Penguatan Pemahaman ISO 9001-2015 SMK Negeri 5 Bandung-Shr.pdf

Created by H. Erfi Ilyas, WA 0813 4327 9488, Email: erfiilyas@yahoo.com, Blog: erfiilyas.blogspot.com
Workshop Penguatan Pemahaman dan
Komitmen Penerapan
SMM ISO 9001:2015
Bagi Guru dan Staf
SMK Negeri 5 Bandung
Tanggal, 15 s.d 16 November 2021
Prepared by
Dr. Erfi Ilyas
Widyaiswara P4TK BMTI Bandung - retired
Dosen Politeknik TEDC Bandung
ISO 9000, ISO 21001, & ISO 37001 Consultant
Lead auditor ISO 9000 & ISO 21001

Erfi Ilyas Koto
Lahir di Padang Panjang, Sumatera Barat
pada tanggal 24 Juli 1960
Anak pertama dari lima bersaudara
Agama Islam
Alamat Rumah
Komplek Puri Cipageran Indah I Blok D 186
Cipageran - Cimahi, 40511
Tel (022) 664 3015 HP : 081 22 333 712, WA 0813 4327 9488
Email : erfiilyas@yahoo.com
Blog: erfiilyas.blogspot.com
Pekerjaan
Widyaiswara - retired
Dosen
ISO 9000. ISO 21001, & ISO 37001 Consultant
Lead auditor ISO 9000 & ISO 21001

SD Tamat tahun 1973
Pendidikan Formal
SMP Tamat tahun 1976
SMA Tamat tahun 1980
S1 (FPTK IKIP Padang) Tamat tahun 1984
S2 (STIE-IE, ARS Int) Tamat tahun 1999
S3 (Doktor Ilmu Ekonomi Unpar Bandung) Tamat tahun 2013

2. Refrigeration Skill Upgrading Program,
Box Hill College, Melbourne - Australia, 1986
Training
1. Metodologi Pengajaran Teknik, PPPG Teknologi Bandung, 1985
3. Applied Educational Research,
HIE Australia- PPPG Teknologi Bandung, 1987
4. Yunior Programmer, ITKB Bandung, 1988
5. Introduction to Electro-pneumatic, FESTO Jakarta, 1991
6. Technicians Behavior in Industrial Development,
CPSC Manila- Philippines, 1994
7. Management of TVET Institutions, DSE Mannheim, Germany,2001
8. ISO Awareness and Documentation, PE- International,2002
9. ISO Internal Auditor, PE- International, 2003
10. Lead Auditor ISO 9001:2000, QED Corporation Ltd, 2004
11. ISO 9001:2015, TUV Rheinland, 2016
12. Asesor Calon Kepala Sekolah, LPPKS, 2016

2. PT. Gizindo Prima Nusantara (Indofood Group), Padalarang
Trainer
Pengalaman industri
1. PT. Denso Indonesia, Jakarta
Training Consultant
3. PT. Arutmin (BHP Minerals) Indonesia, Balikpapan
Training Consultant, Trainer
4. PT. Nusahalmahera Minerals (Newcrest, Ltd), Maluku Utara
HRD and Training Consultant, Trainer
5. PT. Indorama Synthetics, Purwakarta
Trainer
6. PT. Dirgantara Indonesia (SBU ATEC), Bandung
Competence Standard Consultant

Pengalaman sebagai Konsultan SMM ISO
9001:2000, ISO 9001:2008, dan ISO 9001:2015
Memiliki pengalaman sebagai konsultan sistem manajemen
mutu ISO 9001:2008 dan ISO 9001:2015 pada puluhan
organisasi (SMK, Perguruan Tinggi, Pusdiklat, P4TK, Lembaga
Penjaminan Mutu Pendidikan, Balai Diklat Industri, dan
Pemerintah Daerah)

Pengalaman sebagai Technical Expert /Auditor
Memiliki pengalaman melakukan audit 1st Stage and 2nd
Stage Audit, Follow Up Audit, dan Repeat Audit pada
berbagai organisasi mulai dari SMK, SMA, Perguruan Tinggi,
Pusdiklat, Balai Diklat, Puslitbang, Pemerintah Daerah,
Satker Kementerian, KBRI Copenhagen & Bangkok,
Kontraktor, Industri Telekomunikasi, Industri Elektronik,
Peternakan dan Perkebunan.

Sesi Materi
1 Review Esensi SMM ISO 9000
2 Dokumentasi SMM ISO 9000
3
Peningkatan Implementasi
SMM ISO 9000
Agenda

1 Menguatnya pemahaman peserta terhadap esensi
standar SMM ISO 9001:2015 dan terbangunnya
komitmen yang lebih baik dalam penerapannya
pada seluruh kegiatan pelaksanaan tupoksi
2 Tersusunnya dokumen SMM ISO 9001:2015,
mencakup:
a. Sasaran Mutu;
b. Pengelolaan Risiko,
Output

Barang siapa yang menempuh perjalanan
untuk menuntut ilmu,
maka Allah SWT memudahkan jalan baginya
menuju surga.
(HR Muslim)
Hadits (Menuntut Ilmu)
Barang siapa keluar mencari ilmu pengetahuan,
maka ia berada di jalan Allah sehingga ia pulang.
(HR Tarmidzi)

YANG HEBAT DIDUNIA INI
BUKANLAH DIMANA KITA BERDIRI,
MELAINKAN
KEMANA KITA MENUJU
KE ARAH MANA KITA BERUBAH DAN
MELANGKAH
Oliver Wendell Holmes

Kenapa harus berubah dan
terus melangkah?

Seandainya pun
Kita berada di jalur yang
benar, Kita akan tergilas
kalau Kita hanya duduk
saja disana
Hukum lingkungan
Tetap dan Pasti
Yang tetap adalah perubahan dan
yang pasti adalah ketidakpastian

Approx. 1.1 million certifications to ISO 9001
worldwide
BUT
It’s about more than just “certification”
“Certification to ISO 9001” should be a
result of a well-implemented quality
management system!
Dr Nigel H Croft Chairman of ISO/ TC 176/ SC 2 (Quality
Systems)

Kenapa terdapat
banyak ragam
penerapan ISO 9000 ?
ISO 9000 tidak dilihat dari
perspektif yang sebenarnya
dan implementasi sistem lebih
diutamakan untuk
kepentingan sertifikasi bukan
peningkatan kinerja
organisasi
Pebedaan
Persepsi
karena
kurangnya
pemahaman

Masalah penerapan SMM ISO 9000
1. Konsep SMM ISO 9000 tidak dipahami
secara utuh
2. Rendahnya komitmen manajemen
puncak terhadap SMM ISO 9000.
3. Rendahnya dukungan dan
keterlibatan unsur pimpinan
4. Penyiapan dokumen dan bukti
implementasi lebih difokuskan untuk
kepentingan audit bukan untuk
kepentingan organisasi

