Fungsi Sosiologi untuk Mengenali Gejala Sosial di Masyarakat Bagian 1.pptx
1. Fungsi Sosiologi untuk Mengenali
Gejala Sosial di Masyarakat
MATERI SOSIOLOGI KELAS X (KURIKULUM REVISI 2016)
2. Tujuan Pembelajaran
Dengan mempelajari bab ini, Anda
diharapkan mampu:
• Menjelaskan sosiologi sebagai ilmu
sosial
• Menjelaskan realitas sosial sebagai objek
kajian
• Menjelaskan kehidupan sosial sebagai
objektivitas, dan
• Mengidentifikasi gejala sosial (tindakan
individu, tindakan kolektif,
pengelompokan sosial, interaksi
antarindividu dan kelompok sosial
dalam masyarakat)
PETA KONSEP
FUNGSI SOSIOLOGI UNTUK MENGENALI
GEJALA SOSIAL DI MASYARAKAT
Sosiologi
sebagai Ilmu
Sosial
Pengertian
Sosiologi
Sejarah
Sosiologi
Sosiologi
sebagai Ilmu
Pengetahuan
Metode
Ilmiah
Hubungan
Sosiologi
dengan Ilmu
Lain
Peran dan
Fungsi
Sosiologi
Realitas Sosial
sebagai Objek
Masalah Sosial
Kehidupan Sosial sebagai
Objektivitas
Gejala Sosial
Pengertian Gejala
Sosial
Karakteristik
Gejala Sosial
Bentuk dan Jenis
Gejala Sosial
Mencakup
Membahas Mencakup
Mencakup
3. Manusia sebagai Makhluk Individu dan Sosial
Kata “individu” mempunyai makna yang berbeda
dengan individualism dan individualis. Individualism
adalah paham yang mementingkan hak perseorangan di
samping kepentingan masyarakat atau negara.
Individualis adalah sikap yang mementingkan diri
sendiri.
Sebagai makhluk individu manusia memiliki
kepribadian yang unik. Memiliki penampilan fisik,
kemampuan, kebutuhan, perasaan dan sikap yang
berbeda dengan sesamanya. Kata “individu” dalam
konsep manusia menunjukkan bahwa manusia adalah
makhluk yang otonom. Manusia memiliki kebebasan
dalam menentukan pilihannya dan bertanggungjawab
atas pilihannya tersebut.
4. Menurut Aristoteles, manusia pada kodratnya adalah makhluk sosial. Dia tidak
akan memperoleh keutamaan dan tidak akan menjadi baik jika tidak mempunyai
teman dan terasing dari masyarakatnya. Demikian halnya bahwa sesungguhnya
manusia tidak akan dapat hidup sendiri tanpa kehadiran orang lain.
Aristoteles
5. Sosiologi Sebagai Ilmu Sosial
Istilah ‘sosiologi’ pertama kali digunakan
oleh Auguste Comte (1798-1859).
Comte menyatakan bahwa sosiologi
adalah ilmu tentang gejala sosial yang
tunduk pada hukum alam dan tidak
berubah-ubah.
Pitirim A. Sorokin menyatakan bahwa
sosiologi mempelajari hubungan dan
pengaruh timbal-balik antara aneka
macam gejala-gejala sosial.
Gejala-gejala sosial ini menurut
Durkheim, harus dipahami sebagai fakta
objektif di luar kehidupan subjektif dari
individu.
6. Asal kata sosiologi adalah socius dan
logos. Socius (Latin) berarti kawan tetapi
dalam arti luas masyarakat. Logos
(Yunani) berarti kata atau berbicara. Jadi,
sosiologi berarti ilmu yang mempelajari
tentang masyarakat.
Objek kajian sosiologi adalah masyarakat.
Kata masyarakat berasal kata Arab
musyarak, artinya bersama-sama. Dalam
Bahasa Inggris adalah society. Kata
society berasal dari Bahasa Latin socius,
yang berarti kawan.
