Dokumen tersebut membahas tentang pemanfaatan sampah plastik menjadi barang bernilai. Sampah plastik dapat didaur ulang menjadi barang berguna melalui kreativitas. Dokumen ini juga menjelaskan berbagai jenis plastik, dampak limbah plastik terhadap lingkungan, dan cara pengolahan limbah plastik seperti reuse, reduce, dan recycle.
1. B. Indonesia “Pemanfaatan SampahPlastik Menjadi Barang Bernilai Guna“ Page 1
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah
Sampah Anorganik, yaitu sampah yang tidak mudah membusuk, seperti plastik
wadah pembungkus makanan, kertas, plastik mainan, botol dan gelas minuman,
kaleng, kayu, dan sebagainya. Sampah ini dapat dijadikan sampah komersil atau
sampah yang laku dijual untuk dijadikan produk lainnya. Beberapa sampah anorganik
yang dapat dijual adalah plastik wadah pembungkus makanan, botol dan gelas bekas
minuman, kaleng, kaca, dan kertas, baik kertas koran, HVS, maupun karton.
Di negara-negara berkembang komposisi sampah terbanyak adalah sampah
organik, sebesar 60 – 70%, dan sampah anorganik sebesar ± 30%. Sampah sering
dianggap sebagai sesuatu yang mengotori lingkungan terutama sampah
anaorganik.Sampah anorganik dikatakan mengotori lingkungan karena tidak bisa
membusuk. Akan tetapi anggapan itu tidak sepenuhnya benar. Tidak selamanya
sampah anorganik mengotori lingkungan. Sampah anorganik tidak akan mengotori
lingkungan jika dikelola dengan baik. Pemanfaatan sampah anorganik dapat dilakukan
secara langsung dan tidak langsung. Pemanfaatan kembali secara langsung, misalnya
pembuatan kerajinan yang berbahan baku dari barang bekas, atau kertas daur ulang.
Pemanfaatan kembali secara tidak langsung, misalnya menjual barang bekas seperti
kertas, plastik, kaleng, koran bekas, botol, gelas dan botol air minum dalam kemasan
kepada pengepul.
Sampah anorganik tersebut dicuci dan dibersihkan.Setelah itu dipotong
kemudian dibentuk menjadi sedemikian rupa yang menghasilkan kerajinan tangan dari
sampah anorganik. Sampah anorganik itu dibuat kerajinan tangan dengan cara dijahit
2. B. Indonesia “Pemanfaatan SampahPlastik Menjadi Barang Bernilai Guna“ Page 2
maupun diberi lem. Hasil kerajinan tangan yang dibuat berupa tas, anting-anting, bros,
anyaman, bunga, dompet, aneka hiasan rumah dan sebagainya. Oleh karena itu, kami
tertarik untuk membuat laporan hasil penelitian yang berjudul “ Pemanfaatan Sampah
Plastik menjadi Barang Bernilai Guna ”
Sampah plastik merupakan sampah yang dapat didaur ulang menjadi barang2 yang
berguna bahkan menjadi barang yang bernilai bila dikerjakan oleh orang2 yang berkreatifitas,
contoh smpah plastik itu seperti bungkus makanan ringan, bungkus ditergen, botol air mineral
dll.
Nama plastik mewakili ribuan bahan yang berbeda sifat fisis, mekanis, dan
kimia.Secara garis besar plastik dapat digolongkan menjadi dua golongan besar, yakni plastik
yang bersifat thermoplastic dan yang bersifat thermoset. Thermoplastic dapat dibentuk
kembali dengan mudah dan diproses menjadi bentuk lain, sedangkan jenis thermoset bila telah
mengeras tidak dapat dilunakkan kembali.
Plastik yang paling umum digunakan dalam kehidupan sehari-hari adalah dalam
bentuk thermoplastic.Plastik juga merupakan bahan anorganik buatan yang tersusun dari
bahan-bahan kimia yang cukup berbahaya bagi lingkungan.Limbah daripada plastik ini
sangatlah sulit untuk diuraikan secara alami.Untuk menguraikan sampah plastik itu sendiri
membutuhkan kurang lebih 80 tahun agar dapat terdegradasi secara sempurna.Oleh karena itu
penggunaan bahan plastik dapat dikatakan tidak bersahabat ataupun konservatif bagi
lingkungan apabila digunakan tanpa menggunakan batasan tertentu.Sedangkan di dalam
kehidupan sehari-hari, khususnya kita yang berada di Indonesia, penggunaan bahan plastik
bisa kita temukan di hampir seluruh aktivitas hidup kita.Padahal apabila kita sadar, kita
mampu berbuat lebih untuk hal ini yaitu dengan menggunakan kembali (reuse) kantung plastik
yang disimpan di rumah. Dengan demikian secara tidak langsung kita telah mengurangi
limbah plastik yang dapat terbuang percuma setelah digunakan (reduce). Atau bahkan lebih
bagus lagi jika kita dapat mendaur ulang plastik menjadi sesuatu yang lebih berguna (recycle).
