protista.pptx

PROTISTA
Deka Muliya, S.Pd
2
Ciri ciri protista
• Memiliki karakteristik peralihan antara
tumbuhan dan hewan.
• Merupakan makhluk hidup uniseluler
eukariotik dengan inti sel dan organel sel
dapat dengan jelas di amati seperti
mitokondria, kloroplas, retikulum
endoplasma, dan alat gerak berupa bulu
cambuk dan rambut getar.
3
• Beberapa spesies bersifat multiseluler
seperti ganggang merah yang biasa di
sebut rumput laut.
• Dapat di temukan hidup bebas hampir di
semua perairan dan umumnya bersifat
plankton sehingga berperan penting di
dalam ekosistem tersebut.
4
• Dapat di temukan di tanah yang lembab
atau dalam bentuk simbion di dalam
tubuh hewan atau manusia, seperti
Balantidium coli yang dapat di temukan di
dalam usus besar manusia, babi dan kera.
• Dapat bersifat parasit pada tumbuhan,
misalnya Phytophtora infestan yang
menyebabkan penyakit busuk pada
tanaman kentang.
5
• Semua protista dapat melakukan
reproduksi secara seksual dan
aseksual.
Reproduksi aseksual dapat melalui
fragmentasi dan pembelahan sel.
Reproduksi seksual dapat melalui
pembentukan spora, pembentukan sel
kelamin, dan konjugasi.
6
• Dalam kondisi lingkungan yang tidak
menguntungkan protista dapat
membentuk kista seingga melindungi dari
lingkungan yang tidak menguntungkan
tersebut.
• Protista di bagi menjadi tiga kelompok,
yaitu protista menyerupai tumbuhan
(ganggang), protista menyerupai hewan
(protozoa) dan protista menyerupai jamur.
7
Protista
Protista
menyerupai
jamur
Protista
menyerupai
hewan
Protista
menyerupai
tumbuhan
8
Protista Menyerupai
Tumbuhan
(Ganggang)
9
Ganggang (Alga)
• Diartikan sebagai organisme sintetik air.
• Di sebut Alga.
• Dapat di jumpai di berbagai tempat,
misalnya di air tawar, air laut dan di
tempat-tempat yang lembab.
• Ada yang uniseluler dan multi seluler.
• Ganggang uniseluler ada yang hidup
berkoloni.
10
• Ganggang multiseluler berbentuk seperti
lembaran (filamen).
• Sebagian besar tumbuhan yang hidup
dilaut adalah ganggang yang terdiri atas
ganggang bentik dan ganggang
planktonik.
• Ganggang bentik di kenal sebagai rumput
laut (Sea weeds), yang meliputi ganggang
hijau, ganggang merah, dan ganggang
cokelat.
11
• Ganggang bentik umumnya berukuran
makroskopik dan tumbuh melekat pada
suatu substrat.
• Ganggang planktonik, meliputi
ganggang keemasan, ganggang api,
dan euglenophyta.
12
• Ganggang planktonik umumnya
berukuran makroskopis dan hidup
melayang sehingga gerakannya
bergantung pada gerakan air laut.
• Pada tubuh ganggang terdapat organel
sel yang mengandung pigmen (plastida).
13
• Pigmen tersebut antara lain adalah
pigmen hijau (klorofil), pigmen biru
(fikosianin), pigmen merah (fikoeritrin),
pigmen cokelat (fikosantin), pigmen
keemasan (karotin), dan pigmen kuning
(xantofil).
• Pigmen-pigmen tersebut berperan dalam
proses fotosintesis.
14
• Berdasarkan pigmen yang dominan
pada tubuhnya, ganggang di bedakan
menjadi 6 kelompok yaitu ganggang
merah (Rhodophyta), ganggang cokelat
(Phaeophyta), ganggang hijau
(Clorophyta), ganggang keemasan
(Chrysophyta), Euglenophyta, dan
ganggang api (Pyrrophyta).
15
Struktur tubuh
• Sel ganggang mempunyai nukleus yang
di batasi oleh membran sel.
• Di bagian luar membran sel terdapat
dinding sel yang tersusun atas selulosa.
• Beberapa ganggang ada yang bergerak
dengan flagel tunggal, berpasangan atau
bergerombol di permukaan sel.
16
• Di dalam sitoplasma di temukan butir-
butir pati, tetesan minyak dan vakuola.
• Setiap sel mengandung satu atau lebih
kloroplas yang berbentuk pita atau
seperti cakram
• Ganggang mempunyai 3 macam
pigmen fotosintetik yaitu klorofil,
karotenoid dan fikobilin.
17
• Semua ganggang mempunyai klorofil a
yang identik dengan tumbuhan tinggi.
• Karotenoid pada ganggang ada dua
macam yaitu karoten dan xantofil.
• Fikobilin pada ganggang juga terdapat
dua jenis fikosianin dan fikoeritrin.
18
• Adanya pigmen selain klorofil
menyebabkan warna klorofil dapat
tertutupi sehingga tidak berwarna hijau,
misalnya beberapa ganggang berwarna
cokelat karena mempunyai xantofil dan
karoten dalam jumlah besar.
• Ganggang yang lain berwarna merah
keunguan karena mengandung fikobilin.
19
• Ganggang menyimpan berbagai produk
makanan hasil fotosintesis sebagai
granula di dalam sel
• Cadangan makanan ini dapat berupa pati,
lemak atau dalam bentuk lain.
• Ganggang berkembangbiak secara
aseksual dan seksual.
• Reproduksi aseksual dengan membelah
diri, fragmentasi dan membentuk spora.
20
• Selain itu ganggang juga dapat
berkembangbiak dengan membentuk
akinet, yaitu sel-sel vegetatif yang
berdinding tebal yang terbentuk karena
lingkungan yang tidak menguntungkan.
• Ketika kondisi lingkungan membaik, akinet
berkecambah dan tumbuh menjadi
ganggang yang baru.
21
• Spora aseksualnya berflagela dan dapat
bergerak di sebut zoospora.
• Ganggang yang hidup di darat spora tidak
dapat bergerak di sebut aplanospora.
• Reproduksi seksual berlangsung dengan
konjugasi gamet sehingga di hasilkan
zigot.
• Jika gamet-gamet bersatu bentuknya
sama, di namakan isogami.
22
• Jika gamet ukurannya tidak sama disebut
heterogami/anisogami.
• Pada ganggang yang lain sel-sel
seksualnya dapat di bedakan dengan
mudah.
• Sel telur/ovum berukuran besar dan
nonmotil, sedangkan gamet jantan/sel
sperma bentuknya kecil dan aktif bergerak.
23
• Proses seksual seperti ini di sebut
oogami.
• Gamet jantan dan betina dapat di
dihasikan pada individu yang sama maka
jenis ini di sebut biseksual.
• Jika gamet jantan dan gamet betina di
bentuk oleh individu yang berbeda maka
jenis gangang itu di sebut uniseksual.
24
Berdasarkan struktur talusnya
ganggang dibedakan menjadi empat
tipe:
1. Ganggang uniseluler, hidup di
peraiaran sebagai fitoplankton.
2. Ganggang berkoloni, dengan atau
tanpa organel sel.
25
3. Ganggang berfilamen, yaitu hidup
berkoloni membentuk benang.
Ganggang yang paling bawah
membentuk pelekatan dengan
substrat.
4. Ganggang multiseluler, mempunyai
talus yang berukuran besar dan
kompleks yaitu membentuk struktur
serupa daun, batang dan akar.
26
Klasifikasi Ganggang
27
1. Ganggang Merah (Rhodophyta)
• Di temukan di daerah
tropis dan di dasar laut
dengan alat pelekat
(holdfast) yang terdiri
atas perakaran sel
tunggal atau sel
banyak.
28
• Bersifat multiseluler.
• Pigmen fikoeritrin pada ganggang ini lebih
dominan daripada pigmen lainnya
sehingga tubuhnya tampak berwarna
merah.
• Bereproduksi dengan cara membentuk
spora atau dengan cara peleburan sel
kelamin.
29
• Ganggang merah merupakan rumput
laut yang bernilai ekonomis tinggi di
Indonesia karena dapat di jadikan
bahan agar-agar.
• Agar-agar mengandung berbagai unsur
gizi serta dapat menurunkan kadar
kolesterol dan gula darah sehingga
dapat mencegah penyakit jantung,
hipertensi dan diabetes militus.
30
• Beberapa jenis
ganggang merah di
manfaatkan sebagai
bahan pembuatan
agar-agar, misalnya
Euchema spinosum.
Glacilaria, dan
Gellidium sp.
31
• Jenis Euchema spinosum. dan
Glacilaria sudah banyak di budidayakan
di Indonesia terutama di kepulauan
Riau, Kepulauan seribu, Bali dan
Lombok.
• Pembudidayaan di lakukan di tempat-
tempat yang kondisi arusnya relatif
tenang sehingga produktivitasnya dapat
di tingktkan.
32
• Walaupun agar-agar mengandung
karbohidrat yang cukup tinggi, di dalam
tubuh tidak dapat di cerna oleh enzim-
enzim pencernaan sehingga sangat
sedikit menghasilkan energi.
• Oleh karena itu agar-agar baik di gunakan
untuk tujuan diet rendah klori.
33
• Selain untuk industri makanan, agar-
agar juga di gunakan dalam industri
farmasi (sebagai bahan baku kapsul
pembungkus obat-obatan dan vitamin
atau campuran obat pencahar dan
pasta gigi) dan industri kosmetika
(sebagai bahan baku lipstik, sabun,
lotion dan krim).
34
2. Ganggang Cokelat (Phaeophyta)
• Ganggang
coklat banyak
di jumpai di
peraian dingin.
35
• Memiliki pigmen fikosantin dan klorofil.
• Menyerupai tumbuhan tingkat tinggi
karena memiliki bagian menyerupai akar,
batang dan daun.
• Hidup melekat di dasar periaran laut,
sedangkan bagian tubuh lainnya dapat
mengapung karena adanya gelembung
udara (air bladder).
36
• Sering juga di sebut kelp
(rockweed).
• Merupakan sumber alginat,
yaitu salah satu jenis
polisakarida yang terdiri
atas asam manumarat dan
asam glukoromat.
Nereocystis
leutkeana
37
• Bereproduksi dengan
cara fragmentasi,
pembentukan zoospora,
atau peleburan sel
kelamin.
• Contoh Fucus sp.,
Sargasum sp.,
Macrocystis pyrifera,
Nereocystis leutkeana,
dan Turbinaria sp.
38
3. Ganggang Hijau (Chlorophyta)
• Sebagian besar hidup di air tawar dan
sedikit di air laut.
• Hidup melekat di tanah yang basah,
tempat-tempat yang lembab, atau
hidup sebagai plankton
(mikroorganisme yang hidup
melayang-layang dalam air).
39
• Plankton dapat menjadi makanan bagi
hewan-hewan air dan ikan.
• Memiliki pigmen klorofil yang terdapat
dalam organ kloroplas.
Chlorella Volvox globator
40
• Bentuk kloroplas bermacam-macam,
misalnya bentuk spiral pada Spirogira sp.
atau bentuk mangkok pada
Chlamydomonas sp. pada bagian
kloroplas terdapat pirenoit yang
berbentuk bulat dan berwarna terang,
serta berfungsi sebagai tempat
penyimpanan makanan berupa amilum.
41
• Bereporoduksi dengan cara pembelahan
biner, fragmentasi, pembentukan spora,
atau dengan konjugasi.
• Contoh Chlorella, Chlmydomonas sp.
Hydrodictyon sp. Volvox globator,
Spirogyra sp, Ulva sp, Chara sp, Ulothrix
sp, Oedogonium sp, Cladophora sp,
Halimeda sp,.
42
43
4. Ganggang Keemasan (Chrysophyta)
• Dapat di temukan di air tawar, air laut, dan
di permukaan tanah yang lembab.
• Berasal dari bahasa Yunani dari kata
chrysos berarti emas.
• Memiliki pigmen karotin dan xantofil.
• Bereproduksi dengan cara membelah diri,
pembentukan zoospora, atau dengan
peleburan sel kelamin.
44
• Ada yang uniseluler dan multiseluler
berbentuk benang.
• Dibedakan menjadi tiga kelompok, yaitu
ganggang hijau-kuning
(Xanthophyceae), ganggang cokelat
keemasan (Chrysophyceae), dan
kelompok diatom (Bacllariophyceae).
45
Ganggang Hijau Kuning (Xanthophyceae)
• Memiliki klorofil
dan xantofil.
• Contoh Vaucheria
sp.
46
• Tubuh tersusun atas banyak sel
berbentuk benang yang bercabang dan
memiliki banyak inti.
• Berkembangbiak dengan cara generatif
dengan cara membentuk gamet. Dan
vegetaif dengan cara membentuk
zoospora.
47
Ganggang Cokelat Keemasan
(Chrysophyceae)
• Memiliki klorofil dan karoten.
• Contoh: bersel tunggal adalah
Ochromonas sp. dan yang
