2. 2
Ciri ciri protista
• Memiliki karakteristik peralihan antara
tumbuhan dan hewan.
• Merupakan makhluk hidup uniseluler
eukariotik dengan inti sel dan organel sel
dapat dengan jelas di amati seperti
mitokondria, kloroplas, retikulum
endoplasma, dan alat gerak berupa bulu
cambuk dan rambut getar.
3. 3
• Beberapa spesies bersifat multiseluler
seperti ganggang merah yang biasa di
sebut rumput laut.
• Dapat di temukan hidup bebas hampir di
semua perairan dan umumnya bersifat
plankton sehingga berperan penting di
dalam ekosistem tersebut.
4. 4
• Dapat di temukan di tanah yang lembab
atau dalam bentuk simbion di dalam
tubuh hewan atau manusia, seperti
Balantidium coli yang dapat di temukan di
dalam usus besar manusia, babi dan kera.
• Dapat bersifat parasit pada tumbuhan,
misalnya Phytophtora infestan yang
menyebabkan penyakit busuk pada
tanaman kentang.
5. 5
• Semua protista dapat melakukan
reproduksi secara seksual dan
aseksual.
Reproduksi aseksual dapat melalui
fragmentasi dan pembelahan sel.
Reproduksi seksual dapat melalui
pembentukan spora, pembentukan sel
kelamin, dan konjugasi.
6. 6
• Dalam kondisi lingkungan yang tidak
menguntungkan protista dapat
membentuk kista seingga melindungi dari
lingkungan yang tidak menguntungkan
tersebut.
• Protista di bagi menjadi tiga kelompok,
yaitu protista menyerupai tumbuhan
(ganggang), protista menyerupai hewan
(protozoa) dan protista menyerupai jamur.
9. 9
Ganggang (Alga)
• Diartikan sebagai organisme sintetik air.
• Di sebut Alga.
• Dapat di jumpai di berbagai tempat,
misalnya di air tawar, air laut dan di
tempat-tempat yang lembab.
• Ada yang uniseluler dan multi seluler.
• Ganggang uniseluler ada yang hidup
berkoloni.
10. 10
• Ganggang multiseluler berbentuk seperti
lembaran (filamen).
• Sebagian besar tumbuhan yang hidup
dilaut adalah ganggang yang terdiri atas
ganggang bentik dan ganggang
planktonik.
• Ganggang bentik di kenal sebagai rumput
laut (Sea weeds), yang meliputi ganggang
hijau, ganggang merah, dan ganggang
cokelat.
11. 11
• Ganggang bentik umumnya berukuran
makroskopik dan tumbuh melekat pada
suatu substrat.
• Ganggang planktonik, meliputi
ganggang keemasan, ganggang api,
dan euglenophyta.
12. 12
• Ganggang planktonik umumnya
berukuran makroskopis dan hidup
melayang sehingga gerakannya
bergantung pada gerakan air laut.
• Pada tubuh ganggang terdapat organel
sel yang mengandung pigmen (plastida).
13. 13
• Pigmen tersebut antara lain adalah
pigmen hijau (klorofil), pigmen biru
(fikosianin), pigmen merah (fikoeritrin),
pigmen cokelat (fikosantin), pigmen
keemasan (karotin), dan pigmen kuning
(xantofil).
• Pigmen-pigmen tersebut berperan dalam
proses fotosintesis.
14. 14
• Berdasarkan pigmen yang dominan
pada tubuhnya, ganggang di bedakan
menjadi 6 kelompok yaitu ganggang
merah (Rhodophyta), ganggang cokelat
(Phaeophyta), ganggang hijau
(Clorophyta), ganggang keemasan
(Chrysophyta), Euglenophyta, dan
ganggang api (Pyrrophyta).
15. 15
Struktur tubuh
• Sel ganggang mempunyai nukleus yang
di batasi oleh membran sel.
• Di bagian luar membran sel terdapat
dinding sel yang tersusun atas selulosa.
• Beberapa ganggang ada yang bergerak
dengan flagel tunggal, berpasangan atau
bergerombol di permukaan sel.
16. 16
• Di dalam sitoplasma di temukan butir-
butir pati, tetesan minyak dan vakuola.
• Setiap sel mengandung satu atau lebih
kloroplas yang berbentuk pita atau
seperti cakram
• Ganggang mempunyai 3 macam
pigmen fotosintetik yaitu klorofil,
karotenoid dan fikobilin.
17. 17
• Semua ganggang mempunyai klorofil a
yang identik dengan tumbuhan tinggi.
• Karotenoid pada ganggang ada dua
macam yaitu karoten dan xantofil.