3. B. Indonesia “Pemanfaatan SampahPlastik Menjadi Barang Bernilai Guna“ Page 3
A. Jenis Jenis Plastik
1. PET atau PETE adalah polyethylene terephtalate. Plastik ini digunakan untuk membuat sebagian
besar botol plastik dan kontainer dari minuman, dan juga digunakan untuk salad dressing
kontainer, botol minyak sayur dan tempat makanan ovenproof. PET dapat didaur ulang menjadi
pakaian, tote bags, furniture, karpet, hiasan jalur, dan kontainer baru.
2. HDPE adalah polyethylene densitas tinggi, plastik serbaguna yang dapat didaur ulang.
Digunakan untuk membuat botol detergen dan pemutih, botol jus, botol oli motor, tempat mentega
dan yogurt, beberapa kantong sampah dan kotak cereal.
dapat didaur ulang lagi menjadi botol dan kontainer, lantai keramik.
3. Vinyl /PVC atau V atau Polyvinyl chloride yang keras dan tahan cuaca. PVC mengandung khlor,
yang berarti bahwa beberapa berbahaya karena dioxins diproduksi selama manufaktur.Digunakan
untuk membuat beberapa kontainer dan botol untuk deterjen dan minyak goreng, serta jendela, pipa
saluran, kawat jacketing, dan bungkus makanan cerah.
4. LDPE adalah low density polyethylene dan memiliki banyak aplikasi. Sering ditemukan dalam
botol, tote bags.umumnya dapat di daur ulang untuk bil pesawat milik maskapai, tong penyimpan
pupuk kompos, bahan untuk lantai dan bahan bangunan.
5. PP adalah Polypropylene umum ditemukan dalam tutup botol, yogurt kontainer, botol saus, dan
straws. memiliki titik lebur yang tinggi dan dapat digunakan untuk tempat cairan panas. Dapat
didaur ulang dan merupakan bagian dari pertumbuhan jumlah program daur ulang kota yang
kemudian lebih berbelok tutup botol dan item lainnya termasuk kabel baterai, wadah, tong dan
nampan.
6. PS adalah polystyrene. yang biasa dikenal dengan merek dagang Styrofoam. styrene itu ada di
mana-mana dalam kontainer barang dan daftar pada banyak kelompok environental. Styrene telah
diklaim oleh banyak anti-waste dan kelompok kesehatan bahwa polystyrene dapat melepaskan
toksin ke dalam makanan.
7. Other/Lainnya/Polycarbonate, klasifikasi ini meliputi berbagai plastik bukan Resins yang cocok
ke dalam kategori lainnya. Produk yang sering mengandung sejumlah plastik. "Lainnya" adalah
4. B. Indonesia “Pemanfaatan SampahPlastik Menjadi Barang Bernilai Guna“ Page 4
produk yang digunakan untuk membuat iPod, DVD, kacamata hitam, Anti-peluru dan galon air 5
liter. jenis plastik ini tidak mudah untuk didaur ulang, namun dapat dilakukan.
8. SM atau Sampah Masyarakat, sampah plastik jenis ini tidak dapat diklasifikasikan dengan jenis
sampah manapun. Tidak dapat didaur ulang namun sangat ramah lingkungan.Semua bagiannya
dapat dibusukkan oleh mikroba.Sampah ini tidak mempunyai nilai apapun.Jenis ini mendapat
penolakan sosial dimana-mana.
