O slideshow foi denunciado.
Seu SlideShare está sendo baixado. ×

PRESENTASI_AKHIR_surantih.pptx

Anúncio
Anúncio
Anúncio
Anúncio
Anúncio
Anúncio
Anúncio
Anúncio
Anúncio
Anúncio
Anúncio
Anúncio
Carregando em…3
×

Confira estes a seguir

1 de 33 Anúncio

Mais Conteúdo rRelacionado

Semelhante a PRESENTASI_AKHIR_surantih.pptx (20)

Mais recentes (20)

Anúncio

PRESENTASI_AKHIR_surantih.pptx

  1. 1. LAPORAN AKHIR 2 . 0 . 1 . 5 PEKERJAAN : PENYUSUNAN MASTERPLAN DAN DED PPI SURANTIAH KONSULTAN PERENCANA
  2. 2. Di Kabupaten Pesisir Selatan terdapat 3 Buah PPI, Salah satu yang ingin dikembangkan adalah PPI Surantih. Pelabuhan Pendaratan Ikan (PPI) Surantih diharapkan dapat mengambil bagian dalam peningkatan pelayanan dibidang perikanan tangkap, sejak dari pra produksi, produksi hingga pasca produksi. Perikanan mempunyai peranan yang penting dan strategis dalam pembangunan perekonomian nasional, terutama dalam meningkatkan perluasan kesempatan kerja, pemerataan pendapatan, dan peningkatan taraf hidup masyarakat Sasaran akhir yang ingin dicapai adalah meningkatnya pendapatan dan taraf hidup masyarakat perikanan serta terkendalinya sumberdaya kelautan dan perikanan
  3. 3. • Sasaran dari kegiatan ini adalah peningkatan ekonomi masyarakat sekitar kawasan PPI Surantih. 1 • Maksud dari kegiatan ini adalah menentukan peruntukan lahan yang telah ada untuk Masterplan Pelabuhan Perikanan Pantai (PPI) Surantih. 2 TERSEDIANYA DOKUMEN MASTER PLAN DAN DED PPI SURANTIH
  4. 4. 1. Pematangan Lahan (Penimbunan Lokasi) 2. Jalan 3. Parkir 4. Ruang Terbuka Hijau 5. Rumah Pimpinan 6. Ruang Pertemuan Kantor TPI 7. Tempat Pelelangan ikan 8. Pertokoan (Pusat Bisnis) 9. Mess Operator 10. Mushalla 11. WC Umum dan Tempat wudhu 12. Workshop 13. Dermaga 14. Kolam Pelabuhan 15. Bangunan Pintu Muara
  5. 5. MASTERPLAN • PENATAAN RUANG adalah suatu sistim proses perencanaan tata ruang,pemanfaatan ruang, dan pengendalian pemanfaatan ruang DASAR HUKUM • UU NO.26 Tahun 2007 ttg penataan ruang • PP No.15 tahun 2010 tentang penyelenggaraan penataan ruang • Perda no.7 2011
  6. 6. • penjelasan Undang-undang Nomor: 9 Tahun 1985 tentang perikanan pasal 18, mengenai fungsi dan peranan pelabuhan perikanan yang dapat diuraikan sebagai berikut : 1. Pusat pengembangan masyarakat nelayan Sebagai sentra kegiatan masyarakat nelayan Pelabuhan Perikanan diarahkan dapat mengakomodir kegiatan nelayan baik nelayan berdomisili maupun nelayan pendatang. 2. Tempat berlabuh kapal perikanan; Pelabuhan Perikanan yang dibangun sebagai tambat/merapat (mouring), dapat melakukan berbagai kegiatan misalnya berlabuh (landing) dan mendaratkan ikan (unloading), memuat perbekalan (loading), istirahat (berthing), perbaikan apung (floating repair) dan naik dock (docking). 3. Tempat pendaratan ikan hasil tangkapan; Sebagai tempat pendaratan ikan hasil tangkap (unloading activities) Pelabuhan Perikanan selain memiliki fasilitas dermaga bongkar dan lantai dermaga (apron ) yang cukup memadai, untuk menjamin penanganan ikan (fish handling) yang baik dan bersih didukung pula oleh sarana/fasilitas sanitasi dan wadah pengangkat ikan. •
  7. 7. • faktor-faktor yang mempengaruhi atau yang harus dipertimbangkan dalam penyusunan rencana induk pengembangna pelabuhan perikanan: • Fungsi dan klasifikasi pelabuhan • Rencana induk pengembangan pelabuhan perikanan regional/nasional • Rencana induk pembangunan daerah • Potensi sumberdaya ikan yang tersedia • Proyeksi peningkatan produksi dan kegiatan perikanan • Proyeksi konsumsi • Fasilitas yang sudah ada • Potensi masyarakat • Akibat sampingan
  8. 8. JENIS – JENIS PELABUHAN PERIKANAN • Adapun fasilitas yang wajib ada di masing-masing tipe antara lain : • a) Tipe A (Pelabuhan Perikanan Samudera) • – Panjang dermaga minimal 300m • – Dalam kolam pelabuhan minimal 3m • – Fasilitas tambat labuh untuk kapal perikanan minimal 60 GT • – Luas lahan minimal 30 Ha • – Terdapat industri perikanan • – Punya laboratorium mutu • – Dll
