SlideShare uma empresa Scribd logo
1 de 4
Baixar para ler offline
IRIGASI TELINGA DAN MATA
IRIGASI TELINGA
A. Definisi
Irigasi telinga adalah tindakan medis yang bertujuan untuk membersikan liang telinga
luar dari nanah, serumen dan benda-benda asing. Irigasi telinga adalah suatu untuk
memasukan cairan (air hangat kuku) ke dalam telinga. Tujuannya untuk membersihkan
telinga atau mengeluarkan benda asing dalam telinga.
B. Indikasi
1. Untuk mengeluarkan cairan , serumen, bahan-bahan asing dari kanal audiotory
eksternal
2. Untuk mengirigasi kanal audiotory eksternal dengan larutan antiseptic
3. Untuk menghangatkan atau mendinginkan kanal audiotory eksternal
C. Kontraindikasi
1. Perforasi membrane timpani atau resiko tidak utuh (injurie sekunder, pembedahan,
miringitomo)
2. Terjadi komplikasi sebelum irigasi
3. Temperature yang ekstrim panas dapat menyebabkan pusing, mual dan muntah
4. Bila ada benda penghisap air dalam telinga, seperti bahan sayuran (kacang), jangan di
irigasi karena bahan-bahan tersebut mengembang dan sulit berkembang
D. Kemungkinan komplikasi
1. Rupture (pecah) pada membrane tympani. Kehilangan pendengaran
2. Trauma/injury kanal telinga dalam
3. Vertigo, mual, nyeri selama dan setelah prosedur, stop segera bila terjadi
kemungkinan, ulangi lagi dan pastikan tekanan dan temperature yang cocok untuk
mencegah berulangnya gejala
E. Bahaya
1. Infeksi pecahnya gendang telinga
2. Rupture membrane timpani
3. Kehilangan pendengaran
4. Trauma/injury kanal telinga dalam
F. Obat irigasi telinga
1. Diuretic
2. Obat kemoterapi
3. Anti malaria
4. Obat anti-inflamasi
5. Bahan kimia
6. Antibiotika aminoglisida
7. Antibiotic lain
G. Alat dan bahan
Baki berisi alat-alat yang steril :
1. Mangkok kecil berisi cairan dengan suhu 37oc
2. Semprot telinga
3. Pinset telinga
4. Corong telinga
5. Pemilin telinga
6. Pengail telinga
Baki berisi alat-alat tidak steril
1. Bengkok 1 buah
2. Perlak dan alasnya
3. Lampu spiritus
4. Lampu kepala
5. Kapas dan tempatnya
6. Ember kotoran
H. Prosedur kerja
1. Beritahu tindakan apa yang akan dilakukan kepada klien
2. Klien diberatu dalam posisi duduk. bila klien adalah anak kecil, harus dipangku
sambil dipegang kepalanya
3. Perlak dan alasnya dipasang di bahu dibawah telinga yang akan dibersihkan
4. Pasang lampu kepala
5. Perawat mencuci tangan
6. Bersihkan kotoran telinga dengan kapas, memakai pemilin kapas yang telah di
flamber terlebih dahulu
7. Berikan bengkok kepada pasien dan minta kerja sama pasien untuk memegang
bengkok dengan posisi dibawah telinga
8. Hisaplah cairan dengan menggunakan semprotan dan keluarkan udara dari semprotan
9. Tariklah daun telinga klien ke atas kemudian kebelakang dan dengan tangan yang lain
perawat memancarkan cairan ke dinding atas dari liang telinga (penyemprotan cairan
harus perlahan-lahan dan tepat ditujukan ke dinding atas liang telinga)
10. Jika sudah bersih, keringkan daun telinga dengan kapas yang telah dipilin dan di
flamber
11. Lihat atau periksa kembali liang telinga klien apakah sudah bersih atau belum dengan
menggunakan corong telinga
12. Perawat cuci tangan
13. Bersihkan alat-alat
14. Tulis hasil dalam catatan keperawatan
IRIGASI MATA
A. Definisi
Tindakan membersihkan mata atau bola mata dengan air yang mengalir, yang
bertujuan untuk membersihkan atau mengeluarkan benda asing dalam mata
B. Indikasi dan kontraindikasi
Indikasi :
1. Cedera kimiawi pada mata
2. Benda asing dalam mata
3. Inflamasi mata
Kontraindikasi :
1. Luka karena tusukan/perforasi mata
C. Kemungkinan komplikasi
1. Kemungkinan terjadi cedera perforasi pada mata bila irigasi dilakukan dengan
tidak hati-hati dan lembut
2. Kontaminasi silang pada mata yang sehat bila terjadi infeksi
3. Abrasi kornea atau kongjungtiva
D. Peralatan
1. Handscon bersih
2. Anestasi topical (bila perlu)
3. Cairan irigasi steril (biasanya normal saline) dengan kanula
4. Plester katun
5. Retractor desmares (bila ada)
6. Kasa secukupnya
7. Bengkok
8. Handuk atau laken untuk menutupi pakaian pasien
E. Langkah-langkah
1. Siapkan peralatan
2. Identifikasi pasien
3. Jelaskan prosedur tindakan pada pasien
4. Pakai sarung tangan
5. Tutupi pasien dengan handuk atau laken
6. Miringkan pasien kea rah lateral mata yang akan di irigasi, pasang bengkok
7. Bila perlu teteskan anastesi topical, gunakan retractor desmares untuk membuka
kelopak mata harus ditahan agar tetap terbuka, gunakan kasa.
8. Untuk menahan kelopak mata tetap terbuka, berikan tekanan pada tulang
prominen pada alis dan pipi, tidak pada bola mata
9. Arahkan jatuhnya aliran irigasi langsung diatas cela kelopak mata bagian masal
(kantus), dari dalam katus keluar arah katus
10. Biasanya digunakan 1 liter cairan dengan cepat untuk cidera mata karena asam
11. Biasanya digunakan 2 liter cairan untuk cidera karena alkali pada mata
12. Keringkan bagian luar bagian mata dan daerah sekitarnya setelah melakukan
irigasi
F. Tindak lanjut
1. Periksa efektifitas irigasi, ukur pH fornis konjungtifa dengan indicator pH
2. pH normal mata adalah 7,4 dan bila hasil pengukurannya abnormal lanjutkan
irigasi
3. bila pH hasil pengukuran menunjukan angka yang normal. Periksa kembali 20
menit untuk memastikan bahwa hal ini normal
4. kaji rasa nyaman pasien
G. Dokumentasi
1. Tanggal dan waktu prosedur
2. Jenis dan jumlah cairan yang diberikan
3. Toleransi pasien terhadap pasien
4. Karakter cairan yang keluar catat setiap benda asing yang keluar
5. Kondisi mata setelah prosedur seperti kemerahan, bengkak dan reaksi pupil
6. Intruksi-intruksi yang diberikan kepada pasien atau keluarga
H.

