Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 1 Fase A - [abdiera.com]
PANCASILA DAN UUD '45
1. BAB 1 : Menggali Ide/Gagasan Pendiri
Bangsa Indonesia
PPKN Kelas X Semester 1
oleh : Fansay Cinta amalia,s.pd
Tujuan mempelajari materi ini :
1. Mengetahui cara berfikir para tokoh dalam merancang
dasar-dasar pemikiran bentuk Negara Indonesia
2. Membandingkan cara pandang para pendiri bangsa tentang
hubungan agama dengan Negara merdeka
3. Mengetahui fungsi dan tujuan dibentuknya BPUPKI dan PPKI
4. Mengetahui sejarah lahirnya Pancasila dan Pembukaan UUD
1945
2. Sebelum memulai materi ini,
katakan dulu dengan penuh
semangat
“SAYA INDONESIA
SAYA PANCASILA”
JANGAN MENGAKU CINTA INDONESIA
KALAU KALIAN BELUM MEMAHAMI
SEJARAH PANCASILA DAN UUD ‘45
3. Sejarah lahirnya BPUPKI (Badan Penyelidik Usaha
Persiapan Kemerdekaan Indonesia)
BPUPKI dibentuk oleh Jepang
Sejarah BPUPKI atau Badan Penyelidik Usaha-usaha
Persiapan Kemerdekaan Indonesia dimulai sejak
Jepang membentuknya pada 29 April 1945. BPUPKI
dibentuk Jepang bertepatan dengan hari ulang tahun
Kaisar Hirohito. Dalam Bahasa Jepang, BPUPKI disebut
sebagai Dokuritsu Junbi Cosakai.
Adapun tujuan pembentukan BPUPKI adalah sebagai
pemenuhan janji Jepang untuk memberikan
kemerdekaan bagi Indonesia.
Dengan membentuk BPUPKI, Jepang berupaya
membuat pribumi percaya bahwa mereka adalah
pembebas Indonesia dari penjajahan pemerintah
kolonial Belanda dan Sekutu. Bukan hanya itu, Jepang
juga masih berharap Indonesia bersedia membantu
mereka dalam Perang Asia Pasifik melawan Sekutu.
Rakyat Indonesia menuntut
Jepang
Posisi Jepang yang semakinterdesak karena
Perang Asia Pasifik pada akhir 1944
melatarbelakangidibentuknya BPUPKI. Ketika
posisi Jepang terdesak, rakyat Indonesia pun
semakin gencar melakukanpemberontakan
untuk menuntut kemerdekaan.Dalam kondisi
tersebut, Jepang pun memutuskan membentuk
BPUPKI sebagai wujud memenuhijanji untuk
memberikan kemerdekaankepada rakyat
Indonesia.
Namun, Jepangsebenarnyamemiliki motif lain
dalampembentukan BPUPKI, yaitumenarik
simpatirakyatIndonesiadanmempertahankan
sisa-sisakekuatanmereka.
4. * Ketua BPUPKI adalah Radjiman Wedyodiningrat, sedangkan jabatan wakil ketua
dipegang oleh Hibangase Yosio (Jepang) dan Soeroso.
* BPUPKI beranggotakan 67 orang yang terdiri dari 60 orang Indonesia dan tujuh orang Jepang sebagai
pengawas.
* Tujuan BPUPKI
Menarik simpati rakyat Indonesia untuk
membantu Jepang dalam melawan
sekutu. Kala itu, Jepang menjanjikan
kemerdekaan dan melaksanakan politik
kolonial pada 1 Maret 1945.
Mempelajari dan menyelidiki sesuatu
yang berhubungan dengan
pembentukan negara Indonesia
merdeka atau mengenai tata
pemerintahan Indonesia merdeka.
*Tugas-tugas BPUPKI
Membahas Dasar Negara Indonesia.
Sesudah sidang pertama, BPUPKI
membentuk reses selama satu bulan.
Membentuk Panitia Kecil (panitia delapan)
yang bertugas menampung saran-saran dan
konsepsi dari para anggota.
Membantu panita sembilan bersama panita
kecil. Panita sembilan menghasilkan Jakarta
Charter atau Piagam Jakarta.
Rajiman
Soeroso
5. Dalam sidang BPUPKI pada 29 Mei 1945, Moh Yamin hanya
mengusulkan tiga dasar, yaitu permusyawaratan, perwakilan dan
kebijaksanaan.
Sidang BPUPKI 1
Selama perjalanannya, BPUPKI melakukan sidang
sebanyak dua kali, yakni pada 29 Mei 1945-1 Juni
1945 dan 10-17 Juli 1945. Sidang pertama BPUPKI
berlangsung di Gedung Chuo Sangi In, Jalan
Pejambon 6, Jakarta. Gedung Chuo Sangi In
sekarang menjadi Gedung Pancasila.
