SlideShare a Scribd company logo
1 of 11
1. Politik Luar Negeri Republik
                 Indonesia
• Dasar Pertimbangan
  Pada tahun-tahun pertama berdirinya negara RI,
  kita dihadapkan pada kenyataan sejarah, yaitu
  munculnya dua kekuatan besar dunia. Satu pihak,
  yaitu blok Barat dengan ideologi liberal yang
  didominasi Amerika dan Blok Timur dengan
  ideologi komunis yang dikuasai Uni Soviet.
  Kenyataan demikian sangat berpengaruh
  terhadap usaha-usaha bangsa Indonesia dalam
  konsolidasi demi kelangsungan hidup bangsa.
Pengaruh lain adalah adanya ancaman dari
Belanda yang ingin kembali menjajah
Indonesia. Kondisi inilah yang kemudian
menguatkan tekad bangsa Indonesia untuk
merumuskan politik luar negerinya. Pada
tanggal 2 September 1948, Pemerintah segera
mengumumkan pendirian politik luar negeri
Indonesia di hadapan Badan Pekerja KNIP
yang antara lain berbunyi:
“. . . Tetapi mestikah kita, bangsa Indonesia, yang
    memperjuangkan kemerdekaan bangsa dan
    negara kita hanya harus memilih antara pro-Rusia
    atau pro-Amerika? Apakah tak ada pendirian lain
    yang harus kita ambil dalam mengejar cita-cita
    kita?”
Pemerintah berpendapat bahwa pendirian
yang harus kita ambil adalah pendirian untuk
tidak menjadi objek dalam pertarungan politik
internasional, tetapi harus tetap menjadi
subjek yang berhak menentukan sikap sendiri
dan memperjuangkan tujuan sendiri, yaitu
Indonesia merdeka seluruhnya. Perjuangan
kita harus dilaksanakan diatas dasar
semboyan kita yang lama, yaitu percaya akan
diri sendiri dan berjuang atas kesangguapn
kita sendiri. Dengan semboyan ini kita
menjalin hubungan dengan negara-negara lain
di dunia.
Berdasarkan         kondisi     tersebut,
pemerintah RI mengambil kebijakan
politik luar negeri Indonesia yang bebas
dan aktif. Dalam rangka menciptakan
perdamaian dunia yang abadi, adil, dan
sejahtera, negara kita harus tetap
melaksanakan politik luar negeri yang
bebas dan aktif.
Sifat politik luar negeri negara RI yang bebas
    aktif mengandung makna sebagai berikut:
                      Artinya kita bebas menentukan sikap dan
I                     pandangan kita terhadap masalah-masalah
N           BEBAS     internasional dan terlepas dari kekuatan-
                      kekuatan raksasa dunia yang secara ideologis
D                     bertentangan (Timur dengan komunisnya dan
O                     Barat dengan lberalnya).
N
E                     Artinya kita dalam politik luar negeri
S           AKTIF     senantiasa aktif memperjuangkan terbinanya
                      perdamaian dunia. Aktif memperjuangkan
I                     kebebasan      dan    kemerdekaan,       aktif
A                     memperjuangkan ketertiban dunia, dan aktif
                      ikut serta menciptakan keadilan sosial dunia
a. Bebas aktif, antiimperealis dan kolonialisme
dalam segala bentuk manifestasinya dan ikut
serta melaksanakan ketertiban dunia yang
berdasarkan      kemerdekaan,       perdamaian
abadi, dan keadilan sosial.

b. Mengabdi kepada kepentingan nasional dan
amanat penderitaan rakyat. Politik luar negeri
Indonesia yang bebas aktif diabdikan kepada
kepentingan nasional, terutama untuk
kepentingan stabilitas dan kelancaran
pembangunan di segala bidang.
2. Kerjasama dan Perjanjian Internasional
     yang Bermanfaat bagi Indonesia
Pelaksanaan kerjasama dengan negara lain
baik dalam bentuk bilateral, regional, maupun
internasional bagi bangsa Indonesia
merupakan konsekuensi dari sebuah negara
yang merdeka dan berdaulat serta menjadi
salah satu negara yang ada di dunia. Berikut
ini adalah beberapa contoh jenis/bentuk
kerjasama dan perjanjian internasional yang
dilakukan oleh negara Indonesia.
No Nama          Uraian                                         Keterangan
1.   Bilateral   • Persetujuan antara RI dan RRC mengenai       • Ada kejelasan dalam pengaturan
                 soal Dwi Kewarganegaraan telah disahkan        kewarganegaraan turunan Cina yang sudah
                 pada tanggal 11 Januari 1958 dengan            berumur 18 th, apakah mau menjadi warga
                 keluarnya UU No. 2 th. 1958.                   negara Indonesia atau kembali menjadi
                                                                warga negara Cina dengan Sukarela.


                 • Perjanjian RI-Malaysia tentang penetapan     • Ada kejelasan dalam pemanfaatan laut, baik
                 Garis Landas Kontinen kedua                    sebagai sarana transportasi air maupun
                 negara, ditanda tangani padda tanggal 27       untuk kepentingan penangkapan ikan,
                 Oktober 1969 dan mulai berlaku tanggal 7       eksplorasi kekayaan laut, mineral, tambang.
                 November 1969.
2.   Regional    • Pembentukan ASEAN yang diprakarsai           • Mempercepat proses pertumbuhan
                 oleh pemimpin Indonesia, Malaysia,             ekonomi, kemajuan sosial dan
                 Filipina, Singapura, dan Thailand melalui      pengembangan budaya. Demikian juga, jika
                 deklarasi Bangkok pada tanggal 8 Agustus       terjadi konflik hal ini dapat dengan mudah
                 1967.                                          diselesaikan melalui jalan damai.


