O slideshow foi denunciado.
Seu SlideShare está sendo baixado. ×

PKD Ke-NU-an 1 Baru.pptx

Anúncio
Anúncio
Anúncio
Anúncio
Anúncio
Anúncio
Anúncio
Anúncio
Anúncio
Anúncio
Anúncio
Anúncio
Próximos SlideShares
Sejarah NU
Sejarah NU
Carregando em…3
×

Confira estes a seguir

1 de 22 Anúncio

Mais Conteúdo rRelacionado

Semelhante a PKD Ke-NU-an 1 Baru.pptx (20)

Mais recentes (20)

Anúncio

PKD Ke-NU-an 1 Baru.pptx

  1. 1. B a g i a n 1 YAYA N B U N YA M I N
  2. 2. “Sesungguhnya jam’iyyah NU ini adalah jam’iyyah yang memperjuangkan keadilan dan kemaslahatan, membangun kedamaian dan kebajikan untuk seluruh umat. Maka jam’iyyah NU ini akan terasa manis di mulut orang-orang yang baik, tetapi terasa menyumbat di kerongkongan orang-orang yang jahat. Qanun Asasi Nahdlatul Ulama
  3. 3. Sebelum Nahdlatul Ulama berdiri (hari Kamis Legi, 16 Rajab 1344 H/31 Januari 1926 M) para ulama pesantren telah berperan mendirikan beberapa organisasi/perhimpunan (cikal bakal NU) dengan KH. Wahab Hasbullah sebagai inisiatornya seperti: Nahdlatul Wathan Nahdlatut Tujjar Taswirul Afkar Napak Tilas Berdirinya NU
  4. 4. Nahdlatul Wathan yang dimaksud di sini bukan Nahdlatul Wathan yang didirikan oleh Tuan Guru KH. Muhammad Zainuddin Abdul Majid di Lombok pada tahun 1953. Pada tahun 1916 KH. Wahab Hasbullah mendirikan Nahdlatul Wathan (Kebangkitan Tanah Air), sebuah lembaga pendidikan untuk menanamkan nasionalisme di kalangan generasi muda (khususnya para santri). KH. Wahab Hasbullah sebagai Pimpinan Dewan Guru, H. Abdul Kahar sebagai direktur dan KH. Mas Mansur sebagai Kepala Sekolah dibantu oleh KH. Ridwan Abdullah. Sebelum memulai kegiatan belajar mengajar para siswa menyanyikan sebuah lagu yang ditulis oleh KH. Wahab Hasbullah, Ya Ahlal Wathan/Subbanul Wathan, sebagai sarana menanamkan nasionalisme. (Choirul Anam, Pertumbuhan dan Perkembangan Nahdlatul Ulama, hal. 25- 26) Nahdlatul Wathan
  5. 5. Dua versi lirik Subbanul Wathan
  6. 6. Nahdlatut Tujjar (Kebangkitan para Pedagang) berdiri atas inisiatif KH. Wahab Hasbullah (atas restu KH. Hasyim Asy’ari) pada tahun 1918. KH. Hasyim bertindak sebagai ketua dan KH. Wahab sebagai sekretarisnya. Nahdlatut Tujjar (NT) ini didirikan karena; lemahnya kemampuan ekonomi ulama sebagai pendukung suksesnya dakwah yang dijalankan, sehingga mau tidak mau harus dibentuk sebuah lembaga ekonomi yang mendukungnya. Alasan lain pendirian adalah pendidikan yang didominasi sekolah Belanda yang tidak memberi nilai apa-apa bagi pendidikan agama sehingga perlu dibentuk lembaga pendidikan Islam yang mampu dibiayai sendiri oleh kalangan pribumi. Koperasi inilah yang mengumpulkan dana untuk memberangkatkan Komite Hijaz kelak. Ketika NU berdiri, maka dengan sendirinya lembaga ini melebur dalam NU. Nahdlatut Tujjar
  7. 7. Piagam Nahdlatut Tujjar