B. Dampak Limbah Plastik Bagi Lingkungan
Akibat dari semakin bertambahnya tingkat konsumsi masyarakat serta aktivitas lainnya maka
bertambah pula buangan/limbah yang dihasilkan.Limbah/buangan yang ditimbulkan dari aktivitas
dan konsumsi masyarakat sering disebut limbah domestik atau sampah.Limbah tersebut menjadi
permasalahan lingkungan karena kuantitas maupun tingkat bahayanya mengganggu kehidupan
makhluk hidup lainnya.Selain itu aktifitas industri yang kian meningkat tidak terlepas dari isu
lingkungan.Industri selain menghasilkan produk juga menghasilkan limbah. Dan bila limbah
industri ini dibuang langsung ke lingkungan akan menyebabkan terjadinya pencemaran
lingkungan. Limbah adalah buangan yang dihasilkan dari suatu proses produksi baik industri
maupun domestik (rumah tangga, yang lebih dikenal sebagai sampah), yang kehadirannya pada
suatu saat dan tempat tertentu tidak dikehendaki lingkungan karena tidak memiliki nilai
ekonomis.Jenis limbah pada dasarnya memiliki dua bentuk yang umum yaitu; padat dan cair,
dengan tiga prinsip pengolahan dasar teknologi pengolahan limbah;
Limbah dihasilkan pada umumnya akibat dari sebuah proses produksi yang keluar dalam bentuk
%scrapt atau bahan baku yang memang sudah bisa terpakai. Dalam sebuah hukum ekologi
menyatakan bahwa semua yang ada di dunia ini tidak ada yang gratis. Artinya alam sendiri
mengeluarkan limbah akan tetapi limbah tersebut selalu dan akan dimanfaatkan oleh makhluk yang
lain. Prinsip ini dikenal dengan prinsip Ekosistem (ekologi sistem) dimana makhluk hidup yang ada
di dalam sebuah rantai pasok makanan akan menerima limbah sebagai bahan baku yang baru.
Permasalahan limbah plastik di Indonesia telah memasuki tahap yang sangat
mengkhawatirkan.Diperkirakan lebih dari 100 miliar kantong plastik digunakan oleh masyarakat
tiap tahunnya dan kebanyakan limbah plastik tersebut tidak dikelola atau diolah secara
5. B. Indonesia “Pemanfaatan SampahPlastik Menjadi Barang Bernilai Guna“ Page 5
benar.Limbah plastik sangat sulit sekali terurai secara sempurna oleh tanah karena prosesnya
membutuhkan waktu yang lama.
Partikel hasil uraian plastik juga beresiko mencemari lingkungan.Pencemaran lingkungan akibat
limbah plastik akhirnya menjadi sebuah konsekuensi yang harus ditanggapi serius terutama oleh
masyarakat sebagai pihak yang sangat berperan dalam permasalahan ini.
Plastik merupakan benda anorganik dan non-biodegradable yang terbuat dari bahan-bahan kimia
yang dapat mencemari lingkungan.Bahan-bahan kimia inilah yang membuat limbah plastik
berbahaya bagi kelestarian lingkungan.Limbah plastik mengandung Polychlorinated Biphenyl atau
PCB sehingga membuat limbah plastik sulit terurai.
Selain itu jika limbah plastik termakan oleh hewan dan tanaman maka hewan dan tanaman tersebut
beracun sehingga berbahaya bagi keberlangsungan rantai makanan. Limbah plastik yang terurai di
dalam tanah akan menghasilkan partikel-partikel yang bisa mencemari air dan tanah.
Tanah menjadi tidak subur karena banyak hewan pengurai, misal cacing tanah yang terbunuh
akibat partikel-partikel tersebut, air di dalam tanah tidak bisa mengalir lancar, dan menghalangi
sirkulasi udara di dalam tanah.
Limbah plastik juga berperan dalam pemanasan global sehingga terjadi perubahan iklim yang
ekstrem. Sejak dari proses produksi plastik sampai dengan pembuangan, plastik telah menghabiskan
banyak energi dan mengemisi gas rumah kaca ke astmosfer dan penipisan lapisan ozon.
Limbah plastik yang dibuang sembarangan, misalnya di sungai akan membuat banjir karena sungai
dangkal akibat tumpukan limbah plastik. Jika limbah plastik dibakar juga akan menghasilkan gas
karbondioksida sehingga mengakibatkan polusi pada udara dan pemanasan global.
C. Pengolahan Limbah Plastik
Plastik merupakan material yang sangat akrab dalam kehidupan manusia.Kemajuan teknologi
plastik membuat aktivitas produksi plastik terus meningkat.Hampir setiap produk menggunakan
plastik sebagai kemasan atau bahan dasar.Material plastik banyak digunakan karena memiliki
kelebihan dalam sifatnya yang ringan, transparan, tahan air, serta harganya relatif murah dan
terjangkau oleh semua kalangan masyarakat.
