Makalah ini membahas tentang model pembelajaran simulasi. Terdiri dari 4 bab yang membahas pengertian, jenis-jenis, langkah-langkah, serta kelebihan dan kelemahan model pembelajaran simulasi. Model pembelajaran simulasi merupakan peniruan terhadap suatu keadaan nyata untuk membantu siswa mengalami berbagai proses sosial dan menguji reaksi mereka."
Asi Eksklusif Dong - buku untuk para ayah - Robin Lim
Model pembelajaran simulasi
1. 1
MODEL SIMULASI
Makalah Ini Disusun Guna Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah media
pembelajaran
Di Susun Oleh :
Kelompok : V
Anggota : 1. Harni (15010108001)
2. Heski andriani (15010108037)
3. Yurmida (15010108021)
4. Hasnani (15010108026)
Dosen : Dr. Ambar Sri Lestari,SE.M.Pd
PROGRAM STUDI TADRIS BIOLOGI
JURUSAN PENDIDIKAN MIPA
FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI
KENDARI
2017
2. 2
KATA PENGANTAR
Assalaamu’Alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh.
Pertama-tama kami panjatkan puji dan syukur kehadirat Allah SWT karena atas limpahan
rahmat, taufik dan hidayahnya sehingga kami dapat menyelesaikan susunan makalah kami yang
berjudul “ Model Simulasi “, dalam rangka untuk memenuhi tugas mata kuliah Media
Pembelajaran. Shalawat serta salam semoga senantiasa tercurahkan kepada junjungan kita Nabi
Muhammad SAW beserta para keluarganya dan sahabatnya yang telah memperjuangkan islam
dari zaman kegelapan hingga kezaman yang terang benderang yang sebagaimana kita rasakan saat
ini.
Terimah kasih kepada Ibu Dr.Ambar Sri Lestari SE,M.Pd, selaku dosen pengampu mata
kuliah Media Pembelajaran, yang telah memberikan kami arahan serta bimbingan kepada kami,
dan terimah kasih juga kepada teman-teman sekalian yang sudah membantu kami dalam
penyusunan makalah ini. Kami menyadari bahwa makalah ini memiliki banyak kekurangan. Oleh
karena itu, saran dan kritik yang bersifat membangun sangat kami harapkan dari dosen pengampu
mata kuliah ini, demi perbaikan makalah kami selanjutnya. Dan semoga makalah kami ini dapat
bermanfaat bagi kita semua. Amin....
Kendari , 22 Oktober 2017
Penyus
3. 3
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL…………………………......……………………………….i
KATAPENGANTAR…………………………………………………...…….....ii
DAFTARISI…………………...……………………………………………...…iii
BAB I PENDAHULUAN
a. LatarBelakang………………...…………………………………………...1
b. RumusanMasalah………………………...…………………………….….2
c. Tujuan ………..…………………………………………………………...2
BAB II PEMBAHASAN
1. pengertian model pembelajaran simulasi..…………………………………3
2. jenis-jenis model pembelajaran simulasi…….………….………………….4
3. langkah-langkah pembelajaran simulasi………..…….……...…………….5
4. Kelebihan dan kelemahan model pembelajaran simulasi ……………....…7
BAB III PENUTUP
a. Kesimpulan................................................................................................. 9
b. Saran ……………...……………………………...…………………….... 9
DAFTAR PUSTAKA
4. 4
BABI I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Dalam kegiatan pembelajaran guru harus mampu menciptakan proses
pembelajaran yang menyenangkan. Salah satu cara yang dapat dilakukan untuk
memecahkan masalah tersebut adalah dengan mengubah pola pembelajaran
akuntansi yang bersifat konvensional menjadi pembelajaran yang lebih variatif.
Salah satu metode yang bisa digunakan adalah simulasi. Selain perubahan
dalam metode pembelajaran, diperlukan juga suatu media yang dapat
meningkatkan motivasi siswa dalam kegiatan pembelajaran salah satunya yaitu
media CD Interaktif dengan metode simulasi yang mengharapkan kegiatan
pembelajaran akan lebih menyenangkan.
Metode mengajar merupakan cara yang digunakan guru dalam
memebelajarkan siswa agar terjadi interaksi dan proses belajar yang efektif
dalam pembelajaran. Setiap metode mengajar memiliki karakteristik yang
berbeda-beda dalam membentuk pengalaman balajar siswa, tetapi satu dengan
yang lainnya saling menunjang. Dalam kegiatan belajar ini akan dikemukakan
tantang konsep, karakteristik, prosedur, keterbatasan, dan keunggulan metode
mengajar simulasi yang mungkin banyak digunakan oleh guru.Penggunaan
metode mengajar yang didasarkan pada pembentukan kemampuan siswa,
seperti memiliki kreativitas.
