1. GEOSTRATEGI INDONESIA DALAM
WUJUD KETAHANAN NASIONAL
KELOMPOK 3 A2.1
FITRI IKRIMAH
HERWINDA KUSUMA
(125070300111003)
HESTI RETNO B. A.
(125070301111006)
RIZKY AYU D. C.
(125070300111048)
(12507030011100)
2. Sejarah Ketahanan Nasional
• Sejarah Ketahanan Nasional dimulai dari tekad dan
semangat untuk menyatukan wilayah nusantara ke arah
persatuan dan kesatuan bangsa yang telah tumbuh sejak
masa kejayaan kerajaan Sriwijaya pada abad VII.
• Upaya menyatukan wilayah nusantara ke arah persatuan
dan kesatuan bangsa di bidang politik, dimulai pada era
kerajaan Majapahit abad XIV sebagaimana diungkapkan
dalam tekad Gajah Mada yang dikenal sebagai Sumpah
Palapa.
• Lahirnya Budhi Utomo pada tahun 1908 yang dikenal
dengan sebutan Kebangkitan Nasional telah memperkuat
tekad dan menggelorakan semangat kebangsaan melalui
gerakan pendidikan nasional.
3. Sejarah Ketahanan Nasional
• Dikumandangkannya Sumpah Pemuda oleh eksponen
generasi muda pada tahun 1928 telah semakin
membangkitkan kesadaran untuk membina dan
menata kehidupan berbangsa serta mengembangkan
kemampuan dan kekuatan secara terpadu di bidang
sosial politik dan budaya dalam ikatan persatuan dan
kesatuan nasional.
• Pergerakan nasional mencapai puncaknya pada saat
diproklamasikannya kemerdekaan bangsa Indonesia
pada tanggal 17 Agustus tahun 1945.
4. Pengertian Ketahanan Nasional
Ketahanan Nasional merupakan kondisi
dinamik suatu bangsa berisi keuletan dan
ketangguhan yang mengandung kemampuan untuk
mengembangkan kekuatan nasional di dalam
menghadapi dan mengatasi segala tantangan,
ancaman, hambatan, dan gangguan baik yang
datang dari luar maupun dalam serta langsung
maupun tidak langsung membahayakan integritas,
identitas, kelangsungan hidup bangsa dan negara
serta perjuangan mengejar tujuan perjuangan
nasionalnya.
5. Pengertian Ketahanan Nasional
Pengertian Ketahanan Nasional dapat dilihat dalam tiga
“wajah”, yakni :
• Ketahanan Nasional sebagai suatu kenyataan yang nyata
atau real.
• Ketahanan Nasional sebagai konsepsi, yang ditunjukkan
dengan definisi tentang Konsepsi Ketahanan Nasional
Indonesia, yakni konsep pengaturan dan penyelenggaraan
negara.
• Ketahanan Nasional sebagai metode berpikir atau metode
pendekatan yang ditunjukkan dengan konsepnya dalam
melihat keseluruhan aspek sebagai satu kesatuan utuh yang
harus terpelihara dan dijaga keamanan dan
kelangsungannya.
6. Hakikat Ketahanan Nasional
Hakikat Ketahanan Nasional Indonesia adalah
kondisi kemampuan dan kekuatan bangsa untuk
dapat menjamin kelangsungan hidup dan
mengembangkan kehidupan nasional bangsa dan
negara dalam mencapai tujuan nasional.
Hakikat Konsepsi Ketahanan Nasional
Indonesia adalah pengaturan dan penyelenggaraan
kesejahteraan dan keamanan secara
seimbang, serasi dan selaras dalam kehidupan
nasional.
7. Konsepsi Ketahanan Nasional
Konsepsi ketahanan nasional Indonesia
adalah konsepsi pengembangan kekuatan
nasional melalui pengaturan dan
penyelenggaraan kesejahteraan dan keamanan
yang seimbang serasi dalam seluruh aspek
kehidupan secara utuh dan menyeluruh
berlandaskan Pancasila, UUD 45, dan wawasan
nusantara.
8. Fungsi Ketahanan Nasional
• Ketahanan Nasional yang berfungsi sebagai
Metode Pembinaan Kehidupan Nasional
adalah metode integral yang mencakup
seluruh aspek dalam kehidupan negara yang
dikenal dengan Astagatra (8 aspek), yakni tiga
gatra alamiah (geografi, kekayaan alam dan
kependudukan) dan lima gatra sosial (ideologi,
politik, ekonomi, sosial budaya, dan
pertahanan keamanan) yang bersifat dinamis.