                 • Persetujuan dibentuknya kawasan              • Dapat meningkatkan investasi langsung ke
                 perdagangan bebas ASEAN, yaitu                 negara-negara ASEAN, dan khususnya negara
                 AFTA, yang ditandatangani pada tahun           Indonesia
                 1995 oleh negara                               • Meningkatkan daya saing dan penghapusan
                 Indonesia, Malaysia, Filipina, Singapura, da   bea ekspor-impor bagi negara - negara yang
                 n Thailand.                                    berada di kawasan ASEAN
3.   Multilateral   • Masuknya negara RI menjadi             • Mempercepat proses penyelesaian konflik Indonesia-
                    anggota PBB pada tanggal 28              Belanda, sehingga mau mengakui kedaulatan Indonesia
                    September 1950, kemudian keluar          tanggal 27 Desember 1949
                    pada tanggal 7 Januari 1965 dan          • Mempercepat proses pengembalian wilayah Irian Barat
                    masuk kembali pada tanggal 28            yang dikuasai Belanda melalui misi UNTEA pada tanggal 1
                    September 1966.                          Mei 1963.
                    • Pembentukan Negara-negara non          • Sebagai wadah dalam menumbuhkan sikap solidaritas
                    blok melalui KTT yang pertama pada       negara-negara di kawasan Asia-Afrika dalam
                    tahun 1961 di Beograd dan                memperjuangkan kemerdekaannya sekaligus melawan
                    dipelopori oleh negara                   kolonialisme, resialisme, dan zionisme.
                    Indonesia, Yugoslavia, Mesir, India, d   • Mengurangi ketegangan antara blok barat dan blok
                    an Ghana.                                timur yang saat itu sedang terjadi “Perang Dingin” yang
                                                             tidak mustahil juga akan melanda Indonesia.

                    • Persetujuan dibentuknya CGI yang       • Terwujudnya berbagai proyek infrastruktur sarana
                    terdiri dari gabungan negara             transportasi seperti jemnatan dan jalan untuk membuka
                    Australia, Belgia, Kanada, Perancis, J   wilayah-wilayah Indonesia yang terisolir.
                    erman                                    • Meningkatkan pertumbuhan ekonomi yang mampu
                    Barat, Italia, Jepang, Belanda, Seland   menjangkau seluruh wilayah Indonesia.
                    ia Baru, Swiss, Inggris, dan Amerika     • Meningkatkan gairah para investor, terutama dari
                    Serikat, yang berupaya membantu          negara-negara anggota CGI dalam menanamkab
                    Indonesia dalam permbangunan             investasinya di Indonesia.
                    berbagai proyek melaui dana
                    pinjaman bank.
                    • Pengesahan Konvensi Internasional      • Masyarakat Indonesia akan lebih memahami bahwa
                    tentang Penghapusan segala bentuk        sebagai bagian masyarakat Internasional harus
                    diskriminasi rasial 1965, dengan         menghormati, menghargai, dan menjunjung tinggi prinsip
                    dikeluarkannya UU No. 29 th. 1999        dan tujuan Piagam PBB serta Deklarasi Universal Hak –
                                                             hak Asasi Manusia.

More Related Content

What's hot

pembentukan pemerintahan RI
 pembentukan pemerintahan RI pembentukan pemerintahan RI
pembentukan pemerintahan RImunir ikhwan
 
Ancaman integrasi nasional di bidang politik dan strategi
Ancaman integrasi nasional di bidang politik dan strategiAncaman integrasi nasional di bidang politik dan strategi
Ancaman integrasi nasional di bidang politik dan strategiWarnet Raha
 
BAB 1 Perumusan dan Penetapan Pancasila Sebagai Dasar Negara
BAB 1 Perumusan dan Penetapan Pancasila Sebagai Dasar NegaraBAB 1 Perumusan dan Penetapan Pancasila Sebagai Dasar Negara
BAB 1 Perumusan dan Penetapan Pancasila Sebagai Dasar NegaraRisdiana Hidayat
 
Dinamika peran indonesia dalam perdamaian dunia
Dinamika peran indonesia dalam perdamaian duniaDinamika peran indonesia dalam perdamaian dunia
Dinamika peran indonesia dalam perdamaian duniaapotek agam farma
 
Dari Rengasdengklok Hingga Pegangsaan Timur
Dari Rengasdengklok Hingga Pegangsaan Timur Dari Rengasdengklok Hingga Pegangsaan Timur
Dari Rengasdengklok Hingga Pegangsaan Timur baso ochta erlangga
 
Konflik Korea Utara dan Korea Selatan
Konflik Korea Utara dan Korea SelatanKonflik Korea Utara dan Korea Selatan
Konflik Korea Utara dan Korea SelatanYuni Ratnasari
 
3101420069_TamiraAugaAbadi Restorasi Meiji
3101420069_TamiraAugaAbadi Restorasi Meiji3101420069_TamiraAugaAbadi Restorasi Meiji
3101420069_TamiraAugaAbadi Restorasi MeijiTamiraAugaAbadi
 
Power point nasionalisme
Power point nasionalismePower point nasionalisme
Power point nasionalismeRizal Komarudin
 
Bab 1.c. karakteristik atau partikularisme dan eksklusifisme kelompok
Bab 1.c. karakteristik atau partikularisme dan eksklusifisme kelompokBab 1.c. karakteristik atau partikularisme dan eksklusifisme kelompok
Bab 1.c. karakteristik atau partikularisme dan eksklusifisme kelompokBudionoDrs
 
ALAT PENEGAK HUKUM - LEMBAGA NEGARA (ADVOKAT , KEPOLISIAN , KEJAKSAAN , HAKIM...
ALAT PENEGAK HUKUM - LEMBAGA NEGARA (ADVOKAT , KEPOLISIAN , KEJAKSAAN , HAKIM...ALAT PENEGAK HUKUM - LEMBAGA NEGARA (ADVOKAT , KEPOLISIAN , KEJAKSAAN , HAKIM...
ALAT PENEGAK HUKUM - LEMBAGA NEGARA (ADVOKAT , KEPOLISIAN , KEJAKSAAN , HAKIM...Lamria Agnes Meilani
 
PERANG DINGIN / COLD WAR
PERANG DINGIN / COLD WARPERANG DINGIN / COLD WAR
PERANG DINGIN / COLD WARliuenxiu97
 
Sejarah perkembangan sosiologi
Sejarah perkembangan sosiologiSejarah perkembangan sosiologi
Sejarah perkembangan sosiologiWijining Putri
 
Nasionalisme jepang
Nasionalisme jepangNasionalisme jepang
Nasionalisme jepangBagus Aji
 
PERLINDUNGAN DAN PENEGAKAN HUKUM
PERLINDUNGAN DAN PENEGAKAN HUKUMPERLINDUNGAN DAN PENEGAKAN HUKUM
PERLINDUNGAN DAN PENEGAKAN HUKUMMuhamad Yogi
 
