SlideShare a Scribd company logo
1 of 36
Curriculum Vitae
• Dr. Syifa Imelda, Sp.P
– E-mail: najasyifa@gmail.com
• Pendidikan:
– Dokter Umum FK Universitas Indonesia
– Spesialis Paru FK Universitas Indonesia
• Pekerjaan:
– Ka. SMF Paru RSD Gunung Jati Kota Cirebon
– Ketua Tim DOTS RSD Gunung Jati Kota Cirebon
– Anggota Sub Komite Medik Divisi Mutu dan Standar Pelayanan RSD
Gunung Jati Kota Cirebon
– Ketua Tim TB MDR RSD Gunung Jati Kota Cirebon
• Organisasi:
– Anggota IDI Cabang Kota Cirebon
– Anggota PDPI Cabang Jawa Barat
DIAGNOSTIK TB MDR
dr. Syifa Imelda, Sp.P
PENDAHULUAN
• Tahun 2019 Indonesia peringkat ke-3 di Dunia terkait
angka kejadian TB setelah India dan China
• Diperkirakan jumlah kasus baru TB pada tahun 2019
sebesar 845.000 orang (60% kasus baru di Dunia)
dan berdasarkan data tahun 2018 baru 68% yang
ditemukan dan diobati  masih banyak kasus yang
berpotensi menularkan  peningkatan kasus TB
• Tahun 2020 terjadi Pandemi COVID-19  Program
Penanggulangan TB tidak berjalan sesuai target
• Target pemerintah untuk Eliminasi TB tahun 2030
dan menuju Indonesia Bebas TB tahun 2050
DEFINISI
• Tuberkulosis (TB) adalah penyakit yang disebabkan
oleh infeksi Mycobacterium tuberculosis (M.tb)
complex
• TB Resistan Obat (RO) adalah TB yang disebabkan
oleh kuman M.tb yang telah resistan terhadap Obat
Anti Tuberkulosis (OAT).
• Diagnosis TB ditegakkan berdasarkan terdapat paling
sedikit satu spesimen terkonfirmasi M.tb ATAU sesuai
dengan gambaran histologi TB ATAU bukti klinis dan
radiologis sesuai TB
• Diagnosis TB RO dipastikan berdasarkan hasil uji
kepekaan
• Diagnosis TB MDR terdapat M.tb yang resistan
terhadap minimal obat Rifampisin dan obat Isoniazid
ALUR DIAGNOSIS TB (Permenkes no 67 tahun 2016)
Terduga TB
Pasien baru, tidak ada riwayat pengobatan TB, tidak ada
riwayat kontak erat dengan pasien TB RO, pasien dengan
HIV (-) atau tidak diketahui status HIV nya
Pasien dengan riwayat pengobatan TB, pasien
dengan riwayat kontak erat dengan pasien TB RO,
pasien dengan HIV (+)
Pemeriksaan klinis dan pemeriksaan bakteriologis dengan mikroskop atau Tes Cepat Molekuler (TCM)
Tidak memiliki akses untuk TCM TB Memiliki akses untuk TCM TB
Pemeriksaan mikroskopis BTA Pemeriksaan TCM TB
(- -) (+ +)
(+ -)
Foto Toraks Terapi Antibiotika
Non OAT
Gambaran
mendukung
TB
Tidak mendukung
TB; Bukan TB; Cari
kemungkinan
penyebab
penyakit lain
TB Terkonfirmasi
Klinis
Pengobatan TB
Lini 1
Mtb Pos, Rif
Sensitive
Mtb Pos, Rif
Indeterminate
Mtb Pos, Rif
Resistance Mtb Neg
TB Terkonfirmasi
Bakteriologis
Pengobatan
TB Lini 1
Ulangi
pemeriksaan TCM TB RR
Mulai Pengobatan TB RO;
Lakukan pemeriksaan Biakan dan
Uji Kepekaan OAT lini 1 dan lini 2
Foto Toraks
(mengikuti
alur yg sama
dengan alur
pada hasil
pemeriksaan
mikroskopis
BTA negatif
(- -)
TB RR;
TB MDR
TB Pre
XDR TB XDR
Lanjutkan
Pengobatan
TB RO
Pengobatan TB RO
dengan Paduan Baru
Tidak ada perbaikan
klinis, ada faktor
risiko TB dan atas
pertimbangan dokter
Ada
perbaikan
klinis
Bukan TB; Cari
kemungkinan
penyebab penyakit lain Pemeriksaan tambahan : anti HIV dan Gula Darah
Pemeriksaan sesuai indikasi : fungsi hati, fungsi ginjal, dll
SITRUST
SITRUST
TERDUGA TB
=
Seseorang dengan gejala atau tanda TB
• Gejala Lokal:
– Gejala TB paru: batuk berdahak > 2 minggu, batuk darah,
sesak napas, nyeri dada
– Gejala TB ekstra paru: pembesaran kelenjar getah bening
yang lambat dan tidak nyeri (limfadenitis), sesak napas dan
nyeri dada pada sisi yang rongga pleuranya terdapat cairan
(pleuritis), sakit kepala sampai terjadi penurunan
kesadaran (meningitis)
• Gejala Sistemik:
– Demam
– Malaise, keringat malam, anoreksia, berat badan menurun
PEMERIKSAAN FISIS
• TB paru: tergantung luas kelainan struktur paru
– Lokasi kelainan lobus superior (segmen apeks/S1 dan
segmen posterior/S2) dan lobus inferior (segmen
apeks/S6)
– Tanpa kelainan sampai suara napas bronkial, amforik,
suara napas melemah, ronki basah, tanda-tanda penarikan
paru, diafragma dan mediastinum
• Pleuritis: tergantung banyaknya cairan di rongga
pleura
– Suara napas melemah/tidak terdengar pada auskultasi dan
redup/pekak pada perkusi
• Limfadenitis: pembesaran KGB di leher, ketiak (cold
abscess)
Pemeriksaan Bakteriologi
Faktor yang mempengaruhi hasil pemeriksaan
bakteriologi:
• Bahan pemeriksaan
• Cara pengumpulan dan pengiriman bahan
• Cara pemeriksaan dahak dan bahan lain
Tujuan: menemukan kuman Mycobacterium
tuberculosis
Jenis dan Kualitas Spesimen TB
Jenis spesimen/contoh uji TB
• Sputum  kualitas sputum baik :
– Volume 3-5 ml
– Mucopurulent
• Non Sputum
– Jenis : cairan pleura, liquor cerebrospinal, bilasan
bronkus/lambung, urin, feses, jaringan biopsi
(termasuk biopsi jarum halus/BJH)
– Cara pengambilan : tergantung pada lokasi lesi
Sputum yang berkualitas baik adalah mucopurulent dalam tampilan visual dengan > 25
leukosit (pada pembesaran 100x) dan/atau dengan kehadiran sel debu (pada
pembesaran 1000x) dibawah mikroskop
Basil M.tb dapat dilihat dengan jelas dibawah mikroskop dengan sputum yang baik
Cara Berdahak yang Baik
Cara Pengumpulan Bahan
• Pengambilan dahak dilakukan sebanyak 2x dengan
minimal 1x merupakan dahak pagi hari
• Bahan berbentuk cairan ditampung dalam pot
bermulut lebar, berpenampang ≥ 6 cm, tutup berulir,
tidak mudah pecah dan tidak bocor. Bila ada fasilitas
dibuat sediaan apus pada gelas objek (difiksasi)
• Bahan hasil Biopsi Jarum Halus dibuat sediaan apus
kering di gelas objek. Untuk pemeriksaan kultur dan
uji kepekaan dapat ditambahkan NaCl 0,9% 3-5 ml
sebelum dikirim ke laboratorium mikrobiologi dan
patologi anatomi
Pengemasan dan Pengiriman Spesimen TB
• Teknik pengemasan sputum/contoh uji
– WAJIB menggunakan cold chain  pengiriman dahak
untuk pemeriksaan BIAKAN dan UJI KEPEKAAN
– TIDAK WAJIB menggunakan cold chain  pengiriman
dahak untuk pemeriksaan TCM, mikroskopis TB
• POT dahak HARUS STERIL  untuk menghindari
KONTAMINASI
• Spesimen/contoh uji dapat diterima oleh
laboratorium maksimal 2x24 jam dari saat
pengambilan spesimen  Program SITRUST (sistem
informasi treking untuk transportasi spesimen)
Jenis Pemeriksaan Bakteriologi
• Pemeriksaan Mikroskopis BTA
– Mikroskopis biasa: pewarnaan Ziehl-Nielsen
– Mikroskopis fluoresens: pewarnaan Auramin-Rhodamin
• Pemeriksaan Biakan dan Uji Kepekaan TB
– Metode Konvensional :
• Media padat: Lowenstein-Jensen, Ogawa, Kudoh,
Middle brook
• Media cair: Mycobacteria Growth Indicator Tube Test
(MGITT)
– Uji Molekuler
• Gene X-pert (uji kepekaan untuk R)
• Line Probe Assay (LPA) lini dua (uji kepekaan untuk OAT
lini dua)
Pemeriksaan Mikroskopis BTA
• Mikobakteria dapat dibedakan secara visual dari organisme
lain dengan pewarnaan tahan asam (metode Ziehl-Nielsen)
• Pemeriksaan dengan 2 spesimen sputum dapat
mengidentifikasi 95-98% pasien TB BTA positif
• Rekomendasi WHO untuk negara dengan PME dan kualitas
mikroskop yang baik  cukup menggunakan 2 sampel
sputum untuk diagnosis TB
KELEBIHAN
• Paling mudah diakses, murah dan hasil cepat didapat (<24 jam)
• Dapat mengetahui jumlah kuman
• Biosafety Level Rendah
KEKURANGAN
• Membutuhkan jumlah kuman yang lebih banyak
• Tidak dapat mendeteksi kasus resistan obat
• Tidak dapat membedakan dengan kuman MOTT
• Kurang sensitif pada pasien low risk
Interpretasi Pemeriksaan Mikroskopis
Skala IUATLD (International Union Against
Tuberculosis and Lung Disease):
Negatif Tidak ditemukan BTA dalam 100 lapang
pandang
Jumlah kuman
yang ditemukan
Ditemukan 1-9 BTA dalam 100 lapang pandang
+ (1+) Ditemukan 10-99 BTA dalam 100 lapang
pandang
++ (2+) Ditemukan 1-10 BTA dalam 1 lapang pandang
+++ (3+) Ditemukan >10 BTA dalam 1 lapang pandang
TCM (Xpert
MTB/RIF)
• Pemeriksaan diagnostik molekuler berbasis PCR untuk mendeteksi
M.tb dan resistensi Rifampisin dengan amplifikasi asam nukleat
dalam waktu < 2 jam
• Menggunakan cartridge sekali pakai dan hanya 1 sampel
• Tidak menghilangkan kebutuhan pemeriksaan biakan dan uji
kepekaan konvensional
KEKURANGAN
• Tidak bisa digunakan untuk follow up
• Alat dan operasionalnya mahal dan
harus dikalibrasi setiap tahun
• Memerlukan suplai listrik yang sangat
stabil dan tidak terputus
• Memerlukan suhu ruangan 15-300C
• Cartridge dan reagen harus disimpan
suhu 2-280C dan monitor masa
berlaku cartridge
KELEBIHAN
• Meningkatkan penemuan
kasus low risk, TB-HIV, TB-DM,
TB anak (mampu mendeteksi
sampel dg jumlah kuman
sedikit)
• Dapat digunakan untuk
mendeteksi kasus TB ekstra
paru (LCS, KGB, biopsi)
• Biosafety level rendah dan