  8. 8. Setelah Nahdlatul Wathan tebentuk, KH. Wahab Chasbullah dan KH. Mas Mansur mendirikan Taswirul Afkar (bertukar pikiran). Sebuah perkumpulan yang bergerak di bidang sosial, pendidikan, dan dakwah. KH. Ahmad Dahlan (seorang pengasuh pondok Kebondalem, bukan sang pendiri Muhammadiyah), dan R. Mangun (anggota perhimpunan Budi Utomo). Seperti juga namanya, Taswirul Afkar lahir melalui diskusi-diskusi kecil diantara para pendiri mengenai berbagai masalah keagamaan dan kemasyarakatan yang timbul kala itu. Sejak didirikan pada tahun 1918 hingga tahun 1929, nama yang tertulis di papan pengenal adalah Suryo Sumirat Afdeeling Taswirul Afkar. Ini menunjukkan bahwa, secara organisatoris pada awal mula Taswirul Afkar tidak berdiri sendiri, tapi merupakan bagian dari Suryo Sumirat sebuah perkumpulan yang didirikan oleh anggota perhimpunan Budi Utomo yang ada di Surabaya. Taswirul Afkar
  9. 9. Sejak Ibnu Saud, Raja Najed yang beraliran Wahabi, menaklukkan Hijaz (Mekkah dan Madinah) tahun 1924-1925, aliran Wahabi sangat dominan di tanah Haram. Kelompok Islam lain dilarang mengajarkan mazhabnya, bahkan tidak sedikit para ulama yang dibunuh. Saat itu terjadi eksodus besar-besaran para ulama dari seluruh dunia yang berkumpul di Haramain, mereka pindah atau pulang ke negara masing-masing, termasuk para santri asal Indonesia. Dengan alasan untuk menjaga kemurnian agama dari musyrik dan bid’ah, berbagai tempat bersejarah, baik rumah Nabi Muhammad dan sahabat termasuk makam Nabi hendak dibongkar. Dalam kondisi seperti itu umat Islam Indonesia yang berhaluan Ahlussunnah wal Jamaah merasa sangat perihatin kemudian mengirimkan utusan menemui Raja Ibnu Saud. Utusan inilah yang kemudian disebut dengan Komite Hijaz. Komite Hijaz
  10. 10. Deklarasi Komite Hijaz
  11. 11. Berangkat dari Komite Hijaz dan berbagai organisasi yang bersifat embrional di atas, maka setelah itu dirasa perlu untuk membentuk organisasi yang lebih mencakup dan lebih sistematis, untuk mengantisipasi perkembangan zaman. Maka setelah berkordinasi dengan berbagai kiai, akhirnya muncul kesepakatan untuk membentuk organisasi para ulama pada 16 Rajab 1344 H (31 Januari 1926). Berdirinya NU Kala itu setidaknya ada dua usulan untuk nama organisasi ini. Kedua nama ini secara prinsip sebenarnya sama namun memiliki implikasi yang berbeda. KH Abdul Hamid dari Sedayu Gresik mengusulkan nama Nuhudlul Ulama disertai penjelasan bahwa para ulama mulai bersiap-siap akan bangkit melalui perwadahan formal tersebut. Pendapat ini disambut oleh KH Mas Alwi bin Abdul Aziz dengan sebuah sanggahan. Menurutnya, kebangkitan bukan lagi mulai atau akan bangkit. Melainkan, kebangkitan itu sudah berlangsung sejak lama hanya saja belum terorganisir secara rapi. Melalui argumentasi itu, Kiai Mas Alwi mengajukan usul agar jam’iyyah ulama itu diberi nama Nahdlatul Ulama (kebangkitan ulama), yang pengertiannya lebih condong pada “gerakan serentak para ulama dalam suatu pengarahan, atau, gerakan bersama-sama yang terorganisasi”. Forum para kiai secara aklamasi menerima usulan beliau.
  12. 12. NAHDLATUL WATHAN (kebangkitan Tanah Air) 1916 TASWIRUL AFKAR 1918 NAHDLATUT TUJJAR 1918 KOMITE HIJAZ Awal 1926 31 Januari 1926 Nama Delegasi Jam’iyah Nahdlatul Ulama 1926 Alur Kelahira n NU
  13. 13. Pengurus Pertama NU
