SlideShare a Scribd company logo
1 of 26
Paradigma dan Teori Sosial
 Istilah paradigma pertama kali diperkenalkan
oleh Thomas Kuhn (1962) dlm The Structure
of Scientific Revolution (Zamroni, 1992: 21).
 Kemudian dipopulerkan oleh Robert
Friedrichs (1970) dlm bukunya Teori Sosial.
 Tujuan utama Kuhn adlh utk menentang
asumsi yg belaku umum di kalangan ilmuan
mngn perkembangan ilmu pengetahuan itu
terjadi scr kumulatif.
 Mnrt Kuhn ilmu pengetahuan berkembang
scr revolusi
 Robert Friedrichs,1970 (dlm Zamroni, 1992:
21) merumuskan paradigma sbg suatu
pandangan yg mendasar dr suatu disiplin
ilmu ttg apa yg menjadi pokok persoalan yg
semestinya dipelajari.
 George Ritzer, 1975 (dlm Zamroni, 1992: 21)
mendefinisikan paradigma sbg pandangan
yg mendasar dr para ilmuan ttg apa yg
menjadi pokok persoalan yg semestinya
dipelajari oleh salah satu cabang/ disiplin
ilmu pengetahuan.
 Dalam satu cabang ilmu pengetahuan
tertentu dimungkinkan adanya beberapa
paradigma
 Contoh teori Malthus dan Marx dalam
mengkaji masalah penduduk.
 Mnrt Malthus ledakan penduduk karena
kemakmuran
 Kematian penduduk karena kekurangan
pangan
 Mnrt Marx ledakan penduduk karena dipicu
olek kelas kapitalis.
 Ledakan penduduk akan hilang jika
masyarakat memasuki masa transisi dr
kapitalis ke masyarakat sosialis
 Apabila suatu paradigma ditolak dan diganti
dg paradigma yg baru maka terjadilah
scientific revolution (Kuhn, 1969, dlm
Zamroni 1992:24)
Paradigma fakta sosial
 Tokoh: Durkheim
 Dianggap sbg barang sesuatu (thing) yg
berbeda dg ide yg menjadi obyek
penyelidikan ilmu pengetahuan dan tdk dpt
dipahami mllui kegiatan mental murni
(spekulatif).
 Terdiri dua jenis:
1. dlm bentuk material, ex; arsitektur atau norma
hukum,
2. dlm bentuk non material yg mempengaruhi
kesadaran manusia, ex; opini.
Paradigma fakta sosial
 Dua tipe; yt struktur sosial (social structure)
dan lembaga sosial (social institution).
 4 varian teori dlm paradigma fakta sosial,
yaitu:
– Teori struktural fungsional
– Teori konflik
– Teori sistem
– Teori sosiologi makro
Teori Fungsional
 Tokoh utama Talcott Parsons, Robert K
Merton, dan Neil Smelser
 7 asumsi teori struktural fungsional dlm
menjelaskan perubahan dlm masyarakat:
1. Masy hrs dianalisis sbg satu kesatuan yg utuh
yg terdiri dari berbagai bagian yg saling
berinteraksi.
2. Hubungan bisa bersifat satu arah atau timbal
balik
3. Sistem sosial yg ada bersifat dinamis, di mana
penyesuaian yg ada tdk perlu banyak merubah
sistem sbg satu kesatuan yg utuh.
4. Integrasi yg sempurna di masyarakat tdk pernah
ada, senantiasa ada ketegangan, namun
ketegangan ini akan dinetralisir lewat proses
pelembagaan
5. Perubahan2 akan berjalan scr gradual dan
perlahan lahan sbg suatu proses adaptasi dan
penyesuaian
6. Perubahan adlh merupakan hasil penyesuaian
dr luar, tumbuh oleh adanya diferensiasi dan
inovasi
7. Sistem diintegrasikan lewat pemilikan nilai-nilai
yg sama (Lauer, 1977 dlm Zamroni, 1992: 25)
 Talcott Parsons mengembangkan teori yg
disbt the structure of social action. Teori ini
mengemukakan ttg konsep perilaku sukarela
yg mencakup beberapa elemen pokok:
1. Aktor sbg individu.
2. Aktor memiliki tujuan yg ingin dicapai.
3. Aktor memiliki berbagai cara utk mencapai
tujuan yg diinginkan.
4. Aktor dihadapkan pd berbagai kondisi dan
situasi yg memengaruhi pemilihan cara-cara yg
akan digunakan utk mencapai tujuan.
5. Aktor dikomando oleh nilai-nilai, norma-norma
dan ide-ide dlm menentukan tujuan yg
diinginkan dan cara-cara utk mencapai tujuan
tsb.
6. Perilaku, termasuk bagaimana aktor mengambil
keputusan ttg cara-cara yg akan digunakan utk
mencapai tujuan, dipengaruhi oleh ide-ide dan
situasi dan kondisi yg ada (Turner, 1986 dlm
Zamroni, 1992: 27).
 Mnrt Parsons ada dua mekanisme yg akan
mengintegrasikan sistem ke dalam sistem
kultural :
1. Mekanisme sosialisasi
2. Mekanisme kontrol sosial
 Mekanisme sosialisasi melalui penanaman
nilai-nilai, bahasa dll, pada sistem personal
 Mekanisme kontrol sosial mencakup proses di mana
status dan peran yg ada di masyrkt diorganisir ke
dalam sistem sosial sehingga perbedaan/
ketegangan dapat ditekan.
 Mekanisme kontrol meliputi a.l:
a) Pelembagaan
b) Sanksi2
c) Aktifitas ritual
d) Penyelamatan pada keadaan kritis dan tdk normal
e) Pengintegrasian kembali agar keseimbanan dpt dicapai
kembali
f) Pelembagaan kekuasaan utk melaksanakan tatanan sosial
Teori konflik
 Beberapa asumsi (Zamroni, 1992: 30)
1. Manusia sbg makhluk hidup memiliki sejumlah
kepentingan dasar dan mereka berusaha utk