kebutuhan pelatihan minimal
Alat TCM (GeneXpert)
di Wilayah 3 Cirebon
• Kota Cirebon
– RSD Gunung Jati
– BKPM
– Puskesmas Kalitanjung
• Kabupaten Cirebon
– RS Sidawangi
– RS Arjawinangun
– RS Waled
– Puskesmas Pangenan
• Kabupaten Majalengka
– Puskesmas Talaga
– Puskesmas Ligung
• Kabupaten Kuningan
– RSUD 45
– RSUD Linggarjati
– Labkesda
• Kabupaten Indramayu
– RSUD Indramayu
– RS Bhayangkara
Perbandingan Sensitivitas dan Spesifisitas
Pemeriksaan Laboratorium TB
Jenis Pemeriksaan Kebutuhan
Koloni
Pooled
Sensitifity
Pooled
Specificity
Mikroskopis BTA
5.000 –
10.000
cfu/ml
70,8% 94.9%
Tes Cepat
Molekuler
(GeneXpert)
TCM TB
untuk
diagnosis
TB Paru
dewasa* 131 cfu /
ml
88%
(84.92)
99%
(98.99)
TCM TB
untuk
mendeteksi
Rif
Resistan**
95%
(90.97)
98%
(97.99)
* Berdasarkan 27 studies, 9558 partisipan
** Berdasarkan 24 studies, 2414 spesimen 555 rif res spesimen
PEMERIKSAAN BIAKAN dan UJI KEPEKAAN TB
KELEBIHAN LJ:
• Lebih sensitif, lebih spesifik, lebih
murah
• Dapat mendeteksi 10-1000
mycobacterium/ml
• Risiko penularan ke petugas lebih
rendah dibandingkan media cair
• Dapat mendeteksi uji kepekaan
OAT lini pertama dan lini kedua
• Dapat digunakan untuk
diagnostik dan follow up
Hasil Biakan pada LJ
Pembacaan Pencatatan
>200 koloni 3+
100-200 koloni 2+
10-100 koloni 1+
1-9 koloni Jumlah koloni
Tidak ada pertumbuhan Negatif
KEKURANGAN LJ:
• Pertumbuhan kuman lambat
• Membutuhkan waktu kultur 4-8
minggu dan uji kepekaan 3-4
minggu
Menggunakan Media
Padat : LÖwenstein-
Jensen (Egg Base Media)
Mycobacteria Growth Indicator Tube Test (MGITT)
KEUNTUNGAN MGITT (Media Cair)
• Sistem otomatis berdasarkan deteksi konsumsi
oksigen mycobacterium
• Waktu pemeriksaan biakan 2-6 minggu dan uji
kepekaan 1-5 minggu
• Sensitivitas lebih tinggi (meningkatkan penemuan
sebesar 10% dibandingkan media padat)
KENDALA MGITT:
• Higher isolation rate of NTM
• Higher contamination rate
• Biosafety level 3
Hasil Biakan pada MGITT
• Hasil  Positif atau Negatif (tanpa
grading)
• Hasil Negatif dikeluarkan setelah 42 hari
Line-probe Assay (LPA)
• Digunakan untuk mendeteksi mutasi genetik M.tb
menggunakan metode PCR yang resistan terhadap R,
H (LPA lini pertama) dan FQs dan SLIs (LPA lini kedua)
• Pemeriksaan LPA lini kedua digunakan untuk
mendeteksi Pre-XDR dan XDR TB  pengobatan
lebih cepat disesuaikan
• Membutuhkan waktu pemeriksaan 24-48 jam
• Kesulitan untuk melakukan desentralisasi alat karena
membutuhkan ruangan khusus dan petugas yang
lebih terlatih dibidang molekuler
• Tidak dapat digunakan untuk follow up
Pemeriksaan Radiologi
• Pemeriksaan standar : foto toraks PA
• Pemeriksaan lain :
– Foto toraks lateral
– Foto top-lordotik
– Foto oblik
– Ct-scan toraks tanpa kontras
Pemeriksaan Radiologi
• Gambaran foto toraks PA : MULTIFORM
• Gambaran radiologi yang dicurigai sebagai lesi
TB aktif adalah
– Bayangan berawan/nodular di segmen apikal dan
posterior lobus atas paru dan segmen superior
lobus bawah
– Kavitas terutama lebih dari satu, dikelilingi oleh
bayangan opak berawan atau nodular
– Bayangan bercak milier
– Efusi pleura unilateral (umumnya) atau bilateral
(jarang)
Pemeriksaan Radiologi
• Gambaran radiologi yang dicurigai sebagai lesi
TB inaktif adalah
– Fibrotik
– Kalsifikasi
– Schwarte atau penebalan pleura
• Gambaran luluh paru (destroyed lung) yang
menunjukkan kerusakan jaringan paru yang
berat
– Atelektasis
– Ektasis/multikavitas
– Fibrosis parenkim paru
Catatan
• Sulit untuk menilai aktivitas lesi atau penyakit
hanya berdasarkan gambaran radiologi
sehingga PERLU dilakukan pemeriksaan
bakteriologi untuk memastikan aktivitas
proses penyakit
PEMERIKSAAN PENUNJANG LAIN
• Analisis cairan pleura (eksudat) dan uji Rivalta
(positif)
• Pemeriksaan histopatologi jaringan
– Biopsi aspirasi dengan jarum halus (BJH) kelenjar
getah bening (KGB), biopsi pleura, biopsi jaringan
paru, biopsi atau aspirasi pada lesi organ diluar
paru yang dicurigai TB, otopsi
– Sebaiknya diambil 2 sediaan (sediaan dimasukkan
dalam cairan salin untuk pemeriksaan
mikrobiologi dan sediaan difiksasi untuk
pemeriksaan histopatologi
• Pemeriksaan darah
– Kurang spesifik
– LED (laju endap darah), limfosit
Faktor Resiko Kejadian TB RO
Berdasarkan faktor resiko untuk kejadian TB RO, pasien
dibedakan menjadi:
• Resiko tinggi untuk TB RO (kriteria High Risk TB RO)
Yang masuk dalam kriteria ini adalah 9 kriteria terduga TB
RO
• Resiko rendah untuk TB RO (kriteria Low Risk TB RO)
Yang termasuk dalam kriteria ini adalah terduga TB
termasuk terduga TB anak, TB dari pasien DM, terduga TB
dari ODHA
Kriteria Terduga TB Resistan Obat
(high risk TB RO)
1. Pasien TB gagal pengobatan Kategori 2
2. Pasien TB pengobatan Kategori 2 yang tidak konversi setelah 3 bulan
pengobatan
3. Pasien TB yang mempunyai riwayat pengobatan TB yang tidak
standar serta menggunakan kuinolon dan obat injeksi lini kedua
minimal selama 1 bulan
4. Pasien TB gagal pengobatan Kategori I
5. Pasien TB pengobatan Kategori 1 yang tidak konversi
6. Pasien TB kasus kambuh (relaps), Kategori 1 dan Kategori 2
7. Pasien TB yang kembali setelah loss to follow-up (lalai
berobat/default)
8. Terduga TB yang mempunyai riwayat kontak erat dengan pasien TB
RO
9. Pasien ko-infeksi TB-HIV, yang tidak respons secara klinis maupun
bakteriologis terhadap pemberian OAT (bila penegakkan diagnosis
awal tidak menggunakan TCM)
Pemeriksaan Diagnosis TB RO
High Risk TB RO
Pemeriksaan TCM
TB, Rif Res TB, Rif Sen Neg Invalid/no result/error Indeterminate
- LPA Lini 2
- Uji Kepekaan
TB, Rif
Res
TB,
Rif
Sen
Neg Invalid/no
result/error
Indeterminate
2 dahak
1 dahak Hasil pemeriksaan ke-1
Ulangi TCM 1x
1 dahak
Hasil pemeriksaan ke-2
Tindak lanjut hasil
pemeriksaan TCM sesuai
keputusan TAK
TCM tidak boleh diulang lagi
Pengulangan TCM dilakukan di fasyankes
TCM sebelum pasien dirujuk ke fasyankes
layanan TB RO
Tindak Lanjut Hasil Pemeriksaan TCM
High Risk TB RO
Hasil Pemeriksaan
TCM ke-1
Hasil Pemeriksaan
TCM ke-2
Hasil Akhir Terapi
Invalid/no
result/error
Rif Res Rif Res TB RO
Rif Sen Rif Sen TB SO
Negatif Negatif Terapi lain
Indeterminate Indeterminate Keputusan pengobatan oleh
TAK
Invalid/no
result/error
Invalid/no
result/error
Keputusan pengobatan oleh
TAK
Indeterminate Rif Res Rif Res TB RO
Rif Sen Rif Sen TB SO
Negatif Indeterminate Keputusan pengobatan oleh
TAK
Indeterminate Indeterminate Keputusan pengobatan oleh
TAK
Invalid/no
result/error
Indeterminate Keputusan pengobatan oleh
TAK
Pemeriksaan Diagnosis TB RO
Low Risk TB RO
Pemeriksaan TCM
TB, Rif Res TB, Rif Sen Neg Invalid/no result/error Indeterminate
TB, Rif
Res
TB,
Rif
Sen
Neg Invalid/no
result/error
Indeterminate
2 dahak
1 dahak Hasil pemeriksaan ke-1
Ulangi TCM 1x
1 dahak
Hasil pemeriksaan ke-2
Tindak lanjut hasil
pemeriksaan TCM sesuai
keputusan TAK
TCM tidak boleh diulang lagi
Pengulangan TCM dilakukan di fasyankes TCM sebelum pasien dirujuk ke fasyankes layanan TB RO
TB, Rif
Res
TB,
Rif
Sen
Negatif/Inv
alid/no
result/error
Indeterminate
Ulangi TCM 1x
Hasil pemeriksaan ke-2
Tindak lanjut hasil pemeriksaan
TCM sesuai keputusan TAK
TCM tidak boleh diulang lagi
Tindak Lanjut Hasil Pemeriksaan TCM
Low Risk TB RO
Hasil Pemeriksaan
TCM ke-1
Hasil Pemeriksaan
TCM ke-2
Hasil Akhir Terapi
Rif Res Rif Res Rif Res TB RO
Rif Sen Rif Sen TB SO
Indeterminate M.Tb Pos TB SO
Negative,
invalid/no
result/error
M.Tb Pos TB SO
Invalid/no
result/error
Rif Res - Keputusan pengobatan oleh TAK
Rif Sen Rif Sen TB SO
Negatif Negatif Terapi pengobatan lain
Indeterminate M.Tb Pos TB SO
Invalid/no
result/error
Invalid/no
result/error
Keputusan pengobatan oleh TAK
Indeterminate Rif Res Rif Res TB RO
Rif Sen Rif Sen TB SO
Negatif Indeterminate TB SO
Indeterminate Indeterminate TB SO
Invalid/no
result/error
Indeterminate TB SO
KESIMPULAN
• Penegakan diagnosis TB baik TB SO maupun TB RO
berdasarkan pemeriksaan Tes Cepat Molekuler
dan/atau Biakan dan Uji Kepekaan sedangkan follow
up berdasarkan pemeriksaan mikroskopis BTA dan
biakan kuman
• Biaya yang tidak sedikit dan terbatasnya pelayanan
diagnostik memerlukan sampel uji yang bermutu dan
koordinasi yang baik agar mendapat hasil yang sesuai
 menurunkan kemungkinan hasil false negatif dan
false positif
• Tingkat keberhasilan pengobatan TB RO yang masih
rendah, biaya yang tidak sedikit dan ES yang lebih
banyak  pengobatan terbaik adalah mencegah TB
RO dengan mengobati TB SO sebaik-baiknya agar
tercapai Eliminasi TB di Indonesia tahun 2035
TERIMA KASIH