6. B. Indonesia “Pemanfaatan SampahPlastik Menjadi Barang Bernilai Guna“ Page 6
Segala keunggulan ini membuat plastik digemari dan banyak digunakan dalam hampir setiap aspek
kehidupan manusia. Akibatnya jumlah produk plastik yang akan menjadi sampah pun terus
bertambah. Limbah plastik yang umum ditemukan di tempat pembuangan sampah antara lain botol
minuman dan deterjen yang termasuk jenis PET, dan kantong plastik. Jumlah kantong plastik di TPA
terus menumpuk karena tidak terlalu diminati karena memiliki nilai jual yang rendah. Kantong-
kantong plastik ini tidak mudah terurai sehingga hanya akan terus menumpuk dan bertambah di
TPA sampai 1000 tahun ke depan.
Oleh karena itu diperlukannya suatu solusi tepat yang bukan hanya mengurangi penggunaan
kantong plastik karena selama masih diijinkan untuk digunakan maka kantong plastik itu akan
terus ada dan bertambah. Limbah kantong plastik yang menumpuk di TPA dapat menjadi peluang
dan jika diolah dengan benar dapat menjadi sumber daya. Pengembangan proses pengolahan
kantong plastik dilakukan melaui eksperimentasi untuk membuka peluang pemanfaatan kantong
plastik dengan penerapan teknologi sederhana, murah, dan nyata. Eksperimen juga mencakup
eksplorasi sifat dan karakteristik kantong plastik yang unik untuk diaplikasikan menjadi produk
bernilai tinggi sehingga dapat menaikkan nilai dari limbah kantong plastik.
Berbagai macam dampak limbah plastik tersebut tentunya akan membawa ancaman lebih besar jika
tidak segera diatasi. Terdapat berbagai macam cara untuk mengatasi limbah plastik, diantaranya
yaitu reuse, reduce, dan recycle limbah plastik.
Penggunaan atau pemanfaatan kembali limbah plastik (reuse) dapat menjadi salah satu upaya
pengelolaan limbah plastik secara benar sekaligus hemat biaya, waktu, energi, dan sumber daya.
Limbah plastik tersebut digunakan lagi sesuai dengan fungsi sebelumnya atau dengan fungsi yang
berbeda.Pilih barang plastik yang masih bisa digunakan dan jangan gunakan barang plastik yang
sekali pakai (disposable).
Reduce yaitu upaya pengurangan penggunaan material-material atau bahan-bahan yang dapat
menghasilkan limbah plastik, misalnya hindari penggunaan barang atau benda yang sekali pakai,
pilih barang atau benda yang dapat didaur ulang, dan yang dapat diisi ulangi.
Sedangkan recycle atau daur ulang merupakan upaya mengatasi limbah plastik dengan cara
mengolah kembali limbah plastik sehingga memiliki banyak fungsi dan bernilai ekonomis. Proses
7. B. Indonesia “Pemanfaatan SampahPlastik Menjadi Barang Bernilai Guna“ Page 7
daur ulang pada limbah plastik biasanya dimulai dari pengumpulan sampah, penyortiran sampah,
pembersihan sampah, kemudian proses pengolahan atau produksi untuk menjadi material baru.
Untuk bisa didaur ulang limbah plastik harus memenuhi beberapa persyaratan terlebih dahulu,
misalnya limbah bersifat homogen, sudah berbentuk sesuai dengan kebutuhan, tidak teroksidasi,
dan tidak terkontaminasi.
Biasanya daur ulang pada limbah plastik dilakukan oleh industri.Saat ini 80% lebih jenis limbah
plastik bisa didaur ulang walaupun terdapat penggunaan zat tambahan agar material hasil daur
ulang lebih berkualitas.
Bahaya limbah plastik bisa diminimalisasi jika kita semua ikut berperan aktif dalam mengelola
limbah plastik dengan baik dan benar, misalnya dengan cara menerapkan prinsip 3R (reuse, reduce,
dan recycle) dalam kehidupan sehari-hari.
8. B. Indonesia “Pemanfaatan SampahPlastik Menjadi Barang Bernilai Guna“ Page 8
1.2 Rumusan Masalah
Berdasarkan dari uraian latar belakang masalah tersebut, muncullah
permasalahan sebagai berikut.
