1. HUBUNGAN KETAATAN MAKAN OBAT KESEHATAN JIWA DENGAN
KEKAMBUHAN PADA PASIEN PENDERITA ODGJ
(ORANG DENGAN GANGGUAN JIWA) DI WILAYAH
KERJA PUSKESMAS HUTAPAUNG
TAHUN 2021
PROGRAM STUDI KESEHATAN MASYARAKAT FAKULTAS FARMASI DAN ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS SARI MUTIARA INDONESIA
MEDAN
2022
OLEH :
LAMBOK SIRINGORINGO
NIM : 200203070
2. LATAR BELAKANG
RISKESDAS 2018 prevalensi penderita gangguan mental emosional pada
usia ≥ 15 tahun sebanyak 9,8% dari jumlah penduduk dengan skizofrenia
adalah 1,8 per 1000 penduduk
Prevalensi gangguan jiwa di seluruh dunia menurut data WHO tahun 2019,
terdapat 264 juta orang mengalami depresi, 45 juta orang menderita
gangguan bipolar, 50 juta orang mengalami demensia, dan 20 juta orang
mengalami skizofrenia.Masalah kesehatan jiwa diperkirakan oleh WHO akan
menduduki peringkat pertama penyebab kematian di tahun 2030.
Pusat Data dan Informasi Kementerian Kesehatan RI tahun 2019 jumlah
penderita gangguan jiwa di dunia adalah sekitar 450 juta jiwa termasuk
skizofrenia
Profil Kesehatan Indonesia tahun 2020, bahwa persentase ODGJ yang
mendapat layanan sebesar 58,9%.
3. Berdasarkan data dari Dinas Kesehatan
Sumatera Utara, jumlah total kasus pasung tahun
2019 sebanyak 375 orang dengan gangguan jiwa,
2020 sebanyak 373 orang dan triwulan I tahun
2021 sebanyak 365 orang. Sementara yang
mendapatkan pelayanan kesehatan jiwa tahun
2019 sebanyak 395 orang, tahun 2020 ada 386
dan triwulan I 2021 berjumlah 327 orang.
Sedangkan temuan kasus pasung hingga 2021
hanya sekitar 20 persen dari estimasi 2018.
ODGJ cenderung mengalami kekambuhan. Kekambuhan gangguan jiwa dapat dipicu
diantaranya si penderita tidak patuh meminum obat dan tidak pernah kontrol ke dokter
secara berkala, pasien menghentikan sendiri obat yang diminum tanpa persetujuan
dokter, berkurangnya dukungan keluarga serta masyarakat, dan adanya problem
kehidupan yang sangat berat sehingga memicu stress, sehingga penyakitnya kambuh.
4. RUMUSAN MASALAH
apakah ada hubungan ketaatan makan obat kesehatan jiwa dengan
kekambuhan pada pasien penderita ODGJ (Orang Dengan Gangguan
Jiwa) di Wilayah Kerja Puskesmas Hutapaung tahun 2021
TUJUAN PENELITIAN
1. Untuk mengetahui ketaatan makan obat kesehatan jiwa pada
pasien penderita ODGJ
2. Untuk mengetahui kekambuhan pada pasien penderita ODGJ
3. Untuk menganalisis hubungan ketaatan makan obat kesehatan
jiwa dengan kekambuhan pada pasien penderita ODGJ (Orang
Dengan Gangguan Jiwa)
5. BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
BERISI MATERI-MATERI YANG BERHUBUNGAN
DENGAN PENELITIAN INI SESUAI DENGAN
KEPUSTAKAAN (TERLAMPIR)
6. KERANGKA KONSEP
KEKAMBUHAN PADA
PASIEN PENDERITA
ODGJ
VARIABEL INDEPENDENT VARIABEL DEPENDENT
KETAATAN MAKAN OBAT
KESEHATAN JIWA
HIPOTESA PENELITIAN
Ada hubungan ketaatan makan obat kesehatan jiwa dengan kekambuhan
pada pasien penderita ODGJ (Orang Dengan Gangguan Jiwa) di Wilayah
Kerja Puskesmas Hutapaung tahun 2021
7. JENIS PENELITIAN DAN
RANCANGAN PENELITIAN
Jenis penelitian ini adalah penelitian kuantitatif
analitik dengan rancangan penelitian survei
analitik dengan pendekatan cross sectional.
