2. KOMPETENSI / KEAHLIAN APAKOMPETENSI / KEAHLIAN APA
YANG HARUS DIKUASAI DALAMYANG HARUS DIKUASAI DALAM
PERHITUNGANPERHITUNGAN ISIISI MINYAK ?MINYAK ?
3. KOMPETENSI TERSEBUTKOMPETENSI TERSEBUT
MELIPUTIMELIPUTI
MENGUKUR LEVEL MINYAK DI TANGKI TIMBUN, TANGKIMENGUKUR LEVEL MINYAK DI TANGKI TIMBUN, TANGKI
KAPAL DAN DI MOBIL TANGKI SECARA MANUALKAPAL DAN DI MOBIL TANGKI SECARA MANUAL
MENGKOREKSI HASIL PENGUKURAN LEVEL MINYAKMENGKOREKSI HASIL PENGUKURAN LEVEL MINYAK
(UTAMANYA DI TANGKI KAPAL)(UTAMANYA DI TANGKI KAPAL)
MENGUKUR TEMPERATUR MINYAK DI TANGKI SECARAMENGUKUR TEMPERATUR MINYAK DI TANGKI SECARA
MANUALMANUAL
MENGAMBIL CONTOH MINYAK DI TANGKI TIMBUN, TANGKIMENGAMBIL CONTOH MINYAK DI TANGKI TIMBUN, TANGKI
KAPAL DAN DI MOBIL TANGKIKAPAL DAN DI MOBIL TANGKI
MELAKUKAN PENGUJIAN DENSITY/API GRAVITY/SG DANMELAKUKAN PENGUJIAN DENSITY/API GRAVITY/SG DAN
BS&W MINYAK YANG ADA DI TANGKI TIMBUN, TANGKI KAPALBS&W MINYAK YANG ADA DI TANGKI TIMBUN, TANGKI KAPAL
DAN MOBIL TANGKIDAN MOBIL TANGKI
MENGHITUNG VOLUME MINYAK DI TANGKI TIMBUN, TANGKIMENGHITUNG VOLUME MINYAK DI TANGKI TIMBUN, TANGKI
KAPAL DAN MOBIL TANGKI BERDASARKAN TABEL TANGKIKAPAL DAN MOBIL TANGKI BERDASARKAN TABEL TANGKI
MENGKOREKSI VOLUME MINYAK OBSERVE BERDASARKANMENGKOREKSI VOLUME MINYAK OBSERVE BERDASARKAN
DENSITY/API GRAVITY/SG DAN BS&W MINYAK YANG ADA DIDENSITY/API GRAVITY/SG DAN BS&W MINYAK YANG ADA DI
TANGKI TIMBUN, TANGKI KAPAL DAN MOBIL TANGKITANGKI TIMBUN, TANGKI KAPAL DAN MOBIL TANGKI
5. MATERI PENGUKURAN DIMATERI PENGUKURAN DI
TANGKI TIMBUNTANGKI TIMBUN
BAGIAN I :BAGIAN I :
PENGUKURAN LEVEL MINYAK DI TANGKI TIMBUN
BAGIAN II :
PENGUKURAN TEMPERATUR MINYAK DI TANGKI
TIMBUN
BAGIAN III :
PERHITUNGAN VOLUME MINYAK DI TANGKI
7. TerminologyTerminology
Reference Gauge Point
titik di gauge hatch dari suatu tangki (lihat gambar I.1) yang
menunjukkan posisi dimana pengukuran level cairan
dilakukan.
Pengukuran di titik reference gauge point ini sangatlah penting
untuk mencapai repeatibility (keterulangan seseorang
melakukan pengukuran cenderung menghasilkan angka yang
konstan).
Titik ini bisa merupakan tanda yang berupa cat, plat yang di
mounting/dilekatkan di dalam gauge hatch, sebuah sayatan
horizontal di sisi dalam dari gauge hatch, atau logam yang
dilekatkan di atas gauge hatch tapi tidak menyentuh gauge hatch.
8. Terminology (lanjutan)Terminology (lanjutan)
Reference Gauge Height
Jarak standard/jarak referensi dari datum plate (lihat
gambar I.1) atau bottom tangki sampai ke titik reference
gauge point. Jarak ini harus secara jelas tertanda di bagian
atas tangki dekat gauge hatch.
Gauge Hatch
Lubang di atas tangki tempat di mulainya pengukuran
level minyak di dalam tangki
9. Observed Gauge Height
Jarak yang ada dari datum plate atau bottom
tangki sampai ke titik reference gauge point.
