja Siswa (LKS) yang sesuai
   dengan pembelajaran kooperatif tipe Make a Match
  Mempersiapkan sumber pelajaran, alat peraga, media
   pembelajaran yang akan digunakan dalam pelaksanaan
   pembelajaran (kartu soal dan kartu jawaban).
2. PELAKSANAAN


     Langkah-langkah pelaksanaan pembelajaran
     mencakup kegiatan-kegiatan sebagai berikut :

1.    Tahap pendahuluan
2.    Kegiatan Inti
3.    Penutup
3. PENILAIAN


       Adapun penilaian pada pembelajaran kooperatif
  tipe Make a Match:
 Penilaian proses belajar, meliputi kerjasama dalam
  kelompok, keaktifan bertanya, antusias mengikuti
  pembelajaran dan kedisiplinan dalam diskusi
  kelompok.
 Penilaian hasil belajar, berupa tes tertulis.
KESIMPULAN
Dalam Pembelajaran Kooperatif siswa dilatih untuk mampu
  bekerjasama dalam meningkatkan kualitas belajar dirinya dan
  hasil belajar yang memuaskan. Hasil belajar bukan semata-
  mata ditentukan oleh kemampuan individu secara utuh,
  melainkan perolehan belajar akan semakin baik apabila
  dilakukan secara bersama-sama dalam kelompok belajar.
Model Pembelajaran Kooperatif Make a Match adalah suatu
  teknik guna meningkatkan partisipasi dan keaktifan siswa
  dalam kelas dengan cara siswa mencari pasangan sambil
  belajar mengenai suatu konsep atau topik dalam suasana yang
  menyenangkan.
Selain itu, suasana positif yang dapat diperoleh dari Model
  pembelajaran kooperatif Make a Match bisa memberikan
  kesempatan kepada siswa untuk menyukai pelajaran dan guru.
  Dalam kegiatan-kegiatan menyenangkan, siswa akan merasa
  lebih termotivasi untuk belajar dan berpikir.

More Related Content

What's hot

kelompok 1 topik 1 prinsip pengajaran dan asesmen.pptx
kelompok 1 topik 1 prinsip pengajaran dan asesmen.pptxkelompok 1 topik 1 prinsip pengajaran dan asesmen.pptx
kelompok 1 topik 1 prinsip pengajaran dan asesmen.pptxWika Usiana
 
discovery learning (DL) pembelajaran penemuan
discovery learning (DL) pembelajaran penemuandiscovery learning (DL) pembelajaran penemuan
discovery learning (DL) pembelajaran penemuanDesy Aryanti
 
Makalah Prinsip Fleksibilitas
Makalah Prinsip FleksibilitasMakalah Prinsip Fleksibilitas
Makalah Prinsip FleksibilitasDedy Wiranto
 
Sejarah Pendidikan di Indonesia Sebelum Kemerdekaan (BAB 2)
Sejarah Pendidikan di Indonesia Sebelum Kemerdekaan (BAB 2)Sejarah Pendidikan di Indonesia Sebelum Kemerdekaan (BAB 2)
Sejarah Pendidikan di Indonesia Sebelum Kemerdekaan (BAB 2)Thufailah Mujahidah
 
Pedoman observasi untuk peserta didik
Pedoman observasi untuk peserta didikPedoman observasi untuk peserta didik
Pedoman observasi untuk peserta didikTyasMommy Cozy Azalea
 
8.3.8 instrumen penilaian pengetahuan, sikap, dan keterampilan lingkaran (ren...
8.3.8 instrumen penilaian pengetahuan, sikap, dan keterampilan lingkaran (ren...8.3.8 instrumen penilaian pengetahuan, sikap, dan keterampilan lingkaran (ren...
8.3.8 instrumen penilaian pengetahuan, sikap, dan keterampilan lingkaran (ren...reno sutriono
 
Rencana pelaksanaan pembelajaran Make a Match
Rencana pelaksanaan pembelajaran Make a MatchRencana pelaksanaan pembelajaran Make a Match
Rencana pelaksanaan pembelajaran Make a MatchUniversitas Negeri Medan
 
5. ANALISIS CP, TP dan ATP Matematika120.docx
5. ANALISIS CP, TP dan ATP Matematika120.docx5. ANALISIS CP, TP dan ATP Matematika120.docx
5. ANALISIS CP, TP dan ATP Matematika120.docxMinarMurni
 
Topik 4 Ruang kolaborasi SATRIO FAJAR PRIANTO.docx
Topik 4 Ruang kolaborasi SATRIO FAJAR PRIANTO.docxTopik 4 Ruang kolaborasi SATRIO FAJAR PRIANTO.docx
Topik 4 Ruang kolaborasi SATRIO FAJAR PRIANTO.docxsatrioFajarP
 
Modul 1.3. Angkatan 5 Reguler. Visi GP - Final.pdf
Modul 1.3. Angkatan 5 Reguler. Visi GP - Final.pdfModul 1.3. Angkatan 5 Reguler. Visi GP - Final.pdf
Modul 1.3. Angkatan 5 Reguler. Visi GP - Final.pdfIrman Ramly
 
KEL 1_Pembelajaran paradigma baru dan asesmen.pdf
KEL 1_Pembelajaran paradigma baru dan asesmen.pdfKEL 1_Pembelajaran paradigma baru dan asesmen.pdf
KEL 1_Pembelajaran paradigma baru dan asesmen.pdfSalwa695608
 
Diskusi Refleksi Akhir PPL I.docx
Diskusi Refleksi Akhir PPL I.docxDiskusi Refleksi Akhir PPL I.docx
Diskusi Refleksi Akhir PPL I.docxUlfahWulandari2
 
tugas uts kurikulum.docx
tugas uts kurikulum.docxtugas uts kurikulum.docx
tugas uts kurikulum.docxLisnaNuraida
 
Rpp matematika SMA (trigonometri)
Rpp matematika SMA (trigonometri)Rpp matematika SMA (trigonometri)
Rpp matematika SMA (trigonometri)Heriyanto Asep
 
Teknik non-tes-dalam-melaksanakan-penilaian
Teknik non-tes-dalam-melaksanakan-penilaianTeknik non-tes-dalam-melaksanakan-penilaian
Teknik non-tes-dalam-melaksanakan-penilaianMatkli Sang Petualang
 
