SlideShare a Scribd company logo
1 of 23
Sistem Rangka Bresing Konsentrik
(Concentrically Braced Frames)
Kelompok 1:
 Adam Dwi Rahmanto
 Ade Suhendar Sutisna
 Adlina Utami Bratasurya
 Ahmad Rifai
 Ahmad Sobah N. S.
SMTS 06-B
 Andika Setiawan
 Angga Maesa Danu
 Debora Elluisa Manurung
 Eristian Gunadi
 Januari Yanto
Sistem Rangka Bresing Konsentrik
Sistem Rangka Bresing Konsentrik merupakan pengembangan dari sistem
portal tak berpengaku atau lebih dikenal dengan Moment Resisting Frames (MRF).
Sistem Rangka Bresing Konsentrik dikembangkan sebagai sistem penahan gaya
lateral dan memiliki tingkat kekakuan yang cukup baik. Hal ini bertolak belakang
dengan sistem MRF yang hanya bisa digunakan sebagai penahan momen.
Kekakuan sistem ini terjadi akibat adanya elemen pengaku yang berfungsi sebagai
penahan gaya lateral yang terjadi pada struktur. Sistem ini penyerapan energinya
dilakukan melalui pelelehan yang dirancang terjadi pada pelat buhul. Sistem ini
daktilitasnya kurang begitu baik sehingga kegagalannya ditentukan oleh tekuk
bresing.
Struktur gedung dengan rangka baja berpengaku konsentrik merupakan sistem
struktur rangka baja pemikul beban gempa yang paling umum di Indonesia. Pada
sistem ini, balok, kolom dan bresing tersusun membentuk suatu struktur truss,
sehingga gaya lateral yang terjadi disalurkan sesuai dengan karakter struktur truss.
Bresing konsentrik memiliki kelebihan dalam hal kekakuan elastis yang tinggi, dan
proses pemeliharaan yang relatif mudah. Respon inelastis bresing konsentrik saat
terjadi gempa besar melalui pelelehan pada bresing yang mengalami gaya aksial
tarik dan tekuk pada bresing yang mengalami gaya aksial tekan.
Perencanaan Elemen Struktur Kolom
Komposit
Kolom komposit didefinisikan sebagai kolom baja yang dibuat dari potongan baja
giling (rolled) built-up dan di cor di dalam beton struktural atau terbuat dari tabung
atau pipa baja dan diisi dengan beton struktural (Salmon & Jonson 1996). Adapun
batasan digolongkannya sebagai kolom komposit mengacu SNI-03-1729-2002 Pasal
12.3.1
Perencanaan Elemen Struktur Balok
Sebuah balok yang memikul beban lentur murni terfaktor, Mu harus
direncanakan sedemikian rupa sehingga selalu terpenuhi hubungan :
Mu ≤ φMn
di mana :
Mu adalah momen lentur terfaktor,
φ adalah faktor reduksi = 0,9
Mn adalah kuat nominal dari momen lentur penampang
Perencanaan Elemen Struktur
Sambungan
Sambungan merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari sebuah struktur baja.
Sambungan berfungsi untuk menyalurkan gaya-gaya dalam (momen, lintang/geser,
dan/atau aksial) antar komponen-komponen struktur yang disambung, sesuai dengan
perilaku struktur yang direncanakan. Keandalan sebuah struktur baja untuk bekerja
dengan mekanisme yang direncanakan sangat tergantung oleh keandalan
sambungan.
Berdasarkan perilaku struktur yang direncanakan, sambungan dapat dibagi
menjadi:
1. Sambungan kaku
2. Sambungan semi-kaku
3. Sambungan sederhana
Sistem Rangka Bresing Konsentrik
Khusus
Sistem Rangka Bresing Konsentrik Khusus merupakan sistem struktur
yang efisien dalam menahan gaya gempa lateral. Struktur tersebut
dapat dikatakan efisien karena rangka dirancang untuk memiliki
kekakuan aksial kolom dan bresing. Dengan adanya beban gempa
lateral yang dapat terjadi dengan arah bolak-balik maka bresing akan
mengalami gaya tarik atau tekan secara bergantian, sehingga
bresing yang mengalami gaya tekan harus dirancang terhadap tekuk.
Tekuk pada bresing diizinkan karena pelat buhul didesain dengan
detail untuk dapat mengakomodasi tekuk dengan arah sebidang
pelat buhul maupun keluar bidang pelat buhul. (Junaedi Utomo, 2011)
Konsep Desain Bresing Konsentris
Sistem Rangka Bresing Konsentrik Khusus (SRBKK) sesuai
dengan SNI 02-1729-2002 butir 15.1. Pada struktur
gedung tinggi, kekakuan merupakan syarat penting
untuk diperhatikan, karena kekakuan dapat menahan
gaya beban lateral. Adanya aksi gaya beban lateral
pada portal (frame) dapat menimbulkan momen
lentur, momen puntir, gaya geser dan gaya aksial
pada semua elemen struktur. Sehingga gaya-gaya
tersebut menyebabkan perlemahan pada struktur
tersebut. Dan untuk mengatasinya adalah dengan
menggunakan rangka pengaku brasing.
Sistem Rangka Bresing Konsentrik merupakan
pengembangan dari sistem portal tidak berpengaku
atau lebih dikenal dengan Moment Resisting Frames
(MRF). Sistem Rangka Bresing Konsentrik
dikembangkan sebagai sistem penahan gaya lateral
dan memiliki tingkat kekakuan yang cukup baik. Hal
ini bertolak belakang dengan sistem MRF yang hanya
bisa digunakan sebagai penahan momen. Kekakuan
sistem ini terjadi akibat adanya elemen pengaku
yang berfungsi sebagai penahan gaya lateral yang
terjadi pada struktur. Sistem ini penyerapan energinya
dilakukan melalui pelelehan yang dirancang terjadi
pada pelat buhul. Sistem ini daktilitasnya kurang
Pengembangan daktilitas dilakukan melalui aksi yang terjadi pada bresing dengan
cara:
1. Bresing leleh pada bagian yang tertarik
2. Bresing mengalami tekuk pada bagian yang tertekan
Charles G. Salmon dan John E. Jonson menyatakan bahwa pada
dasarnya kerangka berpenopang lebih tepat didefinisikan sebagai
sebagai kerangka dimana tekuk goyangan (sideway buckling) dicegah
oleh elemen-elemen topangan struktur tersebut dan bukan oleh kerangka
struktural itu sendiri.
Konsep batang bresing dalam menerima gaya gempa dapat dilihat pada
gambar berikut :
Seismic Column Demand Pada Rangka
Bresing Konsentrik Khusus
Rangka bresing konsentrik khusus dengan tipe x-bresing 2 lantai dapat menjadi pilihan yang
lebih baik bila dibandingkan dengan rangka bresing tipe vbresing atau v-bresing terbalik. Dapat
dikatakan demikian karena pada system rangka yang menggunakan konfigurasi bresing tipe v
atau v terbalik, bila terjadi tekuk pada batang tekan bresing, balok akan mengalami defleksi ke
bawah sebagai akibat dari adanya gaya-gaya yang tidak seimbang pada balok. Defleksi ini
dapat mengakibatkan kerusakan pada sistem pelat lantai di atas sambungan tersebut. Sehingga
untuk mengantisipasi terjadinya defleksi ke bawah pada balok maka diperlukan konfigurasi
bresing yang dapat mencegahnya terbentuknya gayagayayang tidak seimbang tersebut dan
mendistribusikannya menuju kepada lantai lain yang tidak mengalami perilaku seismik sebesar
lantai yang mengalami defleksi tersebut. (Junaedi Utomo, 2011)
Sistem rangka bresing konsentrik khusus berbeda dengan sistem
rangka bresing konsentrik biasa, sistem rangka ini diharapkan mampu
memiliki deformasi inelastik yang cukup besar sehingga proses
perencanaan struktur khususnya pada bagian detailing agak sedikit
lebih rumit dibandingkan dengan sistem rangka konsentrik biasa.
Perbandingan mengenai perilaku seismik antara rangka bresing konfigurasi x-
bresing 2 lantai dengan rangka bresing konfigurasi v-bresing terbalik ditunjukkan oleh
Hewitt, Sabelli, dan Bray (2009) melalui sebuah skema. Ditunjukkan pada gambar di
slide selanjutnya.
Sebuah riset mengenai seismic column demands yang dilakukan oleh Richards
(2009) menunjukkan bahwa pada sistem rangka bresing konsentrik khusus dengan
konfigurasi x-bresing 2 lantai column axial demands dapat meningkat lebih dari
100% karena adanya gaya-gaya yang terdistribusi kembali setelah terjadi tekuk
pada bresing. Ketika bresing batang tekan mengalami tekuk, column demands
akan meningkat pada lantai yang mengalami gaya-gaya dengan nilai yang
sama. Ditunjukkan melalui gambar di bawah ini.
Mengacu kepada high column demands pada sistem rangka bresing
konsentrik dengan konfigurasi x-bresing 2 lantai, maka kolom dengan dimensi
yang sangat besar akan menjadi hasil dari desain jika digunakan kolom baja
biasa. Selain itu, pada sistem rangka bresing konsentrik konfigurasi x-bresing 2
lantai kolom haruslah didesain berdasarkan kapasitas dari bresing. Kolom
komposit dapat menjadi solusi ekonomis dari desain dalam mengakomodasi
kapasitas gaya aksial tambahan. (Junaedi Utomo, 2011)
TERIMAKASIH
Pertanyaan dan Jawaban:
 Zaenudin :
Bagaimana pengaruh balok pada
sistem rangka:
Jawaban:
Balok tidak dipengaruhi momen
bresing, tetapi kerja balok diperingan
dengan adanya bresing
Pertanyaan dan Jawaban
 Ramadhan Syahriadi :
Apa perbedaan dari bresing konsentrik dengan outtriger?
Jawaban:
- Kalau bresing konsentrik letak bresingnya terdapat di semua lantai
dan bangunan tersebut tidak memakai dinding geser.
- Kalau outtriger letaknya tidak di setiap lantai hanya lantai tertentu
saja dan bangunan tersebut dibantu dengan dinding geser.
Daftar Pustaka
Badan Standarisasi Nasional. 2002. SNI 03 –1729 2002 Tata Cara
Perencaaan Struktur Baja Untuk Bangunan Gedung.
Departemen Pekerjaan Umum
Fauzi, Aan. 2015. Modifikasi Perencanaan Menggunakan Sistem
Rangka Bresing Konsentris Khusus pada Gedung Apartemen
Metropolis. Surabaya: ITS.
https://www.Love Driven Life.com/ Struktur Rangka Baja Tahan
Gempa, (diakses 04 Maret 2015)

