SlideShare uma empresa Scribd logo
1 de 28
Peranan Sektor Perkayuan Berau
Menuju Pembangunan Hijau
Krystof Obidzinski, Agus Andrianto, Heru Komarudin, Ahmad
Dermawan dan Dody Hernawan
CIFOR Forests and Governance
Struktur Presentasi
0. Sekilas tentang CIFOR
1. Latar belakang
2. Dinamika sektor perkayuan
Berau
3. Status legalitas kayu dan
pengelolaan hutan lestari
4. Pasokan yang tersedia dan
kebutuhan kayu
5. Kebutuhan kayu lokal: legalitas
dan kelestarian
6. Usulan solusi
7. Peraturan daerah sebagai solusi?
C I F O R
Visi
 Menempatkan isu hutan sebagai agenda penting
 Pengakuan terhadap nilai hutan dan kepetingannya bagi masyarakat
dan ekosistem
 Keputusan-keputusan terkait dengan hutan dan masyarakat sekitar
hutan didasarkan pada prinsip-prinsip ilmiah dan tata kelola yang baik,
serta merefleksikan perspektif negara berkembang dan masyarakat
sekitar hutan
Sekilas tentang
Sejarah CIFOR
 Dibentuk pada tahun 1993 sebagai bagian dari
CGIAR
 Berorientasi kebijakan dan multi disiplin
 Topik penelitian utama :
• Kriteria dan indikator
• Penyebab dasar deforetasi
• Desentralisasi
• Perbaikan praktik-praktik logging
• Hutan dan penghidupan masyarakat
• Keuangan dan tata kelola kehutanan
 Strategi penelitian baru disetujui pada tahun
2008
Dimana kami bekerja?
Sebaran lokasi kegiatan
Burkina Faso Cameroon EthiopiaZambiaBrazil Indonesia
Kantor pusat: Bogor, Indonesia
8 kantor regional dan proyek
Lokasi penelitian di lebih dari 30 negara
Peru Kenya Vietnam
 Penelitian komparatif
global
 Sintesis pengetahuan
yang ada
 Review sistematik
 Pengembangan
metode baru
 Kemitraan
 Peningkatan
kapasitas
 Outreach
Bagaimana kami
bekerja?
Pendekatan
Sumberdaya manusia
 250 staff yang berasal dari banyak negara
 Jaringan associate
Portfolio penelitian
 Hutan & Lingkungan
 Hutan & Penghidupan Masyarakat
 Hutan & Tata Kelola
 Kajian isu lintas bidang – Dampak
penelitian
1. Latar Belakang
 Masa depan dan kepentingan pembangunan Kab. Berau
• Pertumbuhan ekonomi
• Pertumbuhan penduduk
• Infrastruktur
 Transisi menuju pembangunan hijau
• Tingat nasional (RAN-GRK)
• Kalimantan Timur (RAD-GRK)
• Kabupaten Berau (BFCP)
 Menyeimbangkan antara kepentingan pembangunan
ekonomi dan kelestarian
 Ketersediaan kayu legal dan lestari
• Sumber kayu dari
IUPHHK-HA masih
dominan,
• Perusahaan 14, tetapi
yang aktif 4-6
• Perusahaan yang aktif
realisasi produksi
rendah (<30%)
• Lebih dari 90% dari
produksi kayu keluar
Kab. Berau
• Kayu produksi
IUPHHK-HA tidak
tersedia untuk industri
lokal
2. Dinamika Sektor Perkayuan Berau
2.1 Pasokan kayu dari IUPHHK-HA
0
100
200
300
400
2009 2010 2011 2012 2013
Thousands
Produksi IUPHHK-HA
• Sumber kayu dari
IUPHHK-HT sangat
potensial untuk
memasok kebutuhan
kayu Kab. Berau
• Standing stock
banyak, tapi tidak
dimanfaatkan secara
maksimal
• Produksi IUPHHK-HT
pertukangan keluar
daerah
• Produksi IUPHHK-HT
pulp sangat potensial
tetapi realisasi
minimimal
2.2 Pasokan kayu dari IUPHHK-HT
Produksi dikirim keluar Berau
Produksi kayu minim ????
-
100
200
300
400
2009 2010 2011 2012 2013
Thousands
Produksi IUPHHK-HT
• Sumber kayu dari
IPK sangat penting
• Produksi berfluktuasi
setiap tahun
• Produk kayu IPK
keluar Kab. Berau
• Kayu IPK di konsesi
batubara banyak
tidak dimanfaatkan
• Angka resmi
produksi IPK jauh di
bawah potensi areal
IPK yang mencapai
250.000 ha
2.3 Pasokan kayu dari IPK dan ISL
0
100
200
300
400
2009 2010 2011 2012 2013
Thousands
Produksi IPK dan ISL
2.4 Kebutuhan kayu IUIPHHK
Kelay,
12,020,
Teluk Bayur,
15,950,
Segah,
4,000.
Sambaliung,1,
100,000
Gn. Tabur,
216,450,
Talisayan,
24,100,
Jenis
demand
(juta m3)
log 0.55
Kbk 4.40
 Persoalan terindikasi diatas
• IUPHHK-HA tidak aktif; produksi rendah,
diperuntukan keluar Berau
• IUPHHK-HT standing stock relatif tinggi,
produksi sedikit.
• ISL punya persoalan sama
 Ada kebutuhan utk menerapkan sistem verifikasi
kayu legal,antara lain SVLK
 SVLK, mandatori untuk seluruh usaha kayu di
Indonesia
 Perkembangan status SVLK di tingkat nasional
(837 pada tahun 2013, sekitar 1050 pada tahun
2015)
 Bagaimana status SVLK di Kabupaten Berau?
3. Perlunya Legalitas Kayu dan
Pengelolaan Hutan Lestari
0
20
40
60
80
100
120
Kaltim Berau Kaltim Berau Kaltim Berau
IUPHHK-HA IUPHHK-HT IUIPHHK
Perkembangan SVLK/PHPL
SVLK/PHPL
No. Perusahaan Luas (ha) Status PHPL/VLK
HPH (IUPHHK-HA)
1 PT. Amindo Wana Persada 43,680
2 PT. Aditya Kirana Mandiri 42,700
3 PT. Mardhika Insan Mulia Unit Kelay 46,080 VLK
4 PT. Karya Lestari 49,123 PHPL
5 PT. Wana Bakti Persada Utama 44,402
6 PT. Sumalindo Lestari Jaya IV 63,550 PHPL
7 PT. Utama Damai Indah Timber 49,250 PHPL
8 PT. Inhutani I Unit Sambarata 106,020 PHPL
9 PT. Inhutani I Unit Labanan 138,210 PHPL
10 PT. Inhutani I Unit Meraang 70,700 PHPL
11 PT. Widya Artha Perdana 14,800
12 PT. Rizki Kacida Reana (Unit II) 55,150 VLK
13 PT. Mardhika Insan Mulia Unit Tabalar 25,630 VLK
14 PT. Aquila Silva 55,300
HTI (IUPHHK-HT)
1 PT. Belantara Pusaka 14,010
2 PT. Sumalindo Alam Lestari I 32,550
3 PT. Tanjung Redeb Hutani 180,330 PHPL
4 PT. Swadaya Perkasa 17,925
Daftar perusahaan IUPHHK-HA/HT di Kabupaten Berau (2015)
Sumber: BP2HP Wilayah XIII Samarinda
No Nama Perusahaan (Kapasitas > 2,000 m3/tahun) Lokasi Pabrik Kapasitas, m3 (sawntimber) Keterangan
1 CV. Cahaya Bintang Ds Dumaring Kec. Talisayan 3,500 Tidak aktif
2 CV. Sungai Berlian Jaya Ds Labanan Kec. Teluk Bayur 6,000 Aktif, SLK
3 CV. Talisayan Gemilang Sei Dumaring Kec. Talisayan 5,800 Aktif
4 CV. Tanjung Prima Lestari Ds Labanan Kec. Teluk Bayur 5,950 Aktif
5 CV. Vina Rizky Lestari Ds Merapun Kec. Kelay 5,200 Aktif
6 Musmin Sawmill Suka Murya Kec. Talisayan 5,000 Tidak aktif
7 PT. Daisy Indah Wood Industries Tidak aktif
8 PT. Paribau Sentosa Ds. Maluang Kec. Gn. Tabur 10,000 Tidak aktif
