SlideShare uma empresa Scribd logo
1 de 24
Penggunaan Obat
Pada Geriatrik (DRP,
START, STOPP Criteria)
Gilang Rizki Al Farizi, M.Farm.,Apt
Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan
Telogorejo Semarang
Prodi S-1 Farmasi
gilangrizki,alfarizi@gmail.com
Outline
Demografi
Pasien Lansia
Populasi geriatri di
Indonesia
Farmakokinetika
Geriatri dan DRP
Perubahan ADME
pada pasien
geriatri karena
proses penuaan
(gerontology)
Fall Risk assesment
Obat-obat yang
menyebabkan risiko jatuh
pada lansia dan tools untuk
menilainya
Tools Untuk
Menentukan Terapi
Bears Criteria,
STARRT/STOPP Criteria,
Drug information
Handbook/Medscape
application
Kasus-kasus geriatri
01 02 03 04
 Geriatri atau lansia  populasi dengan usia >
65 tahun terdapat perubahan fisiologi tubuh 
disebut ”chronologic age”
 Badan puasat statistik mengkategorikan lansia
atau geritatri di Indonesia menjadi a. pra lansia
(45-59 th), lansia muda (60-69 th), lansia madya
(70-79 th), lansia (> 60 th), dan lansia tua (> 80 th)
 Pada geriatri  meningkatnya usia 
meningkatnya komorbid  perubuhan fisiologi 
butuh keterampilan seorang apoteker 
kompleksitas terapi
 Trend data penyakit pada lansia  perubahan
profil farmakokinetik obat-obatan  dibutuhkan
sebuah tools untuk assessment terapi  beberapa
obat harus diwaspadai  risiko jatuh (fall risk) 
meningkatnya cidera pada lansia
INTRODUCTION
Demografi Lansia
 Berdasarkan trend data jumlah pasien lansia di amerika
 hasil statistik meningkat  diperkirakan angkanya
terus bertambah s.d tahun 2050
 Hal serupa di Eropa  pengningkatan populasi lansia 
kematian meningkat pada usia < 65 tahun  tapi tidak
pada lansia terutama usia > 85 tahun
Demografi Lansia (Lanjutan)
 Pada tahun 2018 data dari Badan Pusat Statistik (BPS)
Indonesia mencatat  persentase usia lansia 9,27% (24,49 juta)
 dari total populasi di Indosia yang terbagi kedalam:
Kelompok Umur
Karakterist
ik
Pra lansia
(45-59)
Lansia
Muda
Lansia
Madya
Lansia Tua
(> 80 th)
Lansia (>
60 th)
Laki 16,81 5,83 2,33 0,62 8,78
Perempuan 17,01 5,93 2,84 1,00 9,77
 Terdapat 5 provinsi di Indonesia  memiliki jumlah populasi lansai
paling banyak Jawa Tengah (12,34 %), DIY (12,37 %), Bali (9,68 %),
Jawa Timur (11,56 %) dan Sulawesi Utara (10,26 %), Bali (9,68 %)
 Trend di Indonesia  jumlah meningkat tiap tahun  1971 – 2018
jumlah meningkat 2 kali lipat  terutama usia > 60 tahun
 Tahun 2018 – 2019  penurunan  memerlukan support system
yang baik
CREDITS: This presentation template was
created by Slidesgo, including icons by
Flaticon, and infographics & images by Freepik.
Farmakokinetika Geriatri
 Pada lansia terjadi perubahan-perubahan fisiologi
 mempengaruhi profil farmakokinetika obat 
rentan mengalami Drug Related Problems (DRP’s)
interaksi obat, penggunaan obat yang belum
diperlukan dalam kondisi klinis pasien (without
indication), dosis obat yang tidak tepat,
noncompliance
 Perubahan fisiologi organ-organ pemetabolisme
seperti liver dan organ eksresi seperti ginjal 
meningkatnya waktu paruh obat (T ½)
 Perubahan komposisi lemak tubuh  masa otot
berkurang  jaringan adiposa bertambah 
karena pembatasn aktifitas fisik  perubahan
volume distribusi (Vd) obat. Contoh obat larut air
(hidrofilik) peak plasma concentration (Cp)
meningkat  obat larut lemak (lifofilik) volume
distibusi meningkat  ESO obat meningkat
 klirens ginjal menurun  penurunan LFG  masa
paruh obat meningkat seperi ranitidine dan
metformin
CREDITS: This presentation template was
created by Slidesgo, including icons by
Flaticon, and infographics & images by Freepik.
Farmakokinetika Geriatri (Lanjutan)
 Perubahan pada CNS  aliran darah ke otak 
berkurang 30%  fraksi obat terbagi sebagian besar di
otak  obat2 anastesi dan gol opioid  meningkatnya
sedasi dan delirium
 Berkurangnya kemampuan ventrikel kiri  perfusi
obat ke organ target menurun  efektivitas obat turun
 pemberian obat2 CCB dihidropiridin  risiko
hipotensi berat
 Berkurang blood flow  penyerapan saluran cerna
berkurang 40%  berpengaruh pada metabolism fase I
dan fase II  perlu diperhatikan obat-obat prodrug
efektifitas menurun  metabolit aktif obat meningkat
 risiko ESO meningkat
 Perubahan pada sistealwm hematoposis  protein
plasma berkurang  fraksi obat bebas meningkat 
toksis (diazepam)  meningkatnya a1-acid glycoprotein
 mengikat beberapa obat  fraksi obat bebas turun
(lodakain)
CREDITS: This presentation template was
created by Slidesgo, including icons by
Flaticon, and infographics & images by Freepik.
Perubahan profil terapi pada geriatric  makin bertambah usia profil terapi semakin
sempit  perlu kecermatan seorang apoteker ditambah dengan kemampuan soft skill
komunikasi  kolaborasi
Obat-obat berisiko DRP pada Lansia
 Dari beberapa studi  hospitalisasi pada pasien lansia  disebabkan
oleh DRP’s (10 -22 %)
 Ditambah kondisi lansia  meningkatnya ketergantungan pada usia
produktif (support system)  perubahan kondisi fisiologi  sindroma
geriatrik salah satunya penurunan fungsi penglihatan, pendengaran
dan fungsi kognisi (perubahan status mental)
 Peran farmasi sangat penting  4 expertise utama manajemen
polifarmasi dan kepatuhan minum obat, manajemen penyakit kronis,
mencegah medication eror (preventif), dan kolaborasi bersama tim
pemberi asuhan (PPA) seperti dokter, ahli gizi, fisioterapi
 Majemen polifarmasi  tools /intrumen assessment terapi pada
geriatri  mengurangi kompleksitas regimen terapi (simflifikasi
terapi) dan mengurangi ESO
 Manajemen penyakit kronis  pharmaceutical care  pengingat
jadawal minum obat  pasien rajal
 Kolaborasi dengan tim PPA  pemantauan Bersama obat-obat
berisiko pada geriatri
Kasus DRP Yang Sering Muncul
1. Interaksi obat-obat (DDI)
2. Interaksi obat-penyakit
3. Efek samping obat
4. Adverse Drug withdrwal
Event (ADWE)
1. Interaksi Obat-obat
Drug 1 Drug 2 Interaction Efek Tidak
diharapkan
Simvasta
tin
Warfarin Simvastatin
m/hambat enzim
CYP2C9  efek
warfarin
Memanjangn
ya waktu INR
 risiko
bleeding
Amiodar
on
Warfarin Amiodaron
m/hambat enzim
CYP2C9  efek
warfarin
Memanjangn
ya waktu INR
 risiko
bleeding
Ciproflox
acin
Olanzapin Ciprofloxacin
m/hambat enzim
CYP1A2  efek
olanzapine
Risiko jatuh
NSAID ACE-
inhibitor
Efek sinergis 
vasodilatasi arteriol
afferent
Risiko AKI
(Acute
Kidneys
Injury)
1. Interaksi Obat-obat (2)
2. Interaksi Obat-Penyakit
Obat-obat yang berinteraksi
dengan penyakit memiliki
kriteria:
1. Dapat menyebabkan
perburukan progress
penyakit
2. Menambah biaya perawatan
3. Memiliki mekanisme aksi
daripada terapi yang
diberikan  agonis
kolinergik  menyebabkan
deliruium (penurunan
memusatkan perhatian)
3. Adverse Reaction
 Risiko efek samping obat
meningkat  perubahan kondisi
fisiologi contoh penurunan laju
filtrasi glomerulus (LFG)  kadar
obat meningkat (slide awal)
 Polifarmasi  interaksi obat 
meningkatkan efek samping 
perlu dicermati manfaat dan
risiko
 Efek samping
3. Adverse Reaction (2)
3. Adverse Reaction (3)
3.1 Fall Risk Assasment
 Risiko jatuh  merupakan salah
satu dari efek samping obat
 Polifarmasi  menyebabkan
risiko jatuh meningkat pada
pasien lansia
 Kondisi fisiologi  gangguan
fungsi kognitif, hipotensi
ortostatik, depresi, gangguan
keseimbangan, kelemahan otot 
factor penyebab risiko jatuh 
penggunaan obat tertentu yang
dapat menyebabkan efek diatas
perlu cermat
 Fall risk dievaluasi menggunakan
tools Time up and go test (TUG
3.1 Fall Risk Assasment (2)
3.1 Fall Risk Assasment (3)
4. Adverse Drug withdrawl Event (ADWE)
 Adverse Drug Withdrawl Event
 clinically significant set of
symptoms or signs caused by the
removal of a drug”
 Terdapat 2 jenis ADWE:
a. withdrawl (fenomena rebound)
 reseptor menjadi kembali
disensitisasi diberikan obat
yang sama contoh penggunaan
obat-obat golongan steroid
untuk terapi athrithis
rhematoid
b. gejala ”kembalinya ke kondisi
medis awal” contoh penggunaan
dizapam jika dihentikan tiba-
tiba  isomnias (susah tidur),
delirium, penurunan fungsi
kognitif dan cemas
STARTT/STOPP dan Beer’s Criteria
1. Digunakan untuk assessment
inappropriate terapi
2. Membatasi penggunaan obat-
obat tertentu yang berisiko
menimbulkan ADR terutama
pasien >= 65 tahun
3. Obat-obat yang belum
diperlukan  STOPP criteria 
dievaluasi dengan Beers criteria
 Masing-masing
golongan obat sesuai
dengan kelas terapi
memiliki kriteria
STOPP  perhatikan
yang berwarna merah
 Gunakan keterangan
dibawahnya 
alasannya terapi perlu
di evaluasi  tidak
semua terapi yang
masuk kriteria STOPP
harus dihentikan 
kaji dengan literature
lain!!
*keterangan
QE = Quality of Evidence
SR = Strength of REcomendation
Terimakasih
Any Question?

