Makalah Kejahatan Terhadap Harta Benda

Ir. Soekarno
Ir. SoekarnoPenangung jawab ILC at Ir. Soekarno em Ir. Soekarno

Makalah ini berisi kasus tentang perselisihan harta warisan

KTHB
Contoh Kasus Hukum Perdata : Perebutan Harta Warisan
Sebelum membahas contoh kasus Perebutan Harta Warisan, saya akan
memberikan sedikit hal-hal yang bersangkutan dengan undang-undang pembagian
harta warisan. Menurut Kitab Undang-undang Hukum Perdata (KUHPerdata), ada
dua cara untuk memperoleh harta warisan : secara absentatio dan testamentair.
Pewarisan berdasarkan testamentair artinya pewarisan didasarkan pada wasiat
dari orang yang meninggal (pewaris). Pewarisan dengan wasiat tersebut harus
dibuat dengan Surat Wasiat. Surat wasiat atau testament adalah surat atau akta
yang memuat pernyataan seseorang tentang apa yang dikehendakinya kelak
terhadap harta kekayaannya setelah ia meninggal dunia. Sebuah wasiat harus
dibuat dalam bentuk akta atau surat (yang ditandatangani oleh pewaris), dan tidak
boleh hanya dalam bentuk lisan. Surat tersebut harus berisi pernyataan tegas dari
pewaris tentang apa yang akan terjadi terhadap harta kekayaannya jika ia kelak
meninggal dunia. Sebelum pewaris meninggal dunia, surat wasiat tersebut masih
dapat dicabut atau diubah oleh pewaris.
Agar sebuah surat wasiat bernilai hukum dan tidak cacat, maka harus
diperhatikan hal-hal berikut:
 Pewaris harus telah dewasa, yaitu telah berumur minimal 21 tahun.
 Obyek warisan yang akan diwariskan harus jelas dan tegas, dan merupakan
milik dari pewaris.
 Obyek warisan bukan sesuatu yang bertentangan dengan hukum atau
bertentangan dengan kesusilaan dan kepentingan umum.
 Pewaris memiliki akal yang sehat (tidak terganggu jiwanya), menandatangani
surat wasiat tanpa tekanan atau paksaan, tidak berada dalam kekhilafan atau
kekeliruan, dan tidak sedang berada dibawah pengampuan.
Pewarisan secara absentatio adalah pewarisan menurut undang-undang
karena adanya hubungan kekeluargaan (hubungan darah). Berbeda
dengan absentatio, pewarisan berdasarkan testamentair dilakukan dengan cara
penunjukan, yaitu pewaris (orang yang meninggalkan harta warisan) semasa
hidupnya telah membuat surat wasiat (testament) yang menunjuk seseorang
untuk menerima harta warisan yang ditinggalkannya kelak.
Pewarisan secara absentatio membagi ahli waris atas 4 (empat) golongan:
Golongan I, yaitu jika pewaris telah menikah, maka yang menjadi ahli waris adalah
istri/suami dan/atau anak-anak pewaris.
Golongan II, yaitu jika pewaris belum menikah, atau telah menikah tapi cerai dan
tidak mempunyai anak (tidak memiliki ahli waris Golongn I), maka yang menjadi ahli
waris adalah orang tua (ayah dan ibu) dan/atau saudara-saudaranya.
Golongan III, Jika pewaris tidak memiliki hubungan kekeluargaan dalam Golongan
I dan Golongan II diatas, maka yang menjadi ahli waris adalah keluarga dalam garis
lurus ke atas, baik dari ayah maupun ibu.
Golongan IV, jika pewaris tidak memiliki hubungan kekeluargaan dalam Golongan
I, Golongan II dan Golongan III diatas, maka yang menjadi ahli waris adalah
kerabat pewars dalam garis keturunan menyamping sampai derajat keenam.
(www.legalakses.com).
Dibawah ini adalah contoh kasus Perebutan Harta Warisan, dimana seorang
mantan suami yang telah meninggal dan hartanya menjadi rebutan antara sang ibu
dari almarhum dengan mantan istri dari almarhum, berikut simak beritanya.
Sidang Rebutan Warisan Adi Firansyah
indosiar.com, Jakarta - Kasus rebutan warisan almarhum Adi Firansyah akhirnya bergulis ke
Pengadilan. Sidang pertama perkara ini telah digelar Kamis (12/04) kemarin di Pengadilan Agama
Bekasi. Warisan pesinetron muda yang meninggal akibat kecelakaan sepeda motor ini, menjadi
sengketa antara Ibunda almarhum dengan Nielsa Lubis, mantan istri Adi.
Nielsa menuntut agar harta peninggalan Adi segera dibagi. Nielsa beralasan Ia hanya
memperjuangkan hak Chavia, putri hasil perkawinannya dengan Adi. Sementara Ibunda Adi
mengatakan pada dasarnya pihaknya tidak keberatan dengan pembagian harta almarhum anaknya.
Namun mengenai rumah yang berada di Cikunir Bekasi, pihaknya berkeras tidak akan menjual,
menunggu Chavia besar.
Menurut Nielsa Lubis, Mantan Istri Alm Adi Firansyah, "Saya menginginkan penyelesaiannya secara
damai dan untuk pembagian warisan toh nantinya juga buat Chavia. Kita sudah coba secara