Dalam sidang pertama BPUPKI yang dimulai pada
29 Mei 1945 dan berakhir pada 1 Juni 1945, dibahas
perumusan Dasar Negara Indonesia.
Terdapat 39 tokoh yang berpidato tentang dasar
negara di sepanjang sidang pertama BPUPKI. Akan
tetapi, dalam buku Naskah Persiapan UUD hasil
suntingan Moh Yamin, hanya disebutkan pidato dari
tiga tokoh, yakni Bung Karno, Yamin, dan Soepomo.
Ternyata Moch. Yamin mengusulkan 5
dasar Negara atas perintah Soekarno
Dalam penulisan sejarah masa Orde Baru,
Moh Yamin disebut turut mengusulkan
lima dasar negara, yakni: Peri kebangsaan,
Peri kemanusiaan , Peri ketuhanan, Peri
kerakyatan, Kesejahteraan rakyat
Akan tetapi, lima dasar negara yang
dituliskan Moh Yamin itu bukanlah isi
pidato yang dia sampaikan dalam
sidang BPUPKI pada 29 Mei 1945.
Kelima dasar negara itu merupakan teks
draf pembukaan UUD yang ditulis Yamin
atas perintah Soekarno untuk keperluan
rapat Panitia Sembilan pada 22 Juni 1945.
6. Usulan Dasar Negara menurut
“Soepomo”
- Demikian pula dengan Soepomo yang ternyata
tidak mengusulkan dasar negara dalam pidatonya
di Sidang BPUPKI pada 31 Mei 1945.
- Akan tetapi di dalam buku-buku pelajaran sejarah
ditulis bahwa Soepomo mengusulkan lima dasar
negara, yakni: Persatuan , Kekeluargaan,
Keseimbangan lahir dan batin , Musyawarah, dan
Keadilan rakyat.
- Padahal dalam Risalah Sidang BPUPKI-PPKI yang
ditulis pada 1995, Soepomo dalam
pidatonya, hanya mengajukan teori negara
integralistik sebagai jalan tengah antara teori
negara individual (liberal) dan komunistik. Ia tidak
pernah mengusulkan lima dasar negara.
- Adapun lima dasar negara itu diambil secara acak
dari pidato Soepomo semasa Orde Baru
Menurut saya , Teori Negara
Integralistik sangat cocok
diterapkan di Indonesia sebagai
jalan tengah daripada Indonesia
harus jadi Negara Liberal atau
Negara Komunis
Paham integralistik yang
terkandung dalam
Pancasila meletakkan asas
kebersamaan hidup,
mendambakan
keselarasan dalam hubungan antar
individu maupun
masyarakat. Dalam pengertian ini
paham negara integralistik tidak
memihak kepada yang kuat, tidak
mengenal dominasi mayoritas dan
juga tidak mengenal tirani
minoritas.
7. - Oleh karena itu, sudah jelas bahwa Pancasila
merupakan buah pemikiran Soekarno
diri.
- Soekarno mengungkapkan usulan lima asas
dasar negara yang kemudian disebut sebagai
Pancasila dalam pidatonya di sidang BPUPKI
pada 1 Juni 1945.
- Itulah mengapa tanggal 1 Juni 1945 ditetapkan
sebagai hari lahir Pancasila.
Saya tetapkan Hari Lahir
Pancasila pada tanggal 1
Juni 1945, karena Bapak
Soekarno mengutarakan
usulan Pancasila dalam
pidatonya pd tanggal
tersebut.
Saudara sekalian, menurut saya Negara ini
harus berdasarkan 5 asas yaitu :
1. Kebangsaan Indonesia
2. Internasionalisme / Perikemanusiaan
3. Mufakat / demokrasi
4. Kesejahteraan social
5. Ketuhanan YME
8. Dibentuknya Panitia Kecil (8 orang) oleh
Radjiman Widyoningrat “Sang Ketua
BPUPKI”
Anggota Panitia Kecil :
1. Soekarno (Ketua)
2. Moch. Hatta
3. Achmad Soebarjo
4. Agus Salim
5. Mohammad Yamin
6. KH. Abdul Wahid Hasyim
7. Abdul Kahar Muzakir
8. Abikusno Tjokrosoejoso
Merumuskan kembali Pancasila sebagai
dasar negara berdasarkan pidato yang
disampaikan Soekarno.
Menggunakan teks tersebut untuk
memproklamasikan Indonesia Merdeka.
Usul mengenai bentuk serta kepala negara.
Mengusulkan tentang unifikasi dan federasi.
Mengusulkan tentang warga negara
Indonesia. Mengusulkan tentang daerah,
agama, dan negara. Mengusulkan tentang
kenegaraan.
