Dokumen tersebut merangkum desain perkerasan jalan untuk Jalan Kapten Mulyadi di Solo. Terdapat dua jenis perkerasan yang direncanakan, yaitu perkerasan lentur dan perkerasan kaku. Berdasarkan perhitungan CESA-5, dipilih perkerasan kaku dengan tebal 254 mm sebagai rekomendasi karena memiliki umur layanan yang lebih lama dan tahan terhadap suhu tinggi.
Desain Perkerasan Jalan | Program Studi D3 Teknik Sipil Transportasi UNS 2016
1. KONSTRUKSI PERKERASAN
JALAN
DESAIN PERKERASAN JALAN
Disusun oleh: Kelompok 1
Program Studi D3 Teknik Sipil Transportasi
Universitas Sebelas Maret Surakarta
1. Arif Subarkah I8214005
2. Bimo Radifan A. I8214007
3. Jaizul Wachid I8214024
4. Marcellino Rico A. I8214028
5. Miftahul Ulum I8214032
2. Desain Perkerasan
Mengacu pada Manual Desain Perkerasan Jalan Nomor
02/M/BM/2013, desain dilakukan pada Jalan Kapten
Mulyadi, Solo dengan jenis perkerasan yang didesain:
1. Perkerasan Lentur
2. Perkerasan Kaku
6. c. Menentukan Equivalent Standar Axle (ESA) – pangkat 4
dan Cummulative Equivalent Standard Axles (CESA)
ESA4 diperoleh dengan Persamaan:
CESA4 diperoleh dengan Persamaan:
*dimana R pada desain ini adalah
CESA5 diperoleh dengan persamaan:
*dimana TM yang diambil pada desain kali ini adalah 1.9
ESA4 = LHRT x VDF4 x DL
CESA4 = ESA4 x 365 x R
CESA5 = CESA4 x TM
R = (1+0.01i)^(UR)-1
0.01i
Dimana:
• ESA : lintasan sumbu standar
ekivalen untuk satu hari
• LHRT : lintas harian rata – rata
tahunan untuk jenis kendaraan
tertentu
• VDF : Faktor ekivalen beban,
faktor kerusakan yang disebabkan
oleh suatu jenis kendaraan
• DL : Faktor distribusi lajur
• CESA : kumulatif beban sumbu
standar ekivalen selama umur
rencana
• R : faktor pengali pertumbuhan
lalu lintas
• UR : Umur rencana
• TM : Traffic Multiplier ( syarat 1.8
– 2 )
7. d. Menghitung ESA4
ESA4 = LHRT x VDF4 x DL
Jenis Kendaraan LHRT VDF4 DL ESA4
Truk 2 sumbu - Ringan 250 0.8 100% 200
Truk 2 sumbu - Berat 90 0.9 100% 81
Truk 4 sumbu trailer 120 13.6 100% 1632
Truk 3 sumbu sedang 150 28.1 100% 4215
Truk 2 sumbu cargo sedang 320 0.7 100% 224
Truk 5 sumbu trailer 15 19 100% 285
Total 6637
8. e. Menghitung CESA4
CESA4 = ESA4 x 365 x R
Dimana R pada contoh desain adalah:
CESA4 Total = 10.441.299,36 + 52.870.035,82
= 63.311.335,18
R = (1+0.01i)^(UR)-1
0.01i
R = (1+0.01*5)^(4)-1
0.01*5
R = 4,310125
R = (1+0.01i)^(UR)-1
0.01i
R = (1+0.01*4)^(16)-1
0.01*4
R = 21,82453114
CESA4 = 6637 x 365 x 4,310125
CESA4 = 10.441.299,36
CESA4 = 6637 x 365 x 21,82453114
CESA4 = 52.870.035,82
9. f. Menentukan Nilai Traffic Multiplier (TM)
• Nilai TM atau kelelahan lapisan aspal (TM lapisan aspal)
untuk kondisi pembebanan yang berlebih di Indonesia
adalah berkisar 1,8 - 2,0.
• Penyusun menyepakati TM yang digunakan dalam
perkerasan yang didesain adalah 1,9.
10. g. Menentukan Nilai CESA5
CESA5 digunakan pada kondisi pembebanan berlebih
dengan menghitung kumulatif ESA4 dikalikan dengan
Traffic Multiplier.
CESA5 = CESA4 Total x TM
= 63.311.335,18 x 1,9
= 120.291.536,8
11. h. Menentukan Tipe Perkerasan
Dari perhitungan CESA4 Total diperoleh nilai ESA20 tahun sebesar 63.311.335,18, maka
mengacu pada Tabel 3.1 Manual Desain Perkerasan Jalan Nomor 02/M/BM/2013, jenis
perkerasan dapat ditentukan berjenis perkerasan kaku dengan lalu lintas berat.