1. Apa dampak negatif serta manfaat dari sampah organik dan sampah anorganik ?
2. Bagaimana cara mengelola sampah anorganik ?
3. Bagaimana solusi untuk menyelesaikan masalah sampah ?
1.3 Hipotesis
Melalui karya ilmiah ini penulis memiliki beberapa hipotesis:
1. Diduga manusia masih belum bisa memanfaatkan sampah plastik dengan baik
2. Diduga masyarakat kurang peduli terhadap lingkungan
3. Diduga manusia belum mengerti dampak negatif dari sampah anorganik (plastik)
1.4 Tujuan Penelitian
Tujuan dari karya tulis ini adalah :
1. Mengetahui cara mendaur ulang sampah plastik
2. Mengetahui manfaat mendaur ulang sampah plastik
9. B. Indonesia “Pemanfaatan SampahPlastik Menjadi Barang Bernilai Guna“ Page 9
3. Mengatahui solusi dari permasalahan sampah
1.5 Manfaat Penulisan
Adapun, manfaat dari penulisan karya tulis ilmiah yang penulis susun ini
adalah untuk memberikan pengetahuan ataupun penginformasian mengenai plastik,
memanfaatkan sampah plastik dan solusi dari permasalahan sampah plastik.Dengan
itu, diharapkan adanya sedikit kesadaran dari masyarakat untuk menurunkan
penggunaan plastik ini, dan lebih mengutamakan penggunaan bahan-bahan alami.
Manfaat bagi pembaca adalah menambah wawasan tentang sampah plastik,
pembaca sadar akan kebersihan lingkungan, banyak kreativitas yang di hasilkan oleh
pembaca, dan lingkungan menjadi bersih dan nyaman.
10. B. Indonesia “Pemanfaatan SampahPlastik Menjadi Barang Bernilai Guna“ Page 10
BAB II
LANDASAN TEORI
Dalam kajian teori ini, akan dijabarkan secara jelas masalah tentang sampah. ”Sampah
adalah sesuatu yang tidak berguna lagi, dibuang oleh pemiliknya atau pemilik semula”
(Tandjung, Dr. M.Sc.,1982). ”Sampah adalah sumber daya yang tidak siap pakai
”(Radyastuti, W. Prof. , Ir, 1996)
Sampah menurut asal zat yang di kandungnya, secara garis besar sampah dibagi
menjadi 2 kelompok yaitu sampah organik dan sampah anorganik. Sampah organik adalah
sampah yang berasal dari makhluk hidup, misalnya sisa sayuran, buah-buahan dan daun-
daunan. Sedangkan sampah anorganik adalah sampah yang berasal dari benda mati, misalnya
plastik, kertas, kaca, kaleng dan besi. Sampah anorganik banyak yang sulit hancur dan sulit
diolah. Untuk mengolah sampah ini memerlukan biaya dan teknologi tinggi.
Dilihat dari sumbernya, sampah bisa dibedakan menjadi tiga macam, yaitu sampah
rumah tanfga adalah sampah yang dihasilkan dari rumah tangga, sampah industri, meliputi
buangan hasil proses industri, dan sampah makhluk hidup, segala jenis benda buangan dari
makhluk hidup. (Amri.2008. ” Sulap Sampah Jadi Barang Bermanfaat”(online)),
Sampah anorganik yang sulit diuraikan akan menimbulkan masalah serius dalam
kaitannya dengan pencemaran lingkungan terutama pencemaran tanah, bakteri pengurai di
dalam tanah tidak dapat menguraikan misalnya kaleng, kayu, besi, dan plastik. Sedangkan
untuk sampah organik tidak ada masalah dalam penguraiannya, bakteri pengurai mampu
menguraikannya.
Sampah anorganik yang terbagi menjadi sampah rumah tangga, sampah industri, dan
sampah makhluk hidup.Intensitas pencemarannya sangat tinggi dan selanjutnya
menimbulkan kerugian untuk masyarakat, sampah rumah tangga misalnya setiap hari kita
11. B. Indonesia “Pemanfaatan SampahPlastik Menjadi Barang Bernilai Guna“ Page 11
diposisikan sebagai produsen sampah yang senantiasa memproduksi sampah terus-menerus.
Sampah jenis ini akan terus bertambah seiring dengan barang kehidupan sehari-hari yang
digunakan.
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
3.1 Tempat dan WaktuPenelitian
a) Tempat Penelitian : SMAN 1 GONDANGWETAN
b) Waktu Penelitian : Jam istirahat pertama (10.45 WIB)
3.2 Alat dan Bahan :
a) Kertas
b) Bolpoin
c) Tape recorder
3.3 Langkah Langkah kegiatan :
a) Menetapkan tujuan wawancara seputar pengelolaan sampah plastik
b) Menyiapkan rumusan pertanyaan seputar pengelolaan sampah plastik
c) Melakukan Wawancara dengan narasumber salah seorang anggota kelompok pecinta
lingkungan hidup SMAN 1 Gondangwetan yang menangani pengelolaan sampah
d) Melaporkan hasil wawancara, hasil wawancara dituliskan sebagai bentuk laporan
3.4 Metode Penelitian
12. B. Indonesia “Pemanfaatan SampahPlastik Menjadi Barang Bernilai Guna“ Page 12
Pada karya tulis ini, Penulis menggunakan 2 metode penelitian, yaitu metode
observasi (pengamatan ) dan interview ( wawancara ).
