SlideShare a Scribd company logo
1 of 16
Pertemuan V
  Pola-pola Hubungan Islam dan Budaya Lokal


                 Pengantar
Baca, Kuntowijoyo, Budaya dan Masyarakat, hlm. 60-
  65.
Harsya W. Bachtiar, The Religion of Java: Sebuah
  Komentar, dalam Clifford Geertz, Abangan, Santri,
  Priyayi dalam Masyarakat Jawa, hlm. 521-551.
Penyebab Keragaman Beragama

• Perbedaan kerangka dan alat yang digunakan dalam
  pemahaman dan praktek keagamaan
• Banyak aliran, kelompok, dan model serta variasi
  kebudayaan tempat Islam berkembang
Kelompok I
• Kategorisasi Kelompok Agama
  - Santri : syariah
  - Abangan: adat
  - Priyayi: syariah/abangan
  - Wong Cilik: syariah/abangan
  - Tradisional: NU, emosional, mistis
  - Modern ; Muhammadiyah, rasional,
  etis
Kelompok II
• Agama Jawa, sinkretisme,
• Misal dalam ritual/ceremoni sekatenan
• Sinkretisme:
  - Abangan: Animisme/dinamisme
  - Priyayi : Hindu/Budha
  - Santri : Islam
Kelompok III
• Karakteristik varian keagamaan di Jawa
  - Abangan: petani, pedesaan,
  pengetahuan agama kurang
  - Santri: taat beribadah, petani kaya di
  pedesaan, pedagang dan terpelajar di
  kota: leres, blikon, blater, kyai, bira’i,
  pesedul
  - Priyayi: elit tradisional, gelar kehormatan,
  berpandangan sekuler dan koperasi
  dengan Belanda.
Contoh: Pola Ke-Islaman Masyarakat Jawa

• Santri, ialah pemeluk agama Islam yang taat dan
  pada umumnya terdiri dari pedagang di kota dan
  petani kaya di desa.
• Priyayi, ialah golongan Islam yang masih memiliki
  pandangan Hindu-Budha, yang kebanyakan terdiri
  dari golongan terpelajar, golongan atas penduduk
  kota, terutama golongan pegawai.
• Abangan, ialah golongan petani kecil, yang sedikit
  banyak memiliki persamaan dengan ‘religi rakyat’
  Asia Tenggara.
• Tiga golongan tersebut memiliki subtradisi masing-
  masing, sebagaimana masing-masing juga memiliki
  kecendrungan keagamaan, sistem ritual, ideologi
  yang berbeda.
Agama Jawa
• Dimanifestasikan orang-orang jawa
  sebagai pemeluk Islam
• Tiga varian agama masyrakat Jawa hanya
  sebagai variasi kebudayaan
• Berbeda adat dan agama
• Sinkretisme agama
Abangan
• Sosial-keagamaan dan budaya, contoh
  sekatenan
• Adat istiadat lokal
Santri
•   Esoteris, mistis
•   Etis, normatif
•   Modern, perkembangan baru
•   Tradisional, mempertahankan tradisi
•   Liberal,
•   Fundamentalis
•   Ortodoks/Salafis
Priyayi
• Sebagian santri
• Sebagian abangan
Wong Cilik
Pendekatan dalam analisis
• Berdasar     pendekatan  normatif,   yakni
  keberagamaan Islam yang terkait dengan
  normatifitas ajaran wahyu yang bersifat
  doktriner dan tekstual.
• Berdasar     pendekatan   historis,  yakni
  keberagamaan Islam yang dilihat dari sudut
  pandang tertentu dan terkait erat dengan
  historisitas pemahaman dan interpretasi
  orang perorang atau kelompok-kelompok
  terhadap norma-norma ajaran agama Islam.
Ciri-ciri Normativitas

