SlideShare uma empresa Scribd logo
1 de 13
PENGUJIAN
DESTRUKTIF
DISUSUN OLEH KELOMPOK 4:
• 1. ANDREAN YOGI SITORUS (5211122009)
• 2. SYAHMUL JIHADI PULUNGAN (8223322008)
• 3. FAHREJA ALAMSYAH SITOMPUL (5222422004)
• 4. SEBASTIAN YEZRA SEMBIRING (5223122016)
PENDAHULUAN
 Pengertian pengujian destruktif:
Pengujian yang dilakukan terhadap suatu material
atau spesimen objek yang akan diujikan sampai
material tersebut mengalami kerusakan. Pengujian
ini dilakukan untuk mengetahui performa pada
material yang bersangkutan.
Pengujian ini bersiftat merusak bahan yang diuji
sehingga bahan yang diuji akan rusak atau cacat.
Bahan yang diuji adalah bahan yang telah memenuhi
bentuk dan jenis secara internasional .
Pengujian destruktif terdiri
dari:
 Pengujian Tarik (Tensile Test)
 Pengujian Tekan (Compressed Test)
 Pengujian Bengkok ( Bending Test)
 Pengujian Puntir ( Torsion Test)
 Pengujian Kekerasan
 Pengujian Impact
 Pengujian Struktur
 Pengujian tarik
 Tensile test adalah pengujian
kekuatan suatu material dengan
menarik suatu bahan sampai
putus. Pada tensile test suatu
material akan mengalami
kerusakan, karena tensile test
adalah pengujian kekuatan
material dengan menarik suatu
material sampai putus. Jadi
material yang ditest
kekuatannya akan rusak.
 Pengujian tekan
• Pada uji tekan umumnya
kekuatan tekan lebih tinggi
dari kekuatan tarik. Suatu
material akan ditekan dan
saat pengujian ini material
akan rusak.
Prosesnya material akan
ditaruh diatas landasan dan
ditekan dari atas.
baru baru ini telah ditemukan
bahan yang baik terbuat dari
keramik sebagai landasan
dari silica, yang memberi
pengaruh baik.
 Pengujian Bengkok
• Pengujian bengkok adalah
salah satu cara pengujian yang
dipakai sejak lama bagi bahan
yang cocok, karena dapat
dilakukan terhadap batang uji
berbentuk sederhana dan tidak
perlu menggunakan mesin uji
biasa. Tapi pengujian ini
menyebabkan material rusak
karena akan terjadi patahan.
 Pengujian puntir
• Pada pengujian puntiran
suatu material akan rusak
karena material tersebut
akan mengalami patahan..
umumnya ini terjadi pada
material yang getas,
sedangkan pada material
yang ulet patahan terjadi
pada sudut tegak lurus
terhadap sumbu puntiran
setelah gaya pada arah
sumbu terjadi dengan
deformasi yang besar.
 Pengujian kekerasan
 Pengujian ini dilakukan dengan dua pertimbanagan yaitu untuk
mengetahui karakteristik suatu material baru dan melihat mutu untuk
memastikan suatu material memiliki spesifikasi kualitas tertentu.
Berdasarkan pemakaianya dibagi menjadi:
1. Pengujian kekerasan dengan penekanan (indentation test).
Pengujian ini dilakukan merupakan pengujian kekerasan terhadap bahan logam
dimana dalam menentukan kekerasaannya dilakukan dengan cara menganalisis
indentasi atau bekas penekanan pada benda uji sebagai reaksi dari
pembebanan tekan.
2. Pengujian kekerasan dengan goresan (sratch test).
Merupakan pengujian kekerasan terhadap benda (logam) dimana dalam
menentukan kekerasannya dilakukan dengan mencari perbandingan dari bahan