Mais conteúdo relacionado

Mais procurados

Pengkajian keperawatan Keluarga
Pengkajian keperawatan KeluargaPengkajian keperawatan Keluarga
Pengkajian keperawatan KeluargaNs.Heri Saputro
 
Anticipatory guidance
Anticipatory guidanceAnticipatory guidance
Anticipatory guidanceAmalia Senja
 
Jawaban mtbs puskesmas prambon wetan
Jawaban mtbs puskesmas prambon wetanJawaban mtbs puskesmas prambon wetan
Jawaban mtbs puskesmas prambon wetanAbdul Rochman
 
Prinsip prinsip etika keperawatan
Prinsip prinsip etika keperawatanPrinsip prinsip etika keperawatan
Prinsip prinsip etika keperawatanHiiendry Pangestu
 
134454836 lp-oksigenasi
134454836 lp-oksigenasi134454836 lp-oksigenasi
134454836 lp-oksigenasinanang aw aw
 
Evaluasi keperawatan
 Evaluasi keperawatan Evaluasi keperawatan
Evaluasi keperawatanpjj_kemenkes
 
2. lp kebutuhan cairan dan elektrolit
2. lp kebutuhan cairan dan elektrolit2. lp kebutuhan cairan dan elektrolit
2. lp kebutuhan cairan dan elektrolitmasantian
 
KUMPULAN SDKI SLKI SIKI TERBARU.docx
KUMPULAN SDKI SLKI SIKI TERBARU.docxKUMPULAN SDKI SLKI SIKI TERBARU.docx
KUMPULAN SDKI SLKI SIKI TERBARU.docxMERYMARLINA1
 
Prinsip pencegahan infeksi bag.6
Prinsip pencegahan infeksi bag.6Prinsip pencegahan infeksi bag.6
Prinsip pencegahan infeksi bag.6tristyanto
 
Pembahasan Soal Ukom Keperawatan Gawat Darurat
Pembahasan Soal Ukom Keperawatan Gawat DaruratPembahasan Soal Ukom Keperawatan Gawat Darurat
Pembahasan Soal Ukom Keperawatan Gawat DaruratHenriantoKarolusSire
 
Implementasi,evaluasi,pembahasan.pdf
Implementasi,evaluasi,pembahasan.pdfImplementasi,evaluasi,pembahasan.pdf
Implementasi,evaluasi,pembahasan.pdfﱞﱞ ﱞﱞ ﱞﱞ
 
Nilai normal tanda tanda vital
Nilai normal tanda tanda vitalNilai normal tanda tanda vital
Nilai normal tanda tanda vitalTri Kusniati
 
Asuhan keperawatan kejang demam pada an
Asuhan keperawatan kejang demam pada anAsuhan keperawatan kejang demam pada an
Asuhan keperawatan kejang demam pada anRismayanti Hairil
 

Mais procurados (20)

Askep hipertermi AKPER PEMDA MUNA
Askep hipertermi AKPER PEMDA MUNA Askep hipertermi AKPER PEMDA MUNA
Askep hipertermi AKPER PEMDA MUNA
 
Pengkajian keperawatan Keluarga
Pengkajian keperawatan KeluargaPengkajian keperawatan Keluarga
Pengkajian keperawatan Keluarga
 
Tugas kepala ruang
Tugas kepala ruangTugas kepala ruang
Tugas kepala ruang
 
Anticipatory guidance
Anticipatory guidanceAnticipatory guidance
Anticipatory guidance
 
Jawaban mtbs puskesmas prambon wetan
Jawaban mtbs puskesmas prambon wetanJawaban mtbs puskesmas prambon wetan
Jawaban mtbs puskesmas prambon wetan
 
Prinsip prinsip etika keperawatan
Prinsip prinsip etika keperawatanPrinsip prinsip etika keperawatan
Prinsip prinsip etika keperawatan
 
Macam2 dan cara penyuntikan
Macam2 dan cara penyuntikanMacam2 dan cara penyuntikan
Macam2 dan cara penyuntikan
 