1. Dibangun, diramu, dibakukan, dan ditelaah lewat pendekatan
   doktrinal-teologis
2. Berangkat dari teks yang sudah tertulis dalam kitab suci,
   sehinga brsifat literalis, tekstualis, dan skriptualis
3. Pemahaman keagamaan cenderung absolutis lantaran
   cenderung mengabsolutkan teks yang sudah tertulis, tanpa
   berusaha memahami lebih dahulu apa yang sesungguhnya
   melatarbelakangi berbagai teks keagamaan yang ada
4. Adanya realitas transendental yang bersifat mutlak dan
   universal, malampaui ruang dan waktu.
Ciri-ciri Historisitas
1. Keberagamaan ditelaah lewat berbagai sudut pandang atau
   pendekatan sosial keagamaan yang bersifat multidisipliner, baik
   historis, sosiologis, antropologis, psikologis, dan politis
2. Pemahaman keagamaan lebih bersifat ekternal-lahiriyah dari
   keragaman manusia, dan kurang menyentuh aspek batiniyah-
   esoteris serta makna terdalam dan moralitas yang dikandung
   oleh ajaran-ajaran agama.
3. Mementingkan telaah mendalam tentang faktor-faktor yang
   melatarbelakangi fenomena keagamaan, baik yang bersifat
   kultural, psikologis maupun sosiologis.
4. Agama tidak bisa dilepaskan dari kesejarahan dan kehidupan
   manusia yang berada dalam ruang dan waktu
Simpulan
• Pola Hubungan yang akomodatif
• Pola Hubungan yang sinkretik
• Pola Hubungan yang puritanis-
  antagonistik
Aja dumeh: jangan sok/ arogan
aja kagetan: jangan mudah terkejur
aja gumunan: jangan mudah heran

Ngono ya ngono ning aja ngono-ngono: Begitu ya
begitu tetapi jangan begitu amat

More Related Content

What's hot

Agama dan kepercayaan
Agama dan kepercayaanAgama dan kepercayaan
Agama dan kepercayaanmunnianwar
 
(Sadn1013 h) kump 20
(Sadn1013 h) kump 20(Sadn1013 h) kump 20
(Sadn1013 h) kump 20sadn1013
 
Nilai nilai murni dalam setiap agama di malaysia
Nilai nilai murni dalam setiap agama di malaysiaNilai nilai murni dalam setiap agama di malaysia
Nilai nilai murni dalam setiap agama di malaysiaZarina Zam
 
metodologi study islam
metodologi study islammetodologi study islam
metodologi study islamFitri Lely
 
Persamaan & perbezaan antara tamadun
Persamaan & perbezaan antara tamadunPersamaan & perbezaan antara tamadun
Persamaan & perbezaan antara tamadunNUR FARHIYAH BASIR
 
Agama dan Kebudayaan
Agama dan KebudayaanAgama dan Kebudayaan
Agama dan KebudayaanJafar Sodiq
 
metodologi studi islam
metodologi studi islammetodologi studi islam
metodologi studi islamDevi Risnawati
 
makna baik dan buruk dalam budi pekerti
makna baik dan buruk dalam budi pekertimakna baik dan buruk dalam budi pekerti
makna baik dan buruk dalam budi pekertiwicildewikecil
 
Hubungan Agama dan Kebudayaan
Hubungan Agama dan KebudayaanHubungan Agama dan Kebudayaan
Hubungan Agama dan Kebudayaanindra08
 
kepelbagaian agama: mencari titi pertemuan
kepelbagaian agama: mencari titi pertemuankepelbagaian agama: mencari titi pertemuan
kepelbagaian agama: mencari titi pertemuanCt Muna
 
Islam sebagai produk budaya dan pengetahuan ilmiah
Islam sebagai produk budaya dan pengetahuan ilmiahIslam sebagai produk budaya dan pengetahuan ilmiah
Islam sebagai produk budaya dan pengetahuan ilmiahazzahracaem
 
Bab 4 tamadun india bahagian dua
Bab 4 tamadun india  bahagian duaBab 4 tamadun india  bahagian dua
Bab 4 tamadun india bahagian duaMohd Syuja Saedin
 
