2. Nama : RIFENDI,S.Sos.M.Si
Tempat/Tgl. Lahir : Kota Pekanbaru, 29 Juni 1976
Jabatan : Kasat Samapta Polres Bengkalis
Agama : Islam
Keluarga : Istri : FILA SARI
Anak : - M. DZIKRI FENDILA
- HANIFAH MADINAH FENDILA
Pendidikan : - SDN 063 Kec. Siak Hulu Pekanbaru 1988
- MTS HASANAH PEKANBARU 1992
- MAN 2 PEKANBARU 1995
- S1 UNIVERSITAS RIAU PEKANBARU 2008
- S2 UNIVERSITAS RIAU PEKANBARU 2018
Alamat : Asrama Polisi Polres Bengkalis
Riwayat Jabatan : - BINTARA DI SAT BRIMOB POLDA RIAU 1997 s/d 2009
- SECAPA POLRI ANGK 39 2010
- KANIT RESMOB SAT BRIMOB POLDA RIAU 2011 - 2014
- PASI MIN BATALYON A PELOPOR 2014- 2019
- SESPIMA POLRI ANGK -62 2019
- KAPOLSEK UKUI POLRES PELALAWAN 2019-2021
- KASAT SAMAPTA POLRES BENGKALIS 2021 s/d Sekarang

3. 2
 DALAM BAHASA INGGRIS, RADIKAL BISA
BERARTI EKSTRIM, MENYELURUH, FANATIK,
REVOLUSIONER, ULTRA DAN FUNDAMENTAL .
 RADICALISM MEMILIKI MAKNA DOKTRIN ATAU
PRAKTEK PENGANUT PAHAM RADIKAL ATAU EKSTRIM.
 RADIKALISASI PEMIKIRAN DAN IDEOLOGI.
 RADIKALISASI CARA DALAM MEMPERJUANGKAN
FAHAMNYA.
RADIKALISME TIDAK HANYA MONOPOLI KELOMPOK KEAGAMAAN, TETAPI JUGA TERJADI
PADA SEMUA GERAKAN IDEOLOGIS YANG DILAKUKAN DENGAN CARA FANATIK DAN
REVOLUSIONER, DEMIKIAN HALNYA RADIKAL ISLAM SERINGKALI DI PENGARUHI FAKTOR
“KONSEP JIHAD” YANG DI SALAH TAFSIRKAN.

4. 3
UU NO. 05 TAHUN 2018
TENTANG PEMBERANTASAN TP TERORISME
DENGAN SENGAJA GUN KEKERASAN ATAU ANCAMAN
KEKERASAN MENIMBULKAN SUASANA TEROR ATAU
RASA TAKUT THD ORANG SCR MELUAS ATAU
MENIMBULKAN KORBAN YG BERSIFAT MASSAL, DGN
CARA MERAMPAS KEMERDEKAAN ATAU HILANGNYA
NYAWA DAN HARTA BENDA ORANG LAIN, ATAU
MENGAKIBATKAN KERUSAKAN ATAU KEHANCURAN
THD OBYEK-OBYEK VITAL YG STRATEGIS ATAU
LINGKUNGAN HIDUP ATAU FASILITAS PUBLIK ATAU
FASILITAS INTERNASIONAL, DIPIDANA DGN PIDANA
MATI ATAU PENJARA SEUMUR HIDUP ATAU PIDANA
PENJARA PALING SINGKAT 4 TH DAN
PALING LAMA 20 TH.

5. 4
RADIKALISME
YANG BEDA CARA BERPIKIR,
PANDANG SERTA BEDA
KEYAKINAN DI ANGGAP
KAFIR DAN MUSUH
EGOIS
RADIKALISME
STATIS
PEMIKIRAN RADIKAL YG LBH
BERSIFAT GAGASAN, TDK
DLM BENTUK AKSI NYATA
KEKERASAN, INGIN
MERUBAH TATANAN YG ADA
RADIKALISME
DESTRUKTIF
RADIKALISME YG MERUSAK,
GUNAKAN METODE
KEKERASAN DALAM
WUJUDKAN TUJUAN YG
DICITA - CITAKAN

6. 5
KEHIDUPAN SEBELUM
TERJADI
RADIKALISASI
INDIVIDU MULAI
MENGIDENTIFIKASI
KEARAH RADIKAL
MULAI INTENSIF DAN
FOKUS DLM
KEYAKINAN
MULAI MENGAMBIL
TINDAKAN ATAS
KEYAKINANNYA