1. Observasi ( pengamatan )
Penulis mengadakan pengamatan secara langsung terhadap obyek
penelitian yang merupakan sumber data, sehingga data yang diperoleh benar -
benar bersifat obyektif, Observasi atau pengamatan ini dilakukan di
lingkungan SMA N 1 Gondangwetan dengan pengelolaan sampahnya.
2. Interview ( Wawancara ),
Penulis melakukan wawancara langsung dengan seseorang dari obyek
yang kami teliti. Interview atau juga wawancara seperti halnya teknik
observasi dilakukan secara bersamaan di Lingkungan SMA N 1 Gondangwetan
dengan seorang narasumber.
13. B. Indonesia “Pemanfaatan SampahPlastik Menjadi Barang Bernilai Guna“ Page 13
Hasil Wawancara
Pewawancara : Assalamu,alaikum Mbak
Narasumber : Waalaikumsalam
Pewawancara : Maaf Mbak sebelumnya kami mengganggu
waktu anda.Begini mbak maksud kami datang
kemari adalah untuk mewawancarai anda
tentang pengelolaan sampah plastic
Narasumber : Oh,ya tidak apa-apa, justru saya senang
Pewawancara : Sejak kapan anda menangani
pengelolaansampah disini?
Narasumber : saya mulai menangani pengelolaan sampah di
sekolah dengan anggota KPLH lainnya kira-kira
sejak setahun lalu
Pewawancara : Wah, sudah cukup lamaya pak.Lalu mengapa
anda tertarik untuk menangani suatu hal yang
berkaitan dengan sampah?
Narasumber : Alasan yang paling utama adalah saya dan
teman teman saya prihatin tentang keadaan alam
sekarang, karena masyarakat banyak tidak
peduli tentang kelestariannya. Buktinya banyak
14. B. Indonesia “Pemanfaatan SampahPlastik Menjadi Barang Bernilai Guna“ Page 14
dari mereka yang membuang sampah
sembarangan.
Pewawancara : Lalu metode apa yang paling di kedepankan
dalam pengelolaan sampah di lingkungan
sekolah ini?
Narasumbe : Dalam kegiatan pengelolaan sampah ini paling
sering kami menggunakan metode pengeloaan
sampah dengan system Recycle
Pewawancara : Sampah plastik jenis apa yang anda gunakan?
Narasumber : kami biasamenggunakan jenis sampah platik
sampah plastik dari deterjen atau bungkus
makanan seperti plastik mie instan dan makanan
ringan lainnya. Namun kadang kala juga kami
menggunakan plastik seperti botol atau gelas
aqua untuk jenis kerajinan tangan yang berbeda.
Pewawancara : Produk apa saja yang sudah berhasil sekolah ini
produksi?
Narasumber : Alhamdulillah dengan bantuan banyak pihak
terutama bapak ibu guru serta para rekan
seorganisasi, kami mampu menghasilkan
beberapa produk daur ulang seperti tas,
dompet,kotak pensil, tempat pensil, serta taplak
meja
Pewawancara : Bagaimana cara sekolah ini memperkenalkan
hasil produksi daur ulang kepada masyarakat?
15. B. Indonesia “Pemanfaatan SampahPlastik Menjadi Barang Bernilai Guna“ Page 15
Narasumber : Kami telah ikut berpartisipasi dalam berbagai
event seperti pameran seni, expo pendidikan dan
berbagai event lingkungan, dari berbagai event
itulah masyarakat banyak mengetahui tentang
berbagai macam hasil karya dari daur ulang
produksi sekolah kami.
Pewawancara : Apabila dijual berapa harga dari semua produk
daur ulang yang telah diproduksi?
Narasumber : Harganya berkisar dari 10.000 sampai 100.000
untuk semua jenis produk yang kami hasilkan.
Pewawancara : Produk apa yang paling diminati oleh pembeli?
Narasumber : Biasanya yang paling diminati adalah tas.
Karena rata-rata yang membeli produk daur
ulang ataupun yang datang ke event-event
seperti pameran adalah Ibu-ibu yang bergabung
dalam kalangan komunitas yang tentunya sangat
menggemari hal yang masih baru seperti ide
kami ini.
Pewawancara : Apa alasan mereka lebih memilih tas buatan
Anda?