kekeluargaan tapi tidak ada solusinya."
Menurut Ny Jenny Nuraeni, Ibunda Alm Adi Firansyah, "Kalau pembagian pasti juga dikasih untuk
Nielsa dan Chavia. Pembagian untuk Chavia 50% dan di notaris harus ada tulisan untuk saya, Nielsa
dan Chavia. Rumah itu tidak akan dijual menunggu Chavia kalau sudah besar."
Terlepas dari memperjuangkan hak, namun mencuatnya masalah ini mengundang keprihatinan.
Karena ribut-ribut mengenai harta warisan rasanya memalukan. Selain itu, sangat di sayangkan jika
gara-gara persoalan ini hubungan keluarga almarhum dengan Nielsa jadi tambang meruncing.
Sebelum ini pun mereka sudah tidak terjalin komunikasi. Semestinya hubungan baik harus terus
dijaga, sekalipun Adi dan Nielsa sudah bercerai, karena hal ini dapat berpengaruh pada
perkembangan psikologis Chavia.
"Saya tidak pernah komunikasi semenjak cerai dan mertua saya tidak pernah berkomunikasi dengan
Chavia (jaranglah)", ujar Nielsa Lubis.
"Bagaimana juga saya khan masih mertuanya dan saya kecewa berat dengan dia. Saya siap akan
mengasih untuk haknya Chavia", ujar Ny Jenny Nuraeni. (Aozora/Devi)
Solusi:
Dikasus ini, yang meninggalkan harta warisan adalah almarhum mantan suami
yang menjadi rebutan antara sang ibu almarhum dengan mantan istri almarhum,
dan almarhum telah memiliki anak dari mantan istrinya.
Untuk status rumah yang ditinggalkan oleh almarhum, tergantung kapan
almarhum memiliki rumah tersebut, jika almarhum sudah memilikinya sejak masih
bersama mantan istri maka status rumah merupakan harta bersama atau harta gono
gini yang diperoleh dari almarhum saat masih bersama mantan istrinya. Hal ini
sesuai dengan pengertian harta bersama menurut ketentuan pasal 35 ayat (1) UU
No. 1 Tahun 1974 tentang Perkawinan (UUP) yang menyatakan bahwa harta benda
yang diperoleh selama perkawinan menjadi harta bersama.
Dan Apabila terjadi suatu perceraian, maka pembagian harta bersama diatur
menurut hukum masing masing (pasal 37 UUP). Yang dimaksud dengan hukumnya
masing-masing ialah hukum agama, hukum adat dan hukum lainnya.
Mengenai harta benda dalam perkawinan, pengaturan ada di dalam pasal 35 UUP
dan dibedakan menjadi tiga macam, yaitu:
1. Harta bersama, yaitu harta benda yang diperoleh selama perkawinan dan dikuasai
oleh suami dan istri dalam artian bahwa suami atau istri dapat bertindak terhadap
harta bersama atas persetujuan kedua belah pihak. Apabila perkawinan putus
karena perceraian, harta bersama diatur menurut hukumnya masing-masing. Yang
dimaksud "hukumnya" masing-masing adalah hukum agama, hukum adat, dan
hukum-hukum lain (pasal 37 UUP).
2. Harta bawaan, yaitu harta benda yang dibawa oleh masing-masing suami dan istri
ketika terjadi perkawinan dan dikuasai oleh masing-masing pemiliknya yaitu suami
atau istri. Masing-masing atau istri berhak sepenuhnya untuk melakukan perbuatan
hukum mengenai harta bendanya (pasal 36 ayat 2 UUP). Tetapi apabila pihak suami
dan istri menentukan lain, misalnya dengan perjanjian perkawinan, maka
penguasaan harta bawaan dilakukan sesuai dengan isi perjanjian itu. Demikian juga
apabila terjadi perceraian, harta bawaan dikuasai dan dibawa oleh masing-masing
pemiliknya, kecuali jika ditentukan lain dalam perjanjian perkawinan.
3. Harta perolehan, yaitu harta benda yang diperoleh masing-masing suami dan istri
sebagai hadiah atau warisan dan penguasaannya pada dasarnya seperti harta
bawaan.
Berdasarkan uraian di atas apabila dikaitkan dengan kasus diatas maka mantan
istri almarhum mempunyai hak atau berhak atas harta yang diperoleh selama
perkawinan berlangsung tanpa melihat alasan-alasan yang diajukan dan harta
tersebut disebut harta bersama.
Mengenai hibah terhadap anak dapat saja dilakukan tetapi tanpa penghibahan
pun seorang anak secara otomatis sudah menjadi ahli waris dari kedua orang
tuanya. Hibah dapat dilakukan jika tidak merugikan apa yang menjadi hak dari ahli
waris, disamping itu mantan istri almarhum juga berhak atas harta warisan tersebut.
Referensi :
 http://www.indosiar.com/gossip/sidang-rebutan-warisan-adi-firansyah_60517.html
 http://hukum.kompasiana.com/2013/09/30/tips-membagi-harta-warisan-
596256.html
 http://asiamaya.com/konsultasi_hukum/harta_perkawinan/pembagian_harta_akibat
_perceraian.htm
 http://www.hukumonline.com/klinik/detail/cl6967/warisan-dan-harta-gono-gini