Datum Plate
(lihat gambar I.1) adalah plat datar yang
terletak di bagian bawah tangki yang posisinya
lurus tepat dibawah reference gauge point,
untuk pengukuran innage ujung bandul
harus menyentuh datum plate.
Terminology (lanjutan)Terminology (lanjutan)
10. Cut
(lihat gambar I.1) adalah garis demarkasi
(batas cairan yang nempel di pita ukur) pada
skala alat ukur dengan cairan yang akan
diukur
Opening Gauge
Pengukuran innage atau outage yang dilakukan
sebelum adanya transfer cairan baik yang
masuk ataupun yang keluar tangki.
Terminology (lanjutan)Terminology (lanjutan)
11. Closing Gauge
Pengukuran innage atau outage yang dilakukan
setelah adanya transfer cairan baik yang
masuk ataupun yang keluar tangki.
Critical Zone
perbedaan jarak antara titik dimana saat
floating roof dalam keadaan diam (atau dalam
keadaan normal) dengan titik dimana floating
roof dalam keadaan mengambang bebas.
Terminology (lanjutan)Terminology (lanjutan)
12. Free Water (Air Bebas)
adalah air yang berada di tangki tidak dalam bentuk
suspensi maupun dalam bentuk terlarut.
Air bebas ini diukur dengan pengukuran innage yang
prosedurnya akan di jelaskan kemudian.
Air bebas bisa juga di ukur dengan pengukuran outage
jika reference gauge height belum berubah dari saat
kondisi opening sampai dengan closing.
Jika refernce gauge height telah berubah maka harus
digunakan pengukuran innage.
Terminology (lanjutan)Terminology (lanjutan)
13. Titik Ukur di Tangki TegakTitik Ukur di Tangki Tegak
Gambar I.1
Reference
Gauge Height
14. PERALATAN UKURPERALATAN UKUR
ROLL METER (manual)ROLL METER (manual)
DEEPSTICK (manual)DEEPSTICK (manual)
PASTA MINYAK/AIRPASTA MINYAK/AIR
KAIN LAPKAIN LAP
ALAT PELINDUNG DIRIALAT PELINDUNG DIRI
16. Persyaratan Roll MeterPersyaratan Roll Meter
(Pita Ukur)(Pita Ukur)
Material :
terbuat dari baja (tahan terhadap korosi).
Harus memiliki thermal expansi yang sama
dengan material dinding tangki
Panjang :
sesuai dengan tinggi tangki yang akan di
lakukan pengukuran
17. Ketebalan :
luas area dari pita harus sedemikian rupa sehingga ketika pita
pada posisi horizontal di atas permukaan yang rata tidak
meregang lebih dari 0,0075% ketika ditarik dengan kekuatan
44 Newton (atau 10 lb-ft).
Umumnya luas area dari pita tidak lebih dari 2,5mm2
(0,004
in2
)
Housing (tempat gulungan pita) :
reel dan crank terlekatkan bersama-sama dengan casingnya
Free End :
memiliki kunci sehingga bandul dapat berhenti dan untuk
mencegah pita rusak.
Persyaratan Roll MeterPersyaratan Roll Meter
(Pita Ukur)(Pita Ukur)
18. Skala :Skala :
Untuk pengukuran Innage -------Untuk pengukuran Innage -------
Bergraduasi feet dengan subdivsi 0,01 feetBergraduasi feet dengan subdivsi 0,01 feet
Bergraduasi feet dengan subdisivisi 1 inchBergraduasi feet dengan subdisivisi 1 inch
Bergraduasi meter dengan subdisvisi centimeter danBergraduasi meter dengan subdisvisi centimeter dan
milimetermilimeter
Ujung Bob sebagai titik NOLUjung Bob sebagai titik NOL
Untuk pengukuran Outage -------Untuk pengukuran Outage -------
Bergraduasi feet dengan subdivsi 0,01 feetBergraduasi feet dengan subdivsi 0,01 feet
Bergraduasi feet dengan subdisivisi 1 inchBergraduasi feet dengan subdisivisi 1 inch
Bergraduasi meter dengan subdisvisi centimeter danBergraduasi meter dengan subdisvisi centimeter dan
milimetermilimeter
Persyaratan Roll MeterPersyaratan Roll Meter
(Pita Ukur)(Pita Ukur)
19. Persyaratan Bob /BarPersyaratan Bob /Bar