More Related Content

What's hot

Sifilis. bag. 13
Sifilis. bag. 13Sifilis. bag. 13
Sifilis. bag. 13tristyanto
 
Penatalaksanaan Lupus Eritematosus Sistemik
Penatalaksanaan Lupus Eritematosus SistemikPenatalaksanaan Lupus Eritematosus Sistemik
Penatalaksanaan Lupus Eritematosus SistemikRachmat Gunadi Wachjudi
 
CASE REPORT TUBERKULOSIS PARU
CASE REPORT TUBERKULOSIS PARUCASE REPORT TUBERKULOSIS PARU
CASE REPORT TUBERKULOSIS PARUKharima SD
 
Anemia Defisiensi Besi
Anemia Defisiensi BesiAnemia Defisiensi Besi
Anemia Defisiensi BesiImron Rosyadi
 
Ekspertise Trombositosis Esensial
Ekspertise Trombositosis EsensialEkspertise Trombositosis Esensial
Ekspertise Trombositosis EsensialDian Jenova
 
Henny analisis cairan pleura
Henny analisis cairan pleuraHenny analisis cairan pleura
Henny analisis cairan pleurapdspatklinsby
 
Diagnosis dan Tatalaksana TB Sensitif Obat
Diagnosis dan Tatalaksana TB Sensitif ObatDiagnosis dan Tatalaksana TB Sensitif Obat
Diagnosis dan Tatalaksana TB Sensitif ObatMettaFerdy FerdianFamily
 
Entamoeba hystolitica & entamoeba coli
Entamoeba hystolitica & entamoeba coliEntamoeba hystolitica & entamoeba coli
Entamoeba hystolitica & entamoeba coliArini Utami
 
Chlamydia trachomatis (Definisi, Etiologi, Patofisiologi dan Manifestasi Klinis)
Chlamydia trachomatis (Definisi, Etiologi, Patofisiologi dan Manifestasi Klinis)Chlamydia trachomatis (Definisi, Etiologi, Patofisiologi dan Manifestasi Klinis)
Chlamydia trachomatis (Definisi, Etiologi, Patofisiologi dan Manifestasi Klinis)Lena Setianingsih
 
“Pitfalls” pada tb anak
“Pitfalls” pada tb anak“Pitfalls” pada tb anak
“Pitfalls” pada tb anakup3kebumen
 
Aspek laboratorium dan klinis Ret he & IPF
Aspek laboratorium dan klinis Ret he & IPFAspek laboratorium dan klinis Ret he & IPF
Aspek laboratorium dan klinis Ret he & IPFDian Jenova
 
Buku pedoman teknis pemeriksaan parasit malaria
Buku pedoman teknis pemeriksaan parasit malariaBuku pedoman teknis pemeriksaan parasit malaria
Buku pedoman teknis pemeriksaan parasit malariahersu12345
 