Recomendados

Hukum waris (1) por
Hukum waris (1)Hukum waris (1)
Hukum waris (1)AisyiyahDrajat
15 visualizações25 slides
Cara membagi waris menurut kuh perdata por
Cara membagi waris menurut kuh perdataCara membagi waris menurut kuh perdata
Cara membagi waris menurut kuh perdataManunggal Amethyst
3.5K visualizações4 slides
Aspek Hukum Bab 7, 8, 9, 10 por
Aspek Hukum Bab 7, 8, 9, 10Aspek Hukum Bab 7, 8, 9, 10
Aspek Hukum Bab 7, 8, 9, 10Aditya Panim
1.7K visualizações24 slides
Asas Hukum Keluarga - Usman Jambak por
Asas Hukum Keluarga - Usman JambakAsas Hukum Keluarga - Usman Jambak
Asas Hukum Keluarga - Usman JambakUsman Jambak
3.6K visualizações6 slides
Hukum Keluarga por
Hukum Keluarga Hukum Keluarga
Hukum Keluarga Muhamad Yogi
5.1K visualizações34 slides
Bab i 3.kewajiban dan hak warga negara por
Bab i  3.kewajiban dan hak warga negaraBab i  3.kewajiban dan hak warga negara
Bab i 3.kewajiban dan hak warga negaranatal kristiono
1.5K visualizações18 slides

Mais conteúdo relacionado

Mais procurados

Hukum Perkawinan Adat por
Hukum Perkawinan AdatHukum Perkawinan Adat
Hukum Perkawinan AdatFaizal Imam Dharmawan
7.5K visualizações65 slides
09 hukum perkawinan adat por
09 hukum perkawinan adat09 hukum perkawinan adat
09 hukum perkawinan adatQomaruz Zaman
4.3K visualizações40 slides
Hukum adat kekeluargaan por
Hukum adat kekeluargaanHukum adat kekeluargaan
Hukum adat kekeluargaanFerri Lee
23.2K visualizações19 slides
Tugas Suksesi Negara dan Kapasitas Internasional Fenti Anita Sari por
Tugas Suksesi Negara dan Kapasitas Internasional  Fenti Anita SariTugas Suksesi Negara dan Kapasitas Internasional  Fenti Anita Sari
Tugas Suksesi Negara dan Kapasitas Internasional Fenti Anita SariFenti Anita Sari
8.8K visualizações9 slides
Ini hanya contoh saja por
Ini hanya contoh sajaIni hanya contoh saja
Ini hanya contoh sajaRosihan Ari Yuana
25 visualizações20 slides
Pembagian harta warisan berdasarkan surat wasiat dan uu por
Pembagian harta warisan berdasarkan surat wasiat dan uuPembagian harta warisan berdasarkan surat wasiat dan uu
Pembagian harta warisan berdasarkan surat wasiat dan uuindra wijaya
24K visualizações8 slides

Mais procurados(7)

09 hukum perkawinan adat por Qomaruz Zaman
09 hukum perkawinan adat09 hukum perkawinan adat
09 hukum perkawinan adat
Qomaruz Zaman4.3K visualizações
Hukum adat kekeluargaan por Ferri Lee
Hukum adat kekeluargaanHukum adat kekeluargaan
Hukum adat kekeluargaan
Ferri Lee23.2K visualizações
Tugas Suksesi Negara dan Kapasitas Internasional Fenti Anita Sari por Fenti Anita Sari
Tugas Suksesi Negara dan Kapasitas Internasional  Fenti Anita SariTugas Suksesi Negara dan Kapasitas Internasional  Fenti Anita Sari
Tugas Suksesi Negara dan Kapasitas Internasional Fenti Anita Sari
Fenti Anita Sari8.8K visualizações
Ini hanya contoh saja por Rosihan Ari Yuana
Ini hanya contoh sajaIni hanya contoh saja
Ini hanya contoh saja
Rosihan Ari Yuana25 visualizações
Pembagian harta warisan berdasarkan surat wasiat dan uu por indra wijaya
Pembagian harta warisan berdasarkan surat wasiat dan uuPembagian harta warisan berdasarkan surat wasiat dan uu
Pembagian harta warisan berdasarkan surat wasiat dan uu
indra wijaya24K visualizações
Hukum perkawinan adat por Franky L. Tobing
Hukum perkawinan adatHukum perkawinan adat
Hukum perkawinan adat
Franky L. Tobing21.2K visualizações