More Related Content

What's hot

Beton prategang
Beton prategangBeton prategang
Beton prategangPoten Novo
 
Tugas-Tugas Beton 1-10
Tugas-Tugas Beton 1-10Tugas-Tugas Beton 1-10
Tugas-Tugas Beton 1-10noussevarenna
 
Sni 1725 2016 pembebanan untuk jembatan
Sni 1725 2016 pembebanan untuk jembatanSni 1725 2016 pembebanan untuk jembatan
Sni 1725 2016 pembebanan untuk jembatanterbott
 
kapasitas daya dukung friksi pondasi tiang pancang_ayufatimahzahra
kapasitas daya dukung friksi pondasi tiang pancang_ayufatimahzahrakapasitas daya dukung friksi pondasi tiang pancang_ayufatimahzahra
kapasitas daya dukung friksi pondasi tiang pancang_ayufatimahzahraAyu Fatimah Zahra
 
Struktur baja-5 lentur-balok
Struktur baja-5 lentur-balokStruktur baja-5 lentur-balok
Struktur baja-5 lentur-balokLeticia Freidac
 
Contoh penyelesaian soal uas beton ii
Contoh penyelesaian soal uas beton iiContoh penyelesaian soal uas beton ii
Contoh penyelesaian soal uas beton iiHarry Calbara
 
STRUKTUR KAYU, SAMBUNGAN, PAKU, SAMBUNGAN MEKANIK
STRUKTUR KAYU, SAMBUNGAN, PAKU, SAMBUNGAN MEKANIKSTRUKTUR KAYU, SAMBUNGAN, PAKU, SAMBUNGAN MEKANIK
STRUKTUR KAYU, SAMBUNGAN, PAKU, SAMBUNGAN MEKANIKMOSES HADUN
 
laporan Rancangan perkerasan jalan Raya I
laporan Rancangan perkerasan jalan Raya Ilaporan Rancangan perkerasan jalan Raya I
laporan Rancangan perkerasan jalan Raya Imas_weri
 
METODE GARIS PENGARUH STRUKTUR RANGKA BATANG(1)
METODE GARIS PENGARUH STRUKTUR RANGKA BATANG(1)METODE GARIS PENGARUH STRUKTUR RANGKA BATANG(1)
METODE GARIS PENGARUH STRUKTUR RANGKA BATANG(1)MOSES HADUN
 
Cara menghitung alinyemen horizontal
Cara menghitung alinyemen horizontalCara menghitung alinyemen horizontal
Cara menghitung alinyemen horizontalJulia Maidar
 
Perencanaan struktur baja
Perencanaan struktur bajaPerencanaan struktur baja
Perencanaan struktur bajaAmi_Roy
 
Jurnal jembatan rangka baja
Jurnal jembatan rangka bajaJurnal jembatan rangka baja
Jurnal jembatan rangka bajaE Sanjani
 

What's hot (20)

Beton prategang
Beton prategangBeton prategang
Beton prategang
 
Buku etabs
Buku etabsBuku etabs
Buku etabs
 
Balok lentur dan geser baja
Balok lentur dan geser  bajaBalok lentur dan geser  baja
Balok lentur dan geser baja
 
Tugas-Tugas Beton 1-10
Tugas-Tugas Beton 1-10Tugas-Tugas Beton 1-10
Tugas-Tugas Beton 1-10
 
Sni 1725 2016 pembebanan untuk jembatan
Sni 1725 2016 pembebanan untuk jembatanSni 1725 2016 pembebanan untuk jembatan
Sni 1725 2016 pembebanan untuk jembatan
 
kapasitas daya dukung friksi pondasi tiang pancang_ayufatimahzahra
kapasitas daya dukung friksi pondasi tiang pancang_ayufatimahzahrakapasitas daya dukung friksi pondasi tiang pancang_ayufatimahzahra
kapasitas daya dukung friksi pondasi tiang pancang_ayufatimahzahra
 
Struktur baja-5 lentur-balok
Struktur baja-5 lentur-balokStruktur baja-5 lentur-balok
Struktur baja-5 lentur-balok
 
Contoh penyelesaian soal uas beton ii
Contoh penyelesaian soal uas beton iiContoh penyelesaian soal uas beton ii
Contoh penyelesaian soal uas beton ii
 
Tiang Pancang I
Tiang Pancang ITiang Pancang I
Tiang Pancang I
 
STRUKTUR KAYU, SAMBUNGAN, PAKU, SAMBUNGAN MEKANIK
STRUKTUR KAYU, SAMBUNGAN, PAKU, SAMBUNGAN MEKANIKSTRUKTUR KAYU, SAMBUNGAN, PAKU, SAMBUNGAN MEKANIK
STRUKTUR KAYU, SAMBUNGAN, PAKU, SAMBUNGAN MEKANIK
 
laporan Rancangan perkerasan jalan Raya I
laporan Rancangan perkerasan jalan Raya Ilaporan Rancangan perkerasan jalan Raya I
laporan Rancangan perkerasan jalan Raya I
 
