1. REVISI PERATURAN AKADEMIK 2004
KEPUTUSAN
DEKAN FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS JAMBI
Nomor. 250.A/H21.4/HK/2007
Tentang:
REVISI PERATURAN AKADEMIK
FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS JAMBI
(PROGRAM SARJANA)
Dekan Fakultas Pertanian Universitas Jambi
Menimbang a. Bahwa Peraturan Akademik Fakultas Pertanian
Universitas Jambi yang telah ditetapkan dengan Surat
Keputusan Dekan Nomor. 226.A/J21.4/HK/2004
tanggal 30 Otober 2004 setelah dilakukan evaluasi,
ternyata banyak hal yang berlum dapat menampung
kebutuhan mengatur kegiatan akademik di Fakultas
Pertanian Universitas Jambi sesuai dengan kemajuan
perkembangan kemajuan ilmu pengetahuan;
b. Bahwa oleh karena itu dianggap perlu untuk merevisi
Surat Keputusan Dekan Nomor. 226.A/J21.4/HK/2004
dan menetapkan Peraturan Akademik Fakultas
Pertanian Universitas Jambi yang baru;
c. Bahwa penetapan Peraturan Akademik Fakultas
Pertanian Universitas Jambi yang baru perlu ditetapkan
dengan suatu Surat Keputusan Dekan.
Mengingat : 1. Undang-undang No. 20 Tahun 2003 tentang Sistim
Pendidikan Nasional;
2. Peraturan Pemerintah No. 60 Tahun 1999 tentang
Pendidikan Tinggi;
3 Keputusan Mendikbud RI 154/O/2004 tentang Statuta
Universitas Jambi;
4 Keputusan Mendikbud RI 0188/O/1995 tentang
Organisasi dan Tata Kerja Universitas Jambi;
2. REVISI PERATURAN AKADEMIK 2004
5. Keputusan Bersama Mendikbud dan Kepala Badan
Kepegawaian Negara Nomor. 614099.MPK/KP/99 dan
Nomor. 181 Tahun 1999
6. Keputusan Rektor Universitas Jambi Nomor.
264/J21/PP/2006 tentang Peraturan Akademik
Universitas Jambi.
7. Keputusan Rektor Universitas Jambi Nomor 03/J21/KP/
2004 Tentang Pengangkatan Dekan Fakultas Pertanian
Universitas Jambi;
MEMUTUSKAN
Menetapkan : REVISI PERATURAN AKADEMIK FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS JAMBI PROGRAM SARJANA).
KETENTUAN UMUM
Pasal 1
Dalam peraturan akademik ini yang dimaksud dengan :
(1) Peraturan akademik adalah peraturan yang mengatur tentang
penyelenggaraan pendidikan di Fakultas Pertanian Universitas Jambi.
(2) Fakultas Pertanian Universitas Jambi, yang selanjutnya disebut
Fakultas, adalah unsur pelaksana akademik yang menyelenggarakan
kegiatan akademik di bidang ilmu pertanian.
(3) Bagian tata usaha Fakultas adalah satuan pelaksana administratif yang
menyelenggarakan pelayanan teknis dan administratif yang meliputi
administrasi pendidikan, administrasi kemahasiswaan, administrasi
umum dan perlengkapan serta administrasi keuangan dan
kepegawaian.
(4) Jurusan di Fakultas adalah unit pelaksana akademik yang
melaksanakan kegiatan akademik pada satu atau seperangkat cabang
ilmu di bidang ilmu pertanian.
(5) Program studi adalah kesatuan rencana belajar sebagai pedoman
penyelenggaraan pendidikan akademik di Fakultas, yang
diselenggarakan atas dasar suatu kurikulum serta ditujukan agar
mahasiswa dapat menguasai pengetahuan, keterampilan, dan sikap
sesuai dengan sasaran kurikulum.
(6) Laboratorium/studio dan kebun percobaan di Fakultas adalah
perangkat penunjang kegiatan akademik pada satu atau seperangkat
3. REVISI PERATURAN AKADEMIK 2004
cabang ilmu di bidang ilmu dan teknologi pertanian.
(7) Kurikulum adalah seperangkat rencana dan pengaturan mengenai isi
maupun bahan kajian dan pelajaran serta cara penyampaian dan
penilaiannya yang digunakan sebagai pedoman penyelenggaraan
kegiatan belajar-mengajar di Fakultas.
(8) Kompetensi adalah seperangkat tindakan cerdas, penuh tanggung
jawab yang dimiliki oleh mahasiswa/lulusan Fakultas sebagai syarat
untuk dapat dianggap mampu oleh masyarakat dalam melaksanakan
tugas-tugas di bidang ilmu dan teknologi di bidang pertanian.
(9) Semester adalah satuan waktu kegiatan akademik yang terdiri atas 16
sampai 19 minggu kuliah atau kegiatan terjadwal lainnya, berikut
kegiatan iringannya, termasuk 2 (dua) sampai 3 (tiga) minggu kegiatan
ujian dan penilaian.
(10) Sivitas akademika adalah satuan yang terdiri atas dosen dan
mahasiswa Fakultas.
(11) Dosen Fakultas terdiri atas dosen tetap dan tidak tetap dengan tugas
utama mengajar.
(12) Pembimbing akademik, pembimbing seminar, pembimbing praktek
kerja lapang, pembimbing skripsi dan penanggung jawab/koordinator
mata kuliah adalah dosen tetap Fakultas.
(13) Mahasiswa adalah mahasiswa Fakultas yang terdaftar pada semester
yang bersangkutan sesuai dengan Surat Keputusan Rektor Universitas
Jambi.
(14) Rektor dalam peraturan ini adalah Rektor Universitas Jambi.
(15) Dekan dalam peraturan ini adalah Dekan Fakultas.
(16) Kepala tata usaha dalam peraturan ini adalah kepala tata usaha
Fakultas.
(17) Ketua jurusan, ketua program studi, kepala laboratorium/studio, dan
kepala kebun percobaan adalah ketua jurusan, ketua program studi,
kepala laboratorium/studio, dan kepala kebun percobaan dalam lingkup
Fakultas.
(18) Tata tertib merupakan norma dan nilai yang berlaku berkenaan dengan
peraturan akademik Fakultas
(19) Sanksi adalah hukuman yang diberikan kepada seseorang untuk
memaksa orang tersebut untuk menepati atau mentaati ketentuan yang
5. REVISI PERATURAN AKADEMIK 2004
B A B II
PENYELENGGARAAN PENDIDIKAN
Pasal 2
(1) Fakultas menyelenggarakan pendidikan akademik program sarjana.
(2) Pendidikan akademik program sarjana diarahkan terutama pada
penguasaan ilmu pengetahuan dan teknologi pertanian serta
pengembangannya.
(3) Tujuan pendidikan akademik program sarjana adalah menyiapkan
peserta didik untuk menjadi anggota masyarakat yang memiliki
kemampuan akademik dalam menerapkan dan mengembangkan ilmu
pengetahuan dan teknologi pertanian, serta menyebarluaskan dan
mengupayakan penggunaannya untuk meningkatkan taraf kehidupan
masyarakat dan memperkaya kebudayaan nasional.
Pasal 3
(1) Penyelenggaraan pendidikan akademik program sarjana pada Fakultas
dilaksanakan pada program studi dalam jurusan.