Destaque

Kejahatan Terhadap Harta Benda (Hukum Pidana) por
Kejahatan Terhadap Harta Benda (Hukum Pidana)Kejahatan Terhadap Harta Benda (Hukum Pidana)
Kejahatan Terhadap Harta Benda (Hukum Pidana)Ayu Sulastri
11.4K visualizações18 slides
Realitas Penegakan Hukum por
Realitas Penegakan HukumRealitas Penegakan Hukum
Realitas Penegakan HukumIr. Soekarno
4.2K visualizações26 slides
Menghapuskan berbagai praktek impunitas por
Menghapuskan berbagai praktek impunitasMenghapuskan berbagai praktek impunitas
Menghapuskan berbagai praktek impunitasIr. Soekarno
188 visualizações4 slides
remisi bagi koruptor por
remisi bagi koruptorremisi bagi koruptor
remisi bagi koruptorIr. Soekarno
529 visualizações15 slides
Materi Hukum International por
Materi Hukum International Materi Hukum International
Materi Hukum International Ir. Soekarno
1.6K visualizações2 slides
Pembentukan polisi adat di provinsi gorontalo por
Pembentukan polisi adat di provinsi gorontaloPembentukan polisi adat di provinsi gorontalo
Pembentukan polisi adat di provinsi gorontaloIr. Soekarno
112 visualizações2 slides

Destaque(18)

Kejahatan Terhadap Harta Benda (Hukum Pidana) por Ayu Sulastri
Kejahatan Terhadap Harta Benda (Hukum Pidana)Kejahatan Terhadap Harta Benda (Hukum Pidana)
Kejahatan Terhadap Harta Benda (Hukum Pidana)
Ayu Sulastri11.4K visualizações
Realitas Penegakan Hukum por Ir. Soekarno
Realitas Penegakan HukumRealitas Penegakan Hukum
Realitas Penegakan Hukum
Ir. Soekarno4.2K visualizações
Menghapuskan berbagai praktek impunitas por Ir. Soekarno
Menghapuskan berbagai praktek impunitasMenghapuskan berbagai praktek impunitas
Menghapuskan berbagai praktek impunitas
Ir. Soekarno188 visualizações
remisi bagi koruptor por Ir. Soekarno
remisi bagi koruptorremisi bagi koruptor
remisi bagi koruptor
Ir. Soekarno529 visualizações
Materi Hukum International por Ir. Soekarno
Materi Hukum International Materi Hukum International
Materi Hukum International
Ir. Soekarno1.6K visualizações
Pembentukan polisi adat di provinsi gorontalo por Ir. Soekarno
Pembentukan polisi adat di provinsi gorontaloPembentukan polisi adat di provinsi gorontalo
Pembentukan polisi adat di provinsi gorontalo
Ir. Soekarno112 visualizações
Laporan KKN KEBANGSAAN 2016 KEP.RIAU por Ir. Soekarno
Laporan KKN KEBANGSAAN 2016 KEP.RIAULaporan KKN KEBANGSAAN 2016 KEP.RIAU
Laporan KKN KEBANGSAAN 2016 KEP.RIAU
Ir. Soekarno2.5K visualizações
IUS CONSTITUENDUM KEWENANGAN DAN FUNGSI DPD MELALUI AMANDEMEN KE V UNDANG-UND... por Ir. Soekarno
IUS CONSTITUENDUM KEWENANGAN DAN FUNGSI DPD MELALUI AMANDEMEN KE V UNDANG-UND...IUS CONSTITUENDUM KEWENANGAN DAN FUNGSI DPD MELALUI AMANDEMEN KE V UNDANG-UND...
IUS CONSTITUENDUM KEWENANGAN DAN FUNGSI DPD MELALUI AMANDEMEN KE V UNDANG-UND...
Ir. Soekarno1.3K visualizações
praperadilan por Ir. Soekarno
 praperadilan praperadilan
praperadilan
Ir. Soekarno172 visualizações
Kajian Yuridis terhadap Asas Pertanggungjawaban Komando (Suatu Tinjaun Kritis... por Ir. Soekarno
Kajian Yuridis terhadap Asas Pertanggungjawaban Komando (Suatu Tinjaun Kritis...Kajian Yuridis terhadap Asas Pertanggungjawaban Komando (Suatu Tinjaun Kritis...
Kajian Yuridis terhadap Asas Pertanggungjawaban Komando (Suatu Tinjaun Kritis...
Ir. Soekarno903 visualizações
Globalisasi dan pt._freeport_indonesia por Ir. Soekarno
Globalisasi dan pt._freeport_indonesiaGlobalisasi dan pt._freeport_indonesia
Globalisasi dan pt._freeport_indonesia
Ir. Soekarno479 visualizações
peradilan khusus pemilu por Ir. Soekarno
peradilan khusus pemiluperadilan khusus pemilu
peradilan khusus pemilu
Ir. Soekarno2K visualizações
MEMBACA KRITIS por Ir. Soekarno
MEMBACA KRITISMEMBACA KRITIS
MEMBACA KRITIS
Ir. Soekarno12K visualizações
Skripsi por Ir. Soekarno
SkripsiSkripsi
Skripsi
Ir. Soekarno2.2K visualizações
Ratifikasi Statuta Roma dalam Perspektif Hukum Nasiona por Ir. Soekarno
Ratifikasi Statuta Roma dalam Perspektif Hukum NasionaRatifikasi Statuta Roma dalam Perspektif Hukum Nasiona
Ratifikasi Statuta Roma dalam Perspektif Hukum Nasiona
Ir. Soekarno418 visualizações
Ratifikasi statuta roma_1998_oleh_indonesia por Ir. Soekarno
Ratifikasi statuta roma_1998_oleh_indonesiaRatifikasi statuta roma_1998_oleh_indonesia
Ratifikasi statuta roma_1998_oleh_indonesia
Ir. Soekarno1.7K visualizações
Konsep penghitungan pajak bagi wanita kawin por Novhy Haryani
Konsep penghitungan pajak bagi wanita kawinKonsep penghitungan pajak bagi wanita kawin
Konsep penghitungan pajak bagi wanita kawin
Novhy Haryani24.6K visualizações
Proposal nelayan por Ir. Soekarno
Proposal nelayanProposal nelayan
Proposal nelayan
Ir. Soekarno20.8K visualizações

