SlideShare a Scribd company logo
1 of 17
Dalam bahasa Arab, setidaknya ada tiga istilah
yang menunjukkan makna peserta didik yaitu :
MURID
AL-TILMIDZ
AL-THALIB
Arada - Yuridu-Iradatan
- Muridan
(Tidak memiliki akar kata)
Thalaba – Yathlubu –
Thalabatan - Tholibun
orang yang menginginkan
atau membutuhkan sesuatu
pelajar atu murid
orang yang mencari sesuatu
atau menuntut ilmu
“Peserta didik adalah murid bukan pelajar, anak
didik atau peserta didik. Pemakaian murid dalam
pendidikan mengandung kesungguhan belajar,
memuliakan guru, keprihatinan guru terhadap
murid. Dalam konsep ini wajib, dalam perbuatan
mengajar dan belajar terdapat keberkahan
tersendiri. Sebutan murid lebih umum sama
halnya dengan penyebutan anak didik dan
peserta didik. Istilah murid memiliki ciri khas
tersendiri dalam ajaran Islam.”
Ahmad Tafsir (2006:164-165)
“Dari segi kedudukannya , anak didik adalah makhluk
yang sedang berada dalam proses perkembangan
dan pertumbuhan menurut fithrahnya masing-
masing. Mereka memerlukan bimbingan dan
pengarahan yang konsisten menuju ke arah titik
optimal kemampuan fitrahnya. Dalam pandangan
lebih modern, anak didik tidak hanya dianggap
sebagai objek atau sasaran pendidikan, melainkan
harus perlakukan sebagai subjek pendidikan.”
Abuddin Nata (2005:131)
َ‫ع‬ ٌ‫ة‬َ‫ض‬ْ‫ي‬ ِ
‫ر‬َ‫ف‬ ِ‫م‬ْ‫ل‬ِ‫ع‬ْ‫ال‬ ُ‫ب‬َ‫ل‬َ‫ط‬
‫م‬ِ‫ل‬ْ‫س‬ُ‫م‬ ُّ‫ل‬ُ‫ك‬ ‫ى‬َ‫ل‬
Sabda Rasulullah SAW :
“ Menuntut ilmu adalah kewajiban setiap muslim”
Menurut Muhammad bin Abduh bin Hasan Khairullah,
bahwasannya peserta didik adalah semua orang, baik berjenis
kelamin laki-laki maupun perempuan baik anak-anak maupun
dewasa yang sedang mengalami fase perkembangan baik secara
fisik atau psikis yang memiliki kesamaan dalam hal pendidikan.
Proses ini dilakukan dengan cara dididik, dibina, dan dilatih untuk
menjadi makhluk yang taat kepada Allah SWT melalui pendidikan
Islam.
ِ‫ع‬‫ا‬َ‫ج‬ ‫ى‬ِ‫ن‬ِ‫إ‬ ِ‫ة‬َ‫ك‬ِ‫ئ‬َ‫ل‬َ‫م‬ْ‫ل‬ِ‫ل‬ َ‫ُّك‬‫ب‬َ‫ر‬ َ‫ل‬‫ا‬َ‫ق‬ ْ‫ذ‬ِ‫إ‬ َ‫و‬
ْ‫و‬ُ‫ل‬‫ا‬َ‫ق‬ ً‫ة‬َ‫ف‬ْ‫ي‬ِ‫ل‬َ‫خ‬ ِ
‫ض‬ ْ‫ر‬َ‫أل‬ْ‫ا‬ ‫ى‬ِ‫ف‬ ٌ‫ل‬
‫ا‬
ْ‫س‬َ‫ي‬ َ‫و‬ ‫ا‬َ‫ه‬ْ‫ي‬ِ‫ف‬ ُ‫د‬ِ‫س‬ْ‫ف‬ُ‫ي‬ ْ‫ن‬َ‫م‬ ‫ا‬َ‫ه‬ْ‫ي‬ِ‫ف‬ ُ‫ل‬َ‫ع‬ْ‫ج‬َ‫ت‬َ‫أ‬
ِ‫ب‬َ‫س‬ُ‫ن‬ ُ‫ن‬ْ‫َح‬‫ن‬ َ‫و‬ َ‫ء‬‫ا‬َ‫م‬ِ‫الد‬ ُ‫ك‬ِ‫ف‬
َ‫ك‬ِ‫د‬ْ‫م‬َ‫ح‬ِ‫ب‬ ُ‫ح‬
ْ‫ع‬َ‫ت‬ َ‫ال‬ ‫ا‬َ‫م‬ ُ‫م‬َ‫ل‬ْ‫ع‬َ‫أ‬ ‫ى‬ِ‫ن‬ِ‫إ‬ َ‫ل‬‫ا‬َ‫ق‬ َ‫ك‬َ‫ل‬ ُ‫س‬ِ‫د‬َ‫ق‬ُ‫ن‬ َ‫و‬
ََ  ْ‫و‬ُ‫م‬َ‫ل‬
(
30
)
َ‫م‬َ‫د‬‫ا‬َ‫ء‬ َ‫م‬َّ‫ل‬َ‫ع‬ َ‫و‬
َ‫م‬ْ‫ال‬ ‫ى‬َ‫ل‬َ‫ع‬ ْ‫م‬ُ‫ه‬َ‫ض‬َ‫ر‬َ‫ع‬ َّ‫م‬ُ‫ث‬ ‫ا‬َ‫ه‬َّ‫ل‬ُ‫ك‬ َ‫ء‬‫ا‬َ‫م‬ْ‫س‬َ ْ
‫األ‬
ِ‫ب‬ ‫ى‬ِ‫ن‬‫و‬ُ‫ئ‬ِ‫ب‬ْ‫ن‬َ‫أ‬ َ‫ل‬َ‫ق‬َ‫ف‬ ِ‫ة‬َ‫ك‬ِ‫ئ‬َ‫ل‬
ِ‫اء‬َ‫م‬ْ‫س‬َ‫أ‬
َ‫ْن‬‫ي‬ِ‫ق‬ِ‫د‬َ‫ص‬ ْ‫م‬ُ‫ت‬ْ‫ن‬ُ‫ك‬ َْ ِ‫إ‬ ِ‫ء‬َ‫ال‬ُ‫ؤ‬َ‫ه‬
(
31
)
Surah al-Baqarah (2) ayat 30-31
Dan (ingatlah) ketika Tuhanmu berfirman kepada para malaikat, “Aku hendak menjadikan
khalifah di bumi.” Mereka berkata, “Apakah Engkau hendak menjadikan orang yang
merusak dan menumpahkan darah di sana, sedangkan kami bertasbih memuji-Mu dan
mensucikan nama-Mu?” Dia berfirman, “Sungguh, Aku mengetahui apa yang tidak kamu
ketahui.” Dan Dia ajarkan kepada Adam nama-nama (benda) semuanya, kemudian Dia
perlihatkan kepada para malaikat, seraya berfirman, “Sebutkan kepada-Ku nama semua
(benda) ini, jika kamu yang benar.”
Murid Sebagai Objek dan Subjek Pendidikan
Ada dua sosok peserta didik yang diperbincangkan dalam
ayat tersebut, yaitu malaikat dan Nabi Adam. Pendidiknya
adalah Allah. Dia mengajar malaikat dan juga mengajar
Adam.
Malaikat diberi hak berbicara
mengenai apa yang akan Allah
lakukan, yaitu penciptaan manusia
sebagai khalifah di muka bumi
Nabi Adam sebagai peserta didik
tidak hanya menerima transfer ilmu
tanpa usaha dari Allah. Tetapi, Allah
memberikan daya kepadanya,
berupa indra, akal dan qalbu,
sehingga membuat Nabi Adam aktif
dan memperoleh ilmu mengungguli
malaikat, malaikat tidak menguasai
ilmu yang dikuasai Nabi Adam
Sikap Peserta Didik Terhadap Pendidik
Allah berfirman dalam surah An-Nisa (4) ayat 170:
ِ‫ب‬ ُ‫ل‬‫و‬ُ‫س‬َّ‫الر‬ ْ‫م‬ُ‫ك‬َ‫ء‬‫ا‬َ‫ج‬ ْ‫د‬َ‫ق‬ ُ‫اس‬َّ‫ن‬‫ال‬ ‫ا‬َ‫ه‬ُّ‫ي‬َ‫أ‬َ‫ي‬
َ‫ئ‬َ‫ف‬ ْ‫م‬ُ‫ك‬ِ‫ب‬َّ‫ر‬ ْ‫ن‬ِ‫م‬ ِ‫ق‬َ‫ح‬ْ‫ال‬
ْ‫م‬ُ‫ك‬َّ‫ل‬ ‫ا‬ً‫ْر‬‫ي‬َ‫خ‬ ‫ا‬ ْ‫و‬ُ‫ن‬ِ‫ام‬
‫ا‬ ْ‫و‬ُ‫ر‬ُ‫ف‬ْ‫ك‬َ‫ت‬ َْ ِ‫إ‬ َ‫و‬
‫ى‬ِ‫ف‬ ‫ا‬َ‫م‬ ِ ِ
‫لِل‬ َّ‫ن‬ِ‫إ‬َ‫ف‬
َ‫ان‬َ‫ك‬ َ‫و‬ ِ
‫ض‬ ْ‫ر‬َ‫أل‬‫ا‬ َ‫و‬ ِ‫ت‬ َ‫و‬َ‫م‬َّ‫س‬‫ال‬
‫ْم‬‫ي‬ِ‫ك‬َ‫ح‬ ‫ا‬ً‫م‬ِ‫ل‬َ‫ع‬ ُ‫هللا‬
ً‫ا‬
Wahai manusia! Sungguh, telah datang Rasul (Muhammad) kepadamu dengan
(membawa) kebenaran dari Tuhanmu, maka berimanlah (kepadanya), itu lebih baik
bagimu. Dan jika kamu kafir, (itu tidak merugikan bagi Allah sedikit pun) karena
sesungguhnya milik Allah-lah apa yang di langit dan di bumi. Allah Maha mengetahui,
Maha bikajksana.
Ayat ini menyeru seluruh manusia agar beriman kepada Rasulullah Muhammad
SAW yang diutus oleh Allah sebagai pendidik manusia. Agar proses pendidikan
berhasil meraih tujuannya, terdapat suatu sikap yang seharusnya dimiliki
peserta didik, yaitu yakin dan percaya kepada guru yang mengajarnya.
tonggak pertama dan utama yang mesti dibangun
sebelum terjadinya proses pembelajaran lebih jauh dan
mendalam adalah keyakinan siswa terhadap kompetensi
yang dimilki oleh guru. Keyakinan ini akan melahirkan
penghormatan siswa kepada guru, dan selanjutnya
kecintaan kepada pelajaran yang diajarkan oleh guru
tersebut. Dan untuk membangun keyakinan itu, guru
perlu tampil meyakinkan yang tergambar dalam
penguasaannya terhadap materi, kemampuannya dalam
menyajikan materi tersebut, sikap dan perbuatannya,
serta interaksi sosialnya yang baik dan mulia baik
dengan siswa ataupun dengan masyarakat luas.
Dengan demikian, paling tidak ada empat norma yang mesti dijaga peserta
didik dalam bermuamalah dengan gurunya, yaitu :
1) Kepercayaan dan keyakinan peserta didik kepada guru, dimana
guru memang layak mengajar karena telah memenuhi
kualifikasi dan kmpetensi dalam melaksanakan pembelajaran.
2) Tidak boleh mendahului ketetapan dan jawaban guru mengenai
persoalan apa saja yang timbul dalam proses pembelajaran.
3) Seorang peserta didik, terutama dalam proses pembelajaran,
tidak boleh meninggikan suaranya sehingga mengalahkan suara
guru karena hal itu dapat mengganggu proses pembelajaran.
4) Peserta didik tidak layak memanggil guru seperti memanggil
teman sebayanya.
Karakteristik peserta didik dalam Hadits
 Memiliki Potensi