mendapatkan kepentingan tsb.
2. Kekuasaan mendapatkan penekanan sbg pusat
hubungan sosial.
3. Ideologi dan nilai-nilai dipandang sbg suatu
senjata yg digunkan oleh klpk2 yg berbeda, &
mungkin bertentangan utk mengejar
kepentingan mereka sendiri.
Proposisi Marx
1. Semakin distribusi pendapatan tdk merata semakin besar konflik
kepentingan antara klpk atas dan bawah.
2. Semakin sadar klp bawah akan kepentingan mrk bersama semakin
keras pertanyaan mrk thdp keabsahan sistem pembagian pendapatan
yg ada.
3. Semakin besar kesadaran akan interes klpk mrk dan semakin keras
pertanyaan mrk thd keabsahan sistem pembagian pendapatan,
semakin besar kecenderungan mrk utk kejasama memunculkan
konflik menghadapi klpk yg menguasai sistem yg ada.
4. semakin kuat kesatuan ideologi anggota klpk bawah & semakin kuat
struktur kepemimpinan politik mereka, semakin besar kecenderungan
terjadinya polarisasi yg ada.
5. semakin meluas polarisasi semakin keras konflik yg terjadi.
6. Semakin keras konflik yg ada, semakin besar perubahan struktural yg
terjadi pd sistem dan semakin luas proses perataan sumber-sumber
ekonomi (Zamroni, 1992: 31).
Proposisi Max Weber
 Semakin besar derajat merosotnya legitimasi politik penguasa,
semakin besar kecenderungan timbul konflik antara kelas atas
dan bawah.
 Semakin karismatik pimpinan klpk bawah, semaki besar
kemampuan klpk ini memobilisasi kekuatan dlm sistem,
semakin besar tekanan kpd penguasa lewat penciptaan suatu
sistem undang2 dan sistem administrasi pemerintahan.
 Semakin besar sistem perundang-undangan dan administrasi
pemerintahan mendorong dan menciptakan kondisi terjadinya
hubungan antara klpk2 sosial, kesenjangan hirarki sosial,
rendahnya mobilitias vertikal, semakin cepat proses
kemerosotan legitimasi politik penguasa dan semakin besar
kecenderungan terjadinya konflik antara kelas atas dan kelas
bawah (Zamroni, 1992: 31)
Paradigma definisi sosial
 Max Weber
 Teori aksi (action theory)
 Teori interaksionisme simbolik (symbolic
interactionism)
 Teori fenomenologi (phenomenology)
 Weber melihat sosiologi sebagai sebuah
studi tentang tindakan sosial antar hubungan
sosial
 Tindakan manusia dianggap sebagai
sebuah bentuk tindakan sosial apabila
tindakan itu ditujukan pada orang lain.
 Manusia sebagai makhluk yang bebas untuk
menciptakan dunia individu dan dunia
sosialnya.
 Inti tesis adalah “tindakan yang penuh arti”
dari individu. Yang dimaksud dengan
tindakan sosial itu adalah tindakan individu
sepanjang tindakannya itu mempunyai
makna atau arti subjektif bagi dirinya dan
diarahkan kepadan tindakan orang lain.
 Sebaliknya tindakan invidu yang hanya
diarahkan kepada benda mati atau objek fisik
tanpa dihubungkan dengan tindakan orang
lain bukan merupakan tindakan sosial.
 Max Weber dalam memperkenalkan konsep
pendekatan verstehen untuk memahami
makna tindakan seseorang, berasumsi
bahwa seseorang dalam bertindak tidak
haya sekedar melaksanakannya tetapi juga
menempatkan diri dalam lingkungan berfikir
dan perilaku orang lain (I.B Wirawan,Teori-
Teori Sosial dalam Tiga Paradigma, 2013 )
 Konsep pendekatan ini lebih mengarah pada
suatu tindakan bermotif pada tujuan yang
hendak dicapai atau in order to motive (I.B
Paradigma perilaku sosial
 B.F. Skinner
 Teori sosiologi (behavioral sociology)
 Teori pertukaran (exchange theory)
TEORI PERTUKARAN SOSIAL (SOCIAL
EXCHANGE THEORY)
 Para ahli teori pertukaran sosial berepndapat
bahwa orang menghitung nilai keseluruhan
dari sebuah hubungan sosial dengan
mengurangkan pengorbanannya dari
penghargaan yang diterima (Monge dan
Contractor, 2003).
 Asumsi-asumsi yang dibuat oleh teori
pertukaran sosial mengenai sifat dasar
manusia adalah sebagai berikut :
1. Manusia mengejar penghargaan dan
menghindari hukuman.
2. Manusia adalah makhluk rasional.
3. Standar yang digunakan manusia untuk
mengevaluasi pengorbanan dan penghargaan
bervariasi seiring berjalannya waktu dan dari
satu orang ke orang lainnya.
Lima proposisi Teori Pertukaran Sosial
1. Proposisi Sukses
2. Proposisi Stimulus
3. Proposisi Nilai
4. Proposisi Deprivasi Satiasi
5. Proposisi restu Agresi (Poloma, 2000)
Stimulus
Respon
 Dalam memahami proposisi yang dimaksud
di atas perlu diperhatikan bahwa (Ritzer,
1985 : 92) :
a. Makin tinggi ganjaran (reward) yang diperoleh
atau yang akan diperoleh makin besar
kemungkinan sesuatu tingkah laku akan diulang.
b. Makin tinggi biaya atau ancaman hukuman
(punishment) yang akan diperoleh makin kecil
kemungkinan tingkah laku yang serupa akan
diulang.
 Sekian dan terima kasih

