Hidayatul azizah, isbd, farmasi, dr. taufiq ramdani, s.th.i.,m.sos
1. 1
KUMPULAN ARTIKEL
1. PENGERTIAN, KONSEP SERTA TUJUAN ILMU SOSIAL BUDAYA
DASAR
2. PERUBAHAN SOSIAL DAN BUDAYA : PENGERTIAN SERTA FAKTOR
FAKTOR PENYEBABNYA
3. TEORI TEORI KEBUDAYAAN DAN TEORI TEORI TENTANG
INTERAKSI SOSIAL
4. HIRARKI KEBUTUHAN MANUSIADAN KAITANNYA DENGAN
KEMUNCULAN BUDAYA
5. SOLIDARITAS SOSIAL KOTA DAN DESA (MEKANIS-ORGANIS,
GEMEINSCHAFT-GESSELSCHAFT, PAGUYUBAN-PATEMBAYAN)
Disusun sebagai tugas terstruktur Ujian Akhir Semester (UAS) mata kuliah
Ilmu Sosial Budaya Dasar (ISBD)
Dosen Pengampu :
Dr. Taufiq Ramdani, S.Th.I.,M.Sos
Disusun Oleh :
Nama : Hidayatul Azizah
NIM : K1A020023
Prodi/Kelas : Farmasi/A
PROGRAM STUDI FARMASI
FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS MATARAM
2021
2. 2
DAFTAR ISI
Cover .............................................................................................................. 1
Daftar Isi......................................................................................................... 2
1. Pengertian, konsep serta tujuan Ilmu Sosial Budaya Dasar .......................3
a. Pengertian .............................................................................................3
b. Konsep ..................................................................................................6
c. Tujuan ...................................................................................................12
2. Perubahan social dan budaya :
pengertian serta faktor faktor penyebabnya ...............................................12
a. Pengertian .......................................................................................... ..12
b. Faktor faktor penyebabnya ................................................................ ..15
3. Teori teori kebudaayaan dan teori teori tentang interaksi sosial ............. ..16
a. Teori Teori Kebudayaan ....................................................................... 16
b. Teori teori interaksi social ....................................................................19
4. Hirarki kebutuhan manusia dan kaitannya dengan kemunculan
Budaya.........................................................................................................24
5. Solidaritas social kota dan desa (Mekanis Organis,Gemeinschaft –
Gesselschaft, Paguyuban-Patembayan).................................................... ..27
6. DAFTAR PUSTAKA .............................................................................. 31
3. 3
1. PENGERTIAN, KONSEP SERTA TUJUAN
ILMU SOSIAL BUDAYA DASAR
a. Pengertian Ilmu Sosial Budaya Dasar
Secara umum ISBD (Ilmu Sosial dan Ilmu Budaya Dasar) termasuk
kelompok pengetahuan, yakni mempelajari mengenai pengetahuan dasar dan
pengertian umum tentang konsep-konsep hubungan antar manusia (sosial)
dan budaya yg dikembangkan untuk mengkaji masalah-masalah
kemanusiaan, sosial, dan budaya. Ilmu sosial budaya dasar merupakan
sebagai integarasidari ISD dan IBD yang memberikan dasar-dasar
pengetahuan sosial dan konsep-konsep budaya kepada mahasiswa sehinggan
mampu mengkaji masalah social, kemanusian, dan budaya.
Pendekatan Ilmu sosial budaya dasar juga merupakan akan
memperluas pandangan bahwa masalah social, kemanusian, dan budaya
dapat didekati dari berbagai sudut pandang. Dengan wawasan sehinggan
mampu mengkaji sebuah masalah kemasyarakat yang lebih
kompleks,demikian pula dengan solusi pemecahannya. Ilmu Sosial dan
Budaya Dasar adalah cabang ilmu pengetahuan yang merupakan integrasi
dari dua ilmu lainnya, yaitu ilmu sosial yang juga merupakan sosiologi
Ilmu sosial budaya dasar identik dengan Basic Humanities. Humanities
berasal dari kata latin Human yang berarti manusiawi, yang berbudaya dan
berbudi halus (refined) diharap seseorang mempelajari Basic Humanities tidaklah
sama dengan the humanities (pengetahuan budaya) yang menyangkut keahlian
filsafat dan seni; seni pahat, seni tari dan lain-lain.
Pendekatan dalam ilmu sosial budaya dasar lebih bersifat interdisiplin
atau multidisiplin, khususnya ilmuilmu sosial dalam menghadapi masalah sosial.
pendekatan dalam ilmu sosial budaya dasar bersumber dari dasar-dasar ilmu
social dan budaya yang bersifat terintegrasi. ilmu sosial budaya dasar digunakan
untuk mencari pemecahan masalah kemasyarakatan melalui pendekatan
4. 4
interdisipliner atau multidisipliner ilmu-ilmu sosial dan budaya. Sedangkan
pendekatan dalam ilmu sosial lebih bersifat subjek oriented, artinya berdasarkan
sudut pandang dari ilmu sosial tersebut. Misalnya, ilmu ekonomi melihat suatu
masalah melalui prespektif ekonomi serta pemecahan masalah pun dari sudut
pandang ekonomi pula.
Ilmu sosial budaya dasar sebagai kajian masalah social, kemanusiaan dan
budaya, sekaligus pula member dasar pendekatan yang bersumber dari dasar-dasar
ilmu sosial yang terintegrasi. Pendekatan yang mendalam bersifat subject oriented
di bebankan pada ilmu sosial budaya dasar yang lebih bersifat teoritis, baik yang
menyangkut ruang lingkup, metode dan sistematikanya.
Secara umum ISBD (Ilmu Sosial dan Ilmu Budaya Dasar) termasuk
kelompok pengetahuan, yakni mempelajari mengenai pengetahuan dasar dan
pengertian umum tentang konsep-konsep hubungan antar manusia (sosial) dan
budaya yg dikembangkan untuk mengkaji masalah-masalah kemanusiaan, sosial,
dan budaya. Ilmu sosial budaya dasar merupakan sebagai integarasidari ISD dan
IBD yang memberikan dasar-dasar pengetahuan sosial dan konsep-konsep budaya
kepada mahasiswa sehinggan mampu mengkaji masalah social, kemanusian, dan
budaya. Pendekatan Ilmu sosial budaya dasar juga merupakan akan memperluas
pandangan bahwa masalah social, kemanusian, dan budaya dapat didekati dari
berbagai sudut pandang.
Dengan wawasan sehinggan mampu mengkaji sebuah masalah
kemasyarakat yang lebih kompleks,demikian pula dengan solusi pemecahannya.
Ilmu Sosial dan Budaya Dasar adalah cabang ilmu pengetahuan yang merupakan
integrasi dari dua ilmu lainnya, yaitu ilmu sosial yang juga merupakan sosiologi
(sosio: sosial, logos: ilmu) dan ilmu budaya yang merupakan salah satu cabang
dari ilmu sosial. Pengertian lebih lanjut tentang ilmu sosial adalah cabang ilmu
pengetahuan yang menggunakan berbagai disiplin ilmu untuk menanggapi
masalah-masalah sosial, sedangkan ilmu budaya adalah ilmu yang termasuk
dalam pengetahuan budaya, mengkaji masalah kemanusiaan dan budaya.
Latar belakang diberikannya mata kuliah ilmu sosial budaya dasar adalah
selain melihat konteks budaya Indonesia, juga sesuai dengan program pendidikan
di Perguruan Tinggi, dalam rangka menyempurnakan pembentukan sarjana. Latar
5. 5
belakang ilmu sosial budaya dasar dalam konteks budaya, negara dan masyarakat
Indonesia berkaitan dengan permasalahan sebagai berikut:
1) Kenyataan bahwa bangsa Indonesia terdiri atas berbagai suku bangsa
dengan segala keanekaraman budaya yang tercermin dalam berbagai aspek
kebudayaannya, yang biasanya tak lepas dari ikatan-ikatan primordial,
kesukuan dan kedaerahan.
2) Proses pembangunan yang sedang berlangsung terus menerus
menimbulkan dampat positi dan dampak negative berupa terjadinya
pergeseran nilai budaya sehingga dengan sendirinya mental manusiapun
terkena pengaruhnya. Akibat lebih jauh dari pembenturan nilai budaya ini
ialah timbulnya konflik dalam kehidupan.
3) Kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi menimbulkan perubahan
kondisi kehidupan manusia, menimbulkan konflik dengan tata nilai
budayanya, sehingga manusia bingung terhadap kemajuan yang telah
diciptakannya itu. Hal ini merupakan sikap ambivalen teknologi, yang
disamping memberikan segi positf, juga memiliki segi negatif.