yang menjadi standart. Contohnya adalah pengujian metode MOH’S.
3. Pengujian kekerasan dengan cara dinamik (dynamic test).
Merupakan pengujian kekerasan dengan mengukur tingi pantulan bola,
baja,atau intan(hammer) yang dijatuhkan dari ketinggian tertentu.
 Pengujian impact
 Uji impact dilakukan untuk menentukan kekuatan material sebagai
sebuah metode uji impact digunakan dalam dunia industry khususnya
uji impact charpy dan uji impact izod. Dasar pengujian ini adalah
penyerapan energy potensial dari beban yang mengayun dari suatu
ketinggian tertentu dan menumbuk material uji sehingga terjadi
deformasi.
1. Uji charpy
Benda uji diletakkan secara mendatar dan ditahan pada sisi kiri &
kanan. Kemudian benda dipukul pada bagian belakang takikan,
letaknya persis di tengah.Takikan membelakangi pululan.
2. Uji impact izod.
Benda uji dijepit pada satu ujungnya pada posisi tegak. Lalu benda uji
ini dipukul dari sisi depan pada sisi ujung yang lain.
 Pengujian struktur
 Uji struktur mempelajari struktur material logam untuk
keperluan pengujian material logam dipotong-potong
kemudian potongan diletakkan dibawah dan dikikis dengan
material alat penggores yang sesuai. Untuk pemeriksaannya
dilakukan dengan alat pembesar ataupun mikroskop
elektronik.
Kesimpulan
 Melalui pengujian ini diharapkan dapat mengetahui sifat – sifat logam
seperti sifat mekanik, sifat fisik dan lain sebagainya. Sifat mekanik
adalah kemampuan suatu bahan untuk menerima beban atau gaya
tanpa menimbulkan kerusakan pada benda tersebut. Beberapa sifat
mekanik antara lain :
 1. KEKUATAN ( STRENGHT )
Menyatakan kemampuan bahan untuk menerima tegangan tanpa menyebabkan bahan
menjadi patah, kekuatan ini terdiri dari : kekuatan tarik, kekuatan tekan, kekuatan geser,
dan lain sebagainya.
 2. KEKERASAN ( HARDNESS )
Menyatakan kemampuan bahan untuk tahan terhadap goresan, pengikisan/abrasi. Sifat
ini berkaitan terhadap sifat tahan aus (wear resistance).
 3. KEKENYALAN ( ELASTICITY )
Menyatakan kemampuan bahan untuk menerima tegangan tanpa mengakibatkan
terjadinya perubahan bentuk yang permanent setelah tegangan dihilangkan. Tetapi
apabila tegangan melampaui batas maka perubahan bentuk akan terjadi walaupun
beban dihilangkan.
 4. KEKAKUAN ( STIFNESS )
Adalah kemampuan bahan untuk menerima tegangan atau beban tanpa
mengakibatkan terjadinya perubahan bentuk atau defleksi.
 5. KEULETAN ( PLASTICITY )
Menyatakan kemampuan bahan untuk mengalami sejumlah deformasi plastis (
yang permanent ) tanpa mengakibatkan terjadinya kerusakan. Sifat ini sering
disebut sebagai keuletan ( ductility ).
 6. KETANGGUHAN ( TOUGHNESS )
Menyatakan kemampuan bahan untuk menyerap sejumlah energi tanpa
mengakibatkan terjadinya kerusakan atau banyaknya energi yang diperlukan
untuk mematahkan suatu bahan.
 7. KELELAHAN ( FATIQUE )
Merupakan kecenderungan dari logam untuk patah bila menerima tegangan
berulang – ulang yang besarnya masih jauh dibawah batas kekuatan elastisnya.
Arigatō