More Related Content

What's hot

Interaksi sosial
Interaksi sosialInteraksi sosial
Interaksi sosialEl Ibrahimy
 
Metodologi penelitian kualitatif (mirza shahreza) final
Metodologi penelitian kualitatif (mirza shahreza) finalMetodologi penelitian kualitatif (mirza shahreza) final
Metodologi penelitian kualitatif (mirza shahreza) finalMirza Shahreza
 
Perhitungan fertilitas-mortalitas-dan-migrasi1
Perhitungan fertilitas-mortalitas-dan-migrasi1Perhitungan fertilitas-mortalitas-dan-migrasi1
Perhitungan fertilitas-mortalitas-dan-migrasi1Aulia Nofrianti
 
Struktur sosial, pranata sosial dan proses sosial Konsep Dasar IPS PGSD FKIP ...
Struktur sosial, pranata sosial dan proses sosial Konsep Dasar IPS PGSD FKIP ...Struktur sosial, pranata sosial dan proses sosial Konsep Dasar IPS PGSD FKIP ...
Struktur sosial, pranata sosial dan proses sosial Konsep Dasar IPS PGSD FKIP ...Lili Puspita Sari
 
Bab iii konsep standardisasi (part 1)
Bab iii konsep standardisasi (part 1)Bab iii konsep standardisasi (part 1)
Bab iii konsep standardisasi (part 1)NajMah Usman
 
Pengantar sosiologi
Pengantar sosiologi Pengantar sosiologi
Pengantar sosiologi Chintya M
 
Pendidikan anti korupsi - Nilai dan prinsip anti korupsi (Idik Saeful Bahri)
Pendidikan anti korupsi - Nilai dan prinsip anti korupsi (Idik Saeful Bahri)Pendidikan anti korupsi - Nilai dan prinsip anti korupsi (Idik Saeful Bahri)
Pendidikan anti korupsi - Nilai dan prinsip anti korupsi (Idik Saeful Bahri)Idik Saeful Bahri
 
fungsi dan peran sosiologi
fungsi dan peran sosiologifungsi dan peran sosiologi
fungsi dan peran sosiologiabd_
 
Metode Penelitian Kualitatif
Metode Penelitian KualitatifMetode Penelitian Kualitatif
Metode Penelitian KualitatifSiti Sahati
 
PPT Kerangka konsep dan kerangka teori
PPT Kerangka konsep dan kerangka teoriPPT Kerangka konsep dan kerangka teori
PPT Kerangka konsep dan kerangka teoriNona Zesifa
 
Desentralisasi dan Otonomi Daerah di Indonesia. Konsep, Pencapaian, dan Agend...
Desentralisasi dan Otonomi Daerah di Indonesia. Konsep, Pencapaian, dan Agend...Desentralisasi dan Otonomi Daerah di Indonesia. Konsep, Pencapaian, dan Agend...
Desentralisasi dan Otonomi Daerah di Indonesia. Konsep, Pencapaian, dan Agend...Oswar Mungkasa
 
Metode Penelitian Kuantitatif
Metode Penelitian KuantitatifMetode Penelitian Kuantitatif
Metode Penelitian KuantitatifSiti Sahati
 
Konsep Masyarakat dan Sosial Budaya Masyarakat Indonesia
Konsep Masyarakat dan Sosial Budaya Masyarakat Indonesia Konsep Masyarakat dan Sosial Budaya Masyarakat Indonesia
Konsep Masyarakat dan Sosial Budaya Masyarakat Indonesia sahraintan
 
Kepimpinan dan manajemen organisasi
Kepimpinan dan manajemen organisasiKepimpinan dan manajemen organisasi
Kepimpinan dan manajemen organisasiDadan Raharja
 
Metode usg
Metode usgMetode usg
Metode usgnurrisma
 

What's hot (20)

Pertemuan ke 3 - perencanaan sosial
Pertemuan ke 3 - perencanaan  sosialPertemuan ke 3 - perencanaan  sosial
Pertemuan ke 3 - perencanaan sosial
 
Interaksi sosial
Interaksi sosialInteraksi sosial
Interaksi sosial
 
Metodologi penelitian kualitatif (mirza shahreza) final
Metodologi penelitian kualitatif (mirza shahreza) finalMetodologi penelitian kualitatif (mirza shahreza) final
Metodologi penelitian kualitatif (mirza shahreza) final
 
Perhitungan fertilitas-mortalitas-dan-migrasi1
Perhitungan fertilitas-mortalitas-dan-migrasi1Perhitungan fertilitas-mortalitas-dan-migrasi1
Perhitungan fertilitas-mortalitas-dan-migrasi1
 
Struktur sosial, pranata sosial dan proses sosial Konsep Dasar IPS PGSD FKIP ...
Struktur sosial, pranata sosial dan proses sosial Konsep Dasar IPS PGSD FKIP ...Struktur sosial, pranata sosial dan proses sosial Konsep Dasar IPS PGSD FKIP ...
Struktur sosial, pranata sosial dan proses sosial Konsep Dasar IPS PGSD FKIP ...
 
Bab iii konsep standardisasi (part 1)
Bab iii konsep standardisasi (part 1)Bab iii konsep standardisasi (part 1)
Bab iii konsep standardisasi (part 1)
 
Pengantar sosiologi
Pengantar sosiologi Pengantar sosiologi
Pengantar sosiologi
 
Metode penelitian sosial
Metode penelitian sosialMetode penelitian sosial
Metode penelitian sosial
 
Pendidikan anti korupsi - Nilai dan prinsip anti korupsi (Idik Saeful Bahri)
Pendidikan anti korupsi - Nilai dan prinsip anti korupsi (Idik Saeful Bahri)Pendidikan anti korupsi - Nilai dan prinsip anti korupsi (Idik Saeful Bahri)
Pendidikan anti korupsi - Nilai dan prinsip anti korupsi (Idik Saeful Bahri)
 
fungsi dan peran sosiologi
fungsi dan peran sosiologifungsi dan peran sosiologi
fungsi dan peran sosiologi
 
Metode Penelitian Kualitatif
Metode Penelitian KualitatifMetode Penelitian Kualitatif
Metode Penelitian Kualitatif
 
TEORI TEORI SOSIAL
TEORI TEORI SOSIALTEORI TEORI SOSIAL
TEORI TEORI SOSIAL
 
Ppt perilaku organisasi
Ppt perilaku organisasiPpt perilaku organisasi
Ppt perilaku organisasi
 
PPT Kerangka konsep dan kerangka teori
PPT Kerangka konsep dan kerangka teoriPPT Kerangka konsep dan kerangka teori
PPT Kerangka konsep dan kerangka teori
 
PROSES KEBIJAKAN PUBLIK
PROSES KEBIJAKAN PUBLIKPROSES KEBIJAKAN PUBLIK
PROSES KEBIJAKAN PUBLIK
 
Desentralisasi dan Otonomi Daerah di Indonesia. Konsep, Pencapaian, dan Agend...
Desentralisasi dan Otonomi Daerah di Indonesia. Konsep, Pencapaian, dan Agend...Desentralisasi dan Otonomi Daerah di Indonesia. Konsep, Pencapaian, dan Agend...
Desentralisasi dan Otonomi Daerah di Indonesia. Konsep, Pencapaian, dan Agend...
 