134454836 lp-oksigenasi
134454836 lp-oksigenasi134454836 lp-oksigenasi
134454836 lp-oksigenasi
 
Evaluasi keperawatan
 Evaluasi keperawatan Evaluasi keperawatan
Evaluasi keperawatan
 
2. lp kebutuhan cairan dan elektrolit
2. lp kebutuhan cairan dan elektrolit2. lp kebutuhan cairan dan elektrolit
2. lp kebutuhan cairan dan elektrolit
 
KUMPULAN SDKI SLKI SIKI TERBARU.docx
KUMPULAN SDKI SLKI SIKI TERBARU.docxKUMPULAN SDKI SLKI SIKI TERBARU.docx
KUMPULAN SDKI SLKI SIKI TERBARU.docx
 
Prinsip pencegahan infeksi bag.6
Prinsip pencegahan infeksi bag.6Prinsip pencegahan infeksi bag.6
Prinsip pencegahan infeksi bag.6
 
SPO pemasangan NGT
SPO pemasangan NGTSPO pemasangan NGT
SPO pemasangan NGT
 
Pembahasan Soal Ukom Keperawatan Gawat Darurat
Pembahasan Soal Ukom Keperawatan Gawat DaruratPembahasan Soal Ukom Keperawatan Gawat Darurat
Pembahasan Soal Ukom Keperawatan Gawat Darurat
 
Implementasi,evaluasi,pembahasan.pdf
Implementasi,evaluasi,pembahasan.pdfImplementasi,evaluasi,pembahasan.pdf
Implementasi,evaluasi,pembahasan.pdf
 
Nilai normal tanda tanda vital
Nilai normal tanda tanda vitalNilai normal tanda tanda vital
Nilai normal tanda tanda vital
 
Asuhan keperawatan kejang demam pada an
Asuhan keperawatan kejang demam pada anAsuhan keperawatan kejang demam pada an
Asuhan keperawatan kejang demam pada an
 
Tugas askep kasus hipertensi
Tugas askep kasus hipertensiTugas askep kasus hipertensi
Tugas askep kasus hipertensi
 
Sop vulva hygiene
Sop vulva hygieneSop vulva hygiene
Sop vulva hygiene
 
Prosedur pemasangan kateter slideshare
Prosedur pemasangan kateter slideshareProsedur pemasangan kateter slideshare
Prosedur pemasangan kateter slideshare
 

Destaque

Kelainan Refraksi dan Lasik
Kelainan Refraksi dan LasikKelainan Refraksi dan Lasik
Kelainan Refraksi dan LasikPerdudikes
 
Paparan menristekdikti-dalam-acara-peluncuran-panduan-pelaksanaan-penelitian-...
Paparan menristekdikti-dalam-acara-peluncuran-panduan-pelaksanaan-penelitian-...Paparan menristekdikti-dalam-acara-peluncuran-panduan-pelaksanaan-penelitian-...
Paparan menristekdikti-dalam-acara-peluncuran-panduan-pelaksanaan-penelitian-...University of Sultan Ageng Tirtayasa
 
1. tajam penglihatan dan kelainan refraksi
1. tajam penglihatan dan kelainan refraksi1. tajam penglihatan dan kelainan refraksi
1. tajam penglihatan dan kelainan refraksifikri asyura
 
289902682 kelainan-refraksi
289902682 kelainan-refraksi289902682 kelainan-refraksi
289902682 kelainan-refraksitaufiq andrian
 
Kelainan refraksi
Kelainan refraksiKelainan refraksi
Kelainan refraksiQueen Lea
 
Askep indera pendengaran
Askep indera pendengaranAskep indera pendengaran
Askep indera pendengaranadrianto2013001
 
Katarak upt puskesmas bantarsari
Katarak upt puskesmas bantarsariKatarak upt puskesmas bantarsari
Katarak upt puskesmas bantarsarihasanslide
 
Konjungtivitis gonoredan penatalaksanaannya
Konjungtivitis gonoredan penatalaksanaannyaKonjungtivitis gonoredan penatalaksanaannya
Konjungtivitis gonoredan penatalaksanaannyaellen wulandari
 
Profesionalisme dan tips meraih sukses
Profesionalisme dan tips meraih suksesProfesionalisme dan tips meraih sukses
Profesionalisme dan tips meraih sukseshalidalkaf01
 
Asuhan Keperawatan Pada Pasien Dengan Peradangan Pada Mata (Konjungtivitis)
Asuhan Keperawatan Pada Pasien Dengan  Peradangan Pada Mata (Konjungtivitis)Asuhan Keperawatan Pada Pasien Dengan  Peradangan Pada Mata (Konjungtivitis)
Asuhan Keperawatan Pada Pasien Dengan Peradangan Pada Mata (Konjungtivitis)pjj_kemenkes
 
Kelainan Refraksi
Kelainan RefraksiKelainan Refraksi
Kelainan Refraksiastiuki
 

Destaque (20)

Konjungtivitis
KonjungtivitisKonjungtivitis
Konjungtivitis
 
Kelainan Refraksi dan Lasik
Kelainan Refraksi dan LasikKelainan Refraksi dan Lasik
Kelainan Refraksi dan Lasik
 
Otitis media akut
Otitis  media  akutOtitis  media  akut
Otitis media akut
 
Pulstaile tinitus radiology
Pulstaile tinitus radiologyPulstaile tinitus radiology
Pulstaile tinitus radiology
 
Paparan menristekdikti-dalam-acara-peluncuran-panduan-pelaksanaan-penelitian-...
Paparan menristekdikti-dalam-acara-peluncuran-panduan-pelaksanaan-penelitian-...Paparan menristekdikti-dalam-acara-peluncuran-panduan-pelaksanaan-penelitian-...
Paparan menristekdikti-dalam-acara-peluncuran-panduan-pelaksanaan-penelitian-...
 
