1. LK. 2.1. Eksplorasi Alternatif Solusi
No.
Masalah
terpilih
yang
akan
diselesai
kan
Akar
Penyebab
masalah
Eksplorasi Alternatif
Solusi
Analisis Alternatif Solusi.
1 Peserta didik
mengalami
kesulitan
dalam
belajar
Bahasa
Inggris
terutama
dalam
menulis teks
recount
Metode dan
model
pembelajaran
yang tidak
innovatif dan
variatif.
Hasil kajian literatur
Isnani (2016) menyatakan
bahwa metode STAD dapat
meningkatkan motivasi dan
prestasi dalam keterampilan
menulis teks recount kelas
Hetty Dwi Agustin (2020)
menyatakan bahwa motivasi
dan kemampuan menulis
“recount text” meningkat
dengan memanfaatkan media
gamber dengan metode PjBL.
Yanuarti Apsari (2017), Nita
Retnaningrum (2021) serta
Rosmita Ambarita (2019)
menyimpulkan bahwa teknik
picture series dapat
meningkatkan kemampuan
menulis teks recount.
An Nisa Nur Fatimah (2015)
step-step dalam metode PBL
dapat meningkatkan
kemampuan siswa dalam
mengorganisasi dan menulis
teks recount
Hasil wawancara :
Wawancara dengan teman
sejawat .
1. Kemampuan menulis
apalagi Bahasa Inggris
adalah kemampuan yang
sulit untuk
dikembangkan. Perlu
menerapkan model dan
metode yang
menyenangkan.
2. Model – model
pembelajaran yang
mendorong kerjasama
siswa juga baik untuk
diterapkan dalam kelas
agar siswa termotivasi dan
kadang siswa lebih faham
jika dijelaskan dan
dibantu oleh temannya
yang memiliki pemahaman
lebih.
Alternatif solusi atas masalah ini yakni dengan
diterapkannya model pembelajaran yang innovatif dan
variatif. Model ataupun metode pembelajaran yang
dapat diterapkan diantaranya meliputi :
Model pembelajaran STAD (Student Teams Achievement
Division)
Pros :
1. Meningkatkan kepecayaan diri dan kecakapan
individual.
2. Interaksi sosial terbangun dalam kelompok, siswa
dapat dengan sendirinya belajar ketika bersosialisasi
dengan lingkungannya (rekan kelompoknya).
3. Siswa diajarkan untuk membangun komitmen dalam
mengembangkan potensi kelompoknya.
4. Mengajarkan untuk menghargai orang lain dan saling
percaya.
5. Aktif berperan sebagai tutor sebaya untuk lebih
meningkatkan keberhasilan kelompok.
Cons :
1. Banyak menyita waktu guru dalam mempersipkan
pembelajaran
2. Jika jumlah siswa banyak, maka guru akan cukup
kesulitan untuk memperhatikan semua siswa
3. Banyak menyita waktu ketika proses pembagian
kelompok.
Project Based Learning (PjBL)
Pros :
1. Meningkatkan motivasi belajar peserta didik untuk
belajar, mendorong kemampuan mereka
2. Meningkatkan kemampuan pemecahan masalah.
3. Membuat peserta didik menjadi lebih aktif dan
berhasil memecahkan problem-problem kompleks.
4. Meningkatkan kolaborasi.
5. Mendorong peserta didik untuk mengembangkan
dan mempraktikkan keterampilan komunikasi.
6. Meningkatkan keterampilan peserta didik dalam
mengelola sumber.
7. Memberikan pengalaman kepada peserta didik
pembelajaran dan praktik dalam mengorganisasi
proyek, dan membuat alokasi waktu dan sumber-
sumber lain seperti perlengkapan untuk
menyelesaikan tugas.
8. Menyediakan pengalaman belajar yang melibatkan
peserta didik secara kompleks dan dirancang untuk
berkembang sesuai dengan dunia nyata.
9. Membuat suasana belajar menjadi menyenangkan,
sehingga peserta didik maupun pendidik menikmati
proses pembelajaran.
2. 3. Guru harus menggunakan
media – media menarik
Wawancara dengan pakar
1. Model pembelajaran yang
innovasi harus guru
kembangkan seperti
games, model pictures
series dan picture and
picture atau
menggunakan media –
media audio visual yang
menarik siswa agar
mengembangkan
kemampuan menulis
mereka.
2. Model project based
learning juga bisa
meningkatkan
kemampuan menulis
siswa. Hanya saja
diperlukan teknik dan
strategi yang baik oleh
guru. Perlu juga adanya
pendampingan dalam
melaksanakan kegiatan
menulis siswa karena
memang keterampilan
menulis itu sendiri sulit.
Cons.
1. Pembelajaran berbasis proyek memerlukan banyak
waktu yang harus disediakan untuk menyelesaikan
permasalahan yang kompleks
2. Banyak orang tua peserta didik yang merasa
dirugikan karena menambah biaya untuk
memasuki sistem baru.
3. Banyak guru merasa nyaman dengan kelas
tradisional, di mana instruktur memegang peran
utama di kelas. Ini merupakan tradisi yang sulit,
terutama bagi instruktur yang kurang atau tidak
menguasai teknologi.
4. Banyaknya peralatan yang harus disediakan. Oleh
karena itu, disarankan untuk menggunakan team
teaching dalam pembelajaran.
5. Peserta didik memiliki kelemahan dalam percobaan
dan pengumpulan informasi akan mengalami
kesulitan.
6. Ada kemungkinan peserta didik yang kurang aktif
dalam kerja kelompok.
7. Apabila topik yang diberikan pada masing masing
kelompok berbeda, dikhatirkan peserta didik tidak
memahami topik secara keseluruhan.