(2) Penyelenggaraan pendidikan akademik program sarjana pada Fakultas
dilaksanakan atas dasar kurikulum program studi dalam jurusan.
Pasal 4
(1) Tempat penyelenggaraan pendidikan akademik program sarjana
dilaksanakan di ruang kuliah, laboratorium/studio, kebun percobaan
dan/atau tempat lain yang secara resmi ditetapkan oleh Fakultas.
(2) Tahun akademik penyelenggaraan pendidikan akademik program
sarjana dilaksanakan sesuai dengan kalender akademik Fakultas yang
disusun atas dasar kalender akademik Universitas.
(3) Tahun akademik penyelenggaraan pendidikan akademik program
sarjana dibagi atas 2 (dua) semester reguler dan 1 (satu) semester
pendek.
6. REVISI PERATURAN AKADEMIK 2004
Pasal 5
(1) Semester reguler adalah pelaksanaan kegiatan kuliah sebagaimana
diatur pada pasal 1 ayat (9)
(2)
Semester pendek adalah kegiatan perkuliahan antara 2 semester
reguler setelah semester genap dan sebelum semester ganjil yang
equivalen dengan semester reguler.
(3) Semester pendek bertujuan untuk mengatasi kendala yang dihadapi
mahasiswa dalam proses pembelajaran, meningkatkan IPK dan
mempercepat masa studi mahasiswa
(4) Khusus penyelenggaraan semester pendek berpedoman kepada
Peraturan Akademik Universitas, sedangkan teknis pelaksanaannya
diatur dan ditetapkan dengan Surat Keputusan Dekan.
(5) Semester pendek dapat dilaksanakan jika diperlukan oleh Fakultas
Pasal 6
(1) Penyelenggaraan pendidikan akademik program sarjana pada Fakultas
dilaksanakan dengan menggunakan Sistem Kredit Semester (SKS)
untuk menyatakan beban studi mahasiswa, beban kerja dosen,
pengalaman belajar dan beban penyelenggaraan program yang
dinyatakan dengan satuan kredit semester (sks).
(2) Satu sks adalah kegiatan terhadap pengalaman belajar yang diperoleh
selama satu semester melalui kegiatan terjadwal per minggu sebanyak 1
jam perkuliahan atau 2 jam praktikum atau 4 jam kerja lapangan yang
masing-masing diiringi oleh 1 jam kegiatan terstruktur dan 1 jam
kegiatan mandiri.
(3) Satu sks penyelenggaraan kuliah bagi mahasiswa meliputi tiga kegiatan
per minggu selama satu semester yang terdiri atas :
a. Kegiatan tatap muka terjadwal dengan dosen selama 50 menit.
b. Kegiatan terstruktur (tidak terjadwal) tetapi direncanakan selama
50 menit.
c. Kegiatan mandiri selama 50 menit
7. REVISI PERATURAN AKADEMIK 2004
(4) Satu sks praktikum di laboratorium/studio/workshop, kebun percobaan,
rumah kaca, dan seminar adalah kegiatan selama 1 semester meliputi
kegiatan terjadwal per minggu sebanyak 2 jam (120 menit) dan diiringi
oleh 60 menit kegiatan terstruktur dan 60 menit kegiatan mandiri.
(5) Satu sks penyelenggaraan praktik kerja lapang, praktik kerja profesi,
kuliah kerja praktik, magang, KUKERTA dan skripsi adalah kegiatan
terjadwal per minggu sebanyak 4 jam diiringi oleh 60 menit kegiatan
terstruktur dan 60 menit kegiatan mandiri.
(6) Satu sks pelaksanaan kuliah bagi dosen meliputi tiga kegiatan per
minggu selama satu semester yang terdiri atas :
a. Kegiatan tatap muka dengan mahasiswa selama 50 menit
b. Kegiatan perencanaan dan evaluasi akademik terstruktur tidak
terjadwal tetapi direncanakan selama 50 menit.
c. Kegiatan pengembangan materi kuliah selama 50 menit.
Pasal 7
(1) Kartu Rencana Studi (KRS) adalah kartu yang memuat sejumlah mata
kuliah yang dikontrak mahasiswa pada semester tertentu yang
disahkan oleh Pembimbing Akademik.
(2) Kartu Perubahan Rencana Studi (KPRS) adalah kartu yang memuat
sejumlah mata kuliah yang dikontrak mahasiswa pada awal semester
dan sejumlah mata kuliah pengganti
(3) Kartu Hasil Studi (KHS) adalah kartu yang memuat hasil studi tiap
mahasiswa per semester.
(4) Kartu kumpulan nilai adalah kartu yang memuat rekapitulasi hasil studi
tiap mahasiswa sebagai laporan kemajuan sampai semester terakhir
yang ditempuhnya, dibuat dan disahkan oleh ketua jurusan setelah
disetujui PA
(5) Transkrip nilai adalah turunan nilai-nilai akademik yang diperoleh
mahasiswa pada setiap program studi, dibuat dan disahkan oleh
Fakultas.
(6) Indeks prestasi (IP) adalah jumlah hasil perkalian nilai kredit dengan nilai
bobot setiap mata kuliah yang dikontrak, dibagi dengan jumlah kredit
mata kuliah yang sudah dikontrak mahasiswa pada semester yang
bersangkutan; atau dalam bentuk formulasi:
8. REVISI PERATURAN AKADEMIK 2004
IP = (∑ KN) / (∑ K) ; dimana K = kredit mata kuliah, dan
N = nilai bobot mata kuliah.
(7) Indeks prestasi kumulatif (IPK) adalah jumlah hasil perkalian nilai kredit
dengan nilai bobot setiap mata kuliah yang sudah lulus, dibagi dengan
jumlah kredit semua mata kuliah yang sudah dikontrak mahasiswa.
Pasal 8
(1) Beban studi program sarjana pada Fakultas berkisar antara 147 – 151
sks.
(2) Beban studi mahasiswa pada tahun I (semester ganjil dan semester
genap) sesuai dengan paket mata kuliah yang tersedia.
(3) Beban studi mahasiswa pada semester ganjil berikutnya ditentukan atas
dasar IP semester ganjil sebelumnya.
(4) Beban studi mahasiswa pada semester genap berikutnya ditentukan atas
dasar IP semester genap sebelumnya.
(5) Beban studi yang dapat dikontrak pada semester berikutnya baik
kontrak baru, maupun kontrak ulang adalah sebagai berikut :
9. REVISI PERATURAN AKADEMIK 2004
IP
Beban Studi Maksimum
(sks)
< 1.5
12
1.5 – < 2.0
15
2.0 – < 2.5
18
2.5 – < 3.0
21
≥ 3.0
24
(6) Beban studi maksimum yang dapat dikontrak secara keseluruhan,
termasuk perbaikan adalah 24 sks.
(7) Batas akhir waktu studi program sarjana adalah 14 semester.
Pasal 9
(1) Setiap mahasiswa berhak mendapat cuti kuliah 2 (dua) semester selama
masa studinya dan masa cuti tidak diperhitungkan dalam penentuan
batas waktu studi.
(2) Mahasiswa yang berhalangan mengikuti kuliah karena alasan tertentu
(sakit berkepanjangan, mengemban tugas negara) melebihi 4 kali
pertemuan berturut-turut pada awal perkuliahan disarankan mengambil
cuti kuliah (stop out).
(3) Cuti kuliah diberikan kepada mahasiswa secara resmi melalui
persetujuan Dekan.