• Fikobilin pada ganggang juga terdapat
dua jenis fikosianin dan fikoeritrin.
18. 18
• Adanya pigmen selain klorofil
menyebabkan warna klorofil dapat
tertutupi sehingga tidak berwarna hijau,
misalnya beberapa ganggang berwarna
cokelat karena mempunyai xantofil dan
karoten dalam jumlah besar.
• Ganggang yang lain berwarna merah
keunguan karena mengandung fikobilin.
19. 19
• Ganggang menyimpan berbagai produk
makanan hasil fotosintesis sebagai
granula di dalam sel
• Cadangan makanan ini dapat berupa pati,
lemak atau dalam bentuk lain.
• Ganggang berkembangbiak secara
aseksual dan seksual.
• Reproduksi aseksual dengan membelah
diri, fragmentasi dan membentuk spora.
20. 20
• Selain itu ganggang juga dapat
berkembangbiak dengan membentuk
akinet, yaitu sel-sel vegetatif yang
berdinding tebal yang terbentuk karena
lingkungan yang tidak menguntungkan.
• Ketika kondisi lingkungan membaik, akinet
berkecambah dan tumbuh menjadi
ganggang yang baru.
21. 21
• Spora aseksualnya berflagela dan dapat
bergerak di sebut zoospora.
• Ganggang yang hidup di darat spora tidak
dapat bergerak di sebut aplanospora.
• Reproduksi seksual berlangsung dengan
konjugasi gamet sehingga di hasilkan
zigot.
• Jika gamet-gamet bersatu bentuknya
sama, di namakan isogami.
22. 22
• Jika gamet ukurannya tidak sama disebut
heterogami/anisogami.
• Pada ganggang yang lain sel-sel
seksualnya dapat di bedakan dengan
mudah.
• Sel telur/ovum berukuran besar dan
nonmotil, sedangkan gamet jantan/sel
sperma bentuknya kecil dan aktif bergerak.
23. 23
• Proses seksual seperti ini di sebut
oogami.
• Gamet jantan dan betina dapat di
dihasikan pada individu yang sama maka
jenis ini di sebut biseksual.
• Jika gamet jantan dan gamet betina di
bentuk oleh individu yang berbeda maka
jenis gangang itu di sebut uniseksual.
24. 24
Berdasarkan struktur talusnya
ganggang dibedakan menjadi empat
tipe:
1. Ganggang uniseluler, hidup di
peraiaran sebagai fitoplankton.
2. Ganggang berkoloni, dengan atau
tanpa organel sel.
25. 25
3. Ganggang berfilamen, yaitu hidup
berkoloni membentuk benang.
Ganggang yang paling bawah
membentuk pelekatan dengan
substrat.
4. Ganggang multiseluler, mempunyai
talus yang berukuran besar dan
kompleks yaitu membentuk struktur
serupa daun, batang dan akar.
27. 27
1. Ganggang Merah (Rhodophyta)
• Di temukan di daerah
tropis dan di dasar laut
dengan alat pelekat
(holdfast) yang terdiri
atas perakaran sel
tunggal atau sel
banyak.
28. 28
• Bersifat multiseluler.
• Pigmen fikoeritrin pada ganggang ini lebih
dominan daripada pigmen lainnya
sehingga tubuhnya tampak berwarna
merah.
• Bereproduksi dengan cara membentuk
spora atau dengan cara peleburan sel
kelamin.
29. 29
• Ganggang merah merupakan rumput
laut yang bernilai ekonomis tinggi di
Indonesia karena dapat di jadikan
bahan agar-agar.
• Agar-agar mengandung berbagai unsur
gizi serta dapat menurunkan kadar
kolesterol dan gula darah sehingga
dapat mencegah penyakit jantung,
hipertensi dan diabetes militus.
30. 30
• Beberapa jenis
ganggang merah di
manfaatkan sebagai
bahan pembuatan
agar-agar, misalnya
Euchema spinosum.
Glacilaria, dan
Gellidium sp.
31. 31
• Jenis Euchema spinosum. dan
Glacilaria sudah banyak di budidayakan
di Indonesia terutama di kepulauan
Riau, Kepulauan seribu, Bali dan
Lombok.
• Pembudidayaan di lakukan di tempat-
tempat yang kondisi arusnya relatif
tenang sehingga produktivitasnya dapat
di tingktkan.
32. 32
• Walaupun agar-agar mengandung
karbohidrat yang cukup tinggi, di dalam
tubuh tidak dapat di cerna oleh enzim-
enzim pencernaan sehingga sangat
sedikit menghasilkan energi.
• Oleh karena itu agar-agar baik di gunakan
untuk tujuan diet rendah klori.