1. tajam penglihatan dan kelainan refraksi
1. tajam penglihatan dan kelainan refraksi1. tajam penglihatan dan kelainan refraksi
1. tajam penglihatan dan kelainan refraksi
 
289902682 kelainan-refraksi
289902682 kelainan-refraksi289902682 kelainan-refraksi
289902682 kelainan-refraksi
 
Kelainan refraksi
Kelainan refraksiKelainan refraksi
Kelainan refraksi
 
Katarak Imatur
Katarak ImaturKatarak Imatur
Katarak Imatur
 
WOC penyakit mata Glaukoma
WOC penyakit mata GlaukomaWOC penyakit mata Glaukoma
WOC penyakit mata Glaukoma
 
Askep indera pendengaran
Askep indera pendengaranAskep indera pendengaran
Askep indera pendengaran
 
Katarak upt puskesmas bantarsari
Katarak upt puskesmas bantarsariKatarak upt puskesmas bantarsari
Katarak upt puskesmas bantarsari
 
Konjungtivitis gonoredan penatalaksanaannya
Konjungtivitis gonoredan penatalaksanaannyaKonjungtivitis gonoredan penatalaksanaannya
Konjungtivitis gonoredan penatalaksanaannya
 
Glaukoma
GlaukomaGlaukoma
Glaukoma
 
Profesionalisme dan tips meraih sukses
Profesionalisme dan tips meraih suksesProfesionalisme dan tips meraih sukses
Profesionalisme dan tips meraih sukses
 
Asuhan Keperawatan Pada Pasien Dengan Peradangan Pada Mata (Konjungtivitis)
Asuhan Keperawatan Pada Pasien Dengan  Peradangan Pada Mata (Konjungtivitis)Asuhan Keperawatan Pada Pasien Dengan  Peradangan Pada Mata (Konjungtivitis)
Asuhan Keperawatan Pada Pasien Dengan Peradangan Pada Mata (Konjungtivitis)
 
Kelainan Refraksi
Kelainan RefraksiKelainan Refraksi
Kelainan Refraksi
 
Katarak
KatarakKatarak
Katarak
 
Glaukoma
Glaukoma Glaukoma
Glaukoma
 
Ppt glaukoma
Ppt glaukomaPpt glaukoma
Ppt glaukoma
 

Semelhante a SOP Irigasi telinga dan mata

Perawatan telinga 04
Perawatan telinga 04Perawatan telinga 04
Perawatan telinga 04iin lestari
 
pemeriksaan penunjang Diagnostik pada perawatan dasar langsung
pemeriksaan penunjang Diagnostik pada perawatan dasar langsungpemeriksaan penunjang Diagnostik pada perawatan dasar langsung
pemeriksaan penunjang Diagnostik pada perawatan dasar langsungTina Novianty S
 
Pertolongan pertama pada keracunan, luka bakar dan
Pertolongan pertama pada keracunan, luka bakar danPertolongan pertama pada keracunan, luka bakar dan
Pertolongan pertama pada keracunan, luka bakar danDessy Adeliana
 
AR101 -POLIBRIGED ( PERTOLONGAN CEMAS)
AR101 -POLIBRIGED ( PERTOLONGAN CEMAS)AR101 -POLIBRIGED ( PERTOLONGAN CEMAS)
AR101 -POLIBRIGED ( PERTOLONGAN CEMAS)mokhtar
 
dokumen.tips_intubasi-endotracheal-ppt.ppt
dokumen.tips_intubasi-endotracheal-ppt.pptdokumen.tips_intubasi-endotracheal-ppt.ppt
dokumen.tips_intubasi-endotracheal-ppt.pptAmaliaAdeDiamita
 
Sukatan PBSM thn 5 by fazlina adama
Sukatan PBSM thn 5 by fazlina adamaSukatan PBSM thn 5 by fazlina adama
Sukatan PBSM thn 5 by fazlina adamaFazlina Adama
 
Instrumen analitik feses
Instrumen analitik fesesInstrumen analitik feses
Instrumen analitik fesesIvan Hardivan
 
Penatalaksanaan Asfiksia Pada BBL
Penatalaksanaan Asfiksia Pada BBLPenatalaksanaan Asfiksia Pada BBL
Penatalaksanaan Asfiksia Pada BBLpjj_kemenkes
 
Examination of vaginal discharge with the prosedure
Examination of vaginal discharge with the prosedureExamination of vaginal discharge with the prosedure
Examination of vaginal discharge with the prosedureyetiindrawati3
 
PSPA: swamedikasi obat
PSPA: swamedikasi obatPSPA: swamedikasi obat
PSPA: swamedikasi obatnisha althaf
 
Job sheet PAP Smear dan IVA Test
Job sheet PAP Smear dan IVA TestJob sheet PAP Smear dan IVA Test
Job sheet PAP Smear dan IVA TestAyunina2
 
IRIGASI TELINGA.docx
IRIGASI TELINGA.docxIRIGASI TELINGA.docx
IRIGASI TELINGA.docxAlyLiah
 
