Pengembangan Usaha Agroindustri Sirup Kayu Manis.pdf
1. TUGAS MAKALAH
"PENGEMBANGAN USAHA AGROINDUSTRI SIRUP KAYU MANIS
DIKABUPATEN KERINCI"
Disusun Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah : Pengantar bisnis
Dosen Pengampu : Bapak prof.Dr.Drs.H.H khairinal, Dpt.BA., M.si.
DISUSUN OLEH:
Ingzy Syahwa diftri
(A1A123050)
R-003/Semester 1 (satu)
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN EKONOMI
JURUSAN PEDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS JAMBI 2023
KATA PENGANTAR
2. Puji syukur kehadirat Allah SWT Tuhan Yang Maha Esa atas segala rahmat-Nya sehingga
makalah dengan judul“Pengembangan Usaha Agroindustri Sirup Kayu Manis” ini dapat
tersusun hingga selesai. Tidak lupa juga kami mengucapkan terima kasih kepada Bapak
Prof.Dr.Drs. H.H. khairinal, Dpt.BA., M.Si. selaku dosen mata kuliah Pengantar Bisnis
Universitas Jambi yang telah memberi tugas untuk menambah wawasan dan pengetahuan
kami pada mata kuliah ini.
Penyusunan makalah ini bertujuan untuk memenuhi nilai tugas dalam mata kuliah Pengantar
Bisnis. Selain itu, pembuatan makalah ini juga bertujuan agar menambah pengetahuan dan
wawasan bagi para pembaca.
Karena keterbatasan pengetahuan maupun pengalaman maka saya yakin masih banyak
kekurangan dalam makalah ini. Oleh karena itu, saya sangat mengharapkan kritik dan saran
yang membangun dari pembaca demi kesempuraan makalah ini.
Akhir kata, semoga makalah ini dapat berguna bagi para pembaca.
Jambi, 20 September 2023
Penulis
(INGZY SYAHWA DIFTRI)
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR..................................................................
3. DAFTAR ISI..............................................................................
BAB I PENDAHULUAN..............................................................
1.1. Latar belakang penulisan lisan
1.2. Tujuan penulisan
1.3. Manfaat penulisan
BAB II PEMBAHASAN...............................................................
2.1. Sejarah berdirinya usaha
2.2. Bahan baku
2.3. Produksi
2.4. Permodalan
2.5. Tenaga kerja
2.6. Pengepakan
2.7. Pemasaran ( promosi, periklanan)
2.8. Penjualan
2.9. Kendala usaha
2.10. Kemungkinan perkembangan ke depan
BAB III PENUTUP......................................................................
3.1. Kesimpulan
3.2. Rekomendasi
Daftar pustaka
BAB I
PENDAHULUAN
4. 1. Latar belakang
Tanaman kayu manis (Cinnamomum burmanii) sudah lama dikembangkan di
indonesia dan merupakan salah satu komoditi rempah yang menjadi barang dagangan
utama sejak zaman kolonial. Komoditi ini di ekspor melalui penang dan singapura dan
hingga saat ini masih memiliki potensi di pasar regional dan internasional. Tanaman ini
merupakan komoditas unggulan, terutama di daerah Sumatera Barat dan Kabupaten
Kerinci, sebagai daerah sentra produksi kayu manis indonesia. Daerah ini pendapatan
petani yang berasal dari hasil kayu manis sebesar 26,93% dari hasil usaha tani nya,
atau 16,03% dari total pendapatan petani (Sudjarmoko dan Ferry, 2007). Walaupun
bukan pendapatan utama, namun fungsinya sangat penting sebagai cadangan dana
untuk memunuhi kebutuhan biaya.Kulit kayu manis dalam bentuk asli seperti
potongan atau bubuk digunakan untuk bermacam-macam bumbu masakan daging dan
ikan, dan sebagai campuran dalam minuman (teh, kopi, dan kakao).
Secara imperis kulit keringkayu manis yang direndam dalam air teh dan
diminum dapat menurunkan kadar kolesterol tubuh dan mengencerkan darah
sehingga baik untuk penderita stroke.Hasil penelitian di swedia menyatakan bahwa
mengkonsumsi satu sendok makan bubuk kayu manis sebelum makan dapat menahan
kenaikan kadar gula dalam darah karena bubuk kayu manis mencegah pengisapan gula
pada diinding usus dan sebagainya. Oleoresin dari kayu manis sama dengan bubuknya,
umumnya digunakan dalam industri makanan, pemberi rasa dan aroma dalam industri
makanan, minuman, farmasi, rokok dan kosmetika.
