2. MACAM MACAM KORBAN.ppt Materi Kuliah Hukum Viktimologi
237737570-Cara-Kerja-Aman-
1. Disampaikan oleh : SAFETY HSE
Pelatihan HSE Dasar
PT. PERTAMINA R U III.
CARA KERJA AMAN
2. CARA KERJA AMAN
SAFE WORK PRACTICE
MERUPAKAN SALAH SATU ELEMEN DALAM
MANAJEMEN KESELAMATAM PROSES (MKP) YANG DIGUNAKAN DI
PT. PERTAMINA UP’S SEBAGAI SISTEM MANAJEMEN KESELAMATAN DAN
KESEHATAN KERJA (SMK3).
ELEMEN INI SANGAT PENTING KARENA PADA PRINSIPNYA SEMUA
PEKERJAAN YANG DILAKUKAN HARUS MENGIKUTI PROSEDUR ATAU
STANDAR KERJA YANG MEMPERHITUNGKAN ASPEK KESELAMATAN DAN
KESEHATAN BAIK TERHADAP PERALATAN MAUPUN MANUSIA YANG
MENGOPERASIKAN DAN PEKERJA DISEKITARNYA
3. CARA KERJA AMAN
UNSUR POKOK MANAJEMEN KESELAMATAN PROSES
TEKNOLOGI/ SARANA
1. Informasi keselamatan proses (Process Safety Information).
2. Analisa bahaya proses (Process Hazard Analysis).
3. Keterpaduan mekanik (mechanical integriti)
4. Review Keselamatan Pre Start Up (Pre start up safety review).
KESELAMATAN KERJA / MANUSIA
5. KK kontraktor (Contraktor Safety).
6. Cara kerja aman ( Safe Work Practices).
7. Prosedur operasi ( Operating Procedures).
8. Pelatihan ( Training)
9. Partisipasi pekerja ( Employee Participation).
MANAJEMEN
10. Manajemen perubahan (Management of Change ).
11. Rencana tanggap darurat ( Emergency Planning and Response).
12. Kesehatan Lingkungan Kerja ( Industrial Hygiene).
13. Penyelidikan Kecelakaan ( Accident Investigation).
14. Audit Sistem MKP ( Audit)
4. PROSEDUR CARA KERJA AMAN
Menurut penelitian, kecelakaan yang terjadi disebabkan oleh 2 faktor
yaitu :
Faktor Manusia ( Unsafe Act ) 85 %.
Faktor Lingkungang ( Unsafe Condition ) 15 %
Unsafe Act / Tindakan tidak aman dari manusia
Latar belakang ( tidak tahu/mampu/mau)
Psychologis ( fisik, kejiwaan)
Contoh :
Menjalankan sesuatu tanpa wewenang/gagal untuk mengamankan,
memperingatkan /tanpa pemberitahuan.
Menjalankan sesuatu dengan kecepatan tinggi.
Membuat alat pengaman tidak berfungsi.
Mempergunakan peralatan yang kurang baik.
Pemuatan,penempatan,/mencampur secara berbahaya.
Mengambil kedudukan / sikap yang salah.
Melakukan pekerjaan pada peralatan yang bergerak / berputar
Bermain/bercanda saat melakukan pekerjaan.
Tidak menggunakan alat pengaman / APD
5. PROSEDUR CARA KERJA AMAN
DIMULAI DARI MANA …………..?
1. Faktor Manusia.
- Pengetahuan / ilmu pengetahuan.
- Sikap tubuh / Ergonomi.
- Kemampuan dan Kemauan.
- Alat Pelindung Diri.
2. Lingkungan kerja.
- Licin, kotor, berdebu, gelap.
- Ketinggian / kedalaman
6. 3. Peralatan Kerja.
- Tepat guna.
- Mutu baik.
- Tepat jumlah.
4. Material atau Bahan.
- Bahan yang diolah / B3.
- Bekas apa ?
- Bentuknya bagaimana ?
5. Prosedur.
- Peraturan perundangan.
- SOP, TKO, TKI, TKPI.
- Standar & Code
8. BAHAYA DITEMPAT KERJA DIBAGI ATAS :
1. BAHAYA FISIKA
2. BAHAYA KIMIA
3. BAHAYA BIOLOGI
4. BAHAYA ERGONOMI
5. BAHAYA LISTRIK
6. BAHAYA MEKANIKAL
Dari bahaya-bahaya diatas akan menimbulkan
bahaya-bahaya lain seperti :
- Kecelakaan ( ringan, berat, fatal)
- Peledakan
- Kebakaran
- Pencemaran
- Keracunan dan
- PAK (Penyakit Akibat Kerja)
9. PROSEDUR CARA KERJA AMAN
MANFAAT PENERAPAN STANDAR :
Memperkecil kemungkinan terjadinya kecelakaan.
Membiasakan pekerja berkerja dengan benar dan aman.
Mengurangi kemungkinan rugi.
Berkerja terprogram.
Legal, menghindari tuntutan hukum.
Menjaga kelangsungan perusahaan.
Menjaga kepercayaan mitra kerja
10. PERTAMINA
OBYEKTIF PELATIHAN
SETELAH MENGIKUTI TOPIK CARA KERJA AMAN DIHARAPKAN PESERTA MAMPU :
MENGENAL POTENSI BAHAYA YANG ADA DI LINGKUNGAN KERJA DAN CARA
PENANGGULANGAN BAHAYA-BAHAYA YANG ADA.
MENTAATI PERATURAN PERUNDANGAN , CODE DAN STANDAR YANG BERLAKU.
MEMAKAI APD/PPE YANG BENAR DAN SESUAI PERUNTUKANNYA.
MEMAHAMI PROSEDUR PEMASANGAN SOROKAN BUTA, LOCKOUT, TAGOUT
DAN PENON-AKTIPAN SISTEM PENGAMANAN VITAL SERTA BAHAYA PADA
PEKERJAAN RUANG TERBATAS.