ْ‫ن‬َ‫ع‬
‫ي‬ِ‫ب‬َ‫أ‬
َ‫ة‬َ‫ْر‬‫ي‬َ‫ر‬ُ‫ه‬
َ‫ي‬ ِ
‫ض‬َ‫ر‬
ُ َّ
‫ّللا‬
ُ‫ه‬ْ‫ن‬َ‫ع‬
َ‫ل‬‫ا‬َ‫ق‬
َ‫ق‬
َ‫ل‬‫ا‬
ُّ‫ي‬ِ‫ب‬َّ‫ن‬‫ال‬
‫ى‬َّ‫ل‬َ‫ص‬
ُ َّ
‫ّللا‬
َ‫ع‬
ِ‫ه‬ْ‫ي‬َ‫ل‬
َ‫م‬َّ‫ل‬َ‫س‬ َ‫و‬
ُّ‫ل‬ُ‫ك‬
ْ‫و‬َ‫م‬
‫ود‬ُ‫ل‬
ُ‫د‬َ‫ل‬‫و‬ُ‫ي‬
‫ى‬َ‫ل‬َ‫ع‬
ِ‫ة‬َ‫ر‬ْ‫ط‬ِ‫ف‬ْ‫ال‬
ُ‫ه‬‫ا‬ َ‫و‬َ‫ب‬َ‫أ‬َ‫ف‬
ِ‫و‬َ‫ه‬ُ‫ي‬
ِ‫ه‬ِ‫ن‬‫ا‬َ‫د‬
ْ‫و‬َ‫أ‬
ِ‫ه‬ِ‫ن‬‫ا‬َ‫ر‬ ِ
‫َص‬‫ن‬ُ‫ي‬
ْ‫و‬َ‫أ‬
ِ‫ج‬َ‫م‬ُ‫ي‬
ِ‫ه‬ِ‫ن‬‫ا‬َ‫س‬
ِ‫ل‬َ‫ث‬َ‫م‬َ‫ك‬
ْ‫ي‬ِ‫ه‬َ‫ب‬ْ‫ال‬
ِ‫ة‬َ‫م‬
ُ‫ج‬َ‫ت‬ْ‫ن‬ُ‫ت‬
َ‫ة‬َ‫م‬ْ‫ي‬ِ‫ه‬َ‫ب‬ْ‫ال‬
،
ْ‫ل‬َ‫ه‬
‫ى‬َ‫ر‬َ‫ت‬
‫ا‬َ‫ه‬ْ‫ي‬ِ‫ف‬
َ‫ج‬
َ‫ء‬‫ا‬َ‫ع‬ْ‫د‬
.
‫رواه‬
‫البخارى‬
‫ومسلم‬
‫وأبوداود‬
‫والترمذى‬
‫والنسائى‬
‫ومالك‬
‫وغيره‬
 “dari abu Hurairah r.a , Rasulullah s.a.w bersabda : “setiap anak dilahirkan dalam
keadaan fitrah, kedua orang tuanyalah yang membelokkannya menjadi Yahudi, Nasrani,
atau Majusi. Bagaikan binatang yang melahirkan binatang.bagaimana pendapatmu,
apakah didapati kekurangan? ( HR. Al-Bukhari, Muslim, Abu Dawud, At-Tirmidzi, An-
Nasa’I, Malik, dan lainnya)
 Kemudian Abu hurairah membaca firman Allah (QS. Ar-Rum: 30). (tetaplah atas) fitrah
Allah yang menciptakan Manusia menurut fitrah itu. Tidak ada perubahan atas Fitrah
itu (Agama Allah).
 Fitrah yang dimaksud adalah agama Islam. Ibnu Hajar al-Asqalani, Fath Al-Bari
Syarh Shahih Al-Bukhari, jus III, (Jakarta: Pustaka Azzam, 2008) , cet. ke-1, hlm. 619 dan
Abu Ath-Thayyib Muhammad Syams Al-Haqq Al-Azhim Abadi, ‘Aun Al-Ma’bud Syarh
Sunan Abi Dawud, (Beirut: Dar Al-Fikr, 339 H/979 M) , jus XII, hlm. 487.
Syarah Hadis (penjelasan Hadis)
 Hadis ini menjelaskan tentang status fitrah setiap
anak, bahwa statusnya bersih, dan fitrahnya Islam.
Namun kedua orang tuanya yang menggiring
anaknya menjadi Yahudi, Nasrani, atau Majusi.
 Hadis ini memperkuat bahwa pengaruh orang tua
sangat dominan dalam pembentukan kepribadian
seorang anak, karna pendidikan yang pertama
dilalui adalah pendidikan dalam keluarga. (Fitrah yang
dimaksud adalah agama Islam. Ibnu Hajar al-Asqalani, Fath Al-Bari Syarh
Shahih Al-Bukhari, jus III, (Jakarta: Pustaka Azzam, 2008) , cet. ke-1, hlm.
619 dan Abu Ath-Thayyib Muhammad Syams Al-Haqq Al-Azhim Abadi,
‘Aun Al-Ma’bud Syarh Sunan Abi Dawud, (Beirut: Dar Al-Fikr, 339 H/979
M) , jus XII, hlm. 487).
 Secara etimologi, kata fitrah berasal dari bahasa Arab, yaitu
dari kata: fathora, yafthuru, fathrang, wa fithrotan. Yang
diantaranya artinya :
 Terbelah dan tumbuh, misalnya: ‫طر‬َ‫ف‬ ‫ر‬ْ‫ي‬ِ‫ع‬َ‫ب‬‫ال‬ ُ‫اب‬َ‫ن‬ – “onta itu
terbelah (dagin gusi) dan tumbuh gigi taringnya.” Tumbuhnya
gigi taring dengan membelah daging gusi mengawali asal
kejadiaannya, disebut fitrah.
 Ciptaan awal, misalnya firman Allah dalam QS. Al-an`aam: (6):
79:

"
ِ‫ت‬َ‫ا‬‫و‬ ‫ا‬َ‫م‬َّ‫س‬‫ال‬ َ‫ر‬َ‫ط‬َ‫ف‬ ‫ِي‬‫ذ‬َّ‫ل‬ِ‫ل‬ َ‫ي‬ِ‫ه‬ْ‫ج‬َ‫و‬ ُ‫ْت‬‫ه‬َّ‫ج‬َ‫و‬ ْ‫ي‬ِ‫ن‬ِ‫إ‬
‫اا‬ْ‫ي‬ََِِ َ
ََْْ‫َا‬‫ا‬َ‫و‬
"
 “sesungguhnya aku menghadapkan diriku kepada tuhan yang
menciptakan langit dan bumi dengan cenderung kepada
agama yang benar”.
 Dalam ayat diatas, ciptaan langit dan bumi adalah ciptaan yang
tidak ada sebelumya dan tidak ada yang menyerupainya.
Demikian juga ciptaan allah yang lain, seperti bentuk manusia
baik segi jasmani dan rohani adalah fitrah.
 Majma al-Lughah al-Arabiyyah, al-Mu’jam al-Wajiz, (Mesir:
Wazarah al-Tarbiyah wa al-Ta’lim, 1997), hlm. 476.
 Rasulullah SAW bersabda:

ِ‫ة‬َ‫ر‬ْ‫ط‬ِ‫ف‬‫ال‬ ‫ى‬َ‫ل‬َ‫ع‬ ُ‫د‬َ‫ل‬ ْ‫و‬ُ‫ي‬ َّ‫ال‬‫إ‬ ٍ‫د‬‫و‬ُ‫ل‬ ْ‫و‬َ‫م‬ ْ‫ن‬ِ‫م‬ ‫ا‬َ‫م‬
 “tidak ada dari seorang anak (adam) melainkan
dilahirkan atas fitrah (islam)”.
 Berbeda dengan makna fitrah pada hadis di atas; “setiap
anak dilahirkan dalam keadaan fitrah...” makna fitrah disini
ada beberapa pengertian, di antaranya:
 Al-khilaqah [ciptaan] awal sejak lahir yang masih netral
tidak diketahui iman dan kufurnya sehingga mencapai
umur baligh.
 Al (‫)ال‬ pada kata “al-fitrah” (‫ة‬ َ‫ر‬ْ‫ط‬ِ‫ف‬‫)ال‬ bermakna; fitrah yang
sudah dimaklumi (‫للعهد‬ ) maknanya ‫ط‬ِ‫ف‬‫ابويه‬ ‫رة‬ (fitrah anak
mengikuti fitrah kedua orang tuanya). Fitrah anak Islam
jika orang tuanya muslim dan sebaliknya.
LANJUTAN
 Fitrah diartikan agama Islam
 Jadi, setiap anak yang lahir membawa fitrah yakni
agama Islam, sekalipun dari orang tua yang non-
Muslim.
Kesimpulan
Guru yang baik adalah pendidik yang tidak hanya
menyuguhkan ilmu yang siap dikonsumsi saja, tetapi ia juga
mesti memberikan alat untuk mendapatkan ilmu itu.
Sehingga mereka aktif dan kreatif menggunakan alat
tersebut. Allah tidak hanya menurunkan ilmu kepada
manusia dalam bentuk ilham dan wahyu, tetapi Dia juga
memberikan perangkat untuk memperolehnya sehingga
manusia bisa “mandiri” dalam mencari ilmu. Hal ini
semestinya dicontoh dan diteladani oleh para guru dalam
melaksankan tugasnya.
---T. KASIH---

More Related Content

Similar to Peserta_didik_dalam_perspektif_islam.pptx

Bertutur santun dalam islam
Bertutur santun dalam islamBertutur santun dalam islam
Bertutur santun dalam islam
yuniarkowahyu
 
Bertuntun santun dalam islam
Bertuntun santun dalam islamBertuntun santun dalam islam
Bertuntun santun dalam islam
yuniarkowahyu
 
Metode pendidikan islam surat ibrahim ayat 24 27
Metode pendidikan islam surat ibrahim ayat 24 27Metode pendidikan islam surat ibrahim ayat 24 27
Metode pendidikan islam surat ibrahim ayat 24 27
Adeng Supriatna
 