2 Rendahnya
motivasi
belajar
peserta didik
menulis teks
recount
Kurangnya
pengetahuan
guru terkait
metode dan
media
pembelajaran
yang
innovative
dan variatif.
Hasil kajian literature :
Dyah (2022) menyatakan
bahwa guru harus
mengikuti perkembangan
zaman yang mana cara
standar belajar mengajar
tatap muka tidak bisa lagi
dipertahankan, guru harus
mengembangkan berbagai
strategi, metode, dan model
pembelajaran untuk
menghadirkan kegiatan
pembelajaran yang sesuai
dengan karakteristik siswa
milenial.
Agus (2018) menyatakan
bahwa guru yang memiliki
kompetensi tinggi akan
melaksanakan
pembelajaran yang
kreatif, inovatif, dan
menyenangkan. Oleh
karena itu, kompetensi
guru perlu selalu
ditingkatkan. Salah satu
upaya yang dapat
dilakukan untuk
peningkatan kompetensi
guru adalah pengembangan
diri.
Perkembangan ilmu
pengetahuan, teknologi dan
seni menuntut guru untuk
Dari hasil kajian literature dan wawancara didapati
bahwa alternative solusi atas kurangnya pengetahuan
guru terkait metode dan media pembelajaran yang
innovative dan variatif yaitu guru harus
mengembangkan berbagai kompetensi dirinya agar
dapat menjadi guru professional. Upaya yang dilakukan
adalah dengan penerapan metode dan media
pembelajaran yang innovative dan kreatif. Beberapa
metode yang dapat digunakan guru yakni :
1. Penggunaan media picture series
Siswa lebih aktif dan memiliki motovasi yang besar selama
proses pembelajaran dengan menggunakan comic strips
karena mereka bebas mengeksplor ide bersama teman –
temannya (Yulizar Kiki Wardhany dkk, 2016)
Pros :
a. Menarik perhatian siswa. Dengan adanya komik,
siswa akan lebih tertarik dengan pelajaran. Materi
yang ada dikemas ke dalam cerita bergambar yang
dijelaskan dengan kalimat sederhana yang mampu
dicerna siswa dengan mudah.
b. Memotivasi siswa untuk belajar. Media
pembelajaran yang menarik, membuat siswa
termotivasi untuk belajar. Mereka akan memiliki
rasa untuk terus belajar karena tertrik dengan komik
tersebut.
c. Membangkitkan rasa ingin tahu siswa. Komik
biasanya berisi cerita berseri, dimana setiap serinya
cerita akan bersambung. Dengan demikian akan
menimbulkan rasa ingin tahu siswa. Terutama ketika
komik berisi cerita yang menuntut siswa untuk
mencari tahu sesuatu seperti pada komik-komik
detektif.
3. harus
belajar beradaptasi dengan
hal-hal baru yang berlaku
saat ini. Dalam kondisi ini,
seorang guru dituntut
untuk bisa beradaptasi
dengan berbagai perubahan
yang baru.Adapun
kemampuan tersebut bisa
diperoleh melalui pelatihan,
seminar maupun melalui
studi kepustakaan.
Menurut Irfan (2020), guru
harus selalu mencoba dan
mengupdate perkembangan
zaman terkait model
pembelajaran innovative.
Hasil wawancara :
Rekan Guru dan Pakar
1. Guru sebagai pembelajar
adalah guru yang selalu
meningkatkan
kompetensi dirinya
karena akan belajar
sepanjang hayatnya atau
biasa diistilahkan dengan
long life learner. Oleh
karena itu, guru harus
selalu mengikuti
perkembangan zaman
khususnya pendidikan.
2. Ada berbagai sumber
untuk meningkatkan
pengetahuan guru terkait
metode pembelajaran
contohnya buku,
internet, teman sejawat,
dll. Guru bisa belajar
dari sumber – sumber
tersebut.
3. Solusi untuk guru
memiliki pengetahuan
terkait metode
pembelajaran yang
kurang oleh guru yakni
dengan mengikuti
pelatihan – pelatihan,
workshop ataupun
webinar yang belakangan
banyak yang gratis.
Cons :
a. Kemudahan orang membaca komik membuat malas
membaca sehingga menyebabkan penolakan-
penolakan atas buku yang tidak bergambar.
b. Ditinjau dari segi bahasa komik hanya
mengguanakan kata-kata kotor atau kalimat yang
kurang dapat dipertanggung jawabkan. 3) Banyak
aksi-aksi yang menonjolkan kekerasan atau tingkah
laku yang prevented
2. Model picture and picture
Model picture and picture dapat meningkatkan motivasi siswa
dalam menulis teks recount (Maya Puspita Sari dkk, 2022)
Pros :
a. Materi yang diajarkan lebih terarah karena pada awal
pembelajaran guru menjelaskan kompetensi yang
harus dicapai dan materi secara singkat terlebih
dahulu.
b. Siswa lebih cepat menangkap materi ajar karena
guru menunjukkan gambar-gambar mengenai materi
yang dipelajari.
c. Dengan menganalisa gambar, dapat mengembangkan
daya nalar siswa untuk berfikir logis.
d. Dapat meningkatkan tanggung jawab siswa sebab
guru menanyakan alasan siswa mengurutkan gambar.
e. Pembelajaran lebih berkesan sebab siswa dapat
mengamati langsung gambar yang telah dipersiapkan
oleh guru.
Cons :
a. Sulit menemukan gambar yang bagus dan berkualitas
sesuai kompetensi dari materi yang akan diajarkan.
b. Memerlukan waktu yang lama dalam
pembelajarannya.
c. Jika guru kurang ahli dalam mengelola kelas, ada
kekhawatiran kelas akan kacau dan tidak kondusif.
d. Dibutuhkan dukungan fasilitas, alat, biaya yang
cukup memadai.