SlideShare a Scribd company logo
1 of 43
DIREKTORAT MUTU PELAYANAN KESEHATAN
INDIKATOR NASIONAL MUTU
PELAYANAN RUMAH SAKIT
Evaluasi dan Sosialisasi Pengukuran dan Pelaporan Indikator Nasional Mutu Rumah Sakit
24 – 25 Februari 2022
DASAR HUKUM
Permenkes 14/2021 tentang Standar
Kegiatan Usaha dan Produk pada
Penyelenggaraan Perizinan Berusaha
Berbasis Risiko Sektor Kesehatan
Standar RS Pemerintah dan Swasta  RS
harus melakukan pengukuran indikator mutu
secara berkala.
Permenkes 80/2020 tentang Komite
Mutu RS
Pasal 10 ayat (2) : Komite Mutu
memiliki fungsi a.l pengumpulan
data, analisis capaian, validasi dan
pelaporan data indikator prioritas
dan indikator mutu nasional RS
Permenkes 12/2020 tentang
Akreditasi RS
Pasal 13 : RS harus memberikan
laporan pemenuhan indikator
nasional mutu pelayanan
kesehatan dan insiden keselamatan
pasien kepada Kemenkes
PP 47/2021 tentang Penyelenggaraan
Bidang Perumahsakitan
Pasal 62 : RS harus memberikan laporan
pemenuhan indikator nasional mutu
pelayanan kesehatan dan insiden
keselamatan pasien kepada Kemenkes.
04/06/2023
3
• % Faskes Rujukan
yang terakreditasi
• % Faskes Rujukan
yang mencapai
target INM
• % Faskes Rujukan
yang melaporkan
IKP
• Target 2024 : 100%
IKK
Indikator Kinerja Kegiatan
Dit MPK
• % Faskes rujukan
yang mengisi
Survei Kepuasan
Masyarakat
IKP
Indikator Kinerja Program
Dit Jen Yankes
• % Kepuasan
Pasien di
Faskes
Rujukan
ISS
Indikator Sasaran Strategis
Dit Jen Yankes
RPJMN 2020-
2024
100% RS
TERAKREDITASI
Indikator Kinerja Mutu Pelayanan Kesehatan Rujukan
Faskes Rujukan : RS, Klinik Utama, Laboratorium dan UTD
UPAYA PENINGKATAN MUTU PELAYANAN
01
02
Peningkatan Mutu Eksternal
Dilakukan oleh Pihak Eksternal
Faskes melalui Sertifikasi
ataupun Akreditasi
Peningkatan Mutu Internal
Internal Continous Quality
Improvement dilakukan oleh
Fasilitas kesehatan dengan
melakukan : penetapan indikator
mutu, melakukan pengukuran,
evaluasi (PDSA/PDCA) dan
Perbaikan
• Karakter Mutu
• Kondisi Ideal Mutu
Layanan Kesehatan
DIMENSI
MUTU
• INM
• Indikator Prioritas RS
• Indikator Mutu Unit Kerja
INDIKATOR
MUTU
MUTU PELAYANAN
EVALUASI
PENGUKURAN
PEMILIHAN “Peningkatan mutu dan keselamatan pasien
merupakan proses kegiatan yang berkesinambungan
(never ending process)”
INDIKATOR NASIONAL MUTU
Tolok ukur yang digunakan untuk menilai tingkat keberhasilan mutu pelayanan
kesehatan di fasilitas pelayanan kesehatan
Untuk menilai apakah
upaya yang telah
dilakukan dapat
meningkatkan keluaran
pelayanan kesehatan;
Untuk pembelajaran
menggunakan praktik
terbaik yang diperoleh
melalui proses kaji
banding
Memberikan umpan
balik kepada fasyankes
kepentingan
transparansi publik
PROFIL INDIKATOR
Judul Judul singkat yang spesifik mengenai indikator apa yang akan diukur
Dasar Pemikiran Dasar pemilihan indikator yang dapat berasal dari :
1. Ketentuan/peraturan
2. Data
3. Literatur
4. Analisis situasi
Dimensi Mutu Prinsip atau tujuan prioritas dalam memberikan pelayanan, meliputi efektif (effective),
keselamatan pasien (safe), berorientasi kepada pasien (people-centred), tepat-waktu (timely),
efisien (efficient), adil (Equitable) dan terintegrasi (Integrated). Setiap indikator mengandung
1-3 dimensi mutu
Tujuan Suatu hasil yang ingin dicapai dengan melakukan pengukuran indikator.
Definisi Operasional Batasan pengertian yang dijadikan pedoman dalam melakukan pengukuran indikator untuk
menghindari kerancuan.
Tipe Indikator Input : untuk menilai apakah fasilitas pelayanan kesehatan memiliki kemampuan sumber
daya yang cukup untuk memberikan pelayanan
Proses : untuk menilai apa yang dikerjakan staf fasilitas pelayanan kesehatan dan bagaimana
pelaksanaan pekerjaannya
Output : untuk menilai hasil dari proses yang dilaksanakan
Outcome: untuk menilai dampak layanan yang diberikan terhadap pengguna layanan
Satuan Pengukuran Standar atau dasar ukuran yang digunakan , Antara lain: jumlah, persentase, dan satuan
waktu.
Numerator (Pembilang) Jumlah subjek atau kondisi yang ingin diukur dalam populasi atau sampel yang memiliki
karakteristik tertentu
Denumerator (Penyebut) Semua peluang yang ingin diukur dalam populasi atau sampel.
Target Pencapaian Sasaran yang telah ditetapkan untuk dicapai
PROFIL INDIKATOR
Kriteria Kriteria inklusi: karakteristik subjek yang memenuhi kriteria yang telah ditentukan
Kriteria eksklusi: batasan yang mengakibatkan subjek tidak dapat diikutkan dalam
pengukuran
Formula Rumus untuk menghasilkan nilai indikator
Metode Pengumpulan Data Retrospektif, Observasi
Sumber Data Asal data yang diukur. (contoh: rekam medis dan formulir observasi).
Jenis Sumber Data :
1. Data Primer (mengumpulkan langsung menggunakan lembar pencatatan hasil observasi,
kuesioner)
2. Data sekunder (rekam medis, buku catatan komplain)
PROFIL INDIKATOR
Besar Sampel Jumlah data yang harus dikumpulkan agar mewakili populasi. Besar sampel disesuaikan
dengan kaidah-kaidah statistik.
Cara Pengambilan Sampel Cara memilih sampel dari populasi untuk mengumpulkan informasi/data yang
menggambarkan sifat atau ciri yang dimiliki populasi. Secara umum ada 2 cara :
1.Probability Sampling
2.Non Probability Sampling
Periode Pengumpulan Data Kurun waktu yang ditetapkan untuk melakukan pengumpulan data, contohnya setiap bulan
Penyajian Data Cara menampilkan data, contoh tabel, run chart, grafik
Periode Analisis dan
Pelaporan Data
Kurun waktu yang ditetapkan untuk melakukan analisis dan melaporkan data, contohnya
setiap bulan, setiap triwulan
Penanggung Jawab Petugas yang bertangggung jawab untuk mengkoordinir upaya pencapaian target yang
ditetapkan
Instrumen Pengambilan
Data
Alat atau tools atau formulir yang digunakan untuk mengumpulkan data.
1
• Kepatuhan kebersihan tangan
2
• Kepatuhan penggunaan APD
3
• Kepatuhan identifikasi pasien
4
• Waktu tanggap Operasi Seksio
sesarea emergensi
5
• Waktu tunggu rawat jalan
6
• Penundaan operasi elektif
7
• Kepatuhan waktu visite Dokter
8
• Pelaporan hasil kritis laboratorium
9
• Kepatuhan penggunaan formularium
nasional
10
• Kepatuhan terhadap alur klinis
(clinical pathway)
11
• Kepatuhan upaya pencegahan risiko
pasien jatuh
12
• Kecepatan waktu tanggap komplain
