SlideShare uma empresa Scribd logo
1 de 73
PPT PENGENTAR EKONOMI MIKRO
Disusun oleh Kelompok 5 :
1. Charisma Bayu Ramadhan (1222100029)
2. Joanne Intania Rut Simunapendi (1222100030)
3. Siti Maisyaroh (1222100034)
Dosen Pengampu : Dr. Sigit Sardjono, M.S
Universitas 17 Agustus Surabaya
BAB I
Pentingnya Teori
Ekonomi Mikro
Ekonomi Mikro adalah cabang ilmu ekonomi yang mempelajari
perilaku dari unit-unit ekonomi individual, seperti: rumah tangga,
perusahaan, dan struktur industri. Ekonomi mikro membahas tentang alokasi
dan efisiensi sumber daya pasar.
Manusia akan mahir serta menguasai cara memanfaatkan ekonomi dengan
baik dan benar, sehingga dapat memenuhi kebutuhan hidupnya.
 Manusia dapat mengetahui wujud perilaku ekonomi dalam kehidupan nyata,
sehingga timbul pemahaman dan kesadaran akan keterbatasan potensi yang
dimiliki oleh manusia dan lingkungan.
1. Manfaat dari teori ekonomi yaitu merumuskan pemikiran-pemikiran
yang dapat menjelaskan permasalahan-permasalahan yang ada.
2. Teori ekonomi berguna bagi individu atau pun masyarakat dalam
mengambil keputusan yang tepat dan terbaik, sehingga pihak-pihak
tersebut mampu mengatasi permasalahan yang ada.
3. Untuk menjelaskan suatu peristiwa serta meramalkan keadaan yang
belum diketahui.
Adam Smith
“Ilmu yang mempelajari tingkah laku manusia dalam usahanya untuk
mengalokasikan sumber-sumber daya yang terbatas guna mencapai
tujuan tertentu”.
(DEFINISI)
Unsur definisi pada teori ekonomi mikro dapat digunakan untuk
merumuskan pemahaman melalui variable - variable (suatu besaran
yang nilainya dapat mengalami perubahan) yang sifat hubungannya
akan diterangkan dalam teori tersebut.
(PEMISALAN ATAU ASUMSI)
Unsur pemisalan pada teori ekonomi mikro dapat digunakan untuk
memberi gambaran yang lebih sederhana mengenai hubungan suatu
peristiwa dengan factor-faktor yang mempengaruhinya (terutama
dengan factor-faktor yang terpenting).
(HIPOTESIS)
Unsur hipotesis pada teori ekonomi mikro dapat digunakan sebagai
bahan pertimbangan dengan rumus “jika-maka”.
(RAMALAN ATAU PREDIKSI)
Unsur ramalan pada teori ekonomi mikro dapat digunakan sebagai
landasan dalam merumuskan langkah-langkah perbaikan suatu
perekonomian.
perekonomian terbuka adalah suatu sistem ekonomi yang di
dalamnya terdapat kegiatan ekspor dan impor yang tentunya dilakukan
antara satu negara dengan negara lainnya. lainperekonomian terbuka juga
disebut sebagai perekonomian empat sektor yang memang mencakup
empat kriteria, yaitu rumah tangga, perusahaan, pemerintah, dan luar
negeri.
Beberapa Penyebab Terjadinya Perdagangan Nasional dalam Sistem
Perekonomian Terbuka Sebagai Berikut:
• Perbedaan Kondisi Produk.
• Menghemat Biaya Produksi.
• Perbedaan tingkat selera.
• Adanya prinsip perbandingan keunggulan (comparative advantage).
1.Variabel adalah suatu unsur yang
penting dalam setiap teori. Sebagai
contoh perhatikan peranan variabel
dalam teori harga. Teori tersebut
pada hakikatnya bertujuan untuk
menjelaskan bagaimana harga
barang ditentukan.
2.Asumsi sangat sukar untuk
menjelaskan sifat-sifat perhubungan di
antara berbagai variabel oleh karena
kegiatan ekonomi dan kehidupan
perekonomian sangat kompleks
sifatnya. Suatu peristiwa dipengaruhi
oleh berbagai macam faktor, dan
menerangkan bagaimana berbagai
faktor tersebut akan mempengaruhi
peristiwa itu menjadi sangat rumit.
3.Hipotesis adalah suatu pernyataan
mengenai bagaimana variabel-
variabel yang dibicarakan berkaitan
satu sama lain. Hipotesis merupakan
pernyataan yang menggambarkan
kekadaan pada umumnya wujud.
4.Membuat ramalan merupakan
peranan penting lainnya yang dibahas
oleh teori ekonomi. Teori ekonomi
memberikan dua sumbangan penting
di dalam menganalisis kegiatan
ekonomi dalam masyarakat.
BAB II
Teori Permintaan,
Penawaran
Dan Harga Pasar
Harga adalah nilai barang dan jasa yang dinyatakan
dengan jumlah uang tertentu. Barang dan jasa tersebut mempunyai
harga bila barang dan jasa itu mempunyai nilai dan guna.
Terbentuknya harga dikarenakan ada dua pihak,
yaitu pihak yang memiliki dan bersedia untuk menawarkannya serta
pihak yang memerlukan dan bersedia untuk memintanya. Dalam
bahasa teori ekonomi, harga terbentuk karena adanya interaksi
antara permintaan dan penawaran. Jika permintaan lebih banyak
darpada suplai maka harga barang tersebut akan meningkat.
1. Mengadakan keseimbangan antara kebutuhan dengan alat pemuas
yang diminta.
2. Dengan adanya harga maka manusia mau tidak mau akan
membatasi kebutuhannya sesuai dengan kemampuannya dalam
membayar harga barang dan jasa tersebut. Jadi, harga akan
bertugas “to cut off demand” (Cassel).
3. Harga juga membagi alat produksi pada berbagai kemungkinan
pemakaian. Alat- alat produksi akan dipakai pada sektor yang betul-
betul dapat menguntungkan dibandingkan dengan pengorbanan
yang diberikan untuk mendapatkan alat-alat tersebut.
4. Harga juga merupakan pembentuk pendapatan berupa upah, bunga
modal, serta pendapatan pengusaha dan pemilik sumber.
Hukum permintaan menjelaskan terkait sifat hubungan
antara permintaan suatu barang dengan harga barang. Hukum
permintaan dapat digambarkan secara verbal, grafik, persamaan
fungsi atau tabel bilangan
Semakin rendah harga suatu barang, semakin banyak
jumlah barang tersebut yang diminta.
Semakin tinggi harga suatu barang semakin sedikit barang
tersebut diminta.
Kurva permintaan adalah kurva yang menunjukkan hubungan
antara jumlah barang atau jasa yang diminta dengan harga di mana
harga sebagai variabel independen dan jumlah barang yang diminta
merupakan variabel dependen. Jumlah barang yang biasanya diberikan
notasi Q atau X digambarkan pada sumbu horizontal atau absis, sedang
harga yang biasanya diberikan notasi P digambarkan pada sumbu
vertikal atau ordinat.
Kurva itu mungkin terjadi dan segala sesuatu di atas garis itu
tidak mungkin terjadi, jika kondisi permintaan diketahui. Jadi kurva
permintaan adalah pembatas kondisi. Kurva ini adalah konsep
maksimal. Kurva permintaan juga memperlihatkan harga maksimal yang
akan dibayar bagi bermacam-macam kuantitas per unit waktu. Kurva
permintaan bersifat terus-menerus bersambungan (continuous).
Pengecualian ini berupa kasus klasik yang terkenal dengan
nama “barang Giffen” atau “keanehan Giffen” (Giffen paradox).
Giffen, atau lengkapnya Sir Robert Giffen, adalah seorang ahli
ekonomi Inggris pada abad ke-19, yang menemukan
pengecualian ini.
Hubungan antara harga dan jumlah yang diminta bisa dituliskan
berupa fungsi sebagai berikut :
Q = F (P)
Fungsi ini bisa dituliskan dengan fungsi persamaan permintaan
sebagai berikut:
Q = a – bP
Kenaikan pendapatan berarti kurva
permintaan akan bergeser ke kanan
Penurunan pendapatan, maka kurva
permintaan akan bergeser ke kiri.
FAKTOR-FAKTOR YANG MEMENGARUHI
PERUBAHAN PERMINTAAN
a. Pendapatan Konsumen
Kenaikan pendapatan akan cenderung meningkatkan
permintaan. Perlu diperhatikan bahwa yang berubah adalah
“permintaan”, bukan “jumlah yang diminta”. Artinya bahwa kurva
permintaan menunjukkan kuantitas (jumlah) yang diminta lebih
besar pada setiap harga sehingga adanya kenaikan pendapatan
akan menggeser kurva permintaan ke kanan dan sebaliknya
menurunnya pendapatan akan menggeser kurva permintaan ke
kiri.
b. Harga Barang Terkait Substitusi Dan Komplementer
Adanya perubahan harga barang lain juga akan
menyebabkan perubahan permintaan. Dalam
menggambarkan kurva permintaan selalu dianggap bahwa
harga barang itu sendiri yang berpengaruh terhadap jumlah
barang yang diminta, sedangkan harga barang tersebut
(prices of related goods) dianggap konstan. Ada dua macam
barang terkait, yaitu barang substitusi dan barang
komplementer. Kedua macam barang tersebut dapat
didefinisikan dalam kaitannya dengan perubahan harga
tersebut terhadap permintaan akan sesuatu barang.
c. Selera Dan Preferensi Konsumen
Selera dan preferensi mempunyai arti yang hampir
(bahkan) sama dalam menentukan permintaan. Para ekonom
tidak banyak membicarakan peranan selera pada perubahan
permintaan. Hal ini disebabkan karena para ekonom tidak
mampu mendefinisikan dan memberi tolok ukur terhadap selera
serta tidak menjelaskan faktor-faktor apa yang menentukan
selera. Ringkasnya, karena ada kesulitan dalam pengukuran dan
teori tentang perubahan selera maka dianggap bahwa selera
konstan, walaupun sebenarnya tidak, khususnya kalau ada
pengenalan produk baru di pasar.
d. Perubahan Faktor Lain, Misalnya Perubahan
Pengharapan Harga
Jika ada harapan akan terjadi perubahan harga
relatif sangat penting dalam menentukan posisi kurva
permintaan. Perubahan ini akibat adanya perubahan
selain harga yang ditawarkan.
Permintaan suatu komoditi dapat
dibedakan atas permintaan individu dan permintaan semua
orang dalam pasar.
Kurva permintaan pasar diperoleh dari
penjumlahan kurva permintaan berbagai individu terhadap
barang tersebut pada setiap tingkat harga.
Penawaran dapat diartikan dengan “Berbagai kuantitas
barang yang akan dijual oleh penjual di pasar dengan berbagai
kemungkinan harga, dengan asumsi
Keadaan lain dianggap tetap tak berubah”.
Penawaran adalah hubungan antara harga dengan
kuantitas untuk setiap unit waktu yang akan dijual oleh penjual.
Beda antara satu daftar penawaran dengan suatu kurva penjualan
sama dengan beda suatu daftar permintaan dengan suatu kurva
permintaan.
“Jika harga suatu barang/jasa naik maka jumlah barang yang
ditawarkan akan bertambah dan sebaliknya jika harga turun
maka jumlah barang yang ditawarkan akan berkurang dengan
anggapan ceteris paribus.”
Hukum penawaran juga dapat dinyatakan sebagai berikut:
“Ada hubungan (positif) langsung antara jumlah barang yang
ditawarkan dengan harganya dengan anggapan ceteris paribus”.
Menggambar kurva penawaran dapat diungkapkan dalam
bentuk tabel, bentuk grafik, atau dalam bentuk persamaan
matematik.
1. Bentuk Kurva Penawaran yang Tunduk dengan Hukum
Penawaran
Kurva penawaran memperlihatkan kuantitas maksimal
dalam satu unit waktu yang akan dijual oleh penjualdengan
berbagai pilihan harga di pasar. Penjual bersedia untuk menerima
harga yang lebih tinggi untuk suatu kuantitas terttentu, tetapi
mereka tidak akan bersedia menawarkan jumlah tersebut dengan
harga yang lebih rendah.
2. Bentuk Kurva Penawaran yang Tidak Tunduk kepada Hukum
Penawara
Di samping dengan bentuk yang dikatakan tunduk kepada
hukum penawaran, sebetulnya da bentuk-bentuk lainnya yang dalam
praktik juga banyak kita jumpai kurva-kurva penawaran yang tidak tunduk
kepada hukum penawaran.
Kurva S3 merupakan kurva penawaran untuk jangka waktu yang
sangat pendek, di mana produsen tidak dapat menambah/tidak sempat
menambah jumlah produksinya. Penawaran yang seperti itu kita sebut
sebagai kurva penawaran seketika atau market short period supply curve,
yaitu kurva penawaran untuk jangka waktu yang demikian pendeknya
sehingga produsen sama sekali belum mampu untuk menambah atau
mengurangi jumlah pemakaian faktor produksi.
BAB III
Teori Elastis
Jika terjadi perubahan faktor yang memengaruhi
permintaan suatu barang akan mendapat respon/reaksi dari
konsumen dengan berubahnya jumlah barang yang diminta.
Mengukur respon atau reaksi dalam teori ekonomi disebut dengan
elastisitas. Semakin elastis permintaannya semakin besar
responnya, sebaliknya semakin tidak elastis sifat permintaannya
semakin maka semakin kecil responnya.
Elastisitas harga permintaan adalah suatu konsep penting
yang sering dijumpai dalam analisa ekonomi. Konsep ini sangat
penting guna melihat respon adanya perubahan barang yang
diminta akibat adanya perubahan faktor-faktor yang
mempengaruhinya.
3.2.1 Konsep sifat elastisitas permintaan
Sifat elastisitas daru suatu permintaan suatu
barang ada 5 macam, yaitu (1) perfect elastic; (2) elastis;
(3) unitary elastis; (4) inelastis; (5) perfect inelastic.
3.2.2 Cara mengukur tingkat elastisitas
1. Art elastticity ini mengukur respons (kepekaan)
perubahan jumlah barang yang diminta karena adanya
perubahan harga. Perubahan harga perubahan jumlah
yang diminta mempunyai rentang jarak, seperti terlihat
gambar berikut jarak A ke B atau sebaliknya.
2. Point Elasticity Pendekatan ini menghitung tingkat
elastisitas dengan waktu titik yang terdapat pada kurve
permintaan atau penawaran. Kita dapat memandang
pengertian elastisitas secara geometris dan mungkin
sampai kepada pemecahan yang jauh lebih sederhana.
• Faktor-faktor yang memengaruhi tingkat elastisitas : ada
atau tidaknya barang subtitusi
• Macam penggunaan : semakin bervariatif penggunaan
barangnya
• Perbandingan harga barang-barang tersebut dengan
pendapatan konsumen
Inelastis Sempurna
3.3 Elastisitas Silang (Cross Elastisity)
Elastisitas permintaan silang mengukur
sampai berapa jauh berbagai barang berhubungan
satu sama lain. Untuk menghitung tingkat cross
elastisity ini dengan membandingkan presentase
perubahan jumlah barang X yang dibeli dengan
presentase perubahan harga Y dan ini dapat
diformulasikan
3.4 Elastisitas Perlawanan
Konsep elastisitas penawaran persis sama dengan
konsep elasatisitas permintaan. Dalam elastisitas penawaran tak
ada kekacauan yang timbul mengenai tanda koofesien elastisitas,
kecuali dalam keadaan yang tak biasa, yaitu mengenai kurva yang
miring ke bawah. perubahan harga akan mengakibatkan perubahan
jumlah dalam arah yang sama bila kurva penawaran miring kearah
kanan atas; jadi X dan P adalah positif keduanya atau negatif
keduanya. Oleh sebab itu, koefesien elastisitas selalu positif.
Sebagai contoh :
3.5 Elastisitas Pendapatan
(Income Elasticity)
Elastisitas pendapatan adalah elastisitas yang
menunjukkan tingkat kepekaan dari perubahan jumlah
barang yang diminta dengan perubahan pendapatan.
Konsep elastisitas pendapatan ini dengan asumsi
bahwa setiap orang akan menambah/ mengurangi
pembelian barang bila pendapatannya berubah
3.5.1 Perubahan Permintaan Barang Lux karena
Adanya Kenaikan Income
Barang luxury adalah brang yang dibeli dalam
jumlah lebih banyak jika pendapatan konsumen
bertambah.
3.5.1 Perubahan Permintaan Barang Inferior karena
Adanya Kenaikan Income
Barang inferior adalah barang yang dibeli dalam
jumlah lebih sedikit atau dikurangi jika pendapatan
konsumen bertambah.
BAB III
TEORI BIAYA
Biaya produksi dapat dicerminkan oleh jumlah uang yang
dikeluarkan untuk mendapatkan sejumlah input, yaitu secara