Similar to Peserta_didik_dalam_perspektif_islam.pptx (20)

PROJEK AKHIR GURU IMPIAN- BALQIS SHUHADA AMINULLAH (A175998).pptx
PROJEK AKHIR GURU IMPIAN- BALQIS SHUHADA AMINULLAH (A175998).pptxPROJEK AKHIR GURU IMPIAN- BALQIS SHUHADA AMINULLAH (A175998).pptx
PROJEK AKHIR GURU IMPIAN- BALQIS SHUHADA AMINULLAH (A175998).pptx
 
PPT kelompok 1- Manusia dan Kewajiban belajar.pptx
PPT kelompok 1- Manusia dan Kewajiban belajar.pptxPPT kelompok 1- Manusia dan Kewajiban belajar.pptx
PPT kelompok 1- Manusia dan Kewajiban belajar.pptx
 
Hadits nabi saw tentang menuntut ilmu 02
Hadits nabi saw tentang menuntut ilmu 02Hadits nabi saw tentang menuntut ilmu 02
Hadits nabi saw tentang menuntut ilmu 02
 
Hadits nabi saw tentang menuntut ilmu
Hadits nabi saw tentang menuntut ilmuHadits nabi saw tentang menuntut ilmu
Hadits nabi saw tentang menuntut ilmu
 
Membangun Keteladanan Sejak dari Rumah
Membangun Keteladanan Sejak dari RumahMembangun Keteladanan Sejak dari Rumah
Membangun Keteladanan Sejak dari Rumah
 
Materi kuliah landasan pendidikan
Materi kuliah landasan pendidikan Materi kuliah landasan pendidikan
Materi kuliah landasan pendidikan
 
Sirah Nabawiyah 21: Bi'tsah_Tadabbur Surat Al-'alaq
Sirah Nabawiyah 21: Bi'tsah_Tadabbur Surat Al-'alaqSirah Nabawiyah 21: Bi'tsah_Tadabbur Surat Al-'alaq
Sirah Nabawiyah 21: Bi'tsah_Tadabbur Surat Al-'alaq
 
Bertutur santun dalam islam
Bertutur santun dalam islamBertutur santun dalam islam
Bertutur santun dalam islam
 
Tugas tafsir
Tugas tafsirTugas tafsir
Tugas tafsir
 
Bertuntur santun dalam islam
Bertuntur santun dalam islamBertuntur santun dalam islam
Bertuntur santun dalam islam
 
Hadits nabi saw tentang menuntut ilmu 02
Hadits nabi saw tentang menuntut ilmu 02Hadits nabi saw tentang menuntut ilmu 02
Hadits nabi saw tentang menuntut ilmu 02
 
Ms pillars of islam
Ms pillars of islamMs pillars of islam
Ms pillars of islam
 
Rpp bab 2 Iman Kepada Allah dan Asmaul Husna kurikulum 2013
Rpp bab 2 Iman Kepada Allah dan Asmaul Husna kurikulum 2013Rpp bab 2 Iman Kepada Allah dan Asmaul Husna kurikulum 2013
Rpp bab 2 Iman Kepada Allah dan Asmaul Husna kurikulum 2013
 
Bertuntun santun dalam islam
Bertuntun santun dalam islamBertuntun santun dalam islam
Bertuntun santun dalam islam
 
Metode pendidikan islam surat ibrahim ayat 24 27
Metode pendidikan islam surat ibrahim ayat 24 27Metode pendidikan islam surat ibrahim ayat 24 27
Metode pendidikan islam surat ibrahim ayat 24 27
 
TAFSIR AYAT-AYAT AL-QURAN TENTANG KONSEP METODE PEMBELAJARAN (PANDUAN PENGEMB...
TAFSIR AYAT-AYAT AL-QURAN TENTANG KONSEP METODE PEMBELAJARAN (PANDUAN PENGEMB...TAFSIR AYAT-AYAT AL-QURAN TENTANG KONSEP METODE PEMBELAJARAN (PANDUAN PENGEMB...
TAFSIR AYAT-AYAT AL-QURAN TENTANG KONSEP METODE PEMBELAJARAN (PANDUAN PENGEMB...
 
MENCETAK ANAK JUARA DUNIA AKHERAT.pptx
MENCETAK ANAK JUARA DUNIA AKHERAT.pptxMENCETAK ANAK JUARA DUNIA AKHERAT.pptx
MENCETAK ANAK JUARA DUNIA AKHERAT.pptx
 
LMCP1112 FALSAFAH PENDIDIKAN ISLAM (A173825).pptx
LMCP1112 FALSAFAH PENDIDIKAN ISLAM (A173825).pptxLMCP1112 FALSAFAH PENDIDIKAN ISLAM (A173825).pptx
LMCP1112 FALSAFAH PENDIDIKAN ISLAM (A173825).pptx
 
Revisi tafsir tarbawi
Revisi tafsir tarbawiRevisi tafsir tarbawi
Revisi tafsir tarbawi
 
PESERTA DIDIK PERSPEKTIF HADITS.pptx
PESERTA DIDIK PERSPEKTIF HADITS.pptxPESERTA DIDIK PERSPEKTIF HADITS.pptx
PESERTA DIDIK PERSPEKTIF HADITS.pptx
 

More from DienEmirats1 (11)

Aqidah islam.pptx
Aqidah islam.pptxAqidah islam.pptx
Aqidah islam.pptx
 
Hadis Tarbawi.pdf
Hadis Tarbawi.pdfHadis Tarbawi.pdf
Hadis Tarbawi.pdf
 
Jumlah_Filiyah_Ismiyah.pptx
Jumlah_Filiyah_Ismiyah.pptxJumlah_Filiyah_Ismiyah.pptx
Jumlah_Filiyah_Ismiyah.pptx
 
powerpointhadisttarbawibhsaind-130115205443-phpapp02-1.pdf
powerpointhadisttarbawibhsaind-130115205443-phpapp02-1.pdfpowerpointhadisttarbawibhsaind-130115205443-phpapp02-1.pdf
powerpointhadisttarbawibhsaind-130115205443-phpapp02-1.pdf
 
PUPUT FAUZIYAH-sihir dlm pdgn hadits.pdf
PUPUT FAUZIYAH-sihir dlm pdgn hadits.pdfPUPUT FAUZIYAH-sihir dlm pdgn hadits.pdf
PUPUT FAUZIYAH-sihir dlm pdgn hadits.pdf
 
Power_Point_Pembagian_Fiil_Berdasarkan_S.pptx
Power_Point_Pembagian_Fiil_Berdasarkan_S.pptxPower_Point_Pembagian_Fiil_Berdasarkan_S.pptx
Power_Point_Pembagian_Fiil_Berdasarkan_S.pptx
 
iman-kpd- Allah.ppt
iman-kpd- Allah.pptiman-kpd- Allah.ppt
iman-kpd- Allah.ppt
 
asmaul-husna-materi-pai-kelas-12 -edit Copy.pptx
asmaul-husna-materi-pai-kelas-12 -edit Copy.pptxasmaul-husna-materi-pai-kelas-12 -edit Copy.pptx
asmaul-husna-materi-pai-kelas-12 -edit Copy.pptx
 