• Selo Soemardjan mengatakan bahwa
masyarakat adalah orang-orang yang
hidup bersama dan menghasilkan
kebudayaan.
• J. L Gillin dan J. P Gillin mengatakan
bahwa masyarakat adalah kelompok
manusia yang terbesar. Mereka
mempunyai kebiasaan, tradisi, sikap,
dan perasaan persatuan yang sama.
• Ralf Linton, masyarakat merupakan
suatu kelompok manusia yang telah
hidup dan bekerja sama dalam waktu
yang cukup lama.
7. Unsur-unsur yang Terkandung
dalam Istilah Masyarakat
• Sejumlah manusia yang hidup bersama
dalam waktu yang relatif lama.
• Memiliki sistem komunikasi dan
peraturan yang mengatur hubungan
antarmanusia dalam masyarakat
• Merupakan suatu kesatuan
• Merupakan suatu sistem hidup bersama,
yang menimbulkan kebudayaan.
8. Spesialisasi dalam Sosiologi
• Para sosiolog umumnya memiliki
pendekatan yang berbeda-beda dalam
melihat objek sosiologi. Pendekatan
yang berbeda-beda tersebut
menumbuhkan berbagai spesialisasi
dan sub ilmu dalam sosiologi.
Beberapa Ide Mendasar dalam
Sosiologi
• Masyarakat dan latar belakang sosial
lainnya seperti nilai dan norma sosial
adalah hasil karya produk manusia.
• Masyarakat memengaruhi dan
membentuk perilaku masyarakat.
Ciri-ciri sosiologi sebagai ilmu
pengetahuan
• Sosiologi bersifat Empiris.
• Sosiologi bersifat Teoritis.
• Sosiologi bersifat Kumulatif.
• Sosiologi bersifat Non-Etis.
Metode Ilmiah dalam Sosiologi
• Metode kualitatif.
• Metode kuantitatif.
9. Fungsi Sosiologi
• Untuk pembangunan.
• Untuk penelitian.
Kegunaan Sosiologi
• Sosiolog sebagai ahli riset.
• Sosiolog sebagai konsultan kebijakan.
• Sosiolog sebagai praktisi.
• Sosiolog sebagai guru atau pendidik
Fungsi Sosiologi
Dalam disiplin ilmu sosiologi, keberadaan teori-teori sosiologi mengacu pada upaya untuk memberikan
penjelasan sistematis dan konsisten terhadap gejala sosial. Tahap akhir dari penjelasan sosiologi atas
gejala sosial itu menurut Weber adalah menjelaskan mengapa para pelaku yang terlibat dalam gejala
sosial itu berperilaku sedemikian sehingga gejala sosial itu dapat terjadi.
10. Gejala Sosial
Gejala sosial adalah peristiwa-peristiwa yang terjadi di antara dan oleh manusia, baik
secara individu maupun secara kelompok (Gulo, 2010). Suatu peristiwa atau proses
disebut gejala sosial karena perilaku oleh individu yang terlibat di dalamnya saling
terkait. Menurut Durkheim, gejala sosial harus dipahami sebagai fakta objektif di luar
kehidupan subjektif individu.
11. Karakteristik gejala sosial
• Gejala sosial sangat kompleks
• Gejala sosial beranekaragam
• Gejala sosial tidak bersifat universal
• Gejala sosial bersifat dinamis
• Gejala sosial tidak mudah dimengerti
• Gejala sosial kurang objektif
• Gejala sosial bersifat kualitatif
• Gejala sosial sulit diprediksi
Bentuk dan jenis gejala sosial
• Guglielmo Carchedi, gejala sosial dapat
dikelompokkan dalam bentuk gejala sosial
yang menentukan (the determinan sosial
phenomenon) dan bentuk gejala sosial yang
ditentukan (the determined sosial
phenomenon). Pitirim A. Sorokin,
mengeelompokkan dalam berbagai jenis.