membentuk koloni adalah Synura sp.
48
49
Diatom (Bacillariophyceae)
• Di sebut ganggang
kresik karena dinding
selnya mengandung
zat kresik.
• Di jumpai di atas
permukaan tanah
yang basah, di sawah,
atau di parit.
Navicula
50
• Tanah yang mengandung diatom
(tanag diatom) berwarna kuning
keemasan dan dapat di gunakan
sebagai penyaring dan menjernihkan
banyak cairan, bahan isolasi yang baik
untuk tungku dan lemari pendingin,
serta untuk abrasif lunak dalam semir
dan bubuk penggosok
• Dinding sel terdiri atas dua katup.
51
• Katup besar (epiteka)
terletak diatas sehingga
di anggap sebagai tutup,
sedangkan katup yang
kecil (hipoteka) terletak di
bawah sehingga di
anggap kotak yang di
tutup.
52
• Bereproduksi secara vegetatif dengan
cara pembelahan sel.
• Epiteka dan hipoteka saling
membentuk pasangan.
• Epiteka akan membentuk hipoteka
atau hipoteka akan membentuk
epiteka.
53
• Pembelahan sel berlangsung terus-
menerus hingga mencapai ukuran
minimum sehingga tidak dapat
membelah lagi.
• Jika terjadi ledakan populasi diatom
(blooming) maka permukaan air akan
berwarna hijau kecoklatan.
54
5. Euglenophyta
• Merupakan ganggang
uniseluler yang hidup sebagai
fitoplankton.
• Dapat hidup di air tawar dan
air laut.
• Memiliki klorofil.
• Bergerak dengan
menggunakan bulu cambuk
(flagel).
55
• Bersifat autotrof karena memiliki
kloroplas, tetapi juga dapat bersifat
heterotrof dengan memakan zat-zat
organik jika kondisi tidak
memungkinkan seperti tidak adanya
cahaya.
• Contoh Euglena viridis
• Bereproduksi dengan membelah diri
secara memanjang.
56
• Memiliki bintik mata (stigma) berwarna
merah yang kecil dan tampak peka
terhadap cahaya.
• Menyebabkan air menjadi kehijauan
dan mengeluarkan bau yang busuk.
• Air yang mengandung ganggang ini
dalam jumlah yang berlebihan di
anggap tidak sehat untuk di minum dan
untuk berenang.
57
6. Ganggang Api (Pyrrhophyta)
• Memiliki dua
flagel disebut
juga
dinoflagellata.
• Memiliki pigmen
hijau dan pigmen
cokelat ke
kuning-kuningan
58
• Umumnya hidup di laut.
• Dapat menyebabkan laut bercahaya
di malam hari karena kandungan
fosfornya yang dapat memendarkan
cahaya.
• Berkembangbiak dengan cara
membelah diri
• Contoh Noctiluca sp., Ceratium sp.
Dan Peridinium sp.
59
• Hasil suatu penelitaian
di teluk jakarta pada
tahun 1982-1983
menunjukkan ledakan
populsi Noctiluca sp.
sangat sering di jumpai
dekat pelabuhan
Sunda Kelapa.
60
• Dalam keadaan demikian permikaan
laut berwarna sangat hijau.
• Ledakan populasi ganggang api tidak
selalu menguntungkan.
• Pada bulan Novempber 1983, di
perairan dekat Flores di laporkan
banyak ikan yang sekarat dan mati.
61
• Ternyata penyebabnya adalah ledakan
populasi Pyrodinium bahamense.
• Ledakan populasi ganggang ini
mengeluarkan racun yang peristiwanya
di sebut red-tide.
62
Manfaat Ganggang bagi Manusia
• Ganggang bersifat saprofit membantu
menguraikan sisa makanan.
• Merupakan produsen penting di perairan
(fitoplankton) yang penting.
• Di semua lingkungan menghasilkan gas
oksigen selama fotosintesis. Pada unit
pengolahan limbah, gas ini merupakan gas
penting untuk degradasi limbah oleh
bakteri aerob.
63
• Menghasilkan bahan industri dan bahan
makanan, yaitu : tanah diatom, algin,
keragen, agar-agar, vitamin, dan
protein. Di Jepang, Poryphyra
(ganggang merah) di gunakan sebagai
bahan pangan.
64
• Beberapa janis menghasilkan racun.
Racun di hasilkan secara ekstraseluler
atau di lepaskan ketika ganggang
terdekomposisi pada saat terjadi
blooming ganggang yang sangat padat
hingga menutupi permukaan perairan.
Gymnodinium dan Gonyaulax
menghasilkan neurotoksin yang
mematikan binatang akuatik.
65
• Ganggang Prototheca wickerhamii
merupakan patogen yang menyerang
manusia yaitu dapat menyebabkan
peradangan persendian. Beberapa
ganggang yang terbawa udara
menyebabkan alergi.
• Beberapa jenis misalnya Cephaleuros
menyerang daun teh, kopi, lada, cengkeh,
jeruk, dan lain-lain di daerah tropik dan
menimbulkan banyak kerusakan.
66
Protista Menyerupai
Hewan (Protozoa)
67
Protozoa
• Protozoa berasal dari kata protos berarti
pertama atau mula-mula dan kata zoon
yang berarti hewan.
• Merupakan makhluk hidup uniseluler.
• Bersifat kosmopolitan dan hidup secara
soliter atau berkoloni.
• Beberapa jenis hidup pada hewan dan
manusia sebagai parasit.
68
• Protozoa yang hidup di perairan
merupakan zooplankton.
• Berkembang biak dengan cara membelah
diri atau dengan cara konjugasi.
• Berdasarkan jenis alat geraknya, protozoa
di bedakan menjadi empat kelompok, yaitu
Rhizopoda, Flagellata (Mastigophora),
Cilliata, dan Sporozoa.
69
Rhizopoda
70
• Bergerak
dengan kaki
semu
(Pseudopodia)
yang
merupakan
penjuluran dari
protoplasma.
71
• Selain itu, kaki semu juga di gunakan
untuk menangkap mangsanya.
• Contoh Amoeba proteus, Entamoeba
dysentriae, Entamoeba ginggivalis,
kelompok radiolaria dan kelompok
foraminifera.
72
Amoeba proteus
• Merupakan
amoeba yang
hidup bebas
terdapat di tanah
yang basah atau di
tempat berair yang
banyak
mengandung
bahan organik.
73
• Tidak memiliki bentuk tubuh tetap karena
bentuk selnya selalu berubah-ubah.
• Pada bagian terluar tubuhnya terdapat
membran plasma yang berfungsi
sebagai pelindung, pengaturan
pengaturan zat, alat pergerakan, dan alat
untuk merespon rangsangan kimia dari
luar tubuhnya.
74
• Pada bagian sebelah dalam membran
plasma terdapat sitoplasma dengan inti
sel pada bagian tengahnya.
75
Cara Amoeba proteus bergerak,
menangkap, dan mencerna makanannya
• Jika ada makanan, baik bakteri atau
bahan organik lain maka kaki semunya
akan di julurkan hingga mengelilingi
makanan tersebut.
• Selanjutnya, makanan masuk kedalam
tubuh Amoeba melalui permukaan
membran plasma yang membentuk
vakuola makanan.
76
• Vakuola makanan akan beredar di
dalam sitoplasma, makanan yang ada di
dalamnya di cerna.
• Sari-sari makanan akan di serap oleh
sitoplasma, sedangkan sisa-sisa
makanan akan di keluarkan oleh
vakuola berdenyut yang dapat
memompa sisa makanan ke luar sel
melalui membran sel.
77
• Amoeba proteus berkembang biak dengan
pembelahan biner. Jika kondisi tidak
memungkinkan, misalnya makanan dan air
habis maka Amoeba proteus akan
membentuk kista.
• Mula-mula tubuh Amoeba tidak aktif dan
bentuknya menjadi bulat.
• Membran plasmanya menebal untuk
melindungi diri dari kondisi lingkungan
yang buruk.
78
• Jika kondisi lingkungan membaik maka
dinding kista akan pecah sehingga
Amoeba akan memulai hidupnya
kembali.
79
Entamoeba dysentriae
• Merupakan jenis
rhizopoda yang hidup
parasit.
• Menyebabkan
penyakit diare.
80
• Entamoeba dysentriae masuk melalui
makanan yang tidak terjaga
kebersihannya.
• Oleh karena itu, kebersihan lingkungan
dan kebersihan makanan harus terjaga
untuk mencegah serangan penyakit
diare.
81
• Kista matang
dikeluarkan
bersama tinja
penderita (1).
• Infeksi
Entamoeba
histolytica oleh
kista matang
berinti empat (2)
82
• Tinja
terkontaminasi
pada makanan,
air, atau oleh
tangan.
• Terjadi
ekskistasi (3)
83
• Terjadi dalam
usus dan
berbentuk
tropozoit (4) s
elanjutnya,
bermigrasi ke
usus besar.
84
• Tropozoit
memperbanyak
diri dengan cara
membelah diri
(binary fission)
dan menjadi
kista (5),
menumpang
dalam tinja(1).
85
• Karena untuk
mempertahankan
dirinya, kista akan
dapat bertahan
beberapa hari
sampai dengan
berminggu-minggu
pada keadaan luar
dan penyebab
penularan.
86
• (bentuk tropozoit selalu
ada pada tinja diare,
namun dengan cepat
dapat dihancurkan oleh
tubuh, dan jika tertelan
bentuk ini tidak dapat
bertahan saat melewati
lambung) dalam banyak
kasus, tropozoit akan
kembali berkembang
menuju lumen usus
87
• (A:noninvasive
infection) pada
carier yang
asimtomatik, kista
ada dalam tinjanya.
88
• Pasien yang
diinfeksi oleh
tropozoit di dalam
mukosa ususnya
(B: intestinal
disease), atau,
menuju aliran
darah, secara
ekstra intestinal
menuju hati, otak,
dan paru
89
• (C:extraintestinal
disease), dengan
berbagai kelainan
patologik.
90
Entamoeba ginggivalis
• Dapat di temukan hidup pada gigi dan
gusi yang kotor akibat sisa-sisa makanan
sehingga dapat menyebabkan penyakit
radang gusi.
• Usaha pencegahan terbaik terhadap
serangan penyakit ini adalah dengan
cara menggosok gigi setelah makan dan
sebelum tidur.
91
92
Radiolaria
• Contohnya
Acanthometra sp
merupakan jenis
rhizopoda yang
bercangkang
keras untuk
melindungi
selnya.
Acanthometra sp
93
• Cangkangnya terbuat dari zat kersik.
• Hidup di laut.
• Jika mati, cangkangnya akan tetap utuh
dan membentuk endapan tanah
radiolaria di dasar laut.
94
Foraminifera
• Beberapa
foraminifera
berukuran besar
hingga mencapai
19 cm, namun rata-
rata foraminifera
berukuran 2cm.
Globigeria sp
95
• Anggota kelompok foraminifera,
misalnya Globigeria sp. merupakan
jenis rhizopoda yang bercangkang
keras untuk melindungi selnya.
Cangkangnya terbuat dari zat kapur
(kalsium karbonat).
• Globigeria sp. hidup di laut.
96
• Jika mati, cangkangnya akan tetap utuh
dan membentuk endapan tanah
globigerina di dasar laut.
• Endapan tanah tersebut dapat di
gunakan sebagai petunjuk untuk
menentukan umur lapisan bumi dan
juga dapat menjadi petunjuk adanya
sumber minyak bumi.
97
Flagellata/Mastigophora
98
• Memiliki alat gerak
berupa flagel.
• Flagel berfungsi
sebagai alat peraba
dan penangkap
makanan.
• Flagel dapat berjumlah
satu buah, dua buah,
atau lebih.
99
• Habitatnya di air laut, air tawar, tanah
yang lembab, atau parasit dalam tubuh
makhluk hidup lain.
• Flagellata bereproduksi dengan cara
membelah diri.
• Beberapa flagellata di kenal sebagai
penyebab penyakit pada hewan dan
manusia.
• Contoh Trypanosoma sp. dan
Leishmania sp.
100
Trypanosoma sp
• Trypanosoma
gambiense dan
Trypanosoma
rhodensiensis hidup
parasit di dalam
darah manusia dan
dapat
menyebabkan
penyakit tidur.
101
• Penyakit ini banyak terdapat di Afrika.
• Vektor penyakit ini adalah lalat Tse-tse
(Glossina palpatis).
• Ketika lalat ini menggigit penderita, air
liurnya akan mengandung Trypanosoma
yang di keluarkan untuk mencegah
pembekuan darah.
• Selanjutnya, Trypanosoma sp. terbawa
dan masuk kedalam aliran darah
penderita.
102
Leishmania sp
• Merupakan jenis flagellata
yang dapat menyebabkan
penyakit Leishmaniasis,
merupakan penyakit yang
di tularkan oleh gigitan
beberapa spesies lalat
padang pasir atau kupu-
kupu padang pasir.
103
• Leishmaniasis telah di temukan kira-kira di 90
negara tropis dan subtropis di seluruh dunia.
• Gejala penyakitnya adalah kulit luka dan
gatal-gatal.