(4) Ketetapan cuti kuliah dan aktif kembali kuliah diatur dengan surat
keputusan Rektor.
Pasal 10
10. REVISI PERATURAN AKADEMIK 2004
Penerimaan mahasiswa pindahan dari perguruan tinggi negeri lain diatur
(1)
dalam Peraturan Akademik Universitas.
(2) Dekan dapat menerima/menolak mahasiswa pindahan dari perguruan
tinggi negeri lain, atas dasar pertimbangan ketua jurusan.
(3) Perpindahan mahasiswa ke perguruan tinggi lain dimungkinkan
sepanjang persyaratan perguruan tinggi penerima dapat dipenuhi oleh
mahasiswa bersangkutan.
(4) Perpindahan mahasiswa dari Fakultas ke Fakultas lain atau antar
Program studi dalam Fakultas diatur dalam Surat Keputusan Dekan.
B A B III
KURIKULUM
Pasal 11
(1) Kurikulum program studi yang diberlakukan Fakultas adalah Berbasis
Kompetensi.
(2) Kurikulum sebagaimana tersebut pada Ayat (1) terdiri atas :
a. Kurikulum Inti
b. Kurikulum Institusional
11. REVISI PERATURAN AKADEMIK 2004
(3) Kurikulum inti pada suatu program studi merupakan kelompok bahan
kajian dan pelajaran yang harus dicakup dalam program studi tersebut.
(4) Kurikulum institusional suatu program studi merupakan sejumlah bahan
kajian dan pelajaran, terdiri atas tambahan dari kelompok ilmu dalam
kurikulum inti program studi tersebut yang disusun dengan
memperhatikan keadaan dan kebutuhan lingkungan daerah Jambi
khususnya serta ciri khas Universitas.
(5) Kurikulum Inti dan Institusional terdiri atas kelompok mata kuliah
pengembangan kepribadian (MPK), kelompok mata kuliah keilmuan dan
keterampilan (MKK), kelompok mata kuliah keahlian berkarya (MKB),
kelompok mata kuliah perilaku berkarya (MPB), dan kelompok mata
kuliah berkehidupan bermasyarakat (MBB).
(6) Kelompok mata kuliah pengembangan kepribadian (MPK) suatu program
studi adalah kelompok bahan kajian dan pelajaran untuk
mengembangkan manusia Indonesia yang beriman dan bertakwa kepada
Tuhan Yang Maha Esa dan berbudi luhur, berkepribadian mantap, dan
mandiri serta mempunyai rasa tanggung jawab kemasyarakatan dan
kebangsaan.
(7) Kelompok mata kuliah keilmuan dan keterampilan (MKK) suatu pogram
studi adalah kelompok bahan dan pelajaran yang ditujukan terutama
untuk memberikan landasan penguasaan ilmu dan keterampilan tertentu
sesuai dengan program studi tersebut.
(8) Kelompok mata kuliah keahlian berkarya (MKB) suatu program studi
adalah kelompok bahan kajian dan pelajaran yang bertujuan
menghasilkan tenaga ahli dengan kekaryaan berdasarkan dasar ilmu dan
keterampilan yang dikuasai sesuai dengan program studi tersebut.
(9) Kelompok mata kuliah perilaku berkarya (MPB) suatu program studi
adalah kelompok bahan kajian dan pelajaran yang bertujuan untuk
membentuk sikap dan perilaku yang diperlukan seseorang dalam
berkarya menurut tingkat keahlian berdasarkan dasar ilmu dan
keterampilan yang dikuasai sesuai dengan program studi tersebut.
12. REVISI PERATURAN AKADEMIK 2004
(10) Kelompok mata kuliah berkehidupan bermasyarakat (MBB) suatu
program studi adalah kelompok bahan kajian dan pelajaran yang
diperlukan seseorang untuk dapat memahami kaidah berkehidupan
bermasyarakat sesuai dengan pilihan keahlian dalam berkarya sesuai
program studi tersebut.
(11) Kurikulum inti program studi pada Fakultas berkisar antara 65 – 78 sks
(44% - 53 %) dari kisaran jumlah sks program sarjana program studi pada
Fakultas.
Pasal 12
(1) Mata kuliah kurikulum inti pada setiap program studi Fakultas wajib
diambil oleh mahasiswa yang bersangkutan.
(2) Mata kuliah pilihan pada program studi tertentu adalah mata kuliah yang
tersedia dan dapat dipilih oleh mahasiswa untuk mencukupi kebutuhan
minimal jumlah sks pada program studi yang bersangkutan.
(3) Mata kuliah prasyarat pada program studi adalah mata kuliah, baik yang
terdapat dalam kurikulum inti maupun institusional, yang memiliki
hubungan vertikal dengan mata kuliah lainnya, dan hanya dapat dikontrak
oleh mahasiswa jika mata kuliah yang dijadikan prasyarat dinyatakan
lulus.
Mata kuliah tanpa prasyarat pada program studi adalah mata kuliah, baik
(4)
yang terdapat dalam kurikulum inti maupun institusional, dapat dikontrak
oleh mahasiswa tanpa tergantung pada kelulusan mata kuliah lainnya
Pasal 13
(1) Setiap mata kuliah program studi pada Fakultas diberi kode sesuai
dengan kode masing – masing program studi.
(2) Kode mata kuliah sebagaimana dimaksud dalam Ayat (1) terdiri atas tiga
(3) huruf dan kemudian diikuti dengan tiga (3) angka.
(3) Kode dua huruf pertama, yaitu PN menunjukkan Fakultas, sedangkan
kode huruf ketiga menunjukkan program studi atau mata kuliah yang
dikelola oleh Fakultas atau Universitas.
13. REVISI PERATURAN AKADEMIK 2004
(4) Kode huruf mata kuliah program studi dijelaskan sebagai berikut:
PNA = Kode Mata kuliah Program Studi Agronomi
PNT = Kode Mata kuliah Program Studi Ilmu Tanah
PNE = Kode Mata kuliah Program Studi Sosial Ekonomi Pertanian/
Agrobisnis
PNP = Kode Mata kuliah Program Studi Penyuluhan dan Komunikasi
Pertanian
PNC = Kode Mata kuliah Program Studi Ilmu Hama dan Penyakit
Tumbuhan
PNG = Kode Mata kuliah Program Studi Teknologi Hasil Pertanian
PNK = Kode Mata kuliah dikelola oleh Tim Khusus yang ditetapkan
oleh Dekan
PNU = Kode Mata kuliah dikelola oleh Tim khusus yang ditetapkan oleh
Rektor.
(5) Kode tiga (3) angka setelah kode huruf menjelaskan:
a. Angka pertama menunjukkan tahun mata kuliah bersangkutan
b. Angka kedua menunjukkan semester mata kuliah bersangkutan
c. Angka ketiga menunjukkan nomor urut mata kuliah dalam semester
bersangkutan.
(6) Sandi beban sks mata kuliah ditulis dengan simbol P(Q–R), yang
menunjukkan bahwa:
P = Beban sks mata kuliah
Q = Beban sks tatap muka
R = Beban sks praktikum, seminar mata kuliah, KUKERTA/praktik
kerja lapang, dan skripsi.