Mais conteúdo relacionado

Mais procurados

4 5 - waktu pemberian obat 2020
4 5 - waktu pemberian obat 20204 5 - waktu pemberian obat 2020
4 5 - waktu pemberian obat 2020Emmy Kardinasari
 
Konsep dasar ibu hamil normal dan komplikasi
Konsep dasar ibu hamil normal dan komplikasiKonsep dasar ibu hamil normal dan komplikasi
Konsep dasar ibu hamil normal dan komplikasipjj_kemenkes
 
6 pengaruh obat terhadap penyerapan zat gizi 2020
6   pengaruh obat terhadap penyerapan zat gizi 20206   pengaruh obat terhadap penyerapan zat gizi 2020
6 pengaruh obat terhadap penyerapan zat gizi 2020Emmy Kardinasari
 
Asuhan Keperawatan Pemenuhan Kebutuhan Nutrisi
Asuhan Keperawatan Pemenuhan Kebutuhan NutrisiAsuhan Keperawatan Pemenuhan Kebutuhan Nutrisi
Asuhan Keperawatan Pemenuhan Kebutuhan Nutrisipjj_kemenkes
 
Konsep dan Asuhan Keperawatan Ibu Hamil Normal dan Komplikasi
Konsep dan Asuhan Keperawatan Ibu Hamil Normal dan KomplikasiKonsep dan Asuhan Keperawatan Ibu Hamil Normal dan Komplikasi
Konsep dan Asuhan Keperawatan Ibu Hamil Normal dan Komplikasipjj_kemenkes
 
Asuhan keperawatan ibu hamil normal dan komplikasi
 Asuhan keperawatan ibu hamil normal dan komplikasi Asuhan keperawatan ibu hamil normal dan komplikasi
Asuhan keperawatan ibu hamil normal dan komplikasipjj_kemenkes
 

Mais procurados (8)

Meningkatkan Frekuensi Menyusui Mempercepat Onset Laktasi
Meningkatkan Frekuensi Menyusui Mempercepat Onset LaktasiMeningkatkan Frekuensi Menyusui Mempercepat Onset Laktasi
Meningkatkan Frekuensi Menyusui Mempercepat Onset Laktasi
 
4 5 - waktu pemberian obat 2020
4 5 - waktu pemberian obat 20204 5 - waktu pemberian obat 2020
4 5 - waktu pemberian obat 2020
 
Konsep dasar ibu hamil normal dan komplikasi
Konsep dasar ibu hamil normal dan komplikasiKonsep dasar ibu hamil normal dan komplikasi
Konsep dasar ibu hamil normal dan komplikasi
 
6 pengaruh obat terhadap penyerapan zat gizi 2020
6   pengaruh obat terhadap penyerapan zat gizi 20206   pengaruh obat terhadap penyerapan zat gizi 2020
6 pengaruh obat terhadap penyerapan zat gizi 2020
 
Asuhan Keperawatan Pemenuhan Kebutuhan Nutrisi
Asuhan Keperawatan Pemenuhan Kebutuhan NutrisiAsuhan Keperawatan Pemenuhan Kebutuhan Nutrisi
Asuhan Keperawatan Pemenuhan Kebutuhan Nutrisi
 
Konsep dan Asuhan Keperawatan Ibu Hamil Normal dan Komplikasi
Konsep dan Asuhan Keperawatan Ibu Hamil Normal dan KomplikasiKonsep dan Asuhan Keperawatan Ibu Hamil Normal dan Komplikasi
Konsep dan Asuhan Keperawatan Ibu Hamil Normal dan Komplikasi
 