9 Singkuang Jaya Kp Buyung-buyung Kec. Talisayan 5,800 Tidak aktif
10 UD. Kayu Abadi Ds. Maluang Kec. Gn. Tabur 5,950 Tidak aktif
11 UD. Maluang Raya Ds. Maluang Kec. Gn. Tabur 10,500 Tidak aktif
12 PT. Sumatra Timber Utama Damai Ds. Tasuk Kec. Gn. Tabur
(sawntimber 10,000, plywood
150,000 dan veneer 30,000)
Tidak aktif
13 PT. Kiani Kertas (PT. Kertas Nusantara) Desa Mangkajang Kec. Sambaliung (wood chip 1,091,475) Aktif, SLK
14 KSU Mitra Usaha Abadi Kampung Merapun Kec. Kelay (veneer 6,000) Tidak aktif
No Nama Perusahaan (Kapasitas < 2,000 m3/tahun) Lokasi Pabrik Kapasitas, m3 (sawntimber) Keterangan
1 Abdul Salam Ds. Tunggal Bumi Kec. Talisayan 2,000 Tidak aktif
2 Bumi Segah Subur Makmur Sawmill Ds Gn Sari Kec. Segah 2,000 Tidak aktif
3 KUD Tembudan Lestari Kampung Tembudan 2,000 Tidak aktif
4 Palarudin Sawmill Teluk Sumbang 2,000 Tidak aktif
5 Perdana Nusantara Ds Gurimbang 820 Tidak aktif
6 UD. Rizki Utama Jl Fatahillah RT 02 Labanan Makarti 2,000 Tidak aktif
7 UD. Ulin Jaya Kp. Labanan Jaya 2,000 Tidak aktif
Daftar izin usaha industri primer hasil hutan kayu di Kab. Berau
Sumber: BP2HP Wilayah XIII Samarinda (2015)
 Berdasarkan data resmi,
potensi pasokan kayu cukup
besar
 Pasokan kayu dari berbagai
sumber ditujukan untuk
memenuhi permintaan dari
luar
 Kayu gergajian juga untuk
memenuhi permintaan dari
luar
 Tidak ada angka resmi yang
dapat menggambarkan
kebutuhan kayu lokal Kab.
Berau
 Perlu dasar untuk
mengetahui/mengukur angka
kebutuhan kayu lokal
4. Pasokan yang Tersedia dan
Kebutuhan Kayu
-
100
200
300
400
2009 2010 2011 2012 2013
Thousands
Produksi Log Kab. Berau
IUPHHK-HA
IUPHHK-HT
ISL
-
100
200
300
400
500
2009 2010 2011 2012 2013
Thousands
Konsumsi log Industri
5.1 Gap legalitas (survey CIFOR sektor informal skala kecil)
5. Kebutuhan Kayu Lokal:
Legalitas dan Kelestarian
Kebutuhan Kayu Lokal di Kab. Berau = Kehutanan Informal di Kab. Berau
Jenis
(jumlah terdaftar)
Unit Pekerja langsung
Kebutuhan kayu
bulat/Log (m3)
Nilai ekonomi
(Rp./tahun)
Moulding (23) 56 280
98,400 150 milyarMebel (24) 45 135
Kios kayu (17) 24 96
Produksi kayu
bulat/log
Penggesek 275 1100 110,000 55 milyar
Sumber: Survey CIFOR, 2012
Sebab-sebab terjadinya gap:
o Kayu resmi tidak tersedia, dan kalaupun ada harganya mahal
o Terbatasnya skema untuk memasok kayu legal dan dengan harga
terjangkau
o Lemahnya pengendalian pengangkutan kayu dan industri
o Adanya pungutan liar
o Keengganan untuk membayar pajak
o Terbatasnya informasi tentang perlunya memenuhi standar SVLK
o Lemahnya kemampuan kelembagaan (e.g. ISWA)
o Dll.
Implikasi dari gap:
o Kebutuhan kayu Kab. Berau (misal tahun 2012) terpenuhi dari
pasokan kayu sektor informal
o Produksi kayu sektor informal 110,000 m3 yang berarti memenuhi
kebutuhan 191.576 jiwa (2012)
o Kabupaten terus membangun (e.g kebutuhan infrastuktur dalam
RPJMD) akan mendatangkan banyak orang (migrasi) dan
meningkatkan kebutuhan kayu
o Tekanan untuk membenahi kondisi sektor perkayuan informal
semaking meningkat
o Rencana pembangunan hijau atau rendah karbon (e.g. BFCP, RAD
GRK, SRAP/K REED+)
5.2 Gap kelestarian
• Ada potensi kayu yang besar (legal dan lestari) dari berbagai sumber,
• Potensi kayu besar menjadi modal pembangunan hijau (biomass, bioenergi)
• Mengapa sumberdaya kayu tersebut tidak dimanfaatkan?
• Perlunya pembenahan tata kelola perkayuan (i.e. review, masterplan)
• Berdasarkan Peta Tutupan Lahan, Kementerian Kehutanan (2011)
• IUPHHK-HA Daur 45 th; IHMB IUPHHK-HA, PUP BFMP, CIFOR, FORDA,
• IUPHHK-HT Areal konsesi IUPHHK-HT yang sudah ditanami; potensi Acacia sp, Gmelina sp rerata 100 m3/ha
• IPK potensi +/- 40 m3/ha
Unit
Areal konsesi yang
berhutan (000 ha)
ETAT
(Annual allowable
cutting)
Luas
(000 ha)
Volume
(juta m3)
IUPHHK-HA 15 955 21,2 0,64
IUPHHK-HT 5 154,7 15,5 1,55
Tambang
(IPK)
20 125,7
50,3 2,51
Kebun (IPK) 29 125,6
Peta tutupan lahan Berau
Sumber: Data tutupan lahan 2011 (Kementerian Kehutanan)
6. Usulan Solusi
Sektor kehutanan skala kecil
• Perlunya memformalkan informal sektor, dengan
membedakan kondisi di bagian hulu dan hilir.
Sektor kehutanan skala besar
• Perlu upaya untuk revitalisasi sektor kehutanan
dan industri, mengingat potensi kayu yang besar.
Memformalkan informal sektor di
bagian hulu dan hilir
Hulu
o Skema pengusahaan kayu di
kabupaten?
o Menyediakan skema legal untuk
usaha kayu (e.g. KR,IPHHK)
dan menbuat “rasional” izin
usaha kayu yang sudah ada
o Tertib tata usaha kayu skala
kecil
o Merealisasikan HTR?
Hilir
o Memfasilitasi pendaftaran
usaha kecil
o Menyedikan pembiayaan bagi
yang mau menjadi formal
o Menyediakan depot kayu dari
IUPHHK-HA dan IPK (sebagai
bagian dari kewajiban 5%) yang
dapat dimanfaatkan industri
kecil
o Menetapkan harga patokan
kayu IUPHHK-HA untuk industri
kecil
Revitalisasi sektor kehutanan dan
industri
Hulu
o Perlunya review izin IUPHHK-
HA/HT tidak aktif dan analisis
penyebabnya, dan tindak lanjut
o Perlunya analisis mengapa
produksi minimal padahal
potensi besar
o KPH perlu didukung utk
perencanaan kehutanan yang
lebih handal (e.g. penetapan
etat dan realisasi produksi) &
utk mengamankan kawasan
hutan produksi
Hilir
o Perlunya review IUIPHHK
(industri) tidak aktif dan analisis
penyebabnya, dan tindak lanjut
o Meningkatkan efisiensi
produktivitas industri
o Mendorong investasi ke arah
pemanfataan biomasa untuk
energi yang dapat diperbaharui
o Tujuan penyusunan Perda?
o Apa saja cakupan dalam Peraturan
Daerah?
o Apakah Perda dapat mendorong
pemenuhan aspek legalitas dan
kelestarian sektor kehutanan dan
perkayuan di Kabupaten Berau?
o Tatawaktu penyusunan peraturan
daerah?
o Penyusunan naskah akademik?
o Dukungan para pihak untuk
memastikan produk Perda yang
baik
7. Peraturan Daerah Sebagai
Solusi ?
*Sumber: Foto diunduh dari www.google.com
Terima kasih