• Penyakit luka pada kulit ini dapat sembuh
dengan sendirinya, tetapi melalui proses
penyembuhan berbulan-bulan.
• Vaksin dan obat untuk pencegahan penyakit
ini belum ada.
104
• Vektor Leishmania
sp. adalah sand
fly betina
termasuk phlebotomus.
Stadium promastigote d
ariLeishmania masuk
dalam tubuh host
melalui gigitansand fly.
Siklus hidup Leishmania sp
105
• Promastigote masuk
dalam berbagai sel
pagosit dan
melepaskan flagelanya
dan berubah
menjadi amastigote.
Siklus hidup Leishmania sp
106
• Amastigote membela
h denganbinary
fission dalam sel
host. Hingga
beberapa waktu
mereka menyebar
dan meninggalkan
sel lalu pindah ke sel
yang baru.
Siklus hidup Leishmania sp
107
• Penyebaran infeksi ke
vektor terjadi saat
vektor menghisap sel
host yang
mengandunng
parasit. Dalam tubuh
vektor, amastigote seca
ra cepat berubah
menjadi promastigote.
Siklus hidup Leishmania sp
108
• Promastigote menghasil
kan substansi mirip gel
yang disebut
PROMASTIGOTE
SECRETORY GEL
(PSG). PSG
membentuk Bloked
fly yang menghasilkan
pengulangan kebiasaan
dari lalat.
Siklus hidup Leishmania sp
109
Cilliata
110
• Merupakan protozoa yang bergerak
menggunakan rambut getar (silia).
• Rambut getar berfungsi sebagai
penerima rangsangan dan penangkap
makanan.
• Merupakan kelompok terbesar
protozoa.
111
• Bereproduksi dengan cara membelah
diri atau dengan cara konjugasi.
• Contoh Paramaecium caudatum dan
Balantidium coli.
112
Paramaecium caudatum
• Memilki bentuk seperti
sandal.
• Pada permukaan selnya
terdapat bagian yang
melekuk yang di sebut
mulut sel.
113
• Paramaecium caudatum memiliki
selaput pembungkus yang bersifat
elastis dan berfungsi menyelubungi sel.
• Selaput pembungkus ini disebut
pelikel.
• Paramaecium caudatum memiliki dua
macam inti, yaitu mikronukleus dan
makronukleus.
114
• Selain itu, Paramaecium caudatum juga
memiliki vakuola makanan dan vakuola
kontraktil.
• Vakuola makanan di gunakan untuk
mncerna makanan dan mengedarkan
makanan, sedangkan vakuola kontraktil
berfungsi untuk mengeluarkan sisa-sisa
makanan keluar tubuh melalui
membran sel.
115
• Paramaecium caudatum berkembang
biak secara vegetatif dengan
pembelahan biner., dan secara
generatif dengan cara konjugasi.
116
Konjugasi Paramecium
Gerak Paramecium
117
Balantidium coli
• Dapat di temukan hidup pada usus
besar manusia, babi, dan kera.
• Pada keadaan tertentu dapat
menimbulkan gangguan pada perut
berupa diare (balantidiosis).
118
119
Sporozoa
120
• Tidak memiliki alat gerak.
• Pergerakan di lakukan dengan cara
mengubah posisi tubuhnya.
• Umumnya bersifat parasit. Dan dapat
menyebabkan penyakit pada hewan dan
manusia.
• Contoh Plasmodium sp yang menyebabkan
penyakit malaria pada manusia. Dan
Toxoplasma gondii yang menyebabkan
penyakit toxoplasma pada manusia.
121
Plasmodium sp
• Dapat menyebabkan penyakit malaria
pada manusia.
• Sekitar 1,5-2,7 juta jiwa meninggal setiap
tahunnya akibat penyakit ini.
• Seperti kebanyakan penyakit tropis
lainnya, malaria merupakan penyebab
utama kematian di negara-negara
berkembang, termasuk Indonesia.
122
• Maria berasal dari bahasa Italia dari kata
mal yang berarti buruk dan aria yang
berarti udara.
• Jadi malaria berarti udara buruk.
• Hal ini di sebabkan malaria biasa terjadi
secara musiman di daerah kotor yang
banyak tergenang air.
• Pada tahun 1880, Charles Louis Alphons
Laveran berhasil menemukan bahwa
malaria di sebabkan oleh Plasmodium sp.
123
• Vektor utama penyakit ini adalah
nyamuk betina Anopheles gambia dan
Anopheles stephensi.
• Untuk menekan pertumbuhan
populasinyamuk ini dapat di lakukan
dengan menebarkan ikan di
persawahan atau memberantas
nyamuk dengan penyemprotan
insektisida ICON 10 WP.
124
Terdapat tiga jenis penyakit malaria dengan
masing-masing penyebab yang berbeda-
beda, yaitu
1. Malaria tertiana, yang di
sebabkan oleh Plasmodium
vivax atau Plasmodium ovale.
Gejala demam dapat terjadi
setiap dua hari sekali setelah
gejala pertama terjadi. Masa
inkubasi selama 2 minggu.
125
2.Malaria tropika, yang
di sebabkan oleh
Plasmodium
falciparum dan
merupakan penyebab
kematian terbesar
karena malaria.
126
3.Malaria kuartana,
yang di sebabkan
oleh Plasmodium
malariae. Gejala
demam dapat terjadi
setiap tiga hari sekali
setelah gejala
pertama terjadi. Masa
inkubasi selama 18-
40hari.
127
• Penyakit malaria
mudah di kenali
dari gejalanya, yaitu
meriang (panas
dingin dan
menggigil) serta
demam
berkepanjangan.
128
• Vektor penyakit
ini adalah
nyamuk
Anopheles sp.
129
• Ketika nyamuk
betina yang
mengandung
Plasmodium sp.
menggigit manusia
maka akan keluar
sporozoit dari
kelenjar ludah
nyamuk tersebut.
130
• Selanjutnya, sporozoit
tersebut masuk
kedalam aliran darah
dan dalam waktu
setengah jam
Plasmodium sp sudah
mulai menyerang
jaringan hati dan
berkembang biak.
131
• Setiap sporozoit
berkembang biak
menghasilkan
20.000-40.000
merozoit.
132
• Setelah 1 minggu
sel hati pecah
sehingga merozoit
kembali ke dalam
aliran darah,
tepatnya kedalam
sel darah merah
dan kembali
berkembang biak.
133
• Merozoit
berkembang
menjadi tropozoit di
dalam eritrosit dan
akhirnya menjadi
skizon.
• Perkembangan di
dalam eritrosit ini
biasanya terjadi 2-3
hari sekali.
134
• Akibatnya eritrosit
pecah.
• Pecahnya eritrosit
menyebabkan
penderita
mengalami demam.
135
Siklus Hidup Plasmodium vivax
136
• Sejak tahun 1638, malaria sudah di
tangani dengan menggunakan obat
kina yang berasal dari getah batang
pohon kina (chincona sp).
• Kina dapat menekan pertumbuhan
Plasmodium sp. di dalam jaringan
darah.
137
• Tumbuhan lain yang dapat menjinakkan
penyakit malaria antara lain kwalot
(Brucea javanica), jeruk nipis (Citrus
aurantifolia), dan putri malu (Mimosa
pudica).
• Saat ini, para ahli berusaha
menemukan vaksin untuk malaria.
138
• Cara baru yang juga sedang di teliti
adalah dengan menggunakan nyamuk
transgenik.
• Nyamuk di buat sedemikian rupa
sehingga menjadi tahan terhadap
Plasmodium sp. atau mampu
membunuh Plasmodium sp. di dalam
tubuhnya.
139
• Teknologi ini memungkinkan karena
seluruh gen dari nyamuk Anopheles
gambiae dan gen dari Plasmodium
falciparum telah berhasil di baca.
• Marcello Jacobs-Lorena berhasil
membuat nyamuk transgenik
Anopheles stephensi yang dapat
membunuh Plasmodium berghei.
140
Toxoplasma gondii
• Menyebabkan penyakit
Toxoplasmosis yang
dapat di tularkan oleh
kucing dan hewan
peliharaan lainnya.
141
• Toksoplasma dapat
menyerang semua
jenis hewan,
termasuk burung,
ikan, kelinci, anjing,
babi, kambing,
bahkan manusia.
142
• Toxoplasma gondii
juga terdapat pada
daging dan telur
setengah matang
atau buah dan sayur
yang tercemar feses
hewan peliharaan
yang mengandung
Toxoplasma gondii .
143
• Gejala penyakit
toksoplasma antara
lain rasa lelah, nyeri
kepala, sakit
tenggorokan, demam,
gangguan pada kulit,
serta pembesaran
kelenjaar getah
bening, hati, dan limfa.
144
• Berdasarkan
penelitian, sekitar 40%
wanita hamil penderita
toksoplasma pada
awal kehamilan akan
menyebabkan
kelahiran dini (abortus)
sebanyak 15%.
145
• Namun, 90% bayi
yang terinfeksi dapat
lahir normal
walaupun menderita
gangguan
penglihatan hingga
kebutaan setelah
beberapa bulan
kelahiran.
146
• Sebanyak 10% bayi
yang di lahirkan
mengalami
gangguan
pendengaran.
147
Protista Mirip Jamur
148
Ciri-ciri
• Aktif seperti Amoeba, akan
berkembang menjadi fase multiseluler,
akan menghasilkan spora.
• Tidak di masukkan kedalam kingdom
fungi karena struktur tubuh dan cara
reproduksinya berbeda dengan
kelomok fungi.
149
Klasifikasi Protista
Mirip Jamur
150
Myxomycota (Jamur Lendir)
• Hidup di batang kayu yang telah
membusuk, tanah lembab, sampah basah,
kayu lapuk, dan di hutan basah.
• Berkembang biak dengan cara vegetatif
dan generatif
• Pada fase vegetatif, plasmodium akan
bergerak amoeboid akan mengelilingi dan
menelan makanan yang berupa bahan
organik.
151
• Kemudian makanan di cerna dalam
vakuola makanan, sisa makanan yang
tidak di cerna akan di tinggal sewaktu
plasmodium bergerak.
• Jika telah dewasa, plasmodium
membentuk sporangium (kotak spora).
• Sporangium yang masak akan pecah dan
spora tersebar dengan bantuan angin.
152
• Spora yang berkecambah akan membentuk
sel gamet yang bersifat habloid dan sel
gamet ini melakukan sigami.
• Sigami adalah peleburan dua sel gamet
yang bentuk dan ukurannya sama (tidak
dapat di bedakan jantan dan betina).
• Hasil peleburan berupa zigot, yang akan
tumbuh dan berkembang menjadi individu
dewasa.
153
• Ada dua tipe jamur
lendir, yaitu
Myxomycota (tidak
bersekat) dan
Acrasiomycota
(bersekat).
• Keduanya bersel satu
dan bersel banyak.
154
• Pada Myxomycota, masa berinti banyak
yang di sebut plasmodium, bergerak
berpindah tempat di tanah atau
sepanjang dasar hutan, di daun, dan
kayu busuk untuk memakan bakteri.
• Plasmodium mempunyai banyak inti,
tetapi tidak dapat di bagi menjadi
beberapa sel-sel terpisah.
155
• Myxomycota yang sedang bergerak
dapat seukuran buah anggur.
• Saat plasmodium membesar, intinya
membelah.
• Acrasiomycota, sel-sel individu tetap
terpisah saat mereka bergabung
membentuk pseudoplasmodium atau
massa multiseluler.
• Contoh Physarum polycephalum.
156
Siklus Hidup Myxomycota
157
Oomycota (Jamur air)
• Merupakan
kelompok protista
mirip jamur yang
menghasilkan
oospora.
Saprolegnia
158
• Oospora adalah spora yang di bentuk
oleh zigot yang berdinding tebal, dan
setelah itu terjadi fase istirahat.
• Dinding tebal di gunakan sebagai
perlindungan.
• Jika kondisi memungkinkan, spora akan
tumbuh menjadi hifa baru
• Oomycota merupakan jamur yang
hidup di tempat lembab atau di air.
159
Ciri-ciri
• Dinding selnya terdiri dari selulosa.
• Benang-benang hifa tidak bersekat melintang
yang di dalamnya terdapat inti dalam jumlah
banyak.
• Melakukan reproduksi aseksual dengan cara
membentuk zoospora dan memiliki dua
flagela untuk berenang. Reproduksi seksual
di lakukan dengan membentuk gamet.
Setelah fertilisasi, zigot akan terbentuk dan
tumbuh menjadi oospora.
160
 Contoh :
Saprolegnia, jamur yang hidup saprofit
pada hewan-hewan yang mati di
perairan.
161
 Phytophora, jamur karat putih. Ada
yang hidup saprofit dan ada pula yang
hidup parasit. Contoh yang hidup
parasit, yaitu:
• Phytophora infestans, parasit pada
kentang
• Phytophora nicotinae, parasit pada
tembakau
• Phytophora palmifera, parasit pada
kelapa
162
• Pythium, jamur yang
menyebabkan
penyakit busuk pada
kecambah, sehingga
penyakit ini di sebut
juga penyakit rebah
semai.
Pythium
1 de 162