Similar a Makalah Kejahatan Terhadap Harta Benda

4 hukum waris islam dan permasalahannya por
4 hukum waris islam dan permasalahannya4 hukum waris islam dan permasalahannya
4 hukum waris islam dan permasalahannyaMuhammad Musta'in
3.2K visualizações9 slides
Hak kewarisan anak luar nikah por
Hak kewarisan anak luar nikah Hak kewarisan anak luar nikah
Hak kewarisan anak luar nikah diktum2015
2.4K visualizações6 slides
TUGAS PPT HUKUM WARIS.pptx por
TUGAS PPT HUKUM WARIS.pptxTUGAS PPT HUKUM WARIS.pptx
TUGAS PPT HUKUM WARIS.pptxremuslgr
5 visualizações12 slides
MARLINA BASRI 2205030011 TUGAS PRANATA HUKUM ADAT 10.pptx por
MARLINA BASRI 2205030011 TUGAS PRANATA HUKUM ADAT 10.pptxMARLINA BASRI 2205030011 TUGAS PRANATA HUKUM ADAT 10.pptx
MARLINA BASRI 2205030011 TUGAS PRANATA HUKUM ADAT 10.pptxArsipSMKN6LUTRA
6 visualizações10 slides
Pembagian Harta Bersama.pptx por
Pembagian Harta Bersama.pptxPembagian Harta Bersama.pptx
Pembagian Harta Bersama.pptxniawino1
2 visualizações13 slides
Ketentuan Perkawinan.pptx por
Ketentuan Perkawinan.pptxKetentuan Perkawinan.pptx
Ketentuan Perkawinan.pptxMuhammadFahreziHarjo
9 visualizações10 slides

Similar a Makalah Kejahatan Terhadap Harta Benda(20)

4 hukum waris islam dan permasalahannya por Muhammad Musta'in
4 hukum waris islam dan permasalahannya4 hukum waris islam dan permasalahannya
4 hukum waris islam dan permasalahannya
Muhammad Musta'in3.2K visualizações
Hak kewarisan anak luar nikah por diktum2015
Hak kewarisan anak luar nikah Hak kewarisan anak luar nikah
Hak kewarisan anak luar nikah
diktum20152.4K visualizações
TUGAS PPT HUKUM WARIS.pptx por remuslgr
TUGAS PPT HUKUM WARIS.pptxTUGAS PPT HUKUM WARIS.pptx
TUGAS PPT HUKUM WARIS.pptx
remuslgr5 visualizações
MARLINA BASRI 2205030011 TUGAS PRANATA HUKUM ADAT 10.pptx por ArsipSMKN6LUTRA
MARLINA BASRI 2205030011 TUGAS PRANATA HUKUM ADAT 10.pptxMARLINA BASRI 2205030011 TUGAS PRANATA HUKUM ADAT 10.pptx
MARLINA BASRI 2205030011 TUGAS PRANATA HUKUM ADAT 10.pptx
ArsipSMKN6LUTRA6 visualizações
Pembagian Harta Bersama.pptx por niawino1
Pembagian Harta Bersama.pptxPembagian Harta Bersama.pptx
Pembagian Harta Bersama.pptx
niawino12 visualizações
Natal kristiono mata kuliah hukum adat hukum waris adat 1 por natal kristiono
Natal kristiono mata kuliah hukum adat  hukum waris  adat 1Natal kristiono mata kuliah hukum adat  hukum waris  adat 1
Natal kristiono mata kuliah hukum adat hukum waris adat 1
natal kristiono2.6K visualizações
Tugas Tutorial 2 Hukum Perdatamekanisme pembagian warisan terhadap ahli waris... por Indra Sofian
Tugas Tutorial 2 Hukum Perdatamekanisme pembagian warisan terhadap ahli waris...Tugas Tutorial 2 Hukum Perdatamekanisme pembagian warisan terhadap ahli waris...
Tugas Tutorial 2 Hukum Perdatamekanisme pembagian warisan terhadap ahli waris...
Indra Sofian2 visualizações
Pewarisan / Turun Waris - Ricco S Yubaidi por Ricco Survival Yubaidi
Pewarisan / Turun Waris - Ricco S YubaidiPewarisan / Turun Waris - Ricco S Yubaidi
Pewarisan / Turun Waris - Ricco S Yubaidi
Ricco Survival Yubaidi55 visualizações
Warper sebelum uts por monsil
Warper sebelum utsWarper sebelum uts
Warper sebelum uts
monsil541 visualizações
HUKUM_WARIS.ppt por DePutriJamil
HUKUM_WARIS.pptHUKUM_WARIS.ppt
HUKUM_WARIS.ppt
DePutriJamil8 visualizações
HUKUM KELUARGA por Luthfi852215
HUKUM KELUARGAHUKUM KELUARGA
HUKUM KELUARGA
Luthfi85221533 visualizações
Putusnya perkawinan por Sigit Budhiarto
Putusnya perkawinanPutusnya perkawinan
Putusnya perkawinan
Sigit Budhiarto15.2K visualizações
Hukum adat tugas fix por okaatmadja
Hukum adat tugas fixHukum adat tugas fix
Hukum adat tugas fix
okaatmadja748 visualizações
Bahan 3 por dancorps
Bahan 3Bahan 3
Bahan 3
dancorps770 visualizações