Mais conteúdo relacionado

Mais procurados

Kerangka kebijakan yang lebih efektif dalam mendukung sistem produksi dan pem...
Kerangka kebijakan yang lebih efektif dalam mendukung sistem produksi dan pem...Kerangka kebijakan yang lebih efektif dalam mendukung sistem produksi dan pem...
Kerangka kebijakan yang lebih efektif dalam mendukung sistem produksi dan pem...CIFOR-ICRAF
 
PERHUTANAN SOSIAL PADA HUTAN PRODUKSI
PERHUTANAN SOSIAL  PADA HUTAN PRODUKSIPERHUTANAN SOSIAL  PADA HUTAN PRODUKSI
PERHUTANAN SOSIAL PADA HUTAN PRODUKSIAdi Pujakesuma
 
Data Anggaran Dinas Kehutanan Kalimantan Barat 2016 vs Makan Minumnya
Data Anggaran Dinas Kehutanan Kalimantan Barat 2016 vs Makan MinumnyaData Anggaran Dinas Kehutanan Kalimantan Barat 2016 vs Makan Minumnya
Data Anggaran Dinas Kehutanan Kalimantan Barat 2016 vs Makan MinumnyaJARI Indonesia Borneo Barat
 
Final Review misi ADB TA. 2018
Final Review misi ADB TA. 2018Final Review misi ADB TA. 2018
Final Review misi ADB TA. 2018Bagus ardian
 
Paparan Musrenbang 2018
Paparan Musrenbang 2018Paparan Musrenbang 2018
Paparan Musrenbang 2018wedusputih
 
Grand Strategy - Pengelolaan HHBK Unggulan yang Terintegrasi Berbasis Bentang...
Grand Strategy - Pengelolaan HHBK Unggulan yang Terintegrasi Berbasis Bentang...Grand Strategy - Pengelolaan HHBK Unggulan yang Terintegrasi Berbasis Bentang...
Grand Strategy - Pengelolaan HHBK Unggulan yang Terintegrasi Berbasis Bentang...CIFOR-ICRAF
 
Grand Strategi Integrasi Pengelolaan Kayu dan Hasil Hutan Bukan Kayu
Grand Strategi Integrasi Pengelolaan Kayu dan Hasil Hutan Bukan KayuGrand Strategi Integrasi Pengelolaan Kayu dan Hasil Hutan Bukan Kayu
Grand Strategi Integrasi Pengelolaan Kayu dan Hasil Hutan Bukan KayuCIFOR-ICRAF
 
Kajian Kebijakan Kayu dan non-kayu dalam sistem produksi dan pemasaran yang t...
Kajian Kebijakan Kayu dan non-kayu dalam sistem produksi dan pemasaran yang t...Kajian Kebijakan Kayu dan non-kayu dalam sistem produksi dan pemasaran yang t...
Kajian Kebijakan Kayu dan non-kayu dalam sistem produksi dan pemasaran yang t...CIFOR-ICRAF
 
Membangun Ketahanan Ekonomi Regional dan Masyarakat Adat Melalui Hasil Hutan ...
Membangun Ketahanan Ekonomi Regional dan Masyarakat Adat Melalui Hasil Hutan ...Membangun Ketahanan Ekonomi Regional dan Masyarakat Adat Melalui Hasil Hutan ...
Membangun Ketahanan Ekonomi Regional dan Masyarakat Adat Melalui Hasil Hutan ...CIFOR-ICRAF
 
Praktek Baik Program NUSP-2
Praktek Baik Program NUSP-2Praktek Baik Program NUSP-2
Praktek Baik Program NUSP-2Bagus ardian
 
Bahan presentase kepala balai sep 2018
Bahan presentase kepala balai sep 2018Bahan presentase kepala balai sep 2018
Bahan presentase kepala balai sep 2018Adi Pujakesuma
 
Laporan Tubes Evaper IPAL di Wonosari Demak Kel. 12B
Laporan Tubes Evaper IPAL di Wonosari Demak Kel. 12BLaporan Tubes Evaper IPAL di Wonosari Demak Kel. 12B
Laporan Tubes Evaper IPAL di Wonosari Demak Kel. 12BLaras Kun Rahmanti Putri
 
Mangrove management as an essential ecosystem area: A case study from Teluk P...
Mangrove management as an essential ecosystem area: A case study from Teluk P...Mangrove management as an essential ecosystem area: A case study from Teluk P...
Mangrove management as an essential ecosystem area: A case study from Teluk P...CIFOR-ICRAF
 
Pemberitahuan Audit PHPL PT. Diamond Raya Timber
Pemberitahuan Audit PHPL PT. Diamond Raya TimberPemberitahuan Audit PHPL PT. Diamond Raya Timber
Pemberitahuan Audit PHPL PT. Diamond Raya TimberHisam Setiawan
 
Grand design polos palopo
Grand design polos palopoGrand design polos palopo
Grand design polos palopobioxtra
 
Progres Program NSD November 2018
Progres Program NSD November 2018Progres Program NSD November 2018
Progres Program NSD November 2018Bagus ardian
 

Mais procurados (20)

Kerangka kebijakan yang lebih efektif dalam mendukung sistem produksi dan pem...
Kerangka kebijakan yang lebih efektif dalam mendukung sistem produksi dan pem...Kerangka kebijakan yang lebih efektif dalam mendukung sistem produksi dan pem...
Kerangka kebijakan yang lebih efektif dalam mendukung sistem produksi dan pem...
 
PERHUTANAN SOSIAL PADA HUTAN PRODUKSI
PERHUTANAN SOSIAL  PADA HUTAN PRODUKSIPERHUTANAN SOSIAL  PADA HUTAN PRODUKSI
PERHUTANAN SOSIAL PADA HUTAN PRODUKSI
 
Data Anggaran Dinas Kehutanan Kalimantan Barat 2016 vs Makan Minumnya
Data Anggaran Dinas Kehutanan Kalimantan Barat 2016 vs Makan MinumnyaData Anggaran Dinas Kehutanan Kalimantan Barat 2016 vs Makan Minumnya
Data Anggaran Dinas Kehutanan Kalimantan Barat 2016 vs Makan Minumnya
 
Final Review misi ADB TA. 2018
Final Review misi ADB TA. 2018Final Review misi ADB TA. 2018
Final Review misi ADB TA. 2018
 
Paparan Musrenbang 2018
Paparan Musrenbang 2018Paparan Musrenbang 2018
Paparan Musrenbang 2018
 
Grand Strategy - Pengelolaan HHBK Unggulan yang Terintegrasi Berbasis Bentang...
Grand Strategy - Pengelolaan HHBK Unggulan yang Terintegrasi Berbasis Bentang...Grand Strategy - Pengelolaan HHBK Unggulan yang Terintegrasi Berbasis Bentang...
Grand Strategy - Pengelolaan HHBK Unggulan yang Terintegrasi Berbasis Bentang...
 
Grand Strategi Integrasi Pengelolaan Kayu dan Hasil Hutan Bukan Kayu
Grand Strategi Integrasi Pengelolaan Kayu dan Hasil Hutan Bukan KayuGrand Strategi Integrasi Pengelolaan Kayu dan Hasil Hutan Bukan Kayu
Grand Strategi Integrasi Pengelolaan Kayu dan Hasil Hutan Bukan Kayu
 
Kajian Kebijakan Kayu dan non-kayu dalam sistem produksi dan pemasaran yang t...
Kajian Kebijakan Kayu dan non-kayu dalam sistem produksi dan pemasaran yang t...Kajian Kebijakan Kayu dan non-kayu dalam sistem produksi dan pemasaran yang t...
Kajian Kebijakan Kayu dan non-kayu dalam sistem produksi dan pemasaran yang t...
 
Kalsel
KalselKalsel
Kalsel
 
Membangun Ketahanan Ekonomi Regional dan Masyarakat Adat Melalui Hasil Hutan ...
Membangun Ketahanan Ekonomi Regional dan Masyarakat Adat Melalui Hasil Hutan ...Membangun Ketahanan Ekonomi Regional dan Masyarakat Adat Melalui Hasil Hutan ...
Membangun Ketahanan Ekonomi Regional dan Masyarakat Adat Melalui Hasil Hutan ...
 