13
• Kepuasan pasien
INDIKATOR NASIONAL MUTU RUMAH SAKIT
1. Kepatuhan Kebersihan Tangan
Numerator
Formula
Denumerator
Jumlah tindakan kebersihan tangan yang dilakukan
Jumlah total peluang kebersihan tangan yang seharusnya
dilakukan dalam periode observasi
Inklusi
Eksklusi
Seluruh peluang yang dimiliki oleh pemberi pelayanan
terindikasi harus melakukan kebersihan tangan
Tidak ada
Jumlah tindakan kebersihan tangan yang
dilakukan
Jumlah total peluang kebersihan tangan yang
seharusnya dilakukan dalam periode observasi
x 100 %
hasil observasi /pengamatan
menggunakan formulir
pengumpulan data/aplikasi
pelaporan
observasi
 Pelaporan dilakukan setiap
bulan/triwulan/tahunan
 Analisis dilakukan setiap
triwulan/tahunan
≥85%
Besar sampel
Teknik
sampling
Sumber data
Pengumpulan
Data
Pelaporan
analisis
TARGET
1. Kepatuhan Kebersihan Tangan
• Minimal 200 peluang per unit
• Non probability Sampling –
Consecutive sampling
2. Kepatuhan Penggunaan APD
Numerator
Formula
Denumerator
Jumlah petugas yang patuh menggunakan APD sesuai indikasi
dalam periode observasi
Jumlah seluruh petugas yang terindikasi menggunakan
APD dalam periode observasi
Inklusi
Eksklusi
Semua petugas yang terindikasi harus
menggunakan APD
Tidak ada
hasil observasi /pengamatan
menggunakan formulir
pengumpulan data/aplikasi
pelaporan
observasi
 Pelaporan dilakukan setiap
bulan/triwulan/tahunan
 Analisis dilakukan setiap
bulanan, triwulan/tahunan
100%
 total sampel jika jumlah populasi ≤ 30
 Rumus Slovin jika jumlah populasi >
30
 Non Probability Sampling –
Consecutive Sampling
Besar sampel
Teknik
sampling
Sumber data
Pengumpulan
Data
Pelaporan
analisis
TARGET
2. Kepatuhan Penggunaan APD
3. Kepatuhan Identifikasi Pasien
Numerator
Formula
Denumerator
Jumlah pemberi pelayanan yang melakukan identifikasi
pasien secara benar dalam periode observasi
Jumlah pemberi pelayanan yang diobservasi dalam periode
observasi
Inklusi
Eksklusi
Semua pemberi pelayanan yang memberikan
pelayanan kesehatan.
Tidak ada
Hasil observasi /pengamatan
menggunakan formulir
pengumpulan data/aplikasi
pelaporan
observasi
100%
Besar sampel
Teknik
sampling
Sumber data
Pengumpulan
Data
Pelaporan
analisis
TARGET
3. Kepatuhan Identifikasi Pasien
 Pelaporan dilakukan setiap
bulan,triwulan, tahunan
 Analisis dilakukan setiap
bulan, triwulan, tahunan
 total sampel jika jumlah populasi ≤ 30
 Rumus Slovin jika jumlah populasi > 30
 Non Probability Sampling –
Consecutive Sampling
4. Waktu Tanggap Operasi Seksio Sesarea Emergensi
Numerator
Formula
Denumerator
Jumlah pasien yang diputuskan tindakan seksio sesarea
emergensi kategori I (satu) yang mendapatkan tindakan seksio
sesarea emergensi ≤ 30 menit
Jumlah pasien yang diputuskan tindakan seksio
sesarea emergensi kategori I
Inklusi
Eksklusi Tidak ada
Seksio sesarea emergensi kategori I
Misalnya : fetal distress menetap, prolaps tali pusat atau tali
pusat menumbung, gagal vakum/forsep, ruptur uteri imminent,
ruptur uteri, perdarahan ante partum dengan perdarahan aktif
Data sekunder dari laporan
operasi maupun rekam medis
Data dikumpulkan
secara retrospektif
≥ 80%
Besar sampel
Teknik
sampling
Sumber data
Pengumpulan
Data TARGET
4. Waktu Tanggap Operasi Seksio Sesarea Emergensi
Waktu 30 menit dihitung sejak diputuskan operasi sampai dengan incisi
 Pelaporan dilakukan
setiap
bulan/triwulan/tahunan
 Analisis dilakukan setiap
triwulan/tahunan
total sampel
5. Waktu Tunggu Rawat Jalan
Numerator
Formula
Denumerator
Jumlah pasien rawat jalan dengan waktu tunggu ≤ 60 menit
Jumlah pasien rawat jalan yang diobservasi
Inklusi
Eksklusi
Pasien yang berobat rawat jalan
Pasien medical check up , pasien poli gigi, Pasien yang
mendaftar online atau anjungan mandiri datang lebih dari 60 menit
dari waktu yang sudah ditentukan , Pasien yang ada tindakan pasien
sebelumnya
Data sekunder
• Catatan Pendaftaran Pasien rawat jalan
• Rekam medik Pasien rawat jalan
• Formulir waktu tunggu rawat jalan
Data dikumpulkan
secara retrospektif
≥ 80%
Besar sampel
Teknik
sampling
Sumber data
Pengumpulan
Data TARGET
5. Waktu Tunggu Rawat Jalan
Waktu tunggu rawat jalan dihitung sejak pasien kontak dengan petugas pendaftaran (saat petugas
pendaftaran menanyakan dan mencatat data pasien atau saat pasien melakukan konfirmasi
kehadiran untuk pendaftaran online) sampai mendapat pelayanan dokter/dokter spesialis
 Pelaporan dilakukan setiap
bulan/triwulan/tahunan
 Analisis dilakukan setiap
bulan, triwulan/tahunan
 total sampel jika jumlah populasi ≤ 30
 Rumus Slovin jika jumlah populasi > 30
• Probability Sampling – Simple Random
Sampling/Stratified Random sampling
6. Penundaan Operasi Elektif
Numerator
Formula
Denumerator
Jumlah pasien yang waktu jadwal operasinya tertunda lebih dari
1 jam
Jumlah pasien operasi elektif
Inklusi
Eksklusi
pasien operasi elektif
Penundaan operasi atas indikasi medis
Data sekunder dari laporan
operasi maupun rekam medis
Data dikumpulkan
secara retrospektif
< 5%
Besar sampel
Teknik
sampling
Sumber data
Pengumpulan
Data TARGET
6.Penundaan Operasi Elektif
Waktu Penundaan 60 menit dihitung sejak waktu operasi yang dijadwalkan sampai dengan
pelaksanaan operasi.
 Pelaporan dilakukan setiap
bulan/triwulan/tahunan
 Analisis dilakukan setiap
bulan,triwulan/tahunan
 total sampel jika jumlah populasi ≤ 30
 Rumus Slovin jika jumlah populasi > 30
 Probability Sampling – Simple Random
Sampling
7. Ketepatan Waktu Visite Dokter
Numerator
Formula
Denumerator
Jumlah pasien yang di-visite Dokter pada pukul 06.00 – 14.00
Jumlah pasien yang diobservasi
Inklusi
Eksklusi
Visite dokter pada pasien rawat inap
Pasien yang baru masuk rawat inap pada hari
tersebut atau pasien konsul
Data sekunder dari laporan
visit dalam rekam medis
Data dikumpulkan
secara retrospektif
≥ 80%
Besar sampel
Teknik
sampling
Sumber data
Pengumpulan
Data TARGET
7. Ketepatan Waktu Visit Dokter
 Pelaporan dilakukan setiap
bulan/triwulan/tahunan
 Analisis dilakukan setiap
bulan, triwulan/tahunan
 total sampel jika jumlah populasi ≤ 30
 Rumus Slovin jika jumlah populasi > 30
 Probability Sampling – Stratified Random
Sampling (berdasarkan unit pelayanan)