akuntasi sama dengan jumlah uang keluar yang tercatat.
Biaya dalam pengertian ilmu ekonomi adalah semua beban
yang harus dibayar produsen untuk menghasilkan suatu barang
sampai barang tersebut siap dikonsumsikan oleh konsumen.
Oleh karena itu, besar kecilnya biaya yang dikeluarkan
tergantung pada besar kecilnya barang yang diproduksikan.
Jangka Pendek
Jangka pendek adalah jangka waktu yang sedemikian pendek
sehingga pemisahan dapat mengubah jumlah beberapa sumber yang
digunakan. Jangka pendek ialah suatu periode produksi di mana salah
satu faktor produksi tetap, sedangkan faktor produksi lain berubah-
ubah.
Jangka Panjang
Jangka panjang ialah bila semua faktor produksi berubah-
ubah. Dalam kurun waktu yang lebih panjang kemungkinan produsen
untuk mengadakan penggantian dan penyesuaian faktor-faktor produksi
yang ia gunakan menjadi lebih besar. Di sini terlihat dengan jelas bahwa
besarnya biaya produksi untuk menghasilkan sejumlah output tertentu
tergantung kepada lamanya.
Biaya Implisit merupakan perkiraan jumlah pendapatan yang
seharusnya diperoleh apabila sumber daya yang digunakan tersebut
digunakan dalam usaha terbaik lainnya.
Biaya Alternatif menurut para ekonom mendefinisikan ongkos produksi
untuk suatu output tertentu sebagai nilai yang harus dikorbankan
(hilang) dan altematif produksi yang menggunakan input di mana input
tersebut digunakan untuk memproduksi output tertentu di atas.
Biaya Ekplisit adalah biaya nyata diderita dan/atau yang umum
dibebankan pada produksi.
Berbeda dengan konsep biaya akuntansi, konsep biaya
ekonomi atau yang juga sering disebut opportunity cost atau alternative
cost yang berarti biaya produksi sebagai produksi lainnya yang
dikorbankan akibat penggunaan sumber daya pada produksi yang
bersangkutan. Dengan demikian, biaya produksi menurut konsep ini
terdiri dan biaya eksplisit dan biaya implisit.
Lain halnya pengertian biaya dari sisi sosial, yang diartikan
konsep biaya sosial merupakan keseluruhan biaya yang menjadi beban
perusahaan maupun yang diderita masyarakat sebagai akibat
penggunaan sumber daya untuk menghasilkan produksi tertentu.
Teori biaya tradisional adalah teori biaya yang sampai
sekarang ini dianut secara luas, yaitu teori biaya dengan kurva biaya
total, biaya variabel, dan biaya marginal yang berbentuk U. Dalam
bagian ini akan diuraikan teori biaya tersebut dengan pendekatan
jangka pendek dan jangka panjang.
Teori biaya modern adalah sebagaimana dikemukakan oleh
George Stigler pada tahun 1939. Menurut Stigler, perusahaan biasanya
memelihara kapasitas cadangan. Cadangan ini dimaksudkan sebagai
strategi perusahaan menghadapi perubahan- perubahan ataupun
gangguan atas usahanya sehingga dalam jangka pendek, kurva biaya
rata-rata bervariabel berbentuk seperti cawan.
BAB V
PERILAKU KONSUMEN
Permintaan timbul karena konsumen memerlukan manfaat dan
barang yang diminta. Manfaat inilah yang dikenal dengan istilah utilitas
(utility).
Jadi sebenarnya permintaan suatu barang menggambarkan
permintaan akan manfaat dan barang tersebut atau dengan kata lain
permintaan suatu barang merupakan derifikasi (penurunan) dan manfaat
yang diberikan oleh barang tersebut.
1. Nilai penggunaan objektif atau
nilai guna ialah kesanggupan
suatu barang dan jasa untuk
memenuhi keperluan manusia.
Sebagai contoh beras (nasi) dapat
memenuhi kebutuhan akan
makanan.
2. Nilai penggunaan subjektif yaitu
arti yang diberikan oleh seseorang
kepada suatu barang yang tertentu
untuk memuaskan kebutuhannya.
1. Nilai pertukaran objektif, yaitu
kemampuan barang dan jasa itu
sendiri untuk ditukarkan dengan
barang dan jasa lain.
2. Nilai pertukaran subjektif, yaitu arti
yang diberikan oleh seseorang kepada
suatu barang dan jasa, bertalian
dengan kegunaan barang tersebut
terhadap dirinya.
Hukum Gossen I :
Jika pemuasan kebutuhan
dijalankan terus-menerus, maka
kenikmatannya akan terus-menerus
berkurang, sampai akhirnya datang
kekenyangan (kejenuhaan).
Hukum Gossen II :
Tiap-tiap manusia akan berusaha
memenuhi berbagai kebutuhannya
supaya semua kebutuhannya tersebut
dipuaskan dengan seimbang.
Berdasarkan pendapat Gossen ini
timbullah berbagai teori guna dan
kepuasan (marginal utility).
Menurut pendekatan ini setiap barang mempunyai daya guna
atau utilitas karena barang tersebut pasti mempunyai kemampuan
untuk memberikan kepuasan kepada konsumen yang menggunakan
barang tersebut.
Jadi, apabila seseorang meminta suatu jenis barang, pada
dasarnya yang diminta adalah daya guna barang tersebut. Dalam
kerangka pendekatan tradisional ini dikenal sekelompok orang yang
menganggap bahwa utilitas dapat diukur secara absolut dengan
menggunakan unit pengukuran yang disebut dengan “util”.
Menurut teori ini kita tidak perlu mengetahui secara absolut
besarnya daya guna bagi seorang konsumen. Sebenarnya sudah cukup
bila kita mengetahui bahwa konsumen yang akan kita pelajari
perilakunya itu adalah seseorang yang mampu membuat order atau
urutan-urutan kombinasi barang yang dikonsumsikan berdasarkan
besarnya daya guna yang diterimanya.
Utuility seseorang mengonsumsi barang dan jasa tidak bisa
dinyatakan dengan bilangan numerik, tetapi bisa diungkapkan.
Guna Batas (Marginal Utility)
Guna batas ialah sumbangan
kepuasan yang diberikan oleh
barang terakhir yang dimiliki oleh
orang tersebut. Setiap orang
kemungkinan tidak sama dalam
memberi nilai pada barang yang
sama.
Guna Total (Total Utility)
Guna total (total utility) ialah
tingkat kepuasan yang diperoleh karena
mengonsumen berbagai jumlah barang.
Guna total ini akan semakin besar jika
barang yang dikonsumsi semakin
banyak sampai pada tingkat tertentu .
1. Utility Seseorang Bisa Diukur dengan Uang
2. Berlakunya Hukum Gossen (Law of Diminishing Marginal Utility)
3. Konsumen Bersifat Rasional
1. Asumsi UƟlity Bisa Diukur adalah Pemikiran yang Keliru
2. Marginal UƟlity dari Uang Tidaklah Konstan
Berbeda dengan pendekatan classical approach yang kepuasan
konsumen bisa diukur dengan numeric, pada pendekatan indifference
curve ini kepuasan konsumen tidak bisa diukur tetapi bisa diungkapkan
dengan kata-kata.
Ungkapan itu bersifat ordinal, yaitu ungkapan lebih enak, lebih
baik, lebih suka, dan seterusnya.
Agar perilaku konsumen dapat dijelaskan riil, teori indifference
curve memerlukan adanya beberapa anggapan (asumsi), yaitu:
a. Konsumen selalu bersifat rasional (rationality).
b. Nilai guna dari uang bersifat konstan (constant marginal of money).
c. Utility dinyatakan secara ordinal.
d. Berlakunya hukum tambahan yang semakin lama semakin berkurang
(diminishing marginal utility).
e. The total utility dari konsumen tergantung dari beberapa komoditi.
f. Consistency and transitity of choice.
Kombinasi yang akan memberikan guna maksimal bagi
konsumen ialah kombinasi yang terletak bagi konsumen antara curve
indifference dengan kurva anggaran (budget line), atau apabila yang
seharusnya diperbuat sama dengan apa yang diperbuat. Keseimbangan
konsumen terjadi dengan jumlah uang tertentu mengonsumsi kombinasi
barang yang optimal.
1. Berubahnya Salah Satu dari Harga Barang
2. Berubahnya Pendapatan Konsumen
3. Perubahan Harga pada Barang Normal dan Inferior
BAB VIII
PERSAINGAN SEMPURNA
DAN MONOPOLISTIK
BENTUK PASAR PERSAINGAN
Pengertian Pasar
Pengertian pasar secara fisik
adalah suatu tempat berkumpulnya para
penjual. Sedang pengertian pasar dalam
pengertian teori ekonomi adalah tempat
bertemunya pembeli dan penjual yang
bersepakat mengenai harga dan jumlah
yang diperjualbelikan, dengan kata lain
terjadinya transaksi jual beli suatu barang.
Para ahli ekonomi
menggolongkan pasar secara
teori ekonomi mikro menjadi
empat golongan besar, yaitu:
a. Pasar Persaingan Sempurna
b. Pasar Persaingan Mnopilistik
c. Pasar Monopoli
d. Pasar Oligopoli
PASAR PERSAINGAN SEMPURNA
Pasar persaingan sempurna adalah suatu pasar
yang terdapat banyak penjual dan pembeli. Masing-masing
penjual dan pembeli tidak dapat memengaruhi harga
pasar. Berapa pun jumlah barang yang diperjualbelikan di
pasar, harga akan tetap. Oleh karena itu, harga pasar
digambarkan oleh garis lurus yang sejajar dengan sumbu
horizontal, yaitu sumbu jumlah barang. Dengan demikian,
masing-masing penjual di pasar adalah sebagai pengikut
harga pasar atau disebut price take
Ciri-Ciri Pasar Persaingan
Murni/Sempurna
Pasar persaingan murni memiliki ciri sebagai berikut:
• Jumlah penjual dan pembeli sangat banyak.
• Barang yang diperjualbelikan homogen/identik.
• Penjual bisa keluar masuk di pasar dengan mudah.
• Informasi terhadap pasar sempurna.
Periode Jangka Pendek dan Jangka Panjang
yang Dialami Perusahaan dalam Persaingan
Sempurna
1. Kondisi Perusahaan dalam Persaingan Sempurna dalam
Periode Jangka Pendek.
2. Kondisi Perusahaan dalam Persaingan Sempurna dalam
Periode Jangka Panjang.
Keburukan dan Kebaikan Perusahaan
yang Berada dalam Pasar Persaingan
Sempurna
• Keburukannya
Tidak ada inovasi dan membatasi
pilihan konsumen. Produk yang
diperjualbelikan identik dan
perusahaan harus bekerja yang
paling efisien agar tidak mengalami
kerugian sehingga produk yang
diperjualbelikan tidak ada inovasi.
• Kebaikannya
Adanya alokasi sumber daya yang
efisien dan adanya kebebasan
bertindak. Persaingan pada
perusahaan yang berada dalam
persaingan sempurna sangat
ketat.Oleh karena itu, agartidak
mengalami kerugian perusahaan
harus bekerja seefisien mungkin.
BENTUK PASAR PERSAINGAN MONOPOLISTIK
Pasar persaingan monopolistik adalah pasar yang
terdapat banyak penjual dan masing-masing penjual dapat
memengaruhi harga dengan jalan deferensiasi produk.
Deferensiasi produk atau product differenƟaƟon adalah
membedakan dua barang yang sebenarnya sama sehingga
menjadi berbeda.
TIGA KONDISI YANG BISA DIALAMI
PERSAINGAN MONOPOLISTIK
1. Perusahaan dalam Persaingan Monopolistik yang Mendapat
Laba Supernormal.
2. Perusahaan dalam Persaingan Monopolistik yang Mendapat
Laba Normal.
3. Perusahaan dalam Persaingan MonopolisƟk yang
Mendapat Laba Normal
AKIBAT PERSAINGAN MONOPOLI
TERHADAP OUTPUT DAN HARGA
1. Perubahan Harga Berakibat Perubahan Permintaan yang
Besar.
2. Efisiensi Masing-Masing Perusahaan.
3. Promosi Penjualan.
4. Jenis Produk yang Tersedia.
BAB X
PENENTUAN HARGA
PADA PASAR
MONOPOLI
ARTI MONOPOLI
Monopoli adalah suatu keadaan di mana di
dalam pasar hanya ada satu penjual sehingga tidak
ada perusahaan pesaing. Keadaan seperti ini adalah
kasus monopoli murni atau pure monopoly. Produk
yang dijual di pasar tersebut tak memiliki barang
substitusinya.
Ciri-Ciri Pasar Monopoli
1. Pasar Monopoli adalah Industri Satu Perusahan.
2. Tidak Mempunyai Barang Pengganti yang Mirip.
3. Tidak Terdapat Kemungkinan untuk Masuk dalam Industri.
4. Dapat Memengaruhi Penentuan Harga.
5. Promosi Iklan Kurang Diperlukan.
Faktor-Faktor yang Menimbulkan
Adanya Pasar Monopoli
1. Perusahaan monopoli mempunyaisuatu sumber daya tertentu
yang unik dan tidak dimiliki oleh perusahaan lain.
2. Perusahaan monopoli pada umumnya dapat menikmati skala
ekonomi (economic of scale) hingga ke tingkat produksi yang
sangat tinggi.
3. Monopoli ada dan berkembang melalui undang-undang, yaitu
pemerintah memberi hak monopoli kepada perusahaan.
HAMBATAN BAGI PERUSAHAAN
YANG AKAN MEMASUKI PASAR
Bila ada perusahaan baru yang dengan mudah masuk ke
dalam industri persaingan murni maka dalam jangka panjang akan
ada perusahaan-perusahaan baru lainnya yang masuk ke dalam
suatu industri. Akibatnya monopolis tidak lagi bisa memonopoli
pasar. Sang Monopolis harus sanggup menghalangi masuknya
perusahaan baru bila dia mendapat laba atau kalau dia tidak
sanggup maka dia tidak jadi monopolis lagi. Masuknya perusahaan
baru akan mengubah keadaan pasar di mana perusahaan itu
bergerak.
PENENTUAN BESARNYA HARGA DAN
OUTPUT
Jika suatu perusahaan yang monopolistik
menyamakan MR dengan MC-nya, maka pada saat
yang sama ia menentukan pula tingkat output dan
tingkat harga pasar untuk produknya.
POSISI KESEIMBANGAN
Seorang produsen monopoli adalah satu-satunya produsen
dalam suatu pasar sehingga kurva permintaan yang dihadapinya adalah
juga kurva permintaan pasar. Kurva permintaan pasar biasanya
menurun dari kiri atas ke kanan bawah, yang berarti bahwa produsen
tersebut bisa memengaruhi harga pasar dengan jalan menjual lebih
sedikit atau lebih banyak barang produksinya. Dengan demikian, kalau
diperbandingkan dengan perusahaan dalam persaingan sempurna,
perusahaan monopoli harus menentukan bukan hanya berapa output
yang harus ia jual, tetapi juga menentukan berapa harga jual yang bisa
menghasilkan keuntungan maksimal baginya
Hubungan P, TR, dan MR
Penentuan harga dan output dalam keadaan monopoli
murni pada dasarnya sama dengan yang berlaku untuk
perusahaan dalam persaingan murni bila tujuan perusahaan
adalah mencapai laba yang maksimal dicapai pada saat MR =
MC. Perbedaan kurva permintaan monopolis dengan persaingan
lain adalah jika persaingan sempurna kecondongan kurva
permintaannya horizontal, kurva permintaan persaingan
monopolis kecondongannya bersifat elastis yang cukup besar
dengan kemiringan yang landai
KERUGIAN DAN PENGATURAN MONOPOLI
1. Kerugian Adanya Monopoli
1) Output yang Lebih Kecil.
2) Halangan bagi Perusahaan Lain yang Hendak Masuk Pasar.
3) Efisiensi Ekonomi.
4) Promosi Penjualan.
2. Pengaturan Monopoli oleh Pemerintah
1) Pengaturan Harga
2) Pengaturan Harga pada Kasus Monopoli Murni dengan Decrasing Cost
3) Monopoli dan Ekonomi Efisiensi
4) Potensi Manfaat dari Monopoli
DISKRIMINASI HARGA
Diskriminasi harga dapat dibedakan menjadi
tiga macam, yaitu:
a. Diskriminasi harga derajat pertama
b. Diskriminasi Harga Derajat Kedua
c. Diskriminasi Harga Derajat Ketiga
Pembagian Pasar Penjualan yang
Berbeda
Dalam beberapa hal Sang Monopolis dapat dan lebih
menguntungkan untuk memecah pasar prodoknya menjadi
dua atau lebih pasar. Dalam keadaaan seperti itu dia akan
mengenakan harga yang berbeda untuk produknya dalam
masing-masing pasar
Penetapan Harga Diskriminasi secara
Grafik dan Numerik
1. Melihat Penetapan Harga Diskriminasi secara Grafik
Diskriminasi harga adalah kebijakan yang dilakukan
oleh penjual dengan membeda-bedakan harga jual
berdasarkan pasar dan kemampuan pembeli. Produk yang
dijual dengan harga berbeda tersebut mempunyai struktur
biaya yang sama.
2. Melihat Penetapan Harga Diskriminasi secara Numeri