What's hot (20)

Leukosit
LeukositLeukosit
Leukosit
 
Elektrolit
ElektrolitElektrolit
Elektrolit
 
Feses
FesesFeses
Feses
 
Tuberculosis
Tuberculosis Tuberculosis
Tuberculosis
 
Kimia klinik tutor 2
Kimia klinik tutor 2Kimia klinik tutor 2
Kimia klinik tutor 2
 
Sifilis. bag. 13
Sifilis. bag. 13Sifilis. bag. 13
Sifilis. bag. 13
 
Penatalaksanaan Lupus Eritematosus Sistemik
Penatalaksanaan Lupus Eritematosus SistemikPenatalaksanaan Lupus Eritematosus Sistemik
Penatalaksanaan Lupus Eritematosus Sistemik
 
CASE REPORT TUBERKULOSIS PARU
CASE REPORT TUBERKULOSIS PARUCASE REPORT TUBERKULOSIS PARU
CASE REPORT TUBERKULOSIS PARU
 
Anemia Defisiensi Besi
Anemia Defisiensi BesiAnemia Defisiensi Besi
Anemia Defisiensi Besi
 
Ekspertise Trombositosis Esensial
Ekspertise Trombositosis EsensialEkspertise Trombositosis Esensial
Ekspertise Trombositosis Esensial
 
Metabolisme Bilirubin
Metabolisme BilirubinMetabolisme Bilirubin
Metabolisme Bilirubin
 
Henny analisis cairan pleura
Henny analisis cairan pleuraHenny analisis cairan pleura
Henny analisis cairan pleura
 
Diagnosis dan Tatalaksana TB Sensitif Obat
Diagnosis dan Tatalaksana TB Sensitif ObatDiagnosis dan Tatalaksana TB Sensitif Obat
Diagnosis dan Tatalaksana TB Sensitif Obat
 
Entamoeba hystolitica & entamoeba coli
Entamoeba hystolitica & entamoeba coliEntamoeba hystolitica & entamoeba coli
Entamoeba hystolitica & entamoeba coli
 
Chlamydia trachomatis (Definisi, Etiologi, Patofisiologi dan Manifestasi Klinis)
Chlamydia trachomatis (Definisi, Etiologi, Patofisiologi dan Manifestasi Klinis)Chlamydia trachomatis (Definisi, Etiologi, Patofisiologi dan Manifestasi Klinis)
Chlamydia trachomatis (Definisi, Etiologi, Patofisiologi dan Manifestasi Klinis)
 
“Pitfalls” pada tb anak
“Pitfalls” pada tb anak“Pitfalls” pada tb anak
“Pitfalls” pada tb anak
 
Anemia
AnemiaAnemia
Anemia
 
apa dan bagaimana lupus ?
apa dan bagaimana lupus ?apa dan bagaimana lupus ?
apa dan bagaimana lupus ?
 
Aspek laboratorium dan klinis Ret he & IPF
Aspek laboratorium dan klinis Ret he & IPFAspek laboratorium dan klinis Ret he & IPF
Aspek laboratorium dan klinis Ret he & IPF
 
Buku pedoman teknis pemeriksaan parasit malaria
Buku pedoman teknis pemeriksaan parasit malariaBuku pedoman teknis pemeriksaan parasit malaria
Buku pedoman teknis pemeriksaan parasit malaria
 

Similar to DIAGNOSTIK TB MDR

3 Penemuan dan Pengobatan Tuberkulosis.pptx
3 Penemuan dan Pengobatan Tuberkulosis.pptx3 Penemuan dan Pengobatan Tuberkulosis.pptx
3 Penemuan dan Pengobatan Tuberkulosis.pptxNur Harini Purba
 
TB paru dr.lingga RSPH.ppt
TB paru  dr.lingga RSPH.pptTB paru  dr.lingga RSPH.ppt
TB paru dr.lingga RSPH.pptlinggagumelar2
 
Alur diagnosis tb tb ro dan pemeriksaan lab tb ro
Alur diagnosis tb tb ro dan pemeriksaan lab tb roAlur diagnosis tb tb ro dan pemeriksaan lab tb ro
Alur diagnosis tb tb ro dan pemeriksaan lab tb royosef sugi
 
review materi ILTB hari pertama.pptx
review materi ILTB hari pertama.pptxreview materi ILTB hari pertama.pptx
review materi ILTB hari pertama.pptxOktaviaPereira2
 
Perubahan Alur Diagnosa dan Pengobatan TBC.pptx
Perubahan Alur Diagnosa dan Pengobatan TBC.pptxPerubahan Alur Diagnosa dan Pengobatan TBC.pptx
Perubahan Alur Diagnosa dan Pengobatan TBC.pptxHerlanNanda
 
Tuberculosis 2019 ns 14 new 1
Tuberculosis 2019 ns 14 new 1Tuberculosis 2019 ns 14 new 1
Tuberculosis 2019 ns 14 new 1Aisyah Arum
 
Tuberculosis 2019 ns 14 new
Tuberculosis 2019 ns 14 newTuberculosis 2019 ns 14 new
Tuberculosis 2019 ns 14 newAisyah Arum
 
Modul 4B Diagnosis TBC pada Dewasa OK.pptx
Modul 4B Diagnosis TBC pada Dewasa OK.pptxModul 4B Diagnosis TBC pada Dewasa OK.pptx
Modul 4B Diagnosis TBC pada Dewasa OK.pptxInetFyndianneM
 
TB-2021-Sosialisasi SE Alur dan Pengobatan TBC_3 Mei 2021.pdf
TB-2021-Sosialisasi SE Alur dan Pengobatan TBC_3 Mei 2021.pdfTB-2021-Sosialisasi SE Alur dan Pengobatan TBC_3 Mei 2021.pdf
TB-2021-Sosialisasi SE Alur dan Pengobatan TBC_3 Mei 2021.pdfPutraBams
 
Materi 4_Pengaturan Rujukan Pemeriksaan Lab Inisiasi Pengobatan TBC RO di PKM...
Materi 4_Pengaturan Rujukan Pemeriksaan Lab Inisiasi Pengobatan TBC RO di PKM...Materi 4_Pengaturan Rujukan Pemeriksaan Lab Inisiasi Pengobatan TBC RO di PKM...
Materi 4_Pengaturan Rujukan Pemeriksaan Lab Inisiasi Pengobatan TBC RO di PKM...duniamayaakses
 
Informasi Sosialisasi Form - form tentang TB.pptx
Informasi Sosialisasi Form - form tentang TB.pptxInformasi Sosialisasi Form - form tentang TB.pptx
Informasi Sosialisasi Form - form tentang TB.pptxPoliDalam2
 
pelatihan penanggulangan KLB dan wabah untuk tim gerak cepat di Puskesmas
pelatihan penanggulangan KLB dan wabah untuk tim gerak cepat di Puskesmaspelatihan penanggulangan KLB dan wabah untuk tim gerak cepat di Puskesmas
pelatihan penanggulangan KLB dan wabah untuk tim gerak cepat di Puskesmasrisa677527
 
Genap ii pengambilan sepesimen darah
Genap ii   pengambilan sepesimen darahGenap ii   pengambilan sepesimen darah
Genap ii pengambilan sepesimen darahBiomedis Teknisi
 
Genap ii pengambilan sepesimen darah
Genap ii   pengambilan sepesimen darahGenap ii   pengambilan sepesimen darah
Genap ii pengambilan sepesimen darahBiomedis Teknisi
 
update TB Paru.pptx
update TB Paru.pptxupdate TB Paru.pptx
update TB Paru.pptxssuser4b714e
 

Similar to DIAGNOSTIK TB MDR (20)

3 Penemuan dan Pengobatan Tuberkulosis.pptx
3 Penemuan dan Pengobatan Tuberkulosis.pptx3 Penemuan dan Pengobatan Tuberkulosis.pptx
3 Penemuan dan Pengobatan Tuberkulosis.pptx
 
TB paru dr.lingga RSPH.ppt
TB paru  dr.lingga RSPH.pptTB paru  dr.lingga RSPH.ppt
TB paru dr.lingga RSPH.ppt
 
Alur diagnosis tb tb ro dan pemeriksaan lab tb ro
Alur diagnosis tb tb ro dan pemeriksaan lab tb roAlur diagnosis tb tb ro dan pemeriksaan lab tb ro
Alur diagnosis tb tb ro dan pemeriksaan lab tb ro
 
TB.pptx
TB.pptxTB.pptx
TB.pptx
 
review materi ILTB hari pertama.pptx
review materi ILTB hari pertama.pptxreview materi ILTB hari pertama.pptx
review materi ILTB hari pertama.pptx
 