Perencanaan gording dan penggantung
Perencanaan gording dan penggantungPerencanaan gording dan penggantung
Perencanaan gording dan penggantung
 
METODE GARIS PENGARUH STRUKTUR RANGKA BATANG(1)
METODE GARIS PENGARUH STRUKTUR RANGKA BATANG(1)METODE GARIS PENGARUH STRUKTUR RANGKA BATANG(1)
METODE GARIS PENGARUH STRUKTUR RANGKA BATANG(1)
 
Cara menghitung alinyemen horizontal
Cara menghitung alinyemen horizontalCara menghitung alinyemen horizontal
Cara menghitung alinyemen horizontal
 
Perencanaan struktur baja
Perencanaan struktur bajaPerencanaan struktur baja
Perencanaan struktur baja
 
Penyaluran tulangan beton
Penyaluran tulangan betonPenyaluran tulangan beton
Penyaluran tulangan beton
 
Pemadatan tanah
Pemadatan tanahPemadatan tanah
Pemadatan tanah
 
Perhitungan tulangAN kolom
Perhitungan tulangAN kolomPerhitungan tulangAN kolom
Perhitungan tulangAN kolom
 
Jurnal jembatan rangka baja
Jurnal jembatan rangka bajaJurnal jembatan rangka baja
Jurnal jembatan rangka baja
 
kuliah kolom panjang
kuliah kolom panjangkuliah kolom panjang
kuliah kolom panjang
 

Viewers also liked

Menghitung Respon Spektrum Gempa
Menghitung Respon Spektrum GempaMenghitung Respon Spektrum Gempa
Menghitung Respon Spektrum GempaRafi Perdana Setyo
 
Tugas besar tahan gempa
Tugas besar tahan gempaTugas besar tahan gempa
Tugas besar tahan gemparomyyoel
 
Tugas gempa daktilitas
Tugas gempa daktilitasTugas gempa daktilitas
Tugas gempa daktilitasManaser sawaki
 
SNI 1726 2012 - STRUKTUR BANGUNAN GEMPA
SNI 1726 2012 - STRUKTUR BANGUNAN GEMPASNI 1726 2012 - STRUKTUR BANGUNAN GEMPA
SNI 1726 2012 - STRUKTUR BANGUNAN GEMPAMuhammad Umari
 
Baja - Balok Komposit
Baja - Balok Komposit Baja - Balok Komposit
Baja - Balok Komposit Yasmin Rosyad
 
Standar perencanaan gedung tahan gempa
Standar perencanaan gedung tahan gempaStandar perencanaan gedung tahan gempa
Standar perencanaan gedung tahan gempaarjho
 
Kelompok 2 (teknik sipil 2012 b) sistem ganda
Kelompok 2 (teknik sipil 2012 b)  sistem ganda Kelompok 2 (teknik sipil 2012 b)  sistem ganda
Kelompok 2 (teknik sipil 2012 b) sistem ganda Debora Elluisa Manurung
 
Civil engineering perhitungan beban gempa pada sap 2000
Civil engineering  perhitungan beban gempa pada sap 2000Civil engineering  perhitungan beban gempa pada sap 2000
Civil engineering perhitungan beban gempa pada sap 2000Muhamad Abdul Hamid
 
Waktu getar alami bangunan (approx fundamental building period)= rsni 03 2847...
Waktu getar alami bangunan (approx fundamental building period)= rsni 03 2847...Waktu getar alami bangunan (approx fundamental building period)= rsni 03 2847...
Waktu getar alami bangunan (approx fundamental building period)= rsni 03 2847...Edi Supriyanto
 
Desain respon spektrum (respon spectra design) rsni 03 2847-20 xx & asce 7-10
Desain respon spektrum (respon spectra design) rsni 03 2847-20 xx & asce 7-10Desain respon spektrum (respon spectra design) rsni 03 2847-20 xx & asce 7-10
Desain respon spektrum (respon spectra design) rsni 03 2847-20 xx & asce 7-10Edi Supriyanto
 
Bab 04 tegangan regangan defleksi
Bab 04 tegangan regangan defleksiBab 04 tegangan regangan defleksi
Bab 04 tegangan regangan defleksiRumah Belajar
 
Materi Struktur Baja I Pertemuan ke-2
Materi Struktur Baja I Pertemuan ke-2Materi Struktur Baja I Pertemuan ke-2
Materi Struktur Baja I Pertemuan ke-2Lampung University
 
33406960 manual-desain-jembatan-baja-oleh-gilang-aditya
33406960 manual-desain-jembatan-baja-oleh-gilang-aditya33406960 manual-desain-jembatan-baja-oleh-gilang-aditya
33406960 manual-desain-jembatan-baja-oleh-gilang-adityajoko222
 
Struktur baja ii
Struktur baja iiStruktur baja ii
Struktur baja iinizar amody
 

Viewers also liked (20)

Menghitung Respon Spektrum Gempa
Menghitung Respon Spektrum GempaMenghitung Respon Spektrum Gempa
Menghitung Respon Spektrum Gempa
 
Rekayasa gempa
Rekayasa gempaRekayasa gempa
Rekayasa gempa
 
Tugas Gempa 1#
Tugas Gempa 1#Tugas Gempa 1#
Tugas Gempa 1#
 
Tugas besar tahan gempa
Tugas besar tahan gempaTugas besar tahan gempa
Tugas besar tahan gempa
 
konsep-struktur-beton-tahan-gempa
konsep-struktur-beton-tahan-gempakonsep-struktur-beton-tahan-gempa
konsep-struktur-beton-tahan-gempa
 
Tugas gempa daktilitas
Tugas gempa daktilitasTugas gempa daktilitas
Tugas gempa daktilitas
 
SNI 1726 2012 - STRUKTUR BANGUNAN GEMPA
SNI 1726 2012 - STRUKTUR BANGUNAN GEMPASNI 1726 2012 - STRUKTUR BANGUNAN GEMPA
SNI 1726 2012 - STRUKTUR BANGUNAN GEMPA
 
Baja - Balok Komposit
Baja - Balok Komposit Baja - Balok Komposit
Baja - Balok Komposit
 
Standar perencanaan gedung tahan gempa
Standar perencanaan gedung tahan gempaStandar perencanaan gedung tahan gempa
Standar perencanaan gedung tahan gempa
 
Sistem rangka pemikul momen
Sistem rangka pemikul momenSistem rangka pemikul momen
Sistem rangka pemikul momen
 
Kelompok 2 (teknik sipil 2012 b) sistem ganda
Kelompok 2 (teknik sipil 2012 b)  sistem ganda Kelompok 2 (teknik sipil 2012 b)  sistem ganda
Kelompok 2 (teknik sipil 2012 b) sistem ganda
 
Analisa pada bangunan gedung bertingakat
Analisa pada bangunan gedung bertingakatAnalisa pada bangunan gedung bertingakat
Analisa pada bangunan gedung bertingakat
 
Civil engineering perhitungan beban gempa pada sap 2000
Civil engineering  perhitungan beban gempa pada sap 2000Civil engineering  perhitungan beban gempa pada sap 2000
Civil engineering perhitungan beban gempa pada sap 2000
 
Waktu getar alami bangunan (approx fundamental building period)= rsni 03 2847...
Waktu getar alami bangunan (approx fundamental building period)= rsni 03 2847...Waktu getar alami bangunan (approx fundamental building period)= rsni 03 2847...
Waktu getar alami bangunan (approx fundamental building period)= rsni 03 2847...
 