Mais conteúdo relacionado

Mais procurados

Kelompok 10 slideshare
Kelompok 10 slideshareKelompok 10 slideshare
Kelompok 10 slideshareAdzkiaLarasati
 
Pengantar Ekonomi Mikro - Kelompok 14
Pengantar Ekonomi Mikro - Kelompok 14Pengantar Ekonomi Mikro - Kelompok 14
Pengantar Ekonomi Mikro - Kelompok 14febygalih
 
Pengantar ekonomi mikro kelompok 7
Pengantar ekonomi mikro kelompok 7Pengantar ekonomi mikro kelompok 7
Pengantar ekonomi mikro kelompok 7ImelTiana
 
PENGANTAR EKONOMI MIKRO KELOMPOK 9
PENGANTAR EKONOMI MIKRO KELOMPOK 9PENGANTAR EKONOMI MIKRO KELOMPOK 9
PENGANTAR EKONOMI MIKRO KELOMPOK 9nelyaarofatin
 
Kelompok 1 pe mikro (1)
Kelompok 1 pe mikro (1)Kelompok 1 pe mikro (1)
Kelompok 1 pe mikro (1)FaizaMasudiyah
 
Kelompok 3 ppt slideshare
Kelompok 3 ppt slideshareKelompok 3 ppt slideshare
Kelompok 3 ppt slideshareDebyShinta5
 
Kelompok 1 pe mikro (2)
Kelompok 1 pe mikro (2)Kelompok 1 pe mikro (2)
Kelompok 1 pe mikro (2)FaizaMasudiyah
 
makalah ekonomi mikroe and makro
makalah ekonomi mikroe and makromakalah ekonomi mikroe and makro
makalah ekonomi mikroe and makroteuku1234567
 
Ekonomi mikro
Ekonomi mikroEkonomi mikro
Ekonomi mikroRPKSD
 
Pengantar ekonomi mikro
Pengantar ekonomi mikroPengantar ekonomi mikro
Pengantar ekonomi mikrojevka
 
270160122 makalah-ekonomi-mikro
270160122 makalah-ekonomi-mikro270160122 makalah-ekonomi-mikro
270160122 makalah-ekonomi-mikroYulia Dwijayanti
 