Di antaranya, gejala sosial religius, gejala
sosial ekonomi, gejala sosial politik, gejala
sosial hukum.
• Berdasarkan tingkatannya, menurut
Norman Blaikie, ada tingkatan gejala sosial
di antaranya, gejala sosial mikro, gejala
sosial meso, gejala sosial makro.
12. Realitas Sosial sebagai Objek Kajian
Realitas sosial adalah kenyataan yang
dikonstruksikan masyarakat. Muncul dari
pikiran manusia kemudian berkembang
menjadi kenyataan. Produk dari
kesepakatan, interaksi, dan pembiasaan.
Tahap :
Eksternalisasi
Objektifikasi
Internalisasi
Contoh : Sekolah, Keluarga, adat istiadat,
dll
13. Masalah Sosial
Soerjono Soekanto membedakan masalah
sosial menjadi empat.
• Masalah sosial dari faktor ekonomis
• Masalah sosial dari faktor biologis
• Masalah sosial dari faktor psikologis
• Masalah sosial dari faktor kebudayaan
14. Kriteria Masalah Sosial
• Kriteria umum
• Sumber masalah sosial
• Pihak yang menetapkan masalah sosial
• Masalah-masalah sosial nyata dan laten
• Perhatian masyarakat
• Kemiskinan
• Kejahatan
• Disorganisasi keluarga (keretakan)
• Masalah generasi muda dalam
masyarakat modern
• Peperangan
• Pelanggaran terhadap norma-norma
masyarakat
Masalah Sosial Penting
15. Kehidupan Sosial Sebagai Objektivitas
Kemajemukan Masyarakat
Kemajemukan masyarakat Indonesia
dapat dilihat secara horizontal dan
vertikal. Ada beberapa faktor pendorong
atau penyebab terbentuknya
kemajemukan masyarakat Indonesia.
• Keadaan geografis Indonesia
• Pengaruh kebudayaan asing
• Iklim yang berbeda
16. Keberagaman agama dan kepercayaan di Indonesia
Penduduk Indonesia pun memiliki agama
asli berupa kepercayaan animisme dan
dinamisme sebagaimana masih dapat kita
temui hari ini. Selain karena letak
geografis Indonesia yang strategis yang
menyebabkan bangsa asing bisa dengan
mudah keluar masuk Indonesia dan
menyebarkan kepercayaan mereka,
bangsa Indonesia pun memiliki sikap
terbuka terhadap pengaruh budaya dari
luar. Oleh karena itu, terbentuklah
beranekaragam agama dan kepercayaan
yang dianut oleh bangsa Indonesia.
17. Kesenjangan Sosial Ekonomi
Secara etimologis kesenjangan berarti tidak seimbang, tidak
simetris, atau berbeda. Kesenjangan sosial ekonomi dapat
diartikan sebagai tingkat pertumbuhan sosial ekonomi yang
tidak sama. Faktor-faktor yang menyebabkan terjadinya
kesenjangan sosial ekonomi antara lain sebagai berikut.
• Tidak meratanya pembagian hasil pembangunan
antardaerah sebagai akibat kebijakan politik dan
kekurangsiapan sumber daya manusia (SDM)
• Menurunnya pendapatan per kapita sebagai akibat
pertumbuhan penduduk yang relatif tinggi tanpa
diimbangi peningkatan produktivitas
• Rendahnya mobilitas sosial sebagai akibat sikap mental
tradisional yang kurang menyukai persaingan dan
kewirausahaan
• Hancurnya industri kerajinan rakyat sebagai akibat
monopoli para pengusaha yang bermodal besar
18. Sumber
• Maryati, Kun dan Juju Suryawati. 2016. Sosiologi; Kelompok Peminatan
Ilmu Pengetahuan Sosial; untuk SMA/MA Kelas X. Esis Erlangga.
Jakarta