Mais de Ir. Soekarno

Laporan Magang kabau.docx por
Laporan Magang kabau.docxLaporan Magang kabau.docx
Laporan Magang kabau.docxIr. Soekarno
18 visualizações25 slides
Urusan-urusan pemerintahan pusat dan daerah.pptx por
Urusan-urusan pemerintahan pusat dan daerah.pptxUrusan-urusan pemerintahan pusat dan daerah.pptx
Urusan-urusan pemerintahan pusat dan daerah.pptxIr. Soekarno
9 visualizações12 slides
Pertanyaan dan Jawaban.docx por
Pertanyaan dan Jawaban.docxPertanyaan dan Jawaban.docx
Pertanyaan dan Jawaban.docxIr. Soekarno
11 visualizações2 slides
POKOK2 PIKIRAN SPM.docx por
POKOK2 PIKIRAN SPM.docxPOKOK2 PIKIRAN SPM.docx
POKOK2 PIKIRAN SPM.docxIr. Soekarno
5 visualizações6 slides
POKOK perlindugan guru.docx por
POKOK perlindugan guru.docxPOKOK perlindugan guru.docx
POKOK perlindugan guru.docxIr. Soekarno
11 visualizações6 slides
POKOK.docx por
POKOK.docxPOKOK.docx
POKOK.docxIr. Soekarno
3 visualizações6 slides

Mais de Ir. Soekarno(7)

Laporan Magang kabau.docx por Ir. Soekarno
Laporan Magang kabau.docxLaporan Magang kabau.docx
Laporan Magang kabau.docx
Ir. Soekarno18 visualizações
Urusan-urusan pemerintahan pusat dan daerah.pptx por Ir. Soekarno
Urusan-urusan pemerintahan pusat dan daerah.pptxUrusan-urusan pemerintahan pusat dan daerah.pptx
Urusan-urusan pemerintahan pusat dan daerah.pptx
Ir. Soekarno9 visualizações
Pertanyaan dan Jawaban.docx por Ir. Soekarno
Pertanyaan dan Jawaban.docxPertanyaan dan Jawaban.docx
Pertanyaan dan Jawaban.docx
Ir. Soekarno11 visualizações
POKOK2 PIKIRAN SPM.docx por Ir. Soekarno
POKOK2 PIKIRAN SPM.docxPOKOK2 PIKIRAN SPM.docx
POKOK2 PIKIRAN SPM.docx
Ir. Soekarno5 visualizações
POKOK perlindugan guru.docx por Ir. Soekarno
POKOK perlindugan guru.docxPOKOK perlindugan guru.docx
POKOK perlindugan guru.docx
Ir. Soekarno11 visualizações
POKOK.docx por Ir. Soekarno
POKOK.docxPOKOK.docx
POKOK.docx
Ir. Soekarno3 visualizações
Moh. hidayat muhtar ham por Ir. Soekarno
Moh. hidayat muhtar hamMoh. hidayat muhtar ham
Moh. hidayat muhtar ham
Ir. Soekarno206 visualizações