(Bandul Pemberat Berskala)(Bandul Pemberat Berskala)
MaterialMaterial
Tidak mudah menyala dan tahan korosiTidak mudah menyala dan tahan korosi
Panjang : 15 cm (6 in), 30 Cm (12 in), atau 45 cmPanjang : 15 cm (6 in), 30 Cm (12 in), atau 45 cm
( 18 in)( 18 in)
Berat : minimum 20 ounces, maksimum 2 3/8 lbsBerat : minimum 20 ounces, maksimum 2 3/8 lbs
Ujung Bob : untuk pengukuran innage, baik bobUjung Bob : untuk pengukuran innage, baik bob
maupun bar ujungnya harus runcing dan darimaupun bar ujungnya harus runcing dan dari
material yang kerasmaterial yang keras
20. Persyaratan Bob /BarPersyaratan Bob /Bar
(Bandul Pemberat Berskala)(Bandul Pemberat Berskala)
Skala :Skala :
Untuk Bob pengukuran innage dan Bar -----Untuk Bob pengukuran innage dan Bar -----
Bersatuan inch dengan subdivisi 1/8 inBersatuan inch dengan subdivisi 1/8 in
Bersatuan centimeter dengan subdisvisi minimal 2 mmBersatuan centimeter dengan subdisvisi minimal 2 mm
Bersatuan feet dengan interval setiap 0,1 ft danBersatuan feet dengan interval setiap 0,1 ft dan
bersubdivisi 0,01 ftbersubdivisi 0,01 ft
Titik NOL ada di ujung BobTitik NOL ada di ujung Bob
Untuk Bob pengukuran Outage -------Untuk Bob pengukuran Outage -------
Bersatuan inch dengan subdivisi 1/8 inBersatuan inch dengan subdivisi 1/8 in
Bersatuan centimeter dengan subdisvisi minimal 2 mmBersatuan centimeter dengan subdisvisi minimal 2 mm
Angka NOL ada di bagian pangkal BobAngka NOL ada di bagian pangkal Bob
21. TEKNIK PENGUKURANTEKNIK PENGUKURAN
MINYAK DI TANGKIMINYAK DI TANGKI
PENGUKURAN DENGAN CARA INNAGEPENGUKURAN DENGAN CARA INNAGE
PENGUKURAN DENGAN CARAPENGUKURAN DENGAN CARA
OUTAGEOUTAGE
24. Pembacaan dan PelaporanPembacaan dan Pelaporan
Pembacaan dan pelaporan hasil pengukuranPembacaan dan pelaporan hasil pengukuran
level cairan secara manual di perlukan 3 kalilevel cairan secara manual di perlukan 3 kali
pembacaan (pengukuran), yang mana setiap hasilpembacaan (pengukuran), yang mana setiap hasil
pengukuran tersebut tidak boleh berbeda lebihpengukuran tersebut tidak boleh berbeda lebih
dari 3 mm (1/8 inch = 0,125 inch)dari 3 mm (1/8 inch = 0,125 inch)
Jika dua dari tiga hasil pembacaan pengukuranJika dua dari tiga hasil pembacaan pengukuran
adalah sama, maka dua pembacaan ini harus diadalah sama, maka dua pembacaan ini harus di
laporkan :laporkan :
25. Untuk pengukuran sistem metric :Untuk pengukuran sistem metric :
dilaporkan sampai 1 mm terdekat. Contoh hasil pengukurandilaporkan sampai 1 mm terdekat. Contoh hasil pengukuran
sbb : 20 meter 60 cm 55,3 mm------ maka di laporkansbb : 20 meter 60 cm 55,3 mm------ maka di laporkan
20 meter 60 cm 55 mm20 meter 60 cm 55 mm
20 meter 60 cm 55, 8 mm ----maka dilaporkan20 meter 60 cm 55, 8 mm ----maka dilaporkan
20 meter 60 cm 56 mm20 meter 60 cm 56 mm
20 meter 60 cm 55, 5 mm ----maka dilaporkan20 meter 60 cm 55, 5 mm ----maka dilaporkan
20 meter 60 cm 55 mm20 meter 60 cm 55 mm
Untuk pengukuran dengan ukuran terkecil inch :Untuk pengukuran dengan ukuran terkecil inch :
dilaporkan sampai 1/8 inch (0,125 in) terdekatdilaporkan sampai 1/8 inch (0,125 in) terdekat
Pembacaan dan PelaporanPembacaan dan Pelaporan
(lanjutan)(lanjutan)
26. Jika diharuskan dari 3 pengukuran (pembacaan) harusJika diharuskan dari 3 pengukuran (pembacaan) harus
dilaporkan semua sebagai hasil tunggal, maka 3 hasildilaporkan semua sebagai hasil tunggal, maka 3 hasil
pengukuran ini harus di rata-rata.pengukuran ini harus di rata-rata.