Makalah analisis elastisitas penawaran dan permintaan terhadap pasar domestik
Makalah analisis elastisitas penawaran dan permintaan terhadap pasar domestikMakalah analisis elastisitas penawaran dan permintaan terhadap pasar domestik
Makalah analisis elastisitas penawaran dan permintaan terhadap pasar domestikMarobo United
 
teori permintaan
teori permintaanteori permintaan
teori permintaanmas karebet
 
Materi dan Soal Latihan SBMPTN Soshum Ekonomi
Materi dan Soal Latihan SBMPTN Soshum EkonomiMateri dan Soal Latihan SBMPTN Soshum Ekonomi
Materi dan Soal Latihan SBMPTN Soshum EkonomiAmmara Fathina
 
Makalah Teori mikro ekonomi
Makalah Teori mikro ekonomiMakalah Teori mikro ekonomi
Makalah Teori mikro ekonomiDaniel Tumanken
 

Mais procurados (20)

Kelompok 10 slideshare
Kelompok 10 slideshareKelompok 10 slideshare
Kelompok 10 slideshare
 
Pengantar Ekonomi Mikro - Kelompok 14
Pengantar Ekonomi Mikro - Kelompok 14Pengantar Ekonomi Mikro - Kelompok 14
Pengantar Ekonomi Mikro - Kelompok 14
 
Pengantar ekonomi mikro kelompok 7
Pengantar ekonomi mikro kelompok 7Pengantar ekonomi mikro kelompok 7
Pengantar ekonomi mikro kelompok 7
 
PENGANTAR EKONOMI MIKRO KELOMPOK 9
PENGANTAR EKONOMI MIKRO KELOMPOK 9PENGANTAR EKONOMI MIKRO KELOMPOK 9
PENGANTAR EKONOMI MIKRO KELOMPOK 9
 
Kelompok 1 pe mikro (1)
Kelompok 1 pe mikro (1)Kelompok 1 pe mikro (1)
Kelompok 1 pe mikro (1)
 
Kelompok 3 ppt slideshare
Kelompok 3 ppt slideshareKelompok 3 ppt slideshare
Kelompok 3 ppt slideshare
 
Kelompok 1 pe mikro (2)
Kelompok 1 pe mikro (2)Kelompok 1 pe mikro (2)
Kelompok 1 pe mikro (2)
 
makalah ekonomi mikroe and makro
makalah ekonomi mikroe and makromakalah ekonomi mikroe and makro
makalah ekonomi mikroe and makro
 
Ekonomi mikro
Ekonomi mikroEkonomi mikro
Ekonomi mikro
 
Pengantar ekonomi mikro
Pengantar ekonomi mikroPengantar ekonomi mikro
Pengantar ekonomi mikro
 
Makalah Ekonomi Mikro II (Resume)
Makalah Ekonomi Mikro II (Resume)Makalah Ekonomi Mikro II (Resume)
Makalah Ekonomi Mikro II (Resume)
 
270160122 makalah-ekonomi-mikro
270160122 makalah-ekonomi-mikro270160122 makalah-ekonomi-mikro
270160122 makalah-ekonomi-mikro
 
Makalah ekonomi
Makalah ekonomiMakalah ekonomi
Makalah ekonomi
 
Makalah analisis elastisitas penawaran dan permintaan terhadap pasar domestik
Makalah analisis elastisitas penawaran dan permintaan terhadap pasar domestikMakalah analisis elastisitas penawaran dan permintaan terhadap pasar domestik
Makalah analisis elastisitas penawaran dan permintaan terhadap pasar domestik
 
Ekonomi mikro
Ekonomi mikroEkonomi mikro
Ekonomi mikro
 
teori permintaan
teori permintaanteori permintaan
teori permintaan
 
Makalah permintaan dan penawaran
Makalah permintaan dan penawaranMakalah permintaan dan penawaran
Makalah permintaan dan penawaran
 
Materi dan Soal Latihan SBMPTN Soshum Ekonomi
Materi dan Soal Latihan SBMPTN Soshum EkonomiMateri dan Soal Latihan SBMPTN Soshum Ekonomi
Materi dan Soal Latihan SBMPTN Soshum Ekonomi
 
Makalah Teori mikro ekonomi
Makalah Teori mikro ekonomiMakalah Teori mikro ekonomi
Makalah Teori mikro ekonomi
 
Ekonomi mikro
Ekonomi mikroEkonomi mikro
Ekonomi mikro
 

Semelhante a Materi Pengantar Ekonomi Mikro_Kelompok 5

TUGAS AKHIR EKONOMI MIKRO KELOMPOK 8 .pdf
TUGAS AKHIR EKONOMI MIKRO KELOMPOK 8 .pdfTUGAS AKHIR EKONOMI MIKRO KELOMPOK 8 .pdf
TUGAS AKHIR EKONOMI MIKRO KELOMPOK 8 .pdfRadhika ayu Maulidia
 
MATERI PENGANTAR EKONOMI MIKRO KELOMPOK 8
MATERI PENGANTAR EKONOMI MIKRO KELOMPOK 8 MATERI PENGANTAR EKONOMI MIKRO KELOMPOK 8
MATERI PENGANTAR EKONOMI MIKRO KELOMPOK 8 Radhika ayu Maulidia
 
TUGAS AKHIR PPT ILMU EKONOMI MIKRO KELOMPOK 8.pptx
TUGAS AKHIR PPT ILMU EKONOMI MIKRO KELOMPOK 8.pptxTUGAS AKHIR PPT ILMU EKONOMI MIKRO KELOMPOK 8.pptx
TUGAS AKHIR PPT ILMU EKONOMI MIKRO KELOMPOK 8.pptxtrendaardianti
 
TUGAS EKONOMI MIKRO KELOMPOK 08.pptx
TUGAS EKONOMI MIKRO KELOMPOK 08.pptxTUGAS EKONOMI MIKRO KELOMPOK 08.pptx
TUGAS EKONOMI MIKRO KELOMPOK 08.pptxMarcellWillardS
 
TUGAS EKO 12 ,ALYA ALEVIA,RANTI PUSRIANA,HARGA PASAR,SMAN 12,2017
TUGAS EKO 12 ,ALYA ALEVIA,RANTI PUSRIANA,HARGA PASAR,SMAN 12,2017TUGAS EKO 12 ,ALYA ALEVIA,RANTI PUSRIANA,HARGA PASAR,SMAN 12,2017
TUGAS EKO 12 ,ALYA ALEVIA,RANTI PUSRIANA,HARGA PASAR,SMAN 12,2017alyaalevia
 
TUGAS EKO 12,BERLIANA AYU PRAMUDITA,RANTI PUSRIANA,HARGA PASAR,SMAN 12,2017
TUGAS EKO 12,BERLIANA AYU PRAMUDITA,RANTI PUSRIANA,HARGA PASAR,SMAN 12,2017TUGAS EKO 12,BERLIANA AYU PRAMUDITA,RANTI PUSRIANA,HARGA PASAR,SMAN 12,2017
TUGAS EKO 12,BERLIANA AYU PRAMUDITA,RANTI PUSRIANA,HARGA PASAR,SMAN 12,2017berliana pramudita
 
Tugas Teori Ekonomi Mikro
Tugas Teori Ekonomi MikroTugas Teori Ekonomi Mikro
Tugas Teori Ekonomi MikroChavaAnnastasia
 
PENGANTAR MIKRO SIGIT SARDJONO KELOMPOK 11.pptx
PENGANTAR MIKRO SIGIT SARDJONO KELOMPOK 11.pptxPENGANTAR MIKRO SIGIT SARDJONO KELOMPOK 11.pptx
PENGANTAR MIKRO SIGIT SARDJONO KELOMPOK 11.pptxragapranata64
 
PENGANTAR EKONOMI MIKRO - KELOMPOK 8 - KELAS J.pptx
PENGANTAR EKONOMI MIKRO - KELOMPOK 8 - KELAS J.pptxPENGANTAR EKONOMI MIKRO - KELOMPOK 8 - KELAS J.pptx
PENGANTAR EKONOMI MIKRO - KELOMPOK 8 - KELAS J.pptxAnggunPratiwi31
 
Tugas Akhir Pengantar Mikro Kel 9, Prodi Akuntansi, Kelas U.potx
Tugas Akhir Pengantar Mikro Kel 9, Prodi Akuntansi, Kelas U.potxTugas Akhir Pengantar Mikro Kel 9, Prodi Akuntansi, Kelas U.potx
Tugas Akhir Pengantar Mikro Kel 9, Prodi Akuntansi, Kelas U.potxkholishfahmi14
 
Ekonomi internasional ( makalah fix )
Ekonomi internasional ( makalah fix )Ekonomi internasional ( makalah fix )
Ekonomi internasional ( makalah fix )Yasri Purwani II
 
Teori ekonomi mikro dan makro
Teori ekonomi mikro dan makroTeori ekonomi mikro dan makro
Teori ekonomi mikro dan makroDesy Dwikawati
 
TUGAS AKHIR MIKRO KELOMPOK 1
TUGAS AKHIR MIKRO KELOMPOK 1TUGAS AKHIR MIKRO KELOMPOK 1
TUGAS AKHIR MIKRO KELOMPOK 1alvinprasetya1
 
TUGAS AKHIR MIKRO KELOMPOK 1.pdf
TUGAS AKHIR MIKRO KELOMPOK 1.pdfTUGAS AKHIR MIKRO KELOMPOK 1.pdf
TUGAS AKHIR MIKRO KELOMPOK 1.pdfalvinprasetya1
 
tugasmikroslideshare-221227133307-e5e9dd81.pdf
tugasmikroslideshare-221227133307-e5e9dd81.pdftugasmikroslideshare-221227133307-e5e9dd81.pdf
tugasmikroslideshare-221227133307-e5e9dd81.pdfFahmiAzzaqiFahmiAzza
 
Kuis pengantar ekonomi
Kuis pengantar ekonomiKuis pengantar ekonomi
Kuis pengantar ekonomiDwi Anita
 
TUGAS AKHIR PENGANTAR EKONOMI MIKRO Kelompok 11
TUGAS AKHIR PENGANTAR EKONOMI MIKRO Kelompok 11TUGAS AKHIR PENGANTAR EKONOMI MIKRO Kelompok 11
TUGAS AKHIR PENGANTAR EKONOMI MIKRO Kelompok 11Lailyyy
 

Semelhante a Materi Pengantar Ekonomi Mikro_Kelompok 5 (20)

TUGAS AKHIR EKONOMI MIKRO KELOMPOK 8 .pdf
TUGAS AKHIR EKONOMI MIKRO KELOMPOK 8 .pdfTUGAS AKHIR EKONOMI MIKRO KELOMPOK 8 .pdf
TUGAS AKHIR EKONOMI MIKRO KELOMPOK 8 .pdf
 
MATERI PENGANTAR EKONOMI MIKRO KELOMPOK 8
MATERI PENGANTAR EKONOMI MIKRO KELOMPOK 8 MATERI PENGANTAR EKONOMI MIKRO KELOMPOK 8
MATERI PENGANTAR EKONOMI MIKRO KELOMPOK 8
 
TUGAS AKHIR PPT ILMU EKONOMI MIKRO KELOMPOK 8.pptx
TUGAS AKHIR PPT ILMU EKONOMI MIKRO KELOMPOK 8.pptxTUGAS AKHIR PPT ILMU EKONOMI MIKRO KELOMPOK 8.pptx
TUGAS AKHIR PPT ILMU EKONOMI MIKRO KELOMPOK 8.pptx
 
TUGAS EKONOMI MIKRO KELOMPOK 08.pptx
TUGAS EKONOMI MIKRO KELOMPOK 08.pptxTUGAS EKONOMI MIKRO KELOMPOK 08.pptx
TUGAS EKONOMI MIKRO KELOMPOK 08.pptx
 
TUGAS EKO 12 ,ALYA ALEVIA,RANTI PUSRIANA,HARGA PASAR,SMAN 12,2017
TUGAS EKO 12 ,ALYA ALEVIA,RANTI PUSRIANA,HARGA PASAR,SMAN 12,2017TUGAS EKO 12 ,ALYA ALEVIA,RANTI PUSRIANA,HARGA PASAR,SMAN 12,2017
TUGAS EKO 12 ,ALYA ALEVIA,RANTI PUSRIANA,HARGA PASAR,SMAN 12,2017
 