33. 33
• Selain untuk industri makanan, agar-
agar juga di gunakan dalam industri
farmasi (sebagai bahan baku kapsul
pembungkus obat-obatan dan vitamin
atau campuran obat pencahar dan
pasta gigi) dan industri kosmetika
(sebagai bahan baku lipstik, sabun,
lotion dan krim).
34. 34
2. Ganggang Cokelat (Phaeophyta)
• Ganggang
coklat banyak
di jumpai di
peraian dingin.
35. 35
• Memiliki pigmen fikosantin dan klorofil.
• Menyerupai tumbuhan tingkat tinggi
karena memiliki bagian menyerupai akar,
batang dan daun.
• Hidup melekat di dasar periaran laut,
sedangkan bagian tubuh lainnya dapat
mengapung karena adanya gelembung
udara (air bladder).
36. 36
• Sering juga di sebut kelp
(rockweed).
• Merupakan sumber alginat,
yaitu salah satu jenis
polisakarida yang terdiri
atas asam manumarat dan
asam glukoromat.
Nereocystis
leutkeana
37. 37
• Bereproduksi dengan
cara fragmentasi,
pembentukan zoospora,
atau peleburan sel
kelamin.
• Contoh Fucus sp.,
Sargasum sp.,
Macrocystis pyrifera,
Nereocystis leutkeana,
dan Turbinaria sp.
38. 38
3. Ganggang Hijau (Chlorophyta)
• Sebagian besar hidup di air tawar dan
sedikit di air laut.
• Hidup melekat di tanah yang basah,
tempat-tempat yang lembab, atau
hidup sebagai plankton
(mikroorganisme yang hidup
melayang-layang dalam air).
39. 39
• Plankton dapat menjadi makanan bagi
hewan-hewan air dan ikan.
• Memiliki pigmen klorofil yang terdapat
dalam organ kloroplas.
Chlorella Volvox globator
40. 40
• Bentuk kloroplas bermacam-macam,
misalnya bentuk spiral pada Spirogira sp.
atau bentuk mangkok pada
Chlamydomonas sp. pada bagian
kloroplas terdapat pirenoit yang
berbentuk bulat dan berwarna terang,
serta berfungsi sebagai tempat
penyimpanan makanan berupa amilum.
41. 41
• Bereporoduksi dengan cara pembelahan
biner, fragmentasi, pembentukan spora,
atau dengan konjugasi.
• Contoh Chlorella, Chlmydomonas sp.
Hydrodictyon sp. Volvox globator,
Spirogyra sp, Ulva sp, Chara sp, Ulothrix
sp, Oedogonium sp, Cladophora sp,
Halimeda sp,.
43. 43
4. Ganggang Keemasan (Chrysophyta)
• Dapat di temukan di air tawar, air laut, dan
di permukaan tanah yang lembab.
• Berasal dari bahasa Yunani dari kata
chrysos berarti emas.
• Memiliki pigmen karotin dan xantofil.
• Bereproduksi dengan cara membelah diri,
pembentukan zoospora, atau dengan
peleburan sel kelamin.
44. 44
• Ada yang uniseluler dan multiseluler
berbentuk benang.
• Dibedakan menjadi tiga kelompok, yaitu
ganggang hijau-kuning
(Xanthophyceae), ganggang cokelat
keemasan (Chrysophyceae), dan
kelompok diatom (Bacllariophyceae).
45. 45
Ganggang Hijau Kuning (Xanthophyceae)
• Memiliki klorofil
dan xantofil.
• Contoh Vaucheria
sp.
46. 46
• Tubuh tersusun atas banyak sel
berbentuk benang yang bercabang dan
memiliki banyak inti.
• Berkembangbiak dengan cara generatif
dengan cara membentuk gamet. Dan
vegetaif dengan cara membentuk
zoospora.
49. 49
Diatom (Bacillariophyceae)
• Di sebut ganggang
kresik karena dinding
selnya mengandung
zat kresik.
• Di jumpai di atas
permukaan tanah
yang basah, di sawah,
atau di parit.
Navicula
50. 50
• Tanah yang mengandung diatom
(tanag diatom) berwarna kuning
keemasan dan dapat di gunakan
sebagai penyaring dan menjernihkan
banyak cairan, bahan isolasi yang baik
untuk tungku dan lemari pendingin,
serta untuk abrasif lunak dalam semir
dan bubuk penggosok
• Dinding sel terdiri atas dua katup.
51. 51
• Katup besar (epiteka)
terletak diatas sehingga
di anggap sebagai tutup,
sedangkan katup yang
kecil (hipoteka) terletak di
bawah sehingga di
anggap kotak yang di
tutup.