Asuhan keperawatan pada periode prenatal
Asuhan keperawatan pada periode prenatalAsuhan keperawatan pada periode prenatal
Asuhan keperawatan pada periode prenatal
 
Asuhan keperawatan ibu hamil normal dan komplikasi
 Asuhan keperawatan ibu hamil normal dan komplikasi Asuhan keperawatan ibu hamil normal dan komplikasi
Asuhan keperawatan ibu hamil normal dan komplikasi
 

Semelhante a Farmakoterapi geriatri2

Bab ii tinjauan pustaka i11ama
Bab ii tinjauan pustaka  i11amaBab ii tinjauan pustaka  i11ama
Bab ii tinjauan pustaka i11amanurleli
 
DRUG RELATED PROBLEMS (DRPs))))))))..pdf
DRUG RELATED PROBLEMS (DRPs))))))))..pdfDRUG RELATED PROBLEMS (DRPs))))))))..pdf
DRUG RELATED PROBLEMS (DRPs))))))))..pdflydiaevangelist15
 
Farmakologi (Prinsip-Prinsip Terapeutika, Keamanan, dan Efikasi Pengobatan)
Farmakologi  (Prinsip-Prinsip Terapeutika, Keamanan, dan Efikasi Pengobatan)Farmakologi  (Prinsip-Prinsip Terapeutika, Keamanan, dan Efikasi Pengobatan)
Farmakologi (Prinsip-Prinsip Terapeutika, Keamanan, dan Efikasi Pengobatan)Surya Amal
 
160648-ID-none interaksi obat dan makanan.docx
160648-ID-none interaksi obat dan makanan.docx160648-ID-none interaksi obat dan makanan.docx
160648-ID-none interaksi obat dan makanan.docxrahma568870
 
Jurnal faktor risiko hipertensi
Jurnal faktor risiko hipertensiJurnal faktor risiko hipertensi
Jurnal faktor risiko hipertensinrukmana rukmana
 
2 suhartono-dampak-pestisida-terhadap-kesehatan
2 suhartono-dampak-pestisida-terhadap-kesehatan2 suhartono-dampak-pestisida-terhadap-kesehatan
2 suhartono-dampak-pestisida-terhadap-kesehatanfillaili ahadia
 
Frailty in geriatri and the others things
Frailty in geriatri and the others thingsFrailty in geriatri and the others things
Frailty in geriatri and the others thingsSyahrulAdzim
 
STUDI PROSPEKTIF POTENSI INTERAKSI OBAT GOLONGAN ANTIBIOTIK PADA PASIEN PEDIA...
STUDI PROSPEKTIF POTENSI INTERAKSI OBAT GOLONGAN ANTIBIOTIK PADA PASIEN PEDIA...STUDI PROSPEKTIF POTENSI INTERAKSI OBAT GOLONGAN ANTIBIOTIK PADA PASIEN PEDIA...
STUDI PROSPEKTIF POTENSI INTERAKSI OBAT GOLONGAN ANTIBIOTIK PADA PASIEN PEDIA...Aji Wibowo
 
Proses menua dan implikasinya
Proses menua dan implikasinyaProses menua dan implikasinya
Proses menua dan implikasinyaMulkan Fadhli
 
Farmakovigilans.pptx
Farmakovigilans.pptxFarmakovigilans.pptx
Farmakovigilans.pptxDino232987
 
INTERAKSI_OBAT_BERDASARKAN_FAKTOR_YANG_B.ppt
INTERAKSI_OBAT_BERDASARKAN_FAKTOR_YANG_B.pptINTERAKSI_OBAT_BERDASARKAN_FAKTOR_YANG_B.ppt
INTERAKSI_OBAT_BERDASARKAN_FAKTOR_YANG_B.pptRiyanUge
 
Asuhan Keperawatan Chronic Kidney Deseases
 Asuhan Keperawatan Chronic Kidney Deseases Asuhan Keperawatan Chronic Kidney Deseases
Asuhan Keperawatan Chronic Kidney Deseasespjj_kemenkes
 
Asuhan Keperawatan Chronic Kidney Deseases
Asuhan Keperawatan Chronic Kidney DeseasesAsuhan Keperawatan Chronic Kidney Deseases
Asuhan Keperawatan Chronic Kidney Deseasespjj_kemenkes
 
5_6145326102895134492.pptx
5_6145326102895134492.pptx5_6145326102895134492.pptx
5_6145326102895134492.pptxhrnw
 
Blueprint Uji Progres Mahasiswa Kedokteran Indonesia 2022
Blueprint Uji Progres Mahasiswa Kedokteran Indonesia 2022 Blueprint Uji Progres Mahasiswa Kedokteran Indonesia 2022
Blueprint Uji Progres Mahasiswa Kedokteran Indonesia 2022 Muhammad Idham Rahman
 
Jurnal buk dewi 1
Jurnal buk dewi 1Jurnal buk dewi 1
Jurnal buk dewi 1EggaRafika
 

Semelhante a Farmakoterapi geriatri2 (20)

Bab ii tinjauan pustaka i11ama
Bab ii tinjauan pustaka  i11amaBab ii tinjauan pustaka  i11ama
Bab ii tinjauan pustaka i11ama
 
Konsep Terapi
Konsep TerapiKonsep Terapi
Konsep Terapi
 
DRUG RELATED PROBLEMS (DRPs))))))))..pdf
DRUG RELATED PROBLEMS (DRPs))))))))..pdfDRUG RELATED PROBLEMS (DRPs))))))))..pdf
DRUG RELATED PROBLEMS (DRPs))))))))..pdf
 
Farmakologi (Prinsip-Prinsip Terapeutika, Keamanan, dan Efikasi Pengobatan)
Farmakologi  (Prinsip-Prinsip Terapeutika, Keamanan, dan Efikasi Pengobatan)Farmakologi  (Prinsip-Prinsip Terapeutika, Keamanan, dan Efikasi Pengobatan)
Farmakologi (Prinsip-Prinsip Terapeutika, Keamanan, dan Efikasi Pengobatan)
 
160648-ID-none interaksi obat dan makanan.docx
160648-ID-none interaksi obat dan makanan.docx160648-ID-none interaksi obat dan makanan.docx
160648-ID-none interaksi obat dan makanan.docx
 
219 218-1-pb
219 218-1-pb219 218-1-pb
219 218-1-pb
 
4926 7682-1-pb
4926 7682-1-pb4926 7682-1-pb
4926 7682-1-pb
 
Jurnal faktor risiko hipertensi
Jurnal faktor risiko hipertensiJurnal faktor risiko hipertensi
Jurnal faktor risiko hipertensi
 
2 suhartono-dampak-pestisida-terhadap-kesehatan
2 suhartono-dampak-pestisida-terhadap-kesehatan2 suhartono-dampak-pestisida-terhadap-kesehatan
2 suhartono-dampak-pestisida-terhadap-kesehatan
 
Frailty in geriatri and the others things
Frailty in geriatri and the others thingsFrailty in geriatri and the others things
Frailty in geriatri and the others things
 
STUDI PROSPEKTIF POTENSI INTERAKSI OBAT GOLONGAN ANTIBIOTIK PADA PASIEN PEDIA...
STUDI PROSPEKTIF POTENSI INTERAKSI OBAT GOLONGAN ANTIBIOTIK PADA PASIEN PEDIA...STUDI PROSPEKTIF POTENSI INTERAKSI OBAT GOLONGAN ANTIBIOTIK PADA PASIEN PEDIA...
STUDI PROSPEKTIF POTENSI INTERAKSI OBAT GOLONGAN ANTIBIOTIK PADA PASIEN PEDIA...
 