Hasil rata-rata dari 3 pengukuran (pembacaan) iniHasil rata-rata dari 3 pengukuran (pembacaan) ini
dilaporkan sampai 1 mm terdekat atau 1/8 inch terdekatdilaporkan sampai 1 mm terdekat atau 1/8 inch terdekat
Untuk tangki minyak yang nominal kapasitas 1000 bbls atauUntuk tangki minyak yang nominal kapasitas 1000 bbls atau
lebih kecil, maka hasil pengukuran harus dilaporkan sampailebih kecil, maka hasil pengukuran harus dilaporkan sampai
5 mm terdekat (atau ¼ inch), contoh :5 mm terdekat (atau ¼ inch), contoh :
20 meter 60 cm 55 mm------ maka di laporkan20 meter 60 cm 55 mm------ maka di laporkan
20 meter 60 cm 50 mm20 meter 60 cm 50 mm
Pembacaan dan PelaporanPembacaan dan Pelaporan
(lanjutan)(lanjutan)
29. BAGAIMANA BILA MENGUKURBAGAIMANA BILA MENGUKUR
LEVEL MINYAK YANGLEVEL MINYAK YANG
TERDAPAT AIR, EMULSI danTERDAPAT AIR, EMULSI dan
atau ENDAPAN ?atau ENDAPAN ?
30. Bila minyak di tangki terdapat Air,Bila minyak di tangki terdapat Air,
makamaka Emulsi dan atauEmulsi dan atau EEndapanndapan
diperkirakan dengandiperkirakan dengan prosedurprosedur
THIEFTHIEF
Peralatan tersebut seperti padaPeralatan tersebut seperti pada
gambar disamping :gambar disamping :
Penggunakan prosedure Thief iniPenggunakan prosedure Thief ini
dilaksanakan bila telah adadilaksanakan bila telah ada
kesepakatan bersama antarakesepakatan bersama antara
beberapa pihak yangbeberapa pihak yang
berkepentinganberkepentingan
Penentuan Emulsi dan atauPenentuan Emulsi dan atau
EndapanEndapan ini umum digunakanini umum digunakan
untuk minyak mentah (crude oil)untuk minyak mentah (crude oil)
32. PERALATAN UNTUK MENGUKURPERALATAN UNTUK MENGUKUR
TEMPERATUR MINYAK DI TANGKITEMPERATUR MINYAK DI TANGKI
Cup case AssemblyCup case Assembly
Armored Case AssemblyArmored Case Assembly
Angle Stem ThermometerAngle Stem Thermometer
33. Cup Case AssemblyCup Case Assembly
• Terbuat dari bahan
kayu yang keras,
atau material yang
tidak menimbulkan
percikan api serta
tahan korosi
• Memiliki kapasitas
mangkuk 100 ml
(6,1 in3)
• Memiliki ukuran
sedemikian rupa
sehingga sisi bagian
bulb termometer
berjarak setidaknya
3/8 in dari dinding
terdekat, dan
berjarak 1 + 3/16
in diatas bottom
34. Armored case AssemblyArmored case Assembly
Terbuat dari bahan yang tidakTerbuat dari bahan yang tidak
memercikkan api dan tahanmemercikkan api dan tahan
korosikorosi
Memiliki tubing dengan diameterMemiliki tubing dengan diameter
luar 1,3 mmluar 1,3 mm
35. Angle Stem ThermometerAngle Stem Thermometer
• Terpasang dengan socket
• Untuk tangki vertical dengan kapasitas lebih dari 5000 bbls
• Panjang glass stem setidaknya 3 feet
• Untuk kapasitas tangki kurang dari 5000 bbls, panjang glass stem 12 in
• Bagian sensitiv dari termometer ini memiliki panjang 2,5 in, serta memiliki sudut
90 o untuk menyesuaikan kontur dinding tangki
• Pemasangan dengan menggunakan coupling
36. Jenis Jenis Thermometer SesuaiJenis Jenis Thermometer Sesuai
dengan Keperuntukannyadengan Keperuntukannya
37. Jenis Jenis Thermometer sesuaiJenis Jenis Thermometer sesuai
dengan Keperuntukannyadengan Keperuntukannya
39. Prosedure Pengukuran SuhuProsedure Pengukuran Suhu
Minyak di TangkiMinyak di Tangki
TurunkanTurunkan
termometertermometer
pada titik spotpada titik spot
pengukuranpengukuran
suhu minyak disuhu minyak di
tangki sesuaitangki sesuai
dengan tabeldengan tabel
berikut ini :berikut ini :
40. Diamkan termometer diDiamkan termometer di
dalam tangki selamadalam tangki selama
beberapa waktu sesuaibeberapa waktu sesuai
tabel 4A disamping ini :tabel 4A disamping ini :
Jika perbedaanJika perbedaan
temperatur antara titiktemperatur antara titik
spot satu dengan lainnyaspot satu dengan lainnya
kurang dari 5 oF (3 oC)kurang dari 5 oF (3 oC)
maka lama perendamanmaka lama perendaman
termometer mengikutitermometer mengikuti
tabel 4 B berikut :tabel 4 B berikut :
Prosedure Pengukuran SuhuProsedure Pengukuran Suhu
Minyak di Tangki (lanjutan)Minyak di Tangki (lanjutan)
41.