9. Fungsi Ketahanan Nasional
• Konsepsi Ketahanan Nasional yang berfungsi
sebagai Pola Dasar Pembangunan Nasional
pada hakikatnya merupakan arah dan
pedoman dalam pelaksanaan pembangunan
nasional di segala bidang dan sektor
pembangunan nasional secara terpadu, yang
dilakukan sesuai dengan rancangan program
pembangunan.
10. Asas-Asas Ketahanan Nasional
1. Asas Kesejahteraan dan Keamanan
Di dalam kehidupan nasional berbangsa dan
bernegara, unsur kesejahteraan dan keamanan
menjadi tolok ukur bagi Ketahanan Nasional. Tanpa
kesejahteraan dan keamanan, sistem kehidupan
nasional tidak akan dapat berlangsung, sehingga
dengan demikian kesejahteraan dan keamanan
merupakan nilai intrinsik yang ada pada sistem itu.
Kesejahteraan maupun keamanan harus selalu ada
dan berdampingan pada kondisi apapun.
11. Asas-Asas Ketahanan Nasional
2. Asas Komprehensif Integral atau Menyeluruh
Terpadu
Ketahanan Nasional mencakup kehidupan
bangsa secara komprehensif integral dalam bentuk
perwujudan kesatuan dan perpaduan yang
seimbang, serasi, dan selaras dari seluruh aspek
kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan
bernegara berdasarkan matriks Astragatra. Tujuan
asas ini adalah untuk mewujudkan Ketahanan
Nasional secara berlanjut agar terwujudnya cita-cita
bangsa dan negara.
12. Asas-Asas Ketahanan Nasional
3. Asas Mawas Ke Dalam dan Mawas Keluar
a. Mawas ke dalam bertujuan menumbuhkan hakikat,
sifat dan kondisi kehidupan nasional berdasarkan nilainilai kemandirian yang proporsional untuk
meningkatkan kualitas derajat kemandirian bangsa
yang ulet dan tangguh.
b. Mawas keluar bertujuan untuk dapat mengantisipasi
dan berperan serta menghadapi dampak lingkungan
strategis luar negeri, serta menerima kenyataan adanya
saling interaksi dan ketergantungan dengan dunia
internasional.
13. Asas-Asas Ketahanan Nasional
4. Asas Kekeluargaan
Ketahanan Nasional mengandung nilai keadilan,
kearifan, kebersamaan, kesamaan, gotong-royong,
tenggang rasa dan tanggung jawab dalam
kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan
bernegara. Asas ini mengakui perbedaan namun
perbedaan ini harus dikembangkan secara serasi
dalam hubungan kemitraan agar tidak berkembang
menjadi konflik yang anarkis dan saling
menghancurkan.
14. Sifat-Sifat Ketahanan Nasional
a. Mandiri
Mengandung prinsip tidak mudah menyerah, ulet
dan tangguh, memiliki daya saing tinggi, mampu
menentukan sasaran serta kebijaksanaan dan strategi
pencapaiannya, bersandar pada integritas dan
kepribadian bangsa.
b. Dinamis
Artinya kondisi Ketahanan Nasional tidaklah tetap,
melainkan dapat meningkat ataupun menurun
tergantung pada situasi dan kondisi bangsa dan
negara serta kondisi lingkungan strategisnya.
15. Sifat-Sifat Ketahanan Nasional
c. Berwibawa
Artinya kemampuan Ketahanan Nasional Indonesia
mampu untuk mempengaruhi pihak lain, dengan
mengutamakan kekuatan moral, sehingga selalu disegani
dan diperhitungkan pihak lain. Makin tinggi tingkat
Ketahanan Indonesia, makin tinggi pula kewibawaan
nasional, yang berarti makin tinggi tingkat daya tangkal
yang dimiliki bangsa dan negara Indonesia.
16. Sifat-Sifat Ketahanan Nasional
d. Konsultasi dan Kerjasama
Artinya Ketahanan Nasional itu tidak mengutamakan
pada sikap konfrontatif dan antagonis, tetapi lebih
mengutamakan pada sikap konsultasi dan kerjasama serta
saling menghargai, tidak mengandalkan kekuasaan dan
fisik semata.
