Ringkasan dokumen tersebut adalah: (1) membahas hubungan antara mazhab klasik dan neo-klasik serta posisi Keynes di antara keduanya, (2) Keynes memberikan kritik terhadap beberapa doktrin klasik dan neo-klasik, dan (3) merekomendasikan peran pemerintah dalam mengatasi masalah ekonomi seperti pengangguran.
1. Hubungan Antara Mazhab Klasik
Dengan Mazhab Neo-Klasik Serta
Posisi Keynes Diantara Keduanya
Oleh :
Fuad Ridzqi
(1101101010044)
2. Mazhab Klasik
Titik tolak yang diberikan oleh mazhab
klasik adalah kebutuhan manusia akan
dapat terpenuhi dengan cara yang baik
sekiranya sumber-sumber daya produksi
digunakan secara efisien. Disamping itu
juga jika hasil produksi yang berupa
barang dan jasa dijual di pasaran melalui
persaingan yang benar-benar bebas.
3. Kritikan Para Penganut Sosialis
(Marxis) Terhadap Mazhab Klasik
Pemikiran mazhab klasik banyak
terdapat kelemahan-kelemahan dan
merugikan masyarakat serta kaum
buruh. Revolusi Industri memang
membawa kemajuan dan banyak
kekayaan, tetapi banyak dari rakyat
terutama kaum buruh yang hidupnya
tetap miskin karena gaji buruh bukan
hanya sangat rendah tetapi juga selalu
4. Mazhab Neo-Klasik Lahir
Karena adanya berbagai kritikan
terhadap mazhab klasik, pada akhir
abad ke-19 lahirlah mazhab baru yang
sekarang dikenal dengan nama neo-
klasik. Mazhab ini lahir sebagai sebuah
pembelaan terhadap mazhab klasik
yang telah mendapat banyak kritikan
dari penganut mazhab sosialis.
5. Neo-klasik melahirkan konsep
baru
Analisis yang dipergunakan oleh karl Marx
(sosialis) untuk meramal kejatuhan sistem
kapitalis bertitik tolak dari teori nilai tenaga
kerja dan tingkat upah
Kaum klasik melihat harga dari sisi produsen
(jumlah pengorbanan yang
dikeluarkan/biaya), Kaum marjinalis (neo-
klasik) melahirkan pemikiran baru tentang
harga, mereka melihat dari sisi konsumen,
yaitu kepuasan marjinal dari mengkonsumsi
satu unit barang terakhir.
6. Hukum Heinrich Gossen (1810-
1885)
Kepuasan marjinal (marginal Utility) dari
pengkonsumsian suatu barang akan
semakin turun jika barang yang sama
dikonsumsi semakin banyak, (Hukum
Gossen I)
Sumber daya dan dana yang tersedia serlalu
terbatas secara relatif untuk memenuhi
berbagai kebutuhan yang relatif tidak
terbatas adanya, (Hukum Gossen II)
7. Paradoks Intan dan Air
Smith menjelaskan bahwa air sangat
berfaedah tetapi mempunyai harga yang
sangat rendah, karena biaya yang diperlukan
untuk memperoleh air kecil atau tidak ada
sama sekali. Sebaliknya, intan yang kurang
berfaedah bagi manusia tetapi nilainya
sangat tinggi, karena diperlukan biaya yang
sangat tinggi untuk memperoleh intan
tersebut.
8. Menurut kaum neo-klasik, nilai atau harga
intan lebih tinggi dari harga air bukan karena
biaya untuk mendapatkan intan lebih besar
dari pada untuk mendapatkan air, melainkan
karena utilitas marjinal (utilitas dari
pengkonsumsian satu unit intan) yang besar.