Recomendados

Kingdom protista por
Kingdom protistaKingdom protista
Kingdom protistaWulung Gono
4.8K visualizações56 slides
Bahan rhodophyta por
Bahan rhodophytaBahan rhodophyta
Bahan rhodophytaYulia M
7.3K visualizações24 slides
Ppt protista por
Ppt protistaPpt protista
Ppt protistaalung steven
1.9K visualizações19 slides
Protista por
ProtistaProtista
Protistawiyah_Ra
13.3K visualizações29 slides
Mikroalga por
MikroalgaMikroalga
MikroalgaHeri Abrianto
16.2K visualizações32 slides
Protista, bab 5 K13 tahap belajar, "by : kelompok 5" por
Protista, bab 5 K13 tahap belajar, "by : kelompok 5"Protista, bab 5 K13 tahap belajar, "by : kelompok 5"
Protista, bab 5 K13 tahap belajar, "by : kelompok 5"SalsabilFalakhul
1.4K visualizações46 slides

Mais conteúdo relacionado

Similar a protista.pptx

Tumbuhan Thallophyta pdf slide presentation.pdf por
Tumbuhan Thallophyta pdf slide presentation.pdfTumbuhan Thallophyta pdf slide presentation.pdf
Tumbuhan Thallophyta pdf slide presentation.pdfGedeputuNikibagus
15 visualizações32 slides
Protista algae por
Protista algaeProtista algae
Protista algaeSulis Tyas
992 visualizações39 slides
algae por
algaealgae
algaeAmeera Nur Zahra
881 visualizações6 slides
Protists mirip tumbuhan por
Protists mirip tumbuhanProtists mirip tumbuhan
Protists mirip tumbuhaninna96
21.5K visualizações32 slides
9-ALGA (CHLOROPHYTA_RHODOPHYTA_PHAEOPHYTA).pdf por
9-ALGA (CHLOROPHYTA_RHODOPHYTA_PHAEOPHYTA).pdf9-ALGA (CHLOROPHYTA_RHODOPHYTA_PHAEOPHYTA).pdf
9-ALGA (CHLOROPHYTA_RHODOPHYTA_PHAEOPHYTA).pdfHimmatulUlya36
27 visualizações50 slides
Fitoplankton di air payau dan laut por
Fitoplankton di air payau dan lautFitoplankton di air payau dan laut
Fitoplankton di air payau dan lautichfar16
6.3K visualizações22 slides

Similar a protista.pptx(20)

Tumbuhan Thallophyta pdf slide presentation.pdf por GedeputuNikibagus
Tumbuhan Thallophyta pdf slide presentation.pdfTumbuhan Thallophyta pdf slide presentation.pdf
Tumbuhan Thallophyta pdf slide presentation.pdf
GedeputuNikibagus15 visualizações
Protista algae por Sulis Tyas
Protista algaeProtista algae
Protista algae
Sulis Tyas992 visualizações
Protists mirip tumbuhan por inna96
Protists mirip tumbuhanProtists mirip tumbuhan
Protists mirip tumbuhan
inna9621.5K visualizações
9-ALGA (CHLOROPHYTA_RHODOPHYTA_PHAEOPHYTA).pdf por HimmatulUlya36
9-ALGA (CHLOROPHYTA_RHODOPHYTA_PHAEOPHYTA).pdf9-ALGA (CHLOROPHYTA_RHODOPHYTA_PHAEOPHYTA).pdf
9-ALGA (CHLOROPHYTA_RHODOPHYTA_PHAEOPHYTA).pdf
HimmatulUlya3627 visualizações
Fitoplankton di air payau dan laut por ichfar16
Fitoplankton di air payau dan lautFitoplankton di air payau dan laut
Fitoplankton di air payau dan laut
ichfar166.3K visualizações
Xmia11 phaeophyta por Diniarti Prayuni
Xmia11 phaeophytaXmia11 phaeophyta
Xmia11 phaeophyta
Diniarti Prayuni945 visualizações
Protista por vanessaclarista
ProtistaProtista
Protista
vanessaclarista6.3K visualizações
Buku x bab 5 (Protista) por Muhamad Toha
Buku x bab 5 (Protista)Buku x bab 5 (Protista)
Buku x bab 5 (Protista)
Muhamad Toha5.2K visualizações
Biologi Protista por Kumala Hayati
Biologi ProtistaBiologi Protista
Biologi Protista
Kumala Hayati6.1K visualizações
Biologi Protista por helmyshin1
Biologi ProtistaBiologi Protista
Biologi Protista
helmyshin11.6K visualizações
Buku x bab 5 por fhnx
Buku x bab 5Buku x bab 5
Buku x bab 5
fhnx455 visualizações
MATERI Protista KELAS X SMA por Zona Bebas
MATERI Protista KELAS X SMAMATERI Protista KELAS X SMA
MATERI Protista KELAS X SMA
Zona Bebas6.6K visualizações
Protista por Tiara Kusuma
Protista Protista
Protista
Tiara Kusuma835 visualizações
thallophyta por guanguan6
thallophytathallophyta
thallophyta
guanguan642 visualizações
Presentasi biologi chlorophyta (2) por Maulana Sakti
Presentasi biologi   chlorophyta (2)Presentasi biologi   chlorophyta (2)
Presentasi biologi chlorophyta (2)
Maulana Sakti2.8K visualizações
Pembahasan ganggang1 por Dedi Supriyadi
Pembahasan ganggang1Pembahasan ganggang1
Pembahasan ganggang1
Dedi Supriyadi3.6K visualizações
Protista SMA Negeri 6 Samarinda por Putri Resti Kurnia
Protista SMA Negeri 6 SamarindaProtista SMA Negeri 6 Samarinda
Protista SMA Negeri 6 Samarinda
Putri Resti Kurnia1.2K visualizações

Mais de DekaMuliya1

sistem peredaran darah.ppt por
sistem peredaran darah.pptsistem peredaran darah.ppt
sistem peredaran darah.pptDekaMuliya1
5 visualizações76 slides
jaringan-hewan.ppt por
jaringan-hewan.pptjaringan-hewan.ppt
jaringan-hewan.pptDekaMuliya1
4 visualizações36 slides
jaringan tumbuhan.pptx por
jaringan tumbuhan.pptxjaringan tumbuhan.pptx
jaringan tumbuhan.pptxDekaMuliya1
6 visualizações80 slides
Bab 4 Sistem Peredaran Darah.pptx por
Bab 4 Sistem Peredaran Darah.pptxBab 4 Sistem Peredaran Darah.pptx
Bab 4 Sistem Peredaran Darah.pptxDekaMuliya1
10 visualizações40 slides
Bab 3 Sistem Gerak Manusia.pptx por
Bab 3 Sistem Gerak Manusia.pptxBab 3 Sistem Gerak Manusia.pptx
Bab 3 Sistem Gerak Manusia.pptxDekaMuliya1
7 visualizações37 slides
Bab 2 Jaringan Tumbuhan dan Hewan.pptx por
Bab 2 Jaringan Tumbuhan dan Hewan.pptxBab 2 Jaringan Tumbuhan dan Hewan.pptx
Bab 2 Jaringan Tumbuhan dan Hewan.pptxDekaMuliya1
5 visualizações76 slides

Mais de DekaMuliya1(20)