Tujuan Pembahasan
Menguatnya pemahaman peserta terhadap esensi
standar Sistem Manajemen Mutu (SMM) ISO
9001:2015 serta terbangunnya komitmen untuk
melakukan perbaikan dan meningkatkan
penerapannya pada seluruh kegiatan pelaksanaan
tugas pokok dan fungsi organisasi
Setelah berakhirnya pembahasan ini diharapkan :

Lingkup pembahasan
1. Review Esensi SMM ISO 9000
• Sekilas tetang ISO, Organisasi ISO, dan ISO
9000
• Konsep Mutu
• Prinsip Manajemen Mutu ISO 9000 versi 2015
• Pendekatan proses ISO 9000 versi 2015
• Klausul ISO 9001:2015
2. Dokumentasi SMM ISO 9000
• Pendahuluan
• Kebijakan Mutu
• Sasaran Mutu
• Pedoman Mutu
• Prosedur
• Manajemen risiko

Lingkup pembahasan
3. Peningkatan Implementasi SMM ISO 9000
• Aspek kunci penerapan SMM ISO 9000
• Sukses implementasi SMM ISO 9000
• Etos kerja
• Penerapan SMM ISO 9000 tingkat individu

1
Review Esensi
SMM ISO 9000

ISO ?
ISO 9000
?
Apa itu ISO ......
1. Sekilas tentang ISO, Organisasi ISO, dan ISO 9000

Apakah ISO itu?
• ISO Bukan singkatan melainkan sebuah kata
• Diambil dari Bahasa Yunani
ISO = Sama (isobar, isotop, isotherm, isocost)
• Digunakan untuk nama organisasi dan
nama standar
Indonesia
Nama organisasi : BSN (Badan Standardisasi Nasional)
Nama standar : SNI (Standar Nasional Indonesia)

Apakah Organisasi ISO itu?
the International Organization for Standardization
162 members
20 500
International Standards
100
new standards each month
More than
100 000 experts
333
technical committees
• Organisasi internasional untuk standardisasi,
merupakan federasi dunia badan-badan
standar nasional (National Standards
Bodies)
• Didirikan tahun 1947, berkedudukan di
Jenewa, Swiss
• Non-governmental organization yang
independen
• Tugas : Menghasilkan perjanjian
internasional yang diterbitkan menjadi
standar internasional
ISO/TC 176 → ISO 9000
ISO/TC 207 → ISO 14000
ISO/TC 283 → ISO 45001
ISO/TC 309 → ISO 37001
PC 288 → ISO 21001

ISO Mission
ISO develops high quality voluntary International
Standards which facilitate international exchange of
goods and services, support sustainable and
equitable economic growth, promote innovation and
protect health, safety and the environment
Recognized and respected worldwide, and used by
organizations as an integral component of
sustainable development

Dreaming of Sustainable Future
Economic
Growth
“Profit”
Social
Responsibility
“People”
Environmental
Integrity
“Planet”
Sustainable
Development

Apakah ISO 9000 itu?
ISO 9000
adalah standar
Sistem Manajemen Mutu
(Quality Management System)
ISO 9000 bukanlah standar produk
ISO 14000
adalah standar
Sistem Manajemen
Lingkungan
(SML/EMS)
ISO 45001
adalah standar
Sistem Manajemen
Kesehatan dan
Keselamatan Kerja
(SMK3)

Integrated
System
SMM
ISO 9000 or
ISO 21001
SML
ISO 14000
SMK 3
ISO 45001
Sistem Terintegrasi

Standar Sistem Manajemen
Management
System
Standar
ISO 9001
QMS
ISO
14001
EMS
ISO
45001
OH&SMS
ISO
27001
ISMS
ISO
37001
ABMS
ISO
22000
FSMS
ISO
50001
EgMS

IMS
ISO
9001 or
21001
ISO
14001
ISO
37001
ISO
27001
ISO
45001
Others
Sistem Manajemen Terintegrasi

Quality Management System (QMS)
QMS
part of a management system with regard to quality
Bagian dari sistem manajemen berkaitan dengan mutu
SMM
Definisi menurut ISO 9000:2015
set of interrelated or interacting elements of an organization
to establish policies and objectives, and processes to
achieve those objectives
Seperangkat elemen organisasi yang saling terkait atau
berinteraksi untuk menetapkan kebijakan dan sasaran dan
proses-proses untuk mencapai sasaran tersebut

PENGAWAS
SEKOLAH
DINAS
PENDIDIKAN
KEPALA
SEKOLAH
GURU
SISWA
TAS
PENDIDIKAN
BERMUTU
Harmoni

ISO 9000
Versi 1987
ISO 9000
Versi 1994
ISO 9000
Versi 2000
EVOLUSI
STANDAR ISO 9000
Focused on
Quality
Control via
Retroactive
Checking &
Corrective
Action
Emphasized
Quality
Assurance
via Preventive
Action
Introduced
continuous
process
improvement
ISO 9000
Versi 2008
How to
manage
organization
for sustained
success
ISO 9000
Versi 2015
Introduced
risk based
thinking

Seri ISO 9000 versi 2015
Quality Management System -
Fundamental and Vocabulary
Quality Management System -
Requirements
Quality management – Quality of an
organization – Guidance to achieved
sustained succes.
Guidelines for auditing
management system
ISO 9000:2015
ISO 9001:2015
ISO 9004:2018
ISO 19011:2018
Supported
Document
ISO/TS 9002:2016
Quality management system –
Guidelines for the application of ISO
9001:2015

Tujuan QMS ISO 9000
to enhance customer satisfaction through the
effective application of the system, including
processes for improvement of the system and
the assurance of conformity to customer and
applicable statutory and regulatory requirement
Meningkatkan kepuasan pelanggan melalui
penerapan sistem secara efektif, termasuk
proses perbaikan sistem dan kepastian
kesesuaiannya dengan persyaratan pelanggan
serta undang-undang dan peraturan yang
berlaku

Pelanggan (Customer )
Pelanggan Internal
Tenaga edukatif (Guru, instruktur),
Tenaga administrasi, Laboran, dsb
Pelanggan Eksternal
Pelanggan Primer
Peserta didik
Pelanggan Sekunder
Orang tua, pengguna lulusan,
pemerintah dan masyarakat
Who is
customer?
person or organization
that could or does receive
a product or a service that
is intended for or required
by this person or
organization

Who is customer
A Customer is the most importance visitor on our
premises. He is not dependent on us, We are
dependent on him. He is not an interruption in our
work. He is the purpose of it. He is not an outsider to
our business. He is part of it. We are not doing him
a favour by serving him. He is doing us a favour by
giving an opportunity to do so.
(Mahatma Gandhi, qtd in Sharma)

Kenapa Customer Satisfaction itu penting?
We exist
because of customer
Customer Satisfaction
Quality Product
Quality Service
Price
Provision of resources
• Human Resources
• Infrastructure
• Work environment
Quality Management System ISO 9001:2015