12. i. Menentukan Perkiraan Nilai CBR
Nilai CBR : 6%
Dengan kondisi:
- LHRT >= 2000
- Jenis tanah Lempung kepasiran
- FSL > 1000
- Timbunan dengan drainase
sempurna
- Galian di zona iklim III
13. j. Struktur Pondasi Jalan
- Karena nilai CBR = 6, kelas kekuatan tanah dasar
menggunakan SG6
- Tidak perlu peningkatan (Prosedur desain pondasi: A)
14. k. Deskripsi Struktur Pondasi
• Tinggi minimum tanah dasar diatas muka air tanah
dan muka air banjir
• Tinggi tanah dasar diatas muka air tanah = 600 mm
• Tinggi tanah dasar diatas muka air banjir = 500 mm
15. l. Deskripsi Struktur Pondasi
Karena dari perhitungan CESA – pangkat 5 dihasilkan
120.291.536,8, maka dipilih jenis perkerasan FF9
17. a. Menentukan Umur Rencana
Untuk perkerasan kaku ditentukan umur rencana 40 tahun
18. b. Menentukan Faktor Pertumbuhan
Jalan Kapten Mulyadi Solo adalah jalan perkotaan dengan
nilai i adalah 5 sebelum tahun 2020 dan 4 setelah 2020
19. c. Menghitung ESA4
ESA4 = LHRT x VDF4 x DL
Jenis Kendaraan LHRT VDF4 DL ESA4
Truk 2 sumbu - Ringan 250 0.8 100% 200
Truk 2 sumbu - Berat 90 0.9 100% 81
Truk 4 sumbu trailer 120 13.6 100% 1632
Truk 3 sumbu sedang 150 28.1 100% 4215
Truk 2 sumbu cargo sedang 320 0.7 100% 224
Truk 5 sumbu trailer 15 19 100% 285
Total 6637
20. d. Menghitung CESA4
CESA4 = 6637 x 365 x 77,59831385
CESA4 = 187.982.303,3
CESA4 = ESA4 x 365 x R
Dimana R pada contoh desain adalah:
• CESA4 Total = 10.441.299,36 + 187.982.303,3
= 198.423.602,7
• CESA5 = 198.423.602,7 x 1,9 = 337.004.845,1
R = ((1+0.01i)^(UR))-1
0.01i
R = ((1+0.01*5)^(4))-1
0.01*5
R = 4,310125
R = ((1+0.01i)^(UR))-1
0.01i
R = ((1+0.01*4)^(36))-1
0.01*4
R = 77,59831385
CESA4 = 6637 x 365 x 4,310125
CESA4 = 10.441.299,36
21. e. Struktur Pondasi Jalan
• Didapatkan nilai CBR = 6, kelas kekuatan tanah dasar
menggunakan SG6
• Tidak perlu peningkatan tanah dasar
• Di atasnya diberikan lapis pondasi LMC 150 mm dan
lapis pondasi agregat kelas A 150 mm
22. f. Lapisan Drainase dan Subbase
• Diamati kondisi drainase di Jalan Kapten Mulyadi Solo sesuai
kondisi nomor 1
• Drainase sub soil, terdrainase sempurna (keluaran drainase sub soil
selalu diatas muka banjir)
• Didapatkan nilai m = 1,2
23. g. Jenis Sambungan dan Bahu Jalan
• Pada perkerasan kaku dengan lalu lintas berat
digunakan jenis sambungan dowel
• Bahu jalan yang dirancang adalah bahu dengan material
beton
24. h. Desain Tebal Perkerasan Kaku
Berdasarkan Tabel Desain 4 didapat tebal perkerasan kaku Jalan Kapten Mulyadi
Solo adalah 305 mm (untuk CESA5 < 86juta)
Tebal perkerasan dengan faktor drainase
= tebal perkerasan dari bagandesain
m
= 305
1,2
= 254,167mm
25. i. Kesimpulan
Rekomendasi yang dipilih : Menggunakan Perkerasan Kaku
Alasan menggunakan perkerasan kaku:
• Umur layanan lebih lama
• Lebih tahan terhadap suhu tinggi
• Biaya perawatan yang lebih murah
• Cocok untuk kondisi tanah di lokasi jalan yang didesain
• Kemungkinan settlement (penurunan permukaan) lebih
rendah