Bahan Ajar Evaluasi Pembelajaran
Bahan Ajar Evaluasi PembelajaranBahan Ajar Evaluasi Pembelajaran
Bahan Ajar Evaluasi PembelajaranTiuridaIntika
 

What's hot (20)

kelompok 1 topik 1 prinsip pengajaran dan asesmen.pptx
kelompok 1 topik 1 prinsip pengajaran dan asesmen.pptxkelompok 1 topik 1 prinsip pengajaran dan asesmen.pptx
kelompok 1 topik 1 prinsip pengajaran dan asesmen.pptx
 
discovery learning (DL) pembelajaran penemuan
discovery learning (DL) pembelajaran penemuandiscovery learning (DL) pembelajaran penemuan
discovery learning (DL) pembelajaran penemuan
 
Makalah Prinsip Fleksibilitas
Makalah Prinsip FleksibilitasMakalah Prinsip Fleksibilitas
Makalah Prinsip Fleksibilitas
 
Sejarah Pendidikan di Indonesia Sebelum Kemerdekaan (BAB 2)
Sejarah Pendidikan di Indonesia Sebelum Kemerdekaan (BAB 2)Sejarah Pendidikan di Indonesia Sebelum Kemerdekaan (BAB 2)
Sejarah Pendidikan di Indonesia Sebelum Kemerdekaan (BAB 2)
 
Pedoman observasi untuk peserta didik
Pedoman observasi untuk peserta didikPedoman observasi untuk peserta didik
Pedoman observasi untuk peserta didik
 
8.3.8 instrumen penilaian pengetahuan, sikap, dan keterampilan lingkaran (ren...
8.3.8 instrumen penilaian pengetahuan, sikap, dan keterampilan lingkaran (ren...8.3.8 instrumen penilaian pengetahuan, sikap, dan keterampilan lingkaran (ren...
8.3.8 instrumen penilaian pengetahuan, sikap, dan keterampilan lingkaran (ren...
 
Rencana pelaksanaan pembelajaran Make a Match
Rencana pelaksanaan pembelajaran Make a MatchRencana pelaksanaan pembelajaran Make a Match
Rencana pelaksanaan pembelajaran Make a Match
 
5. ANALISIS CP, TP dan ATP Matematika120.docx
5. ANALISIS CP, TP dan ATP Matematika120.docx5. ANALISIS CP, TP dan ATP Matematika120.docx
5. ANALISIS CP, TP dan ATP Matematika120.docx
 
Topik 4 Ruang kolaborasi SATRIO FAJAR PRIANTO.docx
Topik 4 Ruang kolaborasi SATRIO FAJAR PRIANTO.docxTopik 4 Ruang kolaborasi SATRIO FAJAR PRIANTO.docx
Topik 4 Ruang kolaborasi SATRIO FAJAR PRIANTO.docx
 
Modul 1.3. Angkatan 5 Reguler. Visi GP - Final.pdf
Modul 1.3. Angkatan 5 Reguler. Visi GP - Final.pdfModul 1.3. Angkatan 5 Reguler. Visi GP - Final.pdf
Modul 1.3. Angkatan 5 Reguler. Visi GP - Final.pdf
 
KEL 1_Pembelajaran paradigma baru dan asesmen.pdf
KEL 1_Pembelajaran paradigma baru dan asesmen.pdfKEL 1_Pembelajaran paradigma baru dan asesmen.pdf
KEL 1_Pembelajaran paradigma baru dan asesmen.pdf
 
Diskusi Refleksi Akhir PPL I.docx
Diskusi Refleksi Akhir PPL I.docxDiskusi Refleksi Akhir PPL I.docx
Diskusi Refleksi Akhir PPL I.docx
 
RPP Aritmatika Sosial
RPP Aritmatika SosialRPP Aritmatika Sosial
RPP Aritmatika Sosial
 
tugas uts kurikulum.docx
tugas uts kurikulum.docxtugas uts kurikulum.docx
tugas uts kurikulum.docx
 
Penilaian Kompetensi Sikap pada Kurikulum 2013
Penilaian Kompetensi Sikap pada Kurikulum 2013Penilaian Kompetensi Sikap pada Kurikulum 2013
Penilaian Kompetensi Sikap pada Kurikulum 2013
 
Rpp matematika SMA (trigonometri)
Rpp matematika SMA (trigonometri)Rpp matematika SMA (trigonometri)
Rpp matematika SMA (trigonometri)
 
Direct instruction
Direct instructionDirect instruction
Direct instruction
 
Teknik non-tes-dalam-melaksanakan-penilaian
Teknik non-tes-dalam-melaksanakan-penilaianTeknik non-tes-dalam-melaksanakan-penilaian
Teknik non-tes-dalam-melaksanakan-penilaian
 
5 Posisi Kontrol Guru
5 Posisi Kontrol Guru5 Posisi Kontrol Guru
5 Posisi Kontrol Guru
 
Bahan Ajar Evaluasi Pembelajaran
Bahan Ajar Evaluasi PembelajaranBahan Ajar Evaluasi Pembelajaran
Bahan Ajar Evaluasi Pembelajaran
 

Viewers also liked

Model pembelajaran matematika
Model pembelajaran matematikaModel pembelajaran matematika
Model pembelajaran matematikamerisnuspita
 
Model pembelajaran make a match
Model pembelajaran make a matchModel pembelajaran make a match
Model pembelajaran make a matchAyu Triast
 
Model model pembelajaran terbaru
Model model pembelajaran terbaruModel model pembelajaran terbaru
Model model pembelajaran terbaruKey Anech
 
53 metode pembelajaran (e-book)
53 metode pembelajaran (e-book)53 metode pembelajaran (e-book)
53 metode pembelajaran (e-book)Sifa Siti Mukrimah
 
LKS tentang Bilangan bulat
LKS tentang Bilangan bulatLKS tentang Bilangan bulat
LKS tentang Bilangan bulatRiri Janasri
 
Lembar kerja siswa kelas 7 tentang bilangan bulat .
Lembar kerja siswa kelas 7 tentang bilangan bulat .Lembar kerja siswa kelas 7 tentang bilangan bulat .
Lembar kerja siswa kelas 7 tentang bilangan bulat .Irma Nurjannah
 