  9. 9. JENIS – JENIS PELABUHAN PERIKANAN • b) Tipe B (Pelabuhan Perikanan Nusantara) • – Panjang dermaga minimal 150m • – Dalam kolam pelabuhan minimal 3m • – Fasilitas tambat labuh untuk kapal perikanan minimal 30 GT • – Luas lahan minimal 15 Ha • – Terdapat industry perikanan • – Punya laboratorium mutu • – Dll •
  10. 10. • c) Tipe C (Pelabuhan Perikanan Pantai) • – Panjang dermaga minimal 100m • – Dalam kolam pelabuhan minimal 2m • – Fasilitas tambat labuh untuk kapal • _ perikanan minimal 10 GT • – Luas lahan minimal 5 Ha • – Dll JENIS – JENIS PELABUHAN PERIKANAN
  11. 11. • d) Tipe D (Pangkalan Pendaratan Ikan) • – Panjang dermaga minimal 50m • – Dalam kolam pelabuhan minimal 2m • – Fasilitas tambat labuh untuk akapl perikanan minimal 3 GT • – Luas lahan minimal 2 Ha • – Dll JENIS – JENIS PELABUHAN PERIKANAN
  12. 12. I. KONDISI EKSISTING
  13. 13. • Luas Lahan = 3,3 Ha • Panjang dermaga = 64 m • Lebar kolam pelabuhan = 73 m • Dalam kolam pelabuhan = 2 m PANGKALAN PENDARATAN IKAN
  14. 14. HUBUNGAN FUNGSIONAL PEMBANGIAN ZONING didasarkan pada beberapa pertimbangan antara lain : Kemampuan daya dukung lahan yang didasarkan pada faktor fisik pada kawasan perencanaan serta pertimbangan lingkungan. Fungsi kawasan berdasarkan image yang akan di tonjolkan berdasarkan karakteristik kawasan perencanaan. Pola kawasan perencanaan yang akan membentuk bentuk zoning dan faktor pembatas pada kawasan perencanaan (chracter area) dan limitasi area. hubungan fungsional kawasan perencanaan yang akan membentuk jalur-jalur sirkulasi pada elemen-elemen ruang yang saling terkait antara satu sama lain.
  15. 15. ZONING KAWASAN • ZONA A = MESJID, PERTOKOAN • ZONA B = RUANG KANTOR • ZONA C = AULA, RUMAH DINAS • ZONA D = TPI/COOLSTORAGE/BENGKEL • ZONA E = RTH
  16. 16. JALUR SIRKULASI JALAN • Kebutuhan lahan untuk pembangunan jalan di kawasan dialokasikan 30% dari luas kawasan terbangun dengan luas lahan untuk pengembangan jaringan jalan. KEBUTUHAN RUANG
  17. 17. SARANA DAN PRASARANA • Berdasarkan pola kegiatan operasional di pelabuhan perikanan maka fasilitas-fasilitas yang terdapat di pelabuhan perikanan atau pendaratan ikan pada umumnya terdiri dari : • 1. Fasilitas pokok • a) Dermaga • Dermaga adalah suatu bangunan kelautan yang berfungsi sebagai tempat labuh dan bertambatnya kapal, bongkar muat hasil tangkapan dan mengisi bahan perbekalan untuk keperluan penangkapan ikan di laut. • Fasilitas yang terdapat di dermaga PPN Pantara lain: • 1) Fender yaitu fasilitas yang berfungsi agar kapal terhindar dari kerusakan akibat benturan dengan dermaga saat bertambat. • 2) Bolard yaitu suatu bentuk konstruksi di dermaga yang berfungsi untuk menambatkan kapal.
  18. 18. • Kolam pelabuhan • Kolam pelabuhan adalah daerah perairan pelabuhan untuk masuknya kapal yang akan bersandar di dermaga. • Kolam pelabuhan menurut fungsinya terbagi dua yaitu berupa: • 1) Alur pelayaran yang merupakan pintu masuk kolam pelabuhan sampai ke dermaga. • 2). Kolam putar yaitu daerah perairan untuk berputarnya kapal (turning basin). •
  19. 19. • Breakwater atau pemecah gelombang • Pemecah gelombang adalah suatu struktur bangunan kelautan yang berfungsi khusus untuk melindungi pantai atau daerah di sekitar pantai terhadap pengaruh gelombang laut. • Ada beberapa bentuk breakwater, diantaranya: • 1) Tipe breakwater timbunan adalah breakwater yang dibangun atas beberapa lapis batuan. Pada umumnya jenis material yang dapat digunakan untuk tipe breakwater timbunan adalah: • a) Batuan asli • b) Blok-blok beton • c) Kombinasi antara batuan asli dengan blok beton • d) Concrete shapes seperti tetrapod, quadripod, hexapod, tribar, modifikasi kubus beton, dolos dan lain-lain. • 2) Tipe breakwater dinding tegak (the wall type) • Adalah braekwater yang pembangunannya harus mempertimbangkan faktor-faktor, antara lain: • a) Tersedianya material pada lokasi atau disekitarnya. • b) Kedalaman perairan • c) Keadaan tanah dasar laut • d) Alat yang tersedia untuk konstruksi