Mais conteúdo relacionado

Semelhante a DESTRUKTIF PENGUJIAN

Pengujian Bahan.pptx
Pengujian Bahan.pptxPengujian Bahan.pptx
Pengujian Bahan.pptxagussantosa34
 
Ppt.analisis kegagalan logam
Ppt.analisis kegagalan logamPpt.analisis kegagalan logam
Ppt.analisis kegagalan logamLailatul Arofah
 
Material teknik (uji kekerasan)
Material teknik (uji kekerasan)Material teknik (uji kekerasan)
Material teknik (uji kekerasan)andrinofa
 
Material+teknik+(uji+kekerasan)
Material+teknik+(uji+kekerasan)Material+teknik+(uji+kekerasan)
Material+teknik+(uji+kekerasan)Mochamad Nurcholis
 
Mechanical Properties, measurements, hardness, toughness
Mechanical Properties, measurements, hardness, toughnessMechanical Properties, measurements, hardness, toughness
Mechanical Properties, measurements, hardness, toughnessIslahun Nihayah
 
Bab C3-Sifat-sifat mekanik logam/metal.ppt
Bab C3-Sifat-sifat mekanik logam/metal.pptBab C3-Sifat-sifat mekanik logam/metal.ppt
Bab C3-Sifat-sifat mekanik logam/metal.pptParyantoDwiSetyawan
 
Modul metalurgi-2011-2012
Modul metalurgi-2011-2012Modul metalurgi-2011-2012
Modul metalurgi-2011-2012Feby Aulia
 
Laporan awal uji impak kalih
Laporan awal uji impak kalihLaporan awal uji impak kalih
Laporan awal uji impak kalihKalih Rizki
 
2. teori kekuatan_material
2. teori kekuatan_material2. teori kekuatan_material
2. teori kekuatan_materialNiko Sh
 
KLASIFIKASI DAN SIFAT MATERIAL TEKNIK SERTA PENGUJIAN MATERIAL.pdf
KLASIFIKASI DAN SIFAT MATERIAL TEKNIK SERTA PENGUJIAN MATERIAL.pdfKLASIFIKASI DAN SIFAT MATERIAL TEKNIK SERTA PENGUJIAN MATERIAL.pdf
KLASIFIKASI DAN SIFAT MATERIAL TEKNIK SERTA PENGUJIAN MATERIAL.pdfggyubeom228
 
Ujian hentaman
Ujian hentamanUjian hentaman
Ujian hentamananuarjunoh
 

Semelhante a DESTRUKTIF PENGUJIAN (20)

Pengbang redesain
Pengbang redesainPengbang redesain
Pengbang redesain
 
Makalah Pengujian Tarik Tekan
Makalah Pengujian Tarik TekanMakalah Pengujian Tarik Tekan
Makalah Pengujian Tarik Tekan
 
Pengujian Bahan.pptx
Pengujian Bahan.pptxPengujian Bahan.pptx
Pengujian Bahan.pptx
 
Uji kekerasan
Uji kekerasanUji kekerasan
Uji kekerasan
 
Uji tarik
Uji tarikUji tarik
Uji tarik
 
Ppt.analisis kegagalan logam
Ppt.analisis kegagalan logamPpt.analisis kegagalan logam
Ppt.analisis kegagalan logam
 
Pengujian las
Pengujian lasPengujian las
Pengujian las
 
Pengenalan Bahan
Pengenalan BahanPengenalan Bahan
Pengenalan Bahan
 
Material teknik (uji kekerasan)
Material teknik (uji kekerasan)Material teknik (uji kekerasan)
Material teknik (uji kekerasan)
 
Material+teknik+(uji+kekerasan)
Material+teknik+(uji+kekerasan)Material+teknik+(uji+kekerasan)
Material+teknik+(uji+kekerasan)
 
Mechanical Properties, measurements, hardness, toughness
Mechanical Properties, measurements, hardness, toughnessMechanical Properties, measurements, hardness, toughness
Mechanical Properties, measurements, hardness, toughness
 
Material teknik dan proses
Material teknik dan prosesMaterial teknik dan proses
Material teknik dan proses
 
Bab C3-Sifat-sifat mekanik logam/metal.ppt
Bab C3-Sifat-sifat mekanik logam/metal.pptBab C3-Sifat-sifat mekanik logam/metal.ppt
Bab C3-Sifat-sifat mekanik logam/metal.ppt
 
Modul metalurgi-2011-2012
Modul metalurgi-2011-2012Modul metalurgi-2011-2012
Modul metalurgi-2011-2012
 
Laporan awal uji impak kalih
Laporan awal uji impak kalihLaporan awal uji impak kalih
Laporan awal uji impak kalih
 