Strategi Pembelajaran Kooperatif
Strategi Pembelajaran KooperatifStrategi Pembelajaran Kooperatif
Strategi Pembelajaran Kooperatiftaufik ikhsan
 
Kapita+selekta+bab+i iv
Kapita+selekta+bab+i ivKapita+selekta+bab+i iv
Kapita+selekta+bab+i ivmamikislami
 
contoh sintak model pembelajaran dan aktivitas pembelajaran
contoh sintak model pembelajaran dan aktivitas pembelajarancontoh sintak model pembelajaran dan aktivitas pembelajaran
contoh sintak model pembelajaran dan aktivitas pembelajaranSiti Mugi Rahayu
 
Teori Belajar dan Pembelajaran (14) -model pembelajaran
Teori Belajar dan Pembelajaran (14) -model pembelajaranTeori Belajar dan Pembelajaran (14) -model pembelajaran
Teori Belajar dan Pembelajaran (14) -model pembelajaranjayamartha
 
Model pembelajaran tps (think pair-share)
Model pembelajaran tps (think pair-share)Model pembelajaran tps (think pair-share)
Model pembelajaran tps (think pair-share)Rauza Tunnur
 
Kurikulum berbasis kompetensi dalam pelajaran matematika
Kurikulum berbasis kompetensi dalam pelajaran matematikaKurikulum berbasis kompetensi dalam pelajaran matematika
Kurikulum berbasis kompetensi dalam pelajaran matematikaazizahsh
 
Makalah Problematika Matematika
Makalah Problematika MatematikaMakalah Problematika Matematika
Makalah Problematika Matematikahidayanti2013
 
Bahan Ajar Matematika Materi Pecahan Kelas VII SMP/MTs
Bahan Ajar Matematika Materi Pecahan Kelas VII SMP/MTsBahan Ajar Matematika Materi Pecahan Kelas VII SMP/MTs
Bahan Ajar Matematika Materi Pecahan Kelas VII SMP/MTsFraisa Fatiyah
 
Multimedia Pendidikan Matematika
Multimedia Pendidikan MatematikaMultimedia Pendidikan Matematika
Multimedia Pendidikan MatematikaCahaya Wania
 
Model pembelajaran matematika realistik indonesia ( pmri) jadi
Model pembelajaran matematika realistik indonesia  ( pmri) jadiModel pembelajaran matematika realistik indonesia  ( pmri) jadi
Model pembelajaran matematika realistik indonesia ( pmri) jadiAl-Zorozerofour Buitenzorg
 
Modul matematika-kelas-x-logika
Modul matematika-kelas-x-logikaModul matematika-kelas-x-logika
Modul matematika-kelas-x-logikaDiana Permatasari
 
Pentingnya media dan metode dalam pembelajaran ips di
Pentingnya media dan metode dalam pembelajaran ips diPentingnya media dan metode dalam pembelajaran ips di
Pentingnya media dan metode dalam pembelajaran ips diAbie Fitzfajarr
 

Viewers also liked (20)

Model pembelajaran matematika
Model pembelajaran matematikaModel pembelajaran matematika
Model pembelajaran matematika
 
Model pembelajaran make a match
Model pembelajaran make a matchModel pembelajaran make a match
Model pembelajaran make a match
 
Model model pembelajaran terbaru
Model model pembelajaran terbaruModel model pembelajaran terbaru
Model model pembelajaran terbaru
 
53 metode pembelajaran (e-book)
53 metode pembelajaran (e-book)53 metode pembelajaran (e-book)
53 metode pembelajaran (e-book)
 
LKS tentang Bilangan bulat
LKS tentang Bilangan bulatLKS tentang Bilangan bulat
LKS tentang Bilangan bulat
 
Lembar kerja siswa kelas 7 tentang bilangan bulat .
Lembar kerja siswa kelas 7 tentang bilangan bulat .Lembar kerja siswa kelas 7 tentang bilangan bulat .
Lembar kerja siswa kelas 7 tentang bilangan bulat .
 
Strategi Pembelajaran Kooperatif
Strategi Pembelajaran KooperatifStrategi Pembelajaran Kooperatif
Strategi Pembelajaran Kooperatif
 
Kapita+selekta+bab+i iv
Kapita+selekta+bab+i ivKapita+selekta+bab+i iv
Kapita+selekta+bab+i iv
 
contoh sintak model pembelajaran dan aktivitas pembelajaran
contoh sintak model pembelajaran dan aktivitas pembelajarancontoh sintak model pembelajaran dan aktivitas pembelajaran
contoh sintak model pembelajaran dan aktivitas pembelajaran
 
Matematika
MatematikaMatematika
Matematika
 
Teori Belajar dan Pembelajaran (14) -model pembelajaran
Teori Belajar dan Pembelajaran (14) -model pembelajaranTeori Belajar dan Pembelajaran (14) -model pembelajaran
Teori Belajar dan Pembelajaran (14) -model pembelajaran
 
Model pembelajaran tps (think pair-share)
Model pembelajaran tps (think pair-share)Model pembelajaran tps (think pair-share)
Model pembelajaran tps (think pair-share)
 
Kurikulum berbasis kompetensi dalam pelajaran matematika
Kurikulum berbasis kompetensi dalam pelajaran matematikaKurikulum berbasis kompetensi dalam pelajaran matematika
Kurikulum berbasis kompetensi dalam pelajaran matematika
 
Makalah Problematika Matematika
Makalah Problematika MatematikaMakalah Problematika Matematika
Makalah Problematika Matematika
 
Bahan Ajar Matematika Materi Pecahan Kelas VII SMP/MTs
Bahan Ajar Matematika Materi Pecahan Kelas VII SMP/MTsBahan Ajar Matematika Materi Pecahan Kelas VII SMP/MTs
Bahan Ajar Matematika Materi Pecahan Kelas VII SMP/MTs
 
Multimedia Pendidikan Matematika
Multimedia Pendidikan MatematikaMultimedia Pendidikan Matematika
Multimedia Pendidikan Matematika
 
Jurnal EDUMA Desember 2014
Jurnal EDUMA Desember 2014Jurnal EDUMA Desember 2014
Jurnal EDUMA Desember 2014
 
Model pembelajaran matematika realistik indonesia ( pmri) jadi
Model pembelajaran matematika realistik indonesia  ( pmri) jadiModel pembelajaran matematika realistik indonesia  ( pmri) jadi
Model pembelajaran matematika realistik indonesia ( pmri) jadi
 