ISO 9000
“managament tool untuk mengarahkan dan
mengendalikan organisasi dalam hal mutu”

Management System (MS)
MS In other words:
System should be results focused
A “documented system” – NOT a
“system of documents”
Hardware
(equiptment)
Humanware
(people)
Software
(methods/QMS)
Interact within the processes
IMPORTANT:
System should not be “carved in
stone”
Should allow flexibility and agility to:
seize opportunities as they arise
adapt to the risks posed by the
ever-changing business context

Quality Management System (QMS)
Quality Management System
Committed top management
Competent people Good environment
Calibrated equipment Documented information
Risk management Monitoring & measurement
Internal audit
Correctio Corrective action
Management review, etc etc etc
Satisfaction
Conforming
Product &
service
Effectiveness = “Ability
to achieve planned results
Efficiency = “Achieve
planned results with
minimum resources

Mutu ?
Apa itu mutu ............
2. Konsep Mutu

Pengertian Mutu
Philip B. Crosby
Mutu adalah memenuhi persyaratan
(conformance to requirement)
W.E. Deming
Mutu adalah memenuhi kebutuhan pelanggan
(meeting customer need)
Mutu adalah totalitas karakteristik suatu produk
yang Menunjang kemampuannya untuk
memuaskan kebutuhan yang dispesifikasikan
atau ditetapkan
ISO 8402
Mutu adalah kepuasan pelanggan

ISO 8402
Totalitas karakteristik
suatu produk yang
menunjang
kemampuannya untuk
memuaskan kebutuhan
yang dispesifikasikan
atau ditetapkan
ISO 9000:2015
Derajat yang dicapai
oleh karakteristik yang
melekat pada suatu
objek dalam mememuhi
persyaratan
Pengertian Mutu
Merujuk pada entitas
tertentu
yaitu Produk
Tidak merujuk pada
entitas tertentu

T
E
R
R
A
Komunikasi yang baik, kemudahan untuk di-
hubungi, memahami kebutuhan pelanggan
dan adaya perhatian pribadi
Penampilan fisik sekolah, fasilitas, penampilan
guru, sarana komunikasi dan lain sebagainya
Kemampuan memberikan pelayanan sesuai
dengan yang dijanjikan secara bertanggung jawab
dan akurat
Pengelola sekolah memiliki kemampuan, kesopanan
kredibilitas dan sifat dapat dipercaya serta adanya
jaminan keamanan terhadap program pendidikan
yang ditawarkan
Kemauan yang ikhlas untuk membantu pelanggan
(siswa, orang tua dan masyarakat) dan memberi-
kan pelayananan dengan cepat dan tanggap
Dimensi Mutu Pelayanan (Parasuraman, 1990)
angible
mpathy
esponsiveness
eliability
ssurance

A comprehensive and fundamental rule or belief, for
leading and operating an organization, aimed at
continually improving performance over the long term
by focusing on customers while addressing the needs
of all other interested parties
(Hoyle, 2003)
Quality Management Principle
is defined as
3. Quality Management Principles

ISO 9001:2008
1. Customer focus
2. Leadership
3. Involvement of people
4. Process approach
5. System approach to management
6. Continual improvement
7. Factual approach to decision
making
8. Mutually benefial suplier relationship
ISO 9001:2015
1. Customer Focus
2. Leadership
3. Engagement of People
4. Process Approach
5. Improvement
6. Evidence-based Decision Making
7. Relationship Management
QMP 2015
ISO 21001
3. Quality Management Principles

MATTER,
ENERGY,
INFORMATION
e.g. in the form
of product,
service,
decision
MATTER,
ENERGY,
INFORMATION
e.g. in the form
of materials,
resources,
requirement
4. Process Approach
Inputs Outputs
Activities
Starting point End point
PREDECESSOR
PROCESSOR
e.g. at providers
(internal or external)
at customers,
at other relevant
interested parties
Possible control and
check points to monitor
and measure performnace
SUBSEQUENT
PROCESSES
e.g. at customer
(internal or external)
at other relevant
interested parties
Sources of inputs Receivers of Outputs
Schematic representation of the elements of single process

“SIPOC” ANALYSIS
Identify your “Customers” (C)
- Vital Few
Determine the “Output” (O)
you deliver to your customers to satisfy them
Identify your “suppliers” (S)
- who do you depend on for things
Determine the “Inputs” (I)
you get from the suppliers that you need
Identify your “Processes” (P)
- that add value
- that converse the “inputs” to “outputs”
C
O
P
I
S
4. Process Approach

Representation of the structure of this International Standard in PDCA cycle
Customer
satisfaction
Products and
services
Results of
the QMS
Organization
and its context
(4)
Customer
requirements
Needs and
expectations of
relevant
interested
parties (4)
Quality Management System (4)
Supprt &
Operation
(7,8)
Performance
evaluation
(9)
Planning
(6)
Leadership
(5)
Improvement
(10)
Plan Do
Check
Act
ISO 9001:2015
4. Process Approach

Perbaikan berlanjut dari sistem manajemen mutu
Tanggungjawab
manajemen
Pengukuran,
analisis dan
perbaikan
Realisasi
produk
Manajemen
Sumber daya
Pelanggan
Kepuasan
Pelanggan
Persyaratan produk
Masukan Keluaran
ISO 9001:2008
4. Process Approach

Plan
▪ What to do?
▪ How to do?
Do
Do what was
planned
Check
Did things happen
According to plan?
Act
How to improve
Next time?
Roda Deming (PDCA Cycle)

Plan
Establish the objectives of the system and its
processes, and the resources needed to deliver
results in accordance with customers’ requirements
and the organization’s policies, and identify
and address risks and opportunities;
Do
Implement what was planned
Monitor and (where applicable) measure processes
and the resulting products and services against
policies, objectives, requirements and planned
activities, and report the results
Check
Take actions to improve process performance, as
necessary
Act
Roda Deming (PDCA Cycle)

5. Klausul ISO 9001:2015
1. Scope
2. Normative reference
3. Terms and definitions
4. Context of the organization
5. Leadership
6. Planning
7. Support
8. Operation
9. Performance evaluation
10. Improvement
4,5,6
7,8
9
10
ISO 9001:2015

2
Dokumentasi
SMM ISO 9000

1. Pendahuluan
Berdasarkan NOTE pada Klausul 7.5.1 Standar ISO
9001:2015, dokumentasi SMM ditentukan oleh:
- the size of organization and its type of
activities, processes, products and
services;
- the complexity of processes and their
interactions;
- the competence of persons.
Hal apa yang menentukan dokumentasi suatu organisasi?