PENGANTAR_ILMU_KALAM_ppt.ppt
PENGANTAR_ILMU_KALAM_ppt.pptPENGANTAR_ILMU_KALAM_ppt.ppt
PENGANTAR_ILMU_KALAM_ppt.ppt
 
Aqidah islam - 3dit.pptx
Aqidah islam - 3dit.pptxAqidah islam - 3dit.pptx
Aqidah islam - 3dit.pptx
 
fdokumen.com_tauhid-5693fe9fba5cb.ppt
fdokumen.com_tauhid-5693fe9fba5cb.pptfdokumen.com_tauhid-5693fe9fba5cb.ppt
fdokumen.com_tauhid-5693fe9fba5cb.ppt
 

Recently uploaded

Kenakalan Remaja (Penggunaan Narkoba).ppt
Kenakalan Remaja (Penggunaan Narkoba).pptKenakalan Remaja (Penggunaan Narkoba).ppt
Kenakalan Remaja (Penggunaan Narkoba).ppt
novibernadina
 
Contoh PPT Seminar Proposal Teknik Informatika.pptx
Contoh PPT Seminar Proposal Teknik Informatika.pptxContoh PPT Seminar Proposal Teknik Informatika.pptx
Contoh PPT Seminar Proposal Teknik Informatika.pptx
IvvatulAini
 
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptxBab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
ssuser35630b
 
Modul 2 - Bagaimana membangun lingkungan belajar yang mendukung transisi PAUD...
Modul 2 - Bagaimana membangun lingkungan belajar yang mendukung transisi PAUD...Modul 2 - Bagaimana membangun lingkungan belajar yang mendukung transisi PAUD...
Modul 2 - Bagaimana membangun lingkungan belajar yang mendukung transisi PAUD...
pipinafindraputri1
 
Modul Projek Bangunlah Jiwa dan Raganya - Damai Belajar Bersama - Fase C.pptx
Modul Projek Bangunlah Jiwa dan Raganya - Damai Belajar Bersama - Fase C.pptxModul Projek Bangunlah Jiwa dan Raganya - Damai Belajar Bersama - Fase C.pptx
Modul Projek Bangunlah Jiwa dan Raganya - Damai Belajar Bersama - Fase C.pptx
RIMA685626
 

Recently uploaded (20)

DAFTAR PPPK GURU KABUPATEN PURWOREJO TAHUN 2024
DAFTAR PPPK GURU KABUPATEN PURWOREJO TAHUN 2024DAFTAR PPPK GURU KABUPATEN PURWOREJO TAHUN 2024
DAFTAR PPPK GURU KABUPATEN PURWOREJO TAHUN 2024
 
Intellectual Discourse Business in Islamic Perspective - Mej Dr Mohd Adib Abd...
Intellectual Discourse Business in Islamic Perspective - Mej Dr Mohd Adib Abd...Intellectual Discourse Business in Islamic Perspective - Mej Dr Mohd Adib Abd...
Intellectual Discourse Business in Islamic Perspective - Mej Dr Mohd Adib Abd...
 
Prov.Jabar_1504_Pengumuman Seleksi Tahap 2_CGP A11 (2).pdf
Prov.Jabar_1504_Pengumuman Seleksi Tahap 2_CGP A11 (2).pdfProv.Jabar_1504_Pengumuman Seleksi Tahap 2_CGP A11 (2).pdf
Prov.Jabar_1504_Pengumuman Seleksi Tahap 2_CGP A11 (2).pdf
 
Bab 4 Persatuan dan Kesatuan di Lingkup Wilayah Kabupaten dan Kota.pptx
Bab 4 Persatuan dan Kesatuan di Lingkup Wilayah Kabupaten dan Kota.pptxBab 4 Persatuan dan Kesatuan di Lingkup Wilayah Kabupaten dan Kota.pptx
Bab 4 Persatuan dan Kesatuan di Lingkup Wilayah Kabupaten dan Kota.pptx
 
vIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsx
vIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsxvIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsx
vIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsx
 
Kenakalan Remaja (Penggunaan Narkoba).ppt
Kenakalan Remaja (Penggunaan Narkoba).pptKenakalan Remaja (Penggunaan Narkoba).ppt
Kenakalan Remaja (Penggunaan Narkoba).ppt
 
Contoh PPT Seminar Proposal Teknik Informatika.pptx
Contoh PPT Seminar Proposal Teknik Informatika.pptxContoh PPT Seminar Proposal Teknik Informatika.pptx
Contoh PPT Seminar Proposal Teknik Informatika.pptx
 
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptxBab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi BimTek _PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) & Perhi...
PELAKSANAAN + Link2 Materi BimTek _PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) & Perhi...PELAKSANAAN + Link2 Materi BimTek _PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) & Perhi...
PELAKSANAAN + Link2 Materi BimTek _PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) & Perhi...
 
MODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
Modul 2 - Bagaimana membangun lingkungan belajar yang mendukung transisi PAUD...
Modul 2 - Bagaimana membangun lingkungan belajar yang mendukung transisi PAUD...Modul 2 - Bagaimana membangun lingkungan belajar yang mendukung transisi PAUD...
Modul 2 - Bagaimana membangun lingkungan belajar yang mendukung transisi PAUD...
 
AKSI NYATA TOPIK 1 MERDEKA BELAJAR. PPTX
AKSI NYATA TOPIK 1 MERDEKA BELAJAR. PPTXAKSI NYATA TOPIK 1 MERDEKA BELAJAR. PPTX
AKSI NYATA TOPIK 1 MERDEKA BELAJAR. PPTX
 
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7
 
LATAR BELAKANG JURNAL DIALOGIS REFLEKTIF.ppt
LATAR BELAKANG JURNAL DIALOGIS REFLEKTIF.pptLATAR BELAKANG JURNAL DIALOGIS REFLEKTIF.ppt
LATAR BELAKANG JURNAL DIALOGIS REFLEKTIF.ppt
 
Aksi Nyata PMM Topik Refleksi Diri (1).pdf
Aksi Nyata PMM Topik Refleksi Diri (1).pdfAksi Nyata PMM Topik Refleksi Diri (1).pdf
Aksi Nyata PMM Topik Refleksi Diri (1).pdf
 
PELAKSANAAN (dgn PT SBI) + Link2 Materi Pelatihan _"Teknik Perhitungan TKDN, ...
PELAKSANAAN (dgn PT SBI) + Link2 Materi Pelatihan _"Teknik Perhitungan TKDN, ...PELAKSANAAN (dgn PT SBI) + Link2 Materi Pelatihan _"Teknik Perhitungan TKDN, ...
PELAKSANAAN (dgn PT SBI) + Link2 Materi Pelatihan _"Teknik Perhitungan TKDN, ...
 