TUGAS EKO 12,BERLIANA AYU PRAMUDITA,RANTI PUSRIANA,HARGA PASAR,SMAN 12,2017
TUGAS EKO 12,BERLIANA AYU PRAMUDITA,RANTI PUSRIANA,HARGA PASAR,SMAN 12,2017TUGAS EKO 12,BERLIANA AYU PRAMUDITA,RANTI PUSRIANA,HARGA PASAR,SMAN 12,2017
TUGAS EKO 12,BERLIANA AYU PRAMUDITA,RANTI PUSRIANA,HARGA PASAR,SMAN 12,2017
 
Tugas Teori Ekonomi Mikro
Tugas Teori Ekonomi MikroTugas Teori Ekonomi Mikro
Tugas Teori Ekonomi Mikro
 
PENGANTAR MIKRO SIGIT SARDJONO KELOMPOK 11.pptx
PENGANTAR MIKRO SIGIT SARDJONO KELOMPOK 11.pptxPENGANTAR MIKRO SIGIT SARDJONO KELOMPOK 11.pptx
PENGANTAR MIKRO SIGIT SARDJONO KELOMPOK 11.pptx
 
PENGANTAR EKONOMI MIKRO - KELOMPOK 8 - KELAS J.pptx
PENGANTAR EKONOMI MIKRO - KELOMPOK 8 - KELAS J.pptxPENGANTAR EKONOMI MIKRO - KELOMPOK 8 - KELAS J.pptx
PENGANTAR EKONOMI MIKRO - KELOMPOK 8 - KELAS J.pptx
 
Tugas Akhir Pengantar Mikro Kel 9, Prodi Akuntansi, Kelas U.potx
Tugas Akhir Pengantar Mikro Kel 9, Prodi Akuntansi, Kelas U.potxTugas Akhir Pengantar Mikro Kel 9, Prodi Akuntansi, Kelas U.potx
Tugas Akhir Pengantar Mikro Kel 9, Prodi Akuntansi, Kelas U.potx
 
Ekonomi internasional ( makalah fix )
Ekonomi internasional ( makalah fix )Ekonomi internasional ( makalah fix )
Ekonomi internasional ( makalah fix )
 
Teori ekonomi mikro dan makro
Teori ekonomi mikro dan makroTeori ekonomi mikro dan makro
Teori ekonomi mikro dan makro
 
Mekanisme pasar mikro
Mekanisme pasar mikroMekanisme pasar mikro
Mekanisme pasar mikro
 
TUGAS AKHIR MIKRO KELOMPOK 1
TUGAS AKHIR MIKRO KELOMPOK 1TUGAS AKHIR MIKRO KELOMPOK 1
TUGAS AKHIR MIKRO KELOMPOK 1
 
TUGAS MIKRO SLIDE SHARE.pptx
TUGAS MIKRO SLIDE SHARE.pptxTUGAS MIKRO SLIDE SHARE.pptx
TUGAS MIKRO SLIDE SHARE.pptx
 
TUGAS AKHIR MIKRO KELOMPOK 1.pdf
TUGAS AKHIR MIKRO KELOMPOK 1.pdfTUGAS AKHIR MIKRO KELOMPOK 1.pdf
TUGAS AKHIR MIKRO KELOMPOK 1.pdf
 
tugasmikroslideshare-221227133307-e5e9dd81.pdf
tugasmikroslideshare-221227133307-e5e9dd81.pdftugasmikroslideshare-221227133307-e5e9dd81.pdf
tugasmikroslideshare-221227133307-e5e9dd81.pdf
 
Rangkuman ekro
Rangkuman ekroRangkuman ekro
Rangkuman ekro
 
Kuis pengantar ekonomi
Kuis pengantar ekonomiKuis pengantar ekonomi
Kuis pengantar ekonomi
 
TUGAS AKHIR PENGANTAR EKONOMI MIKRO Kelompok 11
TUGAS AKHIR PENGANTAR EKONOMI MIKRO Kelompok 11TUGAS AKHIR PENGANTAR EKONOMI MIKRO Kelompok 11
TUGAS AKHIR PENGANTAR EKONOMI MIKRO Kelompok 11
 

Último

PUEBI.bahasa Indonesia/pedoman umum ejaan bahasa Indonesia pptx.
PUEBI.bahasa Indonesia/pedoman umum ejaan bahasa Indonesia pptx.PUEBI.bahasa Indonesia/pedoman umum ejaan bahasa Indonesia pptx.
PUEBI.bahasa Indonesia/pedoman umum ejaan bahasa Indonesia pptx.aechacha366
 
Workshop penulisan buku (Buku referensi, monograf, BUKU...
Workshop penulisan buku                       (Buku referensi, monograf, BUKU...Workshop penulisan buku                       (Buku referensi, monograf, BUKU...
Workshop penulisan buku (Buku referensi, monograf, BUKU...Riyan Hidayatullah
 
PRESENTASI PEMBELAJARAN IPA PGSD UT MODUL 2
PRESENTASI PEMBELAJARAN IPA PGSD UT MODUL 2PRESENTASI PEMBELAJARAN IPA PGSD UT MODUL 2
PRESENTASI PEMBELAJARAN IPA PGSD UT MODUL 2noviamaiyanti
 
Teknik Menjawab Kertas P.Moral SPM 2024.pptx
Teknik Menjawab Kertas P.Moral SPM  2024.pptxTeknik Menjawab Kertas P.Moral SPM  2024.pptx
Teknik Menjawab Kertas P.Moral SPM 2024.pptxwongcp2
 
Pertemuan 3-bioavailabilitas-dan-bioekivalensi.ppt
Pertemuan 3-bioavailabilitas-dan-bioekivalensi.pptPertemuan 3-bioavailabilitas-dan-bioekivalensi.ppt
Pertemuan 3-bioavailabilitas-dan-bioekivalensi.pptNabilahKhairunnisa6
 
Pembuktian rumus volume dan luas permukaan bangung ruang Tabung, Limas, Keruc...
Pembuktian rumus volume dan luas permukaan bangung ruang Tabung, Limas, Keruc...Pembuktian rumus volume dan luas permukaan bangung ruang Tabung, Limas, Keruc...
Pembuktian rumus volume dan luas permukaan bangung ruang Tabung, Limas, Keruc...NiswatuzZahroh
 
Pembahasan Soal UKOM gerontik persiapan ukomnas
Pembahasan Soal UKOM gerontik persiapan ukomnasPembahasan Soal UKOM gerontik persiapan ukomnas
Pembahasan Soal UKOM gerontik persiapan ukomnasAZakariaAmien1
 
Modul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docx
Modul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docxModul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docx
Modul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docxherisriwahyuni
 
LA PI 2 PE NDIDIKAN GURU PENGGERAK A9 OK
LA PI 2 PE NDIDIKAN GURU PENGGERAK A9 OKLA PI 2 PE NDIDIKAN GURU PENGGERAK A9 OK
LA PI 2 PE NDIDIKAN GURU PENGGERAK A9 OKDeviIndriaMustikorin
 
PPT TEKS TANGGAPAN KELAS 7 KURIKUKULM MERDEKA
PPT TEKS TANGGAPAN KELAS 7 KURIKUKULM MERDEKAPPT TEKS TANGGAPAN KELAS 7 KURIKUKULM MERDEKA
PPT TEKS TANGGAPAN KELAS 7 KURIKUKULM MERDEKARenoMardhatillahS
 
Edukasi Haji 2023 pembinaan jemaah hajii
Edukasi Haji 2023 pembinaan jemaah hajiiEdukasi Haji 2023 pembinaan jemaah hajii
Edukasi Haji 2023 pembinaan jemaah hajiiIntanHanifah4
 
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdfShintaNovianti1
 
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptx
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptxadap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptx
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptxmtsmampunbarub4
 
modul 1.2 guru penggerak angkatan x Bintan
modul 1.2 guru penggerak angkatan x Bintanmodul 1.2 guru penggerak angkatan x Bintan
modul 1.2 guru penggerak angkatan x BintanVenyHandayani2
 
MTK BAB 5 PENGOLAHAN DATA (Materi 2).pptx
MTK BAB 5 PENGOLAHAN DATA (Materi 2).pptxMTK BAB 5 PENGOLAHAN DATA (Materi 2).pptx
MTK BAB 5 PENGOLAHAN DATA (Materi 2).pptxssuser0239c1
 
slide presentation bab 2 sain form 2.pdf
slide presentation bab 2 sain form 2.pdfslide presentation bab 2 sain form 2.pdf
slide presentation bab 2 sain form 2.pdfNURAFIFAHBINTIJAMALU
 
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdf
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdfAKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdf
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdfTaqdirAlfiandi1
 
5. HAK DAN KEWAJIBAN JEMAAH indonesia.pdf
5. HAK DAN KEWAJIBAN JEMAAH indonesia.pdf5. HAK DAN KEWAJIBAN JEMAAH indonesia.pdf
5. HAK DAN KEWAJIBAN JEMAAH indonesia.pdfWahyudinST
 
Panduan Mengisi Dokumen Tindak Lanjut.pdf
Panduan Mengisi Dokumen Tindak Lanjut.pdfPanduan Mengisi Dokumen Tindak Lanjut.pdf
Panduan Mengisi Dokumen Tindak Lanjut.pdfandriasyulianto57
 
PPT IPS Geografi SMA Kelas X_Bab 5_Atmosfer.pptx_20240214_193530_0000.pdf
PPT IPS Geografi SMA Kelas X_Bab 5_Atmosfer.pptx_20240214_193530_0000.pdfPPT IPS Geografi SMA Kelas X_Bab 5_Atmosfer.pptx_20240214_193530_0000.pdf
PPT IPS Geografi SMA Kelas X_Bab 5_Atmosfer.pptx_20240214_193530_0000.pdfNatasyaA11
 

Último (20)

PUEBI.bahasa Indonesia/pedoman umum ejaan bahasa Indonesia pptx.
PUEBI.bahasa Indonesia/pedoman umum ejaan bahasa Indonesia pptx.PUEBI.bahasa Indonesia/pedoman umum ejaan bahasa Indonesia pptx.
PUEBI.bahasa Indonesia/pedoman umum ejaan bahasa Indonesia pptx.
 
Workshop penulisan buku (Buku referensi, monograf, BUKU...
Workshop penulisan buku                       (Buku referensi, monograf, BUKU...Workshop penulisan buku                       (Buku referensi, monograf, BUKU...
Workshop penulisan buku (Buku referensi, monograf, BUKU...
 
PRESENTASI PEMBELAJARAN IPA PGSD UT MODUL 2
PRESENTASI PEMBELAJARAN IPA PGSD UT MODUL 2PRESENTASI PEMBELAJARAN IPA PGSD UT MODUL 2
PRESENTASI PEMBELAJARAN IPA PGSD UT MODUL 2
 
Teknik Menjawab Kertas P.Moral SPM 2024.pptx
Teknik Menjawab Kertas P.Moral SPM  2024.pptxTeknik Menjawab Kertas P.Moral SPM  2024.pptx
Teknik Menjawab Kertas P.Moral SPM 2024.pptx
 
Pertemuan 3-bioavailabilitas-dan-bioekivalensi.ppt
Pertemuan 3-bioavailabilitas-dan-bioekivalensi.pptPertemuan 3-bioavailabilitas-dan-bioekivalensi.ppt
Pertemuan 3-bioavailabilitas-dan-bioekivalensi.ppt
 
Pembuktian rumus volume dan luas permukaan bangung ruang Tabung, Limas, Keruc...
Pembuktian rumus volume dan luas permukaan bangung ruang Tabung, Limas, Keruc...Pembuktian rumus volume dan luas permukaan bangung ruang Tabung, Limas, Keruc...
Pembuktian rumus volume dan luas permukaan bangung ruang Tabung, Limas, Keruc...
 