PRESENTASI Peristiwa pemberontakan republik maluku selatan (rms)
PRESENTASI Peristiwa pemberontakan republik maluku selatan (rms)PRESENTASI Peristiwa pemberontakan republik maluku selatan (rms)
PRESENTASI Peristiwa pemberontakan republik maluku selatan (rms)Dhea Rizky
 
Strategi Mengatasi Berbagai Ancaman terhadap IPOLEKSOSBUDHANKAM dalam Membang...
Strategi Mengatasi Berbagai Ancaman terhadap IPOLEKSOSBUDHANKAM dalam Membang...Strategi Mengatasi Berbagai Ancaman terhadap IPOLEKSOSBUDHANKAM dalam Membang...
Strategi Mengatasi Berbagai Ancaman terhadap IPOLEKSOSBUDHANKAM dalam Membang...bulan purnama
 
Peristiwa 10 november surabaya
Peristiwa 10 november surabayaPeristiwa 10 november surabaya
Peristiwa 10 november surabayaGaluh Iman Nugroho
 
Buku Siswa PPKn Kelas IX Edisi Revisi 2017
Buku Siswa PPKn Kelas IX Edisi Revisi 2017Buku Siswa PPKn Kelas IX Edisi Revisi 2017
Buku Siswa PPKn Kelas IX Edisi Revisi 2017Muhamad Yogi
 
Perjuangan tokoh nasional dan daerah dalam mempertahankan keutuhan bangsa
Perjuangan tokoh nasional dan daerah dalam mempertahankan keutuhan bangsaPerjuangan tokoh nasional dan daerah dalam mempertahankan keutuhan bangsa
Perjuangan tokoh nasional dan daerah dalam mempertahankan keutuhan bangsaGungun Misbah Gunawan
 

What's hot (20)

pembentukan pemerintahan RI
 pembentukan pemerintahan RI pembentukan pemerintahan RI
pembentukan pemerintahan RI
 
Ancaman integrasi nasional di bidang politik dan strategi
Ancaman integrasi nasional di bidang politik dan strategiAncaman integrasi nasional di bidang politik dan strategi
Ancaman integrasi nasional di bidang politik dan strategi
 
BAB 1 Perumusan dan Penetapan Pancasila Sebagai Dasar Negara
BAB 1 Perumusan dan Penetapan Pancasila Sebagai Dasar NegaraBAB 1 Perumusan dan Penetapan Pancasila Sebagai Dasar Negara
BAB 1 Perumusan dan Penetapan Pancasila Sebagai Dasar Negara
 
Dinamika peran indonesia dalam perdamaian dunia
Dinamika peran indonesia dalam perdamaian duniaDinamika peran indonesia dalam perdamaian dunia
Dinamika peran indonesia dalam perdamaian dunia
 
Dari Rengasdengklok Hingga Pegangsaan Timur
Dari Rengasdengklok Hingga Pegangsaan Timur Dari Rengasdengklok Hingga Pegangsaan Timur
Dari Rengasdengklok Hingga Pegangsaan Timur
 
Konflik Korea Utara dan Korea Selatan
Konflik Korea Utara dan Korea SelatanKonflik Korea Utara dan Korea Selatan
Konflik Korea Utara dan Korea Selatan
 
3101420069_TamiraAugaAbadi Restorasi Meiji
3101420069_TamiraAugaAbadi Restorasi Meiji3101420069_TamiraAugaAbadi Restorasi Meiji
3101420069_TamiraAugaAbadi Restorasi Meiji
 
Power point nasionalisme
Power point nasionalismePower point nasionalisme
Power point nasionalisme
 
Bab 1.c. karakteristik atau partikularisme dan eksklusifisme kelompok
Bab 1.c. karakteristik atau partikularisme dan eksklusifisme kelompokBab 1.c. karakteristik atau partikularisme dan eksklusifisme kelompok
Bab 1.c. karakteristik atau partikularisme dan eksklusifisme kelompok
 
ALAT PENEGAK HUKUM - LEMBAGA NEGARA (ADVOKAT , KEPOLISIAN , KEJAKSAAN , HAKIM...
ALAT PENEGAK HUKUM - LEMBAGA NEGARA (ADVOKAT , KEPOLISIAN , KEJAKSAAN , HAKIM...ALAT PENEGAK HUKUM - LEMBAGA NEGARA (ADVOKAT , KEPOLISIAN , KEJAKSAAN , HAKIM...
ALAT PENEGAK HUKUM - LEMBAGA NEGARA (ADVOKAT , KEPOLISIAN , KEJAKSAAN , HAKIM...
 
PERANG DINGIN / COLD WAR
PERANG DINGIN / COLD WARPERANG DINGIN / COLD WAR
PERANG DINGIN / COLD WAR
 
Sejarah perkembangan sosiologi
Sejarah perkembangan sosiologiSejarah perkembangan sosiologi
Sejarah perkembangan sosiologi
 
Nasionalisme jepang
Nasionalisme jepangNasionalisme jepang
Nasionalisme jepang
 
PERLINDUNGAN DAN PENEGAKAN HUKUM
PERLINDUNGAN DAN PENEGAKAN HUKUMPERLINDUNGAN DAN PENEGAKAN HUKUM
PERLINDUNGAN DAN PENEGAKAN HUKUM
 
PRESENTASI Peristiwa pemberontakan republik maluku selatan (rms)
PRESENTASI Peristiwa pemberontakan republik maluku selatan (rms)PRESENTASI Peristiwa pemberontakan republik maluku selatan (rms)
PRESENTASI Peristiwa pemberontakan republik maluku selatan (rms)
 
Strategi Mengatasi Berbagai Ancaman terhadap IPOLEKSOSBUDHANKAM dalam Membang...
Strategi Mengatasi Berbagai Ancaman terhadap IPOLEKSOSBUDHANKAM dalam Membang...Strategi Mengatasi Berbagai Ancaman terhadap IPOLEKSOSBUDHANKAM dalam Membang...
Strategi Mengatasi Berbagai Ancaman terhadap IPOLEKSOSBUDHANKAM dalam Membang...
 