Desain respon spektrum (respon spectra design) rsni 03 2847-20 xx & asce 7-10
Desain respon spektrum (respon spectra design) rsni 03 2847-20 xx & asce 7-10Desain respon spektrum (respon spectra design) rsni 03 2847-20 xx & asce 7-10
Desain respon spektrum (respon spectra design) rsni 03 2847-20 xx & asce 7-10
 
Bab 04 tegangan regangan defleksi
Bab 04 tegangan regangan defleksiBab 04 tegangan regangan defleksi
Bab 04 tegangan regangan defleksi
 
Materi Struktur Baja I Pertemuan ke-2
Materi Struktur Baja I Pertemuan ke-2Materi Struktur Baja I Pertemuan ke-2
Materi Struktur Baja I Pertemuan ke-2
 
Struktur Atap gedung
Struktur Atap gedungStruktur Atap gedung
Struktur Atap gedung
 
33406960 manual-desain-jembatan-baja-oleh-gilang-aditya
33406960 manual-desain-jembatan-baja-oleh-gilang-aditya33406960 manual-desain-jembatan-baja-oleh-gilang-aditya
33406960 manual-desain-jembatan-baja-oleh-gilang-aditya
 
Struktur baja ii
Struktur baja iiStruktur baja ii
Struktur baja ii
 

Similar to Sistem Rangka Bresing Konsentrik Khusus

Makalah PERENCANAAN STRUKTUR RANGKA BAJA DENGAN BRESING TAHAN TEKUK
Makalah PERENCANAAN STRUKTUR RANGKA BAJA DENGAN BRESING TAHAN TEKUKMakalah PERENCANAAN STRUKTUR RANGKA BAJA DENGAN BRESING TAHAN TEKUK
Makalah PERENCANAAN STRUKTUR RANGKA BAJA DENGAN BRESING TAHAN TEKUKLoeky Palakka
 
Rekayasa Gempa PPT
Rekayasa Gempa PPTRekayasa Gempa PPT
Rekayasa Gempa PPTDoniAsep2
 
Analisa penahan tekuk lateral pada balok baja proril i
Analisa penahan tekuk lateral pada balok baja proril iAnalisa penahan tekuk lateral pada balok baja proril i
Analisa penahan tekuk lateral pada balok baja proril imoses hadun
 
EVALUASI KINERJA KOLOM PIPIH DENGAN ANALISA PUSH OVER
EVALUASI KINERJA KOLOM PIPIH DENGAN ANALISA PUSH OVEREVALUASI KINERJA KOLOM PIPIH DENGAN ANALISA PUSH OVER
EVALUASI KINERJA KOLOM PIPIH DENGAN ANALISA PUSH OVEREdi Supriyanto
 
Mekrek 3-2 struktur-stt
Mekrek 3-2 struktur-sttMekrek 3-2 struktur-stt
Mekrek 3-2 struktur-sttJaka Jaka
 
Mekrek 3-2 struktur-stt
Mekrek 3-2 struktur-sttMekrek 3-2 struktur-stt
Mekrek 3-2 struktur-sttMOSES HADUN
 
pengantar struktur kolom pada konstruksi beton
pengantar struktur kolom pada konstruksi betonpengantar struktur kolom pada konstruksi beton
pengantar struktur kolom pada konstruksi betonTeguhSipil1
 
Bab i pendahuluan geser
Bab i pendahuluan geserBab i pendahuluan geser
Bab i pendahuluan geserKetut Swandana
 
Pekan 11 - SRPMK.pdf
Pekan 11 - SRPMK.pdfPekan 11 - SRPMK.pdf
Pekan 11 - SRPMK.pdfArianta Rian
 
Bab i pendahuluan geser
Bab i pendahuluan geserBab i pendahuluan geser
Bab i pendahuluan geserKetut Swandana
 
Konsbang 5- SHEAR WALL bearing wall pada bangunan.pdf
Konsbang 5- SHEAR WALL bearing wall pada bangunan.pdfKonsbang 5- SHEAR WALL bearing wall pada bangunan.pdf
Konsbang 5- SHEAR WALL bearing wall pada bangunan.pdfvilya hardi
 
Pengantar_Ars_Bentang_Lebar.pdf
Pengantar_Ars_Bentang_Lebar.pdfPengantar_Ars_Bentang_Lebar.pdf
Pengantar_Ars_Bentang_Lebar.pdfnvmexxx
 
Seven jantri situmorang
Seven jantri situmorangSeven jantri situmorang
Seven jantri situmorangYudidNome
 
SEJARAH ANALISIS STRUKTUR.pptx
SEJARAH ANALISIS STRUKTUR.pptxSEJARAH ANALISIS STRUKTUR.pptx
SEJARAH ANALISIS STRUKTUR.pptxNurlailah34
 
Struktur Beton Bertulang
Struktur Beton BertulangStruktur Beton Bertulang
Struktur Beton BertulangMira Pemayun
 

Similar to Sistem Rangka Bresing Konsentrik Khusus (20)

Makalah PERENCANAAN STRUKTUR RANGKA BAJA DENGAN BRESING TAHAN TEKUK
Makalah PERENCANAAN STRUKTUR RANGKA BAJA DENGAN BRESING TAHAN TEKUKMakalah PERENCANAAN STRUKTUR RANGKA BAJA DENGAN BRESING TAHAN TEKUK
Makalah PERENCANAAN STRUKTUR RANGKA BAJA DENGAN BRESING TAHAN TEKUK
 
Rekayasa Gempa PPT
Rekayasa Gempa PPTRekayasa Gempa PPT
Rekayasa Gempa PPT
 
Analisa penahan tekuk lateral pada balok baja proril i
Analisa penahan tekuk lateral pada balok baja proril iAnalisa penahan tekuk lateral pada balok baja proril i
Analisa penahan tekuk lateral pada balok baja proril i
 
EVALUASI KINERJA KOLOM PIPIH DENGAN ANALISA PUSH OVER
EVALUASI KINERJA KOLOM PIPIH DENGAN ANALISA PUSH OVEREVALUASI KINERJA KOLOM PIPIH DENGAN ANALISA PUSH OVER
EVALUASI KINERJA KOLOM PIPIH DENGAN ANALISA PUSH OVER
 
Mekrek 3-2 struktur-stt
Mekrek 3-2 struktur-sttMekrek 3-2 struktur-stt
Mekrek 3-2 struktur-stt
 
Mekrek 3-2 struktur-stt
Mekrek 3-2 struktur-sttMekrek 3-2 struktur-stt
Mekrek 3-2 struktur-stt
 
pengantar struktur kolom pada konstruksi beton
pengantar struktur kolom pada konstruksi betonpengantar struktur kolom pada konstruksi beton
pengantar struktur kolom pada konstruksi beton
 
Bab i pendahuluan geser
Bab i pendahuluan geserBab i pendahuluan geser
Bab i pendahuluan geser
 
Ipi146549
Ipi146549Ipi146549
Ipi146549
 
Pekan 11 - SRPMK.pdf
Pekan 11 - SRPMK.pdfPekan 11 - SRPMK.pdf
Pekan 11 - SRPMK.pdf
 
Bab i pendahuluan geser
Bab i pendahuluan geserBab i pendahuluan geser
Bab i pendahuluan geser
 
Konsbang 5- SHEAR WALL bearing wall pada bangunan.pdf
Konsbang 5- SHEAR WALL bearing wall pada bangunan.pdfKonsbang 5- SHEAR WALL bearing wall pada bangunan.pdf
Konsbang 5- SHEAR WALL bearing wall pada bangunan.pdf
 