Perubahan Alur Diagnosa dan Pengobatan TBC.pptx
Perubahan Alur Diagnosa dan Pengobatan TBC.pptxPerubahan Alur Diagnosa dan Pengobatan TBC.pptx
Perubahan Alur Diagnosa dan Pengobatan TBC.pptx
 
Tuberculosis 2019 ns 14 new 1
Tuberculosis 2019 ns 14 new 1Tuberculosis 2019 ns 14 new 1
Tuberculosis 2019 ns 14 new 1
 
Tuberculosis 2019 ns 14 new
Tuberculosis 2019 ns 14 newTuberculosis 2019 ns 14 new
Tuberculosis 2019 ns 14 new
 
Modul 4B Diagnosis TBC pada Dewasa OK.pptx
Modul 4B Diagnosis TBC pada Dewasa OK.pptxModul 4B Diagnosis TBC pada Dewasa OK.pptx
Modul 4B Diagnosis TBC pada Dewasa OK.pptx
 
TB-2021-Sosialisasi SE Alur dan Pengobatan TBC_3 Mei 2021.pdf
TB-2021-Sosialisasi SE Alur dan Pengobatan TBC_3 Mei 2021.pdfTB-2021-Sosialisasi SE Alur dan Pengobatan TBC_3 Mei 2021.pdf
TB-2021-Sosialisasi SE Alur dan Pengobatan TBC_3 Mei 2021.pdf
 
Materi 4_Pengaturan Rujukan Pemeriksaan Lab Inisiasi Pengobatan TBC RO di PKM...
Materi 4_Pengaturan Rujukan Pemeriksaan Lab Inisiasi Pengobatan TBC RO di PKM...Materi 4_Pengaturan Rujukan Pemeriksaan Lab Inisiasi Pengobatan TBC RO di PKM...
Materi 4_Pengaturan Rujukan Pemeriksaan Lab Inisiasi Pengobatan TBC RO di PKM...
 
Tbc pada anak
Tbc pada anak Tbc pada anak
Tbc pada anak
 
Informasi Sosialisasi Form - form tentang TB.pptx
Informasi Sosialisasi Form - form tentang TB.pptxInformasi Sosialisasi Form - form tentang TB.pptx
Informasi Sosialisasi Form - form tentang TB.pptx
 
Nusantara sehat 2021 p2 tb
Nusantara sehat 2021 p2 tbNusantara sehat 2021 p2 tb
Nusantara sehat 2021 p2 tb
 
Diana Agustina .pptx
Diana Agustina .pptxDiana Agustina .pptx
Diana Agustina .pptx
 
20 keluarga sehat bd
20 keluarga sehat bd20 keluarga sehat bd
20 keluarga sehat bd
 
pelatihan penanggulangan KLB dan wabah untuk tim gerak cepat di Puskesmas
pelatihan penanggulangan KLB dan wabah untuk tim gerak cepat di Puskesmaspelatihan penanggulangan KLB dan wabah untuk tim gerak cepat di Puskesmas
pelatihan penanggulangan KLB dan wabah untuk tim gerak cepat di Puskesmas
 
Genap ii pengambilan sepesimen darah
Genap ii   pengambilan sepesimen darahGenap ii   pengambilan sepesimen darah
Genap ii pengambilan sepesimen darah
 
Genap ii pengambilan sepesimen darah
Genap ii   pengambilan sepesimen darahGenap ii   pengambilan sepesimen darah
Genap ii pengambilan sepesimen darah
 
update TB Paru.pptx
update TB Paru.pptxupdate TB Paru.pptx
update TB Paru.pptx
 

Recently uploaded

aksi nyata pendidikan inklusif.pelatihan mandiri pmm
aksi nyata pendidikan inklusif.pelatihan mandiri pmmaksi nyata pendidikan inklusif.pelatihan mandiri pmm
aksi nyata pendidikan inklusif.pelatihan mandiri pmmeunikekambe10
 
RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN...
RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN...RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN...
RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN...Kanaidi ken
 
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptx
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptxPrakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptx
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptxSyaimarChandra1
 
Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docxLembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docxbkandrisaputra
 
Kelompok 1 Bimbingan Konseling Islami (Asas-Asas).pdf
Kelompok 1 Bimbingan Konseling Islami (Asas-Asas).pdfKelompok 1 Bimbingan Konseling Islami (Asas-Asas).pdf
Kelompok 1 Bimbingan Konseling Islami (Asas-Asas).pdfmaulanayazid
 
MA Kelas XII Bab 1 materi musik mkontemnporerFase F.pdf
MA Kelas XII  Bab 1 materi musik mkontemnporerFase F.pdfMA Kelas XII  Bab 1 materi musik mkontemnporerFase F.pdf
MA Kelas XII Bab 1 materi musik mkontemnporerFase F.pdfcicovendra
 
MATERI 1_ Modul 1 dan 2 Konsep Dasar IPA SD jadi.pptx
MATERI 1_ Modul 1 dan 2 Konsep Dasar IPA SD jadi.pptxMATERI 1_ Modul 1 dan 2 Konsep Dasar IPA SD jadi.pptx
MATERI 1_ Modul 1 dan 2 Konsep Dasar IPA SD jadi.pptxrofikpriyanto2
 
Catatan di setiap Indikator Fokus Perilaku
Catatan di setiap Indikator Fokus PerilakuCatatan di setiap Indikator Fokus Perilaku
Catatan di setiap Indikator Fokus PerilakuHANHAN164733
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...Kanaidi ken
 
PPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptx
PPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptxPPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptx
PPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptxalalfardilah
 
IPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptx
IPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptxIPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptx
IPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptxErikaPuspita10
 
Edukasi Haji 2023 pembinaan jemaah hajii
Edukasi Haji 2023 pembinaan jemaah hajiiEdukasi Haji 2023 pembinaan jemaah hajii
Edukasi Haji 2023 pembinaan jemaah hajiiIntanHanifah4
 
MODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptx
MODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptxMODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptx
MODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptxarnisariningsih98
 
Materi power point Kepemimpinan leadership .ppt
Materi power point Kepemimpinan leadership .pptMateri power point Kepemimpinan leadership .ppt
Materi power point Kepemimpinan leadership .pptAcemediadotkoM1
 
Topik 1 - Pengenalan Penghayatan Etika dan Peradaban Acuan Malaysia.pptx
Topik 1 - Pengenalan Penghayatan Etika dan Peradaban Acuan Malaysia.pptxTopik 1 - Pengenalan Penghayatan Etika dan Peradaban Acuan Malaysia.pptx
Topik 1 - Pengenalan Penghayatan Etika dan Peradaban Acuan Malaysia.pptxsyafnasir
 
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptx
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptxJurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptx
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptxBambang440423
 
Karakteristik Negara Brazil, Geografi Regional Dunia
Karakteristik Negara Brazil, Geografi Regional DuniaKarakteristik Negara Brazil, Geografi Regional Dunia
Karakteristik Negara Brazil, Geografi Regional DuniaNadia Putri Ayu
 
Materi Kelas Online Ministry Learning Center - Bedah Kitab 1 Tesalonika
Materi Kelas Online Ministry Learning Center - Bedah Kitab 1 TesalonikaMateri Kelas Online Ministry Learning Center - Bedah Kitab 1 Tesalonika
Materi Kelas Online Ministry Learning Center - Bedah Kitab 1 TesalonikaSABDA
 
PRESENTASI EEC social mobile, and local marketing.pptx
PRESENTASI EEC social mobile, and local marketing.pptxPRESENTASI EEC social mobile, and local marketing.pptx
PRESENTASI EEC social mobile, and local marketing.pptxPCMBANDUNGANKabSemar
 
Kisi-kisi UTS Kelas 9 Tahun Ajaran 2023/2024 Semester 2 IPS
Kisi-kisi UTS Kelas 9 Tahun Ajaran 2023/2024 Semester 2 IPSKisi-kisi UTS Kelas 9 Tahun Ajaran 2023/2024 Semester 2 IPS
Kisi-kisi UTS Kelas 9 Tahun Ajaran 2023/2024 Semester 2 IPSyudi_alfian
 

Recently uploaded (20)

aksi nyata pendidikan inklusif.pelatihan mandiri pmm
aksi nyata pendidikan inklusif.pelatihan mandiri pmmaksi nyata pendidikan inklusif.pelatihan mandiri pmm
aksi nyata pendidikan inklusif.pelatihan mandiri pmm
 
RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN...
RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN...RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN...
RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN...
 
