O slideshow foi denunciado.
Seu SlideShare está sendo baixado. ×
Anúncio
Anúncio
Anúncio
Anúncio
Anúncio
Anúncio
Anúncio
Anúncio
Anúncio
Anúncio
Anúncio
Anúncio
Kelompok kecil yang terdiri dari enam atau delapan orang (tiga atau empat pasang) dapat
dipakai agar setiap siswa memiliki...
kelompok dan lalu dalam jurnal profesional pribadi, pembelajaran dan perasaan tentang praktek
sekolah target dapat direkam...
dianalisa dan ditetapkan. Jika target membutuhkan praktek lebih, perhatian lebih harus
diberikan dan kapan dan bagaimana m...
Anúncio
Anúncio
Anúncio
Anúncio
Anúncio
Anúncio
Próximos SlideShares
Bab 1 modul kb 8 menutup(1)
Bab 1 modul kb 8 menutup(1)
Carregando em…3
×

Confira estes a seguir

1 de 33 Anúncio

Mais Conteúdo rRelacionado

Diapositivos para si (20)

Semelhante a Aspek Pembelajaran (20)

Anúncio

Aspek Pembelajaran

  1. 1. Kelompok kecil yang terdiri dari enam atau delapan orang (tiga atau empat pasang) dapat dipakai agar setiap siswa memiliki kesempatan untuk menyampaikan pelajaran. Lab microteaching harus menyediakan lingkungan yang “aman” bagi praktek para target. Jika praktek pertama dilakukan di kelas yang sebenarnya, ini akan sulit untuk fokus pada sebuah target. Guru dan murid harus mengikuti banyak variabel dan merasa bertanggungjawab untuk menyampaikan setiap pelajaran sebaik mungkin. Dalam microteaching, kesuksesan umum pelajaran bukanlah hal utama dan perhatian dapat disampaikan untuk menerima target. Tujuan utamanya adalah untuk mempraktekkan dan menerima timbal balik dalam percobaan sebuah keterampilan. Microteaching dapat membebaskan murid untuk melakukan ini karena banyak variabel yang sudah disisihkan. Peserta didik “merangkak sebelum mereka berjalan, berjalan sebelum lari, dan lari setelah mereka belajar berjalan”. Menjadi sedikit tekanan, guru dan murid mendapatkan keuntungan dari percobaan awal sebelum keterampilan baru atau metode dipraktekkan disekolah. Untuk membantu menyediakan kesempatan belajar yang “aman”, topik yang dipilih tidak kompleks, atau membutuhkan kedalamn pokok pelajaran, dan tidak lebih lama dari sepuluh menit. Topik haruslah cocok dengan praktek target contohnya jika teknik bertanya adalah targetnya, maka konten dan metode pengajarannya harus meminjamkan mereka sendiri terhadap pemakaian pertanyaan. Ketika tujuan utama lab adalah untuk guru dan murid untuk membuat percobaan target yang “ama”, maka pertimabangan kedua menjadi sesuai dengan tatget selanjutnya, dengan pertemuan, observasi, pengumpulan data, komunikasi, dan keterampilan antar diri. Lalu guru dan murid harus mempelajari diri mereka sendiri dan bagaimana menjadi pengamat yang efektif yang dapat mengumpulkan data yang bermakna dan deskriptif. Jika enam kelompok dipakai, waktu dua jam harus dipisahkan untuk memberikan murid kesempatan untuk mempraktekkan target. Dua puluh dampai tiga puluh menit waktu tambahan dibutuhkan jika delapan kelompok digunakan. Instruktur lab harus menjadi seorang fasilitator. Diakhir lab, instruktur menanyakan pembelajaran tentang target, pengumpulan data, dan pertemuan. Awalnya, pasangan harus memulai di depan seluruh kelompok lab agar mereka dapat mempelajari teknik pertemuan yang efektif. Kemudian, instruktur dapat mengunjungi setiap
  2. 2. kelompok dan lalu dalam jurnal profesional pribadi, pembelajaran dan perasaan tentang praktek sekolah target dapat direkam. Idealnya, pelajaran harus direkam minimal dua kali untuk membandingkan “sebelum” dan “sesudah” performa. Dibawah ini adalah saran untuk lab microteaching. Langkah-langkah untuk Mempraktekkan Target dalam Lab Microteaching 1. Guru dan murid berpasangan. Pasangkanlah pra pertemuan, observasi dan pengumpulan data, dan pasca pertemuan dalam setiap pelajaran yang diajarkan. 2. Setaia guru dan murid mempersiapkan rencana pelajaran untuk setiap lab. Rencana harus menitikberatkan pada apa yang akan dilakukan oleh guru dan murid untuk menerima pelajaran dan apa yang akan diselesaikan untuk menerima target profesional. Rencana pelajaran dipegang oleh instruktur untuk saran tertulis. Ini dikembalikan ke lab selanjutnya. 3. Setiap pasangan guru dan murid menyelenggarakan pra pertemuan tentang pelajaran yang akan disampaikan. Seorang murid bertindak sebagai “penolong guru” yang merencanakan pelajaran yang sedang dibahas. Penolong mencari apa yang akan dilakukan oleh yang lain seperti: (a) tujuan pelajaran, konten, materi dan bantuan, pengaturan, perkembangan, penutupan dan evaluasi, dan (b) bagaimana yang lain menerima target profesional, dan bagaimana data direkam. Perilaku penolong mencakup mendengarkan, mencari informasi, memperjelas, mencari pilihan dan konsekuensinya. Penolong tidak mengucapkan apa yang dilakukan, atau dia menolong yang lain menguji rencana, menyamakan perhatian, memfasilitasi penyelesaian masalah, memberikan empatetik, dan harus mempunyai pemahaman yang lebih baik, dan menjadi nyaman, dari apa yang akan diselesaikan dalam pelajaran. 4. Pelajaran diajarkan dan data dikumpulkan. Guru dan murid mengajarkan pelajaran ke kelompok lab mereka. Sebelum mengajar, “guru” meminta anggota grup untuk memerankan kelompok umut tertentu memberitahukan prasyarat pengetahuan atau keterampilan yang dianggap akan didapat. 5. Setiap pasangan menyelenggarakan pasca pertemuan setelah pelajaran. “Penolong” harus dibantu untuk mempertimbangkan pentingnya data dan bagaimana mereka disampaikan dalam cara yang menolong “guru’ menganalisa data dam rencana. Data
  3. 3. dianalisa dan ditetapkan. Jika target membutuhkan praktek lebih, perhatian lebih harus diberikan dan kapan dan bagaimana menyampaikannya. Contohnya mungkin guru memutuskan bahwa praktek tambahan dibutuhkan dan juga pemeriksaan rencana terhadap murid lebih efektif; dan bahwa dalam pelajaran sekolah, target harus menekankan pemeriksaan untuk melihat jika tujuan dimengerti. Daftar pemeriksaan pasca pertemuan disediakan dalam Gambar 1.10. 6. Mewawancarai target percobaan, mengumpulkan data, dan pertemuan. Dibawah bimbingan instruktur lab, kurang lebih sepuluh menit harus dilakukan untuk menguji pembelajaran tentang target dan pengumpulan data dan pertemuan. Guru didorong untuk lebih jauh bagaimana mereka akan mencoba target dalam pelajaran sekolah. Rencana pelajaran dan rekaman timbal balik dipegang instruktur lab untuk komentar dan saran. 7. Guru dan murid menggambarkan percobaan target profesional mereka. Sebelum target profesional dicoba didalam kelas, guru memutuskan apa yang mereka sudah pelajari dan apa yang akan emreka coba lakukan sebelum mereka mencoba target lagi. Ini bermanfaat bagi murid untuk menjaga jurnal untuk rencana pelajaran dirumah dan timbal baliknya, dan merekam refleksi tentang pengalaman dan rencana bagi praktek selanjutnya. meskipun performa target tertentu ditekankan selama microteaching, prosesnya tidak berjalan seperti mesin. Rencana untuk menerapkan prinsip meliputi proses selama pelajaran diajarkan. Konten ini dirancang untuk meningkatkan pemahaman dalam mengajarkan prinsip- prinsip. Ini terjadi melalui aplikasi prinsip-prinsip terhadap konten baru. Gambarnya bisa dilihat dibagian 1.10. PKG dan Pengalaman Lapangan Dua set standar bagi kompetensi guru sudah dibahasa dalam bab ini. “Komponen Praktek Profesional Danielson (Gambar 1.2); “Profil Penempatan Waktu Campuran Sekolah Dasar/Menengah (1.3). Gambar 1.2 adalah profil kompetensi guru. Ini mengelompokkan kriteria untuk keterampilan mengajar dan kompetensinya. Profil menyediakan rencana pebelajaran dan alat penilaian dalam perkembangan keterampilan mengajar.