Pengantar_Ars_Bentang_Lebar.pdf
Pengantar_Ars_Bentang_Lebar.pdfPengantar_Ars_Bentang_Lebar.pdf
Pengantar_Ars_Bentang_Lebar.pdf
 
Seven jantri situmorang
Seven jantri situmorangSeven jantri situmorang
Seven jantri situmorang
 
Rujukan 2.pdf
Rujukan 2.pdfRujukan 2.pdf
Rujukan 2.pdf
 
Makalah Struktur Bentang Lebar
Makalah Struktur Bentang LebarMakalah Struktur Bentang Lebar
Makalah Struktur Bentang Lebar
 
Laporan akhir cover
Laporan akhir coverLaporan akhir cover
Laporan akhir cover
 
Part 5
Part 5Part 5
Part 5
 
SEJARAH ANALISIS STRUKTUR.pptx
SEJARAH ANALISIS STRUKTUR.pptxSEJARAH ANALISIS STRUKTUR.pptx
SEJARAH ANALISIS STRUKTUR.pptx
 
Struktur Beton Bertulang
Struktur Beton BertulangStruktur Beton Bertulang
Struktur Beton Bertulang
 

More from Debora Elluisa Manurung

REDESIGN DRAINASE DI PERUMAHAN BUKIT CENGKEH II KOTA DEPOK
REDESIGN DRAINASE DI PERUMAHAN BUKIT CENGKEH II KOTA DEPOKREDESIGN DRAINASE DI PERUMAHAN BUKIT CENGKEH II KOTA DEPOK
REDESIGN DRAINASE DI PERUMAHAN BUKIT CENGKEH II KOTA DEPOKDebora Elluisa Manurung
 
Tugas Perencanaan Pemindahan Tanah Mekanis dan Alat-Alat Berat
Tugas Perencanaan Pemindahan Tanah Mekanis dan Alat-Alat BeratTugas Perencanaan Pemindahan Tanah Mekanis dan Alat-Alat Berat
Tugas Perencanaan Pemindahan Tanah Mekanis dan Alat-Alat BeratDebora Elluisa Manurung
 
Tugas Administrasi Kontrak dan Anggaran Borongan
Tugas Administrasi Kontrak dan Anggaran Borongan Tugas Administrasi Kontrak dan Anggaran Borongan
Tugas Administrasi Kontrak dan Anggaran Borongan Debora Elluisa Manurung
 
Tugas Aspek Hukum dalam Pembangunan Kelompok 1
Tugas Aspek Hukum dalam Pembangunan Kelompok 1Tugas Aspek Hukum dalam Pembangunan Kelompok 1
Tugas Aspek Hukum dalam Pembangunan Kelompok 1Debora Elluisa Manurung
 
Studi Kelayakan Investasi Hotel Best Western Premier Kapasitas Hotel Bintang ...
Studi Kelayakan Investasi Hotel Best Western Premier Kapasitas Hotel Bintang ...Studi Kelayakan Investasi Hotel Best Western Premier Kapasitas Hotel Bintang ...
Studi Kelayakan Investasi Hotel Best Western Premier Kapasitas Hotel Bintang ...Debora Elluisa Manurung
 
PPT Kerja Praktek Proyek One Casablanca Reside debora elluisa manurung (11312...
PPT Kerja Praktek Proyek One Casablanca Reside debora elluisa manurung (11312...PPT Kerja Praktek Proyek One Casablanca Reside debora elluisa manurung (11312...
PPT Kerja Praktek Proyek One Casablanca Reside debora elluisa manurung (11312...Debora Elluisa Manurung
 
Paper PKN "Manfaat Jembatan Selat Sunda Bagi Ketahanan Nasional"
Paper PKN "Manfaat Jembatan Selat Sunda Bagi Ketahanan Nasional"Paper PKN "Manfaat Jembatan Selat Sunda Bagi Ketahanan Nasional"
Paper PKN "Manfaat Jembatan Selat Sunda Bagi Ketahanan Nasional"Debora Elluisa Manurung
 
PEMILIHAN TEKNIK PERBAIKAN PERKERASAN JALAN DAN BIAYA PENANGANANNYA
PEMILIHAN TEKNIK PERBAIKAN PERKERASAN JALAN DAN BIAYA PENANGANANNYA PEMILIHAN TEKNIK PERBAIKAN PERKERASAN JALAN DAN BIAYA PENANGANANNYA
PEMILIHAN TEKNIK PERBAIKAN PERKERASAN JALAN DAN BIAYA PENANGANANNYA Debora Elluisa Manurung
 
Analisis Dampak Beban Overloading Pada Struktur Rigid Pavement Terhadap Umur ...
Analisis Dampak Beban Overloading Pada Struktur Rigid Pavement Terhadap Umur ...Analisis Dampak Beban Overloading Pada Struktur Rigid Pavement Terhadap Umur ...
Analisis Dampak Beban Overloading Pada Struktur Rigid Pavement Terhadap Umur ...Debora Elluisa Manurung
 
PERENCANAAN TEBAL PERKERASAN LENTUR DENGAN PROGRAM KENPAVE DAN STUDI PARAMETE...
PERENCANAAN TEBAL PERKERASAN LENTUR DENGAN PROGRAM KENPAVE DAN STUDI PARAMETE...PERENCANAAN TEBAL PERKERASAN LENTUR DENGAN PROGRAM KENPAVE DAN STUDI PARAMETE...
PERENCANAAN TEBAL PERKERASAN LENTUR DENGAN PROGRAM KENPAVE DAN STUDI PARAMETE...Debora Elluisa Manurung
 

More from Debora Elluisa Manurung (20)

REDESIGN DRAINASE DI PERUMAHAN BUKIT CENGKEH II KOTA DEPOK
REDESIGN DRAINASE DI PERUMAHAN BUKIT CENGKEH II KOTA DEPOKREDESIGN DRAINASE DI PERUMAHAN BUKIT CENGKEH II KOTA DEPOK
REDESIGN DRAINASE DI PERUMAHAN BUKIT CENGKEH II KOTA DEPOK
 
Tugas Perencanaan Pemindahan Tanah Mekanis dan Alat-Alat Berat
Tugas Perencanaan Pemindahan Tanah Mekanis dan Alat-Alat BeratTugas Perencanaan Pemindahan Tanah Mekanis dan Alat-Alat Berat
Tugas Perencanaan Pemindahan Tanah Mekanis dan Alat-Alat Berat
 
Tugas Administrasi Kontrak dan Anggaran Borongan
Tugas Administrasi Kontrak dan Anggaran Borongan Tugas Administrasi Kontrak dan Anggaran Borongan
Tugas Administrasi Kontrak dan Anggaran Borongan
 
Tugas Aspek Hukum dalam Pembangunan Kelompok 1
Tugas Aspek Hukum dalam Pembangunan Kelompok 1Tugas Aspek Hukum dalam Pembangunan Kelompok 1
Tugas Aspek Hukum dalam Pembangunan Kelompok 1
 
Tugas Perencanaan Pelabuhan Kelompok 2
Tugas Perencanaan Pelabuhan Kelompok 2Tugas Perencanaan Pelabuhan Kelompok 2
Tugas Perencanaan Pelabuhan Kelompok 2
 
Sistem outrigger Kelompok 3
Sistem outrigger Kelompok 3Sistem outrigger Kelompok 3
Sistem outrigger Kelompok 3
 
Analisa pushover kelompok 3
Analisa pushover kelompok 3Analisa pushover kelompok 3
Analisa pushover kelompok 3
 
Studi Kelayakan Investasi Hotel Best Western Premier Kapasitas Hotel Bintang ...
Studi Kelayakan Investasi Hotel Best Western Premier Kapasitas Hotel Bintang ...Studi Kelayakan Investasi Hotel Best Western Premier Kapasitas Hotel Bintang ...
Studi Kelayakan Investasi Hotel Best Western Premier Kapasitas Hotel Bintang ...
 