Agama khonghucu
Agama khonghucuAgama khonghucu
Agama khonghucukhampret
 
Bab 4 tamadun india (bhg 2)
Bab 4 tamadun india (bhg 2)Bab 4 tamadun india (bhg 2)
Bab 4 tamadun india (bhg 2)sujak
 

What's hot (20)

Agama dan kepercayaan
Agama dan kepercayaanAgama dan kepercayaan
Agama dan kepercayaan
 
(Sadn1013 h) kump 20
(Sadn1013 h) kump 20(Sadn1013 h) kump 20
(Sadn1013 h) kump 20
 
Nilai nilai murni dalam setiap agama di malaysia
Nilai nilai murni dalam setiap agama di malaysiaNilai nilai murni dalam setiap agama di malaysia
Nilai nilai murni dalam setiap agama di malaysia
 
metodologi study islam
metodologi study islammetodologi study islam
metodologi study islam
 
Agama di malaysia
Agama di malaysiaAgama di malaysia
Agama di malaysia
 
Agama
AgamaAgama
Agama
 
Persamaan & perbezaan antara tamadun
Persamaan & perbezaan antara tamadunPersamaan & perbezaan antara tamadun
Persamaan & perbezaan antara tamadun
 
Agama dan Kebudayaan
Agama dan KebudayaanAgama dan Kebudayaan
Agama dan Kebudayaan
 
metodologi studi islam
metodologi studi islammetodologi studi islam
metodologi studi islam
 
Presentation1
Presentation1Presentation1
Presentation1
 
makna baik dan buruk dalam budi pekerti
makna baik dan buruk dalam budi pekertimakna baik dan buruk dalam budi pekerti
makna baik dan buruk dalam budi pekerti
 
Hubungan Agama dan Kebudayaan
Hubungan Agama dan KebudayaanHubungan Agama dan Kebudayaan
Hubungan Agama dan Kebudayaan
 
Nilai nilai kehidupan
Nilai nilai kehidupanNilai nilai kehidupan
Nilai nilai kehidupan
 
kepelbagaian agama: mencari titi pertemuan
kepelbagaian agama: mencari titi pertemuankepelbagaian agama: mencari titi pertemuan
kepelbagaian agama: mencari titi pertemuan
 
Islam sebagai produk budaya dan pengetahuan ilmiah
Islam sebagai produk budaya dan pengetahuan ilmiahIslam sebagai produk budaya dan pengetahuan ilmiah
Islam sebagai produk budaya dan pengetahuan ilmiah
 
Bab 4 tamadun india bahagian dua
Bab 4 tamadun india  bahagian duaBab 4 tamadun india  bahagian dua
Bab 4 tamadun india bahagian dua
 
Spe Bab6
Spe Bab6Spe Bab6
Spe Bab6
 
Agama khonghucu
Agama khonghucuAgama khonghucu
Agama khonghucu
 
Makalah kkn ihdn
Makalah kkn ihdnMakalah kkn ihdn
Makalah kkn ihdn
 
Bab 4 tamadun india (bhg 2)
Bab 4 tamadun india (bhg 2)Bab 4 tamadun india (bhg 2)
Bab 4 tamadun india (bhg 2)
 

Similar to Pertemuan 5

AGAMA KEL 13.pptxnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnn
AGAMA KEL 13.pptxnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnAGAMA KEL 13.pptxnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnn
AGAMA KEL 13.pptxnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnndimaszkodim
 
Bab 6 kepelbagaian agama
Bab 6   kepelbagaian agamaBab 6   kepelbagaian agama
Bab 6 kepelbagaian agamaMaizatul Akmal
 
moderasi beragama.pptx
moderasi beragama.pptxmoderasi beragama.pptx
moderasi beragama.pptxjoko58
 
moderasi beragama.pptx
moderasi beragama.pptxmoderasi beragama.pptx
moderasi beragama.pptxjoko58
 
moderasiberagama-221017111415-652f872b.pdf
moderasiberagama-221017111415-652f872b.pdfmoderasiberagama-221017111415-652f872b.pdf
moderasiberagama-221017111415-652f872b.pdfdinimeiyanti
 