Metode Penelitian Kuantitatif
Metode Penelitian KuantitatifMetode Penelitian Kuantitatif
Metode Penelitian Kuantitatif
 
Konsep Masyarakat dan Sosial Budaya Masyarakat Indonesia
Konsep Masyarakat dan Sosial Budaya Masyarakat Indonesia Konsep Masyarakat dan Sosial Budaya Masyarakat Indonesia
Konsep Masyarakat dan Sosial Budaya Masyarakat Indonesia
 
Kepimpinan dan manajemen organisasi
Kepimpinan dan manajemen organisasiKepimpinan dan manajemen organisasi
Kepimpinan dan manajemen organisasi
 
Metode usg
Metode usgMetode usg
Metode usg
 

Similar to PPT Paradigma dan teori sosial.ppt

KPS 4043 TEORI KAJIAN SOSIAL.pptx
KPS 4043 TEORI KAJIAN SOSIAL.pptxKPS 4043 TEORI KAJIAN SOSIAL.pptx
KPS 4043 TEORI KAJIAN SOSIAL.pptxsyurismarazali
 
Perspektif ilmu komunikasi
Perspektif ilmu komunikasiPerspektif ilmu komunikasi
Perspektif ilmu komunikasiera_nt
 
kelompok-4-teori-teori-sosial keluarga.pptx
kelompok-4-teori-teori-sosial keluarga.pptxkelompok-4-teori-teori-sosial keluarga.pptx
kelompok-4-teori-teori-sosial keluarga.pptxipgm0722
 
BAB 3 TEORI KAJIAN SOSIAL.pptx
BAB 3 TEORI KAJIAN SOSIAL.pptxBAB 3 TEORI KAJIAN SOSIAL.pptx
BAB 3 TEORI KAJIAN SOSIAL.pptxlindamas1
 
Bab 1 sosiologi dan pembelajaran
Bab 1 sosiologi dan pembelajaranBab 1 sosiologi dan pembelajaran
Bab 1 sosiologi dan pembelajaranAsyikin4996
 
BAB 3 TEORI KAJIAN SOSIAL.pptx
BAB 3 TEORI KAJIAN SOSIAL.pptxBAB 3 TEORI KAJIAN SOSIAL.pptx
BAB 3 TEORI KAJIAN SOSIAL.pptxnuurul3
 
BAB 3 TEORI KAJIAN MASYARAKAT.pptx
BAB 3 TEORI KAJIAN MASYARAKAT.pptxBAB 3 TEORI KAJIAN MASYARAKAT.pptx
BAB 3 TEORI KAJIAN MASYARAKAT.pptxNurulNadiaFiteri
 
teori konflik
teori konflikteori konflik
teori konflikSuff Fyee
 
TAJUK 3 new.pptx
TAJUK 3 new.pptxTAJUK 3 new.pptx
TAJUK 3 new.pptxnoorwal
 
TAJUK 3.pptx
TAJUK 3.pptxTAJUK 3.pptx
TAJUK 3.pptxnoorwal
 
Nota_Slide_Pengenalan_Sosiologi_dlm_Pendidikan_pdf.pdf
Nota_Slide_Pengenalan_Sosiologi_dlm_Pendidikan_pdf.pdfNota_Slide_Pengenalan_Sosiologi_dlm_Pendidikan_pdf.pdf
Nota_Slide_Pengenalan_Sosiologi_dlm_Pendidikan_pdf.pdfPDPPPI11022YusnidaBi
 
Proses Terjadinya Konflik dan Teori Konflik Menurut Para Ahli
Proses Terjadinya Konflik dan Teori Konflik Menurut Para AhliProses Terjadinya Konflik dan Teori Konflik Menurut Para Ahli
Proses Terjadinya Konflik dan Teori Konflik Menurut Para AhliVanesia Nad
 

Similar to PPT Paradigma dan teori sosial.ppt (20)

Materi Teori Sosial.pptx
Materi Teori Sosial.pptxMateri Teori Sosial.pptx
Materi Teori Sosial.pptx
 
KPS 4043 TEORI KAJIAN SOSIAL.pptx
KPS 4043 TEORI KAJIAN SOSIAL.pptxKPS 4043 TEORI KAJIAN SOSIAL.pptx
KPS 4043 TEORI KAJIAN SOSIAL.pptx
 
Perspektif ilmu komunikasi
Perspektif ilmu komunikasiPerspektif ilmu komunikasi
Perspektif ilmu komunikasi
 
BAB 3-TEORI KAJIAN SOSIAL.pptx
BAB 3-TEORI KAJIAN SOSIAL.pptxBAB 3-TEORI KAJIAN SOSIAL.pptx
BAB 3-TEORI KAJIAN SOSIAL.pptx
 
My presentation
My presentationMy presentation
My presentation
 
kelompok-4-teori-teori-sosial keluarga.pptx
kelompok-4-teori-teori-sosial keluarga.pptxkelompok-4-teori-teori-sosial keluarga.pptx
kelompok-4-teori-teori-sosial keluarga.pptx
 
BAB 3 TEORI KAJIAN SOSIAL.pptx
BAB 3 TEORI KAJIAN SOSIAL.pptxBAB 3 TEORI KAJIAN SOSIAL.pptx
BAB 3 TEORI KAJIAN SOSIAL.pptx
 
Paradigma sosiologi
Paradigma sosiologiParadigma sosiologi
Paradigma sosiologi
 
Sistem sosial budaya indonesia 1
Sistem sosial budaya indonesia 1Sistem sosial budaya indonesia 1
Sistem sosial budaya indonesia 1
 
Bab 1 sosiologi dan pembelajaran
Bab 1 sosiologi dan pembelajaranBab 1 sosiologi dan pembelajaran
Bab 1 sosiologi dan pembelajaran
 