9. Panitia Sembilan dibentuk sebagai pengganti dari Panitia Kecil atau Panitia
Delapan yang sebelumnya mengalami kesulitan dalam menyelesaikan
masalah rumusan dasar negara.
Terjadi penambahan 1 anggota panitia delapan dan
berganti nama menjadi “Panitia 9”
Pembentukan Panitia Sembilan, untuk
menengahi perdebatan antara golongan
nasionalis dengan golongan agamis
(Islam) yg tidak kunjung selesai.
Perdebatan tersebut mengenai bentuk
Negara, dan isi dari asas / prinsip
Negara.
Tugas Panitia Sembilan adalah:
Merumuskan dasar negara Indonesia.
Memberi masukan secara lisan dan tulisan
serta membahas dan merumuskan dasar
negara Indonesia. Menampung masukan dari
berbagai pihak terkait pembentukan dasar
negara. Menyusun rancangan naskah dasar
negara Indonesia.
Panitia 9 menghasilkan Piagam Jakarta
Inilah wujud Piagam Jakarta
10. Mari Mengenal Para Tokoh
Pendiri Bangsa
Tokoh – tokoh Panitia Sembilan
yg merumuskan Piagam Jakarta
a. Soekarno: Ketua (Nasionalis)
b. Moh. Hatta: Wakil (Nasionalis)
c. Achmad Soebardjo sbg Anggota (Nasionalis)
d. Mohammad Yamin sbg Anggota (Nasionalis)
e. KH Wahid Hasyim sbg Anggota (gol.Islam)
f. Abdul Kahar Muzakkir sbg Anggota (gol.Islam)
g. Abikoesno Tjokrosoejoso sbg Anggota
(gol.Islam)
h. Agus Salim sbg Anggota (gol.Islam)
i. AA Maramis sbg Anggota (Nasionalis)
A. A Maramis
K. H Agus Salim
Abikoesno
Tjokrosoejoso
Abdul Kahar
KH Wahid
Hasyim
Mohammad
Yamin
Achmad Subarjo
Moh. Hatta
Soekarno
11. Setelah terbentuknya Piagam Jakarta pd tgl 22 Juni 1945, diserahkan Piagam Jakarta
tersebut kepada BPUPKI untuk diumumkan pada Sidang BPUPKI yg kedua. Sidang
berlangsung dari 10 Juni 1945 – 17 Juni 1945.
Perubahan terhadap isi Piagam
Jakarta
Sore hari setelah proklamasi kemerdekaan Indonesia pada 17
Agustus 1945, terjadi perubahan terhadap isi dari Piagam
Jakarta. Kala itu, Mohammad Hatta didatangi oleh perwakilan
dari rakyat Indonesia bagian timur. Mereka menyampaikan
bahwa ada beberapa wakil Protestan dan Katolik yang merasa
keberatan dengan salah satu kalimat dalam Piagam Jakarta,
yang berbunyi "Ketuhanan dengan kewajiban
menjalankan syariat Islam bagi pemeluk-pemeluknya"
Menanggapi protes tersebut, Hatta mengajak beberapa tokoh,
seperti Ki Bagus Hadikusumo, KH Wahid Hasyim, Mr.
Kasman Singodimejo, dan Mr. Teuku Mohammad Hasan,
melaksanakan rapat sebelum sidang PPKI dimulai. Hasilnya,
mereka sepakat untuk menghilangkan kalimat yang
dipermasalahkan dan menggantinya dengan "Ketuhanan
Yang Maha Esa."
Setelah ada perubahan isi, Piagam
Jakarta diubah namanya menjadi
Pembukaan UUD 1945, yang diresmikan
oleh PPKI pada 18 Agustus 1945.
12. Dibentuknya PPKI (Panitia Persiapan
Kemerdekaan Indonesia)
Dalam bahasa Jepang, PPKI disebut dengan Dokuritsu
Junbi Inkai. Panitia ini bertugas untuk mempersiapkan
kemerdekaan Indonesia yang sebelumnya dilakukan oleh
BPUPKI.
PPKI resmi dibentuk tanggal 9 Agustus 1945 di Kota Ho
CHi Minh, Vietnam oleh Jenderal Terauchi. Dalam
pembentukan panitia persiapan kemerdekaan ini disaksikan
oleh Ir. Soekarno, Drs. Mohammad Hatta dan Dr. Radjiman
Wedyodiningrat.
PPKI diketuai oleh Ir. Soekarno dengan beranggotakan 21
orang yang terdiri dari berbagai latar belakang di Indonesia.
Namun tanpa sepengetahuan Jepang, anggota PPKI
ditambah 6 orang.