RELASI-AGAMA-DAN-NEGARA (1).ppt
RELASI-AGAMA-DAN-NEGARA (1).pptRELASI-AGAMA-DAN-NEGARA (1).ppt
RELASI-AGAMA-DAN-NEGARA (1).pptHaryZobo1
 
islam sebagai objek kajian dan penelitian
islam sebagai objek kajian dan penelitianislam sebagai objek kajian dan penelitian
islam sebagai objek kajian dan penelitianRoisMansur
 
Manusia dan agama
Manusia dan agamaManusia dan agama
Manusia dan agamaIndra West
 
Metodologi Studi Islam - Materi IAIN Tulungagung (Mr. Khutbuddin Aibak,M. HI)
Metodologi Studi Islam - Materi IAIN Tulungagung (Mr. Khutbuddin Aibak,M. HI)Metodologi Studi Islam - Materi IAIN Tulungagung (Mr. Khutbuddin Aibak,M. HI)
Metodologi Studi Islam - Materi IAIN Tulungagung (Mr. Khutbuddin Aibak,M. HI)Asma'ul Khusna
 
Topik 1 - Pengenalan Penghayatan Etika dan Peradaban Acuan Malaysia.pptx
Topik 1 - Pengenalan Penghayatan Etika dan Peradaban Acuan Malaysia.pptxTopik 1 - Pengenalan Penghayatan Etika dan Peradaban Acuan Malaysia.pptx
Topik 1 - Pengenalan Penghayatan Etika dan Peradaban Acuan Malaysia.pptxsyafnasir
 
bab-1-ilmu-ketamadunan.pptx
bab-1-ilmu-ketamadunan.pptxbab-1-ilmu-ketamadunan.pptx
bab-1-ilmu-ketamadunan.pptxREZALMJ1
 
Mempertahankan nilai nilai keislaman
Mempertahankan nilai nilai keislamanMempertahankan nilai nilai keislaman
Mempertahankan nilai nilai keislamanSaha Andy
 

Similar to Pertemuan 5 (20)

AGAMA KEL 13.pptxnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnn
AGAMA KEL 13.pptxnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnAGAMA KEL 13.pptxnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnn
AGAMA KEL 13.pptxnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnn
 
Pertemuan 8
Pertemuan 8Pertemuan 8
Pertemuan 8
 
Pertemuan 6
Pertemuan 6Pertemuan 6
Pertemuan 6
 
Bab 6 kepelbagaian agama
Bab 6   kepelbagaian agamaBab 6   kepelbagaian agama
Bab 6 kepelbagaian agama
 
183138505 isbd-ppt
183138505 isbd-ppt183138505 isbd-ppt
183138505 isbd-ppt
 
moderasi beragama.pptx
moderasi beragama.pptxmoderasi beragama.pptx
moderasi beragama.pptx
 
moderasi beragama.pptx
moderasi beragama.pptxmoderasi beragama.pptx
moderasi beragama.pptx
 
moderasiberagama-221017111415-652f872b.pdf
moderasiberagama-221017111415-652f872b.pdfmoderasiberagama-221017111415-652f872b.pdf
moderasiberagama-221017111415-652f872b.pdf
 
Pertemuan 2
Pertemuan 2Pertemuan 2
Pertemuan 2
 
RELASI-AGAMA-DAN-NEGARA (1).ppt
RELASI-AGAMA-DAN-NEGARA (1).pptRELASI-AGAMA-DAN-NEGARA (1).ppt
RELASI-AGAMA-DAN-NEGARA (1).ppt
 
islam sebagai objek kajian dan penelitian
islam sebagai objek kajian dan penelitianislam sebagai objek kajian dan penelitian
islam sebagai objek kajian dan penelitian
 