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptx
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptxPrakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptx
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptx
 
Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docxLembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docx
 
Kelompok 1 Bimbingan Konseling Islami (Asas-Asas).pdf
Kelompok 1 Bimbingan Konseling Islami (Asas-Asas).pdfKelompok 1 Bimbingan Konseling Islami (Asas-Asas).pdf
Kelompok 1 Bimbingan Konseling Islami (Asas-Asas).pdf
 
MA Kelas XII Bab 1 materi musik mkontemnporerFase F.pdf
MA Kelas XII  Bab 1 materi musik mkontemnporerFase F.pdfMA Kelas XII  Bab 1 materi musik mkontemnporerFase F.pdf
MA Kelas XII Bab 1 materi musik mkontemnporerFase F.pdf
 
MATERI 1_ Modul 1 dan 2 Konsep Dasar IPA SD jadi.pptx
MATERI 1_ Modul 1 dan 2 Konsep Dasar IPA SD jadi.pptxMATERI 1_ Modul 1 dan 2 Konsep Dasar IPA SD jadi.pptx
MATERI 1_ Modul 1 dan 2 Konsep Dasar IPA SD jadi.pptx
 
Catatan di setiap Indikator Fokus Perilaku
Catatan di setiap Indikator Fokus PerilakuCatatan di setiap Indikator Fokus Perilaku
Catatan di setiap Indikator Fokus Perilaku
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...
 
PPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptx
PPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptxPPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptx
PPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptx
 
IPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptx
IPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptxIPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptx
IPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptx
 
Edukasi Haji 2023 pembinaan jemaah hajii
Edukasi Haji 2023 pembinaan jemaah hajiiEdukasi Haji 2023 pembinaan jemaah hajii
Edukasi Haji 2023 pembinaan jemaah hajii
 
MODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptx
MODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptxMODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptx
MODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptx
 
Materi power point Kepemimpinan leadership .ppt
Materi power point Kepemimpinan leadership .pptMateri power point Kepemimpinan leadership .ppt
Materi power point Kepemimpinan leadership .ppt
 
Topik 1 - Pengenalan Penghayatan Etika dan Peradaban Acuan Malaysia.pptx
Topik 1 - Pengenalan Penghayatan Etika dan Peradaban Acuan Malaysia.pptxTopik 1 - Pengenalan Penghayatan Etika dan Peradaban Acuan Malaysia.pptx
Topik 1 - Pengenalan Penghayatan Etika dan Peradaban Acuan Malaysia.pptx
 
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptx
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptxJurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptx
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptx
 
Karakteristik Negara Brazil, Geografi Regional Dunia
Karakteristik Negara Brazil, Geografi Regional DuniaKarakteristik Negara Brazil, Geografi Regional Dunia
Karakteristik Negara Brazil, Geografi Regional Dunia
 
Materi Kelas Online Ministry Learning Center - Bedah Kitab 1 Tesalonika
Materi Kelas Online Ministry Learning Center - Bedah Kitab 1 TesalonikaMateri Kelas Online Ministry Learning Center - Bedah Kitab 1 Tesalonika
Materi Kelas Online Ministry Learning Center - Bedah Kitab 1 Tesalonika
 
PRESENTASI EEC social mobile, and local marketing.pptx
PRESENTASI EEC social mobile, and local marketing.pptxPRESENTASI EEC social mobile, and local marketing.pptx
PRESENTASI EEC social mobile, and local marketing.pptx
 
Kisi-kisi UTS Kelas 9 Tahun Ajaran 2023/2024 Semester 2 IPS
Kisi-kisi UTS Kelas 9 Tahun Ajaran 2023/2024 Semester 2 IPSKisi-kisi UTS Kelas 9 Tahun Ajaran 2023/2024 Semester 2 IPS
Kisi-kisi UTS Kelas 9 Tahun Ajaran 2023/2024 Semester 2 IPS
 