7. 6
MEDIA SOSIAL PROPAGANDA
TERINSPIRASI NAPI
TERORIS DI LAPAS
TAKLIM RADIKAL
& PERKAWINAN

8. 7
HARD APPROACH (GAKKUM)
LIDIK
SOFT APPROACH
PROGRAM PENCEGAHAN
UNTUK PUBLIK
PROGRAM DERADIKALISASI
UNTUK INDIVIDU / POK YG TER -RADIKALISASI
SIDIK
UPAYA
PAKSA
PERSIDANGAN
REHABILITASI
DI PENJARA

9. 8
1. GALANG & DERADIKALISASI
PENGGALANGAN DAN DERADIKALISASI TERHADAP JARINGAN RADIKAL APABILA
TELAH ADA & TUMBUH DI WILAYAH MASING - MASING BAIK KELOMPOK /
PERORANGAN DENGAN MEMBERDAYAKAN TOMAS / AGAMA YANG MODERAT.
2. KOORDINASI
KOORDINASI TERPADU ANTARA POLRI, TNI, PEMDA UNTUK MENINGKATKAN DETEKSI
DINI & UPAYA - UPAYA PROAKTIF UNTUK MENCEGAH RADIKALISASI SERTA
PENINDAKAN YURIDIS TERHADAP BIBIT - BIBIT TINDAKAN RADIKAL.
3. MONITORING LAPAS
BACK UP MONITORING APABILA DI WILAYAH MASING - MASING TERDAPAT LAPAS
YANG DI DALAMNYA ADA NAPI TEROR TENTANG KEGIATAN & TINGKAH LAKU MEREKA.
4. MONITORING EKS NAPI
BACK UP MONITORING DI WILAYAH MASING - MASING APABILA TERDAPAT WARGA
EKS NAPI TEROR YANG TELAH BEBAS DAN KEMBALI KE LINGKUNGANNYA.
5. BERDAYAKAN POLMAS
PENGUATAN SISTEM PAM SWAKARSA SERTA MEMBERDAYAKAN YANG SUDAH ADA
DI WILAYAH SEPERTI FKPM - POLMAS, BABINKAMTIBMAS, BABINSA, HANSIP, LKMD
DLL UNTUK PENCEGAHAN.

10. 9
1. BACK UP & TANGKAP DPO
DUKUNGAN INFO & PENGEJARAN YG KONSISTEN TERHADAP DPO TINDAK PIDANA
TEROR YG KEMUNGKINAN ADA DI WILAYAH MASING - MASING.
SESEORANG DITETAPKAN DPO AKAN CENDERUNG MENJADI GANAS & MEMBALAS
(BOM MESJID POLRESTA CIREBON).
2. SIAGA MAKO, PERS & SENPI
• KEWASPADAAN & SIAGA MAKO APABILA DI WILAYAH TERSEBUT TELAH
DILAKUKAN PENINDAKAN TERHADAP TERSANGKA TEROR & ADANYA RENCANA
PENYERANGAN KE MAKO - MAKO POLRI.
• ANGGOTA POLRI DI LUAR DENGAN PAKAIAN DINAS & BERSENJATA AGAR SESUAI
SOP SERTA WASPADA.
3. KOMPULIR & LIDIK KSS TP BIASA SCR OPTIMAL
KELOMPOK TEROR MELAKUKAN TINDAK PIDANA PERAMPOKAN & PEMBUNUHAN DI
BEBERAPA TEMPAT.
4. KOORDINASI DENGAN SATGAS WIL SETEMPAT
BERKOORDINASI DENGAN SATGASWIL DENSUS YANG ADA DI WILAYAH MASING -
MASING.

11. 1
0
1. MELAKSANAKAN KUNJUNGAN / SAMBANG KEPADA MASYARAKAT
UNTUK MENDENGARKAN KELUHAN WARGA TENTANG PERMASALAHAN
KAMTIBMAS & MEMBERIKAN PENJELASAN SERTA PENYELESAIANNYA,
MEMELIHARA HUBUNGAN SILATURAHMI / PERSAUDARAAN.
2. MEMBIMBING & MENYULUH DI BIDANG HUKUM & KAMTIBMAS UNTUK
MENINGKATKAN KESADARAN HUKUM & KAMTIBMAS DENGAN
MENJUNJUNG TINGGI HAM.
3. MENYEBARLUASKAN INFORMASI TENTANG KEBIJAKAN PIMPINAN
POLRI BERKAITAN DENGAN HARKAMTIBMAS.
4. MENDORONG PELAKSANAAN SISKAMLING DALAM PENGAMANAN
LINGKUNGAN & KEGIATAN MASYARAKAT.
5. MEMBERIKAN PELAYANAN KEPOLISIAN KEAPDA MASYARAKAT YANG
MEMERLUKAN.
6. MENGGERAKKAN KEGIATAN MASYARAKAT YANG BERSIFAT POSITIF.
7. MENGKOORDINASIKAN UPAYA PEMBINAAN KAMTIBMAS DGN
PERANGKAT DESA / KEL & PIHAK - PIHAK TERKAIT LAINNYA.
8. MELAKSANAKAN KONSULTASI, MEDIASI, NEGOSIASI, FASILITASI,
MOTIVASI KEPADA MASYARAKAT DALAM HARKAMTIBMAS &
PEMECAHAN MASALAH SOSIAL.