sistem peredaran darah.ppt por DekaMuliya1
sistem peredaran darah.pptsistem peredaran darah.ppt
sistem peredaran darah.ppt
DekaMuliya15 visualizações
jaringan-hewan.ppt por DekaMuliya1
jaringan-hewan.pptjaringan-hewan.ppt
jaringan-hewan.ppt
DekaMuliya14 visualizações
jaringan tumbuhan.pptx por DekaMuliya1
jaringan tumbuhan.pptxjaringan tumbuhan.pptx
jaringan tumbuhan.pptx
DekaMuliya16 visualizações
Bab 4 Sistem Peredaran Darah.pptx por DekaMuliya1
Bab 4 Sistem Peredaran Darah.pptxBab 4 Sistem Peredaran Darah.pptx
Bab 4 Sistem Peredaran Darah.pptx
DekaMuliya110 visualizações
Bab 3 Sistem Gerak Manusia.pptx por DekaMuliya1
Bab 3 Sistem Gerak Manusia.pptxBab 3 Sistem Gerak Manusia.pptx
Bab 3 Sistem Gerak Manusia.pptx
DekaMuliya17 visualizações
Bab 2 Jaringan Tumbuhan dan Hewan.pptx por DekaMuliya1
Bab 2 Jaringan Tumbuhan dan Hewan.pptxBab 2 Jaringan Tumbuhan dan Hewan.pptx
Bab 2 Jaringan Tumbuhan dan Hewan.pptx
DekaMuliya15 visualizações
Bab 1 Sel.pptx por DekaMuliya1
Bab 1 Sel.pptxBab 1 Sel.pptx
Bab 1 Sel.pptx
DekaMuliya17 visualizações
monera.ppt por DekaMuliya1
monera.pptmonera.ppt
monera.ppt
DekaMuliya13 visualizações
fungi.ppt por DekaMuliya1
fungi.pptfungi.ppt
fungi.ppt
DekaMuliya12 visualizações
Bab 5 Jamur.pptx por DekaMuliya1
Bab 5 Jamur.pptxBab 5 Jamur.pptx
Bab 5 Jamur.pptx
DekaMuliya111 visualizações
Bab 1 Ruang Lingkup Biologi.pptx por DekaMuliya1
Bab 1 Ruang Lingkup Biologi.pptxBab 1 Ruang Lingkup Biologi.pptx
Bab 1 Ruang Lingkup Biologi.pptx
DekaMuliya12 visualizações
Bab 3 Archaebacteria dan Eubacteria.pptx por DekaMuliya1
Bab 3 Archaebacteria dan Eubacteria.pptxBab 3 Archaebacteria dan Eubacteria.pptx
Bab 3 Archaebacteria dan Eubacteria.pptx
DekaMuliya13 visualizações
virus.pptx por DekaMuliya1
virus.pptxvirus.pptx
virus.pptx
DekaMuliya12 visualizações
ALAT PERNAPASAN.pptx por DekaMuliya1
ALAT PERNAPASAN.pptxALAT PERNAPASAN.pptx
ALAT PERNAPASAN.pptx
DekaMuliya13 visualizações
Bab 5 Sistem Pencernaan Makanan.pptx por DekaMuliya1
Bab 5 Sistem Pencernaan Makanan.pptxBab 5 Sistem Pencernaan Makanan.pptx
Bab 5 Sistem Pencernaan Makanan.pptx
DekaMuliya16 visualizações
Bab 9 Sistem Reproduksi Manusia.pptx por DekaMuliya1
Bab 9 Sistem Reproduksi Manusia.pptxBab 9 Sistem Reproduksi Manusia.pptx
Bab 9 Sistem Reproduksi Manusia.pptx
DekaMuliya124 visualizações
Bab 10 Sistem Pertahanan Tubuh.pptx por DekaMuliya1
Bab 10 Sistem Pertahanan Tubuh.pptxBab 10 Sistem Pertahanan Tubuh.pptx
Bab 10 Sistem Pertahanan Tubuh.pptx
DekaMuliya13 visualizações
SISTEM REPRODUKSI.pptx por DekaMuliya1
SISTEM REPRODUKSI.pptxSISTEM REPRODUKSI.pptx
SISTEM REPRODUKSI.pptx
DekaMuliya112 visualizações
Bab 6 Sistem Pernapasan.pptx por DekaMuliya1
Bab 6 Sistem Pernapasan.pptxBab 6 Sistem Pernapasan.pptx
Bab 6 Sistem Pernapasan.pptx
DekaMuliya120 visualizações

Último

Salinan_UU_Nomor_12_Tahun_2022 TPKS.pdf por
Salinan_UU_Nomor_12_Tahun_2022 TPKS.pdfSalinan_UU_Nomor_12_Tahun_2022 TPKS.pdf
Salinan_UU_Nomor_12_Tahun_2022 TPKS.pdfIrawan Setyabudi
45 visualizações84 slides
ADITYA GUSTI R. PPT PENKOM.pptx por
ADITYA GUSTI R. PPT PENKOM.pptxADITYA GUSTI R. PPT PENKOM.pptx
ADITYA GUSTI R. PPT PENKOM.pptxAdityaGustiRamadhan
12 visualizações9 slides
Tugas PPT 6_Selviana Fitri_E1G022081.pptx por
Tugas PPT 6_Selviana Fitri_E1G022081.pptxTugas PPT 6_Selviana Fitri_E1G022081.pptx
Tugas PPT 6_Selviana Fitri_E1G022081.pptxselvianafitri2k17
9 visualizações9 slides
Materi Implementasi Bimtek Pengawasan Perizinan Berusaha por
Materi Implementasi Bimtek Pengawasan Perizinan BerusahaMateri Implementasi Bimtek Pengawasan Perizinan Berusaha
Materi Implementasi Bimtek Pengawasan Perizinan BerusahaDinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu Kota Madiun
25 visualizações44 slides
tugas PPT_Chita putri_E1G022007.pptx por
tugas PPT_Chita putri_E1G022007.pptxtugas PPT_Chita putri_E1G022007.pptx
tugas PPT_Chita putri_E1G022007.pptxchitaputrir30
18 visualizações9 slides
Permendikbudristek Nomor 30 Tahun 2021.pdf por
Permendikbudristek Nomor 30 Tahun 2021.pdfPermendikbudristek Nomor 30 Tahun 2021.pdf
Permendikbudristek Nomor 30 Tahun 2021.pdfIrawan Setyabudi
41 visualizações35 slides

Último(20)

Salinan_UU_Nomor_12_Tahun_2022 TPKS.pdf por Irawan Setyabudi
Salinan_UU_Nomor_12_Tahun_2022 TPKS.pdfSalinan_UU_Nomor_12_Tahun_2022 TPKS.pdf
Salinan_UU_Nomor_12_Tahun_2022 TPKS.pdf
Irawan Setyabudi45 visualizações
ADITYA GUSTI R. PPT PENKOM.pptx por AdityaGustiRamadhan
ADITYA GUSTI R. PPT PENKOM.pptxADITYA GUSTI R. PPT PENKOM.pptx
ADITYA GUSTI R. PPT PENKOM.pptx
AdityaGustiRamadhan12 visualizações
Tugas PPT 6_Selviana Fitri_E1G022081.pptx por selvianafitri2k17
Tugas PPT 6_Selviana Fitri_E1G022081.pptxTugas PPT 6_Selviana Fitri_E1G022081.pptx
Tugas PPT 6_Selviana Fitri_E1G022081.pptx
selvianafitri2k179 visualizações
tugas PPT_Chita putri_E1G022007.pptx por chitaputrir30
tugas PPT_Chita putri_E1G022007.pptxtugas PPT_Chita putri_E1G022007.pptx
tugas PPT_Chita putri_E1G022007.pptx
chitaputrir3018 visualizações
Permendikbudristek Nomor 30 Tahun 2021.pdf por Irawan Setyabudi
Permendikbudristek Nomor 30 Tahun 2021.pdfPermendikbudristek Nomor 30 Tahun 2021.pdf
Permendikbudristek Nomor 30 Tahun 2021.pdf
Irawan Setyabudi41 visualizações
bank.ppt por DelviaAndrini1
bank.pptbank.ppt
bank.ppt
DelviaAndrini143 visualizações
Latihan 7_M.Ilham Raditya_E1G020017..pptx por MIlhamRaditya
Latihan 7_M.Ilham Raditya_E1G020017..pptxLatihan 7_M.Ilham Raditya_E1G020017..pptx
Latihan 7_M.Ilham Raditya_E1G020017..pptx
MIlhamRaditya39 visualizações
review-jurnal-ilmiah.pdf por AdePutraTunggali
review-jurnal-ilmiah.pdfreview-jurnal-ilmiah.pdf
review-jurnal-ilmiah.pdf
AdePutraTunggali8 visualizações
Royyan A. Dzakiy - Be an Inspiring Student Leader in The Digital Era [22 Aug ... por razakroy
Royyan A. Dzakiy - Be an Inspiring Student Leader in The Digital Era [22 Aug ...Royyan A. Dzakiy - Be an Inspiring Student Leader in The Digital Era [22 Aug ...
Royyan A. Dzakiy - Be an Inspiring Student Leader in The Digital Era [22 Aug ...
razakroy22 visualizações
Info Session Bangkit Academy "Empowering Through Bangkit: Unveiling the Essen... por pmgdscunsri
Info Session Bangkit Academy "Empowering Through Bangkit: Unveiling the Essen...Info Session Bangkit Academy "Empowering Through Bangkit: Unveiling the Essen...
Info Session Bangkit Academy "Empowering Through Bangkit: Unveiling the Essen...
pmgdscunsri7 visualizações
PPT PENGEMBANGAN KEWIRAUSAHAAN SEKOLAH.pptx por WartoyoWartoyo3
PPT PENGEMBANGAN KEWIRAUSAHAAN SEKOLAH.pptxPPT PENGEMBANGAN KEWIRAUSAHAAN SEKOLAH.pptx
PPT PENGEMBANGAN KEWIRAUSAHAAN SEKOLAH.pptx
WartoyoWartoyo38 visualizações
TUGAS PPT 6_NATALIA APRICA ANWAR_E1G022075.pptx por NataliaApricaAnwar
TUGAS PPT 6_NATALIA APRICA ANWAR_E1G022075.pptxTUGAS PPT 6_NATALIA APRICA ANWAR_E1G022075.pptx
TUGAS PPT 6_NATALIA APRICA ANWAR_E1G022075.pptx
NataliaApricaAnwar44 visualizações
SEJARAH HIJRAH NABI KE MADINAH.pptx por irpandialbantani1
SEJARAH HIJRAH NABI KE MADINAH.pptxSEJARAH HIJRAH NABI KE MADINAH.pptx
SEJARAH HIJRAH NABI KE MADINAH.pptx
irpandialbantani18 visualizações
Edukasi dan Peran Aktif dalam Pencegahan.pdf por Irawan Setyabudi
Edukasi dan Peran Aktif dalam Pencegahan.pdfEdukasi dan Peran Aktif dalam Pencegahan.pdf
Edukasi dan Peran Aktif dalam Pencegahan.pdf
Irawan Setyabudi41 visualizações
PPT PENKOM ALVIN.pptx por Alfin61471
PPT PENKOM ALVIN.pptxPPT PENKOM ALVIN.pptx
PPT PENKOM ALVIN.pptx
Alfin6147115 visualizações
Capacity Building Kekerasan Seksual dan Peranan kampus.pdf por Irawan Setyabudi
Capacity Building Kekerasan Seksual dan Peranan kampus.pdfCapacity Building Kekerasan Seksual dan Peranan kampus.pdf
Capacity Building Kekerasan Seksual dan Peranan kampus.pdf
Irawan Setyabudi37 visualizações
SK Satgas PPKS.pdf por Irawan Setyabudi
SK Satgas PPKS.pdfSK Satgas PPKS.pdf
SK Satgas PPKS.pdf
Irawan Setyabudi48 visualizações
LEMBAGA JASA KEUANGAN.pptx por DelviaAndrini1
LEMBAGA JASA KEUANGAN.pptxLEMBAGA JASA KEUANGAN.pptx
LEMBAGA JASA KEUANGAN.pptx
DelviaAndrini139 visualizações