42. Setelah lama perendaman termometer di tangki,Setelah lama perendaman termometer di tangki,
angkatlah termometer sampai batas di bawahangkatlah termometer sampai batas di bawah
lubang gauge hatch, kemudian bacalah suhulubang gauge hatch, kemudian bacalah suhu
penunjukkan di termometer sesegera mungkin,penunjukkan di termometer sesegera mungkin,
dan catatlah.dan catatlah.
Selama pembacaan suhu termometer, pastikanSelama pembacaan suhu termometer, pastikan
mangkuk woodcup termometer terisi penuhmangkuk woodcup termometer terisi penuh
dengan minyak.dengan minyak.
Prosedure Pengukuran SuhuProsedure Pengukuran Suhu
Minyak di Tangki (lanjutan)Minyak di Tangki (lanjutan)
43. Pelaporan Hasil PembacaanPelaporan Hasil Pembacaan
Suhu Minyak di TangkiSuhu Minyak di Tangki
Laporkan hasil pengukuran suhu sampai 1,0 oFLaporkan hasil pengukuran suhu sampai 1,0 oF
(0,5 oC) terdekat, atau bisa dilaporkan kurang(0,5 oC) terdekat, atau bisa dilaporkan kurang
dari 1 oF (0,5 oC) terdekatdari 1 oF (0,5 oC) terdekat
Jika disetiap titik spot terdapat perbedaan suhuJika disetiap titik spot terdapat perbedaan suhu
lebih dari 5 oF (3 oC), maka hasil pengukuranlebih dari 5 oF (3 oC), maka hasil pengukuran
suhu di rata rata, dan hasil rata ratanya disuhu di rata rata, dan hasil rata ratanya di
bulatkan sampai 1,0 oF (0,5 oC) terdekat, ataubulatkan sampai 1,0 oF (0,5 oC) terdekat, atau
bisa dilaporkan kurang dari 1 oF (0,5 oC)bisa dilaporkan kurang dari 1 oF (0,5 oC)
terdekat, atau sesuai kesepakatan.terdekat, atau sesuai kesepakatan.
44. Ketentuan Khusus dalamKetentuan Khusus dalam
Pengukuran Suhu di TangkiPengukuran Suhu di Tangki
Untuk tangki simpan, tangki jual atau tangki sewa :Untuk tangki simpan, tangki jual atau tangki sewa :
Jika atap tangki tegak memiliki dua lubang pengukuran, makaJika atap tangki tegak memiliki dua lubang pengukuran, maka
pengukuran suhu di lakukan di kedua lubang tersebut. Hasilpengukuran suhu di lakukan di kedua lubang tersebut. Hasil
pengukuran di rata rata.pengukuran di rata rata.
Untuk Tangki Kapal :Untuk Tangki Kapal :
Pengukuran suhu minyak di lakukan di seluruh kompartemenPengukuran suhu minyak di lakukan di seluruh kompartemen
kapalkapal
Jika OBQ di kompartemen kurang dari 4 in, atau temperaturJika OBQ di kompartemen kurang dari 4 in, atau temperatur
minyak di bawah pour pointnya, maka diasumsikan minyakminyak di bawah pour pointnya, maka diasumsikan minyak
berada pada suhu 15 oC (atau sesuai kesepakatan).berada pada suhu 15 oC (atau sesuai kesepakatan).