Presentation1
Presentation1Presentation1
Presentation1
 
Manusia dan agama
Manusia dan agamaManusia dan agama
Manusia dan agama
 
BAB 2.pptx
BAB 2.pptxBAB 2.pptx
BAB 2.pptx
 
Metodologi Studi Islam - Materi IAIN Tulungagung (Mr. Khutbuddin Aibak,M. HI)
Metodologi Studi Islam - Materi IAIN Tulungagung (Mr. Khutbuddin Aibak,M. HI)Metodologi Studi Islam - Materi IAIN Tulungagung (Mr. Khutbuddin Aibak,M. HI)
Metodologi Studi Islam - Materi IAIN Tulungagung (Mr. Khutbuddin Aibak,M. HI)
 
Topik 1 - Pengenalan Penghayatan Etika dan Peradaban Acuan Malaysia.pptx
Topik 1 - Pengenalan Penghayatan Etika dan Peradaban Acuan Malaysia.pptxTopik 1 - Pengenalan Penghayatan Etika dan Peradaban Acuan Malaysia.pptx
Topik 1 - Pengenalan Penghayatan Etika dan Peradaban Acuan Malaysia.pptx
 
Definisi Tamadun (TITAS)
Definisi Tamadun (TITAS)Definisi Tamadun (TITAS)
Definisi Tamadun (TITAS)
 
Manusia dan kebudayaan
Manusia dan kebudayaanManusia dan kebudayaan
Manusia dan kebudayaan
 
bab-1-ilmu-ketamadunan.pptx
bab-1-ilmu-ketamadunan.pptxbab-1-ilmu-ketamadunan.pptx
bab-1-ilmu-ketamadunan.pptx
 
Mempertahankan nilai nilai keislaman
Mempertahankan nilai nilai keislamanMempertahankan nilai nilai keislaman
Mempertahankan nilai nilai keislaman
 

More from Soim Ahmad

Sholawat al faatih
Sholawat al faatihSholawat al faatih
Sholawat al faatihSoim Ahmad
 
Sholawat tibbil qulub
Sholawat tibbil qulubSholawat tibbil qulub
Sholawat tibbil qulubSoim Ahmad
 
Sholawat tibbil qulub
Sholawat tibbil qulubSholawat tibbil qulub
Sholawat tibbil qulubSoim Ahmad
 
Peran adi sebagai fasilitator menciptakan iklim entrepreneurship berbasis sya...
Peran adi sebagai fasilitator menciptakan iklim entrepreneurship berbasis sya...Peran adi sebagai fasilitator menciptakan iklim entrepreneurship berbasis sya...
Peran adi sebagai fasilitator menciptakan iklim entrepreneurship berbasis sya...Soim Ahmad
 
Marketing plan
Marketing planMarketing plan
Marketing planSoim Ahmad
 
Cerita motivasi
Cerita motivasiCerita motivasi
Cerita motivasiSoim Ahmad
 
Modul 7 kalkulus ekstensi
Modul 7 kalkulus ekstensiModul 7 kalkulus ekstensi
Modul 7 kalkulus ekstensiSoim Ahmad
 
Modul 6 kalkulus ekst
Modul 6 kalkulus ekstModul 6 kalkulus ekst
Modul 6 kalkulus ekstSoim Ahmad
 
Modul 4 5 kalkulus-ekstensi
Modul 4 5 kalkulus-ekstensiModul 4 5 kalkulus-ekstensi
Modul 4 5 kalkulus-ekstensiSoim Ahmad
 
Modul 1 2 kalkulus-ekstensi
Modul 1 2 kalkulus-ekstensiModul 1 2 kalkulus-ekstensi
Modul 1 2 kalkulus-ekstensiSoim Ahmad
 
Bab iii limit n fs kontinu
Bab iii limit n fs kontinuBab iii limit n fs kontinu
Bab iii limit n fs kontinuSoim Ahmad
 
Terjemah kitab safinatun najah lengkap
Terjemah kitab safinatun najah lengkapTerjemah kitab safinatun najah lengkap
Terjemah kitab safinatun najah lengkapSoim Ahmad
 
Terjemahan safinatun najah
Terjemahan safinatun najahTerjemahan safinatun najah
Terjemahan safinatun najahSoim Ahmad
 
Pengantar teknik industri
Pengantar teknik industriPengantar teknik industri
Pengantar teknik industriSoim Ahmad
 