17. Pengaruh Gatra dalam Ketahanan Nasional
terhadap Kehidupan Berbangsa dan
Bernegara
Ideologi
Ekonomi
Pertahanan dan
Keamanan
Politik
Sosial Budaya
NEXT
18. Pengaruh Gatra Ideologi
Ketahanan Nasional gatra Ideologi adalah kondisi
dinamik bangsa Indonesia yang berisi keuletan dan
ketangguhan yang mengandung kemampuan
mengembangkan kekuatan nasional dalam menghadapi
tantangan, ancaman, hambatan, gangguan yang datang
dari luar maupun dari dalam, langsung maupun tidak
langsung membahayakan kelangsungan kehidupan
ideologi bangsa dan negara Indonesia.
Next
19. Pengaruh Gatra Ideologi
Pengaruh gatra ideologi (contohnya ideologi dunia
seperti liberalisme dan komunisme) dalam kehidupan
berbangsa dan bernegara menunjukkan :
– Menjunjung tinggi kepentingan harkat dan martabat
manusia, menuntut kebebasan secara
mutlak, kebahagiaan hidup diukur hanya dengan
kekayaan material yang melimpah dan dicapai dengan
bebas.
– Negara adalah susunan golongan (kelas) untuk
menindas kelas atau golongan lain, golongan ekonomi
kuat menindas ekonomi lemah, penonjolan
golongan, pertentangan antargolongan, konflik dan jalan
kekerasan, perebutan kekuasaan negara.
Back
20. Pengaruh Gatra Politik
Ketahanan Nasional gatra politik adalah
sebagai kondisi dinamik bangsa Indonesia yang
berisi keuletan dan ketangguhan yang mengandung
kemampuan mengembangkan kekuatan nasional,
dalam menghadapi dan mengatasi segala
tantangan, ancaman, hambatan, gangguan dari
dalam maupun luar, langsung maupun tidak
langsung membahayakan kehidupan politik bangsa
dan NKRI berdasarkan Pancasila dan UUD 1945.
Next
21. Pengaruh Gatra Politik
Adapun pengaruh gatra politik terhadap kehidupan
berbangsa dan bernegara, nampak pada situasi yang
menggambarkan :
– Perkembangan politik dalam negeri Indonesia, baik dalam
struktur, proses, budaya maupun komunikasi politiknya.
– Perkembangan politik luar negeri sebagai sarana
pencapaian kepentingan nasional, poitik luar negeri
sebagai integral dari strategi nasional, kejelasan garis
politik luar negeri.
– Kondisi nyata ketahanan politik Indonesia. Untuk
mewujudkannya diperlukan kehidupan politik bangsa yang
sehat dan dinamis, yang mengandung kemampuan
memelihara stabilitas politik yang berdasarkan Pancasila
dan UUD 1945.
Back
22. Pengaruh Gatra Ekonomi
Ketahanan Nasional dalam gatra ekonomi
adalah kondisi dinamik bangsa Indonesia yang berisi
keuletan dan ketangguhan yang mengandung
kemampuan mengembangkan kekuatan
nasional, dalam menghadapi dan mengatasi segala
tantangan, ancaman, hambatan, gangguan yang
datang dari luar maupun dalam, langsung maupun
tidak langsung membahayakan kehidupan ekonomi
bangsa dan negara Indonesia berdasarkan Pancasila
dan UUD 1945.
Next
23. Pengaruh Gatra Ekonomi
Sistem ekonomi yang dianut dan dikembangkan di
Indonesia diharapkan dapat memiliki ketahanan nasional yang
mengacu pada UUD 1945 pasal 33 yang menyebutkan bahwa
sistem ekonomi Indonesia disusun sebagai usaha bersama
berdasarkan asas kekeluargaan (cabang produksi yang
penting, bumi, air dan kekayaan alam dikuasai oleh negara
dan digunakan sebesar-besarnya untuk rakyat).
Pengaruh gatra ekonomi dalam kehidupan negara
Indonesia terwujud dalam upaya bersama dan setiap warga
negaranya mempunyai hak dan kesempatan untuk
mensejahterakan bangsa.