Untuk mengetahui lebih lanjut tentang asal mula ilmu sosial dan budaya
dasar, perlu diketahui pengelompokan ilmu pengetahuan. Prof Dr.Harsya Bactiar
mengemukakan bahwa ilmu dan pengetahuan dikelompokkan dalam tiga
kelompok besar yaitu;
Ilmu-ilmu Alamiah (natural scince). Ilmu-ilmu alamiah bertujuan
mengetahui keteraturan-keteraturan yang terdapat dalam alam semesta. Untuk
mengkaji hal ini digunakan metode ilmiah. Caranya ialah dengan menentukan
hukum yang berlaku mengenai keteraturanketeraturan itu, lalu dibuat analisis
untuk menentukan suatu kualitas. Hasil analisis ini kemudian digeneralisasikan.
Atas dasar ini lalu dibuat prediksi.
Ilmu-ilmu sosial (social scince). Ilmu-ilmu sosial bertujuan untuk
mengkaji keteraturan-keteraturan yang terdapat dalam hubungan antara manusia.
Untuk mengkaji hal ini digunakan metode ilmiah sebagai pinjaman dari ilmu-
ilmu alamiah. Tetapi hasil pengkajian ini lebih bersifat kualitatif, sebab hal ini
menyangkut pola perilaku dan tingkah laku manusia di masyarakat yang
cenderung berubah-ubah.
6. 6
Pengetahuan budaya (the humanities) bertujuan untuk memahami dan
mencari arti kenyataan-kenyataan yang bersifat manusiawi. Untuk mengkaji hal
ini digunakan metode pengungkapan peristiwa-peristiwa dan kenyataan-
kenyataan yang bersifat unik, kemudian diberi arti.
Pada dasarnya ilmu sosial adalah ilmu yang mempelajari tindakan-
tindakan manusia yang berlangsung dalam proses kehidupannya serta
menjelaskan mengapa manusia berkelakuan seperti itu. Ilmu sosial dasar
adalah pengetahuan yang menelaah masalah-masalah sosial khususnya
masalah-masalah yang diwujudkan oleh masyarakat (fakta, konsep, teori)
yang berasal dari berbagai bidang ilmu pengetahuan keahlian dalam
lapangan ilmu-ilmu sosial. Bagaimana seseorang mampu bersosialisasi
dengan baik antar sesama manusia sesuai dengan ilmu-ilmu dasar sosial
tersebut.
Ilmu ini mencakup dalam segala hal yang menyangkut perilaku
manusia di dalam kehidupannya, oleh karena itu ilmu ini dibagi-bagi lagi
dalam beberapa sub ilmu yaitu: Antropologi, Ekonomi, Geografi, Ilmu
politik, Sejarah, dan Sosiologi. Perilaku manusia ketika bersosial dilihat dari
bagaimana seseorang tersebut berkomunikasi dengan baik, karena ilmu-ilmu
sosial tersebut haruslah menggunakan etika-etika yang berlaku. Ilmu sosial
ini merupakan suatu usaha dalam memberikan pengetahuan umum dan
pengetahuan dasar tentang konsep-konsep yang dikembangkan untuk
melengkapi gejala-gejala sosial, sehingga kepekaan terhadap sosialnya
menjadi lebih besar.
b. Konsep Ilmu sosial Budaya Dasar
ISBD diharapkan dapat membekali mahasiswa berupa kemampuan dasar
tentang pemahaman, pemaknaan dan pengamalan nilai-nilai dasar kemanusiaan
baik sebagai pribadi,sebagai warga Negara Indonesia, anggota keluarga, warga
masyarakat dan sebagai bagiandari alam ciptaan Tuhan. Tujuannya memberikan
landasan berfikir, bersikap dan bertindak agar lulusan perguruan tinggi menjadi
manusia yang memiliki kepribadian yang utuh yaitu pribadi yang beriman dan
bertaqwa terhadap Tuhan yang Maha Esa, berahlak mulia, sehatrohani dan
7. 7
jasmani, cerdas, trampil, mandiri, memiliki jati diri, serta memiliki rasa
tanggung jawab kemanusiaan dan kebangsaan.
Manusia dan Cinta Kasih
- Seorang yang mempunyai cinta mendalam pada sesuatu maka akan
diungkapkan kasihsayangnya dengan perilaku.
- Cinta kasih tercipta dengan sempurna apabila kedua belah pihak sama-
sama salingmenerima dan memberi.
- Cinta dan Nafsu berbeda karena cinta bersifat memberi sedangkan nafsu
cenderung menuntut .
- Unsur-unsur dasar cinta
Pengasuhan : seorang ibu mengasuh anaknya dengan tulus
Tanggung jawab : suatu tindakan yang benar-benar berdasarkan
sukarela
Perhatian : suatu perbuatan yang yang bertujuan untuk
mengembangkan pribadiorang lain agar mau membuka diri
Pengenalan : keinginan mengetahui rahasia orang lain.
Apabila terdapat satu kesatuan dari unsur-unsur tersebut maka akan
tercipta keserasian, keseimbangan, dan kedamaian. Pengurangan nilai
kemanusiaan (dehumanisasi) disebabkan karena pada diri manusia
tersebut tidak terdapat dasar agama, nilai, moral, dan norma dalam
menjalankan kehidupan sehari-hari.
- Cinta juga memiliki tiga tingkatan
Cinta tingkat tinggi adalah cinta kpd Allah, rasulullah dan berjihad
di jalan Allah.
Cinta tingkat menengah adalah cinta kepada orang tua, anak,
saudara, istri/suami dst.
Cinta tingkat terendah adalah cinta yang lebih mengutamakan
cinta keluarga, kerabat, harta dan tempat tinggal.
Manusia dan Keindahan
Pengertian keindahan :
- Leo Tolsoy : "Menyenangkan bagi yang melihat"
8. 8
- Sulzer : "Yang indah itu hanyalah yang baik"
- Alexander Baumgarten : "Keseluruhan yang merupakan susunan yang
teratur, terdiri atas bagian-bagian yang erat hubungannya satur sama lain,
juga dengan keseluruhan"
Sifat sifat umum keindahan :
a) Unity (Kesatuan)
b) Balance (Keseimbangan)
c) Contrast (Kebalikan)
Perasaan Keindahan mempunyai watak yang tetap statis dan mempunyai
ekspresi dinamis (dipengaruhi keadaan lingkungan)
Kontemplasi Dasar untuk menciptakan sesuatu yang indah
Ekstasi : Dasar untuk menyatakan, merasakan, dan menikmati sesuatu
yang indah.
Kontemplasi dan Ekstasi pada manusia derajatnya berbeda-beda
Manusia dan Penderitaan
Pengertian : Asal kata dhra : menahan; menanggung
Franklien JM : keadaan yang berhubungan dengan rasa sakit,
tak menyenangkan, dan rugi
Macam Penderitaan :
Disengaja : melawan kesenangan untuk tujuan tertentu (ex. Puasa, bertapa,
matiraga, menyakiti diri sendiri)
Tidak sengaja : kelaparan, wabah, bencana, kecelakaan
Sumber Penderitaan : Akibat perbuatan manusia, akibat penyakit, akibat
siksaan/ azab Tuhan
Penderitaan mengandung : rasa sakit, siksaan, dan neraka
Rasa Sakit : sakit fisik, sakit rohani, sakit psikosomatis
Siksaan : berasal dari orang lain : fisik/ psikis
Neraka : akibat dosa, sudah dapat dirasakan di dunia
Cara manusia menghadapi penderitaan :
- Sikap negatif : antipati terhadap penderitaan (kompensasi negatif),
sehingga akan timbul frustasi, seperti : Agresi, regresi, fiksasi, Narsisme
dll.
9. 9
- Sikap positif : ketabahan, penyesalan, pertobatan, inisiatif (kompensasi
positif), berkomunikasi dengan orang lain (psikiater).
Manusia dan Keadilan
Pengertian :
Aristoteles : Kelayakan (titik tengah dari kedua ujung yang ekstrim)
tindakan manusia
Plato : Orang yang mampu mengendalikan diri dengan perasaan dan
akalnya.
Sokrates : identik dengan pemerintahan, apabila pemerintah dapat
menjalankan tugasnya dengan baik itulah adil.
Macam-macam keadilan :
Plato : keadilan legal/ moral (membayar pajak); keadilan distribusi (bila
terlaksana apabila hal-hal yang tidak sama diperlakukan tidak sama
sedangkan hal-hal yang sama diperlakukan sama); keadilan komutatif
(berdasarkan ketertiban masyarakat dan kesejahteraan umum).
Aristoteles : keadilan distributif dan keadilan komutatif.
JHon Locke : keadilan adalah hak asasi yaitu hak-hak alami yang dimiliki
sejak lahir dan keadilan merupakan kebutuhan naluri manusia. Hak asasi
ada 3 : Hak hidup, hak kebebasan/ kemerdkaan, hak akan nilai.