8. Pelaporan Hasil Kritis Laboratorium
Numerator
Formula
Denumerator
Jumlah hasil kritis laboratorium yang dilaporkan ≤30 menit
Jumlah hasil kritis laboratorium yang diobservasi
Inklusi
Eksklusi
Semua hasil pemeriksaan laboratorium yang memenuhi
kategori hasil kritis
Tidak ada
Data sekunder dari laporan
hasil tes kritis maupun rekam
medis
Data dikumpulkan
secara retrospektif
100%
Besar sampel
Teknik
sampling
Sumber data
Pengumpulan
Data TARGET
Waktu lapor hasil kritis laboratorium dihitung sejak hasil pemeriksaan keluar dan telah
dibaca oleh dokter/analis yang diberi kewenangan sampai dilaporkan hasilnya kepada
dokter yang meminta pemeriksaan
8. Pelaporan Hasil Kritis Laboratorium
 Pelaporan dilakukan setiap
bulan/triwulan/tahunan
 Analisis dilakukan setiap
bulan. triwulan/tahunan
 total sampel jika jumlah populasi ≤ 30
 Rumus Slovin jika jumlah populasi > 30
 Probability Sampling – Simple Random
Sampling / Systematic Random Sampling
9. Kepatuhan penggunaan formularium nasional
Numerator
Formula
Denumerator
Jumlah R/ recipe dalam lembar resep yang sesuai dengan
formularium nasional
Jumlah R/ recipe dalam lembar resep yang diobservasi
Inklusi
Eksklusi
Resep yang dilayani rumah sakit
• Obat yang diresepkan di luar FORNAS tetapi dibutuhkan pasien dan
telah mendapatkan persetujuan komite medik dan direktur.
• Bila dalam resep terdapat obat di luar FORNAS karena stok obat
nasional berdasarkan e-katalog habis/kosong.
Data sekunder dari lembar
resep
Data dikumpulkan
secara retrospektif
≥ 80%
Besar sampel
Teknik
sampling
Sumber data
Pengumpulan
Data TARGET
9. Kepatuhan penggunaan formularium nasional
 Pelaporan dilakukan setiap
bulan/triwulan/tahunan
 Analisis dilakukan setiap
bulan, triwulan/tahunan
 total sampel jika jumlah populasi ≤ 30
 Rumus Slovin jika jumlah populasi > 30
• Probability Sampling – Simple Random
Sampling/ Systematic random Sampling
10. Kepatuhan Terhadap Alur klinis (Clinical Pathway)
Numerator
Formula
Denumerator
Jumlah pelayanan oleh PPA yang sesuai dengan clinical pathway
Jumlah seluruh pelayanan oleh PPA pada clinical pathway yang
diobservasi
Inklusi
Eksklusi
Pasien yang menderita penyakit sesuai batasan ruang
lingkup CP yang diukur
 Pasien pulang atas permintaan sendiri
 Pasien meninggal
 Variasi yang terjadi sesuai dengan indikasi klinis pasien
dalam perkembangan pelayanan
Data sekunder dari rekam medis
Data dikumpulkan
secara retrospektif
≥ 80%
Besar sampel
Teknik
sampling
Sumber data
Pengumpulan
Data TARGET
CP dievaluasi adalah kepatuhan 5 CP prioritas nasional (hipertensi, DM , TB, HIV, keganasan)
10. Kepatuhan Terhadap Alur klinis (Clinical Pathway)
 Pelaporan dilakukan setiap
bulan/triwulan/tahunan
 Analisis dilakukan setiap
bulan,triwulan/tahunan
 total sampel jika jumlah populasi ≤ 30
 Rumus Slovin jika jumlah populasi > 30
 Probability Sampling – Stratified Random
Sampling (berdasarkan masing-masing
Clinical Pathway)
11. Kepatuhan Upaya Pencegahan Risiko Pasien Jatuh
Numerator
Formula
Denumerator
Jumlah pasien rawat inap berisiko tinggi jatuh yang mendapatkan
ketiga upaya pencegahan risiko jatuh
Jumlah pasien rawat inap berisiko tinggi jatuh yang diobservasi
Inklusi
Eksklusi
Pasien Rawat inap berisiko tinggi jatuh
 Pasien tidak dapat dilakukan asesmen ulang maupun
edukasi (meninggal, gangguan jiwa yang melewati fase
akut)
 Pasien yang menolak intervensi
Data sekunder dari rekam medik
Data dikumpulkan
secara retrospektif
100%
Besar sampel
Teknik
sampling
Sumber data
Pengumpulan
Data TARGET
Kepatuhan upaya pencegahan resiko jatuh dinilai dari dilakukannya asesmen awal, asesmen
ulang dan monitoring intervensi
11. Kepatuhan Upaya Pencegahan Risiko Pasien Jatuh
 Pelaporan dilakukan setiap
bulan/triwulan/tahunan
 Analisis dilakukan setiap
bulan, triwulan/tahunan
 total sampel jika jumlah populasi ≤ 30
 Rumus Slovin jika jumlah populasi > 30
• Probability Sampling – Stratified Random
Sampling (berdasarkan Unit Pelayanan)
12. Kecepatan Waktu Tanggap Komplain
Numerator
Formula
Denumerator
Jumlah komplain yang ditanggapi dan ditindaklanjuti sesuai
waktu yang ditetapkan berdasarkan grading
Jumlah Komplain yang disurvei
Inklusi
Eksklusi
Semua komplain
Tidak ada
Data sekunder dari Laporan
komplain
Data dikumpulkan
secara retrospektif
≥ 80%
Besar sampel
Teknik
sampling
Sumber data
Pengumpulan
Data TARGET
Waktu tanggap diukur sesuai dengan grading complain.
12. Ketepatan Waktu Tanggap Komplain
 Pelaporan dilakukan setiap
bulan/triwulan/tahunan
 Analisis dilakukan setiap
bulan, triwulan/tahunan
 total sampel jika jumlah populasi ≤ 30
 Rumus Slovin jika jumlah populasi > 30
 Probability Sampling – Simple Random
Sampling
13. Kepuasan Pasien
Formula
Inklusi
Eksklusi
Seluruh pasien
Sesuai dengan survei kepuasan masyarakat
berdasarkan PermenPAN RB No. 14 Tahun 2017
Capaian
Pasien yang tidak kompeten dalam mengisi kuesioner
dan/atau tidak ada keluarga yang mendampingi.
Data primer dengan lembar
kuesioner survei kepuasan pasien
Survei
Skor ≥ 76.61
Besar sampel
Teknik
sampling
Sumber
data
Pengumpulan
Data TARGET
13. Kepuasan Pasien
 Pelaporan dilakukan setiap
6 bulan/ semesteran
 Analisis dilakukan setiap 6
bulan/tahunan
 Tabel Sampel Krejcie and Morgan
 Stratified Random Sampling (berdasarkan
unit pelayanan)
PELAPORAN INM
http://mutufasyankes.kemkes.go.id/simar
KODE
REGISTRASI
RS
1234
PEMBINAAN DAN PENGAWASAN
1. TUJUAN
a. Meningkatkan kepatuhan pengukuran
INM
b. Meningkatkan pencapaian target INM
 continuous quality improvement
2. PELAKSANA
a. Menteri
b. Gubernur
c. Bupati/Walikota
Dapat melibatkan asosiasi dan/atau
organisasi profesi
3. UPAYA BINWAS
a. Advokasi dan sosialisasi
b. Bimbingan teknis
c. Monitoring dan evaluasi
http://mutufasyankes.kemkes.go.id/simar
KODE PROV/
KAB/KOTA
1234
PENUTUP
• INM merupakan tolok ukur untuk menilai tingkat keberhasilan mutu
pelayanan kesehatan di fasilitas pelayanan kesehatan.
• RS harus melakukan pengukuran dan pelaporan INM.
• Kemenkes dan Dinkes Provinsi/Kabupaten/Kota berperan dalam
pembinaan dan pengawasan pelaporan INM.
“BUDAYA MUTU DAN KESELAMATAN MEMBERI
PELINDUNGAN KEPADA STAF RS, PASIEN DAN
PENGUNJUNG”
TERIMA KASIH