DIAGNOSTIK TB MDR

  • 1. Curriculum Vitae • Dr. Syifa Imelda, Sp.P – E-mail: najasyifa@gmail.com • Pendidikan: – Dokter Umum FK Universitas Indonesia – Spesialis Paru FK Universitas Indonesia • Pekerjaan: – Ka. SMF Paru RSD Gunung Jati Kota Cirebon – Ketua Tim DOTS RSD Gunung Jati Kota Cirebon – Anggota Sub Komite Medik Divisi Mutu dan Standar Pelayanan RSD Gunung Jati Kota Cirebon – Ketua Tim TB MDR RSD Gunung Jati Kota Cirebon • Organisasi: – Anggota IDI Cabang Kota Cirebon – Anggota PDPI Cabang Jawa Barat
  • 2. DIAGNOSTIK TB MDR dr. Syifa Imelda, Sp.P
  • 3. PENDAHULUAN • Tahun 2019 Indonesia peringkat ke-3 di Dunia terkait angka kejadian TB setelah India dan China • Diperkirakan jumlah kasus baru TB pada tahun 2019 sebesar 845.000 orang (60% kasus baru di Dunia) dan berdasarkan data tahun 2018 baru 68% yang ditemukan dan diobati  masih banyak kasus yang berpotensi menularkan  peningkatan kasus TB • Tahun 2020 terjadi Pandemi COVID-19  Program Penanggulangan TB tidak berjalan sesuai target • Target pemerintah untuk Eliminasi TB tahun 2030 dan menuju Indonesia Bebas TB tahun 2050
  • 4. DEFINISI • Tuberkulosis (TB) adalah penyakit yang disebabkan oleh infeksi Mycobacterium tuberculosis (M.tb) complex • TB Resistan Obat (RO) adalah TB yang disebabkan oleh kuman M.tb yang telah resistan terhadap Obat Anti Tuberkulosis (OAT). • Diagnosis TB ditegakkan berdasarkan terdapat paling sedikit satu spesimen terkonfirmasi M.tb ATAU sesuai dengan gambaran histologi TB ATAU bukti klinis dan radiologis sesuai TB • Diagnosis TB RO dipastikan berdasarkan hasil uji kepekaan • Diagnosis TB MDR terdapat M.tb yang resistan terhadap minimal obat Rifampisin dan obat Isoniazid
  • 5. ALUR DIAGNOSIS TB (Permenkes no 67 tahun 2016) Terduga TB Pasien baru, tidak ada riwayat pengobatan TB, tidak ada riwayat kontak erat dengan pasien TB RO, pasien dengan HIV (-) atau tidak diketahui status HIV nya Pasien dengan riwayat pengobatan TB, pasien dengan riwayat kontak erat dengan pasien TB RO, pasien dengan HIV (+) Pemeriksaan klinis dan pemeriksaan bakteriologis dengan mikroskop atau Tes Cepat Molekuler (TCM) Tidak memiliki akses untuk TCM TB Memiliki akses untuk TCM TB Pemeriksaan mikroskopis BTA Pemeriksaan TCM TB (- -) (+ +) (+ -) Foto Toraks Terapi Antibiotika Non OAT Gambaran mendukung TB Tidak mendukung TB; Bukan TB; Cari kemungkinan penyebab penyakit lain TB Terkonfirmasi Klinis Pengobatan TB Lini 1 Mtb Pos, Rif Sensitive Mtb Pos, Rif Indeterminate Mtb Pos, Rif Resistance Mtb Neg TB Terkonfirmasi Bakteriologis Pengobatan TB Lini 1 Ulangi pemeriksaan TCM TB RR Mulai Pengobatan TB RO; Lakukan pemeriksaan Biakan dan Uji Kepekaan OAT lini 1 dan lini 2 Foto Toraks (mengikuti alur yg sama dengan alur pada hasil pemeriksaan mikroskopis BTA negatif (- -) TB RR; TB MDR TB Pre XDR TB XDR Lanjutkan Pengobatan TB RO Pengobatan TB RO dengan Paduan Baru Tidak ada perbaikan klinis, ada faktor risiko TB dan atas pertimbangan dokter Ada perbaikan klinis Bukan TB; Cari kemungkinan penyebab penyakit lain Pemeriksaan tambahan : anti HIV dan Gula Darah Pemeriksaan sesuai indikasi : fungsi hati, fungsi ginjal, dll SITRUST SITRUST
  • 6. TERDUGA TB = Seseorang dengan gejala atau tanda TB • Gejala Lokal: – Gejala TB paru: batuk berdahak > 2 minggu, batuk darah, sesak napas, nyeri dada – Gejala TB ekstra paru: pembesaran kelenjar getah bening yang lambat dan tidak nyeri (limfadenitis), sesak napas dan nyeri dada pada sisi yang rongga pleuranya terdapat cairan (pleuritis), sakit kepala sampai terjadi penurunan kesadaran (meningitis) • Gejala Sistemik: – Demam – Malaise, keringat malam, anoreksia, berat badan menurun
  • 7. PEMERIKSAAN FISIS • TB paru: tergantung luas kelainan struktur paru – Lokasi kelainan lobus superior (segmen apeks/S1 dan segmen posterior/S2) dan lobus inferior (segmen apeks/S6) – Tanpa kelainan sampai suara napas bronkial, amforik, suara napas melemah, ronki basah, tanda-tanda penarikan paru, diafragma dan mediastinum • Pleuritis: tergantung banyaknya cairan di rongga pleura – Suara napas melemah/tidak terdengar pada auskultasi dan redup/pekak pada perkusi • Limfadenitis: pembesaran KGB di leher, ketiak (cold abscess)
  • 8. Pemeriksaan Bakteriologi Faktor yang mempengaruhi hasil pemeriksaan bakteriologi: • Bahan pemeriksaan • Cara pengumpulan dan pengiriman bahan • Cara pemeriksaan dahak dan bahan lain Tujuan: menemukan kuman Mycobacterium tuberculosis
  • 9. Jenis dan Kualitas Spesimen TB Jenis spesimen/contoh uji TB • Sputum  kualitas sputum baik : – Volume 3-5 ml – Mucopurulent • Non Sputum – Jenis : cairan pleura, liquor cerebrospinal, bilasan bronkus/lambung, urin, feses, jaringan biopsi (termasuk biopsi jarum halus/BJH) – Cara pengambilan : tergantung pada lokasi lesi Sputum yang berkualitas baik adalah mucopurulent dalam tampilan visual dengan > 25 leukosit (pada pembesaran 100x) dan/atau dengan kehadiran sel debu (pada pembesaran 1000x) dibawah mikroskop Basil M.tb dapat dilihat dengan jelas dibawah mikroskop dengan sputum yang baik
  • 11. Cara Pengumpulan Bahan • Pengambilan dahak dilakukan sebanyak 2x dengan minimal 1x merupakan dahak pagi hari • Bahan berbentuk cairan ditampung dalam pot bermulut lebar, berpenampang ≥ 6 cm, tutup berulir, tidak mudah pecah dan tidak bocor. Bila ada fasilitas dibuat sediaan apus pada gelas objek (difiksasi) • Bahan hasil Biopsi Jarum Halus dibuat sediaan apus kering di gelas objek. Untuk pemeriksaan kultur dan uji kepekaan dapat ditambahkan NaCl 0,9% 3-5 ml sebelum dikirim ke laboratorium mikrobiologi dan patologi anatomi
  • 12. Pengemasan dan Pengiriman Spesimen TB • Teknik pengemasan sputum/contoh uji – WAJIB menggunakan cold chain  pengiriman dahak untuk pemeriksaan BIAKAN dan UJI KEPEKAAN – TIDAK WAJIB menggunakan cold chain  pengiriman dahak untuk pemeriksaan TCM, mikroskopis TB • POT dahak HARUS STERIL  untuk menghindari KONTAMINASI • Spesimen/contoh uji dapat diterima oleh laboratorium maksimal 2x24 jam dari saat pengambilan spesimen  Program SITRUST (sistem informasi treking untuk transportasi spesimen)
  • 13. Jenis Pemeriksaan Bakteriologi • Pemeriksaan Mikroskopis BTA – Mikroskopis biasa: pewarnaan Ziehl-Nielsen – Mikroskopis fluoresens: pewarnaan Auramin-Rhodamin • Pemeriksaan Biakan dan Uji Kepekaan TB – Metode Konvensional : • Media padat: Lowenstein-Jensen, Ogawa, Kudoh, Middle brook • Media cair: Mycobacteria Growth Indicator Tube Test (MGITT) – Uji Molekuler • Gene X-pert (uji kepekaan untuk R) • Line Probe Assay (LPA) lini dua (uji kepekaan untuk OAT lini dua)
  • 14. Pemeriksaan Mikroskopis BTA • Mikobakteria dapat dibedakan secara visual dari organisme lain dengan pewarnaan tahan asam (metode Ziehl-Nielsen) • Pemeriksaan dengan 2 spesimen sputum dapat mengidentifikasi 95-98% pasien TB BTA positif • Rekomendasi WHO untuk negara dengan PME dan kualitas mikroskop yang baik  cukup menggunakan 2 sampel sputum untuk diagnosis TB KELEBIHAN • Paling mudah diakses, murah dan hasil cepat didapat (<24 jam) • Dapat mengetahui jumlah kuman • Biosafety Level Rendah KEKURANGAN • Membutuhkan jumlah kuman yang lebih banyak • Tidak dapat mendeteksi kasus resistan obat • Tidak dapat membedakan dengan kuman MOTT • Kurang sensitif pada pasien low risk
  • 15. Interpretasi Pemeriksaan Mikroskopis Skala IUATLD (International Union Against Tuberculosis and Lung Disease): Negatif Tidak ditemukan BTA dalam 100 lapang pandang Jumlah kuman yang ditemukan Ditemukan 1-9 BTA dalam 100 lapang pandang + (1+) Ditemukan 10-99 BTA dalam 100 lapang pandang ++ (2+) Ditemukan 1-10 BTA dalam 1 lapang pandang +++ (3+) Ditemukan >10 BTA dalam 1 lapang pandang
  • 16. TCM (Xpert MTB/RIF) • Pemeriksaan diagnostik molekuler berbasis PCR untuk mendeteksi M.tb dan resistensi Rifampisin dengan amplifikasi asam nukleat dalam waktu < 2 jam • Menggunakan cartridge sekali pakai dan hanya 1 sampel • Tidak menghilangkan kebutuhan pemeriksaan biakan dan uji kepekaan konvensional KEKURANGAN • Tidak bisa digunakan untuk follow up • Alat dan operasionalnya mahal dan harus dikalibrasi setiap tahun • Memerlukan suplai listrik yang sangat stabil dan tidak terputus • Memerlukan suhu ruangan 15-300C • Cartridge dan reagen harus disimpan suhu 2-280C dan monitor masa berlaku cartridge KELEBIHAN • Meningkatkan penemuan kasus low risk, TB-HIV, TB-DM, TB anak (mampu mendeteksi sampel dg jumlah kuman sedikit) • Dapat digunakan untuk mendeteksi kasus TB ekstra paru (LCS, KGB, biopsi) • Biosafety level rendah dan kebutuhan pelatihan minimal