Manusia dan Pandangan Hidup
Manusia yang menginginkan kebahagiaan maka dia harus mempunyai
tuntunan/ pegangan/ pandangan hidup
Pengertian (Berdasar sumbernya) :
Bersumber dari agama : kebenaran mutlak, berdasar wahyu
Bersumber dari abstraksi nilai (ideologi) : kebenaran hanya berlaku untuk
kelompok tertentu ; ideology (William 1959) mengandung dua hal = unsure-
unsur filsafat dan pembenaran intelektual norma-norma (ex. Pancasila,
kapitalisme, liberalisme)
Bersumber dari hasil pemikiran seseorang : kebenaran sangat relative.
Macam-macam pandangan hidup :
Liberalisme : kebebasan
Sosialisme : menekankan pada perhatian masyarakat secara keseluruhan
10. 10
Komunisme : paham atau ideologi (dl bidang politik) yg menganut ajaran
Karl Marx dan Fredrich Engels, yg hendak menghapuskan hak milik
perseorangan dan menggantikannya dng hak milik bersama yg dikontrol
oleh negara
Religius : bersifat religi; bersifat keagamaan; yg bersangkut-paut dng religi
Sosio-Religius : hubungan antara berbagai kesatuan masyarakat, perbedaan
atau masyarakat secara utuh dengan berbagai system agama, tingkat dan
jenis spesialisasi berbagai peranan agama dalam berbagai masyarakat dan
system keagamaan yang berbeda (memandang agama sebagai fenomena
social).
Unsur-unsur pandangan hidup : cita-cita, kebajikan, keyakinan/ kepercayaan
Manusia dan Tanggung Jawab serta Pengabdian
Pengertian : Kewajiban dalam melakukan tugas tertentu sehingga harus ada
kesanggupan untuk menentukan sikap dan resiko dari suatu perbuatan
Unsur-unsur tanggung jawab : kesadaran, kecintaan, dan keberanian
Macam-macam tanggung jawab : terhadap diri sendiri, manusia/
masyarakat, lingkungan, Tuhan
Pengabdian : Perbuatan baik berupa : pikiran, pendapat, tenaga sebagai
wujud kesetiaan. Dasarnya adalah tanggung jawab.
Manusia dan Kegelisahan
Pengertian : Suatu perasaan tidak tenteram, tidak tenang, tidak sabar, cemas,
khawatir
Kegelisahan berasal dari perasaan maupun pemikiran yang bermanifestasi
fisik (ex. Murung, dsb)
Macam-macam kecemasan (Sigmund Freud) :
Kecemasan obyektif : ada bahaya eksternal yang nyata
Kecemasan neurotic : ada bahaya naluriah (ex. Penyesuaian diri, phobia,
rasa takut yang lain (demam panggung))
Kecemasan moral : bersifat emosional (iri, dengki, benci, takut, kurang
PeDe, jijik)
11. 11
Ketidakpastian : tidak dapat ditentukan, tanpa arah yang jelas, tanpa asal-
usul yang jelas, biasanya tertuju pada status, nama baik dan martabat yang
menyentuh nilai kemanusiaan.
Keterasingan : tersisih, terpisah dan terpencil yang dikarenakan perilaku
yang tidak dapat diterima masyarakat, ada yang kurang pada dirinya
sehingga sulit menyesuaikan diri.
Manusia dan Harapan
Pengertian : harapan berasal dari kata harap yang berarti keinginan supaya
sesuatu terjadi; sehingga harapan berarti sesuatu yang diinginkan dapat
terjadi (masa depan)
Persamaan harapan dan cita-cita : keduanya menyangkut masa depan karena
belum terwujud; menginginkan sesuatu yang lebih baik/ meningkat
Harapan manusia/ kebutuhan manusia (Abraham Maslow) :
Kelangsungan hidup (survival)
Keamanan (safety)
Hak dan kewajiban mencintai dan dicintai (be loving and love)
Diakui lingkungan (status)
Perwujudan cita-cita (self actualization)
3 Macam kepercayaan :
Kepercayaan pada diri sendiri = hakekatnya percaya pada Tuhan
Kepercayaan pada orang lain/ masyarakat
Kepercayaan pada Tuhan
3 teori kebenaran Dr. Yuyun Suriasumantri :
Teori Koherensi/ konsistensi: suatu pernyataan dianggap benar bila
konsisten dengan pernyataan sebelumnya yang dianggap benar (ex.
Setiap manusia akan mati)
Teori Korespondensi : suatu pernyataan benar bila materi pengetahuan
yang dikandung pernyataan itu berhubungan dng. objek yang dituju oleh
pernyataan tersebut (ex. Jakarta itu ibukota Republik Indonesia)
Teori Pragmatis : suatu pernyataan diukur dengan criteria apakah
pernyataan tersebut bersifat fungsional dalam kehidupan praktis.
12. 12
c. Tujuan Ilmu Sosial Budaya Dasar
- Mengembangkan kesadaran mahasiswa menguasai pengetahuan tentang
keanekaragaman dan kesederajatan manusia sebagai individu dan mahluk
sosial dalam kehidupan bermasyarakat.
- Menumbuhkan sikap kritis, peka dfan arif dalam memahami keragaman
kesederajatan manusia dengan landasan nilai estetika, etika dan moral dalam
kehidupan bermasyarakat
- Memberi landasan pengetahuan dan wawasan yang luas serta keyakinan
kepada mahasiswa sebagai bekal bagi hidup bermasyarakat, selaku individu
dan mahluk sosial yang beradab dalam mempraktikkan pengetahuan
akademik dan keahliannya
- Mahluk sosial yang beradab dalam mempraktekan pengetahuan akademik
dan keahliannya.
-
2. PERUBAHAN SOSIAL DAN BUDAYA : PENGERTIAN SERTA
FAKTOR FAKTOR PENYEBABNYA
a. Pengertian Perubahan Sosial dan Budaya
Masyarakat merupakan kelompok individu yang dinamis. Banyak faktor
yang dapat mendorong terjadinya perubahan pada masyarakat, baik itu ideologi,
kebijakan pemerintah, maupun gerakan massal. Perubahan yang berdampak
pada interaksi sosial, normal, dan unsur kebudayaan dikenal dengan istilah
perubahan sosial budaya.
Perubahan sosial budaya adalah perubahan pada unsur sosial dan
kebudayaan di dalam masyarakat, baik itu bersifat materiil maupun nonmateriil.
Bentuk-bentuk perubahan sosial bisa dilihat dari waktunya, pengaruhnya, dan
perencanaannya.
Perubahan sosial budaya juga dikenal sebagai perubahan norma-norma
sosial, pola-pola sosial, interaksi sosial, pola perilaku, organisasi sosial, lembaga
kemasyarakatan, lapisan-lapisan masyarakat, serta susunan kekuasaan dan
wewenang.
13. 13
Perubahan sosial, dapat berlangsung dalam kurun waktu cepat atau
perlahan-lahan. Perubahan dalam masyarakat pada prinsipnya merupakaan suatu
proses yang terus menerus artinya setiap masyarakat pada kenyataannya akan
mengalami perubahan, akan tetapi perubahan antara kelompok dengan
kelompok lain tidak selalu sama serta banyak faktor-faktor yang
mempengaruhinya.
Berikut ini adalah penjelasan sejumlah ahli tentang perubahan sosial yang terjadi
di masyarakat:
- Selo Soemardjan menjelaskan, bahwa perubahan sosial adalah
perubahan pada lembaga-lembaga kemasyarakatan di dalam suatu
masyarakat yang mempengaruhi sistem sosialnya, termasuk nilai-nilai,
sikap, dan perilaku di antara kelompok-kelompok dalam masyarakat.
- Kingsley Davis memandang bahwa perubahan sosial adalah perubahan
yang terjadi dalam struktur dan fungsi masyarakat.
- Samuel Koenig menyatakan bahwa perubahan sosial menunjuk pada
modifikasi-modifikasi yang terjadi dalam pola-pola kehidupan manusia
.
Perubahan sosial terjadi sebab adanya ketidaksesuaian di antara unsur-
unsur sosial di masyarakat, yang saling berbeda. Karena ada perubahan sosial,
masyarakat akan menciptakan pola kehidupan baru yang berbeda dengan pola
kehidupan sebelumnya. Dalam kehidupan bermasyarakat, perubahan sosial tidak
dapat dihindari, serta bakal terus terjadi sepanjang masa. Hal ini karena manusia
merupakan makhluk sosial, berakal budi, dan selalu tidak puas dengan keadaan
yang ada sehingga melakukan perubahan.