Kelompok 2
Kelompok 2Kelompok 2
Kelompok 2
 
PPT Kerja Praktek Proyek One Casablanca Reside debora elluisa manurung (11312...
PPT Kerja Praktek Proyek One Casablanca Reside debora elluisa manurung (11312...PPT Kerja Praktek Proyek One Casablanca Reside debora elluisa manurung (11312...
PPT Kerja Praktek Proyek One Casablanca Reside debora elluisa manurung (11312...
 
PPT Perencanaan Waduk
PPT Perencanaan WadukPPT Perencanaan Waduk
PPT Perencanaan Waduk
 
Paper PKN "Manfaat Jembatan Selat Sunda Bagi Ketahanan Nasional"
Paper PKN "Manfaat Jembatan Selat Sunda Bagi Ketahanan Nasional"Paper PKN "Manfaat Jembatan Selat Sunda Bagi Ketahanan Nasional"
Paper PKN "Manfaat Jembatan Selat Sunda Bagi Ketahanan Nasional"
 
Tugas PKN V Politik & Strategi Nasional
Tugas PKN V Politik & Strategi NasionalTugas PKN V Politik & Strategi Nasional
Tugas PKN V Politik & Strategi Nasional
 
Tugas PKN IV Ketahanan Nasional
Tugas PKN IV Ketahanan NasionalTugas PKN IV Ketahanan Nasional
Tugas PKN IV Ketahanan Nasional
 
Wawasan Nusantara
Wawasan NusantaraWawasan Nusantara
Wawasan Nusantara
 
Tugas pkn II Demokrasi
Tugas pkn II DemokrasiTugas pkn II Demokrasi
Tugas pkn II Demokrasi
 
Pendidikan Kewarganegaraan Part 1
Pendidikan Kewarganegaraan Part 1Pendidikan Kewarganegaraan Part 1
Pendidikan Kewarganegaraan Part 1
 
PEMILIHAN TEKNIK PERBAIKAN PERKERASAN JALAN DAN BIAYA PENANGANANNYA
PEMILIHAN TEKNIK PERBAIKAN PERKERASAN JALAN DAN BIAYA PENANGANANNYA PEMILIHAN TEKNIK PERBAIKAN PERKERASAN JALAN DAN BIAYA PENANGANANNYA
PEMILIHAN TEKNIK PERBAIKAN PERKERASAN JALAN DAN BIAYA PENANGANANNYA
 
Analisis Dampak Beban Overloading Pada Struktur Rigid Pavement Terhadap Umur ...
Analisis Dampak Beban Overloading Pada Struktur Rigid Pavement Terhadap Umur ...Analisis Dampak Beban Overloading Pada Struktur Rigid Pavement Terhadap Umur ...
Analisis Dampak Beban Overloading Pada Struktur Rigid Pavement Terhadap Umur ...
 
PERENCANAAN TEBAL PERKERASAN LENTUR DENGAN PROGRAM KENPAVE DAN STUDI PARAMETE...
PERENCANAAN TEBAL PERKERASAN LENTUR DENGAN PROGRAM KENPAVE DAN STUDI PARAMETE...PERENCANAAN TEBAL PERKERASAN LENTUR DENGAN PROGRAM KENPAVE DAN STUDI PARAMETE...
PERENCANAAN TEBAL PERKERASAN LENTUR DENGAN PROGRAM KENPAVE DAN STUDI PARAMETE...
 

Recently uploaded

CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7IwanSumantri7
 
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase CModul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase CAbdiera
 
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptx
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptxPerumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptx
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptxadimulianta1
 
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptxRefleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptxIrfanAudah1
 
Pendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptx
Pendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptxPendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptx
Pendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptxdeskaputriani1
 
PERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptx
PERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptxPERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptx
PERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptxRizkyPratiwi19
 
UT PGSD PDGK4103 MODUL 2 STRUKTUR TUBUH Pada Makhluk Hidup
UT PGSD PDGK4103 MODUL 2 STRUKTUR TUBUH Pada Makhluk HidupUT PGSD PDGK4103 MODUL 2 STRUKTUR TUBUH Pada Makhluk Hidup
UT PGSD PDGK4103 MODUL 2 STRUKTUR TUBUH Pada Makhluk Hidupfamela161
 
RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) &...
RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) &...RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) &...
RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) &...Kanaidi ken
 
Modul Projek - Batik Ecoprint - Fase B.pdf
Modul Projek  - Batik Ecoprint - Fase B.pdfModul Projek  - Batik Ecoprint - Fase B.pdf
Modul Projek - Batik Ecoprint - Fase B.pdfanitanurhidayah51
 
Materi Sosiologi Kelas X Bab 1. Ragam Gejala Sosial dalam Masyarakat (Kurikul...
Materi Sosiologi Kelas X Bab 1. Ragam Gejala Sosial dalam Masyarakat (Kurikul...Materi Sosiologi Kelas X Bab 1. Ragam Gejala Sosial dalam Masyarakat (Kurikul...
Materi Sosiologi Kelas X Bab 1. Ragam Gejala Sosial dalam Masyarakat (Kurikul...asepsaefudin2009
 
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdfREFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdfirwanabidin08
 
1.3.a.3. Mulai dari Diri - Modul 1.3 Refleksi 1 Imajinasiku tentang Murid di ...
1.3.a.3. Mulai dari Diri - Modul 1.3 Refleksi 1 Imajinasiku tentang Murid di ...1.3.a.3. Mulai dari Diri - Modul 1.3 Refleksi 1 Imajinasiku tentang Murid di ...
1.3.a.3. Mulai dari Diri - Modul 1.3 Refleksi 1 Imajinasiku tentang Murid di ...MetalinaSimanjuntak1
 
LK.01._LK_Peta_Pikir modul 1.3_Kel1_NURYANTI_101.docx
LK.01._LK_Peta_Pikir modul 1.3_Kel1_NURYANTI_101.docxLK.01._LK_Peta_Pikir modul 1.3_Kel1_NURYANTI_101.docx
LK.01._LK_Peta_Pikir modul 1.3_Kel1_NURYANTI_101.docxPurmiasih
 
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar mata pelajaranPPKn 2024.pdf
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar  mata pelajaranPPKn 2024.pdf2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar  mata pelajaranPPKn 2024.pdf
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar mata pelajaranPPKn 2024.pdfsdn3jatiblora
 
contoh penulisan nomor skl pada surat kelulusan .pptx
contoh penulisan nomor skl pada surat kelulusan  .pptxcontoh penulisan nomor skl pada surat kelulusan  .pptx
contoh penulisan nomor skl pada surat kelulusan .pptxHR MUSLIM
 
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdfAksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdfDimanWr1
 
AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..
AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..
AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..ikayogakinasih12
 
MODUL 1 Pembelajaran Kelas Rangkap-compressed.pdf
MODUL 1 Pembelajaran Kelas Rangkap-compressed.pdfMODUL 1 Pembelajaran Kelas Rangkap-compressed.pdf
MODUL 1 Pembelajaran Kelas Rangkap-compressed.pdfNurulHikmah50658
 
Integrasi nasional dalam bingkai bhinneka tunggal ika
Integrasi nasional dalam bingkai bhinneka tunggal ikaIntegrasi nasional dalam bingkai bhinneka tunggal ika
Integrasi nasional dalam bingkai bhinneka tunggal ikaAtiAnggiSupriyati
 
Latsol TWK Nasionalisme untuk masuk CPNS
Latsol TWK Nasionalisme untuk masuk CPNSLatsol TWK Nasionalisme untuk masuk CPNS
Latsol TWK Nasionalisme untuk masuk CPNSdheaprs
 

Recently uploaded (20)

CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7
 
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase CModul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
 
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptx
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptxPerumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptx
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptx
 
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptxRefleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
 
Pendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptx
Pendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptxPendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptx
Pendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptx
 
PERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptx
PERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptxPERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptx
PERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptx
 
UT PGSD PDGK4103 MODUL 2 STRUKTUR TUBUH Pada Makhluk Hidup
UT PGSD PDGK4103 MODUL 2 STRUKTUR TUBUH Pada Makhluk HidupUT PGSD PDGK4103 MODUL 2 STRUKTUR TUBUH Pada Makhluk Hidup
UT PGSD PDGK4103 MODUL 2 STRUKTUR TUBUH Pada Makhluk Hidup
 
RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) &...
RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) &...RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) &...
RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) &...
 