protista.pptx

  • 2. 2 Ciri ciri protista • Memiliki karakteristik peralihan antara tumbuhan dan hewan. • Merupakan makhluk hidup uniseluler eukariotik dengan inti sel dan organel sel dapat dengan jelas di amati seperti mitokondria, kloroplas, retikulum endoplasma, dan alat gerak berupa bulu cambuk dan rambut getar.
  • 3. 3 • Beberapa spesies bersifat multiseluler seperti ganggang merah yang biasa di sebut rumput laut. • Dapat di temukan hidup bebas hampir di semua perairan dan umumnya bersifat plankton sehingga berperan penting di dalam ekosistem tersebut.
  • 4. 4 • Dapat di temukan di tanah yang lembab atau dalam bentuk simbion di dalam tubuh hewan atau manusia, seperti Balantidium coli yang dapat di temukan di dalam usus besar manusia, babi dan kera. • Dapat bersifat parasit pada tumbuhan, misalnya Phytophtora infestan yang menyebabkan penyakit busuk pada tanaman kentang.
  • 5. 5 • Semua protista dapat melakukan reproduksi secara seksual dan aseksual. Reproduksi aseksual dapat melalui fragmentasi dan pembelahan sel. Reproduksi seksual dapat melalui pembentukan spora, pembentukan sel kelamin, dan konjugasi.
  • 6. 6 • Dalam kondisi lingkungan yang tidak menguntungkan protista dapat membentuk kista seingga melindungi dari lingkungan yang tidak menguntungkan tersebut. • Protista di bagi menjadi tiga kelompok, yaitu protista menyerupai tumbuhan (ganggang), protista menyerupai hewan (protozoa) dan protista menyerupai jamur.
  • 9. 9 Ganggang (Alga) • Diartikan sebagai organisme sintetik air. • Di sebut Alga. • Dapat di jumpai di berbagai tempat, misalnya di air tawar, air laut dan di tempat-tempat yang lembab. • Ada yang uniseluler dan multi seluler. • Ganggang uniseluler ada yang hidup berkoloni.
  • 10. 10 • Ganggang multiseluler berbentuk seperti lembaran (filamen). • Sebagian besar tumbuhan yang hidup dilaut adalah ganggang yang terdiri atas ganggang bentik dan ganggang planktonik. • Ganggang bentik di kenal sebagai rumput laut (Sea weeds), yang meliputi ganggang hijau, ganggang merah, dan ganggang cokelat.
  • 11. 11 • Ganggang bentik umumnya berukuran makroskopik dan tumbuh melekat pada suatu substrat. • Ganggang planktonik, meliputi ganggang keemasan, ganggang api, dan euglenophyta.
  • 12. 12 • Ganggang planktonik umumnya berukuran makroskopis dan hidup melayang sehingga gerakannya bergantung pada gerakan air laut. • Pada tubuh ganggang terdapat organel sel yang mengandung pigmen (plastida).
  • 13. 13 • Pigmen tersebut antara lain adalah pigmen hijau (klorofil), pigmen biru (fikosianin), pigmen merah (fikoeritrin), pigmen cokelat (fikosantin), pigmen keemasan (karotin), dan pigmen kuning (xantofil). • Pigmen-pigmen tersebut berperan dalam proses fotosintesis.
  • 14. 14 • Berdasarkan pigmen yang dominan pada tubuhnya, ganggang di bedakan menjadi 6 kelompok yaitu ganggang merah (Rhodophyta), ganggang cokelat (Phaeophyta), ganggang hijau (Clorophyta), ganggang keemasan (Chrysophyta), Euglenophyta, dan ganggang api (Pyrrophyta).
  • 15. 15 Struktur tubuh • Sel ganggang mempunyai nukleus yang di batasi oleh membran sel. • Di bagian luar membran sel terdapat dinding sel yang tersusun atas selulosa. • Beberapa ganggang ada yang bergerak dengan flagel tunggal, berpasangan atau bergerombol di permukaan sel.
  • 16. 16 • Di dalam sitoplasma di temukan butir- butir pati, tetesan minyak dan vakuola. • Setiap sel mengandung satu atau lebih kloroplas yang berbentuk pita atau seperti cakram • Ganggang mempunyai 3 macam pigmen fotosintetik yaitu klorofil, karotenoid dan fikobilin.
  • 17. 17 • Semua ganggang mempunyai klorofil a yang identik dengan tumbuhan tinggi. • Karotenoid pada ganggang ada dua macam yaitu karoten dan xantofil. • Fikobilin pada ganggang juga terdapat dua jenis fikosianin dan fikoeritrin.
  • 18. 18 • Adanya pigmen selain klorofil menyebabkan warna klorofil dapat tertutupi sehingga tidak berwarna hijau, misalnya beberapa ganggang berwarna cokelat karena mempunyai xantofil dan karoten dalam jumlah besar. • Ganggang yang lain berwarna merah keunguan karena mengandung fikobilin.
  • 19. 19 • Ganggang menyimpan berbagai produk makanan hasil fotosintesis sebagai granula di dalam sel • Cadangan makanan ini dapat berupa pati, lemak atau dalam bentuk lain. • Ganggang berkembangbiak secara aseksual dan seksual. • Reproduksi aseksual dengan membelah diri, fragmentasi dan membentuk spora.
  • 20. 20 • Selain itu ganggang juga dapat berkembangbiak dengan membentuk akinet, yaitu sel-sel vegetatif yang berdinding tebal yang terbentuk karena lingkungan yang tidak menguntungkan. • Ketika kondisi lingkungan membaik, akinet berkecambah dan tumbuh menjadi ganggang yang baru.
  • 21. 21 • Spora aseksualnya berflagela dan dapat bergerak di sebut zoospora. • Ganggang yang hidup di darat spora tidak dapat bergerak di sebut aplanospora. • Reproduksi seksual berlangsung dengan konjugasi gamet sehingga di hasilkan zigot. • Jika gamet-gamet bersatu bentuknya sama, di namakan isogami.
  • 22. 22 • Jika gamet ukurannya tidak sama disebut heterogami/anisogami. • Pada ganggang yang lain sel-sel seksualnya dapat di bedakan dengan mudah. • Sel telur/ovum berukuran besar dan nonmotil, sedangkan gamet jantan/sel sperma bentuknya kecil dan aktif bergerak.
  • 23. 23 • Proses seksual seperti ini di sebut oogami. • Gamet jantan dan betina dapat di dihasikan pada individu yang sama maka jenis ini di sebut biseksual. • Jika gamet jantan dan gamet betina di bentuk oleh individu yang berbeda maka jenis gangang itu di sebut uniseksual.
  • 24. 24 Berdasarkan struktur talusnya ganggang dibedakan menjadi empat tipe: 1. Ganggang uniseluler, hidup di peraiaran sebagai fitoplankton. 2. Ganggang berkoloni, dengan atau tanpa organel sel.
  • 25. 25 3. Ganggang berfilamen, yaitu hidup berkoloni membentuk benang. Ganggang yang paling bawah membentuk pelekatan dengan substrat. 4. Ganggang multiseluler, mempunyai talus yang berukuran besar dan kompleks yaitu membentuk struktur serupa daun, batang dan akar.
  • 27. 27 1. Ganggang Merah (Rhodophyta) • Di temukan di daerah tropis dan di dasar laut dengan alat pelekat (holdfast) yang terdiri atas perakaran sel tunggal atau sel banyak.
  • 28. 28 • Bersifat multiseluler. • Pigmen fikoeritrin pada ganggang ini lebih dominan daripada pigmen lainnya sehingga tubuhnya tampak berwarna merah. • Bereproduksi dengan cara membentuk spora atau dengan cara peleburan sel kelamin.
  • 29. 29 • Ganggang merah merupakan rumput laut yang bernilai ekonomis tinggi di Indonesia karena dapat di jadikan bahan agar-agar. • Agar-agar mengandung berbagai unsur gizi serta dapat menurunkan kadar kolesterol dan gula darah sehingga dapat mencegah penyakit jantung, hipertensi dan diabetes militus.
  • 30. 30 • Beberapa jenis ganggang merah di manfaatkan sebagai bahan pembuatan agar-agar, misalnya Euchema spinosum. Glacilaria, dan Gellidium sp.
  • 31. 31 • Jenis Euchema spinosum. dan Glacilaria sudah banyak di budidayakan di Indonesia terutama di kepulauan Riau, Kepulauan seribu, Bali dan Lombok. • Pembudidayaan di lakukan di tempat- tempat yang kondisi arusnya relatif tenang sehingga produktivitasnya dapat di tingktkan.
  • 32. 32 • Walaupun agar-agar mengandung karbohidrat yang cukup tinggi, di dalam tubuh tidak dapat di cerna oleh enzim- enzim pencernaan sehingga sangat sedikit menghasilkan energi. • Oleh karena itu agar-agar baik di gunakan untuk tujuan diet rendah klori.
  • 33. 33 • Selain untuk industri makanan, agar- agar juga di gunakan dalam industri farmasi (sebagai bahan baku kapsul pembungkus obat-obatan dan vitamin atau campuran obat pencahar dan pasta gigi) dan industri kosmetika (sebagai bahan baku lipstik, sabun, lotion dan krim).
  • 34. 34 2. Ganggang Cokelat (Phaeophyta) • Ganggang coklat banyak di jumpai di peraian dingin.
  • 35. 35 • Memiliki pigmen fikosantin dan klorofil. • Menyerupai tumbuhan tingkat tinggi karena memiliki bagian menyerupai akar, batang dan daun. • Hidup melekat di dasar periaran laut, sedangkan bagian tubuh lainnya dapat mengapung karena adanya gelembung udara (air bladder).
  • 36. 36 • Sering juga di sebut kelp (rockweed). • Merupakan sumber alginat, yaitu salah satu jenis polisakarida yang terdiri atas asam manumarat dan asam glukoromat. Nereocystis leutkeana
  • 37. 37 • Bereproduksi dengan cara fragmentasi, pembentukan zoospora, atau peleburan sel kelamin. • Contoh Fucus sp., Sargasum sp., Macrocystis pyrifera, Nereocystis leutkeana, dan Turbinaria sp.
  • 38. 38 3. Ganggang Hijau (Chlorophyta) • Sebagian besar hidup di air tawar dan sedikit di air laut. • Hidup melekat di tanah yang basah, tempat-tempat yang lembab, atau hidup sebagai plankton (mikroorganisme yang hidup melayang-layang dalam air).
  • 39. 39 • Plankton dapat menjadi makanan bagi hewan-hewan air dan ikan. • Memiliki pigmen klorofil yang terdapat dalam organ kloroplas. Chlorella Volvox globator
  • 40. 40 • Bentuk kloroplas bermacam-macam, misalnya bentuk spiral pada Spirogira sp. atau bentuk mangkok pada Chlamydomonas sp. pada bagian kloroplas terdapat pirenoit yang berbentuk bulat dan berwarna terang, serta berfungsi sebagai tempat penyimpanan makanan berupa amilum.
  • 41. 41 • Bereporoduksi dengan cara pembelahan biner, fragmentasi, pembentukan spora, atau dengan konjugasi. • Contoh Chlorella, Chlmydomonas sp. Hydrodictyon sp. Volvox globator, Spirogyra sp, Ulva sp, Chara sp, Ulothrix sp, Oedogonium sp, Cladophora sp, Halimeda sp,.
  • 42. 42
  • 43. 43 4. Ganggang Keemasan (Chrysophyta) • Dapat di temukan di air tawar, air laut, dan di permukaan tanah yang lembab. • Berasal dari bahasa Yunani dari kata chrysos berarti emas. • Memiliki pigmen karotin dan xantofil. • Bereproduksi dengan cara membelah diri, pembentukan zoospora, atau dengan peleburan sel kelamin.
  • 44. 44 • Ada yang uniseluler dan multiseluler berbentuk benang. • Dibedakan menjadi tiga kelompok, yaitu ganggang hijau-kuning (Xanthophyceae), ganggang cokelat keemasan (Chrysophyceae), dan kelompok diatom (Bacllariophyceae).
  • 45. 45 Ganggang Hijau Kuning (Xanthophyceae) • Memiliki klorofil dan xantofil. • Contoh Vaucheria sp.
  • 46. 46 • Tubuh tersusun atas banyak sel berbentuk benang yang bercabang dan memiliki banyak inti. • Berkembangbiak dengan cara generatif dengan cara membentuk gamet. Dan vegetaif dengan cara membentuk zoospora.
  • 47. 47 Ganggang Cokelat Keemasan (Chrysophyceae) • Memiliki klorofil dan karoten. • Contoh: bersel tunggal adalah Ochromonas sp. dan yang membentuk koloni adalah Synura sp.
  • 48. 48