Pengambilan Spesimen MIKROBIOLOGI.ppt
Pengambilan Spesimen MIKROBIOLOGI.pptPengambilan Spesimen MIKROBIOLOGI.ppt
Pengambilan Spesimen MIKROBIOLOGI.pptStHadijah
 

Semelhante a SOP Irigasi telinga dan mata (20)

Perawatan telinga 04
Perawatan telinga 04Perawatan telinga 04
Perawatan telinga 04
 
PPTSPUTUM.pptx
PPTSPUTUM.pptxPPTSPUTUM.pptx
PPTSPUTUM.pptx
 
pemeriksaan penunjang Diagnostik pada perawatan dasar langsung
pemeriksaan penunjang Diagnostik pada perawatan dasar langsungpemeriksaan penunjang Diagnostik pada perawatan dasar langsung
pemeriksaan penunjang Diagnostik pada perawatan dasar langsung
 
Kelompok 4
Kelompok 4Kelompok 4
Kelompok 4
 
Kelompok 4
Kelompok 4Kelompok 4
Kelompok 4
 
Pertolongan pertama pada keracunan, luka bakar dan
Pertolongan pertama pada keracunan, luka bakar danPertolongan pertama pada keracunan, luka bakar dan
Pertolongan pertama pada keracunan, luka bakar dan
 
Sap materi makro kdpk
Sap materi makro kdpkSap materi makro kdpk
Sap materi makro kdpk
 
AR101 -POLIBRIGED ( PERTOLONGAN CEMAS)
AR101 -POLIBRIGED ( PERTOLONGAN CEMAS)AR101 -POLIBRIGED ( PERTOLONGAN CEMAS)
AR101 -POLIBRIGED ( PERTOLONGAN CEMAS)
 
dokumen.tips_intubasi-endotracheal-ppt.ppt
dokumen.tips_intubasi-endotracheal-ppt.pptdokumen.tips_intubasi-endotracheal-ppt.ppt
dokumen.tips_intubasi-endotracheal-ppt.ppt
 
Sukatan PBSM thn 5 by fazlina adama
Sukatan PBSM thn 5 by fazlina adamaSukatan PBSM thn 5 by fazlina adama
Sukatan PBSM thn 5 by fazlina adama
 
Permenkes hidung
Permenkes hidungPermenkes hidung
Permenkes hidung
 
Sap materi makro kdpk
Sap materi makro kdpkSap materi makro kdpk
Sap materi makro kdpk
 
Instrumen analitik feses
Instrumen analitik fesesInstrumen analitik feses
Instrumen analitik feses
 
Penatalaksanaan Asfiksia Pada BBL
Penatalaksanaan Asfiksia Pada BBLPenatalaksanaan Asfiksia Pada BBL
Penatalaksanaan Asfiksia Pada BBL
 
Examination of vaginal discharge with the prosedure
Examination of vaginal discharge with the prosedureExamination of vaginal discharge with the prosedure
Examination of vaginal discharge with the prosedure
 
Irigasi telinga
Irigasi telingaIrigasi telinga
Irigasi telinga
 
PSPA: swamedikasi obat
PSPA: swamedikasi obatPSPA: swamedikasi obat
PSPA: swamedikasi obat
 
Job sheet PAP Smear dan IVA Test
Job sheet PAP Smear dan IVA TestJob sheet PAP Smear dan IVA Test
Job sheet PAP Smear dan IVA Test
 
IRIGASI TELINGA.docx
IRIGASI TELINGA.docxIRIGASI TELINGA.docx
IRIGASI TELINGA.docx
 
Pengambilan Spesimen MIKROBIOLOGI.ppt
Pengambilan Spesimen MIKROBIOLOGI.pptPengambilan Spesimen MIKROBIOLOGI.ppt
Pengambilan Spesimen MIKROBIOLOGI.ppt
 

Mais de Fransiska Oktafiani

Satuan acara penyuluhan dan leaflet diare pada anak
Satuan acara penyuluhan dan leaflet diare pada anakSatuan acara penyuluhan dan leaflet diare pada anak
Satuan acara penyuluhan dan leaflet diare pada anakFransiska Oktafiani
 
Format asuhan keperawatan anak 2018
Format asuhan keperawatan anak 2018Format asuhan keperawatan anak 2018
Format asuhan keperawatan anak 2018Fransiska Oktafiani
 
ASUHAN KEPERAWATAN PADA ANAK USIA 17 BULAN (TODDLER) DENGAN DIARE
ASUHAN KEPERAWATAN PADA ANAK USIA 17 BULAN (TODDLER) DENGAN DIARE ASUHAN KEPERAWATAN PADA ANAK USIA 17 BULAN (TODDLER) DENGAN DIARE
ASUHAN KEPERAWATAN PADA ANAK USIA 17 BULAN (TODDLER) DENGAN DIARE Fransiska Oktafiani
 
Proposal Karya Tulis Ilmiah Asuhan Keperawatan pada Anak Todler dengan Diare
Proposal Karya Tulis Ilmiah Asuhan Keperawatan pada Anak Todler dengan DiareProposal Karya Tulis Ilmiah Asuhan Keperawatan pada Anak Todler dengan Diare
Proposal Karya Tulis Ilmiah Asuhan Keperawatan pada Anak Todler dengan DiareFransiska Oktafiani
 
Buku Panduan Karya Tulis Ilmiah Berbasis Studi Kasus 2018
Buku Panduan Karya Tulis Ilmiah Berbasis Studi Kasus 2018Buku Panduan Karya Tulis Ilmiah Berbasis Studi Kasus 2018
Buku Panduan Karya Tulis Ilmiah Berbasis Studi Kasus 2018Fransiska Oktafiani
 