Proses menua dan implikasinya
Proses menua dan implikasinyaProses menua dan implikasinya
Proses menua dan implikasinya
 
Farmakovigilans.pptx
Farmakovigilans.pptxFarmakovigilans.pptx
Farmakovigilans.pptx
 
INTERAKSI_OBAT_BERDASARKAN_FAKTOR_YANG_B.ppt
INTERAKSI_OBAT_BERDASARKAN_FAKTOR_YANG_B.pptINTERAKSI_OBAT_BERDASARKAN_FAKTOR_YANG_B.ppt
INTERAKSI_OBAT_BERDASARKAN_FAKTOR_YANG_B.ppt
 
Asuhan Keperawatan Chronic Kidney Deseases
 Asuhan Keperawatan Chronic Kidney Deseases Asuhan Keperawatan Chronic Kidney Deseases
Asuhan Keperawatan Chronic Kidney Deseases
 
Asuhan Keperawatan Chronic Kidney Deseases
Asuhan Keperawatan Chronic Kidney DeseasesAsuhan Keperawatan Chronic Kidney Deseases
Asuhan Keperawatan Chronic Kidney Deseases
 
5_6145326102895134492.pptx
5_6145326102895134492.pptx5_6145326102895134492.pptx
5_6145326102895134492.pptx
 
Blueprint Uji Progres Mahasiswa Kedokteran Indonesia 2022
Blueprint Uji Progres Mahasiswa Kedokteran Indonesia 2022 Blueprint Uji Progres Mahasiswa Kedokteran Indonesia 2022
Blueprint Uji Progres Mahasiswa Kedokteran Indonesia 2022
 
Jurnal buk dewi 1
Jurnal buk dewi 1Jurnal buk dewi 1
Jurnal buk dewi 1
 
Terapki Kanker Payudara | www.terapikankerindonesia.com
Terapki Kanker Payudara | www.terapikankerindonesia.comTerapki Kanker Payudara | www.terapikankerindonesia.com
Terapki Kanker Payudara | www.terapikankerindonesia.com
 

Mais de Gilang Rizki

Infeksi opertunistik
Infeksi opertunistikInfeksi opertunistik
Infeksi opertunistikGilang Rizki
 
Agen agen infeksius
Agen agen infeksiusAgen agen infeksius
Agen agen infeksiusGilang Rizki
 
Penerapan EBM Pada Setting Komunitas (Fokus PICO Methode)
Penerapan EBM Pada Setting Komunitas (Fokus PICO Methode)Penerapan EBM Pada Setting Komunitas (Fokus PICO Methode)
Penerapan EBM Pada Setting Komunitas (Fokus PICO Methode)Gilang Rizki
 
Farklin IDK Hematologi Semester VI Stikes Telogorejo Semarang
Farklin IDK Hematologi Semester VI Stikes Telogorejo SemarangFarklin IDK Hematologi Semester VI Stikes Telogorejo Semarang
Farklin IDK Hematologi Semester VI Stikes Telogorejo SemarangGilang Rizki
 
Materi Kuliah Farmasi Klinik Interpretasi Data Klinik Ginjal Mahasiswa Semest...
Materi Kuliah Farmasi Klinik Interpretasi Data Klinik Ginjal Mahasiswa Semest...Materi Kuliah Farmasi Klinik Interpretasi Data Klinik Ginjal Mahasiswa Semest...
Materi Kuliah Farmasi Klinik Interpretasi Data Klinik Ginjal Mahasiswa Semest...Gilang Rizki
 
Pharmaceutical Care Oncology I
Pharmaceutical Care Oncology IPharmaceutical Care Oncology I
Pharmaceutical Care Oncology IGilang Rizki
 
Pharmaceutical Care Bidang Geriatri II
Pharmaceutical Care Bidang Geriatri IIPharmaceutical Care Bidang Geriatri II
Pharmaceutical Care Bidang Geriatri IIGilang Rizki
 
Presentasi Kasus Bidang Geriatri (Pharmaceutical Geriatric)
Presentasi Kasus Bidang Geriatri (Pharmaceutical Geriatric)Presentasi Kasus Bidang Geriatri (Pharmaceutical Geriatric)
Presentasi Kasus Bidang Geriatri (Pharmaceutical Geriatric)Gilang Rizki
 
Kasus 2 hiperglikemia ec dm2, dispnea susp broncopneumonia dd tb, arf, anorex...
Kasus 2 hiperglikemia ec dm2, dispnea susp broncopneumonia dd tb, arf, anorex...Kasus 2 hiperglikemia ec dm2, dispnea susp broncopneumonia dd tb, arf, anorex...
Kasus 2 hiperglikemia ec dm2, dispnea susp broncopneumonia dd tb, arf, anorex...Gilang Rizki
 
Pelayanan Informasi Obat (PIO)
Pelayanan Informasi Obat (PIO)Pelayanan Informasi Obat (PIO)
Pelayanan Informasi Obat (PIO)Gilang Rizki
 
Edukasi dan Konseling Pasien
Edukasi dan Konseling PasienEdukasi dan Konseling Pasien
Edukasi dan Konseling PasienGilang Rizki
 
Identifying DRP's In Community Pharmacy Setting
Identifying DRP's In Community Pharmacy SettingIdentifying DRP's In Community Pharmacy Setting
Identifying DRP's In Community Pharmacy SettingGilang Rizki
 
Kuliah Pertemuan IV Interpretasi Data Klinik Sistem Mukoskeletal
Kuliah Pertemuan IV Interpretasi Data Klinik Sistem MukoskeletalKuliah Pertemuan IV Interpretasi Data Klinik Sistem Mukoskeletal
Kuliah Pertemuan IV Interpretasi Data Klinik Sistem MukoskeletalGilang Rizki
 
Pegantar Kuliah Interpretasi Data Klinik
Pegantar Kuliah Interpretasi Data KlinikPegantar Kuliah Interpretasi Data Klinik
Pegantar Kuliah Interpretasi Data KlinikGilang Rizki
 

Mais de Gilang Rizki (17)

Infeksi opertunistik
Infeksi opertunistikInfeksi opertunistik
Infeksi opertunistik
 
Agen agen infeksius
Agen agen infeksiusAgen agen infeksius
Agen agen infeksius
 
Penerapan EBM Pada Setting Komunitas (Fokus PICO Methode)
Penerapan EBM Pada Setting Komunitas (Fokus PICO Methode)Penerapan EBM Pada Setting Komunitas (Fokus PICO Methode)
Penerapan EBM Pada Setting Komunitas (Fokus PICO Methode)
 
Farklin IDK Hematologi Semester VI Stikes Telogorejo Semarang
Farklin IDK Hematologi Semester VI Stikes Telogorejo SemarangFarklin IDK Hematologi Semester VI Stikes Telogorejo Semarang
Farklin IDK Hematologi Semester VI Stikes Telogorejo Semarang
 
Materi Kuliah Farmasi Klinik Interpretasi Data Klinik Ginjal Mahasiswa Semest...
Materi Kuliah Farmasi Klinik Interpretasi Data Klinik Ginjal Mahasiswa Semest...Materi Kuliah Farmasi Klinik Interpretasi Data Klinik Ginjal Mahasiswa Semest...
Materi Kuliah Farmasi Klinik Interpretasi Data Klinik Ginjal Mahasiswa Semest...
 