MENGEVALUASI PELAKSANAAN KERJA AMAN dan MEMBUAT JSA.
MEMBERIKAN MASUKAN DAN PENGARAHAN CARA KERJA AMAN KEPADA
PELAKSANAAN PEKERJAAN
13. Petunjuk Umum Cara Kerja Aman
Pahami pekerjaan yang akan dilakukan
Periksa tempat kerja dan potensi bahayanya
Periksa dan laksanakan persyaratan keselamatan
kerja yang harus dipenuhi
14. Jangan memakai perhiasan (kalung, gelang, cincin)
Laporkan alat yang tidak baik dan keadaan yang
membahayakan kepada pengawas
Simpan peralatan yang tidak digunakan di tempat
aman agar tidak membahayakan orang lain
Jangan memintas jalan, gunakan tangga dan jalan
yang tersedia
Jangan menggunakan udara kempaan dan oksigen
untuk membersihkan debu di pakaian atau kulit
15. Patuhi tanda-tanda peringatan seperti “Dilarang
Merokok”, “Gunakan Alat Pelindung Mata”
Dilarang memakai Carbon Tetrachloride untuk
maksud apapun
Dilarang bermain/bercanda secara kasar
16. Gunakan alat keselamatan yang dipersyaratkan :
Pakai helm keselamatan
di tempat yang telah ditentukan
Pakai sepatu kerja, sepatu karet dan
sandal tidak diperbolehkan
Gunakan pelindung mata yang sesuai misalnya untuk
debu, bahan kimia atau sinar yang akan merusak
mata
Gunakan alat pelindung pendengaran untuk tempat
tertentu atau pekerjaan tertentu
Gunakan alat penolong pernafasan untuk tempat
yang membahayakan kesehatan
Gunakan full body harness untuk bekerja di
ketinggian
Alat pelindung diri (APD) akan dijelaskan lebih rinci
pada materi APD
18. Pertolongan Pertama
Laporkan semua luka dengan segera
Obat-obatan, obat penenang dan insulin tidak boleh
dimakan di tempat kerja kecuali dengan ijin tertulis dari
dokter
Laporkan cacat fisik seperti kencing manis, jantung, sakit
punggung, hernia, penglihatan, pendengaran yang kurang,
atau takut ketinggian
Jangan memindahkan orang yang sakit keras atau luka
parah, segera minta pertolongan petugas kesehatan
Obat P3K di kotak obat harus diperiksa, bila kurang segera
lapor ke KES-SDM.
19.
20. Bekerja dengan listrik
Semua peralatan listrik harus dihubungkan dengan tanah
(grounding)
Sambungan kabel listrik harus memiliki kekuatan mekanis dan
dielektris sama dengan kabel asli
Gergaji, gerinda dan peralatan bertenaga listrik harus
dilengkapi pengaman
Jangan mengangkat peralatan listrik dengan menarik
kabelnya, harus ditarik dengan tali yang diikat pada badannya
21. Periksa peralatan listrik sebelum digunakan dan laporkan
segera bila ada kerusakan
Kabel harus dijauhkan dari jalan orang agar tidak
menyebabkan tersandung
22. Bila menggunakan peralatan di bawah ini harus memakai alat
keselamatan :
23. KK Memasuki Ruang
Tertutup/Terbatas
Ruang tertutup/terbatas adalah area yang mempunyai jalan masuk
dan keluar yang terbatas dengan ventilasi yang tidak memadai dan
berkemungkinan mengandung/menghasilkan udara yang
membahayakan kesehatan
Contoh ruang tertutup/terbatas antara lain :
Tanki penimbun, bejana proses, kompartemen kapal, reactor, boiler
fired heater, saluran pipa, mobil tanki, ruangan diatas atap floating
roof tank.
24. Macam-macam ruangan tertutup/terbatas
Pipa/pipe Ruang pendinginan/
cold storage rooms
Tanki/Tan
ks
Galian dengan kedalaman
2 meter
Lubang masuk / man holes
vessel,
Reaktor, coloum, stack
25. Bahaya Ruang Tertutup/Terbatas
Bahaya memasuki ruang tertutup/terbatas antara lain :
- Bahaya adanya gas atau uap beracun, contoh Karbon Monoksida.
Dampak bagi pekerja bisa keracunan atau meninggal.
- Bahaya peledakan atau kebakaran karena adanya gas atau uap
mudah terbakar dan sumber panas.
- Bahaya kekurangan oksigen akan menyebabkan bahaya asphyxia
dan pemindahan gas-gas lain termasuk bahaya khusus karena
bisa menyebabkan rasa mengantuk atau perasaan senang dan
bahagia rohani dan jasmani.
26. MEMASUKI RUANG TERTUTUP
PELAKSANAAN PERSIAPAN SEBELUM MEMASUKI RUANG
TERTUTUP
SEBELUM MEMASUKI RUANG TERTUTUP PETUGAS HARUS MELAKUKAN
TEST TERHADAP KONDISI UDARA DIDALAM RUANG TERTUTUP.
PENGENDALIAN ADMINISTRATIF
KEGIATAN / PEKERJAAN DI DALAM RUANG TERTUTUP HANYA BOLEH
DILAKSANAKAN OLEH PEKERJA YANG SUDAH MENGIKUTI PELATIHAN
YANG SESUAI.
PENGOSONGAN RUANG TERTUTUP
DIMANA PEKERJA YANG AKAN MEMASUKI RUANG TERTUTUP HARUS
BEBAS DARI CAIRAN ATAU GAS.
27. ISOLASI
RUANG TERTUTUP HARUS DIISOLASI TERHADAP KEMUNGKINAN ADANYA
SUMBER DAYA LISTRIK, MEKANIS ATAU BAHAYA LAIN.