More Related Content

Similar to OPTIMASI MUTU

Profil indikator rms bedah
Profil indikator rms bedahProfil indikator rms bedah
Profil indikator rms bedahfitrielita1
 
Profil indikator rms bedah
Profil indikator rms bedahProfil indikator rms bedah
Profil indikator rms bedahfitrielita1
 
Profil INM 2022.docx
Profil INM 2022.docxProfil INM 2022.docx
Profil INM 2022.docxChenRyu
 
2-tkm_inm-update-3-des-2020_update.docx
2-tkm_inm-update-3-des-2020_update.docx2-tkm_inm-update-3-des-2020_update.docx
2-tkm_inm-update-3-des-2020_update.docxMadediahsukmaMahatri
 
7. PLAN INM PKM.pptx
7. PLAN INM PKM.pptx7. PLAN INM PKM.pptx
7. PLAN INM PKM.pptxRAHMA674539
 
2.INDIKATOR KKT.docx
2.INDIKATOR KKT.docx2.INDIKATOR KKT.docx
2.INDIKATOR KKT.docxUKPRAWAPITU
 
A.indikator mutu-dan-keselamatan-pasien-doc(implementasi)
A.indikator mutu-dan-keselamatan-pasien-doc(implementasi)A.indikator mutu-dan-keselamatan-pasien-doc(implementasi)
A.indikator mutu-dan-keselamatan-pasien-doc(implementasi)Esa Muktiaji
 
DR dr Hervita Diatri__Pengumpulan dan validasi data_ARSAMA 050723 (1).pdf
DR dr Hervita Diatri__Pengumpulan dan validasi data_ARSAMA 050723 (1).pdfDR dr Hervita Diatri__Pengumpulan dan validasi data_ARSAMA 050723 (1).pdf
DR dr Hervita Diatri__Pengumpulan dan validasi data_ARSAMA 050723 (1).pdfRuthNapitupulu2
 
profil indikator.docx
profil indikator.docxprofil indikator.docx
profil indikator.docxYunitraDevi1
 
Meningkatkan_keselamatan_pasien_melalui.ppt
Meningkatkan_keselamatan_pasien_melalui.pptMeningkatkan_keselamatan_pasien_melalui.ppt
Meningkatkan_keselamatan_pasien_melalui.pptkomitemutu5
 
Profil Indikator Mutu Gawat Darurat.docx
Profil Indikator Mutu Gawat Darurat.docxProfil Indikator Mutu Gawat Darurat.docx
Profil Indikator Mutu Gawat Darurat.docxEmiLatifah2
 
Kegiatan Telusur Pasien Individual dalam Starkes.pptx
Kegiatan Telusur Pasien Individual dalam Starkes.pptxKegiatan Telusur Pasien Individual dalam Starkes.pptx
Kegiatan Telusur Pasien Individual dalam Starkes.pptxGalih Endradita M
 
PPT_INM PKM_TKM (1).ppt
PPT_INM PKM_TKM (1).pptPPT_INM PKM_TKM (1).ppt
PPT_INM PKM_TKM (1).pptFadliAnnisa1
 
Indikator Mutu Praktek Dokter dan Dokter Gigi Mandiri.pptx
Indikator Mutu Praktek Dokter dan Dokter Gigi Mandiri.pptxIndikator Mutu Praktek Dokter dan Dokter Gigi Mandiri.pptx
Indikator Mutu Praktek Dokter dan Dokter Gigi Mandiri.pptxGalih Endradita M
 
Contoh program kerja pkrs
Contoh program kerja pkrsContoh program kerja pkrs
Contoh program kerja pkrskhusnuleza
 
INDIKATOR_KINERJA_INDIVIDU_PERAWAT_PELAK.pdf
INDIKATOR_KINERJA_INDIVIDU_PERAWAT_PELAK.pdfINDIKATOR_KINERJA_INDIVIDU_PERAWAT_PELAK.pdf
INDIKATOR_KINERJA_INDIVIDU_PERAWAT_PELAK.pdfDedeRusmana5
 
2 SK INDIKATOR MUTU PPI.docx
2 SK INDIKATOR MUTU PPI.docx2 SK INDIKATOR MUTU PPI.docx
2 SK INDIKATOR MUTU PPI.docxSANTOSA15
 
Dokumen keperawatan, manfaat proses keperawatan
Dokumen keperawatan, manfaat proses keperawatanDokumen keperawatan, manfaat proses keperawatan
Dokumen keperawatan, manfaat proses keperawatanMarlina Arby
 
1#MONITORING DAN SURVEILANS PENCEGAHAN PENGENDALIAN INFEKSI
1#MONITORING DAN SURVEILANS PENCEGAHAN PENGENDALIAN INFEKSI1#MONITORING DAN SURVEILANS PENCEGAHAN PENGENDALIAN INFEKSI
1#MONITORING DAN SURVEILANS PENCEGAHAN PENGENDALIAN INFEKSItsablala
 

Similar to OPTIMASI MUTU (20)

Profil indikator rms bedah
Profil indikator rms bedahProfil indikator rms bedah
Profil indikator rms bedah
 
Profil indikator rms bedah
Profil indikator rms bedahProfil indikator rms bedah
Profil indikator rms bedah
 
Profil INM 2022.docx
Profil INM 2022.docxProfil INM 2022.docx
Profil INM 2022.docx
 
2-tkm_inm-update-3-des-2020_update.docx
2-tkm_inm-update-3-des-2020_update.docx2-tkm_inm-update-3-des-2020_update.docx
2-tkm_inm-update-3-des-2020_update.docx
 
7. PLAN INM PKM.pptx
7. PLAN INM PKM.pptx7. PLAN INM PKM.pptx
7. PLAN INM PKM.pptx
 
2.INDIKATOR KKT.docx
2.INDIKATOR KKT.docx2.INDIKATOR KKT.docx
2.INDIKATOR KKT.docx
 
A.indikator mutu-dan-keselamatan-pasien-doc(implementasi)
A.indikator mutu-dan-keselamatan-pasien-doc(implementasi)A.indikator mutu-dan-keselamatan-pasien-doc(implementasi)
A.indikator mutu-dan-keselamatan-pasien-doc(implementasi)
 
DR dr Hervita Diatri__Pengumpulan dan validasi data_ARSAMA 050723 (1).pdf
DR dr Hervita Diatri__Pengumpulan dan validasi data_ARSAMA 050723 (1).pdfDR dr Hervita Diatri__Pengumpulan dan validasi data_ARSAMA 050723 (1).pdf
DR dr Hervita Diatri__Pengumpulan dan validasi data_ARSAMA 050723 (1).pdf
 
profil indikator.docx
profil indikator.docxprofil indikator.docx
profil indikator.docx
 
Meningkatkan_keselamatan_pasien_melalui.ppt
Meningkatkan_keselamatan_pasien_melalui.pptMeningkatkan_keselamatan_pasien_melalui.ppt
Meningkatkan_keselamatan_pasien_melalui.ppt
 
Profil Indikator Mutu Gawat Darurat.docx
Profil Indikator Mutu Gawat Darurat.docxProfil Indikator Mutu Gawat Darurat.docx
Profil Indikator Mutu Gawat Darurat.docx
 