Sterilisi farmasi
Sterilisi farmasiSterilisi farmasi
Sterilisi farmasi
 
Kebutuhan Cairan
Kebutuhan CairanKebutuhan Cairan
Kebutuhan Cairan
 
Pharmaceutical Care Oncology I
Pharmaceutical Care Oncology IPharmaceutical Care Oncology I
Pharmaceutical Care Oncology I
 
Pharmaceutical Care Bidang Geriatri II
Pharmaceutical Care Bidang Geriatri IIPharmaceutical Care Bidang Geriatri II
Pharmaceutical Care Bidang Geriatri II
 
Presentasi Kasus Bidang Geriatri (Pharmaceutical Geriatric)
Presentasi Kasus Bidang Geriatri (Pharmaceutical Geriatric)Presentasi Kasus Bidang Geriatri (Pharmaceutical Geriatric)
Presentasi Kasus Bidang Geriatri (Pharmaceutical Geriatric)
 
Kasus 2 hiperglikemia ec dm2, dispnea susp broncopneumonia dd tb, arf, anorex...
Kasus 2 hiperglikemia ec dm2, dispnea susp broncopneumonia dd tb, arf, anorex...Kasus 2 hiperglikemia ec dm2, dispnea susp broncopneumonia dd tb, arf, anorex...
Kasus 2 hiperglikemia ec dm2, dispnea susp broncopneumonia dd tb, arf, anorex...
 
Pelayanan Informasi Obat (PIO)
Pelayanan Informasi Obat (PIO)Pelayanan Informasi Obat (PIO)
Pelayanan Informasi Obat (PIO)
 
Edukasi dan Konseling Pasien
Edukasi dan Konseling PasienEdukasi dan Konseling Pasien
Edukasi dan Konseling Pasien
 
Swamedikasi
SwamedikasiSwamedikasi
Swamedikasi
 
Identifying DRP's In Community Pharmacy Setting
Identifying DRP's In Community Pharmacy SettingIdentifying DRP's In Community Pharmacy Setting
Identifying DRP's In Community Pharmacy Setting
 
Kuliah Pertemuan IV Interpretasi Data Klinik Sistem Mukoskeletal
Kuliah Pertemuan IV Interpretasi Data Klinik Sistem MukoskeletalKuliah Pertemuan IV Interpretasi Data Klinik Sistem Mukoskeletal
Kuliah Pertemuan IV Interpretasi Data Klinik Sistem Mukoskeletal
 
Pegantar Kuliah Interpretasi Data Klinik
Pegantar Kuliah Interpretasi Data KlinikPegantar Kuliah Interpretasi Data Klinik
Pegantar Kuliah Interpretasi Data Klinik
 

Último

Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 8 Fase D
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 8 Fase DModul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 8 Fase D
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 8 Fase DAbdiera
 
PRESENTASI PEMBELAJARAN IPA PGSD UT MODUL 2
PRESENTASI PEMBELAJARAN IPA PGSD UT MODUL 2PRESENTASI PEMBELAJARAN IPA PGSD UT MODUL 2
PRESENTASI PEMBELAJARAN IPA PGSD UT MODUL 2noviamaiyanti
 
MA Kelas XII Bab 1 materi musik mkontemnporerFase F.pdf
MA Kelas XII  Bab 1 materi musik mkontemnporerFase F.pdfMA Kelas XII  Bab 1 materi musik mkontemnporerFase F.pdf
MA Kelas XII Bab 1 materi musik mkontemnporerFase F.pdfcicovendra
 
Materi power point Kepemimpinan leadership .ppt
Materi power point Kepemimpinan leadership .pptMateri power point Kepemimpinan leadership .ppt
Materi power point Kepemimpinan leadership .pptAcemediadotkoM1
 
5. HAK DAN KEWAJIBAN JEMAAH indonesia.pdf
5. HAK DAN KEWAJIBAN JEMAAH indonesia.pdf5. HAK DAN KEWAJIBAN JEMAAH indonesia.pdf
5. HAK DAN KEWAJIBAN JEMAAH indonesia.pdfWahyudinST
 
Teknik Menjawab Kertas P.Moral SPM 2024.pptx
Teknik Menjawab Kertas P.Moral SPM  2024.pptxTeknik Menjawab Kertas P.Moral SPM  2024.pptx
Teknik Menjawab Kertas P.Moral SPM 2024.pptxwongcp2
 
PLaN & INTERVENSI untuk sekolah yang memerlukan
PLaN & INTERVENSI untuk sekolah yang memerlukanPLaN & INTERVENSI untuk sekolah yang memerlukan
PLaN & INTERVENSI untuk sekolah yang memerlukanssuserc81826
 
Topik 1 - Pengenalan Penghayatan Etika dan Peradaban Acuan Malaysia.pptx
Topik 1 - Pengenalan Penghayatan Etika dan Peradaban Acuan Malaysia.pptxTopik 1 - Pengenalan Penghayatan Etika dan Peradaban Acuan Malaysia.pptx
Topik 1 - Pengenalan Penghayatan Etika dan Peradaban Acuan Malaysia.pptxsyafnasir
 
Materi Kelas Online Ministry Learning Center - Bedah Kitab 1 Tesalonika
Materi Kelas Online Ministry Learning Center - Bedah Kitab 1 TesalonikaMateri Kelas Online Ministry Learning Center - Bedah Kitab 1 Tesalonika
Materi Kelas Online Ministry Learning Center - Bedah Kitab 1 TesalonikaSABDA
 
SKPM Kualiti @ Sekolah 23 Feb 22222023.pptx
SKPM Kualiti @ Sekolah 23 Feb 22222023.pptxSKPM Kualiti @ Sekolah 23 Feb 22222023.pptx
SKPM Kualiti @ Sekolah 23 Feb 22222023.pptxg66527130
 
slide presentation bab 2 sain form 2.pdf
slide presentation bab 2 sain form 2.pdfslide presentation bab 2 sain form 2.pdf
slide presentation bab 2 sain form 2.pdfNURAFIFAHBINTIJAMALU
 
Workshop penulisan buku (Buku referensi, monograf, BUKU...
Workshop penulisan buku                       (Buku referensi, monograf, BUKU...Workshop penulisan buku                       (Buku referensi, monograf, BUKU...
Workshop penulisan buku (Buku referensi, monograf, BUKU...Riyan Hidayatullah
 
aksi nyata pendidikan inklusif.pelatihan mandiri pmm
aksi nyata pendidikan inklusif.pelatihan mandiri pmmaksi nyata pendidikan inklusif.pelatihan mandiri pmm
aksi nyata pendidikan inklusif.pelatihan mandiri pmmeunikekambe10
 
