Presentasi ini membahas tentang tuna netra, termasuk definisi, faktor yang mempengaruhi, klasifikasi, karakteristik, dan alat pendidikan. Anak tuna netra memiliki gangguan penglihatan mulai dari ringan hingga berat, yang dapat disebabkan oleh faktor sebelum atau sesudah lahir seperti penyakit mata. Mereka membutuhkan alat pendidikan khusus seperti huruf Braille dan peraga audio-taktual untuk belajar.
5. Pengertian
Slamet Riadi
•“Seseorang dikatakan buta jika ia tidak dapat
mempergunakan penglihatannya untuk
pendidikan “
Soedjadi S.
•Berdasarkan pandangan paedagogis, mereka
ini kurang atau sama sekali tidak dapat
menggunakan penglihatannya dalam
melaksanakan tugas yang diberikan dalam
pendidikan.
Pertuni tunanetra
White Confrence
7. P
o
s
t
-
n
a
t
a
l
1. Kerusakan pada mata atau saraf mata
pada waktu persalinan, akibat
benturan alat-alat atau benda keras.
2. Pada waktu persalinan, ibu mengalami
penyakit gonorrhoe
3. Mengalami penyakit mata yang
menyebabkan ketunanetraan:
a. Xeropthalmia
b. Trachoma
c. Catarac
d. Glaucoma
e. Diabetik Retinopathy
f. Macular Degeneration
g. Retinopathy of prematurity
h. Kerusakan pada mata karena benda
keras
8. Klasifikasi
waktu
terjadinya
ketunanetraan
sebelum dan
sejak lahir
setelah lahir
atau pada
usia kecil
pada usia
sekolah atau
pada masa
remaja
pada usia
dewasa
Dalam usia
lanjut
kemampuan
daya
penglihatan
ringan (defective
vision/low vision)
setengah berat
(partially
sighted)
berat (totally
blind)
pemeriksaan klinis
ketajaman
penglihatan kurang
dari 20/200 dan atau
memiliki bidang
penglihatan kurang
dari 20 derajat.
ketajaman
penglihatan antara
20/70 sampai dengan
20/200 yang dapat
lebih baik melalui
perbaikan.
kelainan-
kelainan pada
mata
Myopia
Hyperopia
astigmatisme
10. Karakteristik Fisik
Gejala tunanetra yang dapat diamati dari segi fisik
diantaranya:
a. Mata juling
b. Sering berkedip
c. Menyipitkan mata
d. (kelopak) mata merah
e. Mata infeksi
f. Gerakan mata tak beraturan dan cepat
g. Mata selalu berair (mengeluarkan air mata)
h. Pembengkakan pada kulit tempat tumbuh bulu
mata.
11. Karakteristik Perilaku
Ada beberapa gejala tingkah laku yang tampak
sebagai petunjuk dalam mengenal anak yang
mengalami gangguan penglihatan secara dini:
a. Menggosok mata secara berlebihan
b. Menutup atau melindungi mata sebelah,
memiringkan kepala atau mencondongkan kepala
ke depan.
c. Sukar membaca atau dalam mengerjakan pekerjaan
lain yang sangat memerlukan penggunaan mata.
d. Berkedip lebih banyak daripada biasanya atau lekas
marah apabila mengerjakan suatu pekerjaan.
e. Membawa bukunya ke dekat mata.
f. Tidak dapat melihat benda-benda yang agak jauh.
g. Menyipitkan mata atau mengkerutkan dahi. dll
12. Karakteristik Psikhis
Secara psikhis anak
tunanetra dapat
dijelaskan sebagai
berikut:
a. Mental/intelektual
b. Sosial
Tunanetra mengalami
hambatan dalam
perkembangan kepribadian
dengan timbulnya beberapa
masalah antara lain:
a. Curiga terhadap orang lain
b. Perasaan mudah
tersinggung
c. Ketergantungan yang
berlebihan
13. Alat Pendidikan
Alat pendidikan khusus anak
tunanetra antara lain:
reglet dan pena,
mesin tik Braille,
computer dengan program Braille,
printer Braille
abacus,
calculator bicara,
kertas braille,
penggaris Braille.
Alat bantu pendidikan bagi
anak tunanetra sebaiknya
menggunakan materi perabaan
dan pendengaran.
Alat bantu perabaan sebagai
sumber belajar menggunakan
buku-buku dengan huruf
Braille.
Alat bantu pendengaran
sebagai sumber belajar
diantaranya talking books
(buku bicara), kaset (suara
binatang), CD, kamus bicara
14. Alat Pendidikan
Alat peraga tactual atau audio yaitu alat peraga yang dapat
diamati melalui perabaan atau pendengaran. Alat peraga
tersebut antara lain:
1. benda asli : makanan, minuman, binatang peliharaan
(kucing, ayam, ikan hias, dll) tubuh anak itu sendiri,
tumbuhan/tanaman, elektronik, kaset, dll.
2. benda asli yang diawetkan : binatang liar/buas atau yang
sulit di dapatkan,
3. benda asli yang dikeringkan (herbarium, insektarium)
4. benda/model tiruan; model kerangka manusia, model alat
pernafasan, dll.
5. gambar timbul sesuai dengan bentuk asli; grafik, diagram
dll.
6. Gambar timbul skematik; rangkaian listrik, denah, dll.
7. Peta timbul; provinsi, pulau, negara, daratan, benua, dll.
8. Globe timbul
9. Papan baca
10. Papan paku