Kayu manis merupakan tanaman yang kulit batang, cabang, serta dahannya
dapat digunakan sebagai bahan rempah-rempah dan minuman herbal, dan merupakan
salah satu komoditas ekspor Indonesia. Manfaat tanaman kayu manis dapat diolah
menjadi minuman herbal atau sering dijumpai dengan istilah sirup kayu manis.
Sirup kayu manis mempunyai rasa yang mirip dengan jamu, dengan rasa manis
yang khas. Rasa manis tersebut merupakan perpaduan minyak dari kayu manis
bercampur dengan gula yang menyatu saat direbus.Sirup kayu manis asal Kerinci ini
mempunyai khasiat yang luar biasa.Sirup ini dipercaya bisa mencegah masuk angin,
menghilangkan pegal, dan rematik. Sirup ini juga bisa menghangatkan tubuh dan
mengurangi resiki penyakit jantung
2. Tujuan
5. Tujuan penulisan makalah ini ialah untuk mengenal tanaman kayu
manis,hasil produk yang terbuat dari kayu manis,serta manfaat produk
yang dihasilkan dari kayu manis dan juga Untuk meningkatkan
keterampilan masyarakat dalam pengolahan kayu manis menjadi
sirup,agar dapat meningkatkan pendapatan, kesejahteraan petani kayu
manis dan mencegah menurunnya harga kayu manis
3. Manfaat penulisan
Manfaat dari penulisan makalah ini adalah sebagai pengembangan
ilmu pengetahuan yang berkenaan dengan kayu manis sebagai salah satu
produk hasil perkebunan yang memiliki manfaat yang sangat baikk untuk
kesehatan
DAFTAR RUJUKAN
BAB II
PEMBAHASAN
6. 1. Sejarah berdirinya usaha
Dari melimpahnya persedian kayu manis di kabupaten kerinci, maka tumbuh lah
ide dari beberapa masyarakat untuk mengolah kulit kayu manis menjadi sebuah produk
industri rumahan, salah satunya yaitu sirup kayu manis khas kabupaten kerinci.
Salah satu industri rumahan sirup kayu manis yang cukup terkenal di kabupaten
kerinci adalah industri rumahan alfafa yang beralamat di RT 03, desa sulah deras mudik,
kecamatan gunung kerinci, kabupaten kerinci, Provinsi jambi, yang sudah berdiri sejak
tahun 2005 lalu. Karena melimpahnya ketersedian kulit kayu manis di kabupaten kerinci
menjadimotivasitersendiripemilik usaha untuk terus memajukan industri ini. Kemajuan
idustri sirup kulit manis ini tidak bisa diragukan lagi karena sudah terbukti dengan hasil
penjualannya, Dalam 1 bulan sirup kayu manis alfafa bisa terjual 2.500-3.000 botol. Sirup
kayu manis alfafa dijual dengan harga Rp.10.000,- perbotolnya.
Dari suksesnya penjualan sirup kayu manis alfafa tidak lepas dari strategi
pemasaran yang sangat efektif, sehingga membuat sirup kayu manis alfafa memiliki
pelanggan setia di berbagai daerah yaitu, padang, pekanbaru, medan, Palembang,
bahkan sampai ke ibu kota Jakarta. Suksesnya industri rumahan sirup kayu manis alfafa
tentu tidak lepas juga dari pengelolaan atau manajemen yang baik. Sejak beberapa
tahun terakhir industri rumahan sirup kayu manis alfafa memang terus memperbaiki
manajemennya, mulai dari menerapkan manajemen POAC (planning, organizing,
actuating, dan controlling) dengan sangat baik.
Berikut ini penjelasan mengenai planning, organizing, actuating dan kontroling :
1).Planning
Untuk membentuk organisasi yang kuat dan bertahan lama diperlukan suatu
planning yang matang. Planning adalah suatu fungsiyang mencakup proses menentukan
7. sasaran, kebijakan, produk, jasa, alat-alat, pengeluaran, jadwal, lokasi, personalia,
hubungan organisasi.
2).Organizing
Pada dasarnya pengorganisasian merupakan proses penyusunan struktur
organisasi yang sesuai dengan sasaran, sumber daya yang dimiliki, dan lingkungan yang
melingkupinya.