GEMBOK PENGAMAN DAN LABEL KESELAMATAN
APABILA DIDALAM RUANG TERTUTUP TERDAPAT MESIN-MESIN, MIXER,
AGITATOR ATAU PERALATAN LAIN YANG MEMILIKI BAGIAN-BAGIAN YANG
BERGERAK, HILANGKAN SUMBER DAYA MEKANIS, LISTRIK DAN PERALATAN
TADI DIGEMBOK DAN ATAU DIBERI LABEL KESELAMATAN.
VENTILASI
KEDALAM RUANGAN TERTUTUP HARUS DISIRKULASIKAN UDARA UNTUK
MENCEGAH AKUMULASI.
• GAS ATAU UAP YANG MUDAH TERBAKAR DENGAN KONSENTRASI MELEBIHI 5%
DARI L.E.L.
• DEBU YANG MUDAH TERBAKAR.
• BAHAN-BAHAN BERACUN DAN KONTAMINAN LAINNYA DENGAN KONSENTRASI
DIATAS NILAI AMBANG BATAS ATAU BAHAN-BAHAN DAN KONTAMINAN YANG TIDAK
MEMILIKI N.A.B.
• OKSIGEN DENGAN KONSENTRASI YANG TERLALU KECIL (KURANG DARI 19%)
28. Petugas HSE dan user akan berulang kali memeriksa kondisi udara
untuk memastikan bahwa konsentrasi kontaminan udara didalam ruang
tertutup tidak berbahaya bagi pekerja yang berada diruang tersebut.
Apabila konsentrasi kontaminan melebihi batas-batas yang telah
ditentukan, maka konsentrasi tadi harus diturunkan dengan jalan
mensirkulasikan udara segar ke dalam ruang tersebut.
Sebelum sirkulasi udara dialirkan kedalam ruang tertutup, perlu
diperhatikan kemungkinan adanya kerak pyrophoric didalam ruang
tersebut yang dapat membakar uap atau gas yang mudah terbakar
apabila diudara kondisinya memang demikian perlu diambil tindakan
pengamanan, misalnya ruang tersebut dibasahi dengan air, atau steam /
nitrogen dialirkan ke dalam ruang tertutup untuk mencegah terjadinya
proses pembakaran.
29. TINDAKAN PENCEGAHAN SEBELUM PEMBERSIHAN
Petugas HSE bersama-sama dengan petugas dari fungsi teknik
pemeliharaan dan user akan melakukan pemeriksaan disekitar lokasi
kerja untuk menentukan tindakan-tindakan yang perlu diambil guna
mencegah timbulnya bahaya.
Karena selama pembersihan / cleaning ada kemungkinan timbul
kontaminan yang mudah terbakar, maka harus diambil tindakan
pencegahan terhadap kemungkinan terjadinya kebakaran.
Apabila mungkin, kerak, sisa-sisa produk yang masih tertinggal atau
bahan pelarut yang ada didalam ruang tertutup akan dibersihkan dari
luar apabila dari luar tidak mungkin, pekerja akan memasuki ruang
tersebut dengan menggunakan alat-alat pelindung diri yang sesuai
dengan jenis pekerjaan yang akan dilakukan pembersihan ini
dimaksudkan untuk menjaga agar konsentrasi dari kontaminan udara
didalam ruang tertutup tetap dibawah N.A.B atau dibawah 5% dari
L.E.L.
•
•
•
30. BAHAYA DIDALAM RUANG TERTUTUP
Pembuangan kontaminan udara
Ujung saluran isap dari system ventilasi pembuangan kontaminan
yang lebih berat dari udara harus berada didekat lantai ruang tertutup,
sedangkan untuk kontaminan yang sama atau lebih ringan dari udara,
ujung saluran isap harus berada didekat atap atau bagian atas dari
ruang tersebut.
Bahaya-bahaya didalam ruang tertutup adalah sebagai berikut :
Kekurangan oksigen sebelum pekerja memasuki ruang tertutup,
terlebih dahulu petugas HSE melakukan test terhadap kondisi udara
didalam ruang tersebut dengan menggunakan oksigen indicator atau
peralatan lain yang sesuai konsentrasi oksigen didalam ruang tertutup
sekurang-kurangnya 19%.
Apabila batas minimum dari konsentrasi oksigen tidak terpenuhi, maka
pekerja yang memasuki ruang tertutup harus memakai alat bantu
pernafasan.
•
31. Gas atau uap yang dapat terbakar
Sebelum pekerja memasuki ruang tertutup yang mengandung gas
atau uap cairan yang mudah terbakar, terlebih dahulu user akan
melakukan test terhadap kondisi didalam ruang tersebut dengan
menggunakan combustible gas indicator untuk menentukan
konsentrasi gas atau uap yang mudah terbakar. Apabila konsentrasi
gas atau uap yang mudah terbakar diatas 5% dari L.E.L, maka ke
dalam ruang tertutup harus disirkulasikan udara agar konsentrasinya
dibawah 5% dari L.E.L. Penjelasan tentang jenis pekerjaan yang boleh
dilakukan dalam kaitan dengan konsentrasi gas atau uap yang mudah
terbakar.
•
Gas atau uap beracun
Sebelum pekerja memasuki ruang tertutup yang mengandung cairan,
uap, gas atau zat padat yang beracun, korosif atau dapat menimbulkan
iritasi, maka petugas HSE terlebih dahulu akan memeriksa ruang
tersebut terhadap kemungkinan adanya kontaminan dimaksud.
Apabila hasil pemeriksaan menunjukkan adanya bahan beracun
dengan konsentrasi yang membahayakan kesehatan, maka kedalam
ruang tersebut harus disirkulasikan udara untuk mengurangi
konsentrasi bahan beracun sampai dibawah nilai ambang batas.
Apabila konsentrasi tetap diatas N.A.B, untuk memasuki ruang
tertutup ini harus memakai alat bantu pernafasan.
•
32. KEBISINGAN DAN PAPARAN RADIASI
PEKERJA HARUS DILINDUNGI TERHADAP KEBISINGAN DAN PAPARAN
RADIASI PENGION. SUMBER RADIASI HARUS DISINGKIRKAN ATAU
DIAMANKAN DENGAN DIBERI PERISAI ATAU PELINDUNG.