Praktek Baik Program NUSP-2
Praktek Baik Program NUSP-2Praktek Baik Program NUSP-2
Praktek Baik Program NUSP-2
 
Bahan presentase kepala balai sep 2018
Bahan presentase kepala balai sep 2018Bahan presentase kepala balai sep 2018
Bahan presentase kepala balai sep 2018
 
NSD Kota Kendari
NSD Kota KendariNSD Kota Kendari
NSD Kota Kendari
 
Laporan Tubes Evaper IPAL di Wonosari Demak Kel. 12B
Laporan Tubes Evaper IPAL di Wonosari Demak Kel. 12BLaporan Tubes Evaper IPAL di Wonosari Demak Kel. 12B
Laporan Tubes Evaper IPAL di Wonosari Demak Kel. 12B
 
Mangrove management as an essential ecosystem area: A case study from Teluk P...
Mangrove management as an essential ecosystem area: A case study from Teluk P...Mangrove management as an essential ecosystem area: A case study from Teluk P...
Mangrove management as an essential ecosystem area: A case study from Teluk P...
 
Pemberitahuan Audit PHPL PT. Diamond Raya Timber
Pemberitahuan Audit PHPL PT. Diamond Raya TimberPemberitahuan Audit PHPL PT. Diamond Raya Timber
Pemberitahuan Audit PHPL PT. Diamond Raya Timber
 
Grand design polos palopo
Grand design polos palopoGrand design polos palopo
Grand design polos palopo
 
Progres Program NSD November 2018
Progres Program NSD November 2018Progres Program NSD November 2018
Progres Program NSD November 2018
 
Infografik: Hasil Pemutakhiran TORA Dari Kawasan Hutan_KLHK
Infografik: Hasil Pemutakhiran TORA Dari Kawasan Hutan_KLHK Infografik: Hasil Pemutakhiran TORA Dari Kawasan Hutan_KLHK
Infografik: Hasil Pemutakhiran TORA Dari Kawasan Hutan_KLHK
 
Musrenbang Kecamatan Singkawang Timur 2018
Musrenbang Kecamatan Singkawang Timur 2018Musrenbang Kecamatan Singkawang Timur 2018
Musrenbang Kecamatan Singkawang Timur 2018
 

Destaque

Studi Hubungan Mental Lokal
Studi Hubungan Mental LokalStudi Hubungan Mental Lokal
Studi Hubungan Mental LokalTri Cahyono
 
Proposal kwu
Proposal kwuProposal kwu
Proposal kwuasemki
 
perjanjian sewa rumah
perjanjian sewa rumahperjanjian sewa rumah
perjanjian sewa rumahLegal Akses
 
Perjanjian Usaha Bersama
Perjanjian Usaha BersamaPerjanjian Usaha Bersama
Perjanjian Usaha BersamaLegal Akses
 
Draf Peraturan Perusahaan
Draf Peraturan PerusahaanDraf Peraturan Perusahaan
Draf Peraturan PerusahaanLegal Akses
 
Draf Perjanjian Kerja
Draf Perjanjian KerjaDraf Perjanjian Kerja
Draf Perjanjian KerjaLegal Akses
 

Destaque (8)

Studi Hubungan Mental Lokal
Studi Hubungan Mental LokalStudi Hubungan Mental Lokal
Studi Hubungan Mental Lokal
 
Seri laporan tren kehutanan
Seri laporan tren kehutananSeri laporan tren kehutanan
Seri laporan tren kehutanan
 
Proposal kwu
Proposal kwuProposal kwu
Proposal kwu
 
surat wasiat
surat wasiatsurat wasiat
surat wasiat
 
perjanjian sewa rumah
perjanjian sewa rumahperjanjian sewa rumah
perjanjian sewa rumah
 
Perjanjian Usaha Bersama
Perjanjian Usaha BersamaPerjanjian Usaha Bersama
Perjanjian Usaha Bersama
 
Draf Peraturan Perusahaan
Draf Peraturan PerusahaanDraf Peraturan Perusahaan
Draf Peraturan Perusahaan
 
Draf Perjanjian Kerja
Draf Perjanjian KerjaDraf Perjanjian Kerja
Draf Perjanjian Kerja
 

Semelhante a Peranan Sektor Perkayuan Berau Menuju Pembangunan Hijau

Kejahatanan kehutanan
Kejahatanan kehutananKejahatanan kehutanan
Kejahatanan kehutananSang Edw
 
Paparan ft kamh - 17 februari 2015
Paparan ft kamh - 17 februari 2015Paparan ft kamh - 17 februari 2015
Paparan ft kamh - 17 februari 2015Antonius Marhenanto
 
Walhi Riau Kondisi Dan Tingkat Kerusakan Hutan Di Riau
Walhi Riau   Kondisi Dan Tingkat Kerusakan Hutan Di RiauWalhi Riau   Kondisi Dan Tingkat Kerusakan Hutan Di Riau
Walhi Riau Kondisi Dan Tingkat Kerusakan Hutan Di RiauPeople Power
 
PT. REKI_Tantangan dan Peluang Restorasi Ekosistem di Jambi.pdf
PT. REKI_Tantangan dan Peluang Restorasi Ekosistem  di Jambi.pdfPT. REKI_Tantangan dan Peluang Restorasi Ekosistem  di Jambi.pdf
PT. REKI_Tantangan dan Peluang Restorasi Ekosistem di Jambi.pdfSubditSumberdayaPend
 
GRAND DESIGN PROGRAM HTR KSU AL-AZHIM PALOPO TAHUN 2011
GRAND DESIGN PROGRAM HTR KSU AL-AZHIM PALOPO TAHUN 2011GRAND DESIGN PROGRAM HTR KSU AL-AZHIM PALOPO TAHUN 2011
GRAND DESIGN PROGRAM HTR KSU AL-AZHIM PALOPO TAHUN 2011bioxtra
 
Pengantar diskusi perhutanan sosial dan sdgs desa point 8 dan 9 6 juli 2021 l...
Pengantar diskusi perhutanan sosial dan sdgs desa point 8 dan 9 6 juli 2021 l...Pengantar diskusi perhutanan sosial dan sdgs desa point 8 dan 9 6 juli 2021 l...
Pengantar diskusi perhutanan sosial dan sdgs desa point 8 dan 9 6 juli 2021 l...TV Desa
 
Paparan KPH.pptx
Paparan KPH.pptxPaparan KPH.pptx
Paparan KPH.pptxJoko759291
 
Implikasi Kebijakan Kehutanan
Implikasi Kebijakan KehutananImplikasi Kebijakan Kehutanan
Implikasi Kebijakan KehutananCIFOR-ICRAF
 
THE MONITOR 18 2022_compressed (1).pdf
THE MONITOR 18 2022_compressed (1).pdfTHE MONITOR 18 2022_compressed (1).pdf
THE MONITOR 18 2022_compressed (1).pdfAmirahJPIK
 
THE MONITOR 18 2022_compressed.pdf
THE MONITOR 18 2022_compressed.pdfTHE MONITOR 18 2022_compressed.pdf
THE MONITOR 18 2022_compressed.pdfAmirahJPIK
 
THE MONITOR 18 2022_compressed.pdf
THE MONITOR 18 2022_compressed.pdfTHE MONITOR 18 2022_compressed.pdf
THE MONITOR 18 2022_compressed.pdfAmirahJPIK
 
Panel viii rakornas 2019 - menteri lhk
Panel viii  rakornas 2019 - menteri lhkPanel viii  rakornas 2019 - menteri lhk
Panel viii rakornas 2019 - menteri lhkJoseph Sitepu
 
Paper Concept Jeda Tebang Hutan
Paper Concept   Jeda Tebang HutanPaper Concept   Jeda Tebang Hutan
Paper Concept Jeda Tebang HutanPeople Power
 
P.30 2012 penataan_hasilhutandarihutanhak
P.30 2012 penataan_hasilhutandarihutanhakP.30 2012 penataan_hasilhutandarihutanhak
P.30 2012 penataan_hasilhutandarihutanhakJhon Blora
 
Perusahaan Kayu di Indonesia
Perusahaan Kayu di IndonesiaPerusahaan Kayu di Indonesia
Perusahaan Kayu di Indonesiawaryatiadelia
 
PROPOSAL "PEMBUATAN PABRIK GULA DEXTROSE di LAMPUNG
PROPOSAL "PEMBUATAN PABRIK GULA DEXTROSE di LAMPUNGPROPOSAL "PEMBUATAN PABRIK GULA DEXTROSE di LAMPUNG
PROPOSAL "PEMBUATAN PABRIK GULA DEXTROSE di LAMPUNGWelly Febrianto
 

Semelhante a Peranan Sektor Perkayuan Berau Menuju Pembangunan Hijau (20)

Kejahatanan kehutanan
Kejahatanan kehutananKejahatanan kehutanan
Kejahatanan kehutanan
 