Modul Projek Bangunlah Jiwa dan Raganya - Damai Belajar Bersama - Fase C.pptx
Modul Projek Bangunlah Jiwa dan Raganya - Damai Belajar Bersama - Fase C.pptxModul Projek Bangunlah Jiwa dan Raganya - Damai Belajar Bersama - Fase C.pptx
Modul Projek Bangunlah Jiwa dan Raganya - Damai Belajar Bersama - Fase C.pptx
 
Regresi Linear Kelompok 1 XI-10 revisi (1).pptx
Regresi Linear Kelompok 1 XI-10 revisi (1).pptxRegresi Linear Kelompok 1 XI-10 revisi (1).pptx
Regresi Linear Kelompok 1 XI-10 revisi (1).pptx
 
7.PPT TENTANG TUGAS Keseimbangan-AD-AS .pptx
7.PPT TENTANG TUGAS Keseimbangan-AD-AS .pptx7.PPT TENTANG TUGAS Keseimbangan-AD-AS .pptx
7.PPT TENTANG TUGAS Keseimbangan-AD-AS .pptx
 
PPT MODUL 6 DAN 7 PDGK4105 KELOMPOK.pptx
PPT MODUL 6 DAN 7 PDGK4105 KELOMPOK.pptxPPT MODUL 6 DAN 7 PDGK4105 KELOMPOK.pptx
PPT MODUL 6 DAN 7 PDGK4105 KELOMPOK.pptx
 

