Deteksi Kadar F2-Isoprostan Serum untuk Memprediksi Risiko Preeklamsi
1. Hendrik Sutopo L., Ketut Suwiyoga, AAN Jaya Kusuma
Bagian/SMF Obstetri dan Ginekologi
FK Universitas Udayana / RSUP Sanglah Denpasar
1
2. Latar Belakang Masalah
Preeklamsi (PE) :
Kehamilan Patologis
Ditandai : Hipertensi & Proteinuria
5 – 10% dari seluruh kehamilan
Penyebab utama morbiditas & mortalitas
maternal & neonatal
Di Indonesia 3 besar penyebab kematian ibu
2
4. Latar Belakang Masalah..
Preeklamsi ~ “disease of theories”
Banyak penelitian dilakukan konsensus masih kurang
Teori populer :
iskemia plasenta, radikal bebas, dan disfungsi endotel
4
5. Patofisiologi Preeklamsi
Berdasarkan :
teori iskemia plasenta, radikal bebas, dan disfungsi endotel
• kegagalan remodeling pembuluh darah
• Suplai darah ke plasenta ↓
• Hipoksia Plasenta
• Konsentrasi O2 intraplasental berfluktuasi
• cedera Hypoxia-Reoxygenation (H/R)
• Radikal Bebas Stress Oksidatif
(Hung dan Bruton, 2006; Cindrova-Davies, 2009).
5
7. Pengukuran Lipid
Peroksidasi
Penelitian stress oksidatif–lipid peroksidasi pada PE
kontroversi?
Biomarker yang umumnya digunakan, seperti MDA dan
TBARS :
tidak spesifik
tidak akurat,
Sensitivitas-nya rendah,
banyak keterbatasannya,
kualitasnya jauh dibawah F2-IsoP
(Block, 2002; Montuschi dkk, 2004; Milne dkk, 2005; Patrignani dan Tacconelli, 2005)
7
8. F2 Isoprostan
hasil peroksidasi asam arakhidonat
free radical-catalyzed mechanism (non-enzimatik)
Marker lipid peroksidasi terpilih saat ini
bersifat stabil, akurat, telah diakui secara klinis
penelitian F2-IsoPs pada PE masih sedikit
(Cracowski, 2004; Dalle-Donne, 2006) 8
9.
Tujuan Penelitian :
Mengetahui peranan lipid peroksidasi melalui deteksi
kadar serum F2-IsoPs total pada PE.
9
12. Alur Penelitian
Ibu hamil UK > 20 minggu Tunggal Hidup
di poliklinik atau IRD RS Sanglah Denpasar
Anamnesis
Pemeriksaan fisik umum
Pemeriksaan obstetri
Pemeriksaan laboratorium
Kriteria inklusi
Kriteria eksklusi
Preeklamsi (+)
Preeklamsi (-)
KASUS
KONTROL
(n=27)
(n = 27)
Kadar serum F2-IsoPs
Kadar serum F2-IsoPs
(Cut of point kurva ROC)
(Cut of point kurva ROC)
Tinggi
Rendah
Tinggi
Rendah
)
A N A L I S I S
D A T A
12
14. Distribusi Umur Ibu, Umur Kehamilan, dan Paritas
pada Kelompok Kasus dan Kontrol
Parameter
Kelompok
Kasus
Kontrol
(n=27)
(n=27)
Rerata + SD
Rerata + SD
Umur Ibu (tahun)
27,22 + 7,54
28,51 + 5,54
0,30
Umur Kehamilan (minggu)
37,22 + 3,49
38,37 + 1,64
0,37
Paritas
0,81 + 1,30
0,59 + 0,88
0,77
p
Ketiga Karakteristik Sampel Penelitian
tidak berbeda bermakna antara kedua kelompok
14
16. Risiko Preeklamsi Berdasarkan Kadar Serum F2IsoPs
dengan cut of point dari uji ROC = 46,15 pg/mL
sensitivitas 80,5%; spesifisitas 77,8%.
Tabel Risiko Preeklamsi pada Kadar Serum F2-IsoPs Tinggi
Preeklamsi
Parameter
F2-IsoPs
(pg/mL)
Tinggi
Rendah
Tanpa
Preeklamsi
21
7
6
20
RO
IK 95%
10,0
2,86-34,92
p
0,01
kadar F2-IsoPs yang tinggi pada kehamilan memiliki risiko PE
10 kali lebih besar.
16
18. Simpulan
Kadar serum F2-IsoPs pada PE lebih tinggi secara
bermakna dibandingkan pada kehamilan normal (p = 0,01).
Rasio Odd terjadinya PE pada kadar serum F2-IsoPs tinggi
adalah 10 kali lebih besar dibandingkan kehamilan dengan
kadar serum F2-IsoPs rendah.
18
19. Saran
Dilakukan penelitian lebih lanjut dengan :
pengukuran status antioksidan (tocopherol dan asam askorbat) &
fungsi ginjal sebelum pengambilan sampel
sample lebih besar
metode penelitian lain (kohort prospektif)
19