Paparan ft kamh - 17 februari 2015
Paparan ft kamh - 17 februari 2015Paparan ft kamh - 17 februari 2015
Paparan ft kamh - 17 februari 2015
 
Walhi Riau Kondisi Dan Tingkat Kerusakan Hutan Di Riau
Walhi Riau   Kondisi Dan Tingkat Kerusakan Hutan Di RiauWalhi Riau   Kondisi Dan Tingkat Kerusakan Hutan Di Riau
Walhi Riau Kondisi Dan Tingkat Kerusakan Hutan Di Riau
 
PT. REKI_Tantangan dan Peluang Restorasi Ekosistem di Jambi.pdf
PT. REKI_Tantangan dan Peluang Restorasi Ekosistem  di Jambi.pdfPT. REKI_Tantangan dan Peluang Restorasi Ekosistem  di Jambi.pdf
PT. REKI_Tantangan dan Peluang Restorasi Ekosistem di Jambi.pdf
 
GRAND DESIGN PROGRAM HTR KSU AL-AZHIM PALOPO TAHUN 2011
GRAND DESIGN PROGRAM HTR KSU AL-AZHIM PALOPO TAHUN 2011GRAND DESIGN PROGRAM HTR KSU AL-AZHIM PALOPO TAHUN 2011
GRAND DESIGN PROGRAM HTR KSU AL-AZHIM PALOPO TAHUN 2011
 
Pengantar diskusi perhutanan sosial dan sdgs desa point 8 dan 9 6 juli 2021 l...
Pengantar diskusi perhutanan sosial dan sdgs desa point 8 dan 9 6 juli 2021 l...Pengantar diskusi perhutanan sosial dan sdgs desa point 8 dan 9 6 juli 2021 l...
Pengantar diskusi perhutanan sosial dan sdgs desa point 8 dan 9 6 juli 2021 l...
 
Paparan KPH.pptx
Paparan KPH.pptxPaparan KPH.pptx
Paparan KPH.pptx
 
Implikasi Kebijakan Kehutanan
Implikasi Kebijakan KehutananImplikasi Kebijakan Kehutanan
Implikasi Kebijakan Kehutanan
 
Lingkungan Riau
Lingkungan RiauLingkungan Riau
Lingkungan Riau
 
pembatasan iuiphhk
pembatasan iuiphhkpembatasan iuiphhk
pembatasan iuiphhk
 
Hutan tanaman industri (hti)
Hutan tanaman industri (hti)Hutan tanaman industri (hti)
Hutan tanaman industri (hti)
 
THE MONITOR 18 2022_compressed (1).pdf
THE MONITOR 18 2022_compressed (1).pdfTHE MONITOR 18 2022_compressed (1).pdf
THE MONITOR 18 2022_compressed (1).pdf
 
THE MONITOR 18 2022_compressed.pdf
THE MONITOR 18 2022_compressed.pdfTHE MONITOR 18 2022_compressed.pdf
THE MONITOR 18 2022_compressed.pdf
 
THE MONITOR 18 2022_compressed.pdf
THE MONITOR 18 2022_compressed.pdfTHE MONITOR 18 2022_compressed.pdf
THE MONITOR 18 2022_compressed.pdf
 
Panel viii rakornas 2019 - menteri lhk
Panel viii  rakornas 2019 - menteri lhkPanel viii  rakornas 2019 - menteri lhk
Panel viii rakornas 2019 - menteri lhk
 
Paper Concept Jeda Tebang Hutan
Paper Concept   Jeda Tebang HutanPaper Concept   Jeda Tebang Hutan
Paper Concept Jeda Tebang Hutan
 
P.30 2012 penataan_hasilhutandarihutanhak
P.30 2012 penataan_hasilhutandarihutanhakP.30 2012 penataan_hasilhutandarihutanhak
P.30 2012 penataan_hasilhutandarihutanhak
 
Perusahaan Kayu di Indonesia
Perusahaan Kayu di IndonesiaPerusahaan Kayu di Indonesia
Perusahaan Kayu di Indonesia
 
PROPOSAL "PEMBUATAN PABRIK GULA DEXTROSE di LAMPUNG
PROPOSAL "PEMBUATAN PABRIK GULA DEXTROSE di LAMPUNGPROPOSAL "PEMBUATAN PABRIK GULA DEXTROSE di LAMPUNG
PROPOSAL "PEMBUATAN PABRIK GULA DEXTROSE di LAMPUNG
 
Hutan tanaman industri (hti)
Hutan tanaman industri (hti)Hutan tanaman industri (hti)
Hutan tanaman industri (hti)
 

Mais de CIFOR-ICRAF

Delivering nature-based solution outcomes by addressing policy, institutiona...
Delivering nature-based solution outcomes by addressing  policy, institutiona...Delivering nature-based solution outcomes by addressing  policy, institutiona...
Delivering nature-based solution outcomes by addressing policy, institutiona...CIFOR-ICRAF
 
Policy Dialogue Three Key Priorities
Policy Dialogue Three Key PrioritiesPolicy Dialogue Three Key Priorities
Policy Dialogue Three Key PrioritiesCIFOR-ICRAF
 
The Second Roadmap on ASEAN Cooperation towards Transboundary Haze Pollution ...
The Second Roadmap on ASEAN Cooperation towards Transboundary Haze Pollution ...The Second Roadmap on ASEAN Cooperation towards Transboundary Haze Pollution ...
The Second Roadmap on ASEAN Cooperation towards Transboundary Haze Pollution ...CIFOR-ICRAF
 
The role of forest in climate change mitigation: Introduction to REDD+ initia...
The role of forest in climate change mitigation: Introduction to REDD+ initia...The role of forest in climate change mitigation: Introduction to REDD+ initia...
The role of forest in climate change mitigation: Introduction to REDD+ initia...CIFOR-ICRAF
 
REDD+ et marche du carbone. Instrument de developpement ou marche de dupes de...
REDD+ et marche du carbone. Instrument de developpement ou marche de dupes de...REDD+ et marche du carbone. Instrument de developpement ou marche de dupes de...
REDD+ et marche du carbone. Instrument de developpement ou marche de dupes de...CIFOR-ICRAF
 
La RDC dans le paysage des projets et des programmes juridictionnels REDD+
La RDC dans le paysage des projets et des programmes juridictionnels REDD+La RDC dans le paysage des projets et des programmes juridictionnels REDD+
La RDC dans le paysage des projets et des programmes juridictionnels REDD+CIFOR-ICRAF
 
Cadre légal et réglementaire du marché carbone en RDC
Cadre légal et réglementaire du marché carbone en RDCCadre légal et réglementaire du marché carbone en RDC
Cadre légal et réglementaire du marché carbone en RDCCIFOR-ICRAF
 
Exploitation minière artisanale, moyens de subsistance et déforestation dans ...
Exploitation minière artisanale, moyens de subsistance et déforestation dans ...Exploitation minière artisanale, moyens de subsistance et déforestation dans ...
Exploitation minière artisanale, moyens de subsistance et déforestation dans ...CIFOR-ICRAF
 
Qu'est-ce qui influence l'efficacité des interventions de conservation des fo...
Qu'est-ce qui influence l'efficacité des interventions de conservation des fo...Qu'est-ce qui influence l'efficacité des interventions de conservation des fo...
Qu'est-ce qui influence l'efficacité des interventions de conservation des fo...CIFOR-ICRAF
 
Industries miniéres et justice climatique en Afrique centrale : étude de droi...
Industries miniéres et justice climatique en Afrique centrale : étude de droi...Industries miniéres et justice climatique en Afrique centrale : étude de droi...
Industries miniéres et justice climatique en Afrique centrale : étude de droi...CIFOR-ICRAF
 
Enjeux de la future politique forestière de la République Démocratique du Congo
Enjeux de la future politique forestière de la République Démocratique du CongoEnjeux de la future politique forestière de la République Démocratique du Congo
Enjeux de la future politique forestière de la République Démocratique du CongoCIFOR-ICRAF
 
Incentive Scheme for Smallholders
Incentive Scheme for Smallholders Incentive Scheme for Smallholders
Incentive Scheme for Smallholders CIFOR-ICRAF
 
Capacity Building in oil palm trade and sustainability
Capacity Building in oil palm trade and sustainabilityCapacity Building in oil palm trade and sustainability
Capacity Building in oil palm trade and sustainabilityCIFOR-ICRAF
 
Monitoring songbirds' online market
Monitoring songbirds' online market Monitoring songbirds' online market
Monitoring songbirds' online market CIFOR-ICRAF
 