BAB 3 TEORI KAJIAN SOSIAL.pptx
BAB 3 TEORI KAJIAN SOSIAL.pptxBAB 3 TEORI KAJIAN SOSIAL.pptx
BAB 3 TEORI KAJIAN SOSIAL.pptx
 
BAB 3 TEORI KAJIAN MASYARAKAT.pptx
BAB 3 TEORI KAJIAN MASYARAKAT.pptxBAB 3 TEORI KAJIAN MASYARAKAT.pptx
BAB 3 TEORI KAJIAN MASYARAKAT.pptx
 
Topik 3 teori kajian
Topik 3 teori kajian Topik 3 teori kajian
Topik 3 teori kajian
 
teori konflik
teori konflikteori konflik
teori konflik
 
TAJUK 3 new.pptx
TAJUK 3 new.pptxTAJUK 3 new.pptx
TAJUK 3 new.pptx
 
TAJUK 3.pptx
TAJUK 3.pptxTAJUK 3.pptx
TAJUK 3.pptx
 
Nota_Slide_Pengenalan_Sosiologi_dlm_Pendidikan_pdf.pdf
Nota_Slide_Pengenalan_Sosiologi_dlm_Pendidikan_pdf.pdfNota_Slide_Pengenalan_Sosiologi_dlm_Pendidikan_pdf.pdf
Nota_Slide_Pengenalan_Sosiologi_dlm_Pendidikan_pdf.pdf
 
Teori ilmu sosial dasar
Teori ilmu sosial dasarTeori ilmu sosial dasar
Teori ilmu sosial dasar
 
Proses Terjadinya Konflik dan Teori Konflik Menurut Para Ahli
Proses Terjadinya Konflik dan Teori Konflik Menurut Para AhliProses Terjadinya Konflik dan Teori Konflik Menurut Para Ahli
Proses Terjadinya Konflik dan Teori Konflik Menurut Para Ahli
 
Teori konflik
Teori konflikTeori konflik
Teori konflik
 

Recently uploaded

Salinan dari JUrnal Refleksi Mingguan modul 1.3.pdf
Salinan dari JUrnal Refleksi Mingguan modul 1.3.pdfSalinan dari JUrnal Refleksi Mingguan modul 1.3.pdf
Salinan dari JUrnal Refleksi Mingguan modul 1.3.pdfWidyastutyCoyy
 
Memperkasakan Dialog Prestasi Sekolah.pptx
Memperkasakan Dialog Prestasi Sekolah.pptxMemperkasakan Dialog Prestasi Sekolah.pptx
Memperkasakan Dialog Prestasi Sekolah.pptxsalmnor
 
power point bahasa indonesia "Karya Ilmiah"
power point bahasa indonesia "Karya Ilmiah"power point bahasa indonesia "Karya Ilmiah"
power point bahasa indonesia "Karya Ilmiah"baimmuhammad71
 
Materi Sosialisasi US 2024 Sekolah Dasar pptx
Materi Sosialisasi US 2024 Sekolah Dasar pptxMateri Sosialisasi US 2024 Sekolah Dasar pptx
Materi Sosialisasi US 2024 Sekolah Dasar pptxSaujiOji
 
OPTIMALISASI KOMUNITAS BELAJAR DI SEKOLAH.pptx
OPTIMALISASI KOMUNITAS BELAJAR DI SEKOLAH.pptxOPTIMALISASI KOMUNITAS BELAJAR DI SEKOLAH.pptx
OPTIMALISASI KOMUNITAS BELAJAR DI SEKOLAH.pptxDedeRosza
 
Kenakalan Remaja (Penggunaan Narkoba).ppt
Kenakalan Remaja (Penggunaan Narkoba).pptKenakalan Remaja (Penggunaan Narkoba).ppt
Kenakalan Remaja (Penggunaan Narkoba).pptnovibernadina
 
Tim Yang Lolos Pendanaan Hibah Kepedulian pada Masyarakat UI 2024
Tim Yang Lolos Pendanaan Hibah Kepedulian pada Masyarakat  UI 2024Tim Yang Lolos Pendanaan Hibah Kepedulian pada Masyarakat  UI 2024
Tim Yang Lolos Pendanaan Hibah Kepedulian pada Masyarakat UI 2024editwebsitesubdit
 
AKSI NYATA Numerasi Meningkatkan Kompetensi Murid_compressed (1) (1).pptx
AKSI NYATA  Numerasi  Meningkatkan Kompetensi Murid_compressed (1) (1).pptxAKSI NYATA  Numerasi  Meningkatkan Kompetensi Murid_compressed (1) (1).pptx
AKSI NYATA Numerasi Meningkatkan Kompetensi Murid_compressed (1) (1).pptxnursariheldaseptiana
 
PELAKSANAAN (dgn PT SBI) + Link2 Materi Pelatihan _"Teknik Perhitungan TKDN, ...
PELAKSANAAN (dgn PT SBI) + Link2 Materi Pelatihan _"Teknik Perhitungan TKDN, ...PELAKSANAAN (dgn PT SBI) + Link2 Materi Pelatihan _"Teknik Perhitungan TKDN, ...
PELAKSANAAN (dgn PT SBI) + Link2 Materi Pelatihan _"Teknik Perhitungan TKDN, ...Kanaidi ken
 
HAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.ppt
HAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.pptHAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.ppt
HAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.pptnabilafarahdiba95
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi BimTek _PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) & Perhi...
PELAKSANAAN + Link2 Materi BimTek _PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) & Perhi...PELAKSANAAN + Link2 Materi BimTek _PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) & Perhi...
PELAKSANAAN + Link2 Materi BimTek _PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) & Perhi...Kanaidi ken
 
TEKNIK MENJAWAB RUMUSAN SPM 2022 - UNTUK MURID.pptx
TEKNIK MENJAWAB RUMUSAN SPM 2022 - UNTUK MURID.pptxTEKNIK MENJAWAB RUMUSAN SPM 2022 - UNTUK MURID.pptx
TEKNIK MENJAWAB RUMUSAN SPM 2022 - UNTUK MURID.pptxMOHDAZLANBINALIMoe
 
Contoh PPT Seminar Proposal Teknik Informatika.pptx
Contoh PPT Seminar Proposal Teknik Informatika.pptxContoh PPT Seminar Proposal Teknik Informatika.pptx
Contoh PPT Seminar Proposal Teknik Informatika.pptxIvvatulAini
 
MODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfAndiCoc
 
MODUL AJAR IPAS KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR IPAS KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR IPAS KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR IPAS KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdfAndiCoc
 
KELAS 10 PERUBAHAN LINGKUNGAN SMA KURIKULUM MERDEKA
KELAS 10 PERUBAHAN LINGKUNGAN SMA KURIKULUM MERDEKAKELAS 10 PERUBAHAN LINGKUNGAN SMA KURIKULUM MERDEKA
KELAS 10 PERUBAHAN LINGKUNGAN SMA KURIKULUM MERDEKAppgauliananda03
 
Aksi Nyata Disiplin Positif Keyakinan Kelas untuk SMK
Aksi Nyata Disiplin Positif Keyakinan Kelas untuk SMKAksi Nyata Disiplin Positif Keyakinan Kelas untuk SMK
Aksi Nyata Disiplin Positif Keyakinan Kelas untuk SMKgamelamalaal
 
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfAndiCoc
 
LATAR BELAKANG JURNAL DIALOGIS REFLEKTIF.ppt
LATAR BELAKANG JURNAL DIALOGIS REFLEKTIF.pptLATAR BELAKANG JURNAL DIALOGIS REFLEKTIF.ppt
LATAR BELAKANG JURNAL DIALOGIS REFLEKTIF.pptPpsSambirejo
 

Recently uploaded (20)

Salinan dari JUrnal Refleksi Mingguan modul 1.3.pdf
Salinan dari JUrnal Refleksi Mingguan modul 1.3.pdfSalinan dari JUrnal Refleksi Mingguan modul 1.3.pdf
Salinan dari JUrnal Refleksi Mingguan modul 1.3.pdf
 
Memperkasakan Dialog Prestasi Sekolah.pptx
Memperkasakan Dialog Prestasi Sekolah.pptxMemperkasakan Dialog Prestasi Sekolah.pptx
Memperkasakan Dialog Prestasi Sekolah.pptx
 
power point bahasa indonesia "Karya Ilmiah"
power point bahasa indonesia "Karya Ilmiah"power point bahasa indonesia "Karya Ilmiah"
power point bahasa indonesia "Karya Ilmiah"
 
Materi Sosialisasi US 2024 Sekolah Dasar pptx
Materi Sosialisasi US 2024 Sekolah Dasar pptxMateri Sosialisasi US 2024 Sekolah Dasar pptx
Materi Sosialisasi US 2024 Sekolah Dasar pptx
 
OPTIMALISASI KOMUNITAS BELAJAR DI SEKOLAH.pptx
OPTIMALISASI KOMUNITAS BELAJAR DI SEKOLAH.pptxOPTIMALISASI KOMUNITAS BELAJAR DI SEKOLAH.pptx
OPTIMALISASI KOMUNITAS BELAJAR DI SEKOLAH.pptx
 
Kenakalan Remaja (Penggunaan Narkoba).ppt
Kenakalan Remaja (Penggunaan Narkoba).pptKenakalan Remaja (Penggunaan Narkoba).ppt
Kenakalan Remaja (Penggunaan Narkoba).ppt
 
Tim Yang Lolos Pendanaan Hibah Kepedulian pada Masyarakat UI 2024
Tim Yang Lolos Pendanaan Hibah Kepedulian pada Masyarakat  UI 2024Tim Yang Lolos Pendanaan Hibah Kepedulian pada Masyarakat  UI 2024
Tim Yang Lolos Pendanaan Hibah Kepedulian pada Masyarakat UI 2024
 
AKSI NYATA Numerasi Meningkatkan Kompetensi Murid_compressed (1) (1).pptx
AKSI NYATA  Numerasi  Meningkatkan Kompetensi Murid_compressed (1) (1).pptxAKSI NYATA  Numerasi  Meningkatkan Kompetensi Murid_compressed (1) (1).pptx
AKSI NYATA Numerasi Meningkatkan Kompetensi Murid_compressed (1) (1).pptx
 
PELAKSANAAN (dgn PT SBI) + Link2 Materi Pelatihan _"Teknik Perhitungan TKDN, ...
PELAKSANAAN (dgn PT SBI) + Link2 Materi Pelatihan _"Teknik Perhitungan TKDN, ...PELAKSANAAN (dgn PT SBI) + Link2 Materi Pelatihan _"Teknik Perhitungan TKDN, ...
PELAKSANAAN (dgn PT SBI) + Link2 Materi Pelatihan _"Teknik Perhitungan TKDN, ...
 
HAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.ppt
HAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.pptHAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.ppt
HAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.ppt
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi BimTek _PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) & Perhi...
PELAKSANAAN + Link2 Materi BimTek _PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) & Perhi...PELAKSANAAN + Link2 Materi BimTek _PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) & Perhi...
PELAKSANAAN + Link2 Materi BimTek _PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) & Perhi...
 
TEKNIK MENJAWAB RUMUSAN SPM 2022 - UNTUK MURID.pptx
TEKNIK MENJAWAB RUMUSAN SPM 2022 - UNTUK MURID.pptxTEKNIK MENJAWAB RUMUSAN SPM 2022 - UNTUK MURID.pptx
TEKNIK MENJAWAB RUMUSAN SPM 2022 - UNTUK MURID.pptx
 
Contoh PPT Seminar Proposal Teknik Informatika.pptx
Contoh PPT Seminar Proposal Teknik Informatika.pptxContoh PPT Seminar Proposal Teknik Informatika.pptx
Contoh PPT Seminar Proposal Teknik Informatika.pptx
 
MODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
MODUL AJAR IPAS KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR IPAS KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR IPAS KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR IPAS KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
KELAS 10 PERUBAHAN LINGKUNGAN SMA KURIKULUM MERDEKA
KELAS 10 PERUBAHAN LINGKUNGAN SMA KURIKULUM MERDEKAKELAS 10 PERUBAHAN LINGKUNGAN SMA KURIKULUM MERDEKA
KELAS 10 PERUBAHAN LINGKUNGAN SMA KURIKULUM MERDEKA
 
Intellectual Discourse Business in Islamic Perspective - Mej Dr Mohd Adib Abd...
Intellectual Discourse Business in Islamic Perspective - Mej Dr Mohd Adib Abd...Intellectual Discourse Business in Islamic Perspective - Mej Dr Mohd Adib Abd...
Intellectual Discourse Business in Islamic Perspective - Mej Dr Mohd Adib Abd...
 