PANAS YANG BERLEBIHAN
PEKERJA HARUS DILINDUNGI TERHADAP PANAS YANG BERLEBIHAN, HARUS
DIAMBIL TINDAKAN UNTUK MENURUNKAN SUHU DIDALAM RUANG
TERTUTUP SEHINGGA MENDEKATI SUHU DILUAR RUANG TERSEBUT.
APABILA HAL INI TIDAK TERCAPAI, HARUS SERING DIADAKAN PERGANTIAN
PEKERJA YANG MEMASUKI RUANG DIMAKSUD DENGAN KETENTUAN
SEBAGAI BERIKUT :
•
Suhu Dalam Ruang Tertutup Boleh Terpapar Paling Lama
30 °C
32 °C
35 °C
37 °C
41 °C
44 °C
3 Jam
2 Jam
1 Jam
30 Menit
20 Menit
15 Menit
DENGAN MASA ISTIRAHAT 30 MENIT
•
33. ALAT PELINDUNG DIRI
PAKAIAN PELINDUNG
PEKERJA YANG MEMASUKI RUANG TERTUTUP HARUS MEMAKAI PAKAIAN
PELINDUNG YANG SESUAI DENGAN KONDISI UDARA YANG ADA DIDALAM
RUANGAN TERSEBUT DAN SESUAI DENGAN JENIS PEKERJAAN YANG
DILAKUKAN. HAL-HAL BERIKUT PERLU DIPERTIMBANGKAN DALAM MEMILIH
PAKAIAN PELINDUNG.
•
PENGGUNAAN PAKAIAN YANG KEDAP AIR / TIDAK DAPAT TEMBUS AIR
UNTUK MELINDUNGI KULIT DENGAN KONSEKUENSI SIPEMAKAI CEPAT
KEGERAHAN / BERKERINGAT KARENA KONDISI PANAS DIDALAM RUANG
TERTUTUP.
PAKAIAN BERWARNA TERANG / CERAH MEMBERIKAN KEMUDAHAN DALAM
MELIHAT SI PEMAKAI DAN KOTORAN YANG MENEMPEL DIPAKAIAN.
KEBUTUHAN PAKAIAN YANG TAHAN API.
KEMAMPUAN BAHAN PAKAIAN UNTUK MENGHASILKAN LISTRIK STATIS.
34. BILA HANYA ADA SATU ORANG DIDALAM RUANG TERTUTUP DIA HARUS
MEMBAWA UNIT TANDA BAHAYA (UTB) / DISTRESS SIGNAL UNIT (DSU).
DALAM SEGALA HAL BILA ALAT PERNAFASAN SEDANG DIGUNAKAN,
MINUTEMAN RESUSCITATOR HARUS SELALU TERSEDIA.
APABILA PERKAKAS LISTRIK AKAN DIGUNAKAN DIDALAM RUANGAN
TERTUTUP VOLTASENYA HARUS DIBAWAH 50 (LIMA PULUH) VOLT. (LIHAT PP-
11/79, PASAL 31).
•
•
•
KETENTUAN MEMASUKI RUANG TERTUTUP
UNTUK MEMASUKI RUANG TERTUTUP DIPERLUKAN IZIN MASUK RUANG
TERSEBUT. KONDISI DAN TINDAKAN PENGAMANAN YANG PERLU DILAKUKAN
UNTUK MELINDUNGI PEKERJA YANG AKAN MEMASUKI RUANG TERTUTUP
BERGANTUNG PADA POTENSI BAHAYA YANG ADA DAN HASIL TEST KONDISI
UDARA DIDALAM RUANG TERSEBUT.
IZIN MEMASUKI RUANG TERTUTUP
SEBELUM PEKERJA MEMASUKI RUANG TERTUTUP, USER HARUS DAPAT
MEMASTIKAN BAHWA TINDAKAN-TINDAKAN CARA KERJA AMAN SUDAH
DILAKSANAKAN KALAU LANGKAH-LANGKAH TERSEBUT SUDAH DITINDAK
LANJUTI, USER AKAN MENGELUARKAN IZIN MEMASUKI RUANG TERTUTUP
YANG DITANDATANGANI OLEH PEJABAT OPERASI YANG BERWENANG.
35. • ALAT BANTU PERNAFASAN
PEKERJA HARUS MENGETAHUI CARA YANG BENAR DALAM PEMAKAIAN ALAT
BANTU PERNAFASAN, OLEH KARENA ITU SEBELUM MEMASUKI RUANG
TERTUTUP HARUS MENGIKUTI PELATIHAN TERLEBIH DAHULU YANG
DIADAKAN OLEH FUNGSI LK&KK. UNTUK MENCEGAH KEBOCORAN UDARA
MELALUI CELAH-CELAH ANTARA RAMBUT DI WAJAH DAN MASKER, MAKA
CAMBANG TERSEBUT HARUS DICUKUR.
UDARA UNTUK PERNAFASAN BISA DARI SILINDER UDARA ATAU KOMPRESOR
UDARA YANG MEMANG DIPERUNTUKKAN BAGI MAKSUD TERSEBUT.
APABILA MENGGUNAKAN KOMPRESOR UDARA, MAKA KOMPRESOR HARUS
DILETAKKAN DISUATU TEMPAT YANG BERADA DIATAS ANGIN TERHADAP
RUANG TERTUTUP UNTUK MENCEGAH MASUKNYA UDARA YANG TERCEMAR
KEDALAM SYSTEM PASOKAN UDARA.
PANJANG SELANG UDARA DARI KOMPRESOR SAMPAI KE PEKERJA YANG
MEMAKAI ALAT BANTU PERNAFASAN DIBATASI MAKSIMUM 50 M, DAN TIDAK
DIPERBOLEHKAN ADA SAMBUNGAN SELANG DIDALAM RUANG TERTUTUP.