Supporting Farmer Transition to Produce Deforestation-Free Coffee
Supporting Farmer Transition to Produce Deforestation-Free CoffeeSupporting Farmer Transition to Produce Deforestation-Free Coffee
Supporting Farmer Transition to Produce Deforestation-Free CoffeeCIFOR-ICRAF
 
Pathways to sustainable trade and system dynamic simulation
Pathways to sustainable trade and system dynamic simulationPathways to sustainable trade and system dynamic simulation
Pathways to sustainable trade and system dynamic simulationCIFOR-ICRAF
 
Cenários de desmatamento para o Brasil Plataforma REDD BRASIL
Cenários de desmatamento para o Brasil Plataforma REDD BRASILCenários de desmatamento para o Brasil Plataforma REDD BRASIL
Cenários de desmatamento para o Brasil Plataforma REDD BRASILCIFOR-ICRAF
 
A Plataforma REDD+ Brasil: contexto
A Plataforma REDD+ Brasil: contexto   A Plataforma REDD+ Brasil: contexto
A Plataforma REDD+ Brasil: contexto CIFOR-ICRAF
 
Research priorities in seagrass ecosystems to enhance blue carbon as Natural...
Research priorities in seagrass ecosystems to enhance blue carbon  as Natural...Research priorities in seagrass ecosystems to enhance blue carbon  as Natural...
Research priorities in seagrass ecosystems to enhance blue carbon as Natural...CIFOR-ICRAF
 
The role of mangrove blue carbon research to support national climate mitigat...
The role of mangrove blue carbon research to support national climate mitigat...The role of mangrove blue carbon research to support national climate mitigat...
The role of mangrove blue carbon research to support national climate mitigat...CIFOR-ICRAF
 

Mais de CIFOR-ICRAF (20)

Delivering nature-based solution outcomes by addressing policy, institutiona...
Delivering nature-based solution outcomes by addressing  policy, institutiona...Delivering nature-based solution outcomes by addressing  policy, institutiona...
Delivering nature-based solution outcomes by addressing policy, institutiona...
 
Policy Dialogue Three Key Priorities
Policy Dialogue Three Key PrioritiesPolicy Dialogue Three Key Priorities
Policy Dialogue Three Key Priorities
 
The Second Roadmap on ASEAN Cooperation towards Transboundary Haze Pollution ...
The Second Roadmap on ASEAN Cooperation towards Transboundary Haze Pollution ...The Second Roadmap on ASEAN Cooperation towards Transboundary Haze Pollution ...
The Second Roadmap on ASEAN Cooperation towards Transboundary Haze Pollution ...
 
The role of forest in climate change mitigation: Introduction to REDD+ initia...
The role of forest in climate change mitigation: Introduction to REDD+ initia...The role of forest in climate change mitigation: Introduction to REDD+ initia...
The role of forest in climate change mitigation: Introduction to REDD+ initia...
 
REDD+ et marche du carbone. Instrument de developpement ou marche de dupes de...
REDD+ et marche du carbone. Instrument de developpement ou marche de dupes de...REDD+ et marche du carbone. Instrument de developpement ou marche de dupes de...
REDD+ et marche du carbone. Instrument de developpement ou marche de dupes de...
 
La RDC dans le paysage des projets et des programmes juridictionnels REDD+
La RDC dans le paysage des projets et des programmes juridictionnels REDD+La RDC dans le paysage des projets et des programmes juridictionnels REDD+
La RDC dans le paysage des projets et des programmes juridictionnels REDD+
 
Cadre légal et réglementaire du marché carbone en RDC
Cadre légal et réglementaire du marché carbone en RDCCadre légal et réglementaire du marché carbone en RDC
Cadre légal et réglementaire du marché carbone en RDC
 
Exploitation minière artisanale, moyens de subsistance et déforestation dans ...
Exploitation minière artisanale, moyens de subsistance et déforestation dans ...Exploitation minière artisanale, moyens de subsistance et déforestation dans ...
Exploitation minière artisanale, moyens de subsistance et déforestation dans ...
 
Qu'est-ce qui influence l'efficacité des interventions de conservation des fo...
Qu'est-ce qui influence l'efficacité des interventions de conservation des fo...Qu'est-ce qui influence l'efficacité des interventions de conservation des fo...
Qu'est-ce qui influence l'efficacité des interventions de conservation des fo...
 
Industries miniéres et justice climatique en Afrique centrale : étude de droi...
Industries miniéres et justice climatique en Afrique centrale : étude de droi...Industries miniéres et justice climatique en Afrique centrale : étude de droi...
Industries miniéres et justice climatique en Afrique centrale : étude de droi...
 
Enjeux de la future politique forestière de la République Démocratique du Congo
Enjeux de la future politique forestière de la République Démocratique du CongoEnjeux de la future politique forestière de la République Démocratique du Congo
Enjeux de la future politique forestière de la République Démocratique du Congo
 
Incentive Scheme for Smallholders
Incentive Scheme for Smallholders Incentive Scheme for Smallholders
Incentive Scheme for Smallholders
 
Capacity Building in oil palm trade and sustainability
Capacity Building in oil palm trade and sustainabilityCapacity Building in oil palm trade and sustainability
Capacity Building in oil palm trade and sustainability
 
Monitoring songbirds' online market
Monitoring songbirds' online market Monitoring songbirds' online market
Monitoring songbirds' online market
 
Supporting Farmer Transition to Produce Deforestation-Free Coffee
Supporting Farmer Transition to Produce Deforestation-Free CoffeeSupporting Farmer Transition to Produce Deforestation-Free Coffee
Supporting Farmer Transition to Produce Deforestation-Free Coffee
 
Pathways to sustainable trade and system dynamic simulation
Pathways to sustainable trade and system dynamic simulationPathways to sustainable trade and system dynamic simulation
Pathways to sustainable trade and system dynamic simulation
 
Cenários de desmatamento para o Brasil Plataforma REDD BRASIL
Cenários de desmatamento para o Brasil Plataforma REDD BRASILCenários de desmatamento para o Brasil Plataforma REDD BRASIL
Cenários de desmatamento para o Brasil Plataforma REDD BRASIL
 
A Plataforma REDD+ Brasil: contexto
A Plataforma REDD+ Brasil: contexto   A Plataforma REDD+ Brasil: contexto
A Plataforma REDD+ Brasil: contexto
 
Research priorities in seagrass ecosystems to enhance blue carbon as Natural...
Research priorities in seagrass ecosystems to enhance blue carbon  as Natural...Research priorities in seagrass ecosystems to enhance blue carbon  as Natural...
Research priorities in seagrass ecosystems to enhance blue carbon as Natural...
 
The role of mangrove blue carbon research to support national climate mitigat...
The role of mangrove blue carbon research to support national climate mitigat...The role of mangrove blue carbon research to support national climate mitigat...
The role of mangrove blue carbon research to support national climate mitigat...
 