Peserta_didik_dalam_perspektif_islam.pptx

  • 1.
  • 2. Dalam bahasa Arab, setidaknya ada tiga istilah yang menunjukkan makna peserta didik yaitu : MURID AL-TILMIDZ AL-THALIB Arada - Yuridu-Iradatan - Muridan (Tidak memiliki akar kata) Thalaba – Yathlubu – Thalabatan - Tholibun orang yang menginginkan atau membutuhkan sesuatu pelajar atu murid orang yang mencari sesuatu atau menuntut ilmu
  • 3. “Peserta didik adalah murid bukan pelajar, anak didik atau peserta didik. Pemakaian murid dalam pendidikan mengandung kesungguhan belajar, memuliakan guru, keprihatinan guru terhadap murid. Dalam konsep ini wajib, dalam perbuatan mengajar dan belajar terdapat keberkahan tersendiri. Sebutan murid lebih umum sama halnya dengan penyebutan anak didik dan peserta didik. Istilah murid memiliki ciri khas tersendiri dalam ajaran Islam.” Ahmad Tafsir (2006:164-165)
  • 4. “Dari segi kedudukannya , anak didik adalah makhluk yang sedang berada dalam proses perkembangan dan pertumbuhan menurut fithrahnya masing- masing. Mereka memerlukan bimbingan dan pengarahan yang konsisten menuju ke arah titik optimal kemampuan fitrahnya. Dalam pandangan lebih modern, anak didik tidak hanya dianggap sebagai objek atau sasaran pendidikan, melainkan harus perlakukan sebagai subjek pendidikan.” Abuddin Nata (2005:131)
  • 5. َ‫ع‬ ٌ‫ة‬َ‫ض‬ْ‫ي‬ ِ ‫ر‬َ‫ف‬ ِ‫م‬ْ‫ل‬ِ‫ع‬ْ‫ال‬ ُ‫ب‬َ‫ل‬َ‫ط‬ ‫م‬ِ‫ل‬ْ‫س‬ُ‫م‬ ُّ‫ل‬ُ‫ك‬ ‫ى‬َ‫ل‬ Sabda Rasulullah SAW : “ Menuntut ilmu adalah kewajiban setiap muslim” Menurut Muhammad bin Abduh bin Hasan Khairullah, bahwasannya peserta didik adalah semua orang, baik berjenis kelamin laki-laki maupun perempuan baik anak-anak maupun dewasa yang sedang mengalami fase perkembangan baik secara fisik atau psikis yang memiliki kesamaan dalam hal pendidikan. Proses ini dilakukan dengan cara dididik, dibina, dan dilatih untuk menjadi makhluk yang taat kepada Allah SWT melalui pendidikan Islam.
  • 6. ِ‫ع‬‫ا‬َ‫ج‬ ‫ى‬ِ‫ن‬ِ‫إ‬ ِ‫ة‬َ‫ك‬ِ‫ئ‬َ‫ل‬َ‫م‬ْ‫ل‬ِ‫ل‬ َ‫ُّك‬‫ب‬َ‫ر‬ َ‫ل‬‫ا‬َ‫ق‬ ْ‫ذ‬ِ‫إ‬ َ‫و‬ ْ‫و‬ُ‫ل‬‫ا‬َ‫ق‬ ً‫ة‬َ‫ف‬ْ‫ي‬ِ‫ل‬َ‫خ‬ ِ ‫ض‬ ْ‫ر‬َ‫أل‬ْ‫ا‬ ‫ى‬ِ‫ف‬ ٌ‫ل‬ ‫ا‬ ْ‫س‬َ‫ي‬ َ‫و‬ ‫ا‬َ‫ه‬ْ‫ي‬ِ‫ف‬ ُ‫د‬ِ‫س‬ْ‫ف‬ُ‫ي‬ ْ‫ن‬َ‫م‬ ‫ا‬َ‫ه‬ْ‫ي‬ِ‫ف‬ ُ‫ل‬َ‫ع‬ْ‫ج‬َ‫ت‬َ‫أ‬ ِ‫ب‬َ‫س‬ُ‫ن‬ ُ‫ن‬ْ‫َح‬‫ن‬ َ‫و‬ َ‫ء‬‫ا‬َ‫م‬ِ‫الد‬ ُ‫ك‬ِ‫ف‬ َ‫ك‬ِ‫د‬ْ‫م‬َ‫ح‬ِ‫ب‬ ُ‫ح‬ ْ‫ع‬َ‫ت‬ َ‫ال‬ ‫ا‬َ‫م‬ ُ‫م‬َ‫ل‬ْ‫ع‬َ‫أ‬ ‫ى‬ِ‫ن‬ِ‫إ‬ َ‫ل‬‫ا‬َ‫ق‬ َ‫ك‬َ‫ل‬ ُ‫س‬ِ‫د‬َ‫ق‬ُ‫ن‬ َ‫و‬ ََ ْ‫و‬ُ‫م‬َ‫ل‬ ( 30 ) َ‫م‬َ‫د‬‫ا‬َ‫ء‬ َ‫م‬َّ‫ل‬َ‫ع‬ َ‫و‬ َ‫م‬ْ‫ال‬ ‫ى‬َ‫ل‬َ‫ع‬ ْ‫م‬ُ‫ه‬َ‫ض‬َ‫ر‬َ‫ع‬ َّ‫م‬ُ‫ث‬ ‫ا‬َ‫ه‬َّ‫ل‬ُ‫ك‬ َ‫ء‬‫ا‬َ‫م‬ْ‫س‬َ ْ ‫األ‬ ِ‫ب‬ ‫ى‬ِ‫ن‬‫و‬ُ‫ئ‬ِ‫ب‬ْ‫ن‬َ‫أ‬ َ‫ل‬َ‫ق‬َ‫ف‬ ِ‫ة‬َ‫ك‬ِ‫ئ‬َ‫ل‬ ِ‫اء‬َ‫م‬ْ‫س‬َ‫أ‬ َ‫ْن‬‫ي‬ِ‫ق‬ِ‫د‬َ‫ص‬ ْ‫م‬ُ‫ت‬ْ‫ن‬ُ‫ك‬ َْ ِ‫إ‬ ِ‫ء‬َ‫ال‬ُ‫ؤ‬َ‫ه‬ ( 31 ) Surah al-Baqarah (2) ayat 30-31 Dan (ingatlah) ketika Tuhanmu berfirman kepada para malaikat, “Aku hendak menjadikan khalifah di bumi.” Mereka berkata, “Apakah Engkau hendak menjadikan orang yang merusak dan menumpahkan darah di sana, sedangkan kami bertasbih memuji-Mu dan mensucikan nama-Mu?” Dia berfirman, “Sungguh, Aku mengetahui apa yang tidak kamu ketahui.” Dan Dia ajarkan kepada Adam nama-nama (benda) semuanya, kemudian Dia perlihatkan kepada para malaikat, seraya berfirman, “Sebutkan kepada-Ku nama semua (benda) ini, jika kamu yang benar.” Murid Sebagai Objek dan Subjek Pendidikan
  • 7. Ada dua sosok peserta didik yang diperbincangkan dalam ayat tersebut, yaitu malaikat dan Nabi Adam. Pendidiknya adalah Allah. Dia mengajar malaikat dan juga mengajar Adam. Malaikat diberi hak berbicara mengenai apa yang akan Allah lakukan, yaitu penciptaan manusia sebagai khalifah di muka bumi Nabi Adam sebagai peserta didik tidak hanya menerima transfer ilmu tanpa usaha dari Allah. Tetapi, Allah memberikan daya kepadanya, berupa indra, akal dan qalbu, sehingga membuat Nabi Adam aktif dan memperoleh ilmu mengungguli malaikat, malaikat tidak menguasai ilmu yang dikuasai Nabi Adam
  • 8. Sikap Peserta Didik Terhadap Pendidik Allah berfirman dalam surah An-Nisa (4) ayat 170: ِ‫ب‬ ُ‫ل‬‫و‬ُ‫س‬َّ‫الر‬ ْ‫م‬ُ‫ك‬َ‫ء‬‫ا‬َ‫ج‬ ْ‫د‬َ‫ق‬ ُ‫اس‬َّ‫ن‬‫ال‬ ‫ا‬َ‫ه‬ُّ‫ي‬َ‫أ‬َ‫ي‬ َ‫ئ‬َ‫ف‬ ْ‫م‬ُ‫ك‬ِ‫ب‬َّ‫ر‬ ْ‫ن‬ِ‫م‬ ِ‫ق‬َ‫ح‬ْ‫ال‬ ْ‫م‬ُ‫ك‬َّ‫ل‬ ‫ا‬ً‫ْر‬‫ي‬َ‫خ‬ ‫ا‬ ْ‫و‬ُ‫ن‬ِ‫ام‬ ‫ا‬ ْ‫و‬ُ‫ر‬ُ‫ف‬ْ‫ك‬َ‫ت‬ َْ ِ‫إ‬ َ‫و‬ ‫ى‬ِ‫ف‬ ‫ا‬َ‫م‬ ِ ِ ‫لِل‬ َّ‫ن‬ِ‫إ‬َ‫ف‬ َ‫ان‬َ‫ك‬ َ‫و‬ ِ ‫ض‬ ْ‫ر‬َ‫أل‬‫ا‬ َ‫و‬ ِ‫ت‬ َ‫و‬َ‫م‬َّ‫س‬‫ال‬ ‫ْم‬‫ي‬ِ‫ك‬َ‫ح‬ ‫ا‬ً‫م‬ِ‫ل‬َ‫ع‬ ُ‫هللا‬ ً‫ا‬ Wahai manusia! Sungguh, telah datang Rasul (Muhammad) kepadamu dengan (membawa) kebenaran dari Tuhanmu, maka berimanlah (kepadanya), itu lebih baik bagimu. Dan jika kamu kafir, (itu tidak merugikan bagi Allah sedikit pun) karena sesungguhnya milik Allah-lah apa yang di langit dan di bumi. Allah Maha mengetahui, Maha bikajksana. Ayat ini menyeru seluruh manusia agar beriman kepada Rasulullah Muhammad SAW yang diutus oleh Allah sebagai pendidik manusia. Agar proses pendidikan berhasil meraih tujuannya, terdapat suatu sikap yang seharusnya dimiliki peserta didik, yaitu yakin dan percaya kepada guru yang mengajarnya.
  • 9. tonggak pertama dan utama yang mesti dibangun sebelum terjadinya proses pembelajaran lebih jauh dan mendalam adalah keyakinan siswa terhadap kompetensi yang dimilki oleh guru. Keyakinan ini akan melahirkan penghormatan siswa kepada guru, dan selanjutnya kecintaan kepada pelajaran yang diajarkan oleh guru tersebut. Dan untuk membangun keyakinan itu, guru perlu tampil meyakinkan yang tergambar dalam penguasaannya terhadap materi, kemampuannya dalam menyajikan materi tersebut, sikap dan perbuatannya, serta interaksi sosialnya yang baik dan mulia baik dengan siswa ataupun dengan masyarakat luas.