Back
24. Pengaruh Gatra Sosial Budaya
Ketahanan Nasional dalam gatra sosial budaya
diartikan sebagai kondisi dinamik bangsa Indonesia yang
berisi keuletan dan ketangguhan yang mengandung
kemampuan mengembangkan kekuatan nasional dalam
menghadapi dan mengatasi segala
tantangan, ancaman, hambatan, gangguan dari luar
maupun dalam, langsung maupun tidak langsung
membahayakan negara Indonesia berdasarkan pada
Pancasila dan UUD 1945.
Wujud pengaruh gatra sosial budaya adalah suatu
kondisi sosial budaya di mana kebudayaan suku-suku
yang mendiami wilayah nusantara ini saling
berkomunikasi dan berinteraksi dalam kesetaraan.
Back
25. Pengaruh Gatra Pertahanan dan
Keamanan
Ketahanan Nasional dalam gatra Pertahanan Keamanan
diartikan sebagai kondisi dinamik kehidupan pertahanan dan
keamanan bangsa Indonesia yang berisi keuletan dan
ketangguhan yang mengandung kemampuan mengembangkan
kekuatan nasional, di dalam menghadapi dan mengatasi segala
tantangan, ancaman, hambatan, gangguan yang datang dari
dalam maupun luar, langsung maupun tidak langsung
membahayakan identitas, integritas dan kelangsungan hidup
bangsa dan negara Indonesia berdasarkan Pancasila dan UUD
1945.
Pengaruh gatra ini ditandai dengan :
a. Indonesia cinta damai dan ingin bersahabat dengan semua
bangsa di dunia, tidak menghendaki terjadinya perang.
Next
26. Pengaruh Gatra Pertahanan dan
Keamanan
b. Penyelenggaraan pertahanan dan keamanan NKRI dilandasi
oleh Pancasila, UUD 1945, dan wawasan nusantara.
c. Pertahanan dan keamanan negara merupakan upaya nasional
terpadu yang melibatkan semua potensi dan kekuatan nasional.
d. Pertahanan dan keamanan NKRI diselenggarakan dengan
Siskamnas (Sishankamrata).
e. Segenap kekuatan dan kemampuan pertahanan dan
keamanan rakyat semesta diorganisasikan ke dalam suatu wadah
tunggal yang dinamakan TNI dan Polri yang jati dirinya sebagai
tentara rakyat, tentara pejuang dan tentara nasional, yang
perannya untuk kepentingan NKRI.
Back
27. Pengertian Pembinaan Ketahanan
Nasional
Pembinaan Ketahanan Nasional berarti suatu
proses untuk merumuskan dan melaksanakan
kebijaksanaan, strategi dan rencana kegiatan guna
mewujudkan dan meningkatkan daya kekebalan
dan daya kembang, daya tangkal atau daya kena
sedemikian rupa sehingga dicapai kondisi
keamanan dan kesejahteraan yang memadai di
dalam Sistem Kehidupan Nasional agar dapat
mempertahankan kelangsungan hidup dan
mengembangkan kehidupannya.
28. Asas-Asas Pembinaan Ketahanan
Nasional
Asas – asas pembinaan ketahanan nasional
Indonesia adalah sebagai berikut :
1. Asas Geopolitik dan Geostrategi yang dilandasi
Wawasan Nusantara
Wawasan Nusantara sebagai geostrategi dan
geopolitik bangsa yang merupakan konsekuensi dari
stratifikasi kebijaksanaan nasional, di mana Wawasan
Nusantara berkedudukan sebagai pemberi arah bagi
Ketahanan Indonesia.
29. Asas-Asas Pembinaan Ketahanan
Nasional
2. Asas Holistik yang dilakukan secara serentak pada segi
- segi kehidupan nasional secara holistik dan
komprehensif integral.
3. Asas Menyeluruh Terpadu, dilakukan oleh seluruh
lapisan rakyat.
4. Asas Proyektif, harus diproyeksikan dalam skenario
masa depan. Yang dimaksud skenario adalah gambaran
perubahan kondisi sistem kehidupan nasional yang
disebabkan oleh dampak dari dalam atau dari luar.
30. Asas-Asas Pembinaan Ketahanan
Nasional
5. Asas Efisiensi, perlu di perhatikan kriteria efisiensi atau
ekonomis.