14. REVISI PERATURAN AKADEMIK 2004
BAB IV
PROSES BELAJAR - MENGAJAR
Pasal 14
(1) Kuliah merupakan proses belajar mengajar yang dapat meliputi
komunikasi langsung atau tidak langsung
(2) Praktikum adalah kegiatan terstruktur dan terjadwal yang dapat
dilaksanakan di laboratorium
(3) Responsi adalah kegiatan terstruktur dan terjadwal bersifat non
praktikum
(4) Praktik kerja lapang (PKL) adalah kegiatan terstruktur dan terjadwal
yang secara sistematis mengkaji masalah aktual di lapang/
perusahaan/industri, khususnya yang berkenaan dengan teknologi hasil
pertanian.
(5) Praktik kerja profesi/kuliah kerja praktik/Kuliah Kerja Nyata (KUKERTA)
merupakan suatu bentuk pendidikan yang memberikan pengalaman
belajar kepada mahasiswa tentang penerapan ilmu pengetahuan yang
diperolehnya, baik secara komprehensif maupun khusus, sebagai solusi
dari permasalahan umum/khusus yang dihadapi masyarakat sekaligus
melatih diri untuk bersosialisasi dengan berbagai lapisan masyarakat.
(6) Kunjungnan lapangan terpadu adalah kegiatan yang tidak terstruktur dan
tidak terjadwal yang bersifat menambah wawasan mahasiswa tentang
keadaan atau kondisi aktual lapang tertentu yang gayut dengan program
studinya.
(7) Seminar dalam pengertian mata kuliah adalah kegiatan terstruktur dan
terjadwal yang bersifat membentuk kepribadian mahasiswa dalam
berinteraksi dan berkomunikasi.
(8) Seminar dalam pengertian tugas akhir/skripsi adalah pertemuan ilmiah
yang dengan sistematis mengkomunikasikan dan mengkaji suatu topik
khusus yang berkaitan dengan tugas akhir/skripsi mahasiswa.
15. REVISI PERATURAN AKADEMIK 2004
(9) Skripsi merupakan tugas akhir mahasiswa dalam bentuk penelitian atau
studi pustaka, disajikan dalam bentuk karya tulis dengan mengikuti
kaidah-kaidah ilmiah di bawah bimbingan dosen.
Pasal 15
(1) Setiap mahasiswa berhak mendapat dosen pembimbing akademik ( PA).
(2) Dosen PA adalah dosen tetap yang ditunjuk oleh ketua jurusan atas dasar
usul ketua program studi dan ditetapkan oleh Dekan.
(3) Kualifikasi dosen PA serendah-rendahnya asisten ahli sesuai dengan
keahliannya pada program studi bersangkutan.
(4) Tugas dan tanggung jawab dosen PA adalah sebagai berikut :
a. Memberi pengarahan, penjelasan serta persetujuan tentang
rencana studi mahasiswa.
b. Memantau dan memacu kemajuan studi mahasiswa.
c. Membantu pemecahan masalah yang dihadapi mahasiswa.
d. Melaporkan kemajuan studi dan permasalahan mahasiswa secara
berkala (minimal per dua semester) kepada Fakultas melalui
jurusan.
(5) Tugas dosen PA sebagaimana tersebut pada Ayat (4) untuk sementara
waktu dapat dilimpahkan kepada ketua jurusan dan/atau ketua program
studi selama dosen PA bersangkutan mendapat tugas luar yang bersifat
temporer dari Fakultas atau Universitas.
(6) Penggantian dosen PA dimungkinkan sepanjang dosen PA bersangkutan
mendapat tugas dari Fakultas atau Universitas untuk mengikuti
pendidikan ke jenjang lebih tinggi.
Pasal 16
(1) Kontrak mata kuliah pada semester yang bersangkutan dilaksanakan
sesuai dengan kalender akademik Fakultas.
16. REVISI PERATURAN AKADEMIK 2004
(2) Jumlah beban sks yang dapat dikontrak oleh mahasiswa sesuai dengan
IP yang diperoleh sebagaimana ditentukan pada Pasal 8 Ayat (5), kecuali
dalam kondisi tertentu diperkenankan melebihi satu (1) sks dari ketentuan
tersebut sepanjang tidak melebihi ketentuan pada Pasal 8 Ayat (6)
(3) Bagi mahasiswa yang terlambat mengontrak mata kuliah, dosen PA dan
atau bagian akademik Fakultas berhak untuk tidak melayaninya, kecuali
ada alasan /bukti yang dapat dipertanggungjawabkan
Pasal 17
(1) Perkuliahan dilaksanakan sesuai dengan kalender akademik Fakultas
yang disusun menurut semester ganjil dan semester genap.
(2) Jadwal perkuliahan disusun dan ditetapkan oleh Fakultas atas dasar
masukan dari program studi melalui jurusan.
(3) Perkuliahan dapat dilaksanakan di kelas dan/atau di laboratorium
dan/atau di lapang sesuai dengan yang termuat di dalam garis-garis
besar program pengajaran (GBPP) dan satuan acara perkuliahan (SAP).
(4) Perkuliahan untuk mata kuliah pilihan dapat dilaksanakan apabila jumlah
mahasiswa yang mengontrak mata kuliah tersebut minimal lima (5) orang.
Pasal 18
(1) Mahasiswa yang diperkenankan mengikuti perkuliahan adalah
mahasiswa yang telah menyerahkan KRS yang disetujui oleh PA kepada
Fakultas melalui jurusan.
(2) Rentang waktu penyerahan KRS diatur sebagaimana termuat dalam
kalender akademik Fakultas.
(3) Nama–nama mahasiswa sebagaimana tersebut pada Ayat (1)
diumumkan dan disampaikan Fakultas kepada pengasuh mata mata
kuliah melalui jurusan paling lambat 1 minggu setelah kuliah dimulai.
(4) Dalam setiap kali perkuliahan (tatap muka dan praktikum dan/atau
sejenisnya), setiap mahasiswa dan pengasuh mata kuliah berkewajiban
mengisi daftar hadir kegiatan pengajaran yang disediakan oleh jurusan.
Pasal 19
(1) Mahasiswa yang diperkenankan mengikuti perkuliahan adalah
mahasiswa yang mengontrak mata kuliah dengan sandi baru (B), sandi
ulang (U), dan sandi perbaikan nilai (P).
(2) Mata kuliah sandi baru (B) adalah mata kuliah yang pertama kali dikontrak
17. REVISI PERATURAN AKADEMIK 2004
oleh mahasiswa pada semester yang bersangkutan dengan tetap
berpedoman kepada persyaratan mata kuliah yang bersangkutan
(3) Mata kuliah sandi ulang (U) adalah mata kuliah yang sama, dikontrak ulang
mahasiswa dikarenakan mendapat nilai E (gagal).
(4) Mata kuliah sandi perbaikan nilai (P) adalah mata kuliah yang sama, yang
dikontrak kembali oleh mahasiswa dikarenakan mendapat nilai D dan D+.
(5) Perbaikan nilai C dan C+ hanya dapat dilakukan pada semester pendek.
Pasal 20
(1) Pengasuh mata kuliah program studi adalah dosen tetap dan dosen tidak
tetap pada program studi tersebut.
(2) Setiap mata kuliah program studi dapat diasuh oleh satu atau lebih
dosen tetap dan dosen tidak tetap, yang dikoordinir oleh seorang dosen
tetap pada program studi tersebut sebagai penanggung jawab.