Peristiwa 10 november surabaya
Peristiwa 10 november surabayaPeristiwa 10 november surabaya
Peristiwa 10 november surabaya
 
Buku Siswa PPKn Kelas IX Edisi Revisi 2017
Buku Siswa PPKn Kelas IX Edisi Revisi 2017Buku Siswa PPKn Kelas IX Edisi Revisi 2017
Buku Siswa PPKn Kelas IX Edisi Revisi 2017
 
Perjuangan tokoh nasional dan daerah dalam mempertahankan keutuhan bangsa
Perjuangan tokoh nasional dan daerah dalam mempertahankan keutuhan bangsaPerjuangan tokoh nasional dan daerah dalam mempertahankan keutuhan bangsa
Perjuangan tokoh nasional dan daerah dalam mempertahankan keutuhan bangsa
 
Ppt teladan para tokoh persatuan
Ppt  teladan para tokoh persatuanPpt  teladan para tokoh persatuan
Ppt teladan para tokoh persatuan
 

Similar to Kerjasama dan perjanjian internasional yang bermanfaat bagi indonesia

3. PERAN AKTIF BANGSA INDONESIA PADA MASA PERANG DINGIN.pptx
3. PERAN AKTIF BANGSA  INDONESIA PADA MASA PERANG DINGIN.pptx3. PERAN AKTIF BANGSA  INDONESIA PADA MASA PERANG DINGIN.pptx
3. PERAN AKTIF BANGSA INDONESIA PADA MASA PERANG DINGIN.pptxRafaGibraltar1
 
Materi Sejarah Tentang Politik Luar Negeri di Indonesia
Materi Sejarah Tentang Politik Luar Negeri di IndonesiaMateri Sejarah Tentang Politik Luar Negeri di Indonesia
Materi Sejarah Tentang Politik Luar Negeri di Indonesiavievie wii
 
PERKEMBANGAN KEHIDUPAN MASYARAKAT INDONESIA SETELAH PROKLAMASI KEMERDEKAAN
PERKEMBANGAN KEHIDUPAN  MASYARAKAT INDONESIASETELAH  PROKLAMASI KEMERDEKAANPERKEMBANGAN KEHIDUPAN  MASYARAKAT INDONESIASETELAH  PROKLAMASI KEMERDEKAAN
PERKEMBANGAN KEHIDUPAN MASYARAKAT INDONESIA SETELAH PROKLAMASI KEMERDEKAANSMA BRUDERAN PURWOREJO
 
Politik luar negeri indonesia dan organisasi internasional ppt
Politik luar negeri indonesia dan organisasi internasional pptPolitik luar negeri indonesia dan organisasi internasional ppt
Politik luar negeri indonesia dan organisasi internasional pptDella Ikaningtyas
 
Bahan Ajar 8 Bab 4.pptx
Bahan Ajar 8 Bab 4.pptxBahan Ajar 8 Bab 4.pptx
Bahan Ajar 8 Bab 4.pptxSitiKuswaroh
 
Pkn-Partisipasi SMA Kelas X
Pkn-Partisipasi  SMA Kelas XPkn-Partisipasi  SMA Kelas X
Pkn-Partisipasi SMA Kelas XKhodijahadrebi16
 
456177824-Materi-Ips-9-Bab-IV-Powerpoint.pptx
456177824-Materi-Ips-9-Bab-IV-Powerpoint.pptx456177824-Materi-Ips-9-Bab-IV-Powerpoint.pptx
456177824-Materi-Ips-9-Bab-IV-Powerpoint.pptxArnawatiZam
 
Pertemuan ke 2 smt ganjil sejarah xii ips
Pertemuan ke 2 smt ganjil sejarah xii ipsPertemuan ke 2 smt ganjil sejarah xii ips
Pertemuan ke 2 smt ganjil sejarah xii ipsHerisambas
 
Materi ips bab 15 lembaga internasional kelas 9
Materi ips bab 15 lembaga  internasional kelas 9Materi ips bab 15 lembaga  internasional kelas 9
Materi ips bab 15 lembaga internasional kelas 9Yudha Kirito
 
Ppt Peranan Politik Luar Negeri Indonesia dalam Era Globalisasi
Ppt Peranan Politik Luar Negeri Indonesia dalam Era GlobalisasiPpt Peranan Politik Luar Negeri Indonesia dalam Era Globalisasi
Ppt Peranan Politik Luar Negeri Indonesia dalam Era GlobalisasiCha-cha Taulanys
 
Tugas ringkasan ppkn bab 5
Tugas ringkasan ppkn bab 5Tugas ringkasan ppkn bab 5
Tugas ringkasan ppkn bab 5Mustain Doang
 
Menghargai kerja sama_internasional_yang_bermanfaat_bagi_indonesia
Menghargai kerja sama_internasional_yang_bermanfaat_bagi_indonesiaMenghargai kerja sama_internasional_yang_bermanfaat_bagi_indonesia
Menghargai kerja sama_internasional_yang_bermanfaat_bagi_indonesiapoppydesn
 
Peran Bangsa Indonesia dalam Upaya Perdamaian Dunia.pptx
Peran Bangsa Indonesia dalam Upaya Perdamaian Dunia.pptxPeran Bangsa Indonesia dalam Upaya Perdamaian Dunia.pptx
Peran Bangsa Indonesia dalam Upaya Perdamaian Dunia.pptxFatiyaB04
 
MEMPERKUAT KOMITMEN KEBANGSAAN
MEMPERKUAT KOMITMEN KEBANGSAANMEMPERKUAT KOMITMEN KEBANGSAAN
MEMPERKUAT KOMITMEN KEBANGSAANDwi Bawa
 
MAKALAH KONFERENSI ASIA AFRIKA.docx
MAKALAH KONFERENSI ASIA AFRIKA.docxMAKALAH KONFERENSI ASIA AFRIKA.docx
MAKALAH KONFERENSI ASIA AFRIKA.docxsuwandabaru
 

Similar to Kerjasama dan perjanjian internasional yang bermanfaat bagi indonesia (20)

3. PERAN AKTIF BANGSA INDONESIA PADA MASA PERANG DINGIN.pptx
3. PERAN AKTIF BANGSA  INDONESIA PADA MASA PERANG DINGIN.pptx3. PERAN AKTIF BANGSA  INDONESIA PADA MASA PERANG DINGIN.pptx
3. PERAN AKTIF BANGSA INDONESIA PADA MASA PERANG DINGIN.pptx
 
Materi Sejarah Tentang Politik Luar Negeri di Indonesia
Materi Sejarah Tentang Politik Luar Negeri di IndonesiaMateri Sejarah Tentang Politik Luar Negeri di Indonesia
Materi Sejarah Tentang Politik Luar Negeri di Indonesia
 