12. 1
1
MENANAMKAN PEMAHAMAN SEJAK DINI BHW PERBEDAAN
BUKANLAH SESUATU YG HRS DIPERTENTANGKAN, NAMUN HRS
MENJADI KEKUATAN YG SALING MELENGKAPI
LEMBAGA
PENDIDIKAN
MEMBANGUN KESADARAN & MEMBERIKAN ARAHAN, CONTOH
SERTA TAULADAN DLM KEHIDUPAN YG PENUH DGN
KEHARMONISAN & TOLERANSI
TOMAS,
TOGA, TODA
MENJAMIN KEHIDUPAN YG PENUH DGN TOLERANSI &
HARMONISASI MELALUI :
 PENGUATAN REGULASI & PENERAPANNYA
 MENGALOKASIKAN DUKUNGAN ANGGARAN AGAR BADAN,
STRUKTUR & SISTEM DPT BEKERJA DLM KEHIDUPAN MASY
SHG TERCIPTA NILAI – NILAI KEBHINNEKAAN
 MENCEGAH & MENGATASI ANCAMAN THD KEBHINNEKAAN
EKSEKUTIF,
LEGISLATIF,
& YUDIKATIF

13. 1
2
Menetralisasi orang-orang yang
berpotensi menjadi sender atau orang
yang melakukan perekrutan.
Melemahkan ideologi radikal yang
mereka coba sebarkan dengan membuat
ideologi tandingan yang bersifat moderat
1
2
Menyebarkan ideologi tandingan tersebut
kepada kelompok masyarakat yang
rentan menjadi sasaran radikalisasi.
Dengan mengawasi media yang menjadi
sarana penyebaran paham radikalisme
Memahami konteks sosial dan budaya
yang ada di setiap lapisan masyarakat
3
4
5
- KELOMPOK INTI
- PENDUKUNG
- SIMPATISAN
BLOKIR MEDSOS
MELALUI MEDSOS
DAN BINLUH
MEDIA
ELEKTRONIK DAN
MEDIA CETAK
KE ARIPAN LOKAL

14. 1
3
• MENCIPTAKAN UNIT KHUSUS ULAMA DAN PARA GURU DENGAN
TUJUAN DAN MEKANISME YANG JELAS.
• KONSELING.
• MANUAL.
• PELATIHAN.
• RE-ENGINEERING PENJARA DARI “PESANTREN JIHAD‟ MENJADI“
PESANTREN SALAM‟ (PERDAMAIAN).
• PEMISAHAN RADIKAL DARI PENJAHAT.
• MENCIPTAKAN SUASANA BELAJAR BERDASARKAN TAUBAH
(TOBAT), INABAH (KEMBALI), DAN SALAM (PERDAMAIAN).

15. 1
4
UNTUK MENCIPTAKAN RIAU TERBEBAS DARI CENGKRAMAN
RADIKALISME, EKTRIMISME DAN TERORISME SEMUA PIHAK (EKSEKUTIF,
LEGISLATIF, YUDIKATIF, MEDIA, MASYARAKAT) MAKA KITA
DENGAN BERSINERGI UNTUK MEWUJUDKAN KEKUATAN, MEMBUAT
PROGRAM / TEROBOSAN YANG MENYENTUH SENDI - SENDI
KEHIDUPAN SERTA IMPLEMENTASI PROGRAM YANG TERUS
MENERUS / BERKESINAMBUNGAN, DENGAN SASARAN UNTUK
PENGHAPUSAN ATAU MEMATIKAN RADIKALISME (INDIVIDU,
KELOMPOK, NARASI, INFRASTRUKTUR DAN TINDAKAN ATAU
PERBUATANNYA).