More from Soim Ahmad (20)

Sholawat al faatih
Sholawat al faatihSholawat al faatih
Sholawat al faatih
 
Sholawat tibbil qulub
Sholawat tibbil qulubSholawat tibbil qulub
Sholawat tibbil qulub
 
Sholawat tibbil qulub
Sholawat tibbil qulubSholawat tibbil qulub
Sholawat tibbil qulub
 
Peran adi sebagai fasilitator menciptakan iklim entrepreneurship berbasis sya...
Peran adi sebagai fasilitator menciptakan iklim entrepreneurship berbasis sya...Peran adi sebagai fasilitator menciptakan iklim entrepreneurship berbasis sya...
Peran adi sebagai fasilitator menciptakan iklim entrepreneurship berbasis sya...
 
Marketing plan
Marketing planMarketing plan
Marketing plan
 
Business plan
Business planBusiness plan
Business plan
 
Cerita motivasi
Cerita motivasiCerita motivasi
Cerita motivasi
 
Pertemuan 3
Pertemuan 3Pertemuan 3
Pertemuan 3
 
Pertemuan 2
Pertemuan 2Pertemuan 2
Pertemuan 2
 
Pertemuan 1
Pertemuan 1Pertemuan 1
Pertemuan 1
 
Modul 7 kalkulus ekstensi
Modul 7 kalkulus ekstensiModul 7 kalkulus ekstensi
Modul 7 kalkulus ekstensi
 
Modul 6 kalkulus ekst
Modul 6 kalkulus ekstModul 6 kalkulus ekst
Modul 6 kalkulus ekst
 
Modul 4 5 kalkulus-ekstensi
Modul 4 5 kalkulus-ekstensiModul 4 5 kalkulus-ekstensi
Modul 4 5 kalkulus-ekstensi
 
Modul 1 2 kalkulus-ekstensi
Modul 1 2 kalkulus-ekstensiModul 1 2 kalkulus-ekstensi
Modul 1 2 kalkulus-ekstensi
 
Bab iii limit n fs kontinu
Bab iii limit n fs kontinuBab iii limit n fs kontinu
Bab iii limit n fs kontinu
 
Terjemah kitab safinatun najah lengkap
Terjemah kitab safinatun najah lengkapTerjemah kitab safinatun najah lengkap
Terjemah kitab safinatun najah lengkap
 
Terjemahan safinatun najah
Terjemahan safinatun najahTerjemahan safinatun najah
Terjemahan safinatun najah
 
Peta kerja
Peta kerjaPeta kerja
Peta kerja
 
Pengantar teknik industri
Pengantar teknik industriPengantar teknik industri
Pengantar teknik industri
 