Narasumber : Ya, menurut mereka harga tas yang kami buat
relatif terjangkau, lumayan tahan lama dan unik.
Pewawancara : Oh, ya ,Mbak bagaimana proses membuat
produk tas daur ulang?Mungkin anda dapat
menjelaskan kepada kami cara membuat tas,
16. B. Indonesia “Pemanfaatan SampahPlastik Menjadi Barang Bernilai Guna“ Page 16
yang kelihatannya lebih sulit dari produk
lainnya?
Narasumber : Begini, pertama kumpulkan sampah plastik.
Kemudian, cuci sampai bersih. Kedua, potong
sampah tersebut menjadi bentuk persegi panjang
dan ukurannya sesuai dengan yang diinginkan.
Ketiga, Lipat menjadi tiga bagian. Keempat,
ambil dua potongan sampah yang sudah dilipat,
kemudian bentuklah menjadi sebuah anyaman.
Setelah itu dijahit sesuai dengan bentuk yang
diinginkan. Sebenarnya untuk membuat
kerajinan seperti ini tidak sulit untuk pemula,
Namun memang membutuhkan sebuah
ketelatenan agar mendapat hasil yang bernilai
jual.
Pewawancara : Wah, ternyata harus membutuhkan ketelatenan
untuk membuat barang kelihatan rapi. Anda
sudah menceritakan kepada kami bagaimana
cara pengelolaan sampah plastic . Lalu apakah
bisa diceritakan apa saja suka dukanya
menangani hal semacam ini?
Narasumber : Tentunya suka duka itu ada. Namun Lebih
banyak sukanya, karena saya bisa melakukan
hal ini atas panggilan hati yang ingin agar alam
ini dapat lestari dan bebas dari sampah yang
merugikan. Jika ditanya dukanya, ya, mungkin
17. B. Indonesia “Pemanfaatan SampahPlastik Menjadi Barang Bernilai Guna“ Page 17
produk kami ini kurang diminati oleh
masyarakat luas, karena saya tahu bahwa
masyarakat lebih suka membeli barang yang
bahannya berkualitas dan tentunya bukan daur
ulang.
Pewawancara : Baiklah Mbak kami berterimakasih banyak,
karena anda bersedia membagi kisah
pengelolaan sampah kepada kami.
Narasumber : Ya, terimakasih kembali
Pewawancara : Assalamu’alaikum!
Narasumber : Wa’alaikum salam!
18. B. Indonesia “Pemanfaatan SampahPlastik Menjadi Barang Bernilai Guna“ Page 18
BAB IV
PEMBAHASAN
Dalam wawancara kami bersama Hidayatun Nasikha. Dia adalah salah satu anggota
Kelompok Pecinta Lingkungan Hidup (KPLH) SMA N 1 Gondangwetanyang hal pengelolaan
sampah salah satunya adalah sampah plastik. kami telah mendapat banyak informasi
mengenai pengelolaan daur ulang sampah plastik ini.Nasikha menuturkan adanya pengelolaan
sampah ini merupakan bentuk keprihatinan warga sekolah terhadap keadaan alam sekarang.
Banyak masyarakat yang kian tak peduli terhadap kelestariannya. Hal ini terbukti bahwa
banyak orang yang membuang sampah sembarangan. Apalagi sampah yang mereka buang
adalah sampah yang sulit diuraikan di dalam tanah.
Produk daur ulang ini berbahan utama sampah plastik. Biasanya Nasikha dan rekan
rekannya membuatnya dari plastik deterjen, bungkus makanan ringan, botol dan gelas air
mineral.Untuk mendapatkan Sampah-sampah tersebut, mereka bekerja sama dengan warga di
sekitar tempat tinggal mereka dan seluruh warga sekolah, apabila mereka mempunyai sampah
plastik bekas, maka diletakkan saja di rumahnya atau bisa dibawa ke sekolah dan jangan
sampai di buang sembarangan. Ide ini merupakan salah satu usaha mereka untuk mengurangi
pencemaran lingkungan.
Selama lebih kurang setahun terakhir ini, mereka sudah berhasil membuat produk
seperti tas, dompet, kotak pensil, tempat pensil, dan taplak. Sementara harga barang-barang
19. B. Indonesia “Pemanfaatan SampahPlastik Menjadi Barang Bernilai Guna“ Page 19
tersebut apabila diperjual belikan relatif terjangkau, yaitu berkisar dari 10.000 sampai
100.000.