Aksi Nyata Disiplin Positif Keyakinan Kelas untuk SMK
Aksi Nyata Disiplin Positif Keyakinan Kelas untuk SMKAksi Nyata Disiplin Positif Keyakinan Kelas untuk SMK
Aksi Nyata Disiplin Positif Keyakinan Kelas untuk SMK
 
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
LATAR BELAKANG JURNAL DIALOGIS REFLEKTIF.ppt
LATAR BELAKANG JURNAL DIALOGIS REFLEKTIF.pptLATAR BELAKANG JURNAL DIALOGIS REFLEKTIF.ppt
LATAR BELAKANG JURNAL DIALOGIS REFLEKTIF.ppt
 

PPT Paradigma dan teori sosial.ppt

  • 2.  Istilah paradigma pertama kali diperkenalkan oleh Thomas Kuhn (1962) dlm The Structure of Scientific Revolution (Zamroni, 1992: 21).  Kemudian dipopulerkan oleh Robert Friedrichs (1970) dlm bukunya Teori Sosial.  Tujuan utama Kuhn adlh utk menentang asumsi yg belaku umum di kalangan ilmuan mngn perkembangan ilmu pengetahuan itu terjadi scr kumulatif.  Mnrt Kuhn ilmu pengetahuan berkembang scr revolusi
  • 3.  Robert Friedrichs,1970 (dlm Zamroni, 1992: 21) merumuskan paradigma sbg suatu pandangan yg mendasar dr suatu disiplin ilmu ttg apa yg menjadi pokok persoalan yg semestinya dipelajari.  George Ritzer, 1975 (dlm Zamroni, 1992: 21) mendefinisikan paradigma sbg pandangan yg mendasar dr para ilmuan ttg apa yg menjadi pokok persoalan yg semestinya dipelajari oleh salah satu cabang/ disiplin ilmu pengetahuan.
  • 4.  Dalam satu cabang ilmu pengetahuan tertentu dimungkinkan adanya beberapa paradigma  Contoh teori Malthus dan Marx dalam mengkaji masalah penduduk.  Mnrt Malthus ledakan penduduk karena kemakmuran  Kematian penduduk karena kekurangan pangan
  • 5.  Mnrt Marx ledakan penduduk karena dipicu olek kelas kapitalis.  Ledakan penduduk akan hilang jika masyarakat memasuki masa transisi dr kapitalis ke masyarakat sosialis  Apabila suatu paradigma ditolak dan diganti dg paradigma yg baru maka terjadilah scientific revolution (Kuhn, 1969, dlm Zamroni 1992:24)
  • 6. Paradigma fakta sosial  Tokoh: Durkheim  Dianggap sbg barang sesuatu (thing) yg berbeda dg ide yg menjadi obyek penyelidikan ilmu pengetahuan dan tdk dpt dipahami mllui kegiatan mental murni (spekulatif).  Terdiri dua jenis: 1. dlm bentuk material, ex; arsitektur atau norma hukum, 2. dlm bentuk non material yg mempengaruhi kesadaran manusia, ex; opini.
  • 7. Paradigma fakta sosial  Dua tipe; yt struktur sosial (social structure) dan lembaga sosial (social institution).  4 varian teori dlm paradigma fakta sosial, yaitu: – Teori struktural fungsional – Teori konflik – Teori sistem – Teori sosiologi makro
  • 8. Teori Fungsional  Tokoh utama Talcott Parsons, Robert K Merton, dan Neil Smelser  7 asumsi teori struktural fungsional dlm menjelaskan perubahan dlm masyarakat: 1. Masy hrs dianalisis sbg satu kesatuan yg utuh yg terdiri dari berbagai bagian yg saling berinteraksi. 2. Hubungan bisa bersifat satu arah atau timbal balik 3. Sistem sosial yg ada bersifat dinamis, di mana penyesuaian yg ada tdk perlu banyak merubah sistem sbg satu kesatuan yg utuh.
  • 9. 4. Integrasi yg sempurna di masyarakat tdk pernah ada, senantiasa ada ketegangan, namun ketegangan ini akan dinetralisir lewat proses pelembagaan 5. Perubahan2 akan berjalan scr gradual dan perlahan lahan sbg suatu proses adaptasi dan penyesuaian 6. Perubahan adlh merupakan hasil penyesuaian dr luar, tumbuh oleh adanya diferensiasi dan inovasi 7. Sistem diintegrasikan lewat pemilikan nilai-nilai yg sama (Lauer, 1977 dlm Zamroni, 1992: 25)
  • 10.  Talcott Parsons mengembangkan teori yg disbt the structure of social action. Teori ini mengemukakan ttg konsep perilaku sukarela yg mencakup beberapa elemen pokok: 1. Aktor sbg individu. 2. Aktor memiliki tujuan yg ingin dicapai. 3. Aktor memiliki berbagai cara utk mencapai tujuan yg diinginkan. 4. Aktor dihadapkan pd berbagai kondisi dan situasi yg memengaruhi pemilihan cara-cara yg akan digunakan utk mencapai tujuan.
  • 11. 5. Aktor dikomando oleh nilai-nilai, norma-norma dan ide-ide dlm menentukan tujuan yg diinginkan dan cara-cara utk mencapai tujuan tsb. 6. Perilaku, termasuk bagaimana aktor mengambil keputusan ttg cara-cara yg akan digunakan utk mencapai tujuan, dipengaruhi oleh ide-ide dan situasi dan kondisi yg ada (Turner, 1986 dlm Zamroni, 1992: 27).
  • 12.  Mnrt Parsons ada dua mekanisme yg akan mengintegrasikan sistem ke dalam sistem kultural : 1. Mekanisme sosialisasi 2. Mekanisme kontrol sosial  Mekanisme sosialisasi melalui penanaman nilai-nilai, bahasa dll, pada sistem personal
  • 13.  Mekanisme kontrol sosial mencakup proses di mana status dan peran yg ada di masyrkt diorganisir ke dalam sistem sosial sehingga perbedaan/ ketegangan dapat ditekan.  Mekanisme kontrol meliputi a.l: a) Pelembagaan b) Sanksi2 c) Aktifitas ritual d) Penyelamatan pada keadaan kritis dan tdk normal e) Pengintegrasian kembali agar keseimbanan dpt dicapai kembali f) Pelembagaan kekuasaan utk melaksanakan tatanan sosial