(3) Pengasuh mata kuliah kode PNK dapat diasuh oleh satu atau lebih
dosen tetap dan/atau dosen tidak tetap, yang dikoordinir oleh seorang
dosen penanggung jawab yang mempunyai keahlian relevan dengan
mata kuliah kode tersebut.
(4) Pengasuh mata kuliah kode PNU dikelola oleh Tim Khusus Universitas.
(5) Kualifikasi dosen penanggung jawab mata kuliah serendah-rendahnya
lektor berpendidikan S1 dan/atau asisten ahli berpendidikan S-2/S-3 dan
memiliki keahlian yang sesuai dengan mata kuliah yang diasuhnya.
(6) Dosen penanggung jawab dan pengasuh mata kuliah ditetapkan oleh
Dekan atas dasar usul program studi melalui jurusan.
18. REVISI PERATURAN AKADEMIK 2004
Pasal 21
(1) Dosen penanggung jawab bersama dosen pengasuh mata kuliah
bertanggung jawab dalam penyusunan GBPP dan SAP.
(2) Dosen penanggung jawab mata kuliah berkewajiban menyampaikan
GBPP dan SAP yang telah disusun kepada Fakultas sebelum
perkuliahan dimulai.
(3) Dosen penanggung jawab mata kuliah bertanggung jawab penuh dalam
kelancaran pelaksanaan perkuliahan, termasuk ujian dan penilaian
(4) Dosen penanggung jawab mata kuliah berkewajiban menyampaikan
isian daftar hadir mahasiswa dan isian daftar kegiatan pengajaran pada
setiap akhir semester perkuliahan kepada jurusan.
(5) Dosen penanggung jawab mata kuliah berkewajiban menyampaikan
daftar penilaian hasil belajar mahasiswa kepada Fakultas selambat-
lambatnya sepuluh hari (10) setelah pelaksanaan ujian semester mata
kuliah bersangkutan.
Pasal 22
(1) Setiap mahasiswa berhak mendapat pembimbing kegiatan sejenis
praktikum; praktik kerja lapang (PKL) untuk program studi THP, dan
praktik kerja profesi/kuliah kerja praktik untuk semua program studi.
(2) Persyaratan akademis yang harus dipenuhi oleh mahasiswa untuk dapat
melaksanakan kegiatan:
a. Praktik kerja lapang (PKL), adalah mahasiswa yang telah
menyelesaikan minimal 100 sks, dan tidak sedang melaksanakan
kegiatan tatap muka.
b. Praktik kerja profesi / kuliah kerja praktik, adalah mahasiswa yang
telah menyelesaikan minimal 110 sks, dan tidak sedang dalam
melaksanakan kegiatan tatap muka.
(3) Kualifikasi dosen pembimbing PKL/praktik kerja profesi/kuliah kerja praktik
serendah-rendahnya asisten ahli sesuai dengan keahliannya pada
program studi bersangkutan.
(4) Dosen pembimbing PKL/praktik kerja profesi/kuliah kerja praktik
bertanggung jawab penuh terhadap rencana, pelaksanaan dan hasil
kegiatan yang dilakukan, serta melaporkan/menyampaikannya kepada
Fakultas melalui jurusan.
(5) Dosen pembimbing PKL/praktik kerja profesi/kuliah kerja praktik adalah
19. REVISI PERATURAN AKADEMIK 2004
dosen tetap yang ditunjuk oleh jurusan atas dasar usul program studi,
dan ditetapkan oleh Dekan.
(6) Selama KUKERTA masih diberlakukan, maka Ayat (1) sampai Ayat (5)
tidak berlaku, kecuali muatan/butir yang berkenaan dengan kegiatan PKL.
(7) Mahasiswa yang diperkenankan untuk melaksanakan kegiatan KUKERTA
adalah mahasiswa yang telah menyelesaikan minimal 110 sks, dan tidak
sedang dalam melaksanakan kegiatan tatap muka.
(8) Penyelenggaraan KUKERTA diatur tersendiri menurut ketentuan yang
diberlakukan oleh Badan Pelaksana KUKERTA Universitas.
(9) Penyelenggaraan praktik lapang diatur oleh Ketua Program Studi atas
dasar kesepakatan dengan mahasiswa dan berkoordinasi dengan jurusan
Pasal 23
(1) Setiap mahasiswa mendapat dosen pembimbing skripsi.
(2) Persyaratan akademis yang harus dipenuhi oleh mahasiswa untuk dapat
mengontrak dan melaksanakan skripsi adalah mahasiswa yang telah
menyelesaikan minimal 120 sks.
Pasal 24
(1) Pembimbing skripsi mahasiswa pada Fakultas terdiri atas:
a. Pembimbing Utama
b. Pembimbing Pendamping
(2) Pembimbing Utama skripsi adalah seorang dosen tetap yang memiliki
keahlian sesuai dengan topik skripsi pada program studinya.
(3) Pembimbing Pendamping skripsi adalah seorang dosen tetap yang
memiliki keahlian sesuai dengan disiplin ilmunya, dan boleh juga berasal
dari program studi lain dalam jurusan sama sepanjang keahliannya gayut
dengan substansi skripsi.
(4) Dalam kasus tertentu Pembimbing Pendamping skripsi dapat ditambah
seorang dosen tidak tetap dan/atau berasal dari luar (instansi lain) yang
memiliki keahlian dan pengalaman yang berkaitan dengan substansi
skripsi.
(5) Pembimbing Utama skripsi bertanggung jawab penuh terhadap topik dan
substansi skripsi mahasiswa bimbingannya, sedangkan Pembimbing
Pendamping bertanggung jawab membantu Pembimbing Utama.
(6) Dosen pembimbing skripsi bertanggung jawab penuh terhadap rencana,
pelaksanaan dan hasil kegiatan skripsi mahasiswa, termasuk seminar
proposal dan/atau hasil penelitian skripsi mahasiswa serta melaporkan/
menyampaikannya kepada Fakultas melalui jurusan.
20. REVISI PERATURAN AKADEMIK 2004
(7) Kualifikasi Pembimbing Utama skripsi serendah-serendahnya Lektor
(8) Kualifikasi Pembimbing Pendamping skripsi serendahnya-serendahnya
asisten ahli
(9) Pembimbing Utama dan Pembimbing Pendamping skripsi ditunjuk oleh
ketua jurusan atas dasar usul ketua program studi dan ditetapkan oleh
Dekan .
(10) Ketua Jurusan atas usulan Ketua Program Studi, dapat mengusulkan
untuk mengganti Pembimbing Utama dan Pembimbing Pendamping
skripsi apabila:
a. Salah satu atau semua dosen yang ditunjuk berhalangan atau
mendapat tugas belajar.
b. Tidak ada laporan kemajuan bimbingan selama 6 (enam) bulan sejak
ditunjuk sebagai pembimbing.
Pasal 25
(1) Setiap mahasiswa diwajibkan melaksanakan seminar proposal penelitian
skripsi.