36. TALI PENYELAMAT DAN SAFETY HARNESS
PEKERJA YANG MEMASUKI RUANG TERTUTUP DENGAN MENGGUNAKAN ALAT
BANTU PERNAFASAN DIHARUSKAN MEMAKAI SAFETY HARNESS DAN TALI
PENYELAMAT DEMIKIAN PULA HALNYA, APABILA PEKERJA MEMASUKI RUANG
TERTUTUP TANPA ALAT BANTU PERNAFASAN, APABILA MASUK KEDALAM
RUANGAN YANG SANGAT BERBAHAYA, MISALNYA MELALUI TANGGA MONYET
YANG TERGANTUNG PADA KETINGGIAN, PEKERJA DIHARUSKAN MEMAKAI
SAFETY HARNESS DAN TALI PENYELAMAT. PETUGAS YANG SIAGA DIDEKAT
LUBANG MASUK ORANG HARUS BISA MENAHAN BERAT BADAN PEKERJA
APABILA IA JATUH PADA SAAT MENURUNI ATAU MENAIKI TANGGA MONYET.
•
ALAT-ALAT KESELAMATAN LAIN
SELAIN ALAT-ALAT PELINDUNG DIRI SEPERTI PENJELASAN DIMUKA MAKA
PEKERJA DIHARUSKAN MEMAKAI ALAT-ALAT KESELAMATAN LAINNYA
SESUAI DENGAN JENIS PEKERJAAN YANG DILAKSANAKAN.
•
37. DAFTAR PERSENTASE GAS HYDROCARBON
Persentase Yang Sebenarnya
Volume Gas Hydrocarbon
(L.E.L 1% Volume)
Pembacaan Skala pada
Eksplosimeter
(Skala dari 0 s/d 100)
Keterangan
Kurang Dari 0,05% Kurang Dari 5 Aman untuk melakukan semua
pekerjaan termasuk membuat
api terbuka.
0,05% - 0,10% 5 - 10 Aman untuk bekerja dengan
waktu yang terbatas ke mudian
Istirahat.
Lebih Besar dari 0,10% Lebih Besar dari 10 Tidak aman tanpa alat pelindung
pernafasan, jika akan melaksana
kan pekerjaan pembersihan,
Tindakan khusus harus diperoleh
dari GSI atau yang Authorized
Fire Permit.
KHUSUS UNTUK GAS-GAS BERACUN HARUS TIDAK MELEBIHI N.A.B DARI BAHAN / GAS
YANG ADA. UNTUK MEMASUKI TANKI / BEJANA TANPA ALAT BANTU PERNAFASAN, MAKA
KONSENTRASI OXYGENE SEKURANG-KURANGNYA 19%.
38. Konsentrasi Oksigen
Konsentrasi Oksigen % Vol Bahaya Terhadap Kesehatan
21 % Vol Oksigen Normal
17 % Vol Batas boleh bekerja
16 % Vol - Banyak keringat
- Nafas berat
10 % Vol - Mulai pusing
- Bernafas pendek dan dalam
- Nadi cepat
- Banyak keringat
7 % Vol Mulai terbius & tidak sadar
5 % Vol Jumlah oksigen terkecil yang
memungkinkan orang dapat hidup
3 % Vol Tidak ada kehidupan
39. Ventilasi yang terus menerus
Gunakan ventilasi (blower) saat
bekerja, terutama bila
menggunakan bahan-bahan
pelarut, bahan mudah terbakar
atau api terbuka.
Jaga sirkulasi udara yang cukup
memadai sesuai dengan
ruangan terbatas tersebut.
Bekerja aman dan selamat di Ruangan Tertutup/Terbatas
41. Page 42
Nilai Ambang Batas HydroCarbon (HC)
Pengaruh terhadap tubuh akibat menghirup Gas HydroCarbon
adalah sebagai berikut :
HydroCarbon
(ppm)
Pengaruh Terhadap Tubuh
500 (0,05%) Nilai Ambang Batas (NAB / TLV)
1000 (0.10%) Iritasi pada Mata dalam 1 (satu) menit
2000 (0.20%) Iritasi pada Mata, Hidung, Saluran Pernafasan, Pening,
Mual, dalam 30 (tiga puluh) menit
7000 (0,70%) Ada tanda-tanda Pening dan Pusing dalam 15 (lima
belas) menit
10000 (1%) Lebih cepat Pening dan Pusing lalu Tidak Sadarkan Diri
dan bila lebih lama lagi akan mati
20000 (2%) Paralisys (kelumpuhan), tidak sadarkan diri lalu mati
Data dari : Tanker Safety Guide 1972, International Chamber of Shipping
42. Page 43
Nilai Ambang Batas Hydrogen Sulfida (H2S)
Pengaruh terhadap tubuh manusia, ialah :
H2S
(ppm)
Pengaruh Terhadap Tubuh
0.2 Mulai dikenal baunya
10 Nilai Ambang Batas (NAB / TLV)
150 Menyebabkan gangguan syaraf penciuman
250 Cidera paru-paru pada paparan lama
500 Gejala gangguan pada sistem pernafasan
1000 Mengakibatkan kelumpuhan pernafasan dan kematian
43. Page 44
Nilai Ambang Batas Carbon Monoksida (CO)
Pengaruh terhadap tubuh manusia, ialah :
CO
(ppm)
Pengaruh Terhadap Tubuh
50 Nilai Ambang Batas (NAB / TLV)
200 Pusing setelah terpapar 2-3 jam
400 Pusing dan Mual setelah terpapar 2 jam
800 Pusing, Mual, lalu Pingsan setelah terpapar 2 jam
1600 Pusing, Mual, Pingsan dan berakibat Fatal selama terpapar 2
jam
3200 Pusing, Mual, setelah terpapar 5-10 menit dan bisa Fatal bila
terpapar kurang lebih 30 menit
6400 Pusing dan Pening dalam 1-2 menit dan bisa berakibat Fatal
dalam 10-15 menit
44. Page 45
Kadar Udara Yang Kita Hisap (Pernafasan)
Pengaruh-pengaruh yang akan diderita apabila seseorang
kekurangan oksigen (Oxygen Deficiency).