52. 52
• Bereproduksi secara vegetatif dengan
cara pembelahan sel.
• Epiteka dan hipoteka saling
membentuk pasangan.
• Epiteka akan membentuk hipoteka
atau hipoteka akan membentuk
epiteka.
53. 53
• Pembelahan sel berlangsung terus-
menerus hingga mencapai ukuran
minimum sehingga tidak dapat
membelah lagi.
• Jika terjadi ledakan populasi diatom
(blooming) maka permukaan air akan
berwarna hijau kecoklatan.
54. 54
5. Euglenophyta
• Merupakan ganggang
uniseluler yang hidup sebagai
fitoplankton.
• Dapat hidup di air tawar dan
air laut.
• Memiliki klorofil.
• Bergerak dengan
menggunakan bulu cambuk
(flagel).
55. 55
• Bersifat autotrof karena memiliki
kloroplas, tetapi juga dapat bersifat
heterotrof dengan memakan zat-zat
organik jika kondisi tidak
memungkinkan seperti tidak adanya
cahaya.
• Contoh Euglena viridis
• Bereproduksi dengan membelah diri
secara memanjang.
56. 56
• Memiliki bintik mata (stigma) berwarna
merah yang kecil dan tampak peka
terhadap cahaya.
• Menyebabkan air menjadi kehijauan
dan mengeluarkan bau yang busuk.
• Air yang mengandung ganggang ini
dalam jumlah yang berlebihan di
anggap tidak sehat untuk di minum dan
untuk berenang.
57. 57
6. Ganggang Api (Pyrrhophyta)
• Memiliki dua
flagel disebut
juga
dinoflagellata.
• Memiliki pigmen
hijau dan pigmen
cokelat ke
kuning-kuningan
58. 58
• Umumnya hidup di laut.
• Dapat menyebabkan laut bercahaya
di malam hari karena kandungan
fosfornya yang dapat memendarkan
cahaya.
• Berkembangbiak dengan cara
membelah diri
• Contoh Noctiluca sp., Ceratium sp.
Dan Peridinium sp.
59. 59
• Hasil suatu penelitaian
di teluk jakarta pada
tahun 1982-1983
menunjukkan ledakan
populsi Noctiluca sp.
sangat sering di jumpai
dekat pelabuhan
Sunda Kelapa.
60. 60
• Dalam keadaan demikian permikaan
laut berwarna sangat hijau.
• Ledakan populasi ganggang api tidak
selalu menguntungkan.
• Pada bulan Novempber 1983, di
perairan dekat Flores di laporkan
banyak ikan yang sekarat dan mati.
61. 61
• Ternyata penyebabnya adalah ledakan
populasi Pyrodinium bahamense.
• Ledakan populasi ganggang ini
mengeluarkan racun yang peristiwanya
di sebut red-tide.
62. 62
Manfaat Ganggang bagi Manusia
• Ganggang bersifat saprofit membantu
menguraikan sisa makanan.
• Merupakan produsen penting di perairan
(fitoplankton) yang penting.
• Di semua lingkungan menghasilkan gas
oksigen selama fotosintesis. Pada unit
pengolahan limbah, gas ini merupakan gas
penting untuk degradasi limbah oleh
bakteri aerob.
63. 63
• Menghasilkan bahan industri dan bahan
makanan, yaitu : tanah diatom, algin,
keragen, agar-agar, vitamin, dan
protein. Di Jepang, Poryphyra
(ganggang merah) di gunakan sebagai
bahan pangan.
64. 64
• Beberapa janis menghasilkan racun.
Racun di hasilkan secara ekstraseluler
atau di lepaskan ketika ganggang
terdekomposisi pada saat terjadi
blooming ganggang yang sangat padat
hingga menutupi permukaan perairan.
Gymnodinium dan Gonyaulax
menghasilkan neurotoksin yang
mematikan binatang akuatik.
65. 65
• Ganggang Prototheca wickerhamii
merupakan patogen yang menyerang
manusia yaitu dapat menyebabkan
peradangan persendian. Beberapa
ganggang yang terbawa udara
menyebabkan alergi.
• Beberapa jenis misalnya Cephaleuros
menyerang daun teh, kopi, lada, cengkeh,
jeruk, dan lain-lain di daerah tropik dan
menimbulkan banyak kerusakan.
67. 67
Protozoa
• Protozoa berasal dari kata protos berarti
pertama atau mula-mula dan kata zoon
yang berarti hewan.
• Merupakan makhluk hidup uniseluler.
• Bersifat kosmopolitan dan hidup secara
soliter atau berkoloni.