2. teori kekuatan_material
2. teori kekuatan_material2. teori kekuatan_material
2. teori kekuatan_material
 
KLASIFIKASI DAN SIFAT MATERIAL TEKNIK SERTA PENGUJIAN MATERIAL.pdf
KLASIFIKASI DAN SIFAT MATERIAL TEKNIK SERTA PENGUJIAN MATERIAL.pdfKLASIFIKASI DAN SIFAT MATERIAL TEKNIK SERTA PENGUJIAN MATERIAL.pdf
KLASIFIKASI DAN SIFAT MATERIAL TEKNIK SERTA PENGUJIAN MATERIAL.pdf
 
Ilmu Bahan
Ilmu BahanIlmu Bahan
Ilmu Bahan
 
Ujian hentaman
Ujian hentamanUjian hentaman
Ujian hentaman
 
737 1613-1-sm
737 1613-1-sm737 1613-1-sm
737 1613-1-sm
 

DESTRUKTIF PENGUJIAN

  • 1. PENGUJIAN DESTRUKTIF DISUSUN OLEH KELOMPOK 4: • 1. ANDREAN YOGI SITORUS (5211122009) • 2. SYAHMUL JIHADI PULUNGAN (8223322008) • 3. FAHREJA ALAMSYAH SITOMPUL (5222422004) • 4. SEBASTIAN YEZRA SEMBIRING (5223122016)
  • 2. PENDAHULUAN  Pengertian pengujian destruktif: Pengujian yang dilakukan terhadap suatu material atau spesimen objek yang akan diujikan sampai material tersebut mengalami kerusakan. Pengujian ini dilakukan untuk mengetahui performa pada material yang bersangkutan. Pengujian ini bersiftat merusak bahan yang diuji sehingga bahan yang diuji akan rusak atau cacat. Bahan yang diuji adalah bahan yang telah memenuhi bentuk dan jenis secara internasional .
  • 3. Pengujian destruktif terdiri dari:  Pengujian Tarik (Tensile Test)  Pengujian Tekan (Compressed Test)  Pengujian Bengkok ( Bending Test)  Pengujian Puntir ( Torsion Test)  Pengujian Kekerasan  Pengujian Impact  Pengujian Struktur
  • 4.  Pengujian tarik  Tensile test adalah pengujian kekuatan suatu material dengan menarik suatu bahan sampai putus. Pada tensile test suatu material akan mengalami kerusakan, karena tensile test adalah pengujian kekuatan material dengan menarik suatu material sampai putus. Jadi material yang ditest kekuatannya akan rusak.
  • 5.  Pengujian tekan • Pada uji tekan umumnya kekuatan tekan lebih tinggi dari kekuatan tarik. Suatu material akan ditekan dan saat pengujian ini material akan rusak. Prosesnya material akan ditaruh diatas landasan dan ditekan dari atas. baru baru ini telah ditemukan bahan yang baik terbuat dari keramik sebagai landasan dari silica, yang memberi pengaruh baik.
  • 6.  Pengujian Bengkok • Pengujian bengkok adalah salah satu cara pengujian yang dipakai sejak lama bagi bahan yang cocok, karena dapat dilakukan terhadap batang uji berbentuk sederhana dan tidak perlu menggunakan mesin uji biasa. Tapi pengujian ini menyebabkan material rusak karena akan terjadi patahan.
  • 7.  Pengujian puntir • Pada pengujian puntiran suatu material akan rusak karena material tersebut akan mengalami patahan.. umumnya ini terjadi pada material yang getas, sedangkan pada material yang ulet patahan terjadi pada sudut tegak lurus terhadap sumbu puntiran setelah gaya pada arah sumbu terjadi dengan deformasi yang besar.