(2) Seminar ini dilaksanakan secara terbuka dihadapan dosen pembimbing
skripsi dan penelaah serta mahasiswa program studi yang bersangkutan
21. REVISI PERATURAN AKADEMIK 2004
(3) Dosen penelaah seminar terdiri atas seorang penelaah utama dan dua
(2) orang penelaah anggota
(4) Seminar proposal penelitian ini dapat dilaksanakan apabila dihadiri oleh
kedua pembimbing, penelaah utama dan sekurang-kurangnya satu (1)
penelaah anggota, 3 -5 orang mahasiswa pembahas utama dari program
studi yang bersangkutan serta minimal 10 orang mahasiswa
(5) Penelaah utama adalah dosen tetap dengan keahlian yang gayut
dengan topik skripsi pada program studi yang bersangkutan, dan
Penelaah anggota adalah dosen tetap yang memiliki keahlian sesuai
dengan disiplin ilmunya, dan dimungkinkan dari program studi lain yang
keahliannya gayut dengan substansi skripsi
(6) Salah seorang dari penelaah seminar dimungkinkan berasal dari
program studi lain, atau bahkan dalam keadaan tertentu dapat berasal
dari luar Fakultas (instansi lain) yang keahliannya relevan dengan
substansi proposal dan/atau hasil penelitian skripsi mahasiswa tersebut.
(7) Kualifikasi penelaah utama serendah-rendahnya Lektor dan penelaah
anggota serendah-rendahnya Asisten Ahli.
(8) Dosen penelaah seminar ditunjuk oleh ketua jurusan atas usul ketua
program studi bersangkutan.
(9) Persyaratan akademis yang harus dipenuhi oleh mahasiswa untuk dapat
melaksanakan seminar proposal skrikpsi adalah mahasiswa yang telah
mengikuti sekurang-kurangnya 2 kali sebagai pembahas dan 8 kali
sebagai peserta dalam kegiatan seminar hasil penelitian skripsi
mahasiswa dalam program studinya, yang dapat dibuktikan dalam kartu
kehadiran seminar.
(10) Peserta seminar hasil adalah mahasiswa terdaftar pada Fakultas, dan
yang telah memiliki kartu seminar.
(11) Waktu pelaksanaan seminar ditetapkan oleh jurusan.
22. REVISI PERATURAN AKADEMIK 2004
BAB V
PENILAIAN HASIL BELAJAR DAN EVALUASI
Pasal 26
(1) Ujian akhir semester dilaksanakan oleh panitia ujian Fakultas sesuai
dengan jadwal kalender akademik Fakultas.
(2) Setiap mahasiswa yang akan mengikuti ujian akhir semester
diberlakukan syarat sebagai berikut:
a. Mengikuti kuliah tatap muka minimal 75%;
b. Mengikuti dan menyelesaikan kegiatan praktikum 100%;
c. Mengikuti dan menyelesaikan tugas-tugas yang diberikan oleh
pengasuh mata kuliah secara terstruktur dan terjadwal.
(3) Ujian tengah semester dilaksanakan setelah kuliah berjalan separuh
dari total frekuensi perkuliahan dalam semester tersebut.
(4) Jadwal pelaksanaan ujian tengah semester setiap mata kuliah
disesuaikan menurut waktu kuliah tatap muka mata kuliah tersebut
Pasal 27
(1) Sistem penilaian dapat menggunakan Penilaian Acuan Norma ( PAN )
dan/atau Penilaian Acuan Patokan ( PAP ).
(2) Penilaian hasil belajar mahasiswa pada Fakultas dilakukan atas dasar
hasil ujian berupa kuis, tugas, praktikum, tengah semester, dan akhir
semester.
(3) Angka mutu nilai akhir (AM) setiap mata kuliah, merupakan hasil
komulatif dari komponen tugas terstruktur (T) termasuk praktikum bagi
mata kuliah berpraktikum, ujian tengah semester (TS) dan ujian akhir
semester (S) dengan ketentuan :
AM = (T + TS + 2S)/4
23. REVISI PERATURAN AKADEMIK 2004
(4) Rentang angka mutu nilai akhir setiap mata kuliah adalah antara 0 – 100.
(5) Angka mutu yang dimaksud pada Ayat (3) dikonversi menjadi nilai
huruf, dengan ketentuan sebagai berikut:
24. REVISI PERATURAN AKADEMIK 2004
NILAI ANGKA
NILAI HURUF
BOBOT
80 – 100
A
4
75 – 79,9
B+
3,5
70 – 74,9
B
3
65 – 69,9
C+
2,5
60 – 64,9
C
2
55 – 59,9
D+
1,5
50 – 54,9
D
1
< 50
E
0
25. REVISI PERATURAN AKADEMIK 2004
Pasal 28
(1) Nilai akhir setiap mata kuliah yang diperoleh mahasiswa dapat
diumumkan oleh dosen penanggung jawab mata kuliah sebelum nilai
akhir mata kuliah tersebut diserahkan ke Fakultas.
(2) Pencantuman nilai TL/K pada DPNA diperkenankan paling lambat dua
(2) minggu setelah nilai diserahkan ke Fakultas yang diikuti dengan
informasi di papan pengumuman kepada mahasiswa yang bersangkutan
oleh dosen pengampu mata kuliah.
(3) Fakultas berwenang mengubah nilai TL/K menjadi E apabila melewati
batas waktu sebagaimana yang diatur pada ayat (2)
(4) Ujian susulan baik tengah maupun akhir semester suatu mata kuliah
dapat diberikan oleh dosen pengasuh mata kuliah kepada mahasiswa
yang berhalangan (sakit atau mendapat tugas dari Fakultas/Universitas)
dengan memperlihatkan bukti yang dapat dipertanggungjawabkan dan
mendapat persetujuan dari Fakultas.
(5) Waktu pelaksanaan dan penyerahan nilai hasil ujian susulan
sebagaimana tersebut pada ayat (4) diatur tersendiri oleh dosen
pengasuh mata kuliah bersama-sama dengan program
studi/jurusan/Fakultas.
Pasal 29
(1) Mahasiswa yang diperkenankan untuk ujian skripsi harus memenuhi
persyaratan sebagai berikut:
a. Telah menyelesaikan dan mengumpulkan sejumlah minimal beban
studi (sks) pada program studinya.
b. Telah lulus seluruh mata kuliah yang dikontrak, kecuali skripsi,
dengan IPK ≥ 2, dan paling banyak hanya dua nilai yang
mendapat nilai huruf D dan/atau D+ yang bukan mata kuliah
kurikulum inti pada program studinya.
c. Telah menyelesaikan naskah skripsi yang telah disetujui dan
ditanda tangani oleh pembimbing skripsi, dan menyerahkan
naskah tersebut sebanyak enam (6) eksemplar, paling lambat
enam (6) hari kerja sebelum ujian skripsi dilaksanakan, kepada
jurusan.
d. Telah menyelesaikan persyaratan administrasi akademik dan
26. REVISI PERATURAN AKADEMIK 2004
kemahasiswaan lainnya sesuai dengan ketentuan yang
diberlakukan oleh jurusan.
(2) Jadwal pelaksanaan ujian skripsi ditentukan oleh jurusan.
(3) Ketua jurusan berhak mengembalikan naskah ujian yang telah diserahkan
apabila format naskah ujian tidak mengikuti baku pedoman penulisan
karya ilmiah / skripsi yang diberlakukan oleh Fakultas.
Pasal 30
(1) Penguji skripsi mahasiswa pada Fakultas terdiri atas:
a. Ketua Penguji, adalah Pembimbing Utama skripsi
b. Sekretaris Penguji, adalah Pembimbing Pendamping skripsi
c. Penguji Utama, adalah dosen penelaah utama seminar
proposal/hasil penelitian skripsi sesuai bidang keahlian dari
judul/topik skripsi
d. Penguji Anggota, adalah dosen penelaah anggota seminar
proposal skripsi.