  • 14. Teori konflik  Beberapa asumsi (Zamroni, 1992: 30) 1. Manusia sbg makhluk hidup memiliki sejumlah kepentingan dasar dan mereka berusaha utk mendapatkan kepentingan tsb. 2. Kekuasaan mendapatkan penekanan sbg pusat hubungan sosial. 3. Ideologi dan nilai-nilai dipandang sbg suatu senjata yg digunkan oleh klpk2 yg berbeda, & mungkin bertentangan utk mengejar kepentingan mereka sendiri.
  • 15. Proposisi Marx 1. Semakin distribusi pendapatan tdk merata semakin besar konflik kepentingan antara klpk atas dan bawah. 2. Semakin sadar klp bawah akan kepentingan mrk bersama semakin keras pertanyaan mrk thdp keabsahan sistem pembagian pendapatan yg ada. 3. Semakin besar kesadaran akan interes klpk mrk dan semakin keras pertanyaan mrk thd keabsahan sistem pembagian pendapatan, semakin besar kecenderungan mrk utk kejasama memunculkan konflik menghadapi klpk yg menguasai sistem yg ada. 4. semakin kuat kesatuan ideologi anggota klpk bawah & semakin kuat struktur kepemimpinan politik mereka, semakin besar kecenderungan terjadinya polarisasi yg ada. 5. semakin meluas polarisasi semakin keras konflik yg terjadi. 6. Semakin keras konflik yg ada, semakin besar perubahan struktural yg terjadi pd sistem dan semakin luas proses perataan sumber-sumber ekonomi (Zamroni, 1992: 31).
  • 16. Proposisi Max Weber  Semakin besar derajat merosotnya legitimasi politik penguasa, semakin besar kecenderungan timbul konflik antara kelas atas dan bawah.  Semakin karismatik pimpinan klpk bawah, semaki besar kemampuan klpk ini memobilisasi kekuatan dlm sistem, semakin besar tekanan kpd penguasa lewat penciptaan suatu sistem undang2 dan sistem administrasi pemerintahan.  Semakin besar sistem perundang-undangan dan administrasi pemerintahan mendorong dan menciptakan kondisi terjadinya hubungan antara klpk2 sosial, kesenjangan hirarki sosial, rendahnya mobilitias vertikal, semakin cepat proses kemerosotan legitimasi politik penguasa dan semakin besar kecenderungan terjadinya konflik antara kelas atas dan kelas bawah (Zamroni, 1992: 31)
  • 17. Paradigma definisi sosial  Max Weber  Teori aksi (action theory)  Teori interaksionisme simbolik (symbolic interactionism)  Teori fenomenologi (phenomenology)
  • 18.  Weber melihat sosiologi sebagai sebuah studi tentang tindakan sosial antar hubungan sosial  Tindakan manusia dianggap sebagai sebuah bentuk tindakan sosial apabila tindakan itu ditujukan pada orang lain.  Manusia sebagai makhluk yang bebas untuk menciptakan dunia individu dan dunia sosialnya.
  • 19.  Inti tesis adalah “tindakan yang penuh arti” dari individu. Yang dimaksud dengan tindakan sosial itu adalah tindakan individu sepanjang tindakannya itu mempunyai makna atau arti subjektif bagi dirinya dan diarahkan kepadan tindakan orang lain.  Sebaliknya tindakan invidu yang hanya diarahkan kepada benda mati atau objek fisik tanpa dihubungkan dengan tindakan orang lain bukan merupakan tindakan sosial.
  • 20.  Max Weber dalam memperkenalkan konsep pendekatan verstehen untuk memahami makna tindakan seseorang, berasumsi bahwa seseorang dalam bertindak tidak haya sekedar melaksanakannya tetapi juga menempatkan diri dalam lingkungan berfikir dan perilaku orang lain (I.B Wirawan,Teori- Teori Sosial dalam Tiga Paradigma, 2013 )  Konsep pendekatan ini lebih mengarah pada suatu tindakan bermotif pada tujuan yang hendak dicapai atau in order to motive (I.B
  • 21. Paradigma perilaku sosial  B.F. Skinner  Teori sosiologi (behavioral sociology)  Teori pertukaran (exchange theory)
  • 22. TEORI PERTUKARAN SOSIAL (SOCIAL EXCHANGE THEORY)  Para ahli teori pertukaran sosial berepndapat bahwa orang menghitung nilai keseluruhan dari sebuah hubungan sosial dengan mengurangkan pengorbanannya dari penghargaan yang diterima (Monge dan Contractor, 2003).
  • 23.  Asumsi-asumsi yang dibuat oleh teori pertukaran sosial mengenai sifat dasar manusia adalah sebagai berikut : 1. Manusia mengejar penghargaan dan menghindari hukuman. 2. Manusia adalah makhluk rasional. 3. Standar yang digunakan manusia untuk mengevaluasi pengorbanan dan penghargaan bervariasi seiring berjalannya waktu dan dari satu orang ke orang lainnya.
  • 24. Lima proposisi Teori Pertukaran Sosial 1. Proposisi Sukses 2. Proposisi Stimulus 3. Proposisi Nilai 4. Proposisi Deprivasi Satiasi 5. Proposisi restu Agresi (Poloma, 2000) Stimulus Respon
  • 25.  Dalam memahami proposisi yang dimaksud di atas perlu diperhatikan bahwa (Ritzer, 1985 : 92) : a. Makin tinggi ganjaran (reward) yang diperoleh atau yang akan diperoleh makin besar kemungkinan sesuatu tingkah laku akan diulang. b. Makin tinggi biaya atau ancaman hukuman (punishment) yang akan diperoleh makin kecil kemungkinan tingkah laku yang serupa akan diulang.
  • 26.  Sekian dan terima kasih