Modul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docx
Modul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docxModul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docx
Modul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docxherisriwahyuni
 
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdf
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdfAKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdf
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdfTaqdirAlfiandi1
 
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdfShintaNovianti1
 
Sejarah Perkembangan Teori Manajemen.ppt
Sejarah Perkembangan Teori Manajemen.pptSejarah Perkembangan Teori Manajemen.ppt
Sejarah Perkembangan Teori Manajemen.pptssuser940815
 
Dinamika perwujudan Pancasila sebagai Dasar Negara dan Pandangan Hidup Bangsa
Dinamika perwujudan Pancasila sebagai Dasar Negara dan Pandangan Hidup BangsaDinamika perwujudan Pancasila sebagai Dasar Negara dan Pandangan Hidup Bangsa
Dinamika perwujudan Pancasila sebagai Dasar Negara dan Pandangan Hidup BangsaEzraCalva
 
RENCANA + Link2 Materi TRAINING "Effective LEADERSHIP & SUPERVISORY SKILL",
RENCANA + Link2 Materi TRAINING "Effective LEADERSHIP & SUPERVISORY  SKILL",RENCANA + Link2 Materi TRAINING "Effective LEADERSHIP & SUPERVISORY  SKILL",
RENCANA + Link2 Materi TRAINING "Effective LEADERSHIP & SUPERVISORY SKILL",Kanaidi ken
 
Catatan di setiap Indikator Fokus Perilaku
Catatan di setiap Indikator Fokus PerilakuCatatan di setiap Indikator Fokus Perilaku
Catatan di setiap Indikator Fokus PerilakuHANHAN164733
 

Último (20)

Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 8 Fase D
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 8 Fase DModul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 8 Fase D
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 8 Fase D
 
PRESENTASI PEMBELAJARAN IPA PGSD UT MODUL 2
PRESENTASI PEMBELAJARAN IPA PGSD UT MODUL 2PRESENTASI PEMBELAJARAN IPA PGSD UT MODUL 2
PRESENTASI PEMBELAJARAN IPA PGSD UT MODUL 2
 
MA Kelas XII Bab 1 materi musik mkontemnporerFase F.pdf
MA Kelas XII  Bab 1 materi musik mkontemnporerFase F.pdfMA Kelas XII  Bab 1 materi musik mkontemnporerFase F.pdf
MA Kelas XII Bab 1 materi musik mkontemnporerFase F.pdf
 
Materi power point Kepemimpinan leadership .ppt
Materi power point Kepemimpinan leadership .pptMateri power point Kepemimpinan leadership .ppt
Materi power point Kepemimpinan leadership .ppt
 
5. HAK DAN KEWAJIBAN JEMAAH indonesia.pdf
5. HAK DAN KEWAJIBAN JEMAAH indonesia.pdf5. HAK DAN KEWAJIBAN JEMAAH indonesia.pdf
5. HAK DAN KEWAJIBAN JEMAAH indonesia.pdf
 
Teknik Menjawab Kertas P.Moral SPM 2024.pptx
Teknik Menjawab Kertas P.Moral SPM  2024.pptxTeknik Menjawab Kertas P.Moral SPM  2024.pptx
Teknik Menjawab Kertas P.Moral SPM 2024.pptx
 
PLaN & INTERVENSI untuk sekolah yang memerlukan
PLaN & INTERVENSI untuk sekolah yang memerlukanPLaN & INTERVENSI untuk sekolah yang memerlukan
PLaN & INTERVENSI untuk sekolah yang memerlukan
 
Topik 1 - Pengenalan Penghayatan Etika dan Peradaban Acuan Malaysia.pptx
Topik 1 - Pengenalan Penghayatan Etika dan Peradaban Acuan Malaysia.pptxTopik 1 - Pengenalan Penghayatan Etika dan Peradaban Acuan Malaysia.pptx
Topik 1 - Pengenalan Penghayatan Etika dan Peradaban Acuan Malaysia.pptx
 
Materi Kelas Online Ministry Learning Center - Bedah Kitab 1 Tesalonika
Materi Kelas Online Ministry Learning Center - Bedah Kitab 1 TesalonikaMateri Kelas Online Ministry Learning Center - Bedah Kitab 1 Tesalonika
Materi Kelas Online Ministry Learning Center - Bedah Kitab 1 Tesalonika
 
SKPM Kualiti @ Sekolah 23 Feb 22222023.pptx
SKPM Kualiti @ Sekolah 23 Feb 22222023.pptxSKPM Kualiti @ Sekolah 23 Feb 22222023.pptx
SKPM Kualiti @ Sekolah 23 Feb 22222023.pptx
 
slide presentation bab 2 sain form 2.pdf
slide presentation bab 2 sain form 2.pdfslide presentation bab 2 sain form 2.pdf
slide presentation bab 2 sain form 2.pdf
 
Workshop penulisan buku (Buku referensi, monograf, BUKU...
Workshop penulisan buku                       (Buku referensi, monograf, BUKU...Workshop penulisan buku                       (Buku referensi, monograf, BUKU...
Workshop penulisan buku (Buku referensi, monograf, BUKU...
 
aksi nyata pendidikan inklusif.pelatihan mandiri pmm
aksi nyata pendidikan inklusif.pelatihan mandiri pmmaksi nyata pendidikan inklusif.pelatihan mandiri pmm
aksi nyata pendidikan inklusif.pelatihan mandiri pmm
 
Modul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docx
Modul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docxModul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docx
Modul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docx
 
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdf
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdfAKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdf
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdf
 
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
 
Sejarah Perkembangan Teori Manajemen.ppt
Sejarah Perkembangan Teori Manajemen.pptSejarah Perkembangan Teori Manajemen.ppt
Sejarah Perkembangan Teori Manajemen.ppt
 
Dinamika perwujudan Pancasila sebagai Dasar Negara dan Pandangan Hidup Bangsa
Dinamika perwujudan Pancasila sebagai Dasar Negara dan Pandangan Hidup BangsaDinamika perwujudan Pancasila sebagai Dasar Negara dan Pandangan Hidup Bangsa
Dinamika perwujudan Pancasila sebagai Dasar Negara dan Pandangan Hidup Bangsa
 
RENCANA + Link2 Materi TRAINING "Effective LEADERSHIP & SUPERVISORY SKILL",
RENCANA + Link2 Materi TRAINING "Effective LEADERSHIP & SUPERVISORY  SKILL",RENCANA + Link2 Materi TRAINING "Effective LEADERSHIP & SUPERVISORY  SKILL",
RENCANA + Link2 Materi TRAINING "Effective LEADERSHIP & SUPERVISORY SKILL",
 
Catatan di setiap Indikator Fokus Perilaku
Catatan di setiap Indikator Fokus PerilakuCatatan di setiap Indikator Fokus Perilaku
Catatan di setiap Indikator Fokus Perilaku
 