Dari sudut pandang kajian sosiologi, hakikat perubahan sosial dipahami
sebagai keinginan setiap individu untuk selalu berubah agar keadaan menjadi
lebih baik sesuai dengan kebutuhannya. Oleh karena itu, cakupan perubahan
sosial pun sangat luas, sehingga perlu pengamatan secara cermat dalam melihat
fenomena ini.
Pengamatan itu dilakukan dengan membandingkan kondisi kehidupan
masyarakat setelah perubahan sosial terjadi dan sebelumnya. Merujuk paparan di
Modul "Pembelajaran Sosiologi" terbitan Universitas Negeri Yogyakarta
14. 14
(UNY), terdapat sejumlah pengertian perubahan sosial yang sudah dirumuskan
para ahli sosiologi.
Misalnya, begawan sosiologi Indonesia, Selo Seomarjan merumuskan
pengertian perubahan sosial adalah perubahan pada lembaga-lembaga
kemasyarakatan di dalam suatu masyarakat, yang dapat mempengaruhi sistem
sosialnya, termasuk nilai, sikap, hingga pola perilaku di antara kelompok-
kelompok dalam masyarakat tersebut. Berdasarkan definisi di atas, perubahan
sosial bisa terjadi pada sistem sosial, struktur dan fungsi masyarakat di
dalamnya.
Perubahan sosial budaya pada masyarakat dapat terjadi jika dipicu oleh
beberapa faktor tertentu. Mengutip penjelasan laman Rumah Belajar
Kemdikbud, faktor-faktor penyebab perubahan sosial budaya bisa
dikelompokkan dalam dua kategori, yaitu internal dan eksternal.
1) Faktor Internal Pemicu Perubahan Sosial Budaya
Faktor internal merupakan faktor-faktor yang berasal dari dalam
masyarakat itu sendiri, baik yang berupa kolektif ataupun individu. Dalam faktor
internal terdapat empat hal yang menjadi penyebab terjadinya perubahan sosial
budaya pada masyarakat.
a) Perubahan Jumlah Penduduk (Populasi)
Bertambah atau berkurangnya penduduk dalam suatu wilayah
menyebabkan terjadinya perubahan sosial baik di daerah tujuan maupun
daerah yang ditinggalkan.
Contohnya, ketika penduduk Pulau Jawa pindah ke Pulau
Kalimantan. Maka, di Pulau Kalimantan akan terjadi perubahan struktur
masyarakat terutama lembaga kemasyarakatannya dalam bentuk aturan
dan norma. Sedangkan di wilayah Pulau Jawa, akan terjadi pengurangan
penduduk yang mempengaruhi pembagian kerja dan stratifikasi sosial
lembaga-lembaga kemasyarakatan
b) Adanya Penemuan atau Inovasi Baru
Lahirnya penemuan dan inovasi baru sangat mempengaruhi
perubahan yang terjadi di masyarakat. Contohnya: penemuan internet
membuat masyarakat lebih mudah dalam mengakses informasi.
15. 15
c) Konflik Sosial
Konflik sosial di antara kelompok masyarakat dapat mendorong
terjadinya suatu perubahan sosial. Misalnya, konflik yang terjadi antara
warga lokal dengan warga luar daerah, ini menjadikan warga lokal sulit
untuk menerima kehadiran warga dari daerah lain di wilayahnya.
d) Terjadinya Pemberontakan dan Revolusi dalam Masyarakat
Pemberontakan terjadi karena ketidakpuasan masyarakat terhadap
sistem kekuasaan pemerintah. Hal ini dapat memicu munculnya gerakan
revolusi yang akan membawa perubahan besar dalam masyarakat.
2) Faktor Eksternal Pemicu Perubahan Sosial Budaya
a) Perubahan Lingkungan Alam
Perubahan lingkungan yang terjadi akibat bencana alam banjir, gempa
bumi, tsunami, puting beliung dan sebagainya. Dalam kategori ini, termasuk
perubahan lingkungan karena alam yang dirusak manusia, menjadi salah satu
faktor penyebab perubahan sosial. Kondisi ini memaksa manusia untuk
mengungsi dan berpindah tempat. Di tempat baru itu, akan terjadi perubahan
sosial baik dari lembaga kemasyarakatan maupun lingkungan sekitar.
b) Peperangan
Peperangan yang dimenangkan oleh pihak lawan dapat menyebabkan
terjadinya perubahan sosial di wilayah yang mengalami kekalahan.
Kebijakan-kebijakan baru dari suatu pemerintah pemenang perang yang
diberlakukan dapat menjadi sebab perubahan ini terjadi.
c) Pengaruh Budaya Masyarakat Lain
Masuknya pengaruh budaya asing ke suatu daerah lewat proses pertukaran
budaya maupun media massa dapat mempengaruhi budaya asli di wilayah
tersebut. pengaruh budaya asing dapat memicu terjadinya asimilasi dan
akulturasi budaya yang melahirkan perubahan sosial di masyarakat.
16. 16
3. TEORI TEORI KEBUDAYAAN DAN TEORI TEORI TENTANG
INTERAKSI SOSIAL
a. Teori teori kebudayaan
Hubungan antara manusia dan lingkungan binaan di mana mereka
beraktivitas, berkaitan erat dengan budaya, tempat kehidupan sosial menjadi
jembatan untuk menjabarkan kebudayaan sebagai turunan dalam bentuk variabel
atau komponen. Melalui pendekatan ini, kebudayaan yang bersifat abstrak dapat
dideskripsikan lebih riil melalui aspek – aspek sosial masyarakat, seperti struktur
sosial, perilaku manusia, hubungan antarmanusia, dll.
Teori kebudayaan dapat digunakan untuk keperluan praktis,
memperlancar pembangunan masyarakat, di satu sisi pengetahuan teoritis
tentang kebudayaan dapat mengembangkan sikap bijaksana dalam menghadapi
serta menilai kebudayaan-kebudayaan yang lain dan pola perilaku yang
bersumber pada kebudayaan sendiri.
Secara garis besar hal yang dibahas dalam teori kebudayaan adalah
memandang kebudayaan sebagai, (a) Sistem adaptasi terhadap lingkungan. (b)
Sistem tanda. (c) Teks, baik memahami pola-pola perilaku budaya secara
analogis dengan wacana tekstual, maupun mengkaji hasil proses interpretasi teks
sebagai produk kebudayaan. (d) Fenomena yang mempunyai struktur dan fungsi.
(e) Dipandang dari sudut filsafat.
Berbicara tentang kebudayaan maka tidak bisa terlapsa dari peradaban.
Berikut ini beberapa dimensi dari peradaban, diantaranya, pertama, Adanya
kehidupan kota yang berada pada tingkat perkembangan lebih „tinggi“
dibandingkan dengan keadaan perkembangan didaerah pedesaan. Kedua,
Adanya pengendalian oleh masyarakat dari dorongan-dorongan elementer
manusia dibandingkan dengan keadaan tidak terkendalinya atau pelampiasan
dari dorongandorongan itu. Selain menganggap corak kehidupan kota sebagai
lebih maju dan lebih tinggi dibandingkan dengan corak kehidupan di desa,
dalam pengertian peradaban terkandung pula suatu unsur keaktifan yang
menghendaki agar „kemajuan“ itu wajib disebarkan ke masyarakat dengan
17. 17
tingkat perkembangan yang lebih rendah, yang berada di daerah-daerah
pedesaan yang terbelakang.
Dalam mengkaji kebudayaan, unit analisa atau obyek dari kajiannya
dapat dikategorikan kedalam lima jenis data, yaitu, (a) artifak yang digarap dan
diolah dari bahan-bahan dalam linglkungan fisik dan hayati, (b) perilaku kinetis
yang digerakkan oleh otot manusia, (c) perilaku verbal yang mewujudkan diri ke
dalam dua bentuk yaitu (d) tuturan yang terdiri atas bunyi bahasa yang
dihasilkan oleh pita suara dan otot-otot dalam rongga mulut dan (e) teks yang
terdiri atas tanda-tanda visual sebagai representasi bunyi bahasa atau perilaku
pada umumnya.
Baik artifak, teks, maupun periaku manusia memperlihatkan tata susunan
atau pola keteraturan tertentu yang dijadikan dasar untuk memperlakukan hal-
hal itu sebagai data yang bermakna, karena merupakan hasil kegiatan manusia
sebagai mahluk yang terikat pada kelompok atau kolektiva, dan karena
keterikatan itu mewujudkan kebermaknaan itu. Teori kebudayaan adalah usaha
untuk mengonseptualkan kebermaknaan itu, untuk memahami pertalian antara
data dengan manusia dan kelompok manusia yang mewujudkan data itu.