Kegiatan Telusur Pasien Individual dalam Starkes.pptx
Kegiatan Telusur Pasien Individual dalam Starkes.pptxKegiatan Telusur Pasien Individual dalam Starkes.pptx
Kegiatan Telusur Pasien Individual dalam Starkes.pptx
 
Buku pintar pmkp
Buku pintar pmkpBuku pintar pmkp
Buku pintar pmkp
 
PPT_INM PKM_TKM (1).ppt
PPT_INM PKM_TKM (1).pptPPT_INM PKM_TKM (1).ppt
PPT_INM PKM_TKM (1).ppt
 
Indikator Mutu Praktek Dokter dan Dokter Gigi Mandiri.pptx
Indikator Mutu Praktek Dokter dan Dokter Gigi Mandiri.pptxIndikator Mutu Praktek Dokter dan Dokter Gigi Mandiri.pptx
Indikator Mutu Praktek Dokter dan Dokter Gigi Mandiri.pptx
 
Contoh program kerja pkrs
Contoh program kerja pkrsContoh program kerja pkrs
Contoh program kerja pkrs
 
INDIKATOR_KINERJA_INDIVIDU_PERAWAT_PELAK.pdf
INDIKATOR_KINERJA_INDIVIDU_PERAWAT_PELAK.pdfINDIKATOR_KINERJA_INDIVIDU_PERAWAT_PELAK.pdf
INDIKATOR_KINERJA_INDIVIDU_PERAWAT_PELAK.pdf
 
2 SK INDIKATOR MUTU PPI.docx
2 SK INDIKATOR MUTU PPI.docx2 SK INDIKATOR MUTU PPI.docx
2 SK INDIKATOR MUTU PPI.docx
 
Dokumen keperawatan, manfaat proses keperawatan
Dokumen keperawatan, manfaat proses keperawatanDokumen keperawatan, manfaat proses keperawatan
Dokumen keperawatan, manfaat proses keperawatan
 
1#MONITORING DAN SURVEILANS PENCEGAHAN PENGENDALIAN INFEKSI
1#MONITORING DAN SURVEILANS PENCEGAHAN PENGENDALIAN INFEKSI1#MONITORING DAN SURVEILANS PENCEGAHAN PENGENDALIAN INFEKSI
1#MONITORING DAN SURVEILANS PENCEGAHAN PENGENDALIAN INFEKSI
 

Recently uploaded

pertemuan-3-distribusi pada-frekuensi.ppt
pertemuan-3-distribusi pada-frekuensi.pptpertemuan-3-distribusi pada-frekuensi.ppt
pertemuan-3-distribusi pada-frekuensi.pptAhmadSyajili
 
PPT Olah Nilai Kurikulum merdeka belajar.pptx
PPT Olah Nilai Kurikulum merdeka belajar.pptxPPT Olah Nilai Kurikulum merdeka belajar.pptx
PPT Olah Nilai Kurikulum merdeka belajar.pptxnursariheldaseptiana
 
VULKANISME.pdf vulkanisme dan pengaruh nya terhadap kehidupan
VULKANISME.pdf vulkanisme dan pengaruh nya terhadap kehidupanVULKANISME.pdf vulkanisme dan pengaruh nya terhadap kehidupan
VULKANISME.pdf vulkanisme dan pengaruh nya terhadap kehidupanBungaCitraNazwaAtin
 
kesalahan tipe 1 dan 2 pada statistik.pptx
kesalahan tipe 1 dan 2 pada statistik.pptxkesalahan tipe 1 dan 2 pada statistik.pptx
kesalahan tipe 1 dan 2 pada statistik.pptxAhmadSyajili
 
KISI AKM BAHASA INGGRIS ASSESMENT MADRASAH
KISI AKM BAHASA INGGRIS ASSESMENT MADRASAHKISI AKM BAHASA INGGRIS ASSESMENT MADRASAH
KISI AKM BAHASA INGGRIS ASSESMENT MADRASAHIrmaYanti71
 
415418921-statistika- mean media modus data tunggal dan data kelompok
415418921-statistika- mean media modus data tunggal dan data kelompok415418921-statistika- mean media modus data tunggal dan data kelompok
415418921-statistika- mean media modus data tunggal dan data kelompokelmalinda2
 
MATERI SESI 2 KONSEP ETIKA KOMUNIKASI.pptx
MATERI SESI 2 KONSEP ETIKA KOMUNIKASI.pptxMATERI SESI 2 KONSEP ETIKA KOMUNIKASI.pptx
MATERI SESI 2 KONSEP ETIKA KOMUNIKASI.pptxrikosyahputra0173
 
Metode penelitian Deskriptif atau Survei
Metode penelitian Deskriptif atau SurveiMetode penelitian Deskriptif atau Survei
Metode penelitian Deskriptif atau Surveikustiyantidew94
 
ANALISA KASUS KECELAKAAN KERJA pada saat melakukan pekerjaan
ANALISA KASUS KECELAKAAN KERJA pada saat melakukan pekerjaanANALISA KASUS KECELAKAAN KERJA pada saat melakukan pekerjaan
ANALISA KASUS KECELAKAAN KERJA pada saat melakukan pekerjaanamalaguswan1
 
menghitung skewness dan kurtosis pada distribusi normal
menghitung skewness dan kurtosis pada distribusi normalmenghitung skewness dan kurtosis pada distribusi normal
menghitung skewness dan kurtosis pada distribusi normalHendriKurniawanP
 

Recently uploaded (10)

pertemuan-3-distribusi pada-frekuensi.ppt
pertemuan-3-distribusi pada-frekuensi.pptpertemuan-3-distribusi pada-frekuensi.ppt
pertemuan-3-distribusi pada-frekuensi.ppt
 
PPT Olah Nilai Kurikulum merdeka belajar.pptx
PPT Olah Nilai Kurikulum merdeka belajar.pptxPPT Olah Nilai Kurikulum merdeka belajar.pptx
PPT Olah Nilai Kurikulum merdeka belajar.pptx
 
VULKANISME.pdf vulkanisme dan pengaruh nya terhadap kehidupan
VULKANISME.pdf vulkanisme dan pengaruh nya terhadap kehidupanVULKANISME.pdf vulkanisme dan pengaruh nya terhadap kehidupan
VULKANISME.pdf vulkanisme dan pengaruh nya terhadap kehidupan
 
kesalahan tipe 1 dan 2 pada statistik.pptx
kesalahan tipe 1 dan 2 pada statistik.pptxkesalahan tipe 1 dan 2 pada statistik.pptx
kesalahan tipe 1 dan 2 pada statistik.pptx
 
KISI AKM BAHASA INGGRIS ASSESMENT MADRASAH
KISI AKM BAHASA INGGRIS ASSESMENT MADRASAHKISI AKM BAHASA INGGRIS ASSESMENT MADRASAH
KISI AKM BAHASA INGGRIS ASSESMENT MADRASAH
 
415418921-statistika- mean media modus data tunggal dan data kelompok
415418921-statistika- mean media modus data tunggal dan data kelompok415418921-statistika- mean media modus data tunggal dan data kelompok
415418921-statistika- mean media modus data tunggal dan data kelompok
 
MATERI SESI 2 KONSEP ETIKA KOMUNIKASI.pptx
MATERI SESI 2 KONSEP ETIKA KOMUNIKASI.pptxMATERI SESI 2 KONSEP ETIKA KOMUNIKASI.pptx
MATERI SESI 2 KONSEP ETIKA KOMUNIKASI.pptx
 
Metode penelitian Deskriptif atau Survei
Metode penelitian Deskriptif atau SurveiMetode penelitian Deskriptif atau Survei
Metode penelitian Deskriptif atau Survei
 
