Desa Digital (Smart Village) merupakan salah satu program prioritas Nasional. Dari hasil Trilateral Meeting, kegiatan ini akan dipantau oleh BAPPENAS dan KSP Mulai tahun 2021
2. Mengapa Harus Membangun Smart Village?
Pertumbuhan
Populasi
1
Lingkungan
2
Desa yang
Tertata
3
Teknologi untuk
mengembangkan potensi desa
4
Kualitas Pelayanan
yang Efektif & Efisien
5
Smart village digagas untuk memanfaatkan teknologi informasi bagi masyarakat pedesaan dalam
menunjang konsep smart city secara keseluruhan.
Sebagai rangkaian upaya untuk mengedukasi masyarakat lokal dalam pelaksanaan program pelayanan
public yang lebih berkualitas dengan memanfaatkan teknologi informasi.
Tidak hanya berfokus pada kecanggihan teknologi di suatu desa saja smart village juga diharapkan dapat
mengubah kondisi masyarakat menuju keadaan yang lebih baik dan sejahtera,
Dapat menumbuhkan kesadaran di masyarakat akan pentingnya sebuah inovasi dalam usaha kecil yang
berpotensi menciptakan kewirausahaan, dan meningkatkan kualitas pelayanan di desa.
3. RPJMN 2020 – 2024
Desa Digital (Smart Village) merupakan salah satu program prioritas Nasional. Dari hasil Trilateral Meeting, kegiatan ini
akan dipantau oleh BAPPENAS dan KSP Mulai tahun 2021
Arah kebijakan 2020 – 2024
Mengentaskan 10.000 Desa Tertinggal menjadi Desa
Berkembang
Mendorong 5.000 desa berkembang menjadi desa
mandiri
Revitalisasi Kawasan Transmigrasi di 63 Titik
Revitalisasi Kawasan Pedesaan Prioritas Nasional
(KPPN) di 40 Titik
Mengentaskan 62 daerah tertinggal
Strategi
Peningkatan Konektivitas antar
wilayah Perdesaan dan
Perkotaan
Peningkatan usaha pasca panen
komoditas pertanian
Peningkatan SDM Perdesaan
Penguatan Pariwisata Desa
Digitalisasi Perdesaan
4. Permasalahan yang menjadi tantangan pembangunan desa di Indonesia
Ekonomi dan Ketahanan Pangan
Pemberdayaan masyarakat
Tata Kelola Pemerintahan
Pendukung digitalisasi Desa
74.953
Desa
Total KK Bukan Pengguna Listrik Nasional
: 1.853.929 KK di 29.650 Desa
Total KK Bukan Pengguna Listrik di Daerah
Tertinggal (DT) : 1.184.146 KK di 12.208 Desa
Sejumlah 13.577 Desa belum ada
konektivitas Internet
Arah Kebijakan Dana Desa 2021
Reformulasi Pengalokasian dan penyaluran dana desa :
Meningkatkan porsi alokasi formula guna memperbaiki proporsi alokasi dana desa
sesuai karakteristik desa
Penguatan alokasi kinerja untuk mendorong kinerja des dalam meningkatkan
transformasi perekonomian desa
Fokus untuk memulihkan perekonomian desa :
Memperkuat kesinambungan program padat karya tunai
Memberdayakan UKM dan sector usaha pertanian
Mendorong transformasi ekonomi melalui desa digital
Mendukung pengembangan sector prioritas :
Mendukung program pengembangan Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK)
melalui pengembangan desa digital
Mendukung program pengembangan pariwisata melalui pembangunan desa wisata
Mendukung ketahanan pangan melalui pengembangan usaha budidaya pertanian,
peternakan dan perikanan.