Teori kebudayaan adalah usaha konseptual untuk memahami bagaimana
manusia menggunakan kebudayaan untuk melangsungkan kehidupannya dalam
kelompok, mempertahankan kehidupannya melalui penggarapan lingkungan
alam dan memelihara keseimbangannya dengan dunia supranatural.
Dalam memahami kebudayaan kita tidak bisa terlepas dari prinsip-
prinsip dasarnya. de Saussure merumuskan setidaknya ada tiga prinsip dasar
yang penting dalammemahami kebudayaan, yaitu: 1.
1. Tanda (dalam bahasa) terdiri atas yang menandai (signifiant,
signifier, penanda) dan yang ditandai (signifié, signified, petanda).
Penanda adalah citra bunyi sedangkan petanda adalah gagasan atau
konsep. Hal ini menunjukkan bahwa setidaknya konsep bunyi terdiri
atas tiga komponen (1) artikulasi kedua bibir, (2) pelepasan udara
yang keluar secara mendadak, dan (3) pita suara yang tidak bergetar.
2. Gagasan penting yang berhubungan dengan tanda menurut Saussure
adalah tidak adanya acuan ke realitas obyektif. Tanda tidak
18. 18
mempunyai nomenclature. Untuk memahami makna maka terdapat
dua cara, yaitu, pertama, makna tanda ditentukan oleh pertalian
antara satu tanda dengan semua tanda lainnya yang digunakan dan
cara kedua karena merupakan unsur dari batin manusia, atau terekam
sebagai kode dalam ingatan manusia, menentukan bagaimana
unsurunsur realitas obyektif diberikan signifikasi ataukebermaknaan
sesuai dengan konsep yang terekam.
3. Permasalahan yang selalu kembali dalam mengkaji masyarakat dan
kebudayaan adalah hubungan antara individu dan masyarakat. Untuk
bahasa, menurut Saussure ada langue dan parole (bahasa dan
tuturan). Langue adalah pengetahuan dan kemampuan bahasa yang
bersifat kolektif, yang dihayati bersama oleh semua warga
masyarakat; parole adalah perwujudan langue pada individu. Melalui
individu direalisasi tuturan yang mengikuti kaidah-kaidah yang
berlaku secara kolektif, karena kalau tidak, komunikasi tidak akan
berlangsung secara lancar.
Gagasan kebudayaan, baik sebagai sistem kognitif maupun sebagai
sistem struktural, bertolak dari anggapan bahwa kebudayaan adalah sistem
mental yang mengandung semua hal yang harus diketahui individu agar dapat
berperilaku dan bertindak sedemikian rupa sehingga dapat diterima dan
dianggap wajar oleh sesama warga masyarakatnya. Jika kita menilik tentang
Teori Kebudayaan maka kita tidak bisa lepas dari bagaimana Teori Kebudayaan
memandang kebudayaan.
Kebudayaan menurut Teori Kebudayaan sebagai, (a)Sistem adaptasi
terhadap lingkungan.(b)Sistem tanda.(c) Teks, baik memahami pola-pola
perilaku budaya secara analogis dengan wacana tekstual, maupun mengkaji hasil
proses interpretasi teks sebagai produk kebudayaan.(d) Fenomena yang
mempunyai struktur dan fungsi. (e) Dipandang dari sudut filsafat.
Mengkaji kebudayaan tidak dapat terlepas dari data yang dapat
dikategorikan kedalam lima jenis, yaitu, (a) artifak, (b) perilaku kinetis yang
digerakkan oleh otot manusia, (c) perilaku verbal yang mewujudkan diri ke
dalam dua bentuk yaitu (d) tuturan yang terdiri atas bunyi bahasa dan (e) teks
19. 19
yang terdiri atas tanda-tanda visual. Semua obyek dari kajian Teori Kebudayaan
memperlihatkan tata susunan atau pola keteraturan tertentu yang dijadikan dasar
untuk memperlakukan hal-hal itu sebagai data yang bermakna, karena
merupakan hasil kegiatan manusia sebagai mahluk yang terikat pada kelompok
atau kolektiva, dan karena keterikatan itu mewujudkan kebermaknaan itu.
Teori kebudayaan adalah usaha untuk mengonseptualkan kebermaknaan
itu, untuk memahami pertalian antara data dengan manusia dan kelompok
manusia yang mewujudkan data itu. Teori kebudayaan adalah usaha konseptual
untuk memahami bagaimana manusia menggunakan kebudayaan untuk
melangsungkan kehidupannya dalam kelompok, mempertahankan kehidupannya
melalui penggarapan lingkungan alam dan memelihara keseimbangannya
dengan dunia supranatural.
b. Teori Teori Interaksi Sosial
Fungsi kebudayaan adalah mendasari, mendukung, dan mengisi
masyarakat dengan nilai-nilai hidup untuk dapat bertahan, menggerakkan serta
membawa masyarakat kepada taraf hidup hidup lebih baik, lebih manusiawi,
berperikemanus. Manusia memiliki keterkaitan yang erat dengan budaya.
Manusia juga dikenal sebagai makhluk budaya. Hal ini dikarenakan pola
hubungan antar keduanya yang tidak dapat dipisahkan. Manusia sebagai
pencipta kebudayaan memiliki kemampuan daya seperti akal, intelegensia dan
intuisi , perasaan dan emosi, kemauan, fantasi, perilaku.
Manusia merupakan pencipta kebudayaan karena manusia dianugerahkan
oleh tuhan kemampuan akal dan usaha atau budi dan daya. Dengan berbekal
pada kedua anugerah itulah manusia mampu menciptakan serta mengembangkan
kebudayaan. Terciptanya kebudayaan merupakan hasil interaksi manusia dengan
segala isi alam raya ini. Dapat dijelaskan bahwa pola hubungan antar manusia
merupakan pola hubungan yang saling terkait. Kebudayaan lahir karena adanya
manusia. Hasil interaksi antar manusia dalam kehidupan sosial melahirkan
kebudayaan yang bersal dari olah pikir dan kemampuan manusia. Manusia
merupakan makhluk sosial yang tidak lepas dari manusia yang lain.
20. 20
Meskipun manusia memiliki jiwa kemandirian, namun berbagai bentuk
kehidupan tidak dapat manusia penuhi sendiri. Orang lain akan selalu
dibutuhkan untuk membantu menyelesaikan berbagai masalah kehidupan.
Dalam proses tersebut terdapat suatu interaksi didalamnya. Tanpa disadari dalam
kehidupan sehari-hari manusia melakukan interaksi sosial.
Ineraksi sosial adalah kegiatan yang dilakukan oleh seseorang atau
kelompok untuk saling berhubungan sehingga membentuk suatu hubungan
timbal balik atarindividu, atarkelompok, serta antara indivisu dan kelompok.
Interaksi sosial dapat terbentuk karena keinginan individu dan kelompok untuk
memenuhi kebutuhan hidupnya. Interaksi sosial dapat dikategorikan sebagai
salah satu realitas sosial atau fenomena. Ciri-ciri interaksi sosial yaitu terdapat
dua pihak atau lebih sebagai pelaku interaksi sosial, terdapat komunikasi,
terdapat tujuan yang ingin dicapai, dan terdapat dimensi waktu meliputi masa
lalu, masa kini, dan masa mendatang.
Berlangsungnya suatu proses interaksi didasarkan pada berbagai faktor,
antara lain, faktor imitasi, sugesti, identifikasi dan simpati. Faktor-faktor
tersebut dapat bergerak sendiri, terpisah maupun tergabung.Imitasi adalah
meniru, mendorong seseorang untuk mematuhi kaidah-kaidah dan nilai-nilai
yang berlaku. Sugesti berlangsung apabila seseorang memberi suatu pandangan
atau bersikap kemudian diterima pihak lain. Identifikasi merupakan
kecenderungan-kecenderungan dalam diri seseorang untuk menjadi sama dengan
fihak lain. Simpati merupakan suatu proses di mana seseorang merasa tertarik
dengan pihak lain.
George Simmel memusatkan perhatiannya pada bentuk interaksi sosial
dan kesadaran individu yang kreatif. Baginya basis kehidupan sosial adalah
individu dan kelompok yang sadar dan berinteraksi satu sama lain untuk
berbagai tujuan, motif dan kepentingan.
Kedua sosiolog itu juga merumuskan teori tentang interaksi sosial, yakni
Interaksionisme Simbolik dan Dramaturgi.