Inventory
InventoryInventory
Inventory
 

Pertemuan 5

  • 1. Pertemuan V Pola-pola Hubungan Islam dan Budaya Lokal Pengantar Baca, Kuntowijoyo, Budaya dan Masyarakat, hlm. 60- 65. Harsya W. Bachtiar, The Religion of Java: Sebuah Komentar, dalam Clifford Geertz, Abangan, Santri, Priyayi dalam Masyarakat Jawa, hlm. 521-551.
  • 2. Penyebab Keragaman Beragama • Perbedaan kerangka dan alat yang digunakan dalam pemahaman dan praktek keagamaan • Banyak aliran, kelompok, dan model serta variasi kebudayaan tempat Islam berkembang
  • 3. Kelompok I • Kategorisasi Kelompok Agama - Santri : syariah - Abangan: adat - Priyayi: syariah/abangan - Wong Cilik: syariah/abangan - Tradisional: NU, emosional, mistis - Modern ; Muhammadiyah, rasional, etis
  • 4. Kelompok II • Agama Jawa, sinkretisme, • Misal dalam ritual/ceremoni sekatenan • Sinkretisme: - Abangan: Animisme/dinamisme - Priyayi : Hindu/Budha - Santri : Islam
  • 5. Kelompok III • Karakteristik varian keagamaan di Jawa - Abangan: petani, pedesaan, pengetahuan agama kurang - Santri: taat beribadah, petani kaya di pedesaan, pedagang dan terpelajar di kota: leres, blikon, blater, kyai, bira’i, pesedul - Priyayi: elit tradisional, gelar kehormatan, berpandangan sekuler dan koperasi dengan Belanda.
  • 6. Contoh: Pola Ke-Islaman Masyarakat Jawa • Santri, ialah pemeluk agama Islam yang taat dan pada umumnya terdiri dari pedagang di kota dan petani kaya di desa. • Priyayi, ialah golongan Islam yang masih memiliki pandangan Hindu-Budha, yang kebanyakan terdiri dari golongan terpelajar, golongan atas penduduk kota, terutama golongan pegawai. • Abangan, ialah golongan petani kecil, yang sedikit banyak memiliki persamaan dengan ‘religi rakyat’ Asia Tenggara. • Tiga golongan tersebut memiliki subtradisi masing- masing, sebagaimana masing-masing juga memiliki kecendrungan keagamaan, sistem ritual, ideologi yang berbeda.
  • 7. Agama Jawa • Dimanifestasikan orang-orang jawa sebagai pemeluk Islam • Tiga varian agama masyrakat Jawa hanya sebagai variasi kebudayaan • Berbeda adat dan agama • Sinkretisme agama
  • 8. Abangan • Sosial-keagamaan dan budaya, contoh sekatenan • Adat istiadat lokal
  • 9. Santri • Esoteris, mistis • Etis, normatif • Modern, perkembangan baru • Tradisional, mempertahankan tradisi • Liberal, • Fundamentalis • Ortodoks/Salafis
  • 12. Pendekatan dalam analisis • Berdasar pendekatan normatif, yakni keberagamaan Islam yang terkait dengan normatifitas ajaran wahyu yang bersifat doktriner dan tekstual. • Berdasar pendekatan historis, yakni keberagamaan Islam yang dilihat dari sudut pandang tertentu dan terkait erat dengan historisitas pemahaman dan interpretasi orang perorang atau kelompok-kelompok terhadap norma-norma ajaran agama Islam.
  • 13. Ciri-ciri Normativitas 1. Dibangun, diramu, dibakukan, dan ditelaah lewat pendekatan doktrinal-teologis 2. Berangkat dari teks yang sudah tertulis dalam kitab suci, sehinga brsifat literalis, tekstualis, dan skriptualis 3. Pemahaman keagamaan cenderung absolutis lantaran cenderung mengabsolutkan teks yang sudah tertulis, tanpa berusaha memahami lebih dahulu apa yang sesungguhnya melatarbelakangi berbagai teks keagamaan yang ada 4. Adanya realitas transendental yang bersifat mutlak dan universal, malampaui ruang dan waktu.
  • 14. Ciri-ciri Historisitas 1. Keberagamaan ditelaah lewat berbagai sudut pandang atau pendekatan sosial keagamaan yang bersifat multidisipliner, baik historis, sosiologis, antropologis, psikologis, dan politis 2. Pemahaman keagamaan lebih bersifat ekternal-lahiriyah dari keragaman manusia, dan kurang menyentuh aspek batiniyah- esoteris serta makna terdalam dan moralitas yang dikandung oleh ajaran-ajaran agama. 3. Mementingkan telaah mendalam tentang faktor-faktor yang melatarbelakangi fenomena keagamaan, baik yang bersifat kultural, psikologis maupun sosiologis. 4. Agama tidak bisa dilepaskan dari kesejarahan dan kehidupan manusia yang berada dalam ruang dan waktu
  • 15. Simpulan • Pola Hubungan yang akomodatif • Pola Hubungan yang sinkretik • Pola Hubungan yang puritanis- antagonistik
  • 16. Aja dumeh: jangan sok/ arogan aja kagetan: jangan mudah terkejur aja gumunan: jangan mudah heran Ngono ya ngono ning aja ngono-ngono: Begitu ya begitu tetapi jangan begitu amat