  20. 20. • Fasilitas fungsional • Fasilitas-fasilitas fungsional ini dikelompokkan antara lain untuk: • a. Penanganan hasil tangkapan dan pemasarannya • 1) Tempat Pelelangan Ikan (TPI) • Yaitu tempat pertemuan antara penjual (nelayan) dengan pembeli/bakul, dimana terjadi tawar menawar harga hingga tercapai harga yang disepakati oleh kedua pihak. Adapun ruangan yang ada pada gedung pelelangan adalah: • a) Ruang pelelangan • b) Ruang pengepakan • c) Ruang administrasi pelelangan terdiri dari loket-loket, gudang peralatan lelang, ruang duduk untuk peserta lelang, toilet dan ruang cuci umum. • • 1) Gedung-gedung pemasaran • Gedung-gedung pemasaran diantaranya tempat memasarkan ikannya. Gedung ini biasanya dilengkapi dengan fasilitas-fasilitas seperti alat sortir, timbangan, pengepakan dan lain-lainnya. • 2) Gudang es • Es merupakan kebutuhan pokok yang harus dimiliki nelayan saat akan melaut. Tujuannya yaitu agar ikan hasil tangkapan tetap terjaga kualitasnya sehinga mempunyai nilai jual yang tinggi. • 3) Fasilitas pendingin • Fasilitas pendingin seperti cool room, dan cold storage mempunyai fungsi untuk menyimpan ikan hasil tangkapan dalam waktu yang lama, jika saat proses lelang tidak terjual semuanya atau sebagai fasilitas untuk nelayan agar ikan hasil tangkapannya mempunyai kualitas yang tetap bagus meskipun disimpan berhari-hari. • 4) Fasilitas pemeliharaan dan pengolahan hasil tangkapan ikan, seperti gedung pengolahan, tempat penjemuran ikan, dan lain-lainnya. •
  21. 21. • PARKIR • Kebutuhan ruang parkir, dialokasikan ruang parkir untuk karyawan 30% DARI LUAS LAHAN untuk gedung , KEBUTUHAN RUANG
  22. 22. • Ruang Terbuka Hijau • Ruang terbuka hijau dialokasikan sebesar 30% dari luas kawasan sekitar kawasan perencanaan. KEBUTUHAN RUANG
  23. 23. • Orientasi Tata Bangunan Gedung Terhadap Topografi, Orientasi Matahari, Arah Angin, Bentuk Jalan, Ruang terbuka dan Elemen- Elemen Alam dan Buatan Lain yang membentuknya. ORIENTASI BANGUNAN
  24. 24. KEBUTUHAN LISTRIK kebutuhan listrik untuk tiap kantor dan aula sekitar 3.000 watt. Sedangkan untuk Bangunan Lainnya 2500 watt .penerangan jalan sekitar dan cadangan masing- masing sebesar 20% dari kebutuhan. Berdasarkan kebutuhan utilitas untuk jaringan listrik ± 30.000 watt..
  25. 25. KEBUTUHAN AIR BERSIH Pelayanan air bersih untuk memenuhi kebutuhan air bersih bagi staf dan pengguna bangunan, , penyiraman tanaman, dan untuk fasilitas sosial lainnya. jumlah staf untuk pelayanan kantor sebanyak 25 orang pegawai. Berdasarkan standar kebutuhan air bersih setiap orang tiap hari rata-rata 100-200 liter/orang/hari, maka kebutuhan air bersih bagi staf pemerintah sebesar 2500 liter/hari. Kebutuhan air bersih untuk TPI sebanyak sebesar 5000 liter/orang/hari .sehingga kebutuhan akan air bersih sebesar 7500/liter/hari dan fasilitas sosial (mesjid) diperkirakan sebesar 10% yaitu 750 liter/hari, dan untuk taman diperkirakan sebesar 20% yaitu 1500 liter/hari. JUMLAH TOTAL KEBUTUHAN AIR = 9750 liter/hari
  26. 26. PRODUKSI LIMBAH diperkirakan sekitar 70% dari kebutuhan air bersih yang dikonsumsi. YAITU Sebesar 6825 liter/hari PRODUKSI SAMPAH Rata-rata tiap individu diperkirakan sekitar 0,003 liter/hari, maka diperkirakan produksi sampah dari 1 Orang sebesar 44,85 liter/hari. Sedangkan produksi sampah ruang terbuka dan jalan sekitar 20% yaitu sebesar 1950 liter/hari, PENGOLAHAN LIMBAH
  27. 27. SEKIAN 2 . 0 . 1 . 5 TERIMA KASIH

×