Asumsi tidak semua proses pembelajaran dapat dilakukan secara langsung
pada objek yang sebenarnya. Gladi resik merupakan salah satu contoh
simulasi, yakni memperagakan proses terjadinya suatu upacara tertentu sebagai
latihan untuk upacara sebenarnya supaya tidak gagal dalam waktunya nanti.
5. 5
Demikian juga untuk mengembangkan pemahaman dan penghayatan terhadap
suatu peristiwa yang lebih banyak mengarah kepada psikomotor , maka
penggunaan model pembelajaran simulasi akan sangat bermanfaat.
Model pembelajaran Simulasi dapat digunakan sebagai metode mengajar
dengan asumsi tidak semua proses pembelajaran dapat dilakukan secara
langsung pada objek yang sebenarnya. Salah satu contoh simulas adalah Gladi
resik, yakni memperagakan proses terjadinya suatu upacara tertentu sebagai
latihan untuk upacara sebenarnya supaya tidak gagal dalam waktunya nanti.
Yang termasuk kedalam model pembelajaran yaitu metode simulasi dan
pembelajaran dengan menggunakan media-media tertentu. Media yang
digunakan dalam pembelajaran juga memerlukan adanya evaluasi untuk
mengetahui apakah media yang digunakan tersebut bisa meningkatkan
pemahaman siswa terhadap materi yang disampaikan sehingga tujuan
pembelajaran bisa tercapai secara maksimal.
B. Rumusan masalah
Adapun rumusan masalah makalah ini yaitu :
1. Apa pengertian model pembelajaran simulasi ?
2. Apa jenis-jenis model pembelajaran simulasi?
3. Apa langkah-langkah pembelajaran simulasi?
4. Kelebihan dan kelemahan model pembelajaran simulasi?
C. Tujuan
Adapun tujuan dari makalah ini yaitu :
1. Mengetahui pengertian model pembelajaran simulasi
2. Mengetahui jenis-jenis model pembelajaran simulasi
7. 7
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian simulasi
Simulasi berasal dari kata simulate yang artinya berpura-pura atau berbuat
seakan-akan. Sebagai metode mengajar, simulasi dapat diartikan cara penyajian
pengalaman belajar dengan menggunakan situasi tiruan untuk memahami
tentang konsep, prinsip, atau keterampilan tertentu.1
Model pembelajaran simulasi merupakan model pembelajaran yang
membuat suatu peniruan terhadap sesuatu yang nyata, terhadap keadaan
sekelilingnya (state of affaris) atau proses. Model pembelajaran ini dirancang
untuk membantu siswa mengalami bermacam-macam proses dan kenyataan
sosial dan untuk menguji reaksi mereka, serta untuk memperoleh konsep
keterampilan pembuatan keputusan.
Model pembelajaran ini diterapkan didalam dunia pendidikan dengan
tujuan mengaktifkan kemampuan yang dianalogikan dengan proses
sibernetika. Pendekatan simulasi dirancang agar mendekati kenyataan dimana
gerakan yang dianggap kompleks sengaja dikontrol, misalnya, dalam proses
simulasi ini dilakukan dengan menggunakan simulator.
Model pembelajaran simulasi bertujuan untuk: (1) melatih keterampilan
tertentu baik bersifat profesional maupun bagi kehidupan sehari-hari, (2)
memperoleh pemahaman tentang suatu konsep atau prinsip, (3) melatih
memecahkan masalah, (4) meningkatkan keaktifan belajar, (5) memberikan
1
Dr.Wina Sanjaya, M.Pd. Strategi Pembelajaran, ( Jakarta: Pernada Media Group, 2008 ), h.
159
8. 8
motivasi belajar kepada siswa, (6) melatih siswa untuk mengadakan kerjasama
dalam situasi kelompok, (7) menumbuhkan daya kreatif siswa, dan (8) melatih
siswa untuk mengembangkan sikap toleransi.