3).Actuating
Actuating merupakan tindakan mengupayakan seluruh anggota organisasi untuk
mencapai tujuan sesuai dengan perencanaan yang sudah ditetapkan.
4).Controlling
Controlling adalah pengawasan rutin yang dilakukan untuk melihat apakah semua
pekerjaan berjalan dengan baik dan sesuai dengan rencana
Dari penerapan POAC (planning, organizing, actuating, dan controlling) yang baik
tersebut, industri rumahan sirup kayu manis alfafa dapat menjaga kualitas produk
mereka sehingga meningkatkan kepercayaan konsumen dan pelanggannya.
2. Bahan baku
•Kulit kayu manis 1 kg
8. •Air 40 liter
•Gula 25 kg
•Natrium benzoat 0,1 %
Bahan baku yang digunakan dalam kegiatan pengolahan akan mempengaruhi produksi
yang akan dihasilkan. Dari hasil penelitian ini diketahui bahan baku kulit kayu manis
yang digunakan dalam proses pengolahan sirup kayu manis sebesar 1 Kg per 1 kali
proses produksi dan sirup kayu manis yang dihasilkan adalah 48 liter (160 botol)
dengan harga jual sirup kayu manis sebesar Rp.16.666/liter.
Cara Membuat
1).Memilih bahan kulit kayu manis yang akan digunakan, sebaiknya kulit kayu manis
yang berasal dari ranting-ranting pohon kulit kayu manis, karena aromanya lebih kuat.
2).Cuci kulit kayu manis dengan air bersih, kemudian ditiriskan.
3).Rebus 40 liter air dengan 1 kg kulit kayu manis hingga mendidih.
4).Biarkan air rebusan kulit kayu manis selama 3 hari dan tidak boleh dibuka-buka.
5).Menyaring air kulit kayu manis.
6).Mencampurkan gula sebanyak 25 kg dalam air kulit kayu manis
7).kemudian direbus sampai suhu 900 C.
8).Memasukkan air sirup hangat-hangat ke dalam botol.
9).Menutup botol dengan alat penutup botol.
10).Mensterilisasi botol yang berisi air sirup agar tidak terjadi kontaminasi oleh kuman.
3. Produksi
9. kapasitas produksi ini merupakan kekuatan utama yang dimiliki oleh
agroindustri sirup kulit manis di Kabupaten Kerinci. Dengan mengembangkan
jumlah produksi ini merupakan alternatif strategi dalam mengantisipasi volume
permintaan yang berfluktuasi. Meskipun volume permintaan terhadap sirup kulit
manis ini berfluktuasi namun bukan berarti produk sirup kulit manis tidak
memiliki peminat atau konsumennya sama sekali. Hal yang dapat mendukung
tujuan tersebut yaitu dengan menambah modal dan menambah jumlah tenaga
kerja tetap sehingga produksi yang dihasilkan mencapai target waktu dan jumlah
permintaan yang tepat, serta menjaga hubungan yang baik dengan pemasok
bahan baku agar kelangsungan produksi terjaga
Teori produksi merupakan bahan untuk melihat hubungan antar input (faktor
produksi) dan, output (hasil poduksi). Teori produksi diharapkanmampu Menerangkan
terjadinya suatu proses produksi dapat meramalkan apa yang akan terjadi.
Terdapat berbagai teori produksi yaitu:
a. Teori Produksi dengan Satu Input Variabel
Teori produksi sederhana yang menggambarkan tentang hubungan antara
tingkat produksi suatu barang dengan jumlah tenaga kerja yang digunakan untuk
menghasilkan tingkat produksi barang.
b. Teori Produksi dengan Dua Input Variabel
Kombinasi penggunaan input variabel untuk memproduksi atau menghasilkan
suatu output produk disebut sebagai isokuan. Semakin tinggi isokuan menunjukkan
tingginya kuantitas output yang dihasilkan, sebaliknya isokuan yang rendah
menunjukkan tingkat output yang rendah pula.
c. Teori Biaya (Ongkos) Produksi
Biaya atau ongkos produksi adalah semua pengeluaran yang dilakukan oleh
perusahaan untuk memperoleh faktor produksi dan bahan mentah yang akan
10. digunakan untuk produksi.Fungsi produksi adalah hubungan fisik antara variabel
output dengan variabel input sebagai penjelas. Fungsi produksi menurut Sudarman
(1989) didefinisikan sebagai suatu skedul (table persamaan matematis) yang
menggambarkan jumlah output maksimum yang dapat dihasilkan dari satu set factor
produksi tertentu, dan pada tingkat teknologi tertentu pula. Pada umumnya fungsi
produksi menggambarkan hubungan teknik atau fisik antara output dengan satu atau
lebih input.