Peranan Sektor Perkayuan Berau Menuju Pembangunan Hijau

  • 1. Peranan Sektor Perkayuan Berau Menuju Pembangunan Hijau Krystof Obidzinski, Agus Andrianto, Heru Komarudin, Ahmad Dermawan dan Dody Hernawan CIFOR Forests and Governance
  • 2. Struktur Presentasi 0. Sekilas tentang CIFOR 1. Latar belakang 2. Dinamika sektor perkayuan Berau 3. Status legalitas kayu dan pengelolaan hutan lestari 4. Pasokan yang tersedia dan kebutuhan kayu 5. Kebutuhan kayu lokal: legalitas dan kelestarian 6. Usulan solusi 7. Peraturan daerah sebagai solusi?
  • 3. C I F O R Visi  Menempatkan isu hutan sebagai agenda penting  Pengakuan terhadap nilai hutan dan kepetingannya bagi masyarakat dan ekosistem  Keputusan-keputusan terkait dengan hutan dan masyarakat sekitar hutan didasarkan pada prinsip-prinsip ilmiah dan tata kelola yang baik, serta merefleksikan perspektif negara berkembang dan masyarakat sekitar hutan Sekilas tentang
  • 4. Sejarah CIFOR  Dibentuk pada tahun 1993 sebagai bagian dari CGIAR  Berorientasi kebijakan dan multi disiplin  Topik penelitian utama : • Kriteria dan indikator • Penyebab dasar deforetasi • Desentralisasi • Perbaikan praktik-praktik logging • Hutan dan penghidupan masyarakat • Keuangan dan tata kelola kehutanan  Strategi penelitian baru disetujui pada tahun 2008
  • 6. Sebaran lokasi kegiatan Burkina Faso Cameroon EthiopiaZambiaBrazil Indonesia Kantor pusat: Bogor, Indonesia 8 kantor regional dan proyek Lokasi penelitian di lebih dari 30 negara Peru Kenya Vietnam
  • 7.  Penelitian komparatif global  Sintesis pengetahuan yang ada  Review sistematik  Pengembangan metode baru  Kemitraan  Peningkatan kapasitas  Outreach Bagaimana kami bekerja? Pendekatan
  • 8. Sumberdaya manusia  250 staff yang berasal dari banyak negara  Jaringan associate
  • 9. Portfolio penelitian  Hutan & Lingkungan  Hutan & Penghidupan Masyarakat  Hutan & Tata Kelola  Kajian isu lintas bidang – Dampak penelitian
  • 10. 1. Latar Belakang  Masa depan dan kepentingan pembangunan Kab. Berau • Pertumbuhan ekonomi • Pertumbuhan penduduk • Infrastruktur  Transisi menuju pembangunan hijau • Tingat nasional (RAN-GRK) • Kalimantan Timur (RAD-GRK) • Kabupaten Berau (BFCP)  Menyeimbangkan antara kepentingan pembangunan ekonomi dan kelestarian  Ketersediaan kayu legal dan lestari
  • 11. • Sumber kayu dari IUPHHK-HA masih dominan, • Perusahaan 14, tetapi yang aktif 4-6 • Perusahaan yang aktif realisasi produksi rendah (<30%) • Lebih dari 90% dari produksi kayu keluar Kab. Berau • Kayu produksi IUPHHK-HA tidak tersedia untuk industri lokal 2. Dinamika Sektor Perkayuan Berau 2.1 Pasokan kayu dari IUPHHK-HA 0 100 200 300 400 2009 2010 2011 2012 2013 Thousands Produksi IUPHHK-HA
  • 12. • Sumber kayu dari IUPHHK-HT sangat potensial untuk memasok kebutuhan kayu Kab. Berau • Standing stock banyak, tapi tidak dimanfaatkan secara maksimal • Produksi IUPHHK-HT pertukangan keluar daerah • Produksi IUPHHK-HT pulp sangat potensial tetapi realisasi minimimal 2.2 Pasokan kayu dari IUPHHK-HT Produksi dikirim keluar Berau Produksi kayu minim ???? - 100 200 300 400 2009 2010 2011 2012 2013 Thousands Produksi IUPHHK-HT
  • 13. • Sumber kayu dari IPK sangat penting • Produksi berfluktuasi setiap tahun • Produk kayu IPK keluar Kab. Berau • Kayu IPK di konsesi batubara banyak tidak dimanfaatkan • Angka resmi produksi IPK jauh di bawah potensi areal IPK yang mencapai 250.000 ha 2.3 Pasokan kayu dari IPK dan ISL 0 100 200 300 400 2009 2010 2011 2012 2013 Thousands Produksi IPK dan ISL
  • 14. 2.4 Kebutuhan kayu IUIPHHK Kelay, 12,020, Teluk Bayur, 15,950, Segah, 4,000. Sambaliung,1, 100,000 Gn. Tabur, 216,450, Talisayan, 24,100, Jenis demand (juta m3) log 0.55 Kbk 4.40
  • 15.  Persoalan terindikasi diatas • IUPHHK-HA tidak aktif; produksi rendah, diperuntukan keluar Berau • IUPHHK-HT standing stock relatif tinggi, produksi sedikit. • ISL punya persoalan sama  Ada kebutuhan utk menerapkan sistem verifikasi kayu legal,antara lain SVLK  SVLK, mandatori untuk seluruh usaha kayu di Indonesia  Perkembangan status SVLK di tingkat nasional (837 pada tahun 2013, sekitar 1050 pada tahun 2015)  Bagaimana status SVLK di Kabupaten Berau? 3. Perlunya Legalitas Kayu dan Pengelolaan Hutan Lestari 0 20 40 60 80 100 120 Kaltim Berau Kaltim Berau Kaltim Berau IUPHHK-HA IUPHHK-HT IUIPHHK Perkembangan SVLK/PHPL SVLK/PHPL
  • 16. No. Perusahaan Luas (ha) Status PHPL/VLK HPH (IUPHHK-HA) 1 PT. Amindo Wana Persada 43,680 2 PT. Aditya Kirana Mandiri 42,700 3 PT. Mardhika Insan Mulia Unit Kelay 46,080 VLK 4 PT. Karya Lestari 49,123 PHPL 5 PT. Wana Bakti Persada Utama 44,402 6 PT. Sumalindo Lestari Jaya IV 63,550 PHPL 7 PT. Utama Damai Indah Timber 49,250 PHPL 8 PT. Inhutani I Unit Sambarata 106,020 PHPL 9 PT. Inhutani I Unit Labanan 138,210 PHPL 10 PT. Inhutani I Unit Meraang 70,700 PHPL 11 PT. Widya Artha Perdana 14,800 12 PT. Rizki Kacida Reana (Unit II) 55,150 VLK 13 PT. Mardhika Insan Mulia Unit Tabalar 25,630 VLK 14 PT. Aquila Silva 55,300 HTI (IUPHHK-HT) 1 PT. Belantara Pusaka 14,010 2 PT. Sumalindo Alam Lestari I 32,550 3 PT. Tanjung Redeb Hutani 180,330 PHPL 4 PT. Swadaya Perkasa 17,925 Daftar perusahaan IUPHHK-HA/HT di Kabupaten Berau (2015) Sumber: BP2HP Wilayah XIII Samarinda
  • 17. No Nama Perusahaan (Kapasitas > 2,000 m3/tahun) Lokasi Pabrik Kapasitas, m3 (sawntimber) Keterangan 1 CV. Cahaya Bintang Ds Dumaring Kec. Talisayan 3,500 Tidak aktif 2 CV. Sungai Berlian Jaya Ds Labanan Kec. Teluk Bayur 6,000 Aktif, SLK 3 CV. Talisayan Gemilang Sei Dumaring Kec. Talisayan 5,800 Aktif 4 CV. Tanjung Prima Lestari Ds Labanan Kec. Teluk Bayur 5,950 Aktif 5 CV. Vina Rizky Lestari Ds Merapun Kec. Kelay 5,200 Aktif 6 Musmin Sawmill Suka Murya Kec. Talisayan 5,000 Tidak aktif 7 PT. Daisy Indah Wood Industries Tidak aktif 8 PT. Paribau Sentosa Ds. Maluang Kec. Gn. Tabur 10,000 Tidak aktif 9 Singkuang Jaya Kp Buyung-buyung Kec. Talisayan 5,800 Tidak aktif 10 UD. Kayu Abadi Ds. Maluang Kec. Gn. Tabur 5,950 Tidak aktif 11 UD. Maluang Raya Ds. Maluang Kec. Gn. Tabur 10,500 Tidak aktif 12 PT. Sumatra Timber Utama Damai Ds. Tasuk Kec. Gn. Tabur (sawntimber 10,000, plywood 150,000 dan veneer 30,000) Tidak aktif 13 PT. Kiani Kertas (PT. Kertas Nusantara) Desa Mangkajang Kec. Sambaliung (wood chip 1,091,475) Aktif, SLK 14 KSU Mitra Usaha Abadi Kampung Merapun Kec. Kelay (veneer 6,000) Tidak aktif No Nama Perusahaan (Kapasitas < 2,000 m3/tahun) Lokasi Pabrik Kapasitas, m3 (sawntimber) Keterangan 1 Abdul Salam Ds. Tunggal Bumi Kec. Talisayan 2,000 Tidak aktif 2 Bumi Segah Subur Makmur Sawmill Ds Gn Sari Kec. Segah 2,000 Tidak aktif 3 KUD Tembudan Lestari Kampung Tembudan 2,000 Tidak aktif 4 Palarudin Sawmill Teluk Sumbang 2,000 Tidak aktif 5 Perdana Nusantara Ds Gurimbang 820 Tidak aktif 6 UD. Rizki Utama Jl Fatahillah RT 02 Labanan Makarti 2,000 Tidak aktif 7 UD. Ulin Jaya Kp. Labanan Jaya 2,000 Tidak aktif Daftar izin usaha industri primer hasil hutan kayu di Kab. Berau Sumber: BP2HP Wilayah XIII Samarinda (2015)
  • 18.  Berdasarkan data resmi, potensi pasokan kayu cukup besar  Pasokan kayu dari berbagai sumber ditujukan untuk memenuhi permintaan dari luar  Kayu gergajian juga untuk memenuhi permintaan dari luar  Tidak ada angka resmi yang dapat menggambarkan kebutuhan kayu lokal Kab. Berau  Perlu dasar untuk mengetahui/mengukur angka kebutuhan kayu lokal 4. Pasokan yang Tersedia dan Kebutuhan Kayu - 100 200 300 400 2009 2010 2011 2012 2013 Thousands Produksi Log Kab. Berau IUPHHK-HA IUPHHK-HT ISL - 100 200 300 400 500 2009 2010 2011 2012 2013 Thousands Konsumsi log Industri
  • 19. 5.1 Gap legalitas (survey CIFOR sektor informal skala kecil) 5. Kebutuhan Kayu Lokal: Legalitas dan Kelestarian Kebutuhan Kayu Lokal di Kab. Berau = Kehutanan Informal di Kab. Berau Jenis (jumlah terdaftar) Unit Pekerja langsung Kebutuhan kayu bulat/Log (m3) Nilai ekonomi (Rp./tahun) Moulding (23) 56 280 98,400 150 milyarMebel (24) 45 135 Kios kayu (17) 24 96 Produksi kayu bulat/log Penggesek 275 1100 110,000 55 milyar Sumber: Survey CIFOR, 2012
  • 20. Sebab-sebab terjadinya gap: o Kayu resmi tidak tersedia, dan kalaupun ada harganya mahal o Terbatasnya skema untuk memasok kayu legal dan dengan harga terjangkau o Lemahnya pengendalian pengangkutan kayu dan industri o Adanya pungutan liar o Keengganan untuk membayar pajak o Terbatasnya informasi tentang perlunya memenuhi standar SVLK o Lemahnya kemampuan kelembagaan (e.g. ISWA) o Dll.
  • 21. Implikasi dari gap: o Kebutuhan kayu Kab. Berau (misal tahun 2012) terpenuhi dari pasokan kayu sektor informal o Produksi kayu sektor informal 110,000 m3 yang berarti memenuhi kebutuhan 191.576 jiwa (2012) o Kabupaten terus membangun (e.g kebutuhan infrastuktur dalam RPJMD) akan mendatangkan banyak orang (migrasi) dan meningkatkan kebutuhan kayu o Tekanan untuk membenahi kondisi sektor perkayuan informal semaking meningkat o Rencana pembangunan hijau atau rendah karbon (e.g. BFCP, RAD GRK, SRAP/K REED+)
  • 22. 5.2 Gap kelestarian • Ada potensi kayu yang besar (legal dan lestari) dari berbagai sumber, • Potensi kayu besar menjadi modal pembangunan hijau (biomass, bioenergi) • Mengapa sumberdaya kayu tersebut tidak dimanfaatkan? • Perlunya pembenahan tata kelola perkayuan (i.e. review, masterplan) • Berdasarkan Peta Tutupan Lahan, Kementerian Kehutanan (2011) • IUPHHK-HA Daur 45 th; IHMB IUPHHK-HA, PUP BFMP, CIFOR, FORDA, • IUPHHK-HT Areal konsesi IUPHHK-HT yang sudah ditanami; potensi Acacia sp, Gmelina sp rerata 100 m3/ha • IPK potensi +/- 40 m3/ha Unit Areal konsesi yang berhutan (000 ha) ETAT (Annual allowable cutting) Luas (000 ha) Volume (juta m3) IUPHHK-HA 15 955 21,2 0,64 IUPHHK-HT 5 154,7 15,5 1,55 Tambang (IPK) 20 125,7 50,3 2,51 Kebun (IPK) 29 125,6
  • 23. Peta tutupan lahan Berau Sumber: Data tutupan lahan 2011 (Kementerian Kehutanan)
  • 24. 6. Usulan Solusi Sektor kehutanan skala kecil • Perlunya memformalkan informal sektor, dengan membedakan kondisi di bagian hulu dan hilir. Sektor kehutanan skala besar • Perlu upaya untuk revitalisasi sektor kehutanan dan industri, mengingat potensi kayu yang besar.
  • 25. Memformalkan informal sektor di bagian hulu dan hilir Hulu o Skema pengusahaan kayu di kabupaten? o Menyediakan skema legal untuk usaha kayu (e.g. KR,IPHHK) dan menbuat “rasional” izin usaha kayu yang sudah ada o Tertib tata usaha kayu skala kecil o Merealisasikan HTR? Hilir o Memfasilitasi pendaftaran usaha kecil o Menyedikan pembiayaan bagi yang mau menjadi formal o Menyediakan depot kayu dari IUPHHK-HA dan IPK (sebagai bagian dari kewajiban 5%) yang dapat dimanfaatkan industri kecil o Menetapkan harga patokan kayu IUPHHK-HA untuk industri kecil
  • 26. Revitalisasi sektor kehutanan dan industri Hulu o Perlunya review izin IUPHHK- HA/HT tidak aktif dan analisis penyebabnya, dan tindak lanjut o Perlunya analisis mengapa produksi minimal padahal potensi besar o KPH perlu didukung utk perencanaan kehutanan yang lebih handal (e.g. penetapan etat dan realisasi produksi) & utk mengamankan kawasan hutan produksi Hilir o Perlunya review IUIPHHK (industri) tidak aktif dan analisis penyebabnya, dan tindak lanjut o Meningkatkan efisiensi produktivitas industri o Mendorong investasi ke arah pemanfataan biomasa untuk energi yang dapat diperbaharui
  • 27. o Tujuan penyusunan Perda? o Apa saja cakupan dalam Peraturan Daerah? o Apakah Perda dapat mendorong pemenuhan aspek legalitas dan kelestarian sektor kehutanan dan perkayuan di Kabupaten Berau? o Tatawaktu penyusunan peraturan daerah? o Penyusunan naskah akademik? o Dukungan para pihak untuk memastikan produk Perda yang baik 7. Peraturan Daerah Sebagai Solusi ? *Sumber: Foto diunduh dari www.google.com