Modul Projek - Batik Ecoprint - Fase B.pdf
Modul Projek  - Batik Ecoprint - Fase B.pdfModul Projek  - Batik Ecoprint - Fase B.pdf
Modul Projek - Batik Ecoprint - Fase B.pdf
 
Materi Sosiologi Kelas X Bab 1. Ragam Gejala Sosial dalam Masyarakat (Kurikul...
Materi Sosiologi Kelas X Bab 1. Ragam Gejala Sosial dalam Masyarakat (Kurikul...Materi Sosiologi Kelas X Bab 1. Ragam Gejala Sosial dalam Masyarakat (Kurikul...
Materi Sosiologi Kelas X Bab 1. Ragam Gejala Sosial dalam Masyarakat (Kurikul...
 
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdfREFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
 
1.3.a.3. Mulai dari Diri - Modul 1.3 Refleksi 1 Imajinasiku tentang Murid di ...
1.3.a.3. Mulai dari Diri - Modul 1.3 Refleksi 1 Imajinasiku tentang Murid di ...1.3.a.3. Mulai dari Diri - Modul 1.3 Refleksi 1 Imajinasiku tentang Murid di ...
1.3.a.3. Mulai dari Diri - Modul 1.3 Refleksi 1 Imajinasiku tentang Murid di ...
 
LK.01._LK_Peta_Pikir modul 1.3_Kel1_NURYANTI_101.docx
LK.01._LK_Peta_Pikir modul 1.3_Kel1_NURYANTI_101.docxLK.01._LK_Peta_Pikir modul 1.3_Kel1_NURYANTI_101.docx
LK.01._LK_Peta_Pikir modul 1.3_Kel1_NURYANTI_101.docx
 
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar mata pelajaranPPKn 2024.pdf
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar  mata pelajaranPPKn 2024.pdf2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar  mata pelajaranPPKn 2024.pdf
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar mata pelajaranPPKn 2024.pdf
 
contoh penulisan nomor skl pada surat kelulusan .pptx
contoh penulisan nomor skl pada surat kelulusan  .pptxcontoh penulisan nomor skl pada surat kelulusan  .pptx
contoh penulisan nomor skl pada surat kelulusan .pptx
 
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdfAksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
 
AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..
AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..
AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..
 
MODUL 1 Pembelajaran Kelas Rangkap-compressed.pdf
MODUL 1 Pembelajaran Kelas Rangkap-compressed.pdfMODUL 1 Pembelajaran Kelas Rangkap-compressed.pdf
MODUL 1 Pembelajaran Kelas Rangkap-compressed.pdf
 
Integrasi nasional dalam bingkai bhinneka tunggal ika
Integrasi nasional dalam bingkai bhinneka tunggal ikaIntegrasi nasional dalam bingkai bhinneka tunggal ika
Integrasi nasional dalam bingkai bhinneka tunggal ika
 
Latsol TWK Nasionalisme untuk masuk CPNS
Latsol TWK Nasionalisme untuk masuk CPNSLatsol TWK Nasionalisme untuk masuk CPNS
Latsol TWK Nasionalisme untuk masuk CPNS
 