Modul matematika-kelas-x-logika
Modul matematika-kelas-x-logikaModul matematika-kelas-x-logika
Modul matematika-kelas-x-logika
 
Pentingnya media dan metode dalam pembelajaran ips di
Pentingnya media dan metode dalam pembelajaran ips diPentingnya media dan metode dalam pembelajaran ips di
Pentingnya media dan metode dalam pembelajaran ips di
 

Similar to PEMBELAJARAN MATEMATIKA DENGAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE MAKE A MATCH

Similar to PEMBELAJARAN MATEMATIKA DENGAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE MAKE A MATCH (20)

Bagian ii
Bagian ii Bagian ii
Bagian ii
 
Karya ilmiah ut raha
Karya ilmiah ut rahaKarya ilmiah ut raha
Karya ilmiah ut raha
 
Karya ilmiah ut raha
Karya ilmiah ut rahaKarya ilmiah ut raha
Karya ilmiah ut raha
 
Skripsi NHT (Power Point)
Skripsi NHT (Power Point)Skripsi NHT (Power Point)
Skripsi NHT (Power Point)
 
Bab ii
Bab iiBab ii
Bab ii
 
3022 3012-1-pb
3022 3012-1-pb3022 3012-1-pb
3022 3012-1-pb
 
Bab II
Bab IIBab II
Bab II
 
Laporan heri purnomo, s.pd SMA11 tebo
Laporan heri purnomo, s.pd SMA11 teboLaporan heri purnomo, s.pd SMA11 tebo
Laporan heri purnomo, s.pd SMA11 tebo
 
Bab ii
Bab iiBab ii
Bab ii
 
Penerapan model pembelajaran group investigation untuk meningkatkan kemampuan...
Penerapan model pembelajaran group investigation untuk meningkatkan kemampuan...Penerapan model pembelajaran group investigation untuk meningkatkan kemampuan...
Penerapan model pembelajaran group investigation untuk meningkatkan kemampuan...
 
Model pembelajaran-kooperatif
Model pembelajaran-kooperatifModel pembelajaran-kooperatif
Model pembelajaran-kooperatif
 
Makalah pendidikan
Makalah pendidikanMakalah pendidikan
Makalah pendidikan
 
Makalah pendidikan
Makalah pendidikanMakalah pendidikan
Makalah pendidikan
 
Bab 1 5 jadi
Bab 1 5 jadiBab 1 5 jadi
Bab 1 5 jadi
 
Proposal PTK Fisika Hukum Newton
Proposal PTK Fisika Hukum NewtonProposal PTK Fisika Hukum Newton
Proposal PTK Fisika Hukum Newton
 
numbered head together Vanny Nurliyanthy 0903626
numbered head together Vanny Nurliyanthy 0903626numbered head together Vanny Nurliyanthy 0903626
numbered head together Vanny Nurliyanthy 0903626
 
MODEL BELAJAR DAN PROSEDUR PEMBELAJARAN
MODEL BELAJAR DAN PROSEDUR PEMBELAJARANMODEL BELAJAR DAN PROSEDUR PEMBELAJARAN
MODEL BELAJAR DAN PROSEDUR PEMBELAJARAN
 
Proposal ptk fisika hukum newton
Proposal ptk fisika hukum newtonProposal ptk fisika hukum newton
Proposal ptk fisika hukum newton
 
MODEL-MODEL PEMBELAJARAN.pptx
MODEL-MODEL PEMBELAJARAN.pptxMODEL-MODEL PEMBELAJARAN.pptx
MODEL-MODEL PEMBELAJARAN.pptx
 
Analisis Dimensi Sosial “Metode Numbered Head Together (NHT)"
Analisis Dimensi Sosial “Metode Numbered Head Together (NHT)"Analisis Dimensi Sosial “Metode Numbered Head Together (NHT)"
Analisis Dimensi Sosial “Metode Numbered Head Together (NHT)"
 

More from Interest_Matematika_2011

alat peraga manipulatif dalam pembelajaran matematika
alat peraga manipulatif dalam pembelajaran matematikaalat peraga manipulatif dalam pembelajaran matematika
alat peraga manipulatif dalam pembelajaran matematikaInterest_Matematika_2011
 
Teknik scaffolding dalam pembelajaran matematika
Teknik scaffolding dalam pembelajaran matematikaTeknik scaffolding dalam pembelajaran matematika
Teknik scaffolding dalam pembelajaran matematikaInterest_Matematika_2011
 
Pendidikan karakter melalui pembelajaran matematika
Pendidikan karakter melalui pembelajaran matematikaPendidikan karakter melalui pembelajaran matematika
Pendidikan karakter melalui pembelajaran matematikaInterest_Matematika_2011
 
Sikap, Motivasi, Minat Terhadap Pembelajaran Matematika
Sikap, Motivasi, Minat Terhadap Pembelajaran MatematikaSikap, Motivasi, Minat Terhadap Pembelajaran Matematika
Sikap, Motivasi, Minat Terhadap Pembelajaran MatematikaInterest_Matematika_2011
 
Komik Sebagai Media Pembelajaran Matematika (Dian Haryadi, 0903605)
Komik Sebagai Media Pembelajaran Matematika (Dian Haryadi, 0903605)Komik Sebagai Media Pembelajaran Matematika (Dian Haryadi, 0903605)
Komik Sebagai Media Pembelajaran Matematika (Dian Haryadi, 0903605)Interest_Matematika_2011
 
Pembelajaran matematika dengan strategi react (2)
Pembelajaran matematika dengan strategi react (2)Pembelajaran matematika dengan strategi react (2)
Pembelajaran matematika dengan strategi react (2)Interest_Matematika_2011
 
PEMBELAJARAN MATEMATIKA BERBASIS MASALAH (Gina Nur Hidayani 0903655))
PEMBELAJARAN MATEMATIKA BERBASIS MASALAH (Gina Nur Hidayani 0903655))PEMBELAJARAN MATEMATIKA BERBASIS MASALAH (Gina Nur Hidayani 0903655))
PEMBELAJARAN MATEMATIKA BERBASIS MASALAH (Gina Nur Hidayani 0903655))Interest_Matematika_2011
 