1. Teori Interaksionisme Simbolik Teori Interaksionisme Simbolik
dikemukakan oleh George Herbert Mead. Menurut pendapat Mead,
21. 21
interaksi sosial terjadi karena penggunaan simbolsimbol yang
memiliki makna. Simbol tersebut menciptakan makna yang dapat
memicu adanya interaksi sosial antar individu. Contoh
interaksionisme simbolik dalam aktivitas sehari-hari yaitu ketika kita
sedang melakukan aktivitas berbelanja di mana terdapat pelayan yang
menawarkan berbagai produk. Oleh karena itu dalam hal ini kita akan
menempatkan diri sebagai seorang konsumen. Interaksionisme
simbolik pada contoh ini memberikan makna atas suatu peran dan
juga aktivitas pada setiap individu.
2. Teori Dramaturgi Teori Dramaturgi dikonsepsikan oleh Erving
Goffman. Menurut Goffman, interaksi sosial seperti suatu
pertunjukan seni. Sebab, dalam interaksi sosial ada dua jenis
kehidupan, yaitu backstage (belakang panggung) dan juga frontstage
(depan panggung). Teori Goffman menggambarkan kehidupan
manusia yang memiliki perbedaan pola interaksi yang tergantung
pada situasi dan kondisi. Dalam kehidupan sehari-hari, dramaturgi
dalam interaksi sosial terlihat seperti dalam kehidupan seorang Ayah.
Saat bekerja, seorang ayah mungkin akan menjadi seorang bos yang
akan bersikap tegas kepada bawahannya di perusahaan. Sebaliknya,
saat di rumah dan menjadi figur ayah, sosok itu mungkin akan lebih
ramah dan bersahabat kepada anak-anaknya.
Jenis-Jenis Interaksi Sosial Ada beragam jenis interaksi sosial yang
dipelajari dalam sosiologi. Secara umum, mengutip isi dari penjelasan di
publikasi Kemdikbud, jenis interaksi sosial bisa terbagi menjadi tiga, yakni
hubungan orang per-orang, relasi individu dan kelompok, serta hubungan antar-
kelompok.
Suatu aktivitas dapat disebut interaksi sosial ketika syarat terjadinya
interaksi sosial telah terpenuhi. Adapun syarat terjadinya interaksi sosial sebagai
berikut:
a) Kontak sosial Menurut kamus sosiologi, kontak sosial merupakan
aktivitas individu atau kelompok dalam bentuk syarat yang memiliki
makna bagi pelaku dan penerimakontak sosial dibagi menjadi dua
22. 22
yaitu kontak sosial langsung dan tidak langsung. Kontak sosial secara
langsung adalah berbicara dan bertemu secara langsung, sedangakan
kontak sosial tidak langsung merupakan kontak sosial yang terbentuk
melalui alat atau perantara seperti surat, dan telpon. Kontak sosial
dapat berlangsung dalam tiga bentuk yaitu kontak sosial antarorang-
perorangan, kontak sosial antara orang-perorangan dan suatu
kelompok manusia atau sebaliknya, kontak sosial antara suatu
kelompok manusia dan kelompok manusia lainnya.
b) Komunikasi Tingkatan komunikasi lebih tinggi daripada kontak
sosial karena komunikasi terjadi proses pemberian aksi dan reaksi
yang lebih intensif. Komunikasi memiliki beberapa unsur pokok
yaitu: komunikator yaitu pihak yang memberikan pesan, perasaan,
dan pikiran, kepada pihak lain dengan kata lain sebagai sumber
informasi. Komunikan merupakan pihak yang menerima pesan,
informasi, atau perasaan dari pihak komunikator. ,Pesan atau isi yaitu
informasi yang disampaikan oleh komunikator kepada pihak
komunikan.Media merupakan sarana yang digunakan untuk
menyampaikan pesan dari komunikator kepada komunikan. Unsur
komunikasi yang terakhir yaitu efek, efek merupakan hasil akhir dari
suatu komunikasi atau sikap dan tingkah laku seseorang yang
mengacu pada perubahan tingkah laku sesuai makna dan efektivitas
pesan yang disampaikan oleh komunikator.
Tokoh-tokoh perspektif teori struktural fungsional
1. Talcott Parsons
Teori fungsionalisme struktural yang dibangun Talcott Parsons dan
dipengaruhi oleh sosiolog Eropa menyebabkan teorinya bersifat empiris
positivistis dan ideal. Pandangannya tentang tindakan manusia bersifat
voluntaristik artinya tindakan itu didasarkan pada dorongan kemauan
dengan mengindahkan nilai, ide dan norma yang disepakati. Tindakan
manusia individu memiliki kebebasan untuk memilih sarana dan tujuan
23. 23
yang akan dicapai itu dipengaruhi oleh kondisi atau lingkungan dan apa
yang dipilih tersebut dikendalikan oleh nilai dan norma.
Pandangan Talcott Parsons untuk memahami manusia dipelajari seperti
mempelajari tubuh manusia. Struktur tubuh manusia memiliki berbagai
bagian yang saling berhubungan satu sama lain dan memiliki fungsi yang
jelas dan khas
2. Robert K. MertonMerton menguti tiga postulat yang terdapat dalam
analisa fungsional yang kemudian disempurnakan, yaitu:
a) Kesatuan fungsional masyarakat yang dapat dibatasi sebagai suatu
keadaan dimana seluruh bagian dari sistem sosial bekerja sama dalam
suatu tingkat keselarasan atau konsistensi internal yang memadai,
tanpa menghasilkan konflik yang berkepanjangan yang tidak dapat
diatasi atau diatur
b) Fungsionalisme universal yang terkait dengan yang pertama,
fungsionalisme universal menganggap bahwa seluruh bentuk sosial
dan kebudayaan yang sudah baku memiliki fungsi-fungsi positif
c) Dalam setiap peradaban, kebiasaan, ide, obyek materil, dan
kepercayaan memenuhi beberapa fungsi penting. Yang tidak dapat
dipisahkan dalam kegiatan sistem sebagai keseluruhan.
3. Neil Smelster
Analogi dengan tubuh manusia membuat Neil Smelster merumuskan
konsep keseimbangan dinamis-stasioner. Ada dua variabel dalam
perubahan sosial yakni independen dan dependen. Bagian terpenting
adalah spesifikasi variabel-variabel tertentu dan umumnya teoritisi
mendefinisikan perubahan sosial adalah:
a) Berkaitan dengan jumlah populasi dan satu unsur social
b) Tingkat perilaku penduduk dalam jangka waktu tertentu
c) Pola-pola kebudayaan
24. 24
4. HIRARKI KEBUTUHAN MANUSIADAN KAITANNYA DENGAN
KEMUNCULAN BUDAYA
Konsep hierarki kebutuhan dasar ini bermula ketika Maslow melakukan observasi
terhadap perilaku monyet.Berdasarkan pengamatannya, didapatkan kesimpulan bahwa
beberapa kebutuhan lebih diutamakan dibandingkan dengan kebutuhan yang lain Tidak
bisa dimungkiri bahwa seluruh manusia pasti memiliki kebutuhan. Kebutuhan muncul
sebagai upaya manusia untuk mempertahankan hidupnya.
Kebutuhan manusia memang bermacam-macam, tapi ada satu teori terkenal yang
bisa menjelaskan konsep kebutuhan manusia. Teori tersebut adalah teori hierarki
kebutuhan yang dikemukakan oleh Abraham Maslow. Abraham Maslow sendiri
merupakan tokoh psikologi asal Amerika Serikat. Menurut Maslow, kebutuhan
manusia tersusun dalam suatu hierarki. Disebut hierarki karena memang manusia
memenuhi kebutuhannya secara berjenjang.
Dilansir dari buku Perilaku Organisasi (2008) karya Stephen P. Robbins dan
Timothy A. Judge, dijelaskan lima hierarki kebutuhan dari Abraham Maslow, yaitu:
Kebutuhan fisiologis. Kebutuhan fisiologis merupakan kebutuhan paling mendasar dari
hierarki Maslow. Kebutuhan ini disebut juga sebagai kebutuhan primer, seperti makan,
minum, pakaian, dan tempat tinggal. Manusia akan memenuhi kebutuhan fisiologis
terlebih dahulu sebelum ia beranjak ke kebutuhan berikutnya. Sebab, kebutuhan
fisiologis merupakan kebutuhan yang paling kuat dan mendesak pemenuhannya.
Manusia akan berusaha memenuhi satu jenjang kebutuhan terlebih dahulu. Setelah
jenjang pertama terpenuhi, maka manusia akan mencoba memenuhi kebutuhan yang
ada di jenjang berikutnya. Dilansir dari buku Perilaku Organisasi (2008) karya Stephen
P. Robbins dan Timothy A. Judge, dijelaskan lima hierarki kebutuhan dari Abraham
Maslow, yaitu:
1) Kebutuhan fisiologis Kebutuhan fisiologis merupakan kebutuhan paling
mendasar dari hierarki Maslow. Kebutuhan ini disebut juga sebagai kebutuhan
primer, seperti makan, minum, pakaian, dan tempat tinggal. Manusia akan
memenuhi kebutuhan fisiologis terlebih dahulu sebelum ia beranjak ke
kebutuhan berikutnya. Sebab, kebutuhan fisiologis merupakan kebutuhan yang
paling kuat dan mendesak pemenuhannya.