27. REVISI PERATURAN AKADEMIK 2004
(2) Penguji skripsi sebagaimana tersebut pada Ayat (1) ditetapkan oleh
Dekan atas dasar penunjukan ketua jurusan yang diusulkan oleh ketua
program studi.
(3) Naskah siap uji dan undangan ujian skripsi mahasiswa yang
disampaikan jurusan paling lambat 4 hari sebelum pelaksanaan ujian
sudah diterima oleh penguji skripsi
Pasal 31
(1) Ujian skripsi dapat dilaksanakan apabila sekurang-kurangnya dihadiri
oleh:
a. Mahasiswa yang akan diuji
b. Ketua Penguji
c. Penguji Utama
d. Paling tidak/minimal 1 orang penguji anggota.
(2) Jika penguji utama tidak hadir pada saat pelaksanaan ujian, ujian skripsi
tetap dilaksanakan dan bertindak sebagai penguji utama adalah anggota
penguji pada urutan berikutnya.
(3) Lamanya waktu pelaksanaan ujian skripsi maksimal 150 menit, dengan
alokasi waktu pada tiap-tiap aktivitas diatur tersendiri oleh Ketua Tim
Penguji Skripsi. Aktifitas yg dilakukan adalah sebagai berikut:
a. Pembukaan, disampaikan oleh ketua penguji
b. Penyampaian ringkasan skripsi, disampaikan oleh mahasiswa
c. Tanya-jawab / diskusi,
d. Penilaian
e. Penutupan, disampaikan oleh ketua penguji, khususnya yang
berkaitan dengan keputusan hasil penilaian.
28. REVISI PERATURAN AKADEMIK 2004
(4) Aspek penilaian dan unsur penilaian serta bobot dari setiap unsur penilaian
adalah sebagai berikut:
29. REVISI PERATURAN AKADEMIK 2004
Aspek
Penilaian
Unsur Penilaian
Bobot (%)
Nilai
Unsur
Akhir
1. Skripsi
1.1. Ketepatan
perumusan
masalah
15
1.2.Relevansi
tinjauan
pustaka
dengan
masalah dan
kemutakhiran
sumber
10
1.3. Ketepatan
metodologi
15
1.4. Konsistensi
hasil
dengan
tujuan dan
kedalaman
bahasan
15
30. REVISI PERATURAN AKADEMIK 2004
(5) Nilai akhir ujian skripsi (NAUS) mahasiswa merupakan rata-rata dari nilai
penguji dengan penjelasan sebagai berikut:
NA = ½ ( Xi + Xj )
Xi = Nilai rata-rata ketua dan wakil ketua/sekretaris penguji
Xj = Nilai rata-rata penguji utama dan penguji anggota
(6) Nilai huruf lulus ujian skripsi mahasiswa sekurang-kurangnya B
(7) Mahasiswa yang dinyatakan tidak lulus ujian skripsi, harus mengikuti
ujian ulangan skripsi.
(8) Ujian ulangan skripsi dilaksanakan selambat-lambatnya satu bulan
setelah ujian skripsi sebelumnya.
(9) Ketua dan wakil ketua/sekretaris penguji skripsi bertanggung jawab
penuh terhadap jalannya sidang ujian skripsi, dan berkewajiban
menyampaikan hasil penilaian ujian skripsi, paling lama tiga (3) hari
setelah ujian berlangsung, kepada Fakultas melalui jurusan.
31. REVISI PERATURAN AKADEMIK 2004
Pasal 32
(1) Evaluasi hasil belajar/akademik terhadap mahasiswa dilaksanakan
secara berkala.
(2) Mahasiswa yang memperoleh IPK <2,00 setelah 2 semester dapat
melanjutkan studinya dengan status “peringatan pertama”.
(3) Apabila mahasiswa pada status “peringatan pertama” sebagaimana
tersebut pada Ayat (2) memperoleh IPK < 2,00 setelah 3 semester,
maka mahasiswa bersangkutan masih dapat melanjutkan studinya
dengan status “peringatan kedua”.
(4) Apabila mahasiswa pada status “peringatan kedua” sebagaimana
tersebut pada Ayat (3) masih memperoleh IPK < 2,00 untuk minimal 40
sks setelah 4 semester dan 85 sks untuk 8 semester, maka mahasiswa
bersangkutan patut untuk dikeluarkan dari Fakultas.
(5) Setiap mahasiswa yang tidak dapat menyelesaikan studinya dalam 14
semester diluar cuti kuliah, patut untuk dikeluarkan (dropout) dari
Fakultas sejak berakhirnya pendaftaran ulang mahasiswa.
(6) Pemberian status “peringatan pertama dan kedua” terhadap mahasiswa
dilakukan oleh jurusan/program studi setelah mempertimbangkan
masukan yang diberikan oleh dosen PA.
(7) Kepatutan untuk mengeluarkan mahasiswa dari Fakultas ditetapkan oleh
surat keputusan Rektor atas usul Dekan setelah melalui pertimbangan
dari hasil rapat antara dosen PA dengan ketua jurusan/program studi
dan pimpinan Fakultas bidang akademik.
Pasal 33
(1) Indeks prestasi kumulatif (IPK) dan lama studi mahasiswa pada
Fakultas dijadikan sebagai penentu predikat kelulusan mahasiswa.
32. REVISI PERATURAN AKADEMIK 2004
(2) Predikat kelulusan hasil penilaian keberhasilan akhir studi mahasiswa
program sarjana pada Fakultas adalah sebagai berikut:
a. Dengan Pujian (Cum Laude)
: IPK 3,51 – 4.00
: Tanpa nilai D dan/atau D+
: Lama studi ≤ 5 tahun
b. Sangat Memuaskan
: IPK 2,76 - 3,50
: Nilai D dan/atau D+ maksimum 2 mata kuliah
c. Memuaskan
: IPK 2,00 – 2,75
: Nilai D dan/atau D+ maksimum 2 mata kuliah
B A B VI
TATA TERTIB DAN SANKSI
Pasal 34
(1) Norma adalah patokan tentang salah dan benarnya suatu sikap dan
perilaku seseorang.
(2) Etika adalah prinsip dasar moral dan kehormatan seseorang.
(3) Moralitas adalah keseluruhan norma, nilai dan sikap seseorang atau
suatu masyarakat.
(4) Obat terlarang adalah psikotropika seperti tercantum dalam Undang-
Undang Nomor 5 Tahun 1997.
(5) Minuman keras adalah segala jenis minuman yang mengandung alkohol
seperti diatur dalam peraturan Men.Kes. RI. Nomor
86/Men.Kes/PER/IV/77 Tentang Minuman Keras.
(6) Judi adalah permainan yang mempertaruhkan nasib seseorang dengan
mempergunakan alat bantu langsung atau tidak langsung sebagai media.
33. REVISI PERATURAN AKADEMIK 2004
Pasal 35
(1) Setiap mahasiswa dan dosen program studi pada Fakultas berkewajiban
berperilaku dan bersikap sopan serta menjaga martabat sivitas
akademika, baik di dalam lingkungan Fakultas/Universitas maupun di
masyarakat.