• Beberapa jenis hidup pada hewan dan
manusia sebagai parasit.
68. 68
• Protozoa yang hidup di perairan
merupakan zooplankton.
• Berkembang biak dengan cara membelah
diri atau dengan cara konjugasi.
• Berdasarkan jenis alat geraknya, protozoa
di bedakan menjadi empat kelompok, yaitu
Rhizopoda, Flagellata (Mastigophora),
Cilliata, dan Sporozoa.
71. 71
• Selain itu, kaki semu juga di gunakan
untuk menangkap mangsanya.
• Contoh Amoeba proteus, Entamoeba
dysentriae, Entamoeba ginggivalis,
kelompok radiolaria dan kelompok
foraminifera.
73. 73
• Tidak memiliki bentuk tubuh tetap karena
bentuk selnya selalu berubah-ubah.
• Pada bagian terluar tubuhnya terdapat
membran plasma yang berfungsi
sebagai pelindung, pengaturan
pengaturan zat, alat pergerakan, dan alat
untuk merespon rangsangan kimia dari
luar tubuhnya.
74. 74
• Pada bagian sebelah dalam membran
plasma terdapat sitoplasma dengan inti
sel pada bagian tengahnya.
75. 75
Cara Amoeba proteus bergerak,
menangkap, dan mencerna makanannya
• Jika ada makanan, baik bakteri atau
bahan organik lain maka kaki semunya
akan di julurkan hingga mengelilingi
makanan tersebut.
• Selanjutnya, makanan masuk kedalam
tubuh Amoeba melalui permukaan
membran plasma yang membentuk
vakuola makanan.
76. 76
• Vakuola makanan akan beredar di
dalam sitoplasma, makanan yang ada di
dalamnya di cerna.
• Sari-sari makanan akan di serap oleh
sitoplasma, sedangkan sisa-sisa
makanan akan di keluarkan oleh
vakuola berdenyut yang dapat
memompa sisa makanan ke luar sel
melalui membran sel.
77. 77
• Amoeba proteus berkembang biak dengan
pembelahan biner. Jika kondisi tidak
memungkinkan, misalnya makanan dan air
habis maka Amoeba proteus akan
membentuk kista.
• Mula-mula tubuh Amoeba tidak aktif dan
bentuknya menjadi bulat.
• Membran plasmanya menebal untuk
melindungi diri dari kondisi lingkungan
yang buruk.
78. 78
• Jika kondisi lingkungan membaik maka
dinding kista akan pecah sehingga
Amoeba akan memulai hidupnya
kembali.
80. 80
• Entamoeba dysentriae masuk melalui
makanan yang tidak terjaga
kebersihannya.
• Oleh karena itu, kebersihan lingkungan
dan kebersihan makanan harus terjaga
untuk mencegah serangan penyakit
diare.
86. 86
• (bentuk tropozoit selalu
ada pada tinja diare,
namun dengan cepat
dapat dihancurkan oleh
tubuh, dan jika tertelan
bentuk ini tidak dapat
bertahan saat melewati
lambung) dalam banyak
kasus, tropozoit akan
kembali berkembang
menuju lumen usus
88. 88
• Pasien yang
diinfeksi oleh
tropozoit di dalam
mukosa ususnya
(B: intestinal
disease), atau,
menuju aliran
darah, secara
ekstra intestinal
menuju hati, otak,
dan paru
90. 90
Entamoeba ginggivalis
• Dapat di temukan hidup pada gigi dan
gusi yang kotor akibat sisa-sisa makanan
sehingga dapat menyebabkan penyakit
radang gusi.
• Usaha pencegahan terbaik terhadap
serangan penyakit ini adalah dengan
cara menggosok gigi setelah makan dan
sebelum tidur.
93. 93
• Cangkangnya terbuat dari zat kersik.
• Hidup di laut.
• Jika mati, cangkangnya akan tetap utuh
dan membentuk endapan tanah
radiolaria di dasar laut.
95. 95
• Anggota kelompok foraminifera,
misalnya Globigeria sp. merupakan
jenis rhizopoda yang bercangkang
keras untuk melindungi selnya.
Cangkangnya terbuat dari zat kapur
(kalsium karbonat).
• Globigeria sp. hidup di laut.
96. 96
• Jika mati, cangkangnya akan tetap utuh
dan membentuk endapan tanah
globigerina di dasar laut.
• Endapan tanah tersebut dapat di
gunakan sebagai petunjuk untuk
menentukan umur lapisan bumi dan
juga dapat menjadi petunjuk adanya
sumber minyak bumi.
98. 98
• Memiliki alat gerak
berupa flagel.