Dokumen yang disyaratkan oleh standar ISO 9001:2015
klausul 7.5.1 terdiri dari:
a) documented information required by
this International Standard;
b) documented information determined by
the organization as being necessary
for the effectiveness of the quality
management system.
1. Pendahuluan

1. Pendahuluan
Dokumen yang secara eksplisit disyaratkan oleh
standar ISO 9001:2015 diantaranya adalah
sebagai berikut:
a) Scope of the quality management system (Lingkup
sistem manajemen mutu,
b) Business processes (Proses bisnis)
c) Quality policy (Kebijakan mutu)
d) Quality objectives (Sasaran mutu)
e) Operation planning (Perencanaan operasi)
f) Control of production and service provision
(Pengendalian produksi dan penyediaan jasa)

1. Dokumen yang terkait langsung dengan persyaratan
ISO 9001:2015
• Kebijakan mutu
• Sasaran mutu
• Pedoman mutu yang mencakup: Lingkup sistem manajemen mutu,
proses bisnis, perencanaan operasi, pengendalian produksi dan
penyediaan jasa, isu-isu internal dan eksternal, identifikasi pemangku
kepentingan dan persyaratannya, matriks komunikasi)
• Prosedur Manajemen mutu (SOP MM) yang terdiri dari: prosedur
pengendalian dokumen, pengendalian rekaman, audit internal dan
tindakan korektif, manajemen risiko dan survei kepuasan pelanggan
• Pengelolaan risiko
1. Pendahuluan
Untuk tujuan penerapan, dokumen SMM ISO
9001:2015 sebaiknya mencakup:

2. Dokumen internal yang merupakan evidence
pemenuhan terhadap persyaratan ISO 9001:2015
• Prosedur (SOP AP) proses-proses SMM
• Uraian jabatan
• Standar kompetensi
• Matriks kompetensi
• Rencana strategis
• Dokumen internal lainnya terkait dengan penyelenggaraan
pendidikan (Kurikulum, RPP, Panduan/Pedoman, Administrasi
Guru, dll)
1. Pendahuluan

Kebijakan mutu
Sasaran mutu
Pedoman mutu
Prosedur
1. Pengendalian dokumen
2. Pengendalian arsip
3. Audit internal
4. Tindakan Korektif
Pengelolaan risiko
Dokumen tersendiri
Menguraikan spesifikasi SMM dan menjelaskan
link dengan existing document seperti; renstra,
prosedur, panduan, peraturan, dll
Dokumen tersendiri
Dokumen tersendiri, action plan disatukan dengan
program kerja tahunan
Pengelolaan Dokumen ISO 9001:2015
1. Pendahuluan
5. Manajemen risiko
6. Survei kepuasan pelanggan
7. SOP AP untuk menjalankan proses
proses SMM

Uraian jabatan
Standar kompetsni
Matriks kompetensi
Dokumen tersendiri, disusun berdasarkan regulasi
Dokumen tersendiri, untuk guru penilaian
diperoleh dari nilai PKG
Dokumen tersendiri, disusun berdasarkan regulasi
Pengelolaan Dokumen ISO 9001:2015
1. Pendahuluan

Menurut ISO/TR 10013:2001 Klausul 5.1 dokumen sistem
manajemen mutu harus dikembangkan oleh orang yang
terlibat dan bertanggung jawab terhadap proses dan
kegiatan yang akan didokumentasikan
a) Dokumen yang disusun betul-betul memenuhi
persyaratan dan ketentuan yang berlaku
terhadap proses dan kegiatan tersebut.
b) Mendorong tumbuhnya “sense of involvement”
dan “ownership”
Manfaatnya
1. Pendahuluan
Siapa yang harus menyusun dokumen?

Secara praktis langkah-langkah penyusunan dokumen
adalah sebagai berikut:
1. Identifikasi kebutuhan
dokumen
2. Menetapkan format dan
kodefikasi dokumen
3. Mengumpulkan informasi dan
dokumen acuan (referensi)
4. Menyusun draft dokumen
1. Pendahuluan

5. Melakukan uji coba
dokumen
6. Verifikasi dan validasi
dokumen
7. Penggandaan dan
distribusi dokumen
8. Sosialisasi dan
penggunaan dokumen.
1. Pendahuluan

2. Kebijakan Mutu (Quality Policy )
Quality Policy
Policy related to quality
(Kebijakan yang berkaitan dengan mutu)
Policy → intentions and direction of an organization as
formally expressed by its top
management
Menurut ISO 9000:2015

Note ISO 9000:2015
Note 1 Generally the quality policy is consistent with
the overall policy of the organization, can be aligned
with the organization’s vision and mission and
provides a framework for setting of quality objectives
Note 2 Quality management principles presented in
this International Standard can form a basis for the
establishment of quality policy

• Merupakan pernyataan resmi dari manajemen
puncak berkenaan dengan arah dan tujuan kinerja
mutu (quality performance) yang hendak dicapai;
• Menjadi landasan atau acuan perumusan sasaran
mutu dan pengembangan dokumen lainnya.
• Menjadi landasan atau acuan bagi seluruh anggota
organisasi dalam menjalankan kehidupan
berorganisasi.
Fungsi Kebijakan Mutu
Bisa diibaratkan seperti pembukaan undang-undang
dasar pada sebuah negara.

• a clear understanding of the context of the
organization, including current performance of its
management system and the needs and
expectations of its relevant interested parties;
• The organization’s strategic direction, based on its
mission, vision, guiding principles and cores values;
• the level and type future improvements need for the
organization to be successful.
• The expected degree of customer satisfaction;
• Resources need to meet intended results;
• The potential contributions of relevant interested
parties
Bahan pertimbangan penetapan kebijakan mutu
ISO/TS 9002:2016

3. Sasaran Mutu (Quality Objective)
Quality Objective
Objective related to quality
Objektif yang berkaitan dengan mutu
Objective → result to be achieved
Hasil yang ingin dicapai
Definisi quality objective menurut ISO 9000:2015

Note ISO 9000:2015
Note 1 quality objectives are generally based on the
organization’s quality policy.
Note 2 Quality objectives are generally specified for
relevant functions, levels and processes in the
organization

Why is quality objectives necessary?
If you don’t know where you are going, any destination will do?
Without quality objectives there can be no
improvement and no means of measuring how
well you are doing
(Hoyle, 2001)

“ The gretatest danger for most of us is not
that our aims is too high and we miss it,
but that it is too low and we reach it !”
Michelangelo

Perumusan Sasaran Mutu
S
M
A
R
T
Objectives should specify what they want to
achieve
pecific
easurable
chievable
ealistic
Ime-bound
We should be able to measure whether the
objectives are met or not
Objectives should be achievable with
resources that can be made available
Objectives should be realistic in the context of
the current climate and the current and
projected workload
What is the time frame to achieve the set
objectives?