Oksigen
(%)
Pengaruh Terhadap Tubuh
20.9 Normal oksigen untuk pernafasan
20 Tidak ada akibat yang segera terlihat
15.9 Pusing / pening, telinga berdengung, jantung berdetak cepat
10 Pening, lemah, nafas pendek dan dalam serta cepat
7 Pingsan / membahayakan hidup
5 Bisa mati
2 - 3 Mati dalam 1 (satu) menit
46. Page 47
FUNGSI SURAT IJIN KERJA :
SEBAGAI ALAT KONTROL AGAR PELAKSANAAN PEKERJAAN
TIDAK MENYIMPANG DARI KETENTUAN
1. MENJAMIN BAHWA SUATU PEKERJAAN DAPAT DILAKUKAN
DENGAN AMAN
2. MEMBERI BATASAN-BATASAN SUATU PEKERJAAN
3. SEBAGAI ALAT KONTROL UNTUK PENCEGAHAN KECELAKAAN
DAN KEBAKARAN.
JENIS-JENIS SURAT IJIN KERJA :
1. SURAT IJIN KERJA PANAS
2. SURAT IJIN KERJA DINGIN
3. SURAT IJIN KERJA MASUK RUANGAN TERBATAS
4. SURAT IJIN KERJA PENGGALIAN/ PERGERAKAN ALAT
BERAT
5. SURAT IJIN KERJA LISTRIK
6. SURAT IJIN KERJA RADIASI
7. SURAT IJIN KERJA DIBAWAH AIR
8. SURAT IJIN KERJA PENG. ARUS LISTRIK DIATAS 50
VOLT
47. Page 48
MASA BERLAKU SIKA
MASA BERLAKU SURAT IZIN KERJA AMAN ADALAH 1 (SATU) MINGGU UNTUK IZIN KERJA
PANAS DAN 1 (SATU) MINGGU UNTUK IZIN KERJA DINGIN.
APABILA SURAT IZIN KERJA DINGIN HABIS MASA BERLAKUNYA, DAPAT
DIPERPANJANG KEMBALI ATAS PERSETUJUAN PEJABAT OPERASI YANG
BERWENANG / G.S.I. AUTHORITY.
PERPANJANGAN IZIN KERJA DINGIN DAPAT DILAKUKAN 3 (TIGA) KALI BERTURUT-
TURUT TANPA TERPUTUS-PUTUS DENGAN SETIAP KALI PERPANJANGAN PALING
LAMA 1 (SATU) MINGGU.
BILA PEKERJAAN MASIH BERLANJUT, SURAT IZIN KERJA YANG BARU PERLU
DIPERSIAPKAN (SURAT IZIN KERJA YANG LAMA HARUS DILAMPIRKAN).
48. Page 49
Pws Pelaksana/Ahli
Teknik,
PwsListrik, Pws
Instrument
GSI Pws K3 Kegiatan
1. Pws Pelaksana/Ahli Teknik mengisi dan ttd PUMP
2. Mereview dan ttd PUMP serta menentukan jenis SIKA yang dibutuhkan
3.Mengisi SIKA (lokasi,jam,uraian pekerjaan,Tgl )
4.Menentukan Safety Checklist /Safety Precaution pada SIKA sesuai hasil obervasi lapangan
(instruksi khusus, permintaan gas test, pengamanan alat listrik / instrumen) dan
dikomunikasikan dgn pelaksana serta ttd SIKA.
5.Ahli Tehnik ttd SIKA dan melaksanakan item 4
6.Melakukan gas test , mereview kondisi aspek K3LL lapangan, ttd dan registrasi
7.Pws Listrik /Instrument ,jika diminta mengamankan peralatan listrik/instrumen.
Pws Pelaksana mendistribusikan copy SIKA (Control Room, K3, GSI). SIKA asli ditempatkan
di lokasi kerja.
8.Ahli Teknik menyerahkan SIKA asli kembali ke GSI bila pekerjaan selesai / masa berlaku SIKA
habis dan ttd.
9.GSI menerima peralatan yang diserahkan oleh Pelaksana setelah mereview hasil pekerjaan di
lokasi kerja dan ttd.
Note: Dokumen SIKA disimpan masing-masing pihak minimum 6 bulan utk keperluan audit
(Pelaksana menyimpan copy eks Control Room).
1 2
3
4
5
6
7
8 9
Implementasi Permit-to-Work System
49. TUGAS DAN TANGGUNG JAWAB
PEJABAT / PETUGAS YANG DIBERI
OTORISASI
1. PEMEGANG SURAT IZIN KERJAAMAN / PELAKSANA PEKERJAAN
PEJABAT : - PENGAWAS UTAMA
- PENGAWAS
- PEMUKA (KHUSUS PEKERJAAN RUTIN)
TUGAS :
SEBELUM PEKERJAAN DIMULAI
MENYIAPKAN SIKA YANG DIPERLUKAN DENGAN MENGISI LOKASI, URAIAN,
PELAKSANA PEKERJAAN, WAKTU YANG DIPERLUKAN DAN
MENANDATANGANINYA.
MENANDATANGANKAN SIKA KEPADA AHLI TEKNIK, PEJABAT OPERASI / GSI,
FIRE PERMIT AUTHORITY DAN LKKK DLL SESUAI MACAM SIK
50. Page 51
MEMPELAJARI, MEMAHAMI, MELAKSANAKAN DAN MEMATUHI
SEMUA REKOMENDASI DAN SYARAT KESELAMATAN YANG
TELAH DITETAPKAN DALAM SIKA.
MENYEDIAKAN PERALATAN YANG AMAN TERMASUK ALAT
PELINDUNG DIRI YANG SESUAI.
MENJELASKAN KEPADA PARA PEKERJA YANG ADA DIBAWAH
PENGAWASANNYA TENTANG CARA PELAKSANAAN PEKERJAAN
YANG AMAN.
