1. Terms Disaster
Management

2. Deskripsi Mata Kuliah Pendidikan
Manajemen Bencana
Mata Kuliah ini untuk menunjang peningkatan Pengetahuan dan ketrampilan masyarakat dengan
melalui berbagai upaya bidang pendidikan, dalam hal ini peningkatan pengetahuan mahasiswa akan
bidang manajemen bencana, Peran Penting pendidikan manajemen bencana dan perlu memberikan
gambaran informasi yang jelas akan informasi melalui pengetahuan yang diwujudkan dalam
manajemen bencana
Prodi Pendidikan Geografi FKIP
Universitas Muhammadiyah Surakarta

3. Standar Kompetensi
Mahasiswa dapat mengetahui, memahami,
menguasai dan mampu
mengimplementasikan teori, konsep dan
prinsip Pendidikan Manajemen bencana
dalam rangka atau upaya meningkatnya
derajat pengetahuan masyarakat

4. I. Pengantar Bencana dan Paradigma Bencana
II. Manajemen Darurat Bencana
III. Manajemen Resiko Bencana
IV. Sosial Ekonomi Masyarakat Rawan Bencana
V. Manajemen Pemulihan Pasca Bencana
VI. Manajemen Bencana Berbasis Masyarakat
VII. Manajemen Pelaporan dan Penyajian Informasi Kebencanaan
VIII. Pendidikan dan Bencana
Outline Perkuliahan

5. Manajemen ResikoBencana
= H X V/CR

6. Inilah Negeri Sejuta Bencana

7. TATANAN GEOLOGI DAN
GEOMORFOLOGI SULAWESI

8. Penanggulangan, peminimalisiran
korban, serta penyaluran bantuan.
Tiga serangkai yang belum
maksimal

9. Budaya Sadar Bencana

10. Tujuan Pokok PB
Tujuan bernegara Indonesia adalah
mencerdaskan kehidupan bangsa,
mewujudkan keadilan sosial bagi seluruh
rakyat Indonesia, dan ikut menciptakan
perdamaian dunia
melindungi segenap bangsa dan tumpah
darah Indonesia
suatu gangguan serius terhadap keberfungsian suatu masyarakat sehingga
menyebabkan kerugian yang meluas pada kehidupan manusia dari segi
materi, ekonomi atau lingkungan dan yang melampaui kemampuan
masyarakat ybs untuk mengatasi dengan menggunakan sumberdaya
mereka sendiri (ISDR, 2004)
B E N C A N A

12. Definisi penanganan bencana
Serangkaian kegiatan baik sebelum, pada saat, maupun
sesudah terjadi bencana yang dirancang untuk memberikan
kerangka kerja bagi orang-perorangan atau komunitas yang
berisiko terkena bencana untuk menghindari, mengendalikan
risiko, mengurangi, menanggulangi maupun memulihkan diri
dari dampak bencana

13. BANJIR

14. Lahar Dingin

15. Masyarakat Melek Akan Ancaman

17. proses pemetaan bahaya (hazard
mapping) dari data historis
menggunakan participatory
method

19. 19
POLA PIKIR BENCANA, MITIGASI DAN PENANGGULANGANNYA
• ALAM
• LINGKUNGAN
BINAAN
• KEHIDUPAN
MANUSIA DI
PULAU KECIL
MEKANISME
BENCANA
ALAM
(HARUS TERJADI)
BUATAN
(AKIBAT
ULAH
MANUSIA
• PREDIKSI
• PENGHINDARAN
LOKASI
• PELUNAKAN
PERKIRAAN
DAMPAK
• KESIAPAN
MASYARAKAT
MITIGASI
• EVAKUASI
• DUKUNGAN
LOGISTIK
• KEDARURATAN
• REKONSTRUKSI
• REHABILITASI
PENANGGULANGAN
(BILA TERJADI
BENCANA)
• GEOLOGI, GEOGRAFI
• METEOROLOGI
• OCEANOGRAFI
• GEOFISIKA
• LINGK. HIDUP
ILMU TEKNIS
GEODINAMIKA, SEISMOLOGI,
KLIMATOLOGI, MEKANIKA TERKAIT,
CHAOTIC DISASTER, DSB
• MEKANISME SIMULASI
TAHAPAN
IMPLEMENTASI
• DESAIN, DSB.
PERENCANAAN,
KOORDINASI BERBAGAI
SOP, DUKUNGAN
LOGISTIK DAN DANA,
DSB.
ILMIAH RINCI, TEKNIS
PERGURUAN TINGGI, BMKG, PMB, LIPI, INSTITUSI SEKTORAL
REGULASI UTAMA OLEH
BNPB