Characteristics of Effective Goals
(Locke & Latham, 1990)
1. Specific goals
2. Relevant goals
3. Challenging goals
4. Goal commitment
5. Goal Participation
6. Goal feedback

Contoh
No Pernyataan Periode
Pemantauan
Metode Pengukuran Target
01 Pengerjaan ulang
(rework rate)
Setiap bulan Jumlah produk cacat
dibagi dengan total
produksi
2%
02 Produktifitas
perakitan per unit
produk
Setiap bulan Jumlah produksi dibagi
dengan total waktu
produksi
35 menit
03 Indeks kepercayaan
guru dan staf
terhadap manajemen
Setiap enam bulan Jumlah nilai seluruh
item penilaian dibagi
dengan jumlah
frekuensi penilaian
4,5 pada
skala 1 - 5
SASARAN MUTU
TAHUN 2018
Example

ACTION PLAN
OBJECTIVES
GOALS
MISSION
VISION
Who is going to do
What, When and How
Using what resources
Quantitative targets for
specific function/areas
Qualitative targets for
specific function/areas
Destination Statement
What business are we in
Why we exist
Where are we going
What do we want to become
Piramida Visi
Quality objective
Sasaran mutu

Perumusan Sasaran Mutu
Sumber perumusan sasaran mutu
1. Rencana strategis (Renstra) khususnya indikator
kinerja utama (IKU) dan indikator kinerja kunci (IKK)
2. Janji kinerja atau ketetapan kinerja
4. Identifikasi masalah mutu
3. Hasil-hasil pemantauan dan pengukuran (evaluasi
diri, kepuasan pelanggan, akreditasi, dll)

Teknis Perumusan Sasaran Mutu
No Sumberdaya,
Proses/Kegiatan,
Produk/Layanan,
Current Condition Requirement,
standar, or
expected result
Sasaran
Mutu
Ya Tidak
Unit Kerja : …………………………

Teknis Perumusan Sasaran Mutu
(Analisis Dampak Cakupan Urgensi)
No Masalah mutu
Nilai Nilai
Total
Skala
Prioritas
Dampak Cakupan Urgensi
Unit Kerja : …………………………
Contoh grade nilai : 1-10
Example

4. Pedoman Mutu (Quality Manual )
Quality Manual
Specification for the quality management system of
an organization
Spesifikasi sistem manajemen mutu
suatu organisasi
Pedoman Mutu
Definisi pedoman mutu menurut ISO 9000:2015

Note ISO 9000:2015
Note 1 quality manual can vary in detail and format to
suit the size and complexity of an individual
organization.

• Menurut Mark Kaganov (2009) pedoman mutu (quality
manual) merupakan top-level document of a quality
management system. Serupa dengan “konstitusi” dari
sebuah negara atau “manifesto” dari sebuah partai.
• Menurut David Hoyle (2001) sebagai top-level document,
pedoman mutu merupakan deskripsi sistem yang
menguraikan bagaimana sebuah organisasi dikelola.
Sebagai sarana untuk menunjukkan bagaimana seluruh
proses saling berhubungan dan bagaimana proses-proses
tersebut secara kolektif mengantarkan output dari suatu
bisnis.
Apa itu pedoman mutu?

Kegunaan Pedoman Mutu menurut David Hoyle (2001)
antara lain adalah:
▪ Sarana untuk mengkomunikasikan visi, nilai, misi,
kebijakan dan sasaran organisasi.
▪ Sarana untuk menunjukkan bagaimana sistem
dirancang.
▪ Sarana untuk menunjukkan hubungan antara
proses-proses yang ada dalam organisasi
▪ Sarana untuk menunjukkan siapa berbuat apa
▪ Alat bantu pelatihan karyawan baru.
▪ Alat analisis potensi perbaikan
▪ Sarana untuk memperagakan ketaatan terhadap
regulasi dan standar eksternal

Persyaratan Pedoman Mutu (Quality Manual)
Dalam standar ISO 9001:2015 tidak ada lagi persyaratan
khusus untuk pedoman mutu
Paling tidak pedoman mutu memuat:
• Panduan teknis bagaimana organisasi merespon dan
menerapkan setiap klausul
• Menguraikan interaksi dan interelasi esensi setiap klausul
dengan sistem dan dokumen yang sudah eksis
• Lingkup sistem manajemen mutu organisasi
• Proses bisnis berikut operasi setiap proses
• Perencanaan operasi
• Pengendalian produksi dan penyediaan jasa
• Informasi lain yang sekiranya bermanfaat bagi karyawan

Persyaratan Pedoman Mutu (Quality Manual)
Dalam standar ISO 9001:2015 tidak ada lagi persyaratan
khusus untuk pedoman mutu
Lampiran pedoman mutu paling tidak memuat:
• Struktur organisasi
• Daftar SOP
• Tigas pokok dan fungsi unit kerja
• Peta Proses Bisnis
• Tabel analisis SIPOC
• Isu isu internal dan eksternal
• Identifikasi kebutuhan dan harapan pemangku kepentingan
• Matriks komunikasi

• Pahami makna dan esensi setiap klausul standar ISO
9001:2015.
• Identifikasi sistem dan dokumentasi yang sudah eksis
terkait dengan esensi klausul tersebut
• Rumuskan apa dan dengan cara bagaimana organisasi
memenuhi persyaratan tersebut serta tetapkan link dengan
dokumen yang sudah eksis
Pendekatan penyusunan pedoman mutu:
1. Pendekatan klausul ISO 9001:2015
2. Pendekatan proses bisnis
Pendekatan klausul ISO 9001:2015

Clause 4.1
Understanding the
organization and its
context
Renstra
Analisis SWOT
PEDOMAN
MUTU
EXISTING
DOCUMENT
Clause 5.3
Organization roles,
resp. & authorities
Analisis jabatan
Informasi jabatan
Example

5. Prosedur (Procedure)
Procedure
specified way to carry out an activity or a process
cara tertentu untuk melaksanakan suatu kegiatan
atau proses
Prosedur
Definisi prosedur menurut ISO 9000:2015
process
set of interrelated or interacting activities that use inputs to deliver an
intended result
Seperangkat kegiatan yang saling terkait atau berinteraksi satu sama
lain yang menggunakan input untuk memberikan hasil yang diharapkan

Definisi prosedur menurut Permen PAN & RB No 35-2012
Standar Operasional Prosedur adalah serangkaian instruksi
tertulis yang dibakukan mengenai berbagai proses penyelenggaraan
aktivitas organisasi, bagaimana dan kapan harus dilakukan, dimana
dan oleh siapa dilakukan.
Standar Operasional Prosedur Administrasi
Pemerintahan (SOP AP) adalah standar operasional prosedur
dari berbagai proses penyelenggaraan administrasi pemerintahan yang
sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku.
Administrasi pemerintahan adalah pengelolaan proses
pelaksanaan tugas dan fungsi pemerintahan yang dijalankan oleh
organisasi pemerintah

Apa itu prosedur?
Dokumen yang menjelaskan secara rinci tata cara,
tahapan dan ketentuan-ketentuan yang harus
dipedomani dalam melaksanakan suatu kegiatan atau
proses.
Apa yang harus dilakukan?
Siapa yang harus melakukan?
Kapan harus dilakukan?
Dimana dilakukan?
Dengan cara apa dilakukan?