DIAGNOSTIK INVASIF DAN INTERVENSI NON BEDAH
DIAGNOSTIK INVASIF DAN INTERVENSI NON BEDAHDIAGNOSTIK INVASIF DAN INTERVENSI NON BEDAH
DIAGNOSTIK INVASIF DAN INTERVENSI NON BEDAHFransiska Oktafiani
 
Defibrillation || DC (Dirrect Current) Shock
Defibrillation || DC (Dirrect Current) ShockDefibrillation || DC (Dirrect Current) Shock
Defibrillation || DC (Dirrect Current) ShockFransiska Oktafiani
 
Cardiopulmonary Resuscitation (CPR) atau Resusitasi Jantung Paru-paru
Cardiopulmonary Resuscitation (CPR) atau Resusitasi Jantung Paru-paruCardiopulmonary Resuscitation (CPR) atau Resusitasi Jantung Paru-paru
Cardiopulmonary Resuscitation (CPR) atau Resusitasi Jantung Paru-paruFransiska Oktafiani
 
Konsep keperawatan keluarga 2017
Konsep keperawatan keluarga 2017Konsep keperawatan keluarga 2017
Konsep keperawatan keluarga 2017Fransiska Oktafiani
 
penyajian data hasil karya tulis ilmiah
 penyajian data hasil karya tulis ilmiah  penyajian data hasil karya tulis ilmiah
penyajian data hasil karya tulis ilmiah Fransiska Oktafiani
 

Mais de Fransiska Oktafiani (20)

Satuan acara penyuluhan dan leaflet diare pada anak
Satuan acara penyuluhan dan leaflet diare pada anakSatuan acara penyuluhan dan leaflet diare pada anak
Satuan acara penyuluhan dan leaflet diare pada anak
 
Format asuhan keperawatan anak 2018
Format asuhan keperawatan anak 2018Format asuhan keperawatan anak 2018
Format asuhan keperawatan anak 2018
 
Patofisiologi diare pada anak
Patofisiologi diare pada anakPatofisiologi diare pada anak
Patofisiologi diare pada anak
 
ASUHAN KEPERAWATAN PADA ANAK USIA 17 BULAN (TODDLER) DENGAN DIARE
ASUHAN KEPERAWATAN PADA ANAK USIA 17 BULAN (TODDLER) DENGAN DIARE ASUHAN KEPERAWATAN PADA ANAK USIA 17 BULAN (TODDLER) DENGAN DIARE
ASUHAN KEPERAWATAN PADA ANAK USIA 17 BULAN (TODDLER) DENGAN DIARE
 
Proposal Karya Tulis Ilmiah Asuhan Keperawatan pada Anak Todler dengan Diare
Proposal Karya Tulis Ilmiah Asuhan Keperawatan pada Anak Todler dengan DiareProposal Karya Tulis Ilmiah Asuhan Keperawatan pada Anak Todler dengan Diare
Proposal Karya Tulis Ilmiah Asuhan Keperawatan pada Anak Todler dengan Diare
 
Buku Panduan Karya Tulis Ilmiah Berbasis Studi Kasus 2018
Buku Panduan Karya Tulis Ilmiah Berbasis Studi Kasus 2018Buku Panduan Karya Tulis Ilmiah Berbasis Studi Kasus 2018
Buku Panduan Karya Tulis Ilmiah Berbasis Studi Kasus 2018
 
Sejarah Obat Herbal Indonesia
Sejarah Obat Herbal IndonesiaSejarah Obat Herbal Indonesia
Sejarah Obat Herbal Indonesia
 
DIAGNOSTIK INVASIF DAN INTERVENSI NON BEDAH
DIAGNOSTIK INVASIF DAN INTERVENSI NON BEDAHDIAGNOSTIK INVASIF DAN INTERVENSI NON BEDAH
DIAGNOSTIK INVASIF DAN INTERVENSI NON BEDAH
 
Drugs And Defibrillation
Drugs And DefibrillationDrugs And Defibrillation
Drugs And Defibrillation
 
Sindroma Koroner Akut
Sindroma Koroner AkutSindroma Koroner Akut
Sindroma Koroner Akut
 
Defibrillation || DC (Dirrect Current) Shock
Defibrillation || DC (Dirrect Current) ShockDefibrillation || DC (Dirrect Current) Shock
Defibrillation || DC (Dirrect Current) Shock
 
Ambulans Keperawatan
Ambulans KeperawatanAmbulans Keperawatan
Ambulans Keperawatan
 
Cardiopulmonary Resuscitation (CPR) atau Resusitasi Jantung Paru-paru
Cardiopulmonary Resuscitation (CPR) atau Resusitasi Jantung Paru-paruCardiopulmonary Resuscitation (CPR) atau Resusitasi Jantung Paru-paru
Cardiopulmonary Resuscitation (CPR) atau Resusitasi Jantung Paru-paru
 
Diagnosis & Penanganan Syok
Diagnosis & Penanganan SyokDiagnosis & Penanganan Syok
Diagnosis & Penanganan Syok
 
proses keperawatan jiwa 2017
proses keperawatan jiwa 2017proses keperawatan jiwa 2017
proses keperawatan jiwa 2017
 
konsep dasar karya tulis ilmiah
konsep dasar karya tulis ilmiahkonsep dasar karya tulis ilmiah
konsep dasar karya tulis ilmiah
 