PEMBELAJARAN MATEMATIKA DENGAN METODE DISCOVERY (Anggy Dwi Sri Wahyuni 0903667)
PEMBELAJARAN MATEMATIKA DENGAN METODE DISCOVERY (Anggy Dwi Sri Wahyuni 0903667)PEMBELAJARAN MATEMATIKA DENGAN METODE DISCOVERY (Anggy Dwi Sri Wahyuni 0903667)
PEMBELAJARAN MATEMATIKA DENGAN METODE DISCOVERY (Anggy Dwi Sri Wahyuni 0903667)Interest_Matematika_2011
 

More from Interest_Matematika_2011 (20)

alat peraga manipulatif dalam pembelajaran matematika
alat peraga manipulatif dalam pembelajaran matematikaalat peraga manipulatif dalam pembelajaran matematika
alat peraga manipulatif dalam pembelajaran matematika
 
Pp model pem. mtk
Pp model pem. mtkPp model pem. mtk
Pp model pem. mtk
 
Teknik scaffolding dalam pembelajaran matematika
Teknik scaffolding dalam pembelajaran matematikaTeknik scaffolding dalam pembelajaran matematika
Teknik scaffolding dalam pembelajaran matematika
 
Pendidikan karakter melalui pembelajaran matematika
Pendidikan karakter melalui pembelajaran matematikaPendidikan karakter melalui pembelajaran matematika
Pendidikan karakter melalui pembelajaran matematika
 
Pp pemahaman matematis Tina Lisdianti
Pp pemahaman matematis Tina LisdiantiPp pemahaman matematis Tina Lisdianti
Pp pemahaman matematis Tina Lisdianti
 
Berpikir kreatif (Risna Husainiah)
Berpikir kreatif (Risna Husainiah)Berpikir kreatif (Risna Husainiah)
Berpikir kreatif (Risna Husainiah)
 
Sikap, Motivasi, Minat Terhadap Pembelajaran Matematika
Sikap, Motivasi, Minat Terhadap Pembelajaran MatematikaSikap, Motivasi, Minat Terhadap Pembelajaran Matematika
Sikap, Motivasi, Minat Terhadap Pembelajaran Matematika
 
Penalaran matematis
Penalaran matematisPenalaran matematis
Penalaran matematis
 
Self Efficacy Matematis
Self Efficacy MatematisSelf Efficacy Matematis
Self Efficacy Matematis
 
Problem posing
Problem posingProblem posing
Problem posing
 
Metode Pembelajaran Matematika SQ3R
Metode Pembelajaran Matematika SQ3RMetode Pembelajaran Matematika SQ3R
Metode Pembelajaran Matematika SQ3R
 
Komik Sebagai Media Pembelajaran Matematika (Dian Haryadi, 0903605)
Komik Sebagai Media Pembelajaran Matematika (Dian Haryadi, 0903605)Komik Sebagai Media Pembelajaran Matematika (Dian Haryadi, 0903605)
Komik Sebagai Media Pembelajaran Matematika (Dian Haryadi, 0903605)
 
Metafora Dalam Pembelajaran Matematika
Metafora Dalam Pembelajaran MatematikaMetafora Dalam Pembelajaran Matematika
Metafora Dalam Pembelajaran Matematika
 
Pembelajaran matematika dengan strategi react (2)
Pembelajaran matematika dengan strategi react (2)Pembelajaran matematika dengan strategi react (2)
Pembelajaran matematika dengan strategi react (2)
 
Cooperative Learning Tipe STAD
Cooperative Learning Tipe STADCooperative Learning Tipe STAD
Cooperative Learning Tipe STAD
 
Pp pemb.mtk model learning cycle
Pp pemb.mtk model learning cyclePp pemb.mtk model learning cycle
Pp pemb.mtk model learning cycle
 
Pp jigsaw
Pp jigsawPp jigsaw
Pp jigsaw
 
Pp pemb.mtk dg pend.realistik
Pp pemb.mtk dg pend.realistikPp pemb.mtk dg pend.realistik
Pp pemb.mtk dg pend.realistik
 
PEMBELAJARAN MATEMATIKA BERBASIS MASALAH (Gina Nur Hidayani 0903655))
PEMBELAJARAN MATEMATIKA BERBASIS MASALAH (Gina Nur Hidayani 0903655))PEMBELAJARAN MATEMATIKA BERBASIS MASALAH (Gina Nur Hidayani 0903655))
PEMBELAJARAN MATEMATIKA BERBASIS MASALAH (Gina Nur Hidayani 0903655))
 
PEMBELAJARAN MATEMATIKA DENGAN METODE DISCOVERY (Anggy Dwi Sri Wahyuni 0903667)
PEMBELAJARAN MATEMATIKA DENGAN METODE DISCOVERY (Anggy Dwi Sri Wahyuni 0903667)PEMBELAJARAN MATEMATIKA DENGAN METODE DISCOVERY (Anggy Dwi Sri Wahyuni 0903667)
PEMBELAJARAN MATEMATIKA DENGAN METODE DISCOVERY (Anggy Dwi Sri Wahyuni 0903667)
 

Recently uploaded

mengapa penguatan transisi PAUD SD penting.pdf
mengapa penguatan transisi PAUD SD penting.pdfmengapa penguatan transisi PAUD SD penting.pdf
mengapa penguatan transisi PAUD SD penting.pdfsaptari3
 
Modul 2 - Bagaimana membangun lingkungan belajar yang mendukung transisi PAUD...
Modul 2 - Bagaimana membangun lingkungan belajar yang mendukung transisi PAUD...Modul 2 - Bagaimana membangun lingkungan belajar yang mendukung transisi PAUD...
Modul 2 - Bagaimana membangun lingkungan belajar yang mendukung transisi PAUD...pipinafindraputri1
 
7.PPT TENTANG TUGAS Keseimbangan-AD-AS .pptx
7.PPT TENTANG TUGAS Keseimbangan-AD-AS .pptx7.PPT TENTANG TUGAS Keseimbangan-AD-AS .pptx
7.PPT TENTANG TUGAS Keseimbangan-AD-AS .pptxSusanSanti20
 