25. 25
2) Kebutuhan rasa aman Kebutuhan akan rasa aman merupakan kebutuhan yang
menempati posisi kedua dari hierarki Maslow. Kebutuhan rasa aman ini
meliputi kebutuhan keamanan dan perlindungan dari bahaya fisik dan emosi.
Kebutuhan ini didapatkan setelah kebutuhan fisiologis terpenuhi. Kebutuhan
rasa aman dipenuhi untuk mendukung pemenuhan kebutuhan lain agar bisa
terus berjalan dengan baik.
3) Kebutuhan sosial Kebutuhan sosial merupakan kebutuhan yang menempati
posisi ketiga dari hierarki Maslow. Kebutuhan sosial ini meliputi kebutuhan
kasih sayang, rasa memiliki, bersosialisasi, penerimaan, dan persahabatan.
Manusia sejatinya adalah makhluk sosial, tidak mengherankan jika manusia
membutuhkan sosialisasi dalam menjalani hidupnya. Sebab dalam menjalani
hidupnya, manusia senantiasa membutuhkan bantuan dari orang lain.
4) Kebutuhan penghargaan Kebutuhan penghargaan merupakan kebutuhan yang
menempati posisi keempat dari hierarki Maslow. Dalam buku Perilaku
Organisasi (2018) karya Timotius Duha, dijelaskan bahwa kebutuhan
penghargaan meliputi faktor-faktor internal seperti harga diri, otonomi, dan
prestasi serta faktor-faktor eksternal seperti status, pengakuan, dan perhatian.
Kebutuhan penghargaan atau disebut juga kebutuhan harga diri merupakan hak
untuk memperoleh dan kewajiban untuk meraih atau mempertahankan
pengakuan dari orang lain. Pengakuan akan diperoleh seseorang apabila telah
sukses dalam memenuhi kebutuhan sosialnya. Kebutuhan ini bisa menjadi
sangat ambisius apabila yang memenuhi kebutuhan ini adalah seseorang yang
sering mencari status
Kebutuhan ini mencakup kebutuhan untuk mengembangkan potensi yang ada
pada diri sendiri, kebutuhan untuk meningkatkan kemampuan diri, serta
kebutuhan untuk menjadi orang yang lebih baik. Kebutuhan ini umumnya
jarang dipenuhi oleh seseorang. Sebagian besar orang-orang hanya fokus pada
kebutuhan fisik, rasa aman, sosial, dan harga diri. Kebutuhan ini biasanya hanya
dipenuhi oleh orang-orang yang ingin menaklukkan kemampuan dirinya dan
yang berani menerima tantangan dari luar. Tujuan utama pemenuhannya adalah
untuk memperoleh kepuasan batin dan meningkatkan kepercayaan diri.
26. 26
5) Kebutuhan aktualisasi diri Kebutuhan aktualisasi diri merupakan kebutuhan
yang menempati posisi tertinggi dari hierarki Maslow. Kebutuhan ini mencakup
kebutuhan untuk mengembangkan potensi yang ada pada diri sendiri, kebutuhan
untuk meningkatkan kemampuan diri, serta kebutuhan untuk menjadi orang
yang lebih baik. Kebutuhan ini umumnya jarang dipenuhi oleh seseorang.
Sebagian besar orang-orang hanya fokus pada kebutuhan fisik, rasa aman,
sosial, dan harga diri. Kebutuhan ini biasanya hanya dipenuhi oleh orang-orang
yang ingin menaklukkan kemampuan dirinya dan yang berani menerima
tantangan dari luar. Tujuan utama pemenuhannya adalah untuk memperoleh
kepuasan batin dan meningkatkan;kepercayaan diri.
Kaitan hierarki dengan kemunculan budaya.
Budaya hierarki (kontrol) terletak antara fokus organisasi internal dan dimensi
stabilitas / control. Ini adalah jenis budaya organisasi yang kepemimpinannya efektif
karena dalam organisasi mekanis dan birokratis yang memberi arti penting pada
ketertiban dan aturan. Pada dasanya banyak hal yang menjadi tuntutan dan pengarus
dari kemunculan budaya dalam lingkaran hirarki kebutuhan hidup.
Dalam konsepnya hirarki itu sendiri terdiri dari beberapa pemenuhan yang di
antaranya kebutuhan fisiologi, kebutuhan rasa aman , kebutuhan social, kebutuhan
penghargaan, dan kebutuhan aktualisasi diri. Budaya adalah tentang segala sesuatu yang
dilakukan manusia, dan budaya mengacu pada segala sesuatu yang ada dalam
kehidupan sosial manusia; gaya hidup, aturan, warisan sosial, dll. Budaya adalah
tentang bagaimana kita berbicara, bagaimana kita bertindak, dan sebagainya.
Kebudayaan adalah sesuatu yang dikonstruksi oleh setiap orang, sesuatu yang
dimiliki bersama dalam skala besar dalam masyarakat, bahkan sifatnya sangat terbatas.
Saat kita berwisata, mudah untuk membedakan budaya yang dianut oleh setiap orang,
dan tentunya kita harus memperhatikannya. Kita dapat melihat bagaimana setiap orang
melakukan hal yang sama, tetapi dengan cara yang berbeda. Hal ini juga bisa terjadi
ketika budaya lain memasuki kehidupan kita sehari-hari.
27. 27
Kemunculan budaya menjadikan sebuah kebiasaan yang mengubah system
kehidupan masyarakat itu sendiri, bisab menjadi pendukung dan bias menjadi sevuah
alas an terbatas nya dalam berpikir dan bersikap. Lantas kaitanya apa yaitu:
1) Kebutuhan dalam hirarki memiliki peran yang sangat penting dalam budaya ,
sebagai bahan tradisi yang harus di ikut sertakan dalam aturan yang berlaku
yaitu konsep hidup bermasyarakat yang baik.
2) Budaya menjadi salah satu alasan kenapa hirarki kebutuhan hidup itu ada
3) Serta pemenuhan hidup baik dala hal spiritual maupun emosional di dasarkan
atas dasar hirarki dan budaya.
Teori Abraham Maslow terkait hierarki kebutuhan manusia, yang mana berkaitan
dengan segala aktivitas manusia untuk memenuhi kebutuhan hidupnya hingga mencapai
aktualisasi diri. Dalam proses tersebut manusia melalui berbagai hal hingga terbentuk
suatu kebiasaan dan terlahirnya budaya dari kegiatan tersebut.
5. SOLIDARITAS SOSIAL KOTA DAN DESA (MEKANIS-ORGANIS,
GEMEINSCHAFT-GESSELSCHAFT, PAGUYUBAN-PATEMBAYAN)
Solidaritas Mekanis-Organis
Solidaritas menjadi kebutuhan setiap masyarakat atau kelompok sosial. Masyarakat
akan tetap ada jika dalam kelompok sosial memiliki rasa solidaritas di antara anggota-
anggotanya. Dalam buku Teori Sosiologi Klasik dan Modern (1994) karya Doyle Paul
Johnson, solidaritas merujuk pada suatu hubungan antara individu dan atau kelompok
yang berdasar pada moral dan kepercayaan yang dianut bersama, serta pengalaman
emosional bersama. Solidaritas yang dipegang, yaitu kesatuan, persahabatan, rasa saling
percaya yang muncul akibat tanggung jawab bersama, dan kepentingan bersama di
antara para anggotanya.
Pengertian akan solidaritas juga diperjelas oleh sosiolog Emile Durkheim.
Solidaritas adalah perasaaan saling percaya antara para anggota dalam suatu kelompok
atau komunitas. Jika orang saling percaya maka mereka akan membentuk persahabatan,
mejadi saling menghormati, terdorong untuk bertanggung jawab dan memperhatikan
kepentingan bersama. Bentuk solidaritas Diambil dari buku Teori Sosiologi dari
Sosiologi Klasik Sampai Perkembangan Terakhir Post Modern (2012) karya George
28. 28
Ritzer, perkembangan masyarakat dilihat dari masyarakat yang berkembang di
lingkungan sederhana menuju masyarakat di lingkungan modern.
Perbedaan tersebut membuat Emile Durkheim membuat dua tipe solidaritas, yaitu:
Solidaritas mekanik Merupakan rasa solidaritas yang berdasarkan suatu kesadaran
kolektif. Bentuk solidaritasnya tergantung pada individu masing-masing yang memiliki
sifat yang sama dan menganut kepercayaan serta pola normatif yang sama pula.