Kapan suatu kegiatan atau proses harus dibuatkan
prosedurnya?
Secara eksplisit tidak ada lagi persyaratan prosedur dalam
ISO 9001:2015.
Prosedur perlu disusun bila:
1. Disyaratkan oleh peraturan perundang-undangan
yang berlaku
2. Ketiadaan prosedur berdampak terhadap mutu dan
kepuasan pelanggan
3. Berpotensi menimbulkan masalah karena
perbedaan persepsi tata cara melakukan kegiatan
atau proses tersebut.

Prosedur yang sebaiknya disusun terkait langsung
dengan persyaratan ISO 9001:2015, antara lain
2. Prosedur pengendalian arsip
3. Prosedur Audit Internal
4. Prosedur Tindakan Korektif
1. Prosedur pengendalian dokumen
5. Prosedur Pengelolaan Risiko
6. Survei Kepuasan Pelanggan

Teknis Penyusunan Prosedur
1. Pahami esensi tuntutan persyaratan standar dan
esensi proses yang akan dibuatkan prosedurnya
2. Identifikasi kegiatan-kegiatan untuk menjalankan
proses tersebut
3. Identifikasi penanggung jawab dan cara melakukan
masing-masing kegiatan
4. Lakukan analisis interdepedensi masing-masing
kegiatan (activity precedence diagram)
5. Susun diagram alir
6. Deskripsikan setiap kegiatan sesuai diagram alir
menggunakan kalimat yang operasional.

ISO 9000:2015
Effect of uncertainty – Pengaruh ketidakpastian
ISO 31000:2018
Effect of uncertainty on objectives – Pengaruh
ketidakpastian terhadap tujuan
“penilaian risiko” adalah kegiatan penilaian atas
kemungkinan kejadian yang mengancam
pencapaian tujuan dan sasaran Instansi
Pemerintah
PP No 60 Tahun 2008
Definisi Risiko (Risk)
6. Manajemen Risiko

Effect
a deviation from the expected – positive or negative
Efek adalah deviasi dari yang diharapkan - positif
atau negative
A postive deviation arising from a risk can
provide an opportunity
Uncertainty
the state, even partial, of deficiency of information
related to, understanding or knowledge of, an event,
its consequence and likelihood.
Keadaan (bagian keadaan) berkenaan dengan
ketidakcukupan informasi yang terkait dengan,
pemahaman atau pengetahuan tentang suatu
peristiwa, konsekuensi dan kemungkinannya
Definisi Risiko (Risk)

ISO 31000:2018
coordinated activities to direct and control an
organization with regard to risk
kegiatan terkoordinasi untuk mengarahkan dan
mengendalikan organisasi terkait dengan risiko
suatu pendekatan terstruktur dalam mengelola
ketidakpastian yang berkaitan dengan ancaman
terhadap pencapaian tujuan, termasuk: penilaian
risiko, pengembangan strategi untuk mengelolanya
dan mitigasi risiko melalui penggunaan dan
pemberdayaan sumberdaya
Definisi Manajemen Risiko (Risk management)
6. Manajemen Risiko

Cause and effect diagram
6. Manajemen Risiko

3. Melakukan evaluasi terhadap efektifitas
tindakan yang direncanakan untuk menghadapi
risiko (mitigasi risiko)
2. Merenecanakan tindakan untuk menghadapi
risiko (mitigasi risiko) dan peluang
1. Mengidentifikasi risiko dan peluang
Tuntutan persyaratan terkait Risiko (Klausul 6.1)
6. Manajemen Risiko

6.1 Action to adress risk and opportunities
(Tindakan untuk menghadapi risiko dan peluang)
Tujuan “risk management” menurut ISO/TS 9002:2016
• to prevent nonconformities, including nonconforming outputs,
• to determine opportunities that might enhance customer
satisfaction or
• to achieve an organization’s quality objectives
Techniques
• FMEA (Failure Mode and Effects Analysis)
• FMECA (Failure Mode, Effects and Criticality Analysis)
• HCCP (Hazards Analysis and Critical Control Points
• SWIFT (Structured What If Technique)
6. Manajemen Risiko

Rujukan dan panduan
1. PP No 60 Tahun 2008 tentang Sistem Pengendalian Interen
Pemeritah (SPIP)
2. Perka BPKP No PER–688/K/D4/2012 tentang Pedoman
Penilaian Risiko di Lingkungan Instansi Pemerintah
3. Permendikbud No 66 Tahun 2015
4. Peraturan Gubernur masing masing provinsi - Kepgub Jabar No
900/Kep.964-Inspt/2016
5. ISO 31000:2018 Risk Management – Guidelines
6. ISO/TS 9002:2016 - Guidelines for the application of ISO
9001:2015
6. Manajemen Risiko

Kemungkinan (Likelihood)
6. Risk management
Level Keterjadian Penjelasan
1 Rendah Tidak pernah/jarang terjadi
2 Sedang Kemungkinan terjadinya risiko sedang
3 Tinggi Kemungkinan terjadi risiko tinggi/hampir pasti
Permendikbud No 66-2015

Dampak (Cosequence)
6. Risk management
Level Keterjadian Penjelasan
1 Rendah Memiliki pengaruh yang rendah terhadap para
pemangku kepentingan, strategi dan aktivitas
operasional.
2 Sedang Memiliki pengaruh yang sedang terhadap para
operasional
3 Tinggi Memiliki pengaruh yang tinggi terhadap para
operasional
Permendikbud No 66, 2015

Dampak
3
Risiko Tinggi
(Mitigasi &
Kendalikan)
Risiko Tinggi
(Mitigasi &
Kendalikan)
Risiko Tinggi
(Mitigasi &
Kendalikan)
2
Risiko Sedang
(Kendalikan)
Risiko Sedang
(Kendalikan)
Risiko Tinggi
(Mitigasi &
Kendalikan)
1
Risiko rendah
(Terima)
Risiko rendah
(Terima)
Risiko Sedang
(Kendalikan)
1 2 3
Kemungkinan
Klasifikasi Risiko
6. Risk management
Permendikbud No 66-2015

3
Peningkatan Implementasi
SMM ISO 9000

1. Aspek Kunci SMM ISO 9000?
Kenerja Organisasi
(Organizational performance)
Hardware
(Equipment)
Humanware
(People)
Software
(management
systems)

Kepemiminan
dan
komitmen
QMS (SMM)
Kebijakan Mutu
Sasaran mutu
Prosedur, dll
Sumber Daya
Prasarana
Personel
Lingkungan
Interface
(Bidang Temu)
organisasi dg
pelanggan
1. Aspek Kunci SMM ISO 9000?