  • 49. 49 Diatom (Bacillariophyceae) • Di sebut ganggang kresik karena dinding selnya mengandung zat kresik. • Di jumpai di atas permukaan tanah yang basah, di sawah, atau di parit. Navicula
  • 50. 50 • Tanah yang mengandung diatom (tanag diatom) berwarna kuning keemasan dan dapat di gunakan sebagai penyaring dan menjernihkan banyak cairan, bahan isolasi yang baik untuk tungku dan lemari pendingin, serta untuk abrasif lunak dalam semir dan bubuk penggosok • Dinding sel terdiri atas dua katup.
  • 51. 51 • Katup besar (epiteka) terletak diatas sehingga di anggap sebagai tutup, sedangkan katup yang kecil (hipoteka) terletak di bawah sehingga di anggap kotak yang di tutup.
  • 52. 52 • Bereproduksi secara vegetatif dengan cara pembelahan sel. • Epiteka dan hipoteka saling membentuk pasangan. • Epiteka akan membentuk hipoteka atau hipoteka akan membentuk epiteka.
  • 53. 53 • Pembelahan sel berlangsung terus- menerus hingga mencapai ukuran minimum sehingga tidak dapat membelah lagi. • Jika terjadi ledakan populasi diatom (blooming) maka permukaan air akan berwarna hijau kecoklatan.
  • 54. 54 5. Euglenophyta • Merupakan ganggang uniseluler yang hidup sebagai fitoplankton. • Dapat hidup di air tawar dan air laut. • Memiliki klorofil. • Bergerak dengan menggunakan bulu cambuk (flagel).
  • 55. 55 • Bersifat autotrof karena memiliki kloroplas, tetapi juga dapat bersifat heterotrof dengan memakan zat-zat organik jika kondisi tidak memungkinkan seperti tidak adanya cahaya. • Contoh Euglena viridis • Bereproduksi dengan membelah diri secara memanjang.
  • 56. 56 • Memiliki bintik mata (stigma) berwarna merah yang kecil dan tampak peka terhadap cahaya. • Menyebabkan air menjadi kehijauan dan mengeluarkan bau yang busuk. • Air yang mengandung ganggang ini dalam jumlah yang berlebihan di anggap tidak sehat untuk di minum dan untuk berenang.
  • 57. 57 6. Ganggang Api (Pyrrhophyta) • Memiliki dua flagel disebut juga dinoflagellata. • Memiliki pigmen hijau dan pigmen cokelat ke kuning-kuningan
  • 58. 58 • Umumnya hidup di laut. • Dapat menyebabkan laut bercahaya di malam hari karena kandungan fosfornya yang dapat memendarkan cahaya. • Berkembangbiak dengan cara membelah diri • Contoh Noctiluca sp., Ceratium sp. Dan Peridinium sp.
  • 59. 59 • Hasil suatu penelitaian di teluk jakarta pada tahun 1982-1983 menunjukkan ledakan populsi Noctiluca sp. sangat sering di jumpai dekat pelabuhan Sunda Kelapa.
  • 60. 60 • Dalam keadaan demikian permikaan laut berwarna sangat hijau. • Ledakan populasi ganggang api tidak selalu menguntungkan. • Pada bulan Novempber 1983, di perairan dekat Flores di laporkan banyak ikan yang sekarat dan mati.
  • 61. 61 • Ternyata penyebabnya adalah ledakan populasi Pyrodinium bahamense. • Ledakan populasi ganggang ini mengeluarkan racun yang peristiwanya di sebut red-tide.
  • 62. 62 Manfaat Ganggang bagi Manusia • Ganggang bersifat saprofit membantu menguraikan sisa makanan. • Merupakan produsen penting di perairan (fitoplankton) yang penting. • Di semua lingkungan menghasilkan gas oksigen selama fotosintesis. Pada unit pengolahan limbah, gas ini merupakan gas penting untuk degradasi limbah oleh bakteri aerob.
  • 63. 63 • Menghasilkan bahan industri dan bahan makanan, yaitu : tanah diatom, algin, keragen, agar-agar, vitamin, dan protein. Di Jepang, Poryphyra (ganggang merah) di gunakan sebagai bahan pangan.
  • 64. 64 • Beberapa janis menghasilkan racun. Racun di hasilkan secara ekstraseluler atau di lepaskan ketika ganggang terdekomposisi pada saat terjadi blooming ganggang yang sangat padat hingga menutupi permukaan perairan. Gymnodinium dan Gonyaulax menghasilkan neurotoksin yang mematikan binatang akuatik.
  • 65. 65 • Ganggang Prototheca wickerhamii merupakan patogen yang menyerang manusia yaitu dapat menyebabkan peradangan persendian. Beberapa ganggang yang terbawa udara menyebabkan alergi. • Beberapa jenis misalnya Cephaleuros menyerang daun teh, kopi, lada, cengkeh, jeruk, dan lain-lain di daerah tropik dan menimbulkan banyak kerusakan.
  • 67. 67 Protozoa • Protozoa berasal dari kata protos berarti pertama atau mula-mula dan kata zoon yang berarti hewan. • Merupakan makhluk hidup uniseluler. • Bersifat kosmopolitan dan hidup secara soliter atau berkoloni. • Beberapa jenis hidup pada hewan dan manusia sebagai parasit.
  • 68. 68 • Protozoa yang hidup di perairan merupakan zooplankton. • Berkembang biak dengan cara membelah diri atau dengan cara konjugasi. • Berdasarkan jenis alat geraknya, protozoa di bedakan menjadi empat kelompok, yaitu Rhizopoda, Flagellata (Mastigophora), Cilliata, dan Sporozoa.
  • 71. 71 • Selain itu, kaki semu juga di gunakan untuk menangkap mangsanya. • Contoh Amoeba proteus, Entamoeba dysentriae, Entamoeba ginggivalis, kelompok radiolaria dan kelompok foraminifera.
  • 72. 72 Amoeba proteus • Merupakan amoeba yang hidup bebas terdapat di tanah yang basah atau di tempat berair yang banyak mengandung bahan organik.
  • 73. 73 • Tidak memiliki bentuk tubuh tetap karena bentuk selnya selalu berubah-ubah. • Pada bagian terluar tubuhnya terdapat membran plasma yang berfungsi sebagai pelindung, pengaturan pengaturan zat, alat pergerakan, dan alat untuk merespon rangsangan kimia dari luar tubuhnya.
  • 74. 74 • Pada bagian sebelah dalam membran plasma terdapat sitoplasma dengan inti sel pada bagian tengahnya.
  • 75. 75 Cara Amoeba proteus bergerak, menangkap, dan mencerna makanannya • Jika ada makanan, baik bakteri atau bahan organik lain maka kaki semunya akan di julurkan hingga mengelilingi makanan tersebut. • Selanjutnya, makanan masuk kedalam tubuh Amoeba melalui permukaan membran plasma yang membentuk vakuola makanan.
  • 76. 76 • Vakuola makanan akan beredar di dalam sitoplasma, makanan yang ada di dalamnya di cerna. • Sari-sari makanan akan di serap oleh sitoplasma, sedangkan sisa-sisa makanan akan di keluarkan oleh vakuola berdenyut yang dapat memompa sisa makanan ke luar sel melalui membran sel.
  • 77. 77 • Amoeba proteus berkembang biak dengan pembelahan biner. Jika kondisi tidak memungkinkan, misalnya makanan dan air habis maka Amoeba proteus akan membentuk kista. • Mula-mula tubuh Amoeba tidak aktif dan bentuknya menjadi bulat. • Membran plasmanya menebal untuk melindungi diri dari kondisi lingkungan yang buruk.
  • 78. 78 • Jika kondisi lingkungan membaik maka dinding kista akan pecah sehingga Amoeba akan memulai hidupnya kembali.
  • 79. 79 Entamoeba dysentriae • Merupakan jenis rhizopoda yang hidup parasit. • Menyebabkan penyakit diare.
  • 80. 80 • Entamoeba dysentriae masuk melalui makanan yang tidak terjaga kebersihannya. • Oleh karena itu, kebersihan lingkungan dan kebersihan makanan harus terjaga untuk mencegah serangan penyakit diare.
  • 81. 81 • Kista matang dikeluarkan bersama tinja penderita (1). • Infeksi Entamoeba histolytica oleh kista matang berinti empat (2)
  • 82. 82 • Tinja terkontaminasi pada makanan, air, atau oleh tangan. • Terjadi ekskistasi (3)
  • 83. 83 • Terjadi dalam usus dan berbentuk tropozoit (4) s elanjutnya, bermigrasi ke usus besar.
  • 84. 84 • Tropozoit memperbanyak diri dengan cara membelah diri (binary fission) dan menjadi kista (5), menumpang dalam tinja(1).
  • 85. 85 • Karena untuk mempertahankan dirinya, kista akan dapat bertahan beberapa hari sampai dengan berminggu-minggu pada keadaan luar dan penyebab penularan.
  • 86. 86 • (bentuk tropozoit selalu ada pada tinja diare, namun dengan cepat dapat dihancurkan oleh tubuh, dan jika tertelan bentuk ini tidak dapat bertahan saat melewati lambung) dalam banyak kasus, tropozoit akan kembali berkembang menuju lumen usus
  • 87. 87 • (A:noninvasive infection) pada carier yang asimtomatik, kista ada dalam tinjanya.
  • 88. 88 • Pasien yang diinfeksi oleh tropozoit di dalam mukosa ususnya (B: intestinal disease), atau, menuju aliran darah, secara ekstra intestinal menuju hati, otak, dan paru
  • 90. 90 Entamoeba ginggivalis • Dapat di temukan hidup pada gigi dan gusi yang kotor akibat sisa-sisa makanan sehingga dapat menyebabkan penyakit radang gusi. • Usaha pencegahan terbaik terhadap serangan penyakit ini adalah dengan cara menggosok gigi setelah makan dan sebelum tidur.
  • 91. 91
  • 92. 92 Radiolaria • Contohnya Acanthometra sp merupakan jenis rhizopoda yang bercangkang keras untuk melindungi selnya. Acanthometra sp
  • 93. 93 • Cangkangnya terbuat dari zat kersik. • Hidup di laut. • Jika mati, cangkangnya akan tetap utuh dan membentuk endapan tanah radiolaria di dasar laut.
  • 94. 94 Foraminifera • Beberapa foraminifera berukuran besar hingga mencapai 19 cm, namun rata- rata foraminifera berukuran 2cm. Globigeria sp
  • 95. 95 • Anggota kelompok foraminifera, misalnya Globigeria sp. merupakan jenis rhizopoda yang bercangkang keras untuk melindungi selnya. Cangkangnya terbuat dari zat kapur (kalsium karbonat). • Globigeria sp. hidup di laut.
  • 96. 96 • Jika mati, cangkangnya akan tetap utuh dan membentuk endapan tanah globigerina di dasar laut. • Endapan tanah tersebut dapat di gunakan sebagai petunjuk untuk menentukan umur lapisan bumi dan juga dapat menjadi petunjuk adanya sumber minyak bumi.
  • 98. 98 • Memiliki alat gerak berupa flagel. • Flagel berfungsi sebagai alat peraba dan penangkap makanan. • Flagel dapat berjumlah satu buah, dua buah, atau lebih.
  • 99. 99 • Habitatnya di air laut, air tawar, tanah yang lembab, atau parasit dalam tubuh makhluk hidup lain. • Flagellata bereproduksi dengan cara membelah diri. • Beberapa flagellata di kenal sebagai penyebab penyakit pada hewan dan manusia. • Contoh Trypanosoma sp. dan Leishmania sp.
  • 100. 100 Trypanosoma sp • Trypanosoma gambiense dan Trypanosoma rhodensiensis hidup parasit di dalam darah manusia dan dapat menyebabkan penyakit tidur.
  • 101. 101 • Penyakit ini banyak terdapat di Afrika. • Vektor penyakit ini adalah lalat Tse-tse (Glossina palpatis). • Ketika lalat ini menggigit penderita, air liurnya akan mengandung Trypanosoma yang di keluarkan untuk mencegah pembekuan darah. • Selanjutnya, Trypanosoma sp. terbawa dan masuk kedalam aliran darah penderita.
  • 102. 102 Leishmania sp • Merupakan jenis flagellata yang dapat menyebabkan penyakit Leishmaniasis, merupakan penyakit yang di tularkan oleh gigitan beberapa spesies lalat padang pasir atau kupu- kupu padang pasir.
  • 103. 103 • Leishmaniasis telah di temukan kira-kira di 90 negara tropis dan subtropis di seluruh dunia. • Gejala penyakitnya adalah kulit luka dan gatal-gatal. • Penyakit luka pada kulit ini dapat sembuh dengan sendirinya, tetapi melalui proses penyembuhan berbulan-bulan. • Vaksin dan obat untuk pencegahan penyakit ini belum ada.