• Flagel berfungsi
sebagai alat peraba
dan penangkap
makanan.
• Flagel dapat berjumlah
satu buah, dua buah,
atau lebih.
99. 99
• Habitatnya di air laut, air tawar, tanah
yang lembab, atau parasit dalam tubuh
makhluk hidup lain.
• Flagellata bereproduksi dengan cara
membelah diri.
• Beberapa flagellata di kenal sebagai
penyebab penyakit pada hewan dan
manusia.
• Contoh Trypanosoma sp. dan
Leishmania sp.
101. 101
• Penyakit ini banyak terdapat di Afrika.
• Vektor penyakit ini adalah lalat Tse-tse
(Glossina palpatis).
• Ketika lalat ini menggigit penderita, air
liurnya akan mengandung Trypanosoma
yang di keluarkan untuk mencegah
pembekuan darah.
• Selanjutnya, Trypanosoma sp. terbawa
dan masuk kedalam aliran darah
penderita.
102. 102
Leishmania sp
• Merupakan jenis flagellata
yang dapat menyebabkan
penyakit Leishmaniasis,
merupakan penyakit yang
di tularkan oleh gigitan
beberapa spesies lalat
padang pasir atau kupu-
kupu padang pasir.
103. 103
• Leishmaniasis telah di temukan kira-kira di 90
negara tropis dan subtropis di seluruh dunia.
• Gejala penyakitnya adalah kulit luka dan
gatal-gatal.
• Penyakit luka pada kulit ini dapat sembuh
dengan sendirinya, tetapi melalui proses
penyembuhan berbulan-bulan.
• Vaksin dan obat untuk pencegahan penyakit
ini belum ada.
104. 104
• Vektor Leishmania
sp. adalah sand
fly betina
termasuk phlebotomus.
Stadium promastigote d
ariLeishmania masuk
dalam tubuh host
melalui gigitansand fly.
Siklus hidup Leishmania sp
105. 105
• Promastigote masuk
dalam berbagai sel
pagosit dan
melepaskan flagelanya
dan berubah
menjadi amastigote.
Siklus hidup Leishmania sp
106. 106
• Amastigote membela
h denganbinary
fission dalam sel
host. Hingga
beberapa waktu
mereka menyebar
dan meninggalkan
sel lalu pindah ke sel
yang baru.
Siklus hidup Leishmania sp
107. 107
• Penyebaran infeksi ke
vektor terjadi saat
vektor menghisap sel
host yang
mengandunng
parasit. Dalam tubuh
vektor, amastigote seca
ra cepat berubah
menjadi promastigote.
Siklus hidup Leishmania sp
108. 108
• Promastigote menghasil
kan substansi mirip gel
yang disebut
PROMASTIGOTE
SECRETORY GEL
(PSG). PSG
membentuk Bloked
fly yang menghasilkan
pengulangan kebiasaan
dari lalat.
Siklus hidup Leishmania sp
110. 110
• Merupakan protozoa yang bergerak
menggunakan rambut getar (silia).
• Rambut getar berfungsi sebagai
penerima rangsangan dan penangkap
makanan.
• Merupakan kelompok terbesar
protozoa.
111. 111
• Bereproduksi dengan cara membelah
diri atau dengan cara konjugasi.
• Contoh Paramaecium caudatum dan
Balantidium coli.
112. 112
Paramaecium caudatum
• Memilki bentuk seperti
sandal.
• Pada permukaan selnya
terdapat bagian yang
melekuk yang di sebut
mulut sel.
113. 113
• Paramaecium caudatum memiliki
selaput pembungkus yang bersifat
elastis dan berfungsi menyelubungi sel.
• Selaput pembungkus ini disebut
pelikel.
• Paramaecium caudatum memiliki dua
macam inti, yaitu mikronukleus dan
makronukleus.
114. 114
• Selain itu, Paramaecium caudatum juga
memiliki vakuola makanan dan vakuola
kontraktil.
• Vakuola makanan di gunakan untuk
mncerna makanan dan mengedarkan
makanan, sedangkan vakuola kontraktil
berfungsi untuk mengeluarkan sisa-sisa
makanan keluar tubuh melalui
membran sel.
115. 115
• Paramaecium caudatum berkembang
biak secara vegetatif dengan
pembelahan biner., dan secara
generatif dengan cara konjugasi.
117. 117
Balantidium coli
• Dapat di temukan hidup pada usus
besar manusia, babi, dan kera.
• Pada keadaan tertentu dapat
menimbulkan gangguan pada perut
berupa diare (balantidiosis).
120. 120
• Tidak memiliki alat gerak.