Pembahasan Soal UKOM gerontik persiapan ukomnas
Pembahasan Soal UKOM gerontik persiapan ukomnasPembahasan Soal UKOM gerontik persiapan ukomnas
Pembahasan Soal UKOM gerontik persiapan ukomnas
 
Modul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docx
Modul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docxModul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docx
Modul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docx
 
LA PI 2 PE NDIDIKAN GURU PENGGERAK A9 OK
LA PI 2 PE NDIDIKAN GURU PENGGERAK A9 OKLA PI 2 PE NDIDIKAN GURU PENGGERAK A9 OK
LA PI 2 PE NDIDIKAN GURU PENGGERAK A9 OK
 
PPT TEKS TANGGAPAN KELAS 7 KURIKUKULM MERDEKA
PPT TEKS TANGGAPAN KELAS 7 KURIKUKULM MERDEKAPPT TEKS TANGGAPAN KELAS 7 KURIKUKULM MERDEKA
PPT TEKS TANGGAPAN KELAS 7 KURIKUKULM MERDEKA
 
Edukasi Haji 2023 pembinaan jemaah hajii
Edukasi Haji 2023 pembinaan jemaah hajiiEdukasi Haji 2023 pembinaan jemaah hajii
Edukasi Haji 2023 pembinaan jemaah hajii
 
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
 
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptx
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptxadap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptx
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptx
 
modul 1.2 guru penggerak angkatan x Bintan
modul 1.2 guru penggerak angkatan x Bintanmodul 1.2 guru penggerak angkatan x Bintan
modul 1.2 guru penggerak angkatan x Bintan
 
MTK BAB 5 PENGOLAHAN DATA (Materi 2).pptx
MTK BAB 5 PENGOLAHAN DATA (Materi 2).pptxMTK BAB 5 PENGOLAHAN DATA (Materi 2).pptx
MTK BAB 5 PENGOLAHAN DATA (Materi 2).pptx
 
slide presentation bab 2 sain form 2.pdf
slide presentation bab 2 sain form 2.pdfslide presentation bab 2 sain form 2.pdf
slide presentation bab 2 sain form 2.pdf
 
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdf
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdfAKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdf
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdf
 
5. HAK DAN KEWAJIBAN JEMAAH indonesia.pdf
5. HAK DAN KEWAJIBAN JEMAAH indonesia.pdf5. HAK DAN KEWAJIBAN JEMAAH indonesia.pdf
5. HAK DAN KEWAJIBAN JEMAAH indonesia.pdf
 
Panduan Mengisi Dokumen Tindak Lanjut.pdf
Panduan Mengisi Dokumen Tindak Lanjut.pdfPanduan Mengisi Dokumen Tindak Lanjut.pdf
Panduan Mengisi Dokumen Tindak Lanjut.pdf
 
PPT IPS Geografi SMA Kelas X_Bab 5_Atmosfer.pptx_20240214_193530_0000.pdf
PPT IPS Geografi SMA Kelas X_Bab 5_Atmosfer.pptx_20240214_193530_0000.pdfPPT IPS Geografi SMA Kelas X_Bab 5_Atmosfer.pptx_20240214_193530_0000.pdf
PPT IPS Geografi SMA Kelas X_Bab 5_Atmosfer.pptx_20240214_193530_0000.pdf
 