ANALISA KASUS KECELAKAAN KERJA pada saat melakukan pekerjaan
ANALISA KASUS KECELAKAAN KERJA pada saat melakukan pekerjaanANALISA KASUS KECELAKAAN KERJA pada saat melakukan pekerjaan
ANALISA KASUS KECELAKAAN KERJA pada saat melakukan pekerjaan
 
menghitung skewness dan kurtosis pada distribusi normal
menghitung skewness dan kurtosis pada distribusi normalmenghitung skewness dan kurtosis pada distribusi normal
menghitung skewness dan kurtosis pada distribusi normal
 

OPTIMASI MUTU

  • 1. DIREKTORAT MUTU PELAYANAN KESEHATAN INDIKATOR NASIONAL MUTU PELAYANAN RUMAH SAKIT Evaluasi dan Sosialisasi Pengukuran dan Pelaporan Indikator Nasional Mutu Rumah Sakit 24 – 25 Februari 2022
  • 2. DASAR HUKUM Permenkes 14/2021 tentang Standar Kegiatan Usaha dan Produk pada Penyelenggaraan Perizinan Berusaha Berbasis Risiko Sektor Kesehatan Standar RS Pemerintah dan Swasta  RS harus melakukan pengukuran indikator mutu secara berkala. Permenkes 80/2020 tentang Komite Mutu RS Pasal 10 ayat (2) : Komite Mutu memiliki fungsi a.l pengumpulan data, analisis capaian, validasi dan pelaporan data indikator prioritas dan indikator mutu nasional RS Permenkes 12/2020 tentang Akreditasi RS Pasal 13 : RS harus memberikan laporan pemenuhan indikator nasional mutu pelayanan kesehatan dan insiden keselamatan pasien kepada Kemenkes PP 47/2021 tentang Penyelenggaraan Bidang Perumahsakitan Pasal 62 : RS harus memberikan laporan pemenuhan indikator nasional mutu pelayanan kesehatan dan insiden keselamatan pasien kepada Kemenkes.
  • 3. 04/06/2023 3 • % Faskes Rujukan yang terakreditasi • % Faskes Rujukan yang mencapai target INM • % Faskes Rujukan yang melaporkan IKP • Target 2024 : 100% IKK Indikator Kinerja Kegiatan Dit MPK • % Faskes rujukan yang mengisi Survei Kepuasan Masyarakat IKP Indikator Kinerja Program Dit Jen Yankes • % Kepuasan Pasien di Faskes Rujukan ISS Indikator Sasaran Strategis Dit Jen Yankes RPJMN 2020- 2024 100% RS TERAKREDITASI Indikator Kinerja Mutu Pelayanan Kesehatan Rujukan Faskes Rujukan : RS, Klinik Utama, Laboratorium dan UTD
  • 4. UPAYA PENINGKATAN MUTU PELAYANAN 01 02 Peningkatan Mutu Eksternal Dilakukan oleh Pihak Eksternal Faskes melalui Sertifikasi ataupun Akreditasi Peningkatan Mutu Internal Internal Continous Quality Improvement dilakukan oleh Fasilitas kesehatan dengan melakukan : penetapan indikator mutu, melakukan pengukuran, evaluasi (PDSA/PDCA) dan Perbaikan
  • 5. • Karakter Mutu • Kondisi Ideal Mutu Layanan Kesehatan DIMENSI MUTU • INM • Indikator Prioritas RS • Indikator Mutu Unit Kerja INDIKATOR MUTU MUTU PELAYANAN
  • 6.
  • 7. EVALUASI PENGUKURAN PEMILIHAN “Peningkatan mutu dan keselamatan pasien merupakan proses kegiatan yang berkesinambungan (never ending process)”
  • 8. INDIKATOR NASIONAL MUTU Tolok ukur yang digunakan untuk menilai tingkat keberhasilan mutu pelayanan kesehatan di fasilitas pelayanan kesehatan Untuk menilai apakah upaya yang telah dilakukan dapat meningkatkan keluaran pelayanan kesehatan; Untuk pembelajaran menggunakan praktik terbaik yang diperoleh melalui proses kaji banding Memberikan umpan balik kepada fasyankes kepentingan transparansi publik
  • 9. PROFIL INDIKATOR Judul Judul singkat yang spesifik mengenai indikator apa yang akan diukur Dasar Pemikiran Dasar pemilihan indikator yang dapat berasal dari : 1. Ketentuan/peraturan 2. Data 3. Literatur 4. Analisis situasi Dimensi Mutu Prinsip atau tujuan prioritas dalam memberikan pelayanan, meliputi efektif (effective), keselamatan pasien (safe), berorientasi kepada pasien (people-centred), tepat-waktu (timely), efisien (efficient), adil (Equitable) dan terintegrasi (Integrated). Setiap indikator mengandung 1-3 dimensi mutu Tujuan Suatu hasil yang ingin dicapai dengan melakukan pengukuran indikator. Definisi Operasional Batasan pengertian yang dijadikan pedoman dalam melakukan pengukuran indikator untuk menghindari kerancuan. Tipe Indikator Input : untuk menilai apakah fasilitas pelayanan kesehatan memiliki kemampuan sumber daya yang cukup untuk memberikan pelayanan Proses : untuk menilai apa yang dikerjakan staf fasilitas pelayanan kesehatan dan bagaimana pelaksanaan pekerjaannya Output : untuk menilai hasil dari proses yang dilaksanakan Outcome: untuk menilai dampak layanan yang diberikan terhadap pengguna layanan
  • 10. Satuan Pengukuran Standar atau dasar ukuran yang digunakan , Antara lain: jumlah, persentase, dan satuan waktu. Numerator (Pembilang) Jumlah subjek atau kondisi yang ingin diukur dalam populasi atau sampel yang memiliki karakteristik tertentu Denumerator (Penyebut) Semua peluang yang ingin diukur dalam populasi atau sampel. Target Pencapaian Sasaran yang telah ditetapkan untuk dicapai PROFIL INDIKATOR Kriteria Kriteria inklusi: karakteristik subjek yang memenuhi kriteria yang telah ditentukan Kriteria eksklusi: batasan yang mengakibatkan subjek tidak dapat diikutkan dalam pengukuran Formula Rumus untuk menghasilkan nilai indikator Metode Pengumpulan Data Retrospektif, Observasi Sumber Data Asal data yang diukur. (contoh: rekam medis dan formulir observasi). Jenis Sumber Data : 1. Data Primer (mengumpulkan langsung menggunakan lembar pencatatan hasil observasi, kuesioner) 2. Data sekunder (rekam medis, buku catatan komplain)
  • 11. PROFIL INDIKATOR Besar Sampel Jumlah data yang harus dikumpulkan agar mewakili populasi. Besar sampel disesuaikan dengan kaidah-kaidah statistik. Cara Pengambilan Sampel Cara memilih sampel dari populasi untuk mengumpulkan informasi/data yang menggambarkan sifat atau ciri yang dimiliki populasi. Secara umum ada 2 cara : 1.Probability Sampling 2.Non Probability Sampling Periode Pengumpulan Data Kurun waktu yang ditetapkan untuk melakukan pengumpulan data, contohnya setiap bulan Penyajian Data Cara menampilkan data, contoh tabel, run chart, grafik Periode Analisis dan Pelaporan Data Kurun waktu yang ditetapkan untuk melakukan analisis dan melaporkan data, contohnya setiap bulan, setiap triwulan Penanggung Jawab Petugas yang bertangggung jawab untuk mengkoordinir upaya pencapaian target yang ditetapkan Instrumen Pengambilan Data Alat atau tools atau formulir yang digunakan untuk mengumpulkan data.