Modul Ajar Bahasa Inggris - HOME SWEET HOME (Chapter 3) - Fase D.pdf
Modul Ajar Bahasa Inggris - HOME SWEET HOME (Chapter 3) - Fase D.pdfModul Ajar Bahasa Inggris - HOME SWEET HOME (Chapter 3) - Fase D.pdf
Modul Ajar Bahasa Inggris - HOME SWEET HOME (Chapter 3) - Fase D.pdfKartiniIndasari
 
MODUL P5 KEWIRAUSAHAAN SMAN 2 SLAWI 2023.pptx
MODUL P5 KEWIRAUSAHAAN SMAN 2 SLAWI 2023.pptxMODUL P5 KEWIRAUSAHAAN SMAN 2 SLAWI 2023.pptx
MODUL P5 KEWIRAUSAHAAN SMAN 2 SLAWI 2023.pptxSlasiWidasmara1
 
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfAndiCoc
 
BAB 5 KERJASAMA DALAM BERBAGAI BIDANG KEHIDUPAN.pptx
BAB 5 KERJASAMA DALAM BERBAGAI BIDANG KEHIDUPAN.pptxBAB 5 KERJASAMA DALAM BERBAGAI BIDANG KEHIDUPAN.pptx
BAB 5 KERJASAMA DALAM BERBAGAI BIDANG KEHIDUPAN.pptxJuliBriana2
 
MODUL AJAR IPAS KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR IPAS KELAS 6 KURIKULUM MERDEKAMODUL AJAR IPAS KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR IPAS KELAS 6 KURIKULUM MERDEKAAndiCoc
 
Integrasi nasional dalam bingkai bhinneka tunggal ika
Integrasi nasional dalam bingkai bhinneka tunggal ikaIntegrasi nasional dalam bingkai bhinneka tunggal ika
Integrasi nasional dalam bingkai bhinneka tunggal ikaAtiAnggiSupriyati
 
bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ika
bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ikabab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ika
bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ikaAtiAnggiSupriyati
 
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptx
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptxSesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptx
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptxSovyOktavianti
 
Kontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptx
Kontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptxKontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptx
Kontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptxssuser50800a
 
Membaca dengan Metode Fonik - Membuat Rancangan Pembelajaran dengan Metode Fo...
Membaca dengan Metode Fonik - Membuat Rancangan Pembelajaran dengan Metode Fo...Membaca dengan Metode Fonik - Membuat Rancangan Pembelajaran dengan Metode Fo...
Membaca dengan Metode Fonik - Membuat Rancangan Pembelajaran dengan Metode Fo...MuhammadSyamsuryadiS
 
Aksi Nyata PMM Topik Refleksi Diri (1).pdf
Aksi Nyata PMM Topik Refleksi Diri (1).pdfAksi Nyata PMM Topik Refleksi Diri (1).pdf
Aksi Nyata PMM Topik Refleksi Diri (1).pdfEniNuraeni29
 
DAFTAR PPPK GURU KABUPATEN PURWOREJO TAHUN 2024
DAFTAR PPPK GURU KABUPATEN PURWOREJO TAHUN 2024DAFTAR PPPK GURU KABUPATEN PURWOREJO TAHUN 2024
DAFTAR PPPK GURU KABUPATEN PURWOREJO TAHUN 2024RoseMia3
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi BimTek _PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) & Perhi...
PELAKSANAAN + Link2 Materi BimTek _PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) & Perhi...PELAKSANAAN + Link2 Materi BimTek _PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) & Perhi...
PELAKSANAAN + Link2 Materi BimTek _PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) & Perhi...Kanaidi ken
 
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptxBab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptxssuser35630b
 
Modul Projek - Batik Ecoprint - Fase B.pdf
Modul Projek  - Batik Ecoprint - Fase B.pdfModul Projek  - Batik Ecoprint - Fase B.pdf
Modul Projek - Batik Ecoprint - Fase B.pdfanitanurhidayah51
 
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 CGP 10.pptx
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 CGP 10.pptxDEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 CGP 10.pptx
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 CGP 10.pptxwawan479953
 

Recently uploaded (20)

mengapa penguatan transisi PAUD SD penting.pdf
mengapa penguatan transisi PAUD SD penting.pdfmengapa penguatan transisi PAUD SD penting.pdf
mengapa penguatan transisi PAUD SD penting.pdf
 
Modul 2 - Bagaimana membangun lingkungan belajar yang mendukung transisi PAUD...
Modul 2 - Bagaimana membangun lingkungan belajar yang mendukung transisi PAUD...Modul 2 - Bagaimana membangun lingkungan belajar yang mendukung transisi PAUD...
Modul 2 - Bagaimana membangun lingkungan belajar yang mendukung transisi PAUD...
 
7.PPT TENTANG TUGAS Keseimbangan-AD-AS .pptx
7.PPT TENTANG TUGAS Keseimbangan-AD-AS .pptx7.PPT TENTANG TUGAS Keseimbangan-AD-AS .pptx
7.PPT TENTANG TUGAS Keseimbangan-AD-AS .pptx
 
Modul Ajar Bahasa Inggris - HOME SWEET HOME (Chapter 3) - Fase D.pdf
Modul Ajar Bahasa Inggris - HOME SWEET HOME (Chapter 3) - Fase D.pdfModul Ajar Bahasa Inggris - HOME SWEET HOME (Chapter 3) - Fase D.pdf
Modul Ajar Bahasa Inggris - HOME SWEET HOME (Chapter 3) - Fase D.pdf
 
MODUL P5 KEWIRAUSAHAAN SMAN 2 SLAWI 2023.pptx
MODUL P5 KEWIRAUSAHAAN SMAN 2 SLAWI 2023.pptxMODUL P5 KEWIRAUSAHAAN SMAN 2 SLAWI 2023.pptx
MODUL P5 KEWIRAUSAHAAN SMAN 2 SLAWI 2023.pptx
 
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
BAB 5 KERJASAMA DALAM BERBAGAI BIDANG KEHIDUPAN.pptx
BAB 5 KERJASAMA DALAM BERBAGAI BIDANG KEHIDUPAN.pptxBAB 5 KERJASAMA DALAM BERBAGAI BIDANG KEHIDUPAN.pptx
BAB 5 KERJASAMA DALAM BERBAGAI BIDANG KEHIDUPAN.pptx
 