  4. 4. Daftar Periksa Pra Pertemuan Daftar Periksa Pasca Pertemuan _____ Topik _____ Identifikasi konten _____ Prasyarat pembelajaran _____ Perlengkapan _____ Perkembangan _____ Penutupan _____ Materi dan bantuan _____ Evaluasi _____ Idebtifikasi target _____ Aksi untuk menerima target _____ Metode pengumpulan data _____ Mewawancarai pelajaran mengenai rencana untuk menerima tujuan oleh murid _____ Mengulas target dan metode pengumpulan data sebagaimana disetujui _____ Presentasi data yang sudah dikumpulkan _____ Analisis data oleh kita (seperti yang dibantu oleh penolong jika ada) _____ Keputusan oleh guru tentang pentingnya data _____ Keputusan oleh guru untuk menentukan ulang untuk kegiatan selanjutnya kriteria pemakaian profil berlangsung selama praktek guru pemula (pengalaman lapangan). PKG dalam halaman 29-40 memuat penjelas bagi setiap komponen. Penjelas terjadi selama rangkaian kesatuan dari “efektif” sampai “tidak efektif”. Selama pengalaman lapangan kita akan mempunyai dua tujuan: (1) membantu murid belajar dan; (2) perkembangan profesional pribadi (Gambar 1.11). Pengajaran berdasarkan mata pelajaran dan unit rencananya. Utntuk membantu murid belajar, guru memutuskan apa yang akan diajarkan, tujuan yang akan dicapai, dan penilaian yang akan digunakana untuk menemukan seberapa baik murid sesuai dengan tujuan. Fokusnya berada dalam peserta didik. Tujuan perkembangan profesional pribadi adalah untuk menemukan seberapa efektif mereka dalam meyampaikan pelajaran. Tujuan deskriptif informasi harus dikumpulkan dalam performa guru. Untuk mendapatkan informasi ini haruslah memutuskan kompetensi profesional tertentu (disebut target) dimana kita memberikan timbal balik data. Fokusnya berada dalamperkembangan profesional kita. Mempraktekkan Membuat Keputusan Profesional Adalah penting untuk menggunakan criteria dalam PKG secara selektif sebagaimana kompetensi berkembang. Kompetensi dibawah ini bekerja dengan baik bagi tahun pertama atau kedua guru:
  5. 5.  Perencanaan pelajaran  Keterampilan komunikasi  Keterampilan antar diri  Permbukaan dan penutupan  Memberikan arah  Keterampilan managemen dasar  Mengatasi gangguan kecil  Keterampilan bertanya  Membuat presentasi variatif  Mengajarkan sebuah keterampilan  Konsep pengajaran Fokus terhadap Murid Topik Tujuan Prasyarat Pembelajaran Pembukaan Perkembangan Penutupan Evaluasi (a)Formatif (b) Sumatif Fokus terhadap Guru PKG Kompetensi/Target Area dan Spesifik Kompetensi/Target Prosedur untuk Mencapai Kompetensi/Target BAGIAN 1 BAGIAN 2
  6. 6. Kita menyarankan: (1) Bacalah teks deskripsi kompetensi. (2) Berikanlah penilaian sementara dari kapabilitas pengajaranmu. (3) Bacalah kriteria dalam program kompetensi. (4) Pilih atau rancang lebar data dasar (contoh dilampirkan dalam bab ini). (5) Microteachingkanlah sebuah pelajaran dengan salah satu kompetensi diatas sebagai sebuah fokus, dengan gurumu atau dengan patner yang mengumpulkan data. MENGGUNAKAN PROFIL KOMPETENSI GURU UNTUK MERENCANAKAN TARGET DAN MERANCANG LEMBAR DATA. Daftar kompetensi dan deskriptornya dilampirkan dalam bab ini. Ketika berencana untuk menerima target, bacalah deskriptornya. Ujian menggunakan sebuah kompetensi untuk merencanakan target dan merancang lebar data ditunjukkan da;am gambar 1.12. Data yang dikumpulkan harus deskriptif. Pernyataan menghakimi seperti “suara besar” atau “diamlah” tidaklah membantu. Lebih baik mendeskripsikan apa yang terjadi, contohnya, “semua pertanyaan bisa didengar oleh semua yang ada diruangan ini”, atau “beberapa respon kedalam kelas telah diberikan ketika murid berbicara”. Kadang ketika mengumpulkan data “+’s” dapat digunakan untuk observasi positif dan “-‘s” untuk menyarankan bahwa sebuah pilihan mungkin diperlukan. Lembar data dapat menjadi menarik dengan penambahan seperti waktu atua permulaan, pertengahan, akhir pelajaran, pertanyaan atau respon terhadap murid tertentu menggunakan rencana denah tempat duduk dan posisi guru didalam ruangan. Sebelum mengajar, beritahu guru atau patner tentang dua tujuan kita (pembelajaran murid dan profesional target) untuk diterima. Gambar 1.12 Contoh Target Profesional Bahasa Lisan Menggunakan Deskriptor PKG yang Tepat A: Kualitas Personal dan Profesional 3. Peragakan Bahasa Lisan dan Tulis yang Tepat Bahasa Oral
  7. 7. Deskriptor: Bisa didengar, jelas, menyenangkan, ekspresif; ucapan jelas dan berbeda; menghindari manerisme; pemakaian bahasa yang bagus; cocok dengan kemampuan murid; kemampuan untuk menghubungkan murid melalui bahasa. [catatan: Berdasarkan kritertia diatas, guru membuat lembar data sederhana dan meminta guru untuk mengumpulkan informasi deskriptif.] Komunikasi Oral Observasi: Dapat didengar _________________________________________________________________ Jelas _________________________________________________________________________ Menyenangkan dan ekspresif _____________________________________________________ Ucapan benar dan berbeda _______________________________________________________ Menghindari manerisme _________________________________________________________ Pemakaian bahasa _____________________________________________________________ Cocok dengan kemampuan murid _________________________________________________ Bahaslah bagaimana pelajaran dan target profesional berjalan setelah pelajaran disampaikan dan apakah target diterima atau membutuhkan perhatian lebih. Data yang terkumpul harus diberikan kepada kita. Buatlah penilaian berdasarkan personal analisa data. Contohnya, daripada berkata “kau terlalu keras suaranya”, lebih baik meninterpretasi data dan berkata “saya melihat saya cenderung berbicara keras pada permulaan pelajaran untuk meraih perhatian. Saya akan mengusahakannya”, dan melalui proses seperti ini kita dapat membangun sebuah bank kompetensi. MERANCANG JENIS TARGET LAIN DAN LEMBAR DATA. Kita didorong unruk merancang lembar data pribadi. Baiknya, lembar data digunakan diakhir bab. Setiap lembar berdasarkan penelitian dan dapat digunakan sebagia fondasi awal untuk mengumpulkan data. Bebaslah untuk mengadaptasikan lembaran yang berhubungan dengan tujuan kita dan dalam hubungan terhadap perkembangan rencana pelajaran.