MENYIAPKAN LEMBAR PENGAWASAN KEGIATAN PEKERJAAN,
MENGISI DAN MENANDATANGANINYA.
SETELAH PEKERJAAN SELESAI :
MEMERIKSA KEMBALI PEKERJAAN (AMAN & BERSIH).
MENANDATANGANI SIKA DI PENYERAHAN KEMBALI.
MENGEMBALIKAN LEMBARAN SIKA WARNA PUTIH KEPADA
PEJABAT OPERASI / GSI.
51. Page 52
MENANDATANGANI SIKA UNTUK PERSETUJUAN PELAKSANAAN PEKERJAAN.
MENGAWASI SYARAT KESELAMATAN YANG DIWAJIBKAN, APAKAH TELAH
DIPENUHI UNTUK DILAKSANAKAN.
MEYAKINKAN PELAKSANAAN PEKERJAAN TELAH MEMENUHI PERSYARATAN
TEKNIK : CARA KERJA, PERALATAN KERJA, TENAGA KERJA.
MENYETOP PEKERJAAN BILA TIDAK MEMENUHI PERSYARATAN KERJA YANG
AMAN.
SETELAH PEKERJAAN SELESAI DENGAN BAIK, SIKA DITANDATANGANI KEMBALI
DAN DISERAHKAN KEPADA PEJABAT OPERASI YANG BERWENANG.
PEJABAT : - MANAGER
- SACTION HEAD
- PENGAWAS UTAMA
2. AHLI TEKNIK
52. Page 53
YANG MEMPUNYAI DAERAH SESUAI TERCANTUM DIDALAM PETA AREA G.S.I.
BAGIAN YANG MEMINTA PEKERJAAN PERBAIKAN ATAU PENGGANTIAN DAN
LAIN-LAIN, DI DAERAH PENGAWASANNYA.
TUGAS DAN WEWENANG
MENENTUKAN JENIS SIKA YANG DIPERLUKAN, MENGISI DAFTAR PERIKSA
PEJABAT OPERASI (GSI) DAN MEMBERI REKOMENDASI.
MEMPERSIAPKAN DAN MEYAKINKAN FASILITAS YANG AKAN DIKERJAKAN.
MENGAWASI SECARA UMUM KEGIATAN YANG SEDANG BERLANGSUNG DI
AREANYA.
PEJABAT : - MANAGER
- PENGAWAS UTAMA
- PENGAWAS
- PENGAWAS JAGA
ATAU PETUGAS LAIN YANG DITUNJUK SESUAI
DAFTAR OTORISASI
3. PEJABAT OPERASI YANG BERWENANG / G.S.I. AUTHORITY
53. Page 54
• MEMERIKSA LOKASI DAN KONDISI, SEBELUM
MENANDATANGANI SIK
• MENYETOP PEKERJAAN BILA KONDISI BERUBAH MENJADI
TIDAK AMAN ATAU SYARAT-SYARAT YANG DIHARUSKAN TIDAK /
BELUM DIPENUHI OLEH PELAKSANA PEKERJAAN.
• MEMERIKSA DAN MEYAKINKAN PEKERJAAN YANG TELAH
SELESAI DAN PERALATAN AMAN UNTUK DIOPERASIKAN SERTA
MENANDATANGANI SIKA.
• SETELAH PEKERJAAN SELESAI ATAU MASA BERLAKU SIK TELAH
HABIS, MAKA LEMBARAN WARNA PUTIH DITANDATANGANI
KEMBALI DAN KEMUDIAN DI FILE.
54. Page 55
TUGAS DAN WEWENANG :
MEMBERI IZIN MEMASANG API / IZIN KERJA PANAS ATAS NAMA GENERAL
MANAJER SELAKU KEPALA TEKNIK PEMURNIAN DAN PENGOLAHAN
UNTUK DAERAH KERJANYA.
MENAMBAH SARAN-SARAN LAINNYA DIDALAM SURAT IZIN KERJA APABILA
DIPERLUKAN.
MENANDATANGANI SEBAGAI PERSETUJUAN TERHADAP PELAKSANAAN
KERJA PANAS.
PEJABAT : - MANAGER, SECTION HEAD.
- ATAU PEJABAT YANG DITUNJUK OLEH MANAJER KILANG
4. FIRE PERMIT AUTHORITY
55. Page 56
MENELITI PERSONAL YANG MENANDATANGANI SIKA SESUAI WEWENANG DAN
OTORISASINYA.
MENGISI DAFTAR PERIKSA HSE DAN MENULIS SARAN-SARAN KHUSUS DIDALAM SURAT
IZIN, MENGENAI CARA-CARA KERJA YANG AMAN, PERALATAN DAN TINDAKAN
PENCEGAHAN YANG DIPERLUKAN.
MENANDATANGANI SIKA SEBAGAI PENGESAHAN.
MEREGISTRASI SURAT IZIN KERJA AMAN.
MENYEDIAKAN ALAT-ALAT KESELAMATAN KERJA YANG DIPERLUKAN.
MENGAWASI SEMUA PERSYARATAN KESELAMATAN KERJA.
MEMERIKSA KEADAAN DITEMPAT KERJA TELAH MEMENUHI PERSYARATAN SEPERTI
TERCANTUM DIDALAM SURAT IZIN KERJA AMAN.
MENYETOP PEKERJAAN BILA SYARAT-SYARAT KESELAMATAN KERJA TIDAK DIPENUHI
ATAU TERJADINYA KEADAAN YANG DAPAT MEMBAHAYAKAN.
PEJABAT : - SECTION HEAD
- PENGAWAS SAFETY
- PETUGAS ON CALL HSE
- KA. JAGA
5. HSE
56. Page 57
6. DISTRIBUSI UTL / LISTRIK / INSTRUMENT /
OPS. TEL. JAR / SIK
PEJABAT : - SECTION HEAD
- PENGAWAS UTAMA
- PENGAWAS
TUGASNYA :
MEMERIKSA LOKASI KERJA DAN MELAKSANAKAN PENYAMBUNGAN
/ PEMUTUSAN ISOLASI, SEHINGGA DIDAPAT KONDISI TEMPAT KERJA
AMAN UNTUK DILAKSANAKAN PEKERJAAN.