Pengukuran pada ROB atau OBQ di lakukan pada mid levelPengukuran pada ROB atau OBQ di lakukan pada mid level
46. DATA YANG DIPERLUKANDATA YANG DIPERLUKAN
UNTUK MENGHITUNGUNTUK MENGHITUNG
VOLUME MINYAK STANDARDVOLUME MINYAK STANDARD
Densitas 15 oCDensitas 15 oC
Temperatur Minyak di tangkiTemperatur Minyak di tangki
Hasil Pengukuran (observed) Level Minyak diHasil Pengukuran (observed) Level Minyak di
tangkitangki
Tabel Tangki (Vol. Obs)Tabel Tangki (Vol. Obs)
Tabel VCF (Tabel 54A/B atau 24A/B)Tabel VCF (Tabel 54A/B atau 24A/B)
Data BSW dan Free WaterData BSW dan Free Water
47. PENENTUAN VOLUME TANGKIPENENTUAN VOLUME TANGKI
/KOMPARTEMEN/KOMPARTEMEN
PENENTUAN VOLUME MINYAK DI TANGKI DIPENENTUAN VOLUME MINYAK DI TANGKI DI
HITUNG DENGAN URUTAN SEBAGAI BERIKUT :HITUNG DENGAN URUTAN SEBAGAI BERIKUT :
Jika minyak yangJika minyak yang ada diada di
tangki atau yangtangki atau yang diangkutdiangkut
oleh kapal tankeroleh kapal tanker
diyakini tidak terdapatdiyakini tidak terdapat
endapan dan airendapan dan air, maka, maka
hargaharga GSV = NSVGSV = NSV
48. Volume Correction FactorVolume Correction Factor adalah faktor koreksi yangadalah faktor koreksi yang
digunakan biladigunakan bila volume observed dari suatu tangki telahvolume observed dari suatu tangki telah
diketahui/didapatkan dari pengukuran level minyak dandiketahui/didapatkan dari pengukuran level minyak dan
tabel kapasitas tangki kemudian dikoreksi dengan volumetabel kapasitas tangki kemudian dikoreksi dengan volume
correction factorcorrection factor
MenentukanMenentukan VOLUME CORRECTION FACTORVOLUME CORRECTION FACTOR
dapat dilakukan antara lain :dapat dilakukan antara lain :
Dengan dasar Density standard 15Dengan dasar Density standard 15oo
C/SG standard 60/60C/SG standard 60/60oo
F (VCF)F (VCF)
dan hasil pengukuran temperatur minyak di tangki--------dan hasil pengukuran temperatur minyak di tangki--------
GUNAKAN TABEL 54A (UNTUK CRUDE OIL ATAU 54BGUNAKAN TABEL 54A (UNTUK CRUDE OIL ATAU 54B
UNTUK PRODUKNYA CRUDE OIL)UNTUK PRODUKNYA CRUDE OIL)
Dengan dasar temperatur dinding tangki (Dengan dasar temperatur dinding tangki (CtlCtl)-----DENGAN)-----DENGAN
MENGGUNAKAN PERSAMAAN KOEFISIEN THERMALMENGGUNAKAN PERSAMAAN KOEFISIEN THERMAL
EXPANSION DARI DINDING TANKIEXPANSION DARI DINDING TANKI
VOLUME CORRECTION
FACTOR
51. TABEL – TABEL STANDARDTABEL – TABEL STANDARD
YANG DIPERLUKANYANG DIPERLUKAN
52. MENGKONVERSI VOLUME KE BERAT
LONG TON
Menghitung dan menentukan angka Weight
Conversion Factor (WCF) berdasarkan angka
density 15 o
C yang telah diperoleh dengan
menggunakan tabel 57 ASTM D1250 pada setiap
tangki.
Menghitung berat dalam Long Ton :
== Volume KL 15Volume KL 15 oo
C X Weight Conv. FactorC X Weight Conv. Factor
53. Menghitung dan menentukan angka Weight Conversion Factor (WCF)
berdasarkan angka density 15 o
C yang telah diperoleh dengan
menggunakan tabel 56 ASTM D1250 pada setiap tangki.
Menghitung berat dalam Metric Ton :
= Volume KL 15= Volume KL 15 oo
C X Weight Conv. FactorC X Weight Conv. Factor
Atau
Menggunakan angka WCF dari LT ke Metric Ton dengan menggunakan
tabel 1 ASTM IP D1250
= Long Ton X 1,01605= Long Ton X 1,01605
MENGKONVERSI VOLUME KE BERAT
METRIC TON
55. Alat Sounding (sounding tape) yang sesuai
dan terbaca.
Density meter (15 o
C) sesuai dengan grade.
Thermometer luar.
Gelas Ukur.
Thermometer dalam.
Botol sample.
Pasta Air & Minyak.
Formulir pencatatan.
Tabel kalibrasi kapal.
Tabel ASTM D 1250
Alat hitung / calculator
Peralatan yang diperlukan ketika dilakukan
pengukuran level minyak di tanker
56. BAGIAN – BAGIAN KAPALBAGIAN – BAGIAN KAPAL
SECARA UMUMSECARA UMUM
57. DRAFT KAPAL
Draft Tengah Draft Depan
Draft Belakang
Load Line
Adalah ukuran yang menyatakan berapa meter badan
kapal yang tenggelam dalam air.