Dari semua produk yang beliau ciptakan, tas adalah produk yang
palingdiminati.Pembeli biasanya merupakan ibu ibu yang tbergabung dalam komunitas.
Menurut Nasikha alasan mereka ledih memilih produk daur ulang adalah karena harganya
relatif terjangkau dan lumayan tahan lama serta unik
Nasikha juga menjelaskan kepada kami tentang proses pembuatan tas, yang cara
pembuatannya paling sulit diantara produk lainnya. Pertama kita kumpulkan sampah
plastikterlebih dahulu. Kemudian, cuci sampai bersih.
Kedua, potong sampah tersebut menjadi bentuk persegi panjang dan ukurannya sesuai
dengan yang diinginkan. Ketiga, Lipat menjadi tiga bagian. Keempat, ambil dua potongan
sampah yang sudah dilipat, kemudian bentuklah menjadi sebuah anyaman. Setelah itu dijahit
sesuai dengan bentuk yang diinginkan. Beliau juga menuturkan bahwa sebenarnya dalam
membuat keterampilan seperti ini tidak sulit bagi pemula. Namun kita harus memiliki
ketelatenan agar mendapat hasil yang bernilai jual.
Nasikha adalah orang yang sangat mencintai kesibukannya. Terbukti dia merasa lebih
banyak suka daripada duka yang telahdialaminya. Karena kesibukannya saat ini merupakan
panggilan hatinya yang ingin agar alam ini dapat lestari dan bebas dari sampah yang
merugikan. Namun Nasikha juga menuturkan dukanya dalam menggeluti usaha
ini.Menurutnya, produk daur ulang kurang diminati oleh masyarakat luas, karena dia
mengerti bahwa masyarakat lebih suka membeli barang yang bahannya berkualitas dan
tentunya bukan daur ulang.
20. B. Indonesia “Pemanfaatan SampahPlastik Menjadi Barang Bernilai Guna“ Page 20
BAB V
PENUTUP
5.1KESIMPULAN
Sampah adalah suatu bahan yang terbuang atau dibuang dari sumber hasil
aktivitas manusia maupun proses alam yang belum memiliki nilai ekonomis.
Sampah adalah barang yang dianggap sudah tidak terpakai dan dibuang oleh
pemilik/pemakai sebelumnya, tetapi masih bisa dipakai kalau dikelola dengan
prosedur yang benar.
Berdasarkan pembahasan di atas dapat disimpulkan bahwa kondisi lingkungan
di sekitar tempat tinggal kita sudah banyak tercemar oleh sampah plastik.Plastik
adalah salah satu bahan yang dapat kita temui setiap hari.
Pembakaran plastik menghasilkan salah satu bahan paling berbahaya di
dunia, yaitu Dioksin. Selain dioksin, abu hasil pembakaran juga berisi berbagai
logam berat yang terkandung di dalam plastik.
prinsip-prinsip yang bisa diterapkan dalam pengolahan sampah di kenal juga
dengan nama 4M yaitu : mengurangi,menggunakan kembali,mendaur ulang,dan
mengganti.
21. B. Indonesia “Pemanfaatan SampahPlastik Menjadi Barang Bernilai Guna“ Page 21
5.2 SARAN
Dalam penulisan laporan ini, penulis mempunyai beberapa harapan, yaitu:
Diharapkan banyak pihak ikut mengembangkan usaha supaya sampah anorganik
( sampah yang sulit terurai ) tidak menjadi masalah sosial lagi di lingkungan
sekitar sekaligus usaha tersebut dapat menciptakan lapangan pekerjaan baru bagi
para pengangguran.
Diharapkan pembaca tidak membuang sampah anorganik, melainkan mendaur
ulang sampah tersebut menjadi barang yang bernilai, sehingga pencemaran
lingkungan yang diakibatkan oleh sampah anorganik dapat dikurangi.
22. B. Indonesia “Pemanfaatan SampahPlastik Menjadi Barang Bernilai Guna“ Page 22
DAFTAR PUSTAKA
http://fadilla-azhar.blogspot.com/2011/06/karya-ilmiah-tentang-sampah-plastik.html
http://arimcsetyavengeance.blogspot.com/
http://indrikusumadewi35.blogspot.com/2012/08/karya-tulis-ilmiah-tentang-pemanfaatan.html
http://eliskomariah.blogspot.com/2013/04/karya-ilmiah-bahaya-plastik-bagi.html
http://suratproposal.blogspot.com/2013/11/contoh-karya-tulis-ilmiah-tentang-sampah.html
http://trik56.blogspot.com/2013/03/contoh-karya-tulis-ilmiah-pengaruh.html