  • 10. Dengan demikian, paling tidak ada empat norma yang mesti dijaga peserta didik dalam bermuamalah dengan gurunya, yaitu : 1) Kepercayaan dan keyakinan peserta didik kepada guru, dimana guru memang layak mengajar karena telah memenuhi kualifikasi dan kmpetensi dalam melaksanakan pembelajaran. 2) Tidak boleh mendahului ketetapan dan jawaban guru mengenai persoalan apa saja yang timbul dalam proses pembelajaran. 3) Seorang peserta didik, terutama dalam proses pembelajaran, tidak boleh meninggikan suaranya sehingga mengalahkan suara guru karena hal itu dapat mengganggu proses pembelajaran. 4) Peserta didik tidak layak memanggil guru seperti memanggil teman sebayanya.
  • 11. Karakteristik peserta didik dalam Hadits  Memiliki Potensi  ْ‫ن‬َ‫ع‬ ‫ي‬ِ‫ب‬َ‫أ‬ َ‫ة‬َ‫ْر‬‫ي‬َ‫ر‬ُ‫ه‬ َ‫ي‬ ِ ‫ض‬َ‫ر‬ ُ َّ ‫ّللا‬ ُ‫ه‬ْ‫ن‬َ‫ع‬ َ‫ل‬‫ا‬َ‫ق‬ َ‫ق‬ َ‫ل‬‫ا‬ ُّ‫ي‬ِ‫ب‬َّ‫ن‬‫ال‬ ‫ى‬َّ‫ل‬َ‫ص‬ ُ َّ ‫ّللا‬ َ‫ع‬ ِ‫ه‬ْ‫ي‬َ‫ل‬ َ‫م‬َّ‫ل‬َ‫س‬ َ‫و‬ ُّ‫ل‬ُ‫ك‬ ْ‫و‬َ‫م‬ ‫ود‬ُ‫ل‬ ُ‫د‬َ‫ل‬‫و‬ُ‫ي‬ ‫ى‬َ‫ل‬َ‫ع‬ ِ‫ة‬َ‫ر‬ْ‫ط‬ِ‫ف‬ْ‫ال‬ ُ‫ه‬‫ا‬ َ‫و‬َ‫ب‬َ‫أ‬َ‫ف‬ ِ‫و‬َ‫ه‬ُ‫ي‬ ِ‫ه‬ِ‫ن‬‫ا‬َ‫د‬ ْ‫و‬َ‫أ‬ ِ‫ه‬ِ‫ن‬‫ا‬َ‫ر‬ ِ ‫َص‬‫ن‬ُ‫ي‬ ْ‫و‬َ‫أ‬ ِ‫ج‬َ‫م‬ُ‫ي‬ ِ‫ه‬ِ‫ن‬‫ا‬َ‫س‬ ِ‫ل‬َ‫ث‬َ‫م‬َ‫ك‬ ْ‫ي‬ِ‫ه‬َ‫ب‬ْ‫ال‬ ِ‫ة‬َ‫م‬ ُ‫ج‬َ‫ت‬ْ‫ن‬ُ‫ت‬ َ‫ة‬َ‫م‬ْ‫ي‬ِ‫ه‬َ‫ب‬ْ‫ال‬ ، ْ‫ل‬َ‫ه‬ ‫ى‬َ‫ر‬َ‫ت‬ ‫ا‬َ‫ه‬ْ‫ي‬ِ‫ف‬ َ‫ج‬ َ‫ء‬‫ا‬َ‫ع‬ْ‫د‬ . ‫رواه‬ ‫البخارى‬ ‫ومسلم‬ ‫وأبوداود‬ ‫والترمذى‬ ‫والنسائى‬ ‫ومالك‬ ‫وغيره‬  “dari abu Hurairah r.a , Rasulullah s.a.w bersabda : “setiap anak dilahirkan dalam keadaan fitrah, kedua orang tuanyalah yang membelokkannya menjadi Yahudi, Nasrani, atau Majusi. Bagaikan binatang yang melahirkan binatang.bagaimana pendapatmu, apakah didapati kekurangan? ( HR. Al-Bukhari, Muslim, Abu Dawud, At-Tirmidzi, An- Nasa’I, Malik, dan lainnya)  Kemudian Abu hurairah membaca firman Allah (QS. Ar-Rum: 30). (tetaplah atas) fitrah Allah yang menciptakan Manusia menurut fitrah itu. Tidak ada perubahan atas Fitrah itu (Agama Allah).  Fitrah yang dimaksud adalah agama Islam. Ibnu Hajar al-Asqalani, Fath Al-Bari Syarh Shahih Al-Bukhari, jus III, (Jakarta: Pustaka Azzam, 2008) , cet. ke-1, hlm. 619 dan Abu Ath-Thayyib Muhammad Syams Al-Haqq Al-Azhim Abadi, ‘Aun Al-Ma’bud Syarh Sunan Abi Dawud, (Beirut: Dar Al-Fikr, 339 H/979 M) , jus XII, hlm. 487.
  • 12. Syarah Hadis (penjelasan Hadis)  Hadis ini menjelaskan tentang status fitrah setiap anak, bahwa statusnya bersih, dan fitrahnya Islam. Namun kedua orang tuanya yang menggiring anaknya menjadi Yahudi, Nasrani, atau Majusi.  Hadis ini memperkuat bahwa pengaruh orang tua sangat dominan dalam pembentukan kepribadian seorang anak, karna pendidikan yang pertama dilalui adalah pendidikan dalam keluarga. (Fitrah yang dimaksud adalah agama Islam. Ibnu Hajar al-Asqalani, Fath Al-Bari Syarh Shahih Al-Bukhari, jus III, (Jakarta: Pustaka Azzam, 2008) , cet. ke-1, hlm. 619 dan Abu Ath-Thayyib Muhammad Syams Al-Haqq Al-Azhim Abadi, ‘Aun Al-Ma’bud Syarh Sunan Abi Dawud, (Beirut: Dar Al-Fikr, 339 H/979 M) , jus XII, hlm. 487).
  • 13.  Secara etimologi, kata fitrah berasal dari bahasa Arab, yaitu dari kata: fathora, yafthuru, fathrang, wa fithrotan. Yang diantaranya artinya :  Terbelah dan tumbuh, misalnya: ‫طر‬َ‫ف‬ ‫ر‬ْ‫ي‬ِ‫ع‬َ‫ب‬‫ال‬ ُ‫اب‬َ‫ن‬ – “onta itu terbelah (dagin gusi) dan tumbuh gigi taringnya.” Tumbuhnya gigi taring dengan membelah daging gusi mengawali asal kejadiaannya, disebut fitrah.  Ciptaan awal, misalnya firman Allah dalam QS. Al-an`aam: (6): 79:  " ِ‫ت‬َ‫ا‬‫و‬ ‫ا‬َ‫م‬َّ‫س‬‫ال‬ َ‫ر‬َ‫ط‬َ‫ف‬ ‫ِي‬‫ذ‬َّ‫ل‬ِ‫ل‬ َ‫ي‬ِ‫ه‬ْ‫ج‬َ‫و‬ ُ‫ْت‬‫ه‬َّ‫ج‬َ‫و‬ ْ‫ي‬ِ‫ن‬ِ‫إ‬ ‫اا‬ْ‫ي‬ََِِ َ ََْْ‫َا‬‫ا‬َ‫و‬ "  “sesungguhnya aku menghadapkan diriku kepada tuhan yang menciptakan langit dan bumi dengan cenderung kepada agama yang benar”.  Dalam ayat diatas, ciptaan langit dan bumi adalah ciptaan yang tidak ada sebelumya dan tidak ada yang menyerupainya. Demikian juga ciptaan allah yang lain, seperti bentuk manusia baik segi jasmani dan rohani adalah fitrah.  Majma al-Lughah al-Arabiyyah, al-Mu’jam al-Wajiz, (Mesir: Wazarah al-Tarbiyah wa al-Ta’lim, 1997), hlm. 476.
  • 14.  Rasulullah SAW bersabda:  ِ‫ة‬َ‫ر‬ْ‫ط‬ِ‫ف‬‫ال‬ ‫ى‬َ‫ل‬َ‫ع‬ ُ‫د‬َ‫ل‬ ْ‫و‬ُ‫ي‬ َّ‫ال‬‫إ‬ ٍ‫د‬‫و‬ُ‫ل‬ ْ‫و‬َ‫م‬ ْ‫ن‬ِ‫م‬ ‫ا‬َ‫م‬  “tidak ada dari seorang anak (adam) melainkan dilahirkan atas fitrah (islam)”.  Berbeda dengan makna fitrah pada hadis di atas; “setiap anak dilahirkan dalam keadaan fitrah...” makna fitrah disini ada beberapa pengertian, di antaranya:  Al-khilaqah [ciptaan] awal sejak lahir yang masih netral tidak diketahui iman dan kufurnya sehingga mencapai umur baligh.  Al (‫)ال‬ pada kata “al-fitrah” (‫ة‬ َ‫ر‬ْ‫ط‬ِ‫ف‬‫)ال‬ bermakna; fitrah yang sudah dimaklumi (‫للعهد‬ ) maknanya ‫ط‬ِ‫ف‬‫ابويه‬ ‫رة‬ (fitrah anak mengikuti fitrah kedua orang tuanya). Fitrah anak Islam jika orang tuanya muslim dan sebaliknya.
  • 15. LANJUTAN  Fitrah diartikan agama Islam  Jadi, setiap anak yang lahir membawa fitrah yakni agama Islam, sekalipun dari orang tua yang non- Muslim.
  • 16. Kesimpulan Guru yang baik adalah pendidik yang tidak hanya menyuguhkan ilmu yang siap dikonsumsi saja, tetapi ia juga mesti memberikan alat untuk mendapatkan ilmu itu. Sehingga mereka aktif dan kreatif menggunakan alat tersebut. Allah tidak hanya menurunkan ilmu kepada manusia dalam bentuk ilham dan wahyu, tetapi Dia juga memberikan perangkat untuk memperolehnya sehingga manusia bisa “mandiri” dalam mencari ilmu. Hal ini semestinya dicontoh dan diteladani oleh para guru dalam melaksankan tugasnya.