  • 104. 104 • Vektor Leishmania sp. adalah sand fly betina termasuk phlebotomus. Stadium promastigote d ariLeishmania masuk dalam tubuh host melalui gigitansand fly. Siklus hidup Leishmania sp
  • 105. 105 • Promastigote masuk dalam berbagai sel pagosit dan melepaskan flagelanya dan berubah menjadi amastigote. Siklus hidup Leishmania sp
  • 106. 106 • Amastigote membela h denganbinary fission dalam sel host. Hingga beberapa waktu mereka menyebar dan meninggalkan sel lalu pindah ke sel yang baru. Siklus hidup Leishmania sp
  • 107. 107 • Penyebaran infeksi ke vektor terjadi saat vektor menghisap sel host yang mengandunng parasit. Dalam tubuh vektor, amastigote seca ra cepat berubah menjadi promastigote. Siklus hidup Leishmania sp
  • 108. 108 • Promastigote menghasil kan substansi mirip gel yang disebut PROMASTIGOTE SECRETORY GEL (PSG). PSG membentuk Bloked fly yang menghasilkan pengulangan kebiasaan dari lalat. Siklus hidup Leishmania sp
  • 110. 110 • Merupakan protozoa yang bergerak menggunakan rambut getar (silia). • Rambut getar berfungsi sebagai penerima rangsangan dan penangkap makanan. • Merupakan kelompok terbesar protozoa.
  • 111. 111 • Bereproduksi dengan cara membelah diri atau dengan cara konjugasi. • Contoh Paramaecium caudatum dan Balantidium coli.
  • 112. 112 Paramaecium caudatum • Memilki bentuk seperti sandal. • Pada permukaan selnya terdapat bagian yang melekuk yang di sebut mulut sel.
  • 113. 113 • Paramaecium caudatum memiliki selaput pembungkus yang bersifat elastis dan berfungsi menyelubungi sel. • Selaput pembungkus ini disebut pelikel. • Paramaecium caudatum memiliki dua macam inti, yaitu mikronukleus dan makronukleus.
  • 114. 114 • Selain itu, Paramaecium caudatum juga memiliki vakuola makanan dan vakuola kontraktil. • Vakuola makanan di gunakan untuk mncerna makanan dan mengedarkan makanan, sedangkan vakuola kontraktil berfungsi untuk mengeluarkan sisa-sisa makanan keluar tubuh melalui membran sel.
  • 115. 115 • Paramaecium caudatum berkembang biak secara vegetatif dengan pembelahan biner., dan secara generatif dengan cara konjugasi.
  • 117. 117 Balantidium coli • Dapat di temukan hidup pada usus besar manusia, babi, dan kera. • Pada keadaan tertentu dapat menimbulkan gangguan pada perut berupa diare (balantidiosis).
  • 118. 118
  • 120. 120 • Tidak memiliki alat gerak. • Pergerakan di lakukan dengan cara mengubah posisi tubuhnya. • Umumnya bersifat parasit. Dan dapat menyebabkan penyakit pada hewan dan manusia. • Contoh Plasmodium sp yang menyebabkan penyakit malaria pada manusia. Dan Toxoplasma gondii yang menyebabkan penyakit toxoplasma pada manusia.
  • 121. 121 Plasmodium sp • Dapat menyebabkan penyakit malaria pada manusia. • Sekitar 1,5-2,7 juta jiwa meninggal setiap tahunnya akibat penyakit ini. • Seperti kebanyakan penyakit tropis lainnya, malaria merupakan penyebab utama kematian di negara-negara berkembang, termasuk Indonesia.
  • 122. 122 • Maria berasal dari bahasa Italia dari kata mal yang berarti buruk dan aria yang berarti udara. • Jadi malaria berarti udara buruk. • Hal ini di sebabkan malaria biasa terjadi secara musiman di daerah kotor yang banyak tergenang air. • Pada tahun 1880, Charles Louis Alphons Laveran berhasil menemukan bahwa malaria di sebabkan oleh Plasmodium sp.
  • 123. 123 • Vektor utama penyakit ini adalah nyamuk betina Anopheles gambia dan Anopheles stephensi. • Untuk menekan pertumbuhan populasinyamuk ini dapat di lakukan dengan menebarkan ikan di persawahan atau memberantas nyamuk dengan penyemprotan insektisida ICON 10 WP.
  • 124. 124 Terdapat tiga jenis penyakit malaria dengan masing-masing penyebab yang berbeda- beda, yaitu 1. Malaria tertiana, yang di sebabkan oleh Plasmodium vivax atau Plasmodium ovale. Gejala demam dapat terjadi setiap dua hari sekali setelah gejala pertama terjadi. Masa inkubasi selama 2 minggu.
  • 125. 125 2.Malaria tropika, yang di sebabkan oleh Plasmodium falciparum dan merupakan penyebab kematian terbesar karena malaria.
  • 126. 126 3.Malaria kuartana, yang di sebabkan oleh Plasmodium malariae. Gejala demam dapat terjadi setiap tiga hari sekali setelah gejala pertama terjadi. Masa inkubasi selama 18- 40hari.
  • 127. 127 • Penyakit malaria mudah di kenali dari gejalanya, yaitu meriang (panas dingin dan menggigil) serta demam berkepanjangan.
  • 128. 128 • Vektor penyakit ini adalah nyamuk Anopheles sp.
  • 129. 129 • Ketika nyamuk betina yang mengandung Plasmodium sp. menggigit manusia maka akan keluar sporozoit dari kelenjar ludah nyamuk tersebut.
  • 130. 130 • Selanjutnya, sporozoit tersebut masuk kedalam aliran darah dan dalam waktu setengah jam Plasmodium sp sudah mulai menyerang jaringan hati dan berkembang biak.
  • 131. 131 • Setiap sporozoit berkembang biak menghasilkan 20.000-40.000 merozoit.
  • 132. 132 • Setelah 1 minggu sel hati pecah sehingga merozoit kembali ke dalam aliran darah, tepatnya kedalam sel darah merah dan kembali berkembang biak.
  • 133. 133 • Merozoit berkembang menjadi tropozoit di dalam eritrosit dan akhirnya menjadi skizon. • Perkembangan di dalam eritrosit ini biasanya terjadi 2-3 hari sekali.
  • 134. 134 • Akibatnya eritrosit pecah. • Pecahnya eritrosit menyebabkan penderita mengalami demam.
  • 136. 136 • Sejak tahun 1638, malaria sudah di tangani dengan menggunakan obat kina yang berasal dari getah batang pohon kina (chincona sp). • Kina dapat menekan pertumbuhan Plasmodium sp. di dalam jaringan darah.
  • 137. 137 • Tumbuhan lain yang dapat menjinakkan penyakit malaria antara lain kwalot (Brucea javanica), jeruk nipis (Citrus aurantifolia), dan putri malu (Mimosa pudica). • Saat ini, para ahli berusaha menemukan vaksin untuk malaria.
  • 138. 138 • Cara baru yang juga sedang di teliti adalah dengan menggunakan nyamuk transgenik. • Nyamuk di buat sedemikian rupa sehingga menjadi tahan terhadap Plasmodium sp. atau mampu membunuh Plasmodium sp. di dalam tubuhnya.
  • 139. 139 • Teknologi ini memungkinkan karena seluruh gen dari nyamuk Anopheles gambiae dan gen dari Plasmodium falciparum telah berhasil di baca. • Marcello Jacobs-Lorena berhasil membuat nyamuk transgenik Anopheles stephensi yang dapat membunuh Plasmodium berghei.
  • 140. 140 Toxoplasma gondii • Menyebabkan penyakit Toxoplasmosis yang dapat di tularkan oleh kucing dan hewan peliharaan lainnya.
  • 141. 141 • Toksoplasma dapat menyerang semua jenis hewan, termasuk burung, ikan, kelinci, anjing, babi, kambing, bahkan manusia.
  • 142. 142 • Toxoplasma gondii juga terdapat pada daging dan telur setengah matang atau buah dan sayur yang tercemar feses hewan peliharaan yang mengandung Toxoplasma gondii .
  • 143. 143 • Gejala penyakit toksoplasma antara lain rasa lelah, nyeri kepala, sakit tenggorokan, demam, gangguan pada kulit, serta pembesaran kelenjaar getah bening, hati, dan limfa.
  • 144. 144 • Berdasarkan penelitian, sekitar 40% wanita hamil penderita toksoplasma pada awal kehamilan akan menyebabkan kelahiran dini (abortus) sebanyak 15%.
  • 145. 145 • Namun, 90% bayi yang terinfeksi dapat lahir normal walaupun menderita gangguan penglihatan hingga kebutaan setelah beberapa bulan kelahiran.
  • 146. 146 • Sebanyak 10% bayi yang di lahirkan mengalami gangguan pendengaran.
  • 148. 148 Ciri-ciri • Aktif seperti Amoeba, akan berkembang menjadi fase multiseluler, akan menghasilkan spora. • Tidak di masukkan kedalam kingdom fungi karena struktur tubuh dan cara reproduksinya berbeda dengan kelomok fungi.
  • 150. 150 Myxomycota (Jamur Lendir) • Hidup di batang kayu yang telah membusuk, tanah lembab, sampah basah, kayu lapuk, dan di hutan basah. • Berkembang biak dengan cara vegetatif dan generatif • Pada fase vegetatif, plasmodium akan bergerak amoeboid akan mengelilingi dan menelan makanan yang berupa bahan organik.
  • 151. 151 • Kemudian makanan di cerna dalam vakuola makanan, sisa makanan yang tidak di cerna akan di tinggal sewaktu plasmodium bergerak. • Jika telah dewasa, plasmodium membentuk sporangium (kotak spora). • Sporangium yang masak akan pecah dan spora tersebar dengan bantuan angin.
  • 152. 152 • Spora yang berkecambah akan membentuk sel gamet yang bersifat habloid dan sel gamet ini melakukan sigami. • Sigami adalah peleburan dua sel gamet yang bentuk dan ukurannya sama (tidak dapat di bedakan jantan dan betina). • Hasil peleburan berupa zigot, yang akan tumbuh dan berkembang menjadi individu dewasa.
  • 153. 153 • Ada dua tipe jamur lendir, yaitu Myxomycota (tidak bersekat) dan Acrasiomycota (bersekat). • Keduanya bersel satu dan bersel banyak.
  • 154. 154 • Pada Myxomycota, masa berinti banyak yang di sebut plasmodium, bergerak berpindah tempat di tanah atau sepanjang dasar hutan, di daun, dan kayu busuk untuk memakan bakteri. • Plasmodium mempunyai banyak inti, tetapi tidak dapat di bagi menjadi beberapa sel-sel terpisah.
  • 155. 155 • Myxomycota yang sedang bergerak dapat seukuran buah anggur. • Saat plasmodium membesar, intinya membelah. • Acrasiomycota, sel-sel individu tetap terpisah saat mereka bergabung membentuk pseudoplasmodium atau massa multiseluler. • Contoh Physarum polycephalum.
  • 157. 157 Oomycota (Jamur air) • Merupakan kelompok protista mirip jamur yang menghasilkan oospora. Saprolegnia
  • 158. 158 • Oospora adalah spora yang di bentuk oleh zigot yang berdinding tebal, dan setelah itu terjadi fase istirahat. • Dinding tebal di gunakan sebagai perlindungan. • Jika kondisi memungkinkan, spora akan tumbuh menjadi hifa baru • Oomycota merupakan jamur yang hidup di tempat lembab atau di air.
  • 159. 159 Ciri-ciri • Dinding selnya terdiri dari selulosa. • Benang-benang hifa tidak bersekat melintang yang di dalamnya terdapat inti dalam jumlah banyak. • Melakukan reproduksi aseksual dengan cara membentuk zoospora dan memiliki dua flagela untuk berenang. Reproduksi seksual di lakukan dengan membentuk gamet. Setelah fertilisasi, zigot akan terbentuk dan tumbuh menjadi oospora.
  • 160. 160  Contoh : Saprolegnia, jamur yang hidup saprofit pada hewan-hewan yang mati di perairan.
  • 161. 161  Phytophora, jamur karat putih. Ada yang hidup saprofit dan ada pula yang hidup parasit. Contoh yang hidup parasit, yaitu: • Phytophora infestans, parasit pada kentang • Phytophora nicotinae, parasit pada tembakau • Phytophora palmifera, parasit pada kelapa
  • 162. 162 • Pythium, jamur yang menyebabkan penyakit busuk pada kecambah, sehingga penyakit ini di sebut juga penyakit rebah semai. Pythium