Notas do Editor

  1. Ass wr wb Pertama-tama kami panjatkan puji syukur kehadiran Tuhan YME yang telah melimpahkan karunia dan hidayahNya sehiangga kita bisa bersama-sama berkumpul pada pagi hari ini di ruang rapat ini. Yth Bapak Ketua Komisi II DPRD Kabupten Berau dan yang terhomat Bapak/Ibu Anggota DRPD yang kami mulyakan. Atas nama CIFOR, kami ingin menyampaikan ucapan terima kasih kepada Pimpinan DPRD dan khususnya kepada ketua Komisi II yang telah memberikan kesempatan kepada kami untuk ikut memberikan masukan terhadap inisiatif dewan dalam rangka menata sektor perkayuan di Kabupaten Berau. Sebelumnya kami ingin memperkenalkan tim CIFOR dll. Materi yang akan kami sampaikan adalah terkait dengan penelitian kami yang berlangsung antara tahun 2011-2013 yang lalu (SVLK dukungan EU) serta beberapa analisis pada beberapa tahun terakhir. Sebelum melangkah lebih lanjut, izinkan kami untuk terlebih dahulu menyampaikan sekilas tentang CIFOR (lembaga penelitian).
  2. Some of our most important partnerships are with the host governments of the countries where we work. So most important of all is the Government of Indonesia, which has been our host ever since CIFOR was founded in 1993. Host Country Agreement with Ministry of Foreign Affairs Technical cooperation with Ministry of Forestry (MOU with FORDA) “No surprises” policy Indonesia forestry roundtables Seconded researchers
  3. Global comparative research Global comparative study on REDD+: project funded by NORAD Synthesizing existing knowledge Example Developing new methods Example Capacity building Research on capacity-building needs – e.g., analysis of Indonesia’s Reforestation Fund Capacity-building for research – integration into research agendas of forestry research institutes 67 graduate students currently associated with CIFOR
  4. Number of international & regional recruited staff : 66 With 45 in HQ Indonesia and 21 outside Indonesia   Number of national recruited staff : 127 With 108 in HQ Indonesia, and 19 outside Indonesia     National Staff  Indonesian : 108 Burkinabe : 4 Cameroonian : 14 Peru : 1  
  5. What we re
  6. Layout: Closing Slide Variation: none