Solidaritas mekanik biasanya muncul dari pedesaan. Hal ini dikarenakan solidaritas
tersebut akan terbangun pada kelompok masyarakat yang masih sederhana.
Warga desa memiliki kesadaran kolektif yang juta sehingga tingkat individual
masyarakat rendah. Contoh dalam kehidupan sehari-hari, ketika ada warga yang
tertimpa masalah atau musibah, maka seluruh warga atau kelompok sosial tersebut akan
bersama-sama memberikan pertolongan. Pada solidaritas mekanik, pembagian kerja
masih belum jelas. Terkadang ada satu orang yang harus mengerjakan beberapa tugas.
Pada dasarnya suatu masyarakat yang ditandai memiliki solidaritas mekanik akan
bersatu karena memiliki rasa yang sama dengan semua orang. Pengikat di antara orang-
orang dengan solidaritas mekanik adalah karena mereka semua terlibat dalam kiegiatan
yang hampir sama antara satu dengan lainnya.
Solidaritas organik Solidaritas yang berkembang dalam kelompok masyarakat yang
kompleks. Contohnya, pada masyarakat perkotaan di mana para anggotanya disatukan
oleh rasa saling membutuhkan untuk kepentingan bersama. Di dalam solidaritas
organik, pembagian kerja sudah jelas untuk masingmasing anggota kelompok. Bahkan
disesuaikan dengan bidang atau keahlian masing-masing. Dalam solidaritas organik,
masyarakat saling membutuhkan dan berhubungan untuk memenuhi kebutuhan masing-
masing. Bukan karena asas kebersamaan ataupun ikatan moral. Contohnya, sebuah
perusahaan pasti memiliki departemen atau bagian yang masing-masing memiliki tugas.
Semua departemen tersebut bekerja dan akan saling membantu sesuai porsinya masing-
masing untuk menjalankan sebuah perusahaan. Munculnya perbedaan-perbedaan
dikalangan individu karena pembagian kerja yang kuta akan merubah kesadaran kolektif
yang ada di masyarakat sederhana.
Solidaritas Gemeinschaft-Gesselschaft
Kelompok sosial merupakan kesatuan sosial yang terdiri dari beberapa individu
yang hidup bersama dengan hubungan timbal balik yang intensif dan teratur. Kelompok
29. 29
sosial dapat dibedakan menjadi beberapa kriteria. Dikutip dari Encyclopaedia
Britannica, sosiolog Jerman, Ferdinand Tonnies dalam Gemeinschaft und Gesellschaft
atau Community and Society (1887) membedakan tipe kelompok sosial menjadi dua
yaitu Gemeinschaft dan Gesellschaft. Konsep-konsep tersebut digunakan untuk
membedakan antara kehidupan perkotaan dan pedesaan atau kehidupan komunitas dan
kehidupan dalam masyarakat massa.
Apa pengertian Gemeinschaft dan Gesellschaft? Untuk memahami apa itu
Gemeinschaft dan Gesellschaft, simak penjelasan berikut ini:
a) Pengertian Lembaga Sosial Gemeinschaft
Gemeinschaft dalam bahasa Inggris disebut communal society atau
masyarakat komunal. Dalam bahasa Indonesia disebut paguyuban.
Gemeinschaft adalah asosiasi sosial di mana individu-individu cenderung ke
arah komunitas sosial daripada keinginan dan kebutuhan individu mereka.
Paguyuban adalah bentuk kehidupan bersama, anggotanya diikat oleh hubungan
batin yang murni, bersifat alami dan kekal. Dasar hubungan adalah rasa cinta
dan rasa persatuan yang telah dikodratkan.
Biasanya paguyuban lahir dari dalam diri individu ditandai dengan rasa
solidaritas dan identitas yang sama. Keinginan untuk berhubungan didasarkan
atas kesamaan dalam keinginan dan tindakan. Kesamaan individu merupakan
faktor penguat hubungan sosial, yang kemudian diperkuat dengan hubungan
emosional serta interaksi antar individu. Di pedesaan, masyarakat tani yang
melambangkan Gemeinschaft, hubungan pribadi didefinisikan dan diatur
berdasarkan aturan sosial tradisional. Orang-orang memiliki hubungan tatap
muka yang sederhana dan langsung satu sama lain yang ditentukan oleh
Wesenwille (kehendak alami), sebagai emosi alami dan spontan serta ekspresi
sentimen. Dalam Kamus Sosiologi (2010), Nicholas Abercrombie, menjelaskan
masyarakat yang ditandai dengan hubungan paguyuban bersifat homogen.
Sebagian besar terikat kekerabatan dan hubungan organik dan memiliki kohesi
moral yang didasarkan pada sentimen keagamaan yang umum.
Dalam Encyclopaedia of the Social Sciences Vol. 3 (1968), Horace
Miner menggambarkan Gemeinschaft untuk merujuk pada komunitas perasaan,
semacam kesatuan ide dan emosi, berasal dari persamaan dan pengalaman
30. 30
hidup bersama. Orang sering berinteraksi satu sama lain dan cenderung
membangun hubungan yang dalam dan jangka panjang.
Kontrol sosial dalam Gemeinschaft dipertahankan melalui cara-cara
informal seperti persuasi moral, gosip dan bahkan gerak tubuh (gestur). Dikutip
dari Dasar-dasar Sosiologi (2009) karya Syahrial Syarbaini Rusdianta,
Gemeinschaft atau masyarakat paguyuban dapat dibedakan menjadi tiga, yaitu
Gemesinschaft by blood, Gemeinschaft by place, dan Gemeinschaft of mind.
b) Pengertian Lembaga Sosial Gesellschaft
Gesellschaft dalam bahasa Inggris disebut associational society atau
masyarakat asosiasi dan dalam bahasa Indonesia disebut patembayan.
Gesellschaft adalah masyarakat sipil di mana kebutuhan individu mendapatkan
prioritas penting daripada asosiasi sosial. Patembayan merupakan konsep yang
merujuk pada hubungan anggota masyarakat yang memiliki ikatan yang lemah.
Kadangkala individu tidak saling mengenal, nilai, norma dan sikap menjadi
kurang berperan dengan baik. Patembayan merupakan bentuk kehidupan
bersama di mana anggotanya mempunyai hubungan yang sifatnya sementara
dan disatukan oleh pemikiran yang sama.
Gesselschaft ditentukan oleh Kurwille (kehendak rasional) dan
dilambangkan oleh msayarakat kosmopolitan modern dengan birokrasi
pemerintah dan organisasi industri besar. Dalam Gesellschaft, kepentingan
pribadi yang rasional dan tindakan penghitungan melemahkan ikatan tradisional
keluarga, kekerabatan dan agama. Dengan kata lain, Gemeinschaft menembus
struktur Gesellschaft.
Dalam patembayan, hubungan manusia lebih bersifat impersonal dan
tidak langsung, dibangun secara rasional untuk kepentingan efisiensi atau
pertimbangan ekonomi dan politik lainnya. Gesellschaft adalah karakteristik
tipe ideal kehidupan perkotaan modern. Seringkali dikonseptualisasikan sebagai
masyarakat korporat atau massa masyarakat yang didasarkan pada hubungan
atau peran dan terdiri dari kelompok asosiasi.
.
31. 31
DAFTAR PUSTAKA
Irawan, H. 2018. Seri Pengayaan Pembelajaran Sosiologi: Interaksi sosial. Surakarta:
PT Aksara Sinergi Media.
Mumtazinur.2019. Ilmu Sosial dan Budaya Dasar. Aceh: Lembaga Kajian Konstitusi
Indonesia
Tumanggor, Dkk. 2010. Ilmu Sosial dan Budaya Dasar. Jakarta : Kencana
Umanailo, M.C.B. 2016. Ilmu Sosial Budaya Dasar. Kediri: FAM Publishing
Sihotang, A.P. 2008. Ilmu Sosial dan Budaya Dasar. Semarang: Semarang University
Press. Trisnasari, A. 2009. Ensiklopedia Kebudayaan Indonesia. Jakarta: Buana Cipta
Pustaka
Ferlina Sugata, 2014. Konsistensi ”Hakka” Dalam Transformasi Arsitektur Ragam
Budaya. BANDUNG.
Arum sutrisni putri.”Pengertian dan Perbedaan Gemeinschaft dan Gesellschaft”.
Diakses 1 juni 2021.
https://staff.blog.ui.ac.id/arif51/2008/11/11/teori-kebudayaan-dan-ilmu-pengetahuan-
budaya/amp/
https://www.kompas.com/skola/read/2020/04/15/170000569/perubahan-sosial-budaya-
bentuk-faktor-pendorong-dan-penghambat?page=all
https://www.ilmubudaya.com/2018/07/pengertian-ilmu-budaya-dasar.html