  • 8.  Pengujian kekerasan  Pengujian ini dilakukan dengan dua pertimbanagan yaitu untuk mengetahui karakteristik suatu material baru dan melihat mutu untuk memastikan suatu material memiliki spesifikasi kualitas tertentu. Berdasarkan pemakaianya dibagi menjadi: 1. Pengujian kekerasan dengan penekanan (indentation test). Pengujian ini dilakukan merupakan pengujian kekerasan terhadap bahan logam dimana dalam menentukan kekerasaannya dilakukan dengan cara menganalisis indentasi atau bekas penekanan pada benda uji sebagai reaksi dari pembebanan tekan. 2. Pengujian kekerasan dengan goresan (sratch test). Merupakan pengujian kekerasan terhadap benda (logam) dimana dalam menentukan kekerasannya dilakukan dengan mencari perbandingan dari bahan yang menjadi standart. Contohnya adalah pengujian metode MOH’S. 3. Pengujian kekerasan dengan cara dinamik (dynamic test). Merupakan pengujian kekerasan dengan mengukur tingi pantulan bola, baja,atau intan(hammer) yang dijatuhkan dari ketinggian tertentu.
  • 9.  Pengujian impact  Uji impact dilakukan untuk menentukan kekuatan material sebagai sebuah metode uji impact digunakan dalam dunia industry khususnya uji impact charpy dan uji impact izod. Dasar pengujian ini adalah penyerapan energy potensial dari beban yang mengayun dari suatu ketinggian tertentu dan menumbuk material uji sehingga terjadi deformasi. 1. Uji charpy Benda uji diletakkan secara mendatar dan ditahan pada sisi kiri & kanan. Kemudian benda dipukul pada bagian belakang takikan, letaknya persis di tengah.Takikan membelakangi pululan. 2. Uji impact izod. Benda uji dijepit pada satu ujungnya pada posisi tegak. Lalu benda uji ini dipukul dari sisi depan pada sisi ujung yang lain.
  • 10.  Pengujian struktur  Uji struktur mempelajari struktur material logam untuk keperluan pengujian material logam dipotong-potong kemudian potongan diletakkan dibawah dan dikikis dengan material alat penggores yang sesuai. Untuk pemeriksaannya dilakukan dengan alat pembesar ataupun mikroskop elektronik.
  • 11. Kesimpulan  Melalui pengujian ini diharapkan dapat mengetahui sifat – sifat logam seperti sifat mekanik, sifat fisik dan lain sebagainya. Sifat mekanik adalah kemampuan suatu bahan untuk menerima beban atau gaya tanpa menimbulkan kerusakan pada benda tersebut. Beberapa sifat mekanik antara lain :  1. KEKUATAN ( STRENGHT ) Menyatakan kemampuan bahan untuk menerima tegangan tanpa menyebabkan bahan menjadi patah, kekuatan ini terdiri dari : kekuatan tarik, kekuatan tekan, kekuatan geser, dan lain sebagainya.  2. KEKERASAN ( HARDNESS ) Menyatakan kemampuan bahan untuk tahan terhadap goresan, pengikisan/abrasi. Sifat ini berkaitan terhadap sifat tahan aus (wear resistance).  3. KEKENYALAN ( ELASTICITY ) Menyatakan kemampuan bahan untuk menerima tegangan tanpa mengakibatkan terjadinya perubahan bentuk yang permanent setelah tegangan dihilangkan. Tetapi apabila tegangan melampaui batas maka perubahan bentuk akan terjadi walaupun beban dihilangkan.
  • 12.  4. KEKAKUAN ( STIFNESS ) Adalah kemampuan bahan untuk menerima tegangan atau beban tanpa mengakibatkan terjadinya perubahan bentuk atau defleksi.  5. KEULETAN ( PLASTICITY ) Menyatakan kemampuan bahan untuk mengalami sejumlah deformasi plastis ( yang permanent ) tanpa mengakibatkan terjadinya kerusakan. Sifat ini sering disebut sebagai keuletan ( ductility ).  6. KETANGGUHAN ( TOUGHNESS ) Menyatakan kemampuan bahan untuk menyerap sejumlah energi tanpa mengakibatkan terjadinya kerusakan atau banyaknya energi yang diperlukan untuk mematahkan suatu bahan.  7. KELELAHAN ( FATIQUE ) Merupakan kecenderungan dari logam untuk patah bila menerima tegangan berulang – ulang yang besarnya masih jauh dibawah batas kekuatan elastisnya.