B. Jenis-jenis Simulasi
Dilihat dari segi bentuk dan jenisnya, simulasi ini dapat mengambil bentuk
di antaranya seperti :
a. Sosiodrama adalah permainan yang dilakukan dengan bertitik tolak dari
permasalahan social, baik yang berkaitan dengan hubungan antarmanusia
seperti pergaulan remaja yang nakal, dan gambaran kehidupan yang kacau
balau. 2 Sosiodrama digunakan untuk memberikan pemahaman dan
penghayatan akan masalah-masalah sosia serta mengembangkan
kemampuan siswa untuk memecahkan3.
b. Psikodrama adalah sebuah kegiatan pengajaran yang bertitik tolak dari
permasalahan yang lebih menyangkut psikologi manusia atau dalam
hubungan antara manusia, seperti situasi keluarga yang sedih karena orang
tuanya tiba-tiba meninggal dunia, sedangkan anaknya masih banyak yang
kecil dan membutuhkan bimbingan dan biaya. Psikodrama dilakukan
dengan tujuan sebagai terapi, yaitu agar individu atau peserta didik
memperoleh insight ( pemahaman ) yang lebih baik tentang dirinya,
2
Prof.DR.H.Abuddin Nata,M.A. Prespektif Islam Tentang Strategi Pembelajaran, ( Jakarta:
Perdana Media Group, 2009 ), h. 193
3 Dr.Wina Sanjaya, M.Pd. Strategi Pembelajaran, ( Jakarta: Pernada Media Group, 2008 ), h.
161.
9. 9
menemukan konsep diri, serta menyatakan reaksi terhadap tekanan-
tekanan yang dialaminya.4
c. Role Playing atau bermain peran adalah jenis metode simulasi yang
bertitik tolak dari per masalahan yang berhubungan dengan tujuan untuk
mengkreasi kembali peristiwa-peristiwa sejarah masa lalu, mengkreasi
kemungkinan-kemungkinan masa depan, mengekspos kejadian-kejadian
masa kini, dan seterusnya. Permainan peran tersebut misalnya berkenaan
dengan gambaran cara memberikan penyuluhan dalam pelaksanaan
program keluarga berencana dan sebagainya.5Topik yang dapat diangkat
untuk role playing misalnya kejadian seputar pemberontakan G 30 S/PKI,
memainkan peran sebagai juru kampanye suatu partai atau gambaran
keadaan yang mungkin muncul pada abad teknologi informasi.6
d. Peer teaching adalah termasuk metode simulasi yang digunakan guru
dalam memberikan pengalaman mengajar bagi para calon guru. Tujuannya
adalah agar dengan pengalaman mengajar tiruan ini, diharapkan ia dapat
memiliki pengalaman tentang cara mengajar yang sesungguhnya.7 Selain
itu peer teaching merupakan kegiatan pembelajaran yang dilakukan
4
Prof.DR.H.Abuddin Nata,M.A. Prespektif Islam Tentang Strategi Pembelajaran, ( Jakarta:
Perdana Media Group, 2009 ),h. 193
5
Prof.DR.H.Abuddin Nata,M.A. Prespektif Islam Tentang Strategi Pembelajaran, ( Jakarta:
Perdana Media Group, 2009 ), h. 194
6
Dr.Wina Sanjaya, M.Pd. Strategi Pembelajaran, ( Jakarta: Pernada Media Group, 2008 ), h.
161
7
Prof.DR.H.Abuddin Nata,M.A. Prespektif Islam Tentang Strategi Pembelajaran, ( Jakarta:
Perdana Media Group, 2009 ), h. 194
10. 10
seorang siswa kepada siswa lainnya dan salah satu siswa itu lebih
memahami materi pembelajaran.
C. Langkah-langkah Pelaksanaan Metode Simulasi
langkah-langkah simulasi terdiri atas 3 bagian yaitu persiapan simulasi,
pelaksanaan simulasi dan penutup simulasi. Untuk lebih jelasnya dijabarkan
sebagai berikut ini:
1) Persiapan Simulasi
a) Menetapkan topik atau masalah serta tujuan yang hendak dicapai oleh
simulasi
b) Guru memberikan gambaran masalah dalam situasi yang akan
disimulasikan
c) Guru menetapkan pemain yang akan terlibat dalam simulasi, peranan
yang harus dimainkan oleh pemeran, serta waktu yang disediakan
d) Guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk bertanya khususnya
pada siswa yang terlibat dalam pemeran simulasi
2) Pelaksanaan Simulasi
a) Simulasi mulai dimainkan oleh kelompok pemeran
b) Para siswa lainnya mengikuti dengan penuh perhatian
c) Guru hendaknya memberikan bantuan kepada pemeran yang
mendapatkan kesulitan
11. 11
d) Simulasi hendaknya dihentikan pada saat puncak. Hal ini dimaksudkan
untuk mendorong siswa berfikir dalam menyelesaikan masalah yang
sedang disimulasikan.