Karena itu orang mau menghargai intan lebih
tinggi dari pada air
9. Perbedaan Mazhab Neo-klasik
dan Klasik
Mazhab klasik menjelaskan segala kondisi
ekonomi dalam kerangka kekuatan-kekuatan
misterius atau invisiblehand (tangan-tangan tak
terlihat)
Maka dalam mazhab neo-klasik mencoba
memberi penjelasan lengkap dengan
memfokuskan pada mekanisme-mekanisme
aktual yang menyebabkan terjadinya kondisi
ekonomi tersebut
Konsep neo-klasik bisa dikatakan
10. Posisi Keynes Diantara Teori
Klasik dan Neo-Klasik
Teori Keynesian, adalah suatu teori
ekonomi yang didasarkan pada ide
seorang ekonom Inggris abad ke-20, John
Maynard Keynes
Keynes juga dianggap sebagai peletak
dasar ekonomi makro, yang sebelumnya
baik aliran klasik maupun neoklasik
menggunakan analisis ekonomi secara
mikro. Keynes melihat hubungan diantara
variable-variabel ekonomi seperti
pendapatan, konsumsi, tabungan, pajak, p
engeluaran pemerintah, ekspor
11. Pandangan Keynes sering dianggap
sebagai awal dari pemikiran ekonomi
modern. Keynes banyak melakukan
pembaharuan dan perumusan ulang
doktrin-doktrin klasik dan neo-klasik
12. Doktrin yang dikritisi oleh Keynes
Penawaran akan selalu berhasil menciptakan
permintaannya sendiri (supply creates it’s own
demand) pendapatan yang diperoleh akan
seluruhnya dibelanjakan.
Tenaga kerja akan terserap secara penuh (fully
employed) jika didasarkan kepada mekanisme
pasar karena orang-orang yang tidak bekerja
tersebut akan bersedia bekerja dengan tingkat
upah yang lebih rendah, yang mendorong
pengusaha untuk mempekerjakan labor lebih
banyak, sehingga akhirnya semua yang mau
bekerja akan memperoleh pekerjaan.
13. Kritikan Keynes terhadap
mazhab klasik dan neo-klasik
Pada kenyataannya permintaan sering lebih
kecil dari penawaran karena tidak semua
pendapatan masyarakat itu dibelanjakan
tetapi ditabung juga. Akibatnya jumlah
konsumsi lebih kecil dari pendapatan yang
artinya tidak semua produksi diserap
masyarakat dan hal ini tidak sesuai dengan
teori klasik yang mengatakan penawaran
akan selalu berhasil menciptakan
permintaannya sendiri (supply creates it’s
14. Dimanapun para pekerja mempunyai semacam
serikat kerja (labor union) yang selalu
memperjuangkan kepentingan buruh dari penurunan
tingkat upah, itu berarti tidak semua buruh akan
bersedia bekerja bekerja pada tingkat upah rendah
yang ditawarkan perusahaan.
Kalaupun tingkat upah bisa diturunkan maka :
Pendapatan masyarakat turun sehingga daya beli dan
konsumsi terhadap produk yang dihasilkan berkurang.
Akhirnya akan mendorong turunnya harga-harga. jika
harga-harga turun, maka produktivitas tenaga kerja
juga menurun. Hal ini akan menyababkan perusahaan
melakukan rasionalisasi untuk menghemat biaya
produksi dengan memberhentikan sebagian
karyawan. Maka tingkat pengangguran akan semakin
besar dan full employement sama sekali tidak akan
15. Rekomendasi Keynes
Perekonomian tidak diserahkan begitu saja pada
mekanisme pasar. Peran pemerintah diperlukan
sampai batas-batas tertentu
Misalnya jika pengangguran terjadi maka
pemerintah bisa memperbesar volume
pengeluarannya untuk proyek-proyeknya sehingga
sebagian pengangguran mendapat pekerjaan yang
akhirnya akan menambah pendapatan masyarakat
Contoh yang lain jika harga-harga naik, maka
pemerintah dapat menarik jumlah uang yang
beredar dengan mengenakan pajak yang lebih tinggi
sehingga jumlah uang yang beredar berkurang dan
inflasi tinggi tidak akan terjadi
16. Meskipun Keynes tidak sepenuhnya setuju
dengan mahzab klasik dan neo-klasik yang
identik dengan kapitalisme, Keynes sama sekali
bukan seorang sosialis, atau agen mahzab
Marxisme. Tetapi keynes mencoba untuk
menyempurnakan konsep klasik dan neo-klasik
Seperti pernah disampaikan Paul Krugman,
Guru Besar Universitas Columbia AS, yang juga
pernah meraih nobel ekonomi :
Keynes was no socialist—he came to save
capitalism, not to bury it. . . . There has been
nothing like Keynes’s achievement in the annals
of social sciences.