3K
Konsekuen
Konsisten
Komitmen
Kunci Sukses Implementasi (3K)
2. Sukses Implementasi SMM ISO 9000

1. Affective Commitment
2. Continuance Commitment
3. Normative Commitment
Terkait dengan komitmen terhadap organisasi Allen & Meyer
(1990) membedakan komitmen atas:
Komitmen (Commitment )
KBBI
Perjanjian; kontrak, Keterikatan untuk melakukan sesuatu

Komitmen yang didasarkan pada adanya ikatan bathin dengan
entitas objek komitmen.

Komitmen yang didasarkan pada pertimbangan
kalkulatif untung rugi

Komitmen yang didasarkan pada “employee’s moral
obligation”

Faktor-faktor yang mempengaruhi
Job Commitment
Commitment is influenced by:
Job Satisfaction
Job Dissatisfaction
Personal investment
Career Alternatives
Moreira et al

KBBI
Tetap (tidak berubah-ubah); taat asas; ajek, selaras; sesuai
Berpegang teguh pada prinsip yang telah disepakati secara
ajek (istiqomah)
KBBI
berwatak teguh, tidak menyimpang dari apa yang sudah
diputuskan.
Konsisten
Konsekuen

Implementasi SMM ISO
9001:2015 harus taat
asas atau berpegang
teguh, dan tidak
menyimpang dari sistem
(dokumentasi) yang telah
ditetapkan
2. Sukses Implementasi SMM ISO 9000
Ingat !!!

“A lot of people know what
to do, but only a few of
them do what they know…”
They know what to do
They know why to do
They know how to do
But
They didn’t do
Human resources problem
WHY
Etos Kerja &
Profesionalitas
Yang rendah
3. Etos Kerja

3. Etos Kerja
Seperangkat sikap dan perilaku
kerja yang didasarkan pada
prinsip moral dan keyakinan serta
cara pandang yang khas dan
spesifik terhadap hakikat kerja.
Pengertian etos kerja
Etos kerja Islami Etos kerja yang berakar pada nilai-nilai
ajaran Islam
Khas dan
spesifik
Etos kerja Jepang, Etos kerja Jerman, Etos
kerja Kristen, Etos kerja Islami, dsb

Islamic Work Ethic?
1. Bekerja tidak hanya sekedar mencari nafkah (makan) tetapi
melakukan sesuatu yang mulia, yang bermakna dan
bermanfaat bagi lingkungan.
2. Bekerja adalah upaya yang sungguh-sungguh, dengan
mengerahkan seluruh aset, pikir, dan zikirnya untuk
mengaktualisasikan diri sebagai bagian dari masyarakat yang
terbaik (khairu ummah) – dengan bekerja manusia
memanusiakan dirinya
3. Bekerja bukan saja untuk memuliakan diri sebagai manusia,
menampakkan kemanusiaannya, melainkan juga sebagai
manifestasi dari rasa syukur dan amal saleh dan oleh
karenanya mempunyai nilai ibadah yang sangat luhur.

Apa
Bedanya
?
Berdasarkan DNA
bedanya hanya 1,86%
What do you mean by working?

Maslow’s Hierarchy of Need
PHYSIOLOGICAL
udara, makan. minum, seksual, tidur, DSB
SECURITY & SAFETY
rasa aman, keselamatan, dsb
LOVE & BELONGINGNESS
menyayangi, disayangi, dibutuhkan
SELF-ESTEEM
harga diri, prestise, dsb
SELF
ACTUA
LIZATION

Etos Kerja Pendongkrak Gairah Kerja
Kerja adalah:
K ehormatan
A manah
A ktualisasi
R ahmat
I badah
M anifestasi rasa syukur

What do you mean by working?
Sekedar mencari
upah (nafkah)
Menjadikan hidup
lebih bermakna
Tempat kerja – sarana
belajar bersama
Kepuasan –
“gaji/upah atau
physical incentive”
Kepuasan – kontribusi
hasil kerja terhadap
kemajuan organisasi
dan kemaslahatan umat
Tempat kerja –
“transaksi jual beli”
v
e
r
s
u
s

Dalam dunia kerja hanya ada dua aturan, yaitu;
1. Cari pekerjaan yang sesuai dengan minat dan
bakat anda
Bila aturan pertama ini tidak dapat diwujudkan, maka hanya ada aturan
kedua, yaitu
2. Belajar mencintai apa yang dipunyai
Dunia kerja hanya menyediakan dua plihan yaitu;
mencintai pekerjaan atau terkena penyakit 5 Ng
(Ngeluh, Ngedumel, Ngomel, Ngeyel, Ngegosip)
It’s not doing the thing we like, but liking the
thing we have to do that makes life happy
(Johan Wolfgang von Goethe, filsuf Jerman)
3. Etos Kerja

4. Penerapan ISO 9000 Tingkat Individu
1. Memahami, menghayati dan
melaksanakan tugas, tanggung jawab, &
wewenang dengan penuh kesungguhan
2. Memahami standar kompetensi dan
matriks kompetensi.
menerapkan prinsip manajemen mutu
menerapkan siklus PDCA (Plan, Do,
Check, Act)

5. Memahami dan menguasai;
regulasi dan prosedur kerja terkait
dengan pelaksanaan tugas
6. Melaksanakan tugas dan kegiatan,
sesuai regulasi, uraian jabatan, dan
prosedur kerja
7. Menerapkan perilaku ISO,
excellence services dan sikap kerja
5 S
8. Memahami dan menguasai
dokumen SMM (visi, misi, kebijakan
mutu, sasaran mutu, manual mutu,
POS, dll) serta menerapkannya
dengan penuh kesungguhan
4. Penerapan ISO 9000 Tingkat Individu (Lanjutan)

is always part of the answer
v
e
r
s
u
s
is always part of the problem
always has a program always has an excuse
says, Let me do it for you says, that’s not my job
sees an answer for every problem sees a problem for every answer
says, it may be too difficult
but it’s possible
says, it may be possible
but it’s too difficult
the winner : the loser :
Be A Winner

TERIMAKASIH
َ‫ب‬َ
‫و‬ ِ
‫هللا‬ ُ‫ة‬َْ
‫ْح‬َ
‫ر‬َ
‫و‬ ْ
‫م‬ُ
‫ك‬ْ‫ي‬َ‫ل‬َ
‫ع‬ ُ
‫م‬َ‫ال‬َّ
‫لس‬ْ‫ا‬
ُُُُ‫ت‬َ
ََ
‫َر‬

Perilaku ISO
1 Write what you do and do what you write
2 Getting right at first time and every time
3 Mengutamakan kepentingan pelanggan
4 Efisien dalam penggunaan sumber daya
5 Menghargai kesejawatan
6 Memiliki sense of responsibility
7 Memiliki sense of service
8 Memiliki sense of quality