MEMBERI SARAN-SARAN DAN MENGAMBIL TINDAKAN
PENCEGAHAN BILA ADA PEKERJAAN YANG BERHUBUNGAN
DENGAN ATAU DAPAT MENIMBULKAN GANGGUAN INSTRUMENT,
OPS. TEL. JAR. ATAUPUN KESELAMATAN PARA PEKERJA.
MENANDATANGANI SURAT IZIN KERJA AMAN
57. Page 58
7. GAS TESTER
PEJABAT : - PEMUKA OPERASI / PRODUKSI
- PENGAWAS JAGA
- OPERATOR / PRODUKSI
TUGAS DAN TANGGUNG JAWAB :
MELAKSANAKAN PENGUKURAN GAS HC
MENULIS HASIL PENGUKURAN & MENANDATANGANINYA PADA
FORM YANG TELAH DITENTUKAN
MELAPORKAN HASIL PEMERIKSAAN KEPADA PENGAWAS JAGA
MELAKSANAKAN GAS TEST ULANG SESUAI PERINTAH PENGAWAS
JAGA BILA KEADAAN DIANGGAP RAWAN TERHADAP BAHAYA
KEBAKARAN KARENA ADANYA GAS HC
58. Page 59
HAL – HAL KHUSUS
SEMUA TEMPAT-TEMPAT, SEPERTI : DAPUR-DAPUR KILANG,
KETEL-KETEL, HARUS DILENGKAPI DENGAN SURAT IZIN
KERJA PANAS TAHUNAN.
SEDANGKAN UNTUK TEMPAT DALAM BANGUNAN,
MEMASANG COOK PLATE, TEMPAT MENGELAS YANG TETAP
(BENGKEL-BENGKEL), LABORATORIUM, DLL, YANG MEMBUAT
SIKA ADALAH BAGIAN YANG BERSANGKUTAN.
59. Page 60
PENYIMPANGAN-PENYIMPANGAN
TKO PENERBITAN SURAT IJIN KERJA
1. PEKERJAAN SEDANG BERLANGSUNG, TETAPI PERMIT
TIDAK ADA DILOKASI
2. HASIL GAS TEST TIDAK DITULIS
3. HASIL GAS TEST DITULIS, TAPI TIDAK DILAKUKAN
SETIAP ADA KEGIATAN
4. GSI DAN AHLI TEKHNIK TIDAK MENANDA TANGANI
SETIAP ADA KEGIATAN
5. SURAT IJIN KERJA SELESAI TIDAK DITUTUP
6. SAFETY CHECK LIST TIDAK DIISI
60. Page 61
KOLOM
SAFETY
CHECK LIST
KOLOM
PERPANJANGA
N MASA
BERLAKU SIKA
KOLOM TANDA
TANGAN GSI &
AHLI TEKHNIK
SETIAP
PEKERJAAN
BERLANGSUN
G
KOLOM
GAS TEST
KOLOM TANDA
TANGAN GSI & AHLI
TEKHNIK UNTUK
CLOSSING PERMIT
KOLOM
GAS TEST
62. SILINDER GAS BERTEKANAN HARUS DITANGANI SECARA HATI-HATI.
TEKNIK PENANGANAN YANG KELIRU AKAN MENYEBABKAN
KERUSAKAN PADA SILINDER DAN MENYEBABKAN BOCORAN YANG
SANGAT MUNGKIN AKAN MENYEBABKAN KEBAKARAN ATAU
LEDAKAN.
63. Crane roboh di Jakarta 24 Mei 2007
Berikut adalah petunjuk keselamatan dalam penanganan dan
penyimpanan silinder gas bertekanan :
1. Jangan sekali-kali menggunakan peralatan untuk membuka atau
menutup kerangan silinder jika kerangan tidak bisa dibuka dengan
tangan sebaiknya ganti silinder.
2. Jangan membawa silinder gas bertekanan dengan menggunakan
forklift.
3. Silinder harus diletakkan dalam posisi berdiri lengkap dengan
tutupnya.
4. Jangan sekali-kali menyimpan silinder oksigen pada jarak kurang
dari 25 feet dari silinder-silinder gas yang dapat terbakar.
5. Minyak atau pelumas tidak boleh digunakan pada kerangan silinder
atau regulator.
64. Crane roboh di Jakarta 24 Mei 2007
6. Silinder gas bertekanan tidak boleh terpapar panas.
7. Jangan sekali-kali mengerek silinder gas bertekanan dengan sling
atau tali. Gunakan rak atau kurungan angkat (lifting cage) yang
dirancang untuk tujuan tersebut.
8. Ditempat penyimpanan silinder harus dibedakan atau diberi
keterangan/label sesuai dengan isinya.
9. Silinder bertekanan harus diuji minimal 5 (lima) tahun sekali dan
dicap pada leher silinder.
65. SUB STANDART
SUB STANDAR PERALATAN
PERALATAN YANG TIDAK STANDAR TERPASANG PADA
PERALATAN DAPAT MENYEBABKAN TERJADINYA KECELAKAAN.
HAL INI TIDAK DIKEHENDAKI, KARENA DAPAT MERUGIKAN
DARI SEGI ESTETIKA TIDAK ENAK DIPANDANG.
JANGANLAH KITA BERBICARA SAFETY,
TETAPI KITA MENTELORIR KEADAAN TIDAK STANDAR
DISEKITAR LINGKUNGAN KITA .
66. Crane roboh di Jakarta 24 Mei 2007
Don’t try to add more extension…!
67. Crane roboh di Jakarta 24 Mei 2007
WOOD USED AS BLIND,
ONLY 3 BOLTS
GASKET USED AS BLIND
