Perbaikan ekonomi zaman Habibie (Offering A - 4-6) Pertemuan - 10.pdf
VLSM Subnetting Simulasi
1. LAPORAN PRAKTIKUM JARINGAN KOMPUTER
MODUL III
SUBNETTING VLSM
Disusun Oleh :
Deprilana Ego Prakasa
14102055
Dosen
Isna Alfi Bustoni
S1 TEKNIK INFORMATIKA
SEKOLAH TINGGI TEKNOLOGI TELEMATIKA TELKOM
PURWOKERTO
2016
2. BAB I
DASAR TEORI
VLSM adalah pengembangan mekanisme subneting, dimana dalam VLSM
dilakukan peningkatan dari kelemahan subneting klasik, yang mana dalam clasik
subneting, subnet zeroes, dan subnet- ones tidak bisa digunakan. selain itu, dalam
subnet classic, lokasi nomor IP tidak efisien. Pada metode VLSM subnetting yang
digunakan berdasarkan jumlah host, sehingga akan semakin banyak jaringan yang
akan dipisahkan. Tahapan perhitungan menggunakan VLSM IP Address yang ada
dihitung menggunakan CIDR selanjutnya baru dipecah kembali menggunakan
VLSM. Maka setelah dilakukan perhitungan maka dapat dilihat subnet yang telah
dipecah maka akan menjadi beberapa subnet lagi dengan mengganti subnetnya.
Dalam penerapan IP Address menggunakan metode VLSM agar tetap
dapat berkomunikasi kedalam jaringan internet sebaiknya pengelolaan network-
nya dapat memenuhi persyaratan, sebagai berikut:
1. routing protocol yang digunakan harus mampu membawa informasi mengenai
notasi prefix untuk setiap rute broadcastnya (routing protocol : RIP, IGRP,
EIGRP, OSPF dan lainnya, bahan bacaan lanjut protocol routing : CNAP 1-2),
2. semua perangkat router yang digunakan dalam jaringan harus mendukung
metode VLSM yan menggunakan algoritma penerus packet informasi.
Contoh:
IP = 192.168.1.0/24 akan dikembangkan menjadi 4 network
Menhitung jumlah host di network 192.168.1.0 /24 /24 ->
11111111.11111111.11111111.00000000
Host = 28
= 256
256/4 (sesuai kebutuhan) = 64 host
2n
= 64
n = 6
berarti : 11111111.11111111.11111111.11000000
maka /26 merupakan subnet mark untuk network yang baru
1) 192.168.1.0/26
2) 192.168.1.64/26
4. BAB II
ANALISIS
Pada praktikum ini membahas tentang subnetting VLSM. Pengujian ini
dilakukan untuk mengirim dan menerima informasi dari beberapa komputer.
Langkah-langkah simulasi menghubungkan beberapa komputer dengan
switch sebagai berikut:
a. Jalankan aplikasi Cisco Packet Tracer
b. Susun PC dan 2 buah switch seperti pada gambar dibawah ini
c. Klik pada text PC0, PC1, PC2 dan seterusnya untuk mengganti nama PC
menjadi seperti di bawah ini:
PC2 = Administrasi1
PC0 = Administrasi2
PC1 = Guru1
PC3 = Guru2
PC4 = Pimpinan2
PC5 = Pimpinan1
d. Lakukan pengaturan IP untuk masing-masing PC sesuai dengan hasil
subnetting yang telah dilakukan sebelumnya. Untuk mengisikan IP pada
masing-masing PC, klik pada PC yang dimaksud > klik Desktop> Klik IP
Configuration
5. e. Pilih pilihan Static pada IP Configuration, kemudian isikan alamat IP dan
subnet mask
Konfigurasi IP untuk PC Guru1
Konfigurasi IP untuk PC Guru2
7. Konfigurasi IP untuk PC Pimpinan1
Konfigurasi IP untuk PC Pimpinan2
f. Pilih ikon “Automatically Choose Connection Type” yang berada di bagian
panel bawah Packet Tracer
8. g. Klik pada salah satu PC kemudian tarik ke arah switch untuk
menghubungkannya. Lakukan pada setiap PC dan antara switch sehingga
terbentuk koneksi seperti pada Gambar dibawah ini:
h. Apabila setting berhasil maka warna dot/titik yang sebelumnya berwarna
merah akan berubah menjadi warna hijau.
i. Pada saat uji konektivitas, ternyata terjadi kegagalan. Hal ini dikarenakan
range IP pada setiap PC terlalu jauh. Maka dari itu, ubah IP agar range-
nya berdekatan seperti di bawah ini:
Konfigurasi IP untuk PC Administrasi1
9. Konfigurasi IP untuk PC Administrasi2
Konfigurasi IP untuk PC Guru1
Konfigurasi IP untuk PC Guru2
11. BAB III
KESIMPULAN
1. Pada modul 3 ini membahas simulasi tentang cara menghubungkan
beberapa PC atau device dengan menggunakan switch di software Cisco
Packet Tracer.
2. Metode VLSM yang digunakan menerapkan IP Address agar tetap dapat
berkomunikasi.
3. Pada saat uji koneksi terjadi kegagalan yang diakibatkan karena range IP
pada setiap PC/Device terbatas. Sehingga dapat disimpulkan untuk IP pada
setiap PC, range nya jangan terlalu jauh karena akan menyebabkan
koneksi gagal.
4. Pengujian dilakukan dengan menggunakan komputer dan switch sebagai
pembagi sinyal.
DAFTAR PUSTAKA
Bibliography
Averouswari. (n.d.). Retrieved April 22, 2016, from
https://averouswari.wordpress.com/2013/06/20/apa-itu-cidr-dan-vlsm-dan-
supernetting/
Anonymous. (2015, November). Pengertian Cisco Packet Tracer Dan
Penggunaannya. Retrieved from JavaNetMedia:
http://www.javanetmedia.com/2015/11/pengertian-cisco-packet-tracer-
dan-penggunaannya.html
Anonymous. (2015, April). Pengertian LAN MAN WAN dan PAN beserta
Gambarnya. Retrieved from Pintar Komputer:
http://www.pintarkomputer.org/2015/04/pengertian-lan-man-dan-
wan.html
Anonymous. (2015, November). Pengertian Cisco Packet Tracer Dan
Penggunaannya. Diambil kembali dari JavaNetMedia:
http://www.javanetmedia.com/2015/11/pengertian-cisco-packet-tracer-
dan-penggunaannya.html
Anonymous. (2015, November). Pengertian Switch dan Fungsi Switch Pada
Jaringan Komputer. Diambil kembali dari JavaNetMedia:
http://www.javanetmedia.com/2015/11/pengertian-dan-fungsi-switch-
jaringan-komputer.html