  14. 14. Dua bualan sebelum Muktamar NU ke-2 dilansungkan (akan dibuka pada hari Ahad tanggal 12 Rabiul Tsani 1346/9 Oktober 1927), panitia meminta KH. Ridwan Abdullah untuk membuat lambang organisasi para ulama ini. KH. Ridwan Abdullah beristikharah, memohon petunjuk kepada Allah untuk lambang organisasi NU. Seminggu sebelum pembukaan Muktamar dalam mimpinya beliau melihat sesuatu yang begitu terbangun dari tidur beliau membuat sketsa sambil mengingat-ingat gambar yang beliau lihat dalam mimpi. Makna Lambang NU
  15. 15. Makna Lambang NU
  16. 16. Pasal 4 Nahdlatul Ulama berpedoman kepada Al- Qur'an, As-Sunnah, Al-Ijma', dan Al-Qiyas. Pasal 5 Nahdlatul Ulama beraqidah Islam menurut faham Ahlusunnah wal Jama'ah dalam bidang aqidah mengikuti madzhab Imam Abu Hasan Al- Asy'ari dan Imam Abu Mansur al-Maturidi; dalam bidang fiqh mengikuti salah satu dari Madzhab Empat (Hanafi, Maliki, Syafi'i, dan Hanbali); dan dalam bidang tasawuf mengikuti madzhab Imam al- Junaid al-Bagdadi dan Abu Hamid al-Ghazali. Pasal 6 Dalam kehidupan berbangsa dan bernegara di Indonesia, Nahdlatul Ulama berasas kepada Pancasila dan Undang-Undang Dasar 1945. PEDOMAN, AQIDAH DAN ASAS
  17. 17. Terwujudnya kemaslahatan masyarakat, kemajuan bangsa, dan ketinggian harkat dan martabat manusia Berlakunya ajaran Islam yang menganut faham Aswaja untuk terwujudnya tatanan masyarakat yang berkeadilan demi kemaslahatan, kesejahteraan umat, dan demi terciptanya rahmat bagi semesta. Pasal 8 Tujuan NU Didirikan
  18. 18. Untuk mewujudkan tujuan sebagaimana pasal 8 di atas, maka NU melaksanakan usaha-usaha sebagai berikut: Di bidang agama, mengupayakan terlaksananya ajaran Islam yang menganut paham Aswaja. Di bidang pendidikan, pengajaran dan kebudayaan mengupayakan terwujudnya penyelenggaraan pendidikan dan pengajaran serta pengembangan kebudayaan yang sesuai ajaran Islam untuk membina umat agar menjadi muslim yang takwa, berbudi luhur, berpengetahuan luas, dan terampil serta berguna bagi agama, bangsa, dan negara. Di bidang sosial, mengupayakan dan mendorong pemberdayaan di bidang kesehatan, kemaslahatan, dan ketahanan keluarga, dan pendampingan masyarakat yang terpinggirkan (mustadl’afin). Di bidang ekonomi, mengupayakan peningkatan pendapatan masyarakat dan lapangan kerja atau usaha untuk kemakmuran yang merata. Mengembangkan usaha-usaha lain melalui kerjasama dengan pihak dalam maupun luar negeri yang bermanfaat bagi masyarakat banyak guna terwujudnya khaira ummah. Pasal 9 Ikhtiar dalam Mewujudkan Tujuan NU
  19. 19. Struktur Organisasi NU NASIONAL PBNU PROPINSI KABUPATEN KECAMATAN DESA SUB-DESA PWNU PCNU MWC NU RANTING NU ANAK RANTING LEMBAGA MUSLIMAT - FATAYAT - ANSOR IPNU - IPPNU -PERGUNU SARBUMUSI -PAGAR NUSA – ISNU – PMII – JATMAN – JQH LAZISNU, LAKPESDAM, LWP NU - LBM NU - RMI - LKNU - LKKNU - LTN NU LTM NU - LDNU – LBH NU – LPNU – LPPNU - LP MAARIF, LESBUMI - LPBI - LEMBAGA FALAKIAH – LPT NU BANOM
  20. 20. Bagaimana melalui mesin Jam’iyyah kita mampu menggerakkan jama’ah Warga NU RANTING NU PBNU PWNU PCNU MWCNU
  21. 21. “Marilah anda semua dan segenap pengikut anda dari golongan fakir miskin, para hartawan, rakyat jelata, dan orang- orang kuat berbondong-bondong masuk Jam’iyyah yang diberi nama Jam’iyyah Nahdlatul Ulama ini. Masuklah dengan penuh kecintaan, kasih sayang, rukun, bersatu, dan dengan ikatan jiwa raga”. (Mukaddimah Qanun Asasi NU)
  22. 22. LANJUT BAGIAN 2

×