LOKASI DAN WAKTU PENELITIAN
Puskesmas Hutapaung Kabupaten Humbang
Hasundutan Provinsi Sumatera Utara
Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Januari sampai
dengan Juli 2022
8. POPULASI DAN SAMPEL
Populasi dalam penelitian ini adalah semua pasien penderita ODGJ
di wilayah kerja Puskesmas Hutapaung Kabupaten Humbang
Hasundutan yang berjumlah 34 orang.
Teknik pengambilan sampel dalam penelitian ini adalah
menggunakan teknik total purposive sampling berdasarkan
kriteria inklusi dan eksklusi.
9. KRITERIA INKLUSI
• Klien gangguan jiwa tidak sedang
dirawat di rumah sakit jiwa
• Salah seorang keluarga klien
gangguan jiwa tinggal di wilayah
kerja Puskesmas Hutapaung
Kabupaten Humbang Hasundutan
• Keluarga klien dapat berkomunikasi
lisan dan tertulis dengan baik
• Keluarga klien gangguan jiwa
bersedia untuk diteliti
KRITERIA EKSKLUSI
• Keluarga klien tidak bersedia
menjadi responden
• Keluarga klien tidak sedang
berada di lokasi penelitian (di
luar kota)
10. METODE PENGUMPULAN DATA
Data primer adalah data yang langsung diperoleh dari
responden melalui kuesioner
Data sekunder adalah data yang diperoleh dari Puskesmas Hutapaung
Kabupaten Humbang Hasundutan berupa data pasien dengan gangguan
jiwa dan data-data pendukung lainnya yang mendukung penelitian ini
Data tertier, data yang diperoleh dari naskah yang sudah dipublikasikan.
Data yang dicantum kan dalam penelitian ini adalah data World Health
Organization (WHO), Profil Indonesia dari Kemenkes RI, serta hasil
penelitian sebelumnya yang dilakukan orang, seperti jurnal-jurnal
penelitian terdahulu.
11. DEFENISI OPERASIONAL
Variabel Defenisi Alat Ukur Hasil Ukur
Skala
Ukur
Ketaatan makan
obat
Kepatuhan pasien dalam makan obat
gangguan jiwa sesuai dengan pe
raturan seperti perencanaan, p
enjadwalan dan tanpa menunda-nun
da minum obat dalam rangka meng
hindari kekambuhan dan diharapkan
dapat mencapai kesembuhan yang
optimal.
Kuesioner a. Taat
b. Tidak Taat
Ordinal
Kekambuhan
pasien penderita
ODGJ
Suatu kondisi munculnya kembali
gejala-gejala atau tingkah laku yang
sama pada pasien gangguan jiwa.
Kuesioner 1. Kambuh
2. Tidak kambuh
Ordinal
12. UJI VALIDITAS DAN RELIABILITAS
Tidak dilaksanakan dalam penelitian ini, karena peneliti mengadopsi instrument
penelitian dari peneliti terdahulu yaitu dari penelitian Rozi Hamdani tahun 2017
yang meneliti tentang Hubungan Kepatuhan Minum Obat dengan Kekambuhan
Klien Gangguan Jiwa di Wilayah Kerja Puskesmas Sicincin Tahun 2017,
sehingga dalam hal ini instrument penelitian dianggap sudah valid dan reliabel
sehingga tidak perlu dilakukan uji validitas maupun reliabilitas
PENGOLAHAN DATA
EDITING CODING ENTRY CLEANING TABULATING
13. ANALISA DATA
Untuk membuktikan adanya hubungan yang signifikan antara variabel bebas
dengan variabel terikat digunakan analisis Chi-Square, dengan tingkat
kepercayaan 95%. Kemudian untuk menjelaskan adanya hubungan antara
variabel terikat dengan variabel bebas digunakan analisis tabulasi silang.
Adapun uji chi-square dianalisa sebagai berikut:
• Jika P < 0.05 maka ada hubungan ketaatan makan obat kesehatan jiwa
dengan kekambuhan pada pasien penderita gangguan jiwa di wilayah kerja
Puskesmas Hutapaung tahun 2021.
• Jika P ≥ 0.05 maka tidak ada hubungan ketaatan makan obat kesehatan jiwa
dengan kekambuhan pada pasien penderita gangguan jiwa di wilayah kerja
Puskesmas Hutapaung tahun 2021.