Makalah Kejahatan Terhadap Harta Benda

  • 1. KTHB Contoh Kasus Hukum Perdata : Perebutan Harta Warisan Sebelum membahas contoh kasus Perebutan Harta Warisan, saya akan memberikan sedikit hal-hal yang bersangkutan dengan undang-undang pembagian harta warisan. Menurut Kitab Undang-undang Hukum Perdata (KUHPerdata), ada dua cara untuk memperoleh harta warisan : secara absentatio dan testamentair. Pewarisan berdasarkan testamentair artinya pewarisan didasarkan pada wasiat dari orang yang meninggal (pewaris). Pewarisan dengan wasiat tersebut harus dibuat dengan Surat Wasiat. Surat wasiat atau testament adalah surat atau akta yang memuat pernyataan seseorang tentang apa yang dikehendakinya kelak terhadap harta kekayaannya setelah ia meninggal dunia. Sebuah wasiat harus dibuat dalam bentuk akta atau surat (yang ditandatangani oleh pewaris), dan tidak boleh hanya dalam bentuk lisan. Surat tersebut harus berisi pernyataan tegas dari pewaris tentang apa yang akan terjadi terhadap harta kekayaannya jika ia kelak meninggal dunia. Sebelum pewaris meninggal dunia, surat wasiat tersebut masih dapat dicabut atau diubah oleh pewaris. Agar sebuah surat wasiat bernilai hukum dan tidak cacat, maka harus diperhatikan hal-hal berikut:  Pewaris harus telah dewasa, yaitu telah berumur minimal 21 tahun.  Obyek warisan yang akan diwariskan harus jelas dan tegas, dan merupakan milik dari pewaris.  Obyek warisan bukan sesuatu yang bertentangan dengan hukum atau bertentangan dengan kesusilaan dan kepentingan umum.  Pewaris memiliki akal yang sehat (tidak terganggu jiwanya), menandatangani surat wasiat tanpa tekanan atau paksaan, tidak berada dalam kekhilafan atau kekeliruan, dan tidak sedang berada dibawah pengampuan. Pewarisan secara absentatio adalah pewarisan menurut undang-undang karena adanya hubungan kekeluargaan (hubungan darah). Berbeda dengan absentatio, pewarisan berdasarkan testamentair dilakukan dengan cara penunjukan, yaitu pewaris (orang yang meninggalkan harta warisan) semasa hidupnya telah membuat surat wasiat (testament) yang menunjuk seseorang untuk menerima harta warisan yang ditinggalkannya kelak. Pewarisan secara absentatio membagi ahli waris atas 4 (empat) golongan: Golongan I, yaitu jika pewaris telah menikah, maka yang menjadi ahli waris adalah istri/suami dan/atau anak-anak pewaris.
  • 2. Golongan II, yaitu jika pewaris belum menikah, atau telah menikah tapi cerai dan tidak mempunyai anak (tidak memiliki ahli waris Golongn I), maka yang menjadi ahli waris adalah orang tua (ayah dan ibu) dan/atau saudara-saudaranya. Golongan III, Jika pewaris tidak memiliki hubungan kekeluargaan dalam Golongan I dan Golongan II diatas, maka yang menjadi ahli waris adalah keluarga dalam garis lurus ke atas, baik dari ayah maupun ibu. Golongan IV, jika pewaris tidak memiliki hubungan kekeluargaan dalam Golongan I, Golongan II dan Golongan III diatas, maka yang menjadi ahli waris adalah kerabat pewars dalam garis keturunan menyamping sampai derajat keenam. (www.legalakses.com). Dibawah ini adalah contoh kasus Perebutan Harta Warisan, dimana seorang mantan suami yang telah meninggal dan hartanya menjadi rebutan antara sang ibu dari almarhum dengan mantan istri dari almarhum, berikut simak beritanya. Sidang Rebutan Warisan Adi Firansyah indosiar.com, Jakarta - Kasus rebutan warisan almarhum Adi Firansyah akhirnya bergulis ke Pengadilan. Sidang pertama perkara ini telah digelar Kamis (12/04) kemarin di Pengadilan Agama Bekasi. Warisan pesinetron muda yang meninggal akibat kecelakaan sepeda motor ini, menjadi sengketa antara Ibunda almarhum dengan Nielsa Lubis, mantan istri Adi. Nielsa menuntut agar harta peninggalan Adi segera dibagi. Nielsa beralasan Ia hanya memperjuangkan hak Chavia, putri hasil perkawinannya dengan Adi. Sementara Ibunda Adi mengatakan pada dasarnya pihaknya tidak keberatan dengan pembagian harta almarhum anaknya. Namun mengenai rumah yang berada di Cikunir Bekasi, pihaknya berkeras tidak akan menjual, menunggu Chavia besar. Menurut Nielsa Lubis, Mantan Istri Alm Adi Firansyah, "Saya menginginkan penyelesaiannya secara damai dan untuk pembagian warisan toh nantinya juga buat Chavia. Kita sudah coba secara kekeluargaan tapi tidak ada solusinya." Menurut Ny