  8. 8. Ada sumber target lain serta lembar data dan PKG, target adalah contoh praktek yang baik. Jika, contohnya, kita menyaksikan keterampilan pengelolaan guru yang berpengalaman, keterampilan dan pendekatan ini dapat dideskripsikan dan digunakan sebagai target. Atau sebuah artikel yang mendeskripsikan kesuksesan dari pertanyaan tertentu atau pendekatan diskusi dapat menjadi sumbernya. Banyak sekolah memproduksi brosur praktek yang bagus dan ini dapat dijadikan sumber. Kita dapat mencoba target tertentu untuk melihat apakah ini akan berhasil. Pengajaran Kelas untuk Mempraktekkan Target Satu, dua, atau lebih orang dapat ditempatkan dengan guru (sponsor atau mentor). Tujuan utama penempatan kelas adalah untuk mempraktekkan target tertentu dalam pengaturan realistis. Bristor, Kinzer, Lapp, dan Ridener (2002) berkata, “satu dari dalih utama yang muncul dari pergerakan perbaikan pendidikan guru adalah pentingnya hubungan sekolah-universitas” (hal. 688). Mereka membahas pentingya pendidikan yang lebih tinggi dan sekolah dalam pendidikan guru. Mereka menyokong banyak tema kritis terhadap teks ini, termasuk kesadaran “pesatnya perkembangan teknologi informasi dalam pendidikan guru” dan “harus siap untuk mengajar dalam pengaturan berbeda secara budaya” dan harus menghubungkan teori ke praktek, praktek pelajaran ke pembelajaran dan perkembangan, dan untuk menghubungkan konten pengetahuan dengan metode (hal. 689). Bristor dkk menekankan pentingnya bagi guru “membuat bagian metodologi universitas realitas kelas dan pengalaman pribadi mereka, daripada pengalaman yang hanya ada dalam batasan-batasan universitas” (hal. 697). Nilai kerjasama universitas-sekolah public dipelajari oleh Dever dan Klein (2003). Pentingnya guru dan mentor dan kebutuhan bagi mereka untuk melakukan pelatihan dalam supervisi atau perkembangan profesional dideskripsikan. “Program pendidikan guru lebih mungkin efektif, usaha kolaboratif fakultas universitas dalam seting akademis dan guru sekolah public dalam ruangan dibutuhkan.” Kerjasama seperti itu membawa manfaat seperti “kesesuaian antara akademis dan pengalaman lapangan” (hal.246). PROSEDUR. Guru dipilih untuk bekerja dengan setiap pasangan. Sesi orientasi guru harus diselenggarakan untuk menjelaskan tujuan pengalaman praktikum, dan peran murid, guru, dan instruktur fakultas. Guru harus diberi:  Lembar informasi tentang setiap orang dalam pasangannya.
  9. 9.  Materi yang menjelaskan prosedur dipakai dan target yang diperhatikan, dengan instrument pengumpulan data ayng cocok dengan topik yang akan dipelajari.  Jadwal untuk pembelajaran tentang dan mempraktekkan target profesional. Prosesnya harus berlanjut untuk dipakai seperti di lab. Sepasang dapat memimpin pertemuan dengan input dari guru. Kepemilikan dan tanggungjawab bagi pembelajaran berlanjut bagi guru. Guru bukanlah seorang ahli yang “berkata”. Mereka adalah penolong yang menyediakan kesempatan untuk mengajarkan pelajaran yang meminjamkan diri mereka sendiri untuk mempraktekkan target yang merupakan tujuan utama pelajaran. Langkah-langkah yang Disarankan untuk Mempraktekkan Target dalam Kelas 1. Setiap pasang ditempatkan dengan guru kelas. Sebelum kunjungan pertama, murid memperkenalkan diri mereka dan mengatur untuk bertemu mereka. Kunjungan adalah untuk orientasi sekolah dan kelas, agar guru dan murid mengenal satu sama lain dan membahas peranan mereka. 2. Guru memberikan murid sebuah topik pelajaran. Selama kunjungan pertaman, mungkin kunjungannya disetujui, atau murid mungkin menghubungi guru untuk meraih sebuah topik, yang diberikan yang sesuai dengan jadwal kelas dan cocok dengan praktek target. 3. Pra-pertemuan terjadi sebelum setiap pelajaran disampaikan. Pasangan guru dan murid dengan bantuan guru yang bekerjasama dengan mereka. Setiap patner guru dan guru yang bertindak sebagai penolong dalam pokok yang dideskripsikan diatas untuk microteaching. 4. Pelajaran disampaikan dan data dikumpulkan. Patner dan guru kerjasama mengobservasi dan mengumpulkan data. Penekanan berada dalam praktek target, meskipun target kedua dapat ditanyakan oleh guru-murid dan disetujui oleh “guru” dan “penolong”. 5. Guru-murid mengadakan pasca pertemuan dengan patner dan guru kerjasama mereka. Kesempatan harus ada bagi penolong untuk melihat pentingnya data yang terkumpul dan bagaimana data disajikan agar guru-murid dapat menganalisa mereka dan merumuskan rencana untuk kesempatan yang akan dating. Guru-murid menganalisa data dan memutuskan signifikansi mereka. Jika target membutuhkan praktek lebih lanjut, keputusan
  10. 10. dibuat tentang aspek spesifik yang membutuhkan perhatian dan ketika, dan bagiamana, praktek lebih lanjut akan terjadi. 6. Refleksi tentang pembelajaran melalui praktek kelas target terjadi. Murid harus berfikir jeli tentang apa yang mereka sudah alami dan apa yang akan dilakukan selanjutnya unruk mengembangkan kecakapan yang lebih jauh dalam penggunaan target. Murid harus melibatkan rencana pelajaran untuk pelajaran yang mereka ajarkan, timbal balik yang diterima, dan refleksi tentang hal ini dalam jurnal profesional. Refleksi: Menggunakan Jurnal Profesional REFLEKSI DAN MEMBUAT KEPUTUSAN. Tujuannya untuk membantu kita sebagai guru- murid untuk menjadi pembuat keputusan yang analitis dan aktualis. Rekamlah refleksi tentang pembelajaran dan rencanamu untuk kesempatan target yang akan datang dalam sebuah jurnal profesional. Pertimbangkan juga bagaimana target spesifik berjalan sesuai dengan semestinya. Ketika target awalnya dipraktekkan terpisah, mereka tidak akan terjadi didalam ruangan hampa. Mereka harus menjadi bagian dari membuat keputusan guru-murid. Seperti halnya artis yang menggambar menggunakan minyak, mereka harus menerima pengetahuan dan teknik medium dan pengetahuan tentang bentuk, garis, keseimbangan, dan tekstur, dan guru juga harus belajar keterampilan dan strategi yang digunakan oleh guru yang efektif dan kreatif. JURNAL PROFESIONAL. Refleksi tertulis tentang perkembangan pengalaman dapat menjadi pengalaman yang luar biasa. Kau harus duduk dan berfikir tentang apa yang terjadi dan yang akan terjadi. Membuat jurnal yang efektif melibatkan peran kognitif dalam mengingat, menganalisa, menyatukan, mengevaluasi, dan merencanakan. Catatan pertumbuhan profesional yang muncul sebagai catatan dibuat. Kita dapat memvisualisasikan dimana kita, dimana kita sekarang, dan apa yang kita harapkan untuk dituju. Saran untuk menjaga jurnal adalah dibawah ini. Menjaga jurnal 1. Pembagi. Buatlah sebuah halaman judul dan pembagi untuk memisahkan jurnal dalam mapmu. Gunakanlah heading: Pengalaman Kelas; Pengalaman Lab Microteaching, Pengalaman Ruangan Kelas; Investigasi Khusus; Penilaia; dan Pilihan Karir. Tempatkan cek daftar jurnal di depan.