MODUL AJAR IPAS KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR IPAS KELAS 6 KURIKULUM MERDEKAMODUL AJAR IPAS KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR IPAS KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
 
Integrasi nasional dalam bingkai bhinneka tunggal ika
Integrasi nasional dalam bingkai bhinneka tunggal ikaIntegrasi nasional dalam bingkai bhinneka tunggal ika
Integrasi nasional dalam bingkai bhinneka tunggal ika
 
bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ika
bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ikabab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ika
bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ika
 
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptx
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptxSesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptx
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptx
 
Kontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptx
Kontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptxKontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptx
Kontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptx
 
Membaca dengan Metode Fonik - Membuat Rancangan Pembelajaran dengan Metode Fo...
Membaca dengan Metode Fonik - Membuat Rancangan Pembelajaran dengan Metode Fo...Membaca dengan Metode Fonik - Membuat Rancangan Pembelajaran dengan Metode Fo...
Membaca dengan Metode Fonik - Membuat Rancangan Pembelajaran dengan Metode Fo...
 
Aksi Nyata PMM Topik Refleksi Diri (1).pdf
Aksi Nyata PMM Topik Refleksi Diri (1).pdfAksi Nyata PMM Topik Refleksi Diri (1).pdf
Aksi Nyata PMM Topik Refleksi Diri (1).pdf
 
DAFTAR PPPK GURU KABUPATEN PURWOREJO TAHUN 2024
DAFTAR PPPK GURU KABUPATEN PURWOREJO TAHUN 2024DAFTAR PPPK GURU KABUPATEN PURWOREJO TAHUN 2024
DAFTAR PPPK GURU KABUPATEN PURWOREJO TAHUN 2024
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi BimTek _PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) & Perhi...
PELAKSANAAN + Link2 Materi BimTek _PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) & Perhi...PELAKSANAAN + Link2 Materi BimTek _PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) & Perhi...
PELAKSANAAN + Link2 Materi BimTek _PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) & Perhi...
 
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptxBab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
 
Modul Projek - Batik Ecoprint - Fase B.pdf
Modul Projek  - Batik Ecoprint - Fase B.pdfModul Projek  - Batik Ecoprint - Fase B.pdf
Modul Projek - Batik Ecoprint - Fase B.pdf
 
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 CGP 10.pptx
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 CGP 10.pptxDEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 CGP 10.pptx
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 CGP 10.pptx
 
Intellectual Discourse Business in Islamic Perspective - Mej Dr Mohd Adib Abd...
Intellectual Discourse Business in Islamic Perspective - Mej Dr Mohd Adib Abd...Intellectual Discourse Business in Islamic Perspective - Mej Dr Mohd Adib Abd...
Intellectual Discourse Business in Islamic Perspective - Mej Dr Mohd Adib Abd...
 