PERKEMBANGAN KEHIDUPAN MASYARAKAT INDONESIA SETELAH PROKLAMASI KEMERDEKAAN
PERKEMBANGAN KEHIDUPAN  MASYARAKAT INDONESIASETELAH  PROKLAMASI KEMERDEKAANPERKEMBANGAN KEHIDUPAN  MASYARAKAT INDONESIASETELAH  PROKLAMASI KEMERDEKAAN
PERKEMBANGAN KEHIDUPAN MASYARAKAT INDONESIA SETELAH PROKLAMASI KEMERDEKAAN
 
Pasca pd ii2
Pasca pd ii2Pasca pd ii2
Pasca pd ii2
 
Sejarah
SejarahSejarah
Sejarah
 
Bab 3 Hubungan Internasional
Bab 3  Hubungan InternasionalBab 3  Hubungan Internasional
Bab 3 Hubungan Internasional
 
Politik luar negeri indonesia dan organisasi internasional ppt
Politik luar negeri indonesia dan organisasi internasional pptPolitik luar negeri indonesia dan organisasi internasional ppt
Politik luar negeri indonesia dan organisasi internasional ppt
 
Bahan Ajar 8 Bab 4.pptx
Bahan Ajar 8 Bab 4.pptxBahan Ajar 8 Bab 4.pptx
Bahan Ajar 8 Bab 4.pptx
 
Presentation1
Presentation1Presentation1
Presentation1
 
Pkn-Partisipasi SMA Kelas X
Pkn-Partisipasi  SMA Kelas XPkn-Partisipasi  SMA Kelas X
Pkn-Partisipasi SMA Kelas X
 
456177824-Materi-Ips-9-Bab-IV-Powerpoint.pptx
456177824-Materi-Ips-9-Bab-IV-Powerpoint.pptx456177824-Materi-Ips-9-Bab-IV-Powerpoint.pptx
456177824-Materi-Ips-9-Bab-IV-Powerpoint.pptx
 
Pertemuan ke 2 smt ganjil sejarah xii ips
Pertemuan ke 2 smt ganjil sejarah xii ipsPertemuan ke 2 smt ganjil sejarah xii ips
Pertemuan ke 2 smt ganjil sejarah xii ips
 
Materi ips bab 15 lembaga internasional kelas 9
Materi ips bab 15 lembaga  internasional kelas 9Materi ips bab 15 lembaga  internasional kelas 9
Materi ips bab 15 lembaga internasional kelas 9
 
Ppt Peranan Politik Luar Negeri Indonesia dalam Era Globalisasi
Ppt Peranan Politik Luar Negeri Indonesia dalam Era GlobalisasiPpt Peranan Politik Luar Negeri Indonesia dalam Era Globalisasi
Ppt Peranan Politik Luar Negeri Indonesia dalam Era Globalisasi
 
Tugas ringkasan ppkn bab 5
Tugas ringkasan ppkn bab 5Tugas ringkasan ppkn bab 5
Tugas ringkasan ppkn bab 5
 
Menghargai kerja sama_internasional_yang_bermanfaat_bagi_indonesia
Menghargai kerja sama_internasional_yang_bermanfaat_bagi_indonesiaMenghargai kerja sama_internasional_yang_bermanfaat_bagi_indonesia
Menghargai kerja sama_internasional_yang_bermanfaat_bagi_indonesia
 
Peran Bangsa Indonesia dalam Upaya Perdamaian Dunia.pptx
Peran Bangsa Indonesia dalam Upaya Perdamaian Dunia.pptxPeran Bangsa Indonesia dalam Upaya Perdamaian Dunia.pptx
Peran Bangsa Indonesia dalam Upaya Perdamaian Dunia.pptx
 
Perekonomian indonesia orde lama
Perekonomian indonesia orde lamaPerekonomian indonesia orde lama
Perekonomian indonesia orde lama
 
MEMPERKUAT KOMITMEN KEBANGSAAN
MEMPERKUAT KOMITMEN KEBANGSAANMEMPERKUAT KOMITMEN KEBANGSAAN
MEMPERKUAT KOMITMEN KEBANGSAAN
 
MAKALAH KONFERENSI ASIA AFRIKA.docx
MAKALAH KONFERENSI ASIA AFRIKA.docxMAKALAH KONFERENSI ASIA AFRIKA.docx
MAKALAH KONFERENSI ASIA AFRIKA.docx
 

More from Ellyvia Trisnawati

More from Ellyvia Trisnawati (6)

Angiospermae
AngiospermaeAngiospermae
Angiospermae
 
Makalah diskusi
Makalah diskusiMakalah diskusi
Makalah diskusi
 
Explanation text
Explanation textExplanation text
Explanation text
 
KIMIA
KIMIAKIMIA
KIMIA
 
Degradasi lahan dan dampaknya terhadap kehidupan (*tugas kelompok)
Degradasi lahan dan dampaknya terhadap kehidupan (*tugas kelompok)Degradasi lahan dan dampaknya terhadap kehidupan (*tugas kelompok)
Degradasi lahan dan dampaknya terhadap kehidupan (*tugas kelompok)
 
Hadis tentang kebersihan (*tugas kelompok)
Hadis tentang kebersihan (*tugas kelompok)Hadis tentang kebersihan (*tugas kelompok)
Hadis tentang kebersihan (*tugas kelompok)
 

Recently uploaded

Contoh PPT Seminar Proposal Teknik Informatika.pptx
Contoh PPT Seminar Proposal Teknik Informatika.pptxContoh PPT Seminar Proposal Teknik Informatika.pptx
Contoh PPT Seminar Proposal Teknik Informatika.pptxIvvatulAini
 
PPT Mean Median Modus data tunggal .pptx
PPT Mean Median Modus data tunggal .pptxPPT Mean Median Modus data tunggal .pptx
PPT Mean Median Modus data tunggal .pptxDEAAYUANGGREANI
 
LATAR BELAKANG JURNAL DIALOGIS REFLEKTIF.ppt
LATAR BELAKANG JURNAL DIALOGIS REFLEKTIF.pptLATAR BELAKANG JURNAL DIALOGIS REFLEKTIF.ppt
LATAR BELAKANG JURNAL DIALOGIS REFLEKTIF.pptPpsSambirejo
 
7.PPT TENTANG TUGAS Keseimbangan-AD-AS .pptx
7.PPT TENTANG TUGAS Keseimbangan-AD-AS .pptx7.PPT TENTANG TUGAS Keseimbangan-AD-AS .pptx
7.PPT TENTANG TUGAS Keseimbangan-AD-AS .pptxSusanSanti20
 
MODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfAndiCoc
 
Bab 4 Persatuan dan Kesatuan di Lingkup Wilayah Kabupaten dan Kota.pptx
Bab 4 Persatuan dan Kesatuan di Lingkup Wilayah Kabupaten dan Kota.pptxBab 4 Persatuan dan Kesatuan di Lingkup Wilayah Kabupaten dan Kota.pptx
Bab 4 Persatuan dan Kesatuan di Lingkup Wilayah Kabupaten dan Kota.pptxrizalhabib4
 
OPTIMALISASI KOMUNITAS BELAJAR DI SEKOLAH.pptx
OPTIMALISASI KOMUNITAS BELAJAR DI SEKOLAH.pptxOPTIMALISASI KOMUNITAS BELAJAR DI SEKOLAH.pptx
OPTIMALISASI KOMUNITAS BELAJAR DI SEKOLAH.pptxDedeRosza
 
Modul Ajar Bahasa Inggris - HOME SWEET HOME (Chapter 3) - Fase D.pdf
Modul Ajar Bahasa Inggris - HOME SWEET HOME (Chapter 3) - Fase D.pdfModul Ajar Bahasa Inggris - HOME SWEET HOME (Chapter 3) - Fase D.pdf
Modul Ajar Bahasa Inggris - HOME SWEET HOME (Chapter 3) - Fase D.pdfKartiniIndasari
 
MODUL AJAR IPAS KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR IPAS KELAS 6 KURIKULUM MERDEKAMODUL AJAR IPAS KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR IPAS KELAS 6 KURIKULUM MERDEKAAndiCoc
 
Materi Sosialisasi US 2024 Sekolah Dasar pptx
Materi Sosialisasi US 2024 Sekolah Dasar pptxMateri Sosialisasi US 2024 Sekolah Dasar pptx
Materi Sosialisasi US 2024 Sekolah Dasar pptxSaujiOji
 
Program Kerja Public Relations - Perencanaan
Program Kerja Public Relations - PerencanaanProgram Kerja Public Relations - Perencanaan
Program Kerja Public Relations - PerencanaanAdePutraTunggali
 
Aksi Nyata PMM Topik Refleksi Diri (1).pdf
Aksi Nyata PMM Topik Refleksi Diri (1).pdfAksi Nyata PMM Topik Refleksi Diri (1).pdf
Aksi Nyata PMM Topik Refleksi Diri (1).pdfEniNuraeni29
 
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfAndiCoc
 
KELAS 10 PERUBAHAN LINGKUNGAN SMA KURIKULUM MERDEKA
KELAS 10 PERUBAHAN LINGKUNGAN SMA KURIKULUM MERDEKAKELAS 10 PERUBAHAN LINGKUNGAN SMA KURIKULUM MERDEKA
KELAS 10 PERUBAHAN LINGKUNGAN SMA KURIKULUM MERDEKAppgauliananda03
 
TUGAS RUANG KOLABORASI 1.3 PRAKARSA PERUBAHAN
TUGAS RUANG KOLABORASI 1.3 PRAKARSA PERUBAHANTUGAS RUANG KOLABORASI 1.3 PRAKARSA PERUBAHAN
TUGAS RUANG KOLABORASI 1.3 PRAKARSA PERUBAHANwawan479953
 
PELAKSANAAN (dgn PT SBI) + Link2 Materi Pelatihan _"Teknik Perhitungan TKDN, ...
PELAKSANAAN (dgn PT SBI) + Link2 Materi Pelatihan _"Teknik Perhitungan TKDN, ...PELAKSANAAN (dgn PT SBI) + Link2 Materi Pelatihan _"Teknik Perhitungan TKDN, ...
PELAKSANAAN (dgn PT SBI) + Link2 Materi Pelatihan _"Teknik Perhitungan TKDN, ...Kanaidi ken
 
AKSI NYATA TOPIK 1 MERDEKA BELAJAR. PPTX
AKSI NYATA TOPIK 1 MERDEKA BELAJAR. PPTXAKSI NYATA TOPIK 1 MERDEKA BELAJAR. PPTX
AKSI NYATA TOPIK 1 MERDEKA BELAJAR. PPTXIksanSaputra6
 
AKSI NYATA Numerasi Meningkatkan Kompetensi Murid_compressed (1) (1).pptx
AKSI NYATA  Numerasi  Meningkatkan Kompetensi Murid_compressed (1) (1).pptxAKSI NYATA  Numerasi  Meningkatkan Kompetensi Murid_compressed (1) (1).pptx
AKSI NYATA Numerasi Meningkatkan Kompetensi Murid_compressed (1) (1).pptxnursariheldaseptiana
 
Pendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptx
Pendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptxPendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptx
Pendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptxdeskaputriani1
 
E-modul Materi Ekosistem untuk kelas X SMA
E-modul Materi Ekosistem untuk kelas X SMAE-modul Materi Ekosistem untuk kelas X SMA
E-modul Materi Ekosistem untuk kelas X SMAAmmar Ahmad
 

Recently uploaded (20)

Contoh PPT Seminar Proposal Teknik Informatika.pptx
Contoh PPT Seminar Proposal Teknik Informatika.pptxContoh PPT Seminar Proposal Teknik Informatika.pptx
Contoh PPT Seminar Proposal Teknik Informatika.pptx
 
PPT Mean Median Modus data tunggal .pptx
PPT Mean Median Modus data tunggal .pptxPPT Mean Median Modus data tunggal .pptx
PPT Mean Median Modus data tunggal .pptx
 
LATAR BELAKANG JURNAL DIALOGIS REFLEKTIF.ppt
LATAR BELAKANG JURNAL DIALOGIS REFLEKTIF.pptLATAR BELAKANG JURNAL DIALOGIS REFLEKTIF.ppt
LATAR BELAKANG JURNAL DIALOGIS REFLEKTIF.ppt
 
7.PPT TENTANG TUGAS Keseimbangan-AD-AS .pptx
7.PPT TENTANG TUGAS Keseimbangan-AD-AS .pptx7.PPT TENTANG TUGAS Keseimbangan-AD-AS .pptx
7.PPT TENTANG TUGAS Keseimbangan-AD-AS .pptx
 
MODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
Bab 4 Persatuan dan Kesatuan di Lingkup Wilayah Kabupaten dan Kota.pptx
Bab 4 Persatuan dan Kesatuan di Lingkup Wilayah Kabupaten dan Kota.pptxBab 4 Persatuan dan Kesatuan di Lingkup Wilayah Kabupaten dan Kota.pptx
Bab 4 Persatuan dan Kesatuan di Lingkup Wilayah Kabupaten dan Kota.pptx
 
OPTIMALISASI KOMUNITAS BELAJAR DI SEKOLAH.pptx
OPTIMALISASI KOMUNITAS BELAJAR DI SEKOLAH.pptxOPTIMALISASI KOMUNITAS BELAJAR DI SEKOLAH.pptx
OPTIMALISASI KOMUNITAS BELAJAR DI SEKOLAH.pptx
 
Modul Ajar Bahasa Inggris - HOME SWEET HOME (Chapter 3) - Fase D.pdf
Modul Ajar Bahasa Inggris - HOME SWEET HOME (Chapter 3) - Fase D.pdfModul Ajar Bahasa Inggris - HOME SWEET HOME (Chapter 3) - Fase D.pdf
Modul Ajar Bahasa Inggris - HOME SWEET HOME (Chapter 3) - Fase D.pdf
 
MODUL AJAR IPAS KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR IPAS KELAS 6 KURIKULUM MERDEKAMODUL AJAR IPAS KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR IPAS KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
 
Materi Sosialisasi US 2024 Sekolah Dasar pptx
Materi Sosialisasi US 2024 Sekolah Dasar pptxMateri Sosialisasi US 2024 Sekolah Dasar pptx
Materi Sosialisasi US 2024 Sekolah Dasar pptx
 
Program Kerja Public Relations - Perencanaan
Program Kerja Public Relations - PerencanaanProgram Kerja Public Relations - Perencanaan
Program Kerja Public Relations - Perencanaan
 
Aksi Nyata PMM Topik Refleksi Diri (1).pdf
Aksi Nyata PMM Topik Refleksi Diri (1).pdfAksi Nyata PMM Topik Refleksi Diri (1).pdf
Aksi Nyata PMM Topik Refleksi Diri (1).pdf
 
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
KELAS 10 PERUBAHAN LINGKUNGAN SMA KURIKULUM MERDEKA
KELAS 10 PERUBAHAN LINGKUNGAN SMA KURIKULUM MERDEKAKELAS 10 PERUBAHAN LINGKUNGAN SMA KURIKULUM MERDEKA
KELAS 10 PERUBAHAN LINGKUNGAN SMA KURIKULUM MERDEKA
 
TUGAS RUANG KOLABORASI 1.3 PRAKARSA PERUBAHAN
TUGAS RUANG KOLABORASI 1.3 PRAKARSA PERUBAHANTUGAS RUANG KOLABORASI 1.3 PRAKARSA PERUBAHAN
TUGAS RUANG KOLABORASI 1.3 PRAKARSA PERUBAHAN
 
PELAKSANAAN (dgn PT SBI) + Link2 Materi Pelatihan _"Teknik Perhitungan TKDN, ...
PELAKSANAAN (dgn PT SBI) + Link2 Materi Pelatihan _"Teknik Perhitungan TKDN, ...PELAKSANAAN (dgn PT SBI) + Link2 Materi Pelatihan _"Teknik Perhitungan TKDN, ...
PELAKSANAAN (dgn PT SBI) + Link2 Materi Pelatihan _"Teknik Perhitungan TKDN, ...
 
AKSI NYATA TOPIK 1 MERDEKA BELAJAR. PPTX
AKSI NYATA TOPIK 1 MERDEKA BELAJAR. PPTXAKSI NYATA TOPIK 1 MERDEKA BELAJAR. PPTX
AKSI NYATA TOPIK 1 MERDEKA BELAJAR. PPTX
 
AKSI NYATA Numerasi Meningkatkan Kompetensi Murid_compressed (1) (1).pptx
AKSI NYATA  Numerasi  Meningkatkan Kompetensi Murid_compressed (1) (1).pptxAKSI NYATA  Numerasi  Meningkatkan Kompetensi Murid_compressed (1) (1).pptx
AKSI NYATA Numerasi Meningkatkan Kompetensi Murid_compressed (1) (1).pptx
 
Pendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptx
Pendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptxPendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptx
Pendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptx
 
E-modul Materi Ekosistem untuk kelas X SMA
E-modul Materi Ekosistem untuk kelas X SMAE-modul Materi Ekosistem untuk kelas X SMA
E-modul Materi Ekosistem untuk kelas X SMA
 