Sistem Rangka Bresing Konsentrik Khusus

  • 1. Sistem Rangka Bresing Konsentrik (Concentrically Braced Frames) Kelompok 1:  Adam Dwi Rahmanto  Ade Suhendar Sutisna  Adlina Utami Bratasurya  Ahmad Rifai  Ahmad Sobah N. S. SMTS 06-B  Andika Setiawan  Angga Maesa Danu  Debora Elluisa Manurung  Eristian Gunadi  Januari Yanto
  • 2. Sistem Rangka Bresing Konsentrik Sistem Rangka Bresing Konsentrik merupakan pengembangan dari sistem portal tak berpengaku atau lebih dikenal dengan Moment Resisting Frames (MRF). Sistem Rangka Bresing Konsentrik dikembangkan sebagai sistem penahan gaya lateral dan memiliki tingkat kekakuan yang cukup baik. Hal ini bertolak belakang dengan sistem MRF yang hanya bisa digunakan sebagai penahan momen. Kekakuan sistem ini terjadi akibat adanya elemen pengaku yang berfungsi sebagai penahan gaya lateral yang terjadi pada struktur. Sistem ini penyerapan energinya dilakukan melalui pelelehan yang dirancang terjadi pada pelat buhul. Sistem ini daktilitasnya kurang begitu baik sehingga kegagalannya ditentukan oleh tekuk bresing.
  • 3. Struktur gedung dengan rangka baja berpengaku konsentrik merupakan sistem struktur rangka baja pemikul beban gempa yang paling umum di Indonesia. Pada sistem ini, balok, kolom dan bresing tersusun membentuk suatu struktur truss, sehingga gaya lateral yang terjadi disalurkan sesuai dengan karakter struktur truss. Bresing konsentrik memiliki kelebihan dalam hal kekakuan elastis yang tinggi, dan proses pemeliharaan yang relatif mudah. Respon inelastis bresing konsentrik saat terjadi gempa besar melalui pelelehan pada bresing yang mengalami gaya aksial tarik dan tekuk pada bresing yang mengalami gaya aksial tekan.
  • 4. Perencanaan Elemen Struktur Kolom Komposit Kolom komposit didefinisikan sebagai kolom baja yang dibuat dari potongan baja giling (rolled) built-up dan di cor di dalam beton struktural atau terbuat dari tabung atau pipa baja dan diisi dengan beton struktural (Salmon & Jonson 1996). Adapun batasan digolongkannya sebagai kolom komposit mengacu SNI-03-1729-2002 Pasal 12.3.1
  • 5. Perencanaan Elemen Struktur Balok Sebuah balok yang memikul beban lentur murni terfaktor, Mu harus direncanakan sedemikian rupa sehingga selalu terpenuhi hubungan : Mu ≤ φMn di mana : Mu adalah momen lentur terfaktor, φ adalah faktor reduksi = 0,9 Mn adalah kuat nominal dari momen lentur penampang
  • 6.
  • 7. Perencanaan Elemen Struktur Sambungan Sambungan merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari sebuah struktur baja. Sambungan berfungsi untuk menyalurkan gaya-gaya dalam (momen, lintang/geser, dan/atau aksial) antar komponen-komponen struktur yang disambung, sesuai dengan perilaku struktur yang direncanakan. Keandalan sebuah struktur baja untuk bekerja dengan mekanisme yang direncanakan sangat tergantung oleh keandalan sambungan. Berdasarkan perilaku struktur yang direncanakan, sambungan dapat dibagi menjadi: 1. Sambungan kaku 2. Sambungan semi-kaku 3. Sambungan sederhana
  • 8.
  • 9. Sistem Rangka Bresing Konsentrik Khusus Sistem Rangka Bresing Konsentrik Khusus merupakan sistem struktur yang efisien dalam menahan gaya gempa lateral. Struktur tersebut dapat dikatakan efisien karena rangka dirancang untuk memiliki kekakuan aksial kolom dan bresing. Dengan adanya beban gempa lateral yang dapat terjadi dengan arah bolak-balik maka bresing akan mengalami gaya tarik atau tekan secara bergantian, sehingga bresing yang mengalami gaya tekan harus dirancang terhadap tekuk. Tekuk pada bresing diizinkan karena pelat buhul didesain dengan detail untuk dapat mengakomodasi tekuk dengan arah sebidang pelat buhul maupun keluar bidang pelat buhul. (Junaedi Utomo, 2011)
  • 10. Konsep Desain Bresing Konsentris Sistem Rangka Bresing Konsentrik Khusus (SRBKK) sesuai dengan SNI 02-1729-2002 butir 15.1. Pada struktur gedung tinggi, kekakuan merupakan syarat penting untuk diperhatikan, karena kekakuan dapat menahan gaya beban lateral. Adanya aksi gaya beban lateral pada portal (frame) dapat menimbulkan momen lentur, momen puntir, gaya geser dan gaya aksial pada semua elemen struktur. Sehingga gaya-gaya tersebut menyebabkan perlemahan pada struktur tersebut. Dan untuk mengatasinya adalah dengan menggunakan rangka pengaku brasing. Sistem Rangka Bresing Konsentrik merupakan pengembangan dari sistem portal tidak berpengaku atau lebih dikenal dengan Moment Resisting Frames (MRF). Sistem Rangka Bresing Konsentrik dikembangkan sebagai sistem penahan gaya lateral dan memiliki tingkat kekakuan yang cukup baik. Hal ini bertolak belakang dengan sistem MRF yang hanya bisa digunakan sebagai penahan momen. Kekakuan sistem ini terjadi akibat adanya elemen pengaku yang berfungsi sebagai penahan gaya lateral yang terjadi pada struktur. Sistem ini penyerapan energinya dilakukan melalui pelelehan yang dirancang terjadi pada pelat buhul. Sistem ini daktilitasnya kurang
  • 11. Pengembangan daktilitas dilakukan melalui aksi yang terjadi pada bresing dengan cara: 1. Bresing leleh pada bagian yang tertarik 2. Bresing mengalami tekuk pada bagian yang tertekan
  • 12. Charles G. Salmon dan John E. Jonson menyatakan bahwa pada dasarnya kerangka berpenopang lebih tepat didefinisikan sebagai sebagai kerangka dimana tekuk goyangan (sideway buckling) dicegah oleh elemen-elemen topangan struktur tersebut dan bukan oleh kerangka struktural itu sendiri.
  • 13. Konsep batang bresing dalam menerima gaya gempa dapat dilihat pada gambar berikut :
  • 14. Seismic Column Demand Pada Rangka Bresing Konsentrik Khusus Rangka bresing konsentrik khusus dengan tipe x-bresing 2 lantai dapat menjadi pilihan yang lebih baik bila dibandingkan dengan rangka bresing tipe vbresing atau v-bresing terbalik. Dapat dikatakan demikian karena pada system rangka yang menggunakan konfigurasi bresing tipe v atau v terbalik, bila terjadi tekuk pada batang tekan bresing, balok akan mengalami defleksi ke bawah sebagai akibat dari adanya gaya-gaya yang tidak seimbang pada balok. Defleksi ini dapat mengakibatkan kerusakan pada sistem pelat lantai di atas sambungan tersebut. Sehingga untuk mengantisipasi terjadinya defleksi ke bawah pada balok maka diperlukan konfigurasi bresing yang dapat mencegahnya terbentuknya gayagayayang tidak seimbang tersebut dan mendistribusikannya menuju kepada lantai lain yang tidak mengalami perilaku seismik sebesar lantai yang mengalami defleksi tersebut. (Junaedi Utomo, 2011)
  • 15. Sistem rangka bresing konsentrik khusus berbeda dengan sistem rangka bresing konsentrik biasa, sistem rangka ini diharapkan mampu memiliki deformasi inelastik yang cukup besar sehingga proses perencanaan struktur khususnya pada bagian detailing agak sedikit lebih rumit dibandingkan dengan sistem rangka konsentrik biasa.
  • 16. Perbandingan mengenai perilaku seismik antara rangka bresing konfigurasi x- bresing 2 lantai dengan rangka bresing konfigurasi v-bresing terbalik ditunjukkan oleh Hewitt, Sabelli, dan Bray (2009) melalui sebuah skema. Ditunjukkan pada gambar di slide selanjutnya.
  • 17. Sebuah riset mengenai seismic column demands yang dilakukan oleh Richards (2009) menunjukkan bahwa pada sistem rangka bresing konsentrik khusus dengan konfigurasi x-bresing 2 lantai column axial demands dapat meningkat lebih dari 100% karena adanya gaya-gaya yang terdistribusi kembali setelah terjadi tekuk pada bresing. Ketika bresing batang tekan mengalami tekuk, column demands akan meningkat pada lantai yang mengalami gaya-gaya dengan nilai yang sama. Ditunjukkan melalui gambar di bawah ini.
  • 18.
  • 19. Mengacu kepada high column demands pada sistem rangka bresing konsentrik dengan konfigurasi x-bresing 2 lantai, maka kolom dengan dimensi yang sangat besar akan menjadi hasil dari desain jika digunakan kolom baja biasa. Selain itu, pada sistem rangka bresing konsentrik konfigurasi x-bresing 2 lantai kolom haruslah didesain berdasarkan kapasitas dari bresing. Kolom komposit dapat menjadi solusi ekonomis dari desain dalam mengakomodasi kapasitas gaya aksial tambahan. (Junaedi Utomo, 2011)
  • 21. Pertanyaan dan Jawaban:  Zaenudin : Bagaimana pengaruh balok pada sistem rangka: Jawaban: Balok tidak dipengaruhi momen bresing, tetapi kerja balok diperingan dengan adanya bresing
  • 22. Pertanyaan dan Jawaban  Ramadhan Syahriadi : Apa perbedaan dari bresing konsentrik dengan outtriger? Jawaban: - Kalau bresing konsentrik letak bresingnya terdapat di semua lantai dan bangunan tersebut tidak memakai dinding geser. - Kalau outtriger letaknya tidak di setiap lantai hanya lantai tertentu saja dan bangunan tersebut dibantu dengan dinding geser.
  • 23. Daftar Pustaka Badan Standarisasi Nasional. 2002. SNI 03 –1729 2002 Tata Cara Perencaaan Struktur Baja Untuk Bangunan Gedung. Departemen Pekerjaan Umum Fauzi, Aan. 2015. Modifikasi Perencanaan Menggunakan Sistem Rangka Bresing Konsentris Khusus pada Gedung Apartemen Metropolis. Surabaya: ITS. https://www.Love Driven Life.com/ Struktur Rangka Baja Tahan Gempa, (diakses 04 Maret 2015)

Editor's Notes

  1. Dapat dilihat melalui gambar 2.1 bahwa pada sistem rangka dengan konfigurasi x-bresing 2 lantai, gaya-gaya tidak seimbang pada balok didistribusikan melalui batang tarik bresing yang berada di lantai atasnya.
  2. Pada gambar 2.2 di atas, gambar (b) menunjukkan bahwa column demands meningkat hampir 2 kali lipat karena batang tekan bresing telah mengalami tekuk (dianalogikan batang bresing tersebut sudah tidak ada atau dihilangkan).