Jenny Nuraeni, Ibunda Alm Adi Firansyah, "Kalau pembagian pasti juga dikasih untuk Nielsa dan Chavia. Pembagian untuk Chavia 50% dan di notaris harus ada tulisan untuk saya, Nielsa dan Chavia. Rumah itu tidak akan dijual menunggu Chavia kalau sudah besar." Terlepas dari memperjuangkan hak, namun mencuatnya masalah ini mengundang keprihatinan. Karena ribut-ribut mengenai harta warisan rasanya memalukan. Selain itu, sangat di sayangkan jika gara-gara persoalan ini hubungan keluarga almarhum dengan Nielsa jadi tambang meruncing. Sebelum ini pun mereka sudah tidak terjalin komunikasi. Semestinya hubungan baik harus terus dijaga, sekalipun Adi dan Nielsa sudah bercerai, karena hal ini dapat berpengaruh pada perkembangan psikologis Chavia. "Saya tidak pernah komunikasi semenjak cerai dan mertua saya tidak pernah berkomunikasi dengan Chavia (jaranglah)", ujar Nielsa Lubis. "Bagaimana juga saya khan masih mertuanya dan saya kecewa berat dengan dia. Saya siap akan mengasih untuk haknya Chavia", ujar Ny Jenny Nuraeni. (Aozora/Devi)
  • 3. Solusi: Dikasus ini, yang meninggalkan harta warisan adalah almarhum mantan suami yang menjadi rebutan antara sang ibu almarhum dengan mantan istri almarhum, dan almarhum telah memiliki anak dari mantan istrinya. Untuk status rumah yang ditinggalkan oleh almarhum, tergantung kapan almarhum memiliki rumah tersebut, jika almarhum sudah memilikinya sejak masih bersama mantan istri maka status rumah merupakan harta bersama atau harta gono gini yang diperoleh dari almarhum saat masih bersama mantan istrinya. Hal ini sesuai dengan pengertian harta bersama menurut ketentuan pasal 35 ayat (1) UU No. 1 Tahun 1974 tentang Perkawinan (UUP) yang menyatakan bahwa harta benda yang diperoleh selama perkawinan menjadi harta bersama. Dan Apabila terjadi suatu perceraian, maka pembagian harta bersama diatur menurut hukum masing masing (pasal 37 UUP). Yang dimaksud dengan hukumnya masing-masing ialah hukum agama, hukum adat dan hukum lainnya. Mengenai harta benda dalam perkawinan, pengaturan ada di dalam pasal 35 UUP dan dibedakan menjadi tiga macam, yaitu: 1. Harta bersama, yaitu harta benda yang diperoleh selama perkawinan dan dikuasai oleh suami dan istri dalam artian bahwa suami atau istri dapat bertindak terhadap harta bersama atas persetujuan kedua belah pihak. Apabila perkawinan putus karena perceraian, harta bersama diatur menurut hukumnya masing-masing. Yang dimaksud "hukumnya" masing-masing adalah hukum agama, hukum adat, dan hukum-hukum lain (pasal 37 UUP). 2. Harta bawaan, yaitu harta benda yang dibawa oleh masing-masing suami dan istri ketika terjadi perkawinan dan dikuasai oleh masing-masing pemiliknya yaitu suami atau istri. Masing-masing atau istri berhak sepenuhnya untuk melakukan perbuatan hukum mengenai harta bendanya (pasal 36 ayat 2 UUP). Tetapi apabila pihak suami dan istri menentukan lain, misalnya dengan perjanjian perkawinan, maka penguasaan harta bawaan dilakukan sesuai dengan isi perjanjian itu. Demikian juga apabila terjadi perceraian, harta bawaan dikuasai dan dibawa oleh masing-masing pemiliknya, kecuali jika ditentukan lain dalam perjanjian perkawinan. 3. Harta perolehan, yaitu harta benda yang diperoleh masing-masing suami dan istri sebagai hadiah atau warisan dan penguasaannya pada dasarnya seperti harta bawaan. Berdasarkan uraian di atas apabila dikaitkan dengan kasus diatas maka mantan istri almarhum mempunyai hak atau berhak atas harta yang diperoleh selama perkawinan berlangsung tanpa melihat alasan-alasan yang diajukan dan harta tersebut disebut harta bersama.
  • 4. Mengenai hibah terhadap anak dapat saja dilakukan tetapi tanpa penghibahan pun seorang anak secara otomatis sudah menjadi ahli waris dari kedua orang tuanya. Hibah dapat dilakukan jika tidak merugikan apa yang menjadi hak dari ahli waris, disamping itu mantan istri almarhum juga berhak atas harta warisan tersebut. Referensi :  http://www.indosiar.com/gossip/sidang-rebutan-warisan-adi-firansyah_60517.html  http://hukum.kompasiana.com/2013/09/30/tips-membagi-harta-warisan- 596256.html  http://asiamaya.com/konsultasi_hukum/harta_perkawinan/pembagian_harta_akibat _perceraian.htm  http://www.hukumonline.com/klinik/detail/cl6967/warisan-dan-harta-gono-gini