  • 12. 1 • Kepatuhan kebersihan tangan 2 • Kepatuhan penggunaan APD 3 • Kepatuhan identifikasi pasien 4 • Waktu tanggap Operasi Seksio sesarea emergensi 5 • Waktu tunggu rawat jalan 6 • Penundaan operasi elektif 7 • Kepatuhan waktu visite Dokter 8 • Pelaporan hasil kritis laboratorium 9 • Kepatuhan penggunaan formularium nasional 10 • Kepatuhan terhadap alur klinis (clinical pathway) 11 • Kepatuhan upaya pencegahan risiko pasien jatuh 12 • Kecepatan waktu tanggap komplain 13 • Kepuasan pasien INDIKATOR NASIONAL MUTU RUMAH SAKIT
  • 13. 1. Kepatuhan Kebersihan Tangan Numerator Formula Denumerator Jumlah tindakan kebersihan tangan yang dilakukan Jumlah total peluang kebersihan tangan yang seharusnya dilakukan dalam periode observasi Inklusi Eksklusi Seluruh peluang yang dimiliki oleh pemberi pelayanan terindikasi harus melakukan kebersihan tangan Tidak ada Jumlah tindakan kebersihan tangan yang dilakukan Jumlah total peluang kebersihan tangan yang seharusnya dilakukan dalam periode observasi x 100 %
  • 14. hasil observasi /pengamatan menggunakan formulir pengumpulan data/aplikasi pelaporan observasi  Pelaporan dilakukan setiap bulan/triwulan/tahunan  Analisis dilakukan setiap triwulan/tahunan ≥85% Besar sampel Teknik sampling Sumber data Pengumpulan Data Pelaporan analisis TARGET 1. Kepatuhan Kebersihan Tangan • Minimal 200 peluang per unit • Non probability Sampling – Consecutive sampling
  • 15. 2. Kepatuhan Penggunaan APD Numerator Formula Denumerator Jumlah petugas yang patuh menggunakan APD sesuai indikasi dalam periode observasi Jumlah seluruh petugas yang terindikasi menggunakan APD dalam periode observasi Inklusi Eksklusi Semua petugas yang terindikasi harus menggunakan APD Tidak ada
  • 16. hasil observasi /pengamatan menggunakan formulir pengumpulan data/aplikasi pelaporan observasi  Pelaporan dilakukan setiap bulan/triwulan/tahunan  Analisis dilakukan setiap bulanan, triwulan/tahunan 100%  total sampel jika jumlah populasi ≤ 30  Rumus Slovin jika jumlah populasi > 30  Non Probability Sampling – Consecutive Sampling Besar sampel Teknik sampling Sumber data Pengumpulan Data Pelaporan analisis TARGET 2. Kepatuhan Penggunaan APD
  • 17. 3. Kepatuhan Identifikasi Pasien Numerator Formula Denumerator Jumlah pemberi pelayanan yang melakukan identifikasi pasien secara benar dalam periode observasi Jumlah pemberi pelayanan yang diobservasi dalam periode observasi Inklusi Eksklusi Semua pemberi pelayanan yang memberikan pelayanan kesehatan. Tidak ada
  • 18. Hasil observasi /pengamatan menggunakan formulir pengumpulan data/aplikasi pelaporan observasi 100% Besar sampel Teknik sampling Sumber data Pengumpulan Data Pelaporan analisis TARGET 3. Kepatuhan Identifikasi Pasien  Pelaporan dilakukan setiap bulan,triwulan, tahunan  Analisis dilakukan setiap bulan, triwulan, tahunan  total sampel jika jumlah populasi ≤ 30  Rumus Slovin jika jumlah populasi > 30  Non Probability Sampling – Consecutive Sampling
  • 19. 4. Waktu Tanggap Operasi Seksio Sesarea Emergensi Numerator Formula Denumerator Jumlah pasien yang diputuskan tindakan seksio sesarea emergensi kategori I (satu) yang mendapatkan tindakan seksio sesarea emergensi ≤ 30 menit Jumlah pasien yang diputuskan tindakan seksio sesarea emergensi kategori I Inklusi Eksklusi Tidak ada Seksio sesarea emergensi kategori I Misalnya : fetal distress menetap, prolaps tali pusat atau tali pusat menumbung, gagal vakum/forsep, ruptur uteri imminent, ruptur uteri, perdarahan ante partum dengan perdarahan aktif
  • 20. Data sekunder dari laporan operasi maupun rekam medis Data dikumpulkan secara retrospektif ≥ 80% Besar sampel Teknik sampling Sumber data Pengumpulan Data TARGET 4. Waktu Tanggap Operasi Seksio Sesarea Emergensi Waktu 30 menit dihitung sejak diputuskan operasi sampai dengan incisi  Pelaporan dilakukan setiap bulan/triwulan/tahunan  Analisis dilakukan setiap triwulan/tahunan total sampel
  • 21. 5. Waktu Tunggu Rawat Jalan Numerator Formula Denumerator Jumlah pasien rawat jalan dengan waktu tunggu ≤ 60 menit Jumlah pasien rawat jalan yang diobservasi Inklusi Eksklusi Pasien yang berobat rawat jalan Pasien medical check up , pasien poli gigi, Pasien yang mendaftar online atau anjungan mandiri datang lebih dari 60 menit dari waktu yang sudah ditentukan , Pasien yang ada tindakan pasien sebelumnya
  • 22. Data sekunder • Catatan Pendaftaran Pasien rawat jalan • Rekam medik Pasien rawat jalan • Formulir waktu tunggu rawat jalan Data dikumpulkan secara retrospektif ≥ 80% Besar sampel Teknik sampling Sumber data Pengumpulan Data TARGET 5. Waktu Tunggu Rawat Jalan Waktu tunggu rawat jalan dihitung sejak pasien kontak dengan petugas pendaftaran (saat petugas pendaftaran menanyakan dan mencatat data pasien atau saat pasien melakukan konfirmasi kehadiran untuk pendaftaran online) sampai mendapat pelayanan dokter/dokter spesialis  Pelaporan dilakukan setiap bulan/triwulan/tahunan  Analisis dilakukan setiap bulan, triwulan/tahunan  total sampel jika jumlah populasi ≤ 30  Rumus Slovin jika jumlah populasi > 30 • Probability Sampling – Simple Random Sampling/Stratified Random sampling
  • 23. 6. Penundaan Operasi Elektif Numerator Formula Denumerator Jumlah pasien yang waktu jadwal operasinya tertunda lebih dari 1 jam Jumlah pasien operasi elektif Inklusi Eksklusi pasien operasi elektif Penundaan operasi atas indikasi medis
  • 24. Data sekunder dari laporan operasi maupun rekam medis Data dikumpulkan secara retrospektif < 5% Besar sampel Teknik sampling Sumber data Pengumpulan Data TARGET 6.Penundaan Operasi Elektif Waktu Penundaan 60 menit dihitung sejak waktu operasi yang dijadwalkan sampai dengan pelaksanaan operasi.  Pelaporan dilakukan setiap bulan/triwulan/tahunan  Analisis dilakukan setiap bulan,triwulan/tahunan  total sampel jika jumlah populasi ≤ 30  Rumus Slovin jika jumlah populasi > 30  Probability Sampling – Simple Random Sampling
  • 25. 7. Ketepatan Waktu Visite Dokter Numerator Formula Denumerator Jumlah pasien yang di-visite Dokter pada pukul 06.00 – 14.00 Jumlah pasien yang diobservasi Inklusi Eksklusi Visite dokter pada pasien rawat inap Pasien yang baru masuk rawat inap pada hari tersebut atau pasien konsul
  • 26. Data sekunder dari laporan visit dalam rekam medis Data dikumpulkan secara retrospektif ≥ 80% Besar sampel Teknik sampling Sumber data Pengumpulan Data TARGET 7. Ketepatan Waktu Visit Dokter  Pelaporan dilakukan setiap bulan/triwulan/tahunan  Analisis dilakukan setiap bulan, triwulan/tahunan  total sampel jika jumlah populasi ≤ 30  Rumus Slovin jika jumlah populasi > 30  Probability Sampling – Stratified Random Sampling (berdasarkan unit pelayanan)