(2) Setiap mahasiswa, dosen, dan karyawan administrasi berkewajiban untuk
memelihara segala fasilitas Fakultas/Universitas dan membantu
kelancaran proses belajar – mengajar yang diselenggarakan
Fakultas/Universitas
Pasal 36
(1) Setiap mahasiswa dan dosen program studi pada Fakultas dilarang
melakukan perbuatan yang bersifat merusak dan/atau merendahkan
martabat sivitas akademika baik di dalam maupun di luar kampus.
(2) Setiap mahasiswa, dosen, dan karyawan administrasi dilarang untuk
melakukan perbuatan yang menghambat dan/atau mengganggu
kegiatan yang akan atau sedang diselenggarakan Fakultas.
(3) Setiap mahasiswa dilarang untuk menggunakan atau memasuki fasilitas
yang dimiliki dan/atau dikelola oleh Fakultas tanpa izin termasuk
menggunakan password dan mengubah data milik orang lain.
(4) Setiap mahasiswa, dosen, dan karyawan administrasi dilarang untuk
melakukan perbuatan yang yang tidak sopan dan asusila yang tidak
sesuai dengan etika dan norma yang berlaku di masyarakat.
(5) Setiap mahasiswa, dosen, dan karyawan administrasi dilarang untuk
mengambil barang perorangan maupun lembaga di lingkungan Fakultas
maupun milik lembaga lain tanpa izin dari yang bersangkutan atau yang
berwenang.
(6) Setiap mahasiswa, dosen, dan karyawan administrasi dilarang untuk
melanggar aturan atau ketentuan yang diberlakukan, baik oleh Fakultas/
Universitas maupun oleh instansi lain dalam wilayah Republik Indonesia.
34. REVISI PERATURAN AKADEMIK 2004
Pasal 37
(1) Setiap mahasiswa, dosen dan karyawan administrasi pada Fakultas
dilarang berpakaian secara tidak sopan dan tidak pantas, memakai kaos
oblong dan sandal, baik dalam lingkungan Fakultas maupun Universitas.
(2) Setiap mahasiswa, dosen, dan karyawan administrasi dilarang memiliki,
membawa, menggunakan, menyimpan, dan menyebarluaskan obat
terlarang narkotika, minuman keras, dan senjata tajam di lingkungan
Fakultas/Universitas yang dapat membahayakan diri sindiri atau orang
lain.
(3) Setiap mahasiswa, dosen, dan karyawan administrasi dilarang
melakukakan permainan judi atau sejenisnya atau membantu
terselenggaranya perjudian di dalam lingkungan Fakultas/Universitas.
(4) Setiap mahasiswa, dosen, dan karyawan administrasi berkewajiban
untuk menciptakan suasana yang sehat, nyaman dan aman guna
mendukung kelancaran aktivitas di dalam lingkungan Fakultas.
(5) Setiap mahasiswa, dosen, dan karyawan administrasi dilarang
melakukan pengancaman, pemaksaan, pemukulan, perkelahian, dan
penganiayaan di dalam lingkungan Fakultas/Universitas yang dapat
membahayakan kesehatan rohani dan jasmani orang lain.
Setiap mahasiswa, dosen, dan karyawan administrasi dilarang
(6)
menghasut, mempengaruhi, atau mencoba mempengaruhi orang lain
dengan cara membujuk, menjanjikan dan/atau memberikan hadiah untuk
kepentingan pribadi atau golongan tertentu.
Pasal 38
(1) Setiap mahasiswa dan dosen pada Fakultas berkewajiban untuk
menjaga kehidupan akademik yang mengutamakan kebenaran dan
kejujuran.
(2) Setiap mahasiswa dilarang melakukan pelanggaran terhadap peraturan
tata tertib akademik, berupa pelanggaran tata tertib yang diberlakukan
dalam perkuliahan dan ujian, seperti merokok dan menggunakan hand-
phone (HP) ketika proses perkuliahan dan ujian berlangsung.
(3) Setiap mahasiswa dan dosen dilarang melakukan tindakan pemalsuan
dokumen akademik, plagiasi atau pengakuan karya orang lain sebagai
miliknya, memakai gagasan, pernyataan, data, peta dan berbagai
35. REVISI PERATURAN AKADEMIK 2004
sumber milik orang lain tanpa izin dan/atau menyebut sumber aslinya,
(4) Setiap mahasiswa dilarang melakukan kegiatan perjokian, yakni
menggantikan kewajiban orang lain atau digantikan oleh orang lain
dalam ujian.
(5) Setiap mahasiswa, dosen, dan karyawan administrasi dilarang
melakukan kegiatan organisasi yang dilarang sesuai dengan ketentuan
dan undang-undang yang berlaku di wilayah Republik Indonesia.
Pasal 39
Terhadap mahasiswa, dosen, dan karyawan administrasi Fakultas, baik
(1)
secara perorangan, kelompok, maupun organisasi yang melakukan
tindakan yang tidak diizinkan dan dibenarkan sebagaimana tersebut
dalam pasal-pasal yang tertulis dalam tata tertib ini dapat dikenakan
sanksi yang selaras dan sesuai dengan tindakannya, yaitu berupa:
a. Teguran dan/atau peringatan lisan
b. Teguran dan/atau peringatan tertulis
c. Tidak diperkenankan mengikuti atau dikeluarkan dari kegiatan
yang berlangsung
d. Dilarang menggunakan fasilitas yang dikelola oleh Fakultas
e. Diberikan tugas khusus
f. Dikenakan tuntutan ganti rugi
g. Dikenakan skorsing atau dicabut statusnya selama waktu tertentu
h. Dicabut statusnya secara permanen
i. Pembekuan kegiatan dan organisasinya
(2) Teguran ringan dan teguran keras dapat diberikan oleh dosen, kepala
laboratorium, ketua program studi, ketua jurusan, kepala tata usaha,
pembantu dekan, dan Dekan.
36. REVISI PERATURAN AKADEMIK 2004
(3) Pemberian sanksi tertulis dapat dilakukan oleh penanggung jawab
kegiatan, kepala laboratorium, ketua program studi, ketua jurusan,
kepala tata usaha, pembantu dekan dan Dekan.
(4) Sanksi pemutusan status sementara terhadap yang melakukan
pelanggaran dapat dilakukan oleh Dekan.
Sanksi pemutusan status permanen terhadap yang melakukan
(5)
pelanggaran dapat dilakukan oleh Rektor.
B A B VII
PENUTUP
Pasal 40
(1) Peraturan Akademik yang ada sebelum peraturan akademik ini,
dinyatakan tidak belaku lagi, kecuali ketentuan-ketentuan yang
berkenaan dengan kurikulum tahun 2000 dan Kurikulum tahun 2004.
(2) Ketentuan-ketentuan lain yang belum diatur dalam peraturan akademik
ini akan diatur kemudian melalui Surat Keputusan Dekan.
(3) Peraturan akademik ini mulai berlaku tahun akademik 2007/2008
DITETAPKAN DI : JAMBI
PADATANGGAL:1 DESEMBER 2007
Dekan,
Dr. Ir. ZULKIFLI, MSc
NIP 131417251
Tembusan:
1. Bapak Rektor Universitas Jambi;
2. Pembantu Rektor dilingkungan Universitas Jambi;
3. Dekan dilingkungan Universitas Jambi;
4. Kepala Biro dan Lembaga dilingkungan Universitas Jambi;
5. Ketua Jurusan dilingkungan Fakultas Pertanian Universitas Jambi;
6. Ketua Program Studi dilingkungan Fakultas Pertanian Universitas Jambi;