Konsep keperawatan keluarga 2017
Konsep keperawatan keluarga 2017Konsep keperawatan keluarga 2017
Konsep keperawatan keluarga 2017
 
penyajian data hasil karya tulis ilmiah
 penyajian data hasil karya tulis ilmiah  penyajian data hasil karya tulis ilmiah
penyajian data hasil karya tulis ilmiah
 
Skenario penyegaran kader
Skenario penyegaran kaderSkenario penyegaran kader
Skenario penyegaran kader
 
Bagian inti BABI KTI
Bagian inti BABI KTIBagian inti BABI KTI
Bagian inti BABI KTI
 

Último

PROFIL KESEHATAN Puskesmas Tahun 2022 - Copy.ppt
PROFIL KESEHATAN Puskesmas Tahun 2022 - Copy.pptPROFIL KESEHATAN Puskesmas Tahun 2022 - Copy.ppt
PROFIL KESEHATAN Puskesmas Tahun 2022 - Copy.pptdodiharyanto42
 
Materi tatalaksana standar operasional prosedur stunting.pdf
Materi tatalaksana standar operasional prosedur stunting.pdfMateri tatalaksana standar operasional prosedur stunting.pdf
Materi tatalaksana standar operasional prosedur stunting.pdfUlimarthaManurung
 
Stabilitas obat dalam sediaan farmasi.pdf
Stabilitas obat dalam sediaan farmasi.pdfStabilitas obat dalam sediaan farmasi.pdf
Stabilitas obat dalam sediaan farmasi.pdfbelatikodr4t
 
MANAJEMEN PELAYANAN RAWAT INAP dan detailnya
MANAJEMEN PELAYANAN  RAWAT INAP dan detailnyaMANAJEMEN PELAYANAN  RAWAT INAP dan detailnya
MANAJEMEN PELAYANAN RAWAT INAP dan detailnyaLidia941960
 
Indikasi obat dan kontra indikasi di dalam pemberian
Indikasi obat dan kontra indikasi di dalam pemberianIndikasi obat dan kontra indikasi di dalam pemberian
Indikasi obat dan kontra indikasi di dalam pemberianhaslinahaslina3
 
MSDS Sodium Hypochlorite (Bayclin).PDF
MSDS  Sodium  Hypochlorite (Bayclin).PDFMSDS  Sodium  Hypochlorite (Bayclin).PDF
MSDS Sodium Hypochlorite (Bayclin).PDFSUDIRO11
 

Último (6)

PROFIL KESEHATAN Puskesmas Tahun 2022 - Copy.ppt
PROFIL KESEHATAN Puskesmas Tahun 2022 - Copy.pptPROFIL KESEHATAN Puskesmas Tahun 2022 - Copy.ppt
PROFIL KESEHATAN Puskesmas Tahun 2022 - Copy.ppt
 
Materi tatalaksana standar operasional prosedur stunting.pdf
Materi tatalaksana standar operasional prosedur stunting.pdfMateri tatalaksana standar operasional prosedur stunting.pdf
Materi tatalaksana standar operasional prosedur stunting.pdf
 
Stabilitas obat dalam sediaan farmasi.pdf
Stabilitas obat dalam sediaan farmasi.pdfStabilitas obat dalam sediaan farmasi.pdf
Stabilitas obat dalam sediaan farmasi.pdf
 
MANAJEMEN PELAYANAN RAWAT INAP dan detailnya
MANAJEMEN PELAYANAN  RAWAT INAP dan detailnyaMANAJEMEN PELAYANAN  RAWAT INAP dan detailnya
MANAJEMEN PELAYANAN RAWAT INAP dan detailnya
 
Indikasi obat dan kontra indikasi di dalam pemberian
Indikasi obat dan kontra indikasi di dalam pemberianIndikasi obat dan kontra indikasi di dalam pemberian
Indikasi obat dan kontra indikasi di dalam pemberian
 
MSDS Sodium Hypochlorite (Bayclin).PDF
MSDS  Sodium  Hypochlorite (Bayclin).PDFMSDS  Sodium  Hypochlorite (Bayclin).PDF
MSDS Sodium Hypochlorite (Bayclin).PDF
 