Fungsi produksi digunakan untuk :
1) Sebagai alat analisis yang menjelaskan gejala-gejala yang terjadi dalam proses
produksi
2) Sebagai alat analisis normatif yang dapat menentukan keadaan terbaik untuk
memaksimukan kentungan
Peranan sektor industri kecil terhadap pembangunan ekonomi adalah dengan adanya
pembangunan industri maka akan mengacu dan mengangkat pembangunan sektor
lainnya seperti sektor pertanian dan sektor jasa, misalnya. Pertumbuhan industri yang
pesat akan merangsang pertumbuhan sektor pertanian untuk menyediakan bahan-
bahan baku bagi industri. Sektor jasa pun berkembang dengan adanya industrialisasi
tersebut, misalnya berdirinya lembaga-lembaga keuangan, lembaga-lembaga
pemasaran atau perikanan dan sebagainya yang akan mendukung pertumbuhan
industri.Menurut Soedarsono (1998) definisi fungsi produksi adalah hubungan teknis
yang menghubungkan antara faktor produksi (input) dan hasil produksi (output).
Disebut faktor produksi karena bersifat mutlak. Supaya produksi dapat dijalankan
untuk menghasilkan produk. Suatu fungsi produksi yang efisien secara teknis dalam
arti menggunakan kuantitas bahan mentah minimal, dan barang-barang modal lain
yang minimal.
11. 4. Permodalan
Modal merupakan uang atau barang yang digunakan untuk keperluan
biaya prosesproduksi. Menurut Yanti (2006), modal sangat diperlukan untuk
membiayai semua pengeluaran produksi sehingga perusahaan dapat aktif
beroperasi. Dalam pengembangan modal pada agroindustri sirup kulit manis
dapat dengan memanfaatkan peluang dari agroindustri ini, yaitu memanfaatkan
lembaga keuangan yang tersedia di sekitar lingkungan agroindsutri sirup kulit
manis. Adapun lembaga keuangan tersebut adalah, Bank, Kupem, KUD, dan PNPM.2.
Dalam memproduksi sirup kayu manis pengusaha mengeluarkan modal sendiri atau
pinjaman. Secara rata rata modal usaha sirup kayu manis di kabupaten kerinci adalah
Rp.29,51 juta perunit usaha,dengan modal terendah sebesar Rp.20 juta dan modal
tertinggi Rp.40 juta
5.Tenaga kerja
Pada tahun 2016,terdapat 45 unit usaha sirup kayu manis di kabupaten kerinci dengan
jumlah tenaga kerja yang terserap sebanyak 230 orang. rata rata jumlah tenaga kerja
usaha sirup kayu manis adalah 3 orang. meskipun demikian terdapat usaha yang hanya
memperkerjakan 2 orang tenaga kerja dan juga terdapat usaha yang hanya
memperkerjakan 6 orang tenaga kerja.
12. 6.Pengepakan
Perancangan kemasan sirup kayu manis menggunakan teknik pengemasan
dengan kemasan karton tebal.kemasan di buat elegan namun tetap simple dan
unik.kemasan juga memiliki elemen ilustrasi gunung kerinci dan kulit kayu manis yang
memiliki aroma yang khas.desain kemasan dibuat seperti box kemasan minuman
dengan ilustrasi icon gunung kerinci dan kulit kayu manis yang di jadikan logo yang
dicantumkan pada bagian depan kemasan di tambahkan tagline.
Pengambilan konsep ini untuk menampilkan ciri khas produk yang berasal dari daerah
kerinci
7. Pemasaran (promosi,periklanan)
Pengembangan pemasaran perlu dilakukan untuk meningkatkan dan
mencari kelompok pelanggan baru untuk memperluas lokasi pemasaran.
Berdasarkan hasil penelitian pemasaran agroindustri sirup kulit manis di
Kabupaten Kerinci hanya terbatas pada pasar lokal saja, yaitu pemasaran masih
dalam lingkungan Provinsi Jambi saja. Langkah Pengembangan pemasaran ini
dapat dilakukan dengan melakukan promosi.