Farmakoterapi geriatri2

  • 1. Penggunaan Obat Pada Geriatrik (DRP, START, STOPP Criteria) Gilang Rizki Al Farizi, M.Farm.,Apt Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Telogorejo Semarang Prodi S-1 Farmasi gilangrizki,alfarizi@gmail.com
  • 2. Outline Demografi Pasien Lansia Populasi geriatri di Indonesia Farmakokinetika Geriatri dan DRP Perubahan ADME pada pasien geriatri karena proses penuaan (gerontology) Fall Risk assesment Obat-obat yang menyebabkan risiko jatuh pada lansia dan tools untuk menilainya Tools Untuk Menentukan Terapi Bears Criteria, STARRT/STOPP Criteria, Drug information Handbook/Medscape application Kasus-kasus geriatri 01 02 03 04
  • 3.  Geriatri atau lansia  populasi dengan usia > 65 tahun terdapat perubahan fisiologi tubuh  disebut ”chronologic age”  Badan puasat statistik mengkategorikan lansia atau geritatri di Indonesia menjadi a. pra lansia (45-59 th), lansia muda (60-69 th), lansia madya (70-79 th), lansia (> 60 th), dan lansia tua (> 80 th)  Pada geriatri  meningkatnya usia  meningkatnya komorbid  perubuhan fisiologi  butuh keterampilan seorang apoteker  kompleksitas terapi  Trend data penyakit pada lansia  perubahan profil farmakokinetik obat-obatan  dibutuhkan sebuah tools untuk assessment terapi  beberapa obat harus diwaspadai  risiko jatuh (fall risk)  meningkatnya cidera pada lansia INTRODUCTION
  • 4. Demografi Lansia  Berdasarkan trend data jumlah pasien lansia di amerika  hasil statistik meningkat  diperkirakan angkanya terus bertambah s.d tahun 2050  Hal serupa di Eropa  pengningkatan populasi lansia  kematian meningkat pada usia < 65 tahun  tapi tidak pada lansia terutama usia > 85 tahun
  • 5. Demografi Lansia (Lanjutan)  Pada tahun 2018 data dari Badan Pusat Statistik (BPS) Indonesia mencatat  persentase usia lansia 9,27% (24,49 juta)  dari total populasi di Indosia yang terbagi kedalam: Kelompok Umur Karakterist ik Pra lansia (45-59) Lansia Muda Lansia Madya Lansia Tua (> 80 th) Lansia (> 60 th) Laki 16,81 5,83 2,33 0,62 8,78 Perempuan 17,01 5,93 2,84 1,00 9,77  Terdapat 5 provinsi di Indonesia  memiliki jumlah populasi lansai paling banyak Jawa Tengah (12,34 %), DIY (12,37 %), Bali (9,68 %), Jawa Timur (11,56 %) dan Sulawesi Utara (10,26 %), Bali (9,68 %)  Trend di Indonesia  jumlah meningkat tiap tahun  1971 – 2018 jumlah meningkat 2 kali lipat  terutama usia > 60 tahun  Tahun 2018 – 2019  penurunan  memerlukan support system yang baik
  • 6. CREDITS: This presentation template was created by Slidesgo, including icons by Flaticon, and infographics & images by Freepik. Farmakokinetika Geriatri  Pada lansia terjadi perubahan-perubahan fisiologi  mempengaruhi profil farmakokinetika obat  rentan mengalami Drug Related Problems (DRP’s) interaksi obat, penggunaan obat yang belum diperlukan dalam kondisi klinis pasien (without indication), dosis obat yang tidak tepat, noncompliance  Perubahan fisiologi organ-organ pemetabolisme seperti liver dan organ eksresi seperti ginjal  meningkatnya waktu paruh obat (T ½)  Perubahan komposisi lemak tubuh  masa otot berkurang  jaringan adiposa bertambah  karena pembatasn aktifitas fisik  perubahan volume distribusi (Vd) obat. Contoh obat larut air (hidrofilik) peak plasma concentration (Cp) meningkat  obat larut lemak (lifofilik) volume distibusi meningkat  ESO obat meningkat  klirens ginjal menurun  penurunan LFG  masa paruh obat meningkat seperi ranitidine dan metformin
  • 7. CREDITS: This presentation template was created by Slidesgo, including icons by Flaticon, and infographics & images by Freepik. Farmakokinetika Geriatri (Lanjutan)  Perubahan pada CNS  aliran darah ke otak  berkurang 30%  fraksi obat terbagi sebagian besar di otak  obat2 anastesi dan gol opioid  meningkatnya sedasi dan delirium  Berkurangnya kemampuan ventrikel kiri  perfusi obat ke organ target menurun  efektivitas obat turun  pemberian obat2 CCB dihidropiridin  risiko hipotensi berat  Berkurang blood flow  penyerapan saluran cerna berkurang 40%  berpengaruh pada metabolism fase I dan fase II  perlu diperhatikan obat-obat prodrug efektifitas menurun  metabolit aktif obat meningkat  risiko ESO meningkat  Perubahan pada sistealwm hematoposis  protein plasma berkurang  fraksi obat bebas meningkat  toksis (diazepam)  meningkatnya a1-acid glycoprotein  mengikat beberapa obat  fraksi obat bebas turun (lodakain)
  • 8. CREDITS: This presentation template was created by Slidesgo, including icons by Flaticon, and infographics & images by Freepik. Perubahan profil terapi pada geriatric  makin bertambah usia profil terapi semakin sempit  perlu kecermatan seorang apoteker ditambah dengan kemampuan soft skill komunikasi  kolaborasi
  • 9. Obat-obat berisiko DRP pada Lansia  Dari beberapa studi  hospitalisasi pada pasien lansia  disebabkan oleh DRP’s (10 -22 %)  Ditambah kondisi lansia  meningkatnya ketergantungan pada usia produktif (support system)  perubahan kondisi fisiologi  sindroma geriatrik salah satunya penurunan fungsi penglihatan, pendengaran dan fungsi kognisi (perubahan status mental)  Peran farmasi sangat penting  4 expertise utama manajemen polifarmasi dan kepatuhan minum obat, manajemen penyakit kronis, mencegah medication eror (preventif), dan kolaborasi bersama tim pemberi asuhan (PPA) seperti dokter, ahli gizi, fisioterapi  Majemen polifarmasi  tools /intrumen assessment terapi pada geriatri  mengurangi kompleksitas regimen terapi (simflifikasi terapi) dan mengurangi ESO  Manajemen penyakit kronis  pharmaceutical care  pengingat jadawal minum obat  pasien rajal  Kolaborasi dengan tim PPA  pemantauan Bersama obat-obat berisiko pada geriatri
  • 10. Kasus DRP Yang Sering Muncul 1. Interaksi obat-obat (DDI) 2. Interaksi obat-penyakit 3. Efek samping obat 4. Adverse Drug withdrwal Event (ADWE)
  • 11. 1. Interaksi Obat-obat Drug 1 Drug 2 Interaction Efek Tidak diharapkan Simvasta tin Warfarin Simvastatin m/hambat enzim CYP2C9  efek warfarin Memanjangn ya waktu INR  risiko bleeding Amiodar on Warfarin Amiodaron m/hambat enzim CYP2C9  efek warfarin Memanjangn ya waktu INR  risiko bleeding Ciproflox acin Olanzapin Ciprofloxacin m/hambat enzim CYP1A2  efek olanzapine Risiko jatuh NSAID ACE- inhibitor Efek sinergis  vasodilatasi arteriol afferent Risiko AKI (Acute Kidneys Injury)
  • 13. 2. Interaksi Obat-Penyakit Obat-obat yang berinteraksi dengan penyakit memiliki kriteria: 1. Dapat menyebabkan perburukan progress penyakit 2. Menambah biaya perawatan 3. Memiliki mekanisme aksi daripada terapi yang diberikan  agonis kolinergik  menyebabkan deliruium (penurunan memusatkan perhatian)
  • 14. 3. Adverse Reaction  Risiko efek samping obat meningkat  perubahan kondisi fisiologi contoh penurunan laju filtrasi glomerulus (LFG)  kadar obat meningkat (slide awal)  Polifarmasi  interaksi obat  meningkatkan efek samping  perlu dicermati manfaat dan risiko  Efek samping
  • 17. 3.1 Fall Risk Assasment  Risiko jatuh  merupakan salah satu dari efek samping obat  Polifarmasi  menyebabkan risiko jatuh meningkat pada pasien lansia  Kondisi fisiologi  gangguan fungsi kognitif, hipotensi ortostatik, depresi, gangguan keseimbangan, kelemahan otot  factor penyebab risiko jatuh  penggunaan obat tertentu yang dapat menyebabkan efek diatas perlu cermat  Fall risk dievaluasi menggunakan tools Time up and go test (TUG
  • 18. 3.1 Fall Risk Assasment (2)
  • 19. 3.1 Fall Risk Assasment (3)
  • 20. 4. Adverse Drug withdrawl Event (ADWE)  Adverse Drug Withdrawl Event  clinically significant set of symptoms or signs caused by the removal of a drug”  Terdapat 2 jenis ADWE: a. withdrawl (fenomena rebound)  reseptor menjadi kembali disensitisasi diberikan obat yang sama contoh penggunaan obat-obat golongan steroid untuk terapi athrithis rhematoid b. gejala ”kembalinya ke kondisi medis awal” contoh penggunaan dizapam jika dihentikan tiba- tiba  isomnias (susah tidur), delirium, penurunan fungsi kognitif dan cemas
  • 21. STARTT/STOPP dan Beer’s Criteria 1. Digunakan untuk assessment inappropriate terapi 2. Membatasi penggunaan obat- obat tertentu yang berisiko menimbulkan ADR terutama pasien >= 65 tahun 3. Obat-obat yang belum diperlukan  STOPP criteria  dievaluasi dengan Beers criteria
  • 22.  Masing-masing golongan obat sesuai dengan kelas terapi memiliki kriteria STOPP  perhatikan yang berwarna merah  Gunakan keterangan dibawahnya  alasannya terapi perlu di evaluasi  tidak semua terapi yang masuk kriteria STOPP harus dihentikan  kaji dengan literature lain!!
  • 23. *keterangan QE = Quality of Evidence SR = Strength of REcomendation