3) Penutup Simulasi
a) Melakukan diskusi baik tentang jalannya simulasi maupun materi cerita
yang disimulasikan.
b) Guru harus mendorong agar siswa dapat memberikan kritik dan
tanggapan terhadap proses pelaksanaan simulasi.
Berdasarkan pendapat diatas, dapat dielaskan bahwa secara garis
besar langkah-langkah pembelajaran dengan metode simulasi dari 3
kegiatan utama yaitu persiapan, pelaksanaan dan penutup.8
D. Kelebihan dan Kelemahan Metode Simulasi
Terdapat beberapa kelebihan dengan menggunakan simulasi sebagai
metode belajar diantaranya :
1) Simulasi dapat dijadikan sebagai bekal bagi siswa dalam menghadapi situasi
yang sebenarnya kelak, baik dalam kehidupan keluarga, masyarakat maupun
menghadapi dunia kerja
8
Wina Sanjaya,Op.Cit.Hal 160-161
12. 12
2) Simulasi dapat engembangkan kreatifitas siswa, karena melalui simulasi
siswa diberi kesempatan untuk memainkan peranan sesuai dengan topik
yang disimulasikan
3) Simulasi dapat memupuk keberanian dan percaya diri siwa
4) Memperkaya pengetahuan, sikap, dan keterampilan yang diperlukan dalam
menghadapi berbagai situasi sosial yang problematis
5) Simulasi dapat meningkatkan gaairah siswa dalam proses pembelajaran.
Adapun kelemahan simulasi diantaranya :
a) Pengalaman yang diperoleh melalui simulasi tidak selalu tepat dan sesuai
dengan kenyataan dilapangan
b) Pengelolahan ang kurang baik, sering simulasi dijadikan sebagai
alathiburan, sehingga tujuan pembelajaran jadi terbengkalai
c) Faktor pisikologis seperti rasamalu dan takut sering mempengaruhi siswa
dalam melakukan simulasi.9
9 Wina Saanjaya,Op Cit. Hal 160
13. 13
BAB 111
PENUTUP
A. Kesimpulan
1. Simulasi berasal dari kata simulate yang artinya berpura-pura atau berbuat
seakan-akan. Sebagai metode mengajar, simulasi dapat diartikan cara
penyajian pengalaman belajar dengan menggunakan situasi tiruan untuk
memahami tentang konsep, prinsip, atau keterampilan tertentu.
2. Dilihat dari segi bentuk dan jenisnya, simulasi ini dapat mengambil bentuk
antaranya seperti: Sosiodrama, psikodrama, Role Playing atau bermain peran,
peer teaching.
3.langkah-langkah simulasi terdiri atas 3 bagian yaitu persiapan simulasi,
pelaksanaan simulasi dan penutup simulasi yaitu langkah persiapan simulasi,
langkah pelaksanaan simulasi, penutup simulasi.
4.Terdapat beberapa kelebihan dengan menggunakan simulasi sebagai metode
belajar diantaranya: Simulasi dapat dijadikan sebagai bekal bagi siswa dalam
menghadapi situasi yang sebenarnya kelak, baik dalam kehidupan keluarga,
masyarakat maupun menghadapi dunia kerja .
B. Saran
Penulis menyadari bahwa dalam penulisan makalah ini, masih banyak
terdapat kekurangan dan masih jauh dari kesempurnaan. Oleh karena itu, kami
mengharapkan sumbangsi pikiran dari para pembaca demi penyempurnaan
makalah ini.
14. 14
DAFTAR PUSTAKA
Anitah, Sri, W, dkk. (2007). Strategi Pembelajaran di SD. Jakarta: Universitas
Terbuka.
Syaefudin, Udin., Syamsuddin, Abin. (2005).Perencanaan Pendidikan
Pendekatan Komprehensif. Bandung: PT Remaja Rosdakarya.
Sumber: Nursalam dan Ferry Efendi.Pendidikna dalam Keperawatan.Salemba
Media
Trianto, M.Pd (2010). Mengembangkan Model Pembelajaran Tematik. Penerbit :
PT. Prestasi Pustakaraya - Jakarta. Hal.140.