Promosi sirup kulit kayu manis dapat dilakukan di dalam dan di luar daerah,
serta perlu adanya perbaikan kemasan. Promosi merupakan kegiatan pengenalan
produk kepada masyarakat (konsumen) yang bertujuan untuk menambah lokasi
pemasaran dan permintaan. Suatu produk jika tidak dikenal oleh konsumen
maka produk tersebut tidak akan diketahui manfaatnya dan mungkin tidak akan
dibeli oleh konsumen. Oleh karena itu agroindustri harus mampu mempengaruhi
pelanggannya dengan promosi. Agroindustri dapat memanfaatkan kegiatan
pameran yang diadakan oleh Pemerintah Kabupaten Kerinci. Selain itu promosi
13. dapat dilakukan dengan memanfaatkan beberapa media sarana seperti media
elektronik dan media cetak, misalnya iklan pada radio daerah dan Koran daerah
serta dengan menempatkan distributor diberbagai daerah, sehingga mempermudah
pendistribusian sirup kayu manis.dengan memanfaatkan media online seperti
facebook dan instagram untuk melakukan promosi, sehingga terus memperluas pasar
dari penjualan sirup kayu manis. Perbaikan kemasan juga merupakan salah satu
cara untuk melakukan pengembangan pasar. Mengingat kemasan yang digunakan
oleh agroindustri sirup kulit manis masih belum memadai, maka agroindsutri
dapat memanfaatkan kebijakan pemerintah untuk membantu memodifikasi
kemasan sirup kulit manis agar terlihat lebih menarik.
8. Penjualan
Struktur pasar yang terjadi dalam perdagangan kayu manis di Kabupaten Kerinci
adalah pasar persaingan tidak sempurna. Dimana pedagang mempunyai pengaruh yang
lebih besar dalam penentuan harga dan petani hanya menerima harga (price taker),
barang yang diperdagangkan pun masih belum terdiferensiasi.
secara umum petani jarang yang memberikan nilai tambah terhadap produk,
bahkan grading dan sortasi pun lebih banyak dilakukan oleh pedagang. Sedangkan
untuk perilaku pasar dapat dilihat dari praktek pembelian dan penjualan, sistem
penentuan harga, sistem pembayaran, dan kerjasama antar lembaga. Sistem penentuan
harga kayu manis berdasarkan kepada kadar air dan informasi harga yang diterima dari
eksportir. Walaupun dalam prakteknya terjadi tawar-menawar, harga yang berlaku tetap
saja harga yang ditawarkan oleh pedagang.dapat diketahui bahwa pasar di tingkat
petani kayu manis di Kabupaten Kerinci dengan pasar eksportir (eksportir Padang)
tidak terpadu baik dalam jangka pendek maupun jangka panjang. Artinya perubahan
harga di tingkat eksportir sebagai pasar acuan tidak sampai kepada pasar di tingkat
petani. Hal ini menunjukkan sistem tataniaga kayu manis di lokasi penelitian belum
efisien.
14. Sistem tataniaga di Kabupaten Kerinci dapat lebih efisien lagi dengan
memaksimalkan peran kelompok ataupun koperasi. Selama ini informasi harga tidak
transparan, karena baik pedagang maupun petani tidak pernah tahu berapa harga
kayu manis yang dijual oleh eksportir setelah di olah keluar negeri. Selain itu, adanya
pabrik sirup kayu manis agar lebih ditunjang dari berbagai segi agar nantinya bisa
meningkatkan nilai tambah dari kayu manis.oleh sebab itu, perlu adanya kerjasama
anatar petani, pedagang, asosiasi, dan pemerintah untuk meningkatkan efektifitas
pemasaran kayu manis.
9.Kendala usaha
Pengembangan agroindustri sirup kulit manis di Kabupaten Kerinci masih
dihadapkan pada beberapa kendala seperti sulitnya mendapatkan bantuan modal,
pemasaran yang masih terbatas didalam dan di luar Kabupaten Kerinci, teknologi yang
masih manual, serta kurang adanya promosi. Hal ini menyebabkan kuantitas dan
kotinyuitas produksi sirup kulit manis masih rendah sehingga keuntungan yang
diperoleh masih belum optimal. Melihat kenyataan yang ada bahwa agroindustri sirup
kulit manis di Kabupaten Kerinci masih belum optimal maka perlu adanya strategi
pengembangan usaha. Dimana dalam proses perkembangan sebuah usaha perlu
diperhatikanlingkungan internal dan lingkungan eksternalnya.