Notas do Editor

  1. Kompleksitas terapi  salah satunya adalah polifarmasi (selain perubahan dari ADME) Tools  alat (quisioner atau instrument) untuk m/analisis sebuah terapi yang diberikan berdasarkan kriteria-kriteria tertentu Co-morbid  penyakit penyerta dari penyakit utamanya contoh coronary heart desease (CHD) co morbidnya hiperkolestrolemia  yang dapa menyebabkan komplikasi stroke
  2. Amerika dan Eropa  sama2 berdampak Covid-19 cukup parah  populasi > 85 th meningkat  terutama Negara Italia
  3. Yogya menjadi kota yang memiliki lansia  PSBB di beberapa titik  karena takut berdampak Covid-19
  4. Without indication  menyebabkan polifarmasi  perlu ketelitian dalam memberikan assessment penyakit  menurun kondisi fisiologi seperti perubahan status mental (salah satu sindroma geriatric)  menyebabkan pasien susah untuk mengingat LFG  laju filtrasi glomerulus Contoh obat hidrofil yang perlu diwaspadai  digoxin, verafamil, teofilin Contoh obat lipofil yang perlu diwaspadai  diazepam dan obat-obat penekan system syaraf lainnya
  5. Without indication  menyebabkan polifarmasi  perlu ketelitian dalam memberikan assessment penyakit  menurun kondisi fisiologi seperti perubahan status mental (salah satu sindroma geriatric)  menyebabkan pasien susah untuk mengingat Penyakit kronis  komplikasi penyakit pada geriatric  menyebabkan banyaknya terapi yang diberikan (polifarmasi)  butuh intervensi dari seorang apoteker Pencegahan medication eror (ME)  terutama pasien lansia rawat jalan  contoh obat-obat yang perlu diwaspadai adalah yang memiliki indeks risiko jatuh tinggi  menyebabkan peningkatan perawatan  salah satu langkah preventif Support system  lingkungan
  6. Without indication  menyebabkan polifarmasi  perlu ketelitian dalam memberikan assessment penyakit  menurun kondisi fisiologi seperti perubahan status mental (salah satu sindroma geriatric)  menyebabkan pasien susah untuk mengingat Penyakit kronis  komplikasi penyakit pada geriatric  menyebabkan banyaknya terapi yang diberikan (polifarmasi)  butuh intervensi dari seorang apoteker Pencegahan medication eror (ME)  terutama pasien lansia rawat jalan  contoh obat-obat yang perlu diwaspadai adalah yang memiliki indeks risiko jatuh tinggi  menyebabkan peningkatan perawatan  salah satu langkah preventif Support system  lingkungan
  7. Tidak semua interaksi obat perlu rekomendasi pergatian obat, khusus obat-obat tertentu yang memliki level interaksi “signifikan” yang perlu dimonitoring secara ketat, penjedaan interval minum obat atau mengganti obat yang masih dalam golongan yang sama
  8. obat-obat yang belum diperlukan dalam kondisi klinis pasien yang paling sering ditemukan adalah pemberian acid supresi seperti PPI, sucralfate  meningkatkan risiko infeksi dan peningkatan biaya perawatan
  9. Faktor fisiologi  factor intrinsic risiko jatuh Faktor obat-obatan  factor ekstrinsik risiko jatuh
  10. Faktor fisiologi  factor intrinsic risiko jatuh Faktor obat-obatan  factor ekstrinsik risiko jatuh
  11. Faktor fisiologi  factor intrinsic risiko jatuh Faktor obat-obatan  factor ekstrinsik risiko jatuh
  12. Desensitisasi  berkurangnya sensitivitas resepotor sehingga dosis harus ditingkatkan untuk mendapatkan efek terapi seperti pemberian awal obat
  13. Without indication  menyebabkan polifarmasi  perlu ketelitian dalam memberikan assessment penyakit  menurun kondisi fisiologi seperti perubahan status mental (salah satu sindroma geriatric)  menyebabkan pasien susah untuk mengingat Penyakit kronis  komplikasi penyakit pada geriatric  menyebabkan banyaknya terapi yang diberikan (polifarmasi)  butuh intervensi dari seorang apoteker Pencegahan medication eror (ME)  terutama pasien lansia rawat jalan  contoh obat-obat yang perlu diwaspadai adalah yang memiliki indeks risiko jatuh tinggi  menyebabkan peningkatan perawatan  salah satu langkah preventif Support system  lingkungan