  • 17.
  • 18. Alat TCM (GeneXpert) di Wilayah 3 Cirebon • Kota Cirebon – RSD Gunung Jati – BKPM – Puskesmas Kalitanjung • Kabupaten Cirebon – RS Sidawangi – RS Arjawinangun – RS Waled – Puskesmas Pangenan • Kabupaten Majalengka – Puskesmas Talaga – Puskesmas Ligung • Kabupaten Kuningan – RSUD 45 – RSUD Linggarjati – Labkesda • Kabupaten Indramayu – RSUD Indramayu – RS Bhayangkara
  • 19. Perbandingan Sensitivitas dan Spesifisitas Pemeriksaan Laboratorium TB Jenis Pemeriksaan Kebutuhan Koloni Pooled Sensitifity Pooled Specificity Mikroskopis BTA 5.000 – 10.000 cfu/ml 70,8% 94.9% Tes Cepat Molekuler (GeneXpert) TCM TB untuk diagnosis TB Paru dewasa* 131 cfu / ml 88% (84.92) 99% (98.99) TCM TB untuk mendeteksi Rif Resistan** 95% (90.97) 98% (97.99) * Berdasarkan 27 studies, 9558 partisipan ** Berdasarkan 24 studies, 2414 spesimen 555 rif res spesimen
  • 20. PEMERIKSAAN BIAKAN dan UJI KEPEKAAN TB KELEBIHAN LJ: • Lebih sensitif, lebih spesifik, lebih murah • Dapat mendeteksi 10-1000 mycobacterium/ml • Risiko penularan ke petugas lebih rendah dibandingkan media cair • Dapat mendeteksi uji kepekaan OAT lini pertama dan lini kedua • Dapat digunakan untuk diagnostik dan follow up Hasil Biakan pada LJ Pembacaan Pencatatan >200 koloni 3+ 100-200 koloni 2+ 10-100 koloni 1+ 1-9 koloni Jumlah koloni Tidak ada pertumbuhan Negatif KEKURANGAN LJ: • Pertumbuhan kuman lambat • Membutuhkan waktu kultur 4-8 minggu dan uji kepekaan 3-4 minggu Menggunakan Media Padat : LÖwenstein- Jensen (Egg Base Media)
  • 21.
  • 22. Mycobacteria Growth Indicator Tube Test (MGITT) KEUNTUNGAN MGITT (Media Cair) • Sistem otomatis berdasarkan deteksi konsumsi oksigen mycobacterium • Waktu pemeriksaan biakan 2-6 minggu dan uji kepekaan 1-5 minggu • Sensitivitas lebih tinggi (meningkatkan penemuan sebesar 10% dibandingkan media padat) KENDALA MGITT: • Higher isolation rate of NTM • Higher contamination rate • Biosafety level 3 Hasil Biakan pada MGITT • Hasil  Positif atau Negatif (tanpa grading) • Hasil Negatif dikeluarkan setelah 42 hari
  • 23. Line-probe Assay (LPA) • Digunakan untuk mendeteksi mutasi genetik M.tb menggunakan metode PCR yang resistan terhadap R, H (LPA lini pertama) dan FQs dan SLIs (LPA lini kedua) • Pemeriksaan LPA lini kedua digunakan untuk mendeteksi Pre-XDR dan XDR TB  pengobatan lebih cepat disesuaikan • Membutuhkan waktu pemeriksaan 24-48 jam • Kesulitan untuk melakukan desentralisasi alat karena membutuhkan ruangan khusus dan petugas yang lebih terlatih dibidang molekuler • Tidak dapat digunakan untuk follow up
  • 24. Pemeriksaan Radiologi • Pemeriksaan standar : foto toraks PA • Pemeriksaan lain : – Foto toraks lateral – Foto top-lordotik – Foto oblik – Ct-scan toraks tanpa kontras
  • 25. Pemeriksaan Radiologi • Gambaran foto toraks PA : MULTIFORM • Gambaran radiologi yang dicurigai sebagai lesi TB aktif adalah – Bayangan berawan/nodular di segmen apikal dan posterior lobus atas paru dan segmen superior lobus bawah – Kavitas terutama lebih dari satu, dikelilingi oleh bayangan opak berawan atau nodular – Bayangan bercak milier – Efusi pleura unilateral (umumnya) atau bilateral (jarang)
  • 26. Pemeriksaan Radiologi • Gambaran radiologi yang dicurigai sebagai lesi TB inaktif adalah – Fibrotik – Kalsifikasi – Schwarte atau penebalan pleura • Gambaran luluh paru (destroyed lung) yang menunjukkan kerusakan jaringan paru yang berat – Atelektasis – Ektasis/multikavitas – Fibrosis parenkim paru
  • 27. Catatan • Sulit untuk menilai aktivitas lesi atau penyakit hanya berdasarkan gambaran radiologi sehingga PERLU dilakukan pemeriksaan bakteriologi untuk memastikan aktivitas proses penyakit
  • 28. PEMERIKSAAN PENUNJANG LAIN • Analisis cairan pleura (eksudat) dan uji Rivalta (positif) • Pemeriksaan histopatologi jaringan – Biopsi aspirasi dengan jarum halus (BJH) kelenjar getah bening (KGB), biopsi pleura, biopsi jaringan paru, biopsi atau aspirasi pada lesi organ diluar paru yang dicurigai TB, otopsi – Sebaiknya diambil 2 sediaan (sediaan dimasukkan dalam cairan salin untuk pemeriksaan mikrobiologi dan sediaan difiksasi untuk pemeriksaan histopatologi • Pemeriksaan darah – Kurang spesifik – LED (laju endap darah), limfosit
  • 29. Faktor Resiko Kejadian TB RO Berdasarkan faktor resiko untuk kejadian TB RO, pasien dibedakan menjadi: • Resiko tinggi untuk TB RO (kriteria High Risk TB RO) Yang masuk dalam kriteria ini adalah 9 kriteria terduga TB RO • Resiko rendah untuk TB RO (kriteria Low Risk TB RO) Yang termasuk dalam kriteria ini adalah terduga TB termasuk terduga TB anak, TB dari pasien DM, terduga TB dari ODHA
  • 30. Kriteria Terduga TB Resistan Obat (high risk TB RO) 1. Pasien TB gagal pengobatan Kategori 2 2. Pasien TB pengobatan Kategori 2 yang tidak konversi setelah 3 bulan pengobatan 3. Pasien TB yang mempunyai riwayat pengobatan TB yang tidak standar serta menggunakan kuinolon dan obat injeksi lini kedua minimal selama 1 bulan 4. Pasien TB gagal pengobatan Kategori I 5. Pasien TB pengobatan Kategori 1 yang tidak konversi 6. Pasien TB kasus kambuh (relaps), Kategori 1 dan Kategori 2 7. Pasien TB yang kembali setelah loss to follow-up (lalai berobat/default) 8. Terduga TB yang mempunyai riwayat kontak erat dengan pasien TB RO 9. Pasien ko-infeksi TB-HIV, yang tidak respons secara klinis maupun bakteriologis terhadap pemberian OAT (bila penegakkan diagnosis awal tidak menggunakan TCM)
  • 31. Pemeriksaan Diagnosis TB RO High Risk TB RO Pemeriksaan TCM TB, Rif Res TB, Rif Sen Neg Invalid/no result/error Indeterminate - LPA Lini 2 - Uji Kepekaan TB, Rif Res TB, Rif Sen Neg Invalid/no result/error Indeterminate 2 dahak 1 dahak Hasil pemeriksaan ke-1 Ulangi TCM 1x 1 dahak Hasil pemeriksaan ke-2 Tindak lanjut hasil pemeriksaan TCM sesuai keputusan TAK TCM tidak boleh diulang lagi Pengulangan TCM dilakukan di fasyankes TCM sebelum pasien dirujuk ke fasyankes layanan TB RO
  • 32. Tindak Lanjut Hasil Pemeriksaan TCM High Risk TB RO Hasil Pemeriksaan TCM ke-1 Hasil Pemeriksaan TCM ke-2 Hasil Akhir Terapi Invalid/no result/error Rif Res Rif Res TB RO Rif Sen Rif Sen TB SO Negatif Negatif Terapi lain Indeterminate Indeterminate Keputusan pengobatan oleh TAK Invalid/no result/error Invalid/no result/error Keputusan pengobatan oleh TAK Indeterminate Rif Res Rif Res TB RO Rif Sen Rif Sen TB SO Negatif Indeterminate Keputusan pengobatan oleh TAK Indeterminate Indeterminate Keputusan pengobatan oleh TAK Invalid/no result/error Indeterminate Keputusan pengobatan oleh TAK
  • 33. Pemeriksaan Diagnosis TB RO Low Risk TB RO Pemeriksaan TCM TB, Rif Res TB, Rif Sen Neg Invalid/no result/error Indeterminate TB, Rif Res TB, Rif Sen Neg Invalid/no result/error Indeterminate 2 dahak 1 dahak Hasil pemeriksaan ke-1 Ulangi TCM 1x 1 dahak Hasil pemeriksaan ke-2 Tindak lanjut hasil pemeriksaan TCM sesuai keputusan TAK TCM tidak boleh diulang lagi Pengulangan TCM dilakukan di fasyankes TCM sebelum pasien dirujuk ke fasyankes layanan TB RO TB, Rif Res TB, Rif Sen Negatif/Inv alid/no result/error Indeterminate Ulangi TCM 1x Hasil pemeriksaan ke-2 Tindak lanjut hasil pemeriksaan TCM sesuai keputusan TAK TCM tidak boleh diulang lagi
  • 34. Tindak Lanjut Hasil Pemeriksaan TCM Low Risk TB RO Hasil Pemeriksaan TCM ke-1 Hasil Pemeriksaan TCM ke-2 Hasil Akhir Terapi Rif Res Rif Res Rif Res TB RO Rif Sen Rif Sen TB SO Indeterminate M.Tb Pos TB SO Negative, invalid/no result/error M.Tb Pos TB SO Invalid/no result/error Rif Res - Keputusan pengobatan oleh TAK Rif Sen Rif Sen TB SO Negatif Negatif Terapi pengobatan lain Indeterminate M.Tb Pos TB SO Invalid/no result/error Invalid/no result/error Keputusan pengobatan oleh TAK Indeterminate Rif Res Rif Res TB RO Rif Sen Rif Sen TB SO Negatif Indeterminate TB SO Indeterminate Indeterminate TB SO Invalid/no result/error Indeterminate TB SO
  • 35. KESIMPULAN • Penegakan diagnosis TB baik TB SO maupun TB RO berdasarkan pemeriksaan Tes Cepat Molekuler dan/atau Biakan dan Uji Kepekaan sedangkan follow up berdasarkan pemeriksaan mikroskopis BTA dan biakan kuman • Biaya yang tidak sedikit dan terbatasnya pelayanan diagnostik memerlukan sampel uji yang bermutu dan koordinasi yang baik agar mendapat hasil yang sesuai  menurunkan kemungkinan hasil false negatif dan false positif • Tingkat keberhasilan pengobatan TB RO yang masih rendah, biaya yang tidak sedikit dan ES yang lebih banyak  pengobatan terbaik adalah mencegah TB RO dengan mengobati TB SO sebaik-baiknya agar tercapai Eliminasi TB di Indonesia tahun 2035