10. Kemungkinan perkembangan kedepan
Kebijakan pengembangan industri kecil sirup kayu manis di Kabupaten Kerinci, perlu
adanya campur tangan dari instansi atau pemerintah setempat untuk menentukan
15. kebijakan pengembangan industri tersebut. Adapun kebijakan-kebijakan yang dapat
dilakukan dalam pengembangan industri kecil sirup kayu manis di Kabupaten Kerinci
adalah sebagai berikut:
1). Pemerintah atau instansi terkait agar dapat meningkatkan frekuensi pembinaan
yang diberikan kepada pengusaha sirup kayu manis di Kabupaten Kerinci. Pembinaan
tersebut sebaiknya dilakukan dengan rutin misalnya setiap satu bulan satu kali dan
terpadu. Sehingga pembinaan yang dilakukan dapat memberikan manfaat dan
mendorong peningkatan kapasitas produksi.
2). Pemerintah atau instansi terkait agar dapat memberikan pelatihan dan pembinaan
kepada para tenaga kerja agar bertambah keahian tenaga kerja dalam pengembangan
industri sirup kayu manis di Kabupaten Kerinci.
3). Pemerintah dapat memberikan pelatihan tentang bagaimana memproduksi yang
baik dalam hal inovasi pengolahan dan bagaimana mepromosikan produk sirup kayu
manis yang tidak hanya di Kabupaten Kerinci saja tetapi dapat dikirim ke luar kota.
4). Pemerintah atau instansi terkait agar dapat membantu pengusaha industri sirup
kayu manis dalam memperoleh bahan baku, dan memberikan solusi dari kendala-
kendala yang dihadapi oleh para pengusaha industri sirup kayu manis di Kabupaten
Kerinci.
5). Perlu adanya bantuan dari pemerintah atau instansi terkait dalam hal pinjaman
atau pemberian modal kepada pengusaha industri sirup kayu manis di Kabupaten
Kerinci,sehingga industri ini dapat berkembang lebih besar.
6). Pemerintah atau instansi terkait dapat terus melakukan pembinaan secara rutin
terhadap pengusaha dan tenaga kerja agar industri sirup kayu manis dapat
berkembang lebih baik
7.) Peningkatan produksi sirup kayu manis dengan inovasi dan kreasi dalam
pengolahan atau pengemasan agar dapat meningkatkan pendapatan pengusaha sirup
kayu manis.
16. 8). Meningkatkan jumlah tenaga kerja yang lebih berkualitas untuk dapat
meningkatkan kapasitas produksi sirup kayu manis.
BAB III
Penutup
Kesimpulan
Agroindustri sirup kulit manis merupakan salah satu usaha mikro yang ada
di Kabupaten Kerinci. Agroindustri ini diusahakan dalam bentuk industri rumah
tangga dengan jumlah minimal tenaga kerja 2 (dua) orang yang berasal dari
dalam keluarga. Secara umum kondisi lingkungan internal agroindsutri ini adalah
kekuatan : menggunakan modal sendiri, jumlah modal yang digunakan
terjangkau, lokasi usaha yang strategis, tenaga kerja yang berpengalaman, harga
produk yang lebih murah dibandingkan produk sejenis lainnya,
ketersediaan bahan baku yang memenuhi kapasitas produksi dan kelemahan :
masih menggunakan teknologi yang manual, jumlah tenaga kerjayang sedikit,
menggunakan sistem upah tenaga kerja harian, tenaga kerja berasal dari
dalamkeluarga, volume produksi yang berfluktuasi, kurang adanya manajemen.
17. Sedangkan kondisi lingkungan eksternal adalah peluang : tidak ada pesaing
produk sejenis, tidak ada pesaing produk substitusi, jumlah konsumen pedagang
yang stabil, harga pada konsumen akhir meningkat, harga pada konsumen
pedagang meningkat, adanya perhatian dari pemerintah (kebijakan
pemerintah),adanya 4 (empat) lembaga keuangan yang tersedia dan ancaman :
jumlah konsumen akhir yang berfluktuasi, volume permintaan pada konsumen
akhir yang berfluktuasi,volume permintaan pada konsumen pedagang yang
berfluktuasi, akses dalam memperoleh bantuan usaha yang sulit, kemasanbelum
memadai. Berdasarkan identifikasi lingkungan internal dan eksternal agroindustri
sirup kulitmanis di Kabupaten Kerinci maka agroindustri ini terletak pada kuadran
I dan strategi yang dapatditerapkan pada posisi ini adalah mendukung kebijakan
pertumbuhan yang agresif growth orientedstrategy)atau strategi agresif (aggressive
strategy).