Materi Pengantar Ekonomi Mikro_Kelompok 5

  • 1. PPT PENGENTAR EKONOMI MIKRO Disusun oleh Kelompok 5 : 1. Charisma Bayu Ramadhan (1222100029) 2. Joanne Intania Rut Simunapendi (1222100030) 3. Siti Maisyaroh (1222100034) Dosen Pengampu : Dr. Sigit Sardjono, M.S Universitas 17 Agustus Surabaya
  • 3. Ekonomi Mikro adalah cabang ilmu ekonomi yang mempelajari perilaku dari unit-unit ekonomi individual, seperti: rumah tangga, perusahaan, dan struktur industri. Ekonomi mikro membahas tentang alokasi dan efisiensi sumber daya pasar. Manusia akan mahir serta menguasai cara memanfaatkan ekonomi dengan baik dan benar, sehingga dapat memenuhi kebutuhan hidupnya.  Manusia dapat mengetahui wujud perilaku ekonomi dalam kehidupan nyata, sehingga timbul pemahaman dan kesadaran akan keterbatasan potensi yang dimiliki oleh manusia dan lingkungan.
  • 4. 1. Manfaat dari teori ekonomi yaitu merumuskan pemikiran-pemikiran yang dapat menjelaskan permasalahan-permasalahan yang ada. 2. Teori ekonomi berguna bagi individu atau pun masyarakat dalam mengambil keputusan yang tepat dan terbaik, sehingga pihak-pihak tersebut mampu mengatasi permasalahan yang ada. 3. Untuk menjelaskan suatu peristiwa serta meramalkan keadaan yang belum diketahui. Adam Smith “Ilmu yang mempelajari tingkah laku manusia dalam usahanya untuk mengalokasikan sumber-sumber daya yang terbatas guna mencapai tujuan tertentu”.
  • 5. (DEFINISI) Unsur definisi pada teori ekonomi mikro dapat digunakan untuk merumuskan pemahaman melalui variable - variable (suatu besaran yang nilainya dapat mengalami perubahan) yang sifat hubungannya akan diterangkan dalam teori tersebut. (PEMISALAN ATAU ASUMSI) Unsur pemisalan pada teori ekonomi mikro dapat digunakan untuk memberi gambaran yang lebih sederhana mengenai hubungan suatu peristiwa dengan factor-faktor yang mempengaruhinya (terutama dengan factor-faktor yang terpenting).
  • 6. (HIPOTESIS) Unsur hipotesis pada teori ekonomi mikro dapat digunakan sebagai bahan pertimbangan dengan rumus “jika-maka”. (RAMALAN ATAU PREDIKSI) Unsur ramalan pada teori ekonomi mikro dapat digunakan sebagai landasan dalam merumuskan langkah-langkah perbaikan suatu perekonomian.
  • 7. perekonomian terbuka adalah suatu sistem ekonomi yang di dalamnya terdapat kegiatan ekspor dan impor yang tentunya dilakukan antara satu negara dengan negara lainnya. lainperekonomian terbuka juga disebut sebagai perekonomian empat sektor yang memang mencakup empat kriteria, yaitu rumah tangga, perusahaan, pemerintah, dan luar negeri. Beberapa Penyebab Terjadinya Perdagangan Nasional dalam Sistem Perekonomian Terbuka Sebagai Berikut: • Perbedaan Kondisi Produk. • Menghemat Biaya Produksi. • Perbedaan tingkat selera. • Adanya prinsip perbandingan keunggulan (comparative advantage).
  • 8. 1.Variabel adalah suatu unsur yang penting dalam setiap teori. Sebagai contoh perhatikan peranan variabel dalam teori harga. Teori tersebut pada hakikatnya bertujuan untuk menjelaskan bagaimana harga barang ditentukan. 2.Asumsi sangat sukar untuk menjelaskan sifat-sifat perhubungan di antara berbagai variabel oleh karena kegiatan ekonomi dan kehidupan perekonomian sangat kompleks sifatnya. Suatu peristiwa dipengaruhi oleh berbagai macam faktor, dan menerangkan bagaimana berbagai faktor tersebut akan mempengaruhi peristiwa itu menjadi sangat rumit.
  • 9. 3.Hipotesis adalah suatu pernyataan mengenai bagaimana variabel- variabel yang dibicarakan berkaitan satu sama lain. Hipotesis merupakan pernyataan yang menggambarkan kekadaan pada umumnya wujud. 4.Membuat ramalan merupakan peranan penting lainnya yang dibahas oleh teori ekonomi. Teori ekonomi memberikan dua sumbangan penting di dalam menganalisis kegiatan ekonomi dalam masyarakat.
  • 11. Harga adalah nilai barang dan jasa yang dinyatakan dengan jumlah uang tertentu. Barang dan jasa tersebut mempunyai harga bila barang dan jasa itu mempunyai nilai dan guna. Terbentuknya harga dikarenakan ada dua pihak, yaitu pihak yang memiliki dan bersedia untuk menawarkannya serta pihak yang memerlukan dan bersedia untuk memintanya. Dalam bahasa teori ekonomi, harga terbentuk karena adanya interaksi antara permintaan dan penawaran. Jika permintaan lebih banyak darpada suplai maka harga barang tersebut akan meningkat.
  • 12. 1. Mengadakan keseimbangan antara kebutuhan dengan alat pemuas yang diminta. 2. Dengan adanya harga maka manusia mau tidak mau akan membatasi kebutuhannya sesuai dengan kemampuannya dalam membayar harga barang dan jasa tersebut. Jadi, harga akan bertugas “to cut off demand” (Cassel). 3. Harga juga membagi alat produksi pada berbagai kemungkinan pemakaian. Alat- alat produksi akan dipakai pada sektor yang betul- betul dapat menguntungkan dibandingkan dengan pengorbanan yang diberikan untuk mendapatkan alat-alat tersebut. 4. Harga juga merupakan pembentuk pendapatan berupa upah, bunga modal, serta pendapatan pengusaha dan pemilik sumber.
  • 13. Hukum permintaan menjelaskan terkait sifat hubungan antara permintaan suatu barang dengan harga barang. Hukum permintaan dapat digambarkan secara verbal, grafik, persamaan fungsi atau tabel bilangan Semakin rendah harga suatu barang, semakin banyak jumlah barang tersebut yang diminta. Semakin tinggi harga suatu barang semakin sedikit barang tersebut diminta.
  • 14. Kurva permintaan adalah kurva yang menunjukkan hubungan antara jumlah barang atau jasa yang diminta dengan harga di mana harga sebagai variabel independen dan jumlah barang yang diminta merupakan variabel dependen. Jumlah barang yang biasanya diberikan notasi Q atau X digambarkan pada sumbu horizontal atau absis, sedang harga yang biasanya diberikan notasi P digambarkan pada sumbu vertikal atau ordinat. Kurva itu mungkin terjadi dan segala sesuatu di atas garis itu tidak mungkin terjadi, jika kondisi permintaan diketahui. Jadi kurva permintaan adalah pembatas kondisi. Kurva ini adalah konsep maksimal. Kurva permintaan juga memperlihatkan harga maksimal yang akan dibayar bagi bermacam-macam kuantitas per unit waktu. Kurva permintaan bersifat terus-menerus bersambungan (continuous).
  • 15. Pengecualian ini berupa kasus klasik yang terkenal dengan nama “barang Giffen” atau “keanehan Giffen” (Giffen paradox). Giffen, atau lengkapnya Sir Robert Giffen, adalah seorang ahli ekonomi Inggris pada abad ke-19, yang menemukan pengecualian ini.
  • 16. Hubungan antara harga dan jumlah yang diminta bisa dituliskan berupa fungsi sebagai berikut : Q = F (P) Fungsi ini bisa dituliskan dengan fungsi persamaan permintaan sebagai berikut: Q = a – bP
  • 17. Kenaikan pendapatan berarti kurva permintaan akan bergeser ke kanan Penurunan pendapatan, maka kurva permintaan akan bergeser ke kiri.
  • 18. FAKTOR-FAKTOR YANG MEMENGARUHI PERUBAHAN PERMINTAAN a. Pendapatan Konsumen Kenaikan pendapatan akan cenderung meningkatkan permintaan. Perlu diperhatikan bahwa yang berubah adalah “permintaan”, bukan “jumlah yang diminta”. Artinya bahwa kurva permintaan menunjukkan kuantitas (jumlah) yang diminta lebih besar pada setiap harga sehingga adanya kenaikan pendapatan akan menggeser kurva permintaan ke kanan dan sebaliknya menurunnya pendapatan akan menggeser kurva permintaan ke kiri.
  • 19. b. Harga Barang Terkait Substitusi Dan Komplementer Adanya perubahan harga barang lain juga akan menyebabkan perubahan permintaan. Dalam menggambarkan kurva permintaan selalu dianggap bahwa harga barang itu sendiri yang berpengaruh terhadap jumlah barang yang diminta, sedangkan harga barang tersebut (prices of related goods) dianggap konstan. Ada dua macam barang terkait, yaitu barang substitusi dan barang komplementer. Kedua macam barang tersebut dapat didefinisikan dalam kaitannya dengan perubahan harga tersebut terhadap permintaan akan sesuatu barang.
  • 20. c. Selera Dan Preferensi Konsumen Selera dan preferensi mempunyai arti yang hampir (bahkan) sama dalam menentukan permintaan. Para ekonom tidak banyak membicarakan peranan selera pada perubahan permintaan. Hal ini disebabkan karena para ekonom tidak mampu mendefinisikan dan memberi tolok ukur terhadap selera serta tidak menjelaskan faktor-faktor apa yang menentukan selera. Ringkasnya, karena ada kesulitan dalam pengukuran dan teori tentang perubahan selera maka dianggap bahwa selera konstan, walaupun sebenarnya tidak, khususnya kalau ada pengenalan produk baru di pasar.
  • 21. d. Perubahan Faktor Lain, Misalnya Perubahan Pengharapan Harga Jika ada harapan akan terjadi perubahan harga relatif sangat penting dalam menentukan posisi kurva permintaan. Perubahan ini akibat adanya perubahan selain harga yang ditawarkan.
  • 22. Permintaan suatu komoditi dapat dibedakan atas permintaan individu dan permintaan semua orang dalam pasar. Kurva permintaan pasar diperoleh dari penjumlahan kurva permintaan berbagai individu terhadap barang tersebut pada setiap tingkat harga.
  • 23. Penawaran dapat diartikan dengan “Berbagai kuantitas barang yang akan dijual oleh penjual di pasar dengan berbagai kemungkinan harga, dengan asumsi Keadaan lain dianggap tetap tak berubah”. Penawaran adalah hubungan antara harga dengan kuantitas untuk setiap unit waktu yang akan dijual oleh penjual. Beda antara satu daftar penawaran dengan suatu kurva penjualan sama dengan beda suatu daftar permintaan dengan suatu kurva permintaan.
  • 24. “Jika harga suatu barang/jasa naik maka jumlah barang yang ditawarkan akan bertambah dan sebaliknya jika harga turun maka jumlah barang yang ditawarkan akan berkurang dengan anggapan ceteris paribus.” Hukum penawaran juga dapat dinyatakan sebagai berikut: “Ada hubungan (positif) langsung antara jumlah barang yang ditawarkan dengan harganya dengan anggapan ceteris paribus”. Menggambar kurva penawaran dapat diungkapkan dalam bentuk tabel, bentuk grafik, atau dalam bentuk persamaan matematik.
  • 25. 1. Bentuk Kurva Penawaran yang Tunduk dengan Hukum Penawaran Kurva penawaran memperlihatkan kuantitas maksimal dalam satu unit waktu yang akan dijual oleh penjualdengan berbagai pilihan harga di pasar. Penjual bersedia untuk menerima harga yang lebih tinggi untuk suatu kuantitas terttentu, tetapi mereka tidak akan bersedia menawarkan jumlah tersebut dengan harga yang lebih rendah.
  • 26. 2. Bentuk Kurva Penawaran yang Tidak Tunduk kepada Hukum Penawara Di samping dengan bentuk yang dikatakan tunduk kepada hukum penawaran, sebetulnya da bentuk-bentuk lainnya yang dalam praktik juga banyak kita jumpai kurva-kurva penawaran yang tidak tunduk kepada hukum penawaran. Kurva S3 merupakan kurva penawaran untuk jangka waktu yang sangat pendek, di mana produsen tidak dapat menambah/tidak sempat menambah jumlah produksinya. Penawaran yang seperti itu kita sebut sebagai kurva penawaran seketika atau market short period supply curve, yaitu kurva penawaran untuk jangka waktu yang demikian pendeknya sehingga produsen sama sekali belum mampu untuk menambah atau mengurangi jumlah pemakaian faktor produksi.
  • 28. Jika terjadi perubahan faktor yang memengaruhi permintaan suatu barang akan mendapat respon/reaksi dari konsumen dengan berubahnya jumlah barang yang diminta. Mengukur respon atau reaksi dalam teori ekonomi disebut dengan elastisitas. Semakin elastis permintaannya semakin besar responnya, sebaliknya semakin tidak elastis sifat permintaannya semakin maka semakin kecil responnya. Elastisitas harga permintaan adalah suatu konsep penting yang sering dijumpai dalam analisa ekonomi. Konsep ini sangat penting guna melihat respon adanya perubahan barang yang diminta akibat adanya perubahan faktor-faktor yang mempengaruhinya.
  • 29. 3.2.1 Konsep sifat elastisitas permintaan Sifat elastisitas daru suatu permintaan suatu barang ada 5 macam, yaitu (1) perfect elastic; (2) elastis; (3) unitary elastis; (4) inelastis; (5) perfect inelastic. 3.2.2 Cara mengukur tingkat elastisitas 1. Art elastticity ini mengukur respons (kepekaan) perubahan jumlah barang yang diminta karena adanya perubahan harga. Perubahan harga perubahan jumlah yang diminta mempunyai rentang jarak, seperti terlihat gambar berikut jarak A ke B atau sebaliknya.
  • 30. 2. Point Elasticity Pendekatan ini menghitung tingkat elastisitas dengan waktu titik yang terdapat pada kurve permintaan atau penawaran. Kita dapat memandang pengertian elastisitas secara geometris dan mungkin sampai kepada pemecahan yang jauh lebih sederhana. • Faktor-faktor yang memengaruhi tingkat elastisitas : ada atau tidaknya barang subtitusi • Macam penggunaan : semakin bervariatif penggunaan barangnya • Perbandingan harga barang-barang tersebut dengan pendapatan konsumen Inelastis Sempurna
  • 31. 3.3 Elastisitas Silang (Cross Elastisity) Elastisitas permintaan silang mengukur sampai berapa jauh berbagai barang berhubungan satu sama lain. Untuk menghitung tingkat cross elastisity ini dengan membandingkan presentase perubahan jumlah barang X yang dibeli dengan presentase perubahan harga Y dan ini dapat diformulasikan
  • 32. 3.4 Elastisitas Perlawanan Konsep elastisitas penawaran persis sama dengan konsep elasatisitas permintaan. Dalam elastisitas penawaran tak ada kekacauan yang timbul mengenai tanda koofesien elastisitas, kecuali dalam keadaan yang tak biasa, yaitu mengenai kurva yang miring ke bawah. perubahan harga akan mengakibatkan perubahan jumlah dalam arah yang sama bila kurva penawaran miring kearah kanan atas; jadi X dan P adalah positif keduanya atau negatif keduanya. Oleh sebab itu, koefesien elastisitas selalu positif. Sebagai contoh :
  • 33. 3.5 Elastisitas Pendapatan (Income Elasticity) Elastisitas pendapatan adalah elastisitas yang menunjukkan tingkat kepekaan dari perubahan jumlah barang yang diminta dengan perubahan pendapatan. Konsep elastisitas pendapatan ini dengan asumsi bahwa setiap orang akan menambah/ mengurangi pembelian barang bila pendapatannya berubah 3.5.1 Perubahan Permintaan Barang Lux karena Adanya Kenaikan Income Barang luxury adalah brang yang dibeli dalam jumlah lebih banyak jika pendapatan konsumen bertambah.
  • 34. 3.5.1 Perubahan Permintaan Barang Inferior karena Adanya Kenaikan Income Barang inferior adalah barang yang dibeli dalam jumlah lebih sedikit atau dikurangi jika pendapatan konsumen bertambah.