SOP Irigasi telinga dan mata

  • 1. IRIGASI TELINGA DAN MATA IRIGASI TELINGA A. Definisi Irigasi telinga adalah tindakan medis yang bertujuan untuk membersikan liang telinga luar dari nanah, serumen dan benda-benda asing. Irigasi telinga adalah suatu untuk memasukan cairan (air hangat kuku) ke dalam telinga. Tujuannya untuk membersihkan telinga atau mengeluarkan benda asing dalam telinga. B. Indikasi 1. Untuk mengeluarkan cairan , serumen, bahan-bahan asing dari kanal audiotory eksternal 2. Untuk mengirigasi kanal audiotory eksternal dengan larutan antiseptic 3. Untuk menghangatkan atau mendinginkan kanal audiotory eksternal C. Kontraindikasi 1. Perforasi membrane timpani atau resiko tidak utuh (injurie sekunder, pembedahan, miringitomo) 2. Terjadi komplikasi sebelum irigasi 3. Temperature yang ekstrim panas dapat menyebabkan pusing, mual dan muntah 4. Bila ada benda penghisap air dalam telinga, seperti bahan sayuran (kacang), jangan di irigasi karena bahan-bahan tersebut mengembang dan sulit berkembang D. Kemungkinan komplikasi 1. Rupture (pecah) pada membrane tympani. Kehilangan pendengaran 2. Trauma/injury kanal telinga dalam 3. Vertigo, mual, nyeri selama dan setelah prosedur, stop segera bila terjadi kemungkinan, ulangi lagi dan pastikan tekanan dan temperature yang cocok untuk mencegah berulangnya gejala E. Bahaya 1. Infeksi pecahnya gendang telinga 2. Rupture membrane timpani 3. Kehilangan pendengaran 4. Trauma/injury kanal telinga dalam F. Obat irigasi telinga 1. Diuretic 2. Obat kemoterapi 3. Anti malaria 4. Obat anti-inflamasi 5. Bahan kimia 6. Antibiotika aminoglisida 7. Antibiotic lain G. Alat dan bahan Baki berisi alat-alat yang steril :
  • 2. 1. Mangkok kecil berisi cairan dengan suhu 37oc 2. Semprot telinga 3. Pinset telinga 4. Corong telinga 5. Pemilin telinga 6. Pengail telinga Baki berisi alat-alat tidak steril 1. Bengkok 1 buah 2. Perlak dan alasnya 3. Lampu spiritus 4. Lampu kepala 5. Kapas dan tempatnya 6. Ember kotoran H. Prosedur kerja 1. Beritahu tindakan apa yang akan dilakukan kepada klien 2. Klien diberatu dalam posisi duduk. bila klien adalah anak kecil, harus dipangku sambil dipegang kepalanya 3. Perlak dan alasnya dipasang di bahu dibawah telinga yang akan dibersihkan 4. Pasang lampu kepala 5. Perawat mencuci tangan 6. Bersihkan kotoran telinga dengan kapas, memakai pemilin kapas yang telah di flamber terlebih dahulu 7. Berikan bengkok kepada pasien dan minta kerja sama pasien untuk memegang bengkok dengan posisi dibawah telinga 8. Hisaplah cairan dengan menggunakan semprotan dan keluarkan udara dari semprotan 9. Tariklah daun telinga klien ke atas kemudian kebelakang dan dengan tangan yang lain perawat memancarkan cairan ke dinding atas dari liang telinga (penyemprotan cairan harus perlahan-lahan dan tepat ditujukan ke dinding atas liang telinga) 10. Jika sudah bersih, keringkan daun telinga dengan kapas yang telah dipilin dan di flamber 11. Lihat atau periksa kembali liang telinga klien apakah sudah bersih atau belum dengan menggunakan corong telinga 12. Perawat cuci tangan 13. Bersihkan alat-alat 14. Tulis hasil dalam catatan keperawatan
  • 3. IRIGASI MATA A. Definisi Tindakan membersihkan mata atau bola mata dengan air yang mengalir, yang bertujuan untuk membersihkan atau mengeluarkan benda asing dalam mata B. Indikasi dan kontraindikasi Indikasi : 1. Cedera kimiawi pada mata 2. Benda asing dalam mata 3. Inflamasi mata Kontraindikasi : 1. Luka karena tusukan/perforasi mata C. Kemungkinan komplikasi 1. Kemungkinan terjadi cedera perforasi pada mata bila irigasi dilakukan dengan tidak hati-hati dan lembut 2. Kontaminasi silang pada mata yang sehat bila terjadi infeksi 3. Abrasi kornea atau kongjungtiva D. Peralatan 1. Handscon bersih 2. Anestasi topical (bila perlu) 3. Cairan irigasi steril (biasanya normal saline) dengan kanula 4. Plester katun 5. Retractor desmares (bila ada) 6. Kasa secukupnya 7. Bengkok 8. Handuk atau laken untuk menutupi pakaian pasien E. Langkah-langkah 1. Siapkan peralatan 2. Identifikasi pasien 3. Jelaskan prosedur tindakan pada pasien 4. Pakai sarung tangan 5. Tutupi pasien dengan handuk atau laken 6. Miringkan pasien kea rah lateral mata yang akan di irigasi, pasang bengkok 7. Bila perlu teteskan anastesi topical, gunakan retractor desmares untuk membuka kelopak mata harus ditahan agar tetap terbuka, gunakan kasa. 8. Untuk menahan kelopak mata tetap terbuka, berikan tekanan pada tulang prominen pada alis dan pipi, tidak pada bola mata 9. Arahkan jatuhnya aliran irigasi langsung diatas cela kelopak mata bagian masal (kantus), dari dalam katus keluar arah katus
  • 4. 10. Biasanya digunakan 1 liter cairan dengan cepat untuk cidera mata karena asam 11. Biasanya digunakan 2 liter cairan untuk cidera karena alkali pada mata 12. Keringkan bagian luar bagian mata dan daerah sekitarnya setelah melakukan irigasi F. Tindak lanjut 1. Periksa efektifitas irigasi, ukur pH fornis konjungtifa dengan indicator pH 2. pH normal mata adalah 7,4 dan bila hasil pengukurannya abnormal lanjutkan irigasi 3. bila pH hasil pengukuran menunjukan angka yang normal. Periksa kembali 20 menit untuk memastikan bahwa hal ini normal 4. kaji rasa nyaman pasien G. Dokumentasi 1. Tanggal dan waktu prosedur 2. Jenis dan jumlah cairan yang diberikan 3. Toleransi pasien terhadap pasien 4. Karakter cairan yang keluar catat setiap benda asing yang keluar 5. Kondisi mata setelah prosedur seperti kemerahan, bengkak dan reaksi pupil 6. Intruksi-intruksi yang diberikan kepada pasien atau keluarga H.