20. 2
0
3. MITIGASI BENCANA
MITIGASI
PREDIKSI PENGHINDARAN
LOKASI BENCANA
PELUNAKAN
DAMPAK
KESIAPAN
MASYARAKAT
MEKANISME (PROSES
FISIKA, MEKANIKA,
BIOLOGI) DARI
BENCANA: MODEL DAN
EMPIRIK, UKURAN
KERUSAKAN DSB.
KEBERKALAAN
TERJADI (ALAM)
KONDISI KRITIS
TERJADI (ALAM,
BUATAN)
PERANGKAT LUNAK
(SIMULASI)
PETA BENCANA DARI
DATA LALU DAN
SEDANG TERJADI
OBSERVASI GEJALA
MENERUS
PENENTUAN LOKASI
AMAN
DAERAH BENCANA,
BANGUNAN
DIPERKUAT, BUKAN
DAERAH PEMUKIMAN
MANAJEMEN RISIKO
DAN PELIMPAHAN
KERUGIAN (ASURANSI)
BANGUNAN
“STRUKTUR”
PEMECAH ENERGI
BENCANA, VEGETASI
PERLAKUAN
ENGINEERING
PENCERAHAN
PENCERDASAN
MENGEMBANGKAN
IPTEK TERKAIT
PEMBERDAYAAN :
PENGEMBANGAN
SISTEM MITIGASI
PELATIHAN
LOGISTIK
KOORDINASI

21. PENGETAHUAN DAN KEMAMPUAN KHUSUS
MOTTO : TIDAK ADA ALASAN KAMI TIDAK MENGETAHUI
PENGETAHUAN TERSEBUT. LAKUKAN DARI SEKARANG UNTUK
MAMPU
LANGKAH-LANGKAH PENTING :
1. PILIH ANAK-ANAK MUDA PANDAI, TUGASKAN BELAJAR DAN
BERLATIH TENTANG ITU SAMPAI BERKEMAMPUAN
2. LAKUKAN KONVERSI ILMU BAGI YANG SUDAH
BERPENDIDIKAN SARJANA. INI PERLU DILAKUKAN AGAR
DALAM WAKTU PENDEK TELAH TERDAPAT YANG KOMPETEN
DAN TERJUN KERJA DI BIDANG TERSEBUT
3. LAKUKAN PERCEPATAN

22. Ancaman/Bahaya/Hazard
 kejadian-kejadian atau gejala alam, juga kegiatan manusia yang berpotensi
untuk menimbulkan kematian, luka-luka, kerusakan harta benda, gangguan
sosial ekonomi atau kerusakan lingkungan

23. Hazard Assessment
 Definition; “The hazard related study is named
Hazard Assessment and it involves the analysis of
the physical aspect of the phenomena trough the
collection of historic record, the interpretation of
topographical, geological, hidrological information to
provide the estimaton of the temporal and spatial
probability of occurance and the magnitude of the
hazardous event.

25. Karakteristik bahaya (hazard)!
Suatu bencana biasanya diikuti dengan bencana turunan
(derived event).
Bagaimana mengantisipasi dampaknya?
HAZARD
No Hazard Characteristic Lahar Flow
1 Triggering Factors Exogenic factor : rainfall or precipitation)
2 Spatial occurrence
3 Duration of the event Rapid or fast : from hours-month/years
4 Time of onset From rainfall occurrence to lahar floe peak discharge
(from minute to hour)
5 Frequency It depend
6 Secondary event Sedimentation from the material

26. Triggering Factors
 Exogenic and
 Endogenic Factors

27. Spatial Occurance
 Definition: Spatial occurrence related to hazard has double
meaning: on hand it refers to the location of the area
affected by certain hazard type, thus the characteristics of
such zone and the presence of triggering factors; on the
other hand it refers to the dimension of the affected area
Definisi: Spatial kejadian yang berkaitan dengan bahaya memiliki makna ganda: di
tangan itu mengacu pada lokasi daerah dipengaruhi oleh jenis bahaya tertentu,
karakteristik zona tersebut dan adanya faktor pemicu, di sisi lain mengacu pada dimensi
daerah yang terkena

28. Key concept
In hazard assessment , the hazard
events occuraced in the past present
an important key to understand and
predict the future spatial occurrence
of such hazards

29. Duration of the event
 Definition : The duration of hazardous event refers to the time span
in which such event takes place. To quantify the duration, the
statting and the ending point have to be defined

30. Time of onset
 Definition: the time of onset is the lapse of time from the occurance
of the frist precursor to the intensity of the hazardous event

31. Magnitude / Intensity
 Definitions:
 -magnitude is related to the amount of energy released during the
hazardous event, or refers to size of the hazard. Magnitude is
indicated using scale , consisting of classes, related to a
(logarithmic) increase of energy
 -Intensity is used to refer to the damage caused by the event. It is
normally indicated by scales consisting of clasess, with arbitrarily