Alternatif strategi pengembangan agroindsutrisirup kulit manis di Kabupaten
Kerinci adalah :
1). Pengembangan jumlah produksi denganmemanfaatkan ketersediaan bahan
baku yang memenuhi kapasitas produksi, dan
2). Bermitradengan pemerintah dalam misi mengembangkan usaha sirup kulit manis
di Kabupaten Kerinci
Rekomendasi
Karena sirup kayu manis memiliki banyak sekali manfaat untuk tubuh dan baik untuk
kesehatan.saya merekomendasikan sirup ini untuk diminum,adapun manfaat nya yaitu
:
•melindungi tubuh dari kangker
18. •mengurangi peradangan
•mengatasi masalah lambung
•mengurangi resiko penyakit jantung
Dan banyak lagi manfaat yang lain yang baik untuk kesehatan tubuh kita.
Itu tadi berbagai manfaat kayu manis untuk kesehatan yang jarang
diketahui. Untuk mengonsumsinya, rebus secangkir air dan tambahkan ½ sendok kayu
manis bubuk selama 5 menit. Guna menambah cita rasa, kamu bisa mencampurnya
dengan 1 sendok teh madu dan jika ingin lebih segar lagi kamu bisa menambahkan es
batu secukupnya.
DAFTAR PUSTAKA
Badan Pusat Statistik. 2014. Jambi Dalam Angka. Badan Pusat Statistik Provinsi Jambi.
Jambi.. 2014. Kerinci Dalam Angka. Badan Pusat Statistik Kabupaten Kerinci.
Kerinci.Dinas Perindustrian, Perdagangan, dan ESDM. 2014. Sentra Agroindustri
Sirup Kulit Manis Kerinci.Dinas Perindustrian, Perdagangan, dan ESDM Kabupaten
Kerinci.Fatmawati. 2006. Analisis Pengembangan Agroindustri Keripik Tempe La
19. Tahzan di Kota Jambi. SkripsiFakultas Pertanian Universitas Jambi (Tidak
Dipublikasikan).Lusinawati. 2006. Strategi Pengembangan Agroindustri Pangan
Abon Patin “Harmonis” (Studi kasusTangkit Baru Kecamatan Kumpeh Ulu
Kabupaten Muaro Jambi). Skripsi Fakultas PertanianUniversitas Jambi (Tidak
Dipublikasikan).Muhammad, Suwarsono. 2013. Manajemen Strategik Konsep dan
Alat Analisis. UPP STIM YKPN.Yogyakarta.Massinai, Rustan et all. 2013. Strategi
Pengembangan Agroindsutri Berbasis Sistem Usaha TaniTerpadu di Wilayah Pasang
Surut (Studi Kasus : Kabupaten Pulang Pisau Provinsi KalimantanTengah). Jurnal
Ilmiah Teknik Pertanian Vol. 33 No. 2 Mei 2013. Universitas Gajah Mada. From:
http://ejurnal.unsrat.ac.id/index.PHP/JPKT (Diakses 5 Juli 2015).Rangkuti, Freddy.
2014.Teknik Membedah Kasus Bisnis Analisis SWOT. PT Gramedia Pustaka
Utama.Jakarta.Silvia, Evanila et all. 2014. Analisis SWOT Sebagai Strategi
Meningkatkan Daya Saing UsahaPengolahan Ikan Kering di Kota Bengkulu. Jurnal
Ilmiah Teknologi Pertanian Prosiding SeminarNasional BKS PTN Barat 966-974, 2014.
Universitas Bengkulu.Soekartawi. 2000. Agroindustri Dalam Perspektif Sosial Ekonomi.
PT Raja Grafindo Persada. Jakarta.Yanty. 2006. Analisa Pengembangan Agroindustri
Bihun Sari Pati di Kota Jambi. Skripsi FakultasPertanian Universitas Jambi (Tidak
Dipublikasikan).Yusra, AF. 2007. Pengembangan Agroindustri Geblek (Studi Kasus
Pada Agroindustri Geblek SukaMulya di Kecamatan Tebo Tengah Kabupaten
Tebo). Skripsi Fakultas Pertanian UniversitasJambi (Tidak Dipublikasikan)