  • 36. Biaya produksi dapat dicerminkan oleh jumlah uang yang dikeluarkan untuk mendapatkan sejumlah input, yaitu secara akuntasi sama dengan jumlah uang keluar yang tercatat. Biaya dalam pengertian ilmu ekonomi adalah semua beban yang harus dibayar produsen untuk menghasilkan suatu barang sampai barang tersebut siap dikonsumsikan oleh konsumen. Oleh karena itu, besar kecilnya biaya yang dikeluarkan tergantung pada besar kecilnya barang yang diproduksikan.
  • 37. Jangka Pendek Jangka pendek adalah jangka waktu yang sedemikian pendek sehingga pemisahan dapat mengubah jumlah beberapa sumber yang digunakan. Jangka pendek ialah suatu periode produksi di mana salah satu faktor produksi tetap, sedangkan faktor produksi lain berubah- ubah. Jangka Panjang Jangka panjang ialah bila semua faktor produksi berubah- ubah. Dalam kurun waktu yang lebih panjang kemungkinan produsen untuk mengadakan penggantian dan penyesuaian faktor-faktor produksi yang ia gunakan menjadi lebih besar. Di sini terlihat dengan jelas bahwa besarnya biaya produksi untuk menghasilkan sejumlah output tertentu tergantung kepada lamanya.
  • 38. Biaya Implisit merupakan perkiraan jumlah pendapatan yang seharusnya diperoleh apabila sumber daya yang digunakan tersebut digunakan dalam usaha terbaik lainnya. Biaya Alternatif menurut para ekonom mendefinisikan ongkos produksi untuk suatu output tertentu sebagai nilai yang harus dikorbankan (hilang) dan altematif produksi yang menggunakan input di mana input tersebut digunakan untuk memproduksi output tertentu di atas. Biaya Ekplisit adalah biaya nyata diderita dan/atau yang umum dibebankan pada produksi.
  • 39. Berbeda dengan konsep biaya akuntansi, konsep biaya ekonomi atau yang juga sering disebut opportunity cost atau alternative cost yang berarti biaya produksi sebagai produksi lainnya yang dikorbankan akibat penggunaan sumber daya pada produksi yang bersangkutan. Dengan demikian, biaya produksi menurut konsep ini terdiri dan biaya eksplisit dan biaya implisit. Lain halnya pengertian biaya dari sisi sosial, yang diartikan konsep biaya sosial merupakan keseluruhan biaya yang menjadi beban perusahaan maupun yang diderita masyarakat sebagai akibat penggunaan sumber daya untuk menghasilkan produksi tertentu.
  • 40. Teori biaya tradisional adalah teori biaya yang sampai sekarang ini dianut secara luas, yaitu teori biaya dengan kurva biaya total, biaya variabel, dan biaya marginal yang berbentuk U. Dalam bagian ini akan diuraikan teori biaya tersebut dengan pendekatan jangka pendek dan jangka panjang. Teori biaya modern adalah sebagaimana dikemukakan oleh George Stigler pada tahun 1939. Menurut Stigler, perusahaan biasanya memelihara kapasitas cadangan. Cadangan ini dimaksudkan sebagai strategi perusahaan menghadapi perubahan- perubahan ataupun gangguan atas usahanya sehingga dalam jangka pendek, kurva biaya rata-rata bervariabel berbentuk seperti cawan.
  • 42. Permintaan timbul karena konsumen memerlukan manfaat dan barang yang diminta. Manfaat inilah yang dikenal dengan istilah utilitas (utility). Jadi sebenarnya permintaan suatu barang menggambarkan permintaan akan manfaat dan barang tersebut atau dengan kata lain permintaan suatu barang merupakan derifikasi (penurunan) dan manfaat yang diberikan oleh barang tersebut.
  • 43. 1. Nilai penggunaan objektif atau nilai guna ialah kesanggupan suatu barang dan jasa untuk memenuhi keperluan manusia. Sebagai contoh beras (nasi) dapat memenuhi kebutuhan akan makanan. 2. Nilai penggunaan subjektif yaitu arti yang diberikan oleh seseorang kepada suatu barang yang tertentu untuk memuaskan kebutuhannya.
  • 44. 1. Nilai pertukaran objektif, yaitu kemampuan barang dan jasa itu sendiri untuk ditukarkan dengan barang dan jasa lain. 2. Nilai pertukaran subjektif, yaitu arti yang diberikan oleh seseorang kepada suatu barang dan jasa, bertalian dengan kegunaan barang tersebut terhadap dirinya.
  • 45. Hukum Gossen I : Jika pemuasan kebutuhan dijalankan terus-menerus, maka kenikmatannya akan terus-menerus berkurang, sampai akhirnya datang kekenyangan (kejenuhaan). Hukum Gossen II : Tiap-tiap manusia akan berusaha memenuhi berbagai kebutuhannya supaya semua kebutuhannya tersebut dipuaskan dengan seimbang. Berdasarkan pendapat Gossen ini timbullah berbagai teori guna dan kepuasan (marginal utility).
  • 46. Menurut pendekatan ini setiap barang mempunyai daya guna atau utilitas karena barang tersebut pasti mempunyai kemampuan untuk memberikan kepuasan kepada konsumen yang menggunakan barang tersebut. Jadi, apabila seseorang meminta suatu jenis barang, pada dasarnya yang diminta adalah daya guna barang tersebut. Dalam kerangka pendekatan tradisional ini dikenal sekelompok orang yang menganggap bahwa utilitas dapat diukur secara absolut dengan menggunakan unit pengukuran yang disebut dengan “util”.
  • 47. Menurut teori ini kita tidak perlu mengetahui secara absolut besarnya daya guna bagi seorang konsumen. Sebenarnya sudah cukup bila kita mengetahui bahwa konsumen yang akan kita pelajari perilakunya itu adalah seseorang yang mampu membuat order atau urutan-urutan kombinasi barang yang dikonsumsikan berdasarkan besarnya daya guna yang diterimanya. Utuility seseorang mengonsumsi barang dan jasa tidak bisa dinyatakan dengan bilangan numerik, tetapi bisa diungkapkan.
  • 48. Guna Batas (Marginal Utility) Guna batas ialah sumbangan kepuasan yang diberikan oleh barang terakhir yang dimiliki oleh orang tersebut. Setiap orang kemungkinan tidak sama dalam memberi nilai pada barang yang sama. Guna Total (Total Utility) Guna total (total utility) ialah tingkat kepuasan yang diperoleh karena mengonsumen berbagai jumlah barang. Guna total ini akan semakin besar jika barang yang dikonsumsi semakin banyak sampai pada tingkat tertentu .
  • 49. 1. Utility Seseorang Bisa Diukur dengan Uang 2. Berlakunya Hukum Gossen (Law of Diminishing Marginal Utility) 3. Konsumen Bersifat Rasional 1. Asumsi UƟlity Bisa Diukur adalah Pemikiran yang Keliru 2. Marginal UƟlity dari Uang Tidaklah Konstan
  • 50. Berbeda dengan pendekatan classical approach yang kepuasan konsumen bisa diukur dengan numeric, pada pendekatan indifference curve ini kepuasan konsumen tidak bisa diukur tetapi bisa diungkapkan dengan kata-kata. Ungkapan itu bersifat ordinal, yaitu ungkapan lebih enak, lebih baik, lebih suka, dan seterusnya.
  • 51. Agar perilaku konsumen dapat dijelaskan riil, teori indifference curve memerlukan adanya beberapa anggapan (asumsi), yaitu: a. Konsumen selalu bersifat rasional (rationality). b. Nilai guna dari uang bersifat konstan (constant marginal of money). c. Utility dinyatakan secara ordinal. d. Berlakunya hukum tambahan yang semakin lama semakin berkurang (diminishing marginal utility). e. The total utility dari konsumen tergantung dari beberapa komoditi. f. Consistency and transitity of choice.
  • 52. Kombinasi yang akan memberikan guna maksimal bagi konsumen ialah kombinasi yang terletak bagi konsumen antara curve indifference dengan kurva anggaran (budget line), atau apabila yang seharusnya diperbuat sama dengan apa yang diperbuat. Keseimbangan konsumen terjadi dengan jumlah uang tertentu mengonsumsi kombinasi barang yang optimal. 1. Berubahnya Salah Satu dari Harga Barang 2. Berubahnya Pendapatan Konsumen 3. Perubahan Harga pada Barang Normal dan Inferior
  • 54. BENTUK PASAR PERSAINGAN Pengertian Pasar Pengertian pasar secara fisik adalah suatu tempat berkumpulnya para penjual. Sedang pengertian pasar dalam pengertian teori ekonomi adalah tempat bertemunya pembeli dan penjual yang bersepakat mengenai harga dan jumlah yang diperjualbelikan, dengan kata lain terjadinya transaksi jual beli suatu barang. Para ahli ekonomi menggolongkan pasar secara teori ekonomi mikro menjadi empat golongan besar, yaitu: a. Pasar Persaingan Sempurna b. Pasar Persaingan Mnopilistik c. Pasar Monopoli d. Pasar Oligopoli
  • 55. PASAR PERSAINGAN SEMPURNA Pasar persaingan sempurna adalah suatu pasar yang terdapat banyak penjual dan pembeli. Masing-masing penjual dan pembeli tidak dapat memengaruhi harga pasar. Berapa pun jumlah barang yang diperjualbelikan di pasar, harga akan tetap. Oleh karena itu, harga pasar digambarkan oleh garis lurus yang sejajar dengan sumbu horizontal, yaitu sumbu jumlah barang. Dengan demikian, masing-masing penjual di pasar adalah sebagai pengikut harga pasar atau disebut price take
  • 56. Ciri-Ciri Pasar Persaingan Murni/Sempurna Pasar persaingan murni memiliki ciri sebagai berikut: • Jumlah penjual dan pembeli sangat banyak. • Barang yang diperjualbelikan homogen/identik. • Penjual bisa keluar masuk di pasar dengan mudah. • Informasi terhadap pasar sempurna.
  • 57. Periode Jangka Pendek dan Jangka Panjang yang Dialami Perusahaan dalam Persaingan Sempurna 1. Kondisi Perusahaan dalam Persaingan Sempurna dalam Periode Jangka Pendek. 2. Kondisi Perusahaan dalam Persaingan Sempurna dalam Periode Jangka Panjang.
  • 58. Keburukan dan Kebaikan Perusahaan yang Berada dalam Pasar Persaingan Sempurna • Keburukannya Tidak ada inovasi dan membatasi pilihan konsumen. Produk yang diperjualbelikan identik dan perusahaan harus bekerja yang paling efisien agar tidak mengalami kerugian sehingga produk yang diperjualbelikan tidak ada inovasi. • Kebaikannya Adanya alokasi sumber daya yang efisien dan adanya kebebasan bertindak. Persaingan pada perusahaan yang berada dalam persaingan sempurna sangat ketat.Oleh karena itu, agartidak mengalami kerugian perusahaan harus bekerja seefisien mungkin.
  • 59. BENTUK PASAR PERSAINGAN MONOPOLISTIK Pasar persaingan monopolistik adalah pasar yang terdapat banyak penjual dan masing-masing penjual dapat memengaruhi harga dengan jalan deferensiasi produk. Deferensiasi produk atau product differenƟaƟon adalah membedakan dua barang yang sebenarnya sama sehingga menjadi berbeda.
  • 60. TIGA KONDISI YANG BISA DIALAMI PERSAINGAN MONOPOLISTIK 1. Perusahaan dalam Persaingan Monopolistik yang Mendapat Laba Supernormal. 2. Perusahaan dalam Persaingan Monopolistik yang Mendapat Laba Normal. 3. Perusahaan dalam Persaingan MonopolisƟk yang Mendapat Laba Normal
  • 61. AKIBAT PERSAINGAN MONOPOLI TERHADAP OUTPUT DAN HARGA 1. Perubahan Harga Berakibat Perubahan Permintaan yang Besar. 2. Efisiensi Masing-Masing Perusahaan. 3. Promosi Penjualan. 4. Jenis Produk yang Tersedia.
  • 62. BAB X PENENTUAN HARGA PADA PASAR MONOPOLI
  • 63. ARTI MONOPOLI Monopoli adalah suatu keadaan di mana di dalam pasar hanya ada satu penjual sehingga tidak ada perusahaan pesaing. Keadaan seperti ini adalah kasus monopoli murni atau pure monopoly. Produk yang dijual di pasar tersebut tak memiliki barang substitusinya.
  • 64. Ciri-Ciri Pasar Monopoli 1. Pasar Monopoli adalah Industri Satu Perusahan. 2. Tidak Mempunyai Barang Pengganti yang Mirip. 3. Tidak Terdapat Kemungkinan untuk Masuk dalam Industri. 4. Dapat Memengaruhi Penentuan Harga. 5. Promosi Iklan Kurang Diperlukan.
  • 65. Faktor-Faktor yang Menimbulkan Adanya Pasar Monopoli 1. Perusahaan monopoli mempunyaisuatu sumber daya tertentu yang unik dan tidak dimiliki oleh perusahaan lain. 2. Perusahaan monopoli pada umumnya dapat menikmati skala ekonomi (economic of scale) hingga ke tingkat produksi yang sangat tinggi. 3. Monopoli ada dan berkembang melalui undang-undang, yaitu pemerintah memberi hak monopoli kepada perusahaan.
  • 66. HAMBATAN BAGI PERUSAHAAN YANG AKAN MEMASUKI PASAR Bila ada perusahaan baru yang dengan mudah masuk ke dalam industri persaingan murni maka dalam jangka panjang akan ada perusahaan-perusahaan baru lainnya yang masuk ke dalam suatu industri. Akibatnya monopolis tidak lagi bisa memonopoli pasar. Sang Monopolis harus sanggup menghalangi masuknya perusahaan baru bila dia mendapat laba atau kalau dia tidak sanggup maka dia tidak jadi monopolis lagi. Masuknya perusahaan baru akan mengubah keadaan pasar di mana perusahaan itu bergerak.
  • 67. PENENTUAN BESARNYA HARGA DAN OUTPUT Jika suatu perusahaan yang monopolistik menyamakan MR dengan MC-nya, maka pada saat yang sama ia menentukan pula tingkat output dan tingkat harga pasar untuk produknya.
  • 68. POSISI KESEIMBANGAN Seorang produsen monopoli adalah satu-satunya produsen dalam suatu pasar sehingga kurva permintaan yang dihadapinya adalah juga kurva permintaan pasar. Kurva permintaan pasar biasanya menurun dari kiri atas ke kanan bawah, yang berarti bahwa produsen tersebut bisa memengaruhi harga pasar dengan jalan menjual lebih sedikit atau lebih banyak barang produksinya. Dengan demikian, kalau diperbandingkan dengan perusahaan dalam persaingan sempurna, perusahaan monopoli harus menentukan bukan hanya berapa output yang harus ia jual, tetapi juga menentukan berapa harga jual yang bisa menghasilkan keuntungan maksimal baginya
  • 69. Hubungan P, TR, dan MR Penentuan harga dan output dalam keadaan monopoli murni pada dasarnya sama dengan yang berlaku untuk perusahaan dalam persaingan murni bila tujuan perusahaan adalah mencapai laba yang maksimal dicapai pada saat MR = MC. Perbedaan kurva permintaan monopolis dengan persaingan lain adalah jika persaingan sempurna kecondongan kurva permintaannya horizontal, kurva permintaan persaingan monopolis kecondongannya bersifat elastis yang cukup besar dengan kemiringan yang landai
  • 70. KERUGIAN DAN PENGATURAN MONOPOLI 1. Kerugian Adanya Monopoli 1) Output yang Lebih Kecil. 2) Halangan bagi Perusahaan Lain yang Hendak Masuk Pasar. 3) Efisiensi Ekonomi. 4) Promosi Penjualan. 2. Pengaturan Monopoli oleh Pemerintah 1) Pengaturan Harga 2) Pengaturan Harga pada Kasus Monopoli Murni dengan Decrasing Cost 3) Monopoli dan Ekonomi Efisiensi 4) Potensi Manfaat dari Monopoli
  • 71. DISKRIMINASI HARGA Diskriminasi harga dapat dibedakan menjadi tiga macam, yaitu: a. Diskriminasi harga derajat pertama b. Diskriminasi Harga Derajat Kedua c. Diskriminasi Harga Derajat Ketiga
  • 72. Pembagian Pasar Penjualan yang Berbeda Dalam beberapa hal Sang Monopolis dapat dan lebih menguntungkan untuk memecah pasar prodoknya menjadi dua atau lebih pasar. Dalam keadaaan seperti itu dia akan mengenakan harga yang berbeda untuk produknya dalam masing-masing pasar
  • 73. Penetapan Harga Diskriminasi secara Grafik dan Numerik 1. Melihat Penetapan Harga Diskriminasi secara Grafik Diskriminasi harga adalah kebijakan yang dilakukan oleh penjual dengan membeda-bedakan harga jual berdasarkan pasar dan kemampuan pembeli. Produk yang dijual dengan harga berbeda tersebut mempunyai struktur biaya yang sama. 2. Melihat Penetapan Harga Diskriminasi secara Numeri