• Pergerakan di lakukan dengan cara
mengubah posisi tubuhnya.
• Umumnya bersifat parasit. Dan dapat
menyebabkan penyakit pada hewan dan
manusia.
• Contoh Plasmodium sp yang menyebabkan
penyakit malaria pada manusia. Dan
Toxoplasma gondii yang menyebabkan
penyakit toxoplasma pada manusia.
121. 121
Plasmodium sp
• Dapat menyebabkan penyakit malaria
pada manusia.
• Sekitar 1,5-2,7 juta jiwa meninggal setiap
tahunnya akibat penyakit ini.
• Seperti kebanyakan penyakit tropis
lainnya, malaria merupakan penyebab
utama kematian di negara-negara
berkembang, termasuk Indonesia.
122. 122
• Maria berasal dari bahasa Italia dari kata
mal yang berarti buruk dan aria yang
berarti udara.
• Jadi malaria berarti udara buruk.
• Hal ini di sebabkan malaria biasa terjadi
secara musiman di daerah kotor yang
banyak tergenang air.
• Pada tahun 1880, Charles Louis Alphons
Laveran berhasil menemukan bahwa
malaria di sebabkan oleh Plasmodium sp.
123. 123
• Vektor utama penyakit ini adalah
nyamuk betina Anopheles gambia dan
Anopheles stephensi.
• Untuk menekan pertumbuhan
populasinyamuk ini dapat di lakukan
dengan menebarkan ikan di
persawahan atau memberantas
nyamuk dengan penyemprotan
insektisida ICON 10 WP.
124. 124
Terdapat tiga jenis penyakit malaria dengan
masing-masing penyebab yang berbeda-
beda, yaitu
1. Malaria tertiana, yang di
sebabkan oleh Plasmodium
vivax atau Plasmodium ovale.
Gejala demam dapat terjadi
setiap dua hari sekali setelah
gejala pertama terjadi. Masa
inkubasi selama 2 minggu.
125. 125
2.Malaria tropika, yang
di sebabkan oleh
Plasmodium
falciparum dan
merupakan penyebab
kematian terbesar
karena malaria.
126. 126
3.Malaria kuartana,
yang di sebabkan
oleh Plasmodium
malariae. Gejala
demam dapat terjadi
setiap tiga hari sekali
setelah gejala
pertama terjadi. Masa
inkubasi selama 18-
40hari.
127. 127
• Penyakit malaria
mudah di kenali
dari gejalanya, yaitu
meriang (panas
dingin dan
menggigil) serta
demam
berkepanjangan.
129. 129
• Ketika nyamuk
betina yang
mengandung
Plasmodium sp.
menggigit manusia
maka akan keluar
sporozoit dari
kelenjar ludah
nyamuk tersebut.
130. 130
• Selanjutnya, sporozoit
tersebut masuk
kedalam aliran darah
dan dalam waktu
setengah jam
Plasmodium sp sudah
mulai menyerang
jaringan hati dan
berkembang biak.
132. 132
• Setelah 1 minggu
sel hati pecah
sehingga merozoit
kembali ke dalam
aliran darah,
tepatnya kedalam
sel darah merah
dan kembali
berkembang biak.
136. 136
• Sejak tahun 1638, malaria sudah di
tangani dengan menggunakan obat
kina yang berasal dari getah batang
pohon kina (chincona sp).
• Kina dapat menekan pertumbuhan
Plasmodium sp. di dalam jaringan
darah.
137. 137
• Tumbuhan lain yang dapat menjinakkan
penyakit malaria antara lain kwalot
(Brucea javanica), jeruk nipis (Citrus
aurantifolia), dan putri malu (Mimosa
pudica).
• Saat ini, para ahli berusaha
menemukan vaksin untuk malaria.
138. 138
• Cara baru yang juga sedang di teliti
adalah dengan menggunakan nyamuk
transgenik.
• Nyamuk di buat sedemikian rupa
sehingga menjadi tahan terhadap
Plasmodium sp. atau mampu
membunuh Plasmodium sp. di dalam
tubuhnya.
139. 139
• Teknologi ini memungkinkan karena
seluruh gen dari nyamuk Anopheles
gambiae dan gen dari Plasmodium
falciparum telah berhasil di baca.
• Marcello Jacobs-Lorena berhasil
membuat nyamuk transgenik
Anopheles stephensi yang dapat
membunuh Plasmodium berghei.
142. 142
• Toxoplasma gondii
juga terdapat pada
daging dan telur
setengah matang
atau buah dan sayur
yang tercemar feses
hewan peliharaan
yang mengandung
Toxoplasma gondii .