C/L
62. H E E L
List to Port No List List to Starboard
Kondisi kemiringan kapal kekiri atau kekanan
63. • Derajad kemiringan kapal (Heel) dapat
dilihat dengan menggunakan alat yang
terletak diatas kapal, yaitu CLINOMETER
64. Langkah – Langkah
Pengukuran :
• Catat Draft Depan, Tengah dan Belakang.
• Catat Hell
• Lakukan pengukuran ullage/sounding untuk cairan
minyak dan free water sesuai dengan peraturan pada
setiap tangki.
• Lakukan pengambilan sample untuk pengukuran
density dan temperatur observe sesuai dengan
peraturan pada setiap tanki.
• Lakukan pengukuran density dan temperatur observe
sesuai peraturan pada setiap tanki.
• Lakukan pengukuran temperatur tangki sesuai dengan
peraturan pada setiap tanki.
• Seluruh hasil pengukuran yang diperoleh agar dicatat
pada lembar formulir pencatatan
64
67. Pers (6) untuk trimPers (6) untuk trim
by strenby stren
Pers (6A) untuk trimPers (6A) untuk trim
by Headby Head
68. Persamaan Untuk Menentukan HEEL/LISTPersamaan Untuk Menentukan HEEL/LIST
(Kemiringan Kapal) dengan pengukuran ullage(Kemiringan Kapal) dengan pengukuran ullage
69. MenentukanMenentukan
besar sudutbesar sudut
kemiringan/List(kemiringan/List(
Heel) denganHeel) dengan
menggunakanmenggunakan
persamaanpersamaan
adalah sbb :adalah sbb :
70. BAGAIMANA BILA KAPALBAGAIMANA BILA KAPAL
TANKER MENGALAMI TRIMTANKER MENGALAMI TRIM
DAN LIST(HEEL) ?DAN LIST(HEEL) ?
71. Bila kapal tanker mengalami Trim dan Heel(List)Bila kapal tanker mengalami Trim dan Heel(List)
maka digunakan persamaan sebagai berikut :maka digunakan persamaan sebagai berikut :
73. TABEL TRIM DAN LIST SETIAPTABEL TRIM DAN LIST SETIAP
KAPAL BERBEDA-BEDAKAPAL BERBEDA-BEDA
TERGANTUNG PABRIKANNYATERGANTUNG PABRIKANNYA
JANGAN KUWATIR….KARENAJANGAN KUWATIR….KARENA
TELAH ADA TABELTELAH ADA TABEL KALIBRASIKALIBRASI
KAPALKAPAL
74. 74
TABEL KALIBRASI TANGKI KAPAL :TABEL KALIBRASI TANGKI KAPAL :
Adalah sebuah kumpulan data yang
menunjukkan berapa volume observe yang ada
dalam setiap tangki kapal pada ketinggian
minyak yang diukur secara sounding / ullage.
Tabel ini dibuat ketika kapal selesai dibangun
dan disyahkan oleh class dimana kapal
tersebut didaftarkan.
Tabel ini diukur dan dihitung pada kondisi
kapal even keel.
76. 76
Contoh Tabel Kalibrasi Kapal yang mempunyai data
Ullage/Sounding, Volume pada kondisi Trim
Sounding
( CM ) 0,0 M 0,25 M 0,5 M 0,75 M 1,0 M 1,25 M 1,50 M 1,75 M 2,0 M 2,25 M 2,5 M
0 0,131 0,135 0,140 0,145 0,149 0,117 0,084 0,051 0,018 0,019 0,020
1 1,019 0,986 0,952 0,918 0,885 0,815 0,744 0,674 0,604 0,569 0,533
2 1,908 1,836 1,764 1,692 1,620 1,513 1,405 1,298 1,190 1,118 1,046
3 2,796 2,686 2,576 2,466 2,356 2,211 2,066 1,921 1,776 1,667 1,559
4 3,685 3,536 3,388 3,239 3,091 2,909 2,727 2,544 2,362 2,217 2,072
5 4,573 4,386 4,200 4,013 3,826 3,607 3,387 3,168 2,948 2,766 2,585
6 5,462 5,237 5,012 4,787 4,562 4,305 4,048 3,791 3,534 3,316 3,097
7 6,350 6,087 5,824 5,560 5,297 5,003 4,709 4,414 4,120 3,865 3,610
8 7,239 6,937 6,636 6,334 6,033 5,700 5,369 5,038 4,706 4,415 4,123
Trim by Stern
No. 3 Cargo Oil Tank (P/S)
Capacity ( CUB. METER )
77. 77
Formulir Pencatan
P
C
S
5 4 3 2 16
Grade =
Ullage =
Water =
Des.Obs/Temp =
Temp Tk =
Ballast
Ballast
Pelabuhan :
Tanggal :
Pengukuran untuk : AL / BD / AD
Draft : F = Meter
M = Meter
A = Meter
Hell : o
P / S
78. 78
Menghitung Nett Volume Observe :
Menghitung trim kapal
Menghitung koreksi ullage/sounding & koreksi hell untuk cairan
minyak dan free water pada setiap tangki dengan menggunakan
tabel kalibrasi kapal.