Kriteria efisiensi berarti bahwa dengan menggunakan
sejumlah sumber daya tertentu, harus dapat dicapai
tingkat ketahanan nasional Indonesia yang setinggitingginya.
Kriteria ekonomis berarti bahwa untuk mencapai tingkat
ketahanan nasional tertentu, harus dapat digunakan
jumlah sumber daya sekecil - kecilnya.
31. Asas-Asas Pembinaan Ketahanan
Nasional
Dengan kriteria efisiensi atau ekonomis tersebut, maka:
1) Strategi ketahanan nasional harus seimbang dengan
tuntutan skenario masa depan yang diperkirakan
2) Tuntutan kebutuhan sumber daya untuk mewujudkan
ketahanan nasional harus seimbang dengan strategi
ketahanan nasional yang sudah digariskan
3) Program-program untuk mewujudkan ketahanan nasional
harus seimbang dengan sumber daya yang tersedia
4) Anggaran yang disediakan harus sesuai dengan
kebutuhan untuk melaksanakan program-program
tersebut
32. Asas-Asas Pembinaan Ketahanan
Nasional
6. Asas Normatif, harus diikuti norma kesatuan pola tindak. Agar
dicapai aspek efisiensi atau ekonomis dalam kegiatan nasional
tersebut, perlu dilakukan kesatuan pola tindak yang meliputi:
1) Kesatuan konsep yang terdiri atas keseragaman dalam
pangkal tolak berpikir, keseragaman dalam metode dan
keseragaman dalam bahasa
2) Kesatuan upaya, yang terdiri atas keterpaduan rencana
dan program serta keterpaduan dalam kegiatan
34. Pembinaan Ketahanan Nasional Gatra
Ideologi
1. Pengamalan Pancasila secara obyektif dan subyektif terus
dikembangkan serta ditingkatkan.
2. Pancasila sebagai ideologi terbuka perlu terus direlevansikan
dan diaktualisasikan nilai instrumentalnya, agar tetap mampu
membimbing dan mengarahkan kehidupan dalam
bermasyarakat, berbangsa dan bernegara selaras dengan
peradaban dunia yang beruabh dengan cepat tanpa kehilangan
jati diri sebagai bangsa Indonesia.
35. Pembinaan Ketahanan Nasional Gatra
Ideologi
3. Bhineka Tunggal Ika dan konsep wawasan nusantara yang
bersumber dari Pancasila harus terus dikembangkan dan
ditanamkan dalam masyarakat yang majemuk sebagai upaya
untuk selalu menjaga persatuan bangsa dan persatuan wilayah
serta moralitas yang loyal, utuh dan bangga terhadap bangsa dan
Negara.
4. Pancasila sebagai pandangan hidup bangsa dan dasar-dasar
Negara Republik Indonesia yang harus dipahami dan
diaktualisasikan secara nyata untuk menjaga kelestarian dan
keampuhanya demi terwujudnya tujuan nasional serta cita-cita
nasional, oleh setiap penyelenggara Negara, setiap lembaga
kenegaraan, lembaga kemasyarakatan dan setiap warga Negara
Indonesia.
36. Pembinaan Ketahanan Nasional Gatra
Ideologi
5. Pembangunan sebagai pengamalan Pancasila, harus
menunjukan keseimbangan fisik material dengan pembangunan
mental spiritual untuk menghindari tumbuhnya materialisme
dan sekularisme.
6. Pendidikan Pancasila dan pendidikan kewarganegaraan harus
dikembangkan guna mengembangkan peserta didik menjadi
manusia yang dewasa dan menjadi warga negara yang baik.
Back
37. Pembinaan Ketahanan Nasional Gatra
Politik
1. Mengembangkan kehidupan kewarganegaraan dan
politik dalam negeri berdasarkan Pancasila dan UUD
1945 yang mampu menyerap aspirasi dan dapat
mendorong partisipasi masyarakat.
2. Mengembangkan kehidupan politik luar negeri
sebagai sarana pencapaian kepentingan nasional
dalam pergaulan antarbangsa yang berlandaskan
pada pembukaan UUD 1945.
Back
38. Pembinaan Ketahanan Nasional Gatra
Ekonomi
1. Mengembangkan sistem ekonomi Indonesia yang
dapat mewujudkan kemakmuran dan kesejahteraan
yang adil dan merata di seluruh wilayah nusantara
melalui ekonomi kerakyatan.