143. 143
• Gejala penyakit
toksoplasma antara
lain rasa lelah, nyeri
kepala, sakit
tenggorokan, demam,
gangguan pada kulit,
serta pembesaran
kelenjaar getah
bening, hati, dan limfa.
144. 144
• Berdasarkan
penelitian, sekitar 40%
wanita hamil penderita
toksoplasma pada
awal kehamilan akan
menyebabkan
kelahiran dini (abortus)
sebanyak 15%.
145. 145
• Namun, 90% bayi
yang terinfeksi dapat
lahir normal
walaupun menderita
gangguan
penglihatan hingga
kebutaan setelah
beberapa bulan
kelahiran.
146. 146
• Sebanyak 10% bayi
yang di lahirkan
mengalami
gangguan
pendengaran.
148. 148
Ciri-ciri
• Aktif seperti Amoeba, akan
berkembang menjadi fase multiseluler,
akan menghasilkan spora.
• Tidak di masukkan kedalam kingdom
fungi karena struktur tubuh dan cara
reproduksinya berbeda dengan
kelomok fungi.
150. 150
Myxomycota (Jamur Lendir)
• Hidup di batang kayu yang telah
membusuk, tanah lembab, sampah basah,
kayu lapuk, dan di hutan basah.
• Berkembang biak dengan cara vegetatif
dan generatif
• Pada fase vegetatif, plasmodium akan
bergerak amoeboid akan mengelilingi dan
menelan makanan yang berupa bahan
organik.
151. 151
• Kemudian makanan di cerna dalam
vakuola makanan, sisa makanan yang
tidak di cerna akan di tinggal sewaktu
plasmodium bergerak.
• Jika telah dewasa, plasmodium
membentuk sporangium (kotak spora).
• Sporangium yang masak akan pecah dan
spora tersebar dengan bantuan angin.
152. 152
• Spora yang berkecambah akan membentuk
sel gamet yang bersifat habloid dan sel
gamet ini melakukan sigami.
• Sigami adalah peleburan dua sel gamet
yang bentuk dan ukurannya sama (tidak
dapat di bedakan jantan dan betina).
• Hasil peleburan berupa zigot, yang akan
tumbuh dan berkembang menjadi individu
dewasa.
153. 153
• Ada dua tipe jamur
lendir, yaitu
Myxomycota (tidak
bersekat) dan
Acrasiomycota
(bersekat).
• Keduanya bersel satu
dan bersel banyak.
154. 154
• Pada Myxomycota, masa berinti banyak
yang di sebut plasmodium, bergerak
berpindah tempat di tanah atau
sepanjang dasar hutan, di daun, dan
kayu busuk untuk memakan bakteri.
• Plasmodium mempunyai banyak inti,
tetapi tidak dapat di bagi menjadi
beberapa sel-sel terpisah.
155. 155
• Myxomycota yang sedang bergerak
dapat seukuran buah anggur.
• Saat plasmodium membesar, intinya
membelah.
• Acrasiomycota, sel-sel individu tetap
terpisah saat mereka bergabung
membentuk pseudoplasmodium atau
massa multiseluler.
• Contoh Physarum polycephalum.
157. 157
Oomycota (Jamur air)
• Merupakan
kelompok protista
mirip jamur yang
menghasilkan
oospora.
Saprolegnia
158. 158
• Oospora adalah spora yang di bentuk
oleh zigot yang berdinding tebal, dan
setelah itu terjadi fase istirahat.
• Dinding tebal di gunakan sebagai
perlindungan.
• Jika kondisi memungkinkan, spora akan
tumbuh menjadi hifa baru
• Oomycota merupakan jamur yang
hidup di tempat lembab atau di air.
159. 159
Ciri-ciri
• Dinding selnya terdiri dari selulosa.
• Benang-benang hifa tidak bersekat melintang
yang di dalamnya terdapat inti dalam jumlah
banyak.
• Melakukan reproduksi aseksual dengan cara
membentuk zoospora dan memiliki dua
flagela untuk berenang. Reproduksi seksual
di lakukan dengan membentuk gamet.
Setelah fertilisasi, zigot akan terbentuk dan
tumbuh menjadi oospora.
161. 161
Phytophora, jamur karat putih. Ada
yang hidup saprofit dan ada pula yang
hidup parasit. Contoh yang hidup
parasit, yaitu:
• Phytophora infestans, parasit pada
kentang
• Phytophora nicotinae, parasit pada
tembakau
• Phytophora palmifera, parasit pada
kelapa
162. 162
• Pythium, jamur yang
menyebabkan
penyakit busuk pada
kecambah, sehingga
penyakit ini di sebut
juga penyakit rebah
semai.
Pythium