PEMBELAJARAN MATEMATIKA DENGAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE MAKE A MATCH

  • 1.
  • 2. PEMBELAJARAN MATEMATIKA DENGAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE MAKE A MATCH AJENG NURBAITI ULFAH 0903677 Interes Matematika
  • 3. MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF (COOPERATIVE LEARNING) Pengertian Pembelajaran Kooperatif Menurut Anita Lie (Isjoni, 2011:16) cooperative learning dengan istilah pembelajaran gotong-royong, yaitu sistem pembelajaran yang memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk bekerjasama dengan peserta didik lain dalam tugas-tugas yang terstruktur dan dalam situasi ini guru bertindak sebagai fasilitator.
  • 4. Unsur-unsur Model Pembelajaran Kooperatif Roger dan David Johnson (Lie, 2010:31) 1. Saling ketergantungan positif, unsur ini menunjukan bahwa dalam pembelajaran kooperatif ada dua pertanggungjawaban kelompok. 2. Tanggung jawab Individual, pertanggungjawaban ini muncul jika dilakukan pengukuran terhadap keberhasilan kelompok. 3. Tatap muka, kegiatan interaksi ini akan memberikan para peserta didik untuk membentuk sinerja yang menguntungkan semua anggota. 4. Komunikasi Antaranggota, unsur ini menghendaki agar para peserta didik dibekali dengan berbagai keterampilan berkomunukasi. 5. Evaluasi Proses Kelompok
  • 5. LANGKAH-LANGKAH PEMBELAJARAN KOOPERATIF (SUPRIJONO, 2009:55)  Fase pertama, guru mengklarifikasi maksud pembelajaran kooperatif. Hal ini penting untuk dilakukan karena peserta didik harus memahami dengan jelas prosedur dan aturan dalam pembelajaran.  Fase kedua, guru menyampaikan informasi, sebab informasi ini merupakan isi akademik  Fase ketiga, kekacauan bisa terjadi pada fase ini, oleh sebab itu transisi pembelajaran dari kelompok-kelompok belajar harus diorkestrasi dengan cermat. Di fase ini guru harus menjelaskan bahwa peserta didik harus saling bekerja sama di dalam kelompok.  Fase keempat, guru perlu mendampingi tim-tim belajar, mengingatkan tentang tugas-tugas yang dikerjakan peserta didik dan waktu yang dialokasikan. Guru harus memberikan berupa arahan dan petunjuk pada peserta didik.  Fase kelima, guru melakukan evaluasi dengan menggunakan strategi evaluasi yang konsisten dengan tujuan pembelajaran.  Fase keenam, guru mempersiapkan struktur reward yang akan diberikan kepada peserta didik.
  • 6. KARAKTERISTIK PEMBELAJARAN KOOPERATIF SLAVIN, 1995 (ISJONI 2009:21) Penghargaan kelompok, cooperative learning menggunakan tujuan-tujuan kelompok untuk memperoleh penghargaan kelompok Pertanggungjawaban Individu, keberhasilan kelompok tergantung dari pembelajaran individu dari semua anggota kelompok. pertanggunjawaban tersebut menitikberatkan pada aktifitas anggota kelompok yang saling membantu dalam belajar. Kesempatan yang sama untuk mecapai keberhasilan, cooperative learning menggunakan metode skoring yang mencakup nilai perkembangan berdasarkan peningkatan prestasi yang diperoleh peserta didik dari yang terdahulu
  • 8. PENGERTIAN PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE MAKE A MATCH Menurut Anita Lie (2010:55) teknik mengajar mencari pasangan (Make a Match) dikembangkan oleh Lorna Curran (1994). Salah satu keunggulan teknik ini adalah peserta didik mencari pasangan sambil belajar mengenai suatu konsep atau topik dalam suasana yang menyenangkan. Teknik ini bisa digunakan dalam semua mata pelajaran dan untuk semua tingkatan usia anak didik.
  • 9. TUJUAN KOOPERATIF TIPE MAKE A MATCH 1.Pendalaman materi 2. Menggali materi 1. 3. Untuk selingan
  • 10. Pendalaman materi Pengembang model tipe Make a Match pada mulanya merancang metode ini untuk pendalaman materi. peserta didik melatih penguasaan materi dengan cara memasangkan antara pertanyaan dengan jawaban
  • 11. Menggali materi Untuk menggali materi, guru tidak perlu membekali pesera didik dengan materi, karena peserta didik akan menbekali dirinya sendiri.
  • 12. Untuk selingan Metode Make a Match juga dapat dipakai sebagai metode selingan. Apabila selingan yang menjadi tujuan, maka guru cukup melakukannya sesekali saja. Teknik yang harus dipakai sama dengan teknik mencari pasangan untuk mendalami materi
  • 13. LANGKAH-LANGKAH *KOOPERATIF TIPE MAKE A MATCH* Lie, (2008, Ramadhan’s:2008), langkah-langkah penerapan metode Make a Matchsebagai berikut :  Guru menyiapkan beberapa kartu yang berisi beberapa konsep atau topik yang cocok untuk sesi review (persiapan menjelang tes atau ujian), satu bagian kartu soal dan bagian lainnya kartu jawaban.  Setiap peserta didik mendapatkan sebuah kartu yang bertuliskan soal/jawaban.  Tiap peserta didik memikirkan jawaban/soal dari kartu yang dipegang.  Setiap peserta didik mencari pasangan kartu yang cocok dengan kartunya. Misalnya: pemegang kartu yang bertuliskan nama bilangan romawi X akan berpasangan dengan angka 10. next
  • 14.  Dua atau tiga peserta didik lain yang memegang kartu yang cocok. Misalnya pemegang kartu 3+9 akan membentuk kelompok dengan pemegang kartu 3x4 dan 6x2. Setiap peserta didik yang dapat mencocokkan kartunya sebelum batas waktu diberi poin.  Jika peserta didik tidak dapat mencocokkan kartunya dengan kartu temannya (tidak dapat menemukan kartu soal atau kartu jawaban) akan mendapatkan hukuman, yang telah disepakati bersama.  Setelah satu babak, kartu dikocok lagi agar tiap peserta didik mendapat kartu yang berbeda dari sebelumnya, demikian seterusnya.  Guru bersama-sama dengan peserta didik membuat kesimpulan terhadap materi pelajaran.
  • 15. *Kelebihan dan Kekurangan * Pembelajaran Kooperatif tipe Make a Match
  • 16.  dapat meningkatkan aktivitas belajar peserta didik, baik secara kognitif maupun fisik;  karena ada unsur permainan, model pembelajaran ini menyenangkan;  meningkatkan pemahaman peserta didik terhadap materi yang dipelajari;  dapat meningkatkan motivasi belajar peserta didik;  efektif sebagai sarana melatih keberanian peserta didik untuk tampil presentasi;
  • 17.  diperlukan bimbingan dari guru untuk melakukan kegiatan  waktu yang tersedia perlu dibatasi jangan sampai peserta didik terlalu banyak bermain-main dalam proses pembelajaran.  guru perlu persiapan bahan dan alat yang memadai.
  • 18. IMPLEMENTASI KOOPERATIF MAKE A MATCH DALAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA. 1. Perencanaan 2. Pelaksanaan 1. Tahap pendahuluan 2. Kegiatan Inti 3. Penutup 3. Penilaian
  • 19. 1. Perencanaan Setiap pembelajaran aktif atau inovatif membutuhkan persiapan, tidak terkecuali metode Make a Match. Sebelum menerapkannya di kelas, guru perlu menyiapkan hal-hal di bawah ini (dalam Apriani:2011) :  Menyusun rencana pelaksanaan pembelajaran ( RPP) Perencanaan RPP mencakup penentuan: Standar Kompetensi, Kompetensi Dasar, indikator, tujuan pembelajaran, materi pokok, model pembelajaran, skenario/langkah-langkah pembelajaran, media/sumber belajar, dan sistem penilaian.  Mempersiapkan Lembar Kerja Siswa (LKS) yang sesuai dengan pembelajaran kooperatif tipe Make a Match  Mempersiapkan sumber pelajaran, alat peraga, media pembelajaran yang akan digunakan dalam pelaksanaan pembelajaran (kartu soal dan kartu jawaban).
  • 20. 2. PELAKSANAAN Langkah-langkah pelaksanaan pembelajaran mencakup kegiatan-kegiatan sebagai berikut : 1. Tahap pendahuluan 2. Kegiatan Inti 3. Penutup
  • 21. 3. PENILAIAN Adapun penilaian pada pembelajaran kooperatif tipe Make a Match:  Penilaian proses belajar, meliputi kerjasama dalam kelompok, keaktifan bertanya, antusias mengikuti pembelajaran dan kedisiplinan dalam diskusi kelompok.  Penilaian hasil belajar, berupa tes tertulis.
  • 22. KESIMPULAN Dalam Pembelajaran Kooperatif siswa dilatih untuk mampu bekerjasama dalam meningkatkan kualitas belajar dirinya dan hasil belajar yang memuaskan. Hasil belajar bukan semata- mata ditentukan oleh kemampuan individu secara utuh, melainkan perolehan belajar akan semakin baik apabila dilakukan secara bersama-sama dalam kelompok belajar. Model Pembelajaran Kooperatif Make a Match adalah suatu teknik guna meningkatkan partisipasi dan keaktifan siswa dalam kelas dengan cara siswa mencari pasangan sambil belajar mengenai suatu konsep atau topik dalam suasana yang menyenangkan. Selain itu, suasana positif yang dapat diperoleh dari Model pembelajaran kooperatif Make a Match bisa memberikan kesempatan kepada siswa untuk menyukai pelajaran dan guru. Dalam kegiatan-kegiatan menyenangkan, siswa akan merasa lebih termotivasi untuk belajar dan berpikir.