2. Implementasi sistem ekonomi kerakyataan harus
dihindarkan berkembangnya system free figh liberalism,
system etatism dan pemusatan kekuatan ekonomi pada
satu kelompok dalam bentuk monopoli.
3. Memantapkan struktur ekonomi secara seimbang dan
saling seimbang dalam keselarasan dan keterpaduan
antarsektor pertanian dengan perindustrian dan jasa.
39. Pembinaan Ketahanan Nasional Gatra
Ekonomi
4. Melaksanakan pembangunan ekonomi sebagai usaha
bersama atas dasar asas kekeluargaan di bawah
pengawasan anggota masyarakat serta memotivasi dan
mendorong peran serta masyarakat secara aktif.
5. Memeratakan pembangunan dan memanfaatkan
hasilnya yang dilaksanakan secara seimbang dan serasi
antarwilayah dan antarsektor.
6. Mengembangkan dan menumbuhkan kemampuan
bersaing secara sehat dan dinamis dalam
mempertahankan serta meningkatkan eksistensi dan
kemandirian perekonomian nasional.
Back
40. Pembinaan Ketahanan Nasional Gatra
Sosial Budaya
1. Mengembangkan sistem sosial budaya yang dapat
mewujudkan nilai-nilai budaya nasional dalam
kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara
guna memantapkan jati diri dan integritas bangsa.
2. Mengkondisikan dan membina manusia dan
masyarakat Indonesia yang berjiwa Pancasila.
3. Mengembangkan kehidupan keagamaan, sehingga
nilai-nilai agama, Ketuhanan Yang Maha Esa, meresap
dan mewarnai tingkah laku sehari-hari serta menjadi
landasan moral yang kokoh dalam pelaksanaan
pembangunan nasional.
41. Pembinaan Ketahanan Nasional Gatra
Sosial Budaya
4. Pembinaan identitas bangsa melalui pemanfaatan
nilai luhur budaya bangsa yang bersumber pada
kebhinekaan budaya daerah dan budaya bangsa
lain.
5. Mengembangkan sistem pendidikan nasional
yang mampu meningkatkan harkat dan martabat
bangsa Indonesia serta mampu meningkatkan mutu
manusia Indonesia dengan kesadaran mental dan
penguasaan teknologi yang sesuai dengan tuntutan
kebutuhan pembangunan.
Back
42. Pembinaan Ketahanan Nasional Gatra
Pertahanan dan Keamanan
1. Mengembangkan sistem pertahanan dan keamanan
yang dapat mewujudkan kesiapsiagaan serta upaya bela
negara.
2. Mengembangkan nilai, sikap dan perilaku cinta
damai, cinta kemerdekkan, kedaulatan pada seluruh
kekuatan pertahanan keamanan nasional.
3. Melakukan pembangunan kekuatan kemampuan
pertahanan dan keamanan yang bermanfaat menjamin
perdamaian dan stabilitas keamanaan untuk
kesinambungan pembangunan nasional dan
kelangsungan hidup bangsa dan negara.
43. Pembinaan Ketahanan Nasional Gatra
Pertahanan dan Keamanan
4. Melindungi potensi nasional dan hasil - hasil
pembangunan yang telah dicapai dari segala ancaman dan
gangguan yang dapat dimanfaatkan untuk meningkatkan
kesejahteraan lahir dan batin segenap lapisan masyarakat
bangsa Indonesia.
5. Mengembangkan perlengkapan yang mendukung
pembangunan kekuatan dan kemampuan pertahanan dan
keamanan yang dihasilkan oleh industri dalam negeri.
6. Melaksanakan pembangunan dan penggunaan kekuatan
dan kemampuan pertahanan dan keamanan oleh manusia
yang berbudi luhur, arif bijaksana, menghormati HAM dan
memahami makna nilai dan hakikat perang dan damai.
44. Pembinaan Ketahanan Nasional Gatra
Pertahanan dan Keamanan
6. Mengembangkan TNI sebagai tentara rakyat,
tentara pejuang dan tentara nasional yang
berpedoman pada sapta marga, yang merupakan
penjabaran Pancasila.
7. Mengembangkan Polri sebagai kekuatan inti
kamtibnas, yang berpedoman pada tri brata dan catur
prasetya.