6. Realisasi Pendapatan APBD dan Penerimaan Pajak Provinsi Lampung
Sumber : BI - Laporan Perekonimian Provinsi Lampung Februari 2021
7. Realisasi Belanja Daerah Per Kabupaten dan Kota Sepanjang 2020
Sumber : BI - Laporan Perekonimian Provinsi Lampung Februari 2021
8. Sumber : BI - Laporan Perekonimian Provinsi Lampung Februari 2021
9. Mulai darimana membangun Smart Village?
High Level Concept
Dalam rencana mewujudkan Desa yang Mandiri dan produktif
perlu setidaknya Melakukan Integrasi setiap Entitas yang
terdapat di desa ke Dalam sebuah Ekosistem digital dalam
upaya untuk meningkatkan kualitas pelayanan pemerintahan,
kesejahteraan, dan kualitas hidup masyarakat desa
3 Poin Utama
Ekonomi Cerdas (Smart Economy)
Meningkatkan perekonomian dan pendapatan desa melalui model bisnis partisipatif masyarakat desa serta
penggunaan dana desa yang tepat guna
Masyarakat Cerdas (Smart Society)
Meningkatkan kapasitas, kapabilitas dan kualitas hidup masyarakat desa dengan membawa semangat kolaborasi :
Aspek Lingkungan, Kesehatan, Pendidikan, keamanan dan Kenyamanan
Pemerintah Cerdas (Smart Government)
Meningkatkan proses pelayanan administrasi desa dan pelayanan publik
10. Tahap 1 : Konektivitas Internet dan Infrastruktur Pendukung TIK
Tersedianya akses internet dan infrastruktur pendukung TIK sebagai syarat
dasar pengembangan desa digital, ketersediaan akses internet ini merupakan
awal sebuah desa masuk menjadi desa digital menuju smart village
Tahap 2 : Pemanfaatan TIK dalam Tata Kelola Desa
Dalam hal ini pemanfaatan yang dimaksud adalah mengoptimalkan fungsi TIK dalam lingkup tata
Kelola desa baik dari sisis administrasi dan pelayanan publik maupun pembangunan desa meliputi
tahap perencanaan, pelaksanaan, pengawasan hingga evaluasi
Tahap 3 : Mengembangkan IT Literacy Desa
Tahap 2 telah mendorong tumbuh dan kembangnya literasi digital mayarakat desa yang actual, dalam
tahap ini dapat dilanjutkan untuk dikembangkan kedalam aspek tata social dan tata niaga desa.
Tahap 4 : Pemanfaatan TIK dalam berbagai Aspek Kehidupan Desa
Pada tahap ini kehidupan masyarakat desa sudah mampu dalam meningkatkan daya saing
melalui optimalisasi proses – proses pembangunan desa serta pengembangan potensi
unggulan desa, dsb. Pemanfaatan Data Desa Terintegrasi untuk Big Data Analytic dapat
dilakukan sehingga mampu memberikan Insight pengembangan yang lebih baik.
Desa Digital / Digital Village
Desa Cerdas / Smart Village
Tahapan Pengembangan
11. 1. Memulai Desa Digital
Penyediaan Akses Internet dan infrastruktur untuk desa
yang belum memiliki dukungan konektivitas internet
2. Menuju Smart Village
Penggunaan Aspek Digital dalam kebitihan sehari –hari baik tata pemerintahan, tata
ekonomi ataupun tata social sesuai dengan kebutuhan dan potensi desanya.
Digitalisasi Desa
Akses internet ke Desa
Pemanfaatan akses internet untuk warga baik
sebagai fasilitas atau bisa menjadi layanan
BUMDesa
Aspek Tata Kelola Pemerintahan Desa (Smart Government)
Aplikasi Untuk Meningkatkan Proses Pelayanan Pemerintahan dan Masyarakat Desa menjadi
semakin efisien dan efektif
Pengelolaan data Berbasis data digital
Peningkatan kontribusi dan partisipasi warga dalam perencanaan, pelaksanaanm monitoring
dan evaluasi APBDesa
Adanya media komunikasi dan kolaborasi 2 arah antara pemerintah desa dan warga desa
Aspek Ekonomi dan Ketahan Pangan Desa (Smart Economy)
Solusi Pemasaran Produk Unggulan Desa Melalui BUMDesa sebagai eCommerce desa / grosir
Desa
Solusi Aplikasi Pasar untuk produk atau penyediaan jasa antar warga sesuai dengan ciri
ekosistem masing – masing desa
Solusi Digitalisasi UMKM melalui system ePOS (Point Of Sells) yang terkoneksi dengan
perbankkan dan pembayaran non tunai
Optimalisasi PAD (Pendapatan Asli Daerah) melalui system Monitoring dan Evaluasi Kegiatan
desa berbasi elektronik
Aspek Pemberdayaan Mayarakat (Smart Economy)
Bidang Pendidikan (LMS atau Perpustakaan digital Desa)
Bidang Keamanan dan kenyamanan warga : Panic Button, CCTV, System eringatan bencanan,
dsb)
Bidang Kesehatan : SIMRS berbasi e-Puskesmas, e-Posyandu, e-Bidan yang terintegrasi sampai
ke level kabupaten, kota, atau di atasnya.
12. 1. Connectivity Services
2. Konektivitas Desa (Wireless Based)
Backbone Connectivity
• FO / COPPER (Fiber Optic)
• Satellite Connection
Smart Government
• Dashboard Desa
• Web Portal Desa
• SIM Pelayanan Desa
• Electronic Monitoring dan
Evaluasi
Support Connectivity
• GSM, 4G, dsb
Dusun dan Pelayanan
Masyarakat
Lokasi Rawan Bencana
Sekolah, Puskesmas,
Posyandu, dsb
Lokasi Wisata /
BUMDes/ UMKM
Balai Desa
Command Center
Central Spot Desa
(Smart Economy)
(Smart Society)
(Smart Goverment)
(Smart Public Services)
(Smart Public Services)
Arsitektur