  • 27. 8. Pelaporan Hasil Kritis Laboratorium Numerator Formula Denumerator Jumlah hasil kritis laboratorium yang dilaporkan ≤30 menit Jumlah hasil kritis laboratorium yang diobservasi Inklusi Eksklusi Semua hasil pemeriksaan laboratorium yang memenuhi kategori hasil kritis Tidak ada
  • 28. Data sekunder dari laporan hasil tes kritis maupun rekam medis Data dikumpulkan secara retrospektif 100% Besar sampel Teknik sampling Sumber data Pengumpulan Data TARGET Waktu lapor hasil kritis laboratorium dihitung sejak hasil pemeriksaan keluar dan telah dibaca oleh dokter/analis yang diberi kewenangan sampai dilaporkan hasilnya kepada dokter yang meminta pemeriksaan 8. Pelaporan Hasil Kritis Laboratorium  Pelaporan dilakukan setiap bulan/triwulan/tahunan  Analisis dilakukan setiap bulan. triwulan/tahunan  total sampel jika jumlah populasi ≤ 30  Rumus Slovin jika jumlah populasi > 30  Probability Sampling – Simple Random Sampling / Systematic Random Sampling
  • 29. 9. Kepatuhan penggunaan formularium nasional Numerator Formula Denumerator Jumlah R/ recipe dalam lembar resep yang sesuai dengan formularium nasional Jumlah R/ recipe dalam lembar resep yang diobservasi Inklusi Eksklusi Resep yang dilayani rumah sakit • Obat yang diresepkan di luar FORNAS tetapi dibutuhkan pasien dan telah mendapatkan persetujuan komite medik dan direktur. • Bila dalam resep terdapat obat di luar FORNAS karena stok obat nasional berdasarkan e-katalog habis/kosong.
  • 30. Data sekunder dari lembar resep Data dikumpulkan secara retrospektif ≥ 80% Besar sampel Teknik sampling Sumber data Pengumpulan Data TARGET 9. Kepatuhan penggunaan formularium nasional  Pelaporan dilakukan setiap bulan/triwulan/tahunan  Analisis dilakukan setiap bulan, triwulan/tahunan  total sampel jika jumlah populasi ≤ 30  Rumus Slovin jika jumlah populasi > 30 • Probability Sampling – Simple Random Sampling/ Systematic random Sampling
  • 31. 10. Kepatuhan Terhadap Alur klinis (Clinical Pathway) Numerator Formula Denumerator Jumlah pelayanan oleh PPA yang sesuai dengan clinical pathway Jumlah seluruh pelayanan oleh PPA pada clinical pathway yang diobservasi Inklusi Eksklusi Pasien yang menderita penyakit sesuai batasan ruang lingkup CP yang diukur  Pasien pulang atas permintaan sendiri  Pasien meninggal  Variasi yang terjadi sesuai dengan indikasi klinis pasien dalam perkembangan pelayanan
  • 32. Data sekunder dari rekam medis Data dikumpulkan secara retrospektif ≥ 80% Besar sampel Teknik sampling Sumber data Pengumpulan Data TARGET CP dievaluasi adalah kepatuhan 5 CP prioritas nasional (hipertensi, DM , TB, HIV, keganasan) 10. Kepatuhan Terhadap Alur klinis (Clinical Pathway)  Pelaporan dilakukan setiap bulan/triwulan/tahunan  Analisis dilakukan setiap bulan,triwulan/tahunan  total sampel jika jumlah populasi ≤ 30  Rumus Slovin jika jumlah populasi > 30  Probability Sampling – Stratified Random Sampling (berdasarkan masing-masing Clinical Pathway)
  • 33. 11. Kepatuhan Upaya Pencegahan Risiko Pasien Jatuh Numerator Formula Denumerator Jumlah pasien rawat inap berisiko tinggi jatuh yang mendapatkan ketiga upaya pencegahan risiko jatuh Jumlah pasien rawat inap berisiko tinggi jatuh yang diobservasi Inklusi Eksklusi Pasien Rawat inap berisiko tinggi jatuh  Pasien tidak dapat dilakukan asesmen ulang maupun edukasi (meninggal, gangguan jiwa yang melewati fase akut)  Pasien yang menolak intervensi
  • 34. Data sekunder dari rekam medik Data dikumpulkan secara retrospektif 100% Besar sampel Teknik sampling Sumber data Pengumpulan Data TARGET Kepatuhan upaya pencegahan resiko jatuh dinilai dari dilakukannya asesmen awal, asesmen ulang dan monitoring intervensi 11. Kepatuhan Upaya Pencegahan Risiko Pasien Jatuh  Pelaporan dilakukan setiap bulan/triwulan/tahunan  Analisis dilakukan setiap bulan, triwulan/tahunan  total sampel jika jumlah populasi ≤ 30  Rumus Slovin jika jumlah populasi > 30 • Probability Sampling – Stratified Random Sampling (berdasarkan Unit Pelayanan)
  • 35. 12. Kecepatan Waktu Tanggap Komplain Numerator Formula Denumerator Jumlah komplain yang ditanggapi dan ditindaklanjuti sesuai waktu yang ditetapkan berdasarkan grading Jumlah Komplain yang disurvei Inklusi Eksklusi Semua komplain Tidak ada
  • 36. Data sekunder dari Laporan komplain Data dikumpulkan secara retrospektif ≥ 80% Besar sampel Teknik sampling Sumber data Pengumpulan Data TARGET Waktu tanggap diukur sesuai dengan grading complain. 12. Ketepatan Waktu Tanggap Komplain  Pelaporan dilakukan setiap bulan/triwulan/tahunan  Analisis dilakukan setiap bulan, triwulan/tahunan  total sampel jika jumlah populasi ≤ 30  Rumus Slovin jika jumlah populasi > 30  Probability Sampling – Simple Random Sampling
  • 37. 13. Kepuasan Pasien Formula Inklusi Eksklusi Seluruh pasien Sesuai dengan survei kepuasan masyarakat berdasarkan PermenPAN RB No. 14 Tahun 2017 Capaian Pasien yang tidak kompeten dalam mengisi kuesioner dan/atau tidak ada keluarga yang mendampingi.
  • 38. Data primer dengan lembar kuesioner survei kepuasan pasien Survei Skor ≥ 76.61 Besar sampel Teknik sampling Sumber data Pengumpulan Data TARGET 13. Kepuasan Pasien  Pelaporan dilakukan setiap 6 bulan/ semesteran  Analisis dilakukan setiap 6 bulan/tahunan  Tabel Sampel Krejcie and Morgan  Stratified Random Sampling (berdasarkan unit pelayanan)
  • 40. PEMBINAAN DAN PENGAWASAN 1. TUJUAN a. Meningkatkan kepatuhan pengukuran INM b. Meningkatkan pencapaian target INM  continuous quality improvement 2. PELAKSANA a. Menteri b. Gubernur c. Bupati/Walikota Dapat melibatkan asosiasi dan/atau organisasi profesi 3. UPAYA BINWAS a. Advokasi dan sosialisasi b. Bimbingan teknis c. Monitoring dan evaluasi http://mutufasyankes.kemkes.go.id/simar KODE PROV/ KAB/KOTA 1234
  • 41. PENUTUP • INM merupakan tolok ukur untuk menilai tingkat keberhasilan mutu pelayanan kesehatan di fasilitas pelayanan kesehatan. • RS harus melakukan pengukuran dan pelaporan INM. • Kemenkes dan Dinkes Provinsi/Kabupaten/Kota berperan dalam pembinaan dan pengawasan pelaporan INM.
  • 42. “BUDAYA MUTU DAN KESELAMATAN MEMBERI PELINDUNGAN KEPADA STAF RS, PASIEN DAN PENGUNJUNG”

Editor's Notes

  1. Note : Dalam RPMK tidak disebutkan kepatuhan terapi, diagnostik dan LOS terhadap 5 CP yang ditetapkan