BPUPKI sebenarnya dibentuk oleh Jepang agar menarik
simpati rakyat. Namun, kesempatan ini dimanfaatkan
dengan baik oleh para pendiri negara untuk mendapatkan
kemerdekaan yang sesungguhnya.
Adapun tugas PPKI yang dilakukan guna
mempersiapkan kemerdekaan Indonesia.
1. Dengan mempersiapkan segala hal yang
berkaitan dengan rencana kemerdekaan Indonesia.
Maka PPKI memiliki tugas untuk memulai dari
penetapan waktu dan tempat pembacaan teks
proklamasi, persiapan anggota, hingga menyusun
struktur negara.
2. Tugas PPKI selanjutnya adalah membuat,
menyusun, dan mengesahkan Undang-Undang
Dasar sebagai konstitusi yang mengatur berbagai
hal dalam sistem pemerintahan.
3. Memilih serta mengangkat Ir.Soekarno sebagai
Presiden dan Drs. Moch. Hatta sebagai Wakil
Presiden.
4. Membentuk komite nasional untuk membantu
Presiden, sebelum DPR dan MPRS terbentuk.
13. Sidang dalam PPKI Setelah
melaksanakan tugas
untuk kemerdekaan
dan berhasil
mewujudkannya,
maka pada 29
Agustus 1945 badan
PPKI secara resmi
dibubarkan.
Pembubaran PPKI
tersebut bersamaan
dengan adanya
pembentukan dan
pelantikan Komite
Nasional Indonesia
Pusat dan Provinsi
untuk melanjutkan
rencana tata
pemerintahan
selanjutnya.
1. Sidang 18 Agustus 1945
Pada sidang pertama yang dilakukan tahun 18 Agustus 1945, memiliki
agenda untuk mengesahkan Undang-Undang Dasar 1945, juga
memilih dan mengangkat Soekarno sebagai Presiden dan Drs.
Mohammad Hatta sebagai Wakil Presiden. Dalam sidang ini, mereka
menetapkan bahwa tugas Presiden sementara dibantu oleh Komite
Nasional Indonesia Pusat sebelum dibentuknya MPR dan DPR.
2. Sidang 19 Agustus 1945
Selanjutnya pada sidang berikutnya, yang diadakan pada tanggal 19
Agustus 1945. Memiliki agenda untuk membentuk 12 Kementerian
dan 4 Menteri Negara, serta membentuk Pemerintahan Daerah di
Indonesia yang dibagi menjadi 8 provinsi yang dipimpin oleh seorang
gubernur.
3. Sidang 22 Agustus 1945
Pada sidang terakhir tanggal 22 Agustus 1945 membentuk Komite
Nasional Indonesia, Partai Nasional Indonesia, dan Badan Keamanan
Rakyat. Pembentukan Badan Keamanan Rakyat (BKR) memiliki tujuan
agar tidak memancing permusuhan dengan tentara asing di
Indonesia. Anggota BKR adalah himpunan bekas anggota PETA,
Heiho, Seinendan, Keibodan, dan semacamnya.
14. Mari Mengenal Para Anggota PPKI
K. H Abdul Wahid
Hasyim
Drs. Moh.
Hatta
Soeroso
Soetardjo Soepomo Rajiman Widyoningrat
Ir. Soekarno
Ki Bagus Hadikusumo
Otto Iskandardinata
Abdul Kadir
Pangeran
Soeryohamidjojo
Anang Abdul
Hamidan Teuku Muhammad
Hasan
Andi
Pangerang
15. Dr. Sam Ratulangi
Johannes
Latuharhari
Dr. Mohammad Amir Yap Tjwan Bing
I Gusti Ketut Poedja Ki Hajar Dewantara Ahmad Subarjo Sayuti Melik
Wiranatakusuma
Pandji Soeroso
Raden Kasman
Singodimedjo
Raden Iwa
Kusuma
Soemantri
Abdul Abbas
16. Bersyukurlah kita memiliki tokoh-tokoh pendiri bangsa yang bijaksana
dan berwawasan luas. "Tanpa Pancasila, kita tidak akan memiliki
negara Indonesia dan tidak ada bangsa bernama Indonesia“
(KATA Bu Megawati Sokarnoputri).
17. Pancasila selain sebagai prinsip dasar Negara Indonesia, juga sebagai sumber nilai, tata aturan
hidup . Tanpa Pancasila kita tidak akan bisa bersatu dan merdeka. Kita pasti akan terbecah
belah antar saudara dan belum merdeka hingga kini jika tidak ada Pancasila
18. Jadi apakah kalian sudah
paham dengan materi ini ?
Saya harap sudah… ^_^
Sekian terimakasih
sudah belajar dg
sungguh-sungguh…
Wassalamualaikum
wr.wb