Perilaku ISO (lanjutan)
9 Memiliki sense of improvement
10 Memiliki semangat kerja sama (teamwork)
11 Memiliki self discipline
12 Memiliki self initiative
13 Memiliki apresiasi dan komitmen terhadap
tugas dan tangung jawab
14 Memiliki budaya malu
15 Menjunjung tinggi nilai-nilai moral dan etika

Perilaku ISO (Unsur Pimpinan)
1 Menyadari dengan baik bahwa jabatan adalah amanah
2 Memahami dengan baik tugas, tanggung jawab dan wewenang
3 Selalu berupaya meningkatakn kemampuan leadership
dan manajerial
4 Leading by example (keteladanan). Action speak loader than a
word
5 Menciptakan iklim kerja yang kondusif
6 Be an answer for every problem
7 Justice and wisdom
8 Proaktif dan berfikir positif menyikapi
setiap perubahan

Metoda pengelolaan tempat kerja menggunakan lima kata
bahasa Jepang: seiri, seiton, seiso, seiketsu, dan shitsuke.
Daftar kata-kata tersebut menjelaskan bagaimana mengatur
dan mengelola tempat kerja agar efisien dan efektif sehingga
memberi kontribusi terhadap upaya organisasi menghasilkan
produk dan jasa yang mutu.
3. Five S

Benefits to be derived from implementing 5S include:
1. Improved safety
2. Higher equipment availability
3. Lower defect rates
4. Reduced costs
5. Increased production agility and flexibility
6. Improved employee morale
7. Better asset utilization
8. Enhanced enterprise image to customers, suppliers,
employees, and management

Shitsuke : Self-Discipline
Do things spontaneously without
being told or ordered
Seiri : Sort
Take out unnecessary items
Seiton : Systematize
Arrange necessary items in
good order
Seiso : Sweep
Clean your workplace
Seiketsu : Sanitize
Maintain high standard of
housekeeping

JEPANG ISTILAH INDONESIA
5S 5P 5R 5K 5S
Seiri Pemilahan Ringkas Keteraturan Sisih
Seiton Penataan Rapi Kerapihan Susun
Seiso Pembersihan Resik Kebersihan Sasap
Seiketsu Pemantapan Rawat Kepatuhan Sosoh
Shitsuke Pembiasaan Rajin Kedisiplinan Suluh

Perencanaan fungsional
1. Barang yang tidak digunakan: dibuang
2. Barang-barang yang tidak dipergunakan tetapi ingin
dipergunakan seandainya diperlukan simpan sebagai sesuatu
untuk keadaan tidak terduga
3. Barang-barang yang dipergunakan hanya sewaktu-waktu saja:
simpan sejauh mungkin
4. Barang-barang yang kadang-kadang dipergunakan: simpan di
tempat kerja
5. Barang-barang yang sering dipergunakan: simpan di tempat
kerja atau oleh para pekerja

“merupakan kegiatan menyingkirkan barang-
barang yang tidak diperlukan sehingga segala
barang yang ada di lokasi kerja hanya barang
yang benar-benar dibutuhkan dalam aktivitas
kerja”
整理 Seiri (sort), pemilahan, ringkas

Seiri (Ringkas)
Throw away all rubbish and unrelated materials in the
workplace - Take out unnecessary items

整頓 Seiton (Systematize), penataan, rapi
“segala sesuatu harus diletakkan sesuai posisi yang
ditetapkan sehingga siap digunakan pada saat
diperlukan”

Seiton (Rapi)
Set everithing in proper place for quick retrieval and
storage -- Arrange necessary items in good order
Dokumen dan arsip harus
didata dan dikelola dengan
baik
Daftar dokumen dan
daftar arsip

清楚 Seiso (sweep), pembersiha, resik
“merupakan kegiatan membersihkan peralatan dan
daerah kerja sehingga segala peralatan kerja tetap
terjaga dalam kondisi yang baik”

Seiso (Resik)
Clean the workplaces; everyone should be an overseer -- Clean your workplace

清潔 Seiketsu (sanitize), pemantapan, rawat
“merupakan kegiatan menjaga kebersihan pribadi
sekaligus mematuhi ketiga tahap sebelumnya,
memelihara standar housekeeping” yang maksimal”

Seiketsu (Rawat)
Standardize the way of maintaining cleanlines -- Maintain
high standard of housekeeping

躾け Shitsuke (self-discipline), pembiasaan, rajin
“melakukan tugas/pekerjaan secara spontan tanpa
selalu diperintah, memelihara kedisiplinan pribadi
masing-masing pegawai dalam menjalankan seluruh
tahap 5S”
WITH SELF-DISCIPLINE MOST ANYTHING IS
POSSIBLE (Theodore Roosevelt)

Shitsuke (Rajin)
Practice the 5S daily-make it a way of life; this means
COMMITMENT -- Do things spontaneously without being told or
ordered

Dari Abu Musa mengatakan :
Adalah Rasulullah SAW, Jika mengutus seseorang
diantara sahabat-sahabatnya dalam satu urusannya
beliau lalu mengatakan, Berilah manusia itu akan
kegembiraan, jangan sampai mereka ketakutan (lari),
juga memudahkan mereka dan janganlah
dipersulit
(HR Muslim)
Hadits (Pelayanan)

Barangsiapa melepaskan dari seorang mukmin satu bencana
(kesulitan) dunia maka Allah akan melepaskan satu bencana
yang akan menimpa orang yang telah melepaskan itu pada
hari kiamat.
Dan barang siapa memudahkan atas orang yang sedang
kesulitan maka Allah akan memudahkan baginya di dunia
maupun di akhirat
Dan Allah akan menolong seorang hamba selagi hamba itu
menolong saudaranya
(HR Muslim)
Hadits (Kebaikan)

Barangsiapa yang (amalnya) hari ini lebih baik
dari kemarin, maka dialah orang yang
beruntung; barangsiapa yang hari ini sama
dengan kemaren, maka dialah orang yang
rugi; barang siapa yang hari ini lebih jelek dari
kemaren, maka dialah orang yang
celaka/terkutuk.
(HR. Hakim)
Improvement

Kaizen
There will no progress if you keep on
doing things exactly the same way
(Masaaki Imai)
Tidak pernah akan ada kemajuan jika Anda
mengerjakan sesuatu dengan cara yang
sama dari waktu ke waktu

Penguatan Pemahaman ISO 9001-2015 SMK Negeri 5 Bandung-Shr.pdf

Penguatan Pemahaman ISO 9001-2015 SMK Negeri 5 Bandung-Shr.pdf

Recomendados

Mais conteúdo relacionado

Similar a Penguatan Pemahaman ISO 9001-2015 SMK Negeri 5 Bandung-Shr.pdf

Similar a Penguatan Pemahaman ISO 9001-2015 SMK Negeri 5 Bandung-Shr.pdf(20)

Mais de BsIsmail1

Mais de BsIsmail1(20)

Último

Último(20)

Penguatan Pemahaman ISO 9001-2015 SMK Negeri 5 Bandung-Shr.pdf