Menghitung gross volume observe setiap tangki berdasarkan
angka ullage/sounding yang telah dikoreksi dengan
menggunakan tabel kalibrasi kapal.
Menghitung free water volume setiap tangki berdasarkan angka
ullge/sounding yang telah dikoreksi dengan menggunakan tabel
kalibrasi kapal
Menghitung Nett Volume Observe setiap tangki :
== Gross Observe Volume– Free Water VolumeGross Observe Volume– Free Water Volume
79. 79
Perhitungan KL ObservePerhitungan KL Observe
Diketahui : Draft Forward = 6,80 Meter.
Draft Midle = 7,30 Meter.
Heel = 1 o
Port Side
Ullage cairan = 1.500 MM
Free Water Ullage = 16.080 MM
Menghitung nilai angka Trim :
Draft After = 7, 80 Meter.
Maka Trim = Draft After - Draft Depan.
= 7,80 - 6,80 = 1 Meter.
80. 80
Menghitung Corrected UllageMenghitung Corrected Ullage
Menghitung Corrected Ullage Cairan dan Free Water.
Ullage Cairan = 1.500 MM.
Heel 1 o
P (dari tabel Hell Corr) = - 82 MM.
Trim 1 Mtr (dari tabel Trim Corr) = 76 MM. +
Corrected Ullage Cairan = 1.494 MM
Free Water Ullage = 16.080 MM
Heel 1 o
P (dari tabel Hell Corr) = - 81 MM.
Trim 1 Mtr (dari tabel Trim Corr) = 77 MM. +
Corrected Free Water Ullage = 16.076 MM
86. 86
Menghitung Volume (KL 15 o
C)
Menghitung dan menentukan angka density 15 o
C
berdasarkan angka hasil pengukuran density dan
temperatur observe pada setiap tangki dengan
menggunakan tabel 53 ASTM IP D1250.
Menghitung dan menentukan angka Volume Correction
Factor (VCF) berdasarkan angka density 15 o
C dan
temperatur tangki yang telah diperoleh dengan
menggunakan tabel 54 ASTM IP D1250.
Menghitung Volume KL 15 o
C pada setiap tangki
= Nett. Volume Observe X V Corr. F= Nett. Volume Observe X V Corr. F
87. 87
Menghitung Volume dalam Barrel 60 o
F
Menentukan angka Volume Conversion Factor
(VCF) berdasarkan angka density 15 o
C yang telah
diperoleh dengan menggunakan tabel 54 A atau B
ASTM D 1250 pada setiap tangki.
Menghitung volume Barrel 60 o
F :
= Volume KL 15= Volume KL 15 oo
C X Vol. Conv. FactorC X Vol. Conv. Factor
88. 88
Menghitung Berat dalam Long Ton
Menghitung dan menentukan angka Weight Conversion
Factor (WCF) berdasarkan angka density 15 o
C yang
telah diperoleh dengan menggunakan tabel 57 ASTM
IP D1250 pada setiap tangki.
Menghitung berat dalam Long Ton :
= Volume KL 15= Volume KL 15 oo
C X Weight Conv. FactorC X Weight Conv. Factor
89. 89
Menghitung dan menentukan angka Weight Conversion Factor (WCF)
berdasarkan angka density 15 o
C yang telah diperoleh dengan
menggunakan tabel 56 ASTM IP D1250 pada setiap tangki.
Menghitung berat dalam Metric Ton :
= Volume KL 15= Volume KL 15 oo
C X Weight Conv. FactorC X Weight Conv. Factor
Atau
Menggunakan angka WCF dari LT ke Metric Ton dengan menggunakan
tabel 1 ASTM IP D1250
= Long Ton X 1,01605= Long Ton X 1,01605
Menghitung Berat dalam Metric Ton
90. 90
Trim Kapal = 1,20 Meter.
Sounding Free Water Tk. 3 Stb. = 25 MM
Free Water Stb. Side Tk
Sounding Trim 1 M Trim 1,20 M Trim 1,25 M
20 MM 1,620 KL ?? 1,513 KL
25 MM ?? X ??
30 MM 2,356 KL ?? 2,211 KL