Kerjasama dan perjanjian internasional yang bermanfaat bagi indonesia

  • 1.
  • 2. 1. Politik Luar Negeri Republik Indonesia • Dasar Pertimbangan Pada tahun-tahun pertama berdirinya negara RI, kita dihadapkan pada kenyataan sejarah, yaitu munculnya dua kekuatan besar dunia. Satu pihak, yaitu blok Barat dengan ideologi liberal yang didominasi Amerika dan Blok Timur dengan ideologi komunis yang dikuasai Uni Soviet. Kenyataan demikian sangat berpengaruh terhadap usaha-usaha bangsa Indonesia dalam konsolidasi demi kelangsungan hidup bangsa.
  • 3. Pengaruh lain adalah adanya ancaman dari Belanda yang ingin kembali menjajah Indonesia. Kondisi inilah yang kemudian menguatkan tekad bangsa Indonesia untuk merumuskan politik luar negerinya. Pada tanggal 2 September 1948, Pemerintah segera mengumumkan pendirian politik luar negeri Indonesia di hadapan Badan Pekerja KNIP yang antara lain berbunyi:
  • 4. “. . . Tetapi mestikah kita, bangsa Indonesia, yang memperjuangkan kemerdekaan bangsa dan negara kita hanya harus memilih antara pro-Rusia atau pro-Amerika? Apakah tak ada pendirian lain yang harus kita ambil dalam mengejar cita-cita kita?”
  • 5. Pemerintah berpendapat bahwa pendirian yang harus kita ambil adalah pendirian untuk tidak menjadi objek dalam pertarungan politik internasional, tetapi harus tetap menjadi subjek yang berhak menentukan sikap sendiri dan memperjuangkan tujuan sendiri, yaitu Indonesia merdeka seluruhnya. Perjuangan kita harus dilaksanakan diatas dasar semboyan kita yang lama, yaitu percaya akan diri sendiri dan berjuang atas kesangguapn kita sendiri. Dengan semboyan ini kita menjalin hubungan dengan negara-negara lain di dunia.
  • 6. Berdasarkan kondisi tersebut, pemerintah RI mengambil kebijakan politik luar negeri Indonesia yang bebas dan aktif. Dalam rangka menciptakan perdamaian dunia yang abadi, adil, dan sejahtera, negara kita harus tetap melaksanakan politik luar negeri yang bebas dan aktif.
  • 7. Sifat politik luar negeri negara RI yang bebas aktif mengandung makna sebagai berikut: Artinya kita bebas menentukan sikap dan I pandangan kita terhadap masalah-masalah N BEBAS internasional dan terlepas dari kekuatan- kekuatan raksasa dunia yang secara ideologis D bertentangan (Timur dengan komunisnya dan O Barat dengan lberalnya). N E Artinya kita dalam politik luar negeri S AKTIF senantiasa aktif memperjuangkan terbinanya perdamaian dunia. Aktif memperjuangkan I kebebasan dan kemerdekaan, aktif A memperjuangkan ketertiban dunia, dan aktif ikut serta menciptakan keadilan sosial dunia
  • 8. a. Bebas aktif, antiimperealis dan kolonialisme dalam segala bentuk manifestasinya dan ikut serta melaksanakan ketertiban dunia yang berdasarkan kemerdekaan, perdamaian abadi, dan keadilan sosial. b. Mengabdi kepada kepentingan nasional dan amanat penderitaan rakyat. Politik luar negeri Indonesia yang bebas aktif diabdikan kepada kepentingan nasional, terutama untuk kepentingan stabilitas dan kelancaran pembangunan di segala bidang.
  • 9. 2. Kerjasama dan Perjanjian Internasional yang Bermanfaat bagi Indonesia Pelaksanaan kerjasama dengan negara lain baik dalam bentuk bilateral, regional, maupun internasional bagi bangsa Indonesia merupakan konsekuensi dari sebuah negara yang merdeka dan berdaulat serta menjadi salah satu negara yang ada di dunia. Berikut ini adalah beberapa contoh jenis/bentuk kerjasama dan perjanjian internasional yang dilakukan oleh negara Indonesia.
  • 10. No Nama Uraian Keterangan 1. Bilateral • Persetujuan antara RI dan RRC mengenai • Ada kejelasan dalam pengaturan soal Dwi Kewarganegaraan telah disahkan kewarganegaraan turunan Cina yang sudah pada tanggal 11 Januari 1958 dengan berumur 18 th, apakah mau menjadi warga keluarnya UU No. 2 th. 1958. negara Indonesia atau kembali menjadi warga negara Cina dengan Sukarela. • Perjanjian RI-Malaysia tentang penetapan • Ada kejelasan dalam pemanfaatan laut, baik Garis Landas Kontinen kedua sebagai sarana transportasi air maupun negara, ditanda tangani padda tanggal 27 untuk kepentingan penangkapan ikan, Oktober 1969 dan mulai berlaku tanggal 7 eksplorasi kekayaan laut, mineral, tambang. November 1969. 2. Regional • Pembentukan ASEAN yang diprakarsai • Mempercepat proses pertumbuhan oleh pemimpin Indonesia, Malaysia, ekonomi, kemajuan sosial dan Filipina, Singapura, dan Thailand melalui pengembangan budaya. Demikian juga, jika deklarasi Bangkok pada tanggal 8 Agustus terjadi konflik hal ini dapat dengan mudah 1967. diselesaikan melalui jalan damai. • Persetujuan dibentuknya kawasan • Dapat meningkatkan investasi langsung ke perdagangan bebas ASEAN, yaitu negara-negara ASEAN, dan khususnya negara AFTA, yang ditandatangani pada tahun Indonesia 1995 oleh negara • Meningkatkan daya saing dan penghapusan Indonesia, Malaysia, Filipina, Singapura, da bea ekspor-impor bagi negara - negara yang n Thailand. berada di kawasan ASEAN
  • 11. 3. Multilateral • Masuknya negara RI menjadi • Mempercepat proses penyelesaian konflik Indonesia- anggota PBB pada tanggal 28 Belanda, sehingga mau mengakui kedaulatan Indonesia September 1950, kemudian keluar tanggal 27 Desember 1949 pada tanggal 7 Januari 1965 dan • Mempercepat proses pengembalian wilayah Irian Barat masuk kembali pada tanggal 28 yang dikuasai Belanda melalui misi UNTEA pada tanggal 1 September 1966. Mei 1963. • Pembentukan Negara-negara non • Sebagai wadah dalam menumbuhkan sikap solidaritas blok melalui KTT yang pertama pada negara-negara di kawasan Asia-Afrika dalam tahun 1961 di Beograd dan memperjuangkan kemerdekaannya sekaligus melawan dipelopori oleh negara kolonialisme, resialisme, dan zionisme. Indonesia, Yugoslavia, Mesir, India, d • Mengurangi ketegangan antara blok barat dan blok an Ghana. timur yang saat itu sedang terjadi “Perang Dingin” yang tidak mustahil juga akan melanda Indonesia. • Persetujuan dibentuknya CGI yang • Terwujudnya berbagai proyek infrastruktur sarana terdiri dari gabungan negara transportasi seperti jemnatan dan jalan untuk membuka Australia, Belgia, Kanada, Perancis, J wilayah-wilayah Indonesia yang terisolir. erman • Meningkatkan pertumbuhan ekonomi yang mampu Barat, Italia, Jepang, Belanda, Seland menjangkau seluruh wilayah Indonesia. ia Baru, Swiss, Inggris, dan Amerika • Meningkatkan gairah para investor, terutama dari Serikat, yang berupaya membantu negara-negara anggota CGI dalam menanamkab Indonesia dalam permbangunan investasinya di Indonesia. berbagai proyek melaui dana pinjaman bank. • Pengesahan Konvensi Internasional • Masyarakat Indonesia akan lebih memahami bahwa tentang Penghapusan segala bentuk sebagai bagian masyarakat Internasional harus diskriminasi rasial 1965, dengan menghormati, menghargai, dan menjunjung tinggi prinsip dikeluarkannya UU No. 29 th. 1999 dan tujuan Piagam PBB serta Deklarasi Universal Hak – hak Asasi Manusia.