  11. 11. 2. Pengalaman Kelas. Fokus utama untuk seksi kelas kampus harus menjadi target profesional mingguan. Gunakanlah heading: Deskripsi (apa yang sudah disampaikan, dibahas, dan diperagakan?) Apa yang kamu pelajari? Bagaiman kamu merasakannya?); Maksud (Apa yang kamu hendak lakukan karena apa yang sudah kamu pelajari ketika kamu mempraktekkan target di lab? Apa khususnya? Bagaimana? Kapan?). 3. Pengalaman lab microteaching. Untuk seksi lab microteaching, gambarkan tentang pelajaranmu berlangsung yang berhubungan dengan target dan apa yang kamu pelajari tentang target karena sisa dari pengalaman labmu. Di bawah heading “deskripsi”, gambarkan apa yang terjadi di lab; di bawah “pengaruh yang kuat”, beritahukan apa yang kamu pelajari tentang targetmu karena pelajaranmu dan pelajaran yang lain; dibawah “maksud” apa yang akan kamu lakukan karena pembelajaranmu dan perasaan ketika kamu mempraktekkan target di sekolahmu. Lampirkan rencana pelajaranmu. 4. Pengalaman dalam kelas. Untuk seksi pengalaman dalam kelas, di bawah heading “deskripsi”, deskripsikan: (a) bagaimana kamu mempraktekkan target; (b) bagaimana patnermu mempraktekkan target; dan (c) bagaiman guru kerjasamamu menggunakan target. Dibawah “pengaruh yang kuat”, gambarkan apa yang kamu pelajari dan bagaimana kamu merasakan tentang mempraktekkan targetmu; dan praktek target patnermu. Dan di bawah “maksud”, jelaskan secara khusus apa yang akan kamu lakukan dalam mempraktekkan targetmu selanjutnya. Lampirkan rencana pelajaranmu dan semua timbal baliknya. 5. Observasi sekolah. Rekamlah hal yang kamu lihat atau dengar di kelas, lab, atau bangunan yang membuat sebuah pengaruh, atau membuatmu merasa heran. Apa kamu membaca sesuatu, atau berinteraksi dengan kepala sekolah, guru, murid, atau yang lainnya? 6. Penilaian. Lakukanlah inventarisasi perkembangan profesionalmu. Indikasikan apa yang kamu pelajari dan bisa lakukan sebagai seorang guru diawal masa. Apa yang kamu ketahui sekarang dan dapat lakukan dan apa kamu masih ingin tahu dan mampu untuk melakukannya. Ambillak stok lagi diakhir dan bawalah dimana kamun meninggalkannya dipertengahan masa. 7. Pilihan karir. Diakhir masa, berikanlah komentar terhadap pilihanmu untuk menjadi seorang guru. Apa kamu masih ingin menjadi seorang guru? Kenapa? Tingkat atau level
  12. 12. usia berapa? Rencana masa depan? Apa alternative lain yang kamu punya? Apa yang mempengaruhinya, pilihanmu? Ringkasan Ada banyak perubahan dalam pendidikan guru selama dua dekade terakhir. Guru yang efektif mempunyai pengetahuan dan keterampilan dalam penggunaan prinsip dasar dan praktek pengajaran. Kamu harus menjelajahi penelitian terbaru, dan menerima pengetahuan teoritis dan keterampilan mengajar yang tepat. Program pendidikan guru harus direncanakan secara komprehensif dan berkembang. Seorang guru harus memiliki kemampuan dan karakteristik tertentu. Mengajar, seperti profesi lain, mempunyai pengetahuan dasar tersendiri. Disarankan bahwa guru masa kini menjadi peneliti berkelanjutan dan praktisioner efektif dan pelajar yang awetsebuah pendekatan terhadap pendidikan guru bercampur dan microteaching di kelas fakultas dan dengan pengalaman mengajar di sekolah. Sebuah kerangka bagi perkembangan profesional yang membentuk struktur teks ini adalah PKG. modelnya secara luas dipakai oleh Danielson. Modelnya menyediakan sebuah rencana dan fondasi untuk pelatihan guru. Adaptasikanlah ini kedalam kebutuhan pengajaranmu sebagaimana kamu menghidupkan pengalaman yang sudah kamu pelajari. DESKRIPTOR UNTUK KOMPETENSI DALAM PROFIL PRIBADI KAMU Deskriptor di bawah sesuai dengan kompetensi yang dibuat menjadi daftar di profil sebelumnya. Dua pertanyaan dibuat hormat dengan hormat terhadap setiap kompetensi. Pernyataan pertama menggambarkan penggunaan kompetensi efektif. Dan pernyataan kedua menggambarkan penggunaan kompetensi tidak efektif. PROFIL KOMPETENSI GURU Penampilan Efektif Penampilan Tidak Efektif KETERAMPILAN KOMUNIKASI (BAB 2) Penggunaan bahasa oral dan tertulis yang tepat Dapat didengar, jelas, menyenangkan dan
  13. 13. ekspresif; mengontro volume dengan tepat; ucapan benar dan berbeda; ejaan yang benar dan pemakain tata bahasa; penggunaan bahasa yang baik; lembaran mudah dimengerti; kerja tertulis dapat dipresentasikan. Penggunaan keterampilan antardiri yang efektif Empatetik (mencoba memahami yang lain) dan membantu yang lain memahaminya; adalah yang lain daripada berpusat pada diri sendiri; peragakan, ajarkan, dan berharap keterampilan antardiri digunakan oleh murid. Tidak dapat didengar atau monoton; ucapan yang tidak benar; pemakaian bahasa Inggris yang rendah; murid kesulitan memahami guru; sedikit usaha untuk memperbaiki penggunaan bahasa; kerja tertulis tidak teratur dan membingungkan. Pendengar yang kurang; tidak empatetik (tidak mencoba memahami yang lain), tidak membantu yang lain memahami diri sendiri; adalah diri sendiri daripada berpusat pada orang lain; tidak mengajarkan atau berharap keterampilan antardiri digunakan oleh murid. ISU UNIVERSITAS (BAB 3) Hal yang bermanfaar dari semua murid Mendemonstrasikan cara profesional dengan peduli terhadap murid tanpa memandang level perkembangan, kapasitas, penanampilan, kesehatan, eksepsionalitas, status ekonomi, gender, agama, ras, atau latar belakang budaya. Respon terhadap kebutuhan semuanya Respon semua kebutuhan semua murid; jagalah sumber kebutuhannya; doronglah dan kenalilah perkembangan terhadap kemampuan individu. Gaya pembelajaran Kenalilah tingkat gaya pembelajaran, Membedaka atau meniru atau berbuat dalam pilihan pribadi; cenderung memperlakukan semua murid sama tanpa memandang kebutuhan individu; telat merespon kebutuhan individu. Memperlakukan semua murid sama tanpa memandang kebutuhan individu; telat merespon kebutuhan individu. Sedikit kesadaran dalam tingkat gaya
  14. 14. ketahuilah tentang tingkat kecerdasan; mampu untuk membuat ruang kelas yang berbeda; Komunikasi antar budaya Aspek dan kerja dalam tingkat referensi budaya di ruang kelas; sadar akan cara berkomunikasi antara dan dalam budaya. mengajar; mempunyai rasa yang kecil dalam arti kecerdasan; instruksi semua kelas dominan. Sedikit atau tidak ada pengakuan tingkat perbedaan budaya di kelas: semua atau sebagian pelajaran menggambarkan pandangan dominan sebuah budaya. SIKAP DAN NILAI-NILAI (BAB 4) Membantu murid memahami sikap dan nilai- nilai Mendemonstrasikan cinta pembelajaran dan respek kepada yang lain; menolong murid memahami sikap dan nilai-nilai mereka; mengatur tujuan dan memilih aktivitas yang tepat untuk perkembangan sikap dan nilai- nilai; membantu murid mengatasi sikap negative dan rendahnya harga diri. Membuat iklim kondusif kelas positif untuk pembelajaran yang berpusat pada murid Ciptakanlah lingkungan yang menyenagkan kondusif untuk pembelajaran; bantulah perkembangan partisipasi oleh semua pelajar; sesuaikanlah secara cepat dengan tensi pribadi; ciptakanlah sikap positif terhadap dan rangsangan untuk permbelajaran. Tunjukkanlah ketertarikan terhadap murid individu Jelajahilah ketertarikan setiap individu; Memperagakan ketidaktertarikan dalam pembelajaran dan kurangya respek terhadap yang lain; memusatkan semata-mata pada tujuan kognitif dan psikomotor; lupa terhadap sikap dan harga diri murid. Membuat perilaku negative terhadap yang lain; mengizinkan tensi antardiri untuk dibangun
  15. 15. tunjukkan perkembangan dari kemampuan khusus dan ketertarikan dari setiap murid; usahakanlah untuk mengetahui murid secara pribadi;temukanlah hubungan yang tepat untuk mempertinggi perkembangan murid. Doronglah dan dukunglah murid Doronglah incividu dan kelas untuk mencoba yang terbaik dari mereka dan bantulah perkembangan sikap positif terhadap yang lain dan sekolah; aturlah hal yang menantang tapi dengan tujuan yang dapat diterima; tunjukkan percaya diri bahwa murid dapat menerima tujuannya. Doronglah murid untuk berpartisipasi Perhatian murid distimulasi dipelihara; gunakanlah variasi teknik; akomodasikanlah kebutuhan dan minat murid; bangunlah kesuksesan pengalaman yang tepat untuk individu dan kelas; doronglah dan kenalilah usaha. Tidak membuat usaha untuk mencari kemampuan dan minat individu; tidak menemukan hubungan dengan murid. Tidak mendorong murid untuk menangani karang untuk menerima potensial; tidak menunjukkan percaya diri dalam murid; sarkastik atau menganggap kecil dan secara umum menyerang konsep pribadi individu; memberikan atau mendorong sikap negatif terhadap diri, yang lain, atau sekolah. Pendekatan yang tidak menginspirasi terhadap instruksi; lupa terhadap murid dan kebutuhan kelas dan ketertarikan mereka; tidak memberikan penerimaan oleh individu dan kelas; mengajarkan hanya kepada murid terbaik. PENILAIAN DAN EVALUASI (BAB 5) Menidentifikasi murid akademik, personal dan kekuatan sosial Gunakanlah metode formal dan informal untuk mengidentifikasi kekuatan murid; berbagilah penilaian kekuatan dengan murid; gabungkanlah pengetahuan kekuatan murid kedalam rencana untuk penilaian murid. Nilailah perubahan dalam perkembangan murid Cenderung berdiam diri dalam ketidakefektifan dan kelemahan; tidak menilai kekuatan murid dan membagikannya dengan mereka. Tidak mendokumentasikan perkembangan murid.
  16. 16. Gunakanlah metode formal dan informal untuk menilai perubahan dalam perkembangan murid; jagalah rekaman yang akurat dan komprehensif dari setiap perkembangan murid. Gunakanlah murid dalam penilaian Murid biasanya diberikan kesempatan untuk mengatur atau kerja mereka dan untuk menilai perkembangan mereka; murid dililbatkan kedalam pertemuan individu dengan guru; penilaian diperlakukan sebagia sebuah pengalaman pembelajaran. Tunjukkanlah perkembangan murid Penilaian murid diinterpretasikan untuk mengevaluasi perkembangan murid; basis untuk evaluasi disampaikan dengan jelas kepada murid dan orang tua mereka; evaluasi digunakan untuk mengatur tujuan untuk perkembangan di masa depan. Rekaman yang terorganisisr dengan baik Rekaman terjaga dengan teliti, terorganisir dengan baik, dan dapat dijangkau seperti, (kehadiran, nilai, perkembangan murid, penilaian murid, dan jadwal ujian, rekaman perkembangan profesional, dan perkembagan dalam pembelajaran yang penting sekali). Diagnose dan remediasi Bersikap dalam standar dan teknik yang dibuat guru untuk remediasi atau memperkaya profesional yang lain ketika tepat. Murid tidak diberikan kesempatan untuk menilai kerja mereka; tidak ada dialog dengan murid tentang perkembangan. Evaluasi murid tidak berdasarkan pada penilaian formal dan informal regular; evaluasi dikabarkan sebagai nilai, dengan sedikit atau tanpa kriteria referensi atau interpretasi. Sedikit atau tidak ada bukti dari rekaman terjaga yang dapat dipakai. Tidak memeriksa atau menyediakan remediasi atau pengayaan.
  17. 17. PENGELOLAAN KELAS (BAB 6) Iklim positif kelas aman untuk pembelajaran yang berpusat pada murid Buatlah linkungan aman yang menyenangkan untuk pembelajaran; bantulah perkembangan partisipasi oleh semua pelajar; kenalilah tensi antardiri; ciptakanlah sikap positif terhadap dan ketertarikan dalam pembelajaran. Komunikasikan dan awasilah harapan Sediakanlah arah yang jelas dan dapat diterima; bantulah perkembangan norma- norma perilaku yang tepat; periksalah pemahaman. Awasilah ekspektasi perilaku; dekatkanlah perhatian dengan perilaku; periksa secara berkala sebagaimana dibutuhkan. Carilah dan gunakanlah prosedur dan penggunaan kelas yang efektif Kenalilah perilaku dalam tugas melalui pencarian rutinitas dan prosedur yang tepat. Gunakanlah gangguan kecil dalam cara yang positif Prosedur dari dan setuju dengan menonjol danseketika terhadap gangguan kecil; perhatikanlah keadaan yang tidak menyenangkan. Penggunaan pendekatan penyelesian masalah untuk perilaku yang buruk Menciptakan sikap negatif terhadap yang lain dan pembelajaran; memberikan tensi antardiri untuk dibangun. Pemberian arah yang kurang; tidak memperagakan atau menunjukkan perilaku yang tepat; standar yang tidak konsisten dan tepat; tidak memeriksa pemahaman; tidak memberitahukan atau memberikan perilaku yang tepat yang sering meluas; tidak memperkuat perilaku yang tepat. Rutinitas yang tidak konsisten dan tidak ada; banyaknya perilaku diluar tugas. Tidak sadar terhadap, tidak merespon, atau merespon dengan tepat atau konsisten terhadap gangguan kecil.
  18. 18. Gunakanlah pendekatan penyelesaian masalah yang konstruktif; libatkanlah murid dan, ketika tepat, yang lainnya; pastikanlah pemahaman tentang konsekuensi dari sikap; sensitiflah terhadap konsep diri murid dan tunjukkanlah rasa tanggung jawab murid. Menggunakan konsultasi ketika dibutuhkan Kenalilah batasan diri untuk memahami kebutuhan atau situasi unik; sediakanlah dokumentasi yang tepat dan melibatkan yang lain jika dibutuhkan (contohnya guru kerja sama; kepala sekolah; konselaor, layanan sosial, orang tua,dst). Mengantisipasi masalah dan merencanakan untuk pengelolaan yang sukses Mengantisipasi dan merencanakan masalah yang potensial; yang membantu memaksimalkan perilaku dalam-tugas. Menggunakan keterampilan pengelolaan secara efektif Mendemonstrasikan kesadaran perilaku murid diluar-tugas dengan konsisten; rencanakan untuk dan mengawasi aliran konsisten dari aktivitas yang bermanfaat; buatlah transisi yang halus dari satu aktivitas ke yang lainnya; adalah mampu untuk mengenali permasalahan kecil tanpa mengganggu rutinitas kelas. Melibatkan murid dalam memformulasikan aturan dan konsekuensi kelas Otokratik, hukuman yang berpusat pada guru berorientasi tidak sensitive terhadap konsep diri murid; kurangnya rasa tanggung jawab murid. Tidak mengenali keterbatasan individu dalam mencari kebutuhan dan situasi yang unik; gagal melibatkan personil yang tepat. Tidak mengantisipasi atau merencanakan ulang respon terhadap perilaku yang tidak tepat;banayaknya perilaku diluar-tugas yang terjadi. Sering tidak sadar terhadap perilaku murid diluar-tugas; tidak merencanakan untuk mengorganisir kelas; transisi sering mengganggu; penggunaan waktu yang tidak efektif.
  19. 19. Tunjukkanlah kepada murid disiplin diri; libatkan murid dalam pengaturan dan pengawasan aturan kelas dan konsekuensinya; aturan dan konsekuensi tepat untuk setiap level umur dan tingkat. Menunjukkan pemahaman perilaku murid Mampu untuk mengantisipasi masalah dan mengidentifikasi sumber masalah dalam kelas; gunakanlah isyarat untuk mengawasi perilaku tanpa mengganggu seluruh kelas; perilaku standar yang ditemukan dengan jelas dapat membedakan antara gangguan besar dan kecil dan responlah dengan tepat; teguran sesuai dengan pelanggaran, bereaksi dengan cepat dan meyakinkan dalam menangani kasus disiplin. Praktek kejujuran dan konsisten Praktek adil dan konsisten dalam menyelenggarakan aturan dan menunjukkan perilaku positif; perilaku positif dihadiahi dan pelanggaran harus diberi konsekuensi yang sesuai. Mengatur aturan dan konsekuensinya yang tidak tepat bergantung pada hukuman daripada hadiah; tidak melibatkan murid dalam mengatur dan memelihara aturan kelas dan prosedurnya. Ragu dan tidak tegas ketika berhadapan dengan kasus disiplin; umunya tidak mengidentifikasi sumber masalah; mengganggu seluruh kelas untuk menegur pelanggaran besar dan kecil; perilaku standar tidak dikenali atau jarang diikuti; teguran tidak konsisten dengan pelanggaran. Tidak konsisten dalam menerapkan konsekuensi atau hadiah untuk perilaku yang tepat; hubungan antara konsekuensi dan perilaku tidak sesuai. PELAJARAN, UNIT PERENCANAAN DAN PENYAMPAIAN (BAB 7) Menggabungkan keterampilan terhadap semua subjek dan menyesuaikan kurikulum terhadap kebutuhan individu Merencanakan unit dan pelajaran, menggabungkan semua keterampilan kedalam semua subjek; menyesuaikan rencana Tidak peka terhadap keterampilan esensial yang lazim; tidak menggabungkan keterampilan kedalam semua subjek; tidak
  20. 20. kurikulum terhadap kebutuhan individu. Menggunakan aktivitas yang berpusat pada murid yang beragam Mengizinkan murid untuk terlibat dengan aktif dalam sebuah tingkatan yang besar dari aktivitas yang mendorong sesuai dengan aktivitas dan evaluation; level perkembangan dan kebutuhan murid dan ketertarikan yang dikenali; aktivitas sering dipilih; sadar akan kebutuhan untuk menyesuaikan terhadap kebutuhan murid dan kelompok. Rencana jangka panjang untuk membimbing perkembangan murid Berurutan secara khusus; keberagaman dalam presentasi dan aktivitas murid; mengalamatkan kesiapan murid; bisa menyesuaikan terhadap keberagaman kebutuhan murid; menyediakan untuk untuk evaluasi; merencanakan sebelum pembelajaran. Menggunakan unit tematik antardisiplin Unit yang fokus pada tema/masalah/isu yang spesifik, yang menggabungkan beberapa ranah; realistis, berhubungan dengan minat murid. Melibatkan murid dalam proses perencanaan Murid dilibatkan dalam proses perencanaan. Menyediakan pengelolaan kelas dalam rencana Rencana meliputi rencana yang rinci untuk pengelolaan kelas. menyesuaikan rencana kurikulum terhadap kebutuhan individu. Aktivitas yang menentukan dipilih dan dirutkan secara acak atau tidak tepat terhadap level perkembangan dan ketertarikan dan kebutuhan murid; sering tidak sesuai dengan tujuan dan evaluasi; aktivitas selalu dipilih oleh guru; tidak peka terhadap kebutuhan untuk menyesuaikan kebutuhan kelompok dan individu. Umunya gagal untuk merencanakan unit atau draf atau seri pelajaran, dengan sedikit koherensi, keberagaman, atau perhatian untuk kebutuhan murid; rencana tidak tersedia untuk yang lebih tinggi. Unit selalu ranah subjek yang spesifik Murid tidak berkonsultasi dan dilibatkan dalam unit perencanaan. Unit rencana tidak menggabungkan pengelolaaan kelas.
  21. 21. VARIABEL PELAJARAN (BAB 7) Menunjukkan kompetensi dalam keterampilan pelajaran dasar Menyediakan pengenalan pelajara; memberikan penjelasan; kata-kata pertanyaan jelas; menyediakan ulasan dan praktek; memeriksa pemahaman murid; menyediakan rangkuman pelajaran. Untuk perkembangan secara keseluruhan (fisik,sosial, emosional, kognitif) Rencana terdiri dari aktivitas yang mengalamatkan fisik, sosial, dan emosional serta kebutuhan kognitif. Merubah aktivitas dan pendekatan pengajaran Secara konsisten menggunakan keberagaman strategi mengajar dan metode yang tepat untuk konten dan murid; eksperimen dengan keberagaman cara mengajar. Memastikan partisipasi dan kesuksesan dalam setiap hal Menilai perkembangan individu yang sedang berlangsung; memodifikasi aktivitas untuk partisipasi aktif untuk memastikan kesuksesan setiap murid. Melibatkan murid dalam dialog pelajaran Melibatkan murid dalam dialog tentang pengalaman dan pembelajaran mereka; mewawancarai proses pembelajaran dengan murid; mengajarkan strategi pengajaran yang Pelajaran dikenalkan dengan tidak menarik, tidak jelas; penjelasan membingungkan; keterampilan bertanya berkembang rendah; penutupan yang tidak efektif. Pelajaran adalah kognitif yang utama. Menggunakan hanya satu atau dua strategi dam metode; mencoba metode baru hanya ketika benar-benar terdesak. Sedikit penilaian individu; murid berharap dilibatkan dalam aktivitas yang sama tanpa memandang tingkat atau kemampuan mereka. Aktivitas pembelajaran sering tidak diwawancarai; proses pembelajaran tidak diajarkan kepada murid; strategi pembelajaran tidak diawasi.
  22. 22. spesifik; mengawasi penggunaan strategi pembelajaran Menyediakan pembukaan dan penutupan yang menarik Selalu menyediakan pembukaan pelajaran dan unit yang memfasilitasi transfer dari sebelum ke pembelajaran baru; selalu menyediak penutupan pelajaran dan unit, ayng mengulas dan menyediakan transfer. Mengurutkan konten untuk menemui kebutuhan murid Mengurutkan konten untuk menemui kebutuhan murid; mengenali ketika organisasi teks tidak tepat; menggunakan pengelola lebih tinggi dan dalam-perkembangan; membantu mengembangkan kemampuan murid untuk mengenali struktur dan pola dalam konten. Menyediakan transfer pembelajaran Merundingkan ketetapan untuk transfer dalam subjek; contohnya relevan dan menarik. Memulai pelajaran dan unit tanpa pembukaan; pelajaran berakhir dengan mendadak, tanpa ulasan dan transfer. Mengikuti bimbingan teks atau kurikulum dengan memutuskan kebutuhan murid; konten campuran informasi; tidak ada penggunaan pengelola; murid tidak ditolong untuk membantu menjelajahi struktur dalam pola konten. Tidak ada kesempatan untuk menjembatani pengajaran baru dan sebelumnya, terhadap subjek atau kehidupan lain. PENGETAHUAN KURIKULUM (BAB 7) Menyesuaikan kurikulum terhadap kebutuhan murif Memilih materi yang tepat untuk kebutuhan murid dan ketertarikan mereka; mengatur tujuan kurikulum agar sesuai dengan perbedaan dan minat peserta didik; dapat menyusun ulang konten untuk tingkat kemampuan dan minat yang beragam. Menggunakan kurikulum yang sudah ditentukan tanpa menyesuaikan dengan kebutuhan dan minat murid; tidak dapat menyusun ulang konten untuk tingkat kemampuan dan minat yang beragam; penerapan kaku dalam pedoman kurikulum.
  23. 23. Mengetahu pokok pelajaran Mempunyai pegangan yang mantap dalam ranajh konten pelajaran (konsep, informasi, keterampilan, dan teori); dapat mengartikulasikan struktur ranah pelajaran yang berbeda; dapat melihat antar hubungan dalam ranah pelajaran; kaya dalam perluasan dan kedalaman; memberikan informasi, keterampilan, dan metode pelajaran dengan akurat dan dengan tepat; menggunakan sumber guru dan murid. Memahami pengetahuan kurikulum lokal dan umum Memahami pengetahun inti kurikulum lokal dan umum; menggunakan bimbingan kurikulum lokal dan umum dengan aktif. Memperlakukan konten pelajaran sebagai informasi “tubuh yang tidak saling berhubungan; tidak mampu untuk membangun hubungan dalam ranah pelajaran individu; tidak mampu untuk membangun hubungan dalam ranah pelajaran; tidak akurat, pengurutan dan penggunaan informasi dengan buruk; keterampilan palsu dan metodenya; penggunaan sumber yang tidak cukup. Tidak peka akan nilai bimbingan lokal dan umum dalam perencanaan. PERTANYAAN, DISKUSI, PEKERJAN KANTOR, DAN PEKERJAAN RUMAH (BAB 8) Keterampilan bertanya yang efektif Penggunaan pertanyaan yang baik: pilihan; tahapan; tingkat kognitif; kesempatan; pemeriksaan; aspek; dan distribusi Memimpin diskusi kelas yang efektif Memimpin diksusi kelas yang efektif; membantu fokus dalam topic; membantu nmengembangkan partisipas;merubah interaksi Jarang menggunakan pertanyaan;tidak sadar terhadap cara yang efektif, penggunaan waktu tunggu yang efektif, dan tingkat kognitif; distribusi baris yang turun naik; mengulang pertanyaan dan jawaban; menerima respon yang berulang-ulang. Diskusi tidak mempunyai struktur yang jelas; sedikit bukti perencanaan; sedikit murid yang mendominasi; tidak ada kepuasan dalam
  24. 24. agar semua berpartisipas; membawa penutupan dan rangkuman; memimpin bimbingan dan membuka diskusi. Pekerjaan kantor dan rumah yang bermanfaat Pekerjaan rumah dan kantor mengikuti kebijakan kelas; pedoman jelas bagi murid; tugas sesuai dengan kemampuan murid; murid diberikan beberapa pilihan; konsep, timbal balik yang berguna. pembukaan dan penutupan. Sedikit konsistensi dan kebijakan terhadap pekerjaan rumah dan kantor; pengaturan sembarangan pekerjaan rumah; tidak ada pedoman yang jelas; kepedulian tidak diadakan untuk mencocokkan kemampuan murid; tidak ada pilihan dalam tugas; timbal balik yang tidak memadai; tugas dikembalikan telat. KONSEP PENGAJARAN (BAB 9) Menyediakan pengajaran konsep penjelasan yang efektif Murid belajar hal yang kritis dan tidak kritis dan definisi yang tepat; contoh dan bukan contoh yang efektif dan memahami contoh sepanjang waktu; pemilihan efektif beberapa keonsekuensi; konsep disajikan dalam sebuah pelajaran atau unit; pilihan yang tepat dan pemakaian pendekatan induktif dan deduktif. Tidak ada analis utama; definisi sering “becek” dengan atribut nonkritis; definisi disampaikan tanpa perhatian pada pemahaman; hubungan tidak diidentifikasi; kurang atau tidak jelasnya pemilihan contoh dan ketidakhadiran non- contoh; pendekatan selalu deduktif. KETERAMPILAN MENGAJAR (BAB 10) Menyediakan keterampilan mengajar efektif dan demonstrasinya Keterampilan analisis sebelumnya; tingkat perkembangan murid diakomodasi dan tingkat keterampilan yang diinginkan ditentukan; demonstrasi jelas dan sistematis; praktek Tidak ada analisis sebelumnya; kesiapan murid terabaikan; tidak adanya atau tidak efektifnya demonstrasi; tidak adanya praktek bimbingan dan timbale baliknya; pendekatan selalu
  25. 25. bimbingan yang efektif dan timbal balik sebelum praktek independen; pilihan tepat dan penggunaan pendekatan induktif dan deduktif. deduktif. INSTRUKSI LANGSUNG DAN PEMBELAJARAN INDIVIDU (BAB 11) Metode instruksi langsung/deduktif/ekspositori yang efektif Ketika digunakan, sesuaikanlah konten dan kebutuhan pelajar; prinsip pengajaran yang efektif dan metode pertanyaan yang menentukan didemonstrasikan; menstimulasi partisipasi murid; membuat penggunaan efektif bantuan audiovisual, diskusi, dan pertanyaan dan jawaban. Penggunaan strategi pembelajaran inidvidu yang efektif Murid diajarkan keterampilan meneliti dan menggunakan teknologi komputer; pekerjaan rumah dan sekolah direncanakan dan diawasi dengan baik; murid didorong untuk mengembangkan kemampuan tanggungjawab individu dan keterampilan pembelajaran jangka panjang dan minatnya; murid diajarkan untuk berfikir dengan seksama tentang tugas akademik mereka. Menggunakan pengajaran/pembelajaran yang berdasar pada sumber dan keberagaman sumber dan media yang besar Murid dilibatkan dalam proyek penelitian individu dan kelompok; sumber kelas dugunakan diluar kelas termasuk sumber Penggunaan ekskluksif pendekatan ekspositori; menginstruksikan abstrak dan bukan berpusat pada murid; murid pasif; tidak ada bantuan audiovisual, diskusi, pertanyaan dan jawaban. Penggunaan pendekatan pembelajaran individu yang terbatas; murid jarang mengerjakan tugas rumah dan sekolah yang bermanfaat; penelitian individu dan keterampilan computer jarang dibutuhkan dan diajarkan. Meloncat ke materi preskriptif; format pelajaran stereotipikal; murid tidak diajarkan untuk memproses informasi; kurangnya
  26. 26. komunitas; murid diajarkan bagaimana menggunakan sumber; iklim yang berorientasi pada penyelidikian dipromosikan; murid dilibatkan dalam perencanaan dan penilaian pembelajaran mereka. Menggunakan teknologi pelajaran untuk meningkatkan pembelajaran murid Menggunakan computer dengan efektif untuk meningkatkan pembelajaran murid; penggunaan teknologi audiovisual dan pendekatan secara efektif; mengajarkan murid teknologi dan internet dengan keterampilan dan kesadaran; penggunaan keberagaman materi yang tidak dicetak. keberagaman dalam sumber; berorientasi pada instruksi langsung; murid tidak dilibatkan dalam perencanaan dan penilain pembelajaran mereka. Buta internet dan computer; penggunaan yang jarang materi yang tidak dicetak; tidak mengajarkan murid untuk menggunakan sumber dan teknologi yang ada. PEMBELAJARAN TIDAK LANGSUNG DAN EKSPERIENTIAL (BAB 12) Menyediakan penggunaan metode tidak langsung/induktif/penelitian yang efektif Menggunakan konten yang sesuai dengan kebutuhan murid; instruksi berpusat pada pelajar; penjelajahan murid dibantu dikembangkan; materi pembelajaran yang tepat tersedia; sensisitf terhadap latarbelakang eksperiential; pelajar disajikan dengan masalah atau isu yang akan dikaji dan diselesaikan. Pemnelajaran eksperiential secara regular untuk mendorong pembelajaran Untuk merancang pengalaman yang memfasilitasi partisipasi aktif dalam pembelajaran; mewawancarai pengalaman murid; murid menemukan generalisasi dari Instruksi secara eksklusif berpusat pada guru dan ekspositori dan deduktif; instruksi yang berpusat pada informasi hamper selalu digunakan. Murid jarang terlibat dalam pengalaman sesungguhhnya untuk menghasilkan pembelajaran aktif; tidak mewawancarai pengalaman murid.
  27. 27. pengalaman mereka; mendapatkan murid untuk menerapkan pembelajaran kepada yang baru. PEMBELAJARAN KOLABORATIF DAN KOPERATIF (BAB 13) Mengembangkan keterampilan kelompok di kelas Membangun hubungan dengan seluruh kelas dan sebuah kelompok kohesif; pembukaan dapat diterima; tujuan yang menantang untuk kelas dan kelompok kecil; menggunakan keterampilan kelompok antardiri yang efektif (contohnya partisipasi, pencarian penyelesaian masalah; resolusi konflik; akuntabilitas kelompok; memperagakan, mengajarkan, dan mengharapkan penggunaan keterampilan kelompok. Pembelajaran kolaboratif dan koperatif secara regular Pembelajaran kolaboratif dan koperatif sesuai dengan pengajaran keterampilan sosial; mengawasi kerja kelompok dan timbal baliknya; mampu mengembangkan antar kepercayaan positif diantara anggota kelompok; menggunakan me tode pembelajaran koperatif dan kolaboratif dengan beragam; menggunakan murid untuk mengevaluasi keefektifan dan akuntabilitasnya. Tidak peka terhadap kelas sebagai sebuah kelompok sosial, murid yang tepat dan perilaku guru; tidak memperagakan, mengajarkan, dan mengharapkan penggunaan keterampilan kelompok. Penggunaan kelompok tanpa pengajaran keterampilan sosial; tidak ada timbal balik yang diberikan kepada kelompok; tidak mampu untuk menciptakan antar kepercayaan diantara anggota kelompok; keefektifan kelompok tidak dievaluasi oleh murid; pembelajaran koperatif dan kolaboratif yang dipakai tidak tepat. KETERAMPILAN BERFIKIR DAN PEMBELAJARAN BERDASARKAN MASALAH (BAB 14) Instruksi spesifik dalam sifatnya dan penggunaan keterampilan berfikir dan Fokus satu-satunya pada fakta dan informasi
  28. 28. prosesnya Instruksi spesifik dan penggunaannya dan pemakaian keterampilan berfikir dan prosesnya; perhatian pada penyelasaian masalah dan keterampilan berfikir; tujuan dan evaluasi menggambarkan dasar dalam penerimaan keterampilan berfikir. Menghubungkan operasi kunci berfikir dan inti keterampilan pembelajaran kedalam pengajaran Operasi berfikir seperti membandingkan dan mengklasifikasikan sebuah kunci bagian dari pengajaran, sebagiamana inti berfikir seperti mengorganisir dan menganalisa. Memastikan bahwa murid menggunakan prosedur berfikir kritis Memastikan murid familiar dengan perbedaan antara fakta dan nilai klaim-klaim, dan bahwa mereka memeriksa bias, validitas, dan relevansi dalam penelitian mereka. Memastikan bahwa murid berfikir kreatif Mendorong potensi kreatif murid; menyambut ide dan rspon imaginative; menggunakan pendekatan yang berbeda; memperagakan kreativitas dan memberikan ekspresi akhir- terbuka; pendekatan berdasarkan pengalaman, induktif, dan melibatkan yang lain. Keterampilan dan pendekatan efektif kepada pembelajaran berdasarkan masalah sebuah ranah studi; penekanan pada jawaban yang benar; tidak ada kesempatan untuk penyelesaian masalah dan atau berfikir kritis. Pengajaran cenderung fokus pada informasi faktual dasar dan diterima pada nilai muka tanpa mengelola materi ke dalam pola baru melalui perbandingan, klasifikasi, dan analisis. Murid cenderung mmenerima semua informasi dengan mentah. Sedikit kesempatan oleh murid memeriksa materi yang bias, validitas, dan relevansi; murid tidak peka terhadap prosedur berfikir kritis. Kreativitas tidak disambut dengan tepat; ketergantungan guru pada informasi standar; hanya jawaban yang “benar’ yang disambut; sedikit kesempatan untuk mendorong dan menyambut ide kreatif dan imaginatif. Sedikit atau tidak ada pendekatan yang berpusat pada murid; guru cenderung
  29. 29. Terampil dalam membuka pendekatan pembelajaran yang berdasarkan masalah dan berpusat pada murid; mengajar adalah fasilitator; memastikan murid menyelidiki masalah mereka sendiri; dengan seksama memilih masalah sebagai fokus pembelajaran; murid mengembangkan keterampilan pembelajaran masalah sebagaimana mereka menunjukkan pembelajaran mereka; informasi bermanfaat disediakan dan disarankan. menguasai dan mendominasi proses pembelajaran; masalah dipilih tidak otentik atau menantang; murid belajar sedikit keterampilan yang berarti; informasi disajikan tidak sesuai dan tidak menarik. EPILOG - PRAKTIKUM PERKEMBANGAN PROFESIONAL Menunjukkan minat dan komitmen ke dalam pengajaran Usaha aktif untuk memperbaiki pengajaran dan keterlibatan ekstensif dalam program sekolah dan kesempatan perkembangan sekolah; menunjukkan perhatian asli dan rasa senang murid. Menunjukkan inisiatif Menunjukkan minat aktif dan arah diri dari dalam dengan memberikan saran konstruktif dan memikul tanggung jawab. Caranya dapat diandalkan dan matang Memenuhi komitmen dengan tanggungjawab; positif tapi realistis; adalah memperhatikan perbaikan diri; bersikap independen tetapi sensitive terhadap kebutuhan dan perasaa yang lain; menerima dan menyikapi kritik konstruktif; koperatif dan menyenangkan tanpa menjadi selalu mengalah; mengalamatkan Kurangnya komitmen terhadap pengajaran; menghindari keterlibatan di sekolah, ekstrakulikuler, dan aktivitas perkembangan profesional. Menunjukkan apati dan keengganan untuk dilibatkan; menunggu ditanya. Tidak dapt diandalkan, tanggung jawab diabaikan dalam cara yang sembarangan dan tidak rapi; harus diingatkan dan diperiksa; defensif ketika kritik yang membangun diberikan; murung dan tidak koperatif; masalah dialamatkan sendiri daripada ditangani secara profesional; membuat penilaian profesional
  30. 30. masalah dalam profesional daripada cara pribadi; menunjukkan penilaian profesional yang baik; adalah bijaksana. Menyetujui secara efektif terhadap stress dan konflik diri dan antar diri Tenang dan sabar dalam dibawah stress; mencari dan membangun solusi memuaskan untuk persetujuan, konflik, atau kesalahfahaman; menangani solusi keadaan darurat dengan tenang dan tepat; memberikan bantuan ketika tepat. Menunjukkan kepercayaan dan antusiasme Merespon dengan positif terhadap pengalaman baru; tidak merasa terancam oleh kejadian yang tidak diingankan; mengkomunikasikan pandangan positif, kesenangan, minta tingkat tinggi untuk meninspirasi yang lain informasi variatif; dinamis. Menunjukkan kreativitas dan fleksibilitas Tidak menggabungkan ide baru dan materi atau menggunakan ide pribadi dan memperagakannya dalam model yang berbeda dan mendorong imaginasi; mampu untuk menangani aktivitas sebagaimana situasi memintanya. Bekerjasama dengan staf sekolah Mendengarkan kritik konstruktif dan mampu yang tidak tepat; tidak bijaksana. Dengan mudah membingungkan; menunjukkan perilaku tidak profesional seperti sarkasme atau menyalahkan daripada mencari solusi; tidak mengakui bahwa petolongan mungkin dibutuhkan; menghindari pengalamatan masalah; bersikap dalam cara defensive ketika tertantang. Meninggalkan tantangan; membuat keputusan tidak tepat berdasarkan emosi; menghindari membuat keputusan; pesimis, kurangnya ekspresi minat dan kesenangan; tidak menginspirasi. Mengikuti metode yang ditentukan dan disarankan yang sudah umum, dalam presentasi pribadi dan dalam merespon yang lain; fokus terhadap hal yang spesifik; membatasi imaginasi; tidak dapat menyesuaikan pengajaran ke dalam permintaan perubahan. Bersikap tunduk; mengikuti arah dari kolega
  31. 31. berkontribusi terhadap kritisisme; bijaksana. Berkomunikasi dengan efektif terhadap penjaga murid Berkomunikasi dengan efektif terhadap penjaga murid; penjaga murid merasa nyaman di sekolah; mendengarkan pehatian penjaga tanpa membuat argument premature dan menerima partisipasi penjaga di sekolah. Terlibat dalam aktivitas sekolah yang berhubungan dengan murid Berkontribusi pada program kurikuler sekolah dan memulai aktivitas bagi murid. Menggunakan kode etik profesional Menggunakan prinsip kode etik sekolah; memelihara murid, sekolah, profesi, dan komunitas; menyelesaikan masalah dengan sensitivitas. Menggunakan proses perkembangan profesional: (pemilihan, pra/pasca pertemuan, emgumpulkan, dan menganalisa data) Membuka target profesional umum yang tepat untuk setiap pelajaran dan unit; berlangsung dengan kreatif, dari sederhana ke canggih. Dalam pra pertemuan, berdasarkan pra perencanaan, menghadirkan dengan jelas dan merencanakan dengan kolaboratif untuk semua elemen pelajaran esensial dan sebuah target atau membuat komentar yang tidak tepat dan tidak bijaksana; membuat benci dan melukai yang lain. Menghindari penjaga murid dan mengurangi fokus mereka. Menghindari aktivitas kurikuler; tidak berkontribusi terhadap ranah yang mereka kuasai. Melanggar aturan kode etik profesional; kurangnya komitmen terhadap murid, sekolah, profesi dan komunitas. Jarang, jika pernah, membuka target; membuka hanya ketika terdesak; tidak tepat terhadap konten pelajaran; jarang variatif. Tidak koperatif; menghindari pertemuan; tidak siap; tidak mencoba mendapatkan timbal balik; tidak mau menerima timbal balik.
  32. 32. spesifik; dalam pasca pertemuan, berpartisipasi aktif dan dapat diterima dalam analisa timbale balik dan rencana untuk yang akan datang. Menggunakan instrumen yang tersedia dengan tepat; sering merancang instrument yang sesuai yang menghasilakn hal yang spesifik, objektif, dan perilaku yang dapat diobservasi. Mengulas data dan mengawali identifikasi kunci elemen dan pola; membentuk dan mengambil kepemilikan implikasi dan generalisasi yang tepat. Melaksanakan perubahan (rencana untuk perkembangan) berdasarkan refleksi pada pengalaman Menggabungkan timbal balik untuk perbaikan; palajaran yang akan datang dan pertumbuhan profesional melalui target yang sesuai; dalam sebuah kesempatan untuk mendapatkan pemahaman tentang praktek kelas dan pertumbuhan profesional pribadi, sering tergambar dalam kunci kejadian, merekam ini dan membagikan ide dan pertanyaan dengan guru kerjasama dan penasehat fakultas; sebagai sebuah hasil, aturlah arah dan tujuan baru. Mengevaluasi rencana, instruksi, dan pengelolaan Evaluasi diri dengan mengulas proses terdokumentasi; mengatur tujuan profesional jangka panjang untuk perkembangan langsung Instrument pengumpulan data jarang di sediakan; tidak tepat untuk target dan pelajaran; beban terhadap guru kerjasama. Biasanya tidak menganalisa dan menginterpretasikan timbal balik, kesempatan,gagal mengidentifikasi, atau menerima, implikasi data; mengandalkan analisa dan interpretasi guru kerjasama. Jarang menggunakan timbale balik untuk memperbaiki pelajaran yang akan datang; memilih target; tidak menggambarkan tentang, atau menanyakan tentang, pertumbuhan profesional pribadi atau praktek kelas melaui sebuah jurnal atau dialog dengan guru kerjasama atau penasehat. Jarang mengevaluasi perkembangan; menghindari penggunaan PKG yang efektif.
  33. 33. di masa mendatang; menggunakan PKG bulanan. Berpartisipasi dalam perkembangan profesional terencana Berpartisipasi secara berkala dalam aktivitas perkembangan staf; mencari informasi pada kesempatan perkembangan profesional; mengikuti pertemuan